31
MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN BAKTERI BASILUS DAN KOKUS GRAM NEGATIF; ANAEROBIK FAKULTATIF Disusun oleh : Ayu Trisnawati Nanda Suci Ani S Niken Yuli Annike Putri Nur Frida Sari Oppie Ristantia Nova AKADEMI GIZI KARYA HUSADA i

MIKROBIOLOGI BAKTERI

  • Upload
    eva

  • View
    139

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mikrobiologi bakteri

Citation preview

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN

BAKTERI BASILUS DAN KOKUS GRAM NEGATIF; ANAEROBIK FAKULTATIF

Disusun oleh :

Ayu Trisnawati

Nanda Suci Ani S

Niken Yuli Annike Putri

Nur Frida Sari

Oppie Ristantia Nova

AKADEMI GIZI KARYA HUSADA

2012/2013

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN

BAKTERI BASILUS DAN KOKUS GRAM NEGATIF; ANAEROBIK FAKULTATIF

Disusun oleh :

Ayu Trisnawati

Nanda Suci Ani S

Niken Yuli Annike Putri

Nur Frida Sari

Oppie Ristantia Nova

AKADEMI GIZI KARYA HUSADA

2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk dan kemudahan dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga seluruh rangkaian proses pembuatan hingga terselesaikannya makalah ini dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti dengn judul BAKTERI BASILUS DAN KOKUS GRAM NEGATIF; ANAEROBIK FAKULTATIF. Makalah ini tersaji dihadapan pembaca sekalian tentu tidak luput dari adanya kerjasama oleh banyak pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang kepada Bapak Frengky selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya, tidak ada gading yang tidak retak dan tidak ada kayu yang tidak lapuk. Dari penulis sendiri, apabila terdapat kesalahan dalam penyajian maupun isi dari makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Kediri,

September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

iKATA PENGANTAR

iiDAFTAR ISI

iiiBAB I PENDAHULUAN

11.1 LATAR BELAKANG

11.2 MANFAAT

1BAB II PEMBAHASAN

2BAB III PENUTUP

13LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).

Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.

Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri dari basili dan kokus gram negatif dan anaerobik fakultatifb. Untuk mengetahui klasifikasi dan manfaat dari bakteri bakteri dari basili dan kokus gram negatif dan anaerobik fakultatif

BAB II

PEMBAHASAN

Bakteri Berbentuk Batang, Bersifat Fakultatif Anaerob Dan Gram NegativeBakteri dalam kelompok ini tumbuh pada kondisi aerobik maupun anaerobik. Pada kondisi aerobik, bakteri ini mengoksidasi asam amino, sedangkan jika tidak terdapat oksigen,metabolisme menjadi bersifat fermentatif, dan energi diproduksi dengan cara memecah gula menjadi asam organik. Hampir semua spesies dalam kelompok ini dapat tumbuh pada medium sederhana pada kisaran pH dan suhu yang luas,yaitu mulai suhu kurang dari 10C sampai lebih dari 40C.

mirfologi sel :

Batang pendek (0.5-1.0x1.0-3.0 m)

Banyak sekali kesamaan morfologi pada sel-sel diantara taksa

Motil,sel-selnya peritrikus (yakni flagela secara merata tersebar di seluruh permukaan sel) atau nonmotil

Ciri-ciri kimiawi :

Banyak sekali perubahan pada substrat, dan keterangan ini memberikan cara-cara dasar untuk pembedaan dan identifikasi secara spesies.

