38
NASKAH UJIAN PATOLOGI FORENSIK VISUM ET REPERTUM KEMATIAN AKIBAT KEKERASAN TUMPUL Disusun oleh: Yoami Yunus FK. ATMA JAYA 2009-061-332 Penguji: dr. Putri D.I.M Sp.F

Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Patologi Forensik

Citation preview

Page 1: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

NASKAH UJIAN PATOLOGI FORENSIK

VISUM ET REPERTUM

KEMATIAN AKIBAT KEKERASAN TUMPUL

Disusun oleh:

Yoami Yunus

FK. ATMA JAYA

2009-061-332

Penguji:

dr. Putri D.I.M Sp.F

DEPARTEMEN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA/RSUPNCM

JAKARTA, 14 FEBRUARI – 12 MARET 2011

KASUS FORENSIK PATOLOGI

Page 2: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

KASUS

IDENTITAS MAYAT

Nama : K

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 70 tahun

Warganegara : Indonesia

Agama : Buddha

Pekerjaan : Tidak bekerja

Alamat : Kp. Sawah 13 Rt 12/ Rw 02. Paseban - Jakarta Pusat

RIWAYAT

Jenazah diterima Instalasi Kamar Jenazah RSCM pada tanggal 18 Februari 2011,

pukul 07.15 WIB dengan surat permintaan visum dari Kepolisian Johar Baru bernomor 03/

VER/ II/ 2011/Sektor JB, tertanggal 18 Februari 2011.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa korban meninggal pada tanggal 18 Februari

2011 karena tertabrak kereta api di daerah Johar Baru Jakarta Pusat.

Page 3: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Nomor : 167/SKI/II/2011 Jakarta,18 Februari 2011

Perihal : Hasil pemeriksaan bedah mayat atas mayat Kwok Liong Se

Lampiran : -.-

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM

Yang bertanda tangan dibawah ini, dr. Yoami Yunus Sp.F , dokter Rumah Sakit Umum

Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta, atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian

Sektor Johar Baru tertanggal 18 Februari 2011, No. Pol. : 03/ VER/ II/ 2011/Sektor JB, dengan

ini menerangkan bahwa pada tanggal delapan belas Februari tahun dua ribu sebelas, pukul

tujuh lewat lima belas menit Waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang bedah mayat

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia – Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo, telah melakukan pemeriksaan bedah

mayat atas mayat dengan keterangan sebagai berikut:

Nama : Kwok Liong Se----------------------------------------------------------------------------

Jenis kelamin : Laki-laki------------------------------------------------------------------------------------

Umur : 70 tahun.-----------------------------------------------------------------------------------

Bangsa : Indonesia.---------------------------------------------------------------------------------

Agama : Buddha -------------------------------------------------------------------------------------

Pekerjaan : Sudah tidak bekerja----------------------------------------------------------------------

Alamat : Kp. Sawah 13 RT 12/ RW 02 Paseban Senen, Jakarta Pusat---------------

Mayat telah diidentifikasi dengan sehelai label yang terbuat dari karton manila berwarna merah

muda, tanpa materai dan terikat pada ibu jari kaki kiri----------------------------------------------------

---------------------------------------------------- HASIL PEMERIKSAAN -----------------------------------------

Pemeriksaan luar..............................

Page 4: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 167/SKI/II/2011

Halaman ke 2 dari 11 halaman

PEMERIKSAAN LUAR :----------------------------------------------------------------------------------------------

1. Label terikat pada ibu jari kaki kiri yang terbuat dari bahan karton berwarna merah muda

tanpa materai.------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Tutup/bungkus mayat:----------------------------------------------------------------------------------------------

1. Sebuah kantong plastik berwarna oranye, bahan terpal, dengan sebuah resleting hitam

bertuliskan dinas pertamanan dan pemakaman provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta

Tahun anggaran dua ribu sepuluh berwarna hitam-------------------------------------------------------

2. Satu lembar kardus berwarna coklat tua bertuliskan "coben" warna hitam tampak

berlumuran darah.-----------------------------------------------------------------------------------------------

3. Perhiasan mayat: Tidak ada-----------------------------------------------------------------------------------

4. Pakaian mayat:---------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Sebuah kemeja lengan pendek dengan warna dasar biru dengan motif garis-garis

berwarna putih dengan satu buah kantong di bagian depan berisi satu lembar uang

kertas pecahan sepuluh ribu rupiah. Pada bagian bawah pakaian tampak robek

compang camping, berlumuran darah serta terdapat beberapa potongan organ dan

terdapat merek "the exclusive design" ukuran M-----------------------------------------------------

