23
OPTIMASI LOGISTIK DAN INVENTORI Nikken Prima Puspita, M.Sc

optimasi logistik dan inventory

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi dari dosen Jurusan Matematika UNDIP Nikken P ,M.Sc

Citation preview

Page 1: optimasi logistik dan inventory

OPTIMASI LOGISTIK DAN INVENTORI

Nikken Prima Puspita, M.Sc

Page 2: optimasi logistik dan inventory

SILABUS

Model Inventori (persediaan) : purchasing model (EOQ), self production model, purchasing model with shortage allowed => Deterministik

Inventory model with discount price : all unit discount, incremental discount.

Probabilistic Inventory Models (kontinu dan diskrit)

Page 3: optimasi logistik dan inventory

REFERENSI

Lewis, 1970, Scientific Inventory Control, Butterworth

Jardine, 1973, Maintenance, Replacement and Reliability, Pitman

Hillier, Lieberman, 1980, Introduction to Operation Research, 3 rd edition, Holden Day

Winston, 1987, Operations Research Applications and Algorithms

dan lain-lain

Page 4: optimasi logistik dan inventory

Nilai Akhir

Tugas dan quiz 20% Keaktifan 10 % UAS dan UTS @35 %

Page 5: optimasi logistik dan inventory

Logistik dan Inventori?

Page 6: optimasi logistik dan inventory

Logistik adalah seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi dll dari produsen ke konsumen dengan tujuan mengoptimalkan modalsumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Logistik

Inventori adalah aset yang ada dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual maupun barang-barang yang sedang dalam proses pembuatan.

Page 7: optimasi logistik dan inventory

MODEL INVENTORY (PURCHASING MODELS)DETERMINISTIC EOQ INVENTORY MODELS

Page 8: optimasi logistik dan inventory

PENDAHULUAN

DALAM RANGKA MEMENUHI PERMINTAAN SECARA TEPAT WAKTU, PERUSAHAAN MELAKUKAN STOK BARANG

TUJUAN INVENTORY MENENTUKAN ATURAN YANG DAPAT

DIGUNAKAN OLEH PIHAK MANAJEMEN DLM RANGKA MEMINIMALKAN BIAYA INVENTORY TETAPI TETAP BISA MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN

Page 9: optimasi logistik dan inventory

Tujuan mengoptimalkan inventori

1. Meminimumkan Fungsi Biaya/Ongkos2. Meningkatkan kualitas Pelayanan3. Menghemat Biaya Produksi

Page 10: optimasi logistik dan inventory

PENDAHULUAN

MODEL INVENTORY MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANTAAN SBB: KAPAN SEHARUSNYA MELAKUKAN

PEMESANAN? BERAPA BANYAK BARANG YANG HARUS

DIPESAN SETIAP KALI MELAKUKAN PESANAN?

BERAPA LAMA JARAK ANTARA DUA ORDER ?

Page 11: optimasi logistik dan inventory

EOQ

Basic Economic Order Quantitiy (EOQ) dapat digunakan untuk menyelesikan Purchasing Model dalam masalah inventori.

Page 12: optimasi logistik dan inventory

ASUMSI MODEL EOQ

Permintaan deterministik dan terjadi dalam waktu yang tetap

Lead Time ( waktu antara pemesanan dan waktu order diantar) diasumsikan 0 Order langsung dikirim ketika barang

dipesan

Shortage tidak diperkenankan yaitu tidak ada kekosongan barang dalam gudang

Page 13: optimasi logistik dan inventory

Variabel-variabel EOQ

Q = Jumlah pemesanan (quantity order) Demand (D) konstan, waktu tunggu nol, tidak

boleh ada stok Ch = Biaya penyimpanan per unit per tahun. T = periode/siklus, lama habisnya stok Q

dengan demand D, T= Q/D K = Ordering cost (konstan untu setiap kali

pesan) Ch = holding cost per unit per year p= unit cost/price

Page 14: optimasi logistik dan inventory

IMPLEMENTASI ASUMSI BASIC EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)

Pesanan hanya dilakukan pada saat jumlah barang dalam gudang (I) = 0.

Pada saat I > 0 tidak diperkenankan ada pesanan

Tidak diperkenankan I < 0.

Jika jumlah barang setiap kali order sebesar q unit dan jumlah barang yang dibutuhkan dlm 1 tahun adalah D unit, maka jumlah pesanan dalam satu tahun adalah D/Q unit

Rata-rata jumlah barang setiap kali order adalah Q/2

Jarak waktu antara pesanan adalah Q/D

Page 15: optimasi logistik dan inventory

PERILAKU I (t) dlm Basic EOQ

I (t)

Q

Q/D 2Q/D 3Q/Dt

Page 16: optimasi logistik dan inventory

Pembentukan Model

Total biaya = total set up cost + total purchasing cost + total holding cost

TB = k + Qp + (Q/2) . Ch . T Rata-rata C (Q) = TB/T C(Q) = k/T + Qp/T + (Q/2) . Ch dengan

T=Q/D C(Q) = kD/Q + pD + (Q/2). Ch

C(Q) = fungsi yang harus diminimumkan

Page 17: optimasi logistik dan inventory

Nilai Q Optimal

Misal Q* = titik ekstrim dari persamaan C(Q), maka haruslah C’(Q)=dC(Q)/dQ = 0.

C(Q) = kD/Q + pD + (Q/2). Ch jika C’(Q)=-kD/Q^2 + Ch/2=0, maka

Q^2=2kD/Ch berakibat 2kD

QCh

Page 18: optimasi logistik dan inventory

Ciri-Ciri EOQ

Tidak bergantung pada biaya pembelian/unit, karena setiap pemesanan tidak mengubah harga pembelian

Karena Q* adalah pemesanan optimal, maka setiap tahun harus dilakukan sