Upload
wenyzainal
View
273
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Metode SCL
1/82
Individual Learning
2.1 Definisi
Individual learning adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas individual peserta
didik. Hal ini dilakukan karena pertimbangan adanya perbedaan-perbedaan di antara para pesertadidik. Individual learning merujuk pada perubahan keahlian, wawasan, pengetahuan, sikap, dan
nilai-nilai yang diperoleh seseorang melalui pengalaman, wawasan, dan observasi (Marquardt,
199!. "apat dikatakan bahwa pendidikan #ormal merupakan satu $ara untuk meningkatkan
kemampuan individu, selanjutnya organisasi atau kelompok memperoleh keuntungan dari
berbagai aktivitas individu terdidik tersebut. %erdasarkan pandangan ini, pembelajaran
merupakan sebuah #enomena dimana organisasi atau kelompok memperoleh keuntungan dari
anggotanya yang terampil. &ada saat ini, pembelajaran individu tidak menjamin pembelajaran
organisasi, tetapi pembelajaran organisasi tidak akan terjadi tanpa pembelajaran individu
('arvin, )))* +im, 199!.
2.1.2 Tujuan
ujuan individual learning bagi para peserta didik adalah agar mereka se$ara mandiri dapat
mengatur tujuan pembelajaran jangka pendek dan jangka panjang yang ingin di$apai, mela$ak
kemajuan dan prestasi selama waktu periode tertentu. %agi dosen#asilitator individual learning
memungkinkan tersedianya sistem untuk menetapkan dan memantau tujuan pembelajaran setiap
peserta didik, mendorong peserta didik untuk mengambil kepemilikan pendidikanpembelajaran
mereka sendiri. /e$ara ringkas, dengan individual learning memungkinkan dosen#asilitator dan
peserta didik dapat mengakses dan menentukan tujuan pembelajaran pribadi, mengidenti#ikasi
masalah dan kemajuan dokumen dan hasil dalam #ormat $epat dan sederhana.
2.1.3 Manfaat
Model pembelajaran ini mampu memenuhi kepentingan peserta didik se$ara individual. /alah
satu model pembelajaran individu model +eller &lan ialah membuka kesempatan bagi peserta
didik untuk belajar menurut ke$epatan masing-masing, dengan $irinya adalah0 a! memungkinkan
peserta didik belajar sendiri* b! memperhatikan perbedaan ke$epatan belajar peserta didik* $!
terdapat kejelasan tujuan yang harus dipahami* d! memungkinkan peserta didik berpartisipasi
akti#* e! se$ara optimal menerapkan belajar tuntas
8/18/2019 Metode SCL
2/82
2.1.4 Sifat
"alam individual learning , instruktur#asilitator sangat terlibat dan responsi# terhadap kebutuhan
individual dari setiap peserta dalam mengembangkan dan membentuk tujuan dan pen$apaian
pembelajaran.
"alam individual learning bukan berarti para peserta didik berada di rumah. Mereka berada di
ruang kelas, namun masing-masing mengerjakan sesuai tahapan dan tanggung jawabnya.
ro$kett and 2oster ())3! menyatakan dalam metode pembelajaran ini #asilitatorinstruktur
memiliki peran yang lebih bersi#at pasi#, namun perlu memperhatikan, mempertimbangkan, dan
memenuhi kebutuhan masing-masing peserta, sebagai $ontoh0
• ingkat belajar dan gaya belajar,
1 4 /ikap,
4 +edewasaan,
4 Minat yang mempengaruhi tingkat belajar,
5 4 Motivasi,
3 4 6ingkungan belajar.
Model individual learning memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. %eberapa kelebihan
pembelajaran tersebut antara lain0
1 4 &erbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta didik dipertimbangkan.
4 &ara peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan waktu yang dapat mereka sesuaikan.
5 4 'aya-gaya pembelajaran peserta didik yang berbeda dapat diakomodasikan.
3 4 Hemat untuk peserta dalam jumlah besar.
4 &ara peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang mereka
7 pelajari.
8 4 Merupakan proses belajar yang bersi#at akti#.
dapun beberapa kelemahan yang mungkin timbul antara lain0
1 4 "iperlukan waktu $ukup banyak untuk persiapan bahan.
4 Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan.
4 "iperlukan perubahan peran instruktur
2.1.5 Syarat
/yarat-syarat individual learning adalah sebagai berikut0
8/18/2019 Metode SCL
3/82
1 4 ujuan pembelajaran bervariasi yang ditetapkan sebagai hasil asesmen.
4 Materi pembelajaran yang diberikan dalam suatu kelompok peserta didik (individual,
kelompok, klasikal! adalah sama tetapi kedalaman materi pembelajaran disusun
5 berdasarkan kebutuhan tiap siswa.
3 4 /etiap pokok bahasan yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus dan jelas.
4 &eserta didik belajar se$ara tuntas.
7 4 &eserta didik belajar sesuai dengan ke$epatan masing-masing.
8 4 :valuasi peserta didik bersi#at criterion-refenced (&&!.
/alah satu model instrumen individual learning yang sangat populer adalah modul. Modul
adalah suatu paket pembelajaran yang memuat suatu unit konsep pembelajaran yang dapat
dipelajari oleh peserta didik sendiri.
2.1.6 Prinsip
+onsep individual learning menjelaskan se$ara implisit bahwa manusia memiliki kemampuan
untuk belajar dan berubah untuk men$apai pendewasaan dirinya. Manusia diharapkan selalu mau
belajar mengenai lingkungannya (out-side in-down!, dan sekaligus mengenal dan kemudian
mengaktualisasikan dirinya (inside up-out !. "iharapkan manusia mampu menempatkan dirinya
sesuai dengan kapasitas dirinya, sehingga ia dapat memberikan kontribusi terbaik minimal untuk
dirinya, dan lebih luas untuk men$iptakan kesejahteraan bagi organisasi, masyarakat, atau
lingkungannya.
1 ingkat belajar dan gaya belajar,
4 /ikap,
4 +edewasaan,
5 4 Minat yang mempengaruhi tingkat belajar,
3 4 Motivasi,
4 6ingkungan belajar.
Model individual learning memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. %eberapa kelebihan
pembelajaran tersebut antara lain0
1 4 &erbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta didik dipertimbangkan.
4 &ara peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan waktu yang
dapat mereka sesuaikan.
4 'aya-gaya pembelajaran peserta didik yang berbeda dapat diakomodasikan.
8/18/2019 Metode SCL
4/82
5 4 Hemat untuk peserta dalam jumlah besar.
3 4 &ara peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang mereka
pelajari.
4 Merupakan proses belajar yang bersi#at akti#.
dapun beberapa kelemahan yang mungkin timbul antara lain0
1 4 "iperlukan waktu $ukup banyak untuk persiapan bahan.
4 Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan.
4 "iperlukan perubahan peran instruktur
2.1.7 Prosedur kegiatan
Mer$er dan Mer$er (1989! menyatakan bahwa terdapat empat langkah penting dalam individual
learning , yaitu0
1 4 Mengidenti#ikasikan ketrampilan yang ditargetkan melalui assessment
4 Menentukan kondisi-kondisi dan #aktor-#aktor yang mungkin dapat memudahkan
(mem#asilitasi! pembelajaran.
5 4 Meren$anakan pembelajaran.
3 4 Memulai pembelajaran yang mengatur data harian.
4 Menentukan bagian dari proses belajar dinegosiasikan oleh peserta didik dan
7 #asilitatordosen.
6ebih lanjut Mer$er dan Mer$er (1989! menyajikan $ontoh prosedur kegiatan pembelajaran
individual sebagai berikut0
1 4 Presentasi
&endahuluan* 2asilitatorpendidik menyampaikan sasaran ketrampilan belajar yang
dibutuhkan yang merupakan tanggungjawab peserta didik terhadap pembelajaranya
1 "emonstrasi dan Modeling* #asilitatorpendidik membagimengelompokkan
sasaran ketrampilan yang akan di$apai ke dalam komponen-komponen sehingga
menjadi sub-sub yang lebih ke$il. /elanjutnya, #asilitatorpendidik
mendemontrasikannya atau memberi $ontoh dari sub ketrampilan tersebut sehingga
peserta didik memahami tugasnya.
4 Controlled Practice (peserta didik melakukan tugas dengan bimbingan dan
pengawasan #asilitatorpendidik!
8/18/2019 Metode SCL
5/82
&eserta didik melakukan tugas yang dipilih dengan bimbingan dan pengawasan
dari #asilitatorpendidik, kemudian #asilitatorpendidik memberikan umpan balik dan
pemantapan.
5 &eserta didik melakukan tugas yang sejenis dengan bimbingan dan pengawasan
dari #asilitatorpendidik, kemudian #asilitatorpendidik memberikan umpan balik dan
pemantapan.
3 4 Independent Practise (peserta didik melakukan tugas tanpa bimbingan dan
pengawasan #asilitatorpendidik!
4 &eserta didik melakukan tugas dengan $riteria yang telah ditetapkan, kemudian
#asilitatorpendidik memberikan umpan balik dan pemantapan.
4 &eserta didik melakukan tugas-tugas yang sejenis se$ara bervariasi berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan, kemudian #asilitatorpendidik memberikan umpan balik dan pemantapan.
2.1.8 entuk pe!"e#ajaran
ro$kett and 2oster ())3! menyatakan jenis utama dari individual learning adalah sebagai
berikut0
1 4 Distance learning (pembelajaran jarak jauh!
4 Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber!
4 Computer-based training (pelatihan berbasis komputer!
5 4 Directed private study (belajar se$ara privat langsung!
2.1.$ %&a#uasi
&roses pembelajaran merupakan salah #aktor yang penting untuk men$apai tujuan
pembelajaran, sedangkan salah satu #aktor penting untuk mengetahui kee#ektivan pembelajaran
adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
:valuasi yang biasa dilakukan adalah melalui tes obyekti# dan uraian. /elain jenis evaluasi
tersebut, terdapat pula jenis evaluasi lain yang berorientasi pada pengungkapan kompetensi
siswa, yaitu0
1 4 &orto#olio
8/18/2019 Metode SCL
6/82
&enilaian porto#olio merupakan suatu pendekatan dalam pelaksanaan penilaian kinerja.
&orto#olio merupakan suatu kumpulan atau berkas bahan pilihan yang dapat memberikan
in#ormasi bagi penilaian peserta didik se$ara obyekti#.
1 4 &enilaian proyek
/istem penilaian yang berdasarkan tugas yang harus diselesaikan peserta didik dalam periode
tertentu.
1 4 &enilaian berbasis karya peserta didik
&enilaian terhadap penguasaan peserta didik pada suatu ketrampilan dalam membuat suatu hasil
kerja dan kualitas hasil kerja pesera didik.
;ilai akhir ditentukan oleh persentase masing-masing komponen penilaianevaluasi dan
ditentukan oleh keter$apaian kompetensi yang diren$anakan pada awal proses pembelajaran
individual.
2.1.1' (eferensi
nonimous, www.pearson$ustom.$om...learning...pd#....pd#, akses
pada 15 Mei )1)
ro$kett , M.,and 2oster, ?. ))3., &aket %ahan &elatihan bagi ork,
%oston0 Harvard %usiness /$hool &ress.
+im, ".H. 199. he 6ink between
8/18/2019 Metode SCL
7/82
2.2 Autonomous Learning
2.2.1 Definisi
Autonomous learning adalah pembelajaran yang menitik beratkan pada aktivitas peserta didik,
baik se$ara individual maupun kelompok dengan memberikan otonomi yang seluas-luasnya
dalam memilih substansi yang akan dipelajari, metoda di dalam mempelajarinya, serta sumber
pembelajarannya.
