Morbus Hansen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

morbus hansen

Citation preview

MORBUS HANSEN

MORBUS HANSENCally Grandy Pentury (2008-83-019)Meyriske Nanuru (2008-83-020)Ester Adianti Mustamu (2008-83-037)IDENTITAS PASIENNama: Ny. GusnaJenis kelamin: PerempuanUmur: 29 tahunAlamat: Pulau KodingaraengTangga masuk poli: 09-10-2013/09.00 WITAANAMNESISKeluhan utama:Luka pada ibu jari telapak kaki kananAnamnesis terpimpin:Luka pada ibu jari telapak kaki kanan sejak 1 bulan lalu. Luka semakin hari semakin membesar, terdapat nanah, dan mati rasa.Riwayat alergi makanan: tidak adaRiwayat alergi obat: tidak adaRiwayat penyakit sebelumnya: Pengobatan kusta sejak 7 tahun laluRiwayat penyakit yang sama dalam keluarga : adaSTATUS UMUMKeadaan umum: Sakit ringanKesadaran:Compos MentisStatus gizi:CukupHigiene: KurangTanda vitalTekanan darah: 110/80 mmHgNadi: Pernafasan: Suhu:

PEMERIKSAAN FISIKKepala: NormocephaliMata: Anemia (-), Ikterus (-), Sianosis (-)Jantung: Bunyi jantung I/II murni regulerParu: Suara pernafasan vesikuler +/+, Suara pernafasan tambahan wheezing -/-, ronchi -/-Abdomen: Datar, Supel, peristaltik (+), timpani (+)Hepar/Lien : Tidak teraba pada palpasiExtremitas: Odema -/-Kel. limfe: Tidak ada pembesaranPEMERIKSAAN LABORATORIUM09/10/2013

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI Regio digiti I pedis dextraUlkusAnestesiDitengahnya terdapat pus

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI Regio digiti I pedis dextraUlkusAnestesiDitengahnya terdapat pus

PEMERIKSAAN DERMATOLOGI Regio digiti I pedis dextraUlkusAnestesiDitengahnya terdapat pus

TERAPIAmoksilinAsam mefanamatGentamycinNebacetin bubukRESUMEPasien perempuan usia 29 tahun datang dengan keluhanlLuka pada ibu jari telapak kaki kanan sejak 1 bulan lalu. Luka semakin hari semakin membesar, terdapat nanah, dan mati rasa. Riwayat pengobatan kusta 7 tahun lalu.

STATUS DERMATOLOGIRegio digiti I pedis dextraEfloresensiulkusditengah terdapat pus

DIAGNOSIS MORBUS HANSEN TIPEDefinisiKusta dikenal juga dengan nama Leprosy atau Morbus Hansen (MH). Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, dan penyebabnya ialah Mycobacterium leprae (M. leprae) yang bersifat intraseluler obligat. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusatEpidemiologiTerutama di Asia, Afrika, Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis.EtiologiKuman penyebab adalah Mycobacterium leprae yang ditemukan oleh G.A.Hansen pada tahun 1874 di Norwegia, yang sampai sekarang belum juga dapat dibiakkan dalam media artifisial. Mycobacterium leprae berbentuk basil dengan ukuran 3-8 Um x 0,5 Um, tahan asam dan alkohol serta Gram-positif. Mycobacterium leprae dapat hidup pada suhu 30-33oC, dan dalam 12 hari dapat berlipat gandaPatogenesisM. leprae mempunyai patogenitas dan daya invasi yang rendah, sebab penderita yang mengandung kuman lebih banyak belum tentu memberikan gejala yang lebih berat, bahkan dapat sebaliknya. Ketidak seimbangan antara derajat infeksi dengan derajat penyakit, tidak lain disebabkan oleh respons imun yang berbeda, yang menggugah timbulnya reaksi granuloma setempat atau menyeluruh yang dapat sembuh sendiri atau progresif. Oleh karena itu, penyakit ini dapat disebut sebagai penyakit imunologik. Gejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada intensitas infeksinyaKlasifikasiMenurut Ridley dan Jopling :TTBTBBLLLLMenurut WHOPBMBGambaran KlinisCardinal sign