Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    1/18

    20151

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    MODUL PERKULIAHAN

    AUDITING I

    POKOK BAHASAN :

    The Assurance Sevices Market

    Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

    Ekonomi dan

    Bisnis

    Akuntansi 1 Faisal Adrin, SE, MM

    Abstract Kompetensi

    Perbedaan auditing dan akuntan publikdan struktur akuntan publik

      Memahami dan menyepakatikontrak perkuliahan

      Memahami pengertian audit, profesiakuntan publik dan laporankeuangan

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    2/18

    20152

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Pendahuluan

    Pada masa di mana jumlah informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan melalui basis

    data elektronik, internet, dan sumber-sumber lainnya berkembang dengan cepat, ada

    kebutuhan atas informasi agar lebih diandalkan, terpercaya, relevan, dan tepat waktu. Informasi

    yang andal dangat dibutuhkan jika manager, investor, kreditor, dan badan pembuat peraturan

    pembuat keputusan. Jasa audit dan assurance dapat membantu memastikan bahwa informasi

    dapat diandalkan, terpercaya, relevan, dan tepat waktu. Bahkan audit menyediakan kerangka

    kerja yang bermanfaat atau “toolbox ” untuk meningkatkan keandalan informasi yang digunakan

    oleh pembuat keputusan. Mempelajari kerangka ini membuat pelajaran audit bernilai bagi

    akuntan masa depan dan pembuat keputusan bisnis.

    Berikut contoh yang menampilkan situasi dimana audit memasuki transaksi ekonomi serta

    meningkatkan keandalan dan kredibilitas dari laporan keuangan suatu entitas:

      Conway Computer Company merupakan penjual grosir perlengkapan komputer seperti disk

    drive dan sistem tape backup yang sukses. Perusahaan tersebut didirikan oleh george dan

     jimmy steinbuker lima tahun yang lalu. Dua tahun yang lalu, sebuah perusahaan modal

    ventura menyediakan modal yang dibutuhkan untuk pengembangan dengan membeli 40%

    saham perusahaan. Conway computer berkembang dengan baik, dengan pendapatan dan

    keuntungan meningkat sebesar 25% pertahun selama dua tahun terakhir. Steinbuker

    bersaudara dan perusahaan modal ventura tersebut berencana menjual saham ke publik.

    Mereka telah menghubungi beberapa perusahaan penjamin mengenai penawaran publik ini.

    Perusahaan penjamin menginformasikan bahwa laporan keuangan perusahaan harus diaudit

    terlebih dahulu oleh akuntan publik besar sebelum pernyataan pendaftaran dapat diajukan

    kepada Badan Pengawas Pasar Modal Amerika Serikat. Perusahaan menyewa akuntan

    publik besar. Selanjutnya perusahaan berhasil menjual sahamnya ke publik.

      Situasi ini menunjukkan pentingnya audit bagi perusahaan pribadi maupun perusahaan

    publik. Dengan menambahkan fungsi audit kepada tiap situasi, pengguna laporan keuangan

    mendapatkan keyakinan memadai bahwa dalam laporan keuangan tidak terkandung salah

    saji ataupun penghilangan yang material. Auditor dapat juga memberikan keyakinan yang

    bernilai mengenai informasi operasi., keandalan dan keamanan sistem informasi, serta

    pengendalian internal suatu entitas.

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    3/18

    20153

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Definisi Audit

    “Auditing adalah Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistemat is, oleh pihak

    yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta

    catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat

    memberikan pendapat mengenai keawajaran laporan keuangan tersebut.” (Agoe s, 2012)

    “Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai suatu informasi untuk

    menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriterianya.

     Auditing hendaknya dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen.” (Arens, et.al.,

    2014)

    Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi tergantung kepada informasi yang di

     Audit. Dalam audit atas laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) menggunakan

    kriteria Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau International Financial Reporting

    Standards  (IFRS). Ini berarti bahwa, dalam audit laporan keuangan KAP menentukan apakah

    laporan keuangan yang disusun telah sesuai dengan standar GAAP. Untuk audit pengendalian

    internal atas pelaporan keuangan, kriteria yang akan menjadi kerangka kerja yang diakui untuk

    menetapkan pengendalian internal, seperti Integrated Framework issued by the Committee of

    Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (widely known as COSO).