Autonomous learning memiliki kesamaan dan perbedaan dengan pembelajaran yang berpusat pada dosen#asilitator. +esamaannya adalah bahwa di antara pembelajaran otonomi dan
pembelajaran berpusat pada dosen#asilitator sama-sama merupakan dua proses pembelajaran
yang memiliki kesamaan tujuan untuk mendidik anak-anak segenap bangsa di dunia dengan
metoda-metoda yang berbeda-beda satu sama lain.
dapun perbedaannya adalah bahwa pembelajaran berpusat pada dosen#asilitator berusaha
membuat peserta didik untuk mengikuti segala sesuatu yang disampaikan oleh dosen#asilitator
mereka, sementara pembelajaran otonomi $enderung untuk membuat peserta didik berbuat lebih
independen, lebih mampu memandu diri sendiri, dan ber#ikir se$ara mendalam.
&embelajaran berpusat pada dosen#asilitator merupakan salah satu bentuk dari proses
pembelajaran dengan mem#okuskan pada dosen#asilitator sebagai instuktur atau pemberi
pengaruh besar dalam proses pembelajaran.
Menurut /tephen "ownes, pada jenis proses pembelajaran berpusat pada dosen#asilitator,
peserta didik dibutuhkan untuk melengkapi disain aktivitas yang di siapkan dosen#asilitator
untuk mengembangkan tujuan mereka. "i kelas pembelajaran berpusat pada dosen#asilitator,
pengetahuan se$ara primer datang dari dosen atau #asilitator. "osen atau #asilitator merupakan
sumber in#ormasi primer. 6ebih dari itu, peserta didik di dalam model ini menerima pengetahuan
dan in#ormasi se$ara pasi#. /ementara itu pada kelas pembelajaran otonomi, para peserta didik
memiliki wewenang yang besar di dalam menentukan materi, metoda, dan sumber
pembelajarannya.
8/18/2019 Metode SCL
8/82
2.2.2 Tujuan
ujuan dari proses autonomnous learning ini adalah membuat peserta didik mampu menjalankan
proses pembelajaran se$ara mandiri, dalam arti dapat mengetahui dan mampu se$ara mandiri
menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari, dapat memilih metoda pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuannya, serta dapat memilih sendiri sumber belajar yang dapat di
aksesnya.
2.2.3 Manfaat
Model atau proses autonomous learning ini sangat berman#aat bagi peserta didik se$ara
individual maupun kelompok, di dalam memenuhi kebutuhannya untuk memilih materi, memilih
metoda pembelajaran yang sesuai dengan kemampuannya, serta mampu memilih sumber
pembelajaran yang dapat diakses.
2.2.4 Sifat
/esuai dengan namanya, autonomous learning memiliki si#at otonom bagi peserta didik di dalam
menjalankan proses pembelajarannya. ndaikan ada peran serta dosen#asilitator, maka si#atnya
hanya sekedar menjadi sumber inspirasi dan sebagai pengarah saja, selebihnya segala keputusan
berada di pihak peserta didik.
2.2.5 Syarat
Mengingat autonomous learning ini merupakan salah satu strategi pembelajaran yang benar-
benar memberikan peluang kepada peserta didik untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan
peserta didik dan mengenai apa yang akan dilakukan peserta didik, maka untuk menjalankan
proses pembelajaran ini peserta didik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut 0
1 a. Mengetahui mengenai apa yang ingin dipelajari
b. Mampu menetapkan tujuan
$. Mampu memahami kompetensi lulusan program studinya
5 d. Mampu menyusun desain pembelajaran yang meliputi0 deskripsi materi yang ingin
dipelajari, tujuan, analisis pembelajaran, metoda, dan sumber pembelajaran,
1 serta mampu pula menyusun kontrak pembelajaran untuk dibi$arakan bersama
dosen#asiltator.
e. /elain syarat bagi peserta didik, diperlukan juga syarat pagi penyelenggara proses
pembelajaran untuk menyiapkan sarana pendukung proses pembelajaran otonomi
yang sudah pasti akan memerlukan sarana prsarana komunikasi dan in#ormasi yang
8/18/2019 Metode SCL
9/82
memadai, seperti 0 komputer, jaringan internet, perpustakaan, laboratorium, dan lain-
lain.
2.2.6 Prinsip
&rinsip proses autonomous learning mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap
manusia di dapati kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang
dimiliki setiap manusia.
"ouglass M$ 'regor mengemukakan teori E dan C yang menyatakan bahwa manusia itu 0
&ertama, pada dasarnya $enderung tidak bekerja, perlu dipaksa, diawasi, dan bahkan dian$am,
serta diarahkan * sedangkan yang kedua, pada dasarnya manusia ingin men$apai kepuasan, ingin
bertanggung-jawab, ingin mengembangkan kreativitas, manusia ingin meman#aatkan potensinya,
dan pemaksaan atau apalagi an$aman bukan satu-satunya jalan untuk men$apai keberhasilan.
"engan kesadaran kondisi di atas, maka proses autonomous learning , ini berprinsip pada
pemberian wewenang, hak, dan kewajiban kepada setiap peserta didik untuk menentukan se$ara
otonom di dalam memenuhi kebutuhan di dalam menjalankan proses pembelajarannya.
2.2.7 Prosedur
&roses autonomous learning ini dilaksanakan dengan rangkaian prosedur adalah sebagai berikut0
1 a. "osen#asilitator melakukan koordinasi proses pembelajaran*
b. "osen#asilitator menjelaskan mengenai bentuk pembelajaran*
$. "osen#asilitator mempersilahkan peserta didik untuk menyusun desain pembelajaran,
5 program pembelajaran, dan kontrak pembelajaran*
3 d. &eserta didik menyusun desain pembelajaran, program pembelajaran, dan kontrak
pembelajaran*
7 e. &eserta didik menghimpun materi pembelajaran se$ara otonom*
8 #. &eserta didik memilih metoda pembelajaran yang sesuai dengan kondisinya se$ara
9 otonom*
1) g. &eserta didik memilih sumber pembelajaran yang dapat diakses se$ara otonom.
2.2.8 entuk )egiatan*Strategi
&roses pembelajaran otonomi dapat dilaksanakan melalui berbagai $ara atau bentuk, antara lain0
1 a. %erdasar jumlah peserta didik
4 &embelajaran individual
4 &embelajaran kelompok
8/18/2019 Metode SCL
10/82
5 b. %erdasar jarak peserta didik dan dosen#asilitator
3 4 Face to face learning
4 Distance learning
7 $. %erdasar sumber pembelajaran
1 Hard copy
4 Soft copy
2.2.$ %&a#uasi
&roses autonomous learning perlu dievaluasi dengan serangkaian langkah dan perangkat sebagai
berikut0
1 a. &emantauan dan evaluasi terhadap tingkat intervensi dosen#asilitator* makin banyak
intervensi, maka semakin buruklah pelaksanaan proses pembelajaran ini.
b. &emantauan dan evaluasi terhadap tingkat ketergantungan peserta didik terhadap
5 dosen#asilitator menyusun desain pembelajaran yang meliputi 0
3 4 deskripsi materi yang ingin dipelajari, tujuan, analisis pembelajaran, metoda, dan
sumber pembelajaran, serta dalam menyusun kontrak pembelajaran
7 4 makin tinggi ketergantungan, maka pelaksanaan proses pembelajaran ini semakin
8 buruk.
9 $. &emantauan dan evaluasi terhadap tingkat ketergantungan peserta didik terhadap pihak
1) lain menyusun desain pembelajaran yang meliputi 0
11 4 deskripsi materi yang ingin dipelajari, tujuan, analisis pembelajaran, metoda, dan
1 sumber pembelajaran, serta dalam menyusun kontrak pembelajaran.
1 4 makin tinggi ketergantungan, maka pelaksanaan proses pembelajaran ini semakin
15 buruk, karena menunjukan bahwa otonomi peseta didik belum dipenuhi.
2.2.1' (eferensi
nonimus, www.pearson$ustom.$om...#earning...pd#...+ndi&idua#,earning &lan=>.pd#
akses pada 15 Mei )1)
nonimus, dult litera$ies online, http0www.alos$otland.$omalo151.html - akses pada 15 Mei
)1)
+nowless, Mal$olm, 6earning ontru$t dalam e-6earning, http0www. eknologi
pendidikan.net, akses pada 7 @ktober ))8
8/18/2019 Metode SCL
11/82
2.3 Active Learning
2.3.1 Definisi
Active learning adalah aktivitas yang dikerjakan oleh peserta didik di dalam mau pun di luar
kelas, tidak hanya se$ara sebatas pasi# mendengarkan #asilitator. Active learning adalah proses
dimana peserta didik terlibat lebih banyak di dalam penugasan seperti analisis, sintesis, dan
evaluasi. Collaborative learning , Cooperative learning , problem based learning , case based
learning dan simulasi merupakan $ontoh pembelajaran yang menerapkan active learning .
Active learning menga$u pada teknik di mana peserta didik melakukan lebih banyak aktivitas
dan bukan hanya mendengarkan #asilitator. &eserta didik melakukan beberapa hal termasuk
menemukan, mengolah, dan menerapkan in#ormasi. &embelajaran akti# diturunkan dari dua
asumsi dasar 0 (a! pembelajaran dilaksanakan se$ara alami melalui usaha se$ara akti#, dan (b!
peserta didik yang beragam belajar dengan gaya belajar yng beragam pula (Meyers dan ?ones,
199!.
Hal yang sangat penting untuk diingat adalah, bahwa pengajar perlu mengetahui kondisi kelas
dan peserta didik, serta tidak seharusnya pembelajaran akti# diselenggarakan tanpa makna dan
tujuan. :lemen dari pembelajaran akti# adalah berbi$ara dan mendengar, menulis, memba$a, dan
mere#leksikan (Meyers dan ?ones, 199!. %onwell dan :ison (1991! menyatakan beberapa
karakteristik pembelajaran akti# yaitu0 peserta didik dilibatkan lebih dari sekedar mendengar,
penekanan pada pengiriman in#ormasi dan lebih pada pengembangan keahlian, peserta didik
dilibatkan se$ara lebih dalam proses berpikir (analisis, sintesis, dan evaluasi!, peserta didik
dilibatkan dalam kegiatan (memba$a, diskusi,dan menulis!, dan lebih melibatkan pada eksplorasi
sikap dan penilaiannya.
8/18/2019 Metode SCL
12/82
a!"ar 1. +ee#ektivan Model &embelajaran
(/umber0 :dgar "ale. udio-Fisual Methods in ea$hing. Holt, Ginehart and >inston!
'ambaran di atas menunjukkan dua kelompok model pembelajaran yaitu pembelajaran pasi# dan
pembelajaran akti#. 'ambaran tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok pembelajaran akti#
$enderung membuat mahasiswa lebih $epat dan taham lama dalam mengingat (retention rate of
!nowledge! materi kuliah. @leh sebab itu dalam praktik pembelajaran, model pembelajaran akti#
ini merupakan alternati# yang harus diperhatikan jika kualitas lulusan ingin diperbaiki.
