Naskah Ujian Jiwa Revisi (Andruw)

5/17/2018 Naskah Ujian Jiwa Revisi (Andruw) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/naskah-ujian-jiwa-revisi-andruw 1/52

NASKAH UJIAN PSIKIATRI Andruw Tantri Sudono T.(406107060)

I. IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 0x.0x.4x

Perawatan Ke : 2

Tahun : 2009

No. Urut : 160

Kelas : III

Tanggal Mulai Dirawat : 13 Juni 2009

Pukul : 22.00

Nama Pasien : Tn. A. H

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 01 Januari 1959

Umur : 52 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku Bangsa : Jawa

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA Kelas 3

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status Perkawinan : Bercerai

Alamat : Kebayoran Baru

Dokter yang Merawat : dr. S, Sp.KJ

Catatan perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :

1. Tanggal 24 Januari 2008 - 28 Juli 2008

2. Tanggal 13 Januari 2009 - sekarang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan JiwaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSanatorium Dharmawangsa

Jakarta, 28 November 2011 – 31 Desember 2011

1




II. STATUS PSIKIATRI

AUTO dan ALLOANAMNESA

Autoanamnesa

Autoanamnesa didapat dari pasien

Alloanamnesa

Alloanamnesa diperoleh dari rekam medik pasien dan alloanamnesa

dengan perawat Sanatorium Dharmawangsa yaitu :

Nama : Tn. P

Umur : 43 tahun

Pekerjaan : Perawat di Sanatorium Dharmawangsa

Hubungan dengan pasien : Perawat

Hari / tanggal wawancara : Senin / 19 Desember 2011

A. Keluhan utama / alasan dirawat

Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa atas permintaan dari

keluarga pasien karena pasien sering marah-marah, susah tidur dan tidak

bisa mengurus diri. Pasien juga tidak mau melakukan aktivitas apapun.

B. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan cara dijemput oleh petugas Sanatorium

Dharmawangsa atas permintaan dari keluarga pasien (adik pasien). Pasien

masuk pada 13 Juni 2009, pkl. 22.00 WIB dan dirawat di kelas II. Keadaan

fisik pasien saat masuk lemah, bau busuk, rambut dan kuku panjang.

Keluarga pasien mengeluh pasien sering bicara sendiri, teriak-teriak,

dan marah-marah sehingga mengganggu keluarga. Selain itu pasien juga

tidak mau makan, tidak mau mandi, tidak mau bergaul dan tidak mau

melakukan aktivitas apapun, lebih sering di dalam kamar.



2




Pasien merasa dirinya tidak menderita gangguan jiwa tetapi hanya

menderita gangguan suara yang disebabkan oleh jin. Pasien mengaku

sering mendengar suara jin jahat yang mencela, mengejek danmenertawakan pasien, selain itu ada jin baik yang menyuruhnya untuk

bersabar. Suara jin itu selalu terdengar sepanjang hari. Pasien merasa

terganggu sehingga pasien marah, mengamuk serta melempar-lempar

barang.

Menurut autoanamnesa pasien, ia dimasukkan ke Sanatorium

Dharmawangsa oleh SBY untuk kedua kalinya. Pasien merasa dirinya

dimasukkan ke Sanatorium Dharmawangsa selalu karena masalahperempuan. Dimana pertama kali pasien dirawat karena Presiden SBY

cemburu kepada pasien dan merasa banyak artis-artis wanita tertarik dan

cinta dengan pasien, jadi SBY tidak mau pasien berkomunikasi dengan

wanita-wanita. Pasien mendapat informasi ini dari adik dan pembantunya

karena pasien menggangap mereka punya indera ke-6.

Saat di rumah pasien jarang berkomunikasi dengan orang lain

walaupun dengan adiknya, karena pasien menganggap semua orangmemiliki indra ke-6 selain dirinya sehingga bisa mengetahui isi pikiran,

perasaan dan emosi pasien. Sehingga pasien merasa tidak perlu

berkomunikasi lagi.

Selama di Sanatorium Dharmawangsa, pasien jarang bergaul

dengan pasien lain karena menurut dia bahwa pasien lain juga memiliki

indra ke-6 sehingga tidak perlu berkomunikasi lagi. Selama ini, pasien rajin

minum obat yang diberikan, namun pasien merasa tidak ada perubahanpada suara-suara makhluk halus yang mengganggunya.

Selain itu, pasien yakin bahwa dirinya bukan manusia, dimana

pasien mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Pasien tau hal ini karena

jin memberitahunya dan mereka memanggil pasien dengan sebutan

“Gusti Alloh”. Pasien dapat menciptakan mobil dan motor untuk para jin



3




dengan cara hanya meniup, dan para jin sangat berhutang budi kepada

pasien.

Saat wawancara pada tanggal 19 Desember 2011 keadaan pasientenang dan sudah tidak marah-marah lagi tapi masih tetap menarik diri

dari aktivitas sosial. Pasien lebih sering di dalam kamar sambil merokok

dan minum kopi. Pasien masih mengaku sering mendengar suara-suara

bisikan jin.

C. Riwayat penyakit sebelumnya

1. Riwayat p enyakit p sikiatri

Menurut autoanamnesa pasien, setelah tamat SMA tahun 1977,

pasien mengaku tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Pasien

mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan masalah ini masih terus

berlangsung sampai sekarang. Tahun 1985, pergaulan pasien terbatas

pada orang tua saja. Selain itu pasien jadi lebih sering marah-marah tanpa

sebab, menarik diri, dan susah berkomunikasi. Keluarga pasien

memutuskan untuk membawa pasien berobat ke psikiater, walaupun

menurut pasien hal itu tidak perlu karena pasien merasa dirinya tidak

sakit. Setelah berobat jalan pasien merasa tidak terjadi perubahan apa-

apa, pasien tetap mengalami gangguan berbicara sampai sekarang.

Sejak kedua orangtua pasien meninggal dunia, pasien menjadi lebih

sering di dalam kamar, tidak mau mandi, teriak-teriak, marah-marah dan

tidak melakukan aktivitas lainnya.

Menurut pengakuan pasien, sejak tahun 1994, pasien mulai

mendengar suara-suara di telinganya. Suara-suara itu dia yakini berasaldari jin yang ada di dalam dirinya. Jin-jin itu mengomentari, mencela,

menertawai dan menantang pasien sehingga pasien marah dan melempar

barang di rumah.

Tahun 2008, pasien pernah dirawat di Sanatorium Dharmawangsa.

Saat itu pasien bicara sendiri, teriak-teriak dan marah-marah karena



4




mendengar suara-suara dari jin. Menurut keterangan dari adik dan

pembantu pasien, pasien dimasukkan ke Sanatorium Dharmawangsa oleh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk dikurung dan disiksa disanatorium Dharmawangsa karena SBY cemburu kepada pasien dan

merasa banyak artis-artis wanita tertarik dan cinta dengan pasien, jadi

SBY tidak mau pasien berkomunikasi dengan wanita-wanita.

2. Kondisi medis u mum

Menurut autoanamnesa, pasien mulai menderita Diabetes Mellitus

pada tahun 2009, tapi pasien mengaku tidak merasa ada keluhan padadirinya hanya saja kencingnya selalu dikerubuti semut. Dari hasil

pemeriksaan laboratorium dan analisa dokter, pasien diberitahukan dokter

bahwa dia menderita Diabetes Mellitus. Pasien menyangkal penyakit lain

seperti darah tinggi, asma, penyakit jantung dan paru.

3. Riwayat penggunaan alkohol dan zat psikoaktif ( NAPZA )

Menurut autoanamnesa dan alloanamnesa, pasien tidak pernahmenggunakan alkohol dan zat-zat adiktif lainnya.

