Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    1/126

     

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

    KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP LARUTAN

    PENYANGGA

    Skripsi 

    Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

    Pendidikan (S.Pd)

    Oleh

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    2/126

    Oleh

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    3/126

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    4/126

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    5/126

     

    ABSTRAK

    MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). PENGEMBANGAN

    LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA KONSEP

    LARUTAN PENYANGGA

    Penelitian ini merupakan penelitian tentang pengembangan Lembar Kerja

    Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga,

    artinya LKS yang dikembangkan memuat aspek-spek Keterampilan Proses Sainsyaitu aspek observasi, klasifikasi, prediksi, interpretasi, membuat pertanyaan,

     berhipotesis, merancang percobaan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan

    konsep dan berkomunikasi. LKS ini dikembangkan pada materi larutan penyangga berdasarkan analisis SKKD dalam KTSP. Tujuan dari penelitian ini adalah

    mengembangkan LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep LarutanPenyangga. Penelitian ini mencakup pengembangan produk dan produk akhirnyadiuji coba kepada 30 responden yaitu siswa kelas XI MA Jamiyyah Islamiyah

    Tangerang Selatan. LKS dikembangkan melalui 4 tahap yaitu: (1) penentuan tujuan

    instruksional, (2) pengumpulan materi, (3) penyusunan elemen, (4) pemeriksaan dan

     penyempurnaan melalui proses validasi isi LKS yang dilakukan peneliti sebelumLKS diuji coba. Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai proses pengembangan

     produk LKS berupa data deskriptif meliputi langkah-langkah pengembangan LKS

     berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga, data hasil ujicoba produk LKS dan data hasil validasi LKS dengan rincian penilaian sebagai

     berikut: (1) Kelayakan isi 91,67%, (2) Kebahasaan 95%, (3) Penyajian 95%, (4)

    Kegrafikan 100% (5) aspek-aspek Keterampilan Proses Sains 74 90% Persentase

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    6/126

     

    ABSTRACT

    MUHAMMAD ISKANDAR FAUZI (NIM: 109016200036). DEVELOPMENT

    STUDENT WORKSHET BASED ON SCIENCE PROCESS SKILL IN THE

    CONCEPT OF BUFFER SOLUTION.

    This research was about the development of student worksheet based on the

    science process skills In the concept of buffer solution, in significance this worksheetcontains aspect of science process skills i.e. aspect of observation, classification,

     prediction, interpretation, making the question, hypotheses, design experiments, using

    tools and materials, applying concepts and communicate. This worksheet wasdeveloped in the concept of reaction rate based on the analyses of SK and KD in

    KTSP. The purpose of this research was to develop the worksheets based on science process skill in the concept of buffer solution. This research were include the

    development of the product and the product was tested by 30 students class XI MAJamiyyah Islamiyah, South Tangerang. This worksheet developed through four

     phases: (1) determination of instructional objectives, (2) collecting the material, (3)

    the preparation of elements, (4) the examination and improvement through contentvalidation process conducted by researcher before the worksheet is being tested. The

    research produce results about the data of product development process in the form of

    worksheets descriptive data comprising the steps of the development of science process skills worksheets in the concept of buffer solution, the result of the test and

    validation have assessment as follow: (1) Eligibility contents 91.67%, (2) Linguistic

    9 % (3) i f 9 % (4) G hi 100% ( ) f i

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    7/126

     

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim,

    Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

    SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kesehatan lahir dan bathin, serta

    hidayah-Nya kepada penulis selama menjalani kegiatan penelitian dan penulisan

    skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan

    LKS Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Konsep Larutan Penyangga”.

    Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita umatnya semoga kita

    mendapat syafaatnya di hari kiamat nanti. Semoga selalu dalam lindungan Allah

    SWT.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana

     pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan

    Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini tidak

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    8/126

    iv

    6.  Segenap keluarga besar MA Jamiyyah Islamiyah, yang telah memberikan

     bantuan serta bimbingan selama proses penelitian berlangsung.

    7.  Segenap Dosen, Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Prodi

     pendidikan Kimia.

    8.  Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril dan

    materiil

    9.  Bapak Iwan Setiawan, S.Pd. Selaku laboran Laboratorium Kimia dan Biologi

    Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Atas segala ilmu, saran, dan

    kebaikannya selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Kimia UIN

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    10. 

    Segenap keluarga besar laboratorium Kimia-Biologi FITK UIN Syarif

    Hidayatullah.

    11. Bangga Praharja, Dani Kurnia Wibisono, Zainal Mustakim dan Adi Ilhami

    sahabat seperjuangan yang menjadi tempat berbagi suka dan duka selama

    mengarungi perjuangan menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    12. 

    Keluarga besar pendidikan Kimia 2009 atas kerja sama, bantuan dan kebaikan

    selama menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada pada diri penulis penulis telah

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    9/126

     

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK  ................................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR  ............................................................................................... iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................... v 

    DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii 

    DAFTAR GAMBAR  ................................................................................................. ix 

    DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x 

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    A. 

    Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1B.  Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3

    C.  Pembatasan Masalah ........................................................................................ 3

    D.  Perumusan Masalah ......................................................................................... 4

    E.  Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

    F.  Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

    BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ....................... 5

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    10/126

    vi

    2.  Kemampuan dalam Keterampilan Proses ................................................ 18

    3.  Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran ............................. 22

    4.  Penilaian Keterampilan Proses ................................................................. 23

    C.  Lembar Kerja Siswa berbasis Keterampilan Proses Sains ...................... 23

    D.  Larutan Penyangga ...................................................................................... 24

    1. 

    Pengertian Larutan Penyangga ................................................................. 24

    2.  Komponen Larutan penyangga ................................................................ 24

    3.  Perhitungan pada Larutan Penyangga ...................................................... 25

    E.  Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25

    F.  Hasil Penelitian Relevan .............................................................................. 28

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 29

    A.  Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................ 29

    B.  Metode Penelitian........................................................................................... 29

    C.  Desain Penelitian ............................................................................................ 29

    1.  Tahap Pendefinisian ................................................................................. 30

    a.  Analisis Kesesuaian Materi dengan Standar Kompetensi dan

    Kompetensi Dasar .............................................................................. 30

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    11/126

    vii

    2.  Lembar Observasi .................................................................................... 34

    F.  Teknik Analisis Data ...................................................................................... 34

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 36

    A.  Hasil Penelitian .............................................................................................. 36

    1. 

    Data Proses Penyusun Lembar Kerja Siswa ............................................ 36

    a.  Tahap Pendefinisian ........................................................................... 36

    1)  Analisis Kebutuhan ..................................................................... 36

    2)  Data Hasil Analisis SK dan KD .................................................. 38

    3)  Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diturunkan dalam

    Lembar Kerja Siswa .................................................................... 40 b.  Tahap Perancangan ............................................................................ 42

    1)  Pengumpulan Materi .................................................................... 42

    2)  Penyusunan Elemen ..................................................................... 43

    c.  Tahap Pengembangan. ....................................................................... 43

    1)  Validasi Lembar Kerja Siswa ...................................................... 43

    a)  Validasi awal .......................................................................... 44

     b)  Validasi akhir ......................................................................... 46

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    12/126

    viii

    B.  Saran . ............................................................................................................. 67

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 68

    LAMPIRAN ............................................................................................................. 70

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    13/126

     

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Analisis Kebutuhan LKS ............................................... 30

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Validitas Isi LKS ........................................................... 33

    Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor ........................................................................... 34

    Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan LKS ........................................................................... 35

    Tabel 4.2 Analisis Standar Kompetensi ..................................................................... 38

    Tabel 4.3 Analisis Indikator LKS .............................................................................. 40

    Tabel 4.4 Materi yang akan Dimuat di dalam LKS ................................................... 41

    Tabel 4.5 Penentuan desain LKS yang dibuat ........................................................... 42

    Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS ........................................................................... 43

    Tabel 4.7 Hasil Validasi Akhir LKS .......................................................................... 45

    Tabel 4.8 Hasil Analisis KPS yang tertuang pada LKS ............................................. 47

    Tabel 4.9 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ......................................................... 48

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    14/126

     

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Alur Analisis Penyusunan Bahan Ajar ................................................... 27

    Gambar 4.1 Diagram Hasil Validasi Awal ................................................................ 45

    Gambar 4.2 Diagram Hasil Validasi Akhir ................................................................ 46

    Gambar 4.3 Hasil Analisis KPS yang Terdapat di Dalam LKS ................................. 48

    Gambar 4.4 Hasil Analisis KPS yang diobservasi ..................................................... 50

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    15/126

     

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ............................................................. 63

    Lampiran 2 Analisis Standar Kompetensi.................................................................. 66

    Lampiran 3 Hasil Pengembangan Bahan Ajar ........................................................... 68

    Lampiran 4 Hasil Analisis Validasi Awal .................................................................. 77

    Lampiran 5 Hasil Analisis Validasi Akhir ................................................................. 80

    Lampiran 6 Hasil Analisis Aspek KPS dalam LKS ................................................... 83

    Lampiran 7 Hasil Analisis Aspek KPS yang Diobservasi ......................................... 84

    Lampiran 8 Lembar Validitas LKS ............................................................................ 85 

    Lampiran 9 Rubrik Angket Penilaian Lembar Validitas............................................ 91 

    Lampiran 10 Lembar Observasi Aspek KPS ............................................................. 96

    Lampiran 11 Rubrik Lembar Observasi.. ................................................................... 99

    Lampiran 12 Rubrik Penilaian Produk. .................................................................... 105

    Lampiran 13 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 109

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    16/126

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu

     pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,

    dengan ciri: objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Proses

     pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

    mengembangkan kompetensi agar memahami dan menjelajahi alam sekitar

    secara ilmiah.1 

    Dalam konteks ini, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan

    sejumlah keterampilan ilmiah yang meliputi keterampilan mengamati,

    menggunakan alat dan bahan, merencanakan eksperimen, mengajukan

     pertanyaan, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menyimpulkan, dan

    mengkomunikasikan temuan. Agar siswa dapat mengembangkan

    keterampilan – keterampilan tersebut, maka pada pembelajaran sains (kimia)

     perlu digunakan pendekatan Keterampilan Proses Sains.2

      Pendekatan

    keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan siswa baik secara

    intelektual manual dan sosial sehingga pengalaman belajarnya semakin

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    17/126

    2

    serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam

    kehidupan sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.4 

    “Learning science is something that students do, not something that is

    done to them. “Hands –on“ activities, while essential, are not enough.

