72
MUTU ORGANOLEPTIK SELAI KULIT SEMANGKA(Citrullus Lanatus) YANG DITAMBAHKAN SARI BUAH SIRSAK (Annona Muricata Linn) KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi Stikes Perintis Padang Oleh : ARINTA RAHAYU 1613411004 PROGRAM STUDI DIII GIZI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG 2019

MUTU ORGANOLEPTIK SELAI KULIT SEMANGKA(Citrullus …repo.stikesperintis.ac.id/722/1/kti pdf 2.pdf · kalsium dan fosfor masing-masing sebesar 31 mg dan 11 mg per 100 gram kulit semangka

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • MUTU ORGANOLEPTIK SELAI KULIT SEMANGKA(Citrullus

    Lanatus) YANG DITAMBAHKAN SARI BUAH SIRSAK

    (Annona Muricata Linn)

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

    Pendidikan Diploma III Gizi Stikes Perintis Padang

    Oleh :

    ARINTA RAHAYU

    1613411004

    PROGRAM STUDI DIII GIZI

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    PERINTIS PADANG

    2019

  • KATA PERSEMBAHAN

    Bismillahirrohmanirrohim

    “ Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena dan lautan

    dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belim akan habislah

    kalimat – kalimat

    Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya allah maha perkasa lagi maha

    Bijaksana”.

    (Qs. Lukman :27)

    Alhamdulillah…. Dengan ridha-mu ya Allah…

    Amanah ini telah selesai sebuah langkah usai sudah cinta telah ku gapai, namun

    itu

    Bukan akhir dari perjalanan ku, melainkan awal dari buah perjalanan.

    Papa …. Mama

    Dengan ini saya persembahkan karya ini untukmu

    (Almh) Ibunda Bismarahayu terimakasih atas limpahan kasih sayang semasa

    hidupnya

    dan memberikan rasa rindu yang berarti.

    Ayahanda Edwarmen terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang yang tak

    terhingga

    dan selalu memberikan yang terbaik. Menuju hari depan yang cerah Kini diriku

    telah selesai dalam studiku dengan kerendahan hati yang tulus.

    Bersama keridhaan – mu ya allah kupersembahkan

    karya tulis ini untuk yang termulia, Ayahanda

    MY Brother

    Untuk abangku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian,

    walaupun sering bertengkar tepi hai itu selalu menjadi warna yang tak akan bias

    tergantikan,

    terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya

    karya kecil ini yang dapat aku persembahan.

    Maaf belum bisa menjadi panutan

    seutuhnya, tepi aku akan selalu

    menjadi yang teebaik untuk

    kalian semua….

    Sahabat dan seluruh teman – temanku

    Tanpa kalian mungkin masa – masa kuliah saya akan menjadi biasa - biasa saja,

  • Maaf jika banyak salah dengan maaf yang tak terucap. Terima kasih untuk

    support dan luar biasa, sampai saya bias menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Semoga kelak

    nantik kita masih bisa menjaga silaturahmi kita

    .. Amin….ya Allah

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    DATA PRIBADI

    Nama : ARINTA RAHAYU

    Tempat/Tanggal Lahir : Bukittinggi / 03

    agustus 1996 Jenis Kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Kebangsaan : Indonesia

    Status Perkawinan : Belum Kawin

    Alamat :Lubuk Gading IV Blok J No 13,

    Lubuk Buaya Padang

    No. Telp/HP 082284947125

    PENDIDIKAN FORMAL

    1. 2001 - 2002 :TK SAYANG IBU LUBUK BUAYA

    2. 2002 – 2009 : SDN 38 LUBUK BUAYA PADANG

    3. 2009 – 2012 : SMP ANGKASA LANUD

    PADANG 4. 2012 – 2015 : SMKN 09 PADANG

    5. 2016 – 2019 : PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

    STIKes PERINTIS PADANG

  • PENGALAMAN AKADEMIS

    1. Problem Bassed Learning (Table Manner) di Hotel Basko Padang.

    2. Problem Bassed Learning di Aerofood Cathering Service Jakarta.

    3. Problem Bassed Learning di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.

    4. Problem Bassed Learning di PT. Cimory Semarang

    5. Praktek Kerja Lapangan Aulia Hospital Pekanbaru ( Februari – Maret ).

    6. Pengabdian Masyarakat dan Pratek Kerja Lapangan di Kabupaten Lima

    Puluh Kota, Kenagarian Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Jorong

    Guguak Nunang.

  • STIKes PERINTIS PADANG

    PROGAM STUDI D III GIZI

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2019

    ARINTA RAHAYU

    MUTU ORGANOLEPTIK SELAI KULIT SEMANGKA (Citrullus Lanatus)

    YANG DITAMBAHKAN SARI BUAH SIRSAK ( Annona Muricata )

    Viii, 35 Halaman, 9 Tabel, 9 Lampiran

    ABSTRAK

    Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya hasil sumber daya alam. Salah

    satu hasilnya adalah buah-buahan merupakan salah satu komoditas pertanian yang

    paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena kandungan berbagai vitamin

    yang banyak terdapat dalam buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk

    segar, tetapi sebagaian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan

    seperti manisanya, asinan, selai, maupun jelly.Buah semangka memiliki beragam

    manfaat karena semangka adalah salah satu buah yang bebas lemak dan memiliki

    kadar mineral dan vitamin A, B dan C.. Buah sirsak mengandung vitamin C dalam

    buah sirsak mempunyai fungsi untuk selalu menjaga daya tahan tubuh dan

    mencegah radikal bebas dan kandungan riboflavin atau vitamin B2 dapat

    menurunkan sakit kepala seperti migrain serta memperlancar metabolisme tubuh.

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desaun

    rencangan acak lengkap ( RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan dua kali

    ulangan. Analisis digunakan dengan menggunakan analisis sidik ragam untuk

    melihat perbedaan perlakuan antar kelompok perlakuan. Jika hasil berbeda nyata (

    F hitung > F tabel ) maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range

    Test. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember - juli 2019 dan pengamatan

    yang dilakuan adalah subjektif yang dilakukan terhadap cita rasa ( uji hendonik )

    dengan panelis 25 orang.

    Hasil pengamatan subjektif menggunakan uji organoleptik didapat rata – rata

    tingat kesukaan panelis terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur berada pada tingat

    suka samapi pada tingkat kurang suka, dengan hasil terbaik yaitu pada perlakuan

    D dengan kombinasi penambahan selai kulit semangka yang ditambahkan sari

    buah sirsak perbadingan (100 : 75 ).

    Kata Kunci : Kulit semangka, sari sirsak, selai dan mutu organoleptik

    Daftar Bacaan : 18 (1997 – 2017)

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan

    karunia – Nya Serta shalawat dan selam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga

    penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Mutu

    Organoleptik Selai Kulit Semangka ( Citrullus Lanatus ) Yang Ditambahan

    Sari Buah Sirsak ( Annona Muricata Linna) “. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

    untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir menjadi ahli madya gizi, program

    studi Diploma III Gizi STIKes Perintis Padang.

    Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

    sebesar – besarnya atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dalam

    penulisan Karya Tulis Ilmiah Kepada:

    1. Bapak Yendrizal Jefri, S.Kep, M. Biomed selaku ketua STIKes Perintis

    Padang.

    2. Ibu Alya Misdhal Rini, S.Gz, M, Biomed selaku program Studi DIII Gizi

    STIKes Perintis padang.

    3. Ibu Alya Misdhal Rini, S.Gz, M, Biomed selaku dosen pembimbing yang

    telah banyak memberikan bimbingan dan masukannya dalam penyusunan

    Karya Tulis Ilmiah ini.

    4. Ibu Sepni Asmira, STP.MP selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

    5. Bapak dan ibu Dosen beserta staf stikes perintis padang yang telah

    memberikan ilmunya kepada penulis serta pihak – pihak yang telah

    membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

    i

  • 6. Teristimewa kepada orang tua tercinta yang selalu senantiasa memberikan

    doa, semangkat, motivasi dan perhatiannya untuk mencapai sebuah cita –

    cita.

    7. Teman – teman seperjuangan D III Gizi Angkatan 2016 STIKes Perintis

    Padang.

    Akhir kata, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

    sehingga penulis dapat menyempurkan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis

    mengharapkan semoga KTI ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi

    para pembaca, Terimakasih.

    Padang , Agustus 2019

    Penulis

    ii

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN

    ABSTRAK

    KATA PENGANTAR ................................................................................. i

    DAFRAR ISI.............................................................................................. iii

    DAFTAR TABEL....................................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

    1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

    1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

    BAB II TINJAUAN PESTAKA

    2.1 Buah semangka ............................................................................. 6

    2.1.1 Sejarah buah semangka ...................................................... 6

    2.1.2 Teksonomi Tanaman Semangka ......................................... 7

    2.1.3 Manfaat Kadungan Kulit Semangka .................................. 8

    2.1.4 Kandungan Gizi Kulit / Pulp Buah Semangka ................... 8

    2.2 Sirsak .......................................................................................... 10

    2.2.1 Sejarah Sirsak ( annona Muricata Linn) ........................... 10

    2.2.2 Klastifikasi Tanaman Sirsak ............................................. 11

    2.2.3 Manfaat Sirsak .................................................................. 11

    2.2.4 Kandungan Zat Gizi Sirsak .............................................. 13

    2.2.5 Morfologi Tanaman Sirsak ............................................... 13

    2.3 Selai ............................................................................................ 15

    2.3.1 Macam – Macam Selai ..................................................... 15

    2.3.2 Syarat Mutu Selai Buah .................................................... 16

    2.3.3 Cara Pengolahan ............................................................... 17

    2.4 Penguji Organoleptik .................................................................. 17

    2.4.1 Panelis ............................................................................... 18

    2.4.2 Persiapan Pengujian Organoleptik ................................... 19

    iii

  • BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian ........................................................................... 20

