64
Abdul Rohim M,ST,M.Eng 19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Office safety&ergonomics

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Office safety&ergonomics

Abdul Rohim M,ST,M.Eng

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 2: Office safety&ergonomics

SESSIONLayout Tempat KerjaPendahuluan & ErgonomiIndera ManusiaPencahayaan dan GetaranSuhu Udara &Kebisingan

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 3: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 4: Office safety&ergonomics

Pertimbangan Menentukan Layout

1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan;2. Peralatan untuk menangani material atau

bahan;3. Lingkungan dan estetika;4. Arus informasi;5. Biaya perpindahan antara tempat kerja

yang berbeda.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 5: Office safety&ergonomics

Tujuan dalam menentukan Layout:1. Agar perusahaan dapat menentukan layout

yang sesuai dengan proses produksi;2. Agar perusahaan dapat menentukan

teknologi yang paling tepat;3. Agar perusahaan dapat menentukan

metode persediaan yang paling baik;4. Agar perusahaan dapat menentukan

kualitas tenaga kerja yang tepat.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 6: Office safety&ergonomics

Tata ruang kantor dapat mempengaruhi produktivitas kerja baik secara positif maupun negatif. Dari sudut pandang efektifitas biaya, merancang ruang kerja adalah suatu hal yang sangat penting.

Di dalam mendisain tata ruang harus mempertimbangkan interelasional tiga komponen berikut, yaitu: peralatan, alur kerja, dan para karyawan (Quible, 2001:54).

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 7: Office safety&ergonomics

MANFAAT LAYOUT YG EFEKTIF Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara

efektifMengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi

pegawaiMemberikan kesan yang positif terhadap pelanggan

perusahaanMenjamin efisiensi dari arus kerja yang adaMeningkatkan produktivitas kerja pegawaiMengantisipasi pengembangan organisasi di masa

depan dengan melakukan perencanaan layout yang fleksibel.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 8: Office safety&ergonomics

Persyaratan umum layout harus memprtimbangkan hal-hal berikut ini:1. Menggunakan segenap ruangan yang ada secara ekonomis, sehingga setiap bagian dari ruangan dapat bermanfaaf.2. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat melihat staf yang sedang bekerja.3. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.4. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja5. Menyediakan pelayanan yang menyenangkan, seperti komputer, telepon, teleks, interkom, dan pelayanan lainnya yang menyangkut pelayanan rumah tangga perusahaan, seperti penyediaan air minum.

SYARAT UMUM LAYOUT

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 9: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 10: Office safety&ergonomics

1. 1.Tujuan penggunaan peralatan.Hal yang perlu dipertimbangkan adalah perusahaan sering membeli atau menyewa peralatan yang terlalu canggih daripada yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau bujukanpemasik. Untuk itu, sebaiknya pembelian peralatan baru di kantor (misalnya, mesin fotokpi atau scanner baru) melibatkan pegawai yang paham dengan aktivitas maupun teknopogi yang dibutuhkannya.2.

2. Menentukan peralatan yang sesuai.Setelah peralatan ditentukan, memilih merek peralatan yang akan digunakan juga menjadi pertimbangan yang penting. Hal ini sangat penting berkaitan dengan layanan purna jual yang disediakan merek tersebut maupun harga jual kembali jika perusahaan nantinya berencana meng-upgrade peralatannya dengan yang baru.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 11: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 12: Office safety&ergonomics

5. Biaya peralatan.Biaya peralatan mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengembalian investasi perusahaan. Meskipun kegunaan merupakan hal yang penting, efisien juga harus tetap dipertimbangkan. Misalnya, jika penggunaan printer hitam putih sudah memadai, pemasangan printer berwarna mancapai 3-5 kali harga toner hitam putih.

