25
NASKAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK VISUM ET REPERTUM KASUS KEKERASAN TUMPUL Oleh : WULANSARI RUMANDA NIM. 0920221025 Pembimbing : Dr. Putri D I M, SpF, DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Naskah Ujian Patologi Forensik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Naskah Ujian Patologi Forensik

NASKAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK

VISUM ET REPERTUM

KASUS KEKERASAN TUMPUL

Oleh :

WULANSARI RUMANDA NIM. 0920221025

Pembimbing :

Dr. Putri D I M, SpF,

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO

Jl. Salemba Raya 6 Jakarta 10430, Telp 3106976, Fax 3154626

Page 2: Naskah Ujian Patologi Forensik

BAB I

ILUSTRASI KASUS

1.1 IDENTITAS KORBAN

Registrasi Forensik : 496/SK I/V/2011

Nama : Mrs.X

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : ± 60 tahun

Alamat : Tidak diketahui

Agama : Tidak diketahui

Pendidikan terakhir : Tidak diketahui

Pekerjaan : Tidak diketahui

Status pernikahan : Tidak diketahui

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

No Laporan : 88/K/V/2011/LLJB

Perkiraan kematian oleh polisi: Kecelakaan

1.2 RIWAYAT

Jenazah diterima di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tanggal 15 Mei

2011 dengan Surat Permintaan Pemeriksaan Luar dan Dalam serta dibuatkan Visum

et Repertum dari Polri Metro Jaya Direktorat Lalu Lintas Jakarta Barat dengan Nomor

88/K/V/2011/LLJB. Dalam surat tersebut dituliskan bahwa jenazah ditemukan di

Rumah Sakit Cengkareng Jakarta Barat pada tanggal 15 Mei 2011, pukul 14.00 WIB

dalam keadaan meninggal.

Page 3: Naskah Ujian Patologi Forensik

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALFakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

Jl. Salemba Raya 6 Jakarta 10430 Telp 021 3106197, Fax 021 3154626Jakarta, 19 Mei 2011

Nomor : No. 496/SK I/V/2011 Perihal : Hasil Pemeriksaan luar dan dalam Jenazah-----------------------------------------Lampiran : -----------------------------------------------------------------------------------------

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM  

Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Wulansari Rumanda, dokter pada Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dokter Cipto Mangunkusumo Jakarta, atas permintaan tertulis dari Polisi daerah Metro Jaya Direktorat Lalu Lintas Jakarta Barat, dengan nomor 88/K/V/2011/LLJB tertanggal lima belas mei tahun dua ribu sebelas, dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal lima belas mei tahun dua ribu sebelas, pukul dua puluh lewat empat puluh lima menit waktu Indonesia bagian Barat telah dilakukan pemeriksaan luar dan pada tanggal sembilan belas mei tahun dua ribu sebelas, pukul sembilan lewat lima belas menit waktu Indonesia bagian Barat, telah dilakukan pemeriksaan bedah mayat, bertempat di ruang bedah jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo terhadap jenazah yang menurut surat tersebut memiliki identitas sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------------------Nama : Mrs. X------------------------------------------------------------------------------------ Jenis kelamin : Perempuan-------------------------------------------------------------------------------Umur : Enam puluh tahun-----------------------------------------------------------------------Pekerjaan : Tidak diketahui--------------------------------------------------------------------------Alamat : Tidak diketahui--------------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------HASIL PEMERIKSAAN---------------------------------------

I. PEMERIKSAAN LUAR---------------------------------------------------------------------------- 1. Label tidak ada.---------------------------------------------------------------------------------2. Tutup mayat terdiri dari:-----------------------------------------------------------------------3. Dua buah helai kain bahan katun berwarna putih.--------------------------------------------4. Perhiasan mayat tidak ada.---------------------------------------------------------------------5. Pakaian mayat:------------------------------------------------------------------------------------6. Satu helai rok bahan katun warna merah muda tanpa merk dan ukuran.------------------7. Satu helai celana dalam bahan katun warna coklat muda, tanpa merk dan ukuran.------8. Benda samping mayat tidak ada.---------------------------------------------------------------9. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh mudah dilawan, lebam mayat terdapat pada

bagian belakang tubuh berwarna merah keunguan, hilang pada penekanan.--------------10. Mayat adalah seorang perempuan, bangsa Indonesia, ras Mongoloid, berumur sekitar

lima puluh lima sampai enam puluh lima tahun, kulit coklat seperti sawo matang, gizi