    3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................... 20

    3.3 Bahan dan Alat ........................................................................... 20

    3.3.1 Bahan ................................................................................ 20

    3.3.2 Alat ................................................................................... 20

    3.4 Rancangan Penelitian .................................................................. 22

    3.5 Prosedur Penelitian ..................................................................... 22

    3.6 Pengamatan ................................................................................. 22

    3.7 Analisa Data ................................................................................ 23

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Uji Organoleptik ................................................................ 24

    4.4.1 Warna ............................................................................... 24

    4.4.2 Aroma ............................................................................... 25

    4.4.3 Rasa .................................................................................. 27

    4.4.4 Tekstur .............................................................................. 28

    4.4.5 Selai Yang Di Sukai Panelis ............................................. 30

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ................................................................................. 31

    5.2 Saran ........................................................................................... 32

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    iv

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Kandungan kulit semangka 100 gram ......................................... 9

    Tabel 2.2 Kandungan Buah Sirsak 100 gram ............................................ 13

    Tabel 2.3 Syarat Mutu Selai Buah (SNI 01 – 3746 – 2008) ..................... 16

    Tabel 3.1 Perlakuan penambahan sari buah sirsak .................................... 21

    Tabel 4.1 Nilai rata – rata kesukaan panelis terhadap warna

    selai kulit semangka ............................................................... 24

    Tabel 4.2 Nilai rata – rata kesukaan panelis terhadap aroma

    selai kulit semangka ............................................................... 26

    Tabel 4.3 Nilai rata – rata kesukaan panelis terhadap rasa

    selai kulit semangka ............................................................... 27

    Tabel 4.4 Nilai rata – rata kesukaan panelis terhadap tekstur

    selai kulit semangka ............................................................... 29

    Tabel 4.5 perlakuan yang paling di sukai panelis ..................................... 30

    v

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Buah kulit semangka .................................................................. 8

    Gambar 2. Buah sirsak ............................................................................... 11

    Gambar 3. Bagan alir pembuatan selai kulit semangka ............................. 35

    Gambar 4. Bagan alir pembuatan selai kulit semangka yang ditambahkan

    sari buah sirsak ........................................................................ 36

    vi

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya hasil sumber daya alami.

    Salah satu hasilnya adalah buah-buahan. Buah-buahan merupakan salah satu

    komoditas pertanian yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena

    kandungan berbagai vitamin yang banyak terdapat dalam buah-buahan sangat

    Berguna bagi tubuh. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar,

    tetapi sebagaian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Apabila

    dikonsumsi secara langsung biasanya buah-buahan digunakan sebagai pelengkap

    dalam menu makanan atau buah pencuci mulut. Sedangkan dalam bentuk olahan,

    kita dapat menjumpai buah-buahan misalnya pada produk seperti manisan, sari

    buah, asinan, jam / selai, maupun jelly.

    Saat ini bentuk olahan buah-buahan yang tersedia di pasaran tidak hanya

    dalam bentuk olahan buah basah tetapi terdapat juga olahan dalam bentuk kering,

    olahan buah-buahan dalam bentuk kering sangat potensi dalam dunia pasaran. hai

    ini karena olahan buah kering memiliki umur simpan yang lebih lama

    dibandingkan dengan umur simpan olahan buah dalam bentuk basah, walaupun

    kandungan vitamin yang terdapat pada olahan basah lebih unggul dibandingkan

    dengan olahan buah kering. Salah satu jenis produk buah-buahan dalam bentuk

    kering selain manisan ( Rini, 2016).

    Buah semangka (Citrullus vulgaris schard) pada umumnya sering

    dikonsumsi dalam bentuk buah langsung tanpa kulit atau pun di jus terlebih

    dahulu Limbah yang dihasilkan dari semangka ini cukup banyak yaitu sekitar 30%

  • 2

    dari buah itu sendiri. Buah semangka terdiri dari beberapa bagian yaitu daging

    buah, albedo dan kulit bagian kulit buah semangka yang beratnya hampir 36%

    dapat dioleh menjadi suatu produk agar tetap dapat dikonsumsi. (Fifendy dan Nur,

    2012).

    Bagian dari albedo semangka dapat digunakan dalam berbagai produk

    pangan seperti selai dan permen jelly. Salah satu produk olahan yang sangat

    digemari mayarakat adalah selai. Selai merupakan jenis makanan olahan berasal

    dari sari buah atau buah-buahan yang dihancurkan, ditambah gula dan dimasak

    samapai mengental ( Syahrumsyah dkk, 2010).

    Pemanfaatan albedo semangka yang mengandung senyawa pektin yang

    bahan baku dalam pembuatan selai tidak menarik. Oleh karena itu, perlu

    penambahan buah lain yang dapat memperbaiki warna dari selai albedo tersebut.

    Salah satu buah yang dapat digunakan adalah buah sirsak. Buah sirsak yang

    warna nya putih susu yang menarik, rasa yang manis serta aromanya yang wangi

    yang dapat membangkitkan selera.

    Kulit semangka juga mengandung pro vitamin A, vitamin B dan mineral,

    jenis mineral yang paling banyak terkandung dalam kulit semangka adalah

    kalsium dan fosfor masing-masing sebesar 31 mg dan 11 mg per 100 gram kulit

    semangka. Kalsium dan fosfor berfungsi dalam membantu pertumbuhan dan

    memperkuat tulang dan gigi serta mencagah penyakit osteoporosis, selain itu juga

    memegang peranan penting pada berbagi proses fisiologik dan biokhemik di

    dalam tubuh. (Siregar 2015).

    Kekurangan vitamin A merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia

    kandungan betakaroten pada kulit semangka dapat menyumbangkan asupan

  • 3

    vitamin A sehari-hari yang dapat mencegah terjadinya kekurangan vitamin A.

    dapat mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh, epitelisme sel-sel

    kulit, dan kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan

    samapai 4 tahun.

    Sirsak merupakan buahan yang memiliki kulit berwarna daging buahnya

    bertekstur lunak, berwarna putih, berserat banyak dan memiliki rasa agak asam

    serta aroma yang khas. Buah sirsak adalah buah yang mempunyai rasa manis agak

    masam sehingga sering dimandaatkan sebagai minuman berupa jus buah. Daging

    buah sisrak kaya serat. Setiap 100 g daging sisrak yang dapat dimakan

    mangandung 3,3 g serat. Jumlah tersebut dapat memenuhi 13% dari kebutuhan

    serat per hari. Selain itu. Daging buah sirsak juga mengandung banyak

    karbohidrat terutama fruktosa, vitamin C yaitu sebanyak 20 mg/ 100 g, vitamin

    B1 dan vitamin B2.

    Buah sirsak memiliki kandungan senyawa polifenol yang tinggi, dan

    banyak mengandung vitamin C. senyawa fenol dan flavonoid yang banyak

    terkandung dalam tumbuhan dapat berperan sebagai antioksidan karena memiliki

    struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal

    bebas. Kandungan fenol dan flavonoid berbanding lurus dengan aktivitas

    antioksidan. Selain itu kandungan vitamin C juga berpengaruh terhadap aktivitas

    antioksidan, (Prasetyorini, 2014).

    Adanya beberapa alasan kuat yang mengarah pada manfaat buah sisrak

    sebagai antioksidan, maka dirasa perlu dilakukan permanfaatan lebih lanjut dari

    buah sirsak dengan mengolahnya menjadi suatu produk. Buah sirsak cepat

    mengalami kebusukan setelah buah menjadi matang. Buah sirsak yang matang

  • 4

    hanya dapat bertahan 2-3 hari. Olah karena itu buah ini cukup potensial untuk

    dikembangkan menjadi produk.

    Penggunaan dua jenis buah yang berbeda yaitu kulit semangka, sirsak.

    Dalam pembutan selain (selai) diharapkan dapat menghasilkan diversifikasi dari

    selai itu sendiri. Selain itu kadar antioksidan yang cukup tinggi dari 2 jenis buah

    tersebut diharapkan dapat memberikan khasiat sebagai makanan fungsional untuk

    mencegah berbagai macam penyakit.

    Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan selai dari kulit semangka

    dan penamabahan sari buah sirsak pada selai, maka penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian yang berjudul “Mutu Organoleptik Selai Kulit Semangka

    (Citrullus Lanatus) Yang Ditambahan Sari Buah Sirsak (Annona muricata

    Linn)”.

    1.2 Rumusan Masalah

    Bagaimana Mutu Organoleptik Selai Kulit Semangka (Citrullus Lanatus)

    Yang Ditambahan Sari Buah Sirsak (Annona muricata Linn)

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan umum

    Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Mutu Organoleptik

    Selai Kulit Semangka yang Ditambahan Sari Buah Sirsak. (Annona muricata L)”.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui cara pembuatan selai kulit semangka.

    2. Mengetahui daya terima penelis terhadap Mutu Organoleptik.

  • 5

    3. Diketahuinya Perlakuan terbaik berdasarkan sifat organoleptik.

    a. Mengetahui daya terima terhadap warna selai kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirsak.

    b. Mengetahui daya terima terhadap aroma selai kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirsak.

    c. Mengetahui daya terima terhadap rasa selai kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirsak.

    d. Mengetahui daya terima terhadap tesktur selai kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirsak.

    1.4 Manfaat Peneliti

    1.4.1 Bagi penulis

    Dapat menambah wawasan bagi penulis dalam menerapkan ilmu

    pengetahuan terutama dibidang ilmu pangan dan limu masyarakat.

    1.4.2 Bagi Masyarakat

    Dapat memberikan ilmu dan informasi kepada masyarakat untuk

    meningkatakan daya guna buah kulit semangka salah satu produk yaitu selai.

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Buah Semangka

    2.1.1 Sejarah Buah Semangka (Citrullus Lanatus Linn)

    Tanaman semangka berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke

    seluaruh dunia, baik di daerah subtropiks maupun tropis. Tanaman semangka

    bersifat semusim dan tergolong cepat berproduksi. Semangka banyak

    dibudidayakan di Negara-negara sekitarnya. Sentra penanaman di Indonesia

    terdapat di Jawa Tengah D.I. Yogyakarta, Tegal, Pekalongan, Wonogiri,

    Magelang dan Kulonprogo: Jawa Barat : Indramayu, Karawang : Jawa Timur

    :Madium, Banyuwangi, Malang, Madura : Sumatra Barat :Air Haji Dan Balai

    Selasi : Lombok dan Lampung. (Raja, 2012).