Habitat :

lingkungan akuatik,tanah,makanan,air seni,tinja

Patogenesitas: Banyak spesies patogenik bagi manusia dan hewan; beberapa patogenik bagi tumbuhan

Familia 1

: Enterobacteriacea

Kebanyakan Anggota dari Famili Enterobacteriaceae mempunyai fagella monotrikat, kecuali Shigella yang tidak mempunyai flagela. Jenis Escherichia,Enterobacter dan Klebsiella disebut bakteri koli (kolifrom), dan sering digunakan dalam uji sanitasi air dan susu. Jenis Escherichia hanya mempunyai satu spesies yaitu E.coli, disebut kolifrom fekal karena ditemukan di dalam usus hewan dan manusia, sehingga sering terdapat di dalam feses. Bakteri ini sering digunakan sebagai indikator kontaminasi kotoran. Spesies Enterobacter misalnya E. Aerogenes disebut kolifrom non fekal karena tidak merupakan flora normal di dalam saluran pencernaan, melainkan ditemukan pada tanaman atau hewan yang telah mati, dan sering menimbulkan lendir pada makanan. Jenis Klebsiella mempunyai kapsul dan sering ditemukan dalam saluran pernafasan dan usus. Salah satu spesiesnya, yaitu K. pneumoniae menyebabkan pneunomia pada manusia.

Kuman berbentuk batang kecil, gram negative. Ada yang bergerak dengan flagel periritih dan ada yang tidak bergerak. Ada yang bersimpai dan ada yang tidak bersimpai. Tidak membentuk spora; tidak tahan assam. Ada yang aerob ada pula yang fakultatif anaerob. Meghasilkan asam dengan meragikan glukosa, lain-lan hidrat arang dan alcohol. Umumnya katalasa positif dan oksidasi negative. Nitrat direduksi menjadi nitrit.

Tipe genus: EschericiaGenus I

: Escherichia

Batang lurus, bergerak dengan flagel peritrih atau tidak dapt bergerak. Mudah tumbuh dan perbenihan sedrhana. Laktosa diragikan oleh hamper oleh semua spesies genus ini.

Tipe spesies: Escherichia coli. Spesies ini ditemukan di dalam usus mamalia, dan bersifat pathogen opportunis.

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.

E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus.

E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar

Genus II

: EdwardsellaBatang flagel peritrih, bergerak tidak bersimpai. Dan menghasilkan banyak H2S pada agar TSI. Tesindol positif.

Tipe spesies: Edwardsiella tarda. Spesies ini ditemukan pada orang sehat, penderita diare dan di dalam air.

Genus III

: CitrobacterBatang flagel peritih, bergersk tidak bersimpai. Sitrat digunakan sebagai satu-satunya sumber karbon. Mudah tumbuh pada perbenihan sederhana. Ditemukan di dalam air, makan da tinja orang sehat.

Tipe spesies: Citrobacter freundii

Genus IV

: SalmonellaBatang, biasanya bergerak dengan flagel peritih, hanya satu spesies S. gallinarum/S. pullorum yang tidak bergerak. S. typhi tidak pernah membentuk gas. Spesies lain bersifat erogen.

Tipe spesies: Salmonella cholera-suis

Genus V

: ShigellaBatang, tidak bergerak. Tumbuh baik pada perbenihan sederhana. Pertumbuhan pada perbenihan dihambat leh bismuth sulfide. Pertumbuhan dihambat oleh KCN. Tidak menghasilkan H2S. glukosa dan lain-lain hidrat arang diragikan dengan menghasilkan asam tanpa gas.

Tipe spesies: Shigella dysenteriae

Genus VI

:KlebsiellaBatang bersimpai, tidak bergerak. Ukuran sel 0.31.5 X 0.6-6.0 mikrometer. Tumbuh pada perbenihan ekstrak daging, glukosa diragikan dengan menghasilkan asam dang ass. Ada pula spesies yang tidak membentukgas. Suhu optimal untuk pertumbuhan: 35oC-37C. pH optimum =7.2

Tipe spesies: klebsiella pneumoniaeGenus VII

: EnterobacterBatang, bergerak dengan flagel peritih, beberapa spesies bersimpai. Sitrat dan assetat dapat digunakan sebagai sumber tuggal karbon. Tes Voges-Proskauer biasanya positif dan tes merah metal biasanya negative.gelatin dilarutkan dengan lambat. Tidak ada pembentukan H2S pada agar TSI

Tipe spesies: Enterobacter cloacaeGenus VIII: HafniaBatang, bergerak dengan flagel peritih. Tidak bersimpaii. Sitrat dan asetat dapat digunakan sebai sumber tunggal karbon. Glikosa diragikan dengan menghasilkan asam dan gas. Tes merah metal biassanya negative; tes V-P biasanya positif pada suhu 22o C.