4. R iwayat psikiatri dalam keluarga

Tidak ada riwayat gangguan psikiatri dalam keluarga

D. Riwayat keluarga

1. Pohon keluarga Tn. A . H



5




Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

= pasien

= menikah

= meninggal

= bercerai

Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan

dibesarkan dengan kasih sayang yang cukup. Ayah pasien sudah

meninggal sejak tahun 1989, sedangkan ibu dari pasien baru meninggal

pada tahun 2008. Sejak ibu pasien meninggal pasien tinggal dengan dua

orang pembantu rumah tangganya dan seluruh keperluan rumah tangga

ditanggung oleh adik pasien. Adik pasien sudah menikah dan memiliki dua

orang anak. Hubungan pasien dengan adik, ipar dan keponakan baik.

2. Susunan Anggota Keluarga :

1. Nama : Tn. H

Pekerjaan : polisi

Hubungan : ayah kandung pasien

2. Nama : Ny. A

Pekerjaan : wiraswasta bengkel

Hubungan : ibu kandung pasien

3. Nama : Tn. C

Pekerjaan : konsultan swasta

Hubungan : adik kandung pasien

4. Nama : Ny. I



6




Pekerjaan : ibu rumah tangga

Hubungan : mantan istri

E. Riwayat kehidupan pribadi

1. Riwayat masa kecil

• Riwayat prenatal dan natal

Pasien lahir normal dan cukup bulan di RS. Budi Kemuliaan, Jakarta

• Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)

Tidak didapatkan data pada masa ini dari alloanamnesa perawat

dan rekam medis. Pasien tidak mengingat kejadian pada masa ini.

• Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)

Perkembangan fisik normal sesuai dengan usianya, pasien senang

bergaul dan beraktivitas bersama teman-teman sebayanya.

• Riwayat masa kanak akhir (pubertas-remaja)

Pasien pernah bersekolah dan bertempat tinggal di Jakarta dan

Manado. Di Jakarta pasien tinggal bersama ibunya. Saat bersekolah

di Manado, pasien tinggal bersama ayahnya yang saat itu sedang

bertugas di Manado. Pada masa ini tidak dijumpai kesulitan dalam

pergaulan.

2. Riwayat masa dewasa

a. Riwayat pendidikan

SD : SD Mexico di Jakarta

SMP : SMP 12 Frater di Manado

SMA : SMA Don Bosco di Manado

b. Riwayat Pekerjaan



7




Selepas dari SMA pasien tidak melanjutkan pendidikannya dan

bekerja membantu ibunya di bengkel. Pasien merasa senang bekerja di

bengkel tersebut. Namun pasien lebih suka menyendiri karena susahberkomunikasi.

c. Riwayat psikoseksual

Pasien tidak memiliki masalah seksual.

d. Riwayat pernikahan

Pada bulan Agustus tahun 1997, pasien pernah menikah denganseorang wanita bernama, Ny. I. Namun pada bulan Januari 1998 pasien

bercerai dengan istrinya. Dari pernikahannya dengan Ny. I, pasien tidak

memiliki anak. Menurut pasien, alasan bercerai karena istri pasien sering

kabur tengah malam dan tidak tahu kemana. Alasan perceraian awalnya

hanya ingin memberikan pelajaran terhadap istrinya tetapi ketika pasien

ingin merujuk kembali, orang tua pasien tidak merestuinya lagi dan

akhirnya perceraiannya sampai sekarang. Pasien mengatakan bahwa diatidak sedih atas perceraian ini karena pasien merasa lebih senang hidup

sendiri.

e. Riwayat keagamaan

Pasien seorang Muslim. Dahulu pasien rajin beribadah, namun sejak

mendengar suara jin pasien tidak lagi beribadah, baik sholat maupun

menjalankan puasa Ramadhan. Pasien selalu merasa jin terusmengikutinya saat pasien mau sholat sehingga pasien tidak dapat khusuk

untuk beribadah.

f. Riwayat pelanggaran hukum

Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum sebelumnya.



8




g. Riwayat aktivitas sosial

Pasien kurang bersosialisasi dan jarang berkomunikasi denganpasien lain di Sanatorium Dharmawangsa. Pasien lebih banyak menyendiri

dengan berbaring di kamarnya sambil merokok atau minum kopi. Pasien

menganggap pasien lain di Sanatorium Dharmawangsa memiliki indra ke-

6 yang dapat mengetahui isi pikiran, perasaan dan emosi pasien sehingga

tidak perlu berbicara satu sama lainnya.

h. Riwayat kehidupan sosial ekonomi sekarangPasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa, kelas III. Biaya

perawatan pasien ditanggung oleh adik kandungnya Tn. C yang bekerja

sebagai konsultan swasta. Kebutuhan sehari–hari pasien dipenuhi oleh

petugas Sanatorium Dharmawangsa.

i. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya

Pasien berpendapat bahwa dirinya tidak sakit dan tidak perlu dirawatdi Sanatorium Dharmawangsa. Pasien hanya mengalami gangguan suara

dimana selalu mendengar ada suara-suara jin yang sangat menganggu.

Selain itu, pasien yakin bahwa dirinya bukan manusia, dimana pasien

mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Pasien tau hal ini karena jin

memberitahunya dan mereka memanggil pasien dengan sebutan “Gusti

Alloh”. Pasien dapat menciptakan mobil dan motor untuk para jin dengan

cara hanya meniup, dan para jin sangat berhutang budi kepada pasien.Pasien diberitahu oleh jin yang bisa melihat masa depan, bahwa pasien

akan keluar dari Sanatorium Dharmawangsa dengan dijemput oleh

Pangeran Charles dari Inggris. Pasien tidak terlalu nyaman di Sanatorium

Dharmawangsa dan ingin segera pulang karena di Sanatorium



9




Dharmawangsa pasien merasa dikekang, rokok dan kopi dibatasi dan tidak

bisa seenaknya.

j. Impian dan fantasi

Pasien tidak memiliki impian maupun fantasi tentang masa

depannya karena pasien merasa tidak ada tujuan hidup. Keinginannya

hanya mau merokok dan minum kopi sepuasnya di rumah sendiri.

k. Sistem nilai-nilai

Pasien tidak memperdulikan nilai-nilai norma sosial yang ada. Pasienhanya mengikuti keinginan / kemauan sendiri.

III. STATUS MENTALIS

A. Gambaran Umum

1. Penampilan

Pasien seorang laki-laki berumur 52 tahun. Penampilan tampak

sesuai dengan usianya. Pasien tampak sehat dan memiliki postur tubuh



10




tinggi dan sedang dengan kulit berwarna kecoklatan. Cara berpakaian

normal tetapi kebersihan diri kurang karena pasien jarang mandi.

2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Pasien kurang bergaul dengan pasien lain, lebih sering menyendiri

dengan berbaring di kamarnya. Dalam wawancara, pasien cukup

tenang dan tidak terlihat kegelisahan, bahkan banyak bercerita tentang

dia bisa mendengar suara dari jin.

a. Sebelum wawancara : Pasien terkesan malas berkomunikasi

dengan pasien lain. Pasien menghabiskan waktu dengan tidur-tidurandi dalam kamar sambil merokok dan minum kopi.

b. Selama wawancara : Pasien cukup tenang dan tidak terlihat

gelisah, bahkan lancar berbicara mengenai dirinya.

c. Setelah wawancara : Pasien kembali merokok dan tidak banyak

komunikasi dengan pasien lain.

3. Karakteristik dalam berbicaraKuantitas pembicaraan pasien cukup, arus bicara normal, volume

suara sedang, dan artikulasi jelas. Jawaban dari pasien sesuai dengan

pertanyaan pemeriksa.

4. Sikap Terhadap Pemeriksa

Pasien bersikap kooperatif, cukup tenang, stabil dan sopan.

B. KEADAAN AFEKTIF, MOOD DAN KESERASIAN

1. Afek : terbatas

2. Mood : eutimik

3. Keserasian : serasi (appropriate affect)



11




C. FUNGSI INTELEKTUAL

Taraf pendidikan : sesuai dengan latar belakang

pendidikan

Daya konsentrasi : baik

Orientasi waktu : baik

Orientasi orang : baik

Orientasi tempat : baik

Daya ingat segera : baik

Daya ingat jangka pendek : baik

Daya ingat jangka panjang : baik

Kemampuan menolong diri : baik

Kemunduran intelektual : tidak ada

Kemampuan menghitung : baik

Kemampuan membaca dan menulis : baik

Kemampuan visuospasial : baik

Pikiran abstrak : baik

D. GANGGUAN PERSEPSI

1. Halusinasi auditorik : Ada

Pasien mendengar suara-suara jin yang mengomentari dirinya,

berdiskusi, mencela, dan menenangkan hati pasien.

