35
MODEL RASIONAL DAN MODEL INKREMENTAL DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK Tim Pengampu MK Adm. Kebijakan Publik

Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

  • Upload
    bruis

  • View
    149

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik. Tim Pengampu MK Adm. Kebijakan Publik. PENGANTAR. PENGAMBILAN KEPUTUSAN. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

MODEL RASIONAL DAN MODEL INKREMENTALDALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIKTim Pengampu MK Adm. Kebijakan Publik

Page 2: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

2

Model Pembuatan Kebijakan Publik

PENGANTAR

4 Januari 2012

Page 3: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

3

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4 Januari 2012

Pengambilan kpts sangat penting dlm mnj dan mrp tugas utama dr pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yg hasilnya keputusan (decision).

G. R. Terry: “pemilihan alternatif tindakan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.

Harold Koontz dan Cyril O’Donnel: “pemilihan diantara alternatif-alternatif ttg sesuatu cara bertindak - adalah inti dari perencanaan”.

Page 4: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

4

KAITAN DENGAN KEBIJAKAN

Kebijakan Publik adalah bentuk keputusan.

Thp pengambilan kpts dlm siklus KP, mjd perhatian pd awal pengembangan ilmu kbjk (1960).

Meminjam bbgi model pengambilan kpts dlm orgns yg kompleks.

Model rasional (bgmn shrsnya kpts diambil), model inkremental (paling banyak dipakai), dan model alternatif (elemen rasional perilaku organisasional).

4 Januari 2012

Page 5: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

5

ISU KONSEPTUAL

Gary Brewer dan Peter DeLeon (1983: 179), menyatakan thp pengambilan kpts dlm KP sbg: “Pilihan bbgi alternatif kbjk yg selama ini dimunculkan dan dampak yg mungkin muncul dlm mslh yg diestimasi…Thp ini adalah thp yg paling bersifat politis ketika bbgi solusi potensial bagi suatu mslh ttt hrs dimenangkan dan hanya satu atau bbrp solusi yg dipilih dan dipakai. Jelasnya, pilihan-pilihan yg paling mungkin tdk akan direalisasikan dan memutuskan utk tdk memasukan alur tindakan ttt adalah suatu bagian dr seleksi ketika akhirnya sampai pd kpts ttg yg paling baik”.

4 Januari 2012

Page 6: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

6

POIN KUNCI

Pengambilan kpts bukan sebuah thp yg berdiri sendiri, tpi mrp thp yg berakar thp sebelumnya dlm siklus KP, melibatkan tindakan memilih, sbgmn telah diidentifikan dlm proses formulasi kbjk utk memecahkan mslh publik.

Pengambilan kpts dlm KP bukan hal teknis, ttpi lebih sbg proses politik, kpts KP menciptakan “pemenang” dan “pecundang”, atau “status quo” bila tdk melakukan apapun. 4 Januari 2012

Page 7: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

7

KETERLIBATAN AKTOR

4 Januari 2012

Setiap model mengakui bhw jmlh aktor kbjk yg relevan semakin berkurang seiring berjalannya proses kbjk.

Agenda setting (banyak aktor negara dan masyarakat) formulasi kbjk (aktor negara dan masyarakat sbg bagian sub sistem kbjk) pengambilan kpts (politisi dan pjbt pemerintah yg berwenang)

Page 8: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

8

DERAJAT KEBEBASAN

4 Januari 2012

Semua model mengakui bhw dlm pemerintahan modern, derajat kebebasan pengambil kpts dibatasi oleh sejumlah aturan ttg jbtn pol dan adm-tif serta pilihan tindakannya.

Aturan bersumber dari konstitusi negara sd mandat spesifik membatasi kewenangan dan menentukan prosedur mjd bersifat rutin dan repetitif.

Pada sisi lain, ada diskresi terkait dg “CARA” terbaik sesuai keadaan yg ada.

