110
i NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU MUHAMMAD AL-FATIH 1453 KARYA FELIX Y. SIAUW SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh PUTRA ARIEF PERDANA NIM 111 11 183 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

  • Upload
    vonhu

  • View
    243

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

i

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

YANG TERKANDUNG DALAM BUKU MUHAMMAD

AL-FATIH 1453 KARYA FELIX Y. SIAUW

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

PUTRA ARIEF PERDANA

NIM 111 11 183

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

ii

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

iii

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

YANG TERKANDUNG DALAM BUKU MUHAMMAD

AL-FATIH 1453 KARYA FELIX Y. SIAUW

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

PUTRA ARIEF PERDANA

NIM 111 11 183

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

iv

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

v

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

vi

MOTTO

“Yakinlah terhadap doamu,

Allah akan mengabulkan doa yang dilandasi keyakinan”

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya”(Q.S. Al-Baqarah 286)

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmad dan hidayah-NYA

saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan karya ini saya

persembahkan kepada:

Ayahanda Khozin dan ibunda Siti Zakat Rodiah tercinta yang penuh

kasih sayang dan tetesan air mata serta doa yang tulus nan suci

dalam mendidik putranya ini. Ananda harapkan dapat terus

menyongsong masa depan untuk menghadapi tantangan hidup, rasa

terima kasih tidak dapat ananda ucapkan walaupun dengan kata-kata

yang paling manis sekalipun.

Kepada orangtua saya yang kedua, kakak-kakakku. Terima kasih

banyak selama ini telah setia menemaniku dengan iringan doa yang

tulus nan suci, memberikan semangat kepadaku dalam

menyelesaikan skripsi dari awal sampai akhir.

Adik-adikku Ananda Putri Sabilla dan Putri Ayu Firnanda, terima

kasih atas motivasinya selama ini.

Teruntuk teman-teman PAI E Exclusive angakatan 2011 khususnya

sahabat-sahabatku yang selalu membantu, berbagi keceriaan dan

melewati setiap suka dan duka selama kuliah, terimakasih banyak

atas dukungan dan kebersamaannya.

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Nilai-nilai Pendidikan karakter yang

terkandung dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat yang mencintainya.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada berbagai pihak

yang telah memberikan motivasi, bimbingan, arahan dan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI.

4. Bapak Achmad Maimun, M.Ag. selaku pembimbing yang telah mengarahkan,

membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya dalam

penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I selaku dosen pembimbing akademik yang

membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan

kepada penulis.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

ix

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

x

ABSTRAK

Perdana, Putra Arief. 2016. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung

Dalam Buku Muhammad Al-Fatih 1453 Karya Felix Y. Siauw. Skripsi.

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun,

M.Ag.

Kata kunci: Nilai-nilai Pendidikan Karakter, Buku Muhammad Al-Fatih 1453.

Dengan modal keadaan sosial budaya dan kekayaan yang dimiliki

Indonesia dapat hidup dengan makmur tanpa harus ada kejahatan, korupsi hingga

tawuran antar pelajar, sikap anak yang kurang menghormati orang tua dan kasus-

kasus lainnya. Berangkat dari berbagai persoalan di atas, sudah saatnya sistem

pendidikan di Indonesia dibenahi tanpa meninggalkan jati diri dari bangsa

Indonesia. Salah satunya adalah dengan pendidikan karakter

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter

dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw. Pertanyaan utama

yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Apa sajakah nilai-nilai

pendidikan karakter yang terkandung pada buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya

Felix Y. Siauw 2. Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan karakter yang

terkandung pada buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw dengan

praktik pendidikan karakter masa kini.

Kajian skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan pragmatik.

Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode deskriptif, analisis data

yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Nilai-nilai Pendidikan

Karakter yang terkandung dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y.

Siauw diantaranya: nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan

Yang Maha Esa (religius), nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan

diri sendiri (jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa

ingin tahu, dan gemar membaca), nilai pendidikan karakter dalam hubungannya

dengan sesama (menghargai prestasi, demokratis, peduli sosial, dan bersahabat),

nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan lingkungan (peduli

lingkungan dan toleransi), nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan

kebangsaan (semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai). (2)

Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dengan praktik pendidikan karakter masa

kini adalah mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan, saat ini kita

dihadapkan dengan kehidupan yang terus menerus berkembang sesuai

perkembangan zaman. Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap

terbentuknya karakter seseorang.

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii

JUDUL ................................................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... vi

MOTTO ........................................ ..................................................................... vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 4

E. Kajian Pustaka ...................................................................................... 5

F. Metode Penelitian ................................................................................. 7

1. Jenis dan pendekatan penelitian ....................................................... 9

2. Metode pengumpulan Data .............................................................. 8

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

xii

3. Sumber Data ................................................................................... 10

4. Metode Analisis Data ..................................................................... 10

G. Penegasan Istilah ................................................................................ 11

H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 13

BAB II BIOGRAFI PENULIS DAN ANATOMI BUKU

MUHAMMAD AL-FATIH 1453

A. Biografi penulis ................................................................................. 16

1. Latar belakang penulis .................................................................. 16

2. Karya-karya penulis ...................................................................... 21

3. Tujuan penulisan buku .................................................................. 23

B. Anatomi buku Muhammad Al-Fatih 1453 ......................................... 24

C. Sinopsis Buku Muhammad Al-Fatih 1453 .......................................... 26

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER

A. Deskripsi Pendidikan Karakter............................................................. 35

B. Tujuan Pendidikan Karakter................................................................. 37

C. Fungsi Pendidikan Karakter................................................................. 38

D. Media Pendidikan Karakter.................................................................. 38

E. Macam-macam Pendidikan Karakter................................................... 39

1. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan Tuhan

Yang Maha Esa ............................................................................... 40

2. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan diri

sendiri .............................................................................................. 41

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

xiii

3. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan sesama.46

4. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam Hubunganya dengan

lingkungan ....................................................................................... 48

5. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan

kebangsaan ...................................................................................... 49

BAB IV NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU

MUHAMMAD AL-FATIH 1453

A. pendidikan karakter dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 .............. 51

B. relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Muhammad Al-

Fatih 1453 dengan praktek pendidikan karakter masa kini ................ 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 81

B. Saran .................................................................................................. 83

C. Kritik .................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 2 Daftar Nilai SKK

Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 5 Cover Buku Muhammad Al-Fatih 1453 Karya Felix Y. Siauw

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia adalah komponen

penting yang erat dan tidak terpisahkan dari perjalanan hidup manusia.

Kualitas sebuah bangsa dan peradaban ditentukan oleh kualitas

pendidikannya. Ia menjadi bagian penting sebab dengan pendidikan, manusia

mampu mengembangkan nalar berfikirnya sekaligus meningkatkan taraf

hidup dan kemampuan teknis atau pun non-teknis lainnya.

Melihat kenyataan yang ada dalam kehidupan sekarang, banyak kasus-

kasus yang menunjukkan menurunnya moral bangsa. Dengan modal keadaan

sosial budaya dan kekayaan yang dimiliki Indonesia dapat hidup dengan

makmur tanpa harus ada kejahatan, korupsi hingga tawuran antar pelajar,

sikap anak yang kurang menghormati orang tua dan kasus-kasus lainnya.

Berangkat dari berbagai persoalan di atas, sudah saatnya sistem

pendidikan di Indonesia dibenahi tanpa meninggalkan jati diri dari bangsa

Indonesia. Salah satunya adalah dengan pendidikan karakter, diharapkan

pendidikan karakter tersebut mampu mengantarkan peserta didik menjadi

pribadi yang lebih baik dan berakhlakul karimah dengan cara menyelipkan

nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran.

Salah satu contoh produk budaya yang dapat digunakan untuk

menanamkan nilai pendidikan karakter adalah karya sastra. Karya sastra

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

2

merupakan karya seni yang dituntut mampu menciptakan hiburan dan

pelajaran. Seperti halnya dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 di dalamnya

berisi tentang sejarah salah seorang pahlawan Islam yang bernama

Muhammad Al-Fatih ketika menaklukkan kota Konstantinopel dengan latar

kejadian pada tahun 1453 M. Buku ini menyuguhkan kata-kata yang inspiratif

dengan banyak hikmah dan pelajaran. Buku ini ditulis karena kesedihan

penulis melihat buku-buku sejarah atau biografi kaum Muslim sangat minim.

Hal ini menunjukkan bahwa karya sastra dapat mengkombinasikan sisi

pendidikan atau pengajaran dengan hiburan.

Untuk mengoptimalkan penanaman nilai-nilai pendidikan, khususnya

nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam sebuah buku, di sini

penulis mendiskripsikan teks-teks dari buku Muhammad Al-Fatih 1453. Buku

ini termasuk buku sejarah yang ditulis secara sistematis, mengalir, mudah dan

enak dibaca dengan isi dan argumen yang sangat inspiratif dan penuh dengan

nilai-nilai pendidikan dan moral. Salah satu contohnya yaitu pada bagian

cerita “The Secret of Victory” Menceritakan kisah yang mengandung nilai

religius, toleransi, dan tanggung jawab dalam menghadapi kesulitan dan

kesempitan. Seperti terdapat dalam penggalan berikut:

“Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses maka sabda Rasulullah

SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu mukjizatnya telah

terbukti. Kita akan mendapatkan bagian apa yang telah menjadi janji

hadist ini, berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu,

sampaikanlah kepada para pasukan satu persatu bahwa kemenangan

besar yang akan kita capai ini akan menambah ketinggian dan

kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan menjadikan

syariat selalu di depan matanya dan jangan sampai ada di antara

mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka

tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja.

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

3

Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-

orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran.”

(Siauw, 2013:239)

Pada penggalan cerita di atas, pembaca diajak untuk meneladani sikap

selalu ingat Allah dalam situasi apapun, mendidik diri untuk bersikap disiplin

dan tanggung jawab serta mencoba memahami bahwa semua yang terjadi atas

kehendak Allah. Bahwasannya kemenangan bukan terletak pada kekuatan

fisik, apalagi karena strategi perang, tetapi satu-satunya kunci kemenangan

yaitu sikap religius dengan melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi

maksiat.

Dengan melihat isi dari buku Muhammmad Al-Fatih 1453 yang

mengandung banyak pelajaran di samping kelebihan dan kekurangannya,

maka penulis mencoba mengangkatnya sebagai objek penelitian dengan judul

“NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG

DALAM BUKU MUHAMMAD AL-FATIH 1453 KARYA FELIX Y.

SIAUW”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan

yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup

keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi

dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013:302).

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan karakter apa saja yang terkandung dalam buku

Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw?

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

4

2. Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku

Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw dengan praktik

pendidikan karakter masa kini?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berisi gambaran yang khusus atau spesifik mengenai

arah dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan

realistis peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian harus

mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang akan

diteliti (STAIN Salatiga, 2008:50-51).

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menemukan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam

buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw.

2. Untuk menemukan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku

Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw dengan praktik

pendidikan karakter masa kini.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritik

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan

khususnya bagi pengembangan nilai-nilai pendidikan baik pendidikan

umum maupun pendidikan karakter melalui pemanfaatan karya sastra

serta menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra yang memuat

tentang pendidikan karakter.

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

5

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu yang berguna

kepada masyarakat umum terutama para pendidik serta memberi masukan

bagi masyarakat Muslim untuk lebih mengenal sejarah Islam, antara lain:

a. Dapat menambah khazanah pengetahuan sejarah Islam.

b. Dapat memotivasi umat Islam untuk meniru dan meneladani semangat

perjuangan Muhammad Al-Fatih.

c. Memberikan tauladan pendidikan karakter melalui buku sejarah.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka sangat berguna bagi pembahasan skripsi ini. Untuk

mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian pustaka terhadap penelitian-

penelitian sebelumnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler Siswa Di Man Salatiga Tahun 2013 yang

ditulis oleh Syarif Anam Muhammad, Jurusan Tarbiyah Program Studi

Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga 2013. Skripsi ini mengkaji tentang pendidikan karakter yang

terkandung dalam kegiatan ekstra kurikuler siswa di Man Salatiga. Skripsi ini

menganalisis tentang ektra kurikuler siswa Man Salatiga yang mengandung

nilai-nilai pendidikan karakter. Adapun persamaan skripsi tersebut dengan

skripsi penulis adalah terletak pada objek penelitian yaitu sama-sama

mengkaji tentang pendidikan karakter. Sedangkan berbedaanya terletak pada

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

6

subjek penelitian, penulis mengkaji buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya

Felix Y. Siauw.

Kedua, skripsi yang berjudul Penerapan Pendidikan Karakter Di

SMPIT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011/ 2012 yang

ditulis oleh Wahid Tri Mustofa, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan

Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2012.

Skripsi ini meneliti tentang upaya untuk mengetahui sejauh mana aplikasi

penerapan pendidikan karakter di salah satu sekolah menengah yaitu SMPIT

Nurul Islam Tengaran kabupaten Semarang yang diterapkan melalui

lingkungan sekolah dan ma’had, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan

kegiatan ekstra kurikuler serta melalui program-program reguler ma’had

dengan sebaran nilai karakter yang merata di keempat ruang lingkup

pendidikan karakter yang meliputi olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah

raga. Adapun persamaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah

terletak pada objek penelitian yaitu sama-sama mengkaji tentang pendidikan

karakter. Sedangkan perbedaanya terletak pada subjek penelitian, penulis

mengkaji buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw.

Ketiga, skripsi yang berjudul Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam

Novel chairul Tanjung Si Anak Singkong dan Relevansinya dengan Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak pada Tingkat MI yang ditulis oleh Ning Kharah

Nugrahani, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013. Skripsi ini meneliti tentang

pendidikan karakter apa saja yang ada dalam novel Chairul Tanjung dan

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

7

bagaimana relevansinya dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak pada tingkat

MI. Adapun persamaan dari skripsi tersebut dengan skripsi penulis adalah

terletak pada objek penelitian yaitu tentang pendidikan karakter yang

terkandung dalam buku atau novel. Sementara perbedaanya terdapan dalam

subjek penelitian, penulis menggunakan buku Muhammad Al-Fatih 1453

karya Felix y. Siauw.

Keempat, skripsi yang berjudul Nilai-nilai pendidikan Karakter Dalam

Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere- Liye dan Relevansinya dengan

Pembelajaran Fiqih di MI yang ditulis oleh Siti Saadatul Mujahidah, program

studi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta 2013. Skripsi ini meneliti tentang pendidikan karakter

apa saja yang terkandung dalam Novel Hafalan Shalat Delisa dan

Relevansinya dengan Pembelajaran Fiqih di MI. Adapun persamaan dalam

skripsi tersebut dengan skripsi penulis yaitu sama-sama meneliti tentang

kandungan nilai karakter dalam sebuah buku atau novel. Sementara

perbedaanya terletak pada subjek penelitian yang penulis gunakan yaitu buku

Muhammad Al-Fatih karya Felix Y, Siauw.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

a. Jenis penelitian dari skripsi ini adalah studi pustaka (library research),

studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk

memperoleh informasi dari penelitian terdahulu yang harus

dikerjakan. Muh. Nazir (1998: 112) juga menyebutkan bahwa studi

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

8

kepustakaan merupakan langkah yang penting di mana setelah seorang

peneliti menetapkan topik peneliti, sumber-sumber kepustakaan dapat

diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan

disertasi), dan sumber-sumber lainya yang sesuai (internet, koran dll).

