89
Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM MULTIMEDIA LAB. PENGOLAHAN CITRA & MULTIMEDIA PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

Modul Fix 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Modul Fix 2014 f

Citation preview

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    1

    MODUL PRAKTIKUM

    SISTEM MULTIMEDIA

    LAB. PENGOLAHAN CITRA & MULTIMEDIA

    PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA S-1

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    2

    BAB I

    PENGENALAN ADOBE FLASH CS 5

    1.1. Jendela Kerja

    Sebelum kita memulai menggunakan Adobe Flash cs 5 sebaiknya kita mengenal

    dulu jendela kerja dari software ini. Area kerja dari Adobe Flash cs 5 ini terbagi

    menjadi beberapa bagian yakni Menubar, Toolbar, Timeline, Stage, dan Panel

    Menubar

    Berisi kumpulan menu yang berupa perintah-perintah operasi dalam Adobe

    Flash diantaranya File, Edit, View, Insert, Modify, Text, Commands, Control,

    Window dan Help.

    Toolbar

    Berisi kumpulan Tool yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu untuk

    melakukan design, editing maupun pengaturan gambar dan objek.

    Timeline

    Berupa panel yang digunakan untuk pengaturan Layer, Timing objek dan

    pengaturan lamanya durasi dari movie yang dibuat.

    Stage

    Halaman Kerja yang digunakan untuk menempatkan berbagai macam objek

    yang akan ditampilkan.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    3

    Panel

    Panel pada sisi kanan jendela Adobe Flash terdiri dari Component Panel yang berisi

    kumpulan komponen flash untuk membuat animasi lebih interaktif, Color Mixer

    Panel untuk pengaturan warna dari gambar atau objek, dan Library Panel yang

    menyimpan objek-objek seperti movie clip, grafik, button, sound, video dan lain-

    lain.

    Panel di bagian bawah jendela Adobe Flash terdiri dari Panel Action untuk

    memberikan perintah Action Script pada Frame ataupun Objek, dan Panel

    Properties yang berisi pengaturan dokumen, objek, tools dan lain sebagainya.

    1.2. Toolbox

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    4

    1.3. Elemen elemen dasar Animasi

    Dalam pembuatan animasi ada beberapa elemen penting yang harus diketahui

    sebagai dasar yaitu Frame, Keyframe, Blank Keyframe, Layer, Simbol dan Library.

    1.3.1. Frame, Keyframe dan Blank Keyframe

    Frame

    Frame merupakan tempat dari objek yang kita buat berada, isi dari frame akan

    selalu sama dengan keyframe Sebelumnya. Untuk menambahkan frame dapat

    dilakukan dengan klik kanan dan Pilih Insert Frame.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    5

    Keyframe

    Keyframe merupakan frame dimana kita bisa meletakkan objek, keyframe

    digunakan untuk menempatkan perubahan gambar atau objek dark animasi.

    Untuk menambahkan keyframe dapat dilakukan dengan klik kanan dan pilih

    Insert Keyframe.

    Blank Keyframe

    Frame yang kosong. Dilambangkan dengan bulatan putih. Dan apabila blank

    keyframe ini berisi objek maka frame ini akan berubah menjadi keyframe. Untuk

    menambahkan Blank keyframe dapat dilakukan dengan klik kanan dan pilih Insert

    Blank Keyframe.

    1.3.2. Layer

    Layer pada Flash dianalogikan sebagai sebuah media gambar yang transparan. Kita

    dapat menghasilkan komposisi gambar dengan menumpuk beberapa gambar yang

    dibuat pada media transparan. Gambar pada lapisan bawah akan tertutup oleh

    gambar pada lapisan atasnya, akan tetapi gambar pada lapisan bawah dapat terlihat

    di bagian yang kosong dari lapisan atasnya.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    6

    Kegunaan dari layer :

    a. Membuat animasi lebih dari Satu

    b. Untuk mengkoordinir elemen-elemen dalam suatu movie

    c. Agar tidak terjadi pengirisan objek antara yang satu dengan objek yang lain.

    d. Agar dapat lebih cepat menemukan objek, dan lain-lain.

    Untuk menambahkan layer dapat menggunakan beberapa cara yaitu dengan

    menggunakan tombol Insert Layer atau dengan klik kanan pada Layer

    sebelumnya dan pilih Insert Layer

    1.3.3. Simbol dan Library

    Simbol adalah sebuah objek yang dirubah menjadi objek yang dapat

    digunakan berulang kali, Simbol dapat berupa Movie Clip, Button atau Graphic.

    Movie Clip merupakan rangkaian gambar di dalamnya (seperti film). Secara

    default, objek tersebut akan dimainkan berulang-ulang, Button berfungsi sebagai

    tombol yang dapat di klik, Graphic merupakan simbol yang berupa gambar. Untuk

    membuat simbol, pilih pada menu Insert > New Symbol untuk membuat simbol

    baru. Kemudian tentukan behavior dari simbol.

    Gambar yang sudah jadi juga dapat diubah menjadi simbol. Pilih gambar di stage

    kemudian dari menu bar pilih Insert > Convert to Symbol.

    Library merupakan tempat penyimpanan dari simbol-simbol yang telah kita buat,

    simbol-simbol tersebut dapat kita gunakan sewaktu-waktu dengan mengambilnya

    dari dalam Library.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    7

    BAB II

    ANIMASI DASAR

    Pada Bab II ini kita akan mempelajari dasar-dasar pembuatan animasi pada Adobe Flash

    cs 5, diantaranya adalah Tween Motion, Tween Shape, Animasi Guide dan Animasi

    Mask.

    2.1. Tween Classic

    Tween motion adalah animasi pergerakan simbol dari satu posisi ke posisi lainnya.

    Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat animasi Tween Motion dengan

    sebuah objek sederhana.

    a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu

    klik Ok.

    b. Buatlah sebuah Objek dengan Rectangular Tool atau Oval Tool pada frame 1 di

    Layer 1.

    c.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    8

    c. Buat sebuah Keyframe baru dengan cara, Klik kanan pada frame 15(dapat

    disesuaikan) lalu pilih Insert Keyframe.

    d. Pindahkan posisi objek di frame 15 tersebut.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    9

    e. Klik kanan di frame antara keyframe 1 dan 15, lalu pilih Create Classic Tween.

    f. Setelah muncul tanda panah di frame tersebut berarti Motion Tween telah

    berhasil kita buat.

    g. Jalankan Animasi dengan Memilih menu Control > Test Movie (Ctrl+Enter).

    2.2. Tween Shape

    Tween shape adalah animasi perubahan bentuk objek bentukan(shape), yaitu satu

    bentuk dapat berupah ke bentuk lainnya selama terus menerus. Langkah-

    langkahnya tidak jauh berbeda dengan membuat Classic Motion.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    10

    a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu

    klik Ok.

    b. Buatlah objek teks dengan Text Tool.

    c. Ubah objek teks tersebut menjadi Shape dengan cara Klik kanan > Break Apart.

    Lakukan Break Apart sebanyak 2 kali sampai menjadi objek shape.

    d. Buatlah Keyframe baru pada frame 20(dapat disesuaikan).

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    11

    e. Hapus Objek yang ada pada frame 20 tersebut, buat objek teks seperti pada point b di

    atas (buat tulisan shape), lanjutkan dengan melakukan Break Apart seperti point c

    di atas.

    f. Klik frame 1 lalu klik kanan pada objek tulisan Teks, pilih Create Shape Tween.

    g. Setelah muncul tanda panah pada frame berarti Tween Shape telah berhasil dibuat.

    h. Jalankan Animasi dengan Memilih menu Control > Test Movie (Ctrl+Enter).

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    12

    2.3. Animasi Guide

    Animasi Guide adalah animasi pergerakan yang mengikuti arah garis(guide) yang kita buat

    Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

    Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu klik Ok.

    b. Buatlah sebuah objek dengan Oval Tool pada frame 1 Layer 1.

    c. Buat Layer Guide dengan cara pilih klik tombol Add Classic Motion Guide yg ada pada

    panel Timeline.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    13

    d. Buat Keyframe baru pada frame 20 lalu Create Classic Tween.

    e. Buat sebuah garis dengan Pencil Tool pada Guide Layer.

    f. Klik kanan pada frame 20 di Guide Layer lalu pilih Insert Frame.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    14

    g. Pindahkan objek lingkaran di frame 20 Layer 1 ke ujung garis yang lain menggunakan

    Selection Tool(V). Pastikan titik tengah lingkaran berada tepat dengan ujung garis.

    h. Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter). Dapat dilihat bahwa objek lingkaran akan bergerak

    mengikuti garis Guide yang kita buat.