2. Sebuah celana pendek bahan kaos warna dasar biru tua dengan dua buah kantong

pada bagian kanan dan kiri tanpa isi, tanpa merek dan ukuran. Pada bagian pinggang

tampak robek compang camping . Dan pada bagian pinggang hingga sisi kanan dan

dalam tampak berlumuran darah dan tampak potongan organ----------------------------------

5. Benda disamping mayat: Terdapat beberapa lembar kertas koran " Media Indonesia " edisi

Jumat 7 Agustus 2005 tampak bercak-bercak darah-----------------------------------------------------

6. Kaku mayat tidak ditemukan. Lebam mayat terdapat pada punggung tubuh berwarna merah

keunguan dan hilang pada penekanan.------------------------------------------------

7. Mayat adalah seorang laki-laki bangsa Indonesia, ras Mongoloid, berumur kurang lebih

tujuh puluh tahun, warna kulit kuning langsat, gizi kurang, panjang tubuh seratus lima puluh

lima sentimeter, berat tubuh tiga puluh enam kilogram, zakar disunat-------------------------------

Identifikasi khusus.............................

Page 5: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Lanjutan Visum et Repertum Nomor:167/SKI/II/2011

Halaman ke 3 dari 11 halaman

8. Identifikasi khusus : -----------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pada punggung sisi kiri 8 sentimeter dari Garis Pertengahan Belakang, empat belas

sentimeter di bawah puncak bahu terdapat tahi lalat yang menonjol berwarna kehitaman

berukuran delapan milimeter kali sembilan milimeter kali dua milimeter------------------------

9. Rambut berwarna hitam beruban, lurus, panjang empat setengah sentimeter.--------------------

Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya sedang, panjang satu setengah sentimeter--------------

Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang nol koma empat sentimeter--------------

Kumis berwarna hitam beruban, tumbuhnya jarang, panjang nol koma satu milimeter-------

Jenggot berwarna hitam beruban, tumbuhnya jarang, panjang delapan milimeter ---------------

10. Mata kanan dan kiri terbuka, selaput bening mata jernih, seluruh tepinya dikelilingi oleh

bercak putih.-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Teleng mata bulat, diameter empat milimeter kanan dan kiri--------------------------------------

Warna tirai mata coklat tua---------------------------------------------------------------------------------------

Selaput bola mata tampak pelebaran pembuluh darah kanan dan kiri---------------------------

Selaput kelopak mata kanan dan kiri pucat dan tampak sedikit pelebaran pembuluh darah---

11. Hidung pesek-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Telinga berbentuk oval--------------------------------------------------------------------------------------------

Mulut tertutup, lidah tidak terjulur atau tergigit.-------------------------------------------------------------

12. Gigi-geligi sisa dua buah gigi. Gigi atas dan bawah kiri tidak ada. Semua gigi atas kanan

tidak ada. Hanya tersisa dua buah gigi pada rahang bawah kanan yaitu gigi tiga dan empat.-

13. Dari lubang mulut tidak ada yang keluar.---------------------------------------------------------------------

Dari lubang hidung tidak ada yang keluar--------------------------------------------------------------------

Dari lubang telinga kanan tidak ada yang keluar-----------------------------------------------------------

Dari lubang telinga kiri tidak ada yang keluar -------------------------------------------------------------

Dari lubang kemaluan tidak keluar apa-apa-------------------------------------------------------------

Dari lubang pelepasan tidak keluar apa-apa.---------------------------------------------------------------

Luka-luka :.........................................

Page 6: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Lanjutan Visum et Repertum Nomor:167/SKI/II/2011

Halaman ke 4 dari 11 halaman

14. Luka-Luka :-----------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Kepala dan tubuh terpisah menjadi dua bagian, terdiri dari kepala hingga perut dan

panggul, pinggang dengan kedua tungkai bawah mayat.------------------------------------------

2. Pada dahi kiri enam koma lima sentimeter dari GPD, satu setengah sentimeter diatas

sudut luar alis terdapat luka terbuka tepi tidak rata dengan dasar jaringan bawah kulit

yang bila dirapatkan akan membentuk garis lengkung sepanjang dua sentimeter.---------

3. Pada alis kiri enam sentimeter dari Garis Pertengahan Depan terdapat luka terbuka tepi

tidak rata dengan sebagian jaringan hilang berukuran satu koma lima sentimeter kali nol

koma dua sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------------

4. Pada kelopak mata atas kiri dua sentimeter dari Garis Pertengahan Depan , setengah

sentimeter di atas sudut dalam mata terdapat memar berwarna keunguan berukuran

satu koma lima kali nol koma tujuh sentimeter.--------------------------------------------------------

