Upload
maya-damayanti-damdamay
View
245
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
I. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal lahir : Bogor, 1 November 1985
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda-Jawa/Indonesia
Status Pernikahan : Belum menikah
Pendidikan Terakhir : Tamat SD
Pekerjaan : Belum/Tidak bekerja
Alamat : Jl. Kampung Kuripan RT 05/rw 05 Desa Suka Damai
Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor
Tanggal Masuk RSMM : IGD 28 April 2015
Ruang Kresna 28 April 2015
Ruang Gatot Kaca 30 April 2015
Ruang Yudistira 13 Mei 2015
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis diperoleh dari:
Autoanamnesis pada hari Rabu , 13 Mei 2015 di Bangsal Yuditira dan Sabtu , 16 Mei
2015 di Bangsal Yudistrira.
Alloanamnesis diperoleh dari Tn Suali, ayah dari Os pada hari Kamis, 14 Mei 2015
saat kunjungan Rumah dan hari Sabtu, tanggal 16 Mei 2015 di Bangsal Yudistira
A. Keluhan Utama
Autoanamnesis , Os memecahkan jam milik kaka os dan membakar mukena ibu.
Alloanamnesis, Os mengamuk, marah marah 3 hari SMRS
B. Keluhan Tambahan
Sulit tidur, memukul ibu
1
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Os datang dibawa oleh keluarga ke igd RSMM tanggal 28 April 2015 dengan keluhan
mengamuk dan marah marah . Keluhan ini sudah dirasakan 3 hari SMRS. Menurut keluarga os,
selama di rumah os suka mengamuk , marah marah , memecahkan jam kakanya bahkan
membakar mukena ibunya . 3 hari sebelum masuk rumah sakit, keluarga os memasung os karena
kelakuan os yang semakin parah dan keluarga merasa takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Menurut os, Os masuk ke RS karena os memecahkan jam milik kakanya serta membakar
mukena ibunya. Namun os menyangkal bukan dirinya yang melakukan hal tersebut melainkan os
merasa dirinya dirasuki oleh Tn Oleh (tetangganya). Os merasa dirinya dikendalikan oleh
tetangganya. Selain itu, menurut keluarga, Os juga memukul ibunya mengamuk dan marah
marah . Os memecahkan kaca yang berada di dapur rumahnya karena takut melihat bayangan
Os juga berusaha memecahkan kaca didalalam kamarnya namun tidak bisa karena dihalang oleh
kawat . Os sulit tidur dan selalu mondar mandir.ketika ditanya oleh keluarga os menjawab ada
yang mau mengganggu dirinya. Os tidak mau minum obat lagi . Menurut keluarga, os baru mau
minum obat jika diberikan rokok. Karena keluarga tidak menuruti perintah os, os tidak mau
makan obat dan lebih suka mengamuk
D. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Tahun 2006 os pertama kali dirawat di RSMM. Os sebelumnya baru pulang dari
pesantren selama 7 tahun lamanya.1 minggu setelah pulang dari pesantren Perilaku os masih
baik. Os masih solat , mengaji, membantu orang tua namun os menjadi suka melamun. Ketika
suatu malam pada hari Kamis, setelah membantu ibu mencuci tiba tiba os berteriak kepalanya
pusing, kemudian marah marah.Os mengatakan ada yang mau berbuat jahat pada dirinya.
Menurut adik os, Os mengatakan “sialan Kholid, semua gara gara Kholid”. Menurut Os sebelum
dirawat Os sudah sering melihat bayangan manusia berbaju biru .oleh karena itu, Keluarga os
membawa os ke orang pintar. Namun belum ada perbaikan. Kemudian os dirawat di RS
Tahun 2007 , Menurut keluarga os, Selama 3 hari 3 malam os tidak pulang ke rumah.