&enggunaan $ara-$ara pembelajaran akti# baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap $ara-$ara
belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran.
da beberapa hambatan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran akti#, yaitu saat
menyesuaikan dengan pengampunya (#asilitator!, peserta didik yang lebih menyukai
pembelajaran pasi#, atau jumlah peserta didik yang banyak (kelas besar!. /elanjutnya kita harusmampu menyiapkan para peserta didik agar mereka tidak merasa $anggung dalam proses
pembelajaran. &ersiapan tersebut men$akup hal-hal sebagai berikut0
1 a. menyampaikan tujuan dan man#aat teknik pembelajaran akti# se$ara eksplisit kepada
peserta didik
b. mengumpulkan umpan balik dari setiap akti#itas yang telah dilaksanakan dari peserta
5 didik untuk peningkatan di masa yang akan datang
3 $. memberi $ontoh teknik-teknik pembelajaran yang biasanya dilakukan untuk*teknik
pembelajaran akti# dapat terjadi di dalam atau di luar kelas (misalnya simulasi komputer,
7 masa latihan suatu keahlian, browsing , diskusi dengan #asilitas internet di kelas!.
&embelajaran akti# dapat diterapkan terhadap semua tingkatan peserta didik dari tingkat pertama
hingga tingkat akhir. Mengajar di kelas besar dimungkinkan menggunakan teknik pembelajaran
akti#, dalam kenyataannya, merupakan suatu hal yang penting untuk memperkenalkan minat dan
8/18/2019 Metode SCL
13/82
8/18/2019 Metode SCL
14/82
3 yang berkaitan dengan materi kuliah,
4 &enekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi kuliah,
7 4 &eserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisis dan melakukan
8 evaluasi,
9 4 Dmpan-balik yang lebih $epat akan terjadi pada proses pembelajaran.
"i samping karakteristika tersebut di atas, se$ara umum suatu proses active learning
memungkinkan diperolehnya beberapa hal. &ertama, interaksi yang timbul selama proses
pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence dimana konsolidasi pengetahuan yang
dipelajari hanya dapat diperoleh se$ara bersama-sama melalui eksplorasi akti# dalam belajar.
+edua, setiap individu harus terlibat akti# dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat
mendapatkan penilaian untuk setiap peserta didik sehingga terdapat akuntabilitas individual.
+etiga, proses pembelajaran akti# ini agar dapat berjalan dengan e#ekti# diperlukan tingkat
kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social s!ills.
"engan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materi juga
meningkat. /uatu studi yang dilakukan homas (197! menunjukkan bahwa setelah 1) menit
kuliah, peserta didik $enderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar kuliah yang
diberikan oleh pengajar se$ara pasi#. Hal ini tentu saja akan makin membuat pembelajaran tidak
e#ekti# jika kuliah terus dilanjutkan tanpa upaya-upaya untuk memperbaikinya. "engan
menggunakan $ara-$ara pembelajaran akti# hal tersebut dapat dihindari. &emindahan peran pada
peserta didik untuk akti# belajar dapat mengurangi kebosanan ini bahkan bisa menimbulkan
minat belajar yang besar pada peserta didik. &ada akhirnya hal ini akan membuat proses
pembelajaran men$apai learning outcomes yang diinginkan.
2.3.5 Syarat
Dntuk menerapkan pembelajaran akti# beberapa hal harus diperhatikan agar tujuan pembelajaran
dapat di$apai sebagaimana mestinya. Melupakan hal-hal ini dapat saja membuat pembelajaran
akti# tidak berhasil dan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak ter$apai.
1 a. Tujuan pe!"e#ajaran aktif /arus dinyatakan dengan je#as
4 Harus diingat bahwa tujuan pembelajaran akti# adalah untuk mengembangkan
kemampuan berpikir analitis dari peserta didik dan meningkatkan kapasitas peserta didik
8/18/2019 Metode SCL
15/82
untuk menggunakan kemampuan tersebut pada materi-materi kuliah yang diberikan.
&embelajarn akti# tidak semata-mata digunakan untuk menyampaikan in#ormasi saja.
4 6ebih jauh lagi, pembelajaran akti# ini memiliki konsekuensi pada peserta didik untuk
mempersiapkan diri dengan baik di luar jam kuliah. &eserta didik memiliki tanggung
jawab yang besar untuk men$ari seluas-luasnya materi yang melatar-belakangi
perkuliahan sehingga dapat berpartisipasi dengan baik dalam perkuliahan
5 4 &embelajaran akti# ditujukan agar peserta didik se$ara akti# bertanya dan menyatakan
pendapat dengan akti# selama proses pembelajaran. "engan proses seperti ini diharapkan
peserta didik lebih memahami materi kuliah.
1 ". Peserta didik /arus di"erita/u apa yang akan di#akukan
4 &ada saat awal kuliah B pada saat menjelaskan silabus kuliah B peserta didik harus
diberi penjelasan apa yang akan dilakukan sehingga peserta didik dapat mengerti apa
yang diharapkan darinya selama proses pembelajaran
4 ekankan penjelasan tersebut berulang-ulang sehingga peserta didik memiliki kesadaran
dan keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi.
1 0. Me!"erikan pengara/an yang je#as da#a! diskusi
"iskusi dalam kelas merupakan tanggungjawab pengajar untuk menjaganya dalam alur dan
tempo yang baik. %eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah sebagai berikut0
1 4 buat ringkasan dan hal-hal penting yang menjadi pendapat peserta didik serta
kembalikan ke dalam diskusi untuk dapat mengundang pendapat-pendapat lain,
4 terima terlebih dahulu semua pendapat yang berkembang dan beri kesempatan yang
sama pada pendapat-pendapat lain,
4 tunggu sampai beberapa peserta didik mengemukakan pendapat sebelum pengajar
memberikan komentar,
5 4 setiap saat temukan isu penting yang menjadi bahasan dalam materi kuliah dan berikan
penjelasan lebih lengkap dan arahkan diskusi pada isu-isu berikutnya.
1 d. Perti!"angkan teknik pe!"e#ajaran aktif yang dipergunakan
/etiap $ara atau teknik dalam pembelajaran akti# memerlukan persiapan-persiapan yang berbeda
tingkat kemudahannya begitu pula dalam pelaksanaannya. @leh sebab itu perlu dipertimbangkan
8/18/2019 Metode SCL
16/82
dengan baik teknik yang akan dipergunakan. +ombinasi beberapa $ara sepanjang semester
merupakan $ara terbaik.
1 e. Pen0iptaan ik#i! pe!"e#ajaran aktif
8/18/2019 Metode SCL
17/82
siswa diantaranya0 melihat kreati#itas siswa itu sendiri, penuh dengan nilai kedewasaan, penuh
dengan nuansa ber#ikir kritis, dan memiliki tanggungjawab moral yang tinggi. @leh karena itu
pembelajaran akti# men$oba menjawab tradisi pembelajaran kita agar lebih maju dan inovati# di
lembaga sekolah kita sekarang. Harapan kita sekarang ter$iptanya lingkungan yang rileks,
menyenangkan, tidak membuat siswa menjadi stress, aman, menarik dan ragu melakukan
kesalahan untuk men$apai keberhasilan yang tinggi.
2.3.7 Prosedur
1 a. Penentuan ke"utu/an untuk pe!"e#ajaran dan peserta didik
4 6angkah pertama dalam meren$anakan program akti#itas pembelajaran untuk
menentukan kebutuhan pembelajaran dan men$ari segala kemungkinan mengenai
pegaruh pada peserta didik
4 pabila in#ormasi tersebut tidak dapat ditemukan untuk pelaksanaan pembelajaran,
penilaian sebaiknya dilakukan dengan mulai saat mengawali program
1 4 "ata penilaian diperoleh, hasil lebih baik untuk peren$anaan, pembiasaan, dan
memodi#ikasi ran$angan pembelajaran.
". Menyusun /asi# pe!"e#ajaran se0ara u!u!
4 Melalui penilaian data dalam pemikiran, mengidenti#ikasi potensi tujuan
pembelajaran untuk peserta didik. "engan kata lain, menggambarkan kebutuhan
mereka dalam area untuk mempengaruhi kesadaran, pemahaman kogniti#,
pembetukan tingkah laku, peme$ahan masalah dalam kehidupan nyata, dan penerapan
dalam pekerjaan.
5 0. Menetapkan tujuan Pe!"e#ajaran
4 Dntuk mendapatkan paparan dari pembelajaran peserta didik untuk pengalaman dan hasil yang
ingin kita dapatkan
4 /etiap tujuan umum pembelajaran akan memiliki satu atau lebih tujuan, saat bertemu, akan
menyelesaikan tujuan tersebut
4 &ernyataan dari tujuan akan membuat sarana yang e#ekti# untuk melakukan pengelolaan,
monitor, dan mengevaluasi pembelajaran.
d. Meran0ang aktifitas pe!"e#ajaran
4 &ernyataan tujuan se$ara jelas dan eksplisit, kita harus meran$ang akti#itas pembelajaran untuk
men$apainya
8/18/2019 Metode SCL
18/82
4 &ada tahap ini ke$ukupan untuk se$ara garis besar (metode dan #omat! dari semua aktivitas
yang yang akan sangat penting untuk setiap tujuan dalam program pembelajaran.
4 "a#tar kemungkinan dalam pensil, kartu inde, pada $omputer pribadi, atau medium yang
dapat dihapus atau disusun ulang.
e. (angkaian aktifitas pe!"e#ajaran
4 &ermainan dalam model pembelajaran melalui aktivitas dilakukan sampai mendapatkan
rangkaian yang memiliki perpaduan yang tepat
4 &ertimbangan pada ran$angan yang diperlukan di awal, pertengahan, dan akhir dari kegiatan
pembelajaran
4 &enyesuaian alur perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran .
f. Mengaa#i ren0ana se0ara terperin0i
4 Merin$i aktivitas di awal sangat diperlukan, yaitu bagaimana melakukan keseluruhan
ran$angan pembelajaran
8/18/2019 Metode SCL
19/82
1 4 Memutuskan waktu yang tepat, komentar awal, titik kun$i dan instruksi, bahan,
penyesuaian, dan arahan untuk penyelsaiaan.
g. Meninjau ke!"a#i ran0angan se0ara rin0i
4 /e$ara mental, ran$angan dijalankan, divisualisasikan, dan dipadukan dengan
pengalaman peserta didik
5 4 &eninjauan kembali terhadap rin$ian (berdasarkan waktu, #akta, dan instruksi, oleh
sebab itu setiap komplemen kegiatan yang mendahului atau mengikuti.
3 /. Menge&a#uasi /asi# kese#uru/an
4 Memeriksa program keseluruhan untuk melihat apakah delapan karakter dari program
pembelajaran akti# tadi berjalan
7 4 ?ika ditemukan kekurangan terhadap poin hasil evaluasi, lakukan perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
%anyak #asilitator di perguruan tinggi saat ini ingin merubah pembelajaran pasi# menjadi
pembelajaran akti#, untuk menemukan langkah yang lebi baik untuk melibatkan peserta didik
dalam proses pembelajaran. kan tetapi bayak #asilitator merasa memerlukan bantuan dalam
membayangkan apa yang dikerjakan, di dalam maupun luar kelas, bahwa terdapat arti untuk
menyesuaikan kegiatan pembelajaran akti#.
Model di bawah ini menawarkan langkah dengan mengkonsep proses pembelajaran dalam
langkah di mana pembantu #asilitator mengidenti#ikasi arti bentuk pembelajaran akti#.
Model ini menyarakan bahwa kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa ma$am pengalaman
atau beberapa ma$am dialog. "ua hal utama dari dialog tersebut yaitu Idialog dengan diri
8/18/2019 Metode SCL
20/82
sendiriJ (dialogue wit" self# dan Idialog dengan yang lainJ (dialogue wit" ot"ers!. "ua hal
utama dari pengalaman pembalajaran adalah IpengamatanJ (observing ! dan IpengerjaanJ
(doing#.