5. Tepat pada sudut luar mata kiri terdapat memar keunguan sebesar satu sentimeter kali

satu sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Tepat pada siku kanan terdapat luka lecet berukuran nol koma lima sentimeter kali nol

koma tiga sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------

7. Pada dada tepat Garis Pertengahan Depan, tiga puluh tujuh sentimeter di bawah

puncak bahu terdapat beberapa luka lecet dengan ukuran terbesar lima koma lima

sentimeter kali empat sentimeter, terkecil berupa titik meliputi seluas tiga puluh dua

sentimeter kali sembilan

sentimeter.----------------------------------------------------------------------

8. Tepat pada lutut kanan terdapat beberapa lecet dengan ukuran terbesar satu sentimeter

kali nol koma sembilan sentimeter terkecil berupa titik meliputi daerah seluas empat

setengah sentimeter kali empat setengah sentimeter.----------------------------------------------

9. Tepat pada lutut kiri sisi dalam terdapat luka lecet berukuran dua sentimeter kali satu

sentimeter dan di sekitarnya terdapat memar berwarna keunguan sebesar dua kali dua

sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------------------------

-

Page 7: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

10. Pada paha kanan sisi belakang tiga belas sentimeter di atas lipat paha terdapat memar

berwarna keunguan dengan ukuran lima sentimeter kali enam sentimeter.-------------------

Pada punggung sisi kanan............................

Lanjutan Visum et Repertum Nomor:167/SKI/II/2011

Halaman ke 5 dari 11 halaman

11. Pada punggung sisi kanan empat sentimeter dari Garis Pertengahan Belakang, tiga

belas sentimeter di bawah puncak bahu terdapat dua buah luka lecet berukuran masing-

masing satu sentimeter kali setengah sentimeter dan satu setengah sentimeter kali

setengah sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------------

12. Pada punggung sisi kiri lima setengah sentimeter dari Garis Pertengahan Belakang

duapuluh sentimeter di bawah puncak bahu terdapat luka lecet berukuran satu

sentimeter kali setengah sentimeter.---------------------------------------------------------------------

13. Mulai dari bokong kanan dua belas sentimeter dari Garis Pertengahan Belakang,

delapan sentimeter di atas lipat paha berjalan melewati Garis Pertengahan Belakang

hingga berakhir pada bokong kiri tiga belas sentimeter dari Garis Pertengahan

Belakang, tujuh belas setengah sentimeter diatas lipat paha terdapat memar berwarna

keunguan seluas dua puluh sembilan sentimeter kali enam setengah sentimeter.

14. Pada perut lima sentimeter dibawah pusat, melingkari pinggang, punggung hingga

bertemu kembali pada perut yang memisahkan antara tubuh dengan bagian atas

dengan tubuh bagian bawah, terdapat luka terbuka tepi tidak rata dengan dasar luka

berupa otot, organ dalam perut yang berhamburan keluar dan tulang belakang setinggi

pinggang yang tampak patah berkeping, dan bila dirapatkan membentuk garis

sepanjang seratus dua belas sentimeter yang dikelilingi oleh daerah seluas delapan

sentimeter kali enam puluh dua sentimeter.

15. Patah Tulang:---------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Tulang belakang setinggi L1-L5 tampak patah berkeping

2. Tulang pinggul kanan tampak patah berkeping

16. Lain-lain :--------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Darah berhasil diambil sebanyak nol koma lima sese (cc), pada pencampuran dengan

serum anti-A tampak tidak menggumpal, dengan serum anti-B tampak tidak

Page 8: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

menggumpal. Korban bergolongan darah

O------------------------------------------------------------

PEMERIKSAAN DALAM…………………………..

Lanjutan Visum et Repertum Nomor:167/SKI/II/2011

Halaman ke 6 dari 11 halaman

PEMERIKSAAN DALAM:---------------------------------------------------------------------------------------------

16. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning, daerah dada setebal empat milimeter dan

daerah perut dua belas milimeter. Otot-otot berwarna merah kecoklatan, cukup tebal.--------

Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga empat dan kiri setinggi sela iga lima.--------------

Tulang dada: utuh tidak terdapat resapan darah-----------------------------------------------------------

Iga-iga:----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

a) Pada otot sela iga lima, lima setengah sentimeter dari garis pertengahan depan terdapat

resapan darah seluas dua koma lima sentimeter kali satu setengah sentimeter.