Page 4: Naskah Ujian Patologi Forensik

sedang, panjang tubuh seratus lima puluh lima sentimeter, berat tubuh lima puluh tiga kilogram.-----------------------------------------------------------------------------------------

11. Identitas khusus:-----------------------------------------------------------------------------------9. Pada pelipis kiri-----------------

Lanjutan Visum et Repertum Nomor: 496/SK I/V/2011Halaman ke 2 dari 7 halaman

12. Pada pelipis kiri tujuh setengah sentimeter dari garis pertengahan depan dua sentimeter diatas sudut luar mata terdapat tahi lalat warna hitam coklat kehitaman dengan diameter tiga milimeter.---------------------------------------------------------------

13. Pada payudara kiri kuadran atas luar terdapat tahi lalat warna coklat kehitaman bentuk lonjong dengan ukuran tiga milimeter kali lima milimeter.---------------------------------

14. Rambut pada bagian pangkal empat setengah sentimeter beruban sisanya berwarna hitam, tumbuh agak ikal, panjang empat puluh lima sentimeter. Alis mata berwarna hitam, tumbuh tipis, panjang nol koma lima sentimeter. Bulu mata berwarna hitam, tumbuh lurus, panjang nol koma tiga sentimeter. Tidak ada kumis dan jenggot.---------

15. Mata kanan tertutup, selaput bening mata jernih, teleng mata hitam bulat diameter nol koma empat sentimeter, warna tirai mata coklat, selaput bola mata pada sisi luar dari selaput bola mata terdapat sembab dan bercak perdarahan seluas nol koma delapan sentimeter kali nol koma enam sentkimeter. Pada mata kiri tertutup, selaput bening mata jernih, teleng mata hitam bulat diameter nol koma empat sentimeter, warna tirai mata coklat, selaput bola mata putih, selaput kelopak mata pucat.-------------------------

16. Hidung sedang.----------------------------------------------------------------------------------17. Telinga berbentuk oval.------------------------------------------------------------------------18. Mulut terbuka empat milimeter. Lidah tidak terjulur atau tergigit.------------------------19. Gigi geligi berjumlah dua puluh tujuh buah. Gigi geligi pada rahang kanan atas gigi

taring tidak ada gigi geraham belakang kedua dan ketiga tidak ada. Pada rahang kanan bawah gigi geraham belakang kesatu dan kedua tidak ada.---------------------------------

20. Dari lubang mulut tidak keluar apa-apa dari lubang hidung keluar darah, dari lubang telinga kanan dan kiri tidak kelua apa-apa, dari kemaluan dan lubang pelepas, tidak keluar apa-apa.----------------------------------------------------------------------------------

21. Luka-luka:---------------------------------------------------------------------------------------1. Pada dahi sisi kanan lima sentimeter dari garis pertengahan depan tiga sentimeter

di bawah batas tumbuh rambut depan terdapat dua buah memar berwarna kebiruan masing-masing berukuran nol koma delapan sentimeter kali satu sentimeter dan nol koma enam sentimeter kali nol koma lima sentimeter.-----------------------------------

2. Pada seluruh kelopak atas mata kanan empat sentimeter dari garis pertengahan depan terdapat memar berwarna kehijauan seluas lima koma lima sentimeter kali dua sentimeter.--------------------------------------------------------------------------------

3. Pada lengan atas kanan sembilan sentimeter di bawah puncak bahu terdapat memar warna kebiruan berukuran tiga sentimeter kali dua sentimeter.-------------------------

4. Pada lengan atas kanan sisi luar lima sentimeter di atas lipat siku terdapat luka terbuka dangkal tepi tidak rata dan jaringan bawah kulit berukuran nol koma lima sentimeter kali nol koma dua sentimeter dikelilingi memar warna biru keunguan seluas empat sentimeter kali tujuh sentimeter.--------------------------------------------

5. Pada lengan bawah kanan sisi luar dan belakang tujuh sentimeter di bawah siku terdapat beberapa luka lecet terbesar berukuran nol koma delapan sentimeter kali nol koma dua sentimeter terkecil berukuran nol koma satu sentimeter kali nol koma dua sentimeter meliputi area seluas tiga sentimeter kali empat sentimeter dikelilingi

Page 5: Naskah Ujian Patologi Forensik

memar warna biru keunguan seluas enam koma lima sentimeter kali sepuluh sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------

