15
MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( PENDEKATAN TEORI MULTIAKAD ) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Oleh: SAIFUL AMRI I000170191 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH

( PENDEKATAN TEORI MULTIAKAD )

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah

Oleh:

SAIFUL AMRI

I000170191

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

i

Page 3: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

ii

Page 4: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

iii

Page 5: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

4

MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH

(PENDEKATAN TEORI MULTIAKAD)

Abstrak

Perkembangan investasi saat ini sangat signifikan, khususnya investasi reksadana

syariah.Yang di dalam transksinya terdiri dari beberapa akad (multiakad).

Sehingga peneliti tertarik meneliti mengenai model multiakad yang diterapkan di

dalam reksadana syariah dengan pendekatan teori multiakad. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif deskreftif analisis yaitu dengan metode

dokumentasi, yang pencarian sumber datanya dengan menelusuri teks-teks baik di

dalam buku-buku, jurnal, atapun di artikel-artikel yang berkaitan dengan dengan

pembahasan sedang diteliti. Hasil penelitian ini adalah bahwa di dalam investasi

reksadana syariah menggunakan model multiakad al-mutajanisah dan

mukhtalifah yaitu akad wakalah bil ujrah dan akad bay merupakan akad yang

sejenis, berupa adanya perpindahan. Akad wakalah bil ujrah ( perpindahan berupa

jasa), sedangkan akad bay ( perpindahan berupa barang ) dan akad wakalah bil

ujrah dan mudharabah merupakan akad yeng memiliki sebab hukum yang

berbeda dan terpisah namun terhimpun menjadi satu kesatuan.

Kata Kunci: Multiakad, Reksadana Syariah, Hukum Reksadana Syariah

Abstract

The current development of investment is very significant, especially sharia

mutual fund investment. The transction consists of several contracts (multi-

contract). So that researchers are interested in researching the multi-contract

model applied in sharia mutual funds with a multiakad theory approach. This

research uses qualitative research method deskreftif analysis that is by

documentation method, which searches the source of data by tracing the texts both

in books, journals, atapun in articles related to the discussion is being researched.

The result of this research is that in sharia mutual fund investment using multi-

contract al-mutajanisah and mukhtalifah models, namely wakalah bil ujrah and

bay agreements are similar agreements, in the form of displacement. Akad

wakalah bil ujrah (displacement in the form of services), while the agreement bay

( displacement in the form of goods) and the agreement wakalah bil ujrah and

mudharabah is an agreement yeng have different legal reasons and separate

but gathered into one unity.

Keywords: Multi-Contract, Sharia Mutual Funds, Sharia Mutual Fund Law

Page 6: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

5

1. PENDAHULUAN

Dalam dunia bisnis, islam sangat memperhatikan dan menekankan

masalah akad, baik akad pada perbankan syariah maupun akad pada

investasi. Secara istilah fiqh akad ialah kesepakatan antara pihak ijab

dengan pihak qabul yang sesuai dengan tuntunan syariah berlandasan pada

keridhaan antara kedua pihak1.Sedangkan jumhur ulama mendefinisikan

akad sebagai pertalian antara ijab dan qabul yang dibenarkan oleh syara’

yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya. Akad yaitu

pertemuan ijab dan qabul dua pihak atau lebih yang memunculkan hukum

pada objeknya.

Berdasarkan definisi-definisi akad diatas menunjukan bahwa akad

merupakan pertemuan ijab dan qabul yang memunculkan suatu

hukum.Ijab adalah penawaran salah satu pihak, dan qabul adalah jawaban

persetujuan yang diberikan kepada pihak yang menawarkan.

Kemajuan di dunia teknologi saat ini, menimbulkan adanya jenis-

jenis investasi yang variatif di dunia perbankan maupun di dunia

bisnis.Adanya jenis investasi yang variatif membuat setiap akademisi

khususnya di dunia perbankan dan ekonomi syariah untuk mengkaji dan

menganalisi, dalam rangka mencari status hukum dan mencari akad yang

di gunakan dalam bisnis tersebut. Dalam mengkaji model bisnis tersebut,

dengan cara memperhatikan akad yang di gunakan dalam bisnis. Dunia

bisnis saat ini, banyak menggunakan akad yang banyak atau di dalam

dunia ilmu ekonomi syariah di kenal dengan Multiakad. Multiakad ialah

tranaksaksi antara kedua pihak yang di dalamnya terdiri dari beberapa

akad yang tergabung menjadi satu kesatuan2.