Tipe spesies: Hafnia alveiGenus IX

: Serratia

Batang, bergerak dengan flagel peritih, beberapa jenis bersimpai. Banyak jenis menghasilkna pigmen merah muda, merah atau merah tua. Glukosa diragikan dengan menghasilkan asam dan gas atau tanpa gas. Tes merah metal biasanya negative dan tes V-P biasanya positif.

Tes spesies: Serratia maecescens

Genus X

: ProteusBiasanya batang lurus, ukuran0.4-0.6 X 1.0-3.0 mikrometer. Tidak bersimpai. Bergerak dengan flagel peritih.Tidak berpigmen. Glukosa diragikan dengan asam dan kadang-kadang dihasilkan pula gas. Tes merah metal positif. Nitrat direduksi menjadi nitrit. Membentuk indol, kecuali satu spesies.

Tipe spesies: Proteus vulgaris dan Proteus mirabilis

Proteus mirabilis

Siklus hidup :

Sebenarnya Proteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. Bakteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria dewasa lebih beresiko terkena daripada wanita dewasa karena berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman.

Penyakit yang ditimbulkanDalam jumlah besar. Enzim urease yang menghidrolisis urea menjadi ammonia (NH3) menyebabkan urin bertambah basa. Jika tidak ditanggulangi, pertambahan kebasaan dapat memicu pembentukan kristal sitruvit (magnesium amonium fosfat), kalsium karbonat, dan atau apatit. Bakteri ini dapat ditemukan pada batu/kristal tersebut, bersembunyi dalam kristal dan dapat kembali menginfeksi setelah pengobatan dengan antibiotik. Semakin banyak batu/kristal terbentuk, pertumbuhan makin cepat dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Proteus mirabilis memproduksi endotoksin yang memudahkan induksi ke sistem respon inflamasi dan membentuk hemolisin. Bakteri ini dapat pula menyebabkan pneumonia dan juga prostatitis pada pria. P. mirabilis menyebabkan 90% dari 'semua' Proteus infeksi pada manusia. Proteus vulgaris Siklus hidupSebenarnya Proteus merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. Bakteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda, akan tetapi pria dewasa lebih beresiko terkena daripada wanita dewasa karena berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman.Genus XI

: Yersinia

Sel berbentuk ovoid atau batang. Ukuran 0.5-1.0x1-2 mikrometer. Tidak bergerak pada suhu 37C. Tidak bersimpai. Meragikan hidrat arang tanpa membentuk gas . tes merah metal positif. Tes V-P negative. Tumbuh baik pada agar ekstrak daging. Tidak menghidrolisa gelatin. Nitrat direduksi menjadi nitrit. Tidak menghasilkan indol.

Tipe spesies: Yersinia pestis

Genus XII : ErwiniaBatang lurus, ukuran 0,5 1,0 x 1,0 3,0 mikrometer. Bergerak dengan flagel peritrik. Gram negatif. Meragikan glukosa, fruktosa, galaktosa, beta metil glukosida dan sukrosa, menjadi asam. Gas sangat sedikit atau tidak menghasilkan. Jarang menghasilkan ureasa atau lipasa. Suhu optimum untuk pertumbuhan 27C 30C. Tes oksidasa negatif dan katalasa positif. Umumnya ditemukan pada tumbuhan, hanya saja satu spesies yang pernah ditemukan pada manusia dan binatang.

Tipe spesies : Erwinia amylovora.