Dialogue with self:
pa yang terjadi saat peserta didik mere#leksikan suatu topik, sebagai $ontoh mereka bertanya
pada diri sendiri apa yang mereka pikirkan atau apa yang seharusnya dipikirkan, apa yang
mereka rasakan mengenai topik, dan hal lainnya.
8/18/2019 Metode SCL
21/82
pengamatan dilakukan oleh orang lain saat simulasi pada kejadian nyata. /ebagai $ontoh,
pengamatan langsung mengenai kemiskinan mungkin saja untuk pembelajar se$ara aktual
menuju di mana lokasi masyarakat berpenghasilan rendah tinggal dan bekerja, dan meluangkan
waktu untuk mengamati kehidupan mereka. /uasana pembelajaran yang si#atnya langsung
seperti yang mereka rasakan atau pengamatan se$ara tidak langsung pada topik yang sama dapat
dilakukan dengan menonton bioskop melibatkan masyarakat miskin atau memba$a $erita yang
ditulis oleh atau mengenai mereka.
Doing:
Hal ini menga$u kepada aktivitas pembelajaran dimana pembelajar se$ara a$tual melakukan
sesuatu0
Gan$angan sarana penyimpan air (keteknikan!, menentukan band /M (pendidikan kesenian!,
ran$angan dan atau melakukan sebuah per$obaan (alami dan ilmu sosial!, kritik sebuah argumen
atau lembaran tulisan (humaniora!, penyelidikan terhadap sejarah lokal (sejarah!, menyusun
presentasi lisan(komunikasi!, dan lainnya.
2.3.8 entuk kegiatan*strategi
%eberapa metode untuk penerapan active learning yaitu (/ilberman, 199! 0
a. !he Compan" #ou $eep te!an yang anda dekati
Metode ini digunakan untuk membantu siswa sejak awal agar lebih mengenal satu sama lain
sehingga aktivitas kelas bergerak dengan $epat dan amat menyenangkan.
1 4 &rosedur 0
1 o %uatlah datar kategori yang anda pikir mungkin tepat dalam sebuah kegiatan untuk
lebih mengenal pelajaran yang anda ajar. +ategori-kategori tersebut meliputi0 o orang
yang suka atau tidak suka suatu objek
o kesukaan seseorang
o tangan yang digunakan untuk menulis
5 o warna sepatu
3 o setuju atau tidak dengan beberapa pernyataan opini tentang sebuah isi hangat
(misalnya I?aminan pemeliharaan kesehatan hendaknya bersi#at universalJ!
atatan0 +ategori dapat pula dikaitkan langsung dengan materi pelajaran yang
diajarkan
8/18/2019 Metode SCL
22/82
o %ersihkan ruang dan lantai agar peserta didik dapat berkeliling dengan bebas
o /ebutkan sebuah kategori. rahkan para peserta didik untuk menentukan se$epat mungkin
semua orang yang akan mereka kaitkan dengan kategori yang ada. Misal para penulis dengan
tangan kanan dan penulis dengan tangan kiri akan terpisah menjadi dua bagian.
o +etika para peserta didik telah membentuk kelompok-kelompok yang tepat, mintalah mereka
berjabatan tangan dengan teman yang mereka jaga. jaklah semua untuk mengamati dengan
tepat berapa banyak orang yang ada di dalam kelompok-kelompok yang berbeda.
o 6anjutkan segera pada kategori berikutnya. ?agalah peserta didik tetap bergerak dari kelompok
ke kelompok ketika anda mengumumkan kategori-kategori baru.
o +umpulkan kembali seluruh kelas. "iskusikan perbedaan peserta didik yang mun$ul dari
latihan itu.
1 ". +k#an te#e&isi
Metode ini untuk team building se$ara $epat.
1 4 &rosedur 0
o %agilah peserta didik ke dalam tim yang tidak lebih dari anggota
o Mintalah setiap tim membuat iklan F ) detik yang mengiklankan masalah pelajaran
dengan menekankan nilainya bagi mereka atau bagi dunia
5 o
8/18/2019 Metode SCL
23/82
Metode ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan peserta didik sebagai
dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan
sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi peserta didik melalui tulisan. Hal ini sangat baik
digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan
harapan-harapannya melalui per$akapan.
1 4 &rosedur 0
o %agikan kartu kosong kepada siswa
o Mintalah setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang mata
pelajaran atau si#at pelajaran yang sedang dipelajari
5 o &utarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. +etika setiap kartu diedarkan pada
peserta berikutnya, peserta tersebut harus memba$anya dan memberikan tanda $ek di
sana jika pertanyaan yang sama yang mereka ajukan
1 o /aat kartu kembali pada penulisnya, setiap peserta telah memeriksa semua
pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. 2ase ini akan mengidenti#ikasi
pertanyaan mana yang banyak dipertanyakan. ?awab masing-masing pertanyaan
tersebut dengan 0 ?awaban langsung atau berikan jawaban yang berani
Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai waktu yang tepat
Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan
o &anggil beberapa peserta berbagi pertanyaan se$ara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka
tidak memperoleh suara terbanyak
o +umpulkan semua kartu. +artu tersebut mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
dijawab pada pertemuan berikutnya.
4 Fariasi 0
o ?ika kelas terlalu besar dan memakan waktu saat memberikan kartu pada siswa, buatlah kelas
menjadi sub-kelompok dan lakukan instruksi yang sama, atau kumpulkan kartu dengan mudah
tanpa menghabiskan waktu dan jawab salah satu pertanyaan
o Meskipun meminta pertanyaan dengan kartu indeks, mintalah peserta didik untuk menulis
harapan mereka dan atau mengenai kelas, topik yang akan anda bahas atau alasan dasar untuk
partisipasi kelas yang akan mereka amati.
o Fariasi dapat pula dilakukan dengan meminta peserta didik untuk memeriksa dan menjawab
semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut, sehingga #ase ini akan dapat
8/18/2019 Metode SCL
24/82
mengidenti#ikasi pertanyaan mana yang mendapat jawaban terbanyak, sebagai indikasi
penguasaan anak terhadap objek yang dipertanyakan.
d. er"agi Pengeta/uan Se0ara ktif
Metode ini bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang materi yang diajarkan.
Metode ini juga untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa sambil melakukan pembentukan
tim.
1 4 &rosedur0
o /ediakan da#tar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
o &erintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebaik yang mereka
bisa
5 o +emudian perintahkan mereka untuk menyebar di dalam ruangan, men$ari siswa yang
dapat menjawab pertanyaan yang mereka sendiri tidak tahu $ara menjawabnya.
"oronglah siswa untuk saling membantu.
3 o &erintahkan mereka untuk kembali ke tempat semula dan bahaslah jawaban yang
mereka dapatkan.
8/18/2019 Metode SCL
25/82
5 o +elompok yang lain diberikan materi pelajaran yang sama dengan metode yang
diinginkan oleh guru.
3 o &asangkan masing-masing anggota kelompok pemba$a dan kelompok penerima materi
pelajaran dari guru dengan tugas menyimpulkanmeringkas materi pelajaran.
f. De"at ktif
/ebuah debat bisa menjadi metode berharga untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan,
terutama jika siswa diharapkan mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan diri mereka
sendiri
1 4 &rosedur
o /usunlah sebuah pernyataan yang berisi pendapat tentang isu kontroversial yang terkait
dengan mata pelajaran yang besangkutan.
o %agilah siswa menjadi dua tim debat. %erikan (se$ara a$ak! posisi IproJ dan posisi
IkontraJ
5 o /elanjutnya, buatlah dua hingga empat sub kelompok (berisi -5 siswa! dalam masing-
masing tim debat. &erintahkan tiap sub kelompok menyusun da#tar argument yang
mungkin dapat diilih dan diajukan
3 o iap sub kelompok mengirimkan satu orang sebagai juru bi$ara. Misalkan ada 5
siswa, berarti ada sub kelompok pro dan sub kelompok kontra. %erarti ada total juru
bi$ara
o %agi debat menjadi beberapa sesi, sehingga pada akhir sesi juru bi$ara dapat kembali
ke kelompoknya dan menyiapkan strategi kembali.
7 o khiri debat apabila dirasakan perlu, dan setelah itu berikan sedikit tanggapan
mengenai debat dan argumen yang mereka keluarkan
g. )e#o!pok e#ajar
Metode ini memberi siswa tangung jawab untuk mempelajari materi pelajaran dan menjabarkan
isinya dalam sebuah kelompok tanpa $ampur tangan guru.
1 4 &rosedur
o %erilah peserta didik materi pelajaran yang singkat dan ter#ormat dengan baik
8/18/2019 Metode SCL
26/82
o %entuklah sub-sub kelompok dan beri mereka ruang tenang untuk melaksanakan sesi
belajar mereka.
5 o %erikan petunjuk yang jelas yang memandu siswa untuk belajar dan menjelaskan
materinya dengan $ermat. Misalkan siswa harus mengetahui isinya, $ontoh atau
aplikasi, mengenali hal-hal yang membingungkan, bantahlah apabila ada yang dianggap salah,
menilai seberapa baik dalam memahami materi.
1 o %erikan pembagian kerja kepada anggota kelompok se$ara adil sehinga mendapat porsi
yang sama. Dntuk diskusi selanjutnya (waktu berbeda! dapat dilakukan pertukaran posisi
(pembagian kerja!
o /etelah selesai, kemudian dibahas bersama di dalam kelas, dan berikan pertanyaan-
pertanyaan untuk menilai seberapa jauh pemahaman mereka.
/. urna# e#ajar
Metode ini untuk mengambarkan pengalaman belajar yang telah dijalani, sehingga mereka akan
terdorong untuk menyadari apa yang telah dialami dan di$apai. Hal ini dapat menjadi $atatan
re#lekti# untuk perbaikan
1 4 &rosedur 0
o &erintahlkan kepada siswa untuk membuat jurnal tentang re#leksi dan pembelajaran
mereka
o /arankan agar mereka menulis, dua kali seminggu, sebagian dari apa yang mereka
pikirkan dan rasakan tentang hal-hal yang mereka pelajari. +atakan pada mereka untuk
men$atat semua kmentar itu sebagai $atatan pribadi.
5 o &erintahkan siswa untuk ber#okus pada beberapa atau semua kategori berikut0
3 o +umpulkan, ba$a, dan komentari jurnal belajar tersebut sehingga dapat dijadikan
koreksi bagi siswa maupun pengajar.
i. (econnecting
Metode reconnecting (menghubungkan kembali! ini digunakan untuk mengembalikan perhatian
anak didik pada pelajaran setelah beberapa saat tidak melakukan.
1 4 &rosedur0
8/18/2019 Metode SCL
27/82
o jaklah anak didik kembali kepada pelajaran. ?elaskan pada anak didik bahwa
menghabiskan beberapa menit untuk mengaitkan kembali pelajaran dengan pengetahuan
anak akan memberi makna yang berarti.