Reksadana terdiri dari dua kata yaitu “Reksa” dan “Dana”. Reksa

berarti,jaga atau pelihara dan Dana berartiuang. Sehingga reksadana dapat

diartikan sebagai kumpulan uang yang di pelihara. Pada tahun 1976

reksadana muncul di Indonesia yang di dirikan oleh PT. Danareksa.

Dengan menerbitkan sertifikat Danareksa. Syariah yaitu reksadana

1Harun, Fiqh Muamalah, ( Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2017), hlm.31-32. 2Harun, “Multiakad Dalam Tataran Fiqh,”.Jurnal SUHUF, Tahun 2018, Vol.30.No.2, hlm.179.

Page 7: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

6

syariah3. Berangkat dari dorongan umat muslim di Indonesia, yang

mayoritas penduduknya beragama islam. Sehingga mendorong PT.

danareksa mengeluarkan sertifikat reksadana syariah. Reksadana yang

pengoprasiannya berprinsip sesuai dengan syariat islam, baik mekanisme

operasi antara pemodal dengan manajer investasi, maupun mekanisme

operasi antara manajer investasi dengan pengguna investasi. Penerbitan

reksadana ini merupakan salah satu bentuk persaingan reksadana

konvensional yang semakin besar dan semakin banyak investor di Negara

Indonesia khususnya di dunia perbisnisan pasar modal.

Dari latar belakang yang telah di jelaskan di atas, penulis tertarik

untuk meneliti model multiakad dalam reksadana syariah melalui

pendekatan teori multiakad. Untuk menemukan model multiakad yang

digunakan dalam reksadana syariah

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriftif yaitu bentuk

penelitiannya adalah kepustakaan. Berupaya membuat gambaran/deskriftif

secara sistematis, dalam memecahkan permasalahan skripsi ini atau dalam

penelitian ilmiah disebut sebagai data kualitatif.

2.1 Metode pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi berupa penelusuran naskah. Yaitu menelusuri teks-teks

dalam naskah, buku-buku dan majalah ataupun jurnal yang, berhungan

dengan masalah yang akan dibahas4.

Selanjutnya penulis mendeskripsikan intisarinya, yang

selanjutnya menganalisis dalam suatu tulisan yang sistematis yang

dilakukan sesuai prosedur penelitian.

2.2 Metode pengelolaan Data

3Windia Rika Lestari, “Kinerja Reksadana Saham Syariah dan Reksadana Saham

Konvensional,”.Jurnal Magister Manajemen, Tahun 2015,Vol.01.No. 1.hlm.117. 4Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey,( Jakarta: LP3ES, 1984),hlm.45.

Page 8: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

7

Didalam metode pengolahan,data, penulis menerapkan metode

sebagai berikut:

a. Metode Induktif

Ialah metode yang sifatnya khusus, kemudian dari peristiwa

yang sifatnya khusus tersebut di tarik ke sifat yang umum5.

Metode ini digunakan untuk menjelaskan akad-akad muamalah

dalam reksadana syariah, yang mana akad-akad tersebut menjadi

satu kesatuan dalam multiakad reksadana syariah.

b. Metode Deduktif

Yaitu metode yang sifatnya umum, kemudian diambil sifat

kesimpulannya kesifat yang khusus6. Metode ini digunakan

untuk menjelaskan jenis multiakad yang dipakai dalam reksadana

syariah dalam menentukan hukumnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Multiakad Dalam Reksadana Syariah

Investasi reksadana ada empat akad muamalah yang terhimpun

di antaranya:

1. Wakalah bil Ujrah.

Salah satu jenis wakalah yang digunakan dalam penerapan

investasi reksadana syariah adalah akad wakalah bil ujrah. Akad

wakalah bil ujrah adalah akad wakalah dengan membayar upah

kepada yang mewakili. Sebagaimana sabbda Rasullulah SAW,

ketika Rasul mengirim wakil untuk menarik zakat disuatu daerah

Rasul meberikan gaji (upah) kepada mereka. (HR. Abu Daud).

Adapun akad wakalah bil ujrah yang terjadi dalam Investasi

reksadana syariah adalah ketika manajer investasi mewakili

investor dalam pengelola reksadana syariah. Dan pihak manajer

5Sutrisno Hadi, Metodelogi Research I, ( Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM, 1987),hlm.42 6Ibid,hlm.36.

Page 9: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

8

investasi mendapatkan upah dari investor atas reksadana yang di

kelolahnya7.

Dalam artian bahwa pihak investor memberikan wewenang

kepada pihak manajer investasi, untuk pengelolaan reksadana

syariah sesuai dengan isi yang tercantum pada prospektus (akad

wakalah), dan pihak manajer investasi sebagai pihak yang

mendapatkan wewenang bertanggungjawab atas saham investor

yang dikelolanya dan pihak manajer investasi mendapatkan

bayaran (upah ) dari saham yang dikelolanya (bil ujrah).

2. Al-Bay

Akad bay yang terjadi di dalam reksadana syariah adalah

ketika manajer investasi melakukan pembelian atau penjualan

instrumen investasi berupa saham, obligasi atau pun pasar uang

sesuai dengan jenis reksadana yang di beli oleh investor.

Transaksi jual-beli ini, terjadi di pasar modal, yaitu antara

manajer investasi dengan pihak-pihak yang ada di dalam pasar

modal ( investor, manajer investasi, dan bank) yang dilakukan

melalaui perantara efek.

3. Mudharabah

Dalam investasi reksadana syariah, akad mudhrabah terjadi

ketika manajer investasi berkerja sama dengan pihak bank.

Dimana manajer investasi sebagai (shahibul mal) menyimpan

di bank syariah dan pihak bank syariah sebagai (mudhrib)

mengelolanya dengan bentuk deposito ataupun dengan obligasi

dan pembagian hasilnya sesuai dengan kesepakatan.

4. Musyarakah Inan

Musyarakah inan merupakan salah satu jenis musyarakah.

Adapun yang dimaksud dengan musyarakah inan yaitu bentuk

kerja sama dimana kedua pihak saling menanam modal, dan

7Harun, dan M. Hanif Al-Hakim,"Multiakad Muamalah Dalam Reksadana Syariah," Jurnal

SUHUF, Tahun 2018, Vol.30, No. 1,hlm.100.

Page 10: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

9

keuntungan sesuai dengan kesepakatan kedua pihak8. Menurut

Zuhaili di dalam karyanya yang berjudul “ al-fiqh al-islami wa

Adilatuhu”, di dalam syirkah al-inan tidak disyariatkan untuk

membagi keuntungan sama rata tetapi keuntungan dibagi sesuai

dengan perjanjian diawal.

Akad musyarakah inan muncul ketika manajer investasi

melakukan jual-beli dengan pemegang saham. Yang kemudian

pembagian hasilnya dibagi sesuai dengan saham yang

dimasukan. Ketika mengalami kerugian dalam sahamnya maka

kerugian tersebut ditanggung bersama.

3.2 Hukum Model Multiakad Dalam Reksadana Syariah

Al-Imrani membagi lima jenis multiakad sebagai berikut:

a. Al-Uqud al-Mutaqabilah

b. Al-Uqud al-Mujtami’ah

c. Al-Uqud al-Mutanaqidhah wa al-mutadhah wa al-mutanafiyah

d. Al-Uqud al-Mukhtalifah

e. Al-Uqud al-mutajanisah

Menurut penulis kelima jenis multiakad di atas dapat di golongkan

menjadi dua golongan besar yaitu jenis multiakad Al-Mutaqabilah dan Al-

Mujtamiah. Sedangkan tiga jenis multiakad yang lainnya yaitu jabaran

dari multiakad al-mujtamiah. Sehingga ketika al-mujtamiah, dimana akad

yang terhimpunnya akad-akad yang saling berlawan ( al-mutanaqidhah),

maka multiakad tersebut hukumnya tidak sah, sedangkan jika multiakad

mujtamiah, yang terkumpul beberapa akad yang berbeda akibat hukum (al-

mukhtalifah), tetapi tidak saling berlawanan maka multiakad jenis ini

dihukumi sah, dan jika multiakad al-mujtamiah dimana akad yang

terhimpun dari beberapa akad yang sejenis, tidak mempengaruhi terhadap

akibat hukum (al-mutajanisah), maka multiakad tersebut kemungkinan

8Ibid,hlm. 180.

Page 11: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

10

sah. Sedangkan Jenis hukum multiakad al-mutaqabilah dilihat dari tiga

kategori. Pertama, akad tabarru dengan syarat akad mu’awadhah ataupun

sebaliknya, jenis penggabungan akad ini dilarang, karena akad-akadnya

saling berlawan sehingga hukum jenis multiakad ini dihukumi tidak sah.

Kedua, akad mu’awadhah dengan syarat akad mu’awadhah, jenis

penggabungan multiakad ini ada perbedaan pendapat ulama. Seperti akad

bay dengan syarat akad ijarah. Misalnya budi membeli motor kepada

hasan dengan syarat hasan menyewakan motor kepada budi. Imam Syafi’I,

Imam Hanafi, dan Ibnu Hazm, berpendapat jenis multiakad tersebut tidak

boleh. Sedangkan menurut Imam maliki, Ibnul Qayyim dan sebagian

mazhab Hambali dan Maliki mereka memandang multiakad jenis ini sah.

Ketiga, akad tabarru dengan syarat akad tabarru. Misalnya akad

qardh dengan syarat akad qardh. Misalnya budi meminjamkan motor

kepada hasan dengan syarat hasan meminjamkan motor kembali kepada

hasan. Hukum multiakad jenis dilihat dari waktu peminjaman, maksudnya

ketika budi meminjam motor kepada hasan dengan syarat hasan

meminjamkan motor kembali kep ada budi di lain hari. Jenis multiakad

ini, para Ulama Mazhab Syafi’i bahwa multiakad jenis ini sah, karena

syarat dalam transaksi itu tidak berlaku lagi. Akan tetapi jika budi

meminjamkan motor kepada hasan dengan syarat hasan meminjamkan

motor kembali kepada budi, diwaktu itu juga maka hukum jenis multiakad

ini tidak sah, karena akadnya saling berlawanan. Melanggar batasan

hukum multiakad yaitu sabda Rasulullah saw, Setiap qardh yang

membawa manfaat bagi yang menghutangi adalah termasuk kepada riba.

Adapun analisis model multiakad yang diterapkan di dalam

reksadana syariah sebagai berikut:

Pertama, analisis dengan multiakad al-mutaqabillah. Akad-akad

yang ada di dalam reksadana syariah ( akad wakalah bil ujrah, akad bay,

akad mudharabah, dan akad musyarakah inan), merupakan akad yang

terhimpun menjadi satu kesatuan dalam reksadana syariah walaupun akad-

Page 12: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

11

akad tersebut terpisah. Maka, model multiakad al-mutaqabillah tidak

sesuai atau tidak cocok dalam penerapan reksadana syariah. Karena jenis

multiakad al-mutaqabilah yaitu akad kedua merupakan akad syarat dari

akad pertama.

Kedua, analisis dengan multiakad al-mutanaqidhah wa al-

mutadhah wa al-mutanafiyah. Akad-akad yang terhimpun di dalam

reksadana syariah merupakan akad-akad yang tidak berlawanan satu sama

lain. Sehingga model multiakad yang diterapkan di dalam reksadana

syariah bukan jenis multiakad al-mutanaqidhah wa al-mutadhah wa al-

mutanafiyah. Karena multiakad jenis ini merupakan akad terhimpun yang

saling berlawanan.

Ketiga, analisis dengan model multiakad al-mutajanisah. Multiakad

al-mutajanisah merupakan Akad-akad yang membangunnya akad yang

sejenis. Adapun akad yang ada di dalam reksadana merupakan akad yang

sejenis yaitu akad wakalah bil ujrah dengan akad bay. Karena akad

wakalah bil ujrah dan akad bay merupakan akad yang sejenis yaitu adanya

perpindahan ( Intiqal). Akad bay ( perpindahan kepemilikan benda ) dan

akad wakalah perpindahan ( berupa jasa ). Sehingga di dalam reksadana

syariah merupakan model multiakad al-mutajanisah.

Keempat, analisis dengan model multiakad al-mukhtalifah.

Multiakad al-mukhtalifah merupakan model multiakad yang akad-akad

membangunnya merupakan akad-akad yang berbeda akan tetapi akad-

akadnya tidak saling bertentangan dan memiliki akibat hukum yang

berbeda. Akad al-mukhtalifah di dalam reksadana syariah adalah akad

mudharabah dan akad wakalah bil ujrah. Dimana akad tersebut memiliki

sebab hukum yang berbeda dan akad-akadnya terpisah namun terhimpun

menjadi satu kesatuan.