Page 9: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

9

Model Pembuatan Kebijakan Publik

OTORITAS (Makro dan Mikro)

Otoritas pengambilan kpts hanya dimiliki oleh kabinet dan birokrasi (lembaga eksekutif), kecuali tdk mayoritas di parlemen

Contoh: Australia, Inggris, Kanada

Otoritas pengambilan kpts ada ditangan Presiden, ttpi mempersyaratkan adanya persetujuan lembaga legislatif

Contoh: Amerika Serikat

4 Januari 2012

Sistem Parlementer Sistem Presidensiil

Page 10: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

10

OTORITAS (Makro dan Mikro)

4 Januari 2012

Pengambilan kpts pembuatan KP terkait: Secara makro dengan otoritas dalam

sistem penyelenggaraan pemerintahan (parlementer atau presidensiil), yg memiliki perbedaan dlm aplikasi penyelenggaraan pemerintahan

Secara mikro dengan individu pengambil kpts yg memiliki perbedaan latar blkg, pengetahuan, pilihan, penafsiran mslh dan solusi variasi

Page 11: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

11

Model Pembuatan Kebijakan Publik

MODEL RASIONAL

4 Januari 2012

Page 12: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

12

LATAR BELAKANG

4 Januari 2012

Aplikasi model pengambilan kpts bisnis di arena publik.

Sebuah model ideal pengambilan kpts KP scr rasional terdiri dr “seseorang individu rasional” yg menempuh aktifitas-aktivitas ttt scr berurutan.

Rasional dlm pengertian adanya preskripsi berbagai prosedur pengambilan kpts yg menghasilkan pilihan cara paling efisien utk mencapai tujuan kbjk

Page 13: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

13

PROSEDUR AKTIVITAS

4 Januari 2012

Menentukan sebuah tujuan utk memecahkan sebuah mslh.

Seluruh alternatif strategi utk mencapai tujuan itu dieksplorasi dan didaftar.

Segala konsekuensi yg signifikan utk setiap alternatif diperkirakan dan kemungkinan munculnya setiap konsekuensi diperhitungkan.

Strategi/alternatif yg paling dekat dg pemecahan mslh atau bisa memecahkan mslh dg biaya paling rendah dipilih berdasarkan kalkulasi tsb.

Page 14: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

14

TAHAPAN

4 Januari 2012

Identify and define the problem, mengenali dan mendefinisikan permasalahan yg sdg dihadapi.

Generate alternative solution to the problem, membuat dan merumuskan alternatif pemecahan permasalahan.

Select solution and implement it, melakukan perhitungan dan pemilihan alternatif terbaik utk pemecahan permasalahan, menyiapkan strategi pelaksanaannya, kmd siap diimplementasikan.

• IDENTIFIKASI MASALAH• BUAT ALTERNATIF SOLUSI• KEMBANGKAN ALTERNATIF

SOLUSI• PILIH SOLUSI TERBAIK

Page 15: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

15

TAHAPAN

4 Januari 2012

Page 16: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

16

ASUMSI

4 Januari 2012

Pengambil kpts mengetahui mengenai seluruh alternatif tindakan dan kusekuensinya dpt dilakukan

Kemungkinan utk mengumpulkan informasi yg dibutuhkan utk membuat keputusan yg terbaik dpt dilakukan

Pengambil kpts memiliki kapabilitas intelektual tdk hanya utk mengevaluasi seluruh kemungkinan alternatif pilihan ttpi juga utk menyeleksi berbagai solusi

Walaupun individu pengambil kpts berbeda, namun memiliki pilihan dan nilai yg sama, dan akan menggunakan aturan-aturan yg sama utk memutuskan alternatif terbaik.

Page 17: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

17

PELOPOR

4 Januari 2012

Secara teoritis berakar pd aliran pemikiran positifisme dan rasionalisme yg berusaha mengembangkan pengetahuan ilmiah utk meningkatkan kondisi hidup manusia H. Fayol, L. Gulick dan L. Urwick.

Berorientasi pd pemecahan mslh, model ini sering disebut juga model “ilmiah”, “rekayasa”, atau “manajerialis”.

Page 18: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

18

KRITIK

4 Januari 2012

Berkembang argumen, utk pembuatan kpts dg model rasional, hanya akan memberikan hasil maksimal jika seluruh alternatif yg mungkin disertai pembiayaannya dipertimbangkan sebelum sebuah kpts diambil Model Rasional Komprehensif.

Kritik thd model rasional (model rasional komprehensif) problematik, keterbatasan manusia pembuat kpts (kalkulasi + dan – kpts), batasan politik dan institusional dlm seleksi alternatif menyesatkan!