    Student must have” minds-on” experiences as well. “Science as process” in

    which students learn skills such as observing, inferring and experimenting

    and inquiry which are very important for science learning.”5 Dalam melakukan eksperimen, agar tidak terjadi suatu hal yang tidak

    diinginkan maka perlulah dibuat LKS yang berfungsi sebagai pedoman dalam

    melakukan eksperimen. Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar

    cetak yang satu ini. Lembar kegiatan siswa atau biasa disingkat LKS pada

    umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS

    sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Sehingga LKS

    dapat lebih menarik serta lebih konstekstual dengan situasi dan kondisi

    sekolah.6 

    Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah ada, lembar kegiatan

    siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini belum mampu

    membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi dan soal-

    soal. LKS yang seperti itu sangat kurang sekali dalam mendidik atau

    7

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    18/126

    3

    critical thinking”.8  Yang memiliki pengertian ialah lembar kerja untuk

     pembelajaran sains harus berdasarkan pada subyek masalah, strategi fdan juga

    harus mengembangkan keterampilan proses sains.

    Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga

    merupakan proses. Maka salah satu metode yang dapat digunakan dalanm

     pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan penyangga adalah dengan

    metode eksperimen, karena dengan metode eksperimen siswa diharapkan

    memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode Ilmiah dan dapat

    mengembangkan keterampilan proses sains yang mereka miliki.

    Dengan demikian, perlu dikembangkan Lembar kegiatan siswa yang

    mampu mengembangkan keterampilan proses sains yang dimiliki siswa.

    B.  Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat

    diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

    1.  Lembar kegiatan siswa yang telah dimiliki oleh peserta didik selama ini

     belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi

    materi dan soal-soal.

    2 Pembelajaran IPA bukan hanya sekedar produk saja tapi juga merupakan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    19/126

    4

    3.  Pengujian LKS pada siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana

    keterampilan proses sains siswa dapat termunculkan dengan menggunakan

    LKS ini.

    D.  Rumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah yang telah

    dikemukakan, maka akan dikembangkan “Bagaimana mengembangkan LKS

    yang dapat membangun keterampilan proses sains siswa pada materi larutan

     penyangga?

    Adapun secara khusus rumusan masalah tersebut adalah sebagai

     berikut:

    1. 

    Bagaimana membuat LKS berbasis Keterampilan Proses Sains pada materi

    larutan penyangga?

    2.  Seberapa besarkah aspek Keterampilan Proses Sains siswa yang dapatg

    termunculkan dengan penggunaan LKS ini?

    E.  Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar

    Kegiatan Siswa yang mampu mengembangkan keterampilan proses sains

    (science process skill) siswa pada materi larutan penyangga

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    20/126

     

    BAB II

    KAJIAN TEORITIS

    A.  Hakikat lembar kerja siswa

    1.  Pengertian Lembar Kerja Siswa

    Dalam Pedoman umum Pengembangan Bahan ajar (Diknas, 2004),

    lembar kegiatan siswa ( student work sheet ) adalah lembaran-lembaran berisi

    tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya

     berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan

    tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.1 LKS bukan

    merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja

    Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga

     peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara

    mandiri.2 Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan

    tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga dapat

    menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.

    Dan pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang

     berkaitan dengan materi tersebut.3 Lembar kegiatan biasanya berisi petunjuk,

    langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas dan tugas tersebut dapat

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    21/126

    6

    eksperimen atau demonstrasi.5 Lembar kegiatan siswa merupakan sekumpulan

    kegiatan mendasar yang harus dilakukan siswa, baik berupa teoritis maupun

     praktis untuk memaksimalkan pemahaman dan pencapaian kompetensi yang

    harus dikuasai peserta didik.6 

    Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan, maka LKS

    merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan

     penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa panduan

    untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek kognitif

    dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.

    2.  Fungsi Lembar Kerja Siswa

    Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah

    kita singgung pada bagian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa LKS

    memiliki setidaknya empat fungsi sebagai berikut:7 

    a)  Sebagai bahan ajar yang lebih meminimalkan peran pendidik, namun

    lebih mengaktifkan peserta didik;

     b) 

    Sebagai bahan ajar yang memepermudah peserta didik untuk memahami

    materi yang diberikan;

    c) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    22/126

    7

     b)  Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

    terhadap materi yang diberikan;

    c)  Melatih kemandirian belajar peserta didik; dan

    d)  Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

    Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan lembar kegiatan

    siswa adalah sebagai berikut:9 

    a.  Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

     b.  Membantu pesrta didik dalam mengembangkan konsep.

    c.  Melatih peserta didik menemukan dan mengembangkan keterampilan

     proses.

    d. 

    Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

    e.  Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

    melalui kegiatan belajar.

    f.  Membantu siswa menambah informasi tentang konsep yang dipelajari

    melalui kegiatan belajar secara sistematis.

    4. 

    Penyusunan LKS

    Lembar kegiatan siswa sebagai bahan ajar harus memperhatikan

    prinsip penyusunana bahan ajar atau materi pembelajaran Prinsip yang

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    23/126

    8

    diajarkan. materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika

    terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi

    dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan

    membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

    mempelajarinya.

    Untuk dapat mengembangkan LKS sendiri, seorang pendidik harus

    mamapu memahami langkah-langkah dalam penyusunananya. Berikut ini

    merupakan langkah-langkah penyusunana LKS:11

     

    a.  Menganalisis kurikulum

    Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan

    LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana

    yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumya, penentuan materi

    dilakukan berdasarkan materi pokok, pengalaman belajar, serta materi

    yang akan diajarkan. selain itu harus pula dicermati kompetensi apa

    yang harus dimiliki peserta didik.

     b. 

    Menyusun peta kebutuhan LKS

    Penyusunan peta kebutuhan sangat diperlukan untuk mengetahui

    jumlah LKS yang harus dibuat serta melihat urutan LKS-nya Urutan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    24/126

    9

    Untuk menulis LKS langkah  pertama  yang harus dilakukan adalah

    merumuskan kompetensi dasar. Perumusan kompetensi dasar biasanya

    diturunkan langsung dari kurikulum uang berlaku. Sebagai contoh

    Standar kompetensi 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit

    dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.

    Langkah kedua, yaitu menentukan alat penilaian dimana penilaiannya

    didasarkan pada penguasaan kompetensi.

    Langkah berikutnya adalah menyusun materi. Dalam penyusunan

    materi, hal penting yang harus diperhatikan adalah materi yang

    tertuang dalam LKS harus sesuai/menunjang kompetensi dasar yang

    akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung

    seperti gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan

    dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku,

    majalah, internet, jurnal penelitian atau sumber lain yang relevan.

    Terakhir, adalah struktur LKS. Struktur LKS harus benar-benar

    dipahami, karena jika salah satu dari struktur itu hilang LKS tidak akan

    terbentuk dengan baik. Adapun struktur tersebut terdiri dari enam

    komponen yaitu judul petunjuk belajar (petunjuk siswa) kompetensi

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    25/126

    10

    garis samping harus sama, begitu pula dengan jarak spasi antara judul

    dan teks utama. Perbedaan spasi akan membuat hasil cetakan menjadi

    tidak rapih.

     b.  Format

    Terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan,  pertama,  Jika lebih

     banyak menggunakan paragraf panjang, akan lebih sesuai dibuat satu

    kolom.  Kedua isi yang berbeda harus dipisahkan dan dilabel secara

    fisual.  Ketiga, strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya

    dipisahkan dan diberi label secara visual.

    c.  Organisasi

    Upayakan untuk selalu menginformasikan kepada siswa sejauh mana

    teks yang sedang dibacanya. Siswa harus mampu melihat secara

    sepintas berada di bab mana atau bagian apa yang sedang dibacanya.

    Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah

    diperoleh. Selain itu dapat pula digunakan kotak untuk memisahkan

     bagian-bagian teks.

    d.  Daya tarik

    Perkenalan setiap bab atau bagian baru harus dengan cara yang

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    26/126

    11

     pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks.

    Ruang kosong dapat berbentuk ruang kosong sekitar judul, batas tepi

    (margin), spasi antar kolom, permulaan paragraf diindentasi, serta

     penyesuaian spasi antar baris atau antar paragraf.

    Spasi antar baris atau antar paragraf dapat membantu meningkatkan

    tingkat keterbacaan.

