27
SPESIFIKASI TEKNIS 2013 SPES I F IK A S I T E KN I S 1. SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN TEKNIS 1.1. Dalam Syarat-Syarat dan Peraturan Teknis pekerjaan ini termasuk : 1.1.1. Tenaga yang cukup dan ahli sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditugaskan. 1.1.2. Bahan lain yang cukup dan berkualitas baik yang didatangkan ke tempat pekerjaan tepat pada waktunya sehingga pekerjaan bisa berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan. 1.1.3. Kontraktor diharuskan menghitung dan mengajukan permintaan barang/material kepada logistik atas barang yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan. 1.1.4. Pekerjaaan harus diselesaikan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian dan syarat–syarat gambar serta keputusan Direksi. PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Metode talud

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode pelaksanaan

Citation preview

Page 1: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

SPESI FIK AS I TEKNI S

1. SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN TEKNIS

1.1. Dalam Syarat-Syarat dan Peraturan Teknis pekerjaan ini termasuk :

1.1.1. Tenaga yang cukup dan ahli sesuai dengan jenis pekerjaan

yang ditugaskan.

1.1.2. Bahan lain yang cukup dan berkualitas baik yang didatangkan

ke tempat pekerjaan tepat pada waktunya sehingga pekerjaan

bisa berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan.

1.1.3. Kontraktor diharuskan menghitung dan mengajukan permintaan

barang/material kepada logistik atas barang yang berhubungan

dengan pekerjaan yang dilaksanakan.

1.1.4. Pekerjaaan harus diselesaikan sebaik mungkin dan sesuai dengan

ketentuan yang tertera dalam uraian dan syarat–syarat gambar serta

keputusan Direksi.

1.2. Pengaturan Teknis Pembangunan

Dalam melaksanakan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan

Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, kecuali bila ditentukan lain

dalam rencana dan Syarat- syarat (RKS) ini, sesuai Peppres No. 54

tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya, berlaku dan mengikat

ketentuan-ketentuan di dalam ini termasuk segala perubahan dan

tambahannya, dan berdasarkan ketentuan :

1.2.1. Undang – undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Jalan dan Jembatan;

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 2: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

1.2.2. Undang – undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi sumber

daya alam dan hayati;

1.2.3. Undang – undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

1.2.4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;

1.2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi;

1.2.6. Peppres No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah;

1.2.7. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code

1987 (SKBI 1.2.53.1987)

1.2.8. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI. 8 Tahun 1972

1.2.9. Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971 yang

diterbitkan Yayasan Normalisasi Indonesia SKSN I>I-15 1991-03;

1.2.10. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan

Indonesia Algemene Voorwaaden Voor de Uitvoering bij aaneming

van open Werken (AV) 1941.

1.2.11. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990.

1.2.12. Revisi SNI 03-2835-2002 dan Revisi SNI DT - 91- 0006 - 2007.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Pembersihan Areal Pekerjaan.

Sebelum memulai pekerjaan yang ada dalam kontrak, terlebih dahulu

membersihkan lokasi pekerjaan dari segala macam tumbuh-tumbuhan dan

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 3: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

rintangan yang terdapat disekitar daerah tersebut, demi kelancaran

pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan pembersihan terdiri dari pembersihan

segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon, semak-semak, sampah-

sampah, akar-akaran dan lain sebagainya.

2.2. Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang

Kontraktor membuat Direksi Keet sebagai pelayanan Kantor dari Kontraktor,

Barak Kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-barang

yang dapat dikunci dan tempatnya akan ditentukan kemudian oleh

Konsultan Pengawas, dimana pembongkaran bangunan Direksi Keet, Barak

Kerja dan Gudang menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.3. Jalan Penghubung Sementara dan Jalan Inspeksi

2.3.1. Jika tidak terdapat jalan penghubung untuk mencapai

lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa harus membuat dan memelihara jalan

penghubung sementara kearah lokasi tersebut pada tempat yang

disetujui Direksi. Penyedia Jasa juga harus membuat fasilitas yang

diperlukan untuk melintasi sungai, aliran atau jalan air yang ada atau

harus memperbaiki dan memperkuat suatu fasilitas yang ada untuk

digunakan menuju lokasi pekerjaan, jika diperlukan.

