23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin banyaknya tuntutan zaman dan perkembangan membuat semua orang memutuskan untuk mengikuti dan menyesuaikan diri untuk ikut serta dalam perkembangan. Terutama di dunia pekerjaan yang mengutamakan penampilan, sebagian dari mereka bekerja atas tuntutan dari perusahaan atau instansi yang lainnya. Apalagi pelakunya adalah wanita, Sebagian besar dari mereka mengemukakan penampilan mempengaruhi kepercayaan diri mereka, dan perusahaanpun sebagai contohnya adalah pendukung tempat mereka bekerja. Salah satu pendukung mereka dalam bekerja adalah pemakaian sepatu hak tinggi, bagi mereka yang memiliki tinggi badan kurang khususnya bisa menjadi termotivasi akan sepatu hak tinggi yang mereka pakai. Tapi taukah, pemakaian sepatu hak tinggi memiliki efek dan resiko lebih besar, apalagi pemakaian sepatu yang terlalu sempit, resiko yang bisa ditimbulkan adalah iritasi yang mengakibatkan lecet timbul luka, yang lebih parah lagi bisa membuat jari jari kaki terlihat bengkok, cedera, penekanan pada pembuluh darah, trauma saraf, varises dan bisa menimbulkan gumpalan yang sering muncul di antara jari kaki ke 3 dan ke 4, dimana awalnya karena pemakaian sepatu sempit, jaringan yang berada disekitar area jari ke 3 dan 4 menjadi 1

Neoroma Morton

Embed Size (px)

DESCRIPTION

By Putri Nurmadani HussnahSTIKes YATSI Tangerang

Citation preview

Page 1: Neoroma Morton

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin banyaknya tuntutan zaman dan perkembangan membuat semua orang

memutuskan untuk mengikuti dan menyesuaikan diri untuk ikut serta dalam

perkembangan. Terutama di dunia pekerjaan yang mengutamakan penampilan, sebagian

dari mereka bekerja atas tuntutan dari perusahaan atau instansi yang lainnya. Apalagi

pelakunya adalah wanita, Sebagian besar dari mereka mengemukakan penampilan

mempengaruhi kepercayaan diri mereka, dan perusahaanpun sebagai contohnya adalah

pendukung tempat mereka bekerja. Salah satu pendukung mereka dalam bekerja adalah

pemakaian sepatu hak tinggi, bagi mereka yang memiliki tinggi badan kurang khususnya

bisa menjadi termotivasi akan sepatu hak tinggi yang mereka pakai. Tapi taukah,

pemakaian sepatu hak tinggi memiliki efek dan resiko lebih besar, apalagi pemakaian

sepatu yang terlalu sempit, resiko yang bisa ditimbulkan adalah iritasi yang mengakibatkan

lecet timbul luka, yang lebih parah lagi bisa membuat jari jari kaki terlihat bengkok,

cedera, penekanan pada pembuluh darah, trauma saraf, varises dan bisa menimbulkan

gumpalan yang sering muncul di antara jari kaki ke 3 dan ke 4, dimana awalnya karena

pemakaian sepatu sempit, jaringan yang berada disekitar area jari ke 3 dan 4 menjadi

tertekan sehingga menimbulkan trauma yang berakibat tumbuhnya daging di antara sela

sela tersebut dan menimbulkan benjolan serta rasa nyeri tertekan atau terbakar. Neuroma

Morton adalah salah satu penyakit yang sering terjadi pada sebagian wanita, bisa karena

yang sudah dipaparkan sebelumnya seperti pemakaian sepatu yang sempit dan sepatu

dengan hak tinggi sehingga membuat daerah jari jari kaki tertekan. Morton Neuroma

adalah masalah kaki umum yang terkait dengan nyeri, pembengkakan dan

peradangan saraf. Penderita Morton Neuroma biasanya ditandai dengan

munculnya rasa sakit di kaki bagian depan, khususnya ada di atas telapak

kaki depan. Namun, tidak semua nyeri di kaki depan adalah Neuroma Morton.

Bahkan, rasa sakit yang paling kronis di kaki depan bukanlah hasil dari

Neuroma Morton, melainkan adalah dari metatarsalgia peradangan dari kaki-

1

Page 2: Neoroma Morton

kaki sendi. Gejala-gejala dari Neuroma Morton adalah karena iritasi pada

saraf digital kecil ketika melintasi telapak kaki dan masuk ke jari-jari kaki.