1 o entukan satu atau lebih dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada para peserta
didik 0 pa saja yang masih anda ingat tentang pelajaran terakhir kitaK apa saja
yang masih bertahan dalam diri anda K
/udahkah anda memba$a berpikir melakukan sesuatu yang dirangsang oleh
pelajaran terakhir kita
&engalaman menarik apa yang telah anda miliki di antara pelajaran-pelajaranK
5 pa saja yang ada dalam pikiran anda sekarang (misal nya sebuah kekhawatiran!
yang mungkin mengganggu kemampuan anda untuk memberi perhatian penuh
terhadap pelajaran hari iniK
3 %agaimana perasaan anda hari iniK ("apat dilakukan dengan memberikan meta#or,
seperti I/aya merasa bagaikan pisang busuk
o "apatkan respons dengan menggunakan salah satu #ormat, seperti sub-kelompok atau
pembi$ara dengan urutan panggilan berikutnya
o Hubungkan dengan topik sekarang
4 Fariasi 0
1. 6akukan sebuah ulasan tentang pelajaran yang telah lalu
. /ampaikan dua pertanyaan, konsep atau sejumlah in#ormasi yang ter$akup dalam pelajaran
yang lalu. Mintalah peserta didik untuk memberikan suara terhadap sesuatu
yang paling mereka sukai agar anda mengulas pelajaran tersebut. Dlaslah pertanyaan, konsep,
atau in#ormasi yang menang.
j. )artu Sortir Card &ort
Metode ini merupakan kegiatan kolaborati# yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan si#at, #akta tentang suatu objek, atau mengulangi in#ormasi.
1 4 &rosedur
o Masing-masing peserta didik diberi kartu indeks yang berisi materi pelajaran. +artu
indeks dibuat berpasangan berdasarkan de#inisi, kategorikelompok, misalnya kartu yang
8/18/2019 Metode SCL
28/82
berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan oleh lingkungan dll. Makin
banyak peserta didik makin banyak pula pasangan kartunya.
o "osen menunjuk salah satu peserta didik yang memegang kartu, peserta didik lainnya
diminta berpasangan dengan peserta didik tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya
memiliki kesamaan de#inisi atau kategori.
5 o gar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi peserta didik yang melakuan
kesalahan. ?enis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
3 o "osen dapat membuat $atatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
k. !rading Place
Metode ini memungkinkan peserta didik lebih mengenal, tukar menukar pendapat dan
mempertimbangkan gagasan, nilai atau peme$ahan baru terhadap berbagai masalah.
1 4 &rosedur0
o %eri peserta didik satu atau lebih $atatan-$atatan $ost-it (tentukan apakah kegiatan
tersebut akan berjalan lebih baik dengan membatasi para peserta didik terhadap sebuah
atau beberapa kontribusi!
1 o Mintalah mereka untuk menulis dalam $atatan mereka salah satu dari hal berikut0
sebuah nilai yang mereka pegang
sebuah pengalaman yang telah mereka miliki saat ini
sebuah ide atau solusi kreati# terhadap sebuah problema yang telah anda tentukan
5 sebuah pertanyaan yang mereka miliki mengenai persoalan dari mata pelajaran
3 sebuah opini yang mereka pegang tentang sebuah topik pilihan anda
sebuah #akta tentang mereka sendiri atau persoalan pelajaran
o Mintalah peserta didik menaruh (menempelkan! $atatan tersebut pada pakaian mereka dan
mengelilingi ruangan dengan atau sambil memba$a tiap $atatan milik peserta yang lain
7 o +emudian, suruhlah para peserta didik berkumpul sekali lagi dan mengasosiasikan
sebuah pertukaran $atatan-$atatan yang telah diletakkan pada tempatnya ( trade of
$ost-it notes! satu sama lain &ertukaran itu hendaknya didasarkan pada sebuah
keinginan untuk memiliki sebuah nilai, pengalaman, ide, pertanyaan, opini atau #akta
tertentu dalam waktu yang singkat
8/18/2019 Metode SCL
29/82
8 %uatlah aturan bahwa semua pertukaran harus menjadi dua jalan
9 "oronglah peserta didik untuk membuat sebanyak mungkin pertukaran yang
mereka sukai.
o +umpulkan kembali kelas tersebut dan mintalah para peserta didik berbagi pertukaran apa
yang mereka buat dan mengapa demikian. (misalnya0 Mita0 I/aya menukar $atatan dengan
/onya karena dia telah membuat $atatan tentang
8/18/2019 Metode SCL
30/82
perjalanan ke :ropa imur. /aya menyukai perjalanan ke sana karena saya mempunyai nenek
moyang yang berasal dari Hongaria dan Dkraina
2.3.$ %&a#uasi
:valuasi pembelajaran akti# meliputi evaluasi proses pembelajaran dan penilaian peserta didik.
a% &valuasi proses pembela'aran menca!up tiga "al yaitu(
1 4 2o$us0 aspek-aspek apa saja yang akan dievaluasi, missal0 o Geaksi peserta didik,
pengetahuan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik.
4 ara 0 sarana metode yang digunakan untuk mengumpulkan data evaluasi o Missal0
kuisioner, observasi, tes, laporan, dan wawan$ara
4 >aktu 0 kapan data dikumpulkan o Missal0 sebelum perkuliahan, selama
perkuliahan, dan akhir perkuliahan. /emua data harus direkam dan didokumentasikan
dengan baik untuk mengetahui perubahan yang diperlukan jika proses pembelajaran
yang sudah berlangsung belum memuaskan.
b% &valuasi peserta didi!
:valuasi hasil pembelajaran akti# pada peserta didik meliputi aspek-aspek0 kogniti#, a#ekti#, dan
psikomotorik.
1 4 spek kogniti#, meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sisntesis,
evaluasi, dan pen$iptaan.
4 spek a#ekti#, meliputi minat dan sikap peserta didik terhadap materi dan proses
pembelajaran.
4 spek psikomotorik, meliputi ketrampilan yang telah dikuasai oleh peserta didik.
Metode evaluasi yang digunakan, antara lain0 es &ssay, es Multiple C"oice, es s"ort answer ,
/kala sika, dan &resentasi
2.3.1' (eferensi
%ellamy, 6., %arry, >., L 2oster, /. 1999. 6earning entered pproa$h to :ngineering
:du$ation #or the 1st entury0 he >orkshop. ollege o# :ngineering and pplied /$ien$es.
riAona /tate Dniversity.
%onwell, .. 1993. $tive 6earning0 reating e$itement in the $lassroom. enter #or ea$hing
and 6earning, /t. 6ouis ollege o# &harma$y
2elder,G.M.,dan %rent,G. 1997 Mengajar :#ekti# >orkshop, ;orth arolina /tate Dniversity,
8/18/2019 Metode SCL
31/82
/ilberman,M. 1998. $tive raining. Hnedbook o# e$hniques, "esign, ase :ample, and
ips. /an 2ran$is$o,0 ?ossey-%assei#er
homas, ?. 197 he variation o# memory with time #or in#ormation appearing during a le$ture.
/tudies in dult :du$ation, 5, 37-
http0eng.unri.a$.iddownloadtea$hingimprovement%+=ea$hL6earn=$tive
)learning=3.do$. (.M.. ri /amadhi!
http0psy$h.uiu$.edu
http0ilstu.edudepts
http0www.$alstatela.edudept$hem$hem$tiveinde.htm
2.4 &elf)directed Learning
2.4.1 Definisi
Self-directed learning (/"6! adalah $ara pembelajaran di mana peserta didik mengambil inisiati#
dan tanggung jawab tentang pembelajaran. "alam /"6 peserta didik sendiri yang menentukan
bahan ajar, mengelola dan menilai proses pembelajaran dan hasilnya. /"6 dapat dilaksanakan
kapan saja dan di mana saja, memakai $ara pembelajaran yang bebas dipilih sendiri.
/"6 juga dapat dide#inisikan sebagai proses pembelajaran di mana peserta didik se$ara
individual mengambil inisiati# tanpa atau dengan bantuan orang lain, untuk mendiagnosis
kebutuhan belajarnya, mem#ormulasi tujuan pembelajarannya, mengidenti#ikasi sumber
belajarnya, menentukan dan melaksanakan strategi pembelajaran dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.
pakah suatu $ara pembelajaran masuk dalam kategori /"6, tidak bergantung pada bahan ajar
atau $ara pembelajaran yang dipakai. /i#at /"6 dari suatu pembelajaran bergantung pada siapa
yang mengatur atau menentukan0 bahan apa yang harus dipelajari, siapa yang harus
mempelajarinya, $ara pembelajaran dan sumber belajar yang akan dipakai, dan bagaimana hasil
pembelajaran akan dievaluasi. %ila hal di atas ditentukan oleh peserta didik maka proses
pembelajaran tersebut masuk dalam Self Directed )earning% >alaupun demikian /"6 dapat juga
dilaksanakan dalam bentuk kerjasama antara pengajar dan peserta didik* pembelajaran seperti ini
masih dapat dikategorikan sebagai /"6 apabila pengajar hanya membantu dalam proses
pembelajaran tetapi tidak memberikan mataeri atau bahan ajar.
8/18/2019 Metode SCL
32/82
2.4.2 Tujuan
ujuan dari pembelajaran dengan $ara /"6 ialah untuk pengembangan tanggung jawab dan
kemandirian peserta didik dalam proses pembelajaran dan dalam menentukan materi
pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
"i samping itu, tujuan /"6 ialah untuk mendapatkan ketrampilan baru, pengetahuan baru dan
sikap baru yang akan meningkatkan unjuk kerja dari pembelajar. /"6 juga dapat dipakai untuk
peningkatan kepribadian, meningkatkan kesehatan, menikmati kesenian atau untuk
meningkatkan kemampuan intelektual.
2.4.3 Manfaat
ara pembelajaran dengan metode /"6 akan menghasilkan kompetensi yang lebih baik, dan
karena peserta didik sendiri yang menentukan kompetensi yang diinginkan maka kompetensi
yang diperoleh juga lebih berguna bagi peserta didik. /"6 meliputi aktivitas yang menantang
individu dan mengembangkan kualitas pribadi yang dapat dipakai untuk se$ara sukses
menghadapi tantangan tersebut.
2.4.4 Sifat
+emandirian ( self-direction! merupakan konsep organisasi untuk pendidikan tinggi* dengan
demikian kemandirian berkaitan erat dengan politik pendidikan. /"6 memiliki komitmen
demokratis terhadap perubahan posisi dan peran para peserta didik. Mereka memegang kontrol
yang lebih besar terhadap dirinya sendiri dalam hal konseptualisasi, peran$angan, pelaksanaan,
dan evaluasi belajar serta penetapan $ara-$ara peman#aatan sumber belajar guna proses belajar
lebih lanjut.
%uku &utih /6-/G &usat &engembangan &endidikan D'M M:@": /6 "; /G 1
&(*+,, $anduan pela!sanaan SC)- S.AR%doc/ 0123 b# )ast saved( Rabu 31 Februari 1344
/"6 tidak bergantung pada subyek ataupun metoda instruksional. /"6 bergantung pada siapa
yang belajar (peserta didik!, men$akup siapa yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari,
siapa yang harus mempelajari sesuatu hal, metoda dan sumber apa saja yang akan dipegunakan,
dan bagaimana $ara mengukur keberhasilan upaya belajar yang telah dilaksanakan.
ara pembelajaran /"6 memberikan otonomi yang seluas-luasnya pada pembelajar.
&embelajaran dengan $ara /"6 dapat dilaksanakan dimana saja, kapan saja dan dapat memakai
sumber belajar yang ditentukan sendiri oleh pembelajar.