Menurut keluarga , os mengatakan ada suara yang menyuruhnya untuk pergi dari rumah. Os
2
mengikuti ajakan suara tersebut. Sesampai dirumah menurut keluarga, os tampak aneh bukan
seperti biasanya. Os suka bicara sendiri. Os bicara tentang teamannya “sialan Kholid”.selain itu
Os menjadi malas mandi. Sulit tidur dan mondar mandir di depan rumah saat malam hari. Os
selama 1 bulan tidak minum obat. Menurut keluarga, os baru mau minum obat saat diberikan
rokok
Pertengahan tahun 2008. 3 hari SMRS Menurut keluarga os, os mengamuk , marah marah
karena tidak dibelikan rokok oleh ayahnya. Kemudian memecahkan kaca. Menuru keluarga os,
os, Os merasa ketakutan ada yang mengejar –ngejar dirinya dari bayangan kaca tersebut. Os
ingin dibunuh.
Tahun 2009-2010 Keluhan sama dirasakan , Os kembali mengamuk dan memecahkan
kaca, malas mandi , malas beraktivitas dan lebih banyak diam.Menurut keluarga os, os sulit tidur
dan suka terbangun apabila sudah tidur. Menurut keluarga os, Os jadi malas minum obat lantaran
bosan.
Awal Tahun 2011, Untuk pertama kalinya keluarga memasung Os karena sudah 1 bulan
Os mengamuk, marah marah, Os bahkan menjambak rambut kakanya. Os menceritakan pada
ibunya bahwa ada suara suara atau bisikan yang menyuruhnya memecahkan kaca.
Pertengahan 2012 Os kembali mengamuk , memecahkan kaca rumah.namun keluarga
sudah tidak memasung os Menurut keluarga os semakin malas minum obat. Os menjadi malas
mandi. Os malas merawat diri sudah 10 hari. Os tidak mau makan . Os sulit tidur dan suka teriak
ada tetangga yang mau membunuhnya. Oleh karena itu pihak keluarga membawa Os ke rumah
sakit untuk dirawat
Tahun 2014 , 3 bulan setelah pulang dari RS pada bulan Juni , Os merusak peralatan
rumah tangga. Os menginjak-injak , membanting benda tersebut. Menurut keluarga os, Os tidak
mau minum obat dan memukul ibunya saat disuruh minum obat.
Awal Tahun 2015 tanggal 28 Januari ,1 bulan SMRS Os tidak mau makan, malas
merawat diri, marah-marah, suka merusak peralatan rumah tangga. Bila keinginan tidak
terpenuhi os mengamuk. Os juga curiga terhadap keluarganya mau m,enyakiti dirinya. Os juga
BaB dan BAK sembarangan. Menurut keluarga OS , Os juga suka bicara sendiri, tertawa sendiri.
Keluarga os mengaku tidak sanggup menangani os, Akhirnya Os dipasung selama 4 hari
menggunakan rantai pada kaki dan tangan.
3
2. Riwayat Kondisi Medis
Os memiliki riwayat kejang pada usia 2 tahun namun mengobatan sudah tuntas dan
sembuh. Os memiliki riwayat penyakit paru saat os berumur 13 tahun , dan sudah sembuh.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
Os merupakan perokok aktif. Os mulai merokok pertama kali pada usia 13 tahun (tahun
1998) yang kemudian berlanjut hingga sekarang. Dalam sehari baisanya Os dapat menghabiskan
satu bungkus dalam sehari apabila ada uang. Namun, pasca keluar dari RSMM, Os
mengemukakan ‘masih bisa tahan 3 batang saja sehari’.Os tidak pernah konsumsi minum
alkohol dan obat obatan terlarang.
4
Grafik Perjalanan Penyakit
2006 2007 2008 2009 2011 2014 2015
5
I minggu setelah pulang pesantren
Perilaku os masih
baik. Os masih solat ,
mengaji, membantu
orang tua namun os
menjadi suka
melamun. Os
mengeluh kepala
pusing. Melihat
bayangan berwarna
biru
2007 : Pergi dari rumah selama 3 hari, marah marah, melamun. Halusinasi auditoriik (diperintah untuk pergi dari rumah
2008-2010 :Mengamuk, memecahkan kaca, takut melihat bayangan . Merasa ada yang mengejar ngejar dan ingin menyakiti OS. Malas minum obat
Os dipasung
karena sudah 1
bulan Os
mengamuk, marah
marah, Os bahkan
menjambak rambut
kakanya. bahwa
ada suara suara
atau bisikan yang
menyuruhnya
memecahkan kaca.
