103
DIREKTORAT PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA DITJEN PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DEP. TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

Modul AK3 Listrik Umum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fdagfsgdfgdfagdfg

Citation preview

  • DIREKTORAT PENGAWASAN KESELAMATAN KERJADITJEN PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAANDEP. TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

  • 1.MEMAHAMI KARAKTERISTIK BAHAYA LISTRIK DAN SAMBARAN PETIR 2.MEMAHAMI PERSYARATAN DASAR PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN LISTRIK DAN KONSEP DESAIN SISTEM PROTEKSI PETIR.3.MENGETAHUI LANDASAN PERATURAN K3 LISTRIK DAN PROTEKSI PETIR.4.MENGETAHUI PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGAWASAN K3 LISTRIK & PETIR

  • I.PENDAHULUAN

  • Bahaya kejut listrikLangsungTidak langsungt (detik)1,00,80,60,40,30,2E (Volt)90100110125140200I (mA)180200250280330400NI.PENDAHULUAN

  • Data kec. listrik (PLN) 95-99.Jumlah kasus 1.458 kasus kecelakaanN Korban tewas 818 orang N karyawan 183 orang & N masyarakat 635 orang Luka serius 476 orang$Kasus kebakaran 741 kasus$Gangguan teknis 2720 kasus$Kerugian Rp. 25.5 milyar I.PENDAHULUAN

  • KASUS KEBAKARANPuslabfor Mabes Polri 1990-20011990-1996 : 2033 kasus80% kasus ditempat kerja 20% kasus bukan tempat kerja 1997-2001:1121 kasus76,1 % terjadi di tempat kerja23,9 % bukan tempat kerja20% kasus habis total

  • Tempat kerjaBukan tempat kerjaPengusahaan KetenagalistrikanPusat PembangkitanGardu Induk, Transmisi, Distribusi, Jaringan Transmisi & DistribusiPELANGGAN

  • Tujuan K3 Listrik 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya.2.Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik N bahaya sentuhan langsungN bahaya sentuhan tidak langsungN bahaya kebakaran

  • Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan

  • Sentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi

  • Pembebanan lebihSambungan tidak sempurnaPerlengkapan tidak standarPembatas arus tidak sesuaiKebocoran isolasiListrik statikSambaran petir

  • TM/

    TRGTempat kerjaBukan tempat kerjaTT/

    TETMKebijakan nasionaldalam hal penyediaan tenaga listrik(pengusahaan)yang Andal, Aman danAkrap lingkunganKebijakan nasionaldalam hal upaya menjamintempat kerja yang Aman dan lingkungan yang Sehat

  • UU NAKERo Perlin Normatif o K3 o TKA / TKITANGGUNG JAWAB KEGIATAN PENGAWASAN ATAUPEKERJAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KETENAGALISTRIKANTerhadap ditaainya PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU USAHAKETENAGALISTRIKANDEP. BID LISTRIK o Dep ESDMDANDEP LAIN YANG TERKAITo Depnakertranso Depdagri/Otodao Kem Ling. Hidupo Inst Lain sesuai bidangnyaInstansi UU KELISTRIKAN o Tupoksi LPE UU Ling Hidup UU Lain

  • Dasar hukum :Undang undang No 1 tahun 1970Keselamatan KerjaPasal 2 ayat (1) huruf q(Ruang lingkup)

    Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditranmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan

  • Dasar hukum :Undang undang No 1 tahun 1970Keselamatan KerjaPasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)

    Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q.mencegah terkena aliran listrik berbahaya

  • Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep 75/Men/2002

    Pemberlakuan PUIL 2000

    Dasar hukum :Undang undang No 1 tahun 1970Keselamatan Kerja

    PUIL 2000SNI 04-0225-2000

    UU 1/70

  • STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA

    Peraturan 04/78

  • DitetapkanSebagai Standar Wajib Kep Menteri Energi & Sumber Daya MineralNo. : 2046 K/40/MEN/2001 Tanggal 28 Agustus 2001 Batas waktu penyesuaian 3 tahunPersyaratan Umum Instalasi Listrik

    Peluncuran perdana 24-10-2001

  • Instalasi listrik adalah bangunan mulai dari pembangkit tenaga sampai titik penggunaan akhirPeralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang diperlukan pada jaringan instalasi PENGERTIANTegangan sentuh yang berbahaya:N > 50 V a.b. di ruang normal,N > 25 V a.b. di ruangan lembab

  • Bagian 1 :Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan)Bagian 2 :Persyaratan DasarBagian 3 :Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung, sentuh tidak langsung, & kebakaranBagian 4 :Perancangan instalasi listrikBagian 5 :Perlengkapan listrikBagian 6 :PHB & KomponennyaBagian 7 :Penghantar dan pemasangannyaBagian 8 :Ruangan khususBagian 9 :Pengusahaan instalasi listrik

    Lampiran-lampiran

  • Bagian 1. PENDAHULUAN

    TujuanTerselenggaranya instalasi listrik yang baik dan menjamin keselamatan , keaman instalasi, gedung dan isinya.

