23
NEOPLASMA Pembimbing: dr. Yohana Sp B (Onkologi) Disusun oleh: Marcella 406100096 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Kepaniteraan Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

neoplasma baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 1/23

NEOPLASMA

Pembimbing:

dr. Yohana Sp B (Onkologi)

Disusun oleh:

Marcella 406100096

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Kepaniteraan Bedah

Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi

Page 2: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 2/23

KATA PENGANTAR

Puji dan syujur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan karunia-Nya referat yang berjudul “Neoplasma “ ini

dapat diselesaikan. Referat ini di susun dalam rangka memenuhi tugas

Kepaniteraan Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara di RSUD

Ciawi

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr

Yohana, spB OG selaku pembimbing atas bantuan dan bimbingannya, serta

kepada semua pihak yang turut membantu baik secara langsung maupun tidak 

langsung dalam penyusunan referat ini.Dalam penyusunan referat ini, penulis berusaha mendapatkan informasi

dan referensi dari buku ajar yang berhubungan dengan tema referat ini. Jika ada

kesalahan dari segi penulisan maupun segi isi, penulis memohon maaf yang

sebesar – besarnya.

Akhir kata penulis berharap referat ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca. Terima Kasih.

Jakarta,November 2011

2

Page 3: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 3/23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

BAB II NEOPLASIA ....................................................................................................... 5

2.1 PENGERTIAN NEOPLASIA ...................................................................... 5

2.2 KLASIFIKASI DAN TATA NAMA ............................................................ 7

2.3 SIFAT NEOPLASIA JINAK DAN GANAS ................................................ 8

BAB III PERTUMBUHAN TUMOR ............................................................................ 11

3.1 SEL TUMOR ................................................................................................... 11

3.2 PERTUMBUHAN ALAMI ........................................................................... 12

BAB IV ETIOLOGI ........................................................................................................ 14

4.1 KARSINOGENESIS KIMIA .......................................................................... 15

4.2 KARSINOGENESIS FISIK ........................................................................... 15

4.3 PERANAN HORMON .................................................................................... 15

4.4 KARSINOGENESIS VIRAL .......................................................................... 16

4.5 FAKTOR GENETIK ...................................................................................... 16

BAB V GAMBARAN KLINIS ..................................................................................... 17

5.1 MANIFESTASI KLINIS ................................................................................. 17

5.2 GEJALA DAN TANDA TUMOR PRIMER ................................................. 18

5.3 MANIFESTASI UMUM DAN SISTEMIK ................................................... 19

5.4 METASTASIS .................................................................................................. 19

BAB VI TERAPI ............................................................................................................. 21

6.1 PEMBEDAHAN ............................................................................................... 21

6.2 RADIOTERAPI .............................................................................................. 216.3 TERAPI SISTEMIK ........................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 23

3

Page 4: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 4/23

BAB I 

PENDAHULUAN

Onkologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit yang disebabkan olehtumor. Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi

dalam artian khusus, tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh neoplasma. Secara

klinis tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan nonneoplasma misalnya kista,

akibat reaksi radang atau hipertrofi

 Neoplasma dapat bersifat jinak atau ganas. Neoplasma ganas atau kanker 

terjadi karena timbul dan berkembang biaknya sel secara tidak terkendali sehingga sel

ini tumbuh terus menerus dan merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya.

Kanker , karsinoma, sarkoma tumbuh menyusup (infiltratif) ke jaringan

sekitarnya sambil merusaknya (destruktif), dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan

umumnya fatal jika dibiarkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak 

menyusup, tidak merusak, tetapi dapat membesar dan menekan jaringan sekitarnya

(ekspansif) dan umumnya tidak bermetastasis misalnya lipoma

4

Page 5: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 5/23

BAB II

NEOPLASMA

II.2.1 PENGERTIAN NEOPLASMA

 Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak 

terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus- menerus meskipun rangsang

yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena

mereka terus- menerus membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus

meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut

 proliferasi neoplastik, yang mempunyai sifat progresif,tidak bertujuan, tidak 

memperdulikan jaringan sekitarnya,tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitic.