b) Pada iga ke dua belas sisi belakang, tujuh sentimeter dari garis pertengahan depan ; iga

ke sepuluh, enam sentimeter dari garis pertengahan depan ; iga ke sebelas, lima

sentimeter dari garis pertengahan depan tampak patah.-------------------------------------------

Dalam rongga dada kanan tidak terdapat cairan, dalam rongga dada kiri tidak terdapat

cairan----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kandung jantung tampak empat jari diantara kedua paru berisi cairan kuning jernih

sebanyak dua puluh mililiter----------------------------------------------------------------------------------

17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher tidak ada resapan darah.----------------------------------

Otot leher tidak terdapat resapan darah --------------------------------------------------------------------

18. Selaput dinding perut berwarna kelabu mengkilat -----------------------------------------------------

Otot dinding perut sisi kiri, tujuh belas sentimeter dari garis pertengahan depan, sepuluh

sentimeter di atas tinggi atas depan tulang usus terdapat resapan darah seluas lima kali

empat sentimeter.---------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam rongga perut terdapat darah sebanyak lima puluh mililiter. Batang nadi perut tampak

terpotong tidak rata pada daerah delapan sentimeter di bawah pembuluh nadi ginjal. Pada

Page 9: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

penampang tampak bercak berwarna kuning yang teraba kaku dan keras. Pada

percabangan pembuluh nadi ginjal teraba mengeras dan kaku.

Lidah berwarna ..........................

Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 167/SKI/II/2011.

Halaman ke 7 dari 11 halaman

19. Lidah berwarna merah kecoklatan, penampang berwarna merah kecoklatan----------------------

Tulang lidah, rawan gondok, rawan cincin utuh.----------------------------------------------------------

Kelenjar gondok berwarna merah kecoklatan, perabaan kenyal, penampang berwarna

merah kecoklatan, berat sepuluh gram ---------------------------------------------------------------------

Kelenjar kacangan tidak ditemukan --------------------------------------------------------------------------

Kerongkongan berisi lendir berwarna putih kekuningan-------------------------------------------------

Selaput lendir putih-----------------------------------------------------------------------------------------

Batang tenggorok berisi sedikit busa – busa halus berwarna putih -------------------------

Selaput lendir berwarna putih kemerahan ------------------------------------------------------------------

20. Jantung sebesar satu seperempat kali tinju kanan mayat, berwarna coklat kemerahan,

perabaan kenyal, ukuran lingkaran katub serambi kanan sebelas sentimeter, serambi kiri

sembilan koma lima sentimeter, pembuluh nadi paru lima koma lima sentimeter, batang nadi

tujuh sentimeter tampak bercak berwarna putih kekuningan di sepanjang batang nadi seluas

enam kali satu sentimeter tidak teraba mengeras.---------------------------------------------------

Tebal otot bilik kanan empat milimeter dan kiri enam belas milimeter, pada bagian belakang

bilik kiri tampak daerah berwarna keputihan seluas tiga kali lima sentimeter---------

Pembuluh nadi jantung kiri cabang menurun tampak penebalan dengan sisa lumen antara

sembilan puluh hingga sembilan puluh lima persen dan tidak teraba mengeras.----------

Sekat jantung berwarna coklat. -------------------------------------------------------------------------------

Berat jantung dua ratus delapan puluh gram. -------------------------------------------------------------

21. Paru kanan terdiri atas tiga baga, berwarna ungu pucat, perabaan kenyal spons,

penampang berwarna merah, tanpa pemijatan keluar busa berwarna putih kemerahan. ------

Berat paru kanan dua ratus dua puluh gram. --------------------------------------------------------------

Tampak perlengketan antara baga atas dengan baga tengah serta baga tengah dengan

Page 10: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

baga bawah. ----------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada baga tengah terdapat massa dengan diameter tiga sentimeter dan berisi cairan kental

berwarna kuning kehijauan. -----------------------------------------------------------------------------------

Paru kiri terdiri dari ………………….

Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 167/SKI/II/2011.

