80
NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Nur Choirum Mauzuroh 1110011000050 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

  • Upload
    lybao

  • View
    234

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG

DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Nur Choirum Mauzuroh

1110011000050

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

LEIvIBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRTPSI

Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Keimana Yang Terkandung Dalam Q.S. AI-

Waqiah ayat 57-74 disusun oleh Nur Choirum Mauzuroh, NlM. 1 11001 1000050, jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Jakarta. Telah rnelalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk

diajukan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

lakarta" i4 Januari 2015

Yang mengesahkan,

I

Pembimbing

NrP. 19450612 1965101 001

Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam Al-Quran Surat Al-

Waqiah Ayat 57-74 disusun oleh Nur Choirum Mauzuroh Nomor Induk Mahasiswa

Ill00l1000050, cliajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

I-lidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 05 Maret

2015 di hadapan dervan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Sl (S.pd.l)

dalam bidang Pendidikan Agama lslam.

Jakarta,0T April 2015

Panitia U.i ian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)I}, H Abdqtl4atrd Khon. M.AgNIP: 19580707 198703 I 003

Sekretaris ( Sekretaris .lurusan/Prodi

Ifi.X4arnaman Saten lmNIP: I 97203 132008012010

Penguji IDrs-H. Ahmad Ba$UrM.Ag-NIP:1 9491126197901 | 001

t'engu.ii II

QlDim,vati. M.,,\gN IP: I 97 403 I 82003 121002

Tanggal

t/ n^';-

of Aq.i\ ,ors

rs A\t\ &rF

Prof, Dr.NIP: 19550421 203 I 007

Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

:.M,z". @-,

1WX# W I

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

Tgl. Terbit : '1 Maret 2010No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di

Nama

Tempat/Tg1. Lahir

NIM

Jurusan/Prodi

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

bawah ini,

Nur Choirum Mauzuroh

Mojokerto, 23 April 1992

1 1 1001 10000s0

Pendidikan Agama Islam

Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung dalam

Al-Quran Surat Al-Waqiah Ayat 57-74

Prof. Dr. H. Salman Harun

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya beftanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta,03 Maret 2015

Nur Choirum Mau2uroh

NIM.l 1 10011000050

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

i

ABSTRAK

Al-Quran diturunkan dengan tujuan agar menjadi petunjuk bagi orang-orang yang

berserah diri, orang-orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan. Selain

sebagai petunjuk, Al-Quran juga sebagai sumber-sumber pendidikan, karena di

dalamnya terdapat banyak nilai pendidikan yang dapat kita ambil untuk kepentingan

dunia dan akhirat. Salah satunya adalah nilai pendidikan keimanan, pendidikan

keimanan adalah modal utama bagi setiap muslim.

Pendidikan keimanan adalah pendidikan yang mengajarkan kepercayaan yang

mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya

malaikat-malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat serta

beriman kepada Qada’ dan Qadar.

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk “Menjelaskan nilai-nilai pendidikan

keimanan yang terkandung dalam Q.S Al- Waqiah 57-74” dan “mengaplikasikan

nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam

kehidupan sehari-hari.”

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode

deskriptif analisis, yaitu menganalisis masalah yang akan dibahas dengan cara

mengumpulkan data-data kepustakaan, pendapat para mufassir. Kemudian

mendeskripsikan pendapat para mufassir, selanjutnya membuat kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam ayat

ini adalah nilai pendidikan keimanan melalui penelitian alam meliputi tentang asal-

usul keadian manusia, tanaman, air dan api juga pendidikan keimanan kepada hari

kiamat. Dan hal-hal yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yaitu

Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam yang Menumbuhkan Keimanan, (Tafakkur) dan

Aplikasi Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam (Tadzakkur).

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

ABSTRACT

Al-Quran descended for guidance to all of people surrender. People need light in

the dark. Besides for guidance AL-Quran have to as resource of education because

in the Al-Quran have more value of education can we take for interest in the world

and in the beyond. One of them is value education of faith, education of faith is

financial of every moslems.

Education of faith taught to belief have our value of faith to Allah and then have

faith in angels, holybooks, prophet, doomsday and have faith in qada’ dan qadar.

This research have purpose for explain value education of faith in the Q.S. Al-

Waqiah ayat 57-74 and then apply values education of faith in the daily activity.

The method aplicated in this minithesis is descriptive analysis method. The

analyze problem with way library research, opinion of mufassir. And then

description opinion of mufassir and make conclusion.

Result of this research indicate value of education in this ayat is value education

of faith pass research of nature there are is origin of human, origin of plants,

origin of water, and origon of fire. The value education of doomsday and then

something for application in daily activity is aplication education research of

nature have feeling faith (Tafakkur) and Tadzakkur.

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

nikmat yang tiada hentinya engkau menganugerahkan kepada penulis. Dan berkat

kasih serta sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya,

kelak syafaat beliaulah yang diharapkan umatnya di akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam

Al-Quran Surat Al-Waqiah Ayat 57-74”, merupakan tugas akhir yang harus dipenuhi

untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Atas terselesainya Skripsi ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak yang telah

memberikan kontribusi atau bantuan dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi

ini, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, beserta seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis.

2. Dr. Abdul Madjid Khon, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Marhamah Saleh Lc. M.Ag, selaku sekertaris jurusan Pendidikan Agama

Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui

penyusunan skripsi ini.

3. Dr. H. Anshori LAL., MA., Alm. selaku dosen pembimbing skripsi pertama,

terimakasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

iii

4. Prof. Dr. H. Salman Harun selaku dosen pembimbing skripsi kedua atas dorongan

serta nasihat, masukan, arahan dan motivasi yang tiada henti-hentinya sehingga

skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan.

5. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis, sehingga penulis

mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan penulis.

6. Kedua orang tua penulis ayahanda Muhammad Kamali dan ibunda Mistianah

terimakasi atas do’a, cinta, serta kasih sayang, didikan, semangat, kepercayaan

dan pengorbanan kalian yang tulus tiada hentinya untuk penulis, serta kakakku

Khaula Mawaziroh yang selalu mengisi hari-hari penulis dengan canda dan

tawanya disaat penulis mengalami kejenuhan, terimakasih atas do’a dan semangat

yang kalian berikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

7. Sahabat-sahabatku tersayang, para anggota P20AI, khususnya sahabat-sahabat ku

Isnin Nadra S.pd.I, Intan Rahma Yuri S.Pd.I, Siti Nurbaiti, S.Pd.I terimakasih

atas dorongan, semangat, masukan yang kalian berikan untuk penulis, yang selalu

menemani penulis disaat penulis mengalami kebimbangan dan masalah dalam

hidup penulis.

8. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2010 terima kasih atas masukan,

dorongan, dan sharingnya yang telah diberikan untuk penulis sehingga penulis

dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, terimakasih

atas semangat, senum dan hiburan yang telah kalian berikan kepada penulis

sehingga terselesainya skripsi ini.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

iv

Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terimakasih kepada seluruh

pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini yang meungkin

tidak dapat penulis sebutkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.

Akhir kata tiada gading yang tak retak, penulis menyatakan sebagai manusia tidak

sempurna, dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Ciputat, 01 Maret 2015

Penulis

Nur Choirum Mauzuroh

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah ..... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan ............................................................ 6

1. Pengertian Nilai .................................................................................. 6

2. Pengertian Pendidikan Keimanan ...................................................... 7

3. Rukun Iman ........................................................................................ 10

B. Tafsir Surat Al-Waqiah Ayat 57-74 .......................................................... 21

1. Teks Ayat dan Terjemah .................................................................... 21

2. Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah ....................................................... 22

3. Fadilah Membaca Surat Al-Waqiah ................................................... 23

4. Arti Kosa Kata .................................................................................... 24

5. Perbedaan dan Persamaan Penafsiran Para Ulama’ Tentang Q.S.

Al-Waqiah Ayat 57-74 ....................................................................... 26

6. Tafsir Perayat ..................................................................................... 35

C. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................. 39

BAB III Metodologi Penelitian

A. Objek dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41

B. Fokus penelitian ......................................................................................... 41

C. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 41

D. Sumber Data .............................................................................................. 41

E. Metode Peneltian ....................................................................................... 42

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

vi

F. Teknis Penulisan ........................................................................................ 43

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Q.S Al-

Waqiah 57-74 ............................................................................................ 44

1. Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam ................................. 44

a. Asal-usul Kejadian Manusia .......................................................... 44

b. Asal-usul Tanaman ........................................................................ 49

c. Asal-usul Air .................................................................................. 53

d. Asal-usul Api ................................................................................. 57

2. Pendidikan Iman kepada Hari Akhir ................................................... 59

B. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan dalam Q.S Al-Waqiah 57-74 ... . 61

1. Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam Yang Menumbuhkan

Keimanan (Tafakur) ........................................................................... 62

2. Aplikasi Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam

(Tadzakur) .......................................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................... 66

B. Saran .......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 68

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Al-Qur’an adalah firman yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman

bagi seluruh umat manusia, menjadi petunjuk bagi orang-orang yang sesat,

orang-orang yang membutuhkan cahaya dalam kegelapan dan dengan segala

petunjuknya yang lengkap menyangkut seluruh aspek kehidupan yang

bersifat universal. Rasul SAW bersabda bahwa Al-Quran adalah tali Allah

yang terulur dari langit ke bumi, di dalamnya terdapat berita tentang umat

masa lalu, dan kabar tentang situasi masa datang. Barang siapa yang

berpegang dengan petunjuk-Nya dia tidak akan tersesat.1

Al-Quran memberikan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang

dihadapi oleh setiap umat manusia. Allah berfirman dalam Q.S. An-Nahl/16:

89

)/٦١:٩٨النحل )

Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala

sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang

yang berserah diri. (An-Nahl/16:89)

Isi Al-Quran bermacam-macam, ia memberikan petunjuk dalam

persolan-persolan akidah, syariah, dan akhlak selain sebagai petunjuk al-

Quran juga memecahkan persoalan kemanusiaan di berbagai segi kehidupan,

baik yang berkaitan dengan masalah alam semesta, kejiwaan, jasmani, sosial,

ekonomi, politik, dan pendidikan. Begitu banyak nilai serta kandungannya

yang sangat luas dan sangat berguna dalam setiap segi kehidupan. Begitu

banyak segi kehidupan ini yang tercakup dalam ayat-ayat Al-Quran baik yang

1 Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, (Bandung: Mizan, 2000), hal.13

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

2

tersirat maupun yang tersurat, baik itu mulai dari pri-hidup kemanusiaan

sampai ke berbagai bidang dan ruang lingkup dan ilmu pengetahuan.

Isi yang terkandung dalam Al-Quran mengandung kebenaran, tidak ada

keraguan di dalamnya. Sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Baqarah/2:2

)/٢:٢البقرة (

Kitab(Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa.(Al-Baqarah/2:2)

Terbukti kebenaran ayat Allah melalui tanda-tanda kehidupan dan

fenomena alam. Sebelum para ilmuwan membahas tentang teori alam

semesta, Al-Quran telah menjelaskan terlebih dahulu, terbukti dengan adanya

firman Allah berikut ini:

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.

masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Al-

Anbiya/21:33)

Seperti dikemukakan ayat diatas bahwa Al-Quran berbicara tentang alam

dan fenomenanya. Al-Quran mengajak manusia untuk memperhatikan alam

raya, langit, bumi, bintang dan lain sebagainya dalam rangka memperoleh

manfat dan kemudahan-kemudahan bagi kehidupannya, serta untuk

mengantarkannya kepada kesadaran akan keesaan dan kemaha Kuasaan Allah

SWT. Alam dan segala isinya beserta hukum-hukum yang mengaturnya,

diciptakan, dimiliki dan dibawah kekuasaan Allah serta diatur dengan sangat

teliti. Alam raya tidak dapat melepaskan diri dari ketetapan-ketetapan

tersebut, kecuali jika dikehendaki oleh Tuhan. Maka dari itu alam raya dan

elemen-elemennya tidak boleh disembah atau dipertuhankan, dengan

memperhatikan alam semesta diharpkan agar dapat menambah keimanan dan

rasa syukur kepada Allah SWT.2

Tidak hanya membahas alam semesta, Al-Quran juga membahas tentang

pendidikan. Hampir semua unsur yang berkaitan dengan kependidikan

2 Qurash Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal.61

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

3

disinggung secara tersurat atau tersirat oleh Al-Quran yang mana nilai

pendidikan tersebut harus kita terapkan dalam kehidupan untuk kepentingan

dunia dan akhirat.3 Adapun tujuan pendidikan menurut al-Quran adalah

membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu

menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah-Nya guna

membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah. Pada

intinya tujuan pendidikan dalam Al-Quran adalah menjadikan manusia

sebagai hamba yang bertaqwa.4 Dengan begitu pendidikan keimanan

merupakan modal penting bagi setiap muslim. Seorang muslim yang beriman

kepada Allah adalah yang membenarkan adanya Tuhan yang Maha Agung

Tuhan Maha Pencipta Langit dan Bumi.5

Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang membicarakan tentang masalah

pendidikan keimanan, salah satunya adalah surat al-Waqiah ayat 57-74, yang

menerangkan tentang kebesaran alam dan kekokohan hukum-hukumnya yang

menjadi petunjuk adanya kebesaran Allah dan nikmat Nya. Allah telah

memberikan berbagai nikmat kepada manusia, dari luar bumi dan pada bumi

itu sendiri, dari luar bumi meliputi matahari, rembulan dan seluruh tata surya

yang ada, dari bumi itu sendiri meliputi air, tanaman, benih, api dan segala

makhluk hidup yang ada di bumi. Namun terkadang manusia melupakan

segala nikmat Allah tersebut maka dari itu penulis tertarik untuk

membahasnya dalam skripsi ini, dengan tujuan setelah menemukan nilai

pendidikan keimanan yang terkandung dalam ayat ini diharapkan kita sebagai

manusia memperbanyak rasa syukur dan dapat menambah keimanan kita

kepada Allah SWT.

Tentunya masih banyak nilai pendidikan dan nikmat Allah yang

terkandung dalam Q.S Al-Waqiah ayat 57-74 untuk kita syukuri, maka dari

itu penulis tertarik untuk membahasnya dalam skiripsi yang berjudul

3 Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi, ( Bandung: Mizan, 2000), hal. 67

4 Qurash Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 1994), hal. 172

5 Abu Bakar Jabir El-Jaziri, Pola Hidup Muslim Aqidah, (Bnadung: Remaja Rosdakarya,1990),

hal.1

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

4

“NILAI-NILAI PENDIDIKAN KEIMANAN YANG TERKANDUNG

DALAM AL-QURAN SURAT AL-WAQIAH AYAT 57-74”.

B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Al-Quran

Surat Al-Waqiah ayat 57-74

b. Kurangnya rasa syukur kita sebagai manusia terhadap nikmat yang

telah Allah SWT berikan kepada kita.

c. Kurangnya penanaman nilai-nilai pendidikan keimanan pada diri

manusia.

d. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat

al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari

2. Pembatasan Masalah

Untuk lebih terarahnya pembahasan dalam skripsi ini, maka penulis

membatasi hanya pada masalah :

a. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan Yang Terkandung Dalam Surat Al-

Waqiah 57-74”

b. Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam surat

al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari.

3. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Al-

Quran Surat Al-Waqiah 57-74 ?

b. Apa sajakah aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung

dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari?