2.3.2. Penyedia Jasa boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan

inspeksi pada saluran yang ada atau saluran baru atau saluran pembuang

dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Dalam hal ini, Penyedia Jasa harus

membayar pembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan

perjanjian bersama antar Penyedia Jasa.

2.3.3. Direksi atau Pemberi Tugas tidak akan menerima tuntutan terhadap

pemakaian bersama pada jalan penghubung yang dibuat oleh Penyedia

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 4: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

Jasa.

2.4. Papan nama Proyek

Papan Nama Proyek da n Bedeng kerja dib uat pada lokasi pekerjaan.

2.5. Mobilitas Peralatan

Pekerjaan menggunakan alat angkut yang sesuai dengan karakter

peralatan dan bahan-bahan yang diangkut serta kondisi lokasi yang dilalui.

2.6. Peil dan Pengukuran ;

2.6.1. Pemborong memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan

maupun bagian-bagiannya dan memberitahukan Direksi Proyek tentang

setiap perbedaan yang ditemukan didalam RKS dan gambar-gambar

maupun dalam pelaksanaan (kondisi lapangan), pemborong baru

diijinkan membetulkan kesalahan dan melaksanakannya setelah ada

persetujuan tertulis dari Direksi Proyek.

2.6.2. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan

menurut Peil- Peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja.

2.6.3. Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-

bagian pekerjaan selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran

tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian

Pemborong dalam hal ini tidak ditolerir dan Direksi Proyek berhak

membongkar pekerjaan atas biaya Pemborong.

2.6.4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan,

didalam hal apapun menjadi tanggung jawab Pemborong. Oleh karena

itu sebelumnya kepadanya diwajibkan pemeriksaan menyeluruh terhadap

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 5: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

semua gambar-gambar yang ada.

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 6: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

2.7. Jadwal Pelaksanaan, Pengadaan, Penggunaan

2.8. Pengajuan Bahan / Material dan Barang :

Pemborong harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek sebagai dasar /

patokan Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan dan pemborong wajib

mengikutinya.

2.8.1. Semua bahan & barang untuk proyek ini harus memenuhi standar / mutu

yang disebut dalam gambar rencana & RKS. Bila dalam RKS disebutkan

nama dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka

ini dimaksudkan menunjukkan standard minimal mutu / kualitas bahan

dan barang yang digunakan.

2.8.2. Bila Direksi Proyek meragukan kualitas bahan dan barang dimaksud, maka

dapat mengeluarkan kualitas bahan dan barang dimaksud, maka

dapat mengeluarkan perintah untuk mengadakan pengujian melalui test

laboratorium atas biaya Pemborong.

2.8.3. Setiap bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus

disetujui Direksi Proyek secara tertulis, waktu penyampaiannya

dilaksanakan jauh sebelum pekerjaannya dimulai.

2.8.4. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus

diadakan atas biaya Pemborong, setelah disetujui oleh Direksi proyek,

maka bahan dan barang tersebut seperti diatas yang akan dipakai

dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

2.8.5. Contoh bahan dan barang tersebut disimpan oleh Direksi Proyek untuk

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 7: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

dijadikan dasar penolakan apabila ternyata bahan dan barang yang

dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

2.8.6. Dalam pengajuan harga penawaran. Pemborong harus sudah memasukkan

sejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang.

2.8.7. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Pemborong tetap bertanggung jawab

pula atas biaya pengujian bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat

atas perintah Direksi Teknis.

2.8.8. Pada waktu mengajukan penawaran, Rekanan harus menyertakan /

melampirkan “Daftar Material” yang lebih terperinci dari semua bahan

yang akan dipasang pada proyek dan harus disebutkan nama pabrik, merk,

spesifikasi teknis lengkap dengan brosur / katalog. Daftar material yang

diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat, dan harus diajukan

lengkap, tidak boleh sebagian-sebagian.

2.8.9. Direksi Proyek akan mengeluarkan perintah untuk menyingkirkan bahan /

barang yang tidak disetujui dalam tempo 1 x 24 jam keluar lapangan

pekerjaan, atas biaya Pemborong.