Malas mandi, tidak
mau makan . Os
sulit tidur dan suka
teriak ada tetangga
yang mau
membunuhnya.
Awal Tahun 2015 tanggal 28 Januari ,1 bulan SMRS Os tidak mau makan, malas merawat diri, marah-marah, suka merusak peralatan rumah tangga. Bila keinginan tidak terpenuhi os mengamuk. Os juga curiga terhadap keluarganya mau m,enyakiti dirinya. Os juga BaB dan BAK sembarangan. Menurut keluarga OS , Os juga suka bicara sendiri, tertawa sendiri. Keluarga os mengaku tidak sanggup menangani os, Akhirnya Os dipasung selama 4 hari menggunakan rantai pada kaki dan tangan.
E. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat prenatal dan perinatal
Os merupakan anak ke lima dari enam bersaudara. Os merupakan anak laki-laki satu
satunya di keluarga. Menurut Ibu Os, tidak ada keluhan ataupun gangguan selama masa
kehamilan dan persalinan. Selama masa kehamilan, Ibu Os tidak mengkonsumsi obat-obatan
ataupun minum-minuman tertentu. Saat persalinan, ibu os dibantu oleh dukun beranak (paraji).
Bayi lahir cukup bulan , sempurna fisik . Tidak ada masalah kesehatan fisik maupun emosional
ibu selama masa kehamilan sampai persalinan.
2. Masa Kanak Awal (0 - 3 tahun)
Pasien tergolong anak yang sehat.
Pasien diasuh oleh ibunya dirumah, dengan masa menyusui sampai usia 2 tahun.
Pasien dekat dengan ibu dan bapaknya.
Pasien bisa berjalan sekitar umur 1,5 tahun, tidak ada keterlambatan bicara tetapi
orang tua pasien lupa kapan pasien mulai bisa berbicara.
Pasien tidak terdapat gangguan pola tidur
Pasien tidak pernah mengompol dan ibu pasien mengajarkan toilet training
Pasien agak pemalu bila bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya
Pasien tidak pernah marah-marah bila keinginannya tidak dipenuhi, tidak pernah
menjatuhkan badan, membenturkan kepala dan berguling.
Pasien lebih suka bermain sendiri dibandingkan bermain dengan teman-teman
sebayanya.
Pasien dikenal sebagai anak yang pendiam dan sangat penurut.
3. Masa Kanak Pertengahan (3 - 11 tahun)
Pasien pemalu dan kurang suka bermain bersama teman-temannya
Pasien hanya memiliki beberapa teman dan kebanyakan berteman dengan
perempuan.
6
Pasien tidak suka berkelahi dan termasuk anak yang penurut
Pasien termasuk anak berprestasi disekolahnya, pasien mendapat peringkat 10
besar di sekolahnya
Pasien mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan .
Pasien bukan termasuk anak yang populer di sekolah
Pasien tidak suka menyiksa binatang
Pasien tidak memiliki perilaku menyakiti diri sendiri dan bermain api
Pasien dikenal oleh keluarga sebagai anak yang rapi, bersih dan suka
memperhatikan penampilan diri , suka bercermin.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)
a. Hubungan SosialMenurut keluarga, Os tidak memiliki banyak teman dari lingkungan sekolah maupun
tetangga. Namun os memiliki teman dekat yang bernama Kholiq (anak Kyai temapt
pesantren ) dan Ahyat (adik Kholiq) .Keluarga pasien mengatakan os lebih suka main
dirumah jarang bermain di luar rumah.