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

a. Menjelaskan nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam

Q.S Al- Waqiah 57-74.

b. Mengaplikasikan nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung

dalam surat al-Waqiah 57-74 dalam kehidupan sehari-hari.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam skripsi ini adalah:

a. Penelitian merupakan langkah awal dan dapat ditindak lanjuti oleh

peneliti selanjutnya.

b. Dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di

bidang pendidikan.

c. Untuk menambah pengetahuan dan kajian tafsir tentang ayat yang

membahas tentang pendidikan keimanan dari surat al-Waqiah 57-74.

d. Supaya menambah keimanan, kecintaan dan ketaqwaan pada Allah.

e. Agar manusia sadar akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

f. Agar manusia lebih banyak bersyukur terhadap nikmat yang Allah

berikan.

g. Agar pesan-pesan yang terkandung didalamnya dapat direalisasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan

1. Pengertian Nilai

Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari nilai. Nilai dalam kamus

Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “sifat-sifat yang penting atau berguna

bagi kemanusiaan, sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan

hakikatnya”.1 Sebagaimana Ahmad Tafsir dalam bukunya mengatakan bahwa

“nilai adalah harga. Sesuatu barang bernilai tinggi karena barang itu harganya

tinggi. Bernilai artinya berharga. Jelas, segala sesuatu tentu bernilai, karena

segala sesuatu berharga, hanya saja ada yang harganya rendah ada yang

tinggi.”2

Lebih lanjut ditegaskan bahwa , nilai-nilai tidak hanya menurut pikiran dan

keinginan manusia secara subjektif. Nilai-nilai itu bersifat objektif, universal,

independen dalam arti bebas dari pengaruh rasio dan keinginan manusia secara

individual. Nilai bukan semata-mata untuk memenuhi dorongan intelek dan

keinginan manusia. Nilai justru berfungsi untuk membimbingdan membina

manusia supaya menjadi lebih luhur, lebih matang sesuai dengan martabat

Human Dignity, sedangkan Human Dignity ini ialah tujuan itu sendiri, tujuan

dan cita-cita manusia.

Menurut penulis nilai adalah sesuatu yang dianggap penting, dimana setiap

manusia membutuhkan nilai dan penilaian dalam menjalani kehidupannya.

Dalam Islam setiap sesuatu yang diciptakan Allh mempunyai nilai. Nilai

sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan

harus dimiliki setiap manusia untuk dipandang dalam kehidupan

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002), cet.II, hal. 783

2 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), cet. Ke-

4, hal. 50.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

7

bermasyarakat. Nilai di sini dalam konteks etika (baik dan buruk), logika

(benar dan salah), estetika (indah dan jelek).

2. Pengertian Pendidikan Keimanan

Dalam kehidupan setiap manusia berhak mendapatkan pendidikan,

pendidikan tidak hanya di dapat di bangku sekolah, dalam kehidupan

sehari-hari pun dapat kita dapatkan pendidikan. Menurut Heri Jauhari

Muchtar dalam bukunya yang berjudul Fikih Pendidikan mengatakan

bahwa “pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk mendidik

manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki potensi

atau kemampuan sebagai mana mestinya. Ada unsur utama yang harus

terdapat dalam proses pendidikan, yaitu: Pendidik (Orang Tua,

Guru/dosen/ulama‟), Peserta didik (anak, santri/murid), Ilmu atau pesan

yang disampaikan”.3 Mortimer J. Adler mengartikan “pendidikan adalah

proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan

yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan

dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik

dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya

sendiri”.4

Keimanan, berasal dari iman, makna iman dalam segi istilah ialah

pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh yakin tanpa ragu-ragu

akan segala apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Yang dketahui

dengan jelas sebagai ajaran agama yang berasal dari wahyu Allah”.5

Sebagian pakar mengartikannya sebagai pembenaran hati terhadap apa

yang didengar oleh telinga. Iman adalah sesuatu yang tidak terjangkau

oleh indra. Iman berkaitan dengan nilai atau prinsip-prinsip yang harus

menjadi tolak ukur sekaligus pendorong bagi langkah-langkah konkret,

menuju tujuan yang konkret pula, dan ini tidak boleh bertentangan dengan

akal atau ilmu. Walaupun bisa jadi ia tidak dimengerti oleh hakikat nalar.

3 Heri Jauhari Mukhtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: RosdaKarya, 2008), hal. 14

4 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), hal. 13

5Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal 21

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

8

Karena iman menjadi tolak ukur sekaligus pendorong, maka iman yag

benar akan melahirkan aktivitas yang benar sekaligus

kekuatanmenghadapi tantangan, bukannya kelemahan yang melahirkan

angan-angan dan mengantar kepada keinginan terjadinya sesuatu yang

tidak sejalan dengan ketentuan hokum-hukum Allah yang berlaku dialam

raya, atau yang bertentangan dengan akal sehat dan hakikat Islam.6

Menurut penulis sendiri Keimanan kata dasarnya adalah iman diberi

imbuhan ke- dan –an yang menjadikannya kata sifat yaitu keimanan, yaitu

rasa iman yang ada pada diri seseorang. Iman adalah keyakinan dalam

hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Iman itu

Yazid wa yanqus, naik turun dikatakan naik apabila kita senantiasa

beribadah kepada Allah dan dikatakan turun ketika kita bermaksiat

kepadaNya. Agar iman senantiasa stabil kita harus selalu mengingat Allah

melalui ciptaan-ciptaanNya, senantiasa berdzikir dan berdoa untuk

mengingatNya. Semaksimal berusaha untuk menjauhkan diri dari

larangan-larangan Allah dan menjalan kan perintah Allah. Sesungguhnya

iman tidak akan sempurna kecuali dengan cinta yang sejati, yaitu

mencintai Allah,mencintai Rasulullah dan mencintai syariat yang

diwahyukan oleh Allah kepada Rasul. Melakukan hal baik kita niatkan

untuk beribadah kepada Allah.

Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana

menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutip oleh Zainuddin yakni:

Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan

akidah (keyakinan) maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak

pada awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian

senantiasalah terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu

dia telah besar. Jadi permulaanna dengan menghafal, lalu memahami,

kemudian beritika, mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil

pada anak-anak tanpa memerluka bukti.”7

Penanaman keimanan merupakan aspek yang sangat fundamental di

dalam berbagai segi kehidupan. Al-Ghazali mengatur cara berangsur-

6Quraish Shihab, MenaburPesanIllahi, (Jakarta: LenteraHati, 2006), hal.5-6

7Zainuddin.SelukBelukPendidikan Dari Al-Ghazali. (1991. BumiAksara. Jakarta) hal.98, 100

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

9

angsur mulai membaca, menghafal, memahami, mempercayai dan

membenarkan kemudian tertanam sangat kuat pada jiwa anak yang akan

mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak lahir dan pandangan

hidup.Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari

pengertian iman itu sendiri yaitu:

1) Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat

maupun hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.

2) Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian

diakui kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap sedalam-

dalamnya.

3) Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya.

Allah SWT berfirman:

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-

gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (Al-

Hijr/15: 19)

)/يوسف:)

Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi

yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.(Q.S.

Yusuf/12:105)

Keteraturan fenomena alam, keajaiban ciptaan merupakan pertanda

adanya Sang Pencipta. Al-quran berulang kali mengungkapkan tentang alam

dan fenomenanya yang menggambarkan kekuasaan dan keagungan Allah

dan menyerukan agar manusia beriman, beribadah, dan bersyukur kepada-

Nya.

Posisi orang yang beriman yaitu di pertengahan, diantara takut dan

harap, disamping takut kepada Allah, juga berharap mendapatkan rahmat

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

10

dariNya sehingga tidak mudah putus asa. “janganlah kamu berputus asa dari

mengharap rahmat Allah” (QS. Az-Zumar: 53).8

3. Rukun Iman

Terdapat enam macam rukun Iman yang harus kita Imani yaitu sebagai

berikut:

a. Iman kepada Allah

Iman kepada Allah harus diterjemahkan “mempercayai Allah disertai

keyakinana kuat bahwa dirinya akan senantiasa merasa aman sentosa”.

Hal ini sesuai dengan tuntutan kata “iman” yang berasal dari kata

“aman”. Oleh para mufassir, keduanya dianggap memiliki keterikatan.

Penerapan “iman” tidak cukup hanya percaya adanya Allah. Iman harus

disertai dengan “mempercayai” Allah dalam kualitas-Nya sebagai satu-

satunya dzat yang bersifat illahiyat (disembah, sekaligus ditaati) dan

rububiyah (dipercaya sebagi pengatur dan pengurus).9

Iman kepada Allah mencerminkan hubungan paling mulia antara

manusia sebagai makhluk dengan penciptanya. Hal ini karena makhluk

yang paling mulia di muka bumi adalah manusia, dan sesuatu yang ada di

dalam diri manusia yang paling mulia adalah hatinya, sedangkan sesuatu

yang ada di dalam hati yang paling mulia adalah keimanan. Allah

berfirman dalam Quran surat Al-Hujurat : 15

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang

yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka

tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa

8 Imam Al-Ghazali, Membangkitkan Energi Qalbu,(Indonesia: Mitrapress, 2008), hal.156

9 A. Husnul Hakim Imzi, Ber-TuhanMasikahrelevan, (Depok: LingkarStudi Al-Quran,

2006), hal.22

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

11

mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.(Q.S

Al-Hujurat: 15)

b. Iman kepada malaikat

Kata malaikat adalah jama‟ dari kata يهك (malak) yang berasal dari

kata انوكت (alukah) yang berarti risalah.10

Malaikat adalah makhluk Allah

yang ghaib diciptakan dari cahaya, malaikat disucikan oleh Allah dari

hawa nafsu dan dari dosa-dosa maupun kesalahan. Mereka selalu

berbuat baik, tidak pernah melanggar apa yang diperintahkan Nya, tidak

pernah berbuat kemungkaran dan tidak henti-hentinya bertasbih kepada

Allah. Dalam al-Quran terdapat banyak ayat yang mewajibkan seorang

mukmin untuk beriman kepada adanya malaikat, salah satunya terdapat

dalam potongan surat Al-Baqarah 285

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari

Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman

kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-

Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara

seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka

mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa):

"Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat

kembali.". (Al-Baqarah/2: 285)

Jumlah malaikat amat banyak, tidak ada satupun yang mmpu

menghitungnya hanya Allah lah yang tahu jumlah para malaikat, namun

terdapat 10 nama malaikat dan tugas-tugasnya yang wajib kita ketahui,

yaitu:

1) Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu

2) Malaikat Mikail bertugas membagi rezeki

3) Malaikat Izrail bertgas mencabut nyawa

10 Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal 93

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

12

4) Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala, pada hari kiamat dan

hari kebangkitan

5) Malaikat Munkar bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada

manusia di alam kubur

6) Malaikat Nakir bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada

manusia di alam kubur

7) Malaikat Rakib bertugas mencatat amal baik manusia

8) Malaikat atid bertugas mencatat amal buruk manusia

9) Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka

10) Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga

c. Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Iman kepada Allah dsini adalah meyakini secara mantap terhadap apa

yang telah diwahyukan Allah kepada orang-orang pilihan, yaitu para

rasul. Wahyu-wahyu tersebut dijadikan sebagai suhuf yang bernilai dan

kitab yang suci.11

Terdapat dua Shuhuf dan empat kitab yang berisi ajaran

dan pesan-pesan dari Allah yang harus kita imani, diantaranya yaitu:

1) Shuhuf Ibrahim

2) Shuhuf Musa

Tentang dua shuhuf ini Allah berfirman dalam surat al-A‟la :18-19

)٧-١: ٧٨االعلى /(

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu,

(yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa. (Q.S Al-A‟la/87 : 18-19)

Dan keempat kitab itu adalah:

1) Kitab Taurat yang diturunkan kepada Musa Alaihissalam

2) Kitab Zabur yang dirturunkan kepada Daud Alaihissalam

3) Kitab Injil yang diturunkan kepada Isa Alaihissalam

4) Kitab Alquran yang diturunkan kepada Muhammad SAW,

11 SyaikhAbubakar Jabir Al-jazairi, AqidahSeorangmukmin, (Solo: CV.PustakaMantiq, 1994),

hal.184

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

13

Dan firman Allah tentang kitab-kitabnya tertulis dalam potongan ayat

Quran Surat An-Nisa:113

)/النساء :)

Dan (juga karena) Allah telah menurunkan kitab dan Hikmah kepadamu,

dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan

adalah karunia Allah sangat besar atasmu.(Q.S. An-Nisa/4 :113)

d. Iman Kepada Rasul Allah

Dalam suatu hadist yang driwayatkan oleh Mardawaih dalam tafsirnya

dari Abu Zar al-Ghifari disebutkan bahwa jumlah para rasul adalah 313

atau 315 oranf sedangkan jumlah para nabi adalah 124.000 orang.

Wallahua‟lam bissoab.12

Allah berfirman dalam Quran surat an-Nisa/4: 164

Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami

kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak

Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara

kepada Musa dengan langsung. (Q.S an-Nisa/4:164)

Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Ta‟la yang dipilih oleh-Nya

untuk menjadi pembimbing kearah petunjuk serta pemimpin seluruh

makhluk guna menuju kepada yang hak. Degnan beriman kepasa rasul,

dimaksudkan agar setiap manusia itu mengikuti jejak langkahnya,

memperhias diri dengan meniru akhlak para rasul itu. Selain itu juga

12Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal.116

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

14

bersabar dan tabah hati dalam mencontoh sepak terjang beliau-beliau itu.

Sebab sudah jelaslah bahwa tindak langkahnya para rasul itu

mencerminkan suatu teladan yang tinggi nilainya dan bermutu baik

sekali, bahkan itulah yang merupakan kehidupan yang suci dan bersih

yang dikehendaki oleh Allah Taala agar dimiliki oleh seluruh umat

manusia.

e. Iman Kepada Hari akhir

Hari akhir mempunyai dua pengertian, pertama: hancur dan

berakhirnya alam dan seluruh kehidupan. Kedua: datangnya kehidupan

akhirat dan permulaan kehidupan yang baru.13

Dengan beriman dengan

rukun iman yang kelima ini, maka keimanan seorang mukmin bisa

dikatakan sempurna.

Hari akhir ini dimulai dengan kehancuran alam semesta ini,

kemudian semua makhluk hidup menjadi mati, dan bumi ini berganti

dengan yang lain. Begitu pula segenap langit mengalami perubahan

total.Beriman kepada hari akhir adalah suatu kebajikan seperti yang

tertulis dalam potongan ayat al-Quran surat al-Baqarah : 177

Akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,

hari Kemudian, (Q.S Al-Baqarah/2 : 177

1) Nama-nama hari akhir

a) Yaumul Qiyamah (hari kiamat)

b) Yaumul Akhir (hari akhir). Istilah ini digunaka untuk menunjukkan

bahwa hari itu merupakan saat terakhir bagi semua makhluk

terutama manusia, sbelum mereka menuju akhirat yang merupakan

alam keabadian.

13 SyaikhAbubakar Jabir Al-jazairi, AqidahSeorangmukmin, (Solo: CV.PustakaMantiq, 1994),

hal.244

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

15

c) As-Sa‟ah (waktu/saat berakhirnya alam semesta). Kata ini

bermakna waktu, saat yang akan datang, saat datangnya

kehancuran alam semesta.

d) Al-Qariah (suara ketukan yang keras). Bermakna suara keras yang

mengetuk dan memekakan telinga. Hal ini terjadi pada awal

kiamat. Saat itu terdengar suara keras yang menggelegar akibat

kehancuran yang maha dahsyat.suara tersebut merupakan tanda

awal kehancuran alam.

e) Al-Haqqah (yang pasti terjadi). Hari kiamat disebut al-haqqah

karena kiamat pasti terjadi dan pasti akan datang. Namun tidak satu

makhluk pun yang tau kapan terjadinya kiamat.

f) Al-waqiah (peristiwa hebat). Disebut sebagai peristiwa hebat

karena kiamat adalah peristiwa paling hebat, peristiwa hancur

leburnya alam ini.

g) Al-Ghasiyah (malapetaka yang menyelimuti perasaan manusia).

Disebut seperti itu karena kekacauan yang terjadi pada saat itu

mambuat manusia tidak dapat memikirkan hal lain selain kejadian

itu.

h) As- Sakhah (bunyi gelegar yang keras sekali). Disebut seperti itu

karena teriakan dan gelegar suara yang timbul saat itu sangat

memekakan telingahingga hampir-hampir membuat tuli.

i) Yaumul Ba‟s (hari kebangkitan manusia dari kubur)

j) Yaumul Khuruj. Hari dikeluarkanya manusia dari kubur menuju

tempat berkumpul (al-Mahsyar) yaitu ketika sangkakala kedua

ditiup oleh malaikat Israfil.

k) Yaumul Fasl. Hari saat Allah memutuskan seluruh persolan yang

telah dilakukan dan dipertentangkan oleh manusia.

l) At-Tammah al-Kubra. Hari yang merupakan malapetaka sangat

besar bagi orang kafir dan pendosa.

m) Yaumul Hasrah (hari penyesalan). Pada hari itu manusia yang

mempunya banyak kesalahan merasakan penyesalan.