    2.4. Animasi Mask Mask artinya penutup yang menutupi suatu layer. Mask dapat berfungsi ketika suatu layer

    di-Masking untuk menutupi layer yang diberada dibawahnya. Animasi Mask ini biasa

    digunakan untuk membuat efek kilatan pada teks.

    a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu klik Ok.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    15

    b. Buatlah objek teks pada frame 1 Layer 1 dengan Text Tool, buat tulisan

    MULTIMEDIA.

    c. Tambahkan 2 buah Layer baru dengan cara pilih menu Insert > Timeline >Layer.

    Atau dengan klik tombol Insert Layer yang ada pada Panel Timeline.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    16

    d. Copy objek teks MULTIMEDIA yang ada pada frame 1 Layer 1 dengan klik

    kanan pada objek lalu pilih Copy. Setelah itu masuk ke frame 1 layer 3 dan klik

    kanan pada stage lalu pilih Paste in Place.

    Objek teks pada frame 1 Layer 1 di Copy kemudian di Paste in Place pada frame 3

    e. Insert frame pada frame 20 di Layer 1 dan 3.

    f. Pada frame 1 Layer 2 buat objek dengan Rectangle Tool(R). Ganti Fill Color

    dengan warna Gradient.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    17

    g. Untuk mengatur warna objek dapat dilakukan dengan mengedit property pada

    panel Color Mixer di sebelah kanan window.

    h. Buat Keyframe pada frame 20 Layer 2. Kemudian buatlah Animasi Classic

    Motion untuk objek persegi tersebut.

    i. Klik kanan pada Layer 3 dan pilih Mask.

    j. Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter).

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    18

    2.5. Action Script Adobe Flash cs5 memiliki fasilitas Action Script digunakan agar suatu project multimedia

    lebih interaktif dan memiliki kecanggihan khusus. Seperti halnya pada pembuatan

    presentasi, Tutorial Interaktif, ataupun Peta(map).

    Tipe Data dan Variabel

    Variabel adalah suatu penampung data. Penulisan variable ada aturannya juga,

    diantaranya :

    Tidak boleh menggunakan variabel yang sama dengan keyword atau literal dari

    Action Script sendiri, contoh true,false, null, dll.

    Variabel harus unik, artinya nama variabel yang satu harus beda dengan nama

    variabel yang lainnya, contoh kingkong1, kingkong2.

    Operator

    Operator digunakan untuk memanipulasi variabel.Macam-macam operator :

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    19

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    20

    Contoh penggunaan Action Script :

    Membuat Animasi Motion

    Sebelumnya telah kita pelajari membuat animasi motion(pergerakan) dengan

    menggunakan Classic Motion. Kali ini kita akan membuat animasi motion hanya

    dengan menggunakan Action Script

    Buat sebuah objek dengan Oval Tool.

    Ubah objek tersebut menjadi Symbol Movie Clip dengan klik kanan pada objek

    kemudian pilih Convert to Symbol beri nama simbol dan pilih Type Movie

    Clip.

    Masuk ke panel Action untuk memberikan Action Script pada objek tersebut.

    Klik kanan pada objek dan pilih Action.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    21

    Masukkan Script di bawah Ini.

    onClipEvent(enterFrame){

    _x+=15;

    }

    Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter)

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    22

    BAB III

    TUTORIAL INTERAKTIF

    3.1. Elemen-elemen dasar pada Tutorial Interaktif

    Adobe Flash 5 saat ini banyak digunakan untuk pembuatan presentasi, Tutorial

    Interaktif ataupun Company Profile. Kali ini kita akan mempelajari

    pengaplikasian system Multimedia dengan menggunakan Adobe Flash 5untuk

    membuat sebuah tutorial interaktif. Sebelum itu kita perlu mengetahui beberapa

    elemen yang harus ada dalam sebuah tutorial interaktif.

    Design Layout

    Membuat sebuah Design Layout untuk Tutorial Interaktif tidaklah mudah dan harus

    sesuai dengan Tutorial yang akan kita buat. Sebuah Tutorial Interaktif sebaiknya

    memiliki tampilan yang menarik bagi user. Design yang menarik akan disukai oleh

    para user dan juga dapat menjadi nilai lebih dari Tutorial yang kita buat. Pemilihan

    design yang tepat dan sesuai dengan tema sangat diperlukan, misalkan kita

    membuat sebuah Tutorial untuk anak usia TK maka sebaiknya kita membuat design

    yang disukai oleh anak-anak TK. Gunakanlah pilihan warna-warna yang cerah dan

    disukai oleh anak-anak serta gunakanlah gambar-gambar kartun untuk lebih

    menarik perhatian dan membuat anak-anak betah menggunakan Tutorial yang kita

    buat.

    Materi Tutorial

    Pemilihan isi materi dalam sebuah Tutorial Interaktif disini sangatlah penting.

    Materi yang kita buat harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh user, seperti

    untuk Tutorial Pendidikan harus disesuaikan dengan Kurikulum Pendidikan

    terkini. Penyampaian materi sebaiknya jangan terlalu rumit agar user dapat dengan

    mudah memahami isi dari Tutorial.

    Menu

    Menu pada sebuah Tutorial Interaktif bisa dikatakan sebagai navigator yang akan

    menuntun user ke isi dari materi yang ada. Menu sebaiknya jelas dan tidak

    membingungkan user, sehingga user tidak tersesat dalam Tutorial yang kita buat.

    Jika dirasa perlu buatlah sebuah menu Help yang berisi informasi mengenai

    Tutorial dan fungsi dari button-button menu untuk lebih memudahkan user.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    23

    Animasi dan Pendukung lainnya

    Animasi adalah nilai lebih dari sebuah Tutorial Interaktif dengan Flash. Dengan

    adanya animasi maka akan mempermudah user untuk memahami isi materi lebih

    jelas. Karena contoh secara visual dengan animasi akan lebih mudah dimengerti

    daripada menyampaikan materi dengan teks atau tulisan saja. Terutama jika target

    user adalah anak-anak usia TK yang belum bisa membaca dan memahami tulisan.

    Penggunaan animasi akan sangat membantu dalam hal ini. Selain animasi kita juga

    bisa menambahkan video yang berisi contoh dalam Tutorial Interaktif, video juga

    merupakan elemen pelengkap yang bisa digunakan untuk menyampaikan

    materi secara visual. Dan satu lagi pendukung untuk Tutorial Interaktif yaitu

    sound. Pemilihan sound yang sesuai dan tepat akan menjadikan Tutorial yang kita

    buat lebih menarik.

    3.2. Membuat Layout (Design)

    Membuat design layout dapat dilakukan dengan menggunakan software pengolah

    gambar lain seperti Photoshop, CorelDraw dan sebagainya yang kemudian dapat di

    ekspor ke library Macromedi Flash. Atau dapat juga langsung dibuat di Flash

    dengan menggunakan Tool-tool yang ada. Di bawah ini ada beberapa model area

    layout yang dapat digunakan sebagai acuan dasar pembuatan layout sebuah Tutorial

    Interaktif.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    24

    Selain dari beberapa contoh acuan di atas kita juga dapat mengkreasikan bentuk

    layout Tutorial Interaktif sesuai dengan kreatifitas kita.

    3.3. Membuat Menu

    Membuat Button

    Langkah untuk membuat button menu adalah sebagai berikut:

    Buatlah sebuah objek berbentuk persegi dengan Rectangle Tool(R)

    Buat teks dengan Text Tool(T) di atas objek persegi tersebut.

    Seleksi objek persegi dan teks tersebut kemudian klik kanan > Convert to

    Symbol..

    Berikan nama tombol dan pilih type Button, kemudian tekan Ok.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    25

    Objek Button telah jadi. Untuk mengedit objek tersebut dapat dilakukan dengan

    klik 2x pada objek button tersebut. Setelah itu akan masuk ke panel Timeline

    khusus symbol button yang terdiri dari 4 macam frame yaitu Up, Over, Down,

    Hit.

    Frame Up adalah frame tampilan awal dari button sebelum diarahkan pointer. Over

    adalah frame tampilan button saat mouse diarahkan di atas button.Down adalah

    frame tampilan button setelah di-Klik.Dan Hit adalah area button dapat dieksekusi.

    Klik kanan pada frame Over tersebut lalu pilih Insert Keyframe.