    Definisi Auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting sebagai berikut :

    1. Suatu Proses yang sistematik,

    2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif,

    3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi,

    4. Menetapkan tingkat kesesuaian,

    5. Kriteria yang ditetapkan,

    6. Penyampaian hasil,

    7. Pemakai yang berkepentingan.

    Dalam memenuhi tujuan audit, auditor harus mendapatkan kualitas dari bukti audit yang

    memadai. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan untuk

    mengevaluasi apakah informasi tersebut telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Menjadi

    seorang auditor harus kompeten serta memenuhi syarat untuk memahami kriteria-kriteria yang

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    4/18

    20154

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    digunakan dalam auditing dan auditor harus memiliki mental yang independen (tidak memihak).

     Audior harus dapat mempertahankan ke indpendenannya guna menjaga kepercayaan kepada

    pengguna yang mengandalkan laporan mereka.

     Auditor yang menerbitkan laporan keuangan perusahaan sering disebut auditor independen.

    Meskipun auditor tersebut dibayar mahal oleh perusahaan, mereka biasanya cukup independen

    untuk melakukan audit yang dapat diandalkan oleh pengguna. Bahkan para Internal Auditor

    yang mereka pekerjakan biasanya melaporkan langsung kepada pihak manajemen

    puncak/dewan direksi, sehingga mereka cukup Independen dari kegiatan operasi perusahaan.

    Tahap akhir dalam proses audit adalah mempersiapkan laporan audit dan mengkomunikasikan

    temuan dengan team audit, sehingga laporan audit terbit dan menginformasikan kepada

    pembaca dari tingkat korespondensi antara informasi yang diaudit dengan kriteria yang

    ditetapkan.

    Perbedaan antara Auditing dan Akuntansi

     Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasi, dan meringkas peristiwa-peristiwa ekonomi

    secara logis dengan tujuan menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

    Dalam memberikan informasi yang relevan, akuntan harus memiliki pemahaman yang

    menyeluruh tentang prinsip-prinsip serta aturan sebagai dasar untuk menyiapkan informasitersebut. Selain itu, akuntan harus bisa mengembangkan sebuah sistem untuk memastikan

    bahwa peristiwa ekonomi di entitas telah benar dicatat secara tepat waktu dan dengan biaya

    yang wajar. (Arens, et.al., 2014).

     Audit adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berkaitan

    dengan pernyataan (asersi) tentang tindakan dan kejadian ekonomi, untuk menentukan tingkat

    kesesuaian pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan

    menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan

    Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus dalam menentukan apakah Informasi

    tersebut sudah benar mencerminkan peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi.

    Karena standar akuntansi internasional memberikan kriteria dalam mengevaluasi apakah

    informasi akuntansi telah dicatat dengan benar (Arens, et.al., 2014).

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    5/18

    20155

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Hubungan akuntansi dan auditing terlaetak pada pelaporannya, seperti ilustrasi digambar

    berikut:

    Hubungan Akuntansi dan Auditing

    Pengidentifikasian

    Pengukuran

    Penyusunan LK

    Pelaporan

    Pengklasifikasian

    Akuntansi

    Pemahaman SPI

    Audit

    Pengumpulan dan

    Pengevaluasian bukti

    Pernyataan pendapat

    Penyusunan Laporan

    Audit

    Penyampaian Laporan

    Ke Klien

    Bukti

    Pembukuan

    Special

    Jurnal

    General

    Ledger

    Trial

    Balance

    Work

    Sheet

    Laporan

    Keuangan

    Transaksi

    Accounting (Kontruksi)

    Auditing (Analisis)

    Perbedaan Akuntansi dan Auditing

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    6/18

    20156

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Manfaat Audit dari Aspek Ekonomi:

    1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan,

    2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran,

    3. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan,

    4. Mendorong efisiensi pasar modal.

    Economic Demand for Auditing

    Untuk menggambarkan kebutuhan audit, pihak bank mempertimbangkan keputusan dalam

    membuat pinjaman bisnis. Keputusan tersebut berdasarkan faktor-faktor keuangan periode

    sebelumnya terhadap bisnis sehingga bisnis tercermin dari laporan keuangannya. Jika bank

    memberikan pinjaman akan dikenakan suku bunga berdasarkan tiga faktor:

    1. Risk-free interest rate, Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

    2. Business risk for the customer , risiko terkait dengan jenis bisnis tertentu dapat

    mengakibatkan ketidakmampuan untuk membayar hutang

    3. Information risk , keputusan bisnis yang salah yang diakbatkan informasi yang tidak

    akurat.