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

16

n) Yaumul Hisab (hari perhitungan). Hari itu semua amal manusia

akan diperhitungkan dengan teliti dan diadili seadil-adilnya.

o) Yaumul Wa‟id (hari ancaman). Pada hari itu Allah mengancam

orang-orang kafir dengan siksa.

p) Yaumul Azifah (hari yang dekat). Karena hari kiamat telah dekat.

Sesuatu yang bakal terjadi di masa yang akan datang bisa dibilang

dekat karena kepastiannya akan terjadi.

q) Yaumul- Jam (hari berkumpul). Pada hari itu, semua manusia akan

dikumpulkan di padang mahsyar untuk ditimbang amalnya dan

ditentukan nasibnya, masuk surga atau neraka.

r) Yaumul Talaq (hari pertemuan). Pada hari itu, semua manusia kafir

dan mukmin, yang zalim dan dizalimi akan bertemu untuk dadili

dihadapan Yang Maha Adil.

s) Yaumud Tanad (hari saling memanggil). Pada hari itu, sebagian

manusia memanggil yang lain untuk emminta pertolongan, karena

dahsyatnya kejadian saat itu.

t) Yaumut Tagabun (hari kerugian). Pada hari itu ditampakkan kepada

orang kafir akan kesalahan mereka.14

2) Adapun tanda-tanda hari akhir yaitu:

a) Diutusnya Nabi besar Muhammad SAW., yang mana beliau adalah

Rasul yang terakhir.

b) Terpecahnya bulan. Dan ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW

c) Munculnya kabut, amukan yang dahsyat, tersebarnya berbagai

macam fitnah, zina, pembunuhan, minuman keras, kebodohan,

amanah sudah tidak dipedulikan manusia.15

d) Allah akan mengangkat atau mencabut ilmu; banyaknya

kemaksiatan, kejahilan yang meluas dan merata, wanita lebih

banyak daripada laki-laki sehingga bandingnya adalah 5:1.

14 Kementerian Agama RI, Kiamat dalam Perspektif Al-Quran dan Sains(Tafsir Ilmi),

(Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2011), hal. 10-18

15

M. Abdul Ghaffar, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba,(Jakarta: Firdaus,1993), hal.3

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

17

e) Matahari muncul dari barat; pada hari ini tidak ada gunanya iman

bagi orang yang tidak beriman sebelumnya seperti yang tertulis

dalam al-Quran potongan surat al-An‟am/6:158

pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi

iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman

sebelum itu, atau Dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam

masa imannya. (Q.S. Al-An‟am/6:158)

f) Keluarnya hewan yang dapat berbicara dengan manusia

Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan

sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada

mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada

ayat-ayat Kami.(QS. An-Naml/27: 82)

g) Keluar Dajjal; dia membawa fitnah dengan mengatakan baahwa

dirinya adalah tuhan yang mampu menghidupkan orang mati. Mata

sebelah kanan buta dan akan tinggal selam empat puluh hari dalam

kalangan manusia.

h) Kedatangan Imam Mahdi; dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu

Daud, Turmuzi dan al-Hakim disebutkan bahwa nama beliau

adalah Ahmad atau Muhammad bin Abdullah dari keturunan Siti

Fatimah, serupa dengan Nabi dalam hal akhlak, tidak pada bentuk

ciptaan. Beliau akan mengeakkan keadilan diatas bumi ini yang

telah penuh dengan kezaliman. Menghidupkan syariat Nabi

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

18

Muhammad dan sunnahnya. Dan beliau akan tinggal dibumi ini

selama tujuh tahun. Sesudah itu datanglah Dajjal dan lalu turunlah

Nabi Isa yang kemudian dengan batuan Imam Mahdi membunuh

Dajjal itu. Kemudian Imam Mahdi meninngal dunia dan orang-

orang Islam sembahyang atas jenazahnya.

i) Turunnya Nabi Isa dan membunuh Dajjal. Nabi Isa a.s akan turun,

tanpa dibarengi oleh Nabi atau Rasul-rasul yang lain. Dia akan

menguatkan menguatkan Islam. Turunnya Isa a.s itu dibarengi

dengan munculnya Dajjal, kemudian dia membunhnya.16

)

Dan Sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan

tentang hari kiamat. karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang

kiamat itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.(Q.S Az-

Zukhruf/43:61)

j) Keluarnya Ya‟juj dan Majuj; terdapat dalam surat al-Anbiya‟/21:

96

/(١: )األبيبء

hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka

turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (Al-

anbiya‟/21: 96)

Mereka ini akan keluar nanti pada waktu Nabi Isa turun dan

hidup diatas bumi. Semua peristiwa yang tersebut merupakan

tanda-tanda kiamat besar. WallahuA‟lam.17

16 M. Abdul Ghaffar, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba,(Jakarta: Firdaus,1993), hal.162

17

Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), hal.135-137

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

19

f. Iman Kepada Qadha dan Qadar

Iman kepada Qadha dan qadar adalah mempercayai bahwa Allah

telah menentukan takdir seluruh makhluk hidup, yaitu sebelum

diciptakan langit dan bumi. Kata qadha berasal dari bahasa arab, qadha

berarti memutuskan atau keputusan. Qadar artinya keputusan Allah dan

ukuran yang ditetapkan Allah. Dari itu setiap muslim wajib mempunyai

keyakinan bahwa segala perbuatan makhluk telah ditetapkan Allah. 18

Dari abdullah bin Umar bin Ash, Rasululullah bersabda, “Allah telah

mencatat takdir seluruh makhluk hidup. Hal tersebut terjadi lima puluh

ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dan Arasy-Nya

berada diatas air.” (HR. Muslim)

Iman kepada qada‟ dan qadar artinya percaya dan yakin bahwasannya

Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semua

makhluk-Nya termasuk segala sesuatu melipui semua kejadian yang

menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda

yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berarti baik atau buruk,

hidup atau mati.19

Allah telah menetapkan ketentuan untuk hamba-hamba-Nya sejak

masih menjadi janin, ketika masih berada didalam rahim sang ibu, baik

ketentuan yang berhubungan dengan kebahagaiaan, kesedihan, rezeki,

karir, maupun kematiannya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh

sebab itu, Alalh mempunyai kekuasaan untuk menghidupkan dan

mematikan seluruh makhluk-Nya, memberi dan melarang,

menjadikannya mulia atau hina, mengangkat derajatnya atau

menurunkannya, serta mengampuni dan menyiksanya. Semua ketentuan

Allah sebenarnya sama. Allah telah menentukan ketentuan seseorang

secara terperinci. Setiap ketentuan tersebut telah ditentukan oleh

Allahdengan empat unsur. Barang siapa yang idak beriman dengan empat

unsur tersebut, berarti ia tidak beriman atau mengingkari ketentuan yang

18 Zaimudin, Ilmu Tauhid Lengkap, (Jakarta: PT. Rineka, 1996), hal. 132

19

Rois Mahfud, Al-Islam: Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlengga, 2011), hal.22

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

20

telah ditetapkan oleh AllahSWT. Keempat unsur tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang ada di dunia ini

sebelum makhluk-Nya karena Dialah Zat yang Maha Mengetahui lagi

Maha Bijaksana.

2) Allah telah mencatat seluruh ketentuan yang ada di dunia sebelum

dunia ini dihidupkan. Sebagaimana Firman Allah:

/(: ٨)انحديد

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada

dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)

sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah

mudah bagi Allah. (Q.S. Al-Hadid/57: 22)

3) Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah

berfirman dalam Al-Quran.

/( ٧: )يس

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu

hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia. (Q.S.

Yasiin: 82)

4) Allah adalah Dzat Maha Pencipta. Artinya, Allah yang telah

menciptakan seluruh makhluk hidup dan menentukan hal-hal yang akan

mereka lakukan. Semua itu akan terus mengikuti perintah-Nya karena

Dia yang telah mewujudkan dan menciptakan mereka.20

Ketentuan yang telah Allah berikan kepada manusia, baik sebagai

individu maupun golongan merupakan peringatan bagi dirinya dan mereka

bahwa kekuasaan Allah berlaku bagi manusia secara keseluruhan.

20 Muahammad Izzuddin Taufiq, Dalil Afaq al-Quran dan Alam Semesta, (Solo, Tiga

Serangkai, 2006), hal. 175-177,183

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

21

Kekuasaan itu akan selalu berada disekeliling mereka, baik dalam

pebuatan yang ia kehedaki maupun di luar kehendaknya. Allah telah

memperlihatkan berbagai tanda kebesaran kebesaran-Nya kepada manusia,

dianataranya berada dalam jiwa manusia sendiri agar meyadari kebenaran

janji Allah dan Kekuasaan-Nya selalu mengelilingi mereka. Seandainya

mereka tidak menginginkan tanda-tanda Kebesaran Allah yang bersifat

negatif datang kepada mreka, hendaknya mereka beriman kepada Rasul-

Nya dan mengikuti seluruh perintah-Nya.21

B. Tafsir Surat Al-Waqiah Ayat 57-74

1. Teks Ayat dan Terjemah Q.S Al-Waqiah 57-74

)/٨-٨: انواقعت)

57. Kami telah menciptakan kamu, Maka mengapa kamu tidak membenarkan?

58. Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

59. kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya?

60. Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak

akan dapat dikalahkan,

21 Muahammad Izzuddin Taufiq, Dalil Afaq al-Quran dan Alam Semesta, (Solo, Tiga

Serangkai, 2006), hal. 175-177,183

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

22

61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam

dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam Keadaan yang tidak kamu

ketahui.

62. dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, Maka

Mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?

63. Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.

64. kamukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya?

65. kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan Dia hancur dan kering,

Maka jadilah kamu heran dan tercengang.

66. (sambil berkata): "Sesungguhnya Kami benar-benar menderita kerugian",

67. bahkan Kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.

68. Maka Terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.

69. kamukah yang menurunkannya atau kamikah yang menurunkannya?

70. kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan Dia asin, Maka Mengapakah

kamu tidak bersyukur?

71. Maka Terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan

menggosok-gosokkan kayu).

72. kamukah yang menjadikan kayu itu atau kamikah yang menjadikannya?

73. Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir

di padang pasir.

74. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar.

2. Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah

Surah al-Waqiah merupakan surah ke 56 terdiri dari 96 ayat yang berarti

Hari Kiamat, surah ini merupakan surat yang diturunkan sebelum Nabi SAW

berhijrah ke Madinah. Itu pendapat dari mayoritas pakar ilmu al-Quran.

Sementara ulama berpendapat bahwa ada beberapa ayat yang turun setelah

Nabi SW berhijrah. Al-Qurthubi mengemukakan riwayat riwayat yang

bersumber dari sahabat Nabi SAW, Ibn Abbas, bahwa ayat 82 turun di

Madinah.

Tema utama surah ini adalah uraian tentang hari kiamat serta penjelasan

tentang apa yang akan terjadi di bumi, serta kenikmatan yang akan diperoleh

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

23

orang-orang bertakwa dan apa yang akan dialami oleh para pendurhaka.

Demikian lebih kurang kesimpulan banyak ulama‟. Al-Biqai berpendapat

bahwa surah ini merupakan penjelasan dari apa yang diuraikan pada surah ar-

Rahman.22

Ibnu Hatim telah mengetengahkan melalui Abu Hazrah yang telah

mengatakan bahwa:

Ayat-ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang laki-laki dari

kalangan Anshar dalam perang Tabuk. Mereka turun beristirahat di

Al-Hajar, lalu Nabi SAW. Memerintahkan kepada mereka agar tidak

membawa airnya sedikitpun. Setelah itu beliau melanjutkan

perjalanannya dan turun beristirahat lagi ditempat lain, sedang mereka

tidak memiliki air, lalu mereka mengadukan hal tersebut kepada Nabi

SAW., lalu beliau berdiri solat dua rakaat dan kemudian berdoa. Lalu

Allah mengirimkan awan dan turunlah hujan menyirami mereka,

sehingga mereka mendapat air minum darinya. Seorang laki-laki dari

kalangan Ansar berkata kepada temannya dari kalangan kaumnya

yang dicurigai munafik, dan lelaki munafik itu menjawab, “celakalah

kamu, kapan kamu melihat Nabi berdoa lalu Allah menurunkan hujan

kepada kita.” Lelaki munafik itu menjawab bahwa sesungguhnya kita

diberi hujan oleh bintang “anu” dan bintang “anu”.23

3. Fadhilah membaca Q.S Al-Waqiah

Adapun fadhilah/keutamaan surat Al-Waqiah menurut Imam Ja‟far ra.

dalam kitab Khazinatul Asrar Kubra berkata:

Barang siapa yang membaca surat al-Waqiah pada waktu pagi ketika

keluar dari rumahnya untuk bekerja atau untk mencari kebutuhan. Maka

Allah Ta‟ala mempermudah rezekinya dan mendatangkan hajatnya.

Dan barang siapa membaca surat Al-Waqiah diwaktu pagi dan sore,

maka ia tidak akan kelaparan dan kehausan, dan tidak akan takut

terhadap orang yang akan memfitnah sedangkan fitnahannya akan

kembai pada orang itu.24

22 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah,(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal.541

23

Al-Imam Muhammad Usman Abdullah almaraghi, Mahkota Tafsir, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2009), hal.3171

24

Abu Taufiqurrahman, Terjemah Majmu‟ Syarif , (Semarang,: PT. Karya Toha Putra, 1989),

hal.164-165

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

24

Dalam sebuah hadis di sebutkan

ملسو هيلع هللا ىلص

Diriwayatkan dari Abu „Abidah dalam (Fadhail Qur‟an) dan Harist bin Abi

Usamah dan Abu ya‟la dan Ibnu Mardawiyah dalam (tafsirnya) dan Bayhaqi

dalam (Syu‟bul Iman) dari Ibnu Mas‟ud ra berkata : Saya telah mendengar

Rasulullah SAW berkata ( Barang siapa membaca Surat Al-Waqi‟ah setiap

malam maka tidak akan menimpa kepadanya kepapaan).

ملسو هيلع هللا ىلص

Dan diriwayatkan Ibnu Mardawiyah dari Anas ra Rasulullah SAW berkata

surat Al-Waqiah adalah surat kaya maka bacalah dan ajarkanlah kepada

anak-anakmu).

4. Arti Kosa Kata

نخبنقو : Asal kata خهق artinya menciptakan, jamak dari انخبنق artinya

pencipta

artinya benar. Kalian membenarkan hari صدق Asal kata : تصدقو

kiamat

و Kalian mencurahkan nutfah ke dalam rahim : ت

Kami telah menentukan : قدرب

yang berarti mendahului yang lain. siapa yang سبق Asal kata : يسبوقي

mendahului dinamai سببق dan yang didahului dinamai يسبوق.

untuk menukar muka kamu, yaitu setelah datang waktunya : بدل

untuk mati di dunia ini, tidak ada sesuatu yang dapat

menghambat Allah untuk berbuat sekehendak-Nya. Kemudian

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

25

di akhirat pun kita akan di bangkitkan dari maut itu agar hidup

kembali dalam rupa yang lain. Maka wajah manusia ditukar

kepada yang lebih gagah dan bagus bagi orang yang beramal

baik dan kepada yang lebih buruk dan seram bagi orang yang

beramal buruk dan melanggar ketentuan Allah.

.matsil yakni yang serupa atau sama يثم jamak dari kata : ايثبل

Sementara ulama memahami ayat diatas dalam arti mengganti

badan kamu yag tadinya kamu guakan di dunia sebagai tempat

ruh kamu, dengan badan yang lain yang serupa d akhirat nanti

yang akan menempati ruh kamu. Ada juga yang memahaminya

dalam arti menggantikan kamu dengan orang-orang yang

seperti kam, atau menggantikan orang-orang yang seperti

kamu ditempat kamu sekarang. Kedua makna terakhir

mengacu kepada makna mengganti sesuatu yang lain, generasi

masa lalu dengan generasi masa kini dan generasi masa kini

dengan generasi masa datang.