    Ganti warna pada fill color lalu pilih Paint Bucket Tool lalu klik pada objek

    persegi.

    Insert keyframe lagi pada frame Down dan ganti juga fill color dan warna teks.

    Tambahkan lagi keyframe pada frame Hit tanpa perlu merubah warna. Ukuran

    persegi akan menjadi area eksekusi dari button.

    Lakukan Test Movie(Ctrl+Enter) untuk melihat perubahan button sebelum

    pointer mouse diarahkan, saat pointer mouse di atas button dan saat button di-

    Klik.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    26

    Link Button ke Frame Tertentu

    Setelah button kita buat maka selanjutnya adalah membuat link ke suatu frame.

    Buatlah 2 buah layer, layer pertama beri nama Tombol dan layer kedua beri

    nama Isi.

    Buatlah beberapa buah button pada layer Tombol frame 1, contoh disini

    menggunakan

    teks yang di Convert menjadi button. Insert frame pada frame 5 layer Tombol.

    Buat keyframe pada frame 2, 3, dan 4 pada layer Isi. Buatlah objek dengan

    Rectangle Tool(R) pada frame tersebut dan beri fill color merah pada objek di

    frame 2, fill color kuning pada objek di frame 3 dan fill color hijau pada objek di

    frame 4.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    27

    Berikan Action Script pada frame 1 layer Tombol dengan script berikut.

    Berikan Script pada masing-masing button sebagai berikut :

    Button Merah :

    Button Kuning:

    Button Hijau:

    Lakukan Test Movie(Ctrl+Enter)

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    28

    3.4 Membuat kursor mouse secara manual

    1. Buat objek menggunakan Pen Tool seperti contoh dibawah ini.

    2. Seleksi objek yang telah dibuat Klik kanan Convert to Sybol ganti nama menjadi Kursor ok

    3. Klik kanan pada objek action masukkan Scriptdibawah ini

    4. Kemudian lakukan test movie dengan tekan CTRL+Enter. Apabila berhasil maka

    tampilan kursor pada test movie akan berubah menjadi objek yang telah dibuat

    sebelumnya.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    29

    MEMBUAT KALENDER DIGITAL

    Langkah untuk membuat hari, tanggal, bulan, dan tahun pada adobe flash cs5 adalah :

    a. Buat 4 buah objek dengan menggunakan Text tool (T)

    b. Ubah objek tersebut di menu properties menjadi dinamic text

    c. Berikan nama variable di menu option ke 4 objek tersebut, di mulai dari Hari,

    Tanggal, Bulan, dan Tahun

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    30

    d. Masukan action script di frame 1 layer 1.

    daftar_hari = new Array("Minggu", "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jumat",

    "Sabtu");

    daftar_bulan = new Array("Januari", "Februari", "Maret", "April", "Mei", "Juni", "Juli",

    "Agustus", "September", "Oktober", "November", "Desember");

    onEnterFrame = function () {

    kalender = new Date();

    hari = daftar_hari[kalender.getDay()];

    tanggal = kalender.getDate();

    bulan = daftar_bulan[kalender.getMonth()];

    tahun = kalender.getFullYear();

    };

    e. Lakukan test movie dengan tekan ctrl + enter pada keyboard

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    31

    3.5 Membuat Text Scrolling

    Text Scrolling digunakan untuk teks isi materi tutorial yang panjang. Dengan

    menggunakan teks scrolling kita dapat meminimalisir area untuk menampilkan teks

    tersebut. Langkah untuk membuat Text Scrolling adalah sebagai berikut :

    Buat 4 layer baru pada Timeline. Masing-masing beri nama layer Action, Mask,

    Teks, Button.

    Buat objek dengan menggunakan Rectangle Tool(R) pada layer Mask.

    Buka menu Window > Common Libraries > Button

    Ambil button pada folder Classic Button > Playback > gel Left, drag button

    tersebut ke Stage pada layer Button frame 1.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    32

    Lakukan transformasi pada button. Pilih menu Modify > Transform > Rotate 90

    CW sehingga arah button menjadi ke atas.

    Tambahkan satu lagi button seperti di atas dan lakukan transform Rotate 90

    CCW. Sehingga nanti posisi kedua button akan seperti dibawah ini.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    33

    Berikan Instance name di properties pada button yang atas dengan nama btn1

    dan button yang bawah dengan nama btn2

    Masukkan teks yang panjang pada layer Teks frame 1 dengan

    menggunakan Text Tool(T).

    Insert frame pada frame 20 layer Mask

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    34

    Insert Keyframe pada frame 20 layer Teks

    Geser objek teks pada layer tersebut ke atas hingga akhir tulisan.

    Tambahkan Classsic Tween diantara frame 1 sampai 20 di layer Teks.

    Berikan Masking pada Layer Mask dengan klik kanan pada layer lalu pilih

    Mask.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    35

    Berikan Action Script pada button bawah sebagai berikut.

    Insert Keyframe pada frame 20 layer button

    Hapus Action Script yang ada pada button bawah di frame 20. Kemudian

    berikan Action Script pada button atas sebagai berikut.

    Berikan Script Stop pada frame 1 layer Action.

    Sekarang kita tambahkan Effect Button disable agar pada saat posisi awal button

    atas tidak dapat di-Klik dan pada saat posisi scroll berakhir button bawah tidak

    dapat di-Klik.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    36

    Insert Keyframe pada frame 2 dan 19 di layer Button.

    Berikan Script pada masing-masing button di frame 2 dan 19.

    Untuk button atas berikan Script:

    Untuk button bawah berikan Script:

    Tambahkan Script sebagai berikut pada frame 1 layer Action.

    Insert Keyframe pada frame 20 layer Action dan berikan Script sebagai berikut

    pada frame tersebut.

    Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter)

    3.6 Membuat Tampilan Fullscreen

    Biasanya kalu kita membuat sebuah .swf Movie di flash tampilannya saat

    dijalankan akan sesuai dengan pengaturan ukuran dokumen pada panel properties.

    Misalkan 800x600 pixels. Untuk bisa menampilkan .swf Movie secara fullscreen

    ketika dibuka kita bisa menambahkan Script pada frame 1. Scriptnya adalah

    sebagai berikut.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    37

    Setelah itu lakukan Export Movie. File > Export > Export Movie

    Kemudian bukalah file .swf hasil dari Export Movie tersebut. Movie akan tampil

    secara fullscreen.

    3.7 Membuat Tombol Close

    Tombol Close akan memudahkan kita untuk keluar dari Movie yang sudah di

    fullscreen. Langkah-langkah membuatnya adalah sebagai berikut.

    Pada salah satu frame(missal: frame1 layer 1) buatlah sebuah objek dengan

    menggunakan Oval Tool(O), ukuran lingkaran tidak usah terlalu besar.

    Gunakan Text Tool(T) untuk membuat objek tanda silang menggunakan huruf

    X.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    38

    Break Apart teks tersebut. Klik kanan > Break Apart.

    Seleksi seluruh objek tersebut kemudian Convert to Symbol dan jadikan button.

    Insert Keyframe pada frame paling akhir(misal : frame 16)

    Berikan Script pada Button Close.

    Berikan Script Stop pada frame 15 agar movie tidak berlanjut ke frame

    berikutnya.

    Berikan Script pada frame 16.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    39

    Export Movie dan jalankan file .swf nya.

    3.8 Video/Movie

    Import .swf Movie

    Sebelum meng-Import Movie siapkan sebuah file .swf Movie yang akan di Import.

    Sebagai contoh disini kita menggunakan file .swf dengan nama mobil..swf.

    Buat file flash baru (Ctrl+N).

    Buatlah sebuah objek dengan Rectangle Tool(R)

    Convert objek tersebut menjadi Movie Clip.

    Ubah Registration Pointnya ke pojok kiri atas. Kemudian tekan Ok.

    Setelah itu berikan Instance Name pada Movie Clip tersebut dengan nama

    stage.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    40

    Tambahkan satu buah layer lagi pada Timeline.

    Berikan Script pada frame 1 di layer 2.

    mobil.swf adalah nama file yang akan di load. Area adalah Instance name dari

    movie clip yang akan menjadi tempat .swf Movie ditampilkan.

    Simpan file, kemudian Export Movie. Pastikan file disimpan dalam satu folder

    yang sama dengan file .swf Movie yang di load.

    Import File Video

    Kita dapat memasukkan file video ke dalam file flash. Format-format video yang

    dapat diimport antara lain *.mpeg, *.avi, *.flv. Berikut adalah langkah-langkah

    mengimport video.