6. Pada pangkal jari tengah tangan kanan sisi belakang terdapat luka lecet berukuran nol koma lima sentimeter kali nol koma empat sentimeter.------------------------------

7. Pada ruas pertama---------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor: 496/SK I/V/2011

Halaman ke 3 dari 7 halaman

7. Pada ruas pertama jari telunjuk, tengah dan manis tangan kanan sisi belakang terdapat memar warna biru keunguan dengan luas keseluruhan tujuh sentimeter kali empat sentimeter.-----------------------------------------------------------------------

8. Pada punggung tangan kanan lima sentimeter di bawah pergelangan tangan terdapat dua buah memar warna biru keunguan ukuran satu koma lima sentimeter kali satu koma lima sentimeter dan satu sentimeter kali satu sentimeter.--------------

9. Pada daun telinga kanan bagian depan atas dua sentimeter diatas lubang telinga terdapat luka terbuka dangkal tepi tidak rata dan jaringan bawah kulit berukuran satu sentimeter kali satu sentimeter dikelilingi memar warna biru kehitaman berukuran tiga koma lima sentimeter kali dua koma lima sentimeter.------------------

10. Pada daun telinga kiri bagian depan atas tiga sentimeter diatas lubang telinga terdapat luka lecet berukuran dua koma lima sentimeter kali nol koma delapan sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------

11. Pada lengan bawah kiri sisi belakang sepuluh sentimeter diatas pergelangan tangan terdapat memar berwarna kebiruan berukuran dua sentimeter kali tiga koma lima sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------

12. Pada tungkai bawah kiri sisi dalam enam sentimeter diatas pergelangan kaki terdapat luka lecet berukuran dua sentimeter kali sembilan sentimeter disekitarnya terdapat memar kebiruan berukuran enam sentimeter kali enam sentimeter.----------

13. Pada bokong kanan terdapat tiga buah memar warna ungu kebiruan masing-masing berukuran delapan belas koma lima sentimeter kali delapan koma lima sentimeter, enam sentimeter kali lima sentimeter, dan empat sentimeter kali satu koma lima sentimeter, dan luka lecet berukuran tiga koma lima sentimeter kali satu sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------

14. Pada tungkai bawah kiri sisi belakang tiga belas sentimeter dibawah lipat lutut terdapat memar warna biru keunguan berukuran enam sentimeter kali dua puluh sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------

15. Pada mata kaki kanan bagian luar terdapat luka lecet berukuran nol koma lima sentimeter kali satu sentimeter.-------------------------------------------------------------

16. Pada punggung kaki kanan pada jari ketiga, empat dan lima terdapat beberapa luka lecet, terbesar berukuran satu sentimeter kali nol koma empat sentimeter terkecil berukuran nol koma tiga sentimeter kali nol koma tiga sentimeter dan meliputi area seluas lima sentimeter kali empat sentimeter.---------------------------------------------

21. Patah tulang:-------------------------------------------------------------------------------------Pada tungkai bawah kiri teraba patah pada sepertiga bawah.-------------------------------

22. Lain-lain:----------------------------------------------------------------------------------------1. Pada kepala (dagu sampai puncak kepala), kedua pergelangan dan kedua

pergelangan kaki masing-masing terikat dengan kain kasa warna putih.---------------2. Pada punggung tangan kanan terdapat luka berbentuk titik yang ditutupi kasa dan

plester warna putih.--------------------------------------------------------------------------3. Urin diambil sebanyak dua mililiter.-------------------------------------------------------4. Darah diambil sebanyak lima mililiter.----------------------------------------------------

Page 6: Naskah Ujian Patologi Forensik

II. PEMERIKSAAN DALAM (BEDAH JENAZAH)------------------

Lanjutan Visum et Repertum Nomor: 496/SK I/V/2011Halaman ke 4 dari 7 halaman

II. PEMERIKSAAN DALAM (BEDAH JENAZAH)23. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning, daerah dada setebal sepuluh milimeter

dan daerah perut dua puluh lima milimeter. Otot-otot berwarna coklat kemerahan, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga ketiga, sekat rongga badan kiri setinggi sela iga keempat-------------------------------------------------------------------

1. Tulang dada utuh ---------------------------------------------------------------------------2. Iga-iga: mulai dari iga kesatu hingga iga ketujuh kanan sisi belakang tampak patah

disertai resapan darah seluas delapan belas sentimeter kali sebelas sentimeter.------3. Dalam rongga dada kanan terdapat darah sebanyak delapan puluh mililiter,

sebelah kiri tidak terdapat.-----------------------------------------------------------------4. Kandung jantung tampak empat jari diantara kedua paru berisi cairan kuning

jernih sebanyak lima puluh milliliter.------------------------------------------------------24. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher tidak terdapat resapan darah.----------------------

Otot leher: ---------------------------------------------------------------------------------------1. Pada otot dada sebelah kanan sembilan sentimeter dari garis pertengahan depan

setinggi pertemuan tulang selangka terdapat resapan darah seluas delapan koma lima sentimeter kali tiga sentimeter.-------------------------------------------------------

2. Pada sela iga pertama kanan sisi kanan sembilan sentimeter dari garis pertengahan depan terdapat resapan darah seluas tujuh kali lima sentimeter.------------------------

3. Pada iga kedua kanan sisi depan dua sentimeterdari garis pertengahan depan terdapat resapan darah seluas tiga sentimeter kali tiga koma lima sentimeter.--------

4. Pada sela iga ketiga sisi kanan tujuh sentimeter dari garis pertengahan depan terdapat resapan darah seluas empat kali satu koma lima sentimeter.------------------

25. Selaput dinding perut berwarna ungu kelabu mengkilat dengan otot dinding perut tebal berwarna coklat kemerahan. Dalam rongga perut berisi cairan berwarna merah jernih sebanyak tiga puluh mililiter.-----------------------------------------------------------

26. Lidah berwarna kelabu kecoklatan, penampang berwarna coklat. Pada permukaan lidah sisi kanan terdapat resapan darah seluas tiga sentimeter kali dua sentimeter. Tulang lidah, rawan gondok dan rawan cincin teraba utuh. Kelenjar gondok berwarna ungu kemerahan, perabaan kenyal, penampang berwarna ungu kecoklatan, dengan berat sepuluh gram. Kelenjar kacangan tidak ditemukan. Kerongkongan berisi kosong, selaput lendir berwarna keunguan tampak pelebaran pembuluh darah. Pada permukaan sisi depan sembilan sentimeter dibawah pangkal lidah terdapat resapan darah seluas dua sentimeter kali dua sentimeter. Batang tenggorok kosong, selaput lendir berwarna putih kekuningan tampak pelebaran pembuluh darah.--------------------

27. Jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, berwarna coklat, perabaan kenyal, ukuranlingkaran katup serambi kanan sepuluh koma lima sentimeter, kiri sembilan koma limasentimeter, pembuluh nadi paru enam koma lima sentimeter dan batang nadi tujuh sentimeter. Tebal otot bilik kanan tiga milimeter dan kiri sembilan milimeter. Pembuluh nadi jantung teraba mengeras seperti kawat. Pada cabang kanan pembuluh nadi jantung tampak penebalan dinding lumen dengan sisa lumen delapan puluh persen. Pada cabang melingkar kiri pembuluh nadi jantung dan cabang bawah

Page 7: Naskah Ujian Patologi Forensik

kiri pembuluh nadi jantung tampak penebalan lumen dengan sisa lumen sebesar delapan puluh persen. Sekat jantung tampak benang-benang berwarna putih. Berat jantung tiga ratus tujuh puluh gram.-----------------------------------------------------------

Pada permukaan bilik kiri------------------

Lanjutan Visum et Repertum Nomor: 496/SK I/V/2011Halaman ke 5 dari 7 halaman

Pada permukaan bilik kiri sisi depan tiga sentimeter diatas jantung terdapat bercak perdarahan berukuran satu sentimeter kali nol koma lima sentimeter. Pada permukaan jantung bilik kanan sisi belakang lima sentimeter diatas apeks jantung seluas satu sentimeter kali nol koma tiga sentimeter. Pada otot jantung bagian dalam terdapat bercak perdarahan dengan ukuran terbesar dua sentimeter kali nol koma lima sentimeter terkecil berbentuk titik.------------------------------------------------------------

28. Paru kanan terdiri atas tiga baga, baga atas berwarna ungu, baga tengah dan bawah berwarna putih keunguan, pada perabaan baga atas dan tengah kenyal, baga bawah kenyal seperti spons, penampang berwarna ungu kemerahan. Pada pemijatan keluar cairan merah dan busa. Berat paru kanan tiga ratus sembilan puluh gram----------------Paru kiri terdiri atas dua baga, permukaan baga atas berwarna ungu, baga bawah berwarna putih keunguan, perabaan baga atas kenyal, baga bawah kenyal seperti spons, penampang berwarna ungu. Pada pemijatan keluar cairan warna merah. Berat paru kiri dua ratus sembilan puluh gram. -----------------------------------------------------

