135
OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN PROPILENGLIKOL SEBAGAI HUMECTANT DALAM KRIM SUNSCREEN EKSTRAK APEL MERAH (Pyrus malus L.) DENGAN APLIKASI : DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan oleh : Kartika Elisabeth NIM : 07 8114 066 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN PROPILENGLIKOLSEBAGAI HUMECTANT DALAM KRIM SUNSCREEN EKSTRAK APELMERAH (Pyrus malus L.) DENGAN APLIKASI : DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Kartika Elisabeth

NIM : 07 8114 066

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2011

Page 2: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

ii

OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN PROPILENGLIKOLSEBAGAI HUMECTANT DALAM KRIM SUNSCREEN EKSTRAK APELMERAH (Pyrus malus L.) DENGAN APLIKASI : DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh :

Kartika Elisabeth

NIM : 07 8114 066

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2011

Page 3: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

iii

Page 4: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

iv

Page 5: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan

melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada

seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari

padamu." (Yohanes 16:22)

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada:Yesus Kristus, Tuhan dan PenolongkuBapak, Ibu, dan Saudaraku tercintaSahabat-sahabatkuAlmamaterku, Sanata Dharma

Page 6: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Kartika Elisabeth

Nomor Mahasiswa : 078114066

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Optimasi Komposisi Gliserol Dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dalam

Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Merah (Pyrus Malus L.) Dengan

Aplikasi : Desain Faktorial

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universita Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 14 Januari 2011

Yang Menyatakan

(Kartika Elisabeth)

Page 7: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penyusunan laporan akhir yang berjudul Optimasi Komposisi Gliserol Dan

Propilenglikol Sebagai Humectant Dalam Krim Sunscreen Ekstrak Apel

merah (Pyrus malus L.) dengan Aplikasi : Desain Faktorial dengan baik dan

lancar. Penyusunan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana Farmasi (S.Farm) dari Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

Penulis berhasil menyelesaikan penelitiaan ini tidak lepas dari bantuan

dan dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ipang Djunarko, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

2. Rini Dwiastuti, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing skripsi atas segala

pengarahan dan bimbingan yang diberikan pada penulis selama penelitian dan

peyusunan laporan akhir ini.

3. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta saran dan kritik yang

telah diberikan.

Page 8: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

viii

4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta saran dan kritik yang

telah diberikan.

5. Bapak serta Ibu tercinta serta Mbak Ari, Mbak Yuli, Mas Totok, Mas Endar

dan si gendut Noel atas segala dukungan, semangat, dan kasih sayang yang

diberikan kepada penulis.

6. Sahabat-sahabat satu tim Bella, puput, dan Mala atas segala kerjasama,

kebersamaan, canda tawa, dan keceriaan selama penelitian dan penyusunan

laporan akhir.

7. Pak Musrifin, Mas Agung, Mas Ottok, Mas Iswandi, Mas Sigit, Mas Bimo

lantai empat, Mas Bimo lantai satu, dan Mas Heru atas segala kesabaran dan

bantuan yang telah diberikan.

8. Mas Andri atas segala semangat dan perhatian yang diberikan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis dalam penyusunan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan mengingat keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran kritik dari

semua pihak. Akhir kata, semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak terutama dalam bidang kefarmasiaan.

Penulis

Page 9: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

ix

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 14 Januari 2011

Penulis

(Kartika Elisabeth)

Page 10: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

PRAKATA................................................................................................. vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... viii

DAFTAR ISI.............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xvii

INTISARI................................................................................................... xix

ABSTRACT................................................................................................. xx

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1. Permasalahan.......................................................................................... 4

2. Keaslian Penelitian................................................................................. 4

3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

a. Manfaat teoritis....................................................................................... 4

b. Manfaat praktis....................................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian................................................................................... 5

Page 11: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xi

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................ 6

I. Tinjauan Pustaka..................................................................................... 6

A. Apel Merah (Pyrus malus L.)...................................................... 6

B. Kuersetin ..................................................................................... 7

C. Ekstraksi ...................................................................................... 8

D. Ekstrak......................................................................................... 9

E. Kulit............................................................................................. 9

F. Sunscreen..................................................................................... 11

G. Sinar Ultra violet ......................................................................... 12

H. Spektrofotometri UV-Vis ............................................................ 12

I. Sun Protection Factor (SPF)....................................................... 13

J. Emulsi......................................................................................... 14

K. Krim............................................................................................. 15

L. Moisturizer .................................................................................. 16

M. Humectants .................................................................................. 17

N. Stabilitas Emulsi.......................................................................... 18

O. Daya Sebar .................................................................................. 20

P. Viskositas .................................................................................... 20

Q. Mikromiretik ............................................................................... 21

R. Cetyl alcohol................................................................................ 22

S. Asam stearat ................................................................................ 22

T. Trietanolamin .............................................................................. 23

U. Gliserol ........................................................................................ 24

Page 12: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xii

V. Nipagin ........................................................................................ 24

W. Propilenglikol .............................................................................. 25

X. Metode Desain Faktorial ............................................................. 25

II. Landasan Teori ...................................................................................... 28

III. Hipotesis............................................................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................ 30

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 30

B. Variabel dan Definisi Operasional .................................................. 30

1. Variabel penelitian ..................................................................... 30

2. Definisi operasional ................................................................... 31

C. Alat dan Bahan Penelitian............................................................... 33

D. Tata Cara Penelitian ........................................................................ 33

1. Penetapan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah........ 33

2. Penentuan SPF ekstrak apel merah secara in vitro .................... 35

3. Formula krim sunscreen ekstrak apel merah ............................. 37

4. Pembuatan krim sunscreen ekstrak apel merah ......................... 38

5. Penetapan tipe emulsi krim sunscreen apel merah .................... 39

6. Pengujian daya sebar.................................................................. 39

7. Pengujian viskositas ................................................................... 39

8. Pengujian mikromeritik.............................................................. 40

E. Analisis Hasil................................................................................... 40

Page 13: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xiii

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................. 41

A. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Apel Merah ............ 41

1. Penetapan operating time....................................................... 42

2. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum............... 43

3. Pembuatan kurva baku........................................................... 43

4. Penetapan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah.... 44

B. Penetapan Nilai SPF secara In vitro .......................................... 45

1. Scanning spektra UV............................................................ 45

2. Penetapan nilai SPF ............................................................. 47

3. Formulasi Krim .................................................................... 48

C. Pengujian Tipe Formulasi Krim ................................................ 49

D. Sifat Fisik Dan Stabilitas Formula Krim ................................... 50

1. Pengujian daya sebar............................................................ 50

2. Pengujian viskositas ............................................................. 54

3. Uji stabilitas ......................................................................... 57

a. Pergeseran viskositas krim ............................................. 57

b. Pengujian mikromeritik .................................................. 60

E. Optimasi Formula ...................................................................... 64

1. Contour plot daya sebar ....................................................... 65

2. Contour plot viskositas ........................................................ 66

3. Contour plot pergeseran viskositas ...................................... 67

4. Contour plot super impossed ............................................... 68

Page 14: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xiv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 71

A. Kesimpulan.................................................................................... 71

B. Saran.............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 72

LAMPIRAN............................................................................................... 76

BIODATA PENULIS ................................................................................ 113

Page 15: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor

dan dua level ............................................................................ 26

Tabel II. Rancangan desain faktorial dan propilenglikol ....................... 38

Tabel III. Jumlah bahan yang digunakan................................................. 38

Tabel IV. Hasil pemeriksaan organoleptis ekstrak apel merah................ 41

Tabel V. Kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah ...................... 45

Tabel VI. Hasil perhitungan nilai SPF ..................................................... 48

Tabel VII. Hasil pengukuran daya sebar krim sunscreen

ekstrak apel merah .................................................................. 51

Tabel VIII. Efek gliserol, propilenglikol, dan efek interaksi dalam

menetukan daya sebar krim................................................... 52

Tabel IX. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon daya sebar krim ... 54

Tabel X. Hasil pengukuran viskositas krim sunscreen

ekstrak apel merah ................................................................. 55

Tabel XI. Efek gliserol, propilenglikol, dan efek interaksi dalam

menentukan viskositas krim................................................... 55

Tabel XII. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon viskositas krim .... 57

Tabel XIII. Hasil pengukuran pergeseran viskositas krim sunscreen

ekstrak apel merah................................................................. 58

Tabel XIV. Efek gliserol, propilenglikol, dan efek interaksi dalam

menentukan pergeseran viskositas ........................................ 58

Page 16: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xvi

Tabel XV. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon viskositas krim. 60

Tabel XVI. Hasil pengukuran percentiles 90 ........................................ 61

Tabel XVII. Pergeseran diameter rata-rata selama penyimpanan .......... 62

Tabel XVIII. Prediksi area komposisi optimum ...................................... 70

Page 17: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Apel merah (Pyrus malus L.) ................................................. 6

Gambar 2. Struktur kuersetin ................................................................... 7

Gambar 3. Anatomi kulit .......................................................................... 10

Gambar 4. Anatomi epidermis.................................................................. 10

Gambar 5. Struktur cetyl alcohol.............................................................. 22

Gambar 6. Struktur asam stearat .............................................................. 22

Gambar 7. Struktur trietanolamin............................................................. 23

Gambar 8. Struktur gliserol ...................................................................... 24

Gambar 9. Struktur nipagin ...................................................................... 24

Gambar 10. Struktur propilenglikol.......................................................... 25

Gambar 11. Kurva hubungan antara konsentrasi baku kuersetin dengan

absorbansi ............................................................................ 44

Gambar 12. Spektra serapan ekstrak apel merah pada daerah UV........... 46

Gambar 13. Struktur senyawa dalam ekstrak apel merah yang

memiliki sistem kromofor dan auksokrom.......................... 47

Gambar 14. Hasil pengamatan tipe emulsi............................................... 49

Gambar 15. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol

terhadap daya sebar pada propilenglikol level rendah dan

tinggi ..................................................................................... 52

Page 18: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xviii

Gambar 16. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol

terhadap daya sebar pada glisrol level rendah dan tinggi ..... 53

Gambar 17. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol

terhadap viskositas pada propilenglikol level rendah dan

tinggi ..................................................................................... 56

Gambar 18. Grafik hubungan antara gliserol dan propilenglikol terhadap

viskositas pada gliserol level rendah dan tinggi.................... 56

Gambar 19. Grafik interaksi gliserol dan propilenglikol terhadap

pergeseran viskositas pada propilenglikol level rendah dan

tinggi ..................................................................................... 59

Gambar 20. Grafik hubungan antara gliserol dan propilenglikol terhadap

pergeseran viskositas pada gliserol level rendah dan tinggi . 59

Gambar 21. Kurva ukuran droplet vs frekuensi untuk formula (1) .......... 63

Gambar 22. Kurva ukuran droplet vs frekuensi untuk formula (A) ......... 63

Gambar 23. Kurva ukuran droplet vs frekuensi untuk formula (B).......... 64

Gambar 24. Kurva ukuran droplet vs frekuensi untuk formula (AB)....... 64

Gambar 25. Contour plot daya sebar........................................................ 66

Gambar 26. Contour plot viskositas ......................................................... 67

Gambar 27. Contour plot pergeseran viskositas....................................... 68

Gambar 28. Contour plot super impossed ................................................ 69

Page 19: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1. Bagan Pembuatan Ekstrak Apel Merah ................................ 77

Lampiran 2. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Apel Merah

(Pyrus malus L.)................................................................. 80

Lampiran 3. Penetapan Nilai SPF ............................................................ 86

Lampiran 4. Pengukuran Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Krim........... 89

Lampiran 5. Data Mikromiretik ............................................................... 93

Lampiran 6. Dokumentasi Krim............................................................... 110

Page 20: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xx

INTISARI

Penelitian tentang optimasi formula gliserol dan propilenglikol dalamkrim sunscreen ekstrak Apel merah (Pyrus malus L.) sebagai humectant denganaplikasi : desain faktorial bertujuan untuk mengetahui pengaruh gliserol,propilenglikol atau interaksinya dalam menentukan stabilitas krim danmendapatkan area optimum dari formulasi krim sunscreen ekstrak apel merah.

Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental, yaitumencari komposisi humectant gliserol dan propilenglikol dalam formula krimsunscreen ekstrak apel merah (Pyrus malus L.) yang optimum dalam sifat fisisdan stabilitas penyimpanannya. Parameter sifat fisik yang uji meliputi : viskositas,daya sebar, stabilitas krim dengan menggunakan perubahan viskositas sertapengukuran ukuran droplet setelah tiga minggu penyimpanan. Data dianalisissecara statistik menggunakan design expert 7.1.4 dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa propilenglikol dominanmenentukan daya sebar dan viskositas, sedangkan gliserol dominan menentukanpergeseran viskositas. Berdasarkan contour plot super impossed ditemukan areaoptimum yang diperkirakan sebagai formula optimum krim sunscreen ekstrak apelmerah.

Kata kunci : ekstrak apel merah (Pyrus malus L.) , krim, gliserol, propilenglikol,dan desain faktorial.

Page 21: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

xxi

ABSTRACT

Research on the optimation formula glycerin and propylenglycol in a redapple extract (Pyrus malus L.) sunscreen cream as humectants with theapplication: factorial design aimed to determine the effect of glycerin,propylenglycol, or their interaction in determining the stability of the cream andget the optimum area of red apple extract (Pyrus malus L.) sunscreen cream.

This study used quasi experimental design, there are to find thecompotition of glycerin and propylenglycol as humectants of red apple extract(Pyrus malus L.) sunscreen cream in optimum physical properties and storagestability. Physical properties of the test parameters include : viscosity,spreadibility, and stability cream by using viscosity shift and analysis of dropletsize over three weeks storage. The data were analyzed statistically using designexpert 7.14 with 95% level of confidance.

The result of this study showed that propylenglycol dominant determinespreadibility and viscosity, whereas glycerin dominant determine viscosity shift.Based on contour plot super imposed the optimum formula of red apple extract(Pyrus malus L.) sunscreen cream was obtained.

Keywords : red apple extract (Pyrus malus L.), cream, glycerin, propylenglycol,and factorial design.

Page 22: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Sinar matahari sangat bermanfaat bagi kesehatan untuk pembentukan

vitamin D dan dapat mengurangi kadar kolesterol darah, gula darah, dan

menstimulasi sirkulasi darah. Selain itu paparan sinar matahari yang melimpah

dengan intensitas tinggi dapat memungkinkan terjadinya hiperpigmentasi kulit

yang dapat menyebabkan kulit kusam dan kering. Terutama pada saat ini, terjadi

perlubangan pada lapisan ozon yang semakin meluas, sehingga sinar UV A dan B

dapat menembus dengan leluasa. Sinar ultra violet yang diserap oleh kulit dapat

menghasilkan senyawa reactive oxygen spesies (ROS) yang dapat mengakibatkan

kanker kulit dan penuaan dini (Katiyar, Afad, Perez, Mukhtar, 2001).

Pada dasarnya kulit memiliki perlindungan alami terhadap paparan sinar

matahari yaitu dengan mekanisme penebalan stratum corneum, pengeluaran

keringat, dan pigmentasi kulit (Purwati, Erawati, Kurniawati, 2005), tetapi hal ini

kurang dapat melindungi kulit terhadap pengaruh paparan sinar UV terutama di

Indonesia yang termasuk daerah tropis yang intensitas paparan sinar matahari

cukup tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan proteksi tambahan dengan menggunakan

produk-produk kosmetik (Brown and Burus, 2005).

1

Page 23: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

2

Pada perkembangannya, produk sunscreen dibuat dari bahan alam

terutama yang mengandung senyawa polifenol. Senyawa polifenol memiliki

sistem kromofor dan auksokrom yang bertanggung jawab menyerap radiasi sinar

UV (Bisset, 2001), oleh karena itu senyawa polifenol dapat digunakan sebagai

komponen penyusun utama dalam suatu produk sunscreen. Salah satu bahan alam

yang mengandung polifenol adalah apel merah. Polifenol yang terdapat dalam

apel merah yaitu kuersetin, yang merupakan salah satu zat aktif kelas flavonoid

yang secara biologis amat kuat. Suatu vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan

1, maka kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Selain itu kuersetin

merupakan senyawa polifenol yang memiliki gugus hidroksil (Anonim, 2008a).

Penggunaan topikal ekstrak apel merah (Pyrus malus L.) secara

langsung dapat menimbulkan ketidaknyamanan, mengingat konsistensi ekstrak

apel merah yang kental. Oleh karena itu untuk mempermudah pengaplikasian dan

meningkatkan kenyamanan saat digunakan secara topikal maka ekstrak apel

merah (Pyrus malus L.) dibuat menjadi suatu bentuk sediaan topikal yaitu krim.

Dipilih bentuk sediaan krim karena mudah diaplikasikan dan dapat

menempel pada seluruh kulit dengan waktu kontak yang relatif cukup lama.

Selain itu karena diformulasikan menjadi vanishing cream tipe M/A yang dapat

memberikan rasa nyaman pada saat diaplikasikan ke kulit dan dapat menjaga

kelembaban kulit.