شئكى : Kami menciptakan kalian

-Penciptaan yang pertama, kata nasy‟ah terambil dari kata an : شأةاألوني

nasy‟ yaitu kejadian. Patron yang digunakan ayat ini

menunujukkan terjadinya sekali kejadian. Para ulama

memahaminya sebagai menunjuk kepada suatu kejadian yang

terjadi sekaligus tidak berulang-ulang atau bertahap yaitu

penciptaan pertama.25

Berbentuk kata kerja mudhari‟ / present tense untuk : تذكزو

mengisyaratkan bahwa kalau pada masa lalu kamu belum lagi

menarik pelajaran, maka kini dan masa datang, seharusnya

kamu secara bersungguh-sungguh menarik pelajaran.

25 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah jilid 10 ( Jakarta: Lentera Hati, 2009), hal. 467

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

26

Kamu menyebarkan bijinya dan mengolah tanahnya, kata: تحزثو

takhrasun terambil dari kata haratsa dengan arti menanm

benih.

: Kamu menumbuhkan dan menjadkannya tumbuhan yang

berkemban, berasal dari kata zara‟a yang digunakan untuk

tumbuhan yang tumbuh setelah ditanam bijinya seperti

gandum, anggur dan lain-lain

ب Kering dan hancur berantakan, karena sangat kering setelah: حط

asalnya kami tumbuhkan.

يغزي و : berasal dari kata انغزاو yang artinya terjerumus dalam

kebinasaan dan siksa, atau terambil dari kata غزايت yang berarti

keharusan membayar sesuatu.

ز .yang berarti awan yang mengandug air انزت Jamak dari kata: ان

قوي yakni tempat yang انقوى asal kata انقو Bentuk jamak dari : ان

tidak dihuni seseorang.

5. Perbedaan dan Persamaan Penafsiran Para Ulama Tentang Q.S. Al-

Waqiah 57-74

Ayat 57 menurut pendapat Al-Misbah, “Kami semata-mata sendiri yang

telah menciptakan kamu padahal tadinya kamu tidak wujud, maka mengapa

kamu tidak membenarkan, yakni percayalah kuasa Kami membangkitkan kamu

kembali. Bukankah dalam logika kamu, menciptakan sesuatu yang telah pernah

wujud lebih mudah daripada menciptakan sesuatu yang belum pernah wujud?

Bukankah itu bukti bahwa Kami kuasa menghimpun orang-orang terdahulu

yang telah mati dan orang yang kemudian akan mati?” Dalam penegasan-Nya

bahwa Dia sendiri yang menciptakan manusia, terdapat juga isyarat tentang

kuasa-Nya terhadap mereka, juga sebagian dari hal tersebut adalah

kebangkitan, ganjaran berikut balasan bagi setiap manusia.

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

27

Sebenarnya kaum musyrik yang diajak berdialog ini percaya bahwa Allah

adalah pencipta. Yang tidak percaya adalah kelompok ad-Dahriyin yakni para

atheis. Al Biqai menduga bahwa terhadap merekalah ayat ini ditujukan. Atau

bisa juga ayat di atas ditujukan kepada siapapun yang mengingkari

kebangkitan, karena siapapun yang mengingkari kuasa Allah membangkitkan,

bagaikan mengingkari kuasa untuk mencipta. Sebenarnya kebangkitan adalah

pengubahan bentuk dan keadaan, bukan mencipta sesuatu yang baru, sebab

kematian bukanlah ketiadaan.26

Menurut Tafsir Al-Azhar,pada ayat ini Allah berfirman “Kamilah yang

telah menciptakan kamu.” Bukan yang lain, bukan ayah dan bunda yang

menciptakan manusia: “Mengapa tidak kamu terima kebenaran itu?”. Kamilah

yang mulai menjadikan kamu, padahal kamu tidak ada sama sekali. Tadinya

tidak ada orang yang bernama si Fulan, kemudian dia Kami adakan. Segala

sesuatu dalam alam ini diciptakan daripada tidak ada kepada ada, kemudian itu

akan lenyap tak ada lagi. “Mengapa tidak kamu terima kebenaran?” yaitu

sesudah tidak ada, kelak Allah Ta‟ala akan mengadakan kamu pula kembali

setelah kiamat datang?

Persamaan pendapat dari Al-Misbah dan Al-Azhar bahwa pada ayat ini

Allah menegaskan kepada manusia bahwa yang menciptakan manusia ialah

Allah. Dan Allah-lah yang membangkitkan mereka setelah kematian.

Kesimpulaan dari ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dia-lah yang

menciptakan manusia dan Dia pula yang mengatur segala apa yang ada di

seluruh jagat raya ini, termasuk hari kiamat dan hari berbangkit. Penciptaan

kedua bukan lah hal yang sulit bagi Allah, dimana Allah lah yang menciptakan

dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Ayat ini ditunjukan kepada siapa saja

yang mengingkari hari kebangkitan dan mengingkari Kuasa Allah.

Ayat 58-62 Menurut Al-Misbah Allah menyatakan bahwa: Jika kamu

percaya kuasa Kami menciptakan kamu dari tiada, maka perhatikan dan

camkanlah reproduksi manusia agar kamu mengetahui bahwa untuk

26 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan,Kesan dan Keserasian Al-Quran Volume 13

(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal.563-564

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

28

menciptakan kembali makhluk serupa dengan memulai penciptaannya itu lebih

mudah bagi Kami. Maka apakah kamu melihat dengan mata kepala atau hati,

keadaan yang sungguh menakjubkan. Terangkanlah kepada-Ku tentang sperma

yang kamu pancarkan . kamukah yang menciptakannya, menetapkan kadarnya,

menentukan tetesan mana yang membuahi indung telur pasangan kamu dan

mengantarkannya ke dinding rahim, lalu berpindah dari dari fase yang satu ke

fase lainnya hingga lahir manusia utuh? Apakah kamu yang melakukan itu

atau kamukah para penciptanya? Ya, Kami sendiri Penciptanya.27

Kami juga telah menentukan kematian diantara kamu semua secara

bergilir pada waktu dan tempat tertentu. Itu pasti terjadi pada waktu yang Kami

tetapkan, tidak berlebih dan tidak berkurang karena kami menyediakan balasan

dan ganjaran sesuai amal-amal kamu ketika kamu hidup di dunia dan Kami

sekali-kai tidak dapat dikalahkan oleh apa dan siapa pun.28

Pada ayat 60 dipahami oleh Thabatba‟i sebagai uraian tentang kuasa Allah

mengatur segala urusan ciptaan-Nya. Ayat itu menurutnya menjelaskan bahwa

wujud manusia yang terbatas sejak awal kejadiannya hingga akhir saat dari

kehidupannya di dunia dengan segala hal yang berkaitan dengannya,

kesemuanya di takdirkan yakni di atur Allah. Kematian manusia serupa dengan

kehidupannya adalah atas dasar pengaturan Allah. Bukannya kematian itu

disebabkan kuasa Allah terbatas sehingga Dia tidak menciptakan manusia yang

tidak disentuh kematian atau kematian disebabkan adanya faktor-faktor diluar

kekuasaan Allah sehingga kehidupan yang dianugrahkan Allah kepada manusia

menjadi binasa. Dapat disimpulkan bahwa kematian diteapan Allah atas

keendak-Nya bukan karena ada yang mengalahkan-Nya. Kematian ditetapkan

antar manusia secara bergiliran atau bersama-sama adalah karena kehendak

dan ketetapan adalah merupakan ketetapan dari Allah.

Menurut Thabathabai, sebagaimana dijelaskan M. Quraish Shihab dalam

tafsir al-Misbah mengatakan bahwa:

27 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan,Kesan dan Keserasian Al-Quran Volume 13,...

hal.565

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

29

Tidak ada sesuatu yang sia-sia atau bathil dalam wujud ini, sehingga

penciptaan pertama dalam kehidupan dunia pastilah ada tujuannya yang

langgeng. Di sisi lain, keberadaan sistem tersebut menuntut adanya hidayah

dan petunjuk untuk segala sesuatu menuju kebahagiaan jenisnya. Hidayah

untuk manusia menuntut diutusnya rasul, penetapan syariat, pengarahan

berupa yang tidak dapat terlaksana secara sempurna di dunia ini, tatapi

diakhirat kelak dan itulah penciptaan kedua.

Menurut Al-Azhar pada ayat ini Allah berfirman, “Apakah kamu

perhatikan mani yang kamu tumpahkan?”. Apakah kamu yang menciptakan

ataukah Kami yang menciptakannya?. Mani keluar dari kemaluan manusia

apabila manusia telah bersetubuh. Lalu berpadu mani si laki-laki dengan mani

si perempuan jadi satu, itulah yang menjadi Nutfah, „Alaqah dan Mudghah.

Yaitu air segumpal, darah segumpal dan kemudian menjadi daging segumpal.

Siapakah yang mempertemukan dan menciptakan campuran mani itu jadi anak,

yang manusia tidak dapat mengatur sama sekali mentang-mentang mereka

sudah bersetubuh sudah pasti jadi anak. Bukankah persetubuhan itu hanyalah

harapan belaka, moga-moga jadi anak? Bukankah banyak orang bersetubuh

namun tidak menghasilkan anak? Telah berahun-tanhun bergaul namun anak

yang ditunggu tidak juga datang. Sebaliknya ada orang yang telah merasa tidak

tahan lagi karena anak sudah banyak, berlima, berenam, bertujuh, berdelapan,

sudah mengharap jangan ada anak lagi, namun dia masih lahir. Sebab itu

jelaslah bahwa Allah-lah yang menciptakan ada anak itu, bukan manusia.

Meskipun sekarang sudah ada kepandaian baru “bayi tabung”, namun yang

ditabungkan itu pasti mani buatan Allah jua. Zat lain tidak dapat dikumpul dan

ditabungkan, namun dia tidak akan jadi orang.

Apabila Allah telah menentukan seseorang mesti mati, tidaklah dapat

sesuatu kekuatan pun dapat menahan. Mati tidak memandang umur. Anak kecil

mati dan orang tua pun mati. Tuhan tidak dapat dikalahkan. Kita manusia yang

juga kalah. Dan setelah datang waktunya untuk mati di dunia ini, tidaklah ada

sesuatu yang dapat mengalahkan Allah, menghambat Allah akan melakukan

berbuat sekehendak-Nya. Kemudian diakhirat pun kita akan dibangkitkan dari

maut itu agar hidup kembali dalam rupa yang lain. Bagaimana kejadian dirimu

pada perulangan kedua kali itu, tidaklah akan kamu ketahui, apakah lebih indah

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

30

lebih bagus karena indah dan bagusnya perbuatanmu seketika kamu masih ada

didunia, atau akan dibuat lebih buruk karena perbuatanmu seketika hidup

buruk pula.29

Persamaan penafsiran oleh Al-Misbah dan Al-Azhar pada ayat ini ialah,

Allah memerintahkan manusia untuk merenungkan tentang asal-usul kejadian

manusia dan kehidupan setelah kematian. Allah bukan saja kuasa mencipta,

tapi juga kuasa mengaur ciptaan-Nya dalam hidup ini dan setelah kematian

mereka.

Kesimpulannya, Sudah dapat kita memahamkan dan merenungkan

kejadian kita seluruh manusia ini, sejak zaman masih mulai percampuran mani

seorang laki-laki dengan mani seorang perempuan. Kita telah lihat perubahan

peringkat hidup itu sejak dari mani sampai jadi manusia, sejak bayi sampai

menjadi manusia tua renta. Allah SWT kuasa mencipta manusia manusia

dalam bentuk yang berbeda-beda dengan bentuknya yang sekarang. Maka dari

itu tidak satupun kuasa Allah yang dapat kita dustakan.

Ayat 63-67 Menurut Al-Misbah, setelah ayat yang lalu menguraikan

tentang kejadian manusia dari sperma sebagai bukti kekuasaan Allah

membangkitkan mereka guna memperoleh ganjaran dan balasan, kini

disebutkan salah satu kebutuhan pokok manusia yang mereka lihat sehari-hari

dan juga dapat mengantar kepada keyakinan akan adanya hari kiamat yaitu

tanaman.

Allah menyampaikan pertanyaan kepada manusia untuk dipikirkan dan

direnengkan menegnai berbagai tanaman yang ditanam oleh manusia, baik

tanaman yang di sawah, ladang maupun bibit-bibit, pohon-pohanan yang di

tanam diperkebunan. Diungkapkan bahwa bagi semua tanaman tersebut diatas,

kedudukan manusia hanya sekedar sebagai penanamnya, memupuk dan

memeliharanya dari berbagai gangguan yang membawa kerugian. Tetapi

kebanyakan manusia lupa terhadap siapakah yang menumbuhkan tanaman

tersebut? Terang dan jelas dan tidak ragu-ragu lagi adalah bahwa Allah

menumbuhkan tanaman tersebut, menumbuhkan tunas membesarkan pohon-

29 Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar juzu‟ 27, (Jakarta: Pustaka Panjimas),hal. 246-247

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

31

pohonnya, menambah dahan dan ranting serta memekarkan bunga sampai

menjadi buah yang bisa dinikmati manusia.

Walaupun tanaman tersebut sangat baik pertumbuan dan buahnya yang

menimbulkan harapan untuk mendatangkan keuntungan berlimpah-limpah,

namun apabila Allah menghendaki lain dari itu, maka tanaman yang

diharapkan itu dapat berubah menjadi tanaman yang tidak berbuah, hampa atau

terserang berbagai macam penyakit dan hama, seperti hama wereng, tikus,

sehingga pemiliknya tertegun dan merasa sedih. Karena keuntungannya dalam

sekejap mata menjadi kerugia yang luar biasa. Sedang untuk membayar

berbagai macam pengeluaran seperti ongkos mencangkul, menanam,

menyiram, memupuk, dan memebersihkan rumput merupakan beban berat dan

merugikan baginya.

Menurut tafsir Al-Azhar, pada ayat ini Allah menyuruh kita untuk

memperhatikan tanaman yang kita tanam. Siapakah yang menumuhkannya?

Bagaimana dia bisa tumbuh? . bahwasannya tumbuh dan hidup biji yang

ditanamkan tadi benar-benar buan bergantung kepada kuasa manusia,

melainkan belas kasihan Allah. Bisa saja apa yang ditanamkan itu tidak hidup,

artinya tidak ia berurat, tidak ia berakar, dan tidak tumbuh daunnya, tidak ada

perubahan sejak ia ditanamkan sampai beberapa lama kemudian. Dia kering,

dia kersang “Maka jadilah kalian tercengang”. Benar-benarkah tumbuhnya biji

itu sangat bergantung kepada belas kasihan Allah. Kalau dia tidak tumbuh,

manusia tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya tercengang-cengang tidak

dapat bertindak. Semua yang diharap menjadi hampa. Sebab lupa bahwa bukan

manusia yang berkuasa menumbuhkan atau memberikan buah atau

mengeluarkan hasil sebagai yang kita harap.

Pada penafsiran al-Misbah dan Al-Azhar terdapat persamaan yakni, pada

ayat 63-67. Allah mengajak manusia untuk berfikir tentang tumbuhan, Kuasa

Allah nampak dengan jelas pada tumbuhan dan tanah yag ditumbuhinya. Sudah

jelas bahwa Allah lah yang menumbuhkan tanaman itu sampai mereka bisa

tumbuh dan berbuah hingga bermanfaat bagi manusia dan memberikan

keuntungan yang besar.

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

32

Kesimpulan, tumbuhnya tumbuhan hingga menghasilkan banyak manfaat

karena adanya rahman rahim Allah. Atas kasih sayang Nya, Allah menjadikan

tumbuhan itu berbuah dan menghasilkan banyak manfaat kepada manusia,

memang manusia lah yang menanam, merawat, dan memanen namun tanpa

kuasa Allah tanaman yang sudah dirawat secara teratur belum tentu bisa

tumbuh dan berbuah dengan baik. Bisa saja Allah tidak mengizinkan tanaman

itu tumbuh dengan berbagai musibah misalnya tanaman tersebut diserang hama

wereng, maka manusia akan tercengang melihat tanamannya yang tidak bisa

tumbuh dan berbuah. Dan manusia akan mendapat kerugian yang besar. Maka

dari itu tidak sepantasnya kita bercongkak hati, karena tanpa kuasa Allah apa

yang kita inginkan tidak akan terwujud.