Halaman ke 8 dari 11 halaman

Paru kiri terdiri atas dua baga, berwarna ungu pucat, perabaan kenyal spons, penampang

berwarna merah keunguan, pada pemijatan keluar cairan berwarna merah kehitaman

dengan busa.---------------------------------------------------------------------------------------------------

Berat paru kiri empat ratus tiga puluh gram -----------------------------------------------------------------

Paru kiri seluruhnya terdapat perlengketan terhadap rongga dada dan sekat rongga badan.-

22. Limpa berwarna merah keunguan, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang

berwarna merah keunguan, gambaran limpa jelas, pada pengikisan jaringan terikut, berat

lima puluh gram. --------------------------------------------------------------------------------------------------

23. Hati berwarna coklat keunguan, permukaan licin tepi tajam, perabaan kenyal padat,

penampang berwarna coklat keunguan, gambaran hati jelas, berat sembilan ratus empat

puluh gram. -------------------------------------------------------------------------------------------------------

24. Kelenjar empedu berisi cairan berwarna kuning kecoklatan, selaput lendir seperti beludru,

saluran empedu tidak tersumbat ---------------------------------------------------------------------------

25. Kelenjar liur perut berwarna kuning kemerahan, permukaan berbaga-baga, perabaan

kenyal, penampang berwarna kuning kemerahan, gambaran kelenjar jelas, berat seratus

dua puluh gram --------------------------------------------------------------------------------------------------

26. Lambung berisi lendir berwarna coklat muda, selaput lendir berwarna coklat muda -------------

Usus dua belas jari berisi lendir berwarna kuning kecoklatan, selaput lendir berwarna coklat

pucat.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Usus halus seratus delapan puluh sentimeter dari usus dua belas jari tampak terpotong

tidak rata meliputi seluruh permukaan menjadi beberapa bagian dengan tepi luka dikelilingi

resapan darah, berisi lendir berwarna coklat kekuningan, selaput lendir berwarna coklat

kemerahan, berisi lendir berwarna coklat kekuningan --------------------------------------------------

Page 11: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Usus besar berisi tinja lunak berwarna coklat, selaput lendir berwarna coklat muda. -----------

Penggantung usus halus terdapat resapan darah.--------------------------------------------------------

Kelenjar anak ginjal kanan…………………..

Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 167/SKI/II/2011.

Halaman ke 9 dari 11 halaman

27. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapesium, warna kuning, penampang berlapis, berat

sepuluh gram.-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit, warna kuning, penampang berlapis, berat

lima belas gram --------------------------------------------------------------------------------------------------

28. Ginjal kanan simpai lemak cukup tebal, simpai ginjal sukar dilepas, permukaan ginjal

berbaga-baga, warna ungu kemerahan, penampang berwarna ungu pucat, gambaran ginjal

kurang jelas dan tampak membentuk rongga – rongga terpisah yang berisi batu – batu,

piala ginjal tampak membesar, saluran kemih tampak terpotong tidak rata satu sentimeter di

bawah batas bawah ginjal, berat seratus empat puluh gram. ------------------------------------------

Ginjal kiri simpai lemak tebal, simpai ginjal mudah dilepas dan pada sisi depan tampak

resapan darah dengan ukuran satu kali dua sentimeter, permukaan ginjal berbaga-baga,

warna coklat, penampang berwarna coklat, gambaran ginjal jelas, piala ginjal kosong,

saluran kemih tampak terpotong tidak rata pada dua sentimeter di bawah batas bawah

ginjal dan dikelilingi resapan darah seluas tiga kali satu sentimeter, berat seratus tiga puluh

gram. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

29. Kandung kemih berisi cairan berwarna kuning jernih, selaput lendir berwarna putih

kekuningan --------------------------------------------------------------------------------------------------------

30. Kulit kepala bagian dalam:

a) Pada dahi kiri enam setengah sentimeter dari garis pertengahan depan, satu setengah

sentimeter di atas sudut alis luar terdapat luka terbuka tepi tidak rata dengan dasar

jaringan bawah kulit yang bila dirapatkan akan membentuk garis lengkung sepanjang

dua sentimeter dan terdapat resapan darah seluas dua kali satu sentimeter. ----------------

Tulang tengkorak utuh -----------------------------------------------------------------------------------------

Selaput keras otak utuh ---------------------------------------------------------------------------------------

Page 12: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Selaput lunak otak utuh -----------------------------------------------------------------------------------------

Otak besar terdapat pelebaran pembuluh darah, batas antara bagian putih dan abu-abu

tampak jelas ------------------------------------------------------------------------------------------------------

Otak kecil tampak……………….

Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 167/SKI/II/2011.

Halaman ke 10 dari 11 halaman

Otak kecil tampak pelebaran pembuluh darah, tonjolan otak kecil tidak tampak menonjol, batas

antara daerah putih dan abu-abu tampak jelas.-----------------------------------------------------------------

Batang otak terdapat pelebaran pembuluh darah.--------------------------------------------------------------

Bilik otak kosong, berat seribu empat ratus enam puluh gram.---------------------------------------------

31. Histologi forensik:--------------------------------------------------------------------------------------------------

a) Otak

b) Paru

c) Jantung

d) Ginjal

32. Lain-lain: ---------------------------------------------------------------------------------------

a) Tampak patah tulang belakang setinggi daerah perut ruas ke tiga terpisah dengan ruas

tulang belakang selanjutnya

b) Tulang panggul kanan dan kiri tampak patah berkeping

c) Tulang duduk tampak patah berkeping

d) Tampak patah pada daerah pertemuan tulang kemaluan bawah dan kiri

Kesimpulan ……………………..