Dalam penelitian ini optimasi formula dilakukan pada komposisi

humectant, karena humectant memegang peranan penting dalam suatu sediaan

semisolid terutama krim. Humectant mampu mempertahankan kandungan air

Page 24: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

3

dalam sistem sediaan krim sehingga sifat sifik dan stabilitas krim secara

keseluruhan dapat dipertahankan, selain itu humenctant dapat menjaga

kelembaban kulit karena dapat menarik air dari lingkungan dengan membentuk

ikatan hidrogen. Dalam penelitian ini digunakan kombinasi humenctant yaitu

gliserol dan propilenglikol

Gliserol adalah salah satu humectant yang secara umum digunakan

dalam formulasi sediaan krim, akan tetapi penggunaan gliserol ini dapat

menghasilkan konsistensi yang terlalu kental (heavy), sedangkan propilenglikol

yang mempunyai bobot molekul yang lebih kecil, dapat menurunkan viskositas

serta mempunyai kemampuan menguap lebih besar daripada gliserol (Sagarin,

1957), disamping itu propilenglikol juga mempunyai daya lekat yang terlalu

rendah dibandingkan dengan gliserol (Loden, 2001; Bombeli, 2009), hal ini dapat

diatasi dengan menggunakan kombinasi humectant dalam satu formula (Zocchi,

2001). Jika krim terlalu kental akan sulit untuk diaplikasikan ke kulit secara

merata, sedangkan krim yang terlalu encer akan mempersingkat kontak antara

krim dengan kulit. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa viskositas yang

dipengaruhi oleh karakter dari tiap humectant menentukan efektifitas penggunaan

krim. Selain itu viskositas krim juga mempengaruhi efektifitas selama proses

produksi yaitu kemudahan penguangan krim ke dalam wadah.

Page 25: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

4

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat diangkat

oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Apakah ada pengaruh antara gliserol, propilenglikol, atau interaksi antara

gliserol dan propilenglikol terhadap sifat fisik dan stabilitas krim sunscreen

ekstrak apel merah (Pyrus malus L.)?

b. Apakah ditemukan area optimum dari komposisi gliserol dan propilenglikol

dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (Pyrus malus L.)?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian tentang

ekstrak apel merah (Pyrus malus L.) yang digunakan sebagai krim sunscreen

dengan menggunakan gliserol dan propilenglikol sebagai humectant belum pernah

dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang bentuk sediaan krim yang

berasal dari bahan alam dengan menggunakan humectant yang berupa gliserol

dan propilenglikol.

Page 26: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

5

b. Manfaat praktis

Mengetahui pengaruh komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai

humectant dalam pembuatan krim terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan

krim yang tersebut.

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh gliserol, propilenglikol atau interaksi keduanya terhadap

sifat fisik dan stabilitas sediaan krim ekstrak apel merah (Pyrus malus L.).

2. Mengetahui area komposisi gliserol dan propilenglikol yang optimum dalam

sediaan krim ekstrak apel merah (Pyrus malus L.).

Page 27: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

I. Tinjauan Pustaka

A. Apel Merah (Pyrus malus L.)

Gambar 1. Apel merah (Pyrus malus L.)

Apel merah (Pyrus malus L.) merupakan sumber yang kaya berbagai

vitamin, elemen, asam amino dan flavonoid. Asam malat merupakan kandungan

asam yang utama (90-95% dari total asam) dalam buah. Apel merah memiliki sifat

tonik, keratolitik dan antiseptik. Apel merah mempunyai kandungan tanin,

turunan tanin dan flavonoid (Anonim, 2011a). Dalam apel merah ditemukan suatu

zat fitokimia dalam kadar yang cukup tinggi yaitu kuersetin yang termasuk dalam

jenis flavonoid dan berperan sebagai antioksidan (Anonim, 2008a). Kandungan

flavonoid secara tidak merata terdistribusi dalam jaringan tanaman. Kuersetin

terdapat dalam buah maupun pada kulit apel (Anonim, 2009).

Senyawa fitokimia yang terkandung dalam apel merah dalam jumlah

besar adalah flavonoid yang termasuk dalam senyawa polifenol. Senyawa yang

berfungsi

Page 28: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

7

sebagai antioksidan dalam buah apel merah adalah quercetin-3-galactoside,

quercetin3-glucoside, quercetin-3-rhamnoside, catechin, epicatechin, pricyanidin,

cyanidin-3-galactoside, coumaric acid, chlorogenic acid, gallie acid, dan

phloridzin. Buah apel merah beserta kulitnya mempunyai aktivitas total

antioksidan sekitar 83 imol vitamin C, hal ini menunjukkan bahwa 100 gram apel

mempunyai aktivitas antioksidan setara dengan 1.500 mg vitamin C (Anonim,

2009).

B. Kuersetin

Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis

amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan 1, maka kuersetin

memiliki aktivitas antioksidan 4,7 (Anonim, 2008a). Flavonoid merupakan

sekelompok besar antioksidan bernama polifenol yang terdiri atas antosianidin,

diflavon, katekin, flavanon, dan flavonol (Waji dan Sugrani, 2009).

OH

HO O

O

OH

OH

OH

6'

5'

4'

3'

2'

1'2

34

5

6

7

18

Gambar 2. Struktur Kuersetin

Tiga gugus yang menjaga kestabilan dan bertindak sebagai antioksidan

ketika bereaksi dengan radikal bebas adalah gugus O-hidroksi pada cincin B,

gugus 4-oxo dalam konjungasi dengan alkena 2,3, dan gugus 3- dan 5- hidroksi

(Waji dan Sugrani, 2009).

Page 29: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

8

C. Ekstraksi

Ekstraksi adalah satu kegiatan menarik suatu zat yang dapat larut dari

bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Secara umum ekstraksi dapat

dibedakan menjadi 4 yaitu infundasi, maserasi, perkolasi dan destilasi uap. Proses

ekstraksi pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan difusi

zat yang larut melalui lapisan-lapisan batas antara cairan pengekstrak dengan

bahan yang mengandung zat tersebut (Anonim, 1986).

Pada dasarnya cairan pengekstraksi harus memenuhi syarat kefarmasian

atau dalam perdagangan dikenal dengan kelompok spesifikasi “Pharmaceutical

grade”, yang pada sampai saat ini berlaku aturan bahwa pelarut yang diizinkan

adalah air dan alkohol (etanol) serta campurannya. Jenis pelarut lain yang

umumnya digunakan sebagai pelarut untuk separasi dan tahap pemurniaan yaitu

metanol, heksana (hidrokarbon alifatik), toluene (hidrokarbon aromatik),

kloroform (dan segolongannya), aseton (Anonim, 1995).

Maserasi merupakan salah satu cara ektraksi zat aktif dengan

menggunakan cairan pengekstrasi atau penyari dengan cara penggojogan atau

penggadukan pada suhu ruang. Maserasi merupakan metode ekstraksi yang paling

banyak digunakan dalam suatu proses ekstraksi, dikarenakan mempunyai

keuntungan yaitu sampel yang dibutuhkan relatif kecil (List dan Schmidt, 1989).

Page 30: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

9

D. Ekstrak

Ekstrak merupakan suatu sediaan yang dapat berupa serbuk kering, kental

dan cair, dibuat dengan cara menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara

yang sesuai, yaitu maserasi, perkolasi, atau penyeduhan dengan air mendidih.

Pembuatan ekstrak bertujuan agar zat berkasiat yang terdapat dalam simplisia

terdapat dalam kadar yang tinggi sehingga dapat mempermudah untuk pengaturan

dosis (Anief, 2003).

E. Kulit

Kulit adalah organ terluas yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Kulit

memiliki kekakuan yang bervariasi disetiap bagian. Daerah yang paling kaku

adalah telapak kaki dan tangan serta sela-sela jari. Sedangkan pada kulit wajah

terdapat sel-sel yang sangat tipis, sehingga hal ini memungkinkan berpenetrasinya

sediaan kosmetika. Dalam menjaga kulit agar tetap berada dalam kondisi yang

baik diperlukan sediaan kosmetika yang diperlukan yaitu cleasing, freasing atau

toning, dan moisturizing (Young, 1972).

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epidermis (kulit ari), dermis (kulit

jangat atau korium) dan lapisan subkutan. Sebagai gambaran, penampang lintang

dan visualisasi struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada (gambar 3).

Page 31: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

10

Gambar 3. Anatomi kulit (Brannon, 2007)

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan kulit terluar dan mempunyai 5 lapisan

yaitu Lapisan tanduk (stratum corneum), stratum lucidum, stratum spinosum,

stratum spinosum, stratum germinativum atau stratum basale (gambar 4)

(Brannon, 2007).

Gambar 4. Anatomi epidermis (Anonim, 2008b)

2. Dermis

Dermis mempunyai ketebalan yang bervariasi tergantung lokasi kulit.

Dalam dermis terdapat 3 jenis jaringan yaitu kolagen, jaringan elastis, dan serat

retikular. Dermis mempunyai 2 lapisan yaitu papilary layer yang berisi susunan

Page 32: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

11

tipis dari serat kolagen dan reticular layer yang tersusun dari serat kolagen yang

tebal dan tersusun sejajar dengan permukaan kulit (Brannon, 2007).

3. Jaringan subkutan

Jaringan subkutan merupakan lapisan lemak dan jaringan ikat yang

didalamnya terdapat pembuluh darah dan syaraf. Lapisan ini berperan untuk

pengaturan suhu kulit maupun suhu tubuh (Brannon, 2007).

F. Sunscreen

Sunscreen adalah senyawa kimia yang dapat memantulkan atau menyerap

radiasi sehingga dapat melemahkan energi ultra violet sebelum berpenetrasi ke

kulit (Stanfield, 2003).

Sunscreen umumnya dapat dibagi menjadi dua yaitu chemical sunscreen

dan physical sunscreen. Chemical sunscreen bekerja dengan mengabsorpsi radiasi

sinar ultra violet (Stanfield, 2003). Sedangkan physical sunscreen bekerja dengan

menghamburkan atau memantulkan radiasi sinar ultra violet dengan membentuk

lapisan buram dipermukaan kulit (Bondi, Jegasothy, Lazarus, 1991).

Menurut Food and Drug Administration (1999), bahan aktif sunscreen

adalah bahan yang menyerap, memantulkan atau menghamburkan radiasi pada

daerah UV A sampai UV B dengan λ 290-400 nm.

Page 33: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

12

G. Sinar Ultra Violet

Sinar ultra violet (UV) secara fisik hampir sama dengan cahaya tampak,

hanya saja sinar UV tidak memungkinkan untuk dilihat. Daerah ultra violet

dimulai setelah akhir warna ungu dalam pelangi. Secara ilmiah, radiasi UV

merupakan radiasi elektromagnetik seperti pada cahaya tampak, sinyal radar dan

sinyal pemancar radio (Anonim, 2007a).

Sinar UV pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu sinar UV A, UV

B, dan UV C. Efek radiasi UV pada kesehatan manusia tergantung dari jenis dan

jumlah radiasi yang mengenai tubuh. Radiasi sinar UV A yaitu pada rentang

panjang gelombang 320-400 nm dengan efektifitas tertinggi pada 340 nm dapat

menimbulkan tanning atau pigmentasi, penuaan dini, dan kanker kulit. Selain itu

UV A juga dilaporkan dapat menyebabkan efek samping yaitu hilangnya kolagen

(Harry, 1982). Sinar UV B yaitu dengan rentang panjang gelombang 290-320 nm

dengan aktivitas tertinggi sekitar 297,6 nm bertanggung jawab terhadap terjadinya

eritema. Sinar UV C yaitu pada rentang panjang gelombang 200-290 nm dapat

menyebabkan kerusakan jaringan. Akan tetapi sebagian besar sinar UV dari sinar

matahari diserap oleh lapisan ozon di atmosfer (Harry, 1982).

H. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis fisika-

kimia yang dilakukan dengan mengamati interaksi atom atau molekul yang

memakai sumber radiasi elektromagnetik (REM) UV dekat (200-400 nm) dan

Page 34: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

13

sinar tampak (400-750) dengan memakai instrumen spektrofotometer (Mulja dan

Suharman, 1995).

Spektrum UV-Vis yang menunjukkan korelasi absorban (sebagai ordinat)

dan panjang gelombang (sebagai absis) tidak merupakan garis spektrum akan

tetapi pita spektrum. Terbentuknya pita spektrum tersebut disebabkan transisi

energi yang tidak sejenis dan terjadi eksitasi elektronik lebih dari satu macam

pada gugus molekul yang kompleks (Mulja dan Suharman, 1995).

I. Sun Protection Factor (SPF)

SPF menunjukkan kemampuan suatu produk sunscreen untuk melindungi

kulit dari eritema (Stanfield, 2003). Nilai SPF ini dapat ditentukan melalui 2 cara

yaitu dengan cara in vitro (dengan spektrofotometer) dan dengan cara in vivo.

Nilai SPF menunjukkan perbandingan Minimal Erythermal Dose (MED) pada

kulit manusia yang terlindung produk sunscreen dengan MED tanpa perlindungan

produk sunscreen (Harry, 1982).

Secara in vitro, SPF dapat ditentukan berdasarkan persamaan SPF =

10A. SPF menurut persamaan tersebut didapat dari nilai absorbansi pada panjang

gelombang tunggal, biasanya merupakan puncak absorbansi. Persamaan diatas

hanya khusus apabila radiasi yang terjadi berasal dari sinar monokromatis,

padahal sinar ultra violet merupakan radiasi polikromatis. Oleh karena itu

persamaan yang lebih tepat adalah sebagai berikut:

............................................................ (1)

Keterangan :

Page 35: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

14

λn = panjang gelombang terbesar (diatas 290 nm dengan absorbansi 0,05)

λ1 = panjang gelombang terkecil (290 nm)

AUC = Area dibawah kurva dari grafik rentang λn- λ1 (Petro, 1981).

Kategori nilai SPF menurut FDA :

1. Nilai SPF 2-12 menunjukkan adanya perlindungan minimal

2. Nilai SPF 12-30 menunjukkan adanya perlindungan sedang

3. Nilai SPF >30 menunjukkan adanya perlindungan maksimal (Anonim, 1999).

J. Emulsi

Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang minimal terdiri dari dua

macam cairan yang tidak saling campur yang dapat terdispersi ke dalam cairan

lain dalam bentuk droplet. Emulsi dibuat dalam bentuk dua sediaan jika ada dua

cairan yang tidak saling campur yang harus terdispersi menjadi satu kesatuan.

Umumnya berupa campuran antara polar (air) dan nonpolar (minyak) (Allen,

2002). Emulsi dengan ukuran 0,5 -10 µm disebut suspensi atau emulsi kasar,

sedangkan emulsi yang berukuran 10-50 µm termasuk dalam emulsi kasar

(Martin, Swarbick, Cammarata, 1993).

Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang

mencegah koalesensi, yaitu berupa penyatuan tetesan besar yang pada akhirnya

menjadi satu fase tunggal yang memisah. Bahan pengemulsi (surfaktan) dapat

menstabilkan emulsi yaitu dengan cara menempati antar permukaan antara tetesan

dan fase eksternal, dan dengan membuat batas fisik di sekeliling partikel yang

akan berkoalensi. Selain itu surfaktan juga mengurangi tegangan permukaan antar

Page 36: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

15

fase, sehingga hal ini dapat meningkatkan proses emulsifikasi selama proses

pencampuran (Anonim, 1995).

K. Krim

Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau

lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini

secara tradisional yang banyak digunakan untuk sediaan setengah padat yang

mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam

minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan untuk definisi krim lebih

diarahkan untuk tujuan produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau

dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang yang dapat

dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika

(Anonim, 1995).

Basis yang dapat dicuci dengan air adalah emulsi minyak di dalam air,

dan dikenal sebagai “krim” dan basis vanishing cream termasuk dalam kelompok

ini. Diberi istilah vanishing cream, karena pada umumnya merupakan emulsi M/A

yang pada umumnya terdiri dari sejumlah besar air dan asam stearat. Krim

tersebut setelah diaplikasikan, air menguap meninggalkan residu film tipis asam

stearat (Ansel, 1990). Basis yang dapat dicuci dengan air (tipe M/A) akan

membentuk suatu lapisan tipis yang bersifat semipermeabel, setelah air menguap

pada tempat yang diaplikasikan (Lachman,Lieberman dan Kanig, 1994). Di dalam

vanishing cream, humectant umumnya diperlukan untuk menghindari produk

menjadi kering ketika diaplikasikan ke kulit. Selain itu humectant dapat juga

ditambahkan pada formula emulsi untuk mengurangi evaporasi air, baik pada saat

Page 37: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

16

penutup produk dibuka maupun pada saat diaplikasikan pada permukaan kulit.

Tetapi jika digunakan secara topikal, konsentrasi humectant yang tinggi dalam

suatu formula dapat memindahkan atau menggurangi lembab dari kulit, atau

bahkan memicu terjadinya dehidrasi (Ansel, 1990).