    Bentuk buah semangka sangat bervariasi, tergantung varietasnya. Pada

    umumnya dibedakan 3 bentuk buah semangka, yaitu oval, bulat memanjang dan

    silinder. Berdasarkan klasifikasi warna kulit buah dibedakan menjadi 3 macam

    warna yakni hijau muda, hijau tua dan kuning: baik yang polos maupun yang

    bergaris – garis. Kulit buahnya ada yang tipis, dan ada pula yang tebal. Buah

    semangka yang berkulit tebal lebih tahan dalam penyimpanan dan pengangkutan

    dibandingkan dengan yang berkulit tipis, daging buah semangka dibedakan

    menjadi beberapa warna, yaitu merah muda, merah tua dan kuning. Berdasarkan

    jumlah bijinya, dibedakan menjadi semangka berbiji dan nonbiji atau triploid.

    Buah semangka memiliki beragam manfaat karena semangka adalah salah

    satu buah yang bebas lemak dan memiliki kadar air sebanyak 93.4%, protein 0.5%

    ,karbohidrat 5.3%, serat 0.2% dan vitamin A, vitamin C, vitamin B, serta

  • 7

    mineral.buah semangka salah satu tanaman yang mengandung antioksidan yang

    tinggi, sehingga dapat diandalkan sebagai penetral radikal bebas dan mengurangi

    keruskan sel ditubuh. Buah semangka juga mengandung zat karotenoid seperti

    likopen yang memiliki manfaat untuk tubuh dan juga untuk kesehatan kulit agar

    terlihat awet muda.

    Bauh albedo (mesokarp) semangka merupakan bagian kulit buah paling

    tebal dan berwarna putih. Albedo semangka memiliki kandungan paktin sebesar

    13% paktin merupakan bagian dari senyawa. Paktin pada tenaman banyak

    terdapat dilapisan kulit buah. Paktin dapat membantuk gel dengan bentukan

    sebagai bahan perekat/ pengental (gelling agent) pada pembuatan selai (

    Ardiansyah,2014).

    Buah semangka terdiri dari 3 lapisan, yaitu epidemis luar (eksokarp),

    lapisan tengah ( mesokarp ) dan epidermis dalam ( endocarp). Epidermis luar dan

    lapisan tengah ( mesokarp ) atau albedo merupakan bagian dari kulit semangka.

    Albedo merupakan bagian kulit semangka yang tebal dan berwarna putih.

    Sebagimana jaringan tanaman lunak yang lain, albedo semangka juga tersusun

    atas pektin.

    2.1.2. Teksonomi tanaman semangka

    Tanaman semangka digolongkan sebagai berikut

    Kingkom : plante

    Divisi : magnoliophyta

    Kelas : magnoliopsida

    Ordo : cucurbitales

    Family : cucurbitaceae

  • 8

    Genus : citrullus

    Spesies : citrull

    Gambar 1 Kulit semangka

    2.1.3 Manfaat kadungan kulit semangka

    Manfaat kulit semangka diketahui sangat baik bagi kulit, sistem imunitasi,

    dan kesehatan sistem saraf. Kandungan yang paling luar biasa dalam kulit

    semangka mungkin adalah senyawa citrulline. Sebuah penelitian mengenai

    citrulline yang terdapat dalam kulit semangka pernah dilakukan.

    Citruline berguna sebagi zat anti oksidan yang kuat untuk menangkal

    radikal bebas. Citruline juga dapat diubah menjadi argini oleh tubuh yaitu berupa

    asam amino yang beperan penting pada peredaran darah dan daya imun, sangat

    kandungan ini juga kulit semangka dapat menjadi agen dalam menjaga kesehatan

    jatung & impotensi.

    2.1.4 Kandungan gizi kulit/pulp buah semangka

    Pada daging dan kulit / pulp buah semangka ditemukan zat citulline,

    citrullne lebih banyak ditemukan pada kulit semangka yakni sekitar 60 persen

    dibandingka dagingya. Zat ini juga dapat ditemukan pada semua warna semangka

    dan yang paling tinggi kandungannya adalah jenis semangka kuning, zat citrulline

    ini akan beraksi dengan enzim tubuh ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup

    banyak lalu diubah menjadi arginine, asam amino non essensial yang berkhasiat

    bagi jantung dan kekebalan tubuh.

  • 9

    Kulit/pulp buah semangka juga kaya akan vitamin, mineral, enzim, dan

    klorofil. Vitamin-vitamin yang terdapat pada kulit buah semangka meliputi

    vitamin A, vitamin B2, vitamin B6, vitamin E, dan vitamin C. Kandungan vitamin

    E, vitamin C, dan protein yang cukup banyak pada kulit buah semangka dapat

    digunakan untuk menghaluskan kulit, rambut, dan membuat rambut tampak

    berkilau. Sedangkan betakaroten dan likopen yang terdapat pada kulit buah

    semangka dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan untuk mengencangkan kulit

    wajah dan mencegah timbulnya keriput pada wajah.

    Tabel 2.1

    Kandungan Zat Gizi Kulit Semangka Per 100 Gram

    Kandungan gizi Satuan Nilal per 100 gram

    Air g 92.1

    Kalori kkal 28

    Protein g 0.5

    Lemak g 0.2

    Karbohidrat g 6.9

    Abu g 0.3

    Serat g 0.4

    Kalsium mg 7

    Kalium mg 93.8

    Fosfor mg 12

    Vitamin C mg 6

    Riboflavin mg 0.05

    Thiamine mg 0.05

    Niacin mg 0.3

    Zat besi mg 0.2

    (Sumber: TKPI,2017)

    Kulit semangka mengandung antioksida diantaranya vitamin A, vitamin

    B2, vitamin B6, vitamin E, vitamin C dan likopen. Antioksidan pada kulit

    semangka dapat menangkal radikal bebas dan mencegah berbagai penyakit. Selain

  • 10

    ini kandungan likopen pada kulit semangka dapat mengahasilakan dan

    mengencangkan kulit serta mencegah timbulnya keriput pada wajah.

    2.2 BUAH SIRSAK

    2.2.1. Sejarah sirsak (Annona muricata Linn)

    Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berubah

    sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi selama pertumbuhannya. Tanama

    ini berasal dari daerah tropis di benua amerika, yaitu hutan amazon ( amerika

    serikat), karibia. Dan amerika tengah, di tempat asalnya, sirsak merupakan buah

    penting dan bergengsi.

    Sirsak juga memiliki sebutan nama yang berbeda – beda di setiap Negara,

    antara lain sourop sebutan sirsak di inggris. Graviola di Portugal, paw paw di

    Brazil, guanabana di Spanyol, ang mo lau leen di Cina, durian belanda di

    Malaysia dan aathakka pazham sebutan di India. Begitu juga sebutan di

    Indonesia, sirsak memiliki sebutan yang berlainan di berbagai daerah di

    Indonesia, misalnya dikenal sebagai nangka sebrang atau nangka landa di jawa,

    nangka walanda di sunda, nangka buris di Madura, srikaya jawa di bali, deureuyan

    belanda di aceh, durio ulondro di nias, durian betawi di minangkabau dan jambu

    landa di lampung. (Sukarmin, 2011).

    Ciri umum tanaman buah sirsak.

    1) Secara umum, pohon sirsak memiliki tinggi sekitar 3-10 meter, bercabang

    rendah dan ranting batangnya sedikit rapuh.

    2) Bentuk dau sirsak memanjang, seperti lanset atau bulat telur sungsang, ujung

    merucing pendek, permukaan atas daun berwarna hijau tua dan permukaan

    bawah berwarna hijau muda.

  • 11

    3) Kulit buahnya berduri lunak. Jika masih muda berwarna hijau dan jaraknya

    rapat. Buah sirsak yang sudah tua berubah agak kehitaman dan duri lunaknya

    merenggang.

    4) Daging buahnya berwarna putih gading dan berbiji banyak.

    5) Bunga sirsak berwarna kuning dan berbentuk kerucut tidak beraturan.

    2.2.2 Klasifikasi Tanaman Sirsak

    Klasifikasi botani tanama sirsak adalah sebagai berikut:

    Kingdom : plantae (tumbuhan)

    Divisi : megnoliophyta ( tumbuhan berbunga)

    Kelas : magnoliopsida ( berkeping dua / di kotil)

    Ordo : magnoliales

    Family : annonaceae

    Genus : anonna

    Spesies : annona muricate

    Gambar 2 Buah Sirsak

    2.2.3 Manfaat Sirsak

    Manfaat buah sirsak sangat penting bagi kesehatan tubuh, seperti yang

    disajikan berikut.

  • 12

    1. Mencegah Kanker

    Annonaceous acetogenins merupakan fitokimia yang terdapat di daun,

    biji dan batang sirsak. Zat ini berguna untuk membunuh kanker dan virus.

    Penelitian memaparkan dengan kandungan dalam buah sirsak dapat menurunkan

    sel-sel jahat untuk berbagai macam jenis kanker, seperti kanker payudara, usus

    besar, prostat, paru-paru, dan masih banyak lagi.

    2. Menjaga Kesehatan Tulang

    Dalam buah sirsak mengandung kalsium yang cukup tinggi, sehingga

    dapat mencegah ternyadinya osteoporosis. Selain itu kandungan fosfor dan

    kalsium dalam buah ini tentunya mampu menjaga kesehatan tulang.

    3. Memperlancar proses pencernaan

    Buah sirsak kaya akan serat, kandungan serat buah sirsak mencapai 3,3 g

    dalam 100 g daging buah sirsak. Dengan kandungan serat sebanyak ini, manfaat

    buah sirsak juga dapat memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.

    4. Meredakan sakit kepala dan memperlancar metabolisme

    Kandungan vitamin C dalam buah sirsak mempunyai fungsi untuk selalu

    menjaga daya tahan tubuh dan mencegah radikal bebas dan kandungan riboflavin

    atau vitamin B2 dapat menurunkan sakit kepala seperti migrain serta

    memperlancar metabolisme tubuh.