2.4.5 Syarat* sas pe!"e#ajaran SD,
8/18/2019 Metode SCL
33/82
da beberapa syarat atau asas yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan program /"6,
men$akup hal-hal sebagai berikut0
1 a. sas pertama adalah bahwa program /"6 harus sama dan sebangun dengan $ara
pembelajaran yang disukai oleh peserta didik. rtinya program /"6 harus memakai $ara
pembelajaran yang sesuai dengan $ara pembelajaran alamiah dari peserta didik yaitu $ara
yang menyebabkan peserta didik belajar dengan $ara yang paling baik.
b. sas kedua ialah bahwa program harus disesuaikan dengan kematangan atau
kedewasaan dari pembelajar. &embelajaran harus mempertimbangkan perkembangan
kemampuan re#leksi, watak dan kemampuan pembelajar.
$. sas ketiga ialah bahwa program /"6 selain meliputi studi akademik juga harus
menyentuh aspek pribadi, sosial dan pengalaman teknis dari peserta didik. Ganah sosial
ialah kemampuan peserta didik untuk dapat berhubungan dengan orang lain, dapat belajar
dari sejawat dan dapat bekerja sama dengan sejawat.
5 d. sas keempat ialah bahwa pembelajaran dalam program /"6 harus meman#aatkan
seluruh potensi peserta didik termasuk pan$a-indera, emosi perasaan dan kemampuan
intelektual.
3 e% sas yang kelima ialah bahwa aktivitas /"6 harus dilaksanakan di lokasilingkungan
yang sesuai. ?adi aktivitas /"6 dapat dilaksanakan dalam kelas yang sudah disesuaikan
untuk /"6, tetapi dapat juga dilaksanakan di luar kelas. %ahkan peserta didik dapat
belajar lebih baik di lokasi di mana aktivitas yang akan dipelajari berlangsung* dengan
demikian para peserta didik dapat bertemu dengan dan melihat langsung pekerja yang
sedang beraktivitas dan melihat langsung $ara pelaksanaan aktivitas. +ita belajar lebih
baik dalam real world situations%
/elain asas tersebut di atas peserta didik harus mengetahui kompetensi yang akan di$apai,
mampu melakukan self-assessment dan mampu melakukan re#leksi diri, sadar akan keterbatasan
dan dapat berpikir kritis.
2.4.6 Peran institusi pendidikan
Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan oleh penanggung jawabpimpinan institusi pendidikan
yang menerapkan /"6 bagi para peserta didiknya0
8/18/2019 Metode SCL
34/82
1 4
8/18/2019 Metode SCL
35/82
Dntuk mengukur keberhasilan seorang peserta didik dalam melaksanakan /"6 perlu adanya
standar penilaian sumati# yang sahih dan reliable% ;ilai untuk hasil pembelajaran peserta didik
ditentukan setelah mengevaluasi0
1 a. &orto#olio pembelajaran
b. +ontrak belajar
$. )ogboo! yang dibuat oleh peserta didik
;ilai akhir ditentukan oleh persentase keter$apaian kontrak belajar, kesesuaian hasil
pembelajaran dengan porto#olio dan hasil kegiatan pembelajaran seperti ter$antum dalam
logboo! . ;ilai bisa ditentukan oleh keter$apaian kompetensi yang diren$anakan pada awal
proses /"6.
2.4.$ Daftar Pustaka
%ro$kett G', Hiemstra G. %ridging the theory-pra$ti$e gap in sel#-dire$ted learning. iley, ))
Hiemstra G. /el#-dire$ted adult learning0 some impli$ations #or pra$ti$e. :G
8/18/2019 Metode SCL
36/82
Mutu pembelajaran terletak pada interaksi yang maksimal antarpeserta didik di dalam
kelompoknya.
8/18/2019 Metode SCL
37/82
7 g. Hasil pembelajaran bersi#at divergen.
2.5.5 Syarat
1 a. &engelompokan peserta didik se$ara heterogen, misalnya0 pengetahuan, kemampuan
analisis, perbedaan etnis
b. ugas dan struktur pembelajaran harus dijelaskan se$ara rin$i
$. &eserta didik sudah mempunyai pengalaman belajar
5 d. "iberikan akses untuk berkontribusiuntuk berbi$ara se$ara adil
3 e. Masing-masing peserta didik memberikan kontribusi pendapatnya
#. &eserta didik mampu menjelaskan alasan tentang pendapatnya
7 g. &eserta didik mau mendengarkan dan memberi komentar atas pendapat temannya
8 h. Hasil diskusi merupakan Ida#tar pendapat atau gagasanJ yang diterima seluruh anggota
kelompok
9 i. &roses pembelajaran harus didukung suasana saling pengertian.
2.5.6 Prinsip collaorative learning
1 a. &embelajaran merupakan proses akti#. &eserta didik mengasimilasi in#ormasi dan
menghubungkannya dengan pengetahuan baru melalui kerangka a$uan pengetahuan
sebelumnya
b. &embelajaran memerlukan suatu tantangan yang akan membuka wawasan para peserta
didik untuk se$ara akti# berinteraksi dengan temannya
$. &eserta didik akan mendapatkan keuntungan lebih jika mereka saling berbagi
pandangan yang berbeda dengan temannya
5 d. Melalui proses saling bertukar in#ormasi ini, peserta didik men$ipta kerangka
pemikiran dan pemaknaan terhadap hal yang dipelajari
3 e. &eserta didik ditantang baik se$ara sosial maupun emosional dalam menghadapai
perbedaan perspekti# dan mempertahankan ide-idenya
#. &eserta didik belajar men$iptakan keunikan kerangka konseptual masing-masing
7 g. &eserta didik saling bertukar pendapat, saling menanyakan kerangka a$uan masing-
masing, dan se$ara akti# terlibat dalam pembelajaran
8/18/2019 Metode SCL
38/82
8 h. "itinjau dari sisi #iloso#is, collaborative learning lebih menekankan pada suasana
saling berbagi pengalaman dan pendapat, bukan kompetisi di antara peserta didik.
9 i. /e$ara teknis, collaborative learning merupakan metode instruksional di mana para
peserta didik bekerjasama dalam kelompok ke$il untuk men$apai tujuan pembelajaran.
&ara peserta didik se$ara bersama-sama bertanggung jawab sepenuhnya atas proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
2.5.7 Prosedur kegiatan pe!"e#ajaran ko#a"oratif
1 a. enaga pendidik menjelaskan topik yang akan dipelajari
b. enaga pendidik membagi kelas menjadi kelompok-kelompok ke$il yang terdiri dari 3
orang
$. enaga pendidik membagikan lembar kasus yang terkait dengan topik yang dipelajari
5 d. enaga pendidik meminta masing-masing peserta didik memba$a kasus skenario
yang telah dibagikan dan mengerjakan tugas yang terkait dengan persepsi dan solusi
terhadap kasus
3 e. enaga pendidik meminta para peserta didik mendiskusikan hasil pekerjaannya dalam
kelompok ke$il masing-masing
#. enaga pendidik meminta masing-masing kelompok ke$il mendiskusikan kesepakatan
kelompok
7 g. enaga pendidik meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapannya
2.5.8 entuk collaorative learning
%erdasarkan %arkley, et all. ())3!, bentuk collaborative learning terdapat lima teknik yakni
diskusi, timbal balik, peme$ahan masalah, organsasi in#ormasi dan penulisan.
1 a. eknik diskusi dapat dilakukan dengan t"in!-pair-s"are round robin bu55 group
tal!ing c"ips dan critical debate.
b% eknik timbal balik (reciprocal teac"ing ! dilakukan dengan beberapa pilihan, yakni
note-tal!ing pairs learning cell fis"bowl role play 'igsaw dan test-ta!ing teams%
$. eknik kolaborati# selanjutnya adalah teknik peme$ahan masalah, yang dapat
dilakukan dengan t"in!-aloud pair problem solving 0.A$$S# send-a-problem case study
structured problem solving analytic teams dan group investigation.
8/18/2019 Metode SCL
39/82
5 d. eknik dalam kategori organisasi in#ormasi ( grap"ic information organi5ers#( affinity
grouping group grid team matri/ se6uence c"ains dan word webs.
3 e. eknik &enulisan yang dapat dilaksanakan dengan dialogue 'ournals round table
dyadic essays peer editing collaborative writing team ant"ologies dan paper seminar .
2.5.$ %&a#uasi /asi# "e#ajar
Metode penilaian yang sering digunakan adalah observasi.
8/18/2019 Metode SCL
40/82
ontoh0
1. %agaimana peserta didik mempersiapkan materi diskusiK
/angat baik /angat tidak baik
1 . %agaimana peserta didik memberikan kontribusi pemikiran dalam diskusiK
/angat akti# /angat tidak akti#
. dst
1
c% Ran!ing met"ods rating scale
ontoh0
+edudukan relati# keaktivan dalam diskusi kelompok ke$il.
1 N yang terbaik3 N yang paling kurang baik
1 d% $aired comparisons rating scale
ipe ini dilakukan dengan $ara membandingkan kemampuan atau tugas seorang peserta didik
dengan peserta didik yang lain.
ontoh0 +emampuan peserta didik menyampaikan buah pikirannya dalam diskusi kelompok
ke$il
+eterangan0
1 N lebih baik
) N lebih jelek
?umlah nilai menunjukkan urutan peringkat dalam kelompok, di mana nilai tertinggi menduduki
peringkat terbaik dan sebaliknya.
8/18/2019 Metode SCL
41/82
2.5.1' Daftar Pustaka
%arkley, :.2., +.&. ross, and .H. Major. ))3. ollaborative 6earning e$hniques.
Handbook #oe ollege 2a$ulty. ?ohn >iley L /ons,
8/18/2019 Metode SCL
42/82
1 a. &eningkatan rasa keper$ayaan diri
b. &eningkatan rasa menghargai keberadaan orang lain
$. &eningkatan rasa untuk saling memberikan dan menerima pengetahuan diantara
peserta.
5 d. &eningkatan kesadaran perlunya kemampuan dalam bekerjasama (.eam wor!#
2.6.4 Sifat
%eberapa si#at atau karakter dalam pembelajaran cooperative learning antara lain adalah0
1 a. %erbagi pengetahuan di antara dosen dan peserta didik
b. %erbagi tanggung jawab antara dosen dan peserta didik
$. "osen sebagai mediator
5 d. +elompok peserta didik yang heterogen
2.6.5 Syarat
&ersyaratan yang harus dipenuhi untuk men$iptakan pembelajaran cooperative learning adalah
1 a. +elompok yang heterogen
b. +emampuan kolaborati#
$. +elompok yang otonom
5 d.
8/18/2019 Metode SCL
43/82
5 d. /etiap peserta mempunyai peran yang sama dalam menyelesaikan masalah
2.6.7 Prosedur
gar pembelajaran cooperative learning dapat berlangsung dengan baik, maka perlu dilakukan
hal-hal sebagai berikut0
1 a. 2asilitator memberikan permasalahan yang harus diselesaikan
b. 2asilitator membentuk kelompok ke$il (-3 orang!