     Auditing tidak memiliki pengaruh terhadap risk-free rate  dan business risk , tetapi memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap information risk .

    Information Risk   mencerminkan kemungkinan tidak akuratnya informasi yang disajikan oleh

    klien (perusahaan) sehingga dapat menyesatkan pengguna laporan keuangan didalam

    mengambil keputusan. Adanya Auditor akan memberikan dampak yang signifikan terhadap

    information risk , karena auditor melakukan pemeriksaan secara kompeten dan independen.

    Bukti informasi yang biasa digunakan oleh auditor, antara lain (Arens, et.al., 2014):

    1. Electronic and documentary data about transactions

    2. Written and electronic communication with outsiders (Mengkonfirmasi)

    3. Observations by the auditor  (Mengamati) 

    4. Oral testimony of the auditee (Wawancara) 

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    7/18

    20157

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Terdapat 4 (empat) Faktor Penyebab adanya Risiko Informasi ( Information Risk )

    Remoteness of Information 

    Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi dimana user  informasi

    tidak mungkin mendapat informasi dari tangan pertama.

    Biases and motivies of the provider

    Sikap memihak dan motif lain yang melatarbelakangi pemberian informasi.

    Voluminous data

    Data yang sangat banyak, biasanya perusahaan besar memiliki volume dan jenis transaksi

    yang banyak

    Complex exchange transactions

    Transaksi pertukaran yang complex disertai bermacam-macam accounting treatment  yang

    berbeda-beda.

    Beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi Information Risk  

      User memverifikasi   Tidak praktis dan tidak efisien karena cost  yang tinggi

      User berbagi risiko

    informasi dengan

    manajemen

      User dapat melakukan lawsuit  kepada manajemen tetapi

    sulit meminta manajemen itu bertanggungjawab jiak

    terjadi financial losses 

      Menyediakan Audited

    financial statements 

      Cara yang paling baik karena dilakukan pemeriksaan

    oleh pihak Independen (tidak memihak)

    Jenis-Jenis Audit

    Audit Laporan Keuangan (Financial Audit)

    Bertujuan menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan yang merupakan

    informasi terukur yang akan diverifikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.

    Dalam menentukan apakah laporan keuangan elah dinyatakan secara wajar sesuai dengan

    standar akuntansi yang berlaku umum, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah

    laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang material.

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    8/18

    20158

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Oleh karena itu, perusahaan yang semakin kompleks, maka tidak lagi cukup bagi auditor untuk

    hanya berfokus pada transaksi-transaksi akuntansi. Suatu pendekatan terpadu pada audit

    memperhitungkan baik risiko salah saji maupun pengendalian operasi yang dimaksudkan untuk

    mencegah salah saji. Auditor juga harus memahami entitas dan lingkungannya secara

    mendalam. Pemahaman ini mencakup pengetahuan tentang industry klien berikut lingkungan

    peraturan dan operasinya, termasuk hubungan eksternal, seperti derngan pemasok, pelanggan,

    dan kteditor. Auditor juga mempertimbangkan strategi dan proses bisnis klien serta faktor-faktor

    keberhasilan yang sangat penting yang berhubungan degan strategi tersebut. Analisis ini

    membantu auditor mengidentifikasi risiko-risiko yang berkaitan dengan strategi klien, yang

    mungkin mempengaruhi apakah laporan keuangan disajikan secara wajar.

    Tujuan : Menentukan kewajaran penyajian laporan keuangan

    Kriteria : Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU)

    Laporan : Pendapatan atas kewajaran penyajian laporan keuangan

    Contoh : Audit atas laporan keuangan PT “A” 

    Audit Ketaatan (Compliance Audit)

     Audit ketaatan dilaksanaan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti

    prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.

    Hasil audit ketaatan dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada pengguna luar, karena

    manajemen adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan terhadap

    prosedur dan peraturan yang digariskan.

    Tujuan : Menilai kepatuhan kegiatan perusahaan dengan aturan

    atau prosedur tertentu

    Kriteria : - Aturan & prosedur perusahaan (misal SPI)

    - Peraturan (misal perpajakan)

    - Terms dan conditions perjanjian 

    Laporan : - Temuan

    - Pernyataan keyakinan

    Contoh : Menilai keputusan perusahaan atas perhitungan pajak

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    9/18

    20159

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Audit Operasional (Operational Aud it )

     Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur danmetode

    operasi organisasi. Dalam audit operasional, reviu atau penelahaan yang dilakukan tidak

    terbatas pada akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi,operasi

    computer, metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain di mana auditor menguasainya.

     Audit operasional lebih menyerupai konsultasi manajemen daripada apa yang biasanya

    dianggap audit. Dalam operasional audit dilakukan evaluasi secara obyektif apakah efesiensi

    dan efektivitas operasi sudah memenuhi criteria  yang ditetapkan, hal ini jauh lebih sulit dari

    pada audit ketaatan dan audit laporan keuangan.

    Tujuan : Menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional

    perusahaan

    Kriteria : Standar perusahaan tentang efisiensi dan efektifitas

    Laporan : - Penilaian tentang efisiensi & efektifitas

    - Rekomendasi perbaikan

    Contoh : Mengevaluasi efisiensi & efektifitas system penggajian

    yang komputerisasi

    Audit Investigatif (Investigative Audit )

    1) Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify ), dan menguji

    (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian

    yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan

    penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas (perusahaan / organisasi/

    negara/ daerah).

    2) Mencari kebenaran, demi kepentingan keadilan dan sesuai dengan spesifikasi hokum,

    biasanya di Negara common law  (Negara yang memiliki hokum tidak tertulis, bekas jajahan

    Inggris). 

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    10/18

    201510

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Jenis  – jenis Auditor

    1. Auditor Independen (Akuntan Publik Terdaftar/KAP)

     Auditor yang memiliki ijin dalam melaksanakan audit laporan keuangan serta

    bertanggungjawab atas audit laporan keuangan histories  dari seluruh perusahaan  public  dan perusahaan besar lainnya.

    2. Auditor Internal Pemerintah

     Auditor yang bekerja untuk pemerintah, mengaudit lembaga pemerintah. Di Indonesia

    terdapat beberapa lemabga atau badan yang bertanggungjawab secara fungsional atas

    pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan Negara seperti: Badan Pengawas

    Keuangan (BPK), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat

    Jendral (Itjen).

    3. Auditor Pajak Auditor yang bekerja Direktorat Jendaral Pajak (DJP) bertugas megevaluasi pembayaran

    pajak serta bertanggung jawab atas penerimaan Negara dari sektor perpajakan dan

    penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan.

    4. Auditor Internal

     Auditor Internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara

    maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan

    dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik

    atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi danefektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang

    dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

    Kantor Akuntan Publik (KAP)

    1. Kantor Akuntan Publik International (The Big Four)

    Sebelum tahun 1989 terdapat 8 kantor akuntan publik yang disebut sebagai “The Big

    Eight ”. Pada tahun 1990, The Big Eight  menjadi The Big Six   karena terjadi merjer antara

    Delloite, Haskins & Sells & Touch Ross, menjadi Delloite & Touche dan merjer antara Ernst

    & Whinney dan Arthur Young menjadi Ernst & Young “EY”. Pada tahun 1998 peringkat

    perusahaan KAP terbesar berkurang menjadi “The Big Five” ketika terjadi merjer antara

    Price Waterhouse dengan Coopers & Lybrand menjadi PricewaterhouseCoopers. Karena

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    11/18

    201511

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

     Arthur Andersen terindikasi dan terbukti bersalah dalam kasus Enron, maka sekarang

    hanya tertinggal “The Big Four” kantor akuntan publik International: 

    1) Delloite & Touche

    2) PriceWaterhouseCoopers “PWC” 

    3) Ernst & Young “EY” 

    4) KPMG

    2. Kantor Akuntan Publik Nasional

    KAP ini memberikan pelayanan yang sama dengan “The Big Four” dan melancarkan

    persaingan langsung dengan mereka dalam hal menarik klien. Selain itu KAP ini memiliki

    hubungan dengan KAP di luar negeri (afiliasi) sehingga juga memiliki potensi international.

    3. Kantor Akuntan Publik Lokal dan Regional

    Sebagai kantor akuntan publik di Indonesia merupakan kantor akuntan publik lokal atau

    regional. KAP ini juga bersaing dengan perusahaan lain dalam menarik klien termasuk

    bersaing dengan KAP Interational dan Nasional.