Oleh karena itu, dengan Neuroma Morton benar, tidak jarang untuk memiliki

gejala syaraf jenis ini, baik itu mati rasa di jari-jari kaki atau bisa jadi anda

merasakan sensasi terbakar memperluas ke jari kaki. Tidak hanya itu morton

Neuroma juga dapat menyebabkan kesemutan, atau kram di kaki depan.

Neuroma Morton memang bukan penyakit yang terlalu serius tapi jika di biarkan akan

mengganggu aktivitas dan membuat nyeri yang tak tertahankan.

Badan Survei di Jawa Barat, Indonesia mencatat 59% wanita menggunakan sepatu

hak tinggi kurang lebih satu sampai delapan jam perharinya dan penelitian juga dilakukan

di pada 30 orang SPG yang memenuhi kriteria inklusi dan 30 orang SPG yang

menggunakan sepatu hak kurang dari lima sentimeter bekerja menggunakan sepatu hak

tinggi lebih dari tiga jam perhari. Pemakaian sepatu yang salah menimbulkan efek-efek

merugikan disamping adanya masalah kesehatan, juga akan menambah masalah bagi

pekerjaan, Semakin banyak wanita yang mengalaminya, maka dari itu kami sangat tertarik

membahasa masalah yang sering terjadi pada lebih dari banyak wanita, tujuan kami adalah

agar bisa memberikan informasi ini dan mengurangi angka kejadian yang memiliki resiko

besar terkena Neuroma Morton ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Neuroma Morton ?

2. Apa etiologi atau penyebab yang bisa menimbulkan Neuroma Morton ?

3. Apa Manifestasi Klinis yang menonjol dari Neuroma Morton ?

4. Bagaiman Patofisiologi dari Neroma Morton ?

5. Bagaimana Penatalaksanaannya ?

6. Apa saja Komplikasi yang timbul jika Neuroma tidak segera ditangani ?

7. Bagaimana Pemerikasaan Penunjang dari Neuroma Morton ini ?

8. Bagaimana Pengobatan serta Pencegahannya ?

9. Apa saja Diagnosa yang muncul dari Neuroma Morton ini ?

C. Tujuan

2

Page 3: Neoroma Morton

Untuk mengetahui bagaimana Neuroma Morton ini terjadi serta penanganan yang

bisa dijalani, pencegahan yang harus dihindari. Pembaca mampu mengambil informasi –

informasi dari berbagai sumber – sumber.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Kaki memiliki 26 tulang, 33 sendi, dan lebih dari 100 otot. Dengan struktur yang

sangat kompleks, tak heran bila sakit kaki kerap terjadi. Tahukah Anda, jenis penyakit kaki

yang paling menyakitkan.

Dokter Umum dari Situs Fox News, dr. Manny mengatakan, Morton Neuroma

terjadi karena penebalan jaringan di sekitar salah satu saraf yang mengarah ke jari-jari

kaki. Biasanya, di antara jari kaki ketiga dan keempat, dan terkadang seseorang akan

merasa seperti ada batu kerikil di dalam kaus kakinya.

Noncancerous (jinak) pertumbuhan jaringan saraf yang dapat berkembang di

berbagai bagian tubuh. Morton Neuroma terjadi pada saraf di kaki, sering antara ketiga dan

keempat jari kaki. Kondisi melibatkan penebalan jaringan di sekitar salah satu saraf yang

mengarah ke jari-jari kaki. Morton's Neuroma menyebabkan rasa nyeri pada bola kaki.