b. Riwayat PendidikanPaien mengikuti pendidikan sekolah dasar 6 tahun (1991-1997) di SDN Cilubang,
Bogor . os merupakan anak berprestasi di sekolahnya, os mendapat beasiswa kemudian
os melanjutkan Sekolah Menengah pertama hanya 1 tahun (1998) . di SMP kelapa
7 .Kemudian Os meminta kepada orang tuanya untuk pindah ke pesantren karena ingin
ikut temannya. Selama 7 tahun Os mengikuti pendidikan di pesantren Amalbest (1999-
2006).
c. Perkembangan Kognitif dan MotorikPasien bisa membaca dan menulis dengan cukup baik dan tidak terdapat gangguan
perkembangan spesifik.
d Problem Emosi atau Fisik Khusus Remaja
Os bergaul hanya dengan teman dekatnya. Os sulit bergaul dengan yang lain
e. Riwayat Psikoseksual
Os belum menikah. Os belum pernah pacaran, namun os pernah menyukai seseorang
namun takut mengungkapkannya lantaran takut ditolak
f. Latar Belakang Agama
7
Os beragama Islam, mengikuti kedua orangtuanya. Semua anggota keluarga Os juga
beragama Islam. Namun sejak tahun 2006, semenjak Os mengenal ilmu-ilmu ajaran
pesantren, Os menjadi tidak pernah sholat dan mengaji sampai dengan saat ini, .
5. Riwayat Masa dewasa
Riwayat PekerjaanPasien pernah bekerja membantu teman di bidang catering tahun 2006 sebelum sakit
hanya 10 hari.
Riwayat Tindakan KriminalOs tidak pernah melakukan tindakan criminal yang sampai memabwanya ke pihak
berwajib.
Aktivitas SosialPasien tinggal di rumah bersama orang tuanya dan keponakannya.Pasien jarang
melakukan kegiatan sosial di lingkungan rumahnya selain membantu orangtuanya.
Kehidupan Seksual Masa DewasaOs belum menikah dan belum pernah pacaran sebelumnya.
F. Riwayat KeluargaOs merupakan anak ke-5 dari enam bersaudara. Os merupakan anak laki laki satu
satunya dikeluarga. Os tinggal bersama kedua orangtuanya dan keponakan dari Kaka ke 3.
Seluruh saudara kandung os sudah menikah..Ayah kandung Os dan Ibu kandung O masih
hidup dan berperilaku baik namun sedikit overprotektif dan sedikit dimanja..
Genogram
8
Keterangan
: perempuan : pasien
: Lski Laki ; tinggal serumah
G. Situasi Saat Ini
Saat ini Os tinggal bersama orangtua dan keponakan nya. Ibu Os bekerja sebagai ibu
rumah tangga sedangkan ayah pasien adalah seorang pekerja serabutan tanaman .
H. Presepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Impian, Fantasi, Sistem nilai, dorongan Kehendak
Os mengatakan bahwa ia ingin sekali kembali merasa segar, sehat dan kuat seperti dahulu dan
kembali bekerja yang ringan ringan, Saat ini tidak terdapat fantasi pada Os. Os ingin kembali
segar dan bugar, bekerja dan kemudian menikah
III. STATUS MENTAL
Dilakukan pada hari Rabu , 13 Mei 2015 di Bangsal Yudistira.RS. Dr. Marzoeki Mahdi Bogor.
A. Deskripsi Umum1. Penampilan Umum
Pasien seorang laki laki 30 tahun, berpenampilan fisik tampak sesuai dengan usianya.
Penampilan cukup rapi, rambut pendek, lurus, berwarna hitam, kuku rapi dipotong, kulit
kuning langsat, dan perawakan pasien kurus. Memakai kaos lengan pendek berwarna putih
dan celana pendek berwarna coklat berbahan jeans.
9
2. Kesadaran
- Neurologis/biologis : compos mentis
- Psikologis : terganggu
- Sosial : baik
3. Perilaku dan aktivitas motorik
Sebelum wawancara: pasien sedang tidur-tiduran di kamar
Selama wawancara: pasien duduk dengan ekspresi yang datar, sesekali memperhatikan gerak
gerik pemeriksa, sepanjang wawancara pasien duduk tenang.