Bila telah diperoleh kepustakaan yang relevan, maka segera untuk

disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam penelitian (Syukur,

2014: 59-60).

b. Jenis Pendekatan. Menurut Abram (2006:76) ada empat macam

pendekatan terhadap karya sastra yaitu terdiri dari: Pertama,

pendekatan mimetik yaitu pendekatan yang dalam mengkaji sastra

berupaya memahami karya sastra dengan realitas dan kenyataan.

Kedua, pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang dalam

memandang dan mengkaji karya sastra memfokuskan perhatiannya

pada sastrawan selaku pencipta karya sastra. Ketiga, pendekatan

pragmatik adalah pendekatan yang memandang karya sastra sebagai

sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca.

Keempat, pendekatan obyektif adalah pendekatan yang memfokuskan

kepada karya sastra itu sendiri. Keempat pendekatan tersebut

kemudian mengalami perkembangan hingga muncul berbagai

pendekatan seperti pendekatan struktural, semiotik, sosiologi sastra,

resepsi sastra, psikologi sastra, dan moral. Pendekatan yang akan

digunakan penulis adalah pendekatan pragmatik. Karya sastra yang

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

9

berorientasi pragmatik banyak mengandung aspek guna (usefull) dan

nilai karya bagi penikmatnya.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data yang

penulis gunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu yang diupayakan

untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan

akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Metode deskriptif

ditujukan untuk memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-

fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tertentu. Metode

ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasi apa yang ada atau

mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang

berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang

terjadi, atau kecenderungan yang tengah berkembang (Mahmud,

2011:100-101)

Ada beberapa hal yang dipandang sebagai ciri pokok metode

deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan,

dan kemudian dianalisis. Pada metode deskriptif ini, proses deskripsi dan

analisis mendapat tempat yang sangat penting. Sebuah deskripsi

dipandang sebagai represenasi objektif dari permasalahan yang diselidiki,

sedangkan analisis deskriptif dipandang sebagai penjelasan ilmiah yang

menggunakan cara berpikir, cara pengupasan, dengan referensi, dan titik

tolak teori tertentu.

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

10

3. Sumber Data

Sumber data adalah subjek tempat asal data dapat diperoleh, dapat

berupa bahan pustaka, atau orang. (Mahmud, 2011:151)

Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah

sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber

data terdiri dari dua macam yaitu:

a. Sumber Data Primer, merupakan sumber data utama yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu buku Muhammad Al-Fatih 1453karya

Felix Y. Siauw

b. Sumber Data Sekunder, buku Muhammad Al-Fatih sang penakluk

karya Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi, buku Muhammad Al-Fatih

penakluk Konstantinopel karya Syaikh Ramzi Al-Munyami, buku

Pendidikan Karakter karya Heri Gunawan, dan buku Pendidikan

Karakter berbasis Agama dan Budaya karya Dr. Haedar Nashir.

4. Metode Analisis Data

Analisis data yang penulis gunakan adalah analisis isi (content

analysis). Ricard Budd (1967) mengemukakan bahwa analisis isi adalah

teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan.

Dengan menggunakan analisis isi, akan diperoleh suatu hasil atau

pemahaman terhadap berbagai isi pesan yang disampaikan oleh media

massa, kitab suci, atau sumber informasi lain secara objektif, sistematis,

dan relevan (Mahmud, 2011:104-105)

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

11

G. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul

penelitian di atas, maka penulis menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang

terkandung dalam judul tersebut, diantaranya sebagai berikut:

1. Nilai

Nilai (value/qimah) dalam pandangan Brubacher tak terbatas ruang

lingkupnya. Nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan pengertian-

pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks, sehingga sulit

ditentukan batasannya. Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan

tindakan manusia dan melembaga secara objektif di dalam masyarakat

(Muhaimin, 1993:109-110).

Nilai dapat dikatakan sebagai harga atau kualitas yang melekat

pada jiwa dan tindakan manusia. Dalam kehidupan seseorang tidak akan

pernah terlepas dari nilai, baik nilai yang tersurat maupun yang tersirat.

2. Karakter

Karakter secara kebahasaan ialah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat atau

watak (Departemen Pendidikan Nasional, 1997:444).

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri

khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan

keluarga, masyarakat bangsa, dan negara. Individu yang berkaraker baik

adalah individu yang bisa membuat keputusan dan sikap

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

12

mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat

(Darmayanti, 2014: 11).

Karakter telah menjadi bahasa Indonesia, yang semula dari bahasa

Inggris (character) dan lebih jauh lagi dari bahasa Yunani (charassein)

yang artinya mengukir corak yang tetap dan tidak terhapuskan. Sehingga

dalam makna terminologi, karakter atau watak merupakan perpaduan dari

segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus

untuk membedakan orang satu dengan yang lain.

3. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) adalah

pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan

budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu

tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak

orang lain, kerja keras dan sebagainya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala

sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter

peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini

mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau

menyampaikan materi, dan berbagai hal terkait lainya. (Gunawan,

2014:23-24)

4. Buku Muhammad Al-Fatih 1453

Buku ini merupakan buku sejarah yang ditulis secara populer

menceritakan tentang perjuangan Muhammad Al-Fatih dalam

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

13

menaklukkan benteng Konstantinopel. Jadi buku Muhammad Al-Ftih

1453 adalah salah satu karya Felix Y. Siauw di antara berbagai karya

lainya yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa menjadi landasan

dalam menginspirasi generasi selanjutnya.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian

awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar

berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman

pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan

persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi,

halaman daftar lampiran.

Skripsi ini disusun dalam 5 bab, yang secara sistematis dapat

dijabarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan akan dibahas:

A. Latar belakang masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kegunaan Penelitian

E. Kajian Pustaka

F. Penegasan Istilah

G. Metode penelitian

1. Jenis dan pendekatan penelitian

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

14

2. Metode pengumpulan Data

3. Sumber Data

4. Metode Analisis Data

H. Sistematika penulisan

BAB II BIOGRAFI PENULIS DAN ANATOMI BUKU MUHAMMAD

AL-FATIH 1453

Dalam bab ini akan dibahas:

A. Biografi penulis

1. Latar belakang penulis

2. Karya-karya penulis

3. Tujuan penulisan buku

B . Anatomi buku Muhammad Al-Fatih 1453

C. Sinopsis buku Muhammad Al-Fatih 1453

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER

Dalam bab ini akan dibahas:

F. Deskripsi Pendidikan Karakter

G. Tujuan Pendidikan Karakter

H. Fungsi Pendidikan Karakter

I. Media Pendidikan Karakter

J. Macam-macam Pendidikan Karakter

1. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan

Tuhan Yang Maha Esa

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

15

2. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan

diri sendiri

3. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan

sesama

4. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam Hubunganya dengan

lingkungan

5. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya dengan

kebangsaan

BAB IV NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU

MUHAMMAD AL-FATIH 1453

Dalam bab ini akan dibahas:

C. Pendidikan karakter dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453

D. relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Muhammad

Al-Fatih 1453 dengan praktek pendidikan karakter masa kini

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Kritik

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

16

BAB II

BIOGRAFI PENULIS

ANATOMI BUKU MUHAMMAD AL-FATIH 1453

A. Biografi Penulis

1. Latar Belakang Penulis

Biografi penulis dilihat dari dua sudut pandang, pertama konteks

internal dan kedua konteks eksternal. Pertama konteks internal, nama Felix

Yanwar Siauw adalah seorang etnis Tionghoa. Lahir di Palembang

Sumatera Selatan pada tanggal 31 Januari 1984, seorang muallaf warga

negara Indonesia yang beragama Islam. Jenjang pendidikan di SD

Xaverius II Palembang 1989-1995, melanjutkan ke sekolah menengah

pertama di SMP Xaverius Maria Palembang 1995-1998, dan SMA

Xaverius 1 Palembang, setelah menyelesaikan pendidikan tingkat atas

SMA Xaverius 1 Palembang pada 2001, penulis melanjutkan kuliah di

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor IPB. Felix siauw mulai

mengenal Islam pada tahun 2002, saat masih berkuliah semester 3 di IPB.

Awal masuk Islam saya menemukan bahwa, teori saya semua agama itu

sama hancur sama sekali dengan adanya realitas baru yang saya dapatkan.

Lewat pertemuan saya dengan seorang ustadz muda aktivis gerakan

da’wah Islam internasional, perkenalan saya dengan Al-Qur’an dimulai.

Diskusi itu bermula dari perdebatan saya dengan seorang teman saya

tentang kebenaran. Dia berpendapat bahwa kebenaran ada di dalam Al-

Qur’an, sedangkan saya belum mendapatkan kebenaran. Sehingga

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

17

dipertemukanlah saya dengan ustadz muda ini untuk berdiskusi lebih

lanjut, namanya Ustadz Fatih Karim.

Setelah bertemu dan berkenalan dengan ustadz muda ini, saya lalu

bercerita tentang pengalaman hidup saya termasuk ketiga pertanyaan hidup

saya yang paling besar. Kami lalu berdiskusi dan mencapai suatu

kesepakatan tentang adanya Tuhan pencipta alam semesta. Adanya Tuhan,

atau Sang Pencipta memanglah sesuatu yang tidak bisa disangkal dan

dinafikkan bila kita benar-benar memperhatikan sekeliling kita. Tapi saya

lalu bertanya pada ustadz muda itu:

“Saya yakin Tuhan itu ada, dan saya berasal dari-Nya, tapi masalahnya

ada 5 agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk

menjalani hidupnya. Yang manakah lalu yang bisa kita percaya?!”.

Ustadz muda itu berkata: “Apapun diciptakan pasti mempunyai petunjuk

tentang caranya bekerja”. lalu dia menambahkan:

“Begitupun juga manusia, masalahnya, yang manakah kitab petunjuk

yang paling benar dan bisa membuktikan diri kalau ia datang dari Sang

Pencipta atau Tuhan yang Maha Kuasa”. lalu diapun membacakan suatu

ayat dalam al-Qur’an: Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya;

petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (TQS al-Baqarah [2]:2).

Ketika saya membaca ayat ini saya terpesona dengan ketegasan

dan kejelasan serta ketinggian makna daripada kitab itu. Mengapa penulis

kitab itu berani menuliskan seperti itu?. Seolah membaca pikiran saya,

ustadz itu melanjutkan:

“kata-kata ini adalah hal yang sangat wajar bila penulisnya bukanlah

manusia, ciptaan yang terbatas, Melainkan Pencipta. Not creation but The

Creator. Bahkan al-Qur’an menantang manusia untuk mendatangkan

yang semacamnya”.

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

18

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang kami

wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)

yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,

jika kamu orang-orang yang benar (TQS al-Baqarah [2]: 23).

“Waktu itu saya membeku, pikiran saya bergejolak, seolah seperti jerami

kering yang terbakar api. Dalam hati saya berkata, Mungkin inilah

kebenaran yang selama ini saya cari!”.

Tetapi waktu itu ada beberapa keraguan yang menyelimuti diri

saya, belum mau mengakui bahwa memang Al-Qur’an adalah suatu kitab

yang sangat istimewa, yang tiada seorangpun yang bisa mendatangkan

yang semacamnya. Lalu saya bertanya lagi:

“Lalu mengapa agama yang sedemikian hebat malah terpuruk, menjadi

pesakitan, hina dan menghinakan dirinya sendiri?”.

Dengan tersenyum dan penuh ketenangan ustadz muda itu menjawab:

“Islam tidak sama dengan Muslim. Islam sempurna, mulia dan tinggi,

tidak ada satupun yang tidak bisa dijelaskan dan dijawab dalam Islam.

Muslim akan mulia, tinggi juga hebat. Dengan satu syarat, mereka

mengambil Islam secara kaffah (sempurna) dalam kehidupan mereka”

“Jadi maksud ustadz, Muslim yang sekarang tidak atau belum

menerapkan Islam secara sempurna?” sata menyimpulkan. “Ya, itulah

kenyataan yang bisa anda lihat” tegas ustadz muda itu.

Lalu saya dijelaskan panjang lebar tentang maksud bahwa Islam

berbeda dengan Muslim. Penjelasan itu sangat luar biasa, dia lalu

menjelaskan dan memperlihatkan bagaimana sistem Islam kaffah bekerja.

Konsep-konsep Islam yang belum pernah saya dengar sama sekali sampai

saat itu, bagaimana Islam mengatur pemerintahan seperti Islam mengatur

pernikaham bagaimana Islam mengatur ekonomi sebagaimana ia mengatur

ibadah ritual, sesuatu yang tersembunyi (atau sengaja disembunyikan) dari

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

19

Islam selama ini. Saat itu saya sadar betul kelebihan dan kebenaran Islam.

Hanya saja selama ini saya membenci Islam karena saya hanya melihat

Muslimnya bukan Islam. Hanya melihat sebagian dari Islam bukan

keseluruhan.

Akhirnya ketiga pertanyaan besar saya selama ini terjawab dengan

sempurna. Bahwa saya berasal dari Sang Pencipta dan itu adalah Allah

SWT. Saya hidup untuk beribadah (secara luas) kepada-Nya karena itulah

perintah-Nya yang tertulis di dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an dijamin datang

dari-Nya karena tak ada seorangpun manusia yang mampu mendatangkan

yang semacamnya. Setelah hidup ini berakhir, kepada Allah saya akan

kembali dan membawa perbuatan ibadah saya selama hidup dan

dipertanggungjawabkan kepada-Nya sesuai dengan aturan yang diturunkan

oleh Allah. Setelah yakin dan memastikan untuk jujur pada hasil

pemikiran saya. Saya memutuskan, “Baik, kalau begitu saya akan masuk

Islam”

Alhamdulillah, pada 2006, penulis menggenapkan sebagian

agamanya dengan menikahi wanita yang taat dan sabar dalam agamanya,

Iin, yang dianugerahi darinya tiga buah hati yang insyaAllah menjadi

mujahid di jalan-Nya, Alila Shaffiya Asy-Syarifah, lalu Shifr Muhammad

Al-Fatih 1453 dan Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453. Berprofesi sebagai

Marketing Manager di perusahaan agrokimia, PT. Biotis Agrindo.

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

20

Kedua konteks eksternal, pada awalnya Ustadz Felix lahir dan

tumbuh dewasa di lingkungan Non-Muslim. Saya tahu, saya akan

menemui banyak sekali tantangan ketika saya memutuskan hal ini.

Mengetahui anaknya masuk Islam, sudah pasti kedua orang tua Felix syok

dan marah. Namun, kemarahan keduanya hanya ditunjukkan dalam

bentuk rasa kekecewaan. Kalau sampai pada pengusiran memang tidak

terjadi seperti yang dialami mualaf lainnya. Rasa kecewa tersebut

ditunjukkan oleh kedua orang tuanya dengan kata-kata pedas. “Kamu ini

kemasukan setan atau jin. Kamu itu seperti mutiara yang menceburkan

diri ke dalam lumpur”. Lalu saya katakan, “Lumpurnya yang mana dan

mutiaranya yang mana”. Namun, dengan berbagai upaya yang Felix

lakukan selama tiga tahun, kini kedua orang tuanya sudah bisa menerima

pilihan hidupnya itu. Meski dalam beberapa hal, baik ayah maupun

ibunya, masih belum bisa menerima perbedaan tersebut. Saya memiliki

lingkungan yang tendensius kepada Islam dan saya yakin keputusan ini

tidak akan membuat mereka senang. Tapi bagaimana lagi, apakah saya

harus mempertahankan perasaan dan kebohongan dengan mengorbankan

kebenaran yang saya cari selama ini.