$. 2asilitator memberikan waktu kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dalam
kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
5 d. &eserta didik merangkum hasil diskusi sebagai hasil kesepakatan kelompok
3 e. 2asilitator memberikan re#leksi terhadap proses dan hasil diskusi
2.6.8 entuk )egiatan
%entuk kegiatan yang dapat di$iptakan untuk menggambarkan pembelajaran cooperative
learning adalah dengan melontarkan suatu permasalahantugas kepada peserta didik dengan
sebuah instruksi yang jelas. "alam kegiatan ini peserta didik berusaha menyelesaikan sebuah
permasalahan atau tugas yang diberikan oleh #asilitator dalam kelompoknya dengan mematuhi
aturan main yang ditentukan oleh #asilitator. dapun aturan mainnya adalah bahwa setiap peserta
didik harus memberikan kontribusinya dalam penyelesaian masalahtugas dengan waktu yang
telah ditetapkan.
ontoh kegiatan yang dapat dikerjakan dengan pembelajaran cooperative learning adalah
sebagai berikut0I&embuatan basis gigi tiruan lepasan dari akrilik resinJ, yang meliputi tahapan
sebagai berikut0
1 a. &enentuan perbandingan bubuk dan $airan resin akrilik yang tepat
b. &enyiapan $etakan rahang dengan benar
$. &enentuan konsistensi adonan akrilik resin yang tepat
5 d. &elaksanaan Ipa$kingJ dengan benar
3 e. &engerjaan polimerisasi dengan benar
/etiap tahapan akan dilakukan oleh kelompok yang berbeda. /ebelum pelaksanaan tahapan
tersebut di atas, peserta didik wajib mendiskusikan pemahaman tahapan tersebut di atas.
8/18/2019 Metode SCL
44/82
2.6.$ %&a#uasi
:valuasi dalam pembelajaran cooperative learning adalah men$akup evaluasi kelompok maupun
individu peserta didik, antara lain proses diskusi, pelaksanaanpenyelesaian tugas, dan hasil akhir
(luaran!.
spek evaluasi yang dapat dilakukan antara lain adalah0
1 a. +epemimpinan
b. +emampuan komunikasi
$. &enguasaan materi
5 d. +etrampilan
2.7 Competitive Learning
2.7.1 Definisi
/e$ara umum competitive learning dapat diartikan sebagai berikut0 apabila seorang peserta didik
men$apai tujuan pembelajaran dengan baik, sedangkan mahasiswa lainnya gagal men$apai
sasarantujuan tersebut (?ohnson and ?ohnson, 1991!. Competitive learning ini bisa dilaksanakan
dalam bentuk kompetisi antarindividu atau persaingan antarkelompok.
kan tetapi banyak kritik yang dilontarkan tehadap metoda pembelajaran kompetisi ini, antara
lain adalah0
1 a. Hanya ada satu pemenang atau yang berhasil dalam men$apai tujuan belajar,
sedangkan yang lainnya mengalami kegagalan.
b. +emungkinan dapat mengakibatkan adanya tingkat ke$emasan yang tinggi, keraguan
diri, keras kepala dan agresimudah marah, menyerang
$. +emungkinan menyontek bertambah
5 d. Memperngaruhi kemampuan untuk meme$ahkan persoalan
"engan adanya kemungkinan terjadinya hal-hal yang negati# tersebut, maka #asilitator harus
pandai memilih metoda kompetisi yang tidak bersi#at merusak (destrukti#! tetapi memilih yang
bersi#at membangun (konstrukti#!.
+elompok bisa digunakan sebagai tempat kompetisi antarpersonal yang terpisah dari kelompok
lainnya. Hal ini merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan
jumlah IpemenangJ di dalam kelas. Competetive learning merupakan metoda yang $ukup tepat
8/18/2019 Metode SCL
45/82
diterapkan dalam kelas pada saat dilakukan proses review dari materi yang dipelajajaridibahas
sebelumnya. ara ini dapat memper$epat pemenuhan kebutuhan penyelesaian masalahpersoalan
yang timbul pada proses pembahasan suatu pokok bahasan.
&ersaingan antarkelompok dapat dilihat sebagai strategi kompetisi yang tepat untuk
memperbanyak jumlah IpemenangJ. Hal ini juga $ukup penting untuk menjamin kelompok yang
homogen untuk memperbesar peluang men$iptakan kelompok pemenang. +elompok homogen
memungkinkan kelompok-kelompok tersebut se$ara merata mendapatkan kesempatan untuk
men$iptakan lingkungan persaingan yang sehat.
/alah satu strategi pengelompokan untuk men$apai tujuan tersebut adalah bumping . "alam
strategi ini termasuk dengan membuat peringkat kelompok, yaitu dari kelompok dengan
pen$apaian tertinggi sampai yang terendah yang diperoleh dengan $ara competitive learning .
+emudian berdasarkan kompetisi antarpersonal dalam kluster tersebut, para peserta didik juga
diberi peringkat di dalam klusternya sendiri. &eserta didikyang memiliki pen$apaian tinggi maka
dia akan dipromosikan ke kelompok yang lebih tinggi dan yang pen$apaiannya rendah maka dia
harus mengalami degradasi turun ke kelompok yang lebih rendah. "i dalam competitive learning
para mahasiswa dapat mem#ormulasikan terminologi dan aturan mereka sendiri, serta
memberikan kepada mereka IkepemilikanJ aktivitas mereka tersebut (?ohnson L ?ohnson,
1991!.
2.7.2 Tujuan
ujuan competitive learning ini antara lain adalah0
1 a. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk meningkatkan keper$ayaan
diri melalui kompetisi di antara sesama rekannya.
b. Memberikan wahana untuk melakukan evaluasi diri dan benc"mar!ing kemampuan
yang dimiliki oleh peserta didik
1 $. Memberikan kesempatan untuk meraih tujuan yang sama dengan $ara kerjasama
kelompok dan saling berkompetisi yang menyenangkan semua pihak
d. Memberikan insig"t tentang memenangkan kompetisi tanpa mempermalukan lawan
(menang tanpo ngasora!e!
2.7.3 Manfaat
8/18/2019 Metode SCL
46/82
&ara peserta didik memiliki $ara belajar yang beragam. %eberapa kelompok menikmati kegiatan
berkelompok tetapi kelompok lainnya lebih menyukai pekerjaan atau tugas individual. %eberapa
peserta didik lebih menyukai metoda teac"er centered instruction sedangkan yang lainnya lebih
tertarik pada proyek riset yang didesain sendiri. Competitive learning di desain untuk kegiatan
ekstrakurikular dan beberapa kegiatan pro'ect based learning . +ondisi ini akan menumbuhkan
motivasi dan kepuasan apabila tugas-tugas tersebut telah diselesaikan dengan menggunakan
kreativitas dan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam penugasan tersebut.
Competitive learning ini dibentuk sesuai dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut0
1 a. Competitive learning ini termotivasi untuk mengikuti suatu
kontesperlombaanpertandingan
b. &lat#orm kompetisi harus di#ormulasikan
$. +ompetisi dapat diartikan sebagai usaha personal atau kelompok
5 d. +eikutsertaan dalam ajang perlombaan sangat bermotivasi tinggi
3 e. +ompetisi akan mengakibatkan kreativitas tingkat tinggi
#. +ompetisi dapat membentuk beberapa tantangan yang juga dapat berupa
7 pendidikanpembelajaran
%eberapa kendala atau kritik kemungkinan akan mun$ul karena pelaksanaan pembelajaran
kompetisi ini antara lain*
1 a. &roses ini akan mengakibatkan kesombonganarogansi dan agresi dalam diri
mahasiswa
b. Mahasiswa yang kalah mungkin akan mengalami gon$angan sc"oc!
5 $. kan menyebabkan proses men$ontek
3 d. +emungkinan akan mempengaruhi kemampuan menyelesaikan permasalahan
Dntuk mengatasi kendala tersebut perlu dilakukan beberapa strategi atau kebijakan dalam
pelaksanaan pembelajaran kompeteti#, antara lain0
1 a. +ompetisi yang konstrukti# dan destrukti# diperjelas tujuannya
b. &ekerjaan kelompok lebih diutamakan, hal ini akan menambah jumlah pemenangnya
$. "alam sesi trainingpelatihan semua peserta mendapat kesempatan yang sama
5 d. +elompok yang homogen akan men$iptakan keselarasan kelompok dalam situasi yang
8/18/2019 Metode SCL
47/82
3 $o$ok.
e. &erangkingan kelompok maupun peserta didik dalam kelompok akan meminimalkan
7 kendala yang kemungkinan mun$ul.
8 #. +erjasama dalam kelompok akan menginisiasi ketrampilan sosial dan kemampuan
9 manajerial.
2.7.4 Sifat
1 a. &embagian peran antara dosen dan peserta didik dalam pelaksanaan proses kompetisi,
tetapi #ungsi dosen lebih sebagai #asilitator dan mediator.
1 b. &engelompokan peserta didik se$ara heterogen supaya dapat membangun kerjasama
kelompok yang baik dalam memenangkan kompetisi.
$. &enguatan dan perluasan wawasan peserta didik melalui diskusi antaranggota dengan
saling menghormati pendapat anggota kelompok atau bisa diperluas dengan
memperhatikan pendapat kelompok lain dalam kelas.
d. &eningkatan $ara dan kualitas berpikir peserta didik bahkan dosen agar lebih kritis dan
sistematik melalui $ara analisis, sintesis dan evaluasi.
5 e. +eterbukaan dan rasa saling membutuhkan sesama anggota kelompok yang berkaitan
dengan tujuan pembelajaran, sumber pembelajaran dan proses pembelajaran.
2.7.5 Syarat
1 a. ugas dan struktur serta aturan main kompetisi harus dijelaskan se$ara rin$i.
b.
8/18/2019 Metode SCL
48/82
2.7.6 Prinsip
1 a. &embelajaran merupakan proses akti# yang melibatkan peserta didik dalam melakukan
asimilasi in#ormasi dan menghubungkannya dengan pengetahuan baru melalui kerangka
a$uan pengetahuan sebelumnya.
b. %elajar akti# merupakan satu kumpulan strategi pembelajaran yang komprehensi# serta
mendorong peserta didik untuk ikut akti# sejak dari awal di dalamnya melalui aktivitas
kelompok, memimpin diskusi kelaskelompok, merangsang diskusi dan debat,
mempraktikkan ketrampilan yang dimilikinya serta saling belajar satu dengan yang lain.
$. Competitive learning memiliki #iloso#i, para peserta didik melakukan kerjasama untuk
memenangkan persaingan dan men$apai tujuan belajar yang telah ditetapkan bersama.
/emangat bekerjasama dan berkompetisi ini merupakan perpaduan yang unik dan khas
untuk meningkatkan daya juang mahasiswa dalam menghadapi kompetisi yang
sebenarnya.
2.7.7 Prosedur
1 a. "osen menyampaikan topikkasus yang akan didiskusikan*topik atau kasus ini bisa
dikerjakan dan diselesaikan dalam kelas, atau bisa dikerjakan di luar kelas dan
selanjutnya didiskusikan dalam kelas.
b. "osen membagi kelas dalam kelompok ke$il yang terdiri dari 3-7 peserta didik.
$. "osen membagikan topikkasus yang akan didiskusikan disertai dengan tata$ara
penilaian aspek kompetisinya, sehingga di akhir diskusi dapat ditentukan IpemenangJ
dalam topikkasus ini.
1 d. "osen meminta semua peserta didik untuk memba$a, memahami dan mengerjakan
tugas yang disampaikan tersebut melalui proses diskusi dalam kelompok ke$ilnya
masing-masing.
e. "osen meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tentang penyelesaian kasustopik di depan kelas serta kelompok lain memberikan
tanggapannya.
#. /etiap kelompok memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok lainnya
berdasarkan aspek kompetisi yang telah disepakati bersama
8/18/2019 Metode SCL
49/82
2.7.8 entuk kegiatan*strategi
1 a. 6ima kategori0 diskusi, timbal balik, peme$ahan masalah, organisasi in#ormasi dan
penulisan
b. eknik diskusi0 t"in!-pair-s"are round robin bu55 group tal!ing c"ips dan critical
debate.