2.9. Pengukuran & Pematokan :

2.9.1. Pemborong harus mengerjakan pematokan dan pengukuran ulang untuk

menentukan batas-batas pekerjaan.

2.9.2. Sebelum pelaksanaan pematokan, Pemborong wajib memberitahukan

secara tertulis kepada Direksi Proyek.

2.9.3. Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pemborong, dimintakan

persetujuan untuk dasar pekerjaan selanjutnya.

2.9.4. Pemborong bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan

pekerjaan menurut peil-peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 8: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

gambar rencana dan RKS.

2.9.5. Mengingat setiap kesalahan selalu mempengaruhi Mengingat setip

kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya,

maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan

sungguh-sungguh. Kelalaian Pemborong dalam hal ini tidak ditolerir dan

Direksi Proyek berhak membongkar pekerjaan atas biaya Pemborong.

2.9.6. Pemborong diwajibkan mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain dalam

tiap pekerjaan dan melaporkan kepada Direksi Proyek setiap terdapat selisih

/ perbedaan-perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan

pembetulannya. Tidak dibenarkan Pemborong membetulkan sendiri

kekeliruan tersebut, tanpa persetujuan Direksi Proyek.

3. PEKERJAAN STRUKTUR

3.1. Galian Tanah, Urugan Kembali Dan Pemadatan

3.1.1. Lingkup Pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang

memadai, bahan-bahan, tenaga kerja yang cukup untuk menyelesaikan

semua pekerjaan sementara jika diperlukan. Penggalian, pengurugan kembali

dan pemadatan semua pekerjaan yang membutuhkan galian dan/atau

urugan kembali seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Penggalian,

pengurugan kembali dan pemadatan di lokasi dimana terdapat sisa

konstruksi atau instalasi yang berada di bawah tanah yang sudah tidak

berfungsi lagi sesuai dengan petunjuk Pengawas. Membuang semua bahan-

bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke suatu tempat pembuangan

yang telah ditentukan. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 9: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

suatu tempat galian dan melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam

Spesifikasi ini.

3.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan Penggalian :

a) Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti

ditunjukkan Kuntur Permukaan Tanah.

b) Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas. Lebar galian harus dibuat

cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.

c) Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja

dan Pengawas dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap

perlu.

d) Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya

kepada Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan

selanjutnya.

e) Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus

bebas dari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai

Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan sebelum

menempatkan bahan urugan.

f) Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,

Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Pengawas,

sampai kedalaman yang memiliki permukaan yang sesuai.

g) Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan

sebelum pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air

permukaan lainnya tidak merusak permukaan galian. Untuk menggali

tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding penahan tanah

sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian.

Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air hujan

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 10: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

dengan menyediakan saluran pengeringan sementara atau pompa.

h) Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktor

harus diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas tanpa tambahan biaya dari Pemilik

Proyek.

3.1.3. Urugan dan Timbunan.

a) Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan

dan lokasi pengerjaan urugan/timbunan telah disetujui Pengawas.

b) Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan sebelum

pekerjaan terdahulu disetujui Pengawas.

c) Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat

disimpan oleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang

memudahkan pengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan penimbunan

berlangsung. Lokasi penumpukan harus disetujui Pengawas.

d) Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton

minimal 14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari,

atau setelah mendapat persetujuan dari Pengawas.

e) Urugan kembali lubang pondasi / pasangan harus dilakukan dengan

persetujuan Pengawas.

f) Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dan tiap-tiap lapis dipadatkan,

Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk

memadatkan urugan maupun daerah galian. Bila tingkat pemadatan tidak

memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai pemadatan sesuai

ketentuan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak

dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan atau harus dipadatkan

kembali sesuai petunjuk Pengawas.

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 11: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

3.2. Beton Bertulang

3.2.1. Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan

bahan, peralatan dantenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton

pada tempat- tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada Lantai Kerja dan

Pondasi dari pada pekerjaan beton lainnya seperti ditunjukkan alam

Gambar Kerja.