6. Proses operasional peralatan.Beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan khusus, seperti alat fotokopi dan printer. Kebutuhan ini juga membutuhkan juga harus dipertimbangkan dalam memilih peralatan, saat ini banyak printe baru membutuhkan cartridge atau toner orisinal dengan harga sangat mahal, sehingga pemakaian printer lama yang bisa diisi ulang tentunya lebih mudah.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 13: Office safety&ergonomics

7. Fitur keamanan.Hal yang juga harus dipertimbangkan adalah fitur keamanan. Meskipun beberapa peralatan kantor tidak berbahaya, namun fitur ini tetap harus dipertimbangkan. Beberapa peralatan kantor saat ini menyediakan user id dan password yang memungkinan tidak setiap orang bisa memanfaatkannya, seperti mesin fotokopi atau printer berkecepatan tinggi yang berbiaya operasi sangat tinggi.

8. Fleksibilitas peralatan.Fleksibilitas peralatan juga sangat penting. Beberapa peralatan dapat dimodifikasi dengan beberapa komponen jika dibutuhkan. Beberapa peralatan juga dapat digunakan untuk tugas kerja yang lebih luas dibandingkan peralatan lain, sehingga hal inilah yang menjadikan fleksibilitas sangat perlu menjadi pertimbangan.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 14: Office safety&ergonomics

9. Kemudahan penggunaan peralatan.Hal yang juga dipertimbangkan adalah kemudahan penggunaan peralatan, karena beberapa peralatan tidak mudah digunakan dan membutuhkan training tambahan, yang membutuhkan waktu dan biaya yang seharusnya bisa dihindari jika peralatannya mudah dioperasikan.

10. Kecepatan operasi peralatan.Pada beberapa perusahaan kecepatan peralatan menjadi pertimbangan penting. Apabila peralatan yang dibutuhkan dengan cepat tidak dapat disediakan oleh supplier karena harus indent terlebih dahulu, hendaknya organisasi mempertimbangkan supplier yang dapat menyediakannya dengan cepat.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 15: Office safety&ergonomics

11. Masukan dari operator peralatan.Karyawan yang akan mengoperasikan sering kali diberikan kesempatan memberikan masukan dalam menentukan peralatan yang akan dipilih.

12. Standardisasi peralatan.Penggunaan hanya beberapa merek tertentu akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor yang memberikan beberapa keuntungan saat membeli dan merawatnya. Keuntungan lain adalah kemudahan bagi pegawai untuk mengoperasikannya, karena penggunaannya mempunyai kesamaan atau dapat diintegrasikan dengan peralatan lain.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 16: Office safety&ergonomics

Lingkungan kantor harus sesuai dengan kebutuhan pegawai yang bersangkutan. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu—psikologi, fisiologi, sosiologi, maupun teori komunikasi—ergonomics menyediakan panduan yang berguna untuk mendesain ruang kantor yang efektif (Quible 2001)

Session berikut akan dibahas faktor lingkungan fisik (kebisingan,getaran,suhu,pencahayaan dll)yang harus dipenuhi sehingga ruang kerja nyaman bagi pekerja

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 17: Office safety&ergonomics

Contoh layout tempat kerja

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 18: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 19: Office safety&ergonomics

Definisi Definisi (International Ergonomics Association).

ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan). Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan

kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan suasana kerja yang sesuai dengan manusianya.

Penerapan Ergonomi dapat berupa: Rancang Bangun (design) Rancang Ulang (re-design)

Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi, misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan, dll.

Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 20: Office safety&ergonomics

Sejarah

Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949.

Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan ilmu ergonomi:

CT. Thackrah, England, 1831. Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan

dengan kesehatan kerja. Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan

kerja, Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang

berulang-ulang. Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 21: Office safety&ergonomics

Sejarah

FW Taylor, USA, 1898. Metode ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik

dalam melakukan pekerjaan. Konsep ergonomi dan manajemen modern.

FB. Gilbreth, USA, 1911. Optimasi metode kerja, dalam Analisa Gerakan. Motion Study, posisi membungkuk dapat diatasi

dengan meja yang bisa naik-turun (adjustable).

Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 22: Office safety&ergonomics

Sejarah

E. Mayo, USA, 1933. Kuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti

misal pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

Pembentukan Kelompok/Asosiasi Ergonomi. The Ergonomics Research Society, England, 1949. The International Ergonomics Assosiation, 1957. The Human Factor Society, USA, 1957. The Ergonomics Society of Australia and New

Zealand, 1954.Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 23: Office safety&ergonomics

Melia Purosani, Yogyakarta

11.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.

2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja..ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan kerja, pengambilan keputusan, performance, human-computer interaction, keandalan manusia, dan stres kerja.

1.ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri, karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan biomekanika yang berhubungan dnegan aktifitas fisik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi fisik antara lain postur kerja, pemindahan material, gerakan berulan-ulang, MSD, tata letak tempat kerja, keselamatan dan kesehatan.

2.ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi kognitif antara lain ; beban .

19 JUNI 2012

Page 24: Office safety&ergonomics

Specialisasi ergonomi

Melia Purosani, Yogyakarta

3.ergonomi organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi organisasi antara lain ; komunikasi, MSDM, perancangan kerja, perancangan waktu kerja, teamwork, perancangan partisipasi, komunitas ergonomi, cultur organisasi, organisasi virtual, dll.

4.ergonomi lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan getaran. Topik-topik yang relevan dengan ergonomi lingkungan antara lain ; perancangan ruang kerja, sistem akustik,dll.

19 JUNI 2012

Page 25: Office safety&ergonomics

Dasar Keilmuan dari Ergonomi

Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll.

Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu-ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi.

Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 26: Office safety&ergonomics

Melia Purosani, Yogyakarta

1. Mendapatkan derajat kes.tng kerja yg tgdg produktivitas kerja yg maks.

2. Mendptkan derajat kesling yg optimal3. Memperoleh lingk.kerja & penggunaan

alat2 yg nyaman, tdk membosankan,mengurangi kecapaian, mengurangi bhydan meningkatkan keselamatan kerjaseoptimal mungkin

4. Dpt mengurangi beban kerja

19 JUNI 2012

Page 27: Office safety&ergonomics

Dasar Keilmuan dari Ergonomi Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi:

Kinesiologi, Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human

movement). Biomekanika,

Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot manusia.

Anthropometri, Pengukuran dan diskribsi dimensi tubuh manusia.

Industrial Hygiene, Penfendalian resiko kesehatan dalam kerja.

Industrial Phsychology, Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja.

Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 28: Office safety&ergonomics

Melia Purosani, Yogyakarta

1. Display.Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi.

2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.

1. Display.Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang-lambang. Display terbagi menjadi 2 bagian, yaitu display statis dan display dinamis. Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. Sedangkan display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi.

2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi).Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik.

19 JUNI 2012

Page 29: Office safety&ergonomics

Melia Purosani, Yogyakarta

3.Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri).Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri.

4. Lingkungan fisik.Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja.19 JUNI 2012

Page 30: Office safety&ergonomics

Aplikasi ergonomi

Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design), meliputi:

Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches), Kursi, alat pengendali (control), dll.

Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat, pembagian shift kerja, variasi kerja, dll.

Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan, ketidaknyamanan visual dan postur tubuh.

Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para pemakainya.

Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 31: Office safety&ergonomics

MANFAAT PENERAPAN ERGONOMI

Mencegah cederaMeningkatkan

kualitas hidupMeningkatkan

kualitas kerjaMengurangi

kelelahan dan ketidak nyamanan kerja

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 32: Office safety&ergonomics

UPAYA

Menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan

Pengaturan suhu, cahaya, kelembaban, agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 33: Office safety&ergonomics

Melia Purosani, Yogyakarta19 JUNI 2012

Page 34: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 35: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Penyesuaian kerja pada manusia, berarti penyesuaian mesin dan lingkungan kerja terhadap manusia.

Dalam sistem manusia-mesin, terdapat 2 interface penting:Display yang dapat menghubungkan kondisi mesin pada manusia,

Control, manusia dapat menyesuaikan respon dengan feedback yang diperoleh dari display.