    5. Mencegah anemia

    Kandungan zat besi dalam buah sirsak dapat meningkatkan kandungan sel

    darah merah dalam tubuh sehingga dapat mencegah.

  • 13

    6. Anti bakteri, jamur, dan parasit / cacing.

    Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti

    bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing,

    menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali

    sistem saraf yang kurang baik.

    2.2.4 kandungan zat Gizi sirsak

    Adapun komposisi kimia buah sirsak dapat dilihat pada table berikut

    Tabel 1.2

    Komposisi Zat Gizi Per 100 G Buah Sirsak

    Kandungan gizi Satuan Nilai per 100 gram

    Kalori Kkal 65

    Protein g 1.0

    Lemak g 0.3

    Karbohidrat g 16.3

    Kalsium mg 14

    Serat g 3.2

    Abu g 0.7

    Kalium mg 298.9

    Gula g 13.5

    Magnesium g 14.0

    Vitamin C mg 20

    Vitamin A mg 8

    Vitamin B mg 0.08

    Besi mg 0.6

    Fosfor mg 27

    Sodium mg 2

    Air g 81.7

    (Sumber : TKPI, 2017).

    2.2.5 Morfologi Tanaman Sirsak

    a. Daun

    Tanaman sirsak memiliki daun berwarna hijau mudah dan tua dengan

    panjang 6-18 cm. lebar 3-7 cm, berbentuk bulat telur, ujung lancip dan ada juga

  • 14

    yang tumpul, daun bagian atas mengkilat hijau dan gundul kusam di bagian

    bawah daun. Daun tanaman sirsak ini memiliki bau yang sangat menyengat

    dengan pohon sirsak memiliki tinggi sekitar 3 – 10 mm. bercabang rendah dan

    ranting batangnya sedikit rapuh.

    b. Bunga

    Bunga dari annona muricata L, ini berbentuk seperti kerucut dan

    berukuran besar. Dasar bunga pohon sirsak cekung dan memiliki benang sari

    dalam jumlah cukup banyak. Bunga sirsak berdiri sendiri dan berhadapan dengan

    daun, bau bunga sirsak yang tidak enak membentuk lebih pembantu penyerbukan

    jarang mendekat.

    c. Buah

    Tanaman sirsak memiliki buah berwarna hijau kekuningan jika mulai

    matang dan hijau muda ketika masih mudah atau mentil. Bentuk buah sirsak oval

    dan juga yang loncong, dengan strukut kulit berduri kehitaman dan tidak terlalu

    tajam. Bagaian dalam buah ini lembek, berwarna putih dan memiliki biji berwarna

    kehitaman.

    d. Biji

    Tanaman sirsak memiliki biji kehitaman atau coklat berbentuk bulat dan

    lonjong dengan panang 16,8 mm dan lebar 9,6 mm. memiliki jumlah yang sangat

    bervariasi mecapi 20 – 70 butir biji secara normalnya. Jika biji berwarna putih

    kecoklatan berarti biji tersebut tidaklah normal.

  • 15

    2.3 Selai

    Selai merupakan produk awetan yang dibuat dengan memasak hancuran

    buah yang dicampurkan gula atau campuran gula dengan dekstrosa atau glukosa,

    dengan atau tanpa penamabahan air dan memiliki tekstur yang lunak dan plastis .

    kebiasaan mengolesi roti dengan selai terus berkembang dan memasyarakat,

    sehingga tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan atau saja tetapi telah meluas ke

    kalangan menengah ke bawah. Selai termasuk salah satu makanan yang trend dan

    favorit bagi anak-anak hingga orang tua. Selai cukup mengenyangkan karena

    mengandung karbohidrat sebagi sumber energy dari manisnya gula (Sufi, 2011).

    Selai memiliki konsistensi gel atau semi gel yang diperoleh dari interaksi

    gula, asam dan senyawa pakit merupakan senyawa polisakarida kompleks yang

    terdapat pada dinding sel buah- buahan dan berasal dari perubahan protopektin

    selama proses pemasakan buah. Senyawa paktin merupakan salah satu unsur

    penting dalam pembuatan selai yang berasal dari buah-buhan, salah satu buah-

    buahan yang mengandung pectin.

    Selai yang bermutu baik mempunyai ciri – ciri warna cemerlang.

    Distribusi buah merata lembut, cita rasa buah alami. Tidak mengalami sineresis

    dan kristalisasi selama penyimpanan ( Yuliani dalam simanjuntak, 2015).

    2.3.1 Macam – Macam Selai

    Selai yang dapat dibuat diantaranya selai sirsak. Untuk menghasilkan selai

    yang bermutu baik, buah yang akan diolah menjadi selai harus benar – benar

    matang penuh. Buah seperti ini aromanya sangat kuat sehingga hasil olahnnya

    mempunyai aroma yang kuat dan wangi pula. Namun demikian buah yang

    mengkal dapt juga digunakan dalam pembuatan selai. Pencampuran buah matang

  • 16

    dan mengkal dapat memperbaiki konsistensi selai yang dihasilkan. Hai ini

    disebabkan buah yang mengkal menggandung paktin. Paktin ini sangat diperlukan

    dalam pembuatan. Pada pembuatan selai secara komersial, paktin yang

    ditambahkan berupa pectin murni berbentuk tepung yang terbuat dari apel atau

    jeruk. Selain pectin dapat pula ditambahkan pati yang tahan terhadap asam tinggi.

    2.3.2 Syarat mutu selai buah

    Syarat mutu selai buah berdasarkan SNI 3746 – 2008 dapat dilihat pada

    table 2.3 sebagai berikut:

    Tabel 2.2

    Syarat Mutu Selai Buah ( SNI 01-3746-2008)

    No Kriteria Satuan Persyaratan

    1 Keadan

    Aroma

    Rasa

    Warna

    Bau

    -

    -

    -

    -

    Normal

    Normal

    Normal

    Normal

    2. Serat Buah - Positif

    3. Pedatan Terlarut % Fraksi massa Min. 6,5

    4. Cemaran arsen (AS)

    Timah (SN)

    Mg / Kg

    Maks.250,0*

    5. Cemaran arsen ( AS) Mg / Kg Maks/ 1,0

    6. Cemaran mikroba

    Angka lempeng total

    Bakteri coliform

    Staphylococcus aureus

    Clostridium sp Kapang khamir

    Koloni / g

    APM / g

    Koloni / g

    Koloni / g

    Koloni / g maks

    Maks. 1x 102

    Dikemas dalam kaleng

    Sumber : SNI 01 - 3746 – 2008

    2.3.3 Cara pengolahan

    Secara umum, proses pengolahan selai terdiri atas tiga tahap, yaitu

    persiapan bahan, pemasakan, dan pengisian (pengemasan ), dan penambahan

    vitamin C. Berikut ini akan diuraikan tahap – tahap pembutan selai buah.

  • 17

    1. Tahap persiapan

    Pemotongan buah bertujuan untuk memisahkan bagaian buah yang tidak

    dapat dimakan dan bagain buah yang dimakan. Bagaian buah yang tidak dapat

    dimanfaatka seperti biji, buah yang sudah dipotong- potong dapat langsung

    dihancurkan dengan blender. Penghancuran dilakukan samapai terbentuk bubur

    buah.

    2. Tahap pemasakan

    Pemasakan bertujuan membuat campuran gula, sari buah dan bubur buah

    menjadi homogen, menghasilkan cita rasa yang baik dan untuk memperoleh

    stuktur gel. Hancuran buah mula – mula dipanaskan sesaat, kemudian

    ditambahkan gula dan sari buah sirsak sambil diaduk hingga mendidih, titik akhir

    pemasakan dapat diketahui dengan spoon test, yaitu dengan mencelupkan sendok

    ke dalam selai, kemudian diangkat. Apabila selai meleleh dan tidak lama dan

    terpisah menjadi dua bagian, selai telah terbentuk dan pemanasan dihentikan.

    3. Tahap pengemasan

    Pemasukan selai ke dalam wadah sebaikknya dilakukan dengan cepat agar

    tidak terjadi pengerasan didalam wajan. Kemasan yang digunakan untuk wadah

    selai adalah botol yang telah disterilkan terlebih dahulu dengan dicuci sampai

    bersih. Tutup botol yang akan digunakan juga harus di cuci terlebih dahulu.

    Sterilisasi botol sebaiknya dilakukan sesaat sebelum proses pengisian untuk

    mencegah tercemar kembali oleh udara dari luar sebelum proses pengisian.

    2.4 Pengujian Organoleptik

    Uji organoleptik yang dilakuan meliputi warna, aroma, tekstur, rasa dimati

    dengan mengunakan uji hedonic atau uji kesukan. Pungujian ini dilakukan untuk

  • 18

    mengetahui tingkat kesukan penelis terhadap produk. Pengujian ini menggukana

    25 penelis yang memberikan peneliainya berdasarkan tingat kesukaannya

    terhadap produk pada kuisoner yang disediakan. Skala pengujian 1 samapai 5

    yaitu : 5 = sangat suka, 4 = suka, 3 = agak suka, 2 = tidak suka, 1 sangat tidak

    suka.

    2.4.1 Penelis

    Pelaksanaan uji organoleptik tidak ada yang berkerja sama, yaitu panel dan

    pelaksaan kegiatan pengujian. Keduanya berperan penting dan harus tidak boleh

    bekerja sama, sehingga proses pengujian dapat berjalan dan memenuhi keidah

    objektivitas dan ketepatan. Didalam penilai organoleptik dikenal beberapa macam

    penelis:

    1. Panel pencicip perorangan

    Penel pencicip perorangan disebut juga pencicip tradisional, memiliki

    kepekaan indrawi yang sangat tinggi. Keistimewaan pencicip ini adalah waktu

    yang sangat singkat dapat menilai mutu dengan tepat, bahkan dapat menilai

    pengaruh dari proses yang dilakukan dan penggunaan bahan baku. Kelemahanya

    adalah hasil uji berupa keputusan yang mutlak.