3.2.2. Prosedur Umum.

a) Gambar Detail Pelaksanaan.

Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan Kontraktor kepada

Pengawas untuk disetujui. Diagram penulangan yang menunjukkan

pembengkokan, kait, lewatan, sambungan dan lainnya sesuai ketentuan

Persyaratan teknis Baja Tulangan Bentuk cetakan harus menunjukkan

batang struktur, spasi, ukuran, sambungan, sisipan dan pekerjaan

lainnya yang terkait.

b) Contoh Bahan.

Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus memberikan contoh-

contoh material, misalnya PC, Pasir, Split (Kerikil) atau Besi Tulangan

untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

c) Contoh-contoh material yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan,

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 12: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

akan dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/

menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.

d) Pemakaian adukan atau campuran adukan diajukan terlebih dahulu

sebelum melakukan pengecoran.

3.2.3. Syarat Pengiriman dan Penyimpanan.

a) Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan

tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/

kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.

b) Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup kering,

tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan pabrik.

c) Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi

sesuai dengan jenisnya.

d) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan selama

pengiriman dan penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib

mengganti atas beban Kontraktor sendiri.

3.2.4. Bahan – Bahan

a) Mutu Beton.

Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah

sesuai dengan gambar kerja yakni beton K300, dan harus

memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI 1971. Adapun

beton ini dipakai untuk pekerjaan beton dan beton bertulang pada

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 13: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

gorong-gorong dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.

b) Semen.

Semen harus dari Type I dan memenuhi persyaratan SII-0013.

Sebelum pengadaan semen, sertifikat semen harus diserahkan

kepada Pengawas untuk disetujui, termasuk metoda dan cara

pengangkutan harus disertakan. Semen harus diadakan dalam kemasan

besar atau zak, dengan persetujuan dari Pengawas.

c) Pasir & Batu Pecah.

Pasir / batu pecah harus memenuhi NI-3

d) Air.

Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan

bebas dari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam

dan bahan anorganik lainnya. Air yang kualitas untuk dikonsumsi

manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air

kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji dan disetujui Pengawas.

a) Cara pengadukan harus tunduk ketentuan PBI 1971.

b) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih

dahulu oleh Pengawas Lapangan.

c) Hanya untuk beton praktis, lantai kerja, beton tumbuk yang

diperkenankan memakai mesin pengaduk beton/molen, mengaduk

dengan sekop/cangkul dilarang.

d) Jika diperlukan pada setiap pengecoran pada bagian-bagian yang

penting, Kontraktor harus membuat kubus-kubus beton percobaan/

pengetesan, sedangkan jumlah serta cara pengambilan kubus-kubus

beton tersebut harus sesuai dengan peraturan PBI 1971.

e) Pengetesan terhadap kubus-kubus beton tersebut dilakukan pada

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 14: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

laboratorium yangdisetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

3.2.9. Pengecoran Beton.

a) Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan

membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,

pemeriksaan ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan

penempatan penahan jarak.

b) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas

persetujuan Pengawas Lapangan.

c) Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin

dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup

padat, dan harus dihindrkan terjadinya cacat pada beton seperti

keropos, dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah

konstruksi.

d) Apabila pengecoran beton akan dihentikan, dan diteruskan

pada hari berikutnya, maka tempat perhentian tersebut harus

disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

e) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak

terjadi penguapan cepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan

datangnya hujan harus diperhatikan.

f) Beton harus dibasahi paling sedikit 10 ( sepuluh ) hari setelah

pekerjaan pengecoran.

3.2.10. Pembongkaran Perancah/Acuan

Pembongkaran bekesting hanya boleh dilakukan dengn ijin tertulis dari

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 15: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

Pengawas Pekerjaan. Setelah bekesting dibuka tidak diijinkan

mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton, tanpa persetujuan

dari Pengawas Pekerjaan.

3.2.11. Syarat Pengamanan Pekerjaan

a) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama

3 x 24 jam setelah pengecoran.

b) Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari

pekerjaan- pekerjaan lain.

c) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya

dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya

perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.

d) Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu

dibasahi dengan air terus menerus selama 1 ( satu ) minggu atau

lebih ( sesuai dengan ketentuan PBI 1971 ).