    Buka file flash baru (Ctrl+N).

    Pilih menu File > Import > Import to Library. Pilih file video yang akan

    diimport.

    Setelah itu akan muncul kotak dialog import. Pastikan file video yang diimport

    sudah, kemudian pilih embed FLV in SWF and play in timeline.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    41

    kemudian klik Next.

    Kemudian akan mucul pilihan Embedding. Pilih symbol type Embeded Video

    kemudian klik Next.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    42

    Kemudian muncul tampilan terakhir. Klik finish

    Setelah itu drag Embedded video yang ada di Library ke Stage

    File video sudah berhasil diimport ke dalam file Flash.

    Kita juga dapat menambahkan beberapa navigasi seperti Play, Stop dan Pause untuk

    video tersebut.

    Ambil button pada Common Libraries. Window > Common Libraries > Button.

    Pilih button pada Classic Button > Playback. Button gel Right untuk Play,

    Button gel

    Stop untuk Stop dan Button gel Pause untuk Pause.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    43

    Atur posisi button di bawah video.

    Setelah itu pilih frame 1 lalu tambahkan Script stop.

    Kemudian berikan Script berikut pada tombol Play.

    Kemudian berikan Script berikut pada tombol Stop.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    44

    Kemudian berikan Script berikut pada tombol Pause.

    Lakukan Test Movie(Ctrl+Enter)

    3.9 Audio/Sound

    Langkah-langkah meng-Import file sound adalah sebagai berikut:

    Pilih menu File > Import > Import to Library

    Pilih file sound yang akan diimport. Drag file yang sudah diimport di Library ke stage.

    Sehingga akan tampil garis frekuensi suara di frame 1.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    45

    Pilih Layer 1 lalu pada panel Property Pilih Loop agar sound diulang terus

    menerus.

    Ket:

    - Sound : Untuk memilih file suara yang sudah diimport ke Library.

    - Effect : Untuk memberikan efek pada suara.

    - Repeat : Untuk perulangan suara dengan jumlah perulangan tertentu.

    - Loop : Untuk perulangan suara terus menerus.

    Lakukan Test Movie.

    Menggunakan Suara dari file .swf

    Menggunakan suara dari file .swf berguna agar ukuran file animasi menjadi lebih

    ringan. Karena file .swf yang berisi suara dipisahkan dari file Movie utama.

    Sebelumnya lakukan Import sound seperti langkah sebelumnya di atas dan simpan

    file .swf dari sound tersebut, misalkan dengan nama sound.swf.

    Buka file flash baru (Ctrl+N).

    Ambil button gel Right untuk tombol menjalankan musik dan button gel Right

    untuk tombol menghentikan musik dari Common Libraries.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    46

    Berikan Script berikut pada button gel Right.

    Berikan Script berikut pada button gel Stop.

    Simpan file dalam satu folder yang sama dengan file .swf sound yg di load.

    Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter).

    Membuat STOP dan PLAY Sound

    Pertama-tama ketikan judul lagu di frame 1.

    Ambil button pada Common Libraries. Window > Common Libraries > Button.

    Pilih button pada Classic Button > Playback. Button gel Right untuk Play,

    Button gel

    Stop untuk Stop .

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    47

    Setelah itu klik dua kali pada button play. Selanjutnya klik File - import import

    to library.

    Setelah masuk dalam library, drag file mp3 ke stage di frame Down, jika sudah

    di dimasukkan ke stage akan muncul garis seperti gambar di bawah.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    48

    Setelah itu pada button stop beri script seperti berikut.

    Setelah itu tekan ctrl + enter.

    i. Publish Project

    Pada Macromedia Flash terdapat fasilitas untuk mem-publish project Movie yang

    kita buat menjadi ekstensi tertentu seperti *.EXE, *.HTML, *.MOV dsb.

    Disini kita akan mem- publish project Movie kita menjadi *.EXE agar dapat

    dijalankan tanpa menggunakan flash player. Langkah-langkahnya sebagai berikut.

    Pilih menu File > Publish Setting(Ctrl+Shift+F12).

    on (release) {

    stopAllSounds();

    }

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    49

    Kemudian pada window Publish Setting pilih Type Windows Projector(.exe).

    Setelah itu Klik Publish. Tunggu proses Publish hingga selesai.

    3.10. Membuat File Autorun

    Nantinya Tutorial Interaktif yang kita buat akan dikemas dalam bentuk CD. Setelah

    di atas kita membuat file *.exe selanjutnya adalah kita membuat file autorun agar

    file *.exe yang telah kita buat dapat dibuka secara otomatis ketika CD dimasukkan

    ke dalam CD-ROM.

    Buka program Notepad dari All Programs > Accessories

    Ketikkan kode perintah Autorun. Fileflash.exe adalah contoh nama dari file.

    Klik menu File > Save As.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    50

    Simpan dalam folder yang sama dengan file .exe dengan nama AUTORUN.inf

    Proses selanjutnya adalah melakukan Burning CD Interaktif yang telah kita buat.

    Isi di dalam CD adalah file .exe dan file Movie pendukung lainnya serta file

    AUTORUN.inf

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    51

    BAB IV

    ALIR PROSES PRODUKSI MULTIMEDIA

    1. SUMBER IDE CERITA Ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau

    cita-cita. Ide dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat islam menyangkut

    suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat.

    2. SKENARIO (opsi 1) Adegan layar atau naskah film ialah cetak biru yang ditulis untuk film atau acara

    televisi. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari

    penulis yang sudah ada seperti hasilsastra.

    Pengertian umum : skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang

    agar sesuatu peristiwa terjadi sesuai dengan yang diinginkan.a yang ditulis dengan

    istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai panduan sevagai panduan untuk

    pembuatan sebuah tayangan (Film,Sinetron, Drama).

    Pengertian khusus : skenario adalah naskah cerita

    Format Penulisan Skenario 1. Judul Scene

    Berisi :

    - Nomor scen

    - Keterangan luar/dalam ruangan biasanya memakai istilah

    exterior/interior, EXT/INT.

    - Keterangan yang menjelaskan tempat kejadian dan ruangnya.

    Contoh:

    RUMAH MARKUS: RUANGTAMU.

    - Keterangan yang menjelaskan waktu kejadian, PAGI/ SIANG/

    SORE/ MALAM (dalam penulisan internasional, keterangan

    waktu ini hanya dipakai DAY/NIGHT saja).

    - Format tulisan di Indonesia biasanya memakai font Times New

    Roman, 12pt, capital, bolt, underline

    2. Nama Pemeran

    Pada format penulisan internasional, nama pemeran tidak lazim

    dicantumkan.

    Membantu kru, pemain, dan sutradara untuk mengetahui siapa saja

    pemain yang terlibat pada scene tersebut.

    Format penulisannya di bawah judul scene. Fon. Times New Roman,

    12 pt, Capital.

    3. Diskripsi Visual

    Deskripsi ini berisi tentang keterangan suasana, tempat kejadian, dan

    peristiwa yang terkandung dalam scene tersebut.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    52

    Contoh: Malam ini cuaca sangat buruk, hujan turun deras disertai

    petir yang menyambar bersahut-sahutan, tampak di kejauhan

    YANI berlari menembus kegelapan..., dst.

    4. Tokoh dialog

    Bagian ini hanya menerangkan nama dari tokoh yang sedang

    berdialog.

    Bagian ini perlu dituliskan agar orang tahu bahwa dialog tertentu

    disampaikan oleh tokoh tertentu.

    Tuliskan dengan posisi agak ke tengah, sejajar dengan kolom dialog.

    Beberapa orang menulisnya pada posisi tepat di tengah. Font: Times

    New Roman, 12 pt, Capital, Bold.

    5. Beat

    Beat berarti irama/tempo yang penitikberatannya pada emosi inner

    action tokoh yang akhirnya tersirat dalam ekspresi.

    Wahyu Sihombing mengemukakan bahwa beat adalah kata kerja

    aktif yang berisi pikiran, perasaan, dan emosi tokoh.

    Beat inilah yang menjadikan dialog yang diucapkan dan laku yang

    digerakkan si tokoh jadi memiliki arti dan motivasi.

    Contoh, (menyesali perbuatannya), (menangisi ibunya), (memarahi

    adiknya), dll.

    Beat biasanya dituliskan dalam kurung, huruf kecil, letaknya di

    bawah posisi tokoh dialog, sejajar dengan dialog, bahkan bisa

    menyelip di antara kalimat dalam dialog. Font Times New Roman,

    12 pt.