Page 36: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Visi dan PencahayaanAgar dapat memahami suatu display, manusia memerlukan:Kemampuan visual yang memadai,

Penyajian informasi yang sesuai,

Keahlian/kemampuan manusia dalam memahami display.

Page 37: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Mata

Page 38: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Efek dari Umur pada Visual Performance

The Near PointVisual Display Unit (VDU)

Page 39: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Adaptasi pada Perubahan Tingkat CahayaDistribusi Rods and ConesKetajaman penglihatan diatas retina

(Eko Nurmianto, hal 219, Gambar 11.2)

Page 40: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Light Meter,(Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4a)

Metode Pengukuran Illuminasi(Eko Nurmianto, hal 221, Gambar 11.4b)

Light-Meter untuk Mengukur Luminasi(Eko Nurmianto, hal 223, Gambar 11.4c)

Unit-Unit Pencahayaan

Page 41: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Efek dari PencahayaanContrast pada ketajaman penglihatan

Peta Snellen

Contrast

Page 42: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Masalah dari VisionKualitas Pencahayaan (Brightness

Distribution)Silau (Glare)Sumber-Sumber GlareBayang-Bayang (Shadaows)Latar belakang yang mengganggu

(Distracting Background)Refleksi Plafon (Vieling Reflections)

Page 43: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Pendengaran dan SuaraPengukuran Suara atau BunyiKomunikasi Pembicaraan:

PembicaraPesanSistem TransmisiPendengar

Page 44: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Telinga

Page 45: Office safety&ergonomics

bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes

debu, gas, uap,asap, kabut, dll.

Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll

virus, bakteri, jamur,parasites, insects, dll

Faktor Fisika

Faktor Biologi

Faktor Ergonomi

Faktor Kimia

Faktor Psikologi

Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja

Faktor-Faktor Lingkungan Faktor-Faktor Lingkungan KerjaKerja

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 46: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 47: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas dan cepat, selain itu penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.

Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan seorang tenaga kerja melihat pekerjaannya dengan teliti, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.

Alat yang digunakan untuk mengukur penerangan adalah luksmeter dan untuk mengukur kekuatan sumber cahaya ialah fotometer

PENCAHAYAAN

Page 48: Office safety&ergonomics

Penerangan yg baik adalah apabila:a. tdk menyilaukanb. tdk menimbulkan panas berlebihc. tdk menghasilkan gasd. tdk menimbulkan bayangan kontrase. tdk berkedipf. pencahayaannya rata

Sumber penerangan :a. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantaib. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),

merkuri

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 49: Office safety&ergonomics

Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja

Kelemahan mentalPegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata

Kerusakan indera mataDapat mengakibatkan kecelakaan

Dampak Pencahayaan Dampak Pencahayaan yang Burukyang Buruk

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 50: Office safety&ergonomics

Contoh penerangan yang buruk dapat menimbulkan kecelakaan adalah seorang tenaga kerja yang menuruni tangga salah menginjak dan terjatuh sebagai akibat adanya bayangan yang mengenai tangga oleh keadaan penerangan yang buruk, untuk itu lampu penerangan harus benar-benar di tempatkan di daerah yang benar jangan sampai salah(Dr.Suma’mur, 1989).

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 51: Office safety&ergonomics

Jenis getaran: a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b. tool hand vibration (getaran tangan)

Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2

Getaran

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Proses industrialisasi dan moderinisasi teknologi selalu disertai mesin-mesin atau alat-alat mekanis lainnya yang dijalankan dengan suatu motor.

Sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan kepada tubuh pekerja atau lainnya dalam bentuk getaran mekanis.

Page 52: Office safety&ergonomics

Gejala akibat getaran adalah: Efek mekanis kepada jaringan

Pada efek mekanis, sel-sel jaringan mungkin rusak atau metabolismenya terganggu.

Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan Pada rangsangan reseptor,

gangguan terjadi mungkin melalui syaraf sentral atau langsung pada sistem autonom.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 53: Office safety&ergonomics

NAB GETARAN

Pengendalian GetaranDipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesinPenggantian komponen mesin yg sdh ausPenguatan baut/ikatan yg longgar

Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek dominan

per hari kerja Meter per detik kuadrat (m/det 2)

Grafitasi (G)

4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40

2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61

1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81

kurang dari 1 jam 12 1.22Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 54: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 55: Office safety&ergonomics

Sumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap, lighting

Tekanan panas dipengaruhi:sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udara

Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius

Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%

SUHU KERJASUHU KERJA

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 56: Office safety&ergonomics

NAB Iklim/Suhu Kerja Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan

Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam

- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam

Pengaturan waktu kerja setiap jam

ISBB (0C)

Beban kerja

Waktu kerja Waktu istirahat

Ringan sedang

berat

Kerja terus menerus (8 jam sehari)

- 30.0 26.7 25.0

75% 25% 30.6 28.0 25.9

50% 50% 31.4 29.4 27.9

25% 75% 32.2 31.1 30.019 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 57: Office safety&ergonomics

Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringat

Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah

Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit

Heat stroke yaitu heat stress yang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran

Dampak Suhu Kerja Dampak Suhu Kerja yang Burukyang Buruk

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 58: Office safety&ergonomics

Pengendalian Suhu/Tekanan PanasDilakukan dengan cara antara lain :

Isolasi Sumber PanasLocal exhaust ventilationLocalized cooling at work stationVentilasi umumPermeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan

secraa khusus. Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah

yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri

Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 59: Office safety&ergonomics

Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerja

Tujuan:Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap

segar dan nyamanMenurunkan kadar kontaminan di udara

NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang

(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)

KelembabanKelembaban

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 60: Office safety&ergonomics

KEBISINGANKEBISINGANNilai Ambang Batas (NAB) : 85

dBDampak Kebisingan :Trauma akustik: kerusakan gendang Trauma akustik: kerusakan gendang

telinga secara mendadak, karena telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihanenergi suara yg berlebihan

Ketulian sementaraKetulian sementaraKetulian menetapKetulian menetapGangguan komunikasiGangguan komunikasiGangguan psikologiGangguan psikologi

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 61: Office safety&ergonomics

Pengendalian Kebisingan

Dilakukan dengan cara antara lain : Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri dari: transmision los material, damping material, absorbent material, vibration isolator, mufflers dan sealents

Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin

Merawat mesin secara teraturRotasi pekerjaan

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 62: Office safety&ergonomics

Ruang kontrolPenyelenggaraan pelatihan dan pendidikanPemeriksaan kesehatanPemantauanlingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan) Alat Pelindung Diri

-Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20 Dba- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 63: Office safety&ergonomics

NAB KEBISINGAN

WaktuWaktupemajanan / pemajanan /

harihari

Intensitas Intensitas kebisingan kebisingan

(dB.A )(dB.A )

WaktuWaktupemajanan /pemajanan /

harihari

Intensitas Intensitas KebisinganKebisingan

(dB.A )(dB.A )

8 jam8 jam 8585 28,12 detik28,12 detik 115115

4 jam4 jam 8888 14,06 detik 14,06 detik 118118

2 jam2 jam 9191 7,03 detik7,03 detik 121121

1 jam1 jam 9494 3,52 detik3,52 detik 124124

30 menit30 menit 9797 1,76 detik1,76 detik 127127

15 menit15 menit 100100 0,88 detik0,88 detik 130130

7,5 menit7,5 menit 103103 0,44 detik0,44 detik 133133

3,75 menit3,75 menit 106106 0,22 detik0,22 detik 136136

1,88 menit1,88 menit 109109 0,11 detik0,11 detik 139139

0,94 menit0,94 menit 112112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta

Page 64: Office safety&ergonomics

19 JUNI 2012 Melia Purosani, Yogyakarta