3.3. Pasangan Batu Kali

3.3.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pasangan batu kali, seperti

pondasi, turap dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau

sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan ini meliputi tidak terbatas pada

pengadaan bahan, tenaga kerja dan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan pasangan sesuai batas, tingkat, bagian dan

dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 16: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

3.3.2. Prosedur Umum

a) Contoh Bahan.

Contoh bahan batu seberat minimal 5 kg dengan ukuran

terpanjang maksimal

15 cm, harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas

untuk disetujui.

b) Gambar Detail Pelaksanaan.Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor

harus membuat Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup dimensi,

elevasi, kemiringan dan detail-detail lain yang diperlukan, untuk

disetujui Pengawas Lapangan.

3.3.3. Bahan – Bahan.

a) Batu Kali.

Batu kali harus memiliki minimal 3 bidang kontak. Batu kali harus

keras bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang dapat

merusak.

b) Adukan dan Pelesteran.

Adukan yang dipakai harus memenuhi uraian Persyaratan teknis

Adukan & Plesteran.

3.3.4. Pelaksanaan

Pekerjaan

a) Umum.

Pekerjaan pasangan batu kali, baru diijinkan untuk dimulai bila semua

pekerjaan galian dan urugannya telah diperiksa serta disetujui

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 17: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

Pengawas Pekerjaan galian dan urugan kembali dilaksanakan sesuai

Persyaratan teknis Galian, Urugan kembali, dan Pemadatan.

b) Sebelum memulai pekerjaan perletakan pasangan batu kali, air/air

hujan ataupun air tanah yang berada dalam galian harus dipompa dan

dikeluarkan.

c) Pemasangan.

Adukan 1 semen dengan 2 pasir untuk pasangan batu kali yang

terendam air dan adukan 1 semen dengan 4 pasir untuk pasangan batu

kali yang tidak terendam air.

d) Adukan harus membungkus batu kali pada bagian

tengah pasangan sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari

pasangan yang berongga/tidak padat.

e) Tidak diperbolehkan sama sekali memukul batu kali di tempat

pekerjaan (pada bagian konstruksi) dengan martil besar, kecuali di luar

papan patok ukur/bow plank.

f) Pasangan batu kali di atas dasar galian harus diurug lapisan pasir

setebal 5 dan di anstamping batu kali 10 cm.

g) Bagian yang akan diberi pasangan batu kali harus sudah

dibentuk sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dan/atau sesuai

petunjuk Pengawas.

h) Pasangan batu kali harus saling menyilang dan terkait, sehingga tidak

ada siar yang merupakan garis lurus.

i) Pembersihan Permukaan.

Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu

kali yang terlihat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan

adukan dan harus dijaga sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai.

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 18: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

j) Perawatan.

Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara

terus- menerus harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama tiga

hari setelah pekerjaan selesai.

5. PEKERJAAN FINISHING / LAIN – LAIN

5.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada petunjuk

Teknis dan ternyata diperlukan, maka akan dicantumkan dalam Berita Acara

Penjelasan Pekerjaan.

5.2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di

lapangan akan dibicarakan dan diatur oleh Direksi dengan Kontraktor dan bila

diperlukan akan dibicarakan dengan pemberi tugas.

5.3. Meskipun dalam bestek pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan ini

dinyatakan kata- kata yang harus disediakan oleh Kontraktor tetapi disebutkan

dalam penjelasan pembangunan ini pekerjaan tersebut tetap dianggap ada di

muat dalam bestek ini.

5.4. Pekerjaan yang dinyatakan menjadi bagian dari pekerjaan bangunan ini harus

diselenggarakan/dilaksanakan dan diselesaikan oleh Kontraktor, harus dianggap

seakan – akan pekerjaaan itu diuraikan dan dimuat dalam berstek ini, itu

menuju penyerahan yang lengkap dan sempurna menurut pertimbangan

Pengelola Kegiatan.

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR

Page 19: Metode talud

SPESIFIKASI TEKNIS 2013

PEMBANGUNAN TALUD/TEBING PASANGAN BATU/MORTAR