Sel neoplasma bersifat parasitic dan pesaing sel atau jaringan normal atas

kebutuhan metabolismenya pada penderita yang berada dalam keadaan lemah .

 Neoplasma bersifat otonom karena ukurannya meningkat terus. Proliferasi neoplastik 

menimbulkan massa neoplasma, menimbulkan pembengkakan / benjolan pada

 jaringan tubuh membentuk tumor.

II.2.2 KLASIFIKASI DAN TATA NAMA

Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua komponen

dasar ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang

menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi menyerupai fungsi sel asalnya.

Sebagai contoh produksi kolagen ,musin,atau keratin. Stroma merupakan pendukung

 parenkim tumor ,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan

 pada sel tumor melalui pembuluh darah dengan cara difusi.

Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan :

1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor 

Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak 

( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak 

antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate” 

5

Page 6: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 6/23

a. Tumor Jinak ( Benigna )

Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak 

tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak 

sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan

sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang

sangat penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan

 paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.

 b. Tumor ganas ( maligna )

Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak 

 jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran

limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.

c. Intermediate

Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil

tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.

Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai

contoh ialah karsinoma sel basal kulit.

2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )

a. Neoplasma berasal sel totipoten

Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel

tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering sel

totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat

 berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi, contohnya : Seminoma atau diseger 

minoma.Yang berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma embrional, yang

 berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya chorio carcinoma. Dan

yolk sac carcinoma. Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.

6

Page 7: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 7/23

 b. Tumor sel embrional pluripoten

Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-sel

dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Tumor sel

embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau biastoma, misalnya

retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma/

c. Tumor sel yang berdiferensiasi

Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-alat

tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel

 berdiferensiasi.

Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu perbedaan

antara jinak dan ganas, asal sel epnel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif 

lain.

a. Tumor epitel

Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar 

misalnya adenoma tiroid, adenoma kolon. Jika berasal dari epitel permukaan dan

mempunyai arsitektur popiler disebut papiloma. Papiloma dapat timbul dari eitel

skuamosa (papiloma skuamosa), epitel permukaan duktus kelenjar ( papiloma

interaduktual pada payudara ) atau sel transisional ( papiloma sel transisional ).

Tumor ganas epitel disebut karsinoma. Kata ini berasal dari kota yunani yang berarti

kepiting. Jika berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal

dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional. Tumor ganas epitel yang

 berasal dari epitel belenjar disebut adenokarsinoma.

 b. Tumor jaringan mesenkin

Tumor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan tidak 

 begitu penting. Dan diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan akhiran “oma”.

Misalnya tumor jinak jaringan ikat (latin fiber) disebut “Fibroma”. Tumor jinak 

 jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma.

Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1 persendiberi

nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani ) dengan akhiran “sarcoma”

sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari

 jaringan lemak diberi nama Liposarkoma.

7

Page 8: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 8/23

c.Tumor campur (mixed Tumor)

 Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor campur 

(mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik 

kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang rawan dan matriks

 berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenoma mammae terdiri atas epitel yang

membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks.

d. Hamartoma dan koristoma

Hamartoma ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada koordinasi

dengan jaringan individu yang bersangkutan. Tidak tumbuh otonom seperti

neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri atas 2 atau lebih tipe.

e.Kista

Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu tumor /

neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh tumor 

/ neoplasma.

Beberapa yang sering kita jumpai ialah kista : Congenital ( ialah kista

 bronchial dan kista ductus tiroglosusus) Neoplastik ( chystadenoma ,

cystadenocarcinoma ovarium ) Parasitic ( kista hidatid oleh echinococcus granulosus )

Implantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi )

II.2.3 SIFAT NEOPLASIA JINAK DAN GANAS

a. Diferensiasi dan Anaplasia

Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). Jaringan

asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi

neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini

menyebabkan set tumor tidak mirip sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang

 berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa normal jaringan

asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan

gambaran sel primitive dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya.

Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor jinak otot

 polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos. Demikian pula

lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel

lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak normal.