L. Moisturizer

Moisturizer adalah salah satu produk emollient yang diformulasikan

khusus sebagai krim dan lotion yang dapat melembabkan kulit kering. Produk

emollient seperti moisturizer mempunyai bahan yang larut minyak atau larut air

dalam jumlah banyak dapat mengurangi hilangnya air dari kulit. Efek ini didapat

karena terbentuknya lapisan tipis dipermukaan kulit (occlusive) yang dapat

menjaga kelembapan lapisan kulit terluar (Ash and Michael, 1997).

Moisturizer bekerja pada lapisan terluar dari kulit, yang disebut stratum

corneum, yang sebagian besar dibentuk dari squamus cells atau ceratinocytes.

Kebanyakan agen yang terdapat dalam moisturizer tidak bisa menembus lapisan

yang lebih dalam seperti dermis dan hypodermis (Anonim, 2006).

Ada 3 cara melembabkan kulit :

1. Menghaluskan bagian yang kasar (emoliensi)

2. Mengurangi penguapan air dari kulit (oklusif)

3. Membantu mempertahankan keberadaan air pada kulit (humektansi) (Ash and

Michael, 1997)

Page 38: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

17

M. Humectant

Humectant merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mengontrol

perubahan kelembapan pada suatu sediaan dalam wadah atau kemasannya dan

mengontrol kelembapan kulit ketika sediaan tersebut diaplikasikan. Humectant

yang umum digunakan adalah gliserol, propilenglikol dan sorbitol. Ketiga

humectant ini merupakan komponen organik yang termasuk dalam polyhydric

alcohol (Sagarin, 1957).

Yang membedakan dari ketiga humectant ini adalah berat molekul,

viskositas dan kemampuan untuk menguap (volatily). Propilenglikol memiliki

berat molekul yang paling kecil dibandingkan ketiga humectant, tetapi memiliki

viskositas yang paling rendah dan kemampuan menguap yang lebih tinggi bila

dibandingkan dengan gliserol. Sedangkan sorbitol memiliki berat molekul yang

paling besar, viskositas yang paling tinggi dan mempunyai kemampuan untuk

menguap yang paling rendah (nonvolatile) (Sagarin, 1957).

Pada krim tipe M/A, penggunaan gliserol sebagai humectant menghasilkan

produk krim dengan konsistensi keras, sedangkan sorbitol menghasilkan krim

dengan konsistensi sedang, dan propilenglikol menghasilkan krim dengan

konsistensi paling lembut (Sagarin, 1957).

Page 39: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

18

N. Stabilitas Emulsi

Stabilitas suatu emulsi merupakan sifat emulsi untuk mempertahankan

distribusi halus dan teratur dari fase terdispersi yang terjadi dalam jangka waktu

yang panjang (Voigt, 1994).

Beberapa fenomena yang menunjukkan bahwa emulsi tidak stabil sebagai

berikut :

1. Inversi

Merupakan proses dimana emulsi berubah dari suatu tipe menjadi

tipe lain. Kondisi paling stabil adalah dengan konsentrasi fase dispers 30-60

%. Jika jumlah fase dispers mendekati atau lebih dari batas maksimum yaitu

74 %, maka peristiwa inversi akan terjadi. Inversi merupakan peristiwa yang

bersifat irreversible (Winfield, 2004).

2. Creaming

Istilah creaming digunakan untuk menunjukkan adanya agregasi dari

droplet-droplet fase dispers kemudian berkumpul di bagian atas atau bawah

emulsi. Peristiwa ini umumnya bersifat reversible dan dengan penggojogan

yang lembut dapat kembali mendistribusikan droplet secara homogen pada

medium dispersnya. Creaming pada umumnya tidak dikehendaki karena

menyebabkan penampakan fisik yang tidak baik dan sehingga tidak dapat

menyediakan dosis secara akurat jika tidak dilakukan penggojogan dengan

baik. Creaming meningkatkan kemungkinan terjadinya koalesen dan hingga

menuju terjadinya cracking (Winfield, 2004).

Page 40: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

19

3. Cracking

Cracking merupakan koalesen dari fase terdispersi dan pemisahan

dari fase dispers membentuk suatu lapisan, umumnya peristiwa ini bersifat

irreversible sehingga tidak dapat dilakukan redispersi dengan penggojogan

(Winfield, 2004).

Metode evaluasi stabilitas emulsi antara lain :

1. Pemisahan fase

Stabilitas fisik emulsi dapat diketahui dengan pemeriksaan tingkat

creaming atau koalesens yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Caranya

dengan membandingkan volume terjadinya creaming atau bagian yang

memisah dari suatu emulsi dengan volume totalnya (Aulton, 1988).

2. Analisis ukuran droplet

Jika diameter rata-rata partikel bertambah dalam waktu tertentu

(seiring dengan penurunan jumlah droplet), diasumsikan terjadi koalesen. Hal

tersebut dilakukan dengan membandingkan rata-rata laju terjadinya koalesen

untuk bermacam-macam formula emulsi. Pengujian secara mikroskopik atau

menghitung droplet secara elektronik seperti dengan coulter counter atau

pengukuran laser fraksi suatu emulsi dalam waktu penyimpanan banyak

dilakukan untuk menganalisa ukuran droplet (Aulton, 1988).

3. Perubahan viskositas

Perbedaan ukuran partikel atau perpindahan gerakan bahan

pengemulsi yang berlebihan selama periode waktu tertentu dapat diketahui

melalui adanya perubahan viskositas nyata, hal ini dilakukan untuk

Page 41: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

20

memastikan supaya perbandingan relatif dari produknya hampir sama

sehubungan dengan kecepatan pembentukan creaming (Aulton, 1988).

O. Daya Sebar

Daya sebar menunjukkan hubungan antara sudut kontak antar sediaan

dengan tempat aplikasinya yang menggambarkan kelicinan (lubricity) sediaan

tersebut, yang berhubungan langsung dengan koefisien gesekan. Daya sebar

merupakan karekteristik yang penting dari suatu formulasi sediaan topikal dan

bertanggung jawab untuk ketepatan transfer dosis atau melepaskan bahan obatnya,

serta kemudahan penggunaannya. Faktor yang mempengaruhi daya sebar adalah

kekakuan fomula, kecepatan dan lama tekanan yang menghasilkan kelengketan,

temperatur pada tempat aplikasi. Kecepatan penyebaran bergantung pada

viskositas formula, kecepatan evaporasi pelarut dan kecepatan peningkatan

viskositas karena adanya evaporasi (Garg, Aggarwal, Singla, 2002).

P. Viskositas

Viskositas merupakan pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk

mengalir, makin tinggi viskositas, maka semakin besar tahanannya (Martin et al,

1993). Viskositas, elastisitas, dan rheologi merupakan karakteristik formulasi

yang penting dalam produk akhir sediaan semisolid. Peningkatan viskositas akan

meningkatkan waktu retensi pada tempat aksi tetapi akan menurunkan daya sebar

(Garg et al., 2002). Pada umumnya pengurangan ukuran droplet rata-rata akan

menaikkan viskositas. Makin luas distribusi ukuran droplet, makin rendah

Page 42: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

21

viskositasnya jika dibandingkan dengan sistem yang memiliki ukuran droplet

yang lebih sempit. Pengurangan viskositas dengan peningkatan shear, sebagian

disebabkan karena penurunan viskositas dari fase kontinyu karena meningkatnya

jarak pemisahan droplet-droplet (Martin et al, 1993).

Q. Mikromeritik

Mikromeritik adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mengetahui ukuran droplet. Variasi ukuran droplet dinyatakan dalam nilai standar

deviasi (SD) yang pada dasarnya digunakan untuk mengukur variasi dari nilai

rata-rata. Kumpulan droplet yang dinyatakan bervariasi dengan nilai SD ≥ 10%.

Pada umumnya setiap kumpulan droplet disebut dengan polydisperse, yang

umumnya mempunyai dua sifat penting yaitu (1) kisaran ukuran dan banyaknya,

dan (2) bentuk dan luas permukaan droplet. Oleh karena itu, tidak hanya ukuran

suatu droplet saja yang perlu ditentukan besarnya, tetapi juga banyaknya droplet

dengan ukuran yang sama yang terdapat dalam suatu sampel (Martin et al, 1993).

Adanya data mengenai distribusi droplet penting, dikarenakan sangat

memungkinkan pada suatu sampel dengan nilai rata-rata yang sama tetapi

menunjukkan distribusi droplet yang berbeda. Kisaran ukuran droplet merupakan

hal yang penting, dikarenakan hal ini berhubungan dengan luas permukaan, yang

pada dasarnya berkaitan dengan karakteristik fisika, kimia, dan farmakologi dari

suatu obat. Formulasi yang berhasil dari suatu bentuk sediaan seperti emulsi,

suspensi, dan tablet yang apabila ditinjau dari stabilitas fisik maupun efek

farmakologis tergantung pada ukuran droplet yang dimiliki oleh sediaan tersebut

Page 43: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

22

(Martin et al, 1993). Ukuran tetesan minyak yang semakin kecil umumnya

menunjukkan permukaan yang semakin luas dan dengan demikian area yang

terabsorbsi oleh koloid juga semakin luas (Aulton, 1988).

R. Cetyl Alcohol

C

H

(CH2)14

H

H

CH

H

OH

Gambar 5. Struktur cetyl alcohol (Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2006)

Cetyl alcohol (CH3(CH2)15OH) merupakan surfaktan nonionic dari

golongan alkohol yang digunakan pada produk perawatan rambut dan digunakan

sebagai emollient agent dalam krim dan lotion (Rowe et al, 2006). Cetyl alcohol

bila dikombinasikan dengan emulsifying agent yang larut air dapat meningkatkan

stabilitas emulsi M/A. Campuran emulsying agent tersebut membentuk susunan

yang rapat menjadi barier monomolecular di sekeliling permukaan tetesan minyak

yang mencegah koalesensi. Pada sediaan semisolid, cetyl alcohol dikombinasikan

dengan emulsying agent yang larut air untuk membentuk fase luar yang kental

(Boyland, 1986).

S. Asam Sterat

Gambar 6. Struktur asam stearat (Anonim, 2011b)

Page 44: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

23

Asam stearat merupakan salah satu contoh asam lemak. Asam lemak

berupa molekul panjang yang tersusun dari rantai hidrokarbon dengan gugus asam

karboksilat di ujungnya. Rantai lurus pada asam stearat, yang tersusun dari karbon

dan hidrogen, tidak berinteraksi dengan air dan disebut hidrofobik. Bagian kepala

pada struktur asam stearat, yaitu asam karboksilat, dapat membentuk ikatan

hidrogen dengan air, dan disebut hidrofilik (Anonim, 2007b).

Asam stearat dapat mengentalkan krim. Penggunaan asam stearat berkisar

antara 3-5 % (Boyland, 1986).

T. Trietanolamin

Gambar 7. Struktur trietanolamin

Trietanolamin berupa cairan kental jernih, berwarna kekuningan, dan

berbau seperti ammonia. Trietanolamin bersifat higroskopis. Trietanolamin dapat

bereaksi dengan asam membentuk garam dan ester. Reaksi yang terjadi antara

trietanolamin dan asam lemak bebas membentuk sabun yang dapat berfungsi

sebagai detergen ataupun emulsifying agent. Garam yang dihasilkan trietanolamin

dengan asam lemak bebas mempunyai pH netral dan tidak mengiritasi kulit

(Boyland, 1986). Secara umum, trietanolamin merupakan senyawa basa yang

aman bila digunakan dalam kosmetik (Jellinek, 1970).

Page 45: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

24

U. Gliserol

Gambar 8. Struktur gliserol (Rowe et al, 2006)

Gliserol mempunyai nama kimia yaitu propane-1,2,3-triol dengan rumus

kimia C3H8O3 dan bobot molekul sebesar 92,09. Gliserol berfungsi sebagai

emollient, humectant, dan plasticizer. Pada sediaan kosmetik topikal, gliserol

umunya digunakan sebagai emollient dan humectant. Sebagai humectant, gliserol

digunakan sebesar kurang dari atau sama dengan 30 %. Gliserol mempunyai sifat

kental, higroskopis, bening atau tidak berwarna (Rowe et al, 2006).

V. Nipagin

Gambar 9. Struktur nipagin

Nipagin disebut juga metil paraben (CH3(C6H4(OH)COO) merupakan

penghambat pertumbuhan jamur dan merupakan pengawet yang sering digunakan

dalam makanan dan kosmetik (Kim, 2005).

Page 46: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

25

W. Propilenglikol

H3C

OH

OH

Gambar 10. Struktur propilenglikol (Rowe et al, 2009)

Propilenglikol berupa cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;

praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab. Dapat bercampur dengan

air, dengan aseton dan kloroform; larut dalam eter dan beberapa minyak esensial;

tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemah (Anonim,1995). Fungsi

propilenglikol adalah sebagai humectant, pelarut, dan plasticizer. Fungsi lain dari

propilenglikol adalah sebagai penghambat fermentasi dan pertumbuhan jamur,

hygroscopic agent, desinfektan, stabilizer vitamin, pelarut pengganti yang dapat

bercampur dengan air, misal pengganti gliserol (Rowe et al, 2009).

X. Metode Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk

memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih

variabel bebas. Desain faktorial digunakan dalam percobaan untuk menentukan

secara simulasi efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang signifikan.

Signifikan berarti perubahan dari level rendah ke level tinggi pada faktor-faktor

akan menyebabkan perubahan besar pada responnya (Bolton, 1990).

Penelitian desain faktorial dimulai dengan menentukan faktor dan level

yang diteliti. Jumlah percobaan untuk penelitian desain faktorial dihitung dari

jumlah level yang digunakan dalam penelitian, dipangkatkan dengan jumlah

Page 47: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

26

faktor yang digunakan. Jumlah percobaan untuk penelitian dangan 2 level dan 2

faktor adalah 22 = 4. Penamaan formula untuk jumlah percobaan = 4 adalah

formula (1) untuk percobaan I, formula a untuk percobaan II, formula b untuk

percobaan III dan formula ab untuk percobaan IV (Bolton, 1990).

Tabel I. Rancangan percobaan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level

Formula Faktor I Faktor II Interaksi(1) - - +A + - -B - + -Ab + + +Keterangan :Formula (1) = faktor I pada level rendah, faktor II pada level rendahFormula a = faktor I pada level tinggi, faktor II pada level rendahFormula b = faktor I pada level rendah, faktor II pada level tinggiFormula ab = faktor I pada level tinggi, faktor II pada level tinggi_ = level rendah+ = level tinggi

Rumusan yang berlaku untuk desain faktorial :

Y = Bo + Ba X1 + Bb X2 +Bab X1 X2………………………..(2)

Keterangan :

Y = respon

X1 = level faktor pertama

X2 = level faktor kedua

X1 X2 = level faktor pertama dikalikan level faktor kedua

Bo = rata-rata respon seluruh formula

Ba,Bb,Bab = koefisien yang dihitung dari hasil percobaan

Ba,Bb,Bab = ∑ XY / 2n

Page 48: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

27

Berdasarkan persamaan diatas, dengan substitusi secara matematis, dapat dihitung

besarnya efek masing-masing faktor, maupun efek interaksi. Besarnya efek dapat

dicari dengan menghitung selisih antara rata-rata respon pada level tinggi dan

rata-rata respon pada level rendah. Konsep perhitungan efek menurut Bolton

(1990) sebagai berikut :

Efek faktor I = …………………………..(3)

Efek faktor II = ………………………….(4)

Efek interaksi = …………………………..(5)

Desain faktorial memiliki beberapa keuntungan. Metode ini memiliki

efisiensi yang maksimum untuk memperkirakan efek yang dominan dalam

menentukan respon. Keuntungan utama desain faktorial adalah bahwa metode ini

memungkinkan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksi antar faktor. Metode ini ekonomis dapat mengurangi jumlah penelitian

jika dibandingkan dengan meneliti metode secara terpisah (Muth, 1999).

Page 49: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

28

II. Landasan Teori

Salah satu sediaan kosmetik yang dapat melindungi kulit terhadap

pengaruh berlebih sinar ultra violet adalah sunscreen. Bahan alam yang dapat

berperan sebagai sunscreen adalah polifenol. Dalam apel merah (Pyrus malus L.)

terdapat salah satu jenis polifenol yaitu kuersetin. Untuk meningkatkan

penerimaan masyarakat terhadap sunscreen, diformulasikan suatu sediaan ekstrak

apel merah (Pyrus malus L.) yaitu dalam bentuk sediaan krim.

Humectant bertanggung jawab dalam menentukan sifat fisik stabilitas

krim, hal ini berkaitan dengan kemampuan humectant dalam mempertahankan

kandungan air dalam sediaan krim dan menjaga kelembaban kulit pada saat krim

diaplikasikan. Gliserol dan propilenglikol merupakan humectant yang secara

umum digunakan dalam formulasi sediaan krim.

Penggunaan gliserol dapat menghasilkan konsistensi yang terlalu kental

(heavy), sedangkan propilenglikol menurunkan viskositas serta mempunyai

kemampuan menguap lebih besar daripada gliserol disamping itu propilenglikol

juga mempunyai daya lekat yang terlalu rendah dibandingkan dengan gliserol.