    4. Kantor Akuntan Publik Lokal Kecil

    Sebagian besar KAP di Indonesia mempunyai kurang dari 25 orang tenaga profesional

    pada satu KAP. Mereka memberikan jasa audit dan pelayanan yang berhubungan dengan

    itu terutama bagi badan-badan usaha kecil dan organiasi nirlaba.

    Profesi Akuntan Publik

    KAP menyediakan jasa audit serta jasa assurance dan assurance lainnya. Jasa-jasa tambahan

    yang dapat diberikan KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, serta jasa

    konsultasi manajemen. Selain itu juga perencanaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi

    forensik, audit internal (outsourcing ), serta jasa penasihat teknologi informasi.

    Aktivitas Kantor Akuntan Publik

    1. Jasa Asurans

     Asurans adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang yang

    independen dan kompeten mengenai kesesuaian, dalam segala hal yang signifikan, asersi

    suatu entitas dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditor memberikan jasa asurans

    dengan memberikan pendapat tertulis yang berisi kesimpulan tentang keandalan asersi

    tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Jasa asurans meliputi:

    a) Jasa audit atas informasi keuangan historis

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    12/18

    201512

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Merupakan perikatan aurans yan diterapkan atas informasi keuangan historis yang

    bertujuan untuk memberikan keyakinan memadai atas kewajaran penyajian informasi

    keuangan historis tersebut dan kesimpulannya dinayatakan dalam bentuk pernyataan

    positif.

    b) Jasa reviu atas informasi keuangan historis

    Merupakan perikatan asurans yang diterapkan atas informasi keuangan historis yang

    bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas atas kewajaran penyajian informasi

    keuangan historis tersebut dan kesimpulannya dinyatakan dalam bentuk pernyataan

    negatif.

    c) Jasa asurans lainnya

    Merupakan perikatan asurans selain jasa audit atau reviu atas informasi keuangan

    historis, meliputi antara lain: perikatan asurans untuk melakukan evaluasi atas

    kepatuhan terhadap peraturan, evaluasi atas efektivitas pengendalian internal,

    pemeriksaan (examination) atas informasi keuangan prospektif, dan penerbitan

    comfort letter   untuk penawaran umum, prosedur yang disepakati bersama (agreed

    upon procedures).

    2. Jasa non Asurans

    Jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu

    pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa non

    asurans yang dihasilkan oleh akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa

    konsultasi manajemen, jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan, dan jasa

    system teknologi informasi. Contoh lainnya, meliputi:

      Jasa Akuntansi & Pembukuan: Banyak klien kecil (perusahaan kecil) dengan staf

    akuntansi yang terbatas menyerahkan pembuatan laporan keuangannya pada kantor

    akuntan publik. Banyak KAP kecil yang bersedia melakukan tugas-tugas pembukuan

    guna memenuhi kebutuhan klien.

      Jasa Perpajakan: KAP menyusun SPT pajak pengahasilan dari perusahaan &

    perorangan (baik klien maupun bukan, memberikan jasa yang berhubungan dengna

    pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan Barang

    Mewah (PPn-BM), perencanaan perpajakan dan jasa perpajakan lainnya.

      Jasa Konsultasi Manajemen: KAP memberikan jasa pemberian rekomendasi

    sederhana mengenai pembenahan system akuntansi sampai keikutsertaan dalam

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    13/18

    201513

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    menyusun strategi pemasaran, pemanfaatan instalasi komputer, dan konsultasi

    manfaat akturia (aktuaris).

    Dalam memberikan jasa asurans akuntan publik dan KAP wajib menjaga independens serta

    bebas dari benturan kepentingan. Benturan kepentingan dimaksud antara lain meliputi:

    a. Akuntan publik atau pihak terasosiasi mempunyai kepentingan keuangan atau memiliki

    kendali yang signifikan pada klien atau memperoleh manfaat ekonomis dari klien.

    b. Akuntan publik atau pihak terasosiasi memiliki hubungan kekeluargaan dengan pimpinan,

    direksi, pengurus, atau orang yang menduduki posisi kunci di bidang keuangan dan/atau

    akuntan pada klien; dan/atau

    c. Akuntan publik memberikan jasa asurans dan juga jasa lainnya dalam periode yang sama

    atau untuk tahun buku yang sama.