Setelah wawancara: pasien masuk kembali ke kamar
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan yang diajukan dengan volume suara yang kecil, ide cerita
sedikit, dan lambat.
5. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif
B. Alam Perasaan
1. Afek : Tumpul
2. Mood : euthym
3. Keserasian : serasi antara emosi dan isi pembicaraan.
4. Empati : tidakdapat diraba-rasakan
5. Dangkal : Dangkal
6. Pengendalian : Stabil
7. Skala diferenrsoai: Sempit
C. Fungsi
1. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan
Taraf Pendidikan : SMP kelas 1
Pengetahuan Umum : Baik (pasien dapat menyebutkan nama presiden Indonesia
saat ini)
Kecerdasan : Baik (pasien mampu menjawab soal hitungan 20 + 20
yang ditanyakan oleh pemeriksa)
10
2. Daya Konsentrasi : Kurang (pasien tidak dapat menjawab pertanyaan “7
serial test” dengan benar)3. Orientasi
Daya Orientasi Waktu : Baik (pasien dapat menyebutkan sekarang siang atau
malam, mengidentifikasi hari, tanggal, bulan dan tahun)
Daya Orientasi Tempat : Baik (pasien mengetahui dimana ia berada sekarang. Pasien dapat menyebutkan nama RS, yaitu RSMM Bogor dan tempat ia dirawat, yaitu Ruang Kresna)
Daya Orientasi Personal : Baik (pasien mengenali pemeriksa sebagai dokter).beserta nama
4. Daya Ingat
Daya Ingat Jangka Panjang : Baik (pasien dapat menceritakan perjalanan hidupnya)
Daya Ingat Jangka Pendek : Kurang(pasien lupa hari ini sarapan apa dan lauk makan apa saja, serta aktivitas yang dilakukan selama hari tersebut)Daya Ingat Sesaat : Baik (pasien mampu mengingat nama pemeriksa setelah beberapa menit)
5. Kemampuan Visuospatial : Baik (pasien dapat menggambar gambar bertumpang
tindih)
6. Pikiran Abstrak : Baik (pasien dapat mengartikan arti peribahasa “bagai
pinang dibelah dua”)
7. Kemampuan Menolong Diri : Baik (pasien mau makan dan mandi secara teratur)
D. Gangguan Persepsi1. Halusinasi
- Halusinasi Auditorik : Tidak ada ( Riwayat Halusinasi ada yaitu Os diperintah untuk
membakar mukena ibunya
- Halusinasi Visual : Ada ( Os melihat sesosok manusia wanita berambut panjang , yang
berjalan didinding)
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidakada
E. Proses Pikir
11
1. Arus Pikir
Produktivitas : Sedikit. Pasien hanya menjawab apa yang ditanya oleh pemeriksa dan ide cerita sedikit.
Kontinuitas Pikiran : Koheren. Pasien dapat menjawab sesuai dengan pertanyaan, dan sesuai dengan tujuan yang dimaksud pemeriksa.
Hendaya Berbahasa : Tidak ada. Pasien mengunakan bahasa secara lazim sesuai dengan tata bahasa.
2. Isi Pikir
Preokupasi : -Waham : - ( Riwayat waham . Pasien merasa
dirasuki oleh tetangganya dan dikendalikan)
F. Pengendalian Impuls : Pasien tenang selama wawancara (pengendalian impuls cukup baik)
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
Baik (ketika diberi pertanyaan apakah menggugurkan kandungan itu baik atau tidak, pasien
menjawab tidak baik)
2. Uji daya nilai
Baik (pasien jika menemukan dompet di tengah jalan, maka pasien akan menyerahkan
dompet tersebut ke kantor polisi)
3. Penilaian realita
Terganggu (Ditemukan adanya waham dan halusinasi)
H. Tilikan :Derajat 3I. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
12
IV. STATUS FISIK
PemeriksaanFisik dilakukan pada hari Senin, 11 Mei 2015 di Bangsal Kresna. RS. Dr.