    Untuk membuat teks lebih interaktif, informasi harus disajikan dalam

     jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses dan dikuasai. Semakin

    kompleks informasi, maka semakin sedikit jumlah butir yang ditampilkan

    dalam sekali penyajian.

    Pertimbangan hasil pengamatan dan hasil analisis kebutuhan siswa,

    harus disiapkan latihan yang sesuai untuk kebutuhan tersebut. Berikan

    kesempatan siswa untuk latihan tambahan, menyiapkan contoh-contoh

    atau menyarankan bacaan tambahan. Memberikan kesempatan pada siswa

    untuk belajar sesuai kemampuan dan kecepatan mereka. Menggunakan

     beragam jenis latihan dan evaluasi.13

     

    5.  Struktur LKS

    Adapun struktur LKS yang umum adalah sebagai berikut:14

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    27/126

    12

    6.  Langkah-langkah membuat LKS

    Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua peserta

    didik. Karena LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses

     pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.15

     

    Untuk bisa membuat LKS sendiri, maka kita perlu memahami langkah-

    langkah penyusunan lembar kegiatan siswa menurut Diknas (2004),yaitu:16 

    a)  Melakukan analisis kurikulum

     b)  Menyusun peta kebutuhan LKS

    c)  Menentukan judul-judul LKS

    d)  Penulisan LKS

    Menurut ali mudhofir dalam bukunya, aplikasi pengembangan kurikulum

    tingkat satuan pendidikan, langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut:17

     

    a)  Melakukan analisis kurikulum: SK, KD, indikator, dan materi

     pembelajaran

     b)  Menyusun peta kebutuhan LKS

    c) 

    Menentukan judul LKS

    d)  Menulis LKS

    e) Menentukan alat penilaian

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    28/126

    13

    yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan

    konsep, dan yang terpenting dalam LKS ada variasi stimulus melalui

     berbagai media dan kegiatan siswa. LKS diharapkan mengutamakan pada

     pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan

    estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan oleh tujuan

     pengembangan pribadi siswa.

     b)  Syarat konstruksi berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

    kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS.

    c)  Syarat teknis menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar

    dan penampilannya dalam LKS

    7. 

    Langkah-langkah pengembangan LKS

    Untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa yang kaya manfaat, maka

    kita harus membuat lembar kegiatan siswa yang menarik. Dengan demikian

    lembar kegiatan siswa akan digunakan secara maksimal dalam pembelajaran

    oleh peserta didik. Adapun langkah-langkah dalam pengembangan lembar

    kegiatan siswa adalah sebagai berikut:19

     

    a.  Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS

    Pada langkah ini kita harus menentukan desain menurut tujuan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    29/126

    14

     b.  Pengumpulan materi

    Dalam pengumpulan materi, hal yang perlu dilakukan adalah

    menentukan materi dan tugas yang akan kita masukkan ke dalam LKS.

    Oleh karena itu, pastikan bahwa materi dan tugas yang harus

    dilaksanakan peserta didik sejalan dengan tujuan pembelajaran.

    Kumpulkan bahan atau materi dan buat rincian tugas yang harus

    dilaksanakan oleh peserta didik kita. bahan yang akan dimuat dalam

    LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan

    materi yang sudah ada. Selain itu, tambahkan pula ilustrasi atau bagan

    untuk memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan.Contoh konkretnya sebagai berikut, berdasarkan tujuan pembelajaran

    yang telah ditentukan pada langkah pertama kita menentukan materi

    Ukuran kertas: A4

    Pengorganisasian

    1.  Penjelasan cara menghadapi LKS

    2.  Uraian materi

    3. 

    Kegiatan/kerja siswa

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    30/126

    15

    LEMBAR KEGIATAN SISWA

    Tugas

    1. 

    Baca materi “teknik penyusunan instrumen penilaian pembelajaran X”

    yang ada dalam LKS ini!

    2. 

    Garis bawahi kata atau kalimatt yang menurut kalian penting!

    3. 

    Buat ringkasan pada tempat yang sudah disebiakan!4.

     

    Tulis paling sedikit empat pertanyaan pada kotak yang suda disediakan!

    5.  Baca kembali materi sambil menjawab pertanyaan yang kalian buat!

    6. 

    Tuliskan jawaban pada tempat yang sudah disediakan!

    7. 

    Jawab soal yang diberikan dalam latihan!

    1

    KONSEP DASAR PENILAIAN

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

    A.  Pengertian Penilaian

    Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    31/126

    16

    d.  Pemeriksaan dan penyempurnaan

    Apabila kita telah berhasil menyelesaikan langkah ketiga, bukan

     berarti LKS dapat dibagikan langsung kepada peserta didik. Sebelum

    memberikannya kepada peserta didik kita perlu melakukan

     pemeriksaan kembali terhadap LKS yang sudah kita kembangkantersebut.

    8 Variabel Pemeriksaan dan Penyempurnaaan Pengembangan LKS

    E. Pertanyaan

    F. Jawaban Pertanyaan

    4

    G. Latihan

    Buatlah review tentang konsep dasar penilaian!

    5

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    32/126

    17

     bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

    ditentukan.

    c.  Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran

    Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang

     pencapaian tujuan pembelajaran.

    d. 

    Kejelasan penyampaian

    Pastikan apakah LKS mudah dibaca dan tersedia cukup ruang untuk

    mengerjakan tugas yang diminta.

    B.  Keterampilan proses sains

    1.  Pengertian 

    Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan

    yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. KPS

    dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai dengan

    karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

    secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun menekankan

     pada penemuan. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perludibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses.

    20 

    Pengertian lain dari pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    33/126

    18

    method and techniques, helping students to be active and to make learning

     permanent. Science process skills are classified as basic (observation, testing,

    classification, relating: number with space, and recording data), causal

    (prediction, determination of variables, and drawing a conclusion) and

    experimental (making a hypothesis, modeling, doing the experiment, changing

    and testing the variables, and making a decision).23 

    Berdasarkan dari pengertian keterampilan proses sains diatas dapat

    disimpulkan bahwa keterampilan proses sains adalah pendekatan

     pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan fisik dan mental

    yang berdasarkan pada orientasi kemampuan.

    2. 

    Kemampuan dalam Keterampilan Proses. 

    Berdasarkan pengertian diatas keterampilan proses sebagai suatu

     pendekatan dalam proses pembelajaran mengarah pada pengembangan

    kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai pendorong untuk

    mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa.

    Adapun kemampuan proses yang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran menurut Oemar hamalik antara lain:

    24 

    a) Mengamati

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    34/126

    19

    kepentingan tertentu. Dalam pengklasifikasian tersebut. diperlukan

    kecermatan selama proses pengamatan.

    c)  Menafsirkan

    Siswa harus memiliki kemampuan menafsirkan fakta, data, informasi,

    atau peristiwa. Keterampilan ini diperlukan untuk melakukan

     percobaan atau penelitian sederhana

    d)  Meramalkan

    Siswa harus memilki keterampilan menghubungkan data, fakta dan

    informasi. Siswa juga dituntu terampil mengantisipasi atau

    meramalkan kegiatan atau peristiwa yang mungkin terjadi pada masa

    yang akan datang.

    e)  Menerapkan

    Siswa harus mampu menerapkan konsep yang sudah dipelajari dan

    dikuasai kedalam situasi dan kondisi yang baru. Keterampilan ini

    digunakan untuk menjelaskan mengenai apa yang akan terjadi dan

    dialami oleh siswa dalam proses belajarnya.f)  Merencanakan penelitian

    Siswa harus memnetukan masalah dan variabel-variabel yang akan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    35/126

    20

     b) Menafsirkan pengamatan

    c) Meramalkan

    d) Menggunakan alat dan bahan

    e) Menerapkan konsep

    f)  Merencanakan percobaan/penelitian

    g) 

    Berkomunikasi

    h) Mengajukan pertanyaan

    Adapun kemampuan atau keterampilan mendasar dalam keterampilan

     proses antara lain:26

     

    a)  Mengobservasi dan mengamati

     b) 

    Menghitung

    c)  Mengukur

    d)  Mengklasifikasi

    e)  Mencari hubungan ruang dan waktu

    f)  Membuat hipotesis

    g) 

    Merencanakan penelitianh)  Mengendalikan variabel

    i) Menafsirkan data

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    36/126

    21

    -  Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan

     b)  Klasifikasi

    -  Mencatat setiap pengamatan secara terpisah

    -  Mencari perbedaan, persamaan

    -  Mengontraskan cirri-ciri

    Membandingkan

    -  Mencari dasar pengelompokan

    -  Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

    c)  Interpretasi

    -  Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

    Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan

    -  Menyimpulkan

    d)  Prediksi

    -  Menggunakan pola-pola hasil pengamatan

    -  Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum

    diamatie)  Mengajukan pertanyaan

    - Bertanya apa bagaimana dan mengapa

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    37/126

    22

    -  Menentukan apa yang diukur, diamati, dicatat

    -  Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja

    h)  Menggunakan alat bahan

    -  Memakai alat/ bahan

    -  Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/ bahan

    Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan

    i)  Menerapkan Konsep

    -  Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

    -  Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa

    yang sedang terjadi

     j) 

    Berkomunikasi

    -  Mengubah bentuk penyajian

    -  Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan

    dengan grafik atau tabel atau pengamatan

    -  Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

    Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian-  Membaca grafik atau tabel atau diagram

    - Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    38/126

    23

    kesimpulan. Dengan kata lain, pemecahan masalah menuntut kemampuan

    memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu.28

     

    4.  Penilaian keterampilan proses

    Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang

     perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap,

    nilai, maupun keterampilan proses. Untuk menilai keterampilan proses dapat

    digunakan cara non tes dengan menggunakan lembar pengamatan.29

     

    C.  Lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains

    LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan

    kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa

     panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek

    kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.

    Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik

    menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.30

     

    Keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-

    keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai

    dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    39/126

    24

    Jadi, LKS berbasis keterampilan proses sains merupakan panduan bagi

    siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau

     pemecahan masalah guna mengembangkan keterampilan proses sains melalui

    kegiatan eksperimen atau demonstrasi.

    D.  Larutan Penyangga

    1. 

    Pengertian Larutan Penyangga

    Larutan penyangga atau buffer   adalah larutan yang digunakan untuk

    mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak  banyak  berubah selama reaksi

    kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya

    hanya berubah sedikit  dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. 

    Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau

    oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen

     penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

    2.  Komponen larutan penyangga

    Larutan penyangga tersdiri dari:

     

    Larutan penyangga yang bersifat asamLarutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    40/126

    25

    mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa

    lemahnya dicampurkan berlebih.

    3.  Perhitungan pada larutan penyangga

    Bila larutan penyangga bersifat asam rumus menghitung pH seperti:

    Bila larutan penyangga bersifat basa rumus menghitung pH seperti: 

    E.  Kerangka berpikir

    LKS merupakan panduan bagi siswa yang digunakan untuk melakukan

    kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah, LKS tersebut dapat berupa

     panduan untuk mengembangkan semua aspek pembelajaran meliputi, aspek

    kognitif dan aspek pembelajaran dalam bentuk eksperimen atau demonstrasi.

    Salah satu manfaat dari LKS adalah untuk melatih peserta didik menemukan

    dan mengembangkan keterampilan proses.Berdasarkan analisis kurikulum, ilmu kimia terdiri dari beberapa

    konsep materi, salah satunya adalah materi Larutan Penyangga Dari konsep

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    41/126

    26

    Adapun keterampilan Proses Sains (KPS) merupakan keterampilan-

    keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan.

    KPS dibangun dari tiga keterampilan manual, intelektual, dan sosial. Sesuai

    dengan karakteristik sains yang berhubungan dengan cara mencari tahu

    tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta, konsep, prinsip saja namun

    menekankan pada penemuan.

    Oleh karena itu pengembangan LKS ini sangatlah penting, dan

    diharapkan dapat memberi solusi yang baik dalam mengembangkan bahan

    ajar, dapat melatih peserta didik dalam melatih dan menemukan keterampilan

     proses sains siwa.

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    42/126

    27

    Keterampilan

    Proses Sains

    KarakteristikKeterampilan

    Proses Sains

    Lembar kegiatan siswamerupakan sekumpulan

    kegiatan mendasar yang

    harus dilakukan siswa,

     baik berupa teoritis

    maupun praktis untuk

    memaksimalkan

     pemahaman dan

     pencapaian kompetensi

    yang harus dikuasai

    Unsur-unsur penyusun

    LKS antara lain:a)  Judul, Mata

    Pelajaran,

    Semester, Tempat

    Kimia

    Lembar

    kegiatan siswa3. Memahami kinetika reaksi,kesetimbangan kimia, dan faktor-

    faktor yang mempengaruhinya,

    serta penerapannya dalam

    kehidupan sehari-hari danindustri.

     

    3.1 Mendeskripsikan

     pengertian laju reaksi dengan

    melakukan percobaan tentang

    faktor-faktor yang

    mempengaruhi laju reaksi.

    1. 

    Menganalisis faktor-faktor

    yang mempengaruhi laju

    reaksi (konsentrasi, luas

     permukaan , suhu, dan

    katalis) melalui percobaan.

    2. 

    Menafsirkan grafik dari data

     percobaan tentang faktor-faktor yang mempenagruhi

    laju reaksi.

    3. Interpretasi

    2. Klasifikasi

    1. Observasi

    4. Prediksi

    5. Membuat pertanyaan

    6. Hipotesis

    7. Merancang

     percobaan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    43/126

    28

    F. 

    Hasil penelitian relevan

    1.  Hasil penelitian Fethiye Karsli dan Çigdem Sahin  dalam jurnal Asia-Pacific

    Forum on Science Learning and Teaching , Volume 10, Issue 1, Article 15, p.1

     berjudul “Developing Worksheet based on Science Process Skills: Factors

    affecting Solubility”, dengan kesimpulan Jurnal ini memberi gambaran untuk

    mengajarkan faktor yang mempengaruhi kelarutan berdasarkan prespektif

    sains guru untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa berbasis

    keterampilan proses sains siswa. Namun masih harus dikembangkan pada

    topik-topik lain untuk aktifitas laboratorium dalam fisika, kimia, dan biologi

    sehingga efektifitas lembar kegiatan dapat diselidiki.

    2. 

    Hasil penelitian Poppy K. Devi dalam jurnal yang berjudul “D.A.R.Ts Using

    Work Sheets For Developing Process Skills And Critical Thinking With Pencil

     And Paper Tasks An Experiment Study In Chemistry Senior High School At

    “Colligative Properties Concept”.”, dengan kesimpulan Jurnal ini

    memberikan kenaikan yang cukup signifikan untuk siswa dalam memahami

    konsep, keterampilan proses, dan kemampuan berfikir kritis.3.  Hasil penelitian Eli Rohaeti, Endang Widjajanti LFX,dan Regina Tutik

    Padmaningrum dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    44/126

     

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.  Waktu dan Tempat Penelitian

    Untuk mengetahui sejauh mana lembar kegiatan siswa yang dikembangkan

    dapat melatih keterampilan proses sains siswa, maka lembar kegiatan siswa akan

    harus diuji cobakan. Uji coba dilaksanakan di MA Jamiyyah Islamiyah, pada

    tahun ajaran 2013/2014.

    B.  Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

    mengembangkan lembar kegiatan siswa. Penelitian ini terdiri dari 4 tahapan

     pengembangan yang lebih dikenal dengan metode 4-D yang terdiri dari define,

    design, develop dan disseminate.1 

    C.  Desain Penelitian 

    Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan

    siswa. Tahap berikutnya adalah tahap perencanaan, dan pelaksanaan. Selanjutnya

     pada tahap penilaian produk, dilakukan penilaian oleh praktisi yang diwakili olehguru serta ahli/pakar yang diwakili oleh dosen kimia untuk mengetahui kualitas

    lembar kegiatan siswa Serta untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    45/126

    30

    1) 

    Analisis kesesuaian materi dengan SK dan KD.

    Pemilihan materi larutan penyangga sebagai materi yang akan diangkat

    dalam LKS yang dikembangkan, didasarkan pada analisis kesesuaian

    materi dengan SK dan KD. Analisis tersebut dilihat dari ragam

     pengetahuan prinsip dan prosedur.

    2) 

    Analisis kebutuhan LKS

    Dalam analisis kebutuhan ini instrumen yang akan digunakan adalah

    observasi dan wawancara. Observasi yang akan digunakan merupakan

    studi dokumen dengan bantuan penilaian rubrik sebagai acuan nanti

    dalam tahapan pengembangan instrumen penilaian.

    Tabel 3.1 Kisi-kisi angket analisis kebutuhan LKS.

     No Komponen Indikator Nomor pernyataan

    Jumlah

    1 Kelayakan Isi Sesuai

    SK/KD

    1 1

    Kebutuhan

    Siswa

    2, 5, 6 3

    Kebutuhan bahan ajar

    3, 4 2

    2 Kebahasaan Dapat dibaca

    dengan baik

    7, 8 2

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    46/126

    31

    3) 

    Menentukan tujuan pembelajaran

    Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan diperinci

    dalam LKS, peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi

    dasar yang berkaitan dengan materi laju reaksi. Kemudian peneliti

    menentukan desain LKS dan pengorganisasian (sistematika) LKS.

     b. 

    Tahapan perancangan

    Dalam tahap pengembangan ini peneliti melakukan dua tahapan, yaitu:

    1)  Pengumpulan materi

    Dalam tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan

    materi sebagai berikut:

    a. 

    Menentukan materi akan dimuat dalam LKS (terdiri dari materi

    apersepsi dan wacana).

     b.  Menentukan alat dan bahan yang dapat siswa pilih untuk

    digunakan dalam eksperimen.

    2)  Penyusunan elemen

    Pada tahap penyusunan elemen, peneliti menyatukan desaindengan materi dan tugas.

    c Tahapan pengembangan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    47/126

    32

    dari tugas-tugas yang diberikan diperiksa dengan bantuan rubrik

     penilaian LKS.

    Tahap

    Pendefinisian

    Analisis Kebutuhan

    LKS

    Analisis Kesesuaian

    Materi dengan SK dan KD

    Tahap Perancangan

    Menentukan tujuan

    Pembelajaran

    Pengumpulan Materi

    Penyusunan

    Elemen

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    48/126

    33

    D. 

    Teknik Pengumpulan Data

    Data proses pengembangan lembar kegiatan siswa berupa data

    deskriptif meliputi data perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian produk.