8

Page 9: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 9/23

Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak 

 berdiferensiasi . Tumor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi

disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa bentuk atau kemunduran ,yaitu

kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah.

Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan perubahan

sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi

sitologik dan kelainan organisasi posisi.

Anaplasia sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan

ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang

 bermacam-macam . mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap

(hiperkromatik )

Anaplasia posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel

tumor yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan

antara sel tumor yang abnormal.

 b. Derajat Pertumbuhan

Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi

derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak 

tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone yang

mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai.

Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi

sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak.

Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :

1. Derajat pembelahan sel tumor 

2. Derajat kehancuran sel tumor 

3. Sifat elemen non-neoplastik pada tumor 

Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas

metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan

dengan kecepatan tumbuh tumor.

Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah

nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada

sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.

9

Page 10: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 10/23

3.Invasi Lokal

Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan

ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengilfiltrasi

,invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas.

Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka biasanya dibatasi jaringan

ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai,yang memisahkan jaringan tumor dari

 jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma jaringan sehat

diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi tumor. Oleh karena

ada simpai makatumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi

tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya

hemangioma.

Tumor ganas tumbuh progresif,invasive,dan merusak jaringan sekitarnya.

Pada umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya. Namun demikian

ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya.

Pada pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang –  

cabang invasi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya.

Kebanyakan tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh

 berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural.

Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit.

Pada karsinoma in situ misalnya di serviks uteri ,sel tumor menunjukkan tanda ganas

tetapi tidak menembus membrane basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor tersebut

akan menembus membrane basal.

d. Metastasis / Penyebaran

Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan tumor 

 primer. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Infasi sel

kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan

rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua

tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma ( tumor ganas

sel glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang

 bermetastasis.

10

Page 11: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 11/23

Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya

kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor 

kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya luas.

Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk waktu bertahun- tahun.

11

Page 12: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 12/23

BAB III

PERTUMBUHAN TUMOR 

III.3.1 SEL TUMOR 

Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara

autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel nnormal sehingga sel ini berbeda dari sel

normal bentuk dan strukturnya.

Sel tumornya bentuknya bermacam-macam (polimorfik) dengan warna yang

 beraneka (polikromasi) karena tinggi kadarnya asam nukleat dalam inti dan tidak 

meratanya distribusi kromatin inti. Inti sel relatif besar dengan ratio inti /sitoplasma

yang lebih rendah.

Sel tumor bersifat tumbuh terus menerus tanpa batas sehingga tumor semakin

lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya . Pada neoplasma ganas, selnya

tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitarnya.

Sel kanker dapat melepaskan diri meninggalkan tumor induknya dan masuk ke

dalam pembuluh limfe atau pembuluh darah . Dengan cara ini penyebaran limfogen

dan hematogen. Akhirnya sel sel ganas ini dapat merusak bentuk dan fungsi organ

yang bersangkutan. Tumor dapat menyumbat saluranubuh dan menimbulkanobstruksi

III.3.2 PERTUMBUHAN ALAMI

Pada umumnya tumor mulai tumbuh dr satu sel di satu tempat (unisentrik)

tetapi kadang tumor berasal dari beberapa sel dalam satu organ (multisentrik)atau dr 

 beberapa organ (multilokuler)pada waktu bersamaan (sinkron) atau berbeda

(metakron). Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ tempat asalnya

maka tumor tersebut masi dalam fase lokal.Akan tetapi bila terjadi infiltrasi ke organ

sekitarnya, tumor telah mencapai masi fase lokl invasif atau lokal infiltrative.

