9
MORFOLOGI MARINA Kenampakan alam yang berhubungan dengan pantai dan pesisir

Morfologi Marina

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Morfologi Marina

MORFOLOGI MARINAKenampakan alam yang berhubungan dengan pantai dan pesisir

Page 2: Morfologi Marina

Pesisir

Morfologi pesisir :

- Spit

Spits adalah pantai yang terbentuk di atas tingkat pasang tinggi dan menjauh dari pesisir, biasanya berakhir pada satu atau lebih lengkungan yang mengarah ke daratan (Schwartz, 1972).

- Tombolo

Tombolo adalah punggungan yang dibentuk oleh ombak dari material pantai yang menghubungkan pulau-pulau ke dataran utama.

- Spit yang meruncing atau menyerupai cuping

Spit yang meruncing terbentuk dimana sedimen pantai mengendap sebagai struktur yang menonjol, kurang lebih simetris, dan dibentuk dimana ombak membentuk sudut mendekati

Page 3: Morfologi Marina

pantai dari dua arah (kiri dan kanan) lebih kuat dan lebih sering daripada yang datang secara langsung dari depan.

- Dataran depan (foreland) yang meruncing atau membentuk cupingSerupa dengan bentuk pada poin sebelumnya tetapi telah diperbesar oleh penambahan punggungan pantai yang paralel dengan pesisir pantai. Di Inggris dikenal dengan nama ness dan ditemukan di pesisir pantai selat yang sempit atau beting-beting.

- Penghalang pantai (coastal barriers) dan pulau-pulau penghalang (barrier islands)

Bentuk yang memanjang yang dihasilkan dari pengendapan material dari lepas pantai atau di seberang mulut inlet/embayment. Mereka meluas melebihi tingkat normal pasang paling tinggi (Shepard, 1952) dan mungkin menutup sebagian atau seluruh laguna dan rawa-rawa (Schwartz, 1973). Mereka menghasilkan progradasi pantai, dan dinamakan demikian karena merupakan penghalang antara laut terbuka dan garis pantai yang lebih ke depan.

- Palang dan palung (bar and through)Palang adalah punggungan memanjang atau timbunan pasir (kadang-kadang kerikil) dengan lebar beberapa meter, diendapkan dan dibentuk oleh ombak dan arus-arus sejenis, meluas secara paralel terhadap garis pantai, dan tenggelam pada pasang tinggi. Antara palang dan garis pantai, dan antara palang-palang dekat pesisir adalah palung memanjang dimana airnya lebih dalam.

- Beting pasir (sand shoals)Beting terjadi di lepas pantai dengan berbagai cara, beberapa merupakan hasil dari endapan pasir, lainnya merupakan endapan pasir fluvial dari mulut sungai, biasanya selama banjir, dan lainnya lagi karena pembelahan dari apa yang tadinya merupakan palang pasir. Mereka bertahan apabila energi ombak terlalu rendah untuk memindahkan atau memecah mereka.

Page 4: Morfologi Marina

Macam-macam garis pantai:

- Garis pantai yang muncul

Karakteristik:o Memiliki profil pantai yang dalam karena proses pendalaman oleh ombak besar o Memiliki fitur seperti barrier bar, tidal inlet, lagoon.

Tidal inlet: “pintu masuk” lagunaLaguna: Coastal lagoons are areas of relatively shallow water that have been partly or wholly sealed off from the sea by the deposition of spits or barriers, usually of sand or shingle, built up above high tide level by wave action (Emery and Stevenson, 1957; Colombo, 1977; Phleger, 1981; Kjerfve, 1993; Cooper, 1994).

o Tahap dewasa: profil yang baru dan lebih dalam telah terbentuk sehingga ombak dapat mencapai daratan utama.

Tahap Pembentukan:

o Tahap AwalKarakteristik: kontur daratan yang relatif rata karena merupakan dasar laut yang terdiri atas material yang terdepositkan di bawah air.Proses: ombak yang mencapai daratan hanya ombak kecil sedangkan ombak besar pecah di lepas pantai dan mencerabut material di dasar laut lalu membentuk palang bawah laut yang terletak di dasar laut sejajar dengan garis pantai. Palang tersebut akan terus meninggi hingga mencapai ke atas permukaan air dan pada saat itu garis pantai telah memasuki tahap muda.

o Tahap MudaKarakteristik: munculnya laguna dibalik palang penghalang.