    2. Panel pencicip terbatas

    Beranggotakan 5-8 orang penelis yang memiliki tinggat kepekaan tinggi,

    berpengalaman, terlatih dan kompeten untuk menilai beberapa atribut mutu

    sensoria tau kompeten untuk beberapa komoditas. Panel ketergantungannya hanya

    pada seseorang lebih kecil.

  • 19

    3. Panel terlatih

    Panel yang anggotanya 15 – 25 orang berasal dari personal laboratorium

    atau pegawai yang telah terlatih secar khusus untuk kegiatan pengujian.

    4. Anggota panel

    Orang yang secara khusus memiliki kemampuan yang lebih diantara orang

    kebanyakan, kelebihan meraka adalah dalam hal penilaian terhadap suatu produk

    untuk menentukan mutunya secara indrawi. Kemampuan ini tidak biasa muncul

    begitu saja tetapi perlu ada upaya untuk memunculkannya, dalam arti bahwa

    seseorang mungkin telah memiliki bakat terpendam, maka perlu dilatih.

    2.4.2 Persiapan Pengujian Organoleptik

    1. Persiapan penelis

    Sebelum pengujuan dilakukan, para penelis harus diharapkan datang pada

    waktunya, jika sudah datang. Pengujian harus dilaksanakan.

    2. penyimpan peralatan dan sasaran

    Peralatan untuk menggunakan pengujian organoleptik perlu direncanakan

    dengan teliti, jangan samapai ketika pengujian sedang berlangsung ada sarana

    perlengkapan yang kurang sehingga terpaksa pengujian tertulis.

    3. penjelasan / instruksi

    Dalam penjelasan ini dilakukan kepada calon panelis untuk mengetahui

    penjelaskan dan informasi dengan pengujian organoleptic. Mereka sudah harus

    tahu dan siap melakukan tugas apa yang harus dikerjakan.

  • 20

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen, yaitu untuk mengetahui

    perlakuan yang tepat pada “Mutu Organoleptik Selai Kulit Semangka

    (Citrullus Lanatus) Yang Ditambahan Sari Buah Sirsak (Annona muricata

    Linn)”.

    3.2 Tempat dan waktu penelitian

    Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – Juli 2019 di

    proses pembuatan dan uji organoleptik dilakukan di Laboratium Makanan STIKes

    Perintis.

    3.3 Bahan dan Alat

    3.3.1 Bahan

    Bahan yang dibutuhkan pembuatan selai buah kulit semangka adalah kulit

    semangka sebanyak 5000 g, sari buah sirsak 250 g, dan gula pasir 250g.

    3.3.2 Alat

    a. Alat yang digunakan dalam pengolahan selai buah kulit semangka

    adalah: timbangan, kompor, pisau, wajan, blender, sendok kayu,

    saringan, serbet dan botol steril.

    b. Alat yang digunakan untuk uji organoleptik adalah : piring

    porselen warna putih, sendok teh, gelas berisi air putih dan

    formulir uji organoleptik.

  • 21

    3.4 Rencangan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAL (Rancangan acak

    lengkap) dengan 5 perlakuan 2 kali ulangan uji organoleptik jumlah perbandingan

    sari buah sirsak dapat dilihat pada tabel 4.

    Tabel 3.1

    Perlakuan penambahan Sari buah sirsak dengan kulit semangka

    Kontrol

    Kulit Semangka

    Gula Pasir

    Sari Buah Sirsak

    A 100 g 50 g -

    B

    100 g

    50 g

    25 g

    C 100 g 50 g 50 g

    D 100 g 50 g 75 g

    E 100 g 50 g 100 g

    Dasar penggunaan perbandingan pada penelitian ini adalah untuk

    mengetahui penambahan sari buah sirsak dan perbandingan gula pasir yang tepat

    tepat terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur dengan penambahan buah kulit

    semangka.

    3.5 Prosedur penelitian

    Prosedur pembuatan selai kulit semangka :

    1. Buah kulit semangka yang digunakan dipilih yang cukup matang ditandai

    dengan tidak busuk dan masih segar.

    2. Buah yang telah berisih kemudian dilakukan pengulitan dengan memishakan

    daging buah dengan bijinya, kemudian buah kulit semangka di hancurkan

    dengan blender.

    3. Bubu kulit semangka kemudian dimasak, dengan api sedang selama pemasakan

    ditambahkan gula pasir 250 g dan sari buah sirsak 250 g.

  • 22

    a) Gula pasir 50 g + sari buah sirsak 0 g (control)

    b) Gula pasir 50 g + sari buah sirsak 25 g

    c) Gula pasir 50 g + sari buah sirsak 50 g

    d) Gula pasir 50 g + sari buah sirsak 75 g

    e) Gula pasir 50 g + sari buah sirsak 100 g

    Penentuan titik akhir pemasakan selai dilakukan dengan metode spoon teks, yaitu

    dengan mencelupkan sendok ke dalam selai, kemudian diangkat, apabila selai

    meleleh tidak lama dan terpisah menjadi dua bagian, berarti selai telah terbentuk

    dan pemanasan dihentikan (Fachruddin, 2008).

    4. sebelum topples digunakan disterikan dengan merebus air mendidih lalu

    memasukkan toples dalam air mendidih untuk menghindari kontaminasi pada

    bakteri.

    3.6 Pengamatan Subjektif

    1. Pengamatan subjektif

    Dalam melakukan pengamatan ini dilakukan pengujian organoleptic

    terhadap aroma, tekstur, warna dan rasa. Dalam uji organoleptik masing-masing

    sampel disediakan dalam botol selai, tiap-tiap sampel diberi tanda sesuai dengan

    tingat penambahan sari buah sirsak dan sediakan air putih sebagai penetral rasa

    pada mulut sebelum dan sesudah mencicipi sampel.

    Setelah diberi pengarahan tentang prosedur pengujian, panelis diminta

    untuk memberikan penilaian terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur produk

    dalam bentuk angka dan diisikan kedalam formulir organoleptik.

  • 23

    2. Pengamatan Objektif

    Dalam penilaian ini panelis yang di gunakan yaitu mahasiswa jurusan

    Gizi yang berjumlah 25 orang yang telah mengambil mata kuliah ITP ( lImu

    Teknologi Pangan).

    3.7 Analisa data

    Data yang diperoleh dari uji organoleptic disajikan dalam bentuk tabel

    untuk di hitung nilai rata – rata peneriman terhadap selai buah kulit semangka,

    analisa dilakukan menggunakan analisis sidik ragam / anova untuk melihat

    perbedaan antar perlakuan. Jika hasil berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji

    Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.

  • 24

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Uji Organoleptik

    4.1.1. Warna

    Berdasarkan uji organoleptik terhadap warna selai dari lima perlakuan

    serta di analisi secara statistik maka rata – rata penerimaan terhadap warna selai

    semangka yang ditambahkan sari buah sirsak, dapat di lihat di ketahui pada respon

    panelis yang berjumlah 25 orang terhadap warna selai buah semangka dengan

    penambahan sari buah sirsak terlihat bahwa ada perbedaan warna yang signifikan

    Tabel 4.1

    Nilai Rata – Rata Kesukaan Panelis Terhadap Warna Selai Kulit Semangka

    Yang Ditambahkan Sari Buah Sirsak

    Perlakuan Rata – rata Keterangan

    (A) = A1 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 0 g)

    4,04ª Sangat Suka

    (B) = A2 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 25 g)

    3,98ª Suka

    (C) = A3 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 50 g)

    4ª Tidak suka

    ( D) = A4 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 75)

    4,06ª Sangat Suka

    (E) = A5 ( Kulit semangka 100 g : Sirsak 100 g

    4,08ª Sangat Suka

    Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda,

    menandakan bahwa ada perbedaan nyata menurut DNMRT taraf 5 %.

    Nilai rata – rata warna diberikan panelis 4 – 4,08 dari nilai tersebut rata –

    rata panelis menyukai warna selai buah kulit semangka yang ditambahkan sari

    buah sirsak, berdasarkan analisa sidik ragam ternyata ada perbedaan warna yang

  • 25

    nyata anatar perlakuan. Untuk melihat perlakuan yang berbeda di lakukan uji

    DNMRT pada taraf uji 5%.

    Hasil uji lanjut terhadap warna penambahan sari buah sirsak terhadap

    warna buah kulit semangka yang ditambahkan sari buah sirsak, terdapat

    perbedaan nyata. Dari lima perlakuan warna selai yang lebih di sukai panelis D

    (100 : 75 ) dengan rata 4,06 dan E ( 100 : 100 ) dengan rata 4,08. Hai ini di

    sebabkan karena adanya gabungan antara satu bahan dengan bahan yang ialnnya

    seperti antara campuran kulit semangka, gula dan sari buah sirsak yang

    dipanaskan samapai mengental maka warna yang dihasilakan dari selai kulit

    semangka. Gula terdapat dalam berbagai bentuk, yakni sukrosa, glukosa, fruktosa

    dan dekstrosa. Dalam pembuatan selai ini, gula yang di gunakan adalah sukrosa

    yang sahiri – hari di kenal sebagai gula pasir. Penggunaan gula yang relatifi tinggi

    pada pengolahan makanan akan terjadi peristiwa karamelisasi, sehingga

    berpengaruh terhadap warna dari produk yang di hasilkan

    Menurut (Winarno 2011), secara visual faktor warna lebih tampil

    terdahulu sehingga sangat menentukan. Suatu bahan yang di nilai bergizi, enak

    dan teksturnya sangat baik tidak akan di makan apabila memiliki warna yang

    tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah menyimpang dari warna

    seharusnya.

    Warna makanan disebabkan oleh pigmen alam atau pewarna yang

    ditambahkan. Pigmen alam adalah selogen sesnyawa yang terdapat dalam produk

    yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Pigmen alam mencangkup pigmen yang

  • 26

    sudah terdapat dalam makanan dan pigmen yang terbentuk pada pemanasan,

    penyimpanan atau pemasakan (Deman, 2010).