(http://sisiuk.com/2014/12/27/biodata-dan-biografi-singkat-ustadz-felix-

siauw/) (Diakses pada Selasa, 16 Februari 2016, pukul 23:00)

Felix Y. Siauw adalah seorang Islamic Inspirator. Program-

programnya disusun sedemikian rupa sehingga membangkitkan nilai-nilai

Ilahiah di dalam diri setiap individu sehingga mampu dan mau menjalani

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

21

hidup dan beraktivitas dengan mulia. Al-Qur’an dan As-Sunnah selalu

menjadi landasannya dalam menginspirasi aktivitasnya maupun

mengubah performa setiap individu yang mengikuti program-

programnya. Aktif mendakwahkan dan memperjuangkan Islam di kampus

IPB dan bergabung dalam Tim Dakwah Kampus BKIM IPB, Felix juga

diamanahi menjadi ketua lembaga dakwah Fakultas Pertanian, Elsifa.

Sekarang, Felix berkonsentrasi membangun generasi islami sebagai

Islamic Inspirator. Secara aktif, dia mengisi kajian-kajian Islam di

perkantoran, pesantren dan masjid. Alhamdulillah, Program-program

penulis telah dibagikan hampir di seluruh Indonesia (Siauw, 2013:319).

2. Karya-Karya Penulis

Di bawah ini adalah beberapa buku-buku karya Felix Y. Siauw:

a. Udah Putusin Aja

Buku Udah Putusin Aja berisi tentang nasehat untuk para remaja

untuk tidak menjalin hubungan (pacaran) jika memang belum saatnya

membutuhkan pasangan hidup. Banyak hal yang diceritakan dalam

buku ini seperti banyaknya akibat negatif jika berpacaran. Buku ini

sangat sarat akan nasehat islami yang cocok untuk para remaja yang

sekarang ini banyak yang salah langkah.

b. Yuk Berhijab

Buku ini memang sangat disarankan untuk dibaca bagi para

wanita Muslim. Dalam buku ini banyak di tuliskan mengapa sebagai

wanita Muslim harus mengunakan hijab. Pengunaan hijab bagi wanita

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

22

Muslim mempunyai banyak manfaat yang kadang banyak orang tidak

mengetahuinya. Buku ini berisi nasehat-nasehat agar wanita Muslim

selalu mengunakan hijab. Sama dengan buku karya Felix Siauw yang

lain, buku ini juga memiliki bahasa yang enak di baca.

c. Beyond The Inspiration

Buku ini sangat memberi inspirasi kepada remaja Muslim untuk

mengejar impian. Dalam buku ini diceritakan tentang kejayaan Islam

yang pernah menguasai dunia. Dari sejarah yang sangat inspiratif

tersebut Ustadz Felix Siauw ingin menyampaikannya kepada seluruh

remaja Islam agar terus bersemangat untuk membangun kejayaan

Islam seperti kejayaan yang dulu pernah di raih.

d. Master Your Habits

Seperti judulnya buku ini memang berisi tentang bagaimana

seorang Muslim harusnya memiliki kepribadian yang islami. Banyak

sekali orang Islam tapi tidak mengerti tentang kebiasaan yang baik. Di

buku ini anda dapat belajar bagaiman bisa memulai membangun

kebiasaan yang baik dan islami. Buku ini layak dibaca bagi orang

yang inggin mengubah kebiasaan dari kebiasaan buruk menjadi

kebiasaan baik. Buku ini sangat di sarankan di baca untuk semua

orang yang ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya.

e. Muhammad Al-Fatih 1453

Dalam buku ini bercerita tentang seorang tokoh Islam yang

bernama Muhammad Al-Fatih, dia adalah pemuda yang bisa

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

23

membawa harum nama Islam. Nama besar dia juga masih diingat

orang sampai saat ini. Buku ini becerita mengenai banyak petempuran

dan Muhammad Al-Fatih adalah seorang pemuda yang bisa

menguatkan kejayaan Islam. Maka dari itu buku ini bisa menjadi

inspirasi agar semuanya dapat membawa nama besar Islam.

(http://www.daftar.co/buku-felix-siauw/ 07:40, 28/1/2016)

3. Tujuan Penulisan Buku

Sekarang ini banyak sekali buku yang beredar di pasaran dengan

berbagai genre yang diminati oleh masyarakat. Buku yang beredar

sekarang ini banyak didominasi oleh penulis lama maupun baru yang

mempunyai bakat dalam menulis. Felix Siauw atau orang banyak

menyebutnya dengan Ustadz Felix juga merupakan penulis yang

mempunyai bakat yang bagus. Banyak orang yang belum mengetahui

siapa Felix Siauw dikarenakan dia memang jarang muncul ke publik.

Sebagai penulis dia lebih banyak fokus ke dunia yang berbau islami.

Sebagai seorang Ustadz dia juga inggin mengajarkan sesuatu kepada

masyarakat umum. Dia tidak ingin bukunya hanya menjadi sebuah karya

yang tidak bermakna, maka dari itu buku Felix Siauw juga banyak berisi

nasehat yang baik.

Buku karya Felix Siauw yang ada di pasaran memang memiliki

nilai nasehat dan inspirasi yang bagus bagi yang membaca buku tersebut.

Buku-buku karyanya juga simbol bahwa semua orang harus menyebarkan

nasehat yang baik kepada yang lain, dan Ustadz Felix Siauw juga

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

24

menjalankan hal tersebut lewat bukunya. Memang buku karya dia sangat

kental dengan nilai-nilai Islam, dia banyak mengambil intisari dari banyak

sumber Islam seperti Al-Quran dan Hadist menjadi nasehat-nasehat yang

sangat ringan akan tetapi memiliki nilai pembelajaran yang tinggi pada

orang yang membaca buku karya sang Ustadz. Kaidah-kaidah Islam yang

dia masukkan dibukunya memang sangat diharapkan mampu menjadi

sebuah nasehat yang bisa disampaikan dengan mudah ke segala penjuru.

Sebagai seorang Ustadz dia pasti mengetahui bahwa dengan

menulis buku maka akan mempermudah dia menyampaikan nasehat dan

motivasi islami yang baik kepada masyarakat, akan tetapi gaya menulis

Ustadz Felix Siauw memang lebih condong untuk menarik pembaca usia

remaja. Dia memilih remaja sebagai target karena sekarang ini moral

remaja sangat turun jauh diakibatkan oleh banyak faktor. Maka dari itu

harapan dia dengan buku tersebut dibaca oleh remaja akan membuat

mereka mendapat nasehat yang baik dan sesuai dengan kaidah islami.

Para remaja sekarang ini memang sudah seperti kehilangan nilai-nilai

islami dikarenakan mungkin mereka kurang mendapatkan pembelajaran

islami. (http://www.daftar.co/buku-felix-siauw/ 07:40, 28/1/2016)

B. Anatomi buku Muhammad Al-Fatih 1453

Konstantinopel adalah kota yang dijanjikan bagi kaum Muslim seperti

telah diberitakan Rasulullah SAW beberapa abad sebelumnya. Menaklukkan

Konstantinopel adalah kerinduan kaum Muslim yang untuk memperolehnya

dibutuhkan lebih dari delapan abad. Membutuhkan usaha yang luar biasa

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

25

mengingat Konstantinopel adalah kota imperium terbesar di zamannya

dengan pertahanan luar biasa kokoh. Gabungan keyakinan utuh seorang

Muslim, kebulatan tekad, usaha keras tak kenal menyerah, strategi perang jitu

dan kesabaranlah yang menjadikan seorang Muhammad Al Fatih berhasil

menaklukkannya. 29 Mei 1453.

Membaca buku setebal 318 halaman ini tak ubahnya seperti membaca

sebuah novel yang menawan bahkan nyaris tak ingat bahwa sebenarnya buku

ini adalah buku shiroh. Gaya bahasa runtut, mengalir serta penggambaran

latar tempat dan waktu yang kuat sepanjang tujuh belas bab membuat

pembaca seperti hanyut dalam setiap kisah yang diceritakan, mengikuti

kejadian demi kejadian tanpa merasa bosan. Banyaknya ilustrasi yang ada

pada buku bersampul kuning ini dan merujuk pada referensi yang sedemikian

banyak seperti disebutkan dalam daftar pustaka menjadikan buku ini begitu

kaya. Begitu indah.

Sejarah pasti akan berulang. Belajarlah dari sejarah. Belajarlah dari

kegigihan kaum Muslim menaklukkan Konstantinopel setelah berjuang

beberapa abad, belajarlah dari keberanian kaum Muslim yang tak takut mati

demi membela kehormatan agama, belajarlah dari kesalahan dan strategi

Muhammad Al Fatih menempa dirinya sekian lama, belajarlah dari

kearifannya sebagai seorang pemimpin bagi semua kaum, belajarlah sebagai

seorang Muslim yang sepenuhnya berserah dan tunduk kepada-Nya dan

apapun yang Dia tentukan.

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

26

Felix Siauw, seorang mualaf, meracik kata demi kata dengan piawai.

Pemilihan kata yang digunakan tak sekedar enak untuk dibaca tetapi lebih

dari itu, kata-kata yang digunakannya menyebarkan semangat (ghirah)

keislaman yang tinggi. Bacalah dan rasakanlah kekuatan kata demi kata, dan

ditutup dengan epilog yang amat indah.

(https://petapemikiran.wordpress.com/2012/06/29/review-buku-muhammad-

al-fatih-1453/ 08:24, 28/01/2016)

C. Sinopsis Buku Muhammad Al-Fatih 1453

557 tahun yang lalu pada Maret 1453, pemandangan yang tidak banyak

berbeda akan ditemukan oleh seseorang yang mendatangi tempat itu,

walaupun keadaanya tidak sepadat sekarang dan tentunya belum ada azan

yang berkumandang. Konstantinopel terletak di posisi yang sangat strategis,

terhampat di daratan berbentuk segitiga seperti tanduk dan terletak di sebelah

barat selat Bosphorus yang memisahkan antara Benua Eropa dan Asia. Di

sebelah utara kota ini terdapat Teluk Tanduk Emas, sebuah pelabuhan alami

yang sempurna. Di seberang Selat Bosphorus terhampar daratan yang kaya

dengan hasil bumi, semenanjung Asia Kecil atau lebih dikenal dengan nama

Anatolia. Dari Selat Bosphorus ini seseorang dapat berlayar ke utara menuju

laut Hitam atau ke selatan melewati Selat Dardanela lalu menuju ke Laut

Mediterania. Posisinya di tengah dunia membuat Konstantinopel menjadi

bagian penting dari tiga peradaban besar manusia. Pemandangan yang paling

menonjol dari kota ini tentu saja sistem pertahanan yang merupakan

pertahanan terbaik pada masanya. Konstantinopel didlindungi tembok yang

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

27

mengelilingi kota dengan sempurna, baik wilayah laut maupun daratanya.

Nyali seseorang yang ingin menaklukkan ini pasti akan ciut takkala melihat

benteng dengan struktur tembok dua lapis dengan dua tingkatan, yang

diperkuat dengan parit dalam di bagian depanya.

Sejumlah pasukan yang besar sedang berbaris rapi dari kota Edirne.

Pasukan infanteri berbaris dengan tombak-tombak mereka yang menutupi

sinar matahari, menjadikan pasukan itu berada dalam bayangan sepanjang

waktu. Di belakangnya derap kaki kuda mengebulkan debu-debu yang

menjadi saksi bisu keperkasaan ksatria penunggangnya. Serta ayat-ayat Al-

Qur’an yang dilantangkan oleh para ulama dibelakang mereka

menggambarkan kekuatan tekat dan asal mereka, serta tujuan mereka datang

ke Konstantinopel. Tidak terelakkan pula suatu pemandangan

mencengangkan, senjata-senjata raksasa yang tak pernah terlihat sebelumnya

bergerak pelan ditarik oleh sekelompok kerbau dan manusia. Dari lautan,

layar-layar kapal perang terkembang dan dayung-dayung memandu kapal

melawan arus laut. Pasukan-pasukan Muslim lain juga terlihat bergerak dari

Asia Kecil. Sejumlah besar pasukan infanteri, kafaleri, dan para

pendukungnya dari ulama dan ahli logistik semuanya bergerak untuk

memenuhi seruan jihad yang dikumandangkan oleh Mehmed II bin Murad,

sultan ketujuh Utsmani. Gerakan seluruh pasukan ini mempunyai suatu tujuan

yang jalas yaitu Konstantinopel, keberangkatan pasukan Muslim yang penuh

dengan pengorbanan ini bukanlah tanpa dasar yang jelas.

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

28

Keinginan kaum Muslim menguasai Konstantinopel lebih mulia dari

hanya sekedar penghargaan, kekuasaan apalagi materi. Konstantinopel lebih

daripada itu, ia adalah sebuah kota yang dijanjikan kepada kaum Muslim oleh

Rasulullah Muhammad SAW. oleh karena itu, ekspedisi Sultan Mehmed II

bukanlah ekspedisi kerinduan selama 825 tahun. Ekspedisi ini adalah puncak

dari kekerasan niatnya atas Konstantinopel, nama yang telah memenuhi

benaknya selama 23 tahun lamanya. Nama yang juga akan menghantarkan

menjadi panglima terbaik yang sempat diisyaratkan oleh Muhammad

Rasulullah SAW. Bagi kaum Muslim nama Konstantinopel berarti kemuliaan

yang telah dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam bisyarah mereka.

Ramai dari kaum Muslim akan menyiapkan jiwa dan harta mereka untuk

menjadi pasukan yang membebaskanya. Mental kaum Muslim pun telah dari

awal dididik untuk menjadi seorang ksatria yang mempunyai tugas untuk

mengelola dunia dan seisinya. Konstantinopel adalah penantian 825 tahun

dan para syuhada telah menyirami tanah itu dengan darah suci mereka untuk

menumbuhkan kemenangan di tanah itu maka tidak heran apabila janji Allah

dan Rasul ini menjadi suatu sumber energi yang tidak terbatas, menyalakan

api pengorbanan dan jihad fii sabilillah dalam setiap masa dan setiap

kepemimpinan.

Buku Muhammad Al-Fatih 1453 ini disusun dalam 17 bab. Secara

sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

Bab 1 berjudul Stairway to Constantinopel (tangga menuju

Konstantinopel) yang bembahas tentang sebuah perjuangan untuk

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

29

menaklukan dua peradaban adidaya dunia masa itu, Persia dan Romawi.