Page 5: Morfologi Marina

Proses: material penyusun palang tersebut berasal dari dasar lepas pantai yang mengalami pendalaman oleh ombak. Oleh karena itu palang penghalang semakin tinggi dan dasar laut semakin dalam.

o Tahap DewasaKarakteristik: ombak dapat mencapai daratan utama. Proses: palang yang berada dibawah dasar laut telah meninggi hingga diatas permukaan laut sehingga ombak dapat mencapai daratan tanpa ada penghalang di dasar laut. Palang yang tadi telah berdiri pun berangsur-angsur terdorong mundur hingga mencapi lagoon karena tekanan yang diberkan ombak. Saat palang yang tadi telah terdorong hingga daratan utama dan menyatu sehingga ombak besar memperoleh kedalaman laut yang diperlukan maka garis pantai telah memasuki tahap dewasa.

- Garis pantai yang tenggelam

Karakteristik:o Garis pantai yang tidak beraturan dan terdapat tanjung yang kemudian ujungnya

terpotong oleh ombak dan membentuk jurang. o Fitur yang terdapat pada pantai jenis ini umumnya seperti spit, pantai, palang

penghalang, dan tombolo. o Tahap dewasa: bagian tanjung yang terpotong dan teluk yang terbentuk telah hilang

serta garis pantai menjadi relatif lurus.

Tahap pembentukan:

o Tahap MudaKarakteristik: ada spit, pantai, palang, dan tombolo.Proses: Ombak umumnya menerjang wilayah tanjung yang membuat bentuk garis pantai menjadi tidak beraturan dan menciptakan jurang-jurang terjal.

o Tahap DewasaKarakteristik: fitur yang dimiliki telah mulai hilang seperti tanjung-tanjung yang awalnya ada kini telah terpotong dan hilang. Garis pantai dianggap telah mencapai masa dewasa apabila garis pantainya telah menyatu dengan kepala teluk sehingga garis pantai relatif lurus tanpa ada lagi tanjung dan semenanjung.

- Palang lepas pantaio Tidal Inleto Tidal Delta

Page 6: Morfologi Marina

- Garis pantai netral

Karakteristik: o Tidak memperlihatkan tanda-tanda bekas pengangkatan dan penurunan daratan/dasar

laut. o Meluas ke arah laut.

Tipe/Jenis-jenis: o Pantai delta (delta shorelines) : pantai yang dicirikan oleh adanya pengendapan pada

muara sungai. o Pantai dataran aluvial (alluvial plain shorelines) : jenis ini sangat erat kaitannya dengan

pantai delta.

Dibentuk dari endapan alluvium Outline pantainya relatif simpel atau berliku-liku landai Kadang terbentuk “lobate” atau “bird’s foot”. Fase muda ditandai dengan penambahan luas daerah pantai ke arah laut

dengan cepat (hasil pengendapan)

Page 7: Morfologi Marina

Fase dewasa datang saat gelombang telah menghancurkan garis pantai fase muda yang berliku-liku dan menghasilkan garis pantai yang tidak/kurang berliku-liku.

o Pantai vulkanis (volcano shorelines) : terjadi karena material gunungapi yang ke luar dari perut bumi mengalir sampai ke laut.

o Pantai karang (coral reef shorelines) : merupakan pantai yang diperkuat oleh adanya pembentukan gosong-gosong karang. Material sebagian besar berupa pengendapan karang.

o Pantai sesar (fault shorelines) : di mana air laut mencapai muka sesar. Pantai golongan ini pada umumnya meliputi daerah tidak luas.

Terbagi menjadi beberapa macam bentuk bergantung dari karakter daerah yang mengalami patahan dan juga blok mana (blok yang menjorok ke lautan atau daratan) yang naik atau turun.

Fase muda ditandai dengan lereng patahan yang curam, sedangkan fase dewasanya ditandai dengan lereng patahan yang sudah melandai.

- Garis pantai kombinasi

o Garis pantai kombinasi memiliki dua atau lebih karakteristik pantai yang berbeda (umumnya mempunyai karakteristik pantai emergence dan pantai submergence). Bentuknya bermacam-macam bergantung proses apa yang terjadi lebih dahulu pada pantai tersebut.

o Misalnya apabila terjadi kenaikan muka air laut lalu air laut mengisi lembah-lembah sungai di dekat pantai maka terciptalah pantai tipe submergen. Lalu setelah sekian lama terjadi penurunan muka air laut dan timbulah teras-teras pantai yang mana merupakan karakteristik pantai emergen.

Page 8: Morfologi Marina

Daftar Pustaka:

Geomorphology by A.K. Lobeck (1939)

Coastal Geomorphology: An Introduction by Eric Bird (2008)