29. Limpa berwarna ungu, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna merah keunguan, gambaran limpa jelas dan pada pengikisan jaringan terikut. Berat limpa delapan puluh gram.---------------------------------------------------------------------

30. Hati berwarna coklat, permukaan licin, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna coklat, gambaran hati jelas. Berat hati sembilan ratus empat puluh gram.-----

31. Kelenjar empedu berisi cairan kental berwarna kuning kehijauan, selaput lendir seperti beludru, saluran empedu tidak tersumbat.---------------------------------------------

32. Kelenjar liur perut berwarna kecoklatan, permukaan berbaga-baga, perabaan kenyal, penampang berwarna kuning kecoklatan, gambaran kelenjar jelas. Berat sembilan puluh gram.-------------------------------------------------------------------------------------

33. Lambung berisi lendir berwarna hitam kecoklatan, selaput lendir berwarna merah muda.--------------------------------------------------------------------------------------------Usus dua belas jari berisi lendir berwarna coklat kehitaman, selaput lender berwarna merah muda. Usus halus berisi lendir berwarna kuning kental kehijauan, selaput lendir putih kehijauan. Usus besar berisi massa lunak berwarna kuning kehijauan, selaput lendir berwarna kuning kehijauan. ---------------------------------------------------

34. Kelenjar anak ginjal kanan berbentuk seperti trapesium, warna kuning kecoklatan, penampang berlapis. Berat kurang dari sepuluh gram. Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit warna kuning kecoklatan, penampang berlapis. Berat kurang dari sepuluh gram.------------------------------------------------------------------------------

35. Ginjal kanan simpai lemak cukup tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna merah keunguan, penampang berwarna merah keunguan, gambaran ginjal jelas, piala ginjal kosong, saluran kemih tidak tersumbat, berat seratus sepuluh gram.---------------------------------------------------------------------------------------------Ginjal kiri simpai lemak tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna merah keunguan penampang berwarna merah keunguan, gambaran ginjal jelas, piala ginjal kosong tampak pelebaran pembuluh darah, saluran kemih tidak tersumbat, berat seratus gram.------------------------------------------------------------------------------

Page 8: Naskah Ujian Patologi Forensik

36. Kandung kemih tidak berisi, selaput lendir berwarna putih kemerahan tampak pelebaran pembuluh darah.-----------------------------------------------------------------------

37. Indung telur kanan-------------

Lanjutan Visum et Repertum Nomor: 496/SK I/V/2011Halaman ke 6 dari 7 halaman

37. Indung telur kanan bentuk lonjong warna putih berukuran dua sentimeter kali nol koma lima sentimeter kali nol koma tiga sentimeter. Indung telur kiri bentuk lonjong warna putih berukuran dua koma lima sentimeter kali nol koma tujuh sentimeter kali nol koma empat sentimeter. Rahim bentuk lonjong berukuran tujuh sentimeter kali lima sentimeter kali dua sentimeter berisi lendir berwarna putih kekuningan, tebal dinding satu sentimeter kali tiga sentimeter. Saluran telur tidak tersumbat.---------------

38. Kulit kepala bagian dalam: --------------------------------------------------------------------1. Pada daerah puncak kepala tujuh sentimeter dari garis pertengahan sembilan

sentimeter diatas batas tumbuh rambut depan terdapat resapan darah seluas tujuh belas sentimeter kali delapan sentimeter.---------------------------------------------------

2. Pada daerah dahi sisi kanan enam sentimeter dari garis pertengahan depan enam sentimeter dibawah batas tumbuh rambut depan terdapat resapan darah seluas enam sentimeter kali tujuh sentimeter.------------------------------------------------------

3. Pada otot tengkorang daerah pelipis kanan terdapat resapan darah seluas lima sentimeter kali delapan sentimeter.----------------------------------------------------------

Tulang tengkorak:---------------------------------------------------------------------------------1. Mulai dari pelipis kanan berjalan ke bawah melewati dasar tengkorak atap bola

mata kanan dan berakhir pada pelana trunchi membentuk garis patahan sepanjang sebelas sentimeter.

2. Mulai dari pelipis kanan berjalan kebawah belakang sampai pada atap bola mata kanan terdapat garis patahan sepanjang tiga koma lima sentimeter.