Penyebaran lokal ini disebut penyebaran kontinuitatum karena masi

 berhubungan dengan tumor induknya. Untuk mengukur kecepatan pertumbuhan

tumor dipakai parameter waktu ganda adalah waktu yang diperlukan oleh tumor untuk 

mencapai volume menjadi dua kali semula. Makin pendek waktu ganda berarti makin

cepat pertumbuhannya dan pada umumnya makin ganas tumor tersebut

12

Page 13: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 13/23

Tahap induksi

Patogenesis tumor ganas merupakan proses yang biasanya makan waktu lama

sekali. Pada tahap awal terjadi inisisasi karena ada inisiator yang memulai

 pertumbuhan sel abnormal, Inisiator ini dibawa oleh zat karsinogenik. Inisiasi dapat

 berlangsung selama puluhan tahun sebelum timbul gejala atau tanda penyakit

Bersamaan dengan atau setelah inisiasi terjadi promosi yang dipicu oleh promotor 

sehingga terbentuk sel yg polimorfik dan anaplastik. Pembawa promotor mungkin

merupakan karsinogen yang sama pembawa dengan inisator. Tetapi seringkali

 berbeda. Selanjutnya terjadi progesi yang ditandai dengan invasi sel2 ganas ke

membran basalis atau kapsel. Semua proses ini terjadi pada tahap induksi tumor.

Berbagai karsinogen yang menjadi inisiator 

Infiltrasi dan diseminasi

Setelah sel mengalami transformasi sampai menunjukkan morfologi dan sifat

 biologi yang ganas dan khas. Akhirnya tercapai tahap klinis dengan manifestasi dini,

 berupa karsinoma insitu yang tidak invasif. Selanjutnya tumor berkembang menjadi

karsinoma infiltratif yang dapat menyebabkan penyebaran kemana-mana, Penderita

 baru menyadai ada karsinoma,pada tahap terakhir setelah terjadi gejala atau tanda

 penyakit ganas ini

Penyebaran tumor ganas

Kaknker dapat menyebar per kontinuitatum limfogen hematogen melalui

transplatasi transluminal atau di dalam rongga tubuh dan secara iatrogenik .

Penyebaran per kontinuitatum terjadi karena sel atau jaringan kanker menyusup

keluar dr organ tempat tumor induknya kemudian mengilfiltrasi organ atau jaringan di

sekitarnya artinya penyusupan langsung dari organ asalnya masuk ke dalam organ

atau struktur disampingnya.

Penyebaran limfogen terjadi karena sel kanker menyusup ke saluran limfe

kemudian ikut aliran limfe menyebar dan menimbulkan metastasis di kelenjar limfe

regional. Pada umumnya kanker mula mula menyebar dan menimbulkan metastasis di

kelenjar limfe regional.Pada umumnya kanker mula-mula menyebar dengan caraini

 baru kemudian menyebar hematogen.

13

Page 14: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 14/23

Pada mulanya penyebaran hanya terjadi pada kelenjar limfe regional laiinya.

Setelah menginfiltrasi kelenjar limfe sel kanker dapat menembus dinding struktur 

sekitar menimbulkan perlekatan kelenjar limfe satu dengan lainnya sehingga

membentuk paket kelenjar limfe.

Penyebaran hematogen terjadi akibat sel kanker menyusup ke kapiler darah

kemudian masuk ke pembuluh darah dan menyebar mengikuti aliran darah vena

sampai ke organ lain. Bila organ itu ideal untuk hidupnya sel kanker lalu tumbuh di

sana menjadi tumor baru yang merupakan anak sebar yang letaknya jauh dr tumor 

 primer. Letak metastasis jauh ini dapat dimana saja dalam tubuh. Pada umumnya

sarkoma menyebar dengan cara ini,

Penyebaran hematogen dapat terjadi melalui sistem vena porta sistem vena

kava atau sistem vena pulmonalis dan sering menghinggapi hati, paru, pleura,

 peritoneum, omentum, ovarium, tulank, kulit, otak, sumsum tulank dan kelenjar limfe

Penyebaran transluminal terjadi dalam dinding saluran suatu sistem seperti

saluran napas saluran cerna dan saluran kemih. Sel lepas ke dalam lumen kemudian

tertanam di satu atau beberapa. Implantasi sel kanker juga dapat terjadi di dalam

rongga tubuh . Kanker telah menyusup ke lapisan serosa dapat melepaskan selnya ke

dalam rongga tubuh misalnya pleura atau peritoneum lalu tersebar dan menimbulkan

metastasis di tempat lain.