Jari-jari kaki terasa tersengat, terbakar atau merasa mati rasa. tumor saraf, yang merupakan

akibat dari kompresi atau trauma. Mereka sering digambarkan sebagai tumor saraf

B. Etiologi

Dikutip dari laman Fox News, pada Senin (27/1/2014), ada beberapa faktor risiko

untuk kondisi seperti ini, di antaranya;

1. Memiliki kelainan kaki seperti bunions, hammertoe atau masalah lengkungan

2. Memakai sepatu hak tinggi, yang dapat menempatkan tekanan ekstra pada jari-jari

kaki

3. Bila terjadi disebabkan karena berlari, akan menyebabkan trauma berulang untuk

kaki

3

Page 4: Neoroma Morton

C. Manifestasi Klinis

Biasanya, tidak ada tanda-tanda luar kondisi ini, seperti benjolan. Sebaliknya,

mungkin mengalami gejala berikut:

1. Sensasi terbakar dalam bola kaki yang dapat menyebar ke jari-jari kaki

2. Kesemutan atau mati rasa pada jari-jari kaki 

3. Nyeri bertambah parah ketika penderita memakai sepatu ketat atau sempit atau

terlibat dalam kegiatan-kegiatan bertumpu pada kaki. 

4. Nyeri yang menusuk, rasa sakit atau rasa terbakar pada bola kaki – yakni bagian dari

telapak, tepat di belakang jari-jari kaki.

5. Nyeri pada daerah sekitar jari kaki kedua, ketiga atau keempat - atau, hanya di sekitar

jempol kaki.

6. Nyeri yang semakin besar ketika berdiri, berjalan atau berlari dan meningkat ketika

beristirahat.

7. Sakit yang tajam atau linu (nyeri menusuk) pada jari-jari kaki.

8. Nyeri yang semakin memburuk ketika menegangkan kaki

9. Perasaan seolah-olah terdapat kerikil dalam sepatu ketika sedang berjalan

10. Peningkatan rasa sakit ketika berjalan tanpa alas kaki, terutama pada permukaan

yang keras.

D. Patofisiologi

Interdigital saraf terdiri dari cabang yang berkomunikasi dari saraf plantar lateral dan

medial. Pada tingkat kepala metatarsal, saraf interdigital melintasi kalah dengan

ligamentum intermetatarsal. Di situs ini, saraf dapat dikompresi atau diregangkan dari

berulang kaki fleksi dan ekstensi. Penelitian lain menunjukkan fibrosis perineural dan

demielinasi pada tingkat kepala metatarsal, yang menunjukkan bahwa kerusakan di

neuroma Morton mungkin lebih distal dari ligamentum intermetatarsal.

4

Page 5: Neoroma Morton

E. Komplikasi

Jika tidak diobati, Metatarsalgia dapat menyebabkan:

1. Nyeri di bagian lain dari kaki yang sama atau kaki sebelahnya

2. Nyeri di area tubuh yang lain, seperti pinggang atau pinggul, karena pincang akibat

sakitnya kaki

F. Pemeriksaan Penunjang

Berbagai gangguan pada kaki bisa menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan

metatarsalgia. Untuk itu diperlukan pemeriksaan fisik dan mungkin pemeriksaan

penunjang, untuk menyingkirkan kemungkinan masalah kaki lainnya, seperti foto sinar-X,

ultrasonografi, MRI (Magnetic Resonance Imaging), atau bone scan

Meskipun Neuroma adalah kelainan jaringan lunak dan tidak akan divisualisasikan

pada radiografi standar, langkah pertama dalam penilaian nyeri kaki depan adalah sinar-X

untuk mengevaluasi keberadaan arthritis dan belum termasuk patah tulang stres / reaksi

dan lesi tulang fokal , yang dapat meniru gejala neuroma. USG (sonografi) secara akurat

menunjukkan penebalan saraf interdigital dalam ruang web yang lebih besar dari 3mm,

diagnostik neuroma Morton. Ini biasanya terjadi pada tingkat ligamentum intermetatarsal.

Sering, bursitis intermetatarsal berdampingan dengan diagnosis. Kondisi lain yang juga

dapat divisualisasikan dengan USG dan dapat klinis bingung dengan neuroma termasuk

sinovitis / capsulitis dari sendi metatarsophalangeal yang berdekatan, stres fraktur / reaksi,

dan plantar gangguan piring. MRI dapat sama menunjukkan kondisi di atas ; Namun,

dalam pengaturan di mana lebih dari satu kelainan berdampingan, USG memiliki

keuntungan tambahan untuk menentukan yang mungkin menjadi sumber nyeri pasien

dengan menerapkan tekanan langsung dengan probe. Selanjutnya, USG dapat digunakan

untuk memandu pengobatan seperti suntikan kortison ke ruang web, serta ablasi alkohol

saraf.