Selaput keras otak utuh. Dibawah selaput keras otak berisi darah sebanyak sepuluh mililiter dan terdapat bekuan darah lebihh kurang sepuluh gram.--------------------------Selaput lunak otak utuh, terdapat perdarahan di bawah selaput lunak otak seluas tujuh sentimeter kali empat sentimeter.---------------------------------------------------------------Otak besar:---------------------------------------------------------------------------------------1. Pada pembuluh arteri dasar otak (sirkulus wilisi) terdapat bercak-bercak berwarna

putih dengan perabaan keras (aterosklerosis).----------------------------------------------2. Pada otak bagian kanan tampak memar otak seluas dua sentimeter kali satu

sentimeter.---------------------------------------------------------------------------------------3. Pada permukaan otak besar tampak pelebaran pembuluh darah.------------------------ 4. Pada penampang batas area abu-abu dan area putih tampak jelas.----------------------Otak kecil:---------------------------------------------------------------------------------------1. Pada baga kiri terdapat resapan darah dan memar seluas satu sentimeter kali satu

sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------2. Pada permukaan tampak pelebaran pembuluh darah.-------------------------------------3. Pada penampang batas area abu-abu dan area putih tampak jelas.----------------------Tonjolan otak kecil tidak dapat dinilai karena otak telah melunak.------------------------Batang otak: tampak sedikit pelebaran pembuluh darah.------------------------------------Bilik otak: kosong.-------------------------------------------------------------------------------Berat otak seribu dua puluh gram.-------------------------------------------------------------

39. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan toksikologi tidak dilakukan.---------------------

Page 9: Naskah Ujian Patologi Forensik

Histologi forensik : diambil sebagian jaringan jantung.--------------------------------------40. Lain-lain: diambil darah sebanyak lima mililiter. Dilakukan test pencampuran darah

dengan serum anti A menggumpal, dengan serum anti B tidak menggumpal. Golongan darah A.------------------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN--------------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor: 496/SK I/V/2011

Halaman ke 7 dari 7 halaman

KESIMPULAN-----------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan mayat perempuan berusia antara lima puluh lima sampai enam

puluh lima tahun bergolongan darah A ini, ditemukan memar-memar dan luka lecet pada wajah, bahu kanan dan keempat anggota gerak, patahnya tulang-tulang kepala, iga-iga kanan, tungkai kiri dan perdarahan pada organ-organ dalam akibat kekerasan tumpul. Sebab mati orang ini akibat kekerasan tumpul pada kepala yang menyebabkan perdarahan otak. Saat kematian diperkirakan enam sampai dua belas jam sebelum pemeriksaan luar ( 15 Mei 2011 pukul 08.45-14.45).-----------------------------------------------------------------------------------------

Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggungakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya mengingat sumpah jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-Undang hukum Acara Pidana (KUHAP).-------------------------------------------------------------------------

Dokter Pemeriksa,

dr.Wulansari Rumanda NIP.0920221025

Page 10: Naskah Ujian Patologi Forensik

PEMBAHASAN KASUS

Prosedur MedikolegalDalam kepentingan penegakkan hukum serta keadilan, ilmu kedokteran forensik

bermanfaat untuk penyidik dan peradilan yaitu dalam bentuk keterangan ahli maupun visum et repertum. Menurut pasal 184 KUHAP, alat bukti yang sah yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, serta keterangan terdakwa. Menurut pasal tersebut keterangan ahli maupun surat dalam KUHAP adalah sepadan dengan visum et repertum adalah Stb no. 350 tahun 1937.

Visum et repertum ialah keterangan yang dibuat oleh seorang dokter atas permintaan penyidik yamg berwenang, mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan.

Pembuatan VeR pada manusia sebagai korban atau diduga korban tindak pidana memiliki dasar hukum yaitu pasal – pasal berikut dibawah ini yang memuat peran dokter sebagai ahli dalam pembuatan surat keterangan medis untuk peradilan.

Pasal 133 KUHAP: Kewajiban dokter membantu peradilan(1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik

luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang meupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya.

(2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

(3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang dilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat.

Pasal 179 KUHAP: Kewajiban dokter membantu peradilan(1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau

dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.(2) Semua ketentuan di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang memberikan

keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.

Pasal 216 KUHP: Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter(1) Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan

menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.