Dengan demikian adanya perbedaan karekteristik dari masing-masing humectant

dapat mempengaruhi viskositas dan stabilitas krim.

Page 50: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

29

III.Hipotesis

Ada efek yang dominan dari komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai

humectant dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas sediaan krim sunscreen

ekstrak apel (Pyrus malus L.).

Page 51: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan quasi eksperimental menggunakan

desain faktorial, yaitu mencari komposisi humectant gliserol dan propilenglikol

dalam formula krim sunscreen ekstrak apel merah (Pyrus malus L.) yang

optimum dalam sifat fisik dan stabilitas penyimpanannya .

B. Variabel dalam Penelitian

1. Variabel penalitian

a. Variabel bebas

Jumlah humectant gliserol dan propilenglikol level rendah dan level tinggi.

b. Variabel tergantung

Daya sebar, viskositas, dan pergeseran viskositas.

c. Variabel pengacau terkendali

Lama percampuran, lama penyimpanan krim, kemasan krim, dan tinggi

letak viscotester.

d. Variabel pengacau tidak terkendali

Suhu ruangan, kecepatan percampuran dan kelembaban udara.

Page 52: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

31

2. Definisi Operasional

a. Krim sunscreen ekstrak apel merah adalah sediaan semi padat yang dibuat

dari ekstrak apel merah dengan komposisi humectant yang telah

ditentukan dan dibuat dengan prosedur pembuatan krim.

b. Humectant adalah suatu zat yang dapat menjaga kelembaban sediaan dan

kulit saat sediaan diaplikasikan yang terdiri dari gliserol dan

propilenglikol.

c. Desain faktorial merupakan suatu desain penelitian yang mengevaluasi

efek dari berbagai faktor dan interaksi dalam waktu yang bersamaan.

d. Faktor adalah tiap besaran yang memberikan pengaruh terhadap besarnya

respon secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan

dua faktor yaitu gliserol sebagai faktor A dan propilenglikol sebagai faktor

B.

e. Respon adalah hasil percobaan yang perubahannya diamati secara

kuantitatif dalam penelitian ini yaitu sifat fisik krim (viskositas dan daya

sebar) dan stabilitas sediaan krim (pergeseran viskositas).

f. Level adalah banyaknya faktor yang dinyatakan secara numerik. Pada

penelitian ini menggunakan dua level yaitu level rendah gliserol yaitu 12

gram dan level tinggi sebanyak 14 gram. Sedangkan level rendah

propilenglikol yaitu 8 gram dan level tinggi sebanyak 10 gram.

g. Efek merupakan pengaruh perubahan faktor terhadap respon karena

adanya variasi level, yang dapat dihitung secara matematis berdasarkan

Page 53: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

32

rumus desain faktorial dengan menghitung selisih rata-rata respon level

tinggi dikurangi respon level rendah.

h. Sifat fisik krim adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui

kualitas fisik krim, yang dalam penelitian ini meliputi daya sebar dan

viskositas.

i. Daya sebar adalah diameter penyebaran krim pada alat uji daya sebar yang

selama 5 menit diberi pemberat dan selama 1 menit kemudiaan diberikan

beban total seberat 125 gram. Kriteria daya sebar optimum krim adalah 5-

7 cm.

j. Viskositas adalah hambatan krim untuk mengalir setelah adanya

pemberian gaya. Semakin besar viskositas krim, maka krim seemakin

tidak mudah mengalir atau kental. Kriteria viskositas optimum krim adalah

170-210 dPa. s.

k. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas krim dalam

waktu penyimpanan 21 hari dengan viskositas krim 48 jam setelah dibuat.

Kriteria pergeseran krim optimum adalah ≤ 10 %.

l. Area optimum adalah area pertemuan arsiran dari contour plot daya sebar,

viskositas, pergeseran viskositas, dan pemisahan fase krim yang

menunjukkan kombinasi gliserol dan propilenglikol yang menghasilkan

krim yang memenuhi sifat fisik dan stabilitas krim.

Page 54: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

33

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Bahan Penelitian

Ekstrak apel merah (Pyrus malus L.), propilenglikol (kualitas farmasetis),

trietanolamin (kualitas farmasetis), metil paraben (kualitas farmasetis), asam

stearat (kualitas farmasetis), gliserol (kualitas farmasetis), cetyl alcohol (kualitas

farmasetis), minyak apel dan aquadest.

2. Alat Penelitian

Glassware (PYREX-GERMANY), timbangan analitik, waterbath,

thermometer, mortir, stamfer, stopwatch, horizontal double plate, Viscotester seri

VT 04 (RION-JAPAN), mikroskop (merk Boeco germany Model number BM-

180)

D. Tata Cara Penelitian

1. Penetapan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah (Pyrus malus

L.) (modifikasi dari Lindorst (1998)

a. Pembuatan larutan stok kuersetin 1 mg/mL. Sebanyak 0,05 g kuersetin

standart dimasukkan dalam labu ukur 50,0 mL. Diencerkan dengan aseton

75 % hingga tanda.

b. Penetapan operating time. Dibuat larutan dengan konsentrasi 0,40 mg/mL

dengan mengambil 4,0 mL larutan stok dan diencerkan dengan aseton 75

% hingga 10,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan

dalam labu ukur 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu

sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,50

mL larutan Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda.

Page 55: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

34

Larutan divortex selama 30 detik. Larutan diukur serapannya pada panjang

gelombang 726 nm. Dibuat kurva hubungan serapan dan waktu. Dicari

operating time yang memberikan serapan yang stabil.

c. Penetapan panjang gelombang maksimum. Dibuat larutan dengan

konsentrasi 0,40 mg/mL dengan mengambil 4,0 mL larutan stok dan

diencerkan dengan aseton 75% hingga 10,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan

tersebut dan dimasukkan dalam labu ukur 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi

Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit, kemudiaan

ditambahkan 7,50 mL larutan Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest

hingga tanda. Larutan divortex selama 30 detik kemudiaan didiamkan

selama OT. Sebelum diukur serapannya, larutan disentrifuge dengan

kecepatan 4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur serapannya pada

panjang gelombang 600-800 nm. Diperoleh kurva hubungan panjang

gelombang dan serapan. Berdasarkan kurva tersebut, ditentukan panjang

gelombang yang memberikan serapan maksimum.

d. Penetapan kurva baku. Dibuat larutan dengan seri konsentrasi 0,20; 0,30;

0,40; 0,50; 0,60; dan 0,70 mg/mL dengan mengambil 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 6,0

dan 7,0 mL larutan stok dan diencerkan dengan aseton 75% hingga 10,0

mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan dalam labu ukur

50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu sebanyak 2,50 mL

didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,50 mL larutan

Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda. Larutan divortex

selama 30 detik kemudiaan didiamkan selama OT. Sebelum diukur

Page 56: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

35

serapannya, larutan disentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 5

menit. Larutan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum.

Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali.

a. Penetapan kadar polifenol dalam ekstrak apel merah. Sebanyak 1,0 gram

ekstrak kental apel merah dilarutkan dengan aseton 75% hingga

volumenya 25,0 mL. Diambil 0,50 mL larutan tersebut dan dimasukkan

dalam labu ukur 50,0 mL. Ditambahkan pereaksi Folin-Ciocalteu

sebanyak 2,50 mL didiamkan selama 2 menit, kemudian ditambahkan 7,50

mL larutan Na2CO3 dan diencerkan dengan aquadest hingga tanda.

Larutan divortex selama 30 detik kemudian didiamkan selama operating

time. Sebelum diukur serapannya, larutan disentrifuge dengan kecepatan

4000 rpm selama 5 menit. Larutan diukur serapannya pada panjang

gelombang maksimum. Replikasi dilakukan sebayak 6 kali. Kadar

polifenol dalam sampel dihitung menggunakan persamaan kurva baku.

2. Sun Protection Factor

a. Pembuatan larutan stok polifenol apel 3 mg%. Ditimbang ekstrak apel

merah (Pyrus malus L.) yang setara dengan 3 gram polifenol apel merah

(Pyrus malus L.). Kemudian dilarutkan dengan etanol 90% hingga 100,0

mL.

b. Penentuan spektra UV ekstrak apel merah (Pyrus malus L.). Diambil

larutan stok sebanyak 2,0 mL dan diencerkan dengan etanol 90% dalam

labu ukur 10,0 mL sehingga diperoleh larutan ekstrak apel merah (Pyrus

Page 57: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

36

malus L.) dengan konsentrasi 0,6%. Spektra ultra violet larutan diperoleh

dengan scanning serapan larutan pada panjang gelombang 250-400 nm.

c. Penentuan nilai SPF. Diambil larutan stok sebanyak 2,0; 4,0; dan 6,0 mL

dan diencerkan dengan etanol 90% dalam labu ukur 10,0 mL sehingga

diperoleh larutan polifenol apel merah dengan konsentrasi 0,6; 1,2; dan

1,8%. Serapan masing-masing konsentrasi diukur tiap 5 nm pada rentang

panjang gelombang 290 nm hingga panjang gelombang tertentu di atas

290 nm yang mempunyai nilai serapan 0,050. Dihitung luas daerah di

bawah kurva (AUC) antara dua panjang gelombang yang berurutan

menggunakan rumus:

………………….. (6)

Ap = serapan pada panjang gelombang yang lebih tinggi di antara

dua panjang gelombang yang berurutan

A(p-a) = serapan pada panjang gelombang yang lebih rendah di antara

dua panjang gelombang yang berurutan

Λp = panjang gelombang yang lebih tinggi diantara dua panjang

gelombang berurutan

λ(p-a) = panjang gelombang yang lebih rendah diantara dua panjang

gelombang berurutan

Harga SPF dapat dihitung dengan rumus :

……………………………………………….(7)

Panjang gelombang (λn) adalah panjang gelombang terbesar di

antara panjang gelombang 290 nm hingga di atas 290 nm yang

Page 58: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

37

mempunyai nilai serapan 0,050; panjang gelombang I (λ1) adalah panjang

gelombang terkecil (290 nm) (Petro,1981).

3. Formula krim sunscreen ekstrak apel merah

Penelitian ini menggunakan dua faktor yaitu gliserol dan

propilenglikol. Level rendah gliserol adalah 12 gram dan level tinggi gliserol

adalah 14 gram. Level rendah propilenglikol adalah 8 gram dan level tinggi

propilenglikol adalah 10 gram. Penggunaan level rendah dan level tinggi

humenctant berdasarkan pada pustaka dari Pratical Cosmetic Science Cream

Preparation (Young, 1972).

a. Stearic acid 20,0Cetyl alcohol 0,50Triethanolamin 1,20

b. Sodyum hydroxide one microspatula-fullGlycerin 8,0Distilled water 69,94Preservative (Nipagin M) one microspatula-full

c. Perfume three or four droups

Pada tabel berikut merupakan rancangan desain gliserol dan

propilenglikol yang digunakan dalam penelitian ini :

A. Asam stearat 9,0Cetyl alcohol 2,0Triethanolamin 1,0

B. Gliserol 14/12Propilenglikol 10/8Metil paraben 0,2

C. Aquadest 60,0D. Ekstrak Apel 3,66E. Parfum 3 tetes

Page 59: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

38

Tabel II.Rancangan desain faktorial gliserol dan propilenglikol

Formula Gliserol (gram) Propilenglikol (gram)1 12 8A 14 8B 12 10

Ab 14 10

Formula dibuat dalam 100 gram dimana masimg-masing jumlah bahan

yang digunakan untuk level rendah dan level tinggi tercantum pada tabel

berikut :

Tabel III. Jumlah bahan yang digunakan

Formula 1 A B AbEkstrak apel merah (gram) 3,66 3,66 3,66 3,66Aquadest (gram) 60 60 60 60Propilenglikol (gram) 8 8 10 10Metil paraben (gram) 0,2 0,2 0,2 0,2Asam stearat (gram) 9 9 9 9Gliserol (gram) 12 14 12 14Cetyl alcohol (gram) 2 2 2 2Trietanolamin (gram) 1 1 1 1Total (gram) 95,86 97,86 97,86 99,86

4. Pembuatan krim sunscreen ekstrak apel merah

Asam stearat, cetyl alcohol, trietanolamin (fase A) dicampur dalam satu cawan

porselen dan dipanaskan di atas waterbath sampai suhu 80-85oC. Gliserol,

propilenglikol, dan metil paraben (fase B) dicampur dalam satu cawan

porselen dan dipanaskan diatas waterbath pada suhu 50oC. Aquadest

dipanaskan pada suhu 75oC. Fase A dan fase B dicampur dalam mortir dengan

stamfer dan ditambahkan campuran aquadest sedikit demi sedikit dan terus

diaduk homogen sampai terbentuk konsistensi krim. Setelah campuran krim

Page 60: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

39

dingin, kemudian ditambahkan ekstrak apel merah (Pyrus malus L.) (Fase D).

Parfum (fase E) ditambahkan sebanyak 3 tetes.

5. Penentuan tipe emulsi krim ekstrak apel merah (Pyrus malus L.)

Metode pewarnaan

Beberapa tetes pewarna yang larut dalam air (methylene blue)

dicampurkan ke dalam sejumlah krim yang dioleskan pada glass object.

Jika seluruh krim bewarna seragam, maka terdapat tipe krim M/A, oleh

karena air merupakan fase luar (Voigt, 1994).

6. Pengujian daya sebar

Uji daya sebar krim dilakukan segera setelah pembuatan dengan cara

menimbang krim seberat 1 gram, diletakkan di tengah horizontal double plate. Di

atas krim diletakkan horizontal double plate lain dan pemberat 125 gram,

diamkan selama 1 menit, kemudiaan dicatat diameter penyebarannya.

7. Pengujian viskositas

Pengukuran viskositas menggunakan alat viscometer seri VT 04 (RION-

JAPAN) dengan cara : krim dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada portable

viskotester digunakan rotor nomor 2. Viskositas krim diketahui dengan

mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan 2 kali yaitu (1)

segera setelah krim selesai dibuat dan setelah disimpan selama 21 hari.

8. Pengujian mikromeritik

Oleskan sejumlah krim pada obyek kemudian letakkan pada meja benda

pada mikroskop. Amati ukuran droplet yang terdispersi pada krim. Gunakan

perbesaran lemah untuk menentukan obyek yang diamati kemudian diganti

Page 61: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

40

dengan perbesaran kuat. Catat diameter terjauh dari tiap droplet sejumlah 500

droplet (Martin et al, 1993).

E. Analisis Hasil

Data yang diperoleh adalah data uji daya sebar, viskositas dan pergeseran

viskositas yang dianalisis secara statistik ANOVA dengan taraf kepercayaan 95

%. Menggunakan metode desain expert 7.14, maka dapat dihitung nilai efek

faktor dari humectant yaitu gliserol dan propilenglikol sehingga diketahui faktor

yang dominan dalam menentukan sifat fisik dan stabilitas krim ekstrak apel

merah (Pyrus malus L.) dalam penelitian ini.

Page 62: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Apel Merah (Pyrus malus L.)

Ekstraksi apel merah (Pyrus malus L.) dilakukan oleh Lembaga

Pengujian “LPPT” UGM , yang diekstraksi dari buah apel merah dan kulitnya

dengan menggunakan pelarut etanol 50%. Organoleptis dari ekstrak apel merah

(Pyrus malus L.) tercantum pada (tabel IV).

Tabel IV. Hasil pemeriksaan organoleptis ekstrak apel merah

Pemeriksaan HasilWujud Kental

Bau Bau khas harum manisWarna Merah kecoklatan

Metode yang digunakan dalam penelitian untuk menetapkan kadar

polifenol total dalam ekstrak apel merah adalah metode Folin-Ciocalteau secara

kolorimetri. Prinsip dari metode Folin-Ciocalteau yaitu didasarkan pada reaksi

oksidasi yang terjadi pada senyawa polifenol oleh pereaksi Folin-Ciocalteau pada

suasana basa. Penyedia suasana basa dalam reaksi ini adalah natrium karbonat

(Na2CO3). Dimana sebelum pengukuran dilakukan sentrifugasi untuk memisahkan

garam natrium yang dapat mengganggu pengukuran (Singleton dan Rossi, 1965).

Asam heteropolli fosfomolibdat dan fosfotungstat yang terdapat pada

pereaksi Folin-Ciocalteau akan tereduksi dan membentuk senyawa kompleks

Page 63: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

42

molybdenum blue, yang absorbansinya ditentukan secara spektrofotometri visibel.

Metode Folin-Ciocalteau yang digunakan untuk penetapan kadar polifenol dalam

ekstrak apel merah mempunyai kelebihan yaitu selektif terhadap senyawa

polifenol sehingga hal ini dapat mengurangi adanya gangguan pengukuran

terhadap adanya senyawa lain. Senyawa standar yang digunakan untuk penetapan

kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah adalah kuersetin, yang merupakan

polifenol terbesar dalam apel merah.

1. Penetapan operating time

Penetapan operating time dilakukan untuk mendapatkan waktu optimum

yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna sehingga diperoleh serapan yang stabil.

