NEOPLASMA LARING

NEOPLASMA LARINGDR. PUTRI ANUGRAH SP.THT-KLTUMOR LARYNX : Tumor larynx :jinak ganas

1. Tumor jinak :1.1. ChondromaAge :40 70, pria > wanitaKeluhan : serak dan dyspnoe. Klinis :masa licin diliputi mucosa normalTherapy : surgery

1.2. Fibroma Merupakan tumor jaringan fibril dan therapi dengan pembedahan1.3. Lipomatumor jaringan lemak umumnya pada false vocal cord yang, berkapsel dan berlobi

Therapy : exciciII. Tumor ganasIncident : meningkat dengan bertambahnya umur Factor yang berperan :

* Sex (pria > wanita)* Ras * Tembakau dan alkohol

Symptoms :- Dysphonia- Dyspnoe dan stridor- Dysphagia- Nyeri-Pembengkakan di leher- BatukPemeriksaan tumor ganas larynx :

Anamnesa Pemeriksaan umum Pemeriksaan larynx Pemeriksaan leher Rontgen Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan histopatologi

Therapy :1. Kurative : - Operasi :a. Microlaryngeal dan laserb. Laryngectomy :* Partial vertical* Partial horizontal* Total - Radiotherapy - Chemotherapy

2. Paliatif : - Menghilangkan nyeri - Tracheotomy

3. RahabilitasiTRACHEOTOMY1. DIFINISI : Tindakan operasi membuka trachea pada leher bagian depan2. INDIKASI : 2.1. Obstruksi upper respiratory tract 2.2. Insuficiency akibat penumpukan secret 2.3. Syndrome hypovebtilasi alveoli3. CONTRA INDICASI Tidak ada contraindicasi obsulute4. KEUNTUNGAN TRACHEOTOMY 4.1 Membebaskan airway 4.2. Mengurangi dead space 4.3. Kerja otot respiratory accesorius berkurang 4.4. Cabang bronchial akan mudah diaspirasi 4.5. Penderita lebih bebas bernafas5. KERUGIAN TRACHEOTOMY : 5.1. Filtrasi udara tidak sempurna 5.2. Humidificasi kurang sempurna 5.3. Menimbulkan scar tissue 5.4. Dapat timbul komplikasi yang tidak diinginkan

6. JENIS TRACHEOTOMY: 6.1. Letak tinggi 6.2. Letak tengah 6.3. Letah rendah

7. KOMPLIKASI : 7.1. Segera 7.2. Kemudian Stadium obstruksi upper resapiratory tract / Larynx (Jackson ) :I

II

III

IVRetraksi fossa suprasternal ringan dan penderita dalam keadaan tenang

Retraksi fossa suprasternal lebih dalam disertai retraksi epigastrik dan penderita mulai gelisah

Retraksi suprasternal, supra dan infraclavicula, intercostals serta penderita lebih gelisah

Seperti stadium III, pucat dan cemas disertai frequnasi nafas makin cepat kemudian melambat akhirnya berhenti.