    6. Dialog

    Dialog dibutuhkan untuk menyampaikan hal-hal yang tidak bisa

    dilakukan hanya dengan gerak dan gambar, dan dialog harus

    mendukung karakter dan cerita.

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam dialog :

    1. Siapa Yang berdialog

    2. Dengan Siapa Dia Berdialog

    3. Apa Latar belakangnya

    4. Dimana Berdialognya

    5. Bagaimana Suasana Hatinya?

    6. Apa Tujuan Dialog Tersebut?

    7. Transisi

    Tujuan transisi, selain menjadi pengait antara ending scene

    sebelumnya dengan scene berikutnya,

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    53

    Transisi ini ditulis dengan huruf kapital pada posisi di pinggir kiri/

    kanan. Font. Times New Roman, \2 pt.

    Istilah-istilah yang biasa dipakai : Cut To

    Antara scene tersebut tidak ada hubungan dengan scene berikutnya.

    Fade-in/Fade out

    Antara scene sebelum dan sesudahnya ada kaitannya. Dissolve to

    Antara scene sebelumnya tdk ada kaitannya tapi ada hubungannya (

    mimpi, melamun, dll )

    Contoh Skenario :

    1. INT. HOTEL BERBINTANG: R. PESTA. MALAM. EVA, VITA, STEVEN, NICOLAS, MARINE, ORANG TUA MARINE, MC,

    FIGURAN.

    Hiruk upikuk sebuah pesta yang sangat meriah.Ini adalah pesta ulang

    tahun MARINE, seorang aktris sinetron pendatang baru. MARINE

    seorang gadis manis yang mencintai STEVEN,seorang aktor yang sudah

    top. Saat ini MARINE gelisah, karena STEVEN yang dinantinya belum

    kunjung tiba. Namun beberapa saat kemudian, tampak STEVEN

    memasuki ruangan bersama seorang temannya bernama NICOLAS.

    MARINE langsung berlari menyambut STEVEN. MARINE (Bersikap

    manja) Steven sayang... kok telat sih... aku nggak sabar nih nungguin

    kamu...

    STEVEN (Cool saja) Sorry. Selamat ulang tahun ya.

    *WAKTU BERLALU....

    Pesta berlangsung meriah, dan kini saat dansa tiba. STEVEN yang

    terpesona pada keluguan EVA, mengajak EVA berdansa. EVA menolak,

    tapi dipaksa VITA, teman EVA yang mengajak ke pesta ini. EVA

    akhirnya mau asal VITA juga berdansa. Lalu NICOLAS, teman STEVEN,

    mengajak

    VITA berdansa. Mereka berempat akhirnya berjalan ke tengah ruang

    untuk berdansa. EVA terlihat sangat kikuk menggerakkan langkahnya.

    Saat lagu slow terdengar, mereka merapatkan tubuhnya.

    MARINE yang kehilangan STEVEN mencari-cari STEVEN, dan ia

    melihat STEVEN asyik menikmati alunan musik sambil berdansa

    bersama EVA. MARINE mendekati mereka dengan penuh emosi marah.

    MARINE

    Steven. EVA merenggangkan tubuh dari STEVEN. MARINE menarik dan

    melepaskan pegangan STEVEN pada EVA.

    MARINE

    (Marah) Heh, kamu sudah kuterima masuk tanpa undangan, sekarang

    malah mau

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    54

    merebut pacar orang!! (Mendorong Eva)

    (STEVEN bereaksi dan melindungi EVA.)

    STEVEN

    Marine, kamu jangan kasar begitu. Kalau yang kamu maksud pacarmu

    adalah aku, kamu salah! Aku selama ini tidak pemah menganggapmu

    melebihi seorang

    teman.

    MARINE

    Steven, teganya kamu bicara begin! padaku? Kamu sudah

    mempermalukan aku!

    STEVEN

    Kamu yang mempermalukan dirimu sendiri.

    MARINE malu karena pertengkaran mereka dilihat dan didengar banyak

    orang, maka ia semakin marah, dan kembali hendak menyerang EVA.

    STEVEN melindungi dan segera membawa EVA lari keluar. VITA dan

    NICOLAS mengikuti mereka. MARINE meneriaki STEVEN,lalu

    menyuruh SATPAM mengejarSTEVEN.. CUT TO

    SINOPSIS (OPSI 2)

    JUDUL : ANAK KECIL SAJA TAHU TEMA : LINGKUNGAN

    SINOPSIS :

    Seorang Ayah dan anak laki-lakinya yang berusia 7 tahun sedang

    makan makanan ringan di tepi jalan Surabaya. Setelah itu sang Ayah

    membuang sisa bungkusan makanannya di sembarang tempat padahal tak

    jauh dari tempat mereka terdapat tong sampah. Lalu anak laki-lakinya

    bertanya mengapa Ayahnya membuang sampah bukan pada tempatnya.

    Dan sang Ayah menjawab bahwa tidak masalah membuang sembarangan

    karena sedang tidak ada satpol PP yang lewat. Anak laki-laki tersebutpun

    berkata bahwa Bu Guru mengajarkan membuang sampah harus di

    tempatnya karena bisa merusak pemandangan dan bisa menimbulkan

    banjir. Sang ayah terkejut atas jawaban anaknya. Dia tidak mengira anak

    umur 7 tahun tahu akan hal tersebut. Sang ayah malu lalu mengelus

    kepala sang anak dengan bangga sambil berkata kalo anaknya itu benar.

    Kemudian sang Ayah segera memungut kembali bungkus makanannya

    tadi dan membuangnya ke tong sampah. Lalu sang anak nyeletuk Anak

    kecil saja tahu.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    55

    3. PRA PRODUKSI a. Script Breakdown Sheet

    Sebelum masuk ke proses pengambilan gambar, terlebih dahulu harus

    mempersiapkan segala sesuatunya. Yang pertama adalah membuat script

    breakdown, yaitu menguraikan tiap adegan dalam skenario menjadi daftar yang

    berisi sejumlah informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk pengambilan

    gambar.

    Proses ini dilakukan agar bisa mengetahui rincian kebutuhan shooting termasuk

    biaya yang dibutuhkan serta pengaturan pada jadwal shooting.

    Untuk membuat script breakdown yang dibutuhkan adalah script breakdown

    sheet yang berisi informasi tentang adegan yang ada pada film tersebut. Segala

    keperluan shooting untuk tiap adegan diuraikan dalam satu lembar breakdown

    sheet. Lembaran tersebut memuat informasi sebagai berikut :

    Judul

    Produksi

    Sutradara

    Scene No. Deskripsi Tata Rias Ext/Int

    Pemain Pakaian Extras Properti

    Visual Efek Sound Extras Equipment

    Estimasi

    Shot

    Estimasi Waktu

    Prod

    Catatan

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    56

    b. Story Board

    storyboard adalah sebagai gambaran umum adegan sebuah film untuk

    mempermudah animator menerjemahkan bahasa penyutradaraan, biasa juga

    dartikan sebagai gambaran visi sutradara.

    Storyboard juga berarti cetak biru proyek film animasi, sekaligus menampilkan

    kesan visual pertama dari film animasi yang akan diproduksi. Pada tahap

    pembuatan storyboard ini ditentukan semua hal penting yang menyangkut isi film

    animasi tersebut. Secara umum disepakati bahwa produksi film animasi tidak

    akan berjalan sebelum ada storyboard yang dianggap memuaskan dan sebelum

    semua problem teknis dan kreatif dipertimbangkan sekaligus diatasi.

    Tidak ada ketentuan baku mengenai berapa jumlah sketsa atau panel gambar

    yang diperlukan dalam setiap produksi. Hal tersebut tergantung jenis, karakter dan

    isi film animasi yang akan dibuat. Untuk animasi iklan TV biasanya storyboard

    dibuat lebih detail karena film iklan memerlukan banyak background dan efek

    daripada aksi film jenis lain.

    Gambar : storyboard iklan HP

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    57

    Langkah-langkah membuat Story Board 1. Siapkan kertas berukuran A4, pensil 2B dan spidol hitam

    2. Dalam posisi tegak, bagi menjadi 3 bagian panel, gambar dengan spidol hitam. Cara seperti ini bisa juga dilakukan pada posisi kertas landscape. Kemudian satu lembar kerangka panel ini diperbanyak (fotokopi) sesuai

    kebutuhan

    3. Kotak panel gambar berukuran 3 : 4 sesuai dengan aspect ratio kebanyakan televisi, sedangkan panel keterangan berukuran bebas.