Page 19: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

19

KRITIK

4 Januari 2012

Kritik Herbert Simon thd model ini: “ada bbrp hambatan yg tdk memungkinkan para pengambil kpts utk mencapai rasionalitas yg murni dan komprehensif dlm kpts mereka” (1) keterbatasan kognitif kemampuan pengambil kpts, bertindak selektif, terpengaruh ideologi/politik, acak/tanpa perhitungan dampak efisiensi, (2) tdk mungkin mampu mengetahui “semua” konsekuensi alternatif (+ dan -), sangat situasional.

Tidak memaksimalkan manfaat di atas beban, ttpi hanya cenderung utk memenuhi kriteria yg ditetapkan.

Page 20: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

20

KRITIK

4 Januari 2012

Pembuat kpts memiliki semua informasi yg dibutuhkan

Pembuat kptsadalah cerdasPembuat kpts bersepakat mengenai

apa kebutuhan utk di jalankanMengabaikan ambiguitas,

ketidakpastian, dan chaos yg senantiasa dpt mengganggu pengambilan kpts

Page 21: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

21

Model Pembuatan Kebijakan Publik

MODEL INKREMENTAL

4 Januari 2012

Page 22: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

22

LATAR BELAKANG

4 Januari 2012

Model politik yg diaplikasikan dalam KP. Muncul sbg kritik atas model rasional proses

yg bercirikan tawar menawar dan kompromi antara berbagai pengambil kpts dg berbagai kepentingan yg berbeda fisibilitas politik.

Pelopor model inkremental adalah seorang ilmuwan politik, Charles Lindblom, merangkum model ini sbg model yg terdiri dari strategi-strategi yg saling mendukung dlm melakukan penyederhanaan dan pemusatan fokus.

Page 23: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

23

Model Pembuatan Kebijakan Publik

KRITERIA MODEL INKREMENTAL Pembatasan analisis hanya

pd bbrp alternatif kbjk yg familiar…hanya sedikit berbeda dr status quo;

Sebuah analisis tujuan kbjk yg terjalin dg bbgi aspek empiris dr mslh yg dihadapi;

Sebuah strategi yg mengedapankan analisis utk mencari mslh yg ingin diselesaikan drpd tujuan-tujuan positif yg ingin dikejar;

Serangkaian percobaan, kegagalan, dan percobaan ulang;

Analisis yg mengeksplorasi hanya sebagian, bukan keseluruhan, konsekuensi-konsekuensi yg penting dr suatu alternatif yg dipertimbangkan;

Fragmentasi kerja analitis utk bbgi partisipan dlm pembuatan kbjk (setiap partisipan mengerjakan bagian mereka dari keseluruhan domain).

4 Januari 2012

Page 24: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

24

LANGKAH

4 Januari 2012

Identifikasi:: pembuat kpts mengembangkan prosedur utk mengakui masalah dan memahami apa yg terjadi.

Pengembangan: pembuat kpts mencari dan mendesain alternatif utk menyelesaikan mslh yg telah ditetapkan, solusi bisa brp rencana baru atau brp modifikasi rencana lama.

Seleksi: pembuat kpts menggunakan proses seleksi inkremental (penilaian dan intuisi, tawar menawar) utk mencapai keputusan final.

Page 25: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

25

POIN KUNCI

4 Januari 2012

Model ini melakukan perbandingan terbatas yg berurutan dg kbjk sebelumnya – kpts yg sdh familiar – sdh berlangsung terus-menerus, setapak demi setapak dlm derajat perubahan yg terbatas (kecil).

Penyebab kondisi di atas: (1) adanya proses bargaining yg mensyaratkan distribusi sbr dy yg terbatas, melanjutkan yg lama, (2) adanya SOP yg mjd tujuan birokrasi, keberlanjutan, menghambat inovasi, hanya mengulang yg sdh ada

Page 26: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

26

POIN KUNCI

4 Januari 2012

Menyaratkan pemisahan “tujuan dg cara”, namun tdk berjalan optimal, krn ada batasan wkt dan informasi menghindari merubah isu (trial and error drpd evaluasi komprehensif), pilihan yg terlalu berbeda hasilnya kpts yg hanya sedikit berbeda

Model ini melihat pengambilan kpts sbg kgt praktis yg berfokus pd pemecahan mslh yg dihadapi drpd berupaya mencapai tujuan jk panjang.