    Penelitian dimulai dengan menentukan kriteria penilaian lembar kegiatan

    siswa, dilanjutkan dengan tahap perencanaan, dan pelaksanaan.

    Pada tahap penilaian produk, penilaian/validitas isi dilakukan oleh

    guru kimia dan dosen ahli (pembimbing), dimana untuk penilaiannya

    menggunakan angket, untuk mengetahui sejauh mana aspek keterampilan

     proses sains dapat dikembangkan, dilakukan uji coba produk dimana penilaian

    dilakukan berdasarkan data hasil belajar menggunakan lembar kegiatan siswa.

    E. 

    Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diverifikasi.

    Dalam penelitian ini indikator kerja yang meliputi beberapa aspek, meliputi:

    Segi tampilan, penyajian materi yang runtut, dan desain LKS

    Selain angket digunakan juga lembar observasi untuk mengetahui

    tingkat keterampilan proses siswa.1.  Angket

    Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    49/126

    34

    1 Kelayakan Isi Sesuai

    SK/KD

    5 1

    KebutuhanSiswa

    6, 9, 10 3

    Kebutuhan bahan ajar

    7, 8 2

    2 Kebahasaan Dapat dibaca

    dengan baik

    11, 12 2

    Kebahasaan

    yang baik

    13, 14, 15 3

    3 Sajian Sajian

    lengkap

    17, 18, 20 3

    Kemampuan

    siswa

    19 1

    Kejelasan

    tujuan

    16 1

    4 Kegrafisan Tampilan

    yang baik

    21, 22, 23, 24 4

    Tabel 3.2 merupakan kisi-kisi dari angket validitas isi LKS dimana di

    dalam angket validitas isi ini terbagi menjadi empat komponen penililaian

    yaitu, kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan.

    2. 

    Lembar Observasi

    Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa,3 

    “Ob i k k l k

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    50/126

    35

    kesimpulan apakah LKS yang dibuat dapat mengembangkan aspek

    keterampilan proses sains dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang

    atau sangat kurang berdasarkan pedoman penilaian yang diadaptasi dari

     pedoman penilaian Riduwan Sunarto,

    Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor 4 

     No Interval Skor Kategori1 81-100 % Sangat baik

    2 61-80 % Baik

    3 41-60 % Cukup

    4 21-40 % Kurang

    5 1-20 % Sangat kurang

    Tabel 3.3 merupakan tabel Kriteria Interpretasi Skor yang nantinya

    akan digunakan dalam pengkategorian hasil ketercapaian dari aspek

    keterampilan proses sains dan hasil validitas isi.

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    51/126

     

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A.  Hasil Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa

     berbasis keterampilan proses sains pada konsep larutan penyangga.

    Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh data mengenai proses

     pengmbangan produk LKS berbasis keterampilan proses sains dan data hasil

    uji coba produk LKS terhadap pengguna.

    1.  Data Proses Penyusunan LKS

    a.  Tahap pendefinisian

    1) 

    Analisis kebutuhan

    Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan menilai LKS-LKS

    yang sudah digunakan dalam sekolah-sekolah dilingkungan

    tangerang selatan. Dalam analisis kebutuhan ini LKS yang

    digunakan sebanyak tiga buah, adapun yang menjadi aspek

     penilaian dalam analisis kebutuhan ini meliputi aspek struktur LKSdan aspek keterampilan proses sains, yang dimana data hasil

    analisis kebutuhan LKS tertuang pada lampiran 1 yang akan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    52/126

    37

    6 LKS memiliki kegiatan yang

    memungkinkan siswa dapatmengkomunikasikan pendapat dan

    hasil kerja

    32.5

    Kurang

    Rata-rata 53.75 Cukup

    KEBAHASAAN 

    7 LKS dapat dibaca dengan baik 50 Cukup

    8 LKS memiliki informasi yang jelas 50 Cukup9 LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa

    Indonesia50

    Cukup

    10 LKS menggunakan bahasa yang

    efektif dan efisien25

    Kurang

    11 LKS menggunakan bahasa yang

    sesuai dengan tingkat kemampuansiswa

    50Cukup

    Rata-rata 45 Cukup

    SAJIAN 

    12 LKS memiliki tujuan kegiatan yang

     jelas75

    Baik

    13 LKS memiliki struktur yang lengkap 40 Kurang

    14 LKS sudah memiliki sistematika

    yang runut50

    Baik

    15 LKS memiliki tata urutan pelajaranyang sesuai dengan tingkatkemampuan siswa

    40Kurang

    16 LKS iliki i f i C k

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    53/126

    38

    22 LKS memuat aspek klasifikasi 0.16 Sangat kurang

    23 LKS memuat aspek interpretasi 0 Sangat kurang

    24 LKS memuat aspek prediksi 0 Sangat kurang

    25 LKS memuat aspek membuat

     pertanyaan0

    Sangat kurang

    26 LKS memuat aspek hipotesis 0 Sangat kurang

    27 LKS memuat aspek merancang percobaan

    0 Sangat kurang

    28 LKS memuat aspek menggunakanalat dan bahan

    0Sangat kurang

    29 LKS memuat aspek

    mengkomunikasikan0

    Sangat kurang

    30 LKS memuat aspek menerapkan

    konsep75

    Baik

    Rata-rata 14.71 Sangat Kurang

    Tabel 4.1 adalah tabel analisis kebutuhan dimana pada

    tabel ini didapatkan bahwa untuk aspek keterampilan proses sains

    yang tertuang pada LKS masih sangat kurang, hanya untuk

    indikator observasi dan menerapkan konsep saja yang sudah dapat

    dikategorikan baik.Untuk aspek kelayakan isi mendapatkan presentase rata-rata sebesar 53.75% sehingga dapat dikategorikan

    C k t k k k b h d tk 45% hi d t

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    54/126

    39

    kompetensi dasar tersebut. Disamping itu, ditentukan pula

    keterampilan proses sains yang akan dituliskan dalam LKS.

    Adapun Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

    digunakan adalah sebagai berikut:

    Pada SK 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa,

    metode pengukuran dan terapannya, terdapat enam kompetensi

    dasar tetapi peneliti hanya menggunakan KD 4.4 Melakukan

     percobaan untuk mendeskripsikan sifat larutan penyangga serta

     peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan

    menghitung pH-nya.

    Dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah

    ditentukan, peneliti merumuskan indikator dan materi pokok yang

    SK : 4 Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode

     pengukuran dan terapannya

    KD : 4.4Melakukan percobaan untuk mendeskripsikan sifat

    larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam

    tubuh makhluk hidup dan menghitung pH-nya.

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    55/126

    40

    tubuh makhluk

    hidup dan

    menghitung pH-

    nya.

    melalui percobaan.

    -  Menghitung pH

    larutan

    -   pH larutan

    Tabel 4.2 merupakan tabel penjabaran dari SK dan KD

    yang menghasilkan beberapa indikator yang harus dicapai.

    Terdapat tiga buah indikator yang akan menjadi acuan yang akan

    dikembangkan dalam LKS berbasis keterampilan proses

    sains.Untuk mengetahui secara lebih jelas hasil analisis SK/KD

    terdapat pada lampiran 2.

    3)  Menentukan Tujuan Pembelajaran yang akan diturunkan

    dalam LKS

    Untuk menentukan tujuan pembelajaran yang akan

    digunakan di dalam LKS, langkah pertama yang dilakukan peneliti

    adalah melakukan analisis satandar isi untuk menentukan standarkompetenssi dan kompetensi dasar. Setelah standar kompetensi

    dan kompetensi dasar ditentukan peneliti merumuskan indicator

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    56/126

    41

    hidup dan kehidupan

    sehari-hari

    LKS - 

    Prediksi

    Membuktikan sifat

    larutan penyangga

    melalui percobaan

    Menyiapkan alat dan bahan yang

    diperlukan.

    Merancang

     percobaan

    Memasukkan larutan sampel Menggunakan

    alat dan bahanMenguji pH larutan pada tabung

    reaksi pertama dengan cara yang

    tertera didalam LKS

    Meneteskan 1 tetes larutan HCl

     pada tabung kedua

    Menguji larutan yang terdapat

     pada tabung reaksi kedua sesuai

    dengan langkah yang tertera

     pada LKS

    Meneteskan 1 tetes larutan

     NaOH pada tabung reaksi ketiga

    Menguji larutan yang terdapat

    d t b k i k ti i

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    57/126

    42

    disediakan

    Membuat grafik hubungan

    antara pH dengan volume

    larutan

    - Mengkomunikasi

    kan

    Menghitung pH larutan Menjawab pertanyaan yang

    tertera dalam LKS

    - Menerapkan

    Konsep

    Tabel 4.3 merupakan tabel hasil analisis indikator LKS yang telah

    diintegrasikan dengan aspek keterampilan proses. Analisis

    indikator tersebut merupakan kerangka acuan yang akan digunakan

    dalam membuat LKS berbasis keterampilan proses sains

    b.  Tahap Perancangan

    1)  Pengumpulan materi

    Materi yang akan dimuat di dalam LKS berbasis keterampilan

     proses sains ini yaitu:

    Tabel 4.4 Materi yang akan dimuat dalam LKSIndikator Materi

    M t h i k j l t P l t

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    58/126

    43

    2) 

    Penyusunan Elemen

    Pada tahap ini, peneliti mengintegrasikan hasil tahap

     pertama dan tahap kedua ke dalam LKS berbasis keterampilan

     proses sains. Komponen-komponen yang terdapat di dalam LKS

    di tampilakan dalam bentuk desain sebagai berikut: 

    Tabel 4.5 Penentuan Desain LKS yang dibuat

    Tabel 4 5 merupakan penentuan desain LKS yang dibuat

    Ukuran kertas: letter landscape 

    Pengorganisasian

    1. 