Bagi sahabat Nabi Muhammad, visi Muhammad SAW adalah misi

mereka, tujuan mereka untuk menaklukkan Persia dan Roma bukan

tujuan yang arogan dan tanpa perhitungan, melainkan tujuan yang

bervisi akhirat. Kegagalan dua ekpedisi besar oleh dua Khalifah, tentu

bukan kegagalan yang sia-sia. Kegagalan ini adalah usaha terbaik dari

kaum Muslim untuk meraih bisyarah Rasulullah SAW. Jasad Abu

Ayyub telah ditaman di bawah tembok Konstantinopel, siap menjadi

saksi derap kaki kuda pasukan pembebas Konstantinopel. Maslamah

dan pasukannya juga telah membuktikan bahwa Konstantinopel bukan

tanpa tanding. Kegagalan ini mempunyai sebuah makna lain bagi kaum

Muslim setelahnya. Sebuah pijakan besar untuk menancapkan bendera

Islam di puncak tertinggi Konstantinopel.

Bab 2 berjudul Emergence of Ghazi State (munculnya kebesaran

Ghazi) kaum Turki sendiri tidak berniat mengambil alih kekuasaan,

mereka dilahirkan dalam tradisi ksatria dan puas mengambil posisi

sebagai ksatria pembela khilafah Islam. Mereka bersumpah setia kepada

khalifah sebagai suatu pasukan khusus yang mereka menyebutnya

sebagai ghazi. Dalam kebudayaan Turki, ghazi menjadi gelar dan

kebanggaan seorang laki-laki Muslim, bisa disamakan sebagai

pemimpin suatu kaum, yang juga menandakan identitas mereka.

Bab 3 berjudul The Promised Sultan (yang dijanjikan Sultan)

Mehmed II, anak yang kelak ditakdirkan untuk menjadi sebaik-baik

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

30

panglima penakluk Konstantinopel dan kelak akan menjadi ahlu

bisyarah yang membuktikan ucapan Rasulullah SAW lahir di Edirne, 8

tahun setelah pengepungan Konstantinopel oleh ayahnya Murad II.

Mehmed II lahir pada 29 Maret 1432. Dikatakan bahwa ketika

menunggu proses kelahirannya, Murad II menenangkan dirinya dengan

membaca Al-Qur’an dan lahirlah anaknya saat bacaanya sampai pada

surat Al-Fath, surat yang berisi janji-janji Allah akan kemenangan

kaum Muslim.

Bab 4 berjudul Bogaz-Kesen (nama dari benteng baru yang dibuat

Sultan Mehmed) yang berisikan tentang pembuatan benteng baru oleh

sultan Mehmed sebagai pemutus suplai makanan dan perlengkapan

perang kaisar Byzantium yang terletak di Selat Bosphorus. Sebuah

bangunan yang sangat istimewa pada zamanya, sejarawan

berkebangsaan Yunani, Kristovoulos mengatakan bahwa ia, lebih mirip

kota kecil daripada benteng. Benteng ini diberi nama Bogazkesen,

bogas dalam bahasa Turki berarti Selat atau tenggorokan, kesen artinya

pemotong jadi bisa juga Bogazkesen diartikan sebagai pemotong

tenggorokan, yaitu pemotong selat sesuai dengan maksut pembuatanya.

Bab 5 berjudul Impregnable Defenses (pertahanan tak

tergoyahkan) yang berisi tentang kekuatan bertahan yang sulit untuk

ditembus. Tidak kurang dari 23 kali tembok darat Konstantinopel

pernah dikepung dan tidak satupun yang mampu menembusnya.

Meskipun pasukan salib dapat menguasai kota pada 1204, namun

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

31

mereka menembus kota lewat tembok bagian lautan, bukan tembok

bagian darat. Praktis tembok bagian darat Konstantinopel menyandang

gelar perfect, semua yang pernah berusaha menaklukkan

Konstantinopel dipaksa bertekuk lutut dan mengakui keunggulan sistem

pertahanan Konstantinopel, sampai Mehmed II mencoba menaklukkan

pada 1453.

Bab 6 berjudul Arms of Hope (harapan oleh senjata) yang berisi

harapan sultan Mehmed kepada meriam barunya namun keimanan

Islam telah mengajarkan kepadanya bahwa hanya Allah sumber

kemenangan pasukannya, agar mereka tidak bergantung selain kepada

Allah Swt. Sultan memerintahkan agar moncong meriamnya diukir

dengan kalimat “Tolong Ya Allah! Sang Sultan Muhammad Khan bin

Murad”

Bab 7 berjudul The Best Army (pasukan terbaik) yang berisi,

setiap Muslim adalah tentara yang siap mengembang Islam, baik

dengan perkataan maupun dengan perbuatan. Setiap Muslim dimotivasi

oleh agamanya untuk menjadi ksatria terbaik dan tentara terbaik. Dalam

banyak ayat-Nya, Allah menjadikan jihad fii sabilihi sebagai kemuliaan

tertinggi kaum Muslim sehingga syahid adalah kerinduan terbesar

mereka. Sultan Mehmed juga sangat menyadari bahwa selain ia harus

menempa dirinya sebagai pemimpin sebaik-baik pemimpin, ia pun

harus menjadikan pasukanya menjadi sebaik-baik pasukan, karena

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

32

Konstantinopel hanya dapat ditaklukkan dengan pemimpin dan pasukan

yang terbaik.

Bab 8 berjudul Numberless as Grains of Sands (terhitung sebagai

butir pasir) berisi, perhitungan-perhitungan dan taktik Sultan Mehmed

dalam menaklukkan Konstantinopel serta awal perjalanan Sultan

Mehmed dan pasukanya menuju Konstantinopel pada tangal 23 Maret

1453.

Bab 9 berjudul A Test of Faith (ujian iman) berisi, ujian besar

muncul dalam penaklukkan agung ini. Setelah kelelahan akibat

serangan selama 6 jam tanpa berhasil menembus tembok

Konstantinopel, kekalahan ini bukan hanya kekalahan korban jiwa

namun kerugian moril lebih besar dan lebih berbahaya.

Bab 10 berjudul Cul-de-Sac (jalan buntu) berisi, penyerbuan

Konstantinopel yang dilakukan pertama kalinya dari darat dan lautan

secara terpadu. Tetapi keadaan belum berpihak dari pasukan laut Sultan

Mehmed “terpaku. Tak berucap sepatah kata pun, ia berbalik lalu

meninggalkan lautan dengan kudanya”, penuh dengan kegalauan

kegalauan dan kegetiran.

Bab 11 berjudul Beyond The Eyes Can See (melihat lebih

daripada yang bisa dilihat mata) berisi, pemindahan kapal Utsmani dari

Double Columns di Selat Bosphorus melewati daratan Galata menuju

Valley of Spring di Teluk Tanduk Emas agar dapat mengatasi rantai

raksasa

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

33

Bab 12 berjudul Unwavering Resolution (resolusi yang tak

tergoyahkan) berisi pertempuran pada bulan Mei 1453 yang dilakukan

dengan sengit walaupun tidak dengan besar-besaran. Mehmed

memerintahkan agar serangan berkala baik dari daratan maupun lautan

dengan konsisten tetap dilakukan untuk menjaga semangat tempur

pasukan, sekaligus hal ini tentu sangat melelahkan bagi pasukan

bertahan yang dipaksa untuk bersiaga sepanjang waktu.

Bab 13 berjudul The Sign of Crescent (tanda bulan sabit) berisi

ketakutan pasukan dan penduduk Byzantium mendapat pertanda langit

itu. mereka bertanya “bukankah salib adalah lambang Utsmani yang

sering kita lihat dalam bendera mereka?”, bagi kaum Muslim

fenomena alam ini juga dijadikan sebuah pertanda baik dan bergembira

karenanya. Bulan sabit di dalam kebudayaan Utsmani memang sebuah

simbol penting yang telah lama melekat pada ingatan mereka.

Bab 14 berjudul The Secret of Victory (rahasia kemenangan)

berisi, rahasia penting kemenangan pasukan Muslim. Bahwasanya

kemenangan bukan terletak pada kekuatan fisik, apalagi karena strategi

perang. Satu-satunya kunci kemenangan, yaitu ketaatan kepada syariat

Allah dan menjauhi maksiat. Sultan betul-betul yakin bahwa

kemaksiatan salah seorang prajurit saja bisa berakibat fatal bagi

pengepungan ini.

Bab 15 berjudul The Promised Victory (kemenangan yang

dijanjikan) berisi, tentang kekalahan Byzantium dan akhir dari dinasti

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

34

keluarga Palaiologis selama 194 tahun. Konstantinopel telah kalah dan

jatuh sebelum matahari nampak di ufuk sebelah timur oleh tentara

Muslim.

Bab 16 berjudul Full of Islam (penuh Islam) berisi, segala sesuatu

yang ada di dalam Konstantinopel telah dijadikan Islam oleh Mehmed,

seperti halnya gereja Hagia Sophia yang dijadikan masjid kota, keadilan

Islam yang dirasakan hampir seluruh warga Konstantinopel, dan semua

kemegahan berpadu menjadi satu di kota baru kaum Muslim,

Konstantinopel telah menjadi duta Islam bagi dunia

Bab 17 berjudul Road to Roma (jalan ke Roma) berisi, setelah

penaklukan Konstantinopel sudah jelas, yaitu kota Roma. Jalan menuju

Roma terus-menerus dibangun, selain membebaskan wilayah Eropa di

sebelah Barat, Karaman juga dapat ditaklukkan pada 1468 sehingga

lengkaplah kekuasaan Utsmani di Asia.

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

35

BAB III

PENDIDIKAN KARAKTER

A. Deskripsi Pendidikan Karakter

Karakter adalah suatu hal yang unik hanya ada pada individual atau

pun pada suatu kelompok, bangsa. Karakter merupakan landasan dari

kesadaran budaya, kecerdasan budaya dan merupakan pula perekat budaya.

Sedangkan nilai dari sebuah karakter digali dan dikembangkan melalui

budaya masyarakat itu sendiri. Terdapat empat modal strategis yaitu sumber

daya manusia, modal cultural, modal kelembagaan, serta sumber daya

pengetahuan. Keempat modal tersebut penting bagi penciptaan pola pikir

yang memiliki keunggulan kompetitif sebagai suatu bangsa (Narwanti,

2011:27).

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa antara pendidikan

dan pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan serta saling berkaitan.

Pelaksanaan pendidikan karakter dan penerapannya dalam dunia pendidikan

Islam sangatlah diperlukan. Pendidikan karakter disebut pendidikan akhlak,

sebagai pendidikan nilai moralitas manusia yang disadari dan dilakukan

dalam tindakan nyata, proses pembentukan nilai dan sikap yang didasari pada

pengetahuan serta nilai moralitas yang bertujuan menjadikan manusia yang

utuh atau insan kamil.

Pendidikan karakter dan istilah yang sejenis telah lama dibicarakan

oleh berbagai pihak dalam kaitannya dengan generasi Indonesia seperti apa

yang hendak dihasilkan untuk menggantikan generasi berikutnya. Tentu saja

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

36

perbincangan mengenai pendidikan karakter telah ada pula sebelum

kemerdekaan atau sebelum terbentuknya Republik Indonesia.

Pada tahun 2000-an, pendidikan karakter mulai marak dibicarakan

lagi. Pendidikan karakter merupakan suatu istilah yang pada tahun-tahun

terakhir ini cukup sering dilekatkan dengan Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Ismadi, 2014: 1-2).

Menurut Koentjaraningrat dan Mochtar Lubis, karakter bangsa

Indonesia yaitu meremehkan mutu, suka menerabas, tidak percaya diri

sendiri, tidak berdisiplin, mengabaikan tanggung jawab, hipoktit, lemah

kreativitas, etos kerja buruk, suka feodalisme, dan tak punya malu. Karakter

lemah tersebut menjadi realitas dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-

nilai tersebut sudah ada sejak Indonesia masih dijajah bangsa asing beratus-

ratus tahun yang lalu. Karakter tersebut akhirnya mengkristalisasi pada

masyarakat Indonesia. Bahkan ketika bangsa ini sudah merdekapun karakter

tersebut masih melekat (Listyarti, 2012: 4-5).

Kondisi inilah yang kemudian melatarbelakangi lahirnya pendidikan

karakter oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai tahun 2011,

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

37

seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan

berkarakter. Apa sajakah 18 nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan

berkarakter bangsa yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang

tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Menurut presiden

Susilo Bambang Yudhoyono lima hal dasar yang menjadi tujuan Gerakan

Nasional Pendidikan Karakter. Gerakan tersebut dihadapkan mencintai

manusia Indonesia yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi. Lima hal dasar tersebut adalah:

1. Manusia Indonesia harus bermoral, berahlak, dan berperilaku baik.

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau menjadi masyarakat religius

yang anti kekerasan.

2. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan rasional.

Berpengetahuan dan memiliki daya nalar tinggi.

3. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inovatif dan mengejar

kemajuan serta bekerja keras mengubah keadaan.

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

38

4. Harus bisa memperkuat semangat. Seberat apapun masalah yang

dihadapi jawabannya selalu ada.

5. Manusia Indonesia harus menjadi patriot sejati yang mencintai bangsa

dan negara serta tanag airnya.

C. Fungsi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter berfungsi: pertama, mengembangkan potensi

dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Kedua,

memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur. Ketiga,

meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Di

antara fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah:

1. Pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi

berperilaku baik, ini bagi peserta didik yang telah mamiliki sikap dan

perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.

2. Perbaikan, memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk

bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang

lebih bermartabat.

3. Penyaring, untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya

bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang bermartabat.

D. Media Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang

mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik,

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

39

pemerintah, dunia usaha, dan media masa. Keluarga merupakan agen

sosialisasi pertama bagi seorang individu, melalui pendengaran, penglihatan,

serta pengamatan. Disinilah peran orangtua untuk turut membangun karakter

positif bagi anak.

Sekolah, sebagai organisasi pendidikan formal, membantu seorang

individu belajar dan berkembang. Sekolah tidak hanya mengajarkan

pengetahuan dan ketrampilan yang bertujuan mengembangkan intelektual

saja, tetapi juga mempengaruhi kemandirian, tanggung jawab, dan tata tertib.

Melalui sekolah dapat pula memfasilitasi pembentukan kepribadian siswa

sesuai nilai dan norma, mewariskan nilai-nilai budaya, serta mendorong

partisipasi demokrasi masyarakat.

Media massa terdiri atas media cetak, dan media elektronik. Media

massa memiliki peranan penting dalam proses sosialisasi. Kehadiran media

massa sangat mempengarui tindakan dan sikap angota masyarakat terutama

anak-anak. Nilai-nilai dan norma yang disampaikan akan tertanam dalam diri

anak melalui penglihatan maupun pendengaran yang dilihat dalam acara.

Oleh karena itu, media massa bisa menjadi media yang efektif dan strategis

untuk menyampaikan dan menanamkan nilai-nilai positif.

E. Macam-macam Pendidikan Karakter

Dari nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dikelompokkan menjadi

lima, yaitu; (1) nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan

Tuhan Yang Maha Esa, (2) nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubunganya

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

40

dengan diri sendiri, (3) nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya

dengan sesama, (4) nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya

dengan lingkungan, dan (5) nilai-nilai pendidikan karakter dalam

hubungannya dengan kebangsaan. Rincian nilai-nilai pendidikan karakter

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan Tuhan

Yang Maha Esa.

Pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang

Maha Esa yaitu religius. Religius merupakan sarana ibadah yang

mendekatkan manusia dengan hal di luar jangkauannya, yang

memberikan jaminan dan keselamatan bagi manusia dalam

mempertahankan moralnya.