2. Halusinasi visual : Tidak ada

3. Ilusi : Tidak ada

4. Depersonalisasi : Tidak ada

5. Derealisasi : Tidak ada

E. PIKIRAN

1. Bentuk/proses Pikir

a. Produktivitas

- Flight of ideas : Tidak ada



12




- Ambivalensi : Tidak ada

b. Kontinuitas pikiran

- Asosiasi longgar : Tidak ada- Inkoherensi : Tidak ada

- Verbigerasi : Tidak ada

- Perseverasi : Tidak ada

c. Hendaya dalam bahasa : Tidak ada

2. Isi Pikir

a. Fobia : Tidak adab. Obsesi : Tidak ada

c. Kompulsi : Tidak ada

d. Ideas of reference : Tidak ada

e. Ideas of influence : Tidak ada

f. Thought broadcasting : Tidak ada

g. Waham : Ada (waham persekutorik, waham

kebesaran, waham pengendalian,waham bizarre)

F. PENGENDALIAN IMPULS

Selama wawancara tidak ditemukan gangguan pengendalian impuls.

Pasien dapat mengendalikan emosinya.

G. DAYA NILAI

1. Daya Nilai Realita

i. RTA : Terganggu

ii. Discriminative insight : Terganggu



13




iii. Discriminative judgement : Baik

iv. Kesadaran : Compos mentis

2. Daya nilai sosial : Terganggu3. Tilikan : Insight I

H. KELAINAN DORONGAN INSTINGTUAL DAN

PERBUATAN

Hipobulia : tidak ada

Stupor : tidak ada

Echopraxia : tidak ada

Echolalia : tidak ada

I. TARAF DAPAT DIPERCAYA

Secara umum didapat kesan dalam berbicara, pasien cukup dapat

dipercaya.

J. OBSERVASI TINGKAH LAKU PASIEN SEHARI-HARI

Pasien kurang bergaul dengan pasien lain. Pasien lebih sering

menyendiri dengan berbaring di kamarnya sambil merokok dan minum

kopi. Pasien tampak kooperatif ketika diajak untuk berbincang-bincang,

walaupun pada awalnya terkesan malas-malasan. Kebersihan diri

pasien kurang, tampak dari perilakunya yang jarang mandi dan jarang

berganti baju.



14




IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH

LANJUT

A. Status Internis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Keadaan gizi : Baik

Suhu : Afebris

Pernafasan : 20 x / menit

Nadi : 72 x / menit

Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg

B. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut

lurus

hitam, tidak mudah dicabut.

b. Mata : sklera tidak ikterik, conjungtiva tidak anemis

c. Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak

hiperemis

d. Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret

e. Mulut : bibir kering, lidah kotor, kebersihan mulut

kurang baik.

f. Jantung

-Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat

-Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCS

-Perkusi : batas jantung dalam batas normal

- Auskultasi : BJ I dan BJ II murni, Gallop (-), murmur (-)

g. Paru-paru



15




- Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

- Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat

- Perkusi : sonor pada semua lapang paru- Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)

h. Abdomen

- Inspeksi : abdomen tampak membuncit

- Palpasi : hepar dan lien tidak teraba membesar

- Perkusi : tympani

- Auskultasi : bising usus normal

i. Ekstremitas : tidak terdapat oedem dan deformitas, akralhangat.

Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaaan

internis.

C. Status Neurologis

- Rangsang Meningeal : (-)

- Tanda-Tanda Peningkatan TIK : (-)

- Nn. Craniales : Baik

- Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm

- Sensibilitas : Baik

- Motorik dan kekuatan

ekstremitas atas :

kanan : Baik (5)

kiri : Baik (5)ekstremitas bawah :

kanan : Baik (5)

kiri : Baik (5)

- Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik

- Fungsi Luhur : Baik



16




- Refleks Fisiologis : +/+

- Refleks Patologis : -/-

- Susunan Saraf Vegetatif : BaikKesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan

neurologis.

D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh Sanatorium

Dharmawangsa pada tanggal 20 Agustus 2011 adalah sebagai berikut :

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

NormalHematologi

Hemoglobin 15.8 g/dl 13-16

Jumlah Leukosit 9 ribu/ul 5-10

Hitung Jenis

Basofil 0 % <1

Eosinofil 3 % 1-3

Batang 2 % 2-6Segment 44 % 50-70

Limfosit 36 % 20-40

Monosit 5 % 2-8

Laju Endap Darah 14 mm/jam <15

Jumlah Eritrosit 4.9 juta/ul 4.5-5.5

Jumlah Hematokrit 45 % 40-48

Jumlah Trombosit 268 ribu/ul 150-400

MCV 92 fl 80-96

MCH 31 pg 27-31

MCHC 36 g/dl 32-36

Kimia DarahFungsi Hati

Protein

Protein Total 8.4 g/dl 6-8.4

Albumin 4.3 g/dl 3.5-5.2

Globulin 3.1 g/dl 2.3-3.5

Bilirubin

Total 0.95 mg/dl <1

Direk 0.22 mg/dl <0.25



17




Inderek 0.73 mg/dl <0.75

SGOT-SGPT

SGOT 29 U/l <37

SGPT 30 U/l <40Lemak

Trigliserida 149 mg/dl <200

Cholesterol total 187 mg/dl <200

HDL – Cholesterol 49 mg/dl 35-55

LDL – Cholesterol 128 mg/dl <130

Karbohidrat

Glukosa Puasa 138* mg/dl 70-110

Glukosa 2 jam PP 244* mg/dl <140

Fungsi Ginjal

Ureum

Ureum 29 mg/dl 10-50BUN 14 mg/dl 7-22

Creatinine 0.83 mg/dl 0.5-1.4

Lain-lain

Asam Urat 5.9 mg/dl 3.4-7

Elektrolit & Gas Darah

Natrium 142 mmol/L 135-147

Kalium 3.9 mmol/L 3.5-5.5

Chlorida 97 mmol/L 95-111

Urine

Warna Kuning

Berat Jenis 1015 1003-1030

pH 6 4.5-8

Leukosit - Negative

Nitrit - Negative

Protein - Negative

Glukosa - Negative

Keton - Negative

Urobilinogen <1 E. U <1

Bilirubin - Negative

Darah Samar - Negative

SedimenEritrosit 0-1 /LPB <1

Leukosit 1-2 /LPB <2

Epitel + Positive

Silinder - /LPK Negative

Kristal - Negative

Bakteri Sperma + Negative

Kesan : Terlihat peningkatan glukosa puasa dan glukosa 2 jam



18




PP.

Pemeriksaan Laboratorium 15 Desember 2011

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

Normal

Catatan

Kimia Darah

Karbohidrat

Glukosa Puasa 70 mg/dl 70-110

Glukosa 2 jam PP 147* mg/dl <140 Duplo

Kesan : Terlihat peningkatan glukosa glukosa 2 jam PP.



19




V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien adalah seorang laki-laki berusia 52 tahun,

berkewarganegaraan Indonesia, bersuku bangsa Jawa dan berpendidikan

terakhir SMA, tinggal di Kebayoran Baru, di rawat di Sanatorium

Dharmawangsa pada 13 Juni 2009 karena sering bicara sendiri, teriak-

teriak, marah-marah, susah tidur, susah mengurus diri (tidak mandi ± 2bulan), meminta sesuatu harus dituruti. Pasien dijemput perawat

Sanatorium Dharmawangsa dalam kondisi tertidur atas permintaan

keluarga pasien yang terganggu dengan perilaku pasien.

Pasien berasal dari keluarga yang berkecukupan. Pasien mengalami

kegagalan dalam pernikahan. Pasien merupakan perokok berat. Pasien

tidak mempunyai riwayat gangguan mental organik dan tidak mempunyai

riwayat gangguan fisik. Tidak ditemukan riwayat penggunaan narkotika 1bulan terakhir.

Selama wawancara berlangsung ditemukan adanya afek yang

terbatas. Pembicaraan dengan pasien berlangsung cukup spontan dan

lancar. Dari pemeriksaan status internis tidak ditemukan adanya kelainan

yang mempengaruhi kondisi medis pasien. Pada pemeriksaan

laboratorium ditemukan kadar glukosa darah yang tinggi.

Sejak tahun 1985 pasien mulai membatasi pergaulannya karenakesulitan mencari topik pembicaraan sehingga keluarga pasien

memutuskan membawa pasien untuk berobat ke psikiater tetapi menurut

pasien, sebenarnya hal tersebut tidak perlu karena pasien tidak merasa

dirinya sakit.



20




Pada tahun 1994, pasien mulai mendengar suara-suara jin yang

mengomentari perilaku dirinya, berdiskusi, mencela dan menantang

dirinya, sehingga pasien sering marah dan mengamuk.Pasien percaya dari keterangan adik dan pembantu yang

mengatakan bahwa dirinya sekarang ada di Sanatorium Dharmawangsa

selalu karena masalah perempuan. Dimana pertama kali pasien dirawat

tahun 2008, karena Presiden SBY cemburu kepada pasien dan merasa

banyak artis-artis wanita tertarik dan cinta dengan pasien, jadi SBY tidak

mau pasien berkomunikasi dengan wanita-wanita. Pasien mendapat

informasi ini dari adik dan pembantunya karena pasien menggangapmereka punya indera ke-6. Dan untuk kedua kalinya, tahun 2009 pasien

dirawat ke Sanatorium Dharmawangsa akibat perintah dari SBY, atas motif

yang sama, yaitu masalah wanita.

Selama di Sanatorium Dharmawangsa, pasien jarang bergaul

dengan pasien lain karena menurut dia bahwa pasien lain sudah memiliki

indra ke-6 sehingga tidak perlu berkomunikasi lagi. Selama ini, pasien rajin

minum obat yang diberikan, namun pasien merasa tidak ada perubahanpada suara-suara makhluk halus yang masih mengganggu dirinya. Selain

itu, pasien yakin bahwa dirinya bukan manusia, dimana pasien

mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan.

Tidak ditemukan ilusi, preokupasi maupun fobia. Tidak ada

gangguan depersonalisasi maupun derealisasi. Fungsi intelektual tidak

terganggu. Pada pasien tidak ditemukan asosiasi longgar dan ambivalensi.

Dengan tilikan derajat I.Pada saat dilakukan wawancara keadaan pasien sudah tidak marah-

marah dan mengamuk lagi, pasien sudah dalam keadaan yang tenang dan

lebih banyak tidur, namun pasien masih sering mendengar jin-jin

berbicara.



21




VI. FORMULASI DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau

psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan

suatu gejala yang menimbulkan penderitaan dan gangguan dalam

berbagai fungsi psikososial dan pekerjaan, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.

Berdasarkan dari hasil anamnesis, wawancara, pemeriksaan fisik,

laboratorium dan bergantung pada PPDGJ III, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

AXIS I (gangguan klinis dan kondisi lain yang menjadi

fokus perhatian) :

I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik

yang secara klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :

1. Adanya hendaya dalam kemampuan daya nilai realita :



22




i. Discriminative insight : terganggu

ii. Discriminative judgement : baik

iii. Daya nilai sosial : terganggu2. Lingkungan mengeluh

3. Aktivitas sehari-hari terganggu

4. Kebersihan diri terganggu

5. Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu

PSIKOSIS

II. Berdasarkan :

1. Kesadaran : Compos Mentis

2. Orientasi : Baik

3. Daya ingat : Baik

4. Kemunduran intelektual : Tidak ada

5. Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan

gangguan jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaanfisik

6. Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada penggunaan zat

selama 1 bulan terakhir

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK MENDERITA SUATU

GANGGUAN MENTAL ORGANIK SERTA TIDAK MENDERITA SUATU

GANGGUAN MENTAL DAN GANGGUAN PERILAKU AKIBAT ZAT

PSIKOAKTIF.

III. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari auto-

anamnesa, didapatkan :

1. Halusinasi auditorik

2. Waham bizarre



23




3. Waham persekutorik

4. Ada gejala-gejala negatif (tidak mau bergaul dengan orang

lain, afek terbatas, menurunnya fungsi sosial dan fungsiokupasional)

5. Berlangsung lebih dari 1 bulan

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita

SCHIZOPHRENIA

IV. Berdasarkan adanya :

• Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia

• Halusinasi auditorik yang menonjol

• Adanya waham persekutorik

• Adanya waham bizzare

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita

SCHIZOPHRENIA TYPE PARANOID.

AXIS II (gangguan kepribadian dan retardasi mental) :

Dari alloanamnesa dan autoanamnesa disimpulkan bahwa pasien

tidak memiliki gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi mental.

AXIS III (kondisi medis umum) :

Dari hasil pemeriksaan gula darah puasa didapatkan glukosa 2 jam

post prandial 244 mg/dl. Dapat disimpulkan pasien menderita Diabetes

Mellitus Tipe II.

AXIS IV (masalah psikososial dan lingkungan) :

Dari alloanamnesa ditemukan adanya stressor psikososial yaitu :

Masalah keluarga :

• Kematian Ibunya karena sakit

Masalah pekerjaan :



24




• Tidak memiliki pekerjaan.

AXIS V (penilaian fungsi secara global) :

Current Global Assessment of Functioning (GAF) scale = 70-61

(beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,

secara umum masih baik). Pasien terdapat gangguan ringan dalam

lingkungan sosialnya. Pasien cenderung menyendiri atau tidur di

kamarnya dan kurang bergaul dengan pasien lainnya.

Half Life Past Year (HLPY) Global Assessment of Fungtioning (GAF)

scale = 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan

dalam fungsi, secara umum masih baik). Pasien terdapat gangguan ringan

dalam lingkungan sosialnya. Pasien cenderung menyendiri atau tidur di

kamarnya dan kurang bergaul dengan orang lain.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia tipe paranoid

Aksis II : Tidak ada gangguan kepribadian dan tidak ada retardasi

mental



25




Aksis III : Diabetes Mellitus Tipe II

Aksis IV : Ada stressor psikososial yang berkaitan dengan masalahkeluarga dan pekerjaan.

Masalah keluarga :

• Kematian Ibunya karena sakit

Masalah pekerjaan :

• Tidak memiliki pekerjaan.

Aksis V : Current GAF SCALE = 70-61 (beberapa gejala ringan dan

menetap,

disabilitasringan dalam fungsi, secara umum masih

baik)

HLPY GAF SCALE = 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,

disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih

baik)

VIII. TERAPI

A. Non Psikofarmaka



26




a. Psikoterapi : supportive therapy

• Memberi dukungan pada pasien untuk mau melakukan

aktivitas seoptimal mungkin

• Pengawasan minum obat

• Memotivasi pasien minum obat teratur demi

kesembuhan penyakitnya

• Memberi dukungan mental pada pasien

b. Psikososial terapi :

• Family counseling : memberi informasi dan edukasi

kepada keluarga mengenai penyakit pasien dan pentingnya

dukungan serta motivasi dalam kepatuhan pengobatan

• Recreation terapi : mengikutsertakan pasien dalam

kegiatan rekreasi dan kesenian yang diadakan.

• Personal hygiene : membiasakan diri memperhatikan

kebersihan diri

c. Behavioral terapi

Mengajak pasien untuk lebih sering mendengarkan musik,

bernyanyi dan mengembangkan hobi pasien untuk mengalihkan

perhatian pasien terhadap halusinasi auditorik.