    4.1.2. Aroma

    Berdasarkan uji organoleptik terhadap aroma selai kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirak dari lima perlakuan, kemudian dianalisa sidik ragam,

    maka di dapat nilai rata – rata kesukaan terhadap kulit semangka seperti pada

    tabel 4.2. Respon panelis yang berjumlah 25 orang terhadap kulit semangka

    terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan.

    Tabel 4.2

    Nilai Rata – Rata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Selai Kulit Semangka

    Yang Ditambahkan Sari Buah Sirsak

    Perlakuan Rata – rata Keterangan

    (A) = A1 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 0 g)

    3.72 ª Suka

    (B) = A2 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 25 g)

    3,86 ª Sangat suka

    (C) = A3 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 50 g)

    3,82 ª Sangat suka

    ( D) = A4 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 75)

    3,96 ª Sangat suka

    (E) = A5 ( Kulit semangka 100 g : Sirsak 100 g

    3,98 ª Sangat suka

    Keterangan : Nilai rata – rata tidak diikuti dengan huruf kecil di karnakan

    tidak ada berbedaan yang siknifikan antar perlakuan sehingga tidak di lanjutkan

    dengan uji DNMRT 5%.

    Nilai rata – rata aroma selai kulit semangka yang berikan panelis berkisar

    3,72 – 3,98 dari tersebut rata – rata panelis hapir menyukai aroma selai buah kulit

    semangka. Hasil terhadap aroma menunjukan pengaruh tingat penambahan sari

  • 27

    sirsak terhadap aroma selai buah kulit semangka terhadap aroma selai kulit

    semangka terdapat perbedaan nyata. Untuk melihat perlakuan yang berbeda nyata

    dilakukan uji DNMRT pada taraf 5 %. Berdasarkan hasil panelis, nilai rata – rata

    3,98 tertinggi terdapat pada perlakuan A5=E. Hai ini disebabkan karena

    penamabahan sari sirsak yang berbeda antar perlakuan, sehingga aroma yang di

    hasilkan dari sirsak memberikan aroma sedap yang khas antar gabungan bahan

    yang satu dengan yang lainya, karena berpengaruh terhadap aroma penciuma pada

    setiap panelis.( Winarmo, 2011).

    Pada pembuatan selai kulit semangka dengan 5 perlakuan yang berbeda

    menghasilkan aroma yang berbeda, hai ini karenan bahan yang digunakan seperti

    sirsak yang dimana semakin banyak tambahan sirsak maka semakin langu aroma

    kulit semangka yang dihasilakan ( Febri,2010 ).

    4.4.3 Rasa

    Berdasarkan uji organoleptik terhadap rasa selai buah kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirsak dari lima perlakuan setelah dianalisis maka didapat

    hasil rata – rata penerimaan terhadap rasa selai kulit semangka dapat di ketahui

    pada respon panelis yang berjumlah 25 orang terhadap rasa selai kulit semangka

    dengan penambahan sari sirsak terlihat bahwa ada perbedaan rasa yang signifikan

    antara perlakuan, dapat di lihat pada tabel 4.3.

  • 28

    Tabel 4.3

    Nilai Rata – Rata Kesukaan Panelis Terhadap Rasa Selai Kulit Semangka

    Yang Ditambahkan Sari Buah Sirsak

    Perlakuan Rata – rata Keterangan (A) = A1 ( Kulit semangka 100 g:

    Sirsak 0 g) 3,96 ª Sangat suka

    (B) = A2 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 25 g)

    3,88 ª Suka

    (C) = A3 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 50 g)

    3,98ª Agak suka

    ( D) = A4 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 75)

    4,18 ª Sangat suka

    (E) = A5 ( Kulit semangka 100 g : Sirsak 100 g

    4,12 ª Sangat suka

    Keterangan : Nilai rata – rata tidak diikuti dengan huruf kecil di karnakan

    tidak ada berbedaan yang siknifikan antar perlakuan sehingga tidak di lanjutkan

    dengan uji DNMRT taraf 5 %.

    Nilai rata – rata di berikan panelis berkisar 3,88 – 4.18 dari data tersebut

    rata – rata panelis hapir menyukai rasa selai kulit semangka yang ditambahkan

    sari buah sirsak. Didapatkan bahwa perlakuan A4 = D dan A5 = E yang paling di

    sukai panelis. Hai ini di sebabkan karna perlakuan A1 = A dan A3 = C memiliki

    rasa yang seimabang anata semua bahan, sedangkan pada perlakuan A2 = B saat

    di makan memiliki rasa agak sedikit langu, mungkin ini di pengaruhi oleh lebih

    banyak sari sirsak di bandingkan, sehingga mempengaruhi rasa selai kulit

    semangka.

    Menurut penelitian (Ryanty, 2009), Rasa adalah kesan yang di terima oleh

    indra pencicip. Pengaruh perbedaan konsentrasi bahan yang di gunakan akan

    memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan rasa selai kulit

    semangka yang dihasilkan.

  • 29

    Cita rasa yang dimiilki suatu bahan pangan akan mempengaruhi terhadap

    tingkat kesukaan konsumen, cita rasa bahan pangan di pengaruhi oleh tiga

    kompenen yaitu, bau, rasa dan rangsangan mulut ( Winarmo, 2008).

    4.4.4 Tekstur

    Berdasarkan uji organoleptik terhadap rasa selai kulit semangka yang

    ditambahkan sari buah sirsak dari lima perlakuan setelah dianalisis maka

    didapatkan hasil nilai rata – rata penerimaan terhadap tekstur selai kulit semangka

    yang ditambahkan sari buah sirsak dapat di ketahui pada respon panelis yang

    berjumlah 25 orang terhadap tekstur selai buah kulit semangka yang ditambahkan

    sari buah sirsak terlihat bahwa ada perbedaan tekstur yang signifikan antara

    perlakuan, dapat di lihat pada tabel 4.4.

    Tabel 4.4

    Nilai Rata – Rata Kesukaan Panelis Terhadap Tekstur Selai Kulit Semangka

    Yang Ditambahkan Sari Buah Sirsak

    Perlakuan Nilai rata – rata Keterangan

    (A) = A1 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 0 g)

    4,02 ª Sangat suka

    (B) = A2 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 25 g)

    3,84 ª Agak suka

    (C) = A3 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 50 g)

    3,88 ª Sanagat suka

    ( D) = A4 ( Kulit semangka 100 g: Sirsak 75)

    3,82 ª Sangat suka

    (E) = A5 ( Kulit semangka 100 g : Sirsak 100 g

    4,04 ª Sangat suka

    Keterangan : Nilai rata – rata tidak diikuti dengan huruf kecil di karnakan

    tidak ada berbedaan yang siknifikan antar perlakuan sehingga tidak di lanjutkan

    dengan uji DNMRT taraf 5 %.

  • 30

    Nilai rata – rata tekstur selai yang diberikan panelis berkisar antara 3,82 –

    4,04 dari data tersebut rata – rata panelis menyukai tekstur selai kulit semangka

    yang ditambahkan sari buah sirsak. Hasil menunjukan bahwa pengaruh tingkat

    penambahan sari sirsak terhadap tekstur adalah terdapat perbedaan nyata. Untuk

    melihat perlakuan yang berbeda dilakukan uji DNMRT pada taraf 5% dari ke lima

    perlakuan tekstur selai kulit semangka lebih di sukai panelis adalah perlakuan A1

    = A dan 5A = E dengan nilai tertinggi di perloleh tekstur yang agak lunak. Tekstur

    lunak disebabkan karena selai tersebut dari kulit semangka yamg ditambahkan

    sari buah sirsak.

    Menurut (Winarno,2011) air merupakan komponen penting dalam bahan

    makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa

    makanan kita.

  • 31

    4.4.5 Selai Kulit Semangka Yang Disukai Panelis

    Tabel 4.5

    Perlakuan Yang Paling Di Sukai Panelis

    Perlakuan

    Warna

    Aroma

    Rasa Tekstur

    Total

    Rata –

    rata

    A 4,04 3,72 3,96 4,02 15,74 3,935

    B 3,98 3,86 3,88 3,84 15,56 3,89

    C 4 3,82 3,98 3,88 15,68 3,92

    D 4,06 3,96 4,18 3,82 16,02 4,005

    E 4,08 3,98 4,12 4,04 16,22 4,055

    Pada tabel diatas jumlah rata – rata pada tiap perlakuan yang paling

    tertinggi yaitu perlakuan A4 = D ( 100 : 75 ). Panelis menyukai selai kulit

    semangka dengan kombinasi sari buah sirsak, baik terhadap warna, tekstur, aroma

    dan rasa. Hai disebabkan karena selai kulit semangka D ( 100 : 75 ). Aroma nya

    sangat harum, tekstur, warna dan rasanya juga disukai panelis.

  • 32

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan uji organoleptik yang dilakukan maka dapat di simpulkan

    sebagai berikut:

    1. Pada pembuatan selai kulit semangka ini pilih buah yang cukup

    matang, tidak busuk dan masih segar dengan memisahkan daging dan

    bijinya, kemudian Kulit semangka di hancurkan dengan blender.

    2. Kualitas selai kulit semangka yang ditambahkan sari buah sirsak

    formulir teraik pada perlakuan D (100 : 75 ).

    3. Rata – rata panelis menyukai selai buah kulit semangka dengan

    tingkat kesukaan panelis terhadap selai kulit semangka yang tertinggi

    adalah perlakuan D dengan rata- rata nilai warna 4,06 nilai rasa 4,18

    nilai aroma 3,96 dan nilai tekstur 3,82.

    5.2 Saran

    1. Diharapkan agar industri – industri kecil khususnya dan ibu – ibu

    rumah tanga pada umumnya agar dapat memanfaatkan isi buah kulit

    semangka sebagai selai dengan perbandingan 100g, dan sari buah

    sirsak 75 g.