    Ruang lingkupPerancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya > 100 W

  • Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)

    Sumber acuanPUIL 1987 --> disempurnakanInternational Electric Code dan stand international lainyaUndang-undang No 1 tahun 1970Undang-undang No 20 tahun 2002

  • Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)

    PenafsiranInstansi yang berwenang --> yang memberlakukan PUIL 2000

    Ketentuan teknis- Pola preventif- Syarat syarat pengamanan- Batas pembebanan, hantaran- dst

  • Bagian 2. PERSYARATAN DASAR

    Proteksi untuk keselamatan- Proteksi sentuh langsung- Proteksi sentuh tidak langsung- Proteksi efek termal- Proteksi arus lebih- Proteksi arus gangguan- Proteksi tegangan lebih- Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik

  • Bagian 2. PERSYARATAN DASAR (Lanjutan)

    Perancangan- Aspek keselamatan- Asapek kehandalan- Aspek Akrap lingkungan

    Pemilihan peralatan listrikKarakteristik beban, arus, tegangan, prekuensi, daya

  • Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

    Proteksi sentuhan langsung- Proteksi isolasi bagian aktif- Proteksi penghalang atau selungkup- Proteksi penempatan di luar jangkauan- Proteksi isolasi lantai kerja

  • Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

    Proteksi sentuhan tidak langsung Prinsip :Pemutusan secara otomatikMetoda :- Sistem Pembumian - Sistem Hantaran pengaman- Sistem Hantaran Netral Pengaman

  • Bag. 9.

    Bagian 9.5.3.2 :Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrikBagian 9.5.3.1 :Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.Bagian 9.10.4.:Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang bertanggjawab secara khusus

    SYARAT K3

  • KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIKKeputusan Menaker No. : Kep. 311/BW/2002AHLI K3 LISTRIK :PERANCANGAN;RIKSA UJI

    PENYELIA K3 LISTRI :PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, PERBAIKAN

    TEKNISI LISTRIK:PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN

  • GENERATORRef. PUIL 2000 (5.5.1.1.)a.nama pabbrik pembuatb.tegangan pengenalc.arus beban pengenald.daya pengenale.freq, Jumlah fase, f.rpmg.suhu lingkungan > kenaikan suhuh.klas isolasiI.teg. kerja dan arus beban penuhj.lilitank.daur kerjaTanda Pengenal (Plat nama)

  • GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)a.Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detikb.Kapasitas bahan bakar untuk 8 jamc.Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanisd.Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o Ce.Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk f.Sistem pendinginan harus terjaming.Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesinh.Harus dipasang tanda peringatan

    PENGGERAK MULAGBEBAN

  • GENERATORRef. PUIL 2000 (5.6)1.Harus diproteksi thd arus lebih2.Mak 150 % > I beban penuh3.Penghantar 115% > I beban penuhG

  • Instalasi listrik Ketel UapAlat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 VoltJika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam fleksibel.

    Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikanJenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logamPUIL 2000Psl. 8.12

  • L1 L2 L3 N PE

  • L1 L2 L3 N

  • L1 L2 L3 N

  • L1 L2 L3 N PE

  • Klasifikasi :Kelompok 1:Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien

    Kelompok 1 E:Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

    Kelompok 2 E:Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

  • Sumber NormalSumberEmergencyBaterai atauMotor GeneratorRUANG KELOMPOK 1RUANG KELOMPOK 1ERUANG KELOMPOK 2E< 0,5 dtSistem distribusi listrik di rumah sakit

  • 1HYDRANT2SPRINGKLER3LIFT4PRESSURIZED FAN5EMERGENCY6MDBGMDB123456. SpareSuplai daya listrik untuksarana keselamatantidak beleh terganggupada kondisi apapun

  • INSTALASI LISTRIK SEDERHANA(Sistem pasa satu 3 kawat) MPENGAMAN 1. PEMBATAS ARUS2. PEMUTUS 3. GROUNDING4. SEKERING5. KOTAK KONTAK6 TUSUK KONTAK 7. POLARITAS1345672