    Aspect ratio adalah ukuran proporsional sebuah gambar yang akan divisualisasikan melalui media seperti televise dan lain-lain. Untuk

    televise biasanya 4:3 dan untuk film bioskop 16:9.

    4. Perhatikan naskah yang ingin divisualisasikan

    5. Panel kosong siap diisi dengan goresan gambar dengan pensil 2B sesuai naskah. Biasanya satu frame dipakai per satu gerakan gesture yang

    spesifik. Setelah disetujui sutradara, storyboard siap ditimpa dengan spidol

    hitam

    6. Lengkapi panel keterangan dengan informasi durasi, sound efek, dialog, instruksi pergerakan kamera dan lain sebagainya

    Untuk itu, setiap storyboard harus mengungkapkan beberapa hal yang menjadi

    bagian-bagian storyboard seperti yang terlihat dibawah ini

    Format Story Board :

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    58

    Contoh Jadi Storyboard :

    c. HUNTING 1. Crew

    Crew utama dalam produksi adalah Kameramen,Artistik,Editor.

    2. Talent (Artis) Proses rekrutmen pemain melalui proses casting

    3. Lokasi Dengan mempertimbangkan konsep, Fasilitas, perijinan

    4. Equipment Menyewa peralatan yang dibutuhkan. Peralatan standart adalah kamaera,

    lampu, kabel, Tripod

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    59

    d. SHOOTING SCHEDUL Setelah semuanya siap Produser menyusun sebuah jadwal pengambilan

    gambar (shooting schedule)

    Hr/Tgl

    /Jam

    Scene /

    Treat.

    Shoot

    Diskripsi Lokas

    i

    Peralatam

    /

    Perlengka

    pan

    Penanggung Jawab Ket N

    o

    Type

    Senin

    /11/11

    08.00- selesai

    A.1 1 Opening Bumper in Studio Kamera MD

    10000

    Presenter : Siska

    A2 2 MS Berita Utama Studio Produser :Vanning

    A3 3 Presenter Membuka

    Berita

    Studio Cameramen : Sahrial

    A4 4 Memasuki Ketayangan Berita

    Studio Master Control : Tria & Silvy

    A5 5 Kilas Berita Studio Editor :

    Sarifatun,Vitriani,Vindy,Riska

    A6 6 Iklan Studio

    A7 7 Berita Kedua Studio

    A8 8 Memasuki Ketayangan Berita

    Kedua

    Studio

    A9 9 Presenter Menutup

    Berita

    Studio

    Keterangan Pengisian Format :

    1. Hari/Tgl/Jam : Diisi dengan hari, tangggal dan Jam produksi 2. Scene / Treatment : Diisi dengan no dari treatment dan subnya 3. Shoot : No : Diisi nomor dari shot yang ada yang diperoleh dari treatment 4. Shoot : Type : Diisi dengan type shot yang akan diambil dalam treatment

    tersebut

    5. Diskripsi : Diisi dengang adegen yang akan dikerjakan dalam treatment tersebut sesuai dengan diskripsi dalam treatment

    6. Lokasi : Diisi dengan tempat lokasi pengambilan gambar 7. Peralatan / perlengkapan : Diisi dengan peralatan dan perlengkapn yang dipakai

    dalam proses pengambilan gambar tersebut

    8. Penanggungjawab : Diisi dengan penganggung jawab dalam produksi tersebut bisa juga host dan juga dicantumkan krunya

    9. Keterangan : Diisi bila dalam proses pengambilan gambar atau produksi ada catatan yang diperlukan

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    60

    4. PRODUKSI a. Aspek Produksi

    Estetika

    Teknologi

    Psikologis

    Management

    b. Camera Work

    Camera Framming

    Teknik aplikasi kamera mengacu pada ukuran obyek pada kamera

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    61

    Long Shot full shot

    Mediun Shot medium close Up

    Close Up extreme CloseUp

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    62

    Camera Movement

    Teknik aplikasi kamera mengacu pada gerakan kamera

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    63

    Camera Angel

    Teknik aplikasi kamera mengacu pada sudut pengambilan gambar

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    64

    c. Lighting

    Lighting adalah teknik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihaasilkan

    berkualitas tinggi dengan tingkat focus yang baik.

    Jenis Cahaya

    Indoor

    outdoor

    jenis Pencahayaan

    Direct Light

    Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah

    dikenali. Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa terhalang

    apapun.

    Diffused Light

    Cahaya baur, tidaklangsung mengenal objek tetapi terhalangi

    oleh kabut awan atau karena debu yang bertebrangan.

    Refnlected Light

    Cahaya yang dipantulkan terjadi ketika direct light memantu

    dari permukaan tertentu. Reflector : air, cermin,tembok

    berwaaana putih,pasir, batuan dan jalan beraspal.

    Window Light

    Cahaya yang datang melewati celah atap,jendela, atau lobang.

    3 Point Light

    1. Key Light

    Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerenang pokok

    utama.

    2. Fiil Light

    Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang

    gelap.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    65

    3. Back Light

    Berfungsi sebagai cahaya tambahan juga, tetapi berguna untuk

    menciptakan suasana ruang di belakang adegan.

    Reflector

    Reflektor merupakan peranti pendukung tata cahaya, berfungsi

    menjadi alat pembias atau sebaliknya lebih terfokus. Tata cahaya tidak

    selalu menghadap ke tokoh, dengan bantuan reklektor komposisi

    cahaya menjadi lebih merata dan alami. Reflektor biasanya dibuat dari

    alumunium foil yang ditempelkan pada papan atau styrofoam. Namun

    bila biaya tidak mencukupi, bisa menggunakan styrofoam dengan arah

    dan tempat yang pas untuk mendukung pencahayaan.

    d. AUDIO / SOUND

    SUARA (SOUND)

    Fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda Getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan

    amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu

    Peralatan/Perlengkapan untuk produksi video

    1. Microphone dan aksesorisnya

    2. Mixer Audio

    3. Headphone

    Jenis-jenis Microphone :

    a. Dinamik : Tidak memerlukan Power Supply

    b. Kondenser : memerlukan power Supply yang berasal dari

    baterai,adaptor phantom power supply atau dari sumber

    yang dilengkapi dengan power supply seperti VTR atau

    kamera. Jenis condenser ini banyak digunakan pada produksi

    audio visual karena memiliki sensifitas yang baik.

    BENDA

    BERGETAR

    PERBEDAAN TEKANAN DI UDARA

    MELEWATI UDARA (GELOMBANG)

    PENDENGAR

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    66

    Microphone Berdasarkan Bentuk dan Spesifikasi.

    a. Clip on / Lavaliere

    Jenis Microphone ini bentuknya kecil, memiliki pola / patern

    Omni Directional, tidak terlalu sensitive. Biasanya diposisikan

    tidak jauh dari sumber suara. Kurang lebih 10 cm.

    b. Gun Microphone

    Jenis Microphone ini berbentuk stick, memiliki pola/patern

    Uni / Super Uni Directional dengan sensitifitas yang tinggi

    sehingga dapat menangkap suara dengan baik sampai jarak 2

    m dari sumber suara pada tempat yang tidak terlalu bising.

    c. Wireless Mic

    Jenis ini dapat meliputi berbagai jenis Microphone, baik clip

    on, Gun Microphone, Hand Microphone dsb.

    Warning.

    Karena Microphone adalah alat yang sensitive maka harus

    dilindungi dari benturan. Benturan yang keras dapat merusak

    condenser. Condenser berfungsi seperti gendang telinga pada

    manusia

    Mixer Audio / Audio Mixe

    Alat ini berfungsi sebagai penguat dan penyeimbang dari beberapa

    sumber suara, menjadi satu keluaran (output) yang memenuhi

    kriteria untuk menjadi masukan (Input) pada alat perekam. Dalam

    kasus ini perekam yang dipakai adalah VCR baik VCR stationer,

    portable, VCR pada kamera / docking.

    Mixer memiliki jenis yang beragam dari yang sederhana yang

    hanya memiliki pengatur input dan master control sampai dengan

    mixer yang mempunyai kelengkapan yang complex sehingga

    menuntut kemampuan lebih dari penggunanya

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    67

    Headphones

    Headphones ataupun alat monitor suara yang lain sangat diperlukan oleh seorang

    penata suara. Karena alat ini akan menginformasikan suara yang direkam oleh VCR baik

    level maupun kualitasnya.

    Fungsi Audio pada Produksi Film

    Narasi

    Dialog

    Sound effect (SFX)

    Motion soundtrack(Score)

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    68

    BAB V

    ADOBE PREMIERE

    4.1. Pengantar Adobe Premiere (PL. Editing Audio & Video)

    Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan

    secara luas dalam pengeditan video maupun audio.

    Adanya kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe PhotoShop dan

    Adobe After Effect adalah memberikan kemudahan dalam pemakaiannya, image

    image dapat disiapkan dengan adobe photoshop dan effect effect khusus juga

    dapat disiapkan dari Adobe after effect.

    Untuk pendefinisian secara keseluruhan kita harus mengerti dasar-dasarnya

    terlebih dahulu.Sebelumnya Pastikan bahwa Adobe Premiere CS3 sudah terinstall,

    Sekarang mulai dengan membuka Adobe Premiere CS3 Klik Start > Program >

    Adobe > AdobePremiere CS3, premiere akan menanyakan kepada kita apakah kita

    akan membuka file yang telah ada, atau membuat file baru, untuk latihan ini tentu

    saja kita akan membuat file baru. Dan akan tampil seperti ini :

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    69

    Dan selanjutnya muncul menu dengan New Project klik pada tab CustomSetting,

    Pada frame General ,karena kita akan membuat file Video lebih baik kita memilih

    Standard 48 kHz beri nama latihan OK

    Kita simpan File project (ex: Latihan) dengan menentukan lokasi file project pada

    D:\ akan terlihat tampilan seperti yang di bawah ini,

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    70

    Gambar tersebut memperlihatkan sebuah aplikasi yang berfungsi untuk mengedit

    audio dan video.Itu terbukti adanya timeline, track, audio gain, tools (alat-

    alatnya).Sekarang kita masuk Project latihan.Project windows terdiri dari 3

    windows utama:

    Project windows, merupakan tempat menyimpan file project

    Monitor windows, merupakan tempat melihat video, yang kita edit di timeline

    Timeline windows, tempat kita melakukan proses editing

    4.1.1. Import & Triming

    Import

    1. Pada menu pilih File >Import

    2. Dalam kotak dialog Import pilih file yang akan diimport lalu klik

    Open

    Triming

    Selain itu, kita juga bisa menggabungkan antara video satu

    dengan video lainnya dengan cara Triming. Akan tetapi sebelumnya

    kita potong terlebih dahulu video mana, dan yang terpenting harus

    sesuai dengan yang digabungkan.

    Triming adalah menyeleksi bagian klip yang dibutuhkan untuk

    ditampilkan dalam Timeline Window.Caranya :

    Klik dua kali salah satu klip dalam Project window, klip akan tampil

    pada Source Monitor Window

    Pada Source Monitor Window klik tombol Set in Point untuk menandai

    awal trimming, dan Set Out Point untuk memilih bagian akhir trimming

    Geser Current Time Marker untuk menentukan posisi klip pada

    TimelineWindow lalu klik tombol Insert

    4.2. Menyusun klip ke dalam timeline

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    71

    Caranya dengan men-drag video kedalam timeline, maka akan dengan

    otomatis video beserta audionya akan tampil pada sequence.

    4.3. Memotong dan Menghapus Klip

    Memotong video dengan menggunakan razor tool dan kemudian

    pilih video mana yang akan dihapus dengan klik video tekan del pada keyboard

    4.4. Mengatur Durasi dan Kecepatan Klip

    Jika audio dalam keadaan normal, maka kecepatan yang ditampilkan adalah

    100 %, tapi jika ingin melambatkan kecepatannya maka angka harus lebih kecil,

    begitu juga sebaliknya

    Maka yang terjadi jika kecepatan diperlambat, track pada timeline akan lebih

    panjang durasi waktunya, begitu juga sebaliknya. Jika kecepatan dipercepat, maka

    durasi waktu yang ditunjukkan track pada timeline, durasinya akan lebih pendek.

    Cara mengatur durasi dan kecepatan klip :

    Klik kanan klip, pilih Speed/Duration

    Pada Kotak Clip Speed/Duration, atur Speed atau Duration

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    72

    4.5. Transition

    Transisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam

    pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video

    berikutnya. Kali ini kita akan mencoba untuk memasukkan sebuah film ke dalam

    area kerja kita. Tahap awal yang harus kita lakukan adalah klik File dari Bar lalu

    klik Import.

    Setelah kita klik import kita lihat pada Project Window secara otomatis

    terdapat file yang kita import. Untuk meletakkan file yang telah kita import ke

    dalam TimeLine guna pengeditan, akan kita lakukan dengan cara yang paling

    mudah dengan teknik DRAG atau DROP yaitu menarik langsung file yang kita

    inginkan ke dalam time line, untuk file video dan image kita masukkan ke timeline

    pada track video sedangkan file audio kita masukkan ke track audio.

    Setelah file dimasukkan ke dalam timeline, tampilan gambar yang kita lihat

    sangat kecil. Untuk memperbesar tampilannya klik Zoom tool yang berada pada

    toolbox di samping timeline, klik menu windows > Tools. Sekarang kita

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    73

    memasukkan dua file video kedalam track video 1 dan video 2 Sekarang kita akan

    mencoba untuk membuat sebuah Transition. Transisi ini berfungsi untuk membuat

    tiap perubahan video 1 dan 2 atau tiap perpindahan antara scene I dan scene II

    menjadi halus. Untuk membuka perintah transisi kita buka menu Window lalu klik

    Effect, dan window effect akan muncul.

    Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transisi yang

    sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu

    letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2.Untuk melihat hasilnya

    tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor windows.

    4.6. Memberi Efek

    4.6.1. Keying Effect

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    74

    4.6.2. Efek Transisi pada Klip Video

    Buka tab Effect pada Project Window, pilih Video Transitions.

    Drag efek transisi dan letakkan di antara dua klip.

    Untuk Setting Efek Transisi, klik efek transisi yang sudah diletakkan pada klip.

    Pilih tab Effect Control pada Monitor Window.

    Untuk menghapus efek transisi, klik kanan efek transisi yang sudahdisisipkan

    kemudian clear.

    4.6.3. Efek Video

    Buka tab Effect pada Project Window, pilih Video Transitions.

    Pilih Video Effects

    Drag efek video dan letakkan pada klip.

    Untuk Setting efek video, pilih klip yang telah diberi efek.

    Pilih tab Effect Control pada Monitor Window.

    Untuk menghapus efek video, klik kanan efek video pada tab EffectControl di

    Monitor Window lalu clear.

    4.7. Motion & Opacity

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    75

    Pada tahap selanjutnya kita akan mencoba untuk melihat fasilitas yang

    terdapat pada Time line Video., yaitu Opacity Klik tanda panah yang terdapat track

    video kita lihat fasilitas Opacity dengan cara klik pada Show Key Frame pilih Show

    Opacity Handles, di sana kita akan melihat garis berwarna orange, posisinya

    terletak paling atas itu menandakan opacity nya 100%. Kita juga bisa mengurangi

    opacity tersebut, sehingga dapat mengurangi pencahayaan pada video.

    Untuk mengubah opacitynya, sebelumnya arahkan pointer video pada video

    untuk menentukan key frame nya kemudian klik tombol add/remove key frame,

    setelah kita memberi keyframe maka turunkanlah key frame untuk mengubah

    Opacity.

    Kita juga bisa memberi banyak key frame pada track tersebut untuk

    menentukan opacity yang kita inginkan

    Track video & Audiodapat kita tambahkan hingga beberapa track. Dengan

    cara klik kanan pada salah satu track dan pilih add track. Kemudian isikan jumlah

    track yang ingin kita tambahkan.

    4.8. Editing Multi Track

    4.8.1. Memisahkan Video & Audio

    Klik kanan klip

    Pilih Unlink Video and Audio

    4.8.2. Teknik Overlay Multi Track

    Disini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus

    kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu

    kita akan masuk kedalam Source Monitor (monitor sebelah kiri) Source

    Monitor dapat digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan

    terlebih dahulu frame mana yang akan kita masukkan ke dalam Timeline.

    Setelah kita tentukan frame yang akan kita ambil lalu klik tombol Set In

    Point({) kemudian tentukan sampai frame berikutnya lalu tekan tombol Set

    Out Point( } ).

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    76

    Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu

    track yang kita ingin kan untuk menempatkan potongan video tersebut,

    kemudian klik tombolInsert pada monitor windows. Secara otomatis frame

    tersebut masuk ke dalam TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya

    kedalam Timeline dan track yang kita pilih.