    2. Disarankan untuk mengamati masa simpan selai buah kulit

    semangka agar di ketahui berapa lama selai dapat di simpan dan

    tetap baik di konsumsi

  • 33

    DAFTAR PUSTAKA

    Tarmizi,2011. Pengaruh tingat pencampuran daging buah dengan mutu selai

    Lembaran Sirsak terhadap mutu selai Kulit semangka. Fakultas

    Teknologi Pertanian,

    .Raja,2012. Anjuran Pemupukan Pada Tanaman semangka (citrullus vulgaris

    Schard).

    Fifendy, M. dkk. 2012, Kualitas Nata de citrullus menggunakan berbagai macam

    starter. Jurnal sainstek.

    Ardiansyah, G. 2014. Variasi tingkat keasaman dalam ekstraksi pectin kulit buah

    semangka. Skripsi fakultas pertanian universitas riua, pakanbaru.

    Teksonomi tanaman semangka..

    Suryani, A., E, Hambali dan M. Rivai. 2004. Membuat Aneka Selai. Penebar

    swadaya. Jakarta.

    Hasbullah. 2010. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat,

    Dewan Ilmu pengetahuan. Teknologi dan industry sumatera barat.

    Maruli sihombig 2017, Tabel komposisi pangan Indonesia.jakarta.

    Badan Standarisasi Nasinonal.- BSN. SNI 3746: 2008, Selai buah. Jakarta.

    Badan pusat statistik. 2013. Produksi Tanaman Semangka di Riau. Pakanbaru

    ( Fachruddin, L. 1997). Macam-macam selai Jakarta. Agromedia putraka.

  • 34

    Gallih, P.H dan H. Laksono. 2013. Ekstraksi daun Sirsak (Annona Muricata L)

    menggunakan pelarutan etanol. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

    Volume 2 (2): 111 – 115.

    Syahrumsyah dkk, 2010, Pengaruh Penamabahan Karboksi Metil Selulosa

    ( CMC) dan tingkat.

    Ryanti. 2009. Membuat aneka pangan olahan. Jakarta penaber swadaya.

    Sediaoetama, A.D. 2006. Limu gizi. Jakarta: Dian Rakyat ( Nofalina, Yesi,2013).

    Setyaningsih, Dwi, Anton Apriyantono, dan Maya puspita sari. 2010. Analisis

    sensori untuk industri pangan dan Argo. Bogor: IPB Press

    (Mukhlason,2016).

    Suwanto, A. 1985. Produksi Angkak sebagai Zat pewarna Makanan. Media

    Teknologi dan pangan. 1(2):8-14 (Irdawati et aI,.2012).

    Winarno, FG. 2011. Kimia pangan. PT Gramedia Pustaka utama. Jakarta

    ( Mahayani, AA. Putu Sri et al,.2014).

    Winarno,budi,2008 kebijakan public teori dan proses. Jakarta:PT buku kita.

  • 35

    Buah Semangka

    Matang, tidak

    busuk dan segar

    Pemisahan

    Kulit

    semangka

    Blender

    Pembersihan

    Bubur kulit semangka

    Gula +

    buah sirsak

    Spoon tes Masak sampai

    mendidih

    Terbentuk jel

    Pengisian dalam

    botol steril Botol steril

    Lampiran 1 : Bagan Aliran Pembuatan Selai Buah Kulit Semangka Dengan

    Penambahan Sari Buah Sirsak

    Botol selai

    Cuci bersih

    Direbus (sterilisasi)

    Pemasakan

  • Buah sirsak

    Pemisahan biji, kulit Buah

    sirsak

    Blender

    Lampiran 2 : Bagan Alir Pembuatan sari buah sirsak

    Keterangan

    Bahan Baku : Hasil Sampingan :

    Proses : Hasil akhir :

    Penyaringan Sari Buah

    Sari buah sirsak

    36

  • Lampiran 3: Formulir

    FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK

    No Panelis :

    Nama Panelis :

    Tanggal :

    Petunjuk Pengisian :

    Berikan penilaian pribadi anda terhadap Aroma, Warna,Rasa dan Tekstur

    dari makanan dan minuman yang disajikan, berdasarkan tingakat kesukaan anda

    dengan skor nilai pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan kode sampel.

    Anda dipersilakan untuk mengisi penilaian anda, pada kolom yang

    tersedia dibawah ini sesuai dengan skor berdasarkan tingakat kesukaan anda.

    37

  • SAMPEL A

    No Skala Hedonik Aroma Warna Rasa Tekstur

    1. Sangat Suka

    2. Suka

    3. Agak Suka

    4. Tidak Suka

    5. Sangat Tidak Suka

    SAMPEL B

    No Skala Hedonik Aroma Warna Rasa Tekstur

    1. Sangat Suka

    2. Suka

    3. Agak Suka

    4. Tidak Suka

    5. Sangat Tidak Suka

    SAMPEL C

    No Skala Hedonik Aroma Warna Rasa Tekstur

    1. Sangat Suka

    2. Suka

    3. Agak Suka

    4. Tidak Suka

    5. Sangat Tidak Suka

    38

  • SAMPEL D

    No Skala Hedonik Aroma Warna Rasa Tekstur

    1. Sangat Suka

    2. Suka

    3. Agak Suka

    4. Tidak Suka

    5. Sangat Tidak Suka

    SAMPEL E

    No Skala Hedonik Aroma Warna Rasa Tekstur

    1. Sangat Suka

    2. Suka

    3. Agak Suka

    4. Tidak Suka

    5. Sangat Tidak Suka

    39

  • FORMULIR UJI ORGANOLEPTIK

    Nama Panelis :

    Jenis Kelamin :

    Tanggal :

    Nama Produk : Mutu Organoleptik Selai Kulit Semangka (Citrullus

    Lanatus) Yang Ditambahkan Sari Buah Sirsak (Annona

    Muricara)

    Kode sampel Aroma Rasa Warna Tekstur

    308

    309

    524

    715

    153

    Keterangan:

    Berikan penilaian pribadi anda terhadap Aroma, Warna,Rasa dan Tekstur

    dari makanan dan minuman yang disajikan, berdasarkan tingakat kesukaan anda

    dengan skor nilai pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan kode sampel.

    Anda dipersilakan untuk mengisi penilaian anda, pada kolom yang

    tersedia dibawah ini sesuai dengan skor berdasarkan tingakat kesukaan anda.

    (5). Sangat Suka

    (4). Suka

    (3). Agak suka

    (2). Tidak suka

    (1). Sangat Tidak Suka

  • Lampiran 4

    Tabel uji statistik dengan metode sidik ragam terhadap warna

    selai kulit semangka yang ditambahkan sari buah sirsak

    Perlakuan Total Penelitian

    A1=A

    A2=B

    A3=C

    A4=D

    A5=E

    Yi Sj Y2

    ij (Yi)2

    4 4 3,5 4,5 5 21 89,5 441

    4,5 5 4,5 4 4,5 22,5 101,75 506,25

    4 4,5 4,5 3 4 20 81,5 400

    5 4,5 5 5 5 24,5 120,25 600,25

    4,5 4,5 4 5 4,5 22,5 101,75 506,25

    3,5 4 3 4 3,5 18 65,5 324

    4,5 4,5 4 4 4 21 88,5 441

    4 5 4,5 4,5 4,5 22,5 101,75 506,25

    4 4 4 4 4 20 80 400

    3,5 3 3,5 3 3 16 51,5 256

    3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 17,5 61,25 306,25

    4 4 3 3,5 3,5 18 65,5 324

    4,5 3,5 4 4 3 19 73,5 361

    4 4,5 4 4,5 4 21 88,5 441

    4 3 4 4 4 19 73 361

    4 3 4 5 5 21 91 441

    4 4 4,5 4,5 4,5 21,5 92,75 462,25

    4,5 4,5 4 4,5 4,5 22 97 484

    4 4 4 4 4 20 80 400

    4,5 4 4,5 4,5 4,5 22 97 484

    4 3 4,5 4 4 19,5 77,25 380,25

    3,5 4 4 3,5 3,5 18,5 68,75 342,25

    3,5 4 4 3,5 4,5 19,5 76,75 380,25

    4 4 4 4,5 4,5 21 88,5 441

    3,5 3,5 3,5 3 3 16,5 54,75 272,25

    101 99,5 100 101,5 102 504 10261,5

    412 404,25 405,5 420,75 425 2067,5

    10201 9900,25 10000 10302,25 10404 50807,5

    4,04 3,98 4 4,06 4,08

  • Faktor Koreksi

    F

    Jumlah Kuadrat Perlakuan

    F

    Jumlah Kuadrat Kelompok

    F

    Jumlah Kuadrat Eror

  • Tabel Sidik Ragam

    Sumber

    Keragaman Db JK JKR Fhitung Ftable

    Perlakuan 4 0,172 0,043 0,05116 2,78

    Panelis 24 20,172 0,8405

    Error 96 15,028 0,156542

    Total 124 35,372

    Berdasarkan uji Hedonik diketahui bahwa Fhitung lebih kecil dari Ftable

    sehingga dapat disumpulkan tidak ada perbedaan warna secara signifikan antara

    perlakuan.