Penyebaran iatrogen adalah penyebaran yang terjadi akibat tindakan medis.

Misalnya karena masase palpasi kasar atau tindakan dalam operasi sel kanker lepas

sari tempatnya kemudian menyebar dan menimbulkan metastasis. Penyebaraniatrogen

 juga mungkin terjadi akibat kontaminasi lapangan operasi yang menimbulkan residif 

setempat.

14

Page 15: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 15/23

BAB IV

ETIOLOGI

Faktor penyebab kanker berbeda beda di berbagai negara. Yang berperan lain

antara makanan dan peracunan diri. Selain itu karsinogen melalui makanan industri

dan tindak kedokteran tetap mengancam. Infeksi masih memegang perananan penting

di berbagai negara

IV.4.1 KARSINOGENESIS KIMIA

Ada bahan kimia yang dikenal sebagai bahan yang bersifat karsinogenik .

Diantara bahan itu ada yang merupakan bahan alami tapi ada juga yang sitentik atau

semisintetik yang merupakan bahan dalam industry.

Alfatoksin b1 suatu karsinogen alami adalah suatu mikotoksin yang berasal

dari aspergillus flavus yang muda tumbuh pada beberapa butir tanaman serealia atau

tanaman kacang kacangan misalnya kacang tanah yang disimpan dalam susana

lembab. Bahan ini merpakan promotor kuat bagi karsinoma hepatoseluler khususnya

 pada pengidap sirosis hati.

Vinilklorida yang merupakan bahan antara dalam industri plastik dapat

menginduksi angiosarkoma hepatitis terutama pada karyawan industri plastik 

sedangkan bahan antara pada industri bahan celup yaitu 2 naftilamin adalah suatu

karsinogen yang menimbulkan karsinoma kandung kemih. Benzoapiren suatu

 pencemar lingkungan yang terdapat dimana mana, berasal dari pembakaran.

IV.4.2 KARSINOGENESIS FISIK 

Sinor ionisasi ternyata dapat bersifat karsinogen. Pada akhir abad yang lalu

suda diketahui bahwa banyak pekerja industri radium menderita sarkoma tulang dan

karsinoma paru.

IV.4.3 PERANAN HORMON

Hormon dapat merupakan promotor terjadinya keganasan ini terbukti secara

eksperimental maupun secara klinis. Pada hewan coba tikus, terbukti bahwa

karsinoma uteri lebih mudah ditimbulkan jika pada tikus trsebut diberikan juga

15

Page 16: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 16/23

sediaan estrogen. Sementara itupemberiaan sediaan estrogen pada wanita pasca

menopause mempengaruhi perkembangan karsinoma korpus uteri. Pemberian

dietilstilberol yang lazim dilakukan untuk mencegah abortus pada beberapa dasarwasa

yang lalu, mengakibatkan wabah karsinoma sel bening pada vulva dan vagina anak 

 perempuan pada usia 15 tahun lebih. Selain itu terdapat cacat bawaan pada alat

kelamin luar dan dalam pada anak anak, baik lelaki maupun perempuan.

IV.4.4 KARSINOGENESIS VIRAL

Saat ini dikenal empat keluarga virus yang berhubungan dengan terjadinya

kanker pada manusia. Keganasan tersebut timbul pada orang dewasa maupun anak2

dan mengakibatkan mortalitas kira kira 25% dari jumlah kasus kanker baru di dunia.

Virus tersebut antara lain dari keluarga retrovirus HTLV-1 yang menginfeksi limfosit

t dan merasangnya untuk berpoliferasi dan menyebabkan leukemia sel T. Walaupun

demikian dari mereka yang terinfeksi diperkirakan hanya !% yang akan mengalami

leukemia tersebut. Tahap induknya membutuhkan waktu 20-30 tahun. Virus lain

adalah dari keluarga hepadna virus yaitu HBV yang sukar diperiksa karena hanya

 berkembang biak dalam hepatosit yang sukar dibiakkan

Infeksi umumnya terjadi dari ibu ke anaknya. Jika janin terinfeksi HBV ,

kuranglebih 90% di antaranya akan mengidap seumur hidup. Infeksi ini

mengakibatkan terjadinya hepatitis yang cenderung menjadi sirosis hepatis dan

karsinoma hepatoseluler.