    Pada tahap ini adalah lanjutan dari proses insert di atas, yaitu apabila

    frame yang kita tentukan terdapat frame lain yang ikut dalam timeline, jadi

    frame yang ikut harus dibuang.

    Caranya adalah :

    Klik tanda segitiga di samping track video, Klik set display style, dan pilih

    show frame, maka track tersebut akan menampilkan file video tersebut frame

    by frame dan kita tentukan di zoom in menjadi 1 frame sehingga tidak ada

    lagi frame yang tersisa, kemudian lakukan pemotongan dengan Razor Tool

    yang terdapat pada ToolsBox, pilih frame yang akan kita buang dan tekan

    Delete pada keyboard

    4.9. Animasi Teks & Template

    Pada latihan ini kita akan mencoba memberikan text dan template pada latihan kita,

    untuk memberikan text, caranya klik pada menu File > New > Titleatau klik kanan

    pada project window dan pilih New Item > Title, maka akan muncul Window Title

    Designer. Kita isikan text pada layer yang tersedia,

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    77

    Setelah kita masuk dalam title box, maka nama tersebut akan masuk ke dalam

    project setelah itu drag ke dalam timeline, seperti gambar dibawah ini ;

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    78

    Dan apabila kita ingin mengisi video kita dengan template, caranya dengan

    mengklik tombol Templatepada windows tersebut atau menekan Ctrl+J, maka akan

    muncul windows template, dan pilih template dan tekan tombol apply.

    Setelah itu kita akan kembali pada window title tersebut, dan rubah apa yang akan

    di edit sesuai dengan keinginan, kalau sudah di edit tutuplah windows title tersebut,

    maka akan muncul dialog box, kemudian klik tombol YES dan simpanlah title

    tersebut. Dan Kemudian title tersebut akan masuk pada project windows

    Setelah itu masukan file title tersebut ke Timeline kita untuk memberi text dan

    template

    4.10. Audio Treatment

    4.10.1. Audio Gain

    Maksud dari audio gain ini bertujuan untuk mengatur besar kecilnya suara yang

    dihasilkan oleh video, caranya dengan klik kanan pada video kemudian pilih audio

    gain

    Normalize maksudnya adalah menormalisasikan audio kembali ke pengaturan

    semula, sebelum di edit

    4.10.2. Keyframing Audio Gain

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    79

    Pilih klip audio yang ada dalam Timeline Window pada Track Audio.

    Klik tombol Show Keyframes dalam Track Audio, kemudian pilih Show

    Clip Volume.

    Untuk membuat efek Fade-In, geser Current Time Marker ke posisi awal klip

    audio pada Timeline Window. Kemudian buka tab Effect Control pada Source

    Monitor Window

    Atur level volume menjadi -0,0 dB lalu tekan tombol Stopwatch

    Kemudian geser Current Time Marker ke posisi tengah klip audio, ubahlevel

    volume 3,00 dB

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    80

    Geser Current Time Marker ke posisi akhir klip audio, lalu atur kembalilevel

    volume menjadi -0,0 dB untuk membuat efek Fade-Out

    4.10.3. Merekam Audio Analog

    Tancapkan Microphone pada computer

    Pastikan Sound Card telah terinstall dengan baik di computer

    Pada menu pilih Window > Workspace > Audio

    Klik tombol Enable Track for Recording dan tombol Record pada jendela

    Audio Mixer

    Kemudian klik tombol Play pada jendela Audio Mixer

    Lalu rekam suara Anda

    Untuk menghentikan rekaman klik lagi tombol Play

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    81

    4.10.4. Audio Effect

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    82

    Yang biasa digunakan dalam pengeditan audio adalah mono dan stereo.Keduanya

    berfungsi untuk menyeimbangkan suara yang dikeluarkan.Dari kedua efek tersebut,

    didalamnya masih terdapat bermacam-macam efek lainnya.

    4.11. Format Movie

    Klip-klip yang telah disusun dan diedit dalam Timeline Window selanjutnya

    dapat diekspor menjadi berbagai format akhir Adobe Primiere Pro mendukung

    banyak format media sebagai hasil akhir proses ekspor.

    Format video : Microsoft AVI dan DV AVI, Animated GIF, MPEG, RealMedia,

    QuickTime, serta Windows Media.

    Format audio : Microsoft AVI dan DV AVI, MPEG, RealMedia, QuickTime,

    serta Windows Audio Waveform.

    Format still-image : Filmstrip, FLC/FLI, Targa, TIFF, dan Windows Bitmap.

    Sequence : Format GIF sequence, Targa sequence, TIFF sequence danWindows

    Bitmap sequence.

    4.12. Rendering (Export Movie)

    Pada sesi ini merupakan sesi terakhir dalam suatu pengeditan suatu video,

    sekarang kita meng-export hasil kerja kita yang terdapat dalam timeline

    windows.Untuk meng-export nya klik pada menu File > Export > Movie.

    Maka akan muncul dialog box seperti di bawah, dan video yang di export

    dengan format AVI

    Kemudian klik save untuk mengeksport file tersebut, apabila anda ingin melakukan

    setting ulang klik-lah tombol setting sebelum anda meng-export file tersebut

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    83

    Setelah memilih tombol setting, maka akan tampil lembar kerja berikut,

    Anda meng-export file dengan format lain, dengan caraFile > Export >Klik OK,

    untuk melakukan proses rendering. Proses rendering,

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    84

    Setelah selesai lihatlah hasil editing anda.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    85

    BAB Vl

    ADOBE AUDITION

    5.1. Adobe Audition

    Adobe Audition merupakan suatu program yang digunakan untuk merekam,

    mengedit suara dalam bentuk digital yang berbasis Windows. Program ini

    dilengkapi dengan model-model efek suara, seperti Delay, Echo, Pereduksi

    Noise/Hiss, Reverb, Pengatur Tempo, Pitch, Graphic Dan Parametric Equalizer.

    Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman suara sampai dengan 128

    track hanya dengan satu sound card, hal ini akan memberikan kemudahan bagi

    seorang sound editor untuk berekspresi lebih jauh.

    Edit suara bisa dilakukan dalam bentuk .wav Dan penyimpanan bisa

    diconvert dalam bentuk format seperti .wma, .mp3, mp3pro, dll. Dalam

    arrangement sebuah musik bisa dilakukan dengan menambahkan beberapa alat

    musik dan dikoneksikan dengan line in atau michrophone dari soundcard.

    5.2. Tampilan Adobe Audition

    a. Memotong Lagu

    Import File sound yang akan di edit . File > Import > pilih file sound atau

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    86

    b. Drag file sound ke dalam Multi Track View

    c. Pilih Tool Time Line Selection Tool

    d. Klik dan pilih bagian dari sound yang akan di potong

    e. Tekan delete pada sound yang sudah terseleksi

    Klik Icon untuk import file

    sound

    Bagian sound yang terhapus

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    87

    5.3. Merekam Suara

    a. Persiapkan HEADSET Anda

    b. Bukan Adobe Adition 1.5

    c. Pada stage awal

    d. Klik Tombol Record untuk merekam

    e. Setelah Tombol Record di tekan, mulai untuk merekam dengan headset Anda.

    f. Tekan Tombol R kembali setelah merekam

    5.4.Editing Data Tunggal (satu track)

    Apa saja yang bisa dilakukan ketika berada dalam tampilan editing?

    Kita bisa menggandakan format audio, bisa memotong, menambahkan effect,

    dll. Untuk masuk kedalam mode editing langkah yang harus dilakukan adalah

    seperti yang tampak pada gambar

    Klik Tombol R Arm Track For Recording

    Track berubah merah ketika proses perekaman

    Track berubah hijau kembalisetelah proses

    perekaman selesai

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    88

    Jika sudah diklik ganda pada salah satu tanda panah diatas, maka akan muncul gambar

    track tunggal seperti berikut

    5.5. Menyisipkan Data Rekaman Pada Track Baru

    Menyisipkan data pada track baru pada prinsipnya sama dengan perekaman data

    pada track yang pertama, namun dalam hal ini penempatan waktu kapan akan dimulainya

    perekaman (apakah diawal ditengah atau diakhir) tergantung dari rancangan sebelumnya.

  • Lab Pengolahan Citra dan Multimedia Modul Praktikum Sistem Multimedia

    89

    Untuk menggeser / memindahblock suara dengan klik kanan sambil digeser.

    5.6. Export File

    Untuk mengexport file yang telah selesai di Edit, klik File>Export>Audio,

    seperti pada gambar dibawa ini