5

Page 6: Neoroma Morton

G. Penatalaksanaan

Sebagai terapi dan pengobatan, Dr. Manny menjelaskan semua tergantung pada

tingkat parahnya gejala yang ada. Tapi, Manny pun menyebutkan ada beberapa pilihan

pengobatan yang dapat dilakukan

1. Mengenakan sepatu dengan kotak kaki yang lebih luas

2. Menggunakan bantalan kaki

3. Terapi fisik

4. Obat antiinflamasi disuntikkan pada bagian kaki yang sakit

5. Suntikan untuk saraf

6. Operasi dekompresi yang mampu mengurangi tekanan dengan cara mengurangi

penyempitan di sekitar kaki tersebut. Yang pasti, ada baiknya untuk

membicarakannya terlebih dulu kepada ahlinya.

Berbagai cara konservatif yang biasanya dapat meredakan nyeri pada metatarsalgia antara

lain :

1. Mengistirahatkan kaki, untuk mencegah cedera lebih lanjut, yaitu dengan cara tidak

memberikan tekanan pada kaki.

2. Memberikan kompres dingin dengan es batu pada daerah yang terkena. Kompres

dingin bisa diberikan sekitar 20 menit, selama beberapa kali sehari.

3. Menggunakan obat-obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau naproxen, untuk

mengurangi nyeri dan peradangan.

4. Menggunakan sepatu yang tepat, yaitu yang sesuai dengan jenis kaki dan aktivitas

yang dilakukan.

5. Menggunakan alas sepatu untuk meredam tekanan, misalnya alas yang terbuat dari

karet atau gel.

6. Menggunakan bantalan untuk metatarsal (metatarsal pads)

7. Menggunakan penunjang lengkung kaki, untuk meminimalkan tekanan pada tulang-

tulang metatarsal.

6

Page 7: Neoroma Morton

Jika terapi konservatif tidak berhasil untuk mengatasi metatarsalgia, maka pada kasus yang

jarang, bisa dilakukan pembedahan untuk memperbaiki posisi tulang-tulang metatarsal.

H. Pencegahan

Dilakukan untuk melindungi kaki dan mencegah terjadinya cedera dan rasa nyeri pada

kaki:

1. Pilih sepatu yang tepat.

2. Menggunakan sepatu berhak tinggi atau sepatu yang terlalu kecil bisa menyebabkan

berbagai masalah pada kaki, termasuk metatarsalgia.

3. Pilihlah sepatu dengan bagian ujung jari yang luas dan memiliki bantalan penunjang

kaki yang baik.

4. Menggunakan bantalan atau penunjang lengkung kaki untuk sepatu

5. Menjaga berat badan yang ideal, sehingga tidak memberikan beban ke kaki yang

berlebihan.

6. Jika baru sembuh dari cedera, jangan coba untuk melanjurkan aktivitas berat terlalu

cepat. Jika cedera belum pulih sepenuhnya, maka bisa terjadi cedera yang lebih berat

dandapat membatasi aktivitas lebih lama.

7

Page 8: Neoroma Morton

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Kasus Pemicu

Ny. J datang ke RS. Melati diantar oleh suaminya, datang dengan keluhan sudah 4

hari tidak bisa beraktifitas karena nyeri di daerah jari jari kaki ke-3 dan ke-4, nyeri sangat

tajam dan seperti terbakar, ketika dibawa berjalan seperti ada gumpalan yang menonjol dan

terasa mengganggu, Ny. J mengatakan semenjak seringnya memakai sepatu dengan hak

tinggi dan sempit, membuat kakinya terasa sakit, sebelumnya Ny J membiarkannya saja

karena mengira akan sembuh segera. Ny J bekerja kantoran yang mengharuskan ia

memakai sepatu dengan hak tinggi. Tampak Ny. J menggunakan kursi roda ketika pertama

datang dan menahan sakit seperti nyeri yang tajam, palpasi ditemukan benjolan diantara

jari ke 3 dan 4, Ny. J mengatakan jika skala nyeri 7, tampak dari hasil MRI tampak seperti

massa padat di antara intermetatarsal 3 dan 4. TB 165 BB 45, TD 130/90, RR 22 x/menit,

N 90 x/menit, S 36,8 °C.