Page 13: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 167/SKI/II/2011.

Halaman ke 11 dari 11 halaman

KESIMPULAN :---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada pemeriksaan mayat laki – laki berusia tujuh puluh tahun dengan golongan darah

O ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada dahi kiri, pelipis kiri dan bagian perut

mengelilingi pinggang. Luka lecet pada siku kanan, dada, lutut kanan dan kiri serta punggung

sisi kanan dan kiri. Memar pada kelopak mata kiri, pelipis kiri, lutut kiri, paha kanan, dan pada

bokong. Tulang belakang setinggi L1-L5 tampak patah berkeping, tulang pinggul kanan tampak

patah berkeping yang diakibatkan karena kekerasan tumpul.

Pemeriksaan bedah mayat ditemukan adanya resapan darah pada kulit kepala bagian

dalam dahi kiri, sela iga lima, otot dinding perut, usus halus dan penggantung usus halus.

Batang nadi perut tampak terpotong di bawah pembuluh nadi ginjal. Otak kecil, otak besar, dan

batang otak terdapat pelebaran pembuluh darah.Tulang iga belakang dan tulang kemaluan

tampak patah, tulang panggul kanan dan kiri serta tulang duduk tampak patah berkeping.

Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul yang hebat pada daerah perut yang

menyebabkan terputusnya tubuh menjadi dua bagian pada daerah perut, yang memutuskan

tulang belakang, batang nadi bagian perut, serta usus halus dan saluran kemih.

Perkiraan saat kematian antara tiga puluh menit sampai dua jam sebelum dilakukan

pemeriksaan luar ( tanggal 18 Februari 2011 jam 05.15 – 06.45 WIB ).

Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan saya yang

sebaik-baiknya mengingat sumpah jabatan sesuai dengan KUHAP.

Dokter tersebut diatas,

Page 14: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

dr. Yoami Yunus

2009-061-332

NRP. -----------

KASUS

PEMBAHASAN UMUM

Traumatologi Forensik

Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya

dengan berbagai kekerasan (rudapaksa). Luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan

jaringan tubuh akibat kekerasan.

Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas kekerasan yang

bersifat:

1. Mekanik:

a. Kekerasan oleh benda tajam

b. Kekerasan oleh benda tumpul

c. Tembakan senjata api

2. Fisika:

a. Suhu

b. Listrik dan petir

c. Perubahan tekanan udara

d. Akustik

e. Radiasi

3. Kimia: Asama tau basa kuat

Luka akibat Kekerasan Oleh Benda Tumpul

Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda

yang memiliki permukaan tumpul. Luka yang terjadi dapat berupa memar (kontusio, hematom),

luka lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka terbuka/robek (vulnus laseratum).

Page 15: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler

dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Luka memar kadangkala memberi

petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebe-narnya adalah

suatu perdarahan tepi (marginal haemorrhage).

Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya

kekerasan, jenis benda penyebab (karet, kayu, besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat

longgar, jaringan lemak), usia, jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pem-buluh

darah, penyakit (hipertensi, penyakit kardiovaskular, diatesis hemoragik).

Pada bayi, hematom cenderung lebih mudah terjadi karena sifat kulit yang longgar dan

masih tipisnya jaringan lemak subkutan, demikian pula pada usia lanjut sehubungan dengan

menipisnya jaringan lemak subkutan dan pembuluh darah yang kurang terlindung. Akibat

gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari letak benturan, misalnya kekerasan benda

tumpul pada dahi menim-bulkan hematom palpebra atau kekerasan benda tumpul pada paha

dengan patah tulang paha menimbulkan hematom pada sisi luar tungkai bawah.

Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warnanya. Pada

saat timbul, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu atau hitam, setelah 4

sampai 5 hari akan berwarna hijau yang kemudian akan berubah menjadi kuning dalam 7

sampai 10 hari, dan akhirnya menghilang dalam 14 sampai 15 hari. Perubahan warna tersebut

berlangsung mulai dari tepi dan waktunya dapat bervariasi tergantung derajat dan berbagai

faktor yang mempengaruhinya.