Tipe spesies yang ditemukan pada manusia : Erwinia herbicola dan Erwinia carotovora Erwinia carotovoraErwinia carotovora adalah bakteri penyebab kebusukan yang dinamai setalah tanaman wortel pertama terisolasi. Bakteri ini menginfeksi berbagai jenis sayuran dan tanaman termasuk wortel, kentang, mentimun, bawang putih, tomat, dan tanaman lain. Dalam menginfeksi tumbuhan, Erwinia carotovora dapat ditemukan misalnya di tanah, usus serangga dan udara yang dibawa oleh aerosol, aliran permukaan yang menuju sungai, tempat pembuangan, dan pada kentang (Wood, 1998). Masalah utama di pertanian, mikroba ini akan terus-menerus menyerbu tanaman kentang dan sayuran lainnya di lahan atau di tempat penyimpanan yang meyebabkan jaringan tanaman menjadi lembek dan berair, bahkan menjadi kurus dan berbau busuk (Wood, 1998). Kerusakan yang disebabkan oleh E. carotovora sering merujuk pada Bacterial Soft Rot (BSR). Bahkan, sifat patogensi Erwinia carotovora terlihat pada suhu yang lumayan tinggi, Erwinia carotovora subsp. carotovora menginfeksi sangat banyak inang, termasuk kentang di musim panas. (Bell dkk., 2004). Erwinia carotovora

Erwinia carotovora merupakan pathogen tanaman yang menyebabkan sel menjadi mati. Ketika tanaman dipanen dan diletakkan pada gudang, berarti bakteri akan menginfeksi secara otomatis pada tempat itu. Ketika serangga datang, telur yang berada pada sayuran akan diinvasi oleh bakteri yang kemudian menjadi inang dan penyalur, menjadi mampu menginfeksi tanaman lain selama pertumbuhannya. Bakateri ini sepanjang musim dingin masuk ke dalam jaringan tumbuhan, inang serangga, atau tanah, dan mengalami masa dormansi sampai ditemukan kondisi yang cocok untuk bereproduksi. Jika serangga atau sayuran yang terifeksi melakukan reproduksi, atau musim semi tiba, bakteri akan tumbuh kembali. Begitu juga di musim semi, telur serangga yang terkontminasi akan tumbuh menjadi larva dan mulai menyebabkan infeksi ke dalam tanaman. Larva kemudian menjadi dewasa, meninggalkan inang yang terinfeksi, dan berpindah ke inokulasi tanaman dan mulai terjadi sikus lagi (Agrios, 2005) ). Erwinia carotovora Evf bersifat antagonis terhadap eliminasi bacteria dalam larva Drosophila. Diketahuinya bahwa fakor E. virulence ditemukn pada E. carotovora bukan karena sifat toksinnya tapi mengikuti akumulasi bakteri dalam larva Drosophila (Acosta dkk., 2006).

Perlu adanya penanggulangan terhadap penyakit ini untuk mengrangi dampak yang ditimbulkan dari penyakit ini, yaitu dengan melakukan kontrol terhadap akar. Kontrol ini meliputi perbaikan irigasi dan menghindari luka karena E. carotovora merpakan bakteri anaerob yang fakultativ. Untuk itu, lahan harus dalam kondisi drainase baik dan tidak terjadi irigasi yang berlebih terutama selama musim panas(Davis, 1999).

Familia 1

: Vibrionaceae

Batang kaku gram negative, berbentuk lurus atau bengkok. Biasanya bergerak pada flagel pada ujung kuman. Bersifat oksidasa positive. Fakultatif anaerob. Biasanya ditemukan dalam air tawar atau air laut. Kadang kadang pada manusia atau ikan.

Tipe genus : vibrio

Genus I : Vibrio

Batang pendek tidak berspora, lurus atau bengkok, berukuran 0,5 x 1,5 3,0 mikrometer. Bergerak dengan flagel monotrik pada ujung sel kuman. Beberapa spesies mempunyai flagel lebih dari satu pada ujung selnya. Kuman tidak tahan asam, tidak bersampai dan tumbuh baik pada perbenihan sederhana. Tes oksida positive nitrat direduksi menjadi nitrit. Tes V P positive. Glukosa diragikan menjadi asam tetapi tidak membentuk gas. Tes ureasa negative. Ditemukan dalam air tawar, air laut, dan saluran pencernaan manusia dan binatang. Beberapa spesies patogen terhadap vertebrata lainnya.

