11
Nama : DEVRI WINDI SARI NIM : 1413206013 Matkul : MIKROBIOLOGI-VIROLOGI Pertanyaan : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangbiakan secara mitosis ! Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariot. Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis. Pembelahan mitosis terdiri atas pembelahan inti dan pembelahan sitoplasma. Pembelahan mitosis ini di awali dengan pembelahan inti. Oleh karena itu, bila kita melihat kumpulan sel yang sedang membelah, mungkin kita akan menemukan satu atau beberapa sel yang mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telah selesai melakukan pembelahan inti tetapi belum melakukan penbelahan sitoplasma. Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur

MITOSIS MIOSIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

M

Citation preview

Page 1: MITOSIS MIOSIS

Nama : DEVRI WINDI SARI

NIM : 1413206013

Matkul : MIKROBIOLOGI-VIROLOGI

Pertanyaan :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangbiakan secara mitosis !

Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada organisme eukariot.

Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan

mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis. Pembelahan mitosis

terdiri atas pembelahan inti dan pembelahan sitoplasma. Pembelahan mitosis ini di

awali dengan pembelahan inti. Oleh karena itu, bila kita melihat kumpulan sel yang

sedang membelah, mungkin kita akan menemukan satu atau beberapa sel yang

mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telah selesai melakukan pembelahan inti tetapi

belum melakukan penbelahan sitoplasma.

Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan

titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses mitosis

terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis

tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar

antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan

terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel

anak menjadi terpisah.

Dengan mitosis terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan dan

organ tubuh makhluk hidup. Tujuan pembelahan mitosis adalah mewariskan semua

sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk kepada kedua sel

anaknya terjadi secara bertahap fase demi fase. Fase-fase dalam pembelahan mitosis

adalah sebagai berikut:

Page 2: MITOSIS MIOSIS

Profase. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi

dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan

bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul

diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk

seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian

membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri

dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut

bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat memanjang dari

sentromer (Campbell et al. 1999).

Metafase. Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan

masingmasing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor.

Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti membentuk keping

metafase (metaphasic plate) (Campbell et al. 1999).

Anafase. Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan

masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik

oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing (Campbell et al. 1999).

Telofase. Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing,

mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai,

terpulas kuat dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999).

Page 3: MITOSIS MIOSIS

Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak

terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini merupakan karakteristik

dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti

(Campbell et al. 1999).

Sitokinesis. Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran

sel dan lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak.

Sitokinesis terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin (Campbell et al.

1999).

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangbiakan secara meiosis !

Meiosis merupakan pembelahan sel yang spesifik karena berlangsung di

waktu pembentukan gamet-gamet saja. Pada pembelahan ini kromosom diparoh dari

keadaan diploid (2n) menjadi haploid (n). Pada proses fertilisasi terjadilah persatuan

gamet-gamet haploid, sehingga terciptalah zigot yang diploid. Keterangan genetik

memisah secara teratur ke dalam gamet-gamet. Dalam keturunan akan tercampur

keterangan genetik yang berasal dari masing-masing induk.

1. Profase I

Perbedaan penting antara mitosis dan meiosis terutama pada profase. Profase 1

dibedakan menjadi beberapa stadia yaitu:

a. Leptonema

Kromatin dari inti sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang halus

dan melingkar-lingkar.

Page 4: MITOSIS MIOSIS

b. Zygonema

Benang-benang kromatin berubah bentuknya dan menjadi batang-batang

kromosom. Masing-masing kromosom mencari pasangannya sendiri yang sama

dan sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses berpasangan ini

disebut sinapsis.

c. Pachynema

Benang-benang kromosom menjadi lebih tebal dan jelas. Tiap benang tampak

dobel. Masing-masing kromosom dari sepasang kromosom homolog terdiri dari

dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom-kromosom terpisah dan tidak

saling berhubungan. Dalam profase I meiosis, kromosom-kromosom homolog

berpasangan sebagai bivalen, dan inilah yang dijumpai sebagai haploid.