Ayat 68-70 menurut Al-Misbah setelah ayat yang lalu mempertanyakan

tentang kuasa manusia dalam menumbuhkan tumbuhan, selanjutnya mereka

dipertanyakan tentang kuasa mereka menurunkan hujan. Air hujan itu

manakala di renungkan oleh manusia, bahwa ia berasal dari uap air yang

terkena panas matahari. Setelah menjadi awan dan kemudian menjadi mendung

yang sangat hitam bergumpal-gumpal maka turunlah uap air itu sebagai air

hujan yang sejuk dan tawar, tidak asin seperti air laut. Air tawar tersebut

menyegarkan badan serta menghilangkan haus. Bila tidak ada hujan, pasti tidak

ada sungai yang mengalir, tidak akan ada mata air walau berapa meter pun

dalam nya orang menggali sumur, niscaya tidak akan keluar air. Bila tidak ada

air, rumput pun tidak akan tumbuh, apalagi tanaman yang ditanam oleh

manusia.

Menurut Al-Azhar pada ayat ini Allah mengajak manusia untuk

merenungkan tentang air. Adakah kamu perhatikan air yang kamu minum?. Air

ialah pokok yang mutlak untuk menentukan hidup manusia. “ kamukah yang

menurunkanya dari awan, atau Kamikah yang menurunkannya? Hujan yang

akan turun ke bumi itu lebih dahulu berkumpul dan berkumpul dalam awan,

setelah awan itu berat dan tebal, barulah dia turun ke bumi menjadi hujan. Ada

hujan itu yang mengalir dari gunung-gunung dan bukit-bukit yang tinggi dan

setengahnya lagi menyelinap ke dalam bumi dan menggenang di bawahnya.

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

33

Yang mengalir diatas itulah yang membasihi dan menyuburkan permukaan

bumi. Lalu datanglah peringatan dari Allah: “kalau kami mau, Kami jadikanlah

dia asin”. Dan kalau itu yang kejadian, akan sengsaralah manusia karena tidak

dapat minum. Allah memperingatkan kepada kita, bahwasanya Dia Maha

Kuasa buat membuat asin air yang tadinya tawar. Yang diperlihatkan kepada

kita hanyalah kasih sayang-Nya belaka. “Adakah kamu perhatikan api yang

kamu nyalakan?”. Bagaimana pula keadaan tumbuhnya api itu? Kamukah yang

menumbuhkan kayu apinya atau Kamikah yang menumbukannya?. Diberi ingat

dalam ayat ini bahwa nyala api yang sekarang ini adalah peringatan kepada kita

manusia, bahwasannya kelak akan ada lagi api nyala 70 kali dari api yang

sekarang.

Pesamaan penafisran oleh Al-Misbah dan Al-Azhar adalah tentang kuasa

Allah dalam menurunkan air, air adalah salah satu anugerah dari Allah yang

paling penting bagi makhluknya. Kalau Allah berkehedak maka dijadikannya

air itu pahit lagi asin sehingga tidak akan bisa memberikan kehidupan pada

makhluknya. Selain air dalam ayat ini juga menunjukkan kuasa Allah dalam

menciptakan api. Sehingga dalam penciptaan air dan api terdapat perintah bagi

manusia untuk berfikir akan kuasa Allah.

Kesimpulannya, Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang

telah menurunkan air hujan dari langit, Allah menurunkan air yang segar dan

bersih sehingga dapat menjadi manfaat bagi makhluk Nya. Air adalah bagian

penting bagi kehidupan, tanpa air makhluk Allah tidak akan bisa bertahan

hidup, maka dari itu atas kuasa Allah, Allah menurunkan air kepada manusia

dengan berbagai cara agar dari turunnya air manusia bisa bertafakkur kepada

Allah. Selain air ada juga api, Allah menciptakan api dengan segala manfaat

nya bagi kehidupan. Selain bermanfaat bagi kehidupan api juga sebagai tanda

peringatan bagi manusia, peringatan tentang adanya siksaan api neraka, tidak

terbayangkan seberapa panasnya api neraka padahal api yang ada di dunia

sangat panas dan dapat membakar apa-apa yang ada disekitarnya. Adapun

manfaat api bagi kehidupan manusia yaitu bagi para musafir yang

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

34

membutuhkan makanan ditengah perjalanannya, ia bisa menggunakan api itu

untuk memasak makanan yang dbutuhkannya.

Ayat 74 menurut tafsir Al-Misbah, Setelah ayat-ayat yang lalu mengangkat

dari kenyataan-kenyataan yang dialami manusia- primitive atau modern- yang

dapat menjadi bukti kuasa Allah membangkitkan manusia setelah kematiannya,

dan dalam kenyataannya kaum Musrikin mekkah yang dihadapi oleh ayat-ayat

itu masih bersikeras juga mengingkari, maka Allah SWT. Mengarahkan

pembicaraan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan berfirman : jika kini telah

jelas kuasa-Nya membangkitkan setelah kematian, maka bertasbillah yakni

tingkatkanlah upayamu menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan bahkan

dari segala sifat kesempurnaan yang engkau bayangkan, karena kesempurnaan-

Nya tidak dapat terjangkau oleh makhluk. Sucikanlah dengan nama Tuhanmu

Pemelihara dan Pembimbing-mu yang Maha Agung. 30

Menurut Al-Azhar, pada ayat ini Allah memerintahkan kita untuk

mengucapkan tasbih kapanpun dan dimanapun kita berada. Hujan lebat, kita

ucapkan Subhanallah! Api nyala pun demikian juga. Tanaman yang kita

tanamkan dibumi, lalu memberikan hasil, pertama yang ditanam tumbuh,

setelah itu dia hidup dan membesar, lama kelamaan memberikan hasil,

memberikan buah; Subhanallah! Amat suci Allah, Tuhan sarwa sekalian alam.

Persamaannya, Al-Misbah dan Al-Azhar yaitu pada ayat ini Allah

memerintahkan manusia untuk selalu bertasbih dalam keadaan apapun dan

dimanapun.

Kesimpulannya, melihat tentang tanda-tanda kuasa pada ayat sebelumnya

yaitu mulai terbentuknya manusia, tumbuhnya tumbuhan, turunnya air hujan

dan danya api di bumi, mengingat itu semua tak sepantasnya manusia

mendustakan Allah SWT, karena tanpa kasih sayang Nya kita tidak akan

mendapat ribuan nikmat dari-Nya. Maka tidak ada balasan yang pantas untuk

Allah kecuali kita sebagai manusia yang selalau beriman dan bertaqwa kepada

Allah swt. Jadilah manusia yang banyak bertasbih dengan menyebut nama

Nya yang Maha Agung dan Bijaksana.

30 Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah,(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal.571

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

35

A. Tafsir Per-Ayat

“Kami telah menciptakan kamu, Maka mengapa kamu tidak membenarkan?”,

Pada ayat ini Allah menyatakan bahwa Kami sendiri yang

menciptakan kamu, padahal tadinya kamu tidak berwujud.

“Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan”.

Pada ayat ini Allah memrintahkan manusia untuk memperhatikan tentang mani

yang telah dipancarkan.

“Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang menciptakannya?”.

Kamukah yang menciptakan? Atau Allah yang menciptakan?, yakni

menetapkan kadarnya, menetapkan tetesan mana yang membuahi indung telur,

dan mengantarkannya kedinding rahim, lalu berpindah dari fase ke fase hingga

lahir manusia utuh?. Kamukah yang menciptakannya? Atau Kamikah yang

menciptakannya.

“Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak

akan dapat dikalahkan,

Disamping itu kami juga telah menentukan kematian diantara kamu

semua, yakni secara bergilir pada waktu dan tempat yang Allah tentukan dan

itu pasti terjadi pada waktu yang Kami tetapkan, tidak berlebih dan tida

berkurang. Kami meyediakan balasan dan ganjaran sesuai amal-amal kamu

disunia dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan oleh apa dan siapapun.

Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam

dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam Keadaan yang tidak

kamu ketahui.

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

36

Kami tidak dapat dihalangi untuk menggantikan kamu dengan orang-orang

seperti kamu dalam kehidupan dunia dan tidak juga satu kuasa yang

menghalangi Kami menciptakan kamu kembali setelah kematian kamu guna

bangkit di akhirat dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.

Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, Maka

Mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?

Sesungguhnya kamu telah mengetahui kuasa Kami dalam penciptaan yang

pertama, yakni sebelum wujud kamu di pents bumi ini, bahkan kamu

mempercayainya, maka mengapakah kamu tidak secara bersungguh-sungguh

mengambil pelajaran, walau sedikit, untuk meyakini kuasa Kami dalam

penciptaan yang kedua pada Hari Kiamat nanti?

Maka Terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam.

Terangkanlah kepada-Ku (Allah) tentang benih yang kamu tanam,

Kamukah yang menumbuhkannya atau kamikah yang menumbuhkannya?

Kamukah yang menumbuhkannya setelah benih itu kamu tanam, sehingga

(benih) pada akhirnya berubah , ataukah Kami (Allah) yang

menumbuhkannya?

Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan Dia hancur dan kering,

Maka jadilah kamu heran dan tercengang.

Jika seandainya Kami kehendaki, maka benar-benar Kami menjadikan

tanaman yang telah tumbuh itukering tidak berbuah dan hancur berkeping-

keping sebelum kamu petik akibat terkena sengatan panas atau dimakan hama

atas perintah Allah SWT. Maka jika itu terjadi kamu akan terus menerus

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

37

sepanjang hari menjadi heran tercengang, menyesal, dan saling

mempersalahkan.

(sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian",

Dan kalianpun berkata: Sungguh kami benar-benar menderita kerugian waktu,

tenaga, dan harta benda, setelah kami bersunngguh-sungguh berusaha.

Bahkan Kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.

Bahkan nasib kami buruk sehingga kami menjadi orang-orang yang tercegah

memperoleh sedikit hasil pun.

Maka Terangkanlah kepada-ku tentang air yang kamu minum.

Hai Manusia, maka terangkanlahkepada Ku tentang air yang telah kamu

minum?

Kamukah yang menurunkannya atau kamikah yang menurunkannya?

Kamukah yang menciptakannya sedemikian rupa, antara lain tawar, atau

kamukah yang mengatur prosesnya sehingga menjadi tawar, lalu

menurunkannya dari awan yang mengandung air dalam keadaan enak

diminum, ataukah Kami penurun-penurunnya?

Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan Dia asin, Maka Mengapakah

kamu tidak bersyukur?

Kalau Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikan air yang turun itu,

asin lagi snagta pahit membakar perut serupa dengan rasanya sebelum

menguap dari laut sehingga tidak dapat kamu minum, maka mengapakah kamu

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

38

tidak bersyukur kepada Allah yang menjadikannya sedemikian rupa sehingga

bermanfaat buat kamu?

Maka Terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan

menggosok-gosokkan kayu).

Pada ayat ini Allah mengajak manusia merenungkan tentang api yang

dinyalakan dari gosokan-gosokan kayu.

Kamukah yang menjadikan kayu itu atau kamikah yang menjadikannya?

Kamukah yang menjadikan api itu atau kayu itu mempunya potensi

pembakaran atau kamikah pembuat-pembuatnya?

Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir

di padang pasir.

Kami menjadikannya untuk peringatan tentang azab neraka yang apinya

jauh lebih panas dan dahsyat, juga agar bermanfat bagi para mufasir,

khususnya dipadang pasir, seperti memasak, menjadi alat penerang,

mengahngatkan badan, mengusir binatang buas, dan lain-lain. Demikian juga

untuk orang miskin dan kaya dimanapun dan kapanpun.

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar.

Pada ayat ini mengarahkan pembicaraan kepada Nabi Muhamad SAW,

dengan berfirman bahwa: Jika kini telah jelas kuasa-Nya, maka bertasbihlah,

dan tingkatkanlah upayamu menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan,

sucikanlah nama Tuhan memelihara dan Pembimbing yang Maha Agung.

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

39

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah sebagai berikut:

1. “Nilai-Nilai Pendidikan yang terkandung dalam Q.S Al-Ankabut Ayat 16-

24” oleh Rahmat Hidayatullah NIM 10501100198 mahasiswa jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010. Dengan hasil

penelitian bahwa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Q.S Al-

Ankabut Ayat 16-24 adalah nilai pendidikan Ibadah, nilai pendidikan Sabar,

nilai pendidikan bersyukur, nilai pendidikan keimanan.31

2. “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Surat Ar-Rahman

Ayat 1-4”, ditulis oleh Yusie Nilam Sari NIM. 208011000057 mahasisiwi

jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013, dengan

hasil penelitian bahwa nilai-nilai pendidikan Islam yang diajarkan dalam

surat Ar-Rahman ayat 1 sampai ayat 4 adalah Pendidikan kasih sayang,

pendidikan syukur, pendidikan pemahaman Al-Qur‟an, pendidikan

kreativitas dan pendidikan bebas berpendapat.32

3. Metode Pendidikan Keimanan dalam Al-Quran (Suatu Kajian Tafsir Dalam

Surah Al-Waqiah ayat 57-74) ditulis oleh Lukmanul Hakim NIM.

208011000074 mahasiswi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2013, dengan hasil penelitian dalam surat Al-waqiah ayat 57-

74 terkandung suatu metode pendidikan yaitu metode Amtsal. Mendidik

31 Rahmat Hidayatullah, “Nilai-Nilai Pendidikan yang terkandung dalam Q.S Al-Ankabut

Ayat 16-24” Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, hal.74, tidak

dipublikasikan.

32

Yusie Nilam Sari “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Yang Terkandung Dalam Surat Ar-Rahman

Ayat 1-4”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, hal.74, tidak

dipublikasikan.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

40

dengan menggunakan metode pemberian perumpamaan tentang kekuasaan

Allah dalam menciptakan hal-hal yang hak dan bathil. 33

33 Lukmanul Hakim, “Metode Pendidikan Keimanan dalam Al-Quran (Suatu Kajian Tafsir

Dalam Surah Al-Waqiah ayat 57-74) “ Skripsi padasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta 2013 hal. 78, tidak dipublikasikan

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitian ini adalah pendidikan keimanan yang terkandung dalam

ayat-ayat Al-Quran khususnya surat Al-Waqiah ayat 57-74 dan penelitian ini

dimulai pada 09 Oktober 2014 – 14 Januari 2015.

B. Fokus penelitian

Penelitian ini berfokus pada nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam

Al-Quran surah al-Waqiah ayat 57-74, dengan mempelajari dan memahami

beberapa kitab tafsir seperti Tafsir Al-Misbah karangan M. Quraish Shihab, dan

Tafsir Al-Azhar karangan Buya Hamka.

C. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data penelitian kualitatif,

penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskrisikan

dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan,

persepsi, pemikiran orang secara individual atau kelompok. Menggunakan

metode konten analisis dengan menggunakan teknik analisis kajian melalui

studi kepustakaan (Library Reseach).

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini berasal dari literatur-literatur yang

berkaitan dengan tema dalam penelitian ini. Sumber-sumber tersebut terdiri

dari data primer yang menjelaskan ayat 57-74 surat Al-Waqiah, di antaranya:

1. Al-Qur’an dan terjemahnya

2. Tafsir Al-Misbah M. Quraish Shihab,

3. Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka,

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

42

Dan data sekunder, yaitu dari buku-buku yang membahas mengenai

pendidikan keimanan, diantaranya:

1. Aqidah Islam karya Sayid Sabiq

2. Aqidah Seorang mukmin karya Syaikh Abubakar Jabir Al-jazairi

3. Kuliah Akidah Islam karya Ahmad Daudy

4. Dll

E. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode

analisis. Dan metode analisis yang digunakan adalah metode tafsir tahlili,

metode yang sebagaimana telah digunakan oleh para sumber rujukan yang

digunakan oleh penulis. Tafsir tahlili yaitu metode tafsir yang menjelaskan

kandungan ayat-ayat Al-Quran dari seluruh aspek. Penafsir mengikuti runtutan

ayat sebagaimana yang telah tersusun didalam mushaf dan memulai uraiannya

dengan mengemukakan arti kosa kata diikuti dengan penjelasan mengenai arti

global ayat. Dan mengemukakkan korelasi ayat-ayat serta menjelaskan

hubungan ayat tersebut satu sama lain.1 Dan kemudian menggunakan teknik

analisis deskriptif untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan

masalah dan membandingkan pendapat para ulama’ tentang tafsir surat al-

Waqiah ayat 57-74.