Human papilomaa virus hpv tipe 16,18 dan 31 yang berasal dari keluarga

 papilomavirus berhubungan erat dengan karsinomagenital.

Infeksi ebv ini berhubungan dengan limfoma burkitt pada anak anak dan

adenokarsinoma nasofaring pada orang dewasa. Virus ini mudah berjangkit dari mulut

ke mulut. Infeksi primer umumnya tidak bergejala pada anak anak, tetapi menyabakan

ylimfoma burkitt berlangsung 1-4 tahun, sedangkan karsinoma nasofaring

kebanyakan menyerang penderita usia 40-50 yahun. Limfoma burkit terdapat

endemik di daera yang tinggi kejadian malaria kroniknya, misalnya di afrika dan

irian, karena supresi imunitas akibat kerusakan sel t pada malaria pada karsinogenesis.

16

Page 17: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 17/23

IV.4.5 FAKTOR GENETIK 

Faktor genetik tampaknya berperan dalam keganasan tertentu sehingga kanker 

ini ditemukan pada keluarga tertentu. Misalnya ada keluarga yang anggotanya banyak 

mengandung poliposis koli. Suatu penyakit familial yang cenderung menjadi maglina,

Penyakit kanker yang familial atau yang diturunkan oleh faktor genetik kadang

ditemukan misalnya pada kanker payudara dan kanker ovarium. Akan tetapi

umumnya keganasan dalam suatu keluarga dipengaruhi oleh gaya hidup dan

lingkungan ( faktor kimiawi dan faktor fisika)

17

Page 18: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 18/23

BAB V

GAMBARAN KLINIS

Kanker dapat tumbuh dimana mana dalam tubuh. Tetapi sebagian besar 

kanker tumbuh di tempat tertentu dalam tubuh. Pada laki kanker banyak ditemukan di

hati paru kulit darah kelenjar limfe dan nasofaring sedangkan pada perempuan di

serviks uterus payudara ovarium kulit hati dan paru

5.1 MANIFESTASI KLINIS

Karsinoma primer mungkin tampak sebagai plakat pembengkakan atau luka

erosi atau ulkus. Kelainan primer ini tampak pada permukaan atau sering tidak bila

terletak di alat dalam. Anak sebar atau metastasis tampil sebagai pembesaran kelenjar 

limfe atau benjolan di tempat lain.

Bendungan pembuluh darah atau pembuluh limfe menjadi jelas sebagai

limfedema atau hipertensi portal, sedangkan gangguan faal alat alat yang terserang

kanker primer atau sekunder sering umpamanya diatesis hemoragik, paralisis otot dan

gangguan faal hepar.

5.2 KELUHAN DAN TANNDA KANKER 

Tidak ada keluhan spesifik yang menunjukkan adanya kanker dini. Pada

kanker dini sering tidak ada keluhan atau tanda selama berapa tahun. Umumnya

 penderita merasa sehat tidak nyeri dan tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan

sehari-hari.

Gangguan pada saluran cerna berupa sakit perut rasa tidak enak pada perut

kadang mencret kadang sembelit dan perut terasa kembung dapat disebabkan oleh

kanker lambung usus atau kolon dan rektum. Obstipasi atau perubahan kebiasaan

defekasi merupakan gejala kanker kolon dan rektum sedangkan perubahan kebiasaan

 berkemih merupakan gejala prostat atau kandung kemih,

Suara yang berubah menjadi serak dan makin lama hilank dapat disebabkan

oleh kanker laring atau gangguan n.rekkurens akibat kanker tiroid atau kanker paru.

18

Page 19: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 19/23

Pendarahan yang mencurigakan juga dapat keluar melalui vagina bisa juga melalui

hidung atau nasofaring, Yang sering menjadi masalah ialah berak darah tanpa

melakukan colok dubur, Penderita diobati hemoroid sampai akhirnya kolorektum itu

menjadi lanjut.