Tipe spesies : vibriocholerae

Genus II

: Aeromonas

Sel lurus berbentuk batang dengan ujung bulat atau berbentuk kokoit. ukuran sel 1,0 4,4 mikrometer. bergerak dengan flagel monotrik pada ujung sel. Meragikan glukosa, fruktosa, maltosa dan trehalosa menjadia asam atau asam dan gas. Nitrat direduksi menjadi nitrit. Tes tes sitokrom oksidasa, oksidasa dan katalasa adalah positive. Pertumbuhan terbatas pada pH 5,5 9,0.

Tipe spesies : Aeromonas hidropila .

Genus III

: PlesiomonasSel sel dengan ujung yang tumpul, berbentuk batang lurus. ukuran 0,8 1,0 x 3,0 mikrometer. Bergerak dengan flagel lofotrik. Hidrat arang dirombak dengan asam tanpa gas. Tes tes sitokrom oksidasa, oksidasa dan katalasa adalah positife. Tidak ada pertumbuhan dalam perbenihan dengan NaCl 7,5 %.

Tipe spesies : Plesiomonas shigelloides.

Genus IV : PhotobacteriumSel kokobasil atau batang, berukuran 1,0 2,5 x 0,4 1,0 mikrometer. Tidak berspora bergerak dengan flagel pada ujung sel. tidak bersimpai. Hidrat arang diragikan dengan asam dan gas. Indol negative. Merah metil positive. Asetil metil karbinol biasanya positive. Ditemukan di dalam saluran pencernaan ikan laut.

Tipe spesies : Photobacterium phosporeumGenus V

: Lucybacterium

Batang lurus tapi sedikit bengkok, tidak berspora. berflagel peritrih. Ada yang berfimbria. Tidak bersimpai. Meragikan hidrat arang tanpa pembentukan gas. Nitrat direduksi menjadi nitrit. Indol positive merah metil positive. Oksidasa dan katalasa positive. Gelatin dicairkan. Hanya tumbuh pada NaCl. Hanya ditemukan di dalam air laut.

Tipe spesies: Lucybacterium harveryBAB IIIPENUTUP

Kesimpulan Bakteri basili dan kokus gram negatif dan anaeorobik fakultatif dalam kelompok ini tumbuh pada kondisi aerobik maupun anaerobik. Pada kondisi aerobik, bakteri ini mengoksidasi asam amino, sedangkan jika tidak terdapat oksigen,metabolisme menjadi bersifat fermentatif, dan energi diproduksi dengan cara memecah gula menjadi asam organik. Hampir semua spesies dalam kelompok ini dapat tumbuh pada medium sederhana pada kisaran pH dan suhu yang luas,yaitu mulai suhu kurang dari 10C sampai lebih dari 40C.

LAMPIRAN

BakteriGambar

Enterobacteriacea

Escherichia

Edwardsella

Citrobacter

Salmonella

Shigella

Enterobacter

Hafnia

Serratia

Proteus

Yersinia

Erwinia

Vibrionaceae

Vibrio

Aeromonas

Plesiomonas

Photobacterium

Lucybacterium

DAFTAR PUSTAKA

Jr. Pelczar J. Michae, dkk. 1986. Dasar Dasar Mikrobiologi. penerjemah Ratna siri Hadiortomo. Universitas Indonesia. Jakarta.Bonang, Gerard dan Enggar S. Koeswardono. 1982. Mikrobiologii Kedokteran untuk Laboratorium dan klinik. Universitas Khatolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.

fardiaz, Srikandi. 1989. Mikrobiologi Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Budiyanto, Moch. Agus Jrisno. 2002. Mikrobiologi terapan. Universitas Muhamadiyah Malang. malanghttp://teenozhealthanalyst.blogspot.com/2012/03/identifikasi-proteus.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Serratia_marcescens

14