  • 4MOTOR SANGKARIn.1 = 42 AMOTOR SEREMPAKIn.2 = 54 AMOTOR ROTOR LILITIn.3 = 68 AMOTOR ROTOR LILITIn.4 = 68 ASETELAN MAK2,5 In 1= 105A1,5 In 3= 102A2 In2= 108A1,5 In= 102AKHA. MIN.1.25 InKHA. MIN.1.25 (68) + 42 + 54 =170,8ASETELAN MAK108 + 42 + 68 = 218ASETELAN MAK218 + 68 = 286 APENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556

  • MPENGAMAN HUBUNG PENDEKKELENGKAPAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3 SARANA PEMUTUSPENGAMAN BEBAN LEBIHKENDALIPENGAMAN HUBUNG PENDEK

  • KARAKTERISTIK PENGAMANHUBUNG PENDEK, TERBUKABILA MERASAKAN 600% InDALAM WAKTU 20 - 50 DETIKKELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

    BILA SUPLAI LISTRIKTERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARMTIDAK PERLUPENGAMAN BEBAN LEBIHKENDALIJENIS KABEL FRCDARI SISI IN COMING SEBELUM SAKELAR UTAMA

  • Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari efek thermalProteksi dari arus lebihProteksi dari tegangan lebih akibat petirProteksi dari tegangan kurangPemisahan dan penyakelaran SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN(BAB III)

  • PROTEKSI BAHAYA SENTUHAN LANGSUNGMetoda :1.Isolasi bagian aktif2.Penghalang atau Selungkup3.Rintangan;4.Jarak aman atau diluar jangkauan5.Gawai proteksi arus sisa6.Isolasi lantai kerja.

  • PROTEKSI BAHAYA JARAK AMANJarak aman atau diluar jangkauanTegangan kVJarak cm1501260207570100150125220160500300

  • TANAHSISTEM PENGAMANAN ISOLASI LANTAI KERJAISOLASI LANTAI KERJA (R1)Kayu75 kgKain basah 27 x 27 CmR1 = Rd ( V1/V2 -1) OhmR1 min. 50 kilo OhmPelat logam25 x 25 x 0,2 Cm

  • Proteksi bahaya N Sentuhan tidak langsung1.Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)2.Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)3.Sistem TN atauPembumian Netral Pengaman (PNP)

  • 1.Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

    Tujuan pembumian :Bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara otomatik

  • L1L2L3NPEBila terjadi kegagalan isolasi, teganan suplai akan terputus karena alat proteksi bekerja otomatik Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Membumikan titik netral di sumbernya dan membumikan pada BKT instalasi dan BKT perlengkapan listrik.

  • 2.Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Tujuan pembumian :Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik

  • WAKTU PEMUTUSANSISTEM IT

    TEGANGAN(volt)

    WAKTU PEMUTUSAN(detik)120-2400,8230/4000,4400/6900,258010000,150,80,40,2N tdk terdistribusiN terdistribusi

  • 3.Sistem TN atauPembumian Netral Pengaman (PNP) Fasa tunggal 3 kawat

  • SISTEM HANTARAN PENGAMANL1/RL2/SL3/TNPE

  • WAKTU PEMUTUSANSISTEM TNTEGANGAN(volt)WAKTU PEMUTUSAN(detik)1200,82300,42770,44000,2> 4000,1

  • SISTEM PEMBUMIAN PENGAMANL1L2L3NSATU FASETIGA FASE

  • SISTEM HANTARAN NETRAL PENGAMANL1L2L3N/PE

  • HASIL PENGUKURAN RESISTAN ISOLASI

  • KEMAMPUAN HANTAR ARUSKHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya (Periksa tabel PUIL)SYARAT K3KHA : MIN 1,1 X I nominalRESISTANS ISOLASI 1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)

  • PENGHANTARR STBEBAN kW1NYY 4 x 153P.25 kW2NYY 4 x 153P.20 kW3NYY 4 x 15 3P.15 kW4NYY 3 x 4 - -1P. 25 kW5NYY 3 x 4 --IP. 20 kW6NYY 3 x 4 --1P. 15 kW120 kW

    M1M2M3M4M5M6

  • W1W1: 5 A, W2 : 3A: W3: 6 AKK 3 : 250V- 10 AKK1 : 250 V- 15 AMCB: 25 AKHA kabel 1,5 mm2 : 19 A2,5 mm2 : 25 AW3W2KK 3KK 125 A2 x 2,5 mm22 x 1,5 mm22 x 1,5 mm2