5.3 GEJALA DAN TANDA TUMOR PRIMER 

Gejala dan tanda tumor beraneka bergantuk pada letak dan jenisnya. Tanda

 pertama sering merupakan benjolan atau pembengkakan misalnya di kulit payudara

kelenjar gondok mulut otot atau alat dalam, Adanya tumor ini menunjukkan

 pertumbuhan progesif walaupun bertambah besarnya tidak jelas,

Konsistensi umumnya padat atau keras karena karsinoma sebagai tumor 

 biasanya mengandung jaringan ikat. Batas tumor ganas sering tidak tegas karena

tumor umumnya tidak bersimpai selain juga menyusup ke struktur sekitarnya,

 permukaan tidak rata. Kadang tampak hipervaskularisasi di sekitar tumor,

Umumnya kanker menyusup ke jaringan tempat tumbuh dan jaringan ke alat

yang berdampingan. Jika infiltrasi ini mengandung banyak jaringan ikat akan terjadi

 pengerutan seperti yang terjadi pada jaringan parut. Udem sekitar tumor disebabkan

oleh infiltrasi ke pembuluh limfe shingga terjadinya bendungan limfe setempat. Peau

de orange merupakan limfudem setempat disertai pengerutan pembuluh limfe kulit

karena infiltrasi karsinoma,

5.3 METASTASIS

HEPAR 

Anak sebar di hati tampak sebagai hepatomegali modus tunggal atau nodus

multiple yang dapat diraba pada palpasi. Ikterus umumnya timbul karena penekanan

duktus koledokus atau duktus hepatikus oleh penyebaran kelenjar limfe umumnya

 berasal dari karsinoma lambung atau karsinoma pankreas, Hipertensi portal yang

terjadi karena bendungan sirkulasi hati dapat mengakibatkan ascites. Karsinoma yang

 beranak sebar di hepar ialah karsinoma kolon, rektum, payudara, ginjal, paru, ovarium

dan melanoma maglinum.

19

Page 20: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 20/23

PARU 

Penyebaran kanker ke paru dapat tunggal maupun muliple dan unilateral maupun

 bilateral.Anak sebar ini biasanya tidak menimbulkan keluhan atau gejala selama

 pleura dan bronkus belum terserang atau infiltrasi . Bila terkena gejalanya merupakan

 pneumonia. Kasinoma yang sering bermetastasis ke paru adalah melanoma maglinum

karsinoma payudara ginjal paru kolon dan rektum

TULANG

Tulang juga sering mengalami metastasis . Metastasus ke tulang dapat menyebabkan

osteolisis yang mungkin menyebabkan fraktur patologik, yaitu patah tulank spontan

tanpa diului kekerasan, Metastais osteoblastik mungkin berasal dari karsinoma prostat

dan payudara,

SUMSUM TULANK 

Ke sumsum tulank dapat menyebabkan gangguan hemopoeisis sehingga terjadi

eritropenia, leukopenia, trombositopenia atau pansitopenia dengan ancaman

komplikasi anemia

OTAK 

Metastasis ke otak menyebabkan segala tanda dan gejala aeperti ditemukan otak 

 primer .

SARAF

Gangguan sensibilitas paresis paralisi dan nyeri di berbagai tempat dapat disebabkan

oleh anak sebar di saraf 

20

Page 21: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 21/23

BAB VI

TERAPI

Terapi bedah pada kanker dimaksudkan untuk menyembuhkan atau

meringankan penderitaan si sakit. Keberhasilan terapi sangat tergantung pada jenis

kanker dan penyebarannya.

6.1 PEMBEDAHAN

Sekitar 75-80 % dari seluruh penderita kanker yang mungkin sembuh harus

ditangani secara bedah untuk mengeluarkan seluruh kanker. Bedah kuratif 

merupakan terapi lokoregional. Penderita dapat sembuh jika kanker masih terbatas

 pada organ tempat tumbuhnya tumor primer (lokal) atau pada kelenjar limfe yang

menyalir daerah atau organ itu (regional) . Operasi dapat dilakukan secara en bloc

artinya daerah atau alat yang terserang tumor diangkat seluruhnya sekaligus bersama

 pembuluh kelenjar limfe regional. Contoh masektomi atau gastrektomi dengan

lemfadenektomi.