Religius

Religius adalah proses mengikat kembali atau bisa dikatakan

dengan tradisi, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan

peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang

berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan

(Listyarti, 2012: 5). Berkaitan dengan nilai di atas yaitu segala pikiran,

perkataan, dan perbuatan seseorang yang diupayakan dan dilakukan

selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau ajaran agama.

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

41

2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan Diri

Sendiri.

Nilai pendidikan karakter yang berhubungan dengan diri sendiri

terdapat delapan karakter diantaranya sebagai berikut: jujur, tanggung

jawab, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan gemar

membaca.

a. Jujur

Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan (Listyarti, 2012: 6). Jujur merupakan sifat

dan sikap yang paling berharga bagi seseorang. Dengan berkata jujur

tentu merupakan hal luar biasa yang berani menegaskan yang

sebenarnya.

Kesadaran akan pentingnya jujur dalam hidup harus

ditumbuhkan sejak kecil. Pendidikan dari keluarga dan sekolah harus

mementingkan kejujuran seorang anak. Sebisa mungkin diupayakan

agar anak senantiasa senang berbuat jujur.

Jujur adalah berlaku benar dan baik dalam segala perkataan

maupun perbuatan. Kejujuran yang harus diterapkan bukanlah suatu

hal yang mudah, dibutuhkan kesadaran dan latihan agar sifat tersebut

benar-benar menjadi prinsip hidup. Kesadaran berawal dari

pengetahuan, seseorang harus ditanamkan pengetahuan mengenai

pentingnya jujur dan apa akibat tidak jujur.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

42

b. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap dirinya maupun orang lain dan lingkungan

(Listyarti, 2012: 8). Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia

akan tindakan yang dilakukannya baik yang disengaja maupun tidak,

dan sudah menjadi kodrat manusia dibebani suatu tanggung jawab

karena ia menyadari akibat baik dan buruk perbuatannya. Maka

seseorang harus bertanggung jawab terhadap apa yang sudah

diberikan atau dibebankan kepadanya, dan melaksanakan

kewajibannya itu dengan baik dan benar.

Manusia bertanggung jawab terhadap tindakan mereka.

Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya

pada berbagai norma, di antaranya adalah nurani sendiri dan standar

nilai setiap pribadi. Norma-norma nilai ini dapat dibentuk dengan

berbagai macam cara.

c. Disiplin

Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (Listyarti, 2012: 6).

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan

belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai

pekerjaannya. Disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan

ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

43

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang,

karena berfungsi sebagai alat menyesuaikan diri dalam lingkungan

yang ada. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap,

perilaku, dan tata tertib kehidupan berdisiplin yang akan mengantar

seseorang menuju kesuksesannya.

d. Kerja Keras

Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan

tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya (Listyarti,

2012: 6). Kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa

mengenal lelah dan selalu mengutamakan kepuasan hasil pada setiap

kegiatan yang dilakukan. Bekerja keras mempunyai sifat yang

bersungguh-sungguh untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai,

dapat memanfaatkan waktu secara optimal sehingga terkadang tidak

mengenal waktu, jarak, dan kesulitan yang dihadapi dengan

semangat yang tinggi untu meraih hasil yang baik dan maksimal.

e. Kreatif

Kreatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah

dimilikinya (Listyarti, 2012: 6). Nilai kreatif ini mengandung arti

pengungkapan ide-ide seseorang terhadap suatu cara atau suatu

pekerjaan yang menghasilkan inovasi baru. Kreatif merupakan suatu

kemampuan untuk memahami, mengintrepretasi pengalaman dan

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

44

memecahkan masalah dengan cara yang baru sehingga dapat

menciptakan ide-ide yang dapat berkembang.

f. Mandiri

Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah

tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

(Listyarti, 2012: 6). Kemandirian merupakan sikap yang

memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas melakukan sesuatu

atas dorongan sendiri dan kemampuan mengatur diri sendiri, sesuai

dengan hak dan kewajibannya sehingga dapat menyelesaikan sendiri

masalah-masalah yang dihadapi tanpa meminta bantuan dari orang

lain dan dapat bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang

telah di ambil.

Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat

mempengaruhi kepribadian seseorang, lingkungan keluarga dan

masyarakat yang baik akan membentuk kepribadian dalam hal ini

adalah kemandiriannya. Sikap orang tua yang tidak memanjakan

anak akan menyebabkan anak berkembang secara wajar dan

sebaliknya anak yang dimanjakan akan mengalami kesukaran dalam

hal kemandiriannya.

g. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat,

dan didengar (Listyarti, 2012: 6). Manusia adalah makhluk yang

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

45

sempurna diciptakan Tuhan di muka bumi ini. Karena dianugerahkan

dengan berbagai alat indera dan akal pikiran. Sudah menjadi kodrat

dari manusia memiliki rasa ingin tahu, menyebabkan manusia selalu

berfikir dalam rangka mempertahankan kehidupannya. Manusia

merupakan makhluk yang dapat dan akan selalu berfikir. Mereka

akan selalu memiliki hasrat rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu merupakan naluri alami, rasa ingin tahu

menganugerahkan manfaat kelangsungan hidup manusia. Semua

orang pemikir besar, para jenius, adalah orang-orang dengan

karakter penuh rasa ingin tahu. Nilai rasa ingin tahu ini merupakan

cerminan keaktifan seseorang dalam mempelajari sesuatu untuk

menambah pengetahuan atau pemahaman seseorang.

h. Gemar Membaca

Gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

(Listyarti, 2012: 7). Membaca merupakan suatu media belajar yang

sangat efektif di dalam pendidikan. Dengan banyak membaca maka

akan memperoleh suatu ilmu yang tidak mungkin dimiliki oleh orang

yang tidak suka membaca. Seseorang yang gemar membaca akan

banyak mendapatkan pengetahuan dalam berbagai bidang, baik

dalam ilmu pengetahuan, perekonomian, maupun sejarah sosial.

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

46

3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan

Sesama.

Nilai pendidikan karakter yang hubungannya dengan sesama,

terdapat empat karakter yaitu: menghargai prestasi, demokratis, peduli

sosial, dan bersahabat. Penjabarannya adalah sebagai berikut.

a. Menghargai Prestasi

Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang

mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain

(Listyarti, 2012: 7). Nilai ini perlu diterapkan dalam kehidupan,

karena dengan menghargai prestasi dapat memotivasi diri sendiri dan

orang lain agar dapat maju dan berkembang.

Menghargai prestasi adalah menghargai karya orang lain dan

menghormati hasil usaha, ciptaan, dan pemikiran. Karena dengan

sikap seperti itu kehidupan akan berjalan dengan tenteram dan

damai, sehingga setiap orang akan menyadari pentingnya sikap

saling menghormati dan menghargai.

b. Demokratis

Demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain (Listyarti,

2012: 6). Nilai demokratis ini perlu diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari, karena akan menghasilkan keseimbangan antara hak dan

kewajiban seorang individu dengan individu lain. Demokratis

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

47

merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara

untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

c. Peduli Sosial

Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan (Listyarti, 2012: 7). Manusia diciptakan Allah sebagai

makhluk sosial, yaitu makhluk yang senantiasa mengadakan

hubungan dengan sesamanya. Kerja sama antara orang lain dapat

terbina dengan baik apabila masing-masing pihak memiliki

kepedulian sosial. Oleh karena itu sikap ini sangat dianjurkan dalam

Islam. Sebagai makhluk sosial sudah menjadi kewajibannya untuk

memberi bantuan dan perhatian pada orang lain.

d. Bersahabat

Bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain (Listyarti,

2012: 7). Nilai ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

karena sahabat merupakan seseorang yang selalu menemani dan

membantu dalam keadaan apapun, sahabat juga termasuk teman

dekat yang selalu menemani disaat seseorang senang ataupun susah.

4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan

Lingkungan.

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

48

Nilai pendidikan karakter yang berhubungan dengan lingkungan

terdapat dua karakter, yaitu: peduli lingkungan, dan toleransi.

Penjabarannya adalah sebagai berikut.

a. Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya

dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi (Listyarti, 2012: 7). Peduli lingkungan

merupakan suatu sikap peduli terhadap lingkungan yang diwujudkan

dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi yang dapat

meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap

perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.

b. Toleransi

Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang

lain yang berbeda dari dirinya (Listyarti, 2012: 6). Nilai toleransi ini

menjunjung tinggi rasa tenggang rasa antar sesama agama, suku,

etnis dan lainnya demi keberlangsungan kehidupan yang harmonis

dan rukun. Toleransi juga membiarkan orang lain berpendapat lain,

melakukan hal yang tidak sependapat dengan seseorang tanpa

diganggu. Agama juga mengajarkan agar toleransi terhadap

kepercayaan lain.

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

49

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan

Kebangsaan.

Nilai pendidikan karakter yang berhubungkan dengan kebangsaan

terdapat tiga karakter, yaitu: semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan

cinta damai. Penjabaranya adalah sebagai berikut.

a. Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan adalah cara berpikir, bertindak dan

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan kelompoknya (Listyarti, 2012: 7). Nilai ini

sangat menjunjung tinggi rasa semangat kebangsaan serta

menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau

kelompok. Semangat kebangsaan dapat dikatakan sebagai sebuah

situasi kejiwaan di mana kesetiaan seseorang kepada negara atas

nama sebuah bangsa, memperjuangkan kepentingan bangsanya dan

mengabdikan diri kepada bangsa dan negaranya.

b. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa (Listyarti, 2012: 7). Nilai ini tidak jauh berbeda

dengan nilai semangat kebangsaan, yang membedakan yaitu lebih

mementingkan kepentingan negara dibandingkan dengan

kepentingan pribadi atau kelompok. Rasa mencintai tanah air berarti

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

50

rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala macam

ancaman dan gangguan yang datang dari bangsa manapun.

c. Cinta Damai

Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya, diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan

budaya), serta negara. (Listyarti, 2012: 7). Seseorang yang bisa

menghargai perbedaan dengan tidak menghina atau melakukan

kekerasan terhadap orang lain, cinta damai itu ketika seseorang

mendapatkan suatu masalah dan tidak menanggapinya dengan

emosi, orang yang cinta damai akan menanggapi suatu masalah

dengan kepala dingin tidak membuat masalah semakin besar, karena

kedamaian itu lebih penting dari pada membuat masalah semakin

besar.

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

51

BAB IV

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM BUKU MUHAMMAD AL-FATIH 1453

A. Pendidikan Karakter Dalam Buku Muhammad Al-Fatih 1453.

Nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453

karya Felix Y. Siauw banyak ditunjukkan dalam bentuk deskripsi cerita,

dialog antar tokoh, maupun respon para tokoh dalam menyikapi sesuatu.

Dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 ini terdapat dialog percakapan

langsung dan juga deskripsi cerita. Karena percakapan dan cerita ini

berbentuk tulisan sehingga lebih mudah untuk dilihat dan dibaca berulang-

ulang.

Kalimat-kalimat dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 merupakan

kumpulan sejarah dan ide yang dituangkan oleh pengarang. Namun,

terkadang pesan yang disampaikan oleh pengarang dipahami berbeda oleh

pembaca. Sebab itu, kalimat-kalimat yang lebih jelas akan lebih mudah

dipahami oleh pembaca, dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang

pun dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah. Untuk melihat pesan

dibalik deskripsi cerita, maka penulis dalam skripsi ini menyampaikannya

dalam bentuk potongan paragraf atau kalimat.

Penulis akan menjabarkan nilai-nilai pendidikan karakter yang

terdapat dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw.

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

52

Adapun nilai-nilai pendidikan karakter terbagi dalam lima cakupan yaitu

nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang

Maha Esa, nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan diri

sendiri, nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan sesama,

nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, nilai-

nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan kehidupan berbangsa

dan bernegara. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku Muhammad Al-

Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw, dijabarkan sebagai berikut:

1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan Tuhan

Yang Maha Esa

Religius

Religius atau ketaatan beribadah, yaitu pikiran, perkataan, dan

tindakan seseorang yang diupayakan untuk selalu menjalankan ajaran

agamanya (Zuchdi, 2013: 26). Seseorang yang melaksanakan ibadah

dengan taat, segala perkataan dan perbuatan yang dilakukannya sesuai

dengan ajaran agama yang dianutnya. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter religius adalah

sebagai berikut:

“Dari semua hal yang ada pada Mehmed II, tentu saja yang

paling mempesona pada dirinya adalah kedekatanya dengan

Allah SWT. Mehmed sangat menyadari bila keinginanya untuk

menjadi ahlu bisyarah sangat dipengaruhi dengan kedekatanya

dengan yang Maha Memenangkan dan Maha Menolong. Oleh

karenanya, telah sampai kepada ummat Muslim bahwa Mehmed

selalu menyibukkan diri dengan bertaqarrub kepada Allah. Dia

adalah satu-satunya panglima yang tidak pernah masbuq dalam

shalatnya, bahkan dia selalu menunaikannya dalam keadaan

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

53

berjama’ah. Mehmed juga selalu menjaga shalat malamnya

sebagai mahkota dirinya dan menjadikan shalat rawatib

sebagai pedangnya. Tidah sekalipun Mehmed pernah

melewatkan shalat malam dan shalat rawatib semasa baligh

hingga ia meninggal.” (Siauw, 2013: 49-50).

“Selain itu, Sultan juga seringkali shalat berjama’ah dengan

pasukanya, memberikan taushiyah dan mengingatkan akan

kemuliaan pasukan yang dapat menaklukkan Konstantinopel,

untuk menjaga kadar keimanan dan semangat mereka. Sultan

juga menempatkan ulama di setiap barak tentaranya, untuk

memastikan keikhlasan niat mereka dan kedekatan mereka

kepada Zat yang Maha Kemenangan.” (Siauw, 2013: 107).

Kutipan cerita di atas menggambarkan seorang Sultan Mehmed

yang sangat religius yang selalu mendekatkan dirinya hanya kepada

Allah SWT, tidak pernah melalaikan shalatnya yang selalu

dikerjakannya dengan berjama’ah, dan selalu menjaga shalat

malamnya serta shalat rawatib, Sultan Mehmed merupakan satu-

satunya panglima yang selalu menyibukkan dirinya bertaqarrud

kepada Allah SWT Yang Maha Memenangkan dan Yang Maha

Menolong. Sultan juga selalu menjaga ibadah para pasukan perangnya

dalam penaklukkan Konstantinopel agar menjadi pasukan yang

dimuliakan oleh Allah SWT, itu merupakan pendidikan karakter yang

patut dijadikan sebagai contoh. Allah berfirman dalam surat Al-

Baqarah ayat 21.

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu

dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,(Q.S.

Al-Baqarah:21).

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

54

2. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan Diri

Sendiri

a. Jujur

Jujur adalah menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara

apa yang dikatakan dan dilakukan, berani karena benar, dapat

dipercaya, dan tidak curang (Samani dan Hariyanto, 2013: 51). Segala

sesuatu yang dilakukan dan dikatakan harus sama dengan informasi

dan fenomena yang terjadi. Kutipan cerita yang menggambarkan

tentang nilai pendidikan karakter jujur adalah sebagai berikut:

“Terlepas banyak penulis Barat yang mendiskreditkan pasukan

Muslim Utsmani kerena kebencian mereka dan mengingkari

bahwa keberhasilan Utsmani juga didukung oleh nilai

keluhuran Islam yang ada pada tentaranya. Namun, tidak

sedikit juga penulis Barat yang jujur mengakui kekuatan tentara

Muslim, sebagaimana yang disampaikan oleh pengembara

Prancis, Bertrandon de la Broquiera yang bertemu tentara

Muslim pada 1430-an: mereka sangat rajin, terbiasa bangun

lebih awal dan sederhana, ketika perintah sudah diberikan

mereka patuh berbaris rapi dalam keheningan. Saya harus

mengakui bahwa dalam semua pengalaman saya yang beragam,

saya selalu mengenal orang-orang Turki sebagai orang yang

jujur dan loyal serta ketika mereka dibutuhkan untuk

menunjukkan keberanian, mereka tidak pernah gagal

melekukanya.” (Siauw, 2013: 116).