Penetapan operating time ini bertujuan untuk mengurangi adanya kesalahan

pengukuran kadar polifenol. Dalam reaksi ini operating time terjadi pada saat

setiap molekul pereaksi Folin-Ciocalteau telah bereaksi dengan semua molekul

polifenol. Dalam penelitian ini penetapan operating time dilakukan dengan

mengukur absorbansi baku kuersetin dengan konsentrasi 0,40 mg/mL selama 120

menit pada panjang gelombang serapan maksimum teoritis yaitu 726 nm.

Pengukuran dilakukan sampai larutan memberikan serapan yang stabil.

Pada penelitian ini, berdasarkan pengukuran operating time diperoleh

bahwa senyawa kompleks hasil reaksi oksidasi polifenol memberikan serapan

yang stabil mulai dari menit ke-16 hingga menit ke-92.

Page 64: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

43

2. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum

Panjang gelombang serapan maksimum merupakan panjang gelombang

dimana serapan dari suatu senyawa sudah mencapai maksimum. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan sensitivitas metode karena dengan adanya perubahan kecil

dari kadar senyawa dalam larutan yang hendak dianalisis menunjukkan perbedaan

serapan yang signifikan. Selain itu, spektra serapan disekitar panjang gelombang

serapan maksimum relatif datar sehingga pada kondisi tersebut hukum Lambert-

Beer akan terpenuhi dan kemungkinan terjadinya kesalahan karena faktor lain

menjadi kecil terutama jika dilakukan replikasi.

Dalam penelitian ini, penetapan panjang gelombang serapan maksimum

dilakukan dengan scanning kuersetin dengan konsentrasi 0,40 mg/mL pada

panjang gelombang 600-800 nm.

Panjang gelombang serapan maksimum berdasar hasil scanning yang

dilakukan dari hasil reaksi oksidasi Folin-Ciocalteau yaitu 734 nm. Operating

time dan panjang gelombang serapan maksimum ini digunakan untuk penetapan

kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah.

3. Pembuatan kurva baku

Dalam pembuatan kurva baku ini menggunakan kuersetin sebagai standar.

Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimum

pada 734 nm dan pada operating time 16 menit. Dari hasil pengukuran tersebut

diperoleh persamaan regresi linear yaitu y = 0,7402x + 0,1601 dengan nilai

koefisien korelasi (r) sebesar 0,9864. USP30 (2007), menyatakan bahwa

parameter linearitas adalah nilai koefisien korelasi (r) ≥ 0,999. Dalam penelitian

Page 65: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

44

ini nilai r yang didapatkan belum memenuhi persyaratan linearitas sehingga kurva

baku yang dihasilkan kurang menggambarkan proporsionalitas antara konsentrasi

terhadap absorbansi yang dihasilkan. Korelasi antara kadar kuersetin dan serapan

yang diperoleh dapat dilihat pada (gambar 11).

Gambar 11. Kurva hubungan antara konsentrasi baku kuersetin denganabsorbansi

Persamaan kurva baku antara kadar baku kuersetin dan serapannya ini

digunakan untuk menetapkan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah.

4. Penetapan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah sebagai

kuersetin

Penetapan kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah dilakukan

dengan pengukuran larutan sampel pada panjang gelombang serapan maksimum

734 nm dengan operating time yaitu 16 menit dengan Folin-Ciocalteau secara

kolorimetri. Kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah terhitung terhadap

kuersetin dikarenakan baku atau standar yang digunakan adalah baku kuersetin.

Page 66: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

45

Dari pengukuran diperoleh kadar polifenol total pada 6 replikasi seperti yang

tercantum pada (tabel V).

Tabel V. Kadar polifenol total dalam ekstrak apel merah

Replikasi Absorbansi Kadar polifenoldalam ekstrak (% b/b)

1 0,318 53,092 0,314 51,913 0,312 51,024 0,316 52,315 0,317 52,856 0,310 50,57Rata-rata 51,9583 ± 1,0010CV 1,93%

Pada (tabel V) dapat diketahui bahwa kadar polifenol dalam ekstrak apel

merah adalah sebesar (51,9583 ± 1,0010) %(b/b) dengan nilai CV sebesar 1,93%.

Polifenol yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah kadar polifenol total dalam

sampel ekstrak apel merah yang terhitung sebagai kuersetin.

B. Penetapan Nilai SPF secara In vitro

1. Scanning spektra UV yang diserap oleh ekstrak apel merah

Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak apel merah dapat

memberikan serapan pada panjang gelombang UV, hal ini terkait dengan senyawa

yang dapat berperan sebagai sunscreen adalah senyawa yang dapat menyerap

sinar UV (Stanfield, 2003). Scanning ini dilakukan pada panjang gelombang 250-

400 nm tidak sama dengan daerah serapan UV yaitu 200-400 nm karena pelarut

yang digunakan yaitu etanol memberikan serapan pada panjang gelombang 210

nm, sehingga hal ini dapat menghindari adanya intervensi dari pelarut yang

Page 67: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

46

digunakan. Hasil scanning ekstrak apel merah dengan konsentrasi 6 mg% pada

daerah UV dapat dilihat pada (gambar 12).

Gambar 12. Spektra serapan ekstrak apel merah pada daerah UV

Untuk dapat memberikan serapan di daerah UV maka suatu senyawa

harus mempunyai sistem kromofor dan auksokrom yang bertanggung jawab untuk

menghasilkan serapan. Polifenol merupakan salah satu senyawa yang didalamnya

terdapat sistem kromofor dan auksokrom. Polifenol yang terdapat dalam ekstrak

apel merah mempunyai kromofor dan auksokrom yang bertanggung jawab atas

serapan yang dihasilkan, yang dapat dilihat pada (gambar 13).

Page 68: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

47

Chlorogenic Acid Quercetin -3- Rhamnoside

Coumaric Acid Epicatechin

Keterangan :: sistem kromofor: gugus auksokrom

Gambar 13. Struktur senyawa dalam ekstrak apel merah yang memiliki sistemkromofor dan auksokrom

2. Penetapan nilai Sun Protection Factor

Penetapan nilai SPF ekstrak apel merah dilakukan dengan mengukur tiga

seri kadar ekstrak apel merah yaitu 0,6, 1,2, dan 1,8 %. Nilai SPF didapat dari :

Page 69: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

48

Dari hasil pengukuran didapat nilai SPF dari masing-masing seri konsentrasi

sebagai berikut (tabel VI):

Tabel VI. Hasil perhitungan nilai SPF

Kadar polifenol(%)

Nilai SPF rata-rata

0,6 3,26971,2 8,33581,8 16,2852

Berdasarkan hasil pengukuran nilai SPF maka dapat disimpulkan bahwa

kadar polifenol dalam ekstrak apel merah yang dapat memberikan nilai SPF

terbesar yaitu 16,2852 adalah pada konsentrasi 1,8%. Menurut FDA nilai SPF

antara 12-30 menunjukkan produk sunscreen tersebut dapat memberikan

perlindungan sedang terhadap pengaruh sinar UV yang berlebihan. Kadar 1,8 %

inilah yang akan menjadi dasar untuk menentukan besarnya jumlah ekstrak apel

merah yang digunakan dalam formulasi krim sunscreen ekstrak apel merah.

C. Formulasi Krim Sunscreen Ekstrak Apel merah

Formula yang digunakan dalam pembuatan krim sunscreen ekstrak

polifenol apel merah merupakan hasil modifikasi formula standar (Young, 1972).

Dalam formula krim ini terdapat bahan-bahan sebagai berikut asam stearat, cetyl

alcohol, trietanolamin, gliserol, propilenglikol, metil paraben, aquadest, ekstrak

apel merah, dan parfum. Asam stearat berperan sebagai fase minyak yang dapat

membentuk kristal pada bentuk stabil sehingga mampu memberikan kenampakan

Page 70: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

49

fisik krim yang menarik sedangkan cetyl alcohol berfungsi sebagai emollient yang

apabila dikombinasikan dengan emulsifying agent yang larut air dapat

meningkatkan konsistensi dan stabilitas emulsi M/A. Kombinasi antara gliserol

dan propilenglikol berfungsi sebagai humectant untuk menjaga kelembaban

sediaan dan kulit saat diaplikasikan. Trietanolamin merupakan basa yang

membantu terjadinya reaksi saponifikasi. Metil paraben berfungsi sebagai

pengawet pada formula krim.

D. Pengujian Tipe Formulasi Krim Sunscreen Ekstrak Apel Merah

Metode pewarnaan

Formula (I) Formula (A)

Formula (B) Formula (AB)

Gambar 14. Hasil pengamatan tipe emulsi dengan metode pewarnaan

Methylen blue merupakan zat warna yang larut dalam air. Dari (gambar

14) dapat diketahui bahwa krim sunscreen ekstrak apel merah memiliki sistem

Fase

air

Fase

minyak

Fase

air

Fase

minyak

Fase

air

Fase

air

Fase

minyak

Fase

minyak

Page 71: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

50

emulsi bertipe M/A, hal ini ditunjukkan oleh droplet-droplet yang tidak bewarna

dan fase yang menggelilingi droplet-droplet tersebut berwarna biru. Droplet-

droplet merupakan fase terdispersi yaitu fase minyak dan fase yang mengelilingi

droplet adalah fase pendispersi yaitu fase air.

E. Sifat Fisik dan Stabilitas Formulasi Krim Sunscreen Ekstrak Apel Merah

Untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap suatu sediaan

krim maka sediaan tersebut harus memenuhi persyaratan sifat fisik dan stabilitas.

Pada penelitian ini sifat fisik krim dilihat melalui pengujian daya sebar dan

viskositas sedangkan untuk melihat stabilitas dilakukan dengan melakukan

pengamatan pergeseran viskositas krim sunscreen ekstrak apel merah setelah

penyimpanan selama 21 hari.

Untuk mengetahui faktor dominan antara gliserol, propilenglikol, dan

interaksinya dalam hal menentukan sifat fisik dan stabilitas krim maka data

yang didapat dari pengujian sifat fisik dan stabilitas krim kemudian dianalisis

menggunakan design expert 7.14 dengan uji statistik ANOVA pada taraf

kepercayaan 95 %.

1. Pengujian daya sebar

Pengukuran daya sebar dapat menggambarkan pemerataan krim dan

kemampuan krim untuk menyebar saat diaplikasikan pada kulit. Daya sebar juga

dapat digunakan untuk menggambarkan viskositas krim, daya sebar berbanding

terbalik dengan viskositas sediaan semisolid, jadi semakin besar daya sebar suatu

sediaan semisolid, maka viskositasnya akan semakin kecil dan sebaliknya (Garg et

al, 2002).

Page 72: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

51

Pengukuran daya sebar dilakukan dengan kaca bulat yang telah diberi

krim 1,0 gram dan ditimpa dengan beban dengan total 125 gram selama 1 menit,

hasil pengukuran didapat dengan mengukur 4 diameter sebaran krim pada posisi

yang berlainan yaitu horizontal, vertikal dan diagonal dan dihitung rata-ratanya.

Nilai optimum untuk daya sebar krim yang memenuhi syarat sediaan

semisolid adalah 5-7 cm. Pada (tabel VII) ditunjukkan hasil pengukuran daya

sebar krim pada 48 jam setelah pembuatan krim, dimana 48 jam setelah

pembuatan sistem dalam krim sudah mengalami relaksasi yaitu sudah tidak ada

gaya atau energi pencampuran yang mempengaruhi sistem emulsi.

Tabel VII. Hasil pengukuran daya sebar krim sunscreenekstrak apel merah

Formula Daya Sebar ± SD(cm)

1 5,3333 ± 0,1862A 5,9 ± 0,1897B 6,2833 ± 0,1722

AB 6,6333 ± 0,1211

Dari hasil pengukuran ini, dilakukan analisis dengan desain faktorial

dan diperoleh nilai efek gliserol dan propilenglikol maupun interaksinya dalam

menentukan besarnya nilai daya sebar krim. Berikut adalah nilai efek yang

berpengaruh pada daya sebar krim (Tabel VIII) :

Tabel VIII. Efek gliserol, propilenglikol, dan efek interaksidalam menentukan daya sebar krim

Faktor Nilai Efek % ContributionGliserol 0,51 22,00Propilen 0,89 67,70Interaksi | -0,16 | 21,13

Page 73: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

52

Dari hasil perhitungan efek, dapat dilihat bahwa faktor yang dominan

dalam menetukan respon daya sebar adalah propilenglikol yaitu dengan %

contribution sebesar 67,70 %. Propilenglikol menunjukkan efek positif (0,89)

yang berarti bahwa peningkatan jumlah propilenglikol dalam fornula

mengakibatkan kenaikan respon daya sebar. Sedangkan untuk gliserol juga

menunjukkan efek positif (0,51) yaitu meningkatkan daya sebar dan interaksi

menunjukkan efek negatif (-0,16), yaitu menyebabkan penurunan respon daya

sebar.

Krim dengan level tinggi propilenglikol menunjukkan respon daya

sebar yang lebih besar dari pada krim dengan level rendah propilenglikol, hal ini

menunjukkan bahwa propilenglikol dapat menurunkan konsistensi krim, sehingga

meningkatkan respon daya sebar.

Gambar 15. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol terhadapdaya sebar pada propilenglikol level rendah dan tinggi

Page 74: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

53

Dari (gambar 15) diatas dapat dilihat bahwa dengan penambahan gliserol

baik pada level tinggi maupun level rendah propilenglikol akan meningkatkan

respon daya sebar.

Jadi dengan peningkatan jumlah gliserol dalam formula dapat

meningkatkan respon daya sebar baik pada penggunaan propilenglikol level

rendah maupun level tinggi.

Gambar 16. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol terhadapdaya sebar pada gliserol level rendah dan tinggi

Dari (gambar 16) dapat dilihat bahwa dengan penambahan propilenglikol baik

pada level tinggi maupun level rendah gliserol akan meningkatkan respon daya

sebar. Menurut gambar 15 dan 16, gliserol dan propilenglikol sama-sama

meningkatkan respon daya sebar, tetapi yang lebih dominan menetukan respon

daya sebar adalah propilenglikol.

Page 75: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

54

Tabel IX. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon daya sebar krim

Dari tabel diatas (tabel IX) dapat diketahui bahwa untuk respon daya

sebar memperlihatkan bahwa gliserol, propilenglikol, dan interaksi antara

keduanya memberikan pengaruh yang bermakna secara statistik atau signifikan,

yang ditunjukkan dari nilai p-value model yang nilainya <0,05 yaitu <0,0001. Jadi

dapat disimpulkan bahwa persamaan yang diperoleh untuk daya sebar dapat

digunakan untuk memprediksikan respon daya sebar.

2. Pengujian Viskositas

Viskositas merupakan faktor yang penting dalam menentukan sifat fisik

sediaan krim, viskositas yang tinggi atau yang terlalu rendah dapat menggurangi

penerimaan dari krim terutama kemudahan pengaplikasiannya pada kulit. Oleh

karena itu viskositas krim harus memenuhi nilai optimum untuk viskositas

semisolid yaitu 170-210. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan

alat Viscotester seri VT 04 (RION-JAPAN). Pada (tabel X) dapat diketahui hasil

pengukuran viskositas krim 48 jam setelah pembuatan krim.

SourceSum ofSquares

DfF

Valuep-valueProb>F

Significancy

Model 6,47 3 75,03 <0,0001 SignificantA-gliserol 1,55 1 53,93 <0,0001

B-propilenglikol 4,77 1 165,93 <0,0001AB 0,15 1 5,23 0,0332

Pure error 0,57 20Cor total 7,05 23

Page 76: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

55

Tabel X. Hasil pengukuran viskositas krim sunscreenekstrak apel merah

Formula Viskositas ± SD(d.Pas)

1 190 ± 10,9545A 210 ± 10,9545B 166,6667 ± 10,3280

AB 175 ± 8,3666

Setelah dilakukan analisis dengan desain faktorial berdasar hasil

pengukuran viskositas, maka dapat diketahui efek dari gliserol, propilenglikol atau

interaksinya yang dominan menentukan respon viskositas pada sediaan krim

sunscreen ekstrak apel merah, dan dapat dilihat pada tabel (XI) :

Tabel XI. Efek gliserol, propilenglikol, dan efek interaksidalam menentukan viskositas krim

Faktor Nilai Efek % ContributionGliserol 14, 17 14,01Propilen | -29,17 | 59,38Interaksi | -5,83 | 2,38

Dari hasil perhitungan efek, dapat dilihat bahwa faktor yang dominan

dalam menetukan respon daya sebar adalah propilenglikol dengan % contribution

sebesar 59,38 %. Peningkatan jumlah propilenglikol menunjukkan efek negatif (-

29,17) sehingga peningkatan jumlah dalam formula mengakibatkan penurunan

respon viskositas. Sedangkan untuk gliserol menunjukkan efek positif (14,17)

yaitu dengan peningkatan jumlah gliserol dalam formula dapat meningkatkan

viskositas dan interaksi antara kedua faktor menunjukkan efek negatif (-5,83)

sehingga dapat menurunkan respon viskositas. Propilenglikol dapat menyebabkan

penurunkan konsistensi krim sehingga secara umum peningkatan jumlah

propilenglikol menurunkan respon viskositas. Sedangkan untuk gliserol dapat

Page 77: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

56

meningkatkan respon viskositas hal ini dikarenakan gliserol bersifat lebih

higroskopik sehingga gliserol lebih dapat mempertahankan kandungan air dalam

sistem krim dan dapat mempertahankan konsistensi krim.