  • 1). Motor Listrik 1 P. 220 V/450 WI=W / E =450/220 Amper=~ 2 Ampere

    2).Motor listrik 3 P, 220/380 V, 1,5 kW, Cos 0,91500 W= 1,76 x 380 x I x 0.9 I=1500/1,76 x 380 x 0,9 Amper=.. Ampere

    W= 3 x E x I x Cos W=E x I

  • W1W3W2KK 3KK 125 A2 x 2,5 mm22 x 1,5 mm22 x 1,5 mm2W tot.= 5 A + 6A + 6 A= 17 AKK 3 : 250V- 10 A (terbakar)KK1 : 250 V- 15 A (terbakar)MCB: tidak menjamin sbg pengaman (kabel panas MCB belum bekerja melebihi KHA kabel)

  • Ref1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsungInstalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

  • + + + + + ++ + + + ++ + + + + +- - - - - - -- - - - - - - - - - - - -

    + + + + + ++ + + + ++ + + + + +- - - - - - -- - - - - - - - - - - - - PELEPASAN MUATAN LISTRIK-DARI AWAN KE AWAN

    -DARI AWAN KE BUMI

  • Sasaran

    OBYEK YANG TERTINGGIArus : 5.000 ~ 200.000 A Panas: 30.000 oC AWAN KE AWANAWAN KE BUMIKERUSAKAN THERMIS, ELEKTRIS, MEKANIS,

  • BAHAYA SAMBARAN PETIRSAMBARAN LANGSUNG

    SAMBARAN TIDAK LANGSUNG

    KERUSAKANPADA ALAT ELEKTRONIK

  • Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahayaGrounding tidak sempurna

    Berbahaya

  • ++++++++ ++++++++ ++++++++------------------------------------- - - - - - - - -- - - - - - - -- - - - - - - -+++++++ +++++++ ++++++++++++ +++++++++ +++++++- - - - - - -- - - - - - - - - - -DARI AWANKE AWANDARI AWANKE BUMIMENYAMBAR JARINGAN LISTRIK

  • KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIRPERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir padabangunanJenis instalasi :-Sistem Franklin-Sistem Sangkar Faraday -Sistem Elektro statik

    PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama teganganpada jaringan instalasi listrik (Arrester)

  • INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan(-100123515)B : Struktur konstruksi ( 0123 )C : Tinggi bangunan( 02345-10)D : Lokasi bangunan( 012)E : Hari guruh( 01234-7)

    R= A + B + C + D + E< 11ABAIKAN = 11KECIL= 12SEDANG= 13 AGAK BESAR= 14BESAR> 14 SANGAT BESARPERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR

  • INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA :Peruntukan bangunanRumah tinggal:1Bangunan umum:2Banyak orang:3Instalasi gas,minyak, rumah sakit:5Gudang handak:15

    B : Struktur konstruksi Steel structure:0Beton bertulang, kerangka baja atap logam:1Beton bertulang, atap bukan logam:2Kerangka kayu atap bukan logam:3

    C : Tinggi bangunan

  • INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

    C : Tinggi bangunans/d 6 m:012 m:217 m:325 m:435 m:550 m:670 m:7100 m:8140 m:9200 m:10

  • D : Lokasi bangunanTanah datar:0Lereng bukit:1Puncak bukit:2

    E : Hari guruh per tahun2:04:18:216:332:464:5128:6156:7INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

  • KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir padabangunanJenis instalasi :-Sistem Franklin-Sistem Sangkar Faraday -Sistem Elektro statik

    PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama teganganpada jaringan instalasi listrik (Arrester)

  • INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989SISTEM FRANKLIN BAGIAN BAGIAN PENTING Sudut perlindungan112 oResistan pembumianmak 5 ohm

  • Harus dipasang instalasi PROTEKSI PETIR (Sistem internal protection)Ruangan berpotensi bahaya ledakan gas/uap/debu/seratSNI 225 - 1987PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4)

  • PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALSemua bagian konduktif dibondingSemua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya sama tidak ada beda potensial

  • Pengawasan K3 Instalasi Penyalur PetirPERMENAKER No. PER 02/MEN/1989 Tentang Instalasi Penyalur Petir Ruang lingkup : Sistem eksternal Jenis : konvensi onal & elektrostatik

  • Proses pengesahan gambar ins. listrikDokumen perencanaan listrik1. Peta lokasi2 Gambar instalasi - Lay out perlengkapan dan peralatan listrik - Rangkaian peralatan dan pengendalinya3. Diagram garis tunggal4. Gambar rinci5. Perhitungan beban6. Tabel bahan7. Ukuran teknis - Sepesifikasi & cara pasang - Cara menguji - Jadwal waktu

    Berkas perencanaan.Analisis:Berdasarkan SNI -225 1987oleh pegawai pengawasMemenuhi syaratYaPENGESAHAN GAMBARSetuju dipasang.TidakCommissioning.Rekomendasi.Rekomendasi.