Pasal 222 KUHP: Sangsi bagi pelanggar kewajiban dokter

Page 11: Naskah Ujian Patologi Forensik

Barang siapa denga sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Pasal 2 PP No.18/1981: Bedah mayat klinis, anatomis, dan transplantasiBedah mayat klinis hanya boleh dilakukan dalam keadaan sebagai berikut:a. Dengan persetujuan tertulis penderita dan atau keluarganya yang terdekat setelah

penderita meninggal dunia, apabila sebab kematiannya belum dapat ditentukan dengan pasti;

b. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya yang terdekat, apabila diduga penderita menderita penyakit yang dapat membahayakan orang lain atau masyarakat sekitarnya.

c. Tanpa persetujuan penderita atau keluarganya terdekat, apabila dalam jangka waktu 2 x 24 (dua kali duapuluh empat) jam tidak ada keluarga terdekat dari yang meninggal dunia datang ke rumah sakit.

Pasal 267 KUHP: Keterangan palsu(1) Seorang dokter yang dengan sengaja member surat keterangan palsu tentang ada atau

tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 7 KODEKI: Keterangan palsuSeorang dokter hanya memberikan keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan

kebenarannya.

Pasal 338 KUHP: Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusiaBarang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena

pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP: Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusiaPembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang

dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Pasal 340 KUHP: Kejahatan terhadap tubuh dan jiwa manusiaBarangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang

lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh lima tahun.

VeR merupakan salah satu alat bukti yang sah dalam hal ini berupa surat keterangan yang dibuat dari seorang ahli. ( pasal 187 butir c KUHAP).

Pasal 184 ayat (1) KUHAP : Alat bukti yang sah adalah: a. keterangan saksib. keterangan ahli

c. suratd. petunjuke. keterangan terdakwa

Page 12: Naskah Ujian Patologi Forensik

Pasal 187 butir c KUHAP : Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya. 

PEMERIKSAAN KORBAN

Pada kasus kematian tidak wajar, kesimpulan penyebab kematian yang mungkin dibuat oleh dokter pemeriksa adalah sebagai berikut:

1. Pada kasus dengan pemeriksaan luar saja: dokter harus menyatakan bahwa “Penyebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan bedah jenazah, sesuai dengan permintaan penyidik”

2. Pada kasus pulang paksa: dokter tak perlu membuat kesimpulan apapun, karena secara hukum, dokter dianggap tak pernah memeriksa korban.

3. Pada kasus yang diotopsi dan penyebab kematiannya dapat ditentukan: dokter menyatakan penyebab kematian (akibat penyakit, kekerasan atau keracunan), mekanisme kematian (perdarahan, paru-paru kempes, infeksi dsb) serta keterangan lain yang perlu. Misalnya: Penyebab kematian akibat kekerasan tumpul pada kepala yang mengakibatkan patah tulang atap dan dasar tengkorak, perdarahan dibawah selaput keras otak, serta memar dan robeknya jaringan otak besar. Berdasarkan gambaran lukanya, kekerasan tersebut merupakan kekerasan akibat pukulan benda tumpul berpenampang bulat dengan diameter 4 cm pada kepala.

4. Pada kasus yang diotopsi tapi penyebab kematiannya tetap tidak dapat ditentukan: disini harus diakui bahwa penyebab kematian tidak dapat ditentukan dengan menyebutkan alasannya. Selain itu dokter boleh juga menyebutkan kemungkinan penyebab kematian berdasarkan analisis ilmiah menurut pengetahuan dan pengalamannya.

Pemeriksaan Luar Mayat

Menurut keterangan polisi, korban adalah seorang perempuan berusia 55-65 tahun tanpa identitas. Jenasah diterima di RSCM pada tanggal 15 Mei 2011, pukul 20.45 dengan Surat Keterangan Permintaan Pemeriksaan Luar dan Dalam serta dibuatkan Visum et Repertum dari POLRI METRO JAYA DIREKTORAT LALU LINTAS JAKARTA BARAT dengan Nomor Lapor Polisi 88/K/V/2011/LLJB. Pemeriksaan luar mayat dilakukan pada tanggal 15 Febuari 2011 pukul 20.45 WIB.

Pada pemeriksaan luar jenazah perempuan berusia 55-65 tahun. Kaku mayat terdapat pada seluruh tubuh, mudah dilawan, lebam mayat terdapat pada bagian belakang tubuh berwarna merah keunguan dan hilang pada penekanan.. Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam pasca mati klinis, dimulai dari bagian luar tubuh ke dalam.setelah mati klinis 12 jam, kaku mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam dan kemudian menghilang dalam urutan yang sama. Lebam mayat biasanya mulai tampak 20-30 menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan menetap setelah 2-8 jam. Menetapnya lebam mayat disebabkan bertimbunnya sel-sel darah merah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindah lagi, disamping kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah yang mempersulit perpindahan tersebut. Berdasarkan lebam mayat dan kaku mayat, saat kematian korban ini terjadi 2-8 jam sebelum pemeriksaan luar dilakukan.