Dari sudut pandang medikolegal, interpretasi luka memar dapat merupakan hal yang

penting, apalagi bila luka memar tersebut disertai luka lecet atau laserasi. Dengan perjalanan

waktu, baik pada orang hidup maupun mati, luka memar akan memberi gambaran yang makin

jelas.

Page 16: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Hematom ante-mortem yang timbul beberapa saat sebelum kematian biasanya akan

menunjukkan pembengkakan dan infiltrasi darah dalam jaringan sehingga dapat dibedakan dari

lebam mayat dengan cara melakukan penyayatan kulit. Pada lebam mayat (hipostasis

pascamati) darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat sehingga bila dialiri

air, penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pada hematom penampang sayatan

tetap berwarna merah kehitaman. Tetapi harus diingat bahwa pada pembusukan juga terjadi

ekstravasasi darah yang dapat mengacaukan pemeriksaan ini.

Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang

memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya pada kejadian kecelakaan lalu lintas, tubuh

terbentur aspal jalan, atau sebaliknya benda tersebut yang bergerak dan bersentuhan dengan

kulit.

Manfaat interpretasi luka lecet ditinjau aari aspek medikolegal seringkali diremehkan,

padahal pemeriksaan luka lecet yang teliti disertai pemeriksaan di TKP dapat mengungkapkan

peristiwa yang sebenarnya terjadi. Misalnya suatu luka lecet yang semula diperkirakan sebagai

akibat jatuh dan terbentur aspal jalanan atau tanah, seharusnya dijumpai pula aspal atau debu

yang menempel di luka tersebut. Bila setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti ternyata tidak

dijumpai benda asing tersebut, maka harus timbul pemikiran bahwa luka tersebut bukan terjadi

akibat jatuh ke aspal/tanah, tapi mungkin akibat tindak kekerasan.

Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan sebagai luka lecet

gores (scratch), luka lecet serut (graze), luka lecet tekan (impression, impact abrasion) dan luka

lecet geser (friction abrasion).

Luka lecet gores diakibatkan oleh benda runcing (misalnya kuku jari yang menggores

kulit) yang menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan

lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi.

Luka lecet serut adalah variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan

permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan dengan melihat letak tumpukan epitel.

Luka lecet tekan disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. Karena kulit adalah

jaringan yang lentur, maka bentuk luka lecet tekan belum tentu sama dengan bentuk

permukaan benda tumpul tersebut, tetapi masih memungkinkan identifikasi benda penyebab

yang mempunyai bentuk yang khas misalnya kisi-kisi radiator mobil, jejas gigitan dan

sebagainya.

Page 17: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Gambaran luka lecet tekan yang ditemukan pada mayat adalah daerah kulit yang kaku

dengan warna lebih gelap dari sekitarnya akibat menjadi lebih padatnya jaringan yang tertekan

serta terjadinya pengeringan yang berlangsung pasca mati.

Luka lecet geser disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser,

misalnya pada kasus gantung atau jerat serta pada korban pecut. Luka lecet geser yang terjadi

semasa hidup mungkin sulit dibedakan dari luka lecet geser yang terjadi segera pasca mati.

Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan kulit

teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan

pada kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau

dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak

beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar di sisi luka.

Kekerasan tumpul yang cukup kuat dapat menyebabkan patah tulang. Bila terdapat lebih

dari satu garis patah tulang yang saling bersinggungan maka garis patah yang terjadi

belakangan akan berhenti pada garis patah yang telah terjadi sebelumnya. Patah tulang jenis

impresi terjadi akibat kekerasan benda tumpul pada tulang dengan luas persinggungan yang

kecil dan dapat memberikan gambaran bentuk benda penyebabnya.

Page 18: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Prosedur Medikolegal

Pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakkan hukum antara lain adalah

pembuatan Visum et Repertum (VeR) terhadap seseorang yang dikirim oleh polisi ( penyidik)

karena diduga sebagai korban suatu tindak pidana baik dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas,

kecelakaan kerja, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, maupun korban meninggal yang

pada pemeriksaan pertama polisi terdapat kecurigaan akan kemungkinan adanya tindak

pidana.

Visum et Repertum ( VeR) adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas pemintaan

penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medic terhadap manusia, baik hidup

atau mati, ataupun bagian atau yang diduga bagian tubuh manusia berdasarkan keilmuannya

dan dibawah sumpah untuk kepentingan peradilan.

Pembuatan VeR pada manusia sebagai korban atau diduga korban tindak pidana

memiliki dasar hukum yaitu pasal – pasal berikut dibawah ini yang memuat peran dokter

sebagai ahli dalam pembuatan surat keterangan medis untuk peradilan.