B. Analisa Data

No Data Diagnosa

1 DS :

- P : Nyeri saat berjalan

- Q : Nyeri sangat tajam dan

seperti terbakar

- R : nyeri di daerah jari jari

kaki ke-3 dan ke-4

- S : skala nyeri 7

- T : sudah 4 hari tidak bisa

Domain 12 : Kenyamanan

Kelas 1: Kenyamanan Fisik

Diagnosa : Nyeri Akut (00132)

8

Page 9: Neoroma Morton

beraktifitas karena, ketika

dibawa berjalan klien

mengatakan terasa nyeri

- Klien mengatakan semenjak

seringnya memakai sepatu

dengan hak tinggi dan

sempit, membuat kakinya

terasa sakit.

DO :

- Klien tampak menahan sakit

seperti nyeri yang tajam,

palpasi ditemukan benjolan

diantara jari ke 3 dan 4,

tampak dari hasil MRI

tampak seperti massa padat

di antara intermetatarsal 3

dan 4. TB 165 BB 45, TD

130/90, RR 22 x/menit, N 90

x/menit, S 36,8 °C.

2 DS :

- Klien mengatakan mengeluh

sudah 4 hari tidak bisa

beraktifitas karena nyeri di

daerah jari jari kaki ke-3 dan

ke-4

- Klien mengatakan ada

gumpalan yang menonjol

dan terasa mengganggu.

DO :

Domain 4 : Aktivitas/ Istirahat

Kelas 2 : Aktivitas/ Latihan

Diagnosa : Hambatan Berjalan

(00088)

9

Page 10: Neoroma Morton

- Tampak Ny. J menggunakan

kursi roda ketika pertama

datang dan menahan sakit

seperti nyeri yang tajam,

palpasi ditemukan benjolan

diantara jari ke 3 dan 4

- Klien tampak dari hasil MRI

tampak seperti massa padat

di antara intermetatarsal 3

dan 4

3 DS :

- Klien mengatakan semenjak

seringnya memakai sepatu

dengan hak tinggi dan

sempit, membuat kakinya

terasa sakit

- Klien mengatakan bekerja

kantoran yang mengharuskan

ia memakai sepatu dengan

hak tinggi.

DO :

- Klien tampak menggunakan

kursi roda ketika pertama

datang dan menahan sakit

seperti nyeri yang tajam,

palpasi ditemukan benjolan

diantara jari ke 3 dan 4

- TB 165 BB 45, TD 130/90,

RR 22 x/menit, N 90

Domain 11 :

Keamanaan/Perlindungan

Kelas 2 : Cidera Fisik

Diagnose : Resiko Jatuh (00155)

10

Page 11: Neoroma Morton

x/menit, S 36,8 °C.

C. Diagnosa

Prioritas Diagnose Keperawatan

1.

Domain 12 : Kenyamanan

Kelas 1: Kenyamanan Fisik

Diagnosa : Nyeri Akut (00132)

2.

Domain 4 : Aktivitas/ Istirahat

Kelas 2 : Aktivitas/ Latihan

Diagnosa : Hambatan Berjalan (00088)

3.

Domain 11 : Keamanaan/Perlindungan

Kelas 2 : Cidera Fisik

Diagnose : Resiko Jatuh (00155)

D. Intervensi

NoDiagnosa

Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

(NOC)

Intervensi

(NIC)

1. Domain 12 :

Kenyamanan

Kelas 1: Kenyamanan

Fisik

Diagnosa : Nyeri Akut

(00132)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ≥ 1

hari, masalah nyeri dapat

teratasi,dengan kriteria

hasil :

Domain IV : Pengetahuan

dan Perilaku Kesehatan

Kelas Q : Perilaku

Kesehatan

- (18256) Mengakui

timbulnya nyeri,

skor(2-5)

Domain 1 : Psikologikal :

Dasar

Kelas E: Promosi

Kenyamanan Fisik

Intervensi :Managemen

Nyeri (1400)

Aktivitas :