Gambar 17. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol terhadapviskositas pada propilenglikol level rendah dan tinggi

Gambar 18. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol terhadapviskositas pada gliserol level rendah dan tinggi

Dari (gambar 17 dan 18) dapat diketahui bahwa dengan penambahan

gliserol dapat meningkatkan nilai respon viskositas baik pada propilenglikol level

rendah maupun pada level tinggi. Sedangkan penambahan propilenglikol dapat

Page 78: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

57

diketahui dari grafik dapat menurunkan nilai respon viskositas baik pada level

tinggi maupun level rendah gliserol.

Tabel XII. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon viskositas krim

Source Sum ofSquares

Df FValue

p-valueProb>F

Significancy

Model 6512,50 3 20,84 <0,0001 significantA-gliserol 1204,17 1 11,56 0,0028

B-propilenglikol 5104,17 1 49,00 <0,0001AB 204,17 1 1,96 0,1768

Pure error 2083,33 20Cor total 8595,83 23

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk respon viskositas

memperlihatkan bahwa gliserol, propilenglikol, dan interaksi antara keduanya

memberikan pengaruh yang bermakna secara statistik atau signifikan, yang

ditunjukkan dari nilai p-value model yang nilainya <0,05 yaitu <0,0001. Jadi

dapat disimpulkan bahwa persamaan yang diperoleh untuk viskositas dapat

digunakan untuk memprediksikan respon viskositas.

3. Uji stabilitas

a. Pergeseran viskositas krim

Suatu sediaan krim dikatakan stabil apabila tidak mengalami perubahan

selama masa penyimpanan, dan untuk mengetahui stabilitas krim selama

penyimpanan 21 hari dilakukan uji pergeseran stabilitas. Krim dengan kombinasi

humectant pada dasarnya tidak stabil karena sangat dipengaruhi oleh kondisi

kelembaban lingkungan penyimpanan. Krim dikatakan stabil apabila

menunjukkan nilai pergeseran viskositas kurang dari atau sama dengan 10%,

karena diharapkan dengan nilai pergeseran viskositas kurang dari atau sama

Page 79: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

58

dengan 10% dapat menghasilkan sediaan krim yang stabil selama penyimpanan.

Berikut adalah hasil pengukuran pergeseran viskositas krim pada 21 hari setelah

pembuatan krim :

Tabel XIII. Hasil pengukuran pergeseran viskositas krim sunscreenekstrak apel merah

Formula PergeseranViskositas ± SD

(%)1 14,4685 ± 0,1862A 5,9470 ± 0,1897B 16,4009 ± 0,1722

AB 8,1051 ± 0,1211

Setelah dilakukan analisis desain faktorial, dapat diketahui faktor yang

paling menentukan besarnya respon pergeseran viskositas.

Tabel XIV. Efek gliserol, propilenglikol, dan efek interaksidalam menentukan pergeseran viskositas krim

Faktor Nilai Efek % ContributionGliserol | -8,41| 76,04Propilen 2,05 4,50Interaksi 0,4 0,014

Dari nilai efek tiap faktor dapat dilihat bahwa gliserol menunjukkan efek negatif

(-8,41) yang berarti bahwa dengan penambahan gliserol dalam fomula dapat

menurunkan respon pergeseran viskositas, sedangkan propilenglikol (2,05) dan

interaksinya (0,4) menunjukkan efek positif yang berarti dengan peningkatan

jumlah dalam formula dapat meningkatkan respon pergeseran viskositas. Dari

nilai efek tersebut juga dapat diketahui bahwa gliserol merupakan faktor yang

dominan menentukan respon pergeseran viskositas dilihat dari % contribution

Page 80: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

59

yaitu 76,04, hal ini terkait dengan kemampuan gliserol dalam mempertahankan

kandungan air dalam krim.

Gambar 19. Grafik hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol terhadappergeseran viskositas pada propilenglikol level rendah dan tinggi

Grafik 20. Hubungan antara interaksi gliserol dan propilenglikol terhadappergeseran viskositas pada gliserol level rendah dan tinggi

Page 81: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

60

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa dengan peningkatan jumlah gliserol

menyebabkan menurunkan respon pergeseran viskositas baik pada level tinggi dan

level rendah propilenglikol. Dan dengan peningkatan jumlah propilenglikol akan

cenderung meningkatkan respon pergeseran viskositas baik pada level tinggi

maupun level rendal gliserol.

Tabel XV. Hasil perhitungan ANOVA untuk respon pergeseran viskositaskrim

Source Sum ofSquares

Df FValue

p-valueProb>F

Significancy

Model 449,41 3 27,61 <0,0001 SignificantA-gliserol 424,23 1 78,19 <0,0001

B-propilenglikol 25,10 1 4,63 0,0439AB 0,076 1 0,014 0,9067

Pure error 106,51 20Cor total 557,92 23

Dari tabel diatas (tabel XV) dapat diketahui bahwa untuk respon

pergeseran viskositas memperlihatkan bahwa gliserol, propilenglikol, dan

interaksi antara keduanya memberikan pengaruh yang bermakna secara statistik

atau signifikan, yang ditunjukkan dari nilai p-value model yang nilainya <0,05

yaitu <0,0001. Jadi dapat disimpulkan bahwa persamaan yang diperoleh untuk

pergeseran viskositas dapat digunakan untuk memprediksikan respon pergeseran

viskositas.

b. Pengujian mikromiretik

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas krim selama

penyimpanan, dari pengujian ini akan diketahui distribusi ukuran droplet krim

setelah pembuatan dan 21 hari penyimpanan. Dari pengukuran ini dapat diketahi

pergeseran ukuran droplet dari 48 jam pembuatan dan 21 hari penyimpanan ,

Page 82: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

61

adanya peningkatan jumlah droplet berukuran besar dibandingkan droplet

berukuran kecil menunjukkan adanya koalesen. Ukuran droplet yang kecil lebih

stabil karena hal ini menunjukkan konsentrsi fase dispers yang besar dengan kata

lain juga menunjukkan peningkatan viskositas. Pengukuran droplet dilakukan

sebanyak 500 droplet (Martin et al, 1993), hasil pengukuran dikonversi ke ukuran

sebenarnya berdasarkan kalibrasi lensa okuler dan lensa obyektif pada saat

pengamatan.

Dari hasil pengukuran kemudian dilakukan analisis statistik SPSS 16.0

dengan uji percentile 90, uji ini dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya

dari 90 % ukuran droplet pada formula yang diuji. Dengan kata lain uji percentile

90 lebih valid dibandingkan dengan melakukan analisis terhadap modus yang

menunjukkan ukuran droplet yang sering muncul, pada pengukuran dua formula

yang berbeda dapat menunjukkan nilai modus yang sama tetapi belum tentu

frekuensi diameter dropet antara kedua formula tersebut sama.

Tabel XVI. Hasil pengukuran percentiles 90

Formula (I) Formula (A) Formula (B) Formula (AB)48 jam 21 hari 48 jam 21 hari 48 jam 21 hari 48 jam 21 hari

Percentiles90

14,8 16,0 11,0 12,0 12,0 13,0 9,0 10,0

Dari (tabel XVI) tidak dapat dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui

pergeseran nilai persentiles 90 pada 48 jam setelah pembuatan dengan 21 hari

penyimpanan, dikarenakan pada pengukuran tidak dilakukan replikasi. Untuk

mengetahui formula yang menunjukkan stabilitas selama penyimpanan, maka

dapat dilakukan analisis pergeseran diameter rata-rata droplet seperti yang

terdapat pada tabel XVII.

Page 83: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

62

Tabel XVII. Pergeseran Diameter Rata-Rata

Formula Diameter rata-rata dropletpada penyimpanan

Pergeserandiameter rata-

rataDroplet

48 jam 21 hari

Formula (1) 64,29 µm 80,51 µm 25,23 %Formula (A) 42,60 µm 50,33 µm 18,15 %Formula (B) 45,86 µm 63,11 µm 37,61 %

Formula (AB) 38,02 µm 48,26 µm 26,93 %

Pada tabel XVII dapat diketahui bahwa formula (A) menunjukkan nilai

presentase pergeseran diameter rata-rata yang paling kecil dibandingkan dengan

formula yang lain, hal ini berarti formula (A) lebih stabil daripada formula yang

lain. Formula (A) dapat menjaga konsistensi diameter droplet selama

penyimpanan, karena terkait dengan level tinggi gliserol yang mengakibatkan

respon viskositas yang besar, sehingga memperkecil kemungkinan tumbukan

antar droplet untuk membentuk droplet yang lebih besar dan memicu terjadinya

koalesen.

Pergeseran ukuran droplet

Dari pengujian ini dapat diketahui stabilitas krim selama penyimpanan

yaitu melalui peristiwa koalesen yang ditandai dengan terjadinya pergeseran

distribusi ukuran droplet. Pergesaran ukuran droplet terjadi karena penggabungan

antara droplet berukuran kecil menjadi ukuran yang lebih besar, hal ini akan

menyebabkan terjadinya creaming. Berikut adalah grafik pergeseran distribusi

ukuran droplet pada 1 hari setelah pembuatan dan 21 hari penyimpanan:

Page 84: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

63

Gambar 21 . Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensi untuk formula (I)

Gambar 22. Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensi untuk formula (A)

Page 85: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

64

Gambar 23 . Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensi untuk formula (B)

Gambar 24 . Kurva nilai tengah diameter droplet vs frekuensi untuk formula (AB)

F. Optimasi Formula

Tujuan dari dilakukannya optimasi formula adalah untuk mendapatkan

formula yang optimum. Formula yang optimum adalah formula yang memenuhi

persyaratan karakteristik dilihat dari sifat fisik dan stabilitas krim. Dalam

Page 86: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

65

penelitian ini dilakukan optimasi formula meliputi : data sebar, viskositas, dan

pergeseran viskositas, dan distribusi ukuran droplet. Viskositas yang terlalu besar

dapat mempersulit pengemasan maupun pengeluaran sediaan dari kemasannya,

sedangkan daya sebar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempersulit

pemerataan saat diaplikasikan di kulit. Pergeseran viskositas dan distribusi ukuran

partikel sangat menentukan stabilitas krim selama masa penyimpanan, sehingga

diharapkan krim yang dihasilkan cukup stabil dalam mempertahankan

viskositasnya sehingga zat aktif tetap terdispersi secara merata di dalam sistem

krim.

Berdasarkan hasil pengukuran daya sebar, viskositas, pergeseran

viskositas, dan distribusi ukuran droplet dan setelah dilakukuan analisis dengan

desain faktorial, maka selanjutnya dibuat contour plot. Dari contour plot inilah

dapat dilihat area optimum dari masing-masing uji sifat fisik dan stabilias sesuai

dengan respon yang diharapkan. Area optimum yang diperoleh dari tiap-tiap

contour plot ini kemudian digabungkan menjadi contour plot super impossed sifat

fisik dan stabilitas krim seesuai dengan nilai respon yang dikehendaki, dari

contour plot super impossed diperoleh area komposisi optimum krim dalam batas

level humectant yang diteliti.

1. Contour plot daya sebar

Dari analisis dengan desain faktorial , menunjukkan persamaan untuk

contour plot daya sebar adalah Y = -10,56667 + 0,96667.X1 + 1,47400.X2 –

0,079167.X1X2 dengan contour plot sebagai berikut (gambar 25):

Page 87: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

66

Gambar 25. Contour plot daya sebar

Daerah yang diberi arsiran menunjukkan area komposisi optimum untuk

memperoleh respon daya sebar sesuai dengan yang dipersyaratkan, dalam range

jumlah bahan yang diteliti. Respon daya sebar yang dipersyaratkan dalam

optimasi yaitu 5-7 cm, daya sebar yang optimum diharapkan dapat menjamin

pemerataan krim pada saat diaplikasikan ke kulit.

2. Contour plot viskositas

Dari analisis dengan desain faktorial , menunjukkan persamaan untuk

contour plot viskositas adalah Y = -116,66667 + 33,33333.X1 + 23,33333.X2 –

2,91667.X1X2 dengan contour plot sebagai berikut (gambar 26):

Page 88: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

67

Gambar 26. Contour plot viskositas

Daerah yang diberi arsiran menunjukkan area komposisi optimum untuk

memperoleh respon viskositas sesuai dengan yang dipersyaratkan, dalam range

jumlah bahan yang diteliti. Respon viskositas yang dikehendaki dalam optimasi

yaitu 170-210 d.Pa.s, viskositas yang optimum diharapkan dapat menjamin

pemerataan krim pada saat diaplikasikan ke kulit dan mempermudah pengisian

kedalam wadah pada saat proses produksi.

3. Contour plot pergeseran viskositas

Dari analisis dengan desain faktorial , menunjukkan persamaan untuk

contour plot pergeseran viskositas adalah Y = 63,28763 – 4,71238.X1 +

0,28877.X2 – 0,05645.X1X2 dengan contour plot sebagai berikut (gambar 27):

Page 89: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

68

Gambar 27. Contour plot pergeseran viskositas

Daerah yang diberi arsiran menunjukkan area komposisi optimum untuk

memperoleh respon pergeseran viskositas sesuai dengan yang dipersyaratkan,

dalam range jumlah bahan yang diteliti. Respon pergeseran viskositas yang

dikehendaki dalam optimasi yaitu ≤ 10 %, sehingga diharapkan dapat menjamin

stabilitas krim selama penyimpanan .

4. Contour plot super impossed

Courtour plot dari masing-masing pengujian kemudian digabungkan

menjadi contour plot super impossed dan dapat diketahui area optimum yang

memenudi persyaratan sifat fisik dan stabilitas krim dalam batas humectant yang

diteliti. Dari contour plot super impossed dapat juga diprediksikan komposisi atau

proporsi gliserol dan propilenglikol untuk menghasilkan krim yang memenuhi

syarat fisik dan stabilitas krim.

Page 90: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

69

Gambar 28 . Contour plot super impossed

Area yang diberi arsiran adalah area komposisi optimum untuk

memperoleh respon sifat fisik dan stabilitas krim yang dipersyaratkan dalam

penelitian , dalam jumlah range bahan yang diteliti. Jadi diharapkan dengan

komposisi gliserol dan propilenglikol yang optimum yang masuk dalam area

optimum dapat menghasilkan krim yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan

stabilitas krim yang telah dipersyaratkan dalam penelitian. Selain itu juga dapat

diperkirakan komposisi gliserol dan propilenglikol beserta respon sifat fisk dan

stabilitas krim yang dihasilkan, seperti yang tercantum pada tabel berikut (tabel

XVIII) :

Page 91: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

70

Tabel XVIII. Prediksi area komposisi optimum

Faktor Level(gram)

Respon Prediksi

Gliserol 14,00 Daya sebar 5,90991 cmPropilenglikol 8,03 Viskositas 209,527 d.Pa.s

Pergeseran Viskositas 5,97615 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan formula

krim yang optimum dapat digunakan komposisi gliserol 14 gram dan untuk

propilenglikol 8,03 gram yang akan menghasilkan respon sebesar daya sebar

5,90991 cm, respon viskositas 209,527 d.Pas, dan menghasilkan krim yang stabil

yang dapat dilihat dari respon pergeseran viskositas yaitu 5,97615 %.

Page 92: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Propilenglikol merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan

daya sebar dan viskositas dan gliserol merupakan faktor yang dominan

menentukan pergeseran viskositas krim sunscreen ekstrak apel merah (Pyrus

malus L.).

2. Ditemukan komposisi optimum kombinasi humectant gliserol dan

propilenglikol dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (Pyrus malus L.).

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan adalah :

1. Perlu dilakukan pembuatan krim dengan mixer dan dilakukan optimasi

terhadap suhu pembuatan, kecepatan, serta lama perputaran.

2. Perlu dilakukan pengamatan ukuran diameter droplet tiap minggu untuk

mengetahui kapan tepatnya terjadi koalesensi dan dilakukan replikasi dalam

pengukuran diameter droplet.

Page 93: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

72

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and technology of PharmaceuticalCompounding, Second edition, 263, 301-324, American Pharmaceuticalassociation, USA.

Anief, Moh., 2003, Ilmu Meracik Obat, UGM Press, Yogyakarta, pp. 132-148.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 1-17.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta, pp. 712.

Anonim, 2006, Moistuirizer, http://www.familydoctor.org. Diakses tanggal 9April 2010.

Anonim, 2007a, Indera Peraba, http://digilib.brawijaya.ac.id/virtual.library/mlgwarintek/ristek-pdii-lipi/Sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0089520Bio%20210c.html, diakses tanggal 9 April 2010.

Anonim, 2007b, Stearic Acid, http://www.3dchem.com/StearicAcid, diakses 9April 2010.

Anonim, 2008a, Kuersetin, http://www.gkr.gedong.org, diakses 28 Januari 2011.

Anonim, 2008b, Anatomi Fisisologi Kulit, http://pharzone.com, yang diakses pada28 Januari 2011.