Sehingga model multiakad yang diterapkan di dalam reksadana

syariah merupakan golongan jenis multiakad al-mutajanisah dan al-

mukhtalifah. Karena menurut penulis di dalam mekanisme, akad wakalah

Page 13: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

12

bil ujrah dan akad bay merupakan akad yang sejenis. Akad wakalah terjadi

perpindahan jasa sedangkan pada akad bay adanya perpindahan berupa

benda ( barang). Multiakad al-mukhtalifah yakni, akad mudhrabah

hubungan antara manajer investasi sebagai wakil dari investor yang

berperan sebagai shahibul mal dan bank syariah merupakan mudhrib yang

berperan sebagai pengelola dana yang nanti keuntungannya di bagi hasil

sesuai dengan sepakatan kedua pihak. Dan juga antara akad wakalah dan

akad mudharabah, akadnya terpisah akan tetapi terhimpun menjadi satu

kesatuan. Adapun jika di tinjau dari segi hukumnya, multiakad dalam

reksadana syariah tidah bertentangan dengan batas-batas hukum

multiakad. Maka model multiakad yang diterapkan di dalam reksadana

syariah adalah multiakad al-mutajanisah dan al-mukhtalifah.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan

oleh penulis di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Investasi reksadana ada empat akad muamalah yang terhimpun, Pertama,

akad wakalah bil ujrah. Akad ini terjadi ketika manajer investasi mewakili

investor dalam pengelola reksadana syariah. Kedua, akad bay. Akad ini

terjadi ketika manajer investasi melakukan pembelian dan penjualan

dengan pihak-pihak di pasar modal (investor (Pemegang Saham), manajer

investasi, dan perusahaan ) yang dilakukan dengan perantara efek. Ketiga,

musyarakah inan. Akad ini terjadi ketika manajer investasi melakukan

jual-beli dengan pemegang saham. Keempat, akad mudharabah. Akad ini

terjadi ketika manajer bekerja sama dengan bank syariah, dengan bentuk

obligasi dan keuntungan di bagi sesuai dengan kesepakatan.

2. Multiakad ada lima model. Al-uqud al-mutaqabilah, al-uqud al-

mujtami’ah, al-uqud al-mutanaqidhah wa al-mutadhah wa al-mutanafiyah,

al uqud al-mukhtalifah dan al-uqud al-mutajanisah. Dari kelima model

Page 14: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

13

tersebut secara garis besar terbagi menjadi dua yakni al-uqud al-

mutaqabilah dan al-uqud al-mujtami’ah. Sedangkan al-uqud

mutanaqidhah, al-uqud mukhtalifah, dan al-uqud al-mutajanisah

merupakan jabaran dari al-uqud al-mujtami’ah. Adapun multiakad yang

diterapkan di dalam reksadana syariah adalah al-mutajanisah dan al-

mukhtalifah. Akad wakalah bil ujrah dan akad bay merupakan akad yang

sejenis. Akad mudharabah dan akad wakalah bil ujrah merupakan

multiakad mukhtalifah. Akad-akad tersebut memiliki sebab hukum yang

berbeda dan terpisah namun terhimpun menjadi satu kesatuan . Adapun,

ketika di tinjau dari hukum multiakad, akad-akad yang terhimpun di

reksadana syariah tidak bertentangan atau berlawanan. Sehingga hukum

model multiakad yang diterapkan di dalam reksadana syariah adalah boleh.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat diambil beberapa saran sebagai

berikut:

1 Disarankan kepada para pihak-pihak yang melakukan perbisnisan untuk

senantiasa memperhatikan hukum atas apa yang dijalankan agar tidak

terjerumas dari hal-hal yang dilarang.

2 Disarankan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang

lebih mendalam lagi, mengenai model multiakad khususnya multiakad

pada reksadana syariah.

3 Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian

mengenai akad-akad yang tersembunyi pada investasi reksadana syariah.

Page 15: MODEL MULTIAKAD DALAM REKSADANA SYARIAH ( …

14

DAFTAR PUSTAKA

Hadi.Sutrisno. 1987. Metodelogi Research I. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

UGM.

Harun. 2017. Fiqh Muamalah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Harun. 2018. “Multiakad Dalam Tatanan Fiqh.”Jurnal Suhuf, Vol.30,No.2.

Harun dan M. Hanif al-Hakim. 2018. “Multiakad Muamalah Dalam Reksadana

Syariah. ”Jurnal Suhuf, Vol.30.No.2.

Rika.Windia lestari. 2015. “Kinerja Reksadana Saham Syariah dan Reksadana

Saham Konvensional.”Jurnal Magister Manajemen, Vol.1,No.1.

Singarimbun.Masri. 1984. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.