Abd al-Hayy al-Farmawy mengatakan bahwa tafsir tahlili adalah “suatu

metode tafsir yang bermaksud menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur’an

dari seluruh aspeknya. Di dalam tafsirnya, penafsir mengikuti urutan ayat,

membahas mengenai asbabun nuzul dan dalil-dalil yang berasal dari Rasul,

sahabat atau tabi’in yang kadang-kadang bercampur baur dengan pendapat

penafsir sendiri dan diwarnai oleh latar belakang pendidikannya”.2 Metode

1 Hamka Hasan, Metodologi Penelitian Tafsir Hadis, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009), hal.4

2 Didin Saefuddin Buchori, Pedoman Memahami Kandungan al-Qur’an,(Bogor:Granada

Sarana Pustaka, 2005) hal 207-208

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

43

tafsir tahlili juga bisa disebut dengan metode tajzi‟ I tampak merupakan

metode tafsir yang paling tua usianya.3

Metode tahlili merupakan metode paling tua. Metode ini paling banyak

dipakai para mufassir klasik, namun di masa sekarang pun tafsir model ini

masih dominan. Tafsir tahlili menonjolkan pengertian dan kandungan lafadz,

hubungan ayat dengan ayat, sebab-sebab nuzulnya, hadis-hadis Nabi, aqwal

sahabat atau tabi‟ in, dan pendapat mufassirin lainnya yang ada kaitannya

dengan ayat-ayat yang akan diterangkan artinya tersebut.

Analisis metode tahlili yang penulis gunakan dalam penulisan

skripsi ini, yang membahas surat Al-Waqiah ayat 57-74 yang berkaitan

dengan nilai pendidikan keimanan, maka penulis menganalisis penjelasan

mengenai pendidikan jihad yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut dengan

mencari sumber-sumber yang dapat menjelaskan makna dan penafsiran dari

Surat Al-Baqarah ayat 190-193 dan surat At-Taubah ayat 122.

F. Teknis penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku pedoman

akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2014.

3 Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur‟ an,(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013) cet. I,

hal.379

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

44

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Nilai-Nilai Pendidikan Keimanan yang Terkandung dalam QS. Al-

Waqiah 57-74

Dalam Q.S. Al- Waqiah ayat 57-74 terdapat nilai-nilai pendidikan

keimanan yang dapat kita ambil, diantaranya sebagai berikut:

1. Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam

Dalam penciptaan alam beserta isinya terdapat tanda-tanda kebesaran

Allah yang mana apabila tanda-tanda tersebut dipelajari maka akan dapat

menumbuhkan keimanan kita kepada Allah SWT. Adapun tanda-tanda

kebesaran Allah yang terdapat dalam QS. Al-Waqiah 57-74 yaitu sebagai

berikut:

a. Asal-usul Kejadian Manusia

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dengan bentuk raga

yang sebaik-baiknya dan rupa yang seindah-indahnya, dilengkapi dengan

berbagai organ psikofisik yang istimewa seperti panca indra dan hati agar

manusia bersyukur kepada Allah yang telah menganugrahi

keistimewaan-keistimewaan yang dianugrahkan Allah kepada manusia

yaitu dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya.

Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Hal ini dapat

diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta.

Dalam pembahasan tentang asal-usul kejadian manusia terdapat tiga

teori yaitu menurut teori Darwin dimana manusia beasal dari evolusi

seeokor kera, teori tentang manusia berasal dari tanah yaitu Nabi Adam

dan yang ketiga bahwa manusia berasal dari air mani (Sperma). Dan

dalam pembahasan ini penulis membatasasi pada teori yang ketiga yaitu

manusia berasal dari sel sperma.

C di bawah suhu tubuh normal.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

45

Untuk menstabilkan suhu pada tingkat ini, buah pelir dilapisi kulit

khusus. Kulit ini mengerut pada cuaca dingin dan mengembang pada

cuaca panas, untuk menjaga suhu tetap konstan. Apakah lelaki

? T

tidak. Ia bahkan tidak menyadari hal ini. Para pengingkar ciptaan Allah

w f

Sperma diproduksi dalam buah pelir dengan laju produksi 1000

permenit. Sel ini memiliki desain khusus untuk perjalanannya menuju

indung telur perempuan, perjalanan yang berlangsung seolah ia

Ekornya membantunya bergerak bagai ikan menuju rahim. Bagian

keplanya yang mengandung sebagian kode genetis bayi, ditutupi perisai

pelindung khusus. Fungsi perisai itu terungkap di pintu masuk rahim ibu,

di sini lingkungannya sangat asam. Jelas sperma di tutupi perisai

pel Y

diejakulasikan ke dalam rahim tidak hanya jutaan sperma karena air mani

terdiri dari berbaga macam cairan. Al-Quran menegaskan fakta ini dalam

ayat berikut:

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia

ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?. Sesungguhnya

Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur

yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena

itu Kami jadikan Dia mendengar dan melihat. (QS. Al Insaan/76:1-2)

Cairan dalam air mani berisi gula untuk memberi energi yang

dibutuhkan sperma. Di samping itu, komposisi utamanya memliki

beragam tugas, seperti menetralkan asam pada pintu masuk ke rahim dan

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

46

menjaga kelicinan medium untuk pergerakan sperma. Jika sel sperma

didesain sesuai dengan sel telur, sel telur juga disiapkan sebagai benih

kehidupan pada medium yang sama sekali berbeda. Tanpa sepengetahuan

perempuan, sel telur yang telah matang di indung telur ditinggalkan di

rongga perut kemudian tertangkap oleh lengan-lengan pada ujung organ

tubuh bernama tuba falopii rahim. Setelah itu sel telur mulai bergerak

dengan bantuan gerakan rambut pada tuba falopii. Sel telur ini besarnya

hanya setengah partikel garam.

Sel telur dan sperma bertemu dalam tuba falopii. Disini sel telur

mulai mengeluarkan cairan khusus. Dengan bantuan cairan ini

spermatozoa menemukan sel telur. Saat sel sperma laki-laki bersatu

dengan sel telur dari perempuan, inti dari bayi yang akan dilahirkan

mulai terbentuk. Sel tunggal ini yang dalam biologi dikenal dengan

Z

pembelahan sel, dan akhirnya menjadi segumpal daging. Zigot melekat

pada rahim, agar zigot memperoleh gizi yang penting bagi

pertumbuhannya dari tubuh sang ibu.

Setelah melalui beberapa proses zigot berubah menjadi embrio,

embrio yang awalnya mirip gel, mulai berubah seiring waktu. Dalam

struktur yang mulanya lunak ini, mulai terbentuk tulang keras untuk

membantu tubuh berdiri tegak. Kemudian sel yang mulanya semua sama,

mulai terspesialisasi: ada yang membentuk sel mata yang peka terhadap

cahaya, sel saraf yang peka terhadap panas, dingin dan sakit dan sel yang

peka terhadap getaran dan suara1. Di dalam Al-Quran-pun dijelaskan asal

muasal kejadian manusia pada QS. Al-Mukminun ayat 12-16

1 Harun Yahya, Pustaka Sains Populer Islami : Manusia dan Alam Semesta, (Bandung: PT

Syamil Cipta Media, 2004), hal.2-7

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

47

Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati

(berasal) dari tanah. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang

disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). kemudian air mani itu

Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan

segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang

belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha

sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudah itu,

Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian,

Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari

kiamat. (Q.S. AL-Mukminun/23: 12-16)

Dalam firman diatas mengandung makna bahwa dalam penciptaan

mansuia terdapat tanda-tanda kebesaran Allah. Hakikat penciptaan

manusia bersumber pada dua asal. Pertama Ashal al-bad (asal yang jauh),

yaitu penciptaan pertama dari tanah yang kemudian Allah

menyempurnakan dan meniupkan kepadanya sebagian ruh-Nya. Kedua,

Ashal al-qarib (asal yang dekat), yaitu penciptaan manusia dari nutfah.

Walaupun manusia tercipta dari nutfah, namun Allah tidak memposisikan

manusia dalam kehinaan, atau kerendahan. Allah telah menganugrahi

manusia dengan kemampuan yang dengannya manusia mampu

membedakan kebaikan dan kejahatan. Proses penciptaan manusia tidak

lepas dari kekuasaan Allah dengan tujuan untuk menambah keimanan

kita kepada sang Khalik.

Manusia jauh lebih kecil dari banyak benda disekitarnya, dan jauh

lebih besar dari benda-benda lainnya. Tubuh manusia 60% terdiri dari air

dan air yang dikandung manusia inipun mempunyai persamaan yang

menarik dengan air laut dari senyawa-senyawa kimia yang

dikandungnya. Tubuh manusia tersusun dari bermacam unsur kimia. Air,

karbon, hidrogen dan nitrogen terdapat dalam jumlah banyak. Diaamping

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

48

itu masih terdapat unsur lain yang lebih sedikit seperti fosfor, besi,

klorin, belerang, kalsium, mangan, kalium, magnesium dan sejumlah

unsur lainnya. Unsur kimia yang terdapat dalam tubuh manusia tersebut

sangat mirip dengan unsur kimia yang terdapat dalam tanah yang paling

subur (tanah yang paling banyak mengandung mineral), yang disebut

tanah molisol T

berwarna coklat/merah gelap atau hitam. 2

Dari pembahasan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa

manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling mulia, baik

dilihat dari segi bentuk, kepribadian, akal dan pikiran. Sebagai makhluk

yang paling mulia ternyata bahan dasar yang digunakan dalam

penciptaan manusia adalah tanah, tanah yang dirubah wujud menjad

sperma. Tentang asal-asul manusia yang mana dapat kita lihat pada Q.S

Al-M ’ 1 -14. Dimana proses kejadian manusia bermula dari

saripati tanah yang kemudian dijadikan oleh Allah sari pati itu menjadi

air mani. Dimana air mani tersebut mengandung sel sperma. Dan dimulai

dari sel sperma yang menyatu dengan sel telur lalu menjadi zigot dan

berubah menajdi embrio dimana embrio akan berkembang menjadi sel-

sel yang mana sel-sel tersebut membentuk bagian-bagian tubuh manusia

secara bertahap. Dan setelah bagian-bagian tubuh tersusun lengkap maka

sang bayi siap untuk melihat dunia.

Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna dan

memiliki akal, dengan tujuan agar mereka mau berfikir selain itu terdapat

kewajiban-kewajiban yang harus dimiliki manusia kepada Tuhannya,

diantaranya sebagai berikut:

1) Kewajiban manusia yang pertama adalah:

a) Manusia wajib beribadah kepada Allah, dijelaskan pada firman

Allah

2 Budiyanto, Risalah alam semesta dan Kehidupan, (Jakarta: G-Kreatif, 2006), hal. 79

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

49

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Adz-Zariyat/51:56)

b) Manusia harus bertanggung jawab atas amalnya, dijelaskan pada

firman Allah

( /٨٣: ٤٧المدثر)

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

diperbuatnya,(Q.S. Al-Mudasir/74: 38)

2) Nilai pendidikan yang dapat kita ambil dari proses kejadian manusia

adalah sebagai berikut:

a) Walaupun manusia berasal dari air mani yang menjijikan namun

allah tidak menjadikan manusia sebagai makhluk yang rendah.

Malah sebaliknya, Allah memberikan suatu kelebihan yang tidak

dimiliki oleh makhluk Allah yang lain, yaitu akal. Allah

memberikan manusia akal agar mereka mau berfikir tentang

kebesaran Allah melalui ciptaanya.

b) Proses kejadian manusia terbukti dengan adanya temuan penelitian

oleh para ahli dan juga terdapat sangat jelas dalam Al-Quran. Maka

dapat diambil kesimpuan bahwa Al-Quran yang di turunkan Allah

kepada Nabi Muhammad SAW adalah dijamin kebnarannya dan

tidak ada satupun kesalahan didalamnya.

b. Asal-usul Tanaman

Al-Quran memandang tanaman sebagai ciptaan yang bernilai tinggi.

Al-Quran menegaskan bahwa tanaman adalah anugerah khusus yang

diberikan Allah kepada manusia. Tanaman merupakan bagian penting

dalam kehidupan di bumi. Hewan dan manusia tidak mungkin ada tanpa

adanya tanaman. Tanaman adalah segala yang hidup dan berbatang,

berdaun, berakar dan sebagainya. Sementara ilmuwan berkata bahwa

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

50

tanaman berkembang di bumi sejak lebih dari milyar tahun yang lalu

sebelum adanya hewan.3

Tanaman merupakan satu-satunya sumber pokok bagi tersedianya

oksigen untuk bernafas, tanaman juga menyediakan makanan bagi

makhluk hidup lain yaitu hewan dan manusia bak secara langsung

maupun tidak langsung. Makanan utama bagi manusia di bumi adalah

biji-bijian. Seperti gandum, beras dan jagung. Dan selain itu juga

tanaman memberikan banyak hal lain kepada manusia.4

Hewan dan manusia memperoleh makanan dari tanaman, demikian

pula oksigen yang diperlukan untuk bernafas. Dilain pihak hewan dan

manusia menghembuskan karbondioksida yang diperlukan tumbuhan

dalam proses fotosintesis. Maka terjadilah proses keseimbangan hidup,

dimana manusia, hewan dan tanaman saling membutuhkan.

1) Siklus tanaman dimulai dari:

a) Biji akan mengabsorpsi air, dan secara perlahan membengkak

akibat bertambahnya kandungan air di dalamnya. Berikutnya

penutup biji bagian luar (dapat berupa selaput atau kulit keras)

terblah atau pecah akibat tekanan dari dalam (daging biji yang

membengkak karena meningkatnya kendungan air). Pada waktu

yang bersamaan air yang menggenangi persediaan makanan dalam

biji juga mencapai embrio. Keadaan ini merangsang untuk

mempersiapkan persediaan makanan secara kimiawi dan embrio

secara biologis.

b) Embrio akan mengeluarkan beberapa enzim yang mampu memecah

persediaan makanan dan mengarahkannya dalam pembentukan

beberapa bagian anakan, antara lain cotyledon, hypocotil, dan

lainnya. Enzim ini memecah persediaan makanan yang kompleks

menjadi unsur sederhana yang mudah diserap embrio, seperti

enzim diastase yang mengubah tepung menjadi gula. Protease yang

3 Quraish Shihab, Dia Dimana-mana “Tangan” Tuhan dibalik Setiap Fenomena, (Jakarta:

Lentera Hati, 2011), hal. 325

4 Budiyanto, Rislah Alam Semesta dan Kehidupan, (Jakarta: G-Kreatif, 2006), hal.72

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

51

mengubah protein menjadi banyak asam amino, atau lipase yang

menguba lemak dan minyak menjadi asam lemak dan glycerol.

c) Tanah akan merekah atau membelah. Hal ini disebabkan

pembengkakan biji akibat penyerapan air dan tanah. Kekuatan

pergerakan biji yang membengkak ini sangat besar da seringkali di

luar perkiraan manusia. Pergerakan tanah dapat juga terjadi karena

penyerapan air oleh mineral yang ada di dalam tanah. Mineral yang

sebagian besarnya bersifat argillaceous (mineral renik yang dilapisi

selaput tipis berupa gas) akan melepaskan gasnya dan

menggantinya dengan air. Gas yang terlepas didorong ke atas

G dan

menggemburkan tanah sehingga calon batang dan akar yang

muncul dari biji dapat dengan mudah berkembang. Disamping itu

muatan listrik pada lapisin yang menutupi mineral, dan juga yang

ada pada air, akan saling berinteraksi dan mengakibatkan gerakan-

gerakan secara fisik.

d) Pertumbuhan biji menjadi tanaman lengkap. Setelah bakal akar

berfungsi penuh untuk memasok makanan, bakal batang dan daun

menembus tanah dan muncul di permukaan tanah.5

Dari proses kejadian munculnya tanaman diatas, penulis dapat

mengambil kesimpulan. Bahwa tanaman berasal dari satu benih yang

dengan bantuar air dan tanah benih yang awalnya kecil sedikit demi

sedikit tumbuh menjadi tanaman yang dapat menghasilkan buah dan

bermanfaat untuk makhluk yang lain. tumbuhnya tanaman tak lain dan

tak bukan karena atas izin Allah, sesungguhnya Allah yang

mengizinkan tanaman itu tumbuh dan berbuah. Dalam proses

tumbuhnya tumbuhan ada peringatan bagi manusia untuk mengambil

pelajaran dari tanaman.