    Persyaratan pengetahuan awal praktisi atas kondisi dari suatu perikatan asurans meliputi,

    antara lain:

    a) Ketentuan etika profesi yang relevan, seperti independensi dan kompetensi professional

    akan terpenuhi; dan

    b) Perikatan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:

    i. Hal pokok adalah semestinya;

    ii. Kriteria yang digunakan adalah tepat dan tersedia bagai pemakai laporan yang dituju;

    iii. Praktisi memiliki akses untuk mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk

    mendukung kesimpulan praktisi;

    iv. Kesimpulan praktisi, dalam perikatan yang memberikan keyakinan memadai atau

    perikatan yang memberikan keyakinan terbatas, harus dimasukkan dalam laporan

    tertulis; dan

    v. Praktisi yakin bahwa ada suatu tujuan rasional untuk perikatan tersebut. Jika terdapat

    pembatasan signifikan terhadap ruang lingkup pekerjaan praktisi, kemungkinan

    perikatan tersebut tidak memiliki tujuan rasional. Demikian juga, bila praktisi yakin

    bahwa pihak yang melakukan perikatan dengan praktisi, bermaksud mengaitkan nama

    praktisi dengan hal pokok dengan cara yang tidak patut. 

    Unsur-unsur suatu perikatan Asurans meliputi, antara lain:

    a) Hubungan tiga pihak yang melibatkan praktisi, pihak yang bertanggung jawab, dan

    pemakai yang dituju;

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    14/18

    201514

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    b) Suatu hal pokok yang semestinya;

    c) Kriteria yang sesuai;

    d) Bukti yang cukup dan tepat;

    e) Suatu laporan asurans dalam bentuk yang sesuai dengan perikatan yang memberikan

    keyakinan memadai atau perikatan yang memberikan keyakinan terbatas.

    Struktur Kantor Akuntan Publik

    Tiga factor  utama yang mempengaruhi struktur organisasi KAP sebagai berikut:

    1. Kebutuhan akan independensi dari klien. Independensi memungkinkan auditor tetap tidak

    bias dalam menarik kesimpulan tentang laporan keuangan.

    2. Pentingnya struktur untuk memicu kompetensi. Kompetensi memungkinkan auditor

    melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa lain secara efesien dan efektif.

    3. Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor. KAP mengalami peningkatan

    biaya yang berkaitan dengan tuntutan hukum.

    Jenis Struktur organisasi KAP sebagai berikut:

    a. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)

    KAP dioperasikan oleh pemilik tunggal.

    b. Persekutuan umum (General Partnership)

    KAP diopererasikan oleh banyak pemilik.

    c. Korporasi Umum

    Para pemegang sahamnya hanya bertanggung jawab sampai sebatas investasi mereka

    dalam korporasi tersebut.

    d. Korporasi Profesional

    KAP dimiliki oleh satu atau lebih pemegang saham.

    e. Limited Liability Company

    Menggabungkan atribut yang menguntungkan dari korporasi umum dan persekutuan

    umum, tetapi para pemiliknya memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas yang mirip

    dengan kewajiban dalam korporasi umum.

    f. Limited Liability Partnership

    KAP dimiliki oleh satu atau lebih partner. Para partner bertanggung jawab secara pribadi

    atas utang dan kewajiban persekutuan, tindakan mereka sendiri, dan tindakan orang lain

    dibawah supervisi mereka. Para partne tidak secara pribadi bertanggung jawab atas

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    15/18

    201515

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    kewajiban yang berasal dari tindakan partner lain dan pegawai yang tidak berada di bawah

    supervisinya.

    Tingkat tanggung jawab staff

    Tingkat Staff Pengalaman

    Rata-rata

    Tanggungjawab Utama

    Junior  / Asiten Staff 0 – 2 Tahun Melakukan sebagian besar pekerjaan audit yang

    terinci

    Senior Staff 2 – 5 Tahun Mengkordinasikan dan bertanggungjawab atas

    pekerjaan lapangan audit, termasuk mengawasi

    dan mereviu pekerjaan Junior / Asisten Staff

    Manager Staff 5 – 10 Tahun Membantu penanggungjawab merencanakan dan

    mengelola audit, mereviu pekerjaan penanggung

     jawab, serta membina hubungan dengan klien.