Pada pemeriksaan luar ditemukan memar-memar pada wajah, daun telinga kanan, bahu kanan, kedua lengan, bokong kanan dan tungkai kiri; luka lecet di lengan kanan, daun

Page 13: Naskah Ujian Patologi Forensik

telinga kiri, kedua lengan, bokong kanan dan kedua tungkai; luka terbuka di daun telinga kanan serta patah tulang pada tungkai bawah kiri akibat kekerasan tumpul.

Pemeriksaan Bedah MayatPemeriksaan bedah mayat dilakukan pada tanggal 19 Mei 2011 pada pukul 09.15

WIB. Pada pemeriksaan dalam, ditemukan patahnya tulang tengkorak sepanjang 11 cm mulai dari pelipis kanan berjalan ke bawah melewati dasar tengkorak, atap bola mata kanan dan berakhir pada pelana trunchi serta patah tulang tengkorak sepanjang 3,5 cm mulai dari pelipis kanan berjalan ke bawah dan ke belakang sampai pada atap bola mata kanan serta patah tulang iga kesatu sampai ketujuh kanan sisi belakang disertai resapan darah dan terdapat darah sebanyak 80 cc dalam rongga dada kanan. Selain itu juga ditemukan darah sebanyak 10 cc dan bekuan darah +/- 10 gram di bawah selaput keras otak yang masih intak serta perdarahan di bawah selaput lunak otak seluas 7 cm x 4 cm. Semuanya disebabkan oleh kekerasan tumpul.

Perdarahan intracranial

Dapat berbentuk lesi fokal (Perdarahan epidural, perdarahan subdural, kontusio dan perdarahan intraserebral) maupun lesi difus.

• Epidural hematom : clot terletak diluar duramater, namun di dalam tengkorak– Arteri meningea media – Temporal (50%), oksipital (15%)– Prognosis baik bila dilakukan penanganan segera karena cedera otak disekitarnya biasanya terbatas.

• Subdural/subarachnoid bleeding : ditemukan pada penderita dengan cedera kepala berat.– Terjadi karena robeknya vena bridging, sinus draining, focus laserasi atau

kontusio– Delayed : subdural – Spontan : leukemia, tumor, infeksi– Kerusakan otak biasanya sangat lebih berat dan prognosisnya lebih buruk dari

hematoma epidural– Mortalitas umumnya 60% namun mungkin diperkecil oleh tindakan operasi yg

sangat segera dan pengelolaan medis agresif.● Kontusi dan hematom intraserebral : hampir selalu berkaitan dengan hematoma subdural– Di lobus frontal dan temporal

Cedera Difus membentuk kerusakan otak berat progresif yang berkelanjutan, disebabkan oleh meningkatnya jumlah cedera akselerasi deselerasi otak.

Page 14: Naskah Ujian Patologi Forensik

Gambar. Mekanisme cedera kepala

Cedera kepala dapat terjadi akibat benturan langsung atau tanpa benturan langsung pada kepala. Kelainan dapat berupa cedera otak fokal atau difus dengan atau tanpa fraktur tulang tengkorak.Cedera fokal dapat menyebabkan memar otak, hematom epidural, subdural dan intraserebral. Cedera difus dapat mengakibatkan gangguan fungsi saja, yaitu gegar otak atau cedera struktural yang difus.

Dari tempat benturan, gelombang kejut disebar ke seluruh arah. Gelombang ini mengubah tekanan jaringan dan bila tekanan cukup besar, akan terjadi kerusakan jaringan otak di tempat benturan yang disebut “coup” atau ditempat yang berseberangan dengan benturan (contra coup).

Gambar. Petunjuk Cedera Kepala

Page 15: Naskah Ujian Patologi Forensik

DAFTAR PUSTAKA

1. Budianto A, et.al. Ilmu Kedokteran forensik. Bagian Ilmu kedokteran Forensik, FKUI, Ed.I. Cetakan II, Jakarta 1997.

2. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI, Cetakan II, 1994.

3. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik FKUI Jakarta. 2000.