9
MITIGASI BENCANA ALAM “Analisa Data Gempa Bumi” Disusun oleh : Farid Hendra Pradana (3713100033) Dosen Pengampu : Ir. Amien Widodo, MS JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Mitigasi Bencana Alam Gempa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

seismologi

Citation preview

Page 1: Mitigasi Bencana Alam Gempa

MITIGASI BENCANA ALAM

“Analisa Data Gempa Bumi”

Disusun oleh :

Farid Hendra Pradana (3713100033)

Dosen Pengampu :

Ir. Amien Widodo, MS

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

Page 2: Mitigasi Bencana Alam Gempa

Picking gelombang P dan S untuk tiga komponen (E,N,& Z) untuk gempabumidi bawah Mw 5 SR dengan distance 100 dengan

jumlah stasiun 5 dan analisis penyebab terjadinya gempa tersebut !

Gempa yang digunakan pada tugas ini adalah gempa berukuran 2.8 SR yang terjadi di Selatan California pada 17 September 2015 pukul 04:43:31 WIB dengan kedalaman pusat gempa (hiposenter) sedalam 15.4 km.

Gambar 1. Lokasi gempa yang berdekatan dengan sesar San Andreas.

Ada sekitar 136 stasiun gempa yang mendeteksi gempa tersebut. Diambil data dari seismogram pada 5 buah stasiun yang memiliki jarak kurang dari 100 dari lokasi gempa lalu dilakukan picking gelombang P dan S sebagai berikut :

Stasiun 1 (Pasadena, CA, USA)

Stasiun ini berjarak 0.770 dari lokasi gempa. Gelombang P terdeteksi pada pukul 04:43:45 dan gelombang S pada 04:43:56.

Komponen Gelombang E

Page 3: Mitigasi Bencana Alam Gempa

Komponen Gelombang N

Komponen Gelombang Z

Stasiun 2 (Pinon Flat, California, USA)

Stasiun ini berjarak 2.320 dari lokasi gempa. Gelombang P terdeteksi pada pukul 04:44:08 dan gelombang S pada 04:44:37.

Komponen Gelombang E

Komponen Gelombang N

Page 4: Mitigasi Bencana Alam Gempa

Komponen Gelombang Z

Stasiun 3 (Columbia, CA, USA)

Stasiun ini berjarak 3.740 dari lokasi gempa. Gelombang P terdeteksi pada pukul 04:44:28 dan gelombang S pada 04:45:12.

Komponen Gelombang E

Komponen Gelombang N

Page 5: Mitigasi Bencana Alam Gempa

Komponen Gelombang Z

Stasiun 4 (Mina, NV, USA)

Stasiun ini berjarak 4.050 dari lokasi gempa. Gelombang P terdeteksi pada pukul 04:44:32 dan gelombang S pada 04:45:20.

Komponen Gelombang E

Komponen Gelombang N

Page 6: Mitigasi Bencana Alam Gempa

Komponen Gelombang Z

Stasiun 5 (Tucson, Arizona)

Stasiun ini berjarak 7.230 dari lokasi gempa. Gelombang P terdeteksi pada pukul 04:45:16 dan gelombang S pada 04:46:38.

Komponen Gelombang E

Komponen Gelombang N

Page 7: Mitigasi Bencana Alam Gempa

Komponen Gelombang Z

Semakin jauh dari pusat gempa maka gelombang P dan S semakin sukar diidentifikasi dan semakin kecil amplitudonya akibat atenuasi. Selain itu semakin kecil magnitude gempa maka semakin sukar pula identifikasinya. Penetuan gelombang P dan S dapat dibantu dengan melakukan pembesaran dan pengecilan data seismik pada perangkat lunak WinQuake.

Analisa Gempa

Gempa yang terjadi merupakan asosiasi dari patahan besar San Andreas dengan alasan lokasi gempa yang sangat berdekatan (Gambar 1). Patahan San Andreas (San Andreas Fault) adalah batas di mana dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara, bertemu. Patahan membentang di negara bagian California dari Mendocino ke perbatasan Meksiko, membelahnya menjadi dua bagian. San Diego, Los Angeles, dan Big Sur terletak di Lempeng Pasifik, sementara San Francisco, Sacramento dan Sierra Nevada berada di Lempeng Amerika Utara. Panjang patahan sekitar 1300 km dan kedalaman minimal 16 km ke dalam bumi. San Andreas Fault adalah patahan transform (strike slip) yang berarti bahwa lempeng-lempeng bergeser di sepanjang patahan. Lempeng-lempeng saling mendahului satu sama lain pada tingkat sekitar 1,5 inci per tahun, namun gerakan ini bukan gerak yang berkesinambungan, tapi gerak rata-rata. Selama bertahun-tahun lempeng akan terkunci tanpa gerakan sama sekali karena mereka mendorong terhadap satu sama lain. Bagian patahan yang terjebak ini menyimpan energi seperti pegas perlahan-lahan

Page 8: Mitigasi Bencana Alam Gempa

membangun ketegangan hingga bebatuan sepanjang patahan pecah atau patah dan lempeng tergelincir beberapa meter sekaligus.

Gambar 2. Mekanisme Focal

Apabila diperhatikan, mekanisme fokalnya menunjukkan bahwa struktur yang menyebabkan gempa ini adalah sebuah patahan transform.