    Parameter standar eror rata – rata

    SY = Kt. Galat : respon setiap perlakuan

    = 0,156542 / 25

    = 0,0062618

    Tabel Range Tingat Nyata 5%

    Perlakuan 2 3 4 5 6

    Range 2,92 3,07 3,15 3,22 3,28

    Least Signifikasi Range

    0,018

    0,019

    0,020

    0,020

    0,021

  • Tabel uji statistik dengan metode sidik ragam terhadap Rasa selai kulit

    semangka yang ditambahkan sari buah sirsak

    No

    Perlakuan Total Penelitian

    A1=A

    A2=B

    A3=C

    A4=D

    A5=E

    Yi

    ij

    (Yi)

    2

    1 4,5 5 4,5 5 4 23 106,5 529

    2 3,5 4 4 4,5 5 21 89,5 441

    3 4,5 3,5 3,5 4,5 4,5 20,5 85,25 420,25

    4 4,5 4,5 3,5 4,5 5 22 98 484

    5 3,5 3,5 3,5 4,5 3,5 18,5 69,25 342,25

    6 4 4 3,5 4 3,5 19 72,5 361

    7 4 5 4 4 4 21 89 441

    8 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 22,5 101,25 506,25

    9 4 4 4 4 4 20 80 400

    10 4 4 3,5 4,5 3,5 19,5 76,75 380,25

    11 3 3 3,5 3 3 15,5 48,25 240,25

    12 4,5 3 4 4 5 20,5 86,25 420,25

    13 4 4,5 4,5 5 4,5 22,5 101,75 506,25

    14 3,5 3,5 5 4 3,5 19,5 77,75 380,25

    15 3,5 3,5 3 3,5 3 16,5 54,75 272,25

    16 4 4 5 5 5 23 107 529

    17 4 4 4 4,5 4,5 21 88,5 441

    18 4,5 4 4 4,5 4,5 21,5 92,75 462,25

    19 4 4 4 4 4 20 80 400

    20 5 5 5 4,5 4,5 24 115,5 576

    21 4 3,5 4,5 4 4 20 80,5 400

    22 3,5 4 4,5 4 4 20 80,5 400

    23 4 4 4 4 4,5 20,5 84,25 420,25

    24 3 2,5 3 3,5 4,5 16,5 56,75 272,25

    25 3,5 2,5 3 3 3 15 45,5 225

    Yi 99 97 99,5 104,5 103 503 10250

    ij

    398

    387,5

    404,75

    443,75

    434

    2068

    (Yi)2 9801 9409 9900,25 10920,25 10609 50639,5

    Rata- rata

    3,96

    3,88

    3,98

    4,18

    4,12

  • Faktor Koreksi

    F

    Jumlah Kuadrat Perlakuan

    F

    Jumlah Kuadrat Kelompok

    F

    Jumlah Kuadrat Eror

  • Tabel Sidik Ragam

    Sumber

    Keragaman Db JK JKR Fhitung Ftable

    Perlakuan 4 1,508 0,377 0,348966 2,78

    Panelis 24 25,928 1,080333

    Error 96 16,492 0,171792

    Total 124 43,928

    Berdasarkan uji Hedonik diketahui bahwa Fhitung lebih kecil dari Ftable

    sehingga dapat disumpulkan tidak ada perbedaan rasa secara signifikan antara

    perlakuan.

    Parameter standar eror rata – rata

    SY = Kt. Galat : respon setiap perlakuan

    = 0,171792 /25

    = 0,00687168

    Tabel Range Tingkat Nyata 5 %

    Perlakuan 2 3 4 5 6

    Range 2,92 3,07 3,15 3,22 3,28

    Least Signifikasi Range

    0,020

    0,021

    0,022

    0,022

    0,023

  • Tabel uji Statistik dengan metode sidik ragam terhadap aroma selai kulit

    semangka yang ditambahkan sari buah sirsak

    No Perlakuan Total Penelitian

    A1=A A2=B A3=C A4=D A5=E Yi j Y2 ij (Yi)2

    1 4 4 4,5 4 3,5 20 80,5 400

    2 4 4,5 4,5 5 4 22 97,5 484

    3 4,5 5 4,5 5 5 24 115,5 576

    4 5 4,5 4,5 4,5 4,5 23 106 529

    5 3,5 4,5 4,5 5 4,5 22 98 484

    6 3,5 3,5 3,5 4 4 18,5 68,75 342,25

    7 3,5 3,5 4 4 4 19 72,5 361

    8 4,5 3,5 3,5 4 5 20,5 85,75 420,25

    9 3,5 3,5 3,5 4 3,5 18 65 324

    10 3,5 3,5 3,5 3,5 3,5 17,5 61,25 306,25

    11 3,5 4 3,5 4 4 19 72,5 361

    12 3 3 3 3 3 15 45 225

    13 3,5 4 3 3,5 4 18 65,5 324

    14 3,5 3,5 3,5 4 4 18,5 68,75 342,25

    15 3 4 4 3 4 18 66 324

    16 3 4 5 5 5 22 100 484

    17 4 4,5 4 4,5 4 21 88,5 441

    18 4 4,5 4 5 4,5 22 97,5 484

    19 3,5 4 4 4,5 3 19 73,5 361

    20 4 4 4 4 4 20 80 400

    21 4,5 3,5 3,5 3 4,5 19 74 361

    22 3,5 3,5 4 4 4,5 19,5 76,75 380,25

    23 3 4 4 4 4,5 19,5 77,25 380,25

    24 3,5 2,5 2,5 2 2,5 13 35 169

    25 4 3,5 3 2,5 2,5 15,5 49,75 240,25

    Yi 93 96,5 95,5 99 99,5 483,5 9503,75

    j Y2 ij 352,5 379,75 373,25 407,5 407,75 1920,75

    (Yi)2 8649 9312,25 9120,25 9801 9900,25 46782,75

    Rata- rata

    3,72

    3,86

    3,82

    3,96

    3,98

  • Faktor Koreksi

    F

    Jumlah Kuadrat Perlakuan

    F

    Jumlah Kuadrat Kelompok

    F

    Jumlah Kuadrat Eror

  • Tabel Sidik Ragam

    Sumber

    Keragaman Db JK JKR Fhitung Ftable

    Perlakuan 4 1,132 0,283 0,222164 2,78

    Panelis 24 30,572 1,273833

    Error 96 18,868 0,196542

    Total 124 50,572

    Berdasarkan uji Hedonik diketahui bahwa Fhitung lebih kecil dari Ftable

    sehingga dapat disumpulkan ada tidak perbedaan aroma secara signifikan antara

    perlakuan.

    Parameter standar eror rata – rata

    SY = Kt. Galat : respon setiap perlakuan

    = 0,196542 / 25

    = 0,00786168

    Tabel Range Tingat Nyata 5%

    Perlakuan 2 3 4 5 6

    Range 2,92 3,07 3,15 3,22 3,28

    Least Signifikasi Range

    0,023

    0,024

    0,025

    0,025

    0,026

  • Tabel Uji statistik dengan metode sidik ragam terhadap tekstur selai kulit

    semangka kulit semangka yang ditambahkan sari buah sirsak

    No Perlakuan Total Penelitian

    A1=A A2=B A3=C A4=D A5=E Yi j Y2 ij (Yi)2

    1 4,5 5 4 3,5 3,5 20,5 85,75 420,25

    2 3 4 2,5 4 4,5 18 67,5 324

    3 4,5 3 4 3,5 3,5 18,5 69,75 342,25

    4 5 3,5 3 3,5 5 20 83,5 400

    5 4,5 3,5 3,5 4,5 4 20 81 400

    6 3,5 4 3,5 4 4 19 72,5 361

    7 4,5 4 4,5 3 4 20 81,5 400

    8 4,5 4,5 4,5 5 5 23,5 110,75 552,25

    9 3,5 3,5 4 4 5 20 81,5 400

    10 5 5 5 5 5 25 125 625

    11 3,5 4,5 3,5 3,5 3 18 66 324

    12 4 3 3,5 3 5 18,5 71,25 342,25

    13 3,5 3,5 4 3 3,5 14 61,75 196

    14 4 4 2,5 4 3,5 18 66,5 324

    15 4 5 4 3,5 4,5 21 89,5 441

    16 4 4 5 5 5 23 107 529

    17 4,5 4 4,5 4 5 22 97,5 484

    18 4,5 4,5 4,5 4,5 3 21 90 441

    19 3,5 4 4 4 4 19,5 76,25 380,25

    20 4 4 4 4 4 20 80 400

    21 4 3 4 3 3,5 17,5 62,25 306,25

    22 4 3,5 4 3,5 4 15 72,5 225

    23 3,5 3,5 4 3,5 3,5 18 65 324

    24 3,5 2,5 3,5 3,5 3 16 52 256

    25 3,5 3 3,5 3,5 3 16,5 54,75 272,25

    Yi 100,5 96 97 95,5 101 482,5 9469,75

    j Y2 ij 410,75 379,5 386 373,75 421 1971

    (Yi)2 10100,25 9216 9409 9120,25 10201 48046,5

    Rata- rata

    4,02

    3,84

    3,88

    3,82

    4,04

  • Faktor Koreksi

    F

    Jumlah Kuadrat Perlakuan

    F

    Jumlah Kuadrat Kelompok

    F

    Jumlah Kuadrat Eror

  • Tabel Sidik Ragam

    Sumber

    Keragaman Db JK JKR Fhitung Ftable

    Perlakuan 4 59,41 14,8525 11,31619 2,78

    Panelis 24 31,5 1,3125

    Error 96 17,64 0,18375

    Total 124 108,55

    Berdasarkan uji Hedonik diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftable sehingga

    dapat disumpulkan ada perbedaan tekstur secara signifikan antara perlakuan.

    Parameter standar eror rata – rata

    SY = Kt. Galat : respon setiap perlakuan

    = 0,18375 / 25

    = 0,00735

    Tabel Range Tingat Nyata 5%

    Perlakuan 2 3 4 5 6

    Range 2,92 3,07 3,15 3,22 3,28

    Least Signifikasi Range

    0,021

    0,023

    0,023

    0,024

    0,024

  • Tabel perbadingan signifikan antar perlakuan selai kulit semangka

    yang ditambahkan sari buah sirsak

    Perlakuan A1=A

    (100:0) A2 = B

    (100:25) A3 = C

    (100:50) A4 = D

    (100:75) A5 = E

    (100:100)

    Rata-Rata 4,02 3,84 3,88 3,82 4,04

    E – A = 4,04 – 4,02 = 0,02

  • Lampiran 5

    DOKUMENTASI PENELITIAN

    Bahan Penelitian

    Buah Kulit semangka Buah sirsak

    Kulit semangka dan sari buah sirsak

    Yang telah diblender

  • Setelah selai di oleh

    Kode sampel

    Kulit semangka 100 g

    Kulit semangka 100 gr

    Sirsak 50 gr

    Kulit semangka 100 gr

    Sirsak 25 gr

  • Kulit Semangka 100 gr

    Sirsak 100 gr

    Kulit Semangka 100 gr

    Sirsak 75 gr

    Hasil selai kulit semangka yang ditambahkan

    sari bauh sirsa