Pembedahan paliatif dilakukan untuk meringankan atau menghilangkan

keluhan sehingga diharapkan peningkatan mutu hidup penderita. Contoh pembedahan paliatif adalah pengangkatan tumor yang mengakibatkan ileus atau pendarahan dalam

saluran cerna. Operasi paliatif juga berguna unyuk mengeluarkan tumor yang

mengganggu atau berukak pada penderita yang tidak dapat diradioterapi atau

kemoterapi.

6.2 RADIOTERAPI

Terapi sinar meupakan terapi setempat. Kepekaan sel terhadap sinar roentgen

 bergantunk pada kecepatan pertumbuhan sel. Makin aktif dan cepat pertumbuhan

Suatu jenis sel makin peka sel tersebut terhadap pengaruh radiasi. Tumor yang cukup

sensitif karsinoma kulit basoseluler, seminoma, neuroblastoma.

Radioterapi dapat diberikan sebagai terapi utama pada kasus kanker yang

radiosensitif, kanker yang operasinya sukar, atau risiko operasinya sangat besar 

21

Page 22: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 22/23

6.3 TERAPI SISTEMIK 

Terapi sitemik terdiri atas 3 golongan yaitu kemoterapi dengan sediaan

sitostatik terapi hormon dengan sediaan hormon atau antihormon dan terapi imun.

Umumnya diberikan melalui saluran cerna atau melalui peredaran darah.

Kemoterapi

Konsep kemoterapi pada neoplasma sama dengan kemoterapi pada infeksi

yaitu membunuh sel kanker seperti halnya membunuh bakteri pada infeksi . Kanker 

yang cukup peka terhadap kemoterapi antara lain beberapa keganasan hemopoetik 

karsinoma testis korio karsinoma dan beberapa sarkoma .

Kemoterapi ini ada 3 kriteria yaitu sediaan yang menghalangi sintesis DNA,

antimetabolit yang mengganggu sistem asam nukleat dan antibiotik antitumor yang

 juga menganggu sintesis DNA dan merusak inti sewaktu mitosis. Kemoterapi dipakai

terutama secara kuratif dan adjuvan. Jarank dapat digunakan secara paliatif.

Kemoterapi biasa diberikan selama masa terapi tiga sampai enam bulan.

Terapi hormonal

Penggunaan sediaan hormon dapat mempengaruhi beberapa jenis keganasan.

Karsinoma payudara, prostat, uterus, tiroid , ovarium dapat memperoleh manfaat dari

terapi hormonal.

Selain terapi hormonal dikenal juga terapi ablatif dengan mengeluarkan organ

 pembuat hormon sehingga faalnya ditidakan misalnya pengangkatan ovarium anak 

ginjal dan hipofisis. Efek ablasi dapat juga dicapai dengan penyinaran sinar tembus

( ablasi radioterapik) misalnya untuk menghilangkan faal ovarium, testis, anak ginjal,

dan hipofisis. Keuntungan pengobatan dengan sediaan antihormon ialah obat ini

tidak disertai efek samping yang menganggu.

Terapi alternatif 

Sebab utama digunakan terapi alternatif karena rasa takut. Kadang

 pengobatan alternatif atau obat dukun dapat merugika n misalnya karena ada

 pantangan yang kurang bijaksana sehingga timbul kekurangan vitamin atau vitamin,.

Mungkin pula obat alternatif menimbulkan efek samping misalnya karena

 penggunaan tumbuh obat tanpa memperhatikan dosisnya dan penyulitnya

22

Page 23: neoplasma baru

7/27/2019 neoplasma baru

http://slidepdf.com/reader/full/neoplasma-baru 23/23

Daftar Pustaka

1.  Dejong, W., Sjamsuhidajat, R. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:.

2. 

Goherty, G.M., Way, L.W. (2005). Current Surgical Diagnosis and Treatment 12th Edition. Callifornia: Mc Graw Hill’s Access Medicine. 

23