5 Kementerian Agama RI, Tumbuhan dalam Perspektif Al-Quran dan Sains(Tafsir Ilmi),

(Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2011), hal.43-44

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

52

2) Manfaat Tanaman

a) Tumbuhan sebagai satu-satunya sumber pokok bagi tersediaya

oksigen untuk bernafas.

b) Tanaman menyediakan makanan bagi manusia dan hewan. Dari

segi buahnya, daunnya, bahkan biji-bijian seperti beras, gandum

dan jagung.

c) Selain untuk makanan, tanaman juga dapat berfungsi untuk pakaian

manusia. Seperti pohon kapas dimana kapasnya dapat digunakan

untuk membuat kain.6

d) Tanaman sebagai obat dari berbagai macam penyakit yang tidak

menimbulkan efek samping. Misalnya temulawak yang dapat

mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-

pegal.

e) Tanaman sebagai resapan air. Dengan adanya tanaman maka bumi

akan terselamatkan dari banjir, karena dengan adanya tumbuhan

maka akar-akar yang ada pada tanaman akan menyerap air. Coba

bayangkan apabila bumi ini tidak ada tanaman mungkin bumi akan

menjadi lautan karena air hujan yang turun dari langit tidak dapat

diresap oleh tumbuhan.

3) Nilai pendidikan yang dapat kita ambil dari proses tumbuhnya

tanaman adalah:

a) Proses tumbuhnya tanaman membuktikan bahwa Allah Maha

Bijaksana dalam mengatur segala hal.

b) Allah menjadikan tanaman itu berbuah dan bermanfaat untuk

makhluk lain, maka sebutlah dan sucikan nama Allah sebagai

ungkapan rasa syukur kita kepada kasih sayang Allah.

c) Tumbuhan melakukan fotosintesis dan hasil dari fotosintesis itu

bermanfaat bagi makhluk lain, maka dari itu sebagai manusia

6 Budiyanto, Risalah Alam Semesta dan Kehidupan, (Jakarta: G-Kreatif, 2006), hal.72

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

53

harusnya kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama

makhluk.

c. Asal-Usul Air

Air adalah benda cair yang terdiri dari oksigen dan hidrogen dalam

kadar-kadar tertentu. Setetes air terdiri dari jutaan atom yang berbeda-

beda jenis. Molekul-molukel pada zat cair saling berpegangan, tetapi

tidak terlalu erat, sehingga dengan mudah dapat lepas dan berpindah

ikatan. Allah membuatnya sedemikian rupa, sehingga tidak perlu

mengunyah air; cukup meneguknya, dia segera dengan mudah masuk ke

kerongkongan. Air mendidih pada suhu 100°C; jika temperature turun

samapai ke bawah 0°C, maka air akan membeku menjadi es, dan bila

temperature berada di atas 110°C, maka air akan menguap.7

Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk

bumi (zat padat, air dan atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70%

sedangkan sisanya 30% berupa daratan (dilihat dari permukaan bumi).8

Air adalah bahan yang ditemui di bumi dalam tiga fase yaitu padat (es),

cair dan gas (uap air).

1) Macam-macam air

Macam-macam air di bumi dibagi menjadi tiga wujud yaitu padat,

cair, dan gas. Menurut hukum islam macam-macam air ada empat

macam, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Air mutlak yaitu air yang suci dan mensucikan. Yang bisa

digunakan untuk mensucikan diri dari hadas, baik hadas kecil

maupun hadas besar. Diantara air mutlak itu adalah air hujan, mata

air, air laut dan embun.

b) A ’

mensucikan diri, baik dari hadas besar dan hadas kecil, air mutlak

ini suci namun tidak bisa digunakan untuk bersuci.

7 Quraish Shihab, Dia Di Mana-Mana “Tangan” Tuhan di Balik setiap Fenomena, (Jakarta:

Lentera Hati, 2004), hal.80

8 J.F. Gabriel, Fisika Lingkungan, (Jakarta: Hipokrates, 2001), hal.79

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

54

c) Air yang bercampur dengan benda-benda suci, seperti air yang

bercampur dengan sabun, kopi, susu dan teh. Air ini hukumnya

suci namun tidak bisa digunakan untuk mensucikan.

d) Air najis yaitu air yang bercampur dengan najis dan hukunya najis

tidak bisa digunakan untuk bersuci.

2) Siklus air

Susunan molekul air sangat sederhana. Dua atom hidrogen dan

satu atom oksigen. H-O-H atau ditulis dengan rumus H2O. Air juga

punya sifat yang unik yang memungkinkan berperan sebagai material

yang universal. Salah satu sifat khusus air adala sangat mudah

berubah wujud. Air dapat dijumpai di planet bumi dalam tiga bentuk

yaitu padat cair dan gas.

Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi memanaskan suhu air

di permukaan laut, danau, atau yang terikat pada permukaan tanah.

Kenaikan suhu memacu perubahan wujud air dari cair menjadi gas.

Molekul air dilepas menjadi gas. Ini dikenal sebagai proses evaporasi.

Air yang terperangkap di permukaan tanaman juga berubah wujud

menjadi gas karena pemanasan oleh sinar matahari. Proses ini dikenal

sebgai transpirasi. Air yang menguap melalui proses evaporasi dan

transpirasi selanjutnya naik ke atmosfer memebentuk uap air.

Uap air di atmosfer selanjutnya menjadi dingin dan terkondensasi

membentuk awan. Kondensasi terjadi ketia suhu udara berubah. Air

akan berubah betuk jika suhu berfluktusi. Sehingga, jika udara cukup

dingin, uap air terkondensasi menjadi partikel-partikel di udara

mebentuk awan. Awan yang terbentuk selanjutnya dibawa oleh angin

mengelilingi bumi, sehingga awan terdistribusi ke seluruh penjuru

dunia. Ketika awan sudah tidak mampu lagi menampung air, awan

melepas uap air yang ada di dalamnya ke dalam bentuk presipitasi,

yang dapat berupa salju, hujan, dan hujan es.

Selanjutnya, sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi

diserap oleh permukaan tanaman, sisanya akan mengalir di permukaan

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

55

tanah sebagai aliran permukaan. Aliran permukaan selanjutnya

mengalir melalui sungai menjadi debit sungai (streamflow) atau

tersimpan di permukaan tanah dalam bentuk danau. Sebagian lagi

masuk ke dalam tanah melalui proses infiltrasi dan sebagian mengalir

di dalam lapisan tanah melalui aliran-air tanah. Pada lokasi tertentu air

yang mengalir di dalam lapisan tanah, keluar sebagai mata air dan

bergabung dengan aliran permukaan. Lebih jauh lagi, air yang

terinfiltrasi mungkin dapat mengalami proses perkolasi ke dalam

tanah menjadi aliran air bawah tanah. Siklus ini berlangsung secara

kontinu untuk menyediakan air bagi makhluk hidup di bumi. Tanpa

proses ini tidak mungkin ada kehidupan di bumi.9

3) Manfaat air

a) Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan

hidup hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan

dari setiap sel; kandungan air bagi setiap jaringan tubuh sangat

bervariasi misalnya jaringan otot sekitar 7,5%: jaringan lemak

sekitar 2% : daerah sekitar 90% air merupakan bahan pelarut di

dalam tubuh dan membantu dalam pelembutan makanan. Suhu

tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara penyerapan

melalui paru-paru dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk

diminum setiap hari sekitar 2 liter (bagi orang dewasa). Setiap

individu memerlukan air sekitar 60 liter/hari (untuk minum, cuci

dan sebagainya).10

b) Air sebagai sarana untuk bersuci. Seperti dalam firman Allah Q.S.

Al-Anfal/8 ayat 11

Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk

mensucikan kamu dengan hujan itu (Al-Anfal/8:11)

9 Indarto, Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi, (Jakarta: Bumi

aksara, 2010), hal.4-6

10

J.F. Gabriel, Fisika Lingkungan, (Jakarta: Hipokrates, 2001), hal.88

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

56

c) Air bermanfaat dalam menyuburkan tanaman, dengan adanya air

tanaman yang awal mulanya hanya berupa biji maka akan berubah

menjadi pohon yang kokoh dan berbuah sehingga bermanfat bagi

makhluk lainnya.

Kesimpulan dari siklus air yang dapat penulis ambil ialah, berawal

dari sinar matahari yang memacu kenaikan suhu pada permukaan

laut/sungai/danau. Dimana kenaikan itu memacu perubahan wujud air

dari cair menjadi gas. Setelah menjadi gas, air naik ke atmosfer

membentuk uap air. Uap air di atmosfer menjadi dingin dan

terkondensasi (perubahan wujud gas menjadi cair) membentuk awan.

Awan yang telah terbentuk dibawah oleh angin mengelilingi bumi

sehingga awan terdistribusikan ke seluruh dunia.

Lalu awan yang sudah terbentuk dan telah mengandung banyak uap

air tidak mampu menampung air. Maka awan pun melepas uap air yang

ada di dalamnya. Dan jatuh kebumi berupa air hujan, salju, hujan es dan

lain sebagainya. sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan bumi

diserap oleh permukaan tanaman, sebagian mengalir pada sungai-sungai,

ada juga menjadi mata air yang mana mata air itu dapat dimanfatkan oleh

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4) Nilai pendidikan yang dapat kita ambil dari air

a) Dalam siklus air terdapat tanda dan bukti kebesaran Allah. Bisa

saja atas kehendak-Nya air yang diturunkan ke bumi menjadi pahit

lagi asin.

b) Terdapat bukti bahwa Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang

menurunkan ke bumi air yang segar sehingga bermanfaat bagi

seluruh makhluk-Nya.

c) Air mengandung banyak manfaat, maka dari itu sebagai manusia

kita harus bisa memanfaatkan air seminimal mungkin, agar tidak

terjadi pemborosan air.

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

57

d. Asal-Usul Api

Api adalah cahaya dan panas yang timbul karena reaksi kimia.api

berasal dari pohon مرخ. api memiliki tiga unsur, yaitu karbon, oksigen

dan panas. Ada sifat-sifat dan ukuran-ukuran tertentu dari ketiga hal itu.

Andaikata oksigen dan karbon tidak seperti keadaanya sekarang yakni

lebih mudah bereaksi satu terhadap yang lain maka pembakaran lebih

mudah bereaksi satu terhadap yang lain maka pembakaran spontan akan

terjadi dimana-mana. Dalam sistem penciptaan api disinggung juga

dalam surat Yasin ayat 80:

Artinya: "Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang

hijau, Maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu”

(Q.S.Yaasin/36:80)

Peristiwa pembakaran atau yang lebih dikenal dengan istilah oksidasi

tidak akan pernah terlepas dari peranan senyawa oksigen (O2) sebagai

bagian terpenting dalam reaksi.Sehingga setiap terjadi pembakaran pasti

akan melibatkan oksigen (O2) dan membentuk karbon dioksida (CO2)

serta air (H2O). Oksigen terbesar di dunia diproduksi oleh tumbuh-

tumbuhan, dalam ilmu sains dikenal dengan proses fotosintesis, dimana

proses ini menghasilkan karbohidrat,O2, H2O dan pati sebagai hasil

reaksi dari mineral-mineral yang diserap dari tanah oleh akar dan CO2

yang didapat dari udara dengan bantuan sinar matahari dengan klorofil

(zat hijau daun).

Al-Quran surat Yasin ayat 80 menjelaskan kayu yang hijau, dimana

zat hijau daun berada dan tempat terjadinya reaksi fotosintesis yang

menghasilkan O2 sebagai subtansi terpenting dalam proses pembakaran.

Zat hijau daun (klorofil) yang berperanan dalam mengubah tenaga radiasi

matahari menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga

menghasilkan energi. Bahkan, istilah Al-Quran, al-syajar al-akhdhar

(pohon yang hijau) justru lebih tepat dari istilah klorofil (hijau daun),

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

58

karena zat-zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun saja tapi di

semua bagian pohon, dahan dan ranting yang warnanya hijau. Hasil

samping dari proses fotosintesis yang berupa oksigen (O2) sangat

dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya untuk proses respirasi.

Sebaliknya, dari hasil samping proses respirasi yang berupa karbon

dioksida (CO2) kembali dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses

fotosintesis. Hal ini dapat diketahui bahwa antara makhluk satu dan yang

lainnya saling membutuhkan dan keseimbangan alam yang diciptakan

oleh Allah SWT sangat sempurna.11

Allah yang telah menciptakan api melalui satu sistem yang

ditetapkan-Nya. Dialah yang menganugrahkannya potensi membakar.

Dialah yang menciptakan, mengatur dan menentukan kadar-kadar dan

unsur pembakarannya, bila Dia kehendaki, dapat menggagalkan fungsi

unsur-unsur tersebut. Karena itu walau mustahil menurut kebiasaan

adanya api yang tidak membakar, namun itu tidak mustahil bagi mereka

yang percaya kepada Allah. Misalnya dalam kisah Nabi Ibrahim, yang

dilempar ke dalam kobaran api oleh penguasa masanya, membuktikan

kuasa Allah atas api.

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi

keselamatanlah bagi Ibrahim", (Q.S. Al-A ’/ 1:69)

Allah mencabut dari api potensi panas dan pembakaran dan

menjadikannya dngin. Tetapi karena dingin juga dapat membahayakan

bila melampaui batas, maka perintah menjadi dingin itu dibarengi dengan

perintah untuk menjadi keselamatan bagi Nabi Ibrahim A.S. Peristiwa

yang dialami Nabi Ibrahim adalah bukti bahwa Allah Maha berkehendak.

1) Manfaat api

a) Air berguna sebagai sumber energi

11

http://group2chemistry.blogspot.com/2012/12/fakta-sains-surat-yasin-ayat-80-dengan.html,

diakses 13 Januari 2015, jam 08.00 WIB.

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

59

b) Api berperan dalam terciptanya IPTEK, karena IPTEK terlaksana

melalui proses pembakaran.

c) Api dimanfaatkan manusia untuk mmasak, sebagai cahaya dalam

ruangan yang gelap dan sebagai sarana penghangat badan ketika

musim dingin tiba.

d) Panasnya api (Matahari) dapat bermanfaat bagi tumbuhan yaitu

sebagai proses fotosintesis.

e) Api juga bermanfaat untuk mengusir binatang buas ketika manusia

sedang berada di tengah hutan atau padang pasir.

f) Api sebagai tanda peringatan dan pengingat bagi manusia. Bahwa

panasnya api di dunia tak sebanding dengan panasnya api di

neraka.

Kesimpulan yang dapat diambil dari terbentuknya api adalah, pada

unsur api terdapat tiga unsur yaitu karbon, oksigen dan panas. Allah Maha

Besar, dengan Kehendak-Nya Dia menjadikan api panas sehingga dapat

bermanfaat bagi makhluk ciptaannya. Apabila Allah berkehendak api panas

maka api itu akan panas, namun apabila Dia berkehendak dingin maka

seketika api itu akan berubah menjadi dingin. Subhanallah dalam segala

ciptaan Allah terkandung tanda-tanda kebesaran-Nya.

2) Nilai pendidikan yang terkandung dalam api

a. Api yang terlihat menakutkan, berbahaya, mempunyai kekuatan yang

terkadang di tuhankan oleh orang kafir ternyata juga tunduk kepada

perintah Allah, itu menunjukkan bahwa Allah-lah yang Maha Besar,

Maha Pengatur dan berkehendak.

b. Melalui penciptaan api Allah mengajak manusia untuk bertafakkur

atas kebesaran Allah dan mengingatkan betapa panasnya api neraka.

Karena api di dunia tidak sepanas api di akhirat.

2. Pendidikan Keimanan Pada Hari Kiamat

Pendidikan keimanan pada hari akhir dalam surat ini menjelaskan

bahwa Allah-lah Tuhan semesta alam Dia menciptakan alam dan seluruh

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

60

isinya dari tidak ada menjadi ada, Allah mampu menciptakan semua itu.

Tidak ada yang tidak mungkin apabila Dia telah berkehendak termasuk

mampu menciptakan atau membangkitkan manusia setelah kematian.