Pachynema merupakan stadia yang sangat penting yaitu pindah silang (crossing

over). Proses ini akan nampak jelas pada fase berikutnya.

d. Diplonema

Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid-kromatid yang semula

berpasangan membentuk bivalen. Memisahnya kromatid-kromatid paling kuat

terjadi pada bagian sentromer. Akan tetapi bagian-bagian tertentu dari

kromosom homolog tetap berdekatan dan bagian ini disebut kiasma, karena

pada tiap kiasma kromatid kromatid-kromatid yang yang menjauhkan diri itun

tampak bersilang. Di tempat persilangan (kiasma) itu kromatid-kromatid tak

serupa (nonsister chromatids) putus. Ujung-ujung dari kromatid yang putus

tadi bersambungan secara resiprok. Proses penukaran segmen-segmen kromatid

tak serupa dari pasangan kromosom homolog beserta gen-gen yang berangkai

secara resiprok dinamakan pindah silang.

e. Diakinesis

Kromosom-kromosom menjadi lebih pendek. Stadium ini diakhiri dengan

menghilangnya membran inti, nukleolus, dan terbentuknya spindel.

2. Metafase I

Pasangan-pasangan kromosom homolog berada di bidang ekuator.

3. Anafase I

Kromosom homolog yang mengadakan sinapsis mulai bergerak untuk berpisah.

Tiap kromosom masih tersusun atas dua kromatid yang masih berhubungan pada

daerah sentromer.

Page 5: MITOSIS MIOSIS

4. Telofase I.

Kromosom-kromosom tiba di kutub spindel. Membran inti dan nukleolus terbentuk

lagi.

Meiosis II terdiri dari beberapa stadia seperti pada mitosis.

3. Apa yang dimaksud kromosom diploid dan haploid ?

Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang berarti “ganda” atau “dua”;

istilah ini menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set

kromosom. haploid, dari haplos Yunani, yang berarti “tunggal.” Istilah ini

menyiratkan bahwa setiap gamet berisi satu set kromosom-kromosom

4. Jelaskan bagian-bagian dari jamur beserta fungsinya ! (zygomycota dan

ascomycota)

Page 6: MITOSIS MIOSIS

a. Rhizoid, bentuk hifa yang menyerupai akar, digunakan untuk menembus

subtrat dan menyerap makanan.

b. Stolon, hifa yang menjalar di permukaan substrat.

c. Sporangiofor, hifa yang menjulang ke atas dan membentuk sporangium.

d. Sporangium (columella), adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan.

e. Sporangiospora (aplanospora), merupakan spora aseksual Zygomycota.

Ascomycota

a. Rhizoid, bentuk hifa yang menyerupai akar, digunakan untuk menembus

subtrat dan menyerap makanan.

b. Stolon, hifa yang menjalar di permukaan substrat.

c. Konidiofor, bentuk hifa berupa tangkai, terdapat konidia di ujungnya.

d. Konidia, adalah kotak tempat spora aseksual dimatangkan.

e. Konidiospora, merupakan spora aseksual

Page 7: MITOSIS MIOSIS

5. Jelaskan gambar

Reproduksi seksual terjadi dengan cara membentuk askospora. Askospora adalah

spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di dalam tubuh buah yang

disebut aksokarp. Reproduksi Aseksual dilakukan dengan pelepasan tunas dari sel

induk.

1. Pada Ascomycota ada dua macam hifa yaitu hifa (+) dan hifa (-). Hifa (+)

membentuk gametangia jantan (anteredium) dan hifa (-) membentuk gametangia

betina (askogonium).

2. Hifa (+) dan hifa (-) saling bertemu (singami) dengan jembatan dari askogonium,

yaitu trikogin.

3. Hifa (+) dan hifa (-) bertemu dan terjadi plasmogami (penyatuan sitoplasma) tanpa

disertai penyatuan inti. Jadi, dalam peristiwa tersebut akan terbentuk sel dengan dua

inti. Askogonium yang telah memiliki dua inti tersebut akan menghasilkan hifa–

hifa askogonium yang dikariotika (berinti dua). Hifa dikariotika itu bercabang–

cabang membentuk askokarp.

4. ujung hifa dikariotika akan membentuk sel khusus yang akan menjadi askus.

5. Di dalam askus akan terjadi peleburan dua inti atau diploid (2n).

Page 8: MITOSIS MIOSIS

6. inti askus membelah dua kali. Pembelahan pertama terjadi secara meiosis dan

menghasilkan empat sel.

7. Pembelahan kedua terjadi secara mitosis sehingga akhirnya terbentuk delapan inti

dan membentuk askospora.

8. Askospora yang telah masak akan tersebar dari askus yang pecah. Askospora yang

jatuh di tempat yang sesuai akan berkecambah menghasilkan hifa haploid yang baru.

9. Terjadi fragmentasi(proses pembelahan sel-sel pada misellium) yang haploid (n).

10. Terjadi pembentukan konidia (konidiospora/spora konidia) dan siklus berulang.