  • LIFT

    Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian.

    Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;

  • Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa,

    Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.

    LIFT

  • K3 LIFT

    Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3,

    Dasar :Undang undang No 1 th 1970;Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999

  • UNDANG UNDANG NO. 1 TH 1970 (Psl 4) Upaya pengendalian kecelakaan PerencanaanPemeliharaanPemakaianPemasanganPembuatan

  • Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,

    Pasal 25

    Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun administrasi harus mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.

    PENGENDALIAN K3 LIFT PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

  • PABRIKASI LIFTDESAIN LIFTIJIN K3PEMASANGAN LIFTDESAIN KONSTRUKSI PEMASANGAN LIFTIJIN K3PEMAKAIAN LIFTAS BUILT DRAWINGTEST & Commissioning

    PEMERIKSAAN DAN PENGUJIANIJIN K3PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

  • Pasal 24 Ayat (1) Pembuatan dan atau pemasangan lift harus sesuai dengan gambar rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk

    Ayat 2 Dokumen perencanaanGambar konstruksi lengkapPerhitungan konstruksiSpesifikasi dan sertifikasi material

    Ayat 3Proses pembuatannya harus memenuhi SNI atau Standar internasional yang diakuiPABRIKASI LIFTDESAIN PEMBUATANEngineering design : Konsep desain Standar desain Checking perhitungan konstruksiMemenuhi syaratIJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFTIJIN K3

  • Pasal 24 Ayat (4) Gambar rencana pemasangan lift terdiri :Denah ruang mesin dan peralatannyaKonstruksi mesin dan penguatannyaDiagram instalasi listrikDiagram pengendaliRem pengamanBangunan ruang luncur dan pintu-pintunyaRel pemandu dan penguatannyaKonstruksi keretaGovernor dan peralatannyaKapasitas angkut, kecepatan, tinggi vertikalPerhitungan tali baja LAIK KONSTRUKSI LIFTIJIN K3Perencanaan pemasangan liftDoc.LengkapAnalisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksiMemenuhi syaratIJIN PEMASANGAN LIFT

  • IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)Pasal 30 Ayat (1) Setiap lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji sesuai standar uji yang ditentukan

    Standar uji K3 lift :SNI 1718 1989 EBentuk laporan :-38 - L-39 - LLIFT LAIK OPEPASI IJIN K3AS BUILT DRAWING LIFTTEST & COMMISSIONINGPEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATAPENGUJIAN PEMBEBANAN PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISESMemenuhi syarat1 tahun

  • Pola Pengawasan K3CommissioningPengesahangambar rencanaTest &CommissioningPengesahanPemakaian Gambar rencanaPasangPemakaianTest Berkala

  • GAMBAR RENCANAPEMASANGANIJIN PEMASANGANEVALUASIRIKSA UJIIJIN PEMAKAIANOKOKRIKSA UJIBERKALAPEMAKAIANMEKANISME PENGAWASAN K3

  • PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan

    TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,

    TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift

    PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFTKEPUTUSAN MENTERI No KEP-407/M/BW/99 (71 ORANG) (67 ORANG)

  • DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

    KARTU LISENSI K3TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR No : 64/PNKK/07.13Berlaku s/d : 28 Juli 2018Nama: BOBY SUHERUTempat & tgl lahir: Medan, 25 Juli 1988Instansi/Perh.: PT. Merak Energi IndonesiaAlamat: Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 - Kelapa Gading Jakarta UtaraJakarta, 28 Juli 2013PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMAKESELAMATAN KERJA

    Ir. Imam SubariNIP. 160009422

  • DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

    KARTU LISENSI K3PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR No : 48/PNKK/07.13Berlaku s/d : 28 Juli 2018Nama: BOBY SUHERUTempat & tgl lahir: Medan, 25 Juli 1988Instansi/Perh.: Pemegang AK3 Listrik/PT. Merak Energi IndonesiaAlamat: Jl. Pahlawan No. 9 Cilegon 50243Jakarta, 28 Juli 2013PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMAKESELAMATAN KERJA

    Ir. Imam SubariNIP. 160009422

  • 1.Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan sebagai PPNS

    2.Ahli K3Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans ditunjuk oleh MENAKERTRANS-> Professional