Percaya kepada hari akhir merupakan salah satu rukun atau sendi dari

berbagai rukun keimanan dan merupakan bagian utama sekali dari beberapa

bagian akidah. Bahkan sebagai unsur yang terpenting yang ada disamping

A T ’ Y

A T ’

padanya itulah timbulnya segala yang ada di alam semesta ini, sedang

percaya kepada hari kiamat akan dapat meyakinkan bagaimana kejadian

yang terakhir bagi segenap benda yang pernah ada itu.12

Hari kiamat

didahului dengan musnahnya alam semesta ini, seperti yang telah

terkandung dalam QS. Al-Infitar/82: 1-4

Apabila langit terbelah. Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan.

Dan apabila lautan menjadikan meluap. Dan apabila kuburan-kuburan

dibongkar,(Q.S Al-Intifar/82: 1-4)

Al-Quran menejelaskan peistiwa ini sebagai peristiwa yang dahsyat,

hari penuh hiruk pikuk dan huru hara, ketika gunung-gunung meletus dan

segala sesuatu akan hancur. Bentuk-fisik-penciptaan akan hancur dan lenyap

dalam ketiadaan. Lintasan orbit matahari, bulan dan bintang-bintang akan

kacau sehingga kesemuanya akan bertabrakan.13

Jadi pada hari itu akan

matilah seluruh makhluk yang masih hidup. Bumipun akan berganti,

bukannya bumi atau langit yang sekarang ini. Lalu Allah SWT menciptakan

alam lain yang disebut alam akhirat. Disitulah seluruh makhluk akan di

bangkitkan kembali. Setelah dibangkitkan lalu setiap jiwa akan dihisab

seluruh amalannya, baik amalah yang baik dan amalan yang buruk.

12 Sayid Sabiq, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, (Bandung: CV Diponegoro),

cetkan II, hal. 427

13

Fadlala Haeri, Membaca Alam, Memahami Zaman,(Jakarta: Serambi, 2004), hal. 141

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

61

Pembicaraan tentang hari kiamat banyak dipengaruhi oleh ayat Al-

Quran. Hal ini bukan dimaksudkan sekadar mengetahui hari tersebut,

melainkan juga mendorong manusia untuk mempersipakan diri dalam

mengahadapinya. Dalam kehidupan manusia, seseorang harus bersiap diri

mengahadapi setiap ujian. Al-Quran mengajak manusia untuk merenungkan

tanda-tanda kebesaran Allah dalam jiwa mereka. Perenungan ini akan

mengaruniakan petunjuk kepada mereka tentang keberadaan mereka di

muka bumi ini. Di alam ini terdapat hikmah yang sangat mulia, tempat

langit dan bumi berpijak diatasnya dan keberlangsungannya secara terus

menerus.

B. Aplikasi nilai-nilai pendidikan Q.S. Al-Waqiah ayat 57-74 meliputi:

Aplikasi nilai-nilai pendidikan keimanan yang terkandung dalam Q.S. Al-

Waqiah ayat 57-74 tersirat pula pada Q.S. Al-Imron ayat 7:

Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya

ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain

(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong

kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang

mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari

ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan

orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat

yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat

mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.( Al-

Imran/3:7)

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

62

1. Aplikasi Pendidikan Penelitian Alam yang Menumbuhkan Keimanan,

(Tafakkur) dimana Allah telah menunjukkan kepada manusia tanda-tanda

kebesaran Allah melalui hukum alam yang berkenaan dengan:

a. Kejadian terciptanya manusia, melalui kejadian terbentuknya manusia

dimana manusia berasal dari cairan yang menjijikan yaitu air mani yang

mengandung sperma dimulai dari sel sperma yang menyatu dengan sel

telur lalu menjadi zigot dan berubah menajdi embrio dimana embrio akan

berkembang menjadi sel-sel yang mana sel-sel tersebut membentuk

bagian-bagian tubuh manusia secara bertahap. Dan setelah bagian-bagian

tubuh tersusun lengkap maka sang bayi siap untuk melihat dunia. Dengan

adanya kejadian tersebut membuat kita yakin bahwa Allah lah yang Maha

Besar. Kejadian tersebut dapat menambah keimanan kita kepada Allah.

b. Terciptanya tanaman, dalam sistem kejadian tumbuhnya tanaman dapat

kita ambil hikmahnya. Tumbuhnya tanaman yang dapat kita nikmati

sekarang ini merupakan bukti tanda rahman rahim Allah kepada kita, anda

saja Allah menjadikan tanaman tersebut kering dan dimakan hama

sehingga tidak ada manfaatnya bagi manusia. Namun atas Kuasa-Nya

Allah menjadikan tanaman yang awalnya hanya berupa biji/bibit dapat

tumbuh dan berbuah sehingga manfaatnya dapat dinikmati oleh makhluk

lainnya.

Tanaman yang berawal dari biji, sengaja di tanam oleh manusia

dengan tujuan apabila tanaman tersebut berbuah, buahnya dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya. Atas izin Allah dijadikannlah tanaman tersebut

tumbuh. Dengan sarana air dan tanah , tanaman yang berawal dari biji

berkembang menjadi akar, lalu menjadi batang kecil dan terus berkembang

hingga menjadi pohon yang kokoh dengan segala manfaat yang ada. Selain

usaha manusia, dari proses tumbuhnya tanaman terdapat campur tangan

Allah, Allah menjadikan tanaman tersebut tumbuh dan berbuah, namun

terkadang manusia lupa akan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Manusia sengaja ingkar dengan nikmat yang Allah berikan, bertindak

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

63

seolah-olah tidak tau siapa yang sebenarnya menumbuhkan tanaman

tersebut. Bisa saja Allah menjadukan tanaman tersebut kering, dan tidak

berbuah sehingga akan menimbulkan kerugian yang besar bagi mereka.

Maka dari itu tidak selayaknya kita ingkar terhadap Kuasa-Nya,

seharusnya kita harus banyak bersyukur kepada Allah atas segala nikmat

yang telah Dia berikan kepada kita. Memperbanyak Tabih dengan

menyebut nama-Nya.

c. Kejadian Air, seperti yang kita tahu air mempunyai banyak manfaat bagi

kehidupan kita semua dari manusia,hewan dan tananaman. Maha Besar

Allah yang menurunkan air yang segar dari langit sehingga bisa dinikmati

seluruh makhluk-Nya. Bisa saja Allah menurunkan air yang pahit lagi asin

sehingga tidak bermanfaat bagi makhluk-Nya, bahkan bisa mematikan

makhluk-Nya. Melihat air seharsnya bisa menambah keimanan kita kepada

Allah, meningkatkan rasa syukur kita kepada-Nya atas nikmat yang begitu

besar yang telah diberikan kepada kita.

d. Kejadian Api, Allah menciptakan api tidak tanpa tujuan. Salah satunya

yaitu menjadi pengingat untuk manusia. Air yang ada di bumi dan alam

semesta ini tidak seberapa dibanding dengan api neraka. Maka dari

penciptaan api tersebut dimaksudkan agar manusia menambah keimanan

dan ketaqwaanya kepada Allah. Selain sebagai pengingat Allah

menciptakan api dengan tujuan agar bermanfaat bagi kehidupan manusia

diantaranya yaitu untuk proses memasak, sebagai cahaya, dan sebagai

senjata untu menaklukan binatang buas apabila terjebak dalam hutan.

Dari kejadian-kejadian tersebut diatas terkandung pendidikan

penelitian alam, dengan memperhatikan alam maka manusia akan dapat

menambah ilmu pengetahuan dan menambah keimanan kepada Allah.

2. Aplikasi Pendidikan Keimanan Melalui Penelitian Alam (Tadzakkur),

diantaranya sebagai berikut:

a. Bersyukur kepada Allah; Dalam penciptaan alam terdapat tanda-tanda

kebesaran Allah dengan melihat penciptaan alam dengan segala isinya

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

64

mulai dari penciptaan awal terbentuknya manusia, asal-usul tumbuhnya

tanaman, asal-usul air dan api mewajibkan kita sebagai manusia untuk

selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan kepada kita.Tanpa

rahman rahim-Nya mungkin kita tidak akan bisa melanjutkan kehidupan.

Ketika nikmat yang kita peroleh disyukuri maka Allah SWT akan

menambah nikmat tersebut dan begitu pula sebaliknya, bila kekufuran

yang kita cerminkan pada kehidupan maka sesungguhnya siksa Allah

SWT sangatlah pedih

Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,

sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)

tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu

menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air

hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam

buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada

tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Q.S. An-Nahl:

10-11)

b. Bertasbih kepada Allah; bertasbih adalah salah satu cara kita untuk

bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan kepada kita.

Selain bersyukur, tasbih juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah

SWT. Sebagai manusia yang diberi banyak kenikmatan dan kelebihan

oleh Allah sudah sepantasnya kita memperbanyak bertasbih kepada-Nya,

melalui ayat Q.S. Al-Ahzab/33: 41-42 Allah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama)

Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. dan bertasbihlah kepada-Nya

diwaktu pagi dan petang. (Q.S. Al-Ahzab/33: 41-42)

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

65

Pada firman diatas terdapat perintah untuk berdzikir dan bertasbih

menyebut nama-Nya, namun perintah tersebut hanya ditujukan kepada

orang yang beriman. Karena hanya orang beriman lah yang sadar atas

kuasa dan kebesaran Allah. Dan hanya orang beriman yang tau

bagaimana cara berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhannya.

Jadi dalam pendidikan penelitian alam dan pendidikan keimanan

terdapat hubungan yang sangat erat karena diantaranya saling mengisi

dan menyempurnakan. Ketika melihat dan mempelajari alam kita akan

menemukan betapa Maha Besarnya Allah, sehingga akan menambah

keimanan kita kepada Allah. Sebaliknya pula ketika kita beriman kepada

Allah dan menegetahui tentang semua ciptaan Allah maka otomatis kita

akan mendapat ilmu pengetahuan baru sehingga akan membuat iman kita

semakin bertambah dan bertambah.

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai-nilai pendidikan Keimanan yang terkandung dalam Al-Quran

Surat Al-Waqiah adalah:

a. Pendidikan keimnana melalui penelitian alam, diantaranya adalah

asal usul kejadian manusia, asal-usul tanaman, asal-usul air dan

asal-usul api. Pada penciptaan empat unsur tersebut menjelaskan

bahwa Allah lah satu-satunya Maha Pencipta, dengan melihat

fenomena alam yang terjadi disekitar kita diharapkan dapat

menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Ke empat unsur

tersebut diatas merupakan kebutuhan dasar yang perlu dijaga dan

dlestarikan tidak boleh dirusak atau mendzholiminya.

b. Pendidikan Iman kepada hari akhir. Percaya kepada hari akhir

merupakan salah satu rukun atau sendi dari berbagai rukun

keimanan.

2. Aplikasi nila-nilai pendidikan keimanan meliputi:

a. Aplikasi pendidikan penelitian alam yang menumbuhkan

keimanan (Tafakkur), Allah telah menunjukkan kepada manusia

tanda-tanda kebesaran Allah melalui hukum alam yang berkenaan

dengan awal mula kejadian manusia, tanaman air dan api yang

apabila kita memperhatikan hal-hal tersebut akan menambah

keimanan kita kepada Allah.

b. Aplikasi pendidikan keimanan melalui penelitian alam

(Tadzakkur), dengan kita beriman kepada Allah maka kita akan

memperhatikan segala ciptaan-Nya dengan begitu akan

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

67

menambah ilmu pengetahuan dan akan semakin menambah iman

kita kepada Allah. Adapun cara kita untuk beriman yaitu

diantaranya sebagai berikut; yaitu dengan selalu bersyukur dan

memperbanyak bertasbih kepada Allah. Karena berrsyukur dan

bertasbih merupakan salah satu tanda bahwa kita beriman kepada

Allah.

B. Saran

1. Bagi pendidik hendaklah mengajarkan kepada peserta didik bahwa dalam

terciptanya alam terdapat pendidikan keimanan.

2. Untuk seluruh umat Islam, manusia harus bertafakur akan segala ciptaan

Allah agar manusia sering bersyukur dan memperbanyak bertasbih kepada

Allah SWT.

3. Untuk seluruh umat manusia pelajarilah alam dan pahamilah segala ni’mat

maka dari itu akan menemukan tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

4. Nutfah, benih, air dan api adalah kebutuhan dasar yang harus kita jaga dan

kita lestarikan.

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, Imam, Membangkitkan Energi Qalbu, Indonesia: Mitrapress, 2008.

Al-Hafidz, Ahsin W, Kamus Ilmu Al-Quran, Jakarta: Amzah, 2006.

Al-jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir, Aqidah Seorang Mukmin, Solo:

CV.PustakaMantiq, 1994.

Almaraghi, Al-Imam Muhammad Usman Abdullah, Mahkota Tafsir, Bandung:

Sinar Baru Algesindo, 2009.

Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,2003.

Arifin, M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.

Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Kandungan al-Qur’an, Bogor:

Granada Sarana Pustaka, 2005.

Budiyanto, Risalah alam semesta dan Kehidupan, Jakarta: G-Kreatif, 2006.

Daudy, Ahmad, Kuliah Akidah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

El-Jaziri, Abu Bakar Jabir, Pola Hidup Muslim Aqidah, Bandung: Remaja

Rosdakarya,1990.

Gabriel J.F., Fisika Lingkungan, Jakarta: Hipokrates, 2001.

Ghaffar, M. Abdul, Sudah Ada dan Pasti akan Tiba, Jakarta: Firdaus,1993.

Haeri, Fadlala, Membaca Alam, Memahami Zaman, Jakarta: Serambi, 2004.

Hamka, Buya, Tafsir Al-Azhar juzu’ 27, Jakarta: Pustaka Panjimas.

Hasan, Hamka, Metodologi Penelitian Tafsir Hadis, Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

http://group2chemistry.blogspot.com/2012/12/fakta-sains-surat-yasin-ayat-80-

dengan.html, diakses 13 Januari 2015, jam 08.00 WIB.

Imzi, A. Husnul Hakim, Ber-Tuhan Masikah Relevan, Depok: Lingkar Studi Al-

Quran, 2006.

Indarto, Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi, Jakarta:

Bumi aksara, 2010.

Kementerian Agama RI, Kiamat dalam Perspektif Al-Quran dan Sains(Tafsir

Ilmi), Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2011

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26863...mengandung nilai-nilai keimanan kita kepada Allah serta mengimani adanya malaikat-malaikat

69

Kementerian Agama RI, Tumbuhan dalam Perspektif Al-Quran dan Sains(Tafsir

Ilmi), Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, 2011.

Mahfud, Rois, Al-Islam: Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Erlangga, 2011.

Mukhtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: Rosda Karya,2005..

Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,2002.

Rassidy, Imron, Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-Quran, UIN

Malang Press, 2008.

Sabiq, Sayid, Aqidah Islam Pola Hidup Manusia Beriman, Bandung: CV

Diponegoro.

Shihab, Quraish, Dia Dimana-mana “Tangan” Tuhan dibalik Setiap Fenomena,

Jakarta: Lentera Hati, 2011.

--------, Quraish, dkk, Ensiklopedia Al-Quran: Kajian Kosa Kata, Jakarta: Lentera

Hati, 2007.

--------, Quraish, Membumikan Al-Quran, Bandung: Mizan, 1992.

--------, Quraish, MenaburPesanIllahi, Jakarta: LenteraHati, 2006.

--------, Quraish, Secercah Cahaya Ilahi, Bandung: Mizan, 2000.

--------, Quraish, Tafsir Al-Misbah Pesan,Kesan dan Keserasian Al-Quran

Volume 13, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Taufiq, Muahammad Izzuddin, Dalil Afaq al-Quran dan Alam Semesta, Solo:

Tiga Serangkai, 2006.

Taufiqurrahman, Abu, Terjemah Majmu’ Syarif , Semarang,: PT. Karya Toha

Putra, 1989.

Yahya Harun, Pustaka Sains Populer Islami : Manusia dan Alam Semesta,

Bandung: PT Syamil Cipta Media, 2004.

Zaimudin, Ilmu Tauhid Lengkap, Jakarta: PT. Rineka, 1996.

Z, Zainal, Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006.

Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan Dari Al-Ghazali, Jakarta: BumiAksara, 1991.