Kutipan cerita di atas menggambarkan pendidikan karakter

dalam aspek kejujuran, ada beberapa penulis barat yang menceritan

tentang keadaan tetara Muslim. Penulis tersebut dengan jujur

mengakui kekuatan tentara Muslim dan menceritakan segala hal yang

dilakukan oleh tentara Muslim, dari kebiasaan tentara Muslim hingga

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

55

apa yang dilakukan oleh tentara Muslim yang tidak pernah diingkari.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Anfal ayat 58.

“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari

suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada

mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berkhianat.” (Q.S. Al-Anfal:58 ).

b. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk

menjalankan kewajiban karena dorongan dari dalam dirinya, atau

biasa disebut dengan panggilan jiwa (Munir, 2010:90). Melakukan

suatu tugas dengan sepenuh hati, berusaha keras untuk mencapai suatu

tujuan yang diinginkan dan yakin terhadap pilihan dan keputusan

yang diambil. Kutipan cerita yang menggambarkan tentang nilai

pendidikan karakter tanggung jawab adalah sebagai berikut:

“Murad menyerahkan tahta sultan kepada Mehmed II untuk

memastikan anaknya dapat menjalankan tugasnya dengan baik

semasa ia masih hidup dan mempercayakan pengawasanya

pada Halil Pasha, wazir kepercayaannya untuk mendidiknya

tentang tugas-tugas seorang sultan dan kepemimpinan.” (siauw,

2013:51).

“Mehmed membangun benteng barunya dengan tiga menera

utama yang dia dedikasikan kepada ketiga wazirnya; Halil

Pasha, Zaganos Pasha dan Saruja Pasha. Masing-masing

deberikan porsi pembangunan benteng berdasarkan master

desain dan masing-masing wazir bertanggung jawab terhadap

bagiannya sendiri, Halil Pasha diberikan bagian menara timur

dekat gerbang benteng, Saruja Pasha mendapatkan bagian

sebelah utara sementara Zaganos Pasha bertanggung jawab

atas pembangunan menara bagian selatan.” (Siauw, 2013: 71).

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

56

Kutipan cerita di atas menggambarkan diberikanya sebuah

tanggung jawab berupa tahta Sultan kepada Mehmed dari ayahnya

Murad, dan Murad juga memberikan tanggung jawab kepada Halil

Pasha seorang kepercayaannya untuk mendidik Mehmed dalam hal

penugasannya dan kepemimpinannya, ada juga dalam kutipan cerita di

atas menggambarkan tanggung jawab yang diberikan kepada tiga

wazir Sultan yang berupa pembangunan sebuah benteng baru Sultan

Mehmed, dan itu merupakan pendidikan karakter dalam aspek

tanggung jawab yang perlu dicontoh agar terbina kerakter yang

bertanggung jawab. Allah SWT berfirman:

“tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

diperbuatnya.” (Q.S. Al-Muddatstsir:38).

Ayat di atas mengajarkan bahwa setiap individu harus

bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Islam

mengajarkan bahwa apa saja yang dilakukan manusia, keburukan dan

kebaikan akan mendapatkan ganjaran atau balasan dari Allah.

c. Disiplin

Disiplin adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan ketertiban

dan kepatuhan terhadap berbagai ketentuan dan peraturan (Zuchdi,

2013:27). Disiplin yang telah terbina itu akan sulit untuk diubah,

karena telah menyatu dengan pribadinya. Disiplin diri menjadi kata

kunci kemajuan dan kesuksesan serta kebesaran orang-orang besar

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

57

yang pernah hidup dalam sejarah. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter disiplin adalah

sebagai berikut:

“Sultan juga menekankan pentingnya kedisiplinan kepada

pemimpin, mematuhi setiap arahan dan komando yang

diberikan kepada mereka tanpa keraguan sedikit, kalian harus

bergerak maju tanpa gaduh dan tanpa suara, sebaliknya ketika

harus berteriak maka harus dilakukan sekeras mungkin.”

(siauw, 2013:235).

Kutipan cerita di atas menggambarkan sikap disiplin yang

ditanamkan Sultan Mehmed terhadap para tentaranya dengan

mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan tanpa ada

keraguan, itu merupakan sikap pendidikan karakter yang berupa

kedisiplinan yang perlu dicontoh karena sikap disiplin sangat penting

dilaksanakan ketika mendapatkan perintah dan menjalankan

kewajiban yang diberikan. Tidak hanya itu, sikap disiplin juga harus

ditanamkan sejak dini untuk membentuk karakter yang baik yang

nantinya akan berguna terhadap apapun yang dikerjakan. Seperti

kegiatan di sekolah diantaranya disiplin masuk sekolah, disiplin

mengerjakan tugas yang diberikan, disiplin dalam peraturan-peraturan

sekolah, dan juga yang lainya. Allah berfirman:

... “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu”. (QS. An-

Nisa’4:59).

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

58

d. Kerja Keras

Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya (Zakiyah dan Rusdiana,

2014: 112). Kerja keras merupakan suatu upaya yang terus dilakukan

tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

menjadi tugasnya hingga tercapai. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter kerja keras adalah

sebagai berikut:

“Resolusinya pasti, keputusannya sudah final bahwa

Konstantinopel harus dibebaskan pada masanya dan di

tangannya. Pemikiran ini sudah cukup untuk membuatnya

terjaga sepanjang malam. Tangannya sibuk membuat sketsa

pertahanan Konstantinopel hasil penelitian pribadinya pada

Agustus di musim panas tahun lalu dan merencanakan strategi

yang tepat untuk pengepungannya.” (Siauw, 2013:92).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed yang

bekerja keras menyusun strategi perang untuk menaklukkan

Konstantinopel yang sudah membuat Sultan sangat sibuk, karena

Konstantinopel harus segera dibebaskan. Hal itulah yang dilakukan

oleh Sultan Mehmed dengan sungguh-sungguh tidak bermalas-

malasan. Kerja keras merupakan sebuah karakter yang dilakukan

untuk mengubah sebuah keadaan, dan bagi yang mau bekerja keras

dengan sungguh-sungguh seperti Sultan Mehmed pasti akan

mendapatkan hasil yang terbaik. Allah berfirman dalam surat Az-

Zumar ayat 39 tentang bekerja.

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

59

Katakanlah: “Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan

keadaanmu, sesungguhnya aku bekerja (pula), maka kelak kamu

akan mengetahui,(Q.S.Az-Zumar:39).

e. Kreatif

Kreatif adalah mampu menyelesaikan masalah secara inovatif,

luwes, kritis, berani mengambil keputusan dengan cepat dan tepat,

menampilkan sesuatu secara luar biasa, memiliki ide baru, ingin terus

berubah, dapat membaca situasi dan memanfaatkan peluang baru

(Samani dan Hariyanto, 2013: 51). Berfikir untuk melakukan sesuatu

dengan mengembangkan ide-ide yang ada dengan hal-hal yang baru,

menarik dan lebih baik. Kutipan cerita yang menggambarkan tentang

nilai pendidikan karakter kreatif adalah sebagai berikut:

“Abdullah bin Sa’ad bukanlah berucap tanpa hitugan, pada

abad ke-7 komposisi kapal perang mengalami evolusi.

Walaupun jenis dromon masih mendominasi kapal-kapal perang

yang ada pada zaman itu, tetapi kapal dibuat dengan ukuran

yang lebih besar dan pertahanan yang lebih kuat, namun

dengan gerakan yang lebih lambat. Perubahan komposisi

formasi kapak juga berpengaruh dalam taktik perang, taktik

menghancurkan kapal dengan alat pelantak juga

dikombinasikan dengan cara mendekatkan kapal satu sama lain

dan pasukan marinir berperang tidak ubahnya seperti

pertempuran darat. Hal ini keuntungan besar buat pasukan

Muslim yang terbiasa melakukan perang jarak dekat. Dari segi

perlengkapan kapal perang, kapal-kapal Muslim tidak

secanggih kapal perang Konstantinopel maka mereka segera

mengikatkan kapal mereka pada kapal-kapal Byzantium.

Membatasi pergerakannya dan melakukan peperangan jarak

dekat layaknya peperangan di daratan.” (Siauw, 2013:19-20).

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

60

Kutipan cerita di atas menggambarkan para tentara Utsmani

sangat kreatif dalam peperangan tersebut dengan cara mendekatkan

kapal mereka kepada kapal musuh, sehingga menguntungkan bagi

tentara Utsmani karena terbiasa melakukan pertempuran jarak dekat

seolah-olah mereka berperang di daratan. Kreatif merupakan berfikir

dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari

sesuatu yang telah dimiliki seperti yang dilakukan oleh tentara

Ustmani dalam menyusun strategi perang. Allah berfirman:

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya

atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah

keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768]

yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia, (Q.S. Ar Ra’d:11)

f. Mandiri

Mandiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

keadaan dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung pada orang lain.

Soaekarno, Presiden Indonesia pertama, mengumandangkan istilah

berdikari, yakni berdiri di atas kaki sendiri, untuk membangkitkan

sikap mandiri bangsa ini dari pengaruh dan kekuatan bangsa asing

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

61

(Nashir, 2013:86). Karakter mandiri sangat penting dan harus melekat

dalam diri seseorang, dengan kemandirian seseorang akan lebih

memaknai kehidupannya tanpa bergantung pada orang lain. Kutipan

cerita yang menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter mandiri

adalah sebagai berikut:

“Benak Sultan berkecamuk, ambisinya jelas, tapi dia banyak

memerlukan banyak informasi dan perencanaan tambahan

untuk melakukan hal paling besar dalam hidupnya. Penaklukan

Konstantinopel memenuhi seluruh pandangan dan pikirannya.

Malam-malam di akhir musim dingin 1453 tidak jarang

dilewatinya tanpa tidur, semangat tampaknya telah memacu

adrenalin yang membius tubuhnya dari rasa lelah. Puluhan

sketsa pertahanan Konstantinopel hasil penelitian dan

penyelidikan pribadinya pada 1452 lalu terhampar di

depannya...” (Siauw, 2013:121).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed yang

mandiri, Sultan mencari sendiri informasi tentang keadaan kota

Konstantinopel dan menyusun strategi peperangan penuh semangat

tanpa rasa lelah. Itulah yang perlu kita contoh sikap kemandirian dari

seorang Sultan Mehmed yang memiliki ambisi sangat kuat untuk

menaklukkan kota Konstantinopel. Allah berfirman:

Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut

kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang

membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya, (Q.S. Al-

Mukminun:62).

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

62

g. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya

untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar (Zakiyah dan Rusdiana, 2014:

112). Keingintahuan akan sesuatu menyebabkan seseorang akan

mendekati, mengamati, ataupun mempelajari suatu benda ataupun

suatu hal lainnya. Kutipan cerita yang menggambarkan tentang nilai

pendidikan karakter rasa ingin tahu adalah sebagai berikut:

“Ketika ilham strategi perang yang sempurna untuk membuka

pintu Konstantinopel tidak kunjung datang, sering pula Sultan

menyamar sebagai penduduk biasa pada malam harinya dan

berbaur dengan masyarakat untuk mengetahui pendapat mereka

tentang penaklukan yang akan dilakukannya. Sultan memastikan

bahwa opini umum yang terbentuk di masyarakat mendukung

rencananya dan dapat memberikan sokongan yang memadai.”

(Siauw, 2013:122).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed yang

rela menyamar menjadi orang biasa dan berbaur dengan penduduk

sekitar untuk mencari tahu pendapat para masyarakat tentang

penaklukkan kota Konstantinopel. Sikap dan tindakan yang selalu

berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar ditunjukkan oleh Sultan

Mehmed yang ingin mengetahui pendapat para penduduk.

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

63

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-

orang yang berakal, (Q.S. Ali Imran:190).

h. Gemar Membaca

Gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk

membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

(Zakiyah dan Rusdiana, 2014: 113). Semakin banyak waktu yang

tersedia untuk membaca, maka semakin banyak ilmu, pengetahuan,

dan pengalaman yang akan diperoleh. Membaca tidak harus dengan

buku atau sesuatu yang bertulis, membaca dapat dilakukan dimana

saja kapanpun, membuat seseorang akan lebih cerdas daripada yang

tidak banyak membaca Kutipan cerita yang menggambarkan tentang

nilai pendidikan karakter gemar membaca adalah sebagai berikut:

“Mehmed bertindak cepat untuk mengantisipasi segala

kemungkinan, pada 29 Agustus – 1 September 1452, ia

menyelinap ke Teluk Tanduk Emas untuk mempelajari

Konstantinopel dengan detail dari dekat, membuat catatan

untuk persiapan perang dan analisa geografis dan sagala hal

disekelilingnya untuk mendapatkan celah kelemahan pada

pertahanan Konstantinopel.” (Siauw, 2013:73).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed

menyelinap ke Teluk Emas hanya untuk mempelajari kelemahan

Konstantinopel lebih detail dan dari dekat. Banyak cara yang Sultan

lakukan untuk mendapatkan celah kelemahan kota Konstantinopel di

antaranya dengan membuat catatan dan menganalisa geografis di

sekelilingnya. Gemar membaca merupakan kebiasaan seseorang untuk

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

64

menambah pengetahuan dan informasi dengan meluangkan waktunya

untuk membaca buku. Allah berfirman:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah,

dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,yang mengajar (manusia)

dengan perantaran kalam, (Q.S. Al-‘Alaq:1-4).

3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan Sesama

a. Menghargai Prestasi

Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang mendorong

dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat

dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain (Zakiyah

dan Rusdiana, 2014: 113). Memberikan kesempatan pada seseorang

untuk menampilkan ide, bakat dan kreasi yang dimilikinya, serta

memberikan pujian atau penghargaan apabila telah melaksanakan

tugas dengan baik, memunculkan ide yang cemerlang atau

memunculkan sebuah karya. Kutipan cerita yang menggambarkan

tentang nilai pendidikan karakter menghargai prestasi adalah sebagai

berikut:

“Mehmed segera memerintahkan bawahanya untuk

memperlakukan Orban dengan baik dan membayar keahliannya

4x lipat dari permintaan Orban.” (Siauw, 2013:96).

“Sultan memasuki gerbang kota, mengagumi isi di dalamnya

dan mengalir dari lisannya puji dan syukur kepada Tuhannya,

sang pemberi kenikmatan... Seusai bersyukur kepada Tuhannya,

Mehmed berbalik kepada seluruh pasukannya yang berjumlah

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

65

70.000 atau 80.000 dan mengucapkan selamat kepada mereka.”

(Siauw, 2013:255).