$. eknik timbal balik (reciprocal teac"ing !0 note-tal!ing pairs learning cell fis"bowl
role play 'igsaw dan test-ta!ing teams
5 d. eknik peme$ahan masalah0 t"in!-aloud pair problem solving 0.A$$S# send-a-
problem case study structured problem solving analytic teams dan group investigation.
3 e. eknik dalam kategori organisasi in#ormasi ( grap"ic information organi5ers#( affinity
grouping group grid team matri/ se6uence c"ains dan word webs.
#. eknik &enulisan0 dialogue 'ournals round table dyadic essays peer editing
collaborative writing team ant"ologies dan paper seminar
i. %&a#uasi
&elaksanaan evaluasi dan penilaian berdasarkan pada skor awal sebelum mendapatkan
pembelajaran, nilai yang diperoleh peserta didik tidak hanya mere#leksikan skor yang diperoleh
dari hasil ujian tulis, akan tetapi juga mere#leksikan peningkatan kemampuan peserta didik.
%entuk evaluasi yang sesuai adalah aut"entic assessment dengan bentuk performance
assessment dan portfolio assessment , dengan tujuan agar kompetensi peserta didik dapat dilihat
se$ara realistis menggunakan kriteria yang objekti#.
2.7.$ (eferensi
rends, G.adsworth
/lavin, G.:. ))9. &ducational $syc"ology% @hio0 &earson
2.- Case)ased Learning
2.8.1 Definisi
8/18/2019 Metode SCL
50/82
ase-based learning (%6! atau pembelajaran berbasis kasus mulai dikenalkan di pendidikan
tinggi hukum pada akhir tahun 18))-an. &embelajaran jenis ini kemudian dikenalkan pula di
sekolah tinggi ekonomika pada awal tahun 19))-an. 6atar belakang akademik %6 adalah upaya
mendekatkan jarak antara peserta didik dengan dunia nyata yang kelak akan dijumpainya* dalam
hal ini peserta didik bertindak selaku subyek pembelajaran akti#. "engan demikian kepada para
peserta didik perlu disediakan kasus yang merupakan simulasi bagi mereka untuk melatih diri
sebagai pro#esional yang sesungguhnya.
Menurut %arnes et al (1995! kasus adalah an account of events t"at seem to include enoug"
intriguing decision points and provocative undercurrents to ma!e a discussion group want to
t"in! and argue about t"em% "alam hal ini kasus dapat berupa kejadian yang sesungguhnya, dan
dapat pula berupa rekaan sebagai suatu simulator. %eberepa elemen pokok yang perlu
diperhatikan dalam struktur kasus men$akup karakter, situasi, dan dilema yang ter$antum di
dalam skenario harus mampu mendorong terjadinya diskusi yang bermakna bagi pembelajaran.
+asus yang kompleks dan kaya akan in#ormasi menggambarkan kejadian yang membuka
kemungkinan untuk mun$ulnya berbagai ma$am interpretasi. Hal seperti ini akan mendorong
peserta didik untuk mengajukan pertanyaan daripada menjawab pertanyaan, merangsang
mahasiswa untuk meme$ahkan masalah, membentuk ke$erdasan bersama dan mengembangkan
berbagai ma$am perspekti#.
2.8.2 Tujuan
%6 bertujuan untuk (a! melatih mahasiswa belajar se$ara kontekstual, (b! mengintegrasikan
prior !nowledge dengan permasalahan yang ada di dalam kasus dalam rangka belajar untuk
mengambil keputusan se$ara pro#essional, dan ($! mengenalkan tata$ara peme$ahan masalah dan
pengambilan keputusan yang tepat atau rasional (evidence-based !
2.8.3 Manfaat
%6 berman#aat bagi dosen pengampu dan mahasiswa. "osen pengampu terbiasa untuk (a!
menyiapkan dan menyediakan pokok bahasan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
sebagaimana tertera di dalam ren$ana program kegiatan pembelajaran semester (G&+&/!, (b!
bersama-sama peserta didik membahas kasus yang disajikan. &eserta didik terlatih dan kemudian
terbiasa untuk berpikir se$ara kritis ketika mengakti#kan dan menggunakan prior !nowledge
mereka yang dirangsang oleh kasus yang sedang dibahas bersama.
2.8.4 Sifat
8/18/2019 Metode SCL
51/82
%6 bersi#at lentur dan atrakti#, setiap kali dapat disajikan kasus yang berbeda tanpa harus
melen$eng dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan disepakati. "i samping itu, %6
mengikat dosen dan peserta didik dalam suatu kegiataan pembelajaran sampai tuntas.
2.8.5 Syarat
/yarat pemberlakuakn %6 adalah sebagai berikut0
1 a. dosen pengampu menyiapkan dan menguasai kasus-kasus yang disajikan
b. peserta didik terlebih dahulu diberi penjelasan tentang proses pembelajaran yang akan
mereka laksanakan
$. kasus-kasus terlebih dahulu diberikan kepada para peserta didik (pada umumnya satu
minggu sebelum proses pembelajaran terlaksana!
5 d. tersedia re#erensi yang sesuai dengan pokok bahasan
3 e. pembelajaran bersi#at interakti#.
2.8.6 Prinsip
&rinsip %6 adalah student-centered learning dengan mengutamakan problem-solving approac".
"engan demikian peserta didik perlu terlebih dahulu diberi materi yang sesuai dan $ukup agar
pembahasan kasus dapat berjalan lan$ar dan mahasiswa men$apai tujuan pembelajarannya.
2.8.7 Prosedur
1 a. "osen pengampu menyiapkan materi (dalam bentuk kasus! yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang harus di$apai oleh peserta didik, dan re#erensi yang sesuai
dengan pokok bahasan
b. +asus diberikan kepada peserta didik satu minggu sebelum proses jadwal
pelaksanaan pembelajaran
$. &embelajaran dalam bentuk diskusi kelompok ke$il dan atau diskusi kelas
5 d. "osen mengamati proses diskusi dan bila perlu memberi sentuhan pengarahan
koreksi pertanyaan agar diskusi kelompok men$apai sasaran
3 e. /etiap peserta didik diwajibkan membuat $atatan ringkas tentang materi yang
dibahas (dosen dapat memberi garis besar tentang apa saja yang perlu di$atat
dilaporkan oleh peserta didik!
8/18/2019 Metode SCL
52/82
8/18/2019 Metode SCL
53/82
yang menga$u kepada berbagai ma$am metode pembelajaran. ktivitas G%6 didasarkan pada
pertanyaan masalah yang selanjutnya menuntun peserta didik terlibat dalam meran$ang,
menyelesaikan masalah, membuat keputusan atau melakukan penelitian. G%6 memberi
peluangkesempatan kepada peserta didik untuk men$ari in#ormasi, menyusun hipotesis,
mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atas data yang sudah tersusun*
dalam aktivitas ini berlaku pembelajaran dengan pendekatan Ilearning by doing J. (?ones,
Gasmussen, L Mo##itt, 1997* homas, Mergendoller, L Mi$haelson,1999, homas, )))!.
@leh karena itu G%6 membuka peluang bagi pengembangan metode pembelajaran, antara lain0
1 a. pembaharuan pembelajaran atau pengayaan materi ajar dengan mengintegrasikan
metode dan hasil penelitian,
b. pembelajaran dengan menggunakan instrumen penelitian,
5 $. partisipasi akti# peserta didik di dalam peran$angan hingga pelaksanaan penelitian, dan
3 d. pengembangan konteks penelitian se$ara inklusi# (peserta didik mempelajari prosedur
dan hasil penelitian untuk memahami seluk-beluk sintesis!.
"engan demikian G%6 adalah metode pembelajaran yang dimaksudkan untuk menggunakan
pertanyaan otentik (drives-on! sebagai dasar motivasi, mengembangkan ketrampilan berpikir
(minds-on! dan melakukan implementasipenerapan ("ands-on!.
2.$.2 Tujuan
G%6 bertujuan untuk men$iptakan proses pembelajaran yang mengarah pada aktivitas analisis,
sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan kemampuan peserta didik dan dosen dalam hal
asimilasi dan aplikasi pengetahuan.
ujuan tersebut se$ara rin$i dapat diuraikan sebagai berikut0
1 a. Meningkatkan kebermaknaan mata kuliah agar lebih bersi#at kontekstual melalui
pemaparan hasil-hasil penelitian
b. Memperkuat kemampuan berpikir peserta didik sebagai peneliti
$. Melengkapi pembelajaran melalui internalisasi nilai penelitian, praktik, dan etika
penelitian dengan $ara melibatkan penelitian
5 d. Meningkatkan mutu penelitian dan melibatkan peserta didik dalam kegiatan penelitian
3 e. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang perkembangan suatu ilmu melalui
penelitian yang berkelanjutan
8/18/2019 Metode SCL
54/82
#. Meningkatkan pemahaman tentang peran penelitian dalam inovasi sehingga mendorong
peserta didik untuk selalu berpikir kreati# di masa datang
7 g. Meningkatkan kualitas pembelajaran se$ara umum
2.$.3 Manfaat (,
Man#aat G%6 dikenal sejak beberapa dasawarsa yang lalu, beberapa literatur menyetarakan
dengan pro'ect-based learning karena hampir tidak ada proyek yang tidak melibatkan penelitian
(yaitu evaluasi!. ;amun demikian researc" in classroom belum banyak diadopsi sebagai metode
pembelajaran. "engan G%6 maka peserta didik dapat memperoleh berbagai man#aat dalam
konteks pengembangan metakognisi dan pen$apaian kompetensi yang dapat dipetik selama
menjalani proses pembelajaran. Man#aat yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut0
1 a. &eserta didik mengalami pengembangan dan peningkatan kapabilitas dan kompetensi
yang lebih tinggi, termasuk0
1 4 +ompetensi umum, misalnya berpikir se$ara kritis dan analitik, mengevaluasi
in#ormasi, dan peme$ahan masalah
4 +ompetensi dalam hal melaksanakan dan mengevaluasi penelitian yang sangat
berman#aat dan membantu dalam pengembangan pro#esional yang mengedepankan
inovasi dan keunggulan
b. &eserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi dan memiliki peluang untuk akti#
di dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan dunia praktik kelak di kemudian
hari.
5 $. &eserta didik terlatih dengan nilai-nilai disiplin, mendapatkan pengalaman praktik dan
etika
3 d. &eserta didik lebih memahami tentang betapa pentingnya nilai-nilai disiplin bagi
masyarakat
G%6 merupakan metode pembelajaran yang menggunakan aut"entic learning (harus ada $ontoh
nyata!, problem-solving (menjawab kasus dan konstektual!, cooperative learning (bersama!,
conte/tual ("ands on 8 minds on! dan in6uiry discovery approac" (menemukan sesuatu! yang
didasarkan pada #iloso#i konstruktivisme (yaitu pengembangan diri siswa yang
berkesinambungan dan berkelanjutan!.
8/18/2019 Metode SCL
55/82
2.$.4 Sifat
/i#at yang melekat pada G%6 adalah sebagai berikut.
1 a. Mendorong dosen untuk melakukan penelitian atau memperbaharui keilmuannya
dengan memba$a dan meman#aatkan hasil penelitian orang lain sebagai bahan
pembelajaran.
b. Mendorong peran peserta didik lebih akti# dalam proses pembelajaran, bahkan menjadi
mitra akti# dosen.
$. &eserta didik menjadi lebih kompeten dalam keilmuan dan penelitian serta trampil
mengidenti#ikasi persoalan serta meme$ahkannya dengan baik
5 d. &eserta didik memiliki kemandirian, kritis dan kreati# sehingga mem