Anonim, 2009, Buah Apel, http://britiebiosains.wordpress.com/, diakses tanggal 8Februari 2010.

Anonim, 2011a, Pyrus malus, http://www.eco.planet.com/herbalextracts/pyrusmalus.htm, diakses 28 Januari 2011

Anonim, 2011b, Fatty Acid, http://www.raw-milk-facts.com/fatty_acids_T3.html,diakses 31 januari 2011

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan olehFarida Ibrahim, Edisi IV, Universitas Indonesia, Jakarta, pp 377-379,382-287. .

Page 94: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

73

Ash, I., and Michael, 1997, A Formulatory of Cosmetics Preparations, ChemicalPublising Co., New York, pp.278-279 .

Aulton, M.E., (Ed), 1988, Pharmaceutits The Science of Dosage Form Design,EBS & Churchill Livingstone Medical Devision of Longman Group UkLtd., UK, pp. 297.

Bisset, N. G., 2001, Herbal Drugs and Phytopharmaceuticals a Handbook forPractice on a Scientific Basic With Reference to German Commision EMonograps, 2nd Ed, CRC Press, London, pp. 490-491.

Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistics, practical and Clinical Application,2nd Edition, Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 553-556.

Bombeli, T, 2009, Humectant, www.makingcosmetic.com, yang diakses padatanggal 15 Oktober 2010.

Bondi, E.E., Jegasothy, B.V., Lazarus, G.S., 1991, Dermatology Diagnosis andTheraphy, 1st Ed., Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 364-367.

Boyland, J.C., Cooper, J. and Chowhan, Z.T., 1986, Handbook ofPharmaceutacal excipients, American Pharmaceutical Assosiation,Washington, pp. 63-65, 227, 299-300, 334-335.

Brannon,H.,2007, SkinAnatomy, http://dermatology.about.com/skinanatomy,diakses 28 januari 2011

Brown, R. G., and Burus, T., 2005, Lecture Notes on Dermatology, Edisi 8,Erlangga, Jakarta, pp 161.

Garg, A., Anggarwal, D., Garg, S., and single, A.K., 2002, Spreading of SemisolidFormulation : An Update, Pharmaceutical Technology, 84-102.

Harry, RG, 1982, Harry’s Cosmeticology, The Principle and Practice of ModernCosmetics, 6th Ed, Leonard Hill Book, London, pp. 306-320; 702-705.

Jellinek, J.S., 1970, Formulation and Fuction of Cosmetics, diterjemahkan daribahasa Jerman oleh G.L. Fenton, hal.4-13, 55-57, 140, 143, 146-147,155, 158, 351-356, Wiley-Interscience a Division of Waley & Sons, Inc.,New York.

Katiyar, S. K. Afad, f., Perez., A., and Mukhtar, H., 2001, Green tea polyfenol (-)-epilgallocatechin-3-gallate treatment of human skin inhibits ultravioletradiation-induced oxidative stress, Carsinogenesis, 22(2), 287-294.

Page 95: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

74

Kim, Cheng – ju, 2004, Advanced Pharmaceutics: Physiochemical Principles,CRC Press LLC, Florida, pp. 214-220.

Lachman, L., Lieberman, H.A, Kanig, J.L., 1994, Teori dan Praktek FarmasiIndustri 2, Edisi ketiga, Universitas Indonesia Press, Jakarta, pp. 1091-1129.

List, P.H. dan Schimdt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, Hayden &Son Limited, London, pp. 107-109

Loden, M., 2001, Hydrating Substance, in Barrel, Andre O., Paye, Marc, danMaibach, Howard I., Handbook of Cosmetics Science and Technology,355-365, Marcel Dekker INC., New York, pp. 355-365.

Martin, A., Swarbick, J., Cammarata, A., 1993, Physical Pharmacy, 3nd Ed, Lea &Febiger, Philadelphia, pp. 522-537, 1077-1119.

Mulja, M., dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, Airlangga UniversityPress, Surabaya, pp. 26-36.

Muth, J.E., De, 1999, Basic Statistic and Pharmaceutical Statistical Applications,Marcell Dekkek, Inc., New York, pp. 265-294.

Petro, A.J., 1981, Correlation of Spectrophotometric Data with SunscreenProtection Factor, International Journal of Cosmetic Science, 3, 185-296.

Purwati, T., Erawati, T., dan Kurniawati, E., 2005, Penentuan Komposisi OptimalBahan Tabir Surya Kombinasi Oksibenzon-Oktildimetil PABA DalamFormula Vanishing Cream, Majalah Farmasi Airlangga, 5(2), 53-57.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., dan Quinn, M. E., 2006, Handbook ofPharmaceutical Excipients, 6th edition, Pharmaceutical Press andAmerican Pharmacists Association, Washington D. C., pp. 118-121, 283-285, 441-444, 592-593.

Sagarin, E., 1957, Cosmetic Science and Technology, Interscience Publisher, Inc.,New York, pp. 147-181.

Singleton, V. L., dan Rossi, J. A., 1965, Colorimetry of Total Phenolics withPhosphomolybolic – phosphotungstic Acid Reagents. Am. J. Enol. Vitic.16, 144-158.

Stanfield, Joseph W., 2003, Sun Protectans: Enhacing Product Fuctionality withSunscreens, in Schueller, R., Romanowski, P., (Eds), MultifunctionalCosmetics, Marcell Dekker Inc., New York, pp. 145-148.

Page 96: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

75

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan olehSoewandhi, S. N. dan Widianto, M. B., Gadjah Mada University Press,Yogyakarta, pp. 141-145.

Waji, R.A., dan Sugrani, A., 2009, Flavonoid (Quersetin), 2-3, UniversitasHasanudin.

Windield, A.J., Richards, R.M.E., 2004, Pharmaceutical Practice, 3nd Ed,Churchill Livingstone, Spain, pp. 201.

Young, A., 1972, Practical Cosmetic Sciensce, Mills & Boon Limited, London,pp. 17-21, 53-55, 102.

Zocchi, G., 2001, Skin-Feel Agents, in Barel, A. O., Paye, M.m Maibach, H. I.,(Eds), Handbook of Cosmetic Science and Technology, Marcell Dekker,Inc., New York, pp 406-407.

Page 97: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

76

LAMPIRAN

Page 98: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

77

Lampiran 1. Surat Keterangan dan bagan Pembuatan Ekstrak Apel Merah

Page 99: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

78

Page 100: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

79

Page 101: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

80

Lampiran 2. Penetapan Kadar Polifenol dalam Ekstrak Apel Merah (Pyrusmalus L.)

a. Penimbangan baku kuersetin

Berat wadah = 14,984 g

Berat wadah + zat (kasar) = 15,012 g

Berat wadah + zat (analitik) = 15,0100 g

Berat wadah + sisa = 14,9827 g

Berat zat = 0,0273 g

= 27,3 mg

b. Pembuatan seri larutan baku

Kadar larutan baku kuersetin =

Seri larutan baku

Seri 1

C1 . V1 = C2 . V2

1,092 mg/mL . 1 = C2 . 5 mL

C2 = 0,2184 mg/mL

Seri 4

C1 . V1 = C2 . V2

1,092 mg/mL. 2,5 = C2 . 5 mL

C2 = 0,5460 mg/mL

Seri 2

C1 . V1 = C2 . V2

1,092 mg/mL. 1,5 = C2 . 5 mL

C2 = 0,3276 mg/mL

Seri 5

C1 . V1 = C2 . V2

1,092 mg/mL . 3 = C2 . 5 mL

C2 = 0,6552 mg/mL

Seri 3

C1 . V1 = C2 . V2

1,092 mg/mL. 2 = C2 . 5 mL

C2 = 0,4368 mg/mL

Seri 6

C1 . V1 = C2 . V2

1,092 mg/mL . 3,5 = C2 . 5 mL

C2 = 0,7644 mg/mL

c. Pembuatan kurva baku kuersetin

Page 102: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

81

Dari perhitungan regresi lineardidapatkan:

A = 0,1601B = 0,7402r = 0,9864

Persamaan kurva baku:

y = 0,7402x + 0,1601

d. Penimbangan sampel ekstrak apel merah

ReplikasiBerat wadah

(g)

Berat wadah

+ ekstrak (g)

Berat wadah +

sisa ekstrak (g)

Berat ekstrak

(g)

1 14,4490 15,8008 14,7964 1,0044

2 14,3916 15,8358 14,8346 1,0012

3 15,3910 16,8492 15,8437 1,0055

4 13,6660 14,9739 13,9674 1,0065

5 14,3928 15,6303 14,6274 1,0029

6 14,4492 15,8703 14,8692 1,0011

Kadar (mg/mL) Absorbansi

0,2184 0,293

0,3276 0,418

0,4368 0,524

0,5460 0,554

0,6552 0,626

0,7644 0,728

Page 103: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

82

e. Perhitungan kadar polifenol ekstrak apel merah

Replikasi Absorbansi

1 0,318

2 0,314

3 0,312

4 0,316

5 0,317

6 0,310

Page 104: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

83

1. Replikasi 1

Y = 0,7402x + 0,16010,318 = 0,7402x + 0,1601X = 0,2133 mg/mL × faktor pengenceranX = 0,2133 mg/mL × (50/0,5)

= 21,33 mg/mL

Jumlah dalam 25 mL aseton = 21,33 mg/mL × 25 mL= 533,25 mg/25 mL

Berat ekstrak yang ditimbang = 1004,4 mg

Kadar polifenol =

2. Replikasi 2

Y = 0,7402x + 0,16010,314 = 0,7402x + 0,1601X = 0,2133 mg/mL × faktor pengenceranX = 0,2133 mg/mL × (50/0,5)

= 20,79 mg/mL

Jumlah dalam 25 mL aseton = 20,79 mg/mL × 25 mL= 519,75 mg/25 mL

Berat ekstrak yang ditimbang = 1001,2 mg

Kadar polifenol =

3. Replikasi 3

Y = 0,7402x + 0,16010,312 = 0,7402x + 0,1601X = 0,2133 mg/mL × faktor pengenceranX = 0,2133 mg/mL × (50/0,5)

= 20,52 mg/mL

Jumlah dalam 25 mL aseton = 20,52 mg/mL × 25 mL= 513,00 mg/25 mL

Berat ekstrak yang ditimbang = 1005,5 mg

Page 105: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

84

Kadar polifenol =

4. Replikasi 4

Y = 0,7402x + 0,16010,316 = 0,7402x + 0,1601X = 0,2133 mg/mL × faktor pengenceranX = 0,2133 mg/mL × (50/0,5)

= 21,06 mg/mL

Jumlah dalam 25 mL aseton = 21,06 mg/mL × 25 mL= 526,50 mg/25 mL

Berat ekstrak yang ditimbang = 1006,5 mg

Kadar polifenol =

5. Replikasi 5

Y = 0,7402x + 0,16010,317 = 0,7402x + 0,1601X = 0,2133 mg/mL × faktor pengenceranX = 0,2133 mg/mL × (50/0,5)

= 21,20 mg/mL

Jumlah dalam 25 mL aseton = 21,20 mg/mL × 25 mL= 530,00 mg/25 mL

Berat ekstrak yang ditimbang = 1002,9 mg

Kadar polifenol =

6. Replikasi 6

Y = 0,7402x + 0,16010,310 = 0,7402x + 0,1601X = 0,2133 mg/mL × faktor pengenceranX = 0,2133 mg/mL × (50/0,5)

= 20,25 mg/mL

Jumlah dalam 25 mL aseton = 20,25 mg/mL × 25 mL= 506,25 mg/25 mL

Page 106: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

85

Berat ekstrak yang ditimbang = 1001,1 mg

Kadar polifenol =

Kadar rata-rata polifenol total dalam ekstrak apel merah :

51,9583 %b/b

Page 107: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

86

Lampiran 3. Penetapan Nilai SPF

a. Penimbangan ekstrak apel merah

Penimbangan Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Wadah (g) 14,43321 14,39465 14,43334

Wadah + zat (g) 20,28125 20,84680 20,61512

Wadah + sisa (g) 14.53780 14,92898 14,77726

Zat (g) 5,74345 5,91782 5,83786

Bobot polifenol dalam

ekstrak (g)2,9842 3,0748 3,0333

Kadar stok polifenol 2,9842%b/v 3,0748%b/v 3,0333%b/v

b. Konversi kadar polifenol 1,8%b/v menjadi %(b/b)

Berat wadah = 15,9667 g

Berat wadah + larutan = 25,4234 g

Berat larutan = 9,4567 g

Konsentrasi polifenol 1,8 %(b/v) = 0,18 g/10 mL

1,8 g/10 mL = 0,18 g/9,4567 g

1,9034 g/100 g = 1,9034 %(b/b)

Berat ekstrak dalam formulasi adalah setara dengan konsentrasi polifenol

1,9034 %b/b adalah

Berat ekstrak =

Page 108: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

c. Perhitungan SPF

6 mg% 12 mg% 18 mg%

IAU

CII

AU

CIII

AU

CI

AU

CII

AU

CIII

AU

CI

AU

CII

AU

CIII

AU

C

2

9

0

1.

81

1

8.5

307

1.

74

3

7.7

964

1.

88

0

8.4

055

3.

08

4

14.

907

1

3.

04

4

14.

617

4

3.

06

8

14.

796

9

3.

60

2

17.

815

7

3.

42

0

16.

940

1

3.

42

0

16.

908

2

2

9

5

1.

60

1

7.7

081

1.

37

5

6.4

707

1.

48

2

6.9

487

2.

87

9

13.

980

8

2.

80

3

13.

523

9

2.

85

1

13.

756

9

3.

52

4

17.

391

9

3.

35

6

16.

557

6

3.

34

3

16.

462

8

3

0

0

1.

48

2

7.2

095

1.

21

3

5.8

181

1.

29

7

6.2

342

2.

71

4

13.

224

5

2.

60

6

12.

636

5

2.

65

2

12.

862

7

3.

43

3

16.

908

5

3.

26

7

16.

084

9

3.

24

2

15.

959

9

3

0

5

1.

40

2

6.8

340

1.

11

4

5.4

117

1.

19

6

5.7

967

2.

57

6

12.

543

4

2.

44

8

11.

967

1

2.

49

3

12.

160

7

3.

33

0

16.

430

9

3.

16

7

15.

587

2

3.

14

2

15.

463

9

3

1

0

1.

33

2

6.4

880

1.

05

0

5.0

954

1.

12

2

5.4

517

2.

44

1

11.

932

2

2.

33

8

11.

369

1

2.

37

1

11.

557

9

3.

24

2

15.

867

1

3.

06

8

15.

096

5

3.

04

4

14.

944

9

3

1

5

1.

26

3

6.1

698

0.

98

8

4.8

239

1.

05

8

5.1

734

2.

33

2

11.

361

9

2.

20

9

10.

783

1

2.

25

2

11.

020

8

3.

10

5

15.

249

4

2.

97

1

14.

523

7

2.

93

4

14.

374

0

3

2

0

1.

20

5

5.8

377

0.

94

2

4.5

771

1.

01

1

4.9

203

2.

21

3

10.

725

2

2.

10

4

10.

236

9

2.

15

6

10.

495

6

2.

99

5

14.

673

4

2.

83

9

13.

929

9

2.

81

5

13.

812

5

3

2

5

1.

13

1

3.5

658

0.

88

9

4.2

981

0.

95

7

4.6

339

2.

07

7

6.0

947

1.

99

1

9.6

524

2.

04

2

9.8

799

2.

87

5

14.

048

2

2.

73

3

13.

348

1

2.

71

0

13.

232

9

3

3

0

0.

29

6

1.4

116

0.

83

0

2.5

038

0.

89

7

2.6

821

0.

36

1

1.7

487

1.

87

0

5.3

078

1.

91

0

9.1

572

2.

74

5

7.6

562

2.

60

6

7.2

413

2.

58

3

7.1

708

3

3

5

0.

26

9

1.3

044

0.

17

1

0.8

815

0.

17

6

0.9

063

0.

33

8

1.6

092

0.

25

3

1.3

177

1.

75

3

5.0

408

0.

31

8

1.6

586

0.

29

0

1.5

203

0.

28

5

1.4

929

Page 109: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

3

4

5

0.

23

7

1.1

344

0.

18

1

0.8

938

0.

18

6

0.9

311

0.

27

8

1.3

115

0.

29

0

1.4

790

0.

28

0

1.4

248

0.

37

4

1.9

434

0.

34

0

1.7

569

0.

34

0

1.7

427

3

5

0

0.

21

7

1.0

446

0.

17

6

0.8

691

0.

18

6

0.9

187

0.

24

6

1.1

041

0.

30

1

1.5

199

0.

29

0

1.4

654

0.

40

3

2.0

602

0.

36

3

1.8

711

0.

35

7

1.8

424

3

5

5

0.

20

1

0.9

688

0.

17

1

0.8

323

0.

18

1

0.8

815

0.

19

5

0.9

265

0.

30

7

1.5

199

0.

29

6

1.4

790

0.

42

1

2.1

341

0.

38

6

1.9

431

0.

38

0

1.9

141

3

6

0

0.

18

6

0.8

940

0.