Tujuan psikoterapi adalah membantu pasien merasa nyaman,

diterima, berempati dan hangat dalam berkomunikasi, serta

membantu memahami hal-hal yang menjadi perhatian penderita

dan penolongnya dalam menentukan arah tujuannya.

Pasien ini tampak kurang dalam kebersihan dirinya, maka dari

itu dapat diberikan motivasi agar pasien menjaga kebersihan,



27




termasuk pakaian dan kamar tidurnya. Disini kita berusaha untuk

mengajarkan dan memberitahu pentingya menjaga kebersihan

diri. Berikan juga motivasi untuk minum obat secara teratur.

Kepada keluarga pasien, juga diberikan psikososial berupa

pemahaman tentang gangguan yang dialami pasien serta obat

apa saja yang diberikan termasuk nama obat, dosis, keteraturan

minum obat, efek samping dan biaya. Dukungan dari keluarga

sangat dibutuhkan untuk kesembuhan pasien dan mencegah

kekambuhan.

B. Psikofarmaka

Anti Psikosis Atipikal : Clozapine 3 x 50 mg per hari

Anti Diabetik Oral : Metformin 3 x 500 mg/hari

Glimepiride 1 x 2 mg/hari

IX. PROGNOSIS



28




Gangguan yang terjadi pasien telah berlangsung selama 26 tahun,

dengan perjalanan gangguan yang berkembang secara perlahan-lahan.

Pasien sudah dirawat di Sanatorium Dharmawangsa sebanyak 2 kali.

Riwayat keluarga yang memiliki gangguan skizofrenia tidak ada.

Faktor pencetus dari gangguan pasien adalah kesulitan dalam

berkomunikasi yang menyebabkan pasien cenderung lebih menarik diri,

dukungan keluarga yang kurang, dan tidak adanya pekerjaan.

Selama perawatan di Sanatorium Dharmawangsa, pasien cenderung

menarik diri, jarang berkomunikasi dengan teman sekamarnya, bicara

seperlunya saja, lebih sering berbaring di kamar dan tidak mau mengikuti

kegiatan bersama pasien lain.

Makanan pasien berasal dari Sanatorium Dharmawangsa atas saran

dari dokter penanggung jawab. Pasien tidak menolak minum obat yang

diberikan oleh perawat.

A. Faktor yang Meringankan

o Tidak ada tanda atau gejala neurologis.

o Penyakit yang di derita saat ini bukan disebabkan oleh gangguan mental

organik atau retardasi mental

o Selama perawatan pasien tidak menolak minum obat (kecuali pada saat awal

perawatan)

o Riwayat keluarga tidak ada gangguan skizofrenia .

B. Faktor yang Memberatkan

o Usia muda

o Timbul perlahan – lahan (insidius)



29




o Perilaku menarik diri

o Telah bercerai

o Faktor pencetus tidak jelas

o Tidak memiliki pekerjaan

o Kekambuhan yang kedua kalinya

Maka disimpulkan :

• prognosis skizofrenia paranoid

Ad Vitam : dubia ad bonam

Ad Sanationam : dubia ad malam

Ad Functionam : dubia ad bonam

• prognosis Diabetes Mellitus

Ad Vitam : dubia ad bonam

Ad Sanationam : dubia ad malam

Ad Functionam : dubia ad bonam



30




X. WAWANCARA PSIKIATRI

Autoanamnesa

Wawancara I

Hari, Tanggal : Senin, 19 Desember 2011

Pukul : 08.30 WIB

Penampilan : Pasien memakai kaos putih lusuh dan celana pendek motif

loreng-loreng tentara. Pasien tampak seperti baru bangun

tidur

dan belum mandi

Aktivitas : Pasien sedang duduk di tempat tidurnya sambil minum kopi

Tempat : Kamar pasien

Keterangan : P = Pemeriksa

OS = Pasien

P : Selamat pagi, Pak. Perkenalkan, saya dokter muda Andruw, asisten

dokter Al-Bachri (sambil berjabat tangan)

OS : Saya A..

P : Sedang sibuk pak? Ada waktu untuk ngobrol-ngobrol pak, sekitar 15

menit?



31




OS : Iya, ada dok. Tapi dikamar aja ya dok.

P : Baik pak. Baru bangun tidur, Pak?

OS : Dari jam setengah delapan sudah bangun..P : Kemarin malam tidur jam berapa, Pak?

OS : Kemarin jam 8

P : Dari bangun tidur sampai sekarang kegiatan Bapak apa saja?

OS : Gak ada..

P : Sudah mandi, Pak?

OS : Belum, nanti aja mandinya. Masih pengen tiduran.

P : Ooh. Biasa mandinya jam berapa pak?OS : Kalo udah disuruh perawat mandi dok, baru saya mandi. Higiene

pribadi kurang.

P : oh, begitu, tadi pagi udah makan belom pak?

OS : sudah dok..

P : makan nya apa tadi pagi pak?

OS : makan roti tadi dok… Daya ingat jangka pendek baik

P : Kalau makan berapa kali, Pak?OS : 2 kali sehari.. Sama sarapan jadi 3 kali

P : Ngomong-ngomong bapak asalnya darimana ya?

OS : Bapak-Ibu saya asli Jawa Tengah. Tapi udah lama pindah ke Jakarta.

P : Kalo bapak lahirnya dimana?

OS : Saya lahir di Jakarta, dok.

P : Bapak ingat ga kapan tanggal lahirnya?

OS : Inget dok, tanggal 1 Januari 1959.P : Bapak tau ga hari ini hari apa?

OS : Hari Senin

P : Tanggal berapa pak?

OS : Tanggal 19 Desember ya dok? Orientasi waktu baik

P : Iya betul, pak. Bapak tahu sekarang kita ada dimana?



32




OS : Di rumah sakit jiwa Orientasi tempat baik

P : Bapak dulu bekerja di mana?

OS : Gak.. Nganggur ajaP : Kenapa gak kerja pak?

OS : Ada warisan dok, jadi gak perlu kerja lagi

P : Dari siapa, Pak?

OS : Ayah, Ibu

P : Jadi ayah, ibu dari Pak A sudah meninggal?

OS : Iya

P : Kapan?OS : Ayah tahun 1989, Ibu 2008 Daya ingat jangka panjang baik

P : Waktu ayah-ibunya meninggal bapak sedih gak?

OS : Enggak..

P : Kalau ayah meninggalnya kenapa, Pak?

OS : Sakit liver

P : Kalau ibu?

OS : Gak tau..P : Nama ayahnya Bapak?

OS : H

P : Kalau nama ibunya Bapak?

OS : A

P : Perkerjaan orangtua Bapak apa?

Os : Ibu buka bengkel, Ayah polisi

P : Hubungan dengan ayah dan ibu bagaimana, Pak?OS : Baik

P : Punya saudara pak?

OS : Ada satu dok adik laki-laki

P : Mengapa Bapak tidak mau bekerja seperti ayah dan ibu?

OS : Duit uda banyak



33




P : Berarti dulu waktu orang tua masih hidup, tinggal sama-sama yah

sekeluarga?

OS : Iya dok.. Tapi habis ibu bapak meninggal rumahnya di jualP : Siapa yang suruh jual? Kan sayang rumahnya punya kenangan, trus

uangnya di apain?

OS : Enggak tau dok, adik saya yang jual, uangnya di bagi 2 sama adik

saya, uang saya di simpan di bank oleh adik saya

P : Memang berapa banyak uang warisannya ?

OS : Masing-masing dapat 5 Miliar dok. Saya dapat 5 Miliar, adik saya

dapat 5 miliarP : Bapak pernah cek uang warisannya apakah memang ada atau tidak ?

OS : Tidak pernah dok

P : Jadi bapak percaya sama adik bapak

OS : Percayalah dok

P : Trus bapak tinggal dimana setelah rumah orang tua di jual?

OS : Tinggal di rumah kontrakan dok

P : Tinggal sama siapa? Adik?OS : Tinggal bertiga sama 2 pembantu dok., adik saya tinggal di rumah

istrinya.

P : Jadi adik bapak udah menikah? Adik nya udah punya anak pak?

OS : Udah nikah dok, punya 2 anak cowo cewe

P : Jadi adik bapak sering mengunjungi Bapak selama Bapak di sini?

OS : Gak pernah

P : Ada keluarga bapak yang sering mengunjungi bapak ?OS : Kemarin paman saya, 2 bulan yang lalu

P : Bapak dekat dengan paman bapak?

OS : Ya biasa ajalah dok..

P : Kalau Bapak sudah menikah?

OS : Saya duda, tidak punya anak. Udah cerai



34




P : Bapak menikah tahun berapa?

OS : Tahun 97

P : Dulu menikah ceritanya bagaimana, Pak?OS : Ketemu di pinggir jalan sedang menunggu angkot, terus kita kenalan

P : Namanya siapa, Pak?

OS : I

P : Kerja apa?

OS : Babysitter

P : Apa yang membuat Bapak tertarik dengan I?

OS : Gak adaP : Jadi mengapa Bapak menikahi I?

OS : Ramalan dari teman saya yang memiliki indra ke 6, bilang kalau

Soeharto mau dibasmi oleh rakyat. Jadi saya harus menyelamatkan dia

Thought insertion

P : Emang apa hubungannya sama Soeharto ?

OS : Bosnya dia temannya Tommy Soeharto

P : Lalu mengapa Bapak menikahi I ?OS : Saya khawatir juga, dia dikeroyok. Jadi saya tolong aja biar gak kerja

lagi sama bosnya, jadi saya nikahin aja. Tapi ternyata gak ada apa-

apa. Sialan bener, kawin apaan saya ini. Ikutin ramalan tapi

ramalannya bohong, ramalannya meleset

P : Bapak menikah berapa lama ?

OS : 5 bulan doang dok

P : Selama nikah cinta pak sama istri ?OS : Sayang aja dok.

P : Bagaimana ceritanya sampai Bapak bisa bercerai dengan istri?

OS : Cerai aja gitu.. Gak cocok

P : Yang minta cerai siapa, Pak?

OS : Ya.. Saya yang ceraiin



35




P : Alasannya?

OS : Yah.. Suka kabur-kabur tengah malam istri saya. Kasi pelajaran aja,

sudah ditalak 1, tapi setelah itu saya mohon restu orangtua saya gakdikasih, jadi keterusan cerainya

P : Memangnya istrinya bapak kabur sama siapa, Pak?

OS : Kabur sendiri pas tengah malam

P : Kemana pak ?

OS : Gak tau. Kalo pagi saya jemput dia.

P : Jemput dimana ?

OS : Di jalanan aja gitu dokP : Bapak melihat dia kabur dari rumah?

OS : Lihat

P : Bagaimana perasaan Bapak saat bercerai dengan istri?

OS : Biasa aja

P : Jadi bagimana ceritanya bapak bisa sampai di sini ?

OS : Saya sudah 2x dok dibawa ke sini, yang pertama dijemput dok sama

5 orang.P : Mereka siapa, Pak?

OS : Supir nya SBY dok, mereka disuruh buat masukin saya ke sini

P : Kapan kejadiannya pak? Dan apa hubungannya dengan SBY pak?

OS : Yang pertama tahun 2008 dok, karena SBY cemburu sama saya,

banyak artis-artis wanita tertarik dan cinta dengan saya. Jadi SBY tidak

mau saya telpon-telponan dengan wanita-wanita. Erotomania

P : Memang bapak kenal SBY ?OS : Tidak kenal

P : Lalu bapak tau darimana SBY yang masukin bapak ke sini ?

OS : Adik saya dan pembantu saya bilang seperti itu. Karena mereka

punya indera ke-6. Orang-orang punya indera ke-6. Saya gak punya



36




indera ke-6. Jadinya mereka yang kasih tau saya. Thought insertion

Mereka juga tau apa yang saya pikirkan. Thought broadcasting

P : Lalu yang ke 2 kapan ?OS : Tahun 2009

P : Siapa yang masukin ?

OS : SBY lagi. Gak tau tuh dia gak seneng sama saya, dia kalah ranking

“wanita” dibandingkan saya.

P : Jadi tahun 2008 sempet keluar? Siapa yang keluarin pak?

OS : Iya, SBY juga yang keluarin, ga tau kenapa.

P : Terus siapa yang bawa bapa kedua kalinya kesini ?OS : Yang terakhir 2 orang yang bawa.

P : Gak ada yang nolongin pak ?

OS : Gak ada, padahal Akbar Tandjung punya indera ke-6, tau saya ada di

sini. Tapi dia gak mau nolongin saya. Thought broadcasting Soalnya

dia gak percaya saya Tuhan.

P : O... Memangnya bapak Tuhan ?

OS : Iya, saya Tuhan AnakP : Siapa yang bilang ?

OS : Jin yang bilang. Jadi Tuhan itu ada 3, Tuhan Bapa, Tuhan Ibu, sama

Tuhan Anak. Nah Tuhan Anak itu saya. Tuhan Bapa itu Nabi Muhamad,

adik saya itu nabi Isa, Tuhan Yesus itu. Tapi Tuhan Bapa sudah mati

Waham Bizarre

P : Kemudian apa yang bapa lakukan?

OS : Saya menghukum diri saya karena saya tidak bisa melakukan apa-apa saat terjadi bencana dan musibah, karena itu dibuat oleh Tuhan

Bapa dan Tuhan Ibu. Saya merasa bersalah sama rakyat. (pasien

menguap)

P : Ngantuk ya pak ?

OS : Iya dok mau tidur lagi



37




P : O, baik pak kalo begitu. Terima kasih pak katas waktunya. Selama

beristirahat.

OS : Iya dok, sama-sama

Kesan Wawancara I

• Kesadaran : Compos Mentis

• Higiene pribadi : Kurang

• Aktivitas harian lain :

o Makan : Cukup

o Tidur : Cukup

• Kemandirian : Baik

• Daya ingat :

o Jangka pendek : Baik

o Jangka panjang : Baik

• Orientasi tempat dan waktu : Baik

• Afek : Terbatas

• Mood : Eutimik

• Waham bizarre : +

• Thought broadcasting : +

• Thought insertion : +

• Erotomania : +

• Sikap dengan pemeriksa : Kooperatif

•

Pembicaraan : Tidak spontan, bicara seperlunya

Wawancara II

Hari, Tanggal : Kamis, 22 Desember 2011

Pukul : 11.00 WIB

Penampilan : Pasien memakai baju putih dan celana pendek loreng-loreng



38




Aktivitas : Pasien sedang rebahan di tempat tidurnya


Keterangan : P = PemeriksaOS = Pasien

P : Selamat pagi pak. Apa kabar ? Masih ingat saya ?

OS : Baik dok. Dokter Andruw kan?

P : Iya. Bapak ada waktu untuk ngobrol sekitar 15 menit ?

OS : Ada dok

P : Kita ngobrol-ngobrol sebentar ya pakOS : Iya dok

P : Sekarang hari apa ya, Pak?

OS : Hari Kamis

P : Tanggal ?

OS : 22 Desember

P : Tahun?

OS : 2011.. Masi beres nie (sambil memegang kepalanya) Orientasi waktubaik

P : Wah hebat pak, masi inget. Ngomong-ngomong, sekarang sudah mau

zuhur ya pak, mmh.. bapak solat zuhur ga?

OS : Saya sudah ga sholat sekarang

P : Kenapa pak ?

OS : Dulu saya rajin sholat sehari bisa sampai 100 rakaat. Tapi sekarang

sudah nggapernah sholat. Soalnya klo sholat saya ngerasa suka ada jin yang

ngikutin saya

P : Mengikuti seperti apa ?

OS : Yaa.. ikut-ikutan sholat, jadinya mengganggu

P : Jadi bapak melihat jin itu ikut-ikutan sholat ?



39




OS : Enggak

P : Mendengar suara jin itu ?

OS : Iya. Denger suara Halusinasi auditorik P : Suaranya bilang apa pak ?

OS : Ngeledek-ngeledek aja

P : Sekarang masih mendengar ?

OS : Iya

P : Dia bilang apa ?

OS : Gak tau. Ngeledek aja ini kayak sekarang dok, saya lagi ngomong dia

ikutngomong apa yang saya omongin

P : Kalau malam lagi tidur suara nya ada gak, Pak?

OS : Enggak ada dok, kalau saya tidur.

P : Suara nya bisa tau gak pak asalnya darimana?

OS : Gak tau dok, saya juga bingung darimana suaranya

P : Suaranya laki-laki atau perempuan pak?

OS : Dua-dua nya dok, laki-laki sama perempuanP : Suaranya orang kira-kira umur brapa?

OS : Ganti-gantian dok. Ada yang umur 40an dan yang sudah tua. Yang

orang tua suka ngejekin saya dok

P : Ngeledek-ngeledek apa, Pak?

OS : Bilang kalo saya itu jelek dok,..sama yang jahat-jahat tentang saya

P : Siapa yang ngeledek, Pak?

OS : Jin yang sama dokP : Terus bapak marah ga ke jin nya?

OS : Iya, saya langsung marah, malu saya dibilang jelek, sampai banting-

banting

barang yang ada di rumah. Daya sosial terganggu

P : Bapak tau gak darimana asal jinnya ?



40




OS : Dari dalam diri saya dok

P : Sejak kapan dengar-dengar suara kayak gini pak?

OS : Udah dari dulu muda dok, dari tahun 1994P : Kalo ada Jin di dalam diri bapak, jadi bapak ini siapa dong ?

OS : Saya Tuhan dok, Tuhan Anak. Waham bizarre

P : Bapak tau darimana bapak Tuhan?

OS : Jin yang bilang ke saya, kadang ada jin yang takut sama saya.

P : Bapak ga takut sama jinnya?

OS : Ngga, mereka minta ampun sama saya, mereka manggil saya Gusti

Alloh... gustialloh...ampun gusti mereka semua takut kalo saya lagi marah, mereka

hutang

budi sama saya Waham kebesaran

P : Mereka hutang budi apa?

OS : Saya kan menciptakan mobil dan motor untuk mereka, mereka

sangat berterima kasih kepada saya.

P : Oh gitu ya, gimana cara bapa menciptakan mobil dan motornya?OS : Gampang dok, saya tiup langsung jadi mobil dan motor buat mereka,

ada

lamborghini, ada honda, semuanya itu saya yang buat untuk mereka

Waham

bizarre

P : Oohh gitu ya… ?

OS : Iya dok, trus mereka punya kekuatan liat masa depan, mereka kasitau saya kalau

saya akan keluar dari sini

P : Kapan pak?

OS : Nanti tanggal 1 Januari saya dijemput, sama Pangeran Charles dari

Inggris



41




P : Oo... Terus abis keluar dari sini mau ngapain pak ?

OS : Gak ngapa-ngapain dok

P : Waktu kecil punya cita-cita apa pak ? Tujuan hidup bapak apa ?OS : Gak punya cita-cita dok, cuman pengen ngopi dan ngerokok aja

P : Setelah Bapak bercerai, apa terpikir untuk menikah lagi?

OS : Gak mau dok, maunya kawin kontrak aja

P : O, kenapa pak ?

OS : Soalnya Jinnya bilang kalo saya bakal punya banyak uang nanti. Jadi

saya maunya kawin kontrak aja.

P : Uang darimana pak ?OS : Uang dari Pangeran Charles 5 Miliar per-bulan, sama dari beberapa

Negara bakal kasih saya 50 Triliun.

P : Uangnya sekarang ada dimana pak ?

OS : Belom dikasih, nanti kalo mereka sudah percaya saya Tuhan, mereka

baru kasih uangnya

P : Jadi nanti kalo mereka datang jemput bapak tanggal 1 Januari, berarti

mereka percaya, terus baru dikasih uangnya?OS : Iya dok. Nanti abis dijemput sama Pangeran Charles, baru saya

dikasih uangnya.

P : Memang cari istri yang seperti apa pak ?

OS : Kalo saya sih cari yang cantik dok. Kayak Carla.

P : Carla siapa pak ?

OS : Teman SMA dok. Udah janda sekarang

P : Pernah dekat atau pacaran nih pak sama Carla ?OS : Gak pernah dok. Waktu naik kelas 2, saya gak naik kelas, jadi dia

lulus duluan

P : Pernah ketemu Carla setelah lulus SMA pak ?

OS : Nggak ketemu dok, cuman nelpon aja.

P : Memang dulu sekolah dimana pak ?



42




OS : SD Mexico di Jakarta, SMP 12 dan SMP Frater di Manado, SMA Don

Bosco di Manado. Waktu SD saya juara Matematika dan Bahasa

Indonesia dok.P : Kok, pindah-pindah, Pak?

OS : Ikut ayah saya pindah dinas

P : Memang jabatan terakhir ayah bapak apa di kepolisian ?

OS : Brigjen dok, bintang 1. Pernah ditugasin di Aceh dan Pontianak

P : Jadi bagaimana pergaulan Bapak selama pindah-pindah sekolah?

OS : Baik

P : Apa tidak ada mengalami kesulitan karena sering berpindah-pindahsekolah?

OS : Tidak. Kan sudah biasa..

P : Kalau di sini bagaimana, Pak?

OS : Baik

P : Biasa ngobrol dengan siapa, Pak?

OS : Gak ada.. Saya gak suka ngobrol..

P : Kan banyak yang bisa diobrolin, Pak?OS : Gak ada topik

P : Sejak kapan mulai tidak suka ngobrol, Pak?

OS : Mulai tahun 1977

P : Bagaimana ceritanya bisa sampai seperti itu?

OS : Gak tau.. Tiba-tiba seperti itu saja, gak ada topik dok. Kalo ditanya

baru bisa ngobrol. Kalo gak ada, ya gak ada yang diobrolin sama

teman-teman Miskin pembicaraanP : Sekarang kan bapak bisa ngobrol sama saya?

OS : Iya, ga bisa mulai, saya pasif dok Gejala negative

P : Bapak ada masalah sama temen-temannya disini?

OS : Ga ada kok dok, baik-baik aja.

P : Tapi sebenernya bapak mau ngobrol?



43




OS : Mau

P : Oooo, jadi bapak ga bisa memulai suatu topik ya?

OS : Iya.P : Sudah waktunya makan siang nih pak, saya sudahi dulu ngobrol-

ngobrolnya ya pak. Bapak telat makan. Ada yang ingin bapak tanyakan

kepada saya ?

OS : Iya dok, tidak ada dok. Terima kasih dok (sambil berjabat tangan)

Kesan Wawancara II


• Orientasi waktu : Baik

• Afek : Terbatas

• Mood : Eutimik

• Miskin pembicaraan : +

• Daya nilai sosial : Terganggu

• Aktivitas keagamaan (sholat) : -

• Halusinasi auditorik : +

• Waham bizarre : +

• Waham kebesaran : +

• Gejala negatif : +


• Pembicaraan : Tidak spontan, bicara seperlunya

• Konsentrasi dan perhatian : Baik

• Pikiran abstrak : Baik



44




Wawancara III

Hari, Tanggal : Sabtu, 24 Desember 2011

Pukul : 09.00 WIB

Penampilan : Pasien memakai baju putih dan celana pendek loreng-loreng

Aktivitas : Pasien baru saja mandi


Keterangan : P = Pemeriksa

OS = Pasien

P : Selamat pagi pak, masi ingat dengan saya?

OS : Iya, dokter Andruw kan?

P : Iya pak.. Kita ngobrol lagi ya pak, ga lama.. paling sama kaya

kemaren, gak apa-apa kan pak? Atau bapak ada kegiatan hari ini?

OS : Gak apa-apa dok, saya ga ada kegiatan hari ini..

P : Wah seger banget abis mandi ya?

OS : Iya dok..

P : Uda sarapan pak?

OS : Uda dok..

P : Sarapan apa pak?

OS : Nasi goreng tadi

P : Yang tidur di tempat tidur samping bapak siapa?

OS : Kalo kanan kosong dok, kalo kiri si A Fung. Orientasi orang baik



45




P : Pak, waktu SD kan pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia nya

dapat 10, kalau tidak ada gading yang tidak retak, artinya apa, Pak?

OS : Ga ada yang sempurna Pikiran abstrak baik P : Kalau telur di ujung tanduk?

OS : Bahaya

P : Kalau 100-7?

OS : 93

P : 93-7?

OS : 86

P : trus kalo 86-7?OS : 79

P : 79-7?

OS : 72

P : terakhir nih...72-7?

OS : 65 Kemampuan cognitive baik

P : Wah lancar banget nih pak

OS : Nilai matematika saya dulu bagus dok, 8.P : Pak, misalkan ketemu dompet di jalan, apa yang akan bapak

lakukan?

OS : Kasi polisi dok Discriminative judgement baik

P : Kalau misalnya ada kebakaran?

OS : Siram air

P : Bapak hobinya apa?

OS : Ngopi sama merokokP : Hobi lainnya?

OS : Gak ada

P : Kalau olahraga, bagaimana?

OS : Sepeda setiap hari.. Tapi uda 3 hari gak maen

P : Kenapa?



46




OS : Gak apa-apa lah sesekali

P : Biasanya berapa lama?

OS : 5 menitP : Wah bapak sehat ya. Kelihatannya bapak jarang sakit ya !?

OS : Ah nggak juga dok

P : O... Memang dulu pernah sakit apa?

OS : Waktu kecil pernah malaria.

P : Kapan ?

OS : Kelas 2 SD

P : Dirawat atau tidak pak ?OS : Nggak, di rumah aja.

P : Bapak pernah dirawat di RS tidak ?

OS : Pernah 3x. Yang pertama sesak napas karena ada cairan di paru-

paru, dirawat di RSCM dan RSPP.

P : Terus yang kedua dan ketiga apa pak ?

OS : Yang kedua kurang darah dan yang terakhir karena muntah-muntah

P : Dirawat pak ?OS : Dirawat dok di RSPP

P : Kapan tuh pak dirawatnya ?

OS : Tidak ingat. Cuman ke 3 nya terjadi sekitar tahun 2000-an

P : Sekarang ?

OS : Kencing manis

P : Sudah berapa lama, Pak ?

OS : Enggak tahu juga dok sejak kapan.P : Pertama kali tahu sakit kencing manis, bagaimana Pak?

OS : Waktu itu di closet ada semut. Kan kata nya ada semut kalau kencing

manis

P : Dokter Bapak tahu?

OS : Iya, yang kasi tahu dokter S kalau saya kencing manis



47




P : Iya. Jadi Bapak tidak boleh makan yang manis-manis..

OS : Udah ga dok, paling kopi aja yang manis

P : Bapak pernah mengalami kecelakaan?OS : Pernah, motor, tulang ini patah (sambil menunjuk os. Clavicula

dextra)

P : Waktu umur berapa, Pak?

OS : Umur 16 tahun

P : Pernah koma atau ada cedera di kepala, Pak?

OS : Gak, masuk rumah sakit doank, dibidai di sini (sambil menujuk

daerah bahu)P : Maaf, Pak. Apa Bapak dulu waktu muda pernah mengkonsumsi obat-

obatan di luar dari resep dokter?

OS : Narkoba?

P : Pernah ya Pak?

OS : Tidak pernah dok…

P : Kalau alcohol bagaimana, Pak ?

OS : Pernah di ajakinP : Terakhir kali konsumsi kapan, Pak ?

OS : Kemaren-kemaren di rumah kontrakan

P : Kalo merokok Pak, udah lama ?

OS : Udah dok, dari kelas 1 smp

P : Menurut bapak, hisap rokok itu bener atau salah pak ?

OS : Bener-bener aja, gak ada salahnya kok untuk kesenangan

P : O... Sekarang matematika ya pak ? kalau uang bapak 10rbdibelanjakan 9 rb

kembalinya ?

OS : 1 rb.

P : 1 lagi pak, Kalau bapak punya uang 50 rb, dibelikan minuman 15 rb,

kembaliannya berapa pak?



48




OS : 35 rb Kalkulasi baik

P : Pak A coba ikuti apa yang saya katakan lemari, pensil, jam

OS : Lemari, pensil, jamP : Nah pak ingetin yang 3 benda itu

OS : Iya

P : Sekarang coba gambar ya pak, gambarkan saya jam 6. Ini pak

gambar di sini.

Buat gambarnya sama angka-angka jamnya ya (memberikan kertas

dan pulpen)

OS : Mengambil kertas dan pulpen kemudian menggambar angka-angkadi jam,

kemudian menggambar jarum untuk menunjukkan jam 6 dan

menyerahkan

kembali) Kemampuan visuospatial baik

P : 3 benda yang tadi coba pak A sebutin lagi

OS : Lemari, pensil, jam Daya ingat segera baik

P : (pasien bisa menjawab dengan benar) Wah.. Bapak jago banget ya..

Makasi ya pak, sudah menemani saya ngobrol selama ini. Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya, Pak. Semangat ya pak ! Semoga cepat

membaik. Kalo ada yang bapak ingin tanyakan atu ungkapkan ke

saya, beritahu saja pak, tidak usah segan-segan.

OS : Iya.. makasi dok.. (sambil berjabat tangan dengan pemeriksa)



49




Kesan Wawancara III


• Orientasi orang : Baik

• Afek : Terbatas

• Mood : Eutimik

• Miskin pembicaraan : +

• Daya ingat segera : Baik

• Kalkulasi : Baik

• Discriminative judgement : Baik


• Pembicaraan : Tidak spontan, bicara seperlunya

• Kemampuan cognitive : Baik

• Pikiran abstrak : Baik

XI. GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT



50




1977 1985 1994 24 Jan – 28 Juli 2008 13juni2009

– sekarang

Keterangan Grafik :

1. Pada tahun 1977 : pasien masih duduk di pendidikan SMA mulai merasakan bahwaada kelainan pada dirinya. Pasien sering merasa kadang-kadang kehilangan topik

pembicaraan dengan orang lain sehingga pasien mulai menarik diri dari lingkungan

sekitarnya. Pasien lebih memilih sendirian dan tidak bermain dengan teman-temannya.

Pasien jadi gampang marah.

2. Pada tahun 1985 : pasien merasa gangguan dalam berbicara bertambah berat, pasien

lebih sering kehilangan topik pembicaraan. Selain itu pasien jadi lebih sering marah-

marah tanpa sebab. Keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien berobat ke

psikiater, walaupun menurut pasien hal itu tidak perlu karena pasien merasa dirinya tidak

sakit.

3. Pada tahun 1994 : pasien mulai mendengar suara-suara di telinganya. Suara-suara itu

berasal dari makhluk halus. Makhluk halus itu mencela dan menantang pasien sehingga

pasien marah dan menantang balik. Ada juga yang menyuruh pasien sabar.

4. Pada tahun 2008 : Ibu pasien meninggal dunia. Hal ini memperberat kondisi pasien.

Saat itu pasien bicara sendiri, teriak-teriak dan marah-marah karena mendengar suara-

suara dari makhluk halus. Sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke

Sanatorium Dharmawangsa. Setelah perawatan pertama, keadaan pasien membaik, dan

pasien dipulangkan pada tanggal 28 Juli 2008.



51




5. Pada tanggal 13 juni 2009 – Sekarang : Pasien dirawat kedua kalinya di Sanatorium

Dharmawangsa atas permintaan dari keluarga pasien karena pasien sering marah – marah

tanpa alasan,teriak-teriak, bicara sendiri, susah tidur, susah mengurus diri , tidak mau

minum obat, melempar barang sehingga mengganggu keluarga. Pasien juga tidak mau

melakukan aktivitas apapun .



52

Documents

Naskah Ujian Jiwa Revisi (Andruw)