Marzoeki Mahdi Bogor.
A. Status InternusKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTekanan darah : 130/80 mmHgFrekuensi napas : 20 x/menitFrekuensi nadi : 88 x/menitSuhu : dalam batas normalStatus gizi : Kesan gizi normal BB 165 cm, BB = 56 kg; IMT = 20,1 kg/m2
Kulit : kuning langsatKepala : Tidak ada deformitas, normocephali.Rambut : Hitam, lebat, tidak mudah tercabut.Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, Telinga : Normotia, sekret (-)Gigi dan mulut : Dalam batas normalLeher : Pembesaran KGB (-)Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)Paru : Pergerakan dinding dada simetris, suara napas vesikuler, Ronkhi -/-, wheezing -/-Abdomen : Datar, supel, bising usus normal, tidak ditemukan pembesaran hepar dan lien.Ekstremitas : Akral hangat (+), edema (-)
B. Status NeurologisGCS : 15 (E4,V5,M6)Kaku kuduk : (-)Pupil : Bulat, isokorKesan parase nervus kranialis : (-)Motorik : Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasiSensorik :Tidak ada gangguan sensibilitasReflex fisiologis : NormalReflex patologis : (-)Gejala ekstrapiramidal : (-)
13
V IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien Seorang laki-laki berusia 30 tahun, bertempat tinggal di Bekasi, belum menikah,
pendidikan tamat SD, dan tidak bekerja. Pasien datang diantar oleh keluarga.
Penampilam tampak sesuai dengan usia, kurang rapi. Pada pasien ditemukan adanya riwayat
gangguan isi pikir pasien, yaitu terdapat waham. Pasien meyakini bahwa bdirinya dirasuki oleh
tetangganya . Didapatkan halusinasi bauditorik dimana os merasa diriunya dioerintah untuk
membakar mukena ibunya
Riwayat gangguan jiwa pada pasien sejak tahun 2006-2015, seperti tertawa sendiri,
bicara sendiri, marah-marah tanpa sebab, jarang mandi, BAK dan BAB diluar rumah. mukena
ibunya.Pasien sudah dirawat sebanyak 10 kali di rumah sakit Pasien sempat berobat ke
pengobatan alternatif di namun kondisi pasien tidak membaik. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan kelainan klinis yang bermakna
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Diagnosis Aksis I : Skizofrenia paranoid
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala, riwayat tindakan
operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi fungsi otak. Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan kondisi
medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak.Pasien tidak mengalami gangguan yang
bermakna yang menimbulkan gangguan jiwa.Oleh karena itu, gangguan mental organik (F00-
09) dapat disingkirkan.
Pada pasien tidak ditemukan riwayat penggunaan obat/zat psikoaktif.Sehingga diagnosis
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-19) dapat disingkirkan.
Pada pasien terdapat gejala-gejala psikotik seperti bicara kacau, marah-marah, sulit tidur,
halusinasi auditorik dan waham dikendalikan (delusion of control) . Pasien sudah menunjukan
14
gejala perubahan perilaku seperti menarik diri terhadap lingkungan, lebih suka berdiam diri
dikamar malas beraktivitas.Sulit tidur.. Dari gejala dan tanda diatas, diagnosis lebih
diberatkan pada F.20.0 yaitu skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ-III, dimana pada
riwayat penyakit sekarang terdapat gejala dan tanda seperti, halusinasi auditorik bentuk
verbalberupa suara-suara dari orang tertentu,halusinasi pembauan, halusinasi visual ,
gangguan isi pikir berupa waham dikendalikan, dalam waktu lebih dari 1 bulan dan tilikan
derajat I.