    Judul LKS

    2.  Penjelasan cara menghadapi LKS

    3.  SK/KD

    4.  Indikator

    5.  Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang

    dilakukan6.

     

    Materi, memuat wacanaa yang digunakan di dalam LKS.

    7. 

    Alat dan bahan, memuatkan alat dan bahan yang diperlukan

    8. 

    Langkah Kerja, merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa

    untuk membangun konsep berdasarkan pengamatan. Dalam kegiatan ini

    siswa dituntut membuat bagan/ gambar dari kegiatan yang mereka lakukan.

    9. 

    Tabel hasil pengamatan, berupa tabel/kolom yang disediakan untuk mencatat

    data hasil pengamatan.

    10.  Pertanyaan, berupa pertanyaan pengarah yang dapat membantu siswa

    mendapatkan konsep yang dari materi yang diajarkan dan membantu siswamembuat kesimpulan

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    59/126

    44

    a) 

    Validasi awal

    Berikut ini hasil validasi awal LKS berdasarkan penilaian ahli

    dan praktisi.Adapun hasil validasi awal secara lengkap terdapat

     pada lampiran 5.

    Tabel 4.6 Hasil Validasi Awal LKS oleh Ahli dan Praktisi

    Aspek penilaian % rata-rata Kriteria rata-rata

    Aspek Keterampilan Proses

    Sains68,75 Baik

    Aspek Kelayakan Isi 41.67 Cukup

    Kebahasaan 5 Sangat kurang

    Sajian 55 Cukup

    Kegrafisan 25 Kurang

    Berdasarkan hasil validasi awal dari ahli dan praktisi,

    aspek keterampilan proses sains mempunyai rata-rata 68,75%,

    atau dapat dikategorikan baik,1dimana pada aspek lks

    menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai denganSK dan KD memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%.

    U t k k k l k i i i t t t

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    60/126

    45

    kurang.3  Untuk aspek indikator LKS memiliki informasi yang

     jelas memilki presentase sebesar 25%, sementara untuk aspek

    Indikator yang lain memilki presentase masing-masing sebesar

    0%.

    Untuk aspek sajian memiliki presentase rata-rata sebesar

    55% sehingga dapat dikategorikan cukup.4 Untuk aspek indikator

    LKS memiliki struktur yang lengkap memiliki presentase 100%,

    aspek Indikator LKS sudah memiliki sistematika yang runut

    sebesar presentase 75%, untuk aspek Indikator LKS memiliki tata

    urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa

    50%, sementara untuk aspek Indikator LKS memiliki tujuankegiatan yang jelas dan LKS memiliki informasi yang lengkap

    memiliki presentase masing-masing 25%.

    Untuk aspek kegrafisan memiliki presentase rata-rata 25%

    sehingga dapat dimasukkan ke dalam kategori kurang.5  Untuk

    aspek Indikator LKS memiliki layout/ tata letak yang menarik

    memiliki sebesar 0%, untuk aspek indikator LKS memiliki

    ilustrasi/gambar/foto yang baik dan berhubungan dengan konsep

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    61/126

    46

    Gambar 4.1 diagram hasil validasi awal LKS

    Gambar 4.1 merupakan diagram hasil validasi awal LKS

    yang dimana menunjukkan bahwa untuk aspek KPS memperoleh

     presentase tertinggi sedangkan untuk aspek kebahasaan

    memperoleh presentase terendah.

    b)  Validasi akhir

    Berikut ini adalah hasil dari validasi tahap akhir oleh ahli

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    62/126

    47

    Kegrafisan 100 Sangat baik

    Berdasarkan dari hasil validasi akhir dari ahli dan

     praktisi, didapatkan bahwa untuk tiap aspek memiliki

     peningkatan menjadi sangat baik sehingga LKS ini dapat

    digunakan. Dengan rincian untuk aspek keterampilan proses

    menjadi 100 %, untuk aspek sajian menjadi 95%, untuk aspek

    kelayakan isi menjadi 91.67%, untuk aspek kebahasaan

    menjadi 95% dan untuk aspek kegrafisan menjadi 100%.

    Untuk lebih memudahkan dalam memahami data hasil

    validasi akhir LKS, data ditampilkan dalam bentuk diagram

    seperti pada gambar dibawah ini:

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    63/126

    48

    mengetahui sejauh mana aspek keterampilan proses sains tersebut dapat

    dikembangkan dalam LKS maka dilakukan uji coba produk, data yang

    diperoleh berupa data hasil anilisis produk LKS yang diisi siswa dan hasil

    observasi kegiatan belajar siswa.

    a.  Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa pada LKS

    Analisis produk ini untuk mengetahui tujuh aspek keterampilan

     proses antara lain: klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan,

    hipotesis, mengkomunikasikan, dan menerapkan konsep. Adapun hasil

    analisis LKS ini diisi oleh 30 siswa, dan diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 4.8 Hasil Analisis Keterampilan Proses Sains Pada LKS

     NO Aspek Keterampilan ProsesSains

    Rata-rataAspek (%)

    Kriteria

    1 Klasifikasi 70 Baik

    2 Interpretasi 72,5 Baik

    3 Prediksi 71,67 Baik

    4 Membuat pertanyaan 67,5 Cukup5 Hipotesis 50,83 Cukup

    6 M k ik ik 70 83 B ik

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    64/126

    49

    Untuk memudahkan dalam memahami data hasil analisis KPS

     pada LKS data hasil analisis tersebut dibuat dalam bentuk diagram yang

    terdapat pada gambar dibawah berikut ini:

    Gambar 4.3 Hasil analisis aspek KPS yang terdapat dalam LKS

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    65/126

    50

    Aspek KPS yang

    diamati

    Kegiatan yang dilakukan % rata-

    rata aspek

    Kriteria

    Observasi Membaca dan memahami wacana

    yang telah disediakan

    75,41 BaikMengamati seluruh proses

     pengujian pH larutan dengan

    seksama

    Merancang percobaan Mengambil alat

    76,25 BaikMengambil bahan yang

    digunakan

    Menggunakan alat dan

     bahan

    Meneteskan larutan NH3/ NH4Cl/

    campuran NH3 dengan NH4Cl

    menggunakan pipet tetes ke

    dalam 4 buah tabung reaksi

    masing – masing 20 tetes

    Menguji pH larutan pada tabungreaksi pertama dengan cara yang

    t t did l LKS

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    66/126

    51

    dengan langkah yang tertera pada

    LKS

    Meneteskan 1 tetes aquades pada

    tabung keempat

    Menguji larutan yang terdapat

     pada tabung reaksi keempat

    sesuai dengan langkah yang

    tertera pada LKS

    Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi aspek keterampilan proses

    sains, didapatkan bahwa secara umum ketiga aspek keterampilan tersebut

    masing-masing sudah termasuk ke dalam kriteria baik dengan nilai

     presentase untuk masing-masing, yaitu 75,41%;76,25%;77,60%.Adapun

    untuk secara lebih lengkapnya pengolahan aspek KPS yang terobservasi

    dalam kegiatan praktikum dapat dilihat pada lampiran 8.

    Untuk memudahkan dalam memahami hasil analisis ini, data

    dituangkan dalam bentuk diagram seperti gambar berikut ini:

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    67/126

    52

    Gambar 4.4 merupakan hasil analisis aspek KPS yang diobservasi

    dari kegiatan praktikum, berdasarkan grafik tersebut didapatkan bahwa

    untuk aspek menggunakan alat dan bahan memperoleh presentase

    tertinggi, sedangkan untuk aspek observasi memperoleh presentase

    terendah.

    c. 

    Data respon siswa

    Setelah LKS ini diujicobakan, kemudian melakukan penyebaran

    angket untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS yang telah

    dikembangkan, adapun respon siswa yang akan dinilai berdasarkan angket

    ini meliputi aspek kelayakan isi, sajian, kebahasaan dan kegrafisan.

    Tabel 4. 10 Hasil Penilaian Siswa terhadap LKS berbasisKeterampilan Proses Sains

    Aspek Penilaian Persentase rata-rata Kriteria rata-rata

    Kelayakan Isi 78.19% Baik

    Kebahasaan 80.57% Baik

    Sajian 82.65% Sangat Baik

    Kegrafisan 85.22% Sangat Baik

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    68/126

    53

    Gambar 4.5 Grafik persentase komponen aspek kelayakan isi

    Dari gambat 4.5 diketahui persentase untuk komponen

    kesesuaian SKKS, penambahan wawasan dan perkembangan siswa

    yaitu 82,29 %: 80% dan 72,29%

     b.  Aspek kebahasaan

    Indikator dalam aspek kebahasaan meliputi keterbacaan, kaidah

     bahasa Indonesia, keefektifan bahasa dan mudah dipahami. Padagambar 4.6 berikut, disajikan grafik persentase penilaian siswa

    pada komponen kebahasaan dalam LKS yang dikembangkan

    54

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    69/126

    54

    Dari gambar 4.6 Dapat diketahui persentase masing-masing

    untuk komponen keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, mudah

    dipahami dan keefektifan bahasa yaitu 80%: 85%: 82,29% dan

    75%

    c.  Aspek sajian

    Indikator dalam aspek meliputi kejelasan judul, tujuan dan

    instruksi, sistematis, memotivasi siswa dan kelengkapan informasi.