“Harta rampasan perang dibagi menurut hukum syariat setelah

dikumpulkan semuanya di depan Sultan. Setiap prajurit yang

mengikuti perang dibagi berdasarkan hukum-hukum Islam pula.

Mehmed memberikan hadiah tambahan bagi prajurit yang

berjasa ataupun kepada keluarga tentara yang gugur dalam

peperangan.” (Siauw, 2013:258).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed yang

menghargai keahlian Orban dengan membayar 4x lipat dari permintaan

Orban sebelumnya. Sikap menghargai prestasi juga ditunjukkan Sultan

dengan mengucapkan selamat kepada para pasukannya seusai

mengucap syukur kepada Tuhannya. Selain itu Sultan Mehmed juga

menghargai prestasi bagi para prajurit yang berjasa ataupun pada

keluarga tentara yang gugur dalam peperangan dengan memberikan

hadiah tambahan. Itulah karakter yang dimiliki Sultan Mehmed yang

dapat dijadikan sebagai teladan hidup. Allah berfirman:

karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia

dan pahala yang baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-

orang yang berbuat kebaikan, (Q.S. Ali Imran:148).

b. Demokratis

Demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain (Zakiyah dan

Rusdiana, 2014: 112). Mewujudkan negara yang aman dan

bemberikan hak-hak kepada rakyatnya secara adil, mewujudkan

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

66

sistem pemerintahan suatu negara yang demokratis. Memberikan

pelayanan yang terbaik untuk seluruh rakyatnya. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter demokratis adalah

sebagai berikut:

“Segera setelah penaklukan Konstantinopel, Sultan Mehmed

memindahkan ibukota Utsmani ke kota itu dan memerintah

rakyatnya dengan sangat adil. Kemampuannya dalam urusan

administrasi dan pengelolaan kota sama baiknya ketika ia

berhadapan dengan pasukan perang. Mehmed Al-Fatih adalah

Sultan pertama yang mengodifikasi aturan-aturan hukum dalam

setiap urusan-urusan, yang selanjutnya akan disempurnakan

oleh keturunannya, Khalifah Suleyman II yang dikenal sebagai

Al-Qaruni, sang pembuat hukum. Sultan mengatur semuanya

dengan hukum-hukum yang rinci, baik dalam bidang

pendidikan, pemerintahan, kepegawaian, peradilan, kesehatan,

militer, seni dan budaya, perdagangan, sampai hukum-hukum

sipil. Tidak heran bila pada masa pemerintahannya, banyak

diantara penduduk Yunani yang memilih Islam sebagai agama

baru mereka.” (Siauw, 2013: 261).

Kutipan cerita di atas menggambarkan bahwa Sultan Mehmed

setelah memindahkan ibukota Utsmani ke Konstantinopel

kepemimpinan Sultan dianggap sangat adil terhadap rakyatnya dalam

hal administrasi dan pengelolaan kota, selain itu Sultan juga

demokratis dalam hal pendidikan, pemerintahan, kesehatan, militer,

seni budaya, perdagangan sampai hukum-hukm sipil. Semua itu

diperlakukan dengan adil oleh Sultan Mehmed dan karakter tersebut

dapat dijadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari. ). Allah

berfirman:

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

67

Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan

ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak

bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya,

baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah

ditetapkan, (Q.S. An Nisaa’: 7).

c. Peduli Sosial

Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin

memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan

(Zakiyah dan Rusdiana, 2014: 113). Rasa yang timbul dari dalam hati

untuk memberikan bantuan kepada yang lebih membutuhkan secara

ikhlas tidak ada paksaan, dan tidak memikirkan waktu, usia, bahkan

harta. Kutipan cerita yang menggambarkan tentang nilai pendidikan

karakter peduli sosial adalah sebagai berikut:

“Adapun terhadap tawanan-tawanan perang, Sultan Mehmed

menerapkan hukum syariat Islam kepada mereka. Sebagian

besar daripada tawanan perang dibebaskan dan sebagian besar

yang lain lagi ditebus dengan emas dan perak, Sultan bahkan

menebus beberapa tawanan perang dengan harta pribadinya.”

(Siauw, 2013: 258)

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed sangat

peduli terhadap para prajurit perang yang menjadi tawanan musuh,

kepeduliannya itu ditunjukkan dengan membebaskan para tawanan

perang. Cara yang dilakukannya menebus dengan emas dan perak

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

68

bahkan Sultan menebus beberapa tawanan perang dengan harta

pribadinya. Itulah sikap peduli sosial yang ditunjukkan Sultan

Mehmed yang rela menolong sesamanya dengan cara apaun. Allah

berfirman:

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang

munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab

beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka

ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang

yang fasik, (Q.S. Ali ‘Imran:110).

d. Bersahabat

Bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain (Zakiyah dan

Rusdiana, 2014: 113). Bersahabat membuat seseorang lebih mudah

untuk bergaul dan saling bertukar pikiran karena memiliki banyak

teman yang mau mendengar dan membantu jika ada seorang sahabat

yang sedang mengalami kesusahan. Bersahabat dapat dengan siapa

saja asalkan tetap sesuai dengan norma agama. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter bersahabat adalah

sebagai berikut:

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

69

“Mehmed pun menyetujui hampir setiap permintaan dari

negara-negara Kristen Eropa sehingga mereka pulang dengan

kegembiraan dan anggapan bahwa Mehmed bukanlah ancaman

sebagaimana Murad ayahnya.” (Siauw, 2013: 62).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed yang

bersahabat dengan negara-negara Kristen Eropa, sikap yang

ditunjukkan Sultan kepada mereka sangat baik sehingga mereka

pulang dengan kegembiraan. Karakter yang dimiliki Sultan ini dapat

dijadikan sebagai contoh dalam menjalin persahabatan dengan tidak

memandang status, entah itu agama, ras, suku bangsa, dan lainnya.

Allah berfirman:

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada

mereka, (Q.S. Asy-syura:38)

4. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan

Lingkungan

a. Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu

berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya

dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan

alam yang sudah terjadi (Listyarti, 2012: 7). Sikap dan prilaku

seseorang yang menunjukkan suatu perbuatan atas dasar rasa cinta dan

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

70

kepedulian terhadap lingkungan maupun orang lain. Kutipan cerita

yang menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter peduli

lingkungan adalah sebagai berikut:

“Mehmed sangat paham bahwa kekuasaan Utsmani yang

terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Eropa dan Asia, dimana

keduanya dibatasi oleh Selat Bosphorus dan Byzantium menjadi

suatu kelemahan besar baginya dalam upaya menaklukkan

Konstantinopel. Tidak mungkin bagi Sultan untuk memusatkan

perhatiannya kepada Konstantinopel, sementara ia tidak bisa

mengamankan jalur antara Asia dan Eropa.” (Siauw, 2013: 66)

“Sejarah juga mencacat bahwa daerah yang dibebaskan kaum

Muslim akan menjadi sejahtera daripada sebelumya, sebagai

bukti ketinggian Islam dan sebagai argumen tak terbantahkan

bahwa Islam bukan menjajah dan mengeksploitasi, melainkan

membebaskan dan membawa ummatnya menuju kemuliaan

hidup.” (Siauw, 2013: 104).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed tidak

hanya mementingkan urusan pribadi dalam usahanya menaklukkan

Konstantinopel, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sekitarnya,

seperti mengamankan jalur antara Asia dan Eropa yang lemah. Karena

jalur tersebut sangat mendukung dalam penaklukkan Konstantinopel.

Sultan Mehmed juga sangat peduli terhadap kesejahteraan daerah

yang dibebaskannya. Sebagai bukti bahwa Islam tidak menjajah

melainkan membawa ummatnya menuju kemuliaan-Nya.

Bahwasannya sikap peduli lingkungan itu harus menjadi tanggung

jawab bersama agar keseimbangan antara manusia dan lingkungan

tetap terjaga. Allah berfirman:

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

71

Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat

kerusakan di muka bumi.”Mereka menjawab: “Sesungguhnya

kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”,(Q.S. Al-

Baqarah:11).

b. Toleransi

Toleransi adalah sikan dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dari dirinya (Zakiyah dan Rusdiana, 2014: 112). Sikap yang

diberikan apabila menemukan perbedaan, menghargai, dan

menghormatinya. Membuat seseorang merasa lebih tenang karena

merasa dihargai perbedaan yang dimiliki. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter toleransi adalah

sebagai berikut:

“Penduduk Kristen Ortodoks di Konstantinopel sedang bersiap

menyambut hari tersuci bagi mereka, yaitu Hari Paskah yang

jatuh pada 1 April, dalam doa-doa yang mereka panjatkan,

mereka memohon agar Hari Paskah dapat mereka lalui dengan

tenang. Hak itu tentu diperhatikan oleh Sultan Mehmed dan

memberikan mereka kesempatan untuk beribadah dalam

kepercayaan mereka dan tidak lebih daripada hari itu saja.”

(Siauw, 2013: 128).

“Tatkala Sultan mendekati pintu Gereja, kaum Kristen yang

berkumpul di dalamnya merasa sangat ketakutan. Namun, tidak

ada pilihan lain bagi mereka, salah seorang pendeta lalu

membukakan pintu untuk Sultan dan terlihatlah di depannya

penduduk Konstantinopel memadati Gereja Hagia Sophia

dengan ketakutan dan histeris. Sultan kemudian meminta agar

pendeta menenangkan penduduk dan semua diperintahkan

kembali ke rumahnya masing-masing dengan jaminan darinya.

Mendengarkan hal ini, beberapa pendeta yang tadinya

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

72

bersembunyi segera keluar dan menyatakan masuk Islam

setelah menyaksikan toleransi Islam kepada penduduk yang

telah ditaklukkan.” (Siauw, 2013: 256).

Kutipan cerita di atas menggambarkan Sultan Mehmed yang

memberikan kesempatan beribadah kepada penduduk Kristen

Ortodoks di Konstantinopel yang sedang bersiap menyambut hari suci

bagi mereka yaitu Hari Paskah, sikap toleransi tersebut diberikan

karena Sultan Mehmed menghargai kepercayaan mereka. Sultan

Mehmed juga memberikan toleransi kepada warga kota

Konstantinopel dengan cara memberikan jaminan kepada mereka.

Sikap yang ditunjukkan oleh Sultan Mehmed merupakan contoh yang

sangat baik terutama dalam memberikan toleransi dalam hal beragama

dan yang lainnya. Allah berfirman:

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam),

sesungguhnya jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat,

(Q.S. Al-Baqarah:256).

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Hubungannya dengan

Kebangsaan

a. Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan adalah cara berpikir, bertindak dan

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan kelompoknya (Zakiyah dan Rusdiana, 2014:

112). Rasa yang timbul untuk membela negara, rela berkorban, sesalu

berusaha memberikan yang terbaik untuk mementingkan kepentingan

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

73

bangsa, dan tidak mementingkan diri sendiri. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter semangat

kebangsaan adalah sebagai berikut:

“Abu Ayyub Al-Anshari seorang sahabat dekat Rasulullah yang

pada saat itu usianya hampir 80 tahun, tetapi ia memaksa untuk

tetap ikut dalam pengepungan Konstantinopel.” (Siauw, 2013:

23).

“Khususnya pasukan Yeniseri yang sangat bersemangat

menaklukkan kota, tidak ada satupun dari mereka yang takut

pada kematian, mereka berlari berani menuju tembok dengan

tangga, pedang crossbow, panah untuk menghadapi pasukan

bertahan.” (Siauw, 2013: 152).

Kutipan cerita di atas menggambarkan sosok Abu Ayyub Al-

Anshari walaupun usia beliau hampir 80 tahun akan tetapi beliau

memiliki semangat juang yang tinggi dan memaksa untuk tetap ikut

dalam sebuah peperangan. Itulah yang ditunjukkan dari sikap beliau

tentang dalam hal semangat kebangsaan.

Semangat kebangsaan juga ditunjukkan oleh pasukan khusus

Yeniseri untuk menaklukkan kota Konstantinopel bahkan mereka

tidak memiliki rasa takut sekalipun dihadapkan pada kematian. Itulah

semangat kebangsaan yang ditunjukkan oleh para prajurit Islam.

Kedua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kebangsaan

dapat ditanamkan dalam diri seseorang untuk mempertahankan dan

memperjuangkan bangsa yang dimiliki tanpa mengenal usia serta rasa

takut. Allah berfirman:

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

74

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

bangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kanal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara

kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,

(Q.S. Al-Hujurat:13(.

b. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa (Listyarti, 2012: 7). Mencintai semua hal yang berada

di bangsa ini merupakan sikap untuk mencintai tanah air. Kutipan

cerita yang menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter cinta

tanah air adalah sebagai berikut:

“Heraklius sedang menikmati masa-masa paling jaya semasa

hidupnya. Setelah peperangan sengit dan berkepanjangan

antara front Romawi dan Persia pada abad ke 6 dan 7, Romawi

akhirnya memenangkan peperangan dan merebut kembali

daerah mereka yang dikuasai Persia.” (Siauw, 2013: 9).

Kutipan cerita di atas menggambarkan sosok Heraklius yang

berjuang merebut kembali daerah kekuasaannya yang telah dijajah

bangsa Persia dan itulah sikap cinta tanah air yang ditunjukkan

Heraklius yang rela berkorban demi tanah airnya.

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

75

c. Cinta Damai

Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya (Zakiyah dan Rusdiana, 2014: 113). Tidak ada kekerasan yang

timbul jika menghadapi masalah, menyelesaikan segala permasalahan

dengan jalan damai, adil, dan benar merupakan sikap cinta damai

yang ditunjukkan seseorang dalam menghadapi masalah. Dengan

damai membuat seseorang akan merasa tenang karena tidak ada

ancaman yang merugikan suatu pihak. Kutipan cerita yang

menggambarkan tentang nilai pendidikan karakter cinta damai adalah

sebagai berikut:

“Hal ini membuat kaisar Byzantium, Romanus IV Diogenes

murka, ia segera mengumpulkan pasukan Byzantium dan

pasukan gabungan Eropa yang berjumlah 200.000 untuk

menghentikan gerakan Alp Arslan yang mempunyai pasukan

hanya 20.000. Alp Arslan sebenarnya tidak ingin terlalu cepat

berurusan dengan pasukan inti Byzantium karena itu ia

mengirimkan utusan damai.” (Siauw, 2013: 30).

“Wallachia dan Rhodes mengirimkan utusan kepada Sultan

baru untuk mengadakan kesepakatan antara kesultanan

Utsmani dengan mereka. Kedatangan utusan-utusan itu

disambut baik oleh Mehmed. Ia menyetujui tawaran Venezia

untuk berdamai, sebagaimana ia melanjutkan kesepakatan

damai yang dibuat ayahnya untuk tiga tahun ke depan dengan

John Hunyad dari Hungaria.” (Siauw, 2013: 62).

Kutipan cerita di atas menggambarkan sosok Alp Arslan yang

tidak menyukai kekerasan dan dia lebih memilih jalur damai karena

dia merasa tidak memiliki banyak pasukan dan tidak ingin cepat

berurusan dengan Byzantium. Sultan Mehmed juga sepakat untuk

mengambil langkah damai antara kesultanan Ustmani dengan

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

76

Wallachia dan Rhodes. Hal tersebut memberikan contoh agar selalu

mencintai damai. Karena sebuah kekerasan tidak akan menyelesaikan

masalah. Selain itu damai juga dapat memberikan rasa senang dan

aman. Allah berfirman:

Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha

Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan,

Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha

Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari

apa yang mereka persekutukan,(Q.S. Al-Hasyr: 23).