Page 27: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

27

MODEL INKREMENTAL

4 Januari 2012

TINGKAT PENGETAHUAN YANG

ADATinggi Rendah

PERBEDAAN YANG ADA ANTARA KEBIJAKAN ALTERNATIF DAN YANG TERDAHULU

Tinggi REVOLUSIO-NER

ANALISIS

Rendah

RASIONAL INKREMENTAL

Page 28: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

28

Model Pembuatan Kebijakan Publik

KRITIK

Model ini sangat kurang memperhatikan orientasi tujuan.

Model ini hanya cocok diaplikasikan pd lingkungan yg relatif stabil, tdk pd situasi yg tdk biasa (krisis).

Model ini sangat konservatif, terlalu pesimis pd perubahan berskala besar dan inovasi.

Model ini mengabaikan perencanaan sistemik, menghindari alternatif baru, menekankan perhitungan jk pendek dampak konsekuensi negatif jk panjang.

Model ini tdk demokratis, krn membatasi pengambilan kpts hanya pd bargaining klp kecil org pilihan/senior.

4 Januari 2012

Page 29: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

29

Model Pembuatan Kebijakan Publik

MODEL ALTERNATIF

4 Januari 2012

Page 30: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

30

LATAR BELAKANG

4 Januari 2012

Akibat adanya keterbatasan model rasional dan model inkremental.

Amitai Etzioni mengembangkan model mixed scanning utk menjambatani berbagai kekurangan kedua model tsb, dg mengkombinasukan elemen2 keunggulannya.

March dan Olsen mengembangkan model garbage can, yg menyangkal adanya pengunaan rasionalitas dlm pengambilan kpts, walaupun terbatas seperti model inkremental

Dll

Page 31: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

31

Model Pembuatan Kebijakan Publik

KASUS DAN TUGAS

4 Januari 2012

Page 32: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

32

CONTOH KASUS: Model Rasional

4 Januari 2012

Pada saat bulan puasa tahun 2009 kemarin harga gula pasir di pasar Jawa Tengah, khususnya di Semarang melambung tinggi, dengan melihat kondisi tersebut maka Pemprov Jateng melakukan kebijakan untuk melakukan “Operasi Pasar”, sehingga memberikan alternatif kepada masyarakat yang merasa dirugikan atas kenaikan harga tersebut untuk membeli gula pasir di pasar yang disediakan Pemprov tersebut, tentu saja masyarakat sangat merasakan dampak dari kebijakan tersebut, karna perbedaan yang signifikan antara harga gula pasir di pasar milik Pemprov dan di pasar-pasar biasa.(sindo)

Page 33: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

33

CONTOH KASUS: Model Inkremental

4 Januari 2012

Pemerintah berencana menaikkan gaji Presiden, Menteri, dan para Pejabat Negara pada tahun 2001. Kebijakan ini di berlakukan untuk menyesuaikan kebutuhan dan kinerja para pejabat negara. Melalui Kemeneg PAN intrsumen yang akan dijadikan dasar untuk mengatur kenaikan gaji tersebut telah disiapkan. Namun penentuan besarnya nominal gaji akan ditentukan oleh Depkeu, adapun beberapa pertimbang yang dijadikan dasar kenaikan gaji tersebut yakni, kenaikan gaji berkala yang sudah sejak lama tidak diberikan. Sejak lima tahun lalu, gaji tidak pernah mengalami kenaikan padahal kebutuhan semakin meningkat, selain itu kenaikan juga dipertimbangkan dari kinerja masing-masing pejabat negara. Karena itu Kemeneg PAN telah menyusun pedoman berdasarkan kinerja.

Page 34: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

Model Pembuatan Kebijakan Publik

34

TUGAS

4 Januari 2012

Penanganan peningkatan angka atau kejadian kriminalitas. Analisis pemecahannya dengan menggunakan model pembuatan keputusan!

Page 35: Model rasional dan model inkremental dalam pembuatan kebijakan publik

35

Model Pembuatan Kebijakan Publik

TERIMA KASIH

4 Januari 2012