    Seorang manager mungkin bertanggungjawab

    atas lebih dari satu penugasan pada saat yang

    sama.

    Parner 10 Tahun

    Keatas

    Mereviu seluruh pekerjaan audit dan terlibat

    dalam keputusan-keputusan audit yang

    signifikan. Seorang parner adalah pemilik KAP

    dan karenanya mengemban tanggungjawab akhir

    dalam melaksanakan audit serta melayani klien.

    Standar Audit yang berlaku umum

    Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi

    tanggungjawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis.

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    16/18

    201516

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Persyaratan Standar Auditing (PSA) atau Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)

    Standar Umum:

    1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan

    teknik cukup sebagai auditor.

    2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap

    mental harus dipertahankan auditor.

    Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran

    profesionalnya dengan cermat dan seksama.

    Standar Audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di gambar bagan berikut:

    Standar

    Umum

    Standar

    Pekerjaan

    Lapangan

    Standar

    Pelaporan

    1.  Keahlian dan PelatihanTeknis yang memadai

    2.  Independensi dalam sikapmental

    3.  Kemahiran profesionalyang cermat dan seksama

    4.  Perancangan dan SupervisiAudit

    5.  Pemahaman yangmemadai atas struktur

    6.  Bukti audit yang cukupdan kompeten

    7.  Pernyataan apakah laporankeuangan sesuai dengan

     prinsip akuntansi yang

     berlaku umum

    8.  Pernyataan mengenaiketidak konsistenan

     penerapan prinsip

    akuntansi yang berlaku

    umum

    9.  Pengungkapan informatifdalam laporan keuangan

    10. Pernyataan pendapat ataslaporan keuangan secara

    keseluruhan

    Standar Auditing yang Ditetapkan

    Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    17/18

    201517

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    Pengendalian Mutu / Quali ty Control  

    Pengendalian mutu adalah prosedur yang digunakan KAP untuk membantu mentaati standar

    secara konsisten dalam setiap kontrak kerja yang mengikatnya.

    Komite standar pengendalian mutu menetapkan 9 (Sembilan) elemen pengendalian yaitu:

    Independensi,

    Penugasan para auditor, dalam hal ini harus memiliki kemampuan dan pelatihan teknis

    yang memadai,

    Konsultansi, auditor harus meminta petunjuk dari ahli bila menemui kesulitan dalam

    pelaksanaan auditing,

    Supervisi,

    Pengangkatan Auditor,

    Pengembangan Profesional,

    Promosi,

    Penerimaan dan pemeliharaan hubungan dengan klien,

    Inspeksi, diperlukan untuk penunjang delapan unsur diatas.

    Teradapat syarat-syarat yang harus dipenuhi KAP (tiga persyaratan pertama juga berlaku bagi

    KAP yang tidak menjadi anggota forum) yang ditetapkan  American Institute of Certified Public

     Accountants  (AICPA) atau di Indonesia Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan

    divisinya yaitu Securities and Exchange Commission  (SEC) atau di Indonesia Badan

    Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan forum IAI  – SAP yaitu:

    Ketaatan pada standar pengendalian mutu,

    Penelaahan sejawat ( peer review ), harus dari KAP lain yang memenuhi persyaratan,

    Pendidikan lanjutan,

    Rotasi partner,

    Penelaahan oleh partner lain,

    Larangan pemberian atas jasa tertentu,

    Pelaporan ketidaksepakatan,

    Pelaporan jasa konsultansi manajemen.

    Securities and Exchange Comission (SEC) atau Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

    sebagai suatu badan pemerintah yang menangani pasar modal, dibentuk guna membantu para

  • 8/19/2019 Modul Audit 1 oleh Dosen: Faisal Adrin, S.E., M.M.

    18/18

    201518

     Auditing 1 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

    Faisal Adrin http://www.mercubuana.ac.id

    investor untuk mendapatkan informasi andal untuk membuat keputusan investasi. Perusahaan

    yang bermaksud menerbitkan efek (Go Public ) wajib menyampaikan laporan tahunan rinci

    pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) d/h BAPEPAM.

    Daftar Pustaka

     Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2014.  Auditing & Assurance Services: An

    Integrated Approach. 15th Edition. Pearson

    Elder, J.Randal, et.al., 2011, Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi

    Indonesia). Salemba Empat. Jakarta

     Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik,

    Edisi IV. Buku II, Salemba Empat, Jakarta