Pasal 133 KUHAP: Kewajiban dokter membantu peradilan

(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,

keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang meupakan tindak pidana, ia

Page 19: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman

atau dokter atau ahli lainnya.

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara

tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

(3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit

harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut

dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang

dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

Pasal 179 KUHAP: Kewajiban dokter membantu peradilan

(1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter

atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

(2) Semua ketentuan di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan

keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji

akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut

pengetahuan dalam bidang keahliannya.

Pasal 216 KUHP: Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter

(1) Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan

menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh

pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau

memeriksa tindak pidana; demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah,

menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan,

diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling

banyak sembilan ribu rupiah.

Pasal 222 KUHP: Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter

Barang siapa denga sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan

mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau

pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Page 20: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Pasal 2 PP No.18/1981: Bedah mayat klinis, anatomis, dan transplantasi

Bedah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikut:

a. Dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah

penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan

pasti;

b. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita

menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya.

c. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya terdekat, apabila dalam jangka waktu 2 x

24 (dua kali duapuluh empat) jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia

datang ke rumah sakit.

Pasal 267 KUHP: Keterangan palsu

(1) Seorang dokter yang dengan sengaja member surat keterangan palsu tentang ada atau

tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling lama

empat tahun.

Pasal 7 KODEKI: Keterangan palsu

Seorang dokter hanya memberikan keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan

kebenarannya.

Pasal 338 KUHP: Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusia

Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan,

dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP: Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusia

Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan

dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk

melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan,

ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum,

diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua

puluh tahun.

Pasal 340 KUHP: Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusia

Page 21: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Telp 3106976 Jakarta 10430

Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain,

diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana

seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun.

VeR merupakan salah satu alat bukti yang sah dalam hal ini berupa surat keterangan

yang dibuat dari seorang ahli. ( pasal 187 butir c KUHAP).

Pasal 184 ayat (1) KUHAP : Alat bukti yang sah adalah: a.keterangan saksi

b. keterangan ahli

c. surat

d. petunjuk

e. keterangan terdakwa

Pasal 187 butir c KUHAP : Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat

berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara

resmi dari padanya.

Page 22: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami

PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH

Pada pemeriksaan mayat laki – laki berusia sekitar 70 tahun dengan golongan darah O

ini ditemukan luka terbuka tepi tidak rata pada dahi kiri, pelipis kiri dan bagian perut mengelilingi

pinggang. Luka lecet pada siku kanan, dada, lutut kanan dan kiri serta punggung sisi kanan dan

kiri. Memar pada kelopak mata kiri, pelipis kiri, lutut kiri, paha kanan, dan pada bokong. Tulang

belakang setinggi L1-L5 tampak patah berkeping, tulang pinggul kanan tampak patah berkeping

yang diakibatkan karena kekerasan tumpul.

PEMERIKSAAN BEDAH MAYAT

Pada pemeriksaan bedah mayat laki – laki berusia sekitar 70 tahun ini ditemukan

adanya resapan darah pada kulit kepala bagian dalam dahi kiri, sela iga lima, otot dinding

perut, usus halus dan penggantung usus halus. Terpotongnya batang nadi perut di bawah

pembuluh nadi ginjal. Otak kecil, otak besar, dan batang otak terdapat pelebaran pembuluh

darah.Tulang iga belakang dan tulang kemaluan tampak patah, tulang panggul kanan dan kiri

serta tulang duduk tampak patah berkeping.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Pemeriksaan Luar dan Bedah mayat pada mayat laki-laki berusia

sekitar 70 tahun ini penyebab kematiannya disebabkan karena kekerasan tumpul yang hebat

pada daerah perut yang menyebabkan terputusnya tubuh menjadi dua bagian pada daerah

perut, yang memutuskan tulang belakang, batang nadi bagian perut, serta usus halus dan

saluran kemih.

Perkiraan saat kematian antara tiga puluh menit sampai dua jam sebelum dilakukan

pemeriksaan luar ( tanggal 18 Februari 2011 jam 05.15 – 06.45 WIB ).

REFERENSI

1. Idries, Abdul Mun’im, 1997, Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Binarupa Aksara, Jakarta,

Hal 170-190.)

2. Budiyanto, A., dkk, 1997, Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Kedokteran Forensik, FK UI, Hal

55-70.

3 Dahlan S., 2000, Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum,

Badan Penerbit Undip, Hal 107-124

Page 23: Naskah Ujian Kasus Forensik Patologi Yoami