16

2

0.7

835

0.

17

1

0.8

323

0.

17

5

0.8

523

0.

30

1

1.4

790

0.

29

6

1.4

518

0.

43

3

2.1

639

0.

39

2

1.9

576

0.

38

6

1.9

286

3

6

5

0.

17

1

0.8

201

0.

15

2

0.7

232

0.

16

2

0.7

714

0.

16

6

0.8

035

0.

29

0

1.4

248

0.

28

5

1.3

844

0.

43

3

2.1

490

0.

39

2

1.9

431

0.

38

6

1.9

141

3

7

0

0.

15

7

0.7

592

0.

13

7

0.6

634

0.

14

7

0.6

992

0.

15

6

0.7

671

0.

28

0

1.3

444

0.

26

9

1.3

044

0.

42

7

2.0

751

0.

38

6

1.8

997

0.

38

0

1.8

566

3

7

5

0.

14

7

0.7

231

0.

12

8

0.5

928

0.

13

3

0.6

280

0.

15

1

0.7

431

0.

25

8

1.2

385

0.

25

3

1.1

994

0.

40

3

1.9

723

0.

37

4

1.7

997

0.

36

3

1.7

569

3

8

0

0.

14

2

0.6

991

0.

10

9

0.5

114

0.

11

9

0.5

577

0.

14

6

0.6

140

0.

23

7

1.1

216

0.

22

7

1.1

084

0.

38

6

1.8

427

0.

34

6

1.6

586

0.

34

0

1.6

170

3

8

5

0.

13

7

0.6

752

0.

09

5

0.4

428

0.

10

5

0.4

885

0.

09

9

0.4

855

0.

21

1

0.9

817

0.

21

7

1.0

700

0.

35

1

1.6

589

0.

31

8

1.4

932

0.

30

7

1.4

523

3

9

0

0.

13

3

0.6

163

0.

08

2

0.3

752

0.

09

1

0.4

090

0.

09

5

0.4

741

0.

18

1

0.8

448

0.

21

1

1.0

318

0.

31

2

1.4

660

0.

28

0

1.3

049

0.

27

4

1.2

655

3

9

5

0.

11

4

0.5

576

0.

06

8

0.3

085

0.

07

3

0.3

306

0.

09

5

0.4

627

0.

15

7

0.7

234

0.

20

1

0.9

439

0.

27

4

1.2

784

0.

24

2

1.1

219

0.

23

2

1.0

706

4 0.0.5

0.0.1

0.0.2

0.0.4

0.0.6

0.0.8

0.1.0

0.0.9

0.0.9

Page 110: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

4

0

5

0.

10

9

0.4

774

0.

05

1

0.1

268

0.

09

0

0.4

514

0.

10

9

0.5

114

0.

14

7

0.6

756

0.

20

1

0.9

439

0.

17

1

0.8

080

0.

16

6

0.7

716

4

1

0

0.

08

2

0.3

641

0.

09

0

0.4

401

0.

09

5

0.4

428

0.

12

3

0.5

927

0.

17

6

0.8

324

0.

15

2

0.7

113

0.

14

2

0.6

754

4

1

5

0.

06

4

0.3

194

0.

08

6

0.4

175

0.

08

2

0.3

975

0.

11

4

0.5

576

0.

15

7

0.7

592

0.

13

3

0.6

397

0.

12

8

0.6

044

4

2

0

0.

06

4

0.1

597

0.

08

1

0.2

031

0.

07

7

0.1

931

0.

10

9

0.2

730

0.

14

7

0.3

675

0.

12

3

0.3

080

0.

11

4

0.2

846

4

2

5

AUC

total

67.

044

0

55.

716

6

59.

934

2

110

.09

40

118

.65

00

128

.85

72

164

.24

30

154

.63

53

153

.05

71

Log

SPF

0.5

157

0.5

065

0.5

212

0.8

469

0.9

127

0.9

912

1.2

634

1.1

895

1.1

774

SPF3.2

787

3.2

100

3.3

205

7.0

291

8.1

790

9.7

994

18.

340

0

15.

470

3

15.

045

3

Rata-

rata

SPF

3.2697 8.3358 16.2852

Page 111: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

89

Lampiran 4. Pengukuran Sifat Fisik dan Stabilitas Sediaan Krim

A. Data Pengujian Viskositas

F1 FA FB FAB

170 200 150 175190 200 165 175200 220 175 175200 220 165 160190 200 165 180190 220 180 180

SD : 10,9545 SD : 10,9545 SD : 10,3280 SD : 8,3666190 210 166,6667 175

CV : 5,7655 CV : 5,2164 6,1968 CV : 4,7809

1. Hasil analisis dengan ANOVA viskositas

2. Persamaan desain factorial dan grafik Box Cox viskositas

Page 112: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

90

3. Pareto Chart viskositas

B. Data Pengujian Pergeseran Viskositas

F1 FA FB FAB

145 14,7059 185 7,5 130 13,3333 150 14,2857160 15,7895 190 5 140 15,1515 170 2,8571170 15 210 4,5455 145 17,1428 160 8,8571170 15 205 6,8182 135 18,1818 150 6,25165 13,1579 190 5 140 15,1515 165 8,3333165 13,1579 205 6,8182 145 19,4444 165 8.3333

162,5 14,4685 197,5 5,9470 136,1667 16,4009 160 8,1051

1. Hasil analisis dengan ANOVA pergeseran viskositas

Page 113: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

91

2. Persamaan desain faktorial dan Box Cox pergeseran viskositas

3. Pareto Chart pergeseran viskositas

C. Data Pengujian Daya Sebar

F1 FA FB FAB

5 5,7 6 6,75,4 5,7 6,2 6,55,2 6,1 6,3 6,85,1 5,8 6,3 6,75,5 6 6,4 6,65,2 6,1 6,5 6,5

SD : 0,1862 SD : 0,1897 SD : 0,1722 SD : 0,12115,3333 5,9 6,2833 6,6333

CV : 3,5580 CV : 3,2153 2,7406 CV : 1,8256

Page 114: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

92

1. Hasil Analisis dengan ANOVA daya sebar

2. Persamaan Desain Faktorial daya sebar dan grafik Box Cox daya sebar

3. Pareto Chart daya sebar

Page 115: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

93

Lampiran 5. Data Mikromiretik

A. ANALISIS DATA DENGAN SPSS

1. Data SPSS 48 jam

a. Tabel Frekuensi Formula (1)

Page 116: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

94

b. Tabel Frekuensi Formula (A)

c. Tabel Frekuensi Formula (B)

Page 117: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

95

d. Tabel Frekuensi Formula (AB)

e. Data SPSS 21 hari

Page 118: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

96

a. Tabel Frekuensi Formula (1)

b. Tabel Frekuensi Formula (A)

Page 119: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

97

c. Tabel Frekuensi Formula (B)

d. Tabel Frekuensi Formula (AB)

Page 120: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

98

DATA MIKROMIRETIK

Kalibrasi = x 0,01 mm= x 10 µm = 7,14 =7

Jumlah Kelas = 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 500 = 9,96 = 10

Interval Kelas = = = 12,6

FORMULA (1)

A. Analisis Diameter Droplet

1. 48 jam

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)nd

2 14 4 56 12 84 27 2268

3 21 11 231 13 91 24 2184

4 28 32 896 14 98 0 0

5 35 66 2310 15 105 34 3570

6 42 69 2898 16 112 0 1792

7 49 21 1029 17 119 10 1190

8 56 51 2856 18 126 2 252

9 63 46 2898 19 133 0 0

10 70 67 4690 20 140 4 560

11 77 32 2464 ∑ 500 32144

Diameter rata-rata partikel : = 32144/500 = 64,29 µm

2. 21 Hari

Page 121: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

99

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)nd

2 14 0 0 12 84 56 4704

3 21 0 0 13 91 38 3458

4 28 1 28 14 98 34 3332

5 35 11 385 15 105 47 4935

6 42 17 714 16 112 28 3136

7 49 36 1764 17 119 32 3808

8 56 75 4200 18 126 7 882

9 63 29 1827 19 133 5 665

10 70 43 3010 20 140 4 560

11 77 37 2849 ∑ 500 40257

Diameter rata-rata partikel : = 40257/500 = 80,51 µm

IntervalNilai

Tengah

Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

% Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

% Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

14-26,6 20,3 15 3 0 0

26,7-39,3 33 98 19,6 12 2,4

39,4-52 45,7 90 18 53 10,6

52,1-64,7 58,4 97 19,4 104 20,8

64,8-77,4 71,1 99 19,8 80 16

77,5-90,1 83,8 27 5,4 56 11,2

Page 122: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

100

90,2-102,8 96,5 24 4,8 72 14,4

102,9-115,5 109,2 34 6.8 75 15

115,6-128,2 121,9 12 2,4 39 7,8

128,3-140,9 134,6 4 0,8 9 1,8

∑ 500 100 500 100

FORMULA (A)

1. 48 Jam

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(d)

Frekuensi

(n)Nd

2 14 63 882 12 84 0 0

3 21 56 1176 13 91 18 1638

4 28 74 2072 14 98 0 0

5 35 87 3045 15 105 15 1575

6 42 27 1134 16 112 0 0

7 49 26 1274 17 119 0 0

8 56 26 1456 18 126 0 0

9 63 34 2142 19 133 0 0

10 70 43 3010 20 140 2 280

11 77 21 1617 ∑ 500 21301

Diameter rata-rata partikel : = 21301/500 = 42,60 µm

Page 123: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

101

2. 21 Hari

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)Nd

2 14 1 14 12 84 34 2856

3 21 61 1281 13 91 8 728

4 28 65 1820 14 98 2 196

5 35 61 2135 15 105 4 420

6 42 56 2352 16 112 3 336

7 49 46 2254 17 119 0 0

8 56 54 3024 18 126 0 0

9 63 29 1827 19 133 0 0

10 70 35 2450 20 140 5 700

11 77 36 2772 ∑ 500 25165

Diameter rata-rata partikel : = 25165/500 = 50,33 µm

IntervalNilai

Tengah

Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

% Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

% Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

14-26,6 20,3 119 23,8 62 12,4

26,7-39,3 33 161 32,2 126 25,2

39,4-52 45,7 53 10,6 102 20,4

52,1-64,7 58,4 60 12 83 16,6

64,8-77,4 71,1 64 12,8 71 14,2

Page 124: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

102

77,5-90,1 83,8 0 0 34 6,8

90,2-102,8 96,5 18 3,6 10 2

102,9-115,5 109,2 23 4,6 7 1,4

115,6-128,2 121,9 0 0 0 0

128,3-140,9 134,6 2 0,4 5 1

∑ 500 100 500 100

Page 125: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

103

FORMULA (B)

1. 48 Jam

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)nd

2 14 69 966 12 84 11 924

3 21 47 987 13 91 19 1729

4 28 43 1204 14 98 2 196

5 35 65 2275 15 105 17 1785

6 42 50 2100 16 112 1 112

7 49 52 2548 17 119 2 238

8 56 52 2912 18 126 0 0

9 63 20 1260 19 133 0 0

10 70 40 2800 20 140 2 280

11 77 8 616 ∑ 500 22932

Diameter rata-rata partikel : = 22932 = 45,86 µm

2. 21 Hari

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)Nd

2 14 1 14 12 84 64 5376

3 21 1 21 13 91 25 2275

4 28 40 1120 14 98 23 2254

5 35 22 770 15 105 2 210

Page 126: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

104

6 42 53 2226 16 112 7 784

7 49 62 3038 17 119 11 1309

8 56 57 3192 18 126 1 126

9 63 55 3465 19 133 0 0

10 70 41 2870 20 140 3 420

11 77 32 2464 ∑ 500 31556

Diameter rata-rata partikel : = 31556/500 = 63,11 µm

Page 127: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

105

IntervalNilai

Tengah

Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

% Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

% Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

14-26,6 20,3 116 23,2 2 0,4

26,7-39,3 33 108 21,6 62 12,4

39,4-52 45,7 102 20,4 115 23

52,1-64,7 58,4 72 14,4 112 22,4

64,8-77,4 71,1 48 9,6 73 14,6

77,5-90,1 83,8 11 2,2 64 12,8

90,2-102,8 96,5 21 4,2 48 9,6

102,9-115,5 109,2 18 3,6 9 1,8

115,6-128,2 121,9 2 0,4 12 2,4

128,3-140,9 134,6 2 0,4 3 0,6

∑ 500 100 500 100

FORMULA (AB)

1. 48 Jam

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)nd

2 14 96 1344 12 84 2 168

3 21 38 798 13 91 4 364

4 28 69 1932 14 98 1 98

Page 128: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

106

5 35 90 3150 15 105 7 735

6 42 54 2268 16 112 0 0

7 49 44 2156 17 119 0 0

8 56 51 2856 18 126 0 0

9 63 23 1449 19 133 0 0

10 70 7 490 20 140 2 280

11 77 12 924 ∑ 500 19012

Diameter rata-rata partikel : = 19012/500= 38,02 µm

Page 129: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

107

2. 21 Hari

SkalaDiameter

(d)

Frekuensi

(n)nd Skala

Diameter

(n)

Frekuensi

(n)nd

2 14 2 28 12 84 11 924

3 21 8 168 13 91 5 455

4 28 86 2408 14 98 2 196

5 35 52 1820 15 105 0 0

6 42 91 3822 16 112 3 336

7 49 91 4459 17 119 0 0

8 56 48 2688 18 126 1 126

9 63 68 4284 19 133 0 0

10 70 25 1750 20 140 2 280

11 77 5 385 ∑ 500 24129

Diameter rata-rata partikel : = 24129/500 = 48,26 µm

IntervalNilai

Tengah

Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

% Frekuensi

(sehari setelahpembuatan)

Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

% Frekuensi

(3 minggusetelah

pembuatan)

14-26,6 20,3 134 26,8 10 2

26,7-39,3 33 159 31,8 138 27,6

39,4-52 45,7 98 19,6 182 36,4

52,1-64,7 58,4 74 14,8 116 23,2

64,8-77,4 71,1 19 3,8 30 6

Page 130: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

108

77,5-90,1 83,8 2 0,4 11 2,2

90,2-102,8 96,5 5 1 7 1,4

102,9-115,5 109,2 7 1,4 3 0,6

115,6-128,2 121,9 0 0 1 0,2

128,3-140,9 134,6 2 0,4 2 0,4

∑ 500 100 500 100

Page 131: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

109

Tabel Pergeseran Diameter Rata-Rata

FormulaDiameter rata-rata droplet pada

penyimpananPergeseran

diameter rata-ratadroplet48 jam 21 hari

Formula (1) 64,29 µm 80,51 µm 25,23 %Formula (A) 42,60 µm 50,33 µm 18,15 %Formula (B) 45,86 µm 63,11 µm 37,61 %Formula (AB) 38,02 µm 48,26 µm 26,93 %

TABEL PERSENTILES 90

Formula (I) Formula (A) Formula (B) Formula (AB)

48 jam 3minggu

48 jam 3minggu

48 jam 3minggu

48 jam 3minggu

Percentiles90

14,8 16,0 11,0 12,0 12,0 13,0 9,0 10,0

Page 132: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

110

Lampiran 6. Dokumentasi Krim

A. Dokumentasi krim 48 jam setelah pembuatan

FORMULA (1) FORMULA (A)

FORMULA (B) FORMULA (AB)

Page 133: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

111

B. Dokumentasi krim setelah 21 hari penyimpanan

FORMULA (1) FORMULA (A)

FORMULA (B) FORMULA (AB)

C. Dokumentasi kemasan krim, buah apel dan ekstrak apel merah

FA

FB

F1

FAB

Page 134: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

112

Page 135: OPTIMASI KOMPOSISI GLISEROL DAN … · optimasi komposisi gliserol dan propilenglikol sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak apel merah (pyrus malus l.) dengan aplikasi :

113

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Komposisi Gliseroldan Propilenglikol sebagai Humectants dalam KrimSunscreen Ekstrak Apel Merah (Pyrus malus L.) denganAplikasi : Desain Faktorial” ini mempunyai nama lengkapKartika Elisabeth. Penulis lahir di Bantul pada tanggal 19 Mei1988 dan merupakan anak keempat dari empat bersaudarapasangan Bapak Suripto dan Ibu Kartini. Penulis mengawalipendidikan formal pada tahun 1994-2000 di SD Pandak I,kemudian melanjutkan pendidikan pada tahun 2000-2003 di

SLTP N Bantul I. Pada tahun 2003-2006 penulis menyelesaikan pendidikan diSMF ‘Indonesia’ Yogyakarta. Pada tahun 2007 penulis mengawali pendidikannyasebagai mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta danberhasil menyelesaikan pada tahun 2011. Selama kuliah, penulis pernah menjadiasisten praktikum FTS Solid A (2009), asisten praktikum Farmasi Fisika (2010)dan asisten praktikum Farmasetika Dasar (2010). Selain itu, penulis juga aktifdalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan kepanitiaan antara lain panitia hariAIDS, panitia TITRASI, panitia INSADHA, panitia PELEPASAN, pengabdianmasyarakat USD, dan Koordinator HUMAS di DPMF periode 2008-2009.