    Pada gambar 4.7 berikut, disajikan grafik persentase penilaian

    siswa pada komponen aspek sajian dalam LKS yang

    dikembangkan.

    55

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    70/126

    55

     penilaian siswa pada komponen aspek kegrafisan dalam LKS yang

    dikembangkan.

    Gambar 4.8 Grafik persentase penilaian siswa terhadap komponen

    aspek kegrafisan

    Dari gambar 4.8 Dapat diketahui persentase penilaian siswa

    untuk komponen ukuran dan jenis huruf, ketepatan tata letak,

    kesesuaian gambar dan desain tampilan LKS sebesar 88%:85,29%: 85,29%: 82,29%.

    56

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    71/126

    56

    terdapat di dalam LKS sudah mengarahkan kepada aspek keterampilan proses

    sains. Pada tahap validasi awal untuk aspek pendekatan keterampilan proses

    sains mendapatkan presentase sebesar 68,75%, dimana pada aspek lks

    menyuguhkan skenario atau wacana masalah yang sesuai dengan SK dan KD

    memiliki memiliki presentase terkecil sebesar 50%, hal ini dikarenakan untuk

    wacana yang ditampilkan didalam LKS masih memiliki kekurangan dalam hal

    untuk peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari peneliti

    memasukkan lebih dari dua contoh peranan larutan penyangga dalam

    kehidupan sehari-hari. Adapun masukan dari validator adalah untuk

    mengurangi jumlah wacana yang dimasukkan ke dalam LKS agar siswa lebih

    terfokuskan dalam proses pengambilan data peneliti atau dalam proses pembelajaran siswa.

    Aspek kelayakan isi meliputi LKS sesuai dengan standar kompetensi

    dan kompetensi dasar, LKS sesuai dengan kebutuhan siswa, LKS sesuai

    dengan kebutuhan bahan ajar, LKS sesuai dengan substansi materi, LKS

    mampu menambah wawasan pengetahuan, dan LKS memiliki kegiatan yang

    memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan pendapat dan hasil kerja.

    Pada tahap validasi awal aspek kelayakan isi mendapatkan persentase rata-rata

    57

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    72/126

    57

    Sesudah divalidasi menjadi

    Aspek sajian meliputi LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas, LKS

    memiliki struktur yang lengkap, LKS sudah memiliki sistematika yang

    runut,LKS memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat

    kemampuan siswa, dan LKS memiliki informasi yang lengkap.Pada validasi

    awal aspek ini memiliki presentase rata-rata sebesar 55%.Untuk aspek ini

    validator memberikan masukan untuk memperjelas tujuan kegiatan dengan

    menambahkan menghitung pH larutan penyangga seperti sebagai berikut ini:

    Sebelum divalidasi

    Fakta-fakta apa saja yang dapat kamu temukan dalam wacana

    tersebut?

    Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………

    Tujuan Pembelajaran:  Membuktikan sifat larutan penyangga melalui percobaan

    Mengetah i cara kerja lar tan pen angga dalam t b h makhl k hid p

    58

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    73/126

    58

    dan LKS memiliki desain tampilan yang menarik. Untuk aspek ini validator

    menyarankan untuk menambahkan background dalam LKS, dan menampilkan

    gambar-gambar alat yang digunakan dalam percobaan, serta menggunakan

    huruf times new roman ukuran dua belas.

    Sebelum divalidasi

    Sesudah divalidasi

    Alat-alat Gambar

      Tabung

    reaksi

    Alat –alat1.  Tabung reaksi

    2.  Indikator universal

    3.  Plat tetes

    4.  Rak tabung reaksi

    5.  Pipet tetes 

    59

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    74/126

    59

     persentase 75%. Dengan demikian didapatkan bahwa untuk aspek

    keterampilan proses mengobservasi mendapatkan presentase rata-rata sebesar

    75,41%, dan dapat dikategorikan baik.

    Aspek Klasifikasi,  data dari aspek klasifikasi ini diperoleh melalui

     proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam

    LKS, adapun pertanyaan tersebut, yaitu “Fakta-fakta apa saja yang dapat

    kamu temukan dari wacana tersebut?”. Adapun jawaban yang diharapkan oleh

     peneliti, yaitu “Air liur memiliki pH 6,8 dan bersifat sebagai larutan

     penyangga yang dapat menyegah gigi keropos”. Adapun jawaban-jawaban

    yang diberikan oleh siswa antara lain sebagai berikut ini“Asam cuka membuat

    gigi kita keropos” dan “Gigi tersusun atas kalsium sehingga memudahkanuntuk bereaksi dengan senyawa asam, dan mengakibatkan gigi keropos, tetapi

    itu tidak terjadi hal ini dikarenakan ada zat yang menetralkan yaitu air liur

    atau air ludah”.Berdasarkan jawaban-jawaban siswa tersebut didapatkan

     persentase rata-rata sebesar 70%, dengan kategori baik.

    Aspek Interpretasi, data dari aspek Interpretasi ini diperoleh melalui

     proses analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam

    LKS adapun pertanyaan tersebut yaitu “Berdasarkan fakta-fakta yang telah

    60

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    75/126

    60

    Aspek Prediksi, data dari aspek Prediksi ini diperoleh melalui proses

    analisis dari jawaban siswa dari pertanyaan yang terdapat di dalam LKS,

    adapun pertanyaan tersebut, yaitu “Berdasarkan wacana tersebut, apabila kita

    menambahkan cuka berlebih ke dalam bakso yang kita makan, apakah larutan

     penyangga dalam mulut kita masih berfungsi dengan baik untuk melindungi

    email gigi kita?”.Adapun jawaban yang diharapkan oleh peneliti, yaitu

    “Larutan penyangga dalam mulut kita akan bekerja kurang baik untuk

    melindungi email gigi kita”. Sedangkan jawaban yang diberikan oleh siswa

    antara lain, yaitu “Tidak, karena larutan penyangga hanya terjadi ketika

     penambahan sedikit asam/basa”. Berdasarkan jawaban-jawaban yang

    diberikan oleh siswa didapatkan bahwa persentase rata-rata untuk aspek inisebesar 71,67%, sehingga dapat dikategori dalam kategori baik.

    Aspek Membuat pertanyaan, data aspek ini didapatkan dari

     jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh siswa dalam LKS yang telah

    diberikan, adapun dasar-dasar dari membuat pertanyaaan ini, yaitu pertanyaan

    yang dibuat harus berdasarkan pada tindak lanjut dari wacana, dan sesuai

    dengan materi. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang diberikan oleh

    siswa diantaranya “Apakah baik jika kita memakan makanan yang

    61

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    76/126

    61

    siswa didapatkan persentase rata-rata sebesar 50,83% sehingga dapat

    dikategorikan ke dalam kategori cukup.

    Aspek Merancang percobaan,  pada aspek ini data didapatkan dari

    dua kegiatan, adapun kegiatan yang dilakukan, yaitu mengambil seluruh alat

    yang digunakan dan mengambil seluruh bahan yang digunakan. Untuk

    kegiatan mengambil seluruh alat yang digunakan mendapat persentase rata-

    rata sebesar 76,67% dan untuk kegiatan mengambil seluruh bahan yang

    digunakan mendapatkan presentase rata-rata sebesar 75,83%. Adapun dalam

    kegiatan mengambil seluruh alat yang digunakan beberapa siswa tidak

    mengambil plat tetes dan rak tabung reaksi. Adapun dalam kegiatan

    mengambil seluruh bahan yang digunakan tidak mengambil aquades yangnantinya akan diuji coba. Adapun untuk aspek merancang percobaan secara

    keseluruhan memperoleh persentase sebesar 76,25% dan dapat dikategorikan

    ke dalam kategori baik.

    Aspek Menggunakan Alat dan Bahan, untuk aspek ini data

    didapatkan dari kegiatan-kegiatan yang mewakilkan dari aspek ini, adapun

    kegiatannya sebagai berikut: Meneteskan larutan NH3  atau NH4Cl atau

    campuran NH3 dengan NH4Cl menggunakan pipet tetes ke dalam 4 buah

    62

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    77/126

    62

     penetesan yang dilakukan oleh siswa dilakukan bergantian, tidak semua siswa

    meneteskan larutan NH3. Untuk kegiatan menguji pH larutan pada tabung

    reaksi pertama dengan cara yang tertera didalam LKS mendapatkan

     presentase sebesar 70%, untuk kegiatan ini siswa juga melakukan pengujian

    secara bergantian.Untuk kegiatan Meneteskan 1 tetes larutan HCl pada tabung

    kedua mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatan ini siswa juga

    melakukannya secara bergantian namun tidak seluruh siswa melakukan.

    Untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi

    kedua sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase

    sebesar 74,17%, untuk kegiatan meneteskan 1 tetes larutan NaOH pada

    tabung reaksi ketiga mendapatkan presentase sebesar 85%, untuk kegiatanmenguji pH larutan yang terdapat pada tabung reaksi ketiga sesuai dengan

    langkah yang tertera pada LKS mendapatkan presentase sebesar 75%, untuk

    kegiatan meneteskan 1 tetes aquades pada tabung keempat mendapatkan

     presentase sebesar 70,83%, untuk kegiatan menguji pH larutan yang terdapat

     pada tabung reaksi keempat sesuai dengan langkah yang tertera pada LKS

    memperoleh persentase sebesar 75,83%. Adapun untuk seluruh kegiatan

    tersebut siswa melakukannya bergantian namun beberapa siswa tidak

    63

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    78/126

    63

    Aspek Menerapkan Konsep, untuk aspek ini data diperoleh

     berdasarkan jawaban-jawaban yang dituliskan di dalam LKS yang siswa

    kerjakan. Adapun pertanyaan yang digunakan untuk aspek ini adalah

    “Hitunglah pH dari larutan NH3  0,1 M sebanyak 10 mL jika ditambahkan

    dengan larutan HCl 0,2 M sebanyak 4 ml!, (kb NH3= 1x10-5

    )”. Adapun

     jawaban yang diberikan oleh siswa sudah mendekati jawaban yang

    diingginkan oleh peneliti. Sehingga berdasarkan hasil jawaban para siswa

    didapatkan bahwa untuk aspek menerapkan konsep memperoleh presentase

    sebesar 89,17% dan dapat dikategorikan ke dalam kategori sangat baik.

    3.  Berdasarkan angket respon siswa

    Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa aspek yang memiliki persentase tertinggi adalah aspek kegrafisan dengan presentase sebesar

    85,22% kemudian diikuti dengan aspek sajian sebesar 82,65%, aspek

    kebahasaan sebesar 80,57%, dan yang terendah adalah aspek kelayakan isi

    dengan persentase sebesar 78,19%.

    Aspek Kegrafikan, dari data persentase angket penilaian siswa pada

    Tabel 4.5, persentase rata-rata tertinggi ada pada komponen kegrafikan. Hal

    ini disebabkan karena sebagian besar responden menilai indicator indikator

    64

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    79/126

    64

    Aspek Sajian, untuk komponen tertinggi selanjutnya setelah komponen

    kegrafikan adalah komponen penyajian yaitu sebesar 82,65%. Mayoritas

    siswa menyatakan bahwa LKS sudah disusun secara sistematis dari

     pendahuluan berupa cover LKS, isi LKS berupa wacana, pertanyaan diskusi,

    adanya panduan praktikum dan penutup berupa evaluasi.

    Judul, tujuan, dan instruksi dalam LKS juga dinilai sangat jelas. Untuk

    aspek kelengkapan informasi mendapatkan nilai sebesar 82,29%. Mayoritas

    siswa menyatakan bahwa informasi yang tertuang didalam LKS ini sudah

    lengkap, hal ini dikarenakan didalam LKS ini sudah memberikan memberikan

    informasi yang perlu diketahui siswa diantaranya tertuang didalam wacana

    yang terdapat di dalam LKS. Dan indikator dengan nilai rata-rata terendahadalah memotivasi siswa dengan persentase sebesar 75%. Untuk indikator

    memotivasi siswa, dinilai paling rendah karena beberapa siswa tidak

    termotivasi untuk belajar dengan LKS berbasis keterampilan proses sains.

    Aspek Kebahasaan, aspek ini mendapatkan persentase sebesar 80,57%.

    Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam aspek kebahasan adalah

    keterbacaan, kaidah bahasa Indonesia, mudah dipahami dan keefektifan

    bahasa Komponen yang memiliki persentase tertinggi diantara komponen-

    65

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    80/126

    65

    ini dikarenakan kata-kata yang digunakan didalam LKS menurut para siswa

    tidak langsung menuju ke inti pertanyaan yang dimaksud.

    Aspek Kelayakan Isi, aspek ini mendapatkan persentase rata-rata sebesar

    78,19%. Adapun komponen yang terdapat didalam aspek ini meliputi

    kesesuaian SKKD, penambahan wawasan, dan perkembangan siswa.

    Untuk komponen kesesuaian dengan SKKD siswa menilai LKS sesuai

    dengan SKKD, hal ini menandakan LKS sudah mengacu pada SKKD yang

    ditentukan. Untuk komponene penambahan wawasan siswa sebagian besar

    siswa menyatakan bahwa LKS ini mampu menambahkan wawasan siswa

    karena disajikan wacana tentang larutan penyangga yang ada didalam tubuh

    manusia. Namun, untuk komponen perkembangan siswa memiliki persentase

    terendah diantara komponen aspek kelayakan isi. Hal tersebut berarti

     beberapa siswa menyatakan LKS kurang sesuai dengan perkembangan

    mereka sehingga terlalu sulit untuk diikuti oleh siswa. Hal tersebut karena

    siswa diharuskan merancang eksperimen terlebih dahulu sebelum melakukan

    kegiatan percobaan.

     

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    81/126

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A.  Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

    diperoleh kesimpulan yaitu mengembangkan LKS dengan urutan sebagai

     berikut:

    1.  Menganalisis kurikulum.

    2.  Menyusun peta kebutuhan LKS.

    3.  Menentukan Judul LKS

    4. 

    Penulisan LKS5.  Uji Validitas LKS

    6.  Uji coba terbatas terhadap LKS.

    Berdasarkan hasil uji validitas isi didapatkan presentase untuk per

    aspek sebagai berikut:

    1.  Aspek keterampilan proses 100 % yang terdiri dari seluruh pertanyaan

    sudah mengarahkan aspek KPS dan seluruh instruksi sudah mengarahkan

    kepada aspek KPS

    67

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    82/126

    4. 

    Sajian 95% yang terdiri dari indikator memiliki tujuan yang jelas, sturktur

    yang lengkap, sistematika yang runut, tata urutan sesuai dengan tingkat

    kemampuan siswa, informasi yang lengkap.

    5.  Kegrafisan 100% terdiri dari indikator jenis dan ukuran huruf yang

    menarik, layout yang menarik, ilustrasi atau gambar atau foto yang

     berhubungan dengan konsep dan memiliki desain tampilan yang menarik.

    6.  Aspek keterampilan proses yang diamati sebesar 74,90% yang terdiri dari

    aspek observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, membuat pertanyaan,

    hipotesis, mengkomunikasikan dan menerapkan konsep.

    B.  Saran

    Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapatdikemukakan beberapa saran berikut:

    1.  Guru kimia khususnya pada sekolah tempat dilakukannya penelitian,

    diasarankan dapat membuat LKS sendiri dan dapat diintegrasikan dengan

    kegiatan praktikum serta dapat memunculkan keterampilan proses sains

    siswa terutama pada konsep kimia.

    2.  Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan agar para guru dapat

    mengembangkan LKS sendiri yang dapat diintegrasikan dengan

     

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    83/126

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim,  Panduan Penyusunan KTSP Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP, SMA Seri Perundangan, Yogyakarta: Pustaka Yustisia,

    2007.

    Arsyad, Azhar., Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

    Bungin, Burhan.,  Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

     Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2007.

    Dahar, Ratna Wilis.,  Pengelolaan Pengajaran Kimia, Jakarta: Universitas Terbuka,

    1986.

    Hamalik, Oemar., Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

    Majid, Abdul.,  Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

    Guru, Bandung: PT. Rosda Karya, 2005.

    Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta, 2007.

    69

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    84/126

    Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

     D. Bandung: Alfabeta, 2010.

    Trianto. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam

     Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara. 2010.

    Usman, Moh. Uzer.,  Menjadi Guru Profesional . Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.

    2008.

    Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

    2009.

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    85/126

     

    Lampiran 1

    Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

    No. Pernyataan Jawaban LKS 1 Jawaban LKS 2 Jawaban LKS 3 Rata-rata

    Presentase Keterangan4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0

    KELAYAKAN ISI 

    1 LKS sesuai dengan Standar

    Kompetensi dan Kompetensi Dasar

    3 3 3 375

    Baik

    2 LKS sesuai dengan kebutuhan

    siswa2 2 2 2

    50Cukup

    3 LKS sesuai dengan kebutuhan bahan ajar

    2 2 2 250

    Cukup

    4 LKS sesuai dengan substansi materi 3 3 2 2.6 65 Baik

    5 LKS mampu menambah wawasan

     pengetahuan2 2 2 2

    50Cukup

    6 LKS memiliki kegiatan yang

    memungkinkan siswa dapatmengkomunikasikan pendapat dan

    hasil kerja

    2 1 1 1.3

    32.5

    Kurang

    Rata-rata 53.75 Cukup

    KEBAHASAAN 

    7 LKS dapat dibaca dengan baik 2 2 2 2 50 Cukup

    8 LKS memiliki informasi yang jelas 2 2 2 2 50 Cukup

    9 LKS sesuai dengan Kaidah Bahasa

    Indonesia

    2 2 2 250

    Cukup

    10 LKS menggunakan bahasa yang

    efektif dan efisien1 1 1 1

    25Kurang

    11 LKS menggunakan bahasa yangsesuai dengan tingkat kemampuan

    2 2 2 250

    Cukup

  • 8/17/2019 Muhammad Iskandar Fauzi-fitk

    86/126

     

    siswa

    Rata - rata 45 Cukup

    SAJIAN 

    12 LKS memiliki tujuan kegiatan yang jelas

    3 3 3 375

    Baik

    13 LKS memiliki struktur yanglengkap (judul, petunjuk belajar

    /petunjuk siswa, kompetensi yangakan dicapai, informasi pendukung,

    tugas-tugas dan langkah-langkah

    kerja, penilaian)

    2 2 1 1.6

    40

    Kurang

    14 LKS sudah memiliki