Diagnosis aksis II :
Pada pasien didapatkan ciri kepribadian Skizoid
Diagnosis aksis III :
Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kondisi medik yang berhubungan
dengan kondisi pasien pada saat ini, dapat disimpulkan belum ada diagnosis pada aksis III
Diagnosis aksis IV
Masalah dengan keluarga : Tidak ada. Pasien tidak memiliki
masalah ataupun
perselisihan
terhadap keluarganya
Masalah dengan lingkungan sosial : Tidak ada. Pasien tegur sapa dengan
tetangga
Masalah pendidikan : Tidak ada. Pasien lulus SD,
Masalah pekerjaan : Ada. Pasien di PHK
Masalah ekonomi : Ada. Pasien termasuk masyarakat
dengan ekonomi kurang, dimana
bapak pasien hanya seorang tukang
serabutan rumput
Masalah akses ke pelayanan kesehata : ada. Rumah pasien tidak
terlalu jauh dari RS dan masih bisa
dijangkau dengan kendaraan umum
15
Diagnosis Aksis V
Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF ) dalam satu tahun terakhir (the High Level Past Year = HLPY) adalah 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang). Skala GAF pada saat pemeriksaan (current) didapatkan nilai 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang).
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia ParanoidAksis II : ciri kepribadian SkizoidAksis III : Tidak ada diagnosisAksis IV : Masalah ekonomi Aksis V : GAF HPYL : 60-51
GAF saat masuk : 20-11GAF saat ini : 60-51
VI. DAFTAR MASALAH
Organobiologi : Tidak terdapat faktor herediterPsikologis : Terdapat riwayat halusinasi dan wahamSosiobudaya : Hendaya dalam fungsi social
VII. DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia Hebefrenik
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad Malam
Faktor yang mendukung prognosis membaik :
1. Tidak ada faktor herediter.
2. Stresor penyebab gangguan jelas
3. Kondisi pasien masih baik dan kemampuan merawat diri sendiri masih baik.
16
4. Pasien masih dapat bekerja
Faktor yang memperburuk prognosis :
1. Dukungan keluarga kurang baik
2. Usia saat munculnya onset tergolong muda
IX. PENATALAKSANAAN
1. Psikofarmaka
Clorpromazin : 1x 100 mg p.o.
Trifluoperazine: 3x 5 mg p.o.
Risperidone : 2 x 2 mg p.o.
2. Psikoterapi :
Psikoterapi suportif dilakukan bersamaan dengan pemberian
psikofarmakadilakukan terhadap pasien dan keluarga
Terhadap pasien : Pasien diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan isi hatinya
atau permasalahan yang sedang dihadapinya, sehingga pasien lebih merasa
tenang.
Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit yang diderita, factor
isiko, gejala, dampak, faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis, dan risiko
kekambuhan agar pasien tetap patuh minum obat dan segeradatang ke dokter
bila timbul gejalaserupa di kemudian hari. Selain itu, harus dijelaskan pula
bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping obat dan
pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh dokter.
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan jangan bosan
untuk minum obat karena obat yang diberikan merupakan pengontrol agar
menghindari timbulnya gejala dan bisa mengurangi gejala yang dirasakan
pasien.
17
Memberikan dukungan kepada pasien bahwa ia dapat kembali melakukan
aktivitas seperti sebelum sakit kalau gejalayang dirasakan pasien bisa
terkontrol.
Menganjurkan pasien untuk lebih mendalami agama sesuai dengan
kepercayaannya.
Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan RSMM agar dapat berinteraksi
dengan baikdengan orang lain.
Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan
pendidikannya
Memberikan informasi pentingnya aktivitas daily living dalam
kehidupannyasehari-hari karena bisa mengalihkan perhatian pasien kepada hal
– hal yang positif.
Terhadap keluarga:
Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien, faktor risiko, gejala,
dampak, faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis dan risiko kekambuhan,
faktor yang meningkatkan risiko kekambuhan, sehingga keluarga dapat
mendukung pasien ke arah kesembuhan dengan maksimal.
Menjelaskan bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping
obat dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh dokter.
Mengajak anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam penatalaksanaan
pasien.
18
19