17
Tugas Geografi Disusun Oleh - Audrey - Filbert - Jennifer

observatorium bosscha

  • Upload
    xen1

  • View
    147

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas Geografi

Disusun Oleh

- Audrey- Filbert- Jennifer- Melinda

- Valentinus

Pendahuluan

Laporan yang saya akan lampirkan adalah mengenai karyawisata yang kami lakukan pada tanggal 2 – 4 November 2011. Laporan ini berisi tentang apa saja yang ada di laboratorium observatorium Bosscha yang berada di daerah Lembang, Bandung dan Museum Geologi yang berada di Bandung Selatan. Kunjungan yang kami datangi pada hari pertama adalah observatorium Bosscha dan pada hari kedua kami mengunjungi Museum Geologi yang dipenuhi dengan informasi-informasi yang berguna dan yang akan kami lampirkan ke dalam laporan ini. Kami berharap informasi yang ada di dalam laporan kami ini sudah cukup dan informastif dalam menampilkan apa informasi apa yang kami dapatkan selama kami berkarya wisata di Bandung mengenai observatorium Bosscha dan Museum Geologi. Berikut laporan yang kami lampirkan tentang observatorium Bosscha dan Museum Geologi yang berada di Bandung.

Observatorium Bosscha

Teleskop Zeiss

Sejarah

Observatorium ini didirikan pada masa pemerintahan Belanda lebih tepatnya pada tahun 1923 pembangunan observatorium ini selama 5 tahun jadi observatorium ini baru dapat bekerja pada tahun 1928. Observatorium ini mendapat nama Bosscha karena salah satu pendirinya adalah K.A.R Bosscha karena itu observatorium ini dinamakan Bosscha untuk mengabadikan nama K.A.R Bosscha. Observatorium ini pertama kali memiliki teleskop Ganda Zeiss yang memiliki 2 lensa dan lensa yang ada tidak berada di dalam tabung tetapi hanya dijepit saja, teleskop ini sudah lama ada tetapi masih dapat berguna di abad 21 karena pembentukan teleskop yang baik sehingga membuatnya tahan lama.

Teleskop Zeiss

Lensa yang berada di dalam teleskop ini setinggi 1,3 meter dan memiliki 2 lensa yang memiliki gelombang yang berbedadan berdiameter 70 cm seperti layaknya menggunakan cermin dalam penggunaaannya. Pintu yang ada di dalam observatorium ini untuk memantau selebar 3m dan cara menggerakannya dengan hanay membuka satu kunci dan teleskop dapat digerakkan secara vertical maupun secara horizontal. Untuk rotasi yang dapat dilakukan dengan memutar lantai observatory dengan menarik tali yang sudah disediakan, Karena sudah mengalami kemajuan teknologi maka pengambilan gambar yang dilakukan dengan menggunakan kamera CCD yang terhubung dengan computer yang ada di dekat teleskop ini. Kubah yang ada berwarna merah karena gelombang paling panjang dan paling terang, dan saat pengambilan gambar juga penting biasanya dilakukan pada malam hari saat gelap karena jika masih terang maka gambar yang didapatkan akan rusak. Musim juga berpengaruh dalam waktu pengambilan gambar yang biasanya dilakukan pada musim kemarau karena waktu musim hujan maka lensa akan basah dan merusak gambar yang didapatkan. Gambar yang biasanya didaptkan dari lensa ini bisa terjadi buram karena objeknya, atmosfer, cuaca, dan salah perhitungan koordinasi.

MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Jalan Diponegoro No. 57 Bandung

SEKILAS MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini terletak di Jalan Diponegoro No. 57 Bandung, dekat dengan Gedung Sate. Di Museum Geologi terdapat berbagai macam barang- barang pra sejarah antara lain benda-benda yang menjadi koleksinya adalah fosil tengkorak manusia pertama di dunia , fosil-fosil kerangka binatang pra-sejarah, batu bintang seberat 156 kg yang jatuh pada 30 Maret 1884 di Jatipelangon, Madiun. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

Lantai 1 terbagi menjadi 3 bagian yaitu

-Ruang orientasi : Berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, terdapat pelayanan informasi museum dan beberapa fosil – fosil kayu dan bagan perkembangan kehidupan bumi.

-Ruang Sayap Barat: Memberikan informasi tentang teori - teori terjadinya bumi di dalam sistem tata surya, tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif. Di ruangan ini juga terdapat hasil – hasil mineral yang ditemukan dan berbagai macam kristal.

-Ruang Sayap Timur:Ruangan ini menceneritakan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Terdapat replika Tyranosaurus dan beberapa kerangka binatang – binatang purba.

Dan lantai 2 namun kami tidak sempat berkunjung ke lantai 2 karena waktu yang terbatas.

KRISTAL

Suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.

Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi,

secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.

Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan.

GUNUNG BERAPI

Jenis – jenis gunung berapi :

Stratovolcano

Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.

Perisai

Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam)

Cinder Cone

Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

Kaldera

Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.

Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.

Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola

Hasil letusan gunung berapi

Gas vulkanik

Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.

Lava dan aliran pasir serta batu panas

Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.

Lahar

Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.

Hujan Abu

Adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.

Awan panas

Adalah hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

PENGINDERAAN JAUH

Adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.

Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu interpretasi secara manual dan interpretasi secara digital.

Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan. Karakteristik objek dapat dikenali berdasarkan 9 unsur interpretasi yaitu bentuk, ukuran, pola, bayangan, rona/warna, tekstur, situs, asosiasi dan konvergensi bukti.

Interpretasi secara digital adalah evaluasi kuantitatif tentang informasi spektral yang disajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital berupa klasifikasi citra pixel berdasarkan nilai spektralnya dan dapat dilakukan dengan cara statistik. Dalam pengklasifikasian citra secara digital, mempunyai tujuan khusus untuk mengkategorikan secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi spektral yang sama dengan mengikutkan pengenalan pola spektral, pengenalan pola spasial dan pengenalan pola temporal yang akhirnya membentuk

kelas atau tema keruangan (spasial) tertentu.

Penutup

Semoga laporan yang kami buat cukup informatif dan memberikan gambaran tentang perjalanan karyawisata kami pada tanggal 2 – 4 November 2011 ke Observatorium Bosscha dan Museum Geologi, jika ada dari kata kata yang ada di dalam laopran kami kurang berkenan kami ucapkan maaf. Dan jika ada kekurangan di laporan kami, kami minta maaf sedalam dalamnya. Diakhir kata terima kasih atas perhatiannya untuk membaca laopran kami saya ucapkan terima kasih.