- Lakukan pengkajian

nyeri secara

komperehensif

termasuk lokasi,

karakteristik,

11

Page 12: Neoroma Morton

durasi,frekuensi,kualita

s, dan faktor presipitasi

- Observasi reaksi non

verbal dari

ketidaknyamanan,teruta

ma pada mereka yang

tidak dapat

berkomunikasi secara

efektif

- Ajarkan prinsip tentang

manajemen nyeri

- Ajarkan tentang teknik

non farmakologi: napas

dalam, relaksasi,

distraksi, kompres

hangat/ dingin

- Bantu pasien dan

keluarga untuk mencari

dan menemukan

dukungan

- Monitor vital sign

sebelum dan sesudah

pemberian analgesik

pertama kali

2. Domain 4 : Aktivitas/

Istirahat

Kelas 2 : Aktivitas/

Latihan

Diagnosa : Hambatan

Berjalan (00088)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ≥ 15

menit, masalah hambatan

berjalan dapat teratasi,

dengan kriteria hasil:

Domain I : Fungsi

Kesehatan

Domain 1 : Psikologikal:

Dasar

Kelas A : Aktivitas dan

Managemen Latihan

Intervensi : Terapi Latihan

Ambulan

Aktivitas:

12

Page 13: Neoroma Morton

Kelas C : Mobilitas

- (020003) berjalan pada

kecepatan lambat, skor

(2-3)

- (020010) berjalan

jarak pendek, skor

(2-3)

- (020014) berjalan

disekita ruangan, skor

(2-3)

- Bantu pasien untuk

menggunakan alas kaki

yang memfasilitasi

berjalan dan mencegah

cidera

- Terapkan/sediakan

perangkat bantu

(tongkat/kursi roda)

untuk ambulasi jika

pasien jatuh

3. Domain 11 :

Keamanaan/Perlindun

gan

Kelas 2 : Cidera Fisik

Diagnosa : Resiko

Jatuh (00155)

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ≥ 1

hari, masalah resiko jatuh

dapat teratasi, dengan

kriteria hasil:

Domain IV : Pengetahuan

dan Perilaku Kesehatan-

lanjutan

Kelas S : Pengetahuan

Kesehatan

- (182811) latihan untuk

mengurangi resiko

jatuh, skor (2-4)

- (182814) penyakit akut

yang meningkatkan

resiko untuk jatuh,

skor (2-3)

- (182813) kondisi

kronis yang

meningkatkan resiko

untuk jatuh, skor (2-4)

Domain 4 : Perlindungan

Kelas V : Managemen

Resiko

Intervensi : perlindungan

Jatuh (6490)

Aktivitas:

- Identifikasi faktor-

faktor yang

mempengaruhi resiko

jatuh

- Identifikasi deficit

pasien yang dapat

meningkatkan potensi

jatuh dalam lingkungan

tertentu

- Identifikasi

karakteristik yang dapat

meningkatkan potensi

untuk jatuh

- Ajarkan pasien

bagaimana

13

Page 14: Neoroma Morton

meminimalkan jatuh /

cidera

- Berikan penkes

kekeluarga tentang

factor resiko yang

berkontribusi terhadap

jatuh

14

Page 15: Neoroma Morton

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kami dapat menyimpulkan bahwa Neuroma Morton adalah penyakit yang timbul

sebagian besar akibat dari pemakaian alas kaki yang salah, penggunaan sepatu yang

sempit, sepatu dengan hak tinggi sehingga menekan ujung jari –jari kaki, trauma yang

menyebabkan penonjolan atau nyeri yang sangat tajam. Memang Neuroma ini tidak

berbahaya tapi bisa bahaya jika terlalu memaksakan diri untuk tetap memakai sepatu atau

alas kaki yang salah. Pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin, agar terhindar dari

Neuroma Morton, disarankan penggunaan alas kaki atau sepatu sesuai dengan ukuran kaki,

atau dengan hak yang tingginya kurang dari 5 CM.

B. Saran

Kami menyarankan bagi masyarakat khususnya yang bekerja selama menggunakan

sepatu dengan hak tinggi ternyata lebih beresiko apalagi jika hak sudah berada di atas 5

CM, lebih baik mencegah dari pada mengobati, dan lebih baik menyampaikan informasi

ini kepada kerabat atau teman yang bekerja dengan kesehariannya selalu berada dengan

kondisi tersebut.

15