B. Relevansi Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Buku Muhammad Al-

Fatih 1453 dengan Praktek Pendidikan Karakter Masa Kini

Pada dasarnya pendidikan karakter mempunyai peran yang sangat

penting bagi kehidupan, saat ini kita dihadapkan dengan kehidupan yang

terus menerus berkembang sesuai perkembangan zaman. Lingkungan sangat

berpengaruh besar terhadap terbentuknya karakter seseorang.

Dalam konteks pembangunan karakter di sekolah, kejujuran menjadi

amat penting untuk menjadi karakter anak-anak Indonesia saat ini. Karakter

ini dapat dilihat secara langsung dalam kehidupan di kelas, semisal anak

melakukan ujian. Perbuatan mencontek merupakan perbuatan yang

mencerminkan anak tidak berbuat jujur kepada diri, teman, orang tua, dan

gurunya. Dengan mencontek, anak menipu diri, teman, orang tua, dan

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

77

gurunya. Apa yang ditipu oleh anak. Anak memanipulasi nilai yang

didapatkannya seolah-olah merupakan kondisi yang sebenarnya dari

kemampuan anak, padahal nilai yang didapatnya bukan merupakan kondisi

yang sebenarnya. Selain itu juga kebudayaan katakanlah ditelapkan sebagai

pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah pada jam sekolah untuk

menyukseskan proses belajar mengajar.

Kejujuran dalam penyelenggaraan sekolah saat ini dapat kita

identifikasi ketika sekolah menghadapi Ujian Nasional (UN). Banyak dugaan

bahwa pelaksanaan UN banyak dimanipulasi oleh penyelenggara sekolah itu

sendiri, bahkan beberapa kepala sekolah dan guru mengakui akan hal ini. Jika

anak mempersepsi proses ketidakjujuran dalam UN ini sebagai hal yang

biasa, maka telah terbentuk dalam diri anak karakter terhadap kebohongan,

bahkan menganggap harus berbohong. Tentu saja hal ini sangat berbahaya

untuk penguatan karakter anak.

Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik

dalam konteks persahabatan, bisnis, rekan/mitra kerja, dan sebagainya.

Karakter ini merupakan salah satu karakter pokok untuk menjadikan

seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan diterima dirinya dengan

kebenaran yang ia lakukan.

Selain itu ada pula anak muda sekarang yang tidak mau bekerja keras,

mereka lebih memilih bekerja ringan walaupun tidak halal dari pada bekerja

keras yang halal. Berapa banyak pemuda yang pekerjaanya meminta-minta di

terminal atau di perempatan jalan, padahal bersamaan dengan keberadaan

Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

78

mereka, para kakek dan nenek masih terus bekerja keras, semisal dengan

berjualan keliling. Masyarakat saat ini banyak yang tidak mau bekerja keras,

dengan taat aturan dan norma untuk mencapai tujuan, tetapi mereka banyak

memilih untuk melakukan hal yang mudah dan mendapat untung banyak

sehingga korupsi, pemalakan, perampokan menjadi hal-hal yang lumrah

terjadi dan semakin menggejala di semua lapisan.

Dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 Sultan Mehmed mengajarkan

satu hal yang sangat penting bagi kaum Muslim yang igin menapaki jalan

perjuangan Islam setelahnya. Pertanyaannya bukanlah bisa atau tidak bisa,

bukan juga mungkin atau tidak mungkin. Seseorang tentu sangat paham, tidak

ada yang tidak mungkin di dunia. Namun Sultan Mehmed mengajarkan

bahwa pertanyaannya adalah mau atau tidak mau.

Apabila seseorang mau, maka semua yang dilakukannya pasti yang

terbaik dan tidak akan menghabiskan waktu untuk mengasihani diri sendiri,

beralasan dan membenarkan kegagalan-kegagalan. Namun, seseorang akan

terus mencari cara terbaik untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan

kegagalan justru akan menjadi pengalaman berharga untuk dijadikan bahan

perbaikan.

Berbeda dengan orang yang tidak mau, maka seberapapun

kemungkinan dan kemudahan yang didapatkannya, namun itu tidak akan bisa

mendorongnya untuk berbuat maksimal dan yang keluar dari dirinya adalah

alasan demi alasan, mengasihani diri, mengeluh, dan meligitimasi kegagalan

Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

79

yang diperolehnya. Kegagalan akan menjadi kambing hitam di dalam

hidupnya.

Salah satunya melalui pendidikan nasional yang berfungsi

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(Kesuma, 2012: 6).

Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang

tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan dan tekhnologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Terdapat lima hal dasar yang menjadi tujuan Gerakan Nasional

Pendidikan Karakter. Pertama, manusia Indonesia harus bermoral, berakhlak,

dan berperilaku baik. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau menjadi

masyarakat yang religius yang anti kekerasan. Kedua, bangsa Indonesia

menjadi bangsa yang cerdas dan rasional. Berpengetahuan dan memiliki daya

nalar tinggi. Ketiga, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inovatif dan

mengejar kemajuan serta bekerja keras mengubah keadaan. Keempat, harus

bisa memperkuat semangat. Seberat apapun masalah yang dihadapi

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

80

jawabannya selalu ada. Kelima, manusia Indonesia harus menjadi patriot

sejati yang mencintai bangsa dan negara serta tanah airnya.

Melalui buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw ini,

diharapkan nilai-nilai pendidikan karakter dapat tersampaikan dengan baik.

Pendidikan karakter kaitannya dengan praktek pendidikan masa kini dibagi

dalam lima aspek. Pertama, pendidikan karakter hubunganya dengan Tuhan

Yang Maha Esa yaitu religius. Kedua, pendidikan karakter kaitanya dengan

diri sendiri yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

rasa ingin tahu, dan gemar membaca. Ketiga, pendidikan karakter kaitanya

dengan sesama yaitu menghargai prestasi, demokratis, peduli sosial, dan

barsahabat. Keempat, pendidikan karakter kaitanya dengan lingkungan yaitu

peduli lingkungan dan toleransi. Kelima pendidikan karakter kaitanya dengan

kebangsaan yaitu semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai.

Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan terhadap Buku

Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw dengan kajian berupa

nilai-nilai pendidikan karakter, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Nilai-nilai pendidikan karakter yang penulis temukan dalam Buku

Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw meliputi: nilai-nilai

pendidikan karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha

Esa (Religius), nilai ini memiliki kesamaan dengan pendidikan

sekarang, karena nilai religius merupakan tindakan perkataan dan

perbuatan kita untuk selalu mematuhi dan melaksanakan perintah dari

agama yang dianutnya. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

hubungannya dengan diri sendiri (jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja

keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan gemar membaca), nilai

pendidikan karakter kaitanya dengan diri sendiri memiliki perbedaan

pada gemar membaca, gemar membaca yang penulis temukan pada

buku Muhammad Al-Fatih bukanlah membaca buku yang banyak,

melainkan membaca keadaan, menganalisa situasi daerah dan yang

lainya. Sedangkan saat ini gemar membaca ditunjukkan kepada

seseorang yang senang sekali dengan buku, rela meluangkan waktu

Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

82

untuk membaca, dan mengetahui manfaat dari gemar membaca karena

memiliki banyak pengetahuan, wawasan serta lebih cerdas dari pada

yang tidak membaca. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam

hubungannya dengan sesama (menghargai prestasi, demokratis, peduli

sosial, dan bersahabat), nilai-nilai pendidikan karakter dalam

hubungannya dengan lingkungan (peduli lingkungan dan toleransi),

dan nilai-nilai pendidikan karakter dalam hubungannya dengan

kebangsaan (semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai).

2. Relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dengan praktik pendidikan

masa kini. Pada dasarnya pendidikan karakter mempunyai peran yang

sangat penting bagi kehidupan, saat ini seseorang dihadapkan dengan

kehidupan yang terus menerus berkembang sesuai perkembangan

zaman. Dalam konteks pembangunan karakter di sekolah, kejujuran

menjadi amat penting untuk menjadi karakter anak-anak Indonesia saat

ini. Karakter ini dapat dilihat secara langsung dalam kehidupan di

kelas, semisal anak melakukan ujian. Perbuatan mencontek merupakan

perbuatan yang mencerminkan anak tidak berbuat jujur kepada diri,

teman, orang tua, dan gurunya. Seseorang yang memiliki karakter jujur

akan diminati orang lain, baik dalam konteks persahabatan, bisnis,

rekan/mitra kerja, dan sebagainya. Karakter ini merupakan salah satu

karakter pokok untuk menjadikan seseorang cinta kebenaran, apapun

resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang ia lakukan.

Dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 Sultan Mehmed mengajarkan

Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

83

satu hal yang sangat penting bagi kaum Muslim yang igin menapaki

jalan perjuangan Islam setelahnya. Mehmed adalah gabungan dari

keberanian, kegigihan, dan kecerdasan dalam berjuang. Dia memiliki

suatu mental penentu, yaitu memberikan yang terbaik dalam setiap

pilihan hidupnya. Banyak Muslim di dunia ini yang kalah sebelum

berperang, mereka tidak mampu menunjukkan kemampuan maksimal

yang mereka miliki. Bahkan, sejak awal mereka meragukan

pencapaian yang diinginkannya. Namun tidak bagi Sultan Mehmed,

sejak awal dia sudah menunjukkan bahwa dia adalah seorang

pemberani karena agama Allah dan hal itu ditunjukkan melalui

perbuatan dan kata-katanya dalam setiap kesempatan.

B. Saran

Setelah mengadakan kajian tentang nilai-nilai pendidikan karakter

dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw. Ada

beberapa saran yang penulis sampaikan antara lain:

1. Bagi Orang Tua

Hendaknya orang tua menanamkan nilai-nilai pendidikan

karakter sejak dini dan lebih bisa mengawasi putra-putri mereka.

Berilah perhatian dan kasih sayang. Jadikanlah keluarga sebagai

tempat berkembangnya karakter dan akhlak. Karakter adalah watak,

tabiat, akhlak, ataupun kepribadian seseorang yang terbentuk dari

hasil internalisasi yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk

cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas

Page 98: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

84

sejumlah nilai, moral, dan norma seperti jujur, berani bertindak, dapat

dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan

orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa.

Maka pengembangan karakter bangsa dapat melalui pendidikan

formal maupun nonformal, salah satunya melalui peran kedua orang

tua dan keluarga.

2. Bagi Dunia Pendidikan

Metode pembelajaran dalam pendidikan harus semakin

dikembangkan terlebih di era modern sekarang ini. Banyak cara yang

bisa dilakukan. Salah satunya dengan penggunaan media

pembelajaran yang efektif dan efisien dalam rangka melaksanakan

pendidikan melalui media cerita yang inspiratif dalam mendidik

siswa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila

sehingga pendidikan budaya dan karakter bangsa harus berdasarkan

nilai-nilai Pancasila, mendidik budaya dan karakter bangsa adalah

mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik melalui

pendidikan hati, otak, dan fisik.

C. Kritik

Dalam buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Y. Siauw yang

penulis teliti sudah cukum bemberikan manfaat dan juga menambah

wawasan mengenai sejarah Islam, dalam buku ini mengisahkan seorang

kesatria muda yang berjuan dengan keras untuk menaklukkan kerajaan

Konstantinopel. Tetapi dalam buku Muhammad Al-Fatih tersebut yang

Page 99: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

85

begitu indah dan enak dibaca ternyata yang penulis buku Felix Y. Siauw

kurang teliti dalam penulisan dan penyusunan kata-kata. Semisal penulis

menemukan sebuah contoh dalam penulisan Kerajaan Utsmani terkadang

juga ditulis Ustmani, yang benar yang mana. Selanjutnya dalam penulisan

profil, penulis buku kurang detail dalam memberikan informasi, mengenai

latar belakang keagamaan dan juga yang lainya.

Page 100: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

DAFTAR PUSTAKA

Al-Munyawi, Syaikh Ramzi. 2012. Muhammad Al-Fatih Penakluk

Konstantinopel. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar

Ash-Shalabi, Ali Muhammad. 2015. Muhammad Al-Fatih Sang Penakluk. Solo.

Al-Wafi

Darmayanti, Deni. 2014. Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah.

Yogyakarta. Araksa

Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasi. Bandung.

Alfabeta.

Ismadi, Hurip Danu. 2014. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Kubudayaan.

Jakarta. PT Gading Inti Prima, Anggota IKAPI

Kesuma, Dharma, Cepi Triantara, dan Johar Permata. 2012. Pendidikan Karakter

Kajian Tenori danPraktik di Sekolah. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, Kreatif.

Jakarta. Erlangga Group

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia

Maslikhah, 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: TrustMedia

Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Anak Sejak Dari

Rumah. Sleman Yogyakarta. PT Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI

Nurwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter Dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta. Familia

Nashir, Haedar. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama Dan Kebudayaan.

Yogyakarta. Multi Presindo

Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir STAIN SALATIGA. 2008

permendiknas Nomor 46 Tahun 2009. 2009. Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan EYD TERBARU. Yogyakarta. Pustaka Timur

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2013. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Siauw, Felix Y. 2013. Muhammad Al-Fatih 1453. Jakarta Utara. Alfatih Press

Page 101: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

Syukur, Abdul. 2014. Profesi Pendidik. Salatiga. STAIN Salatiga Press

Uhlin, Anders. 1998. Oposisi Berserah Arus Deras Demokratisasi Gelombang

Ketiga Di Indonesia. Bandung. Mizan Anggota IKAPI

Wiyatmi. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta. Pustaka

Zakiyah, Qiqi Yuliati dan Rusdiana. 2014. Pendidikan Nilai. Bandung: Pustaka

Setia

Zuchdi, Darmiyati dkk. 2013. Pendidikan Karakter Konsep Dasar dan

Implementasi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY Press

http://blogalakadar.blogspot.co.id/2013/04/ustadz-felix-siauw-yang-

keturunan.html (Diakses pada Kamis, 28 Januari 2016, pukul 07:35)

http://felixsiauw.com/home/aku-dan-islam/ (Diakses pada Selasa, 16 Februari

2016, pukul 23:21)

http://www.daftar.co/buku-felix-siauw/ (Diakses pada Kamis, 28 Januari 2016,

pukul 07:40)

https://petapemikiran.wordpress.com/2012/06/29/review-buku-muhammad-al-

fatih-1453/ (Diakses pada Kamis, 28 Januari 2016, pukul 08:24)

Page 102: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 103: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 104: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 105: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 106: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 107: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 108: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU
Page 109: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Putra Arief Perdana

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 24 Maret 1991

NIM : 11111183

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Alamat Asal : Bawangan RT 001/RW 003, Reksosari, Suruh,

Semarang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Golongan darah : B

Warga Negara : Indonesia

Jenjang Pendidikan :

1. TK Muslimat Reksosari lulus tahun 1997

2. SD Negeri Reksosari 1 lulus tahun 2004

3. SMP Negeri 1 Suruh lulus tahun 2007

4. SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tengaran

lulus tahun 2010

Page 110: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1122/1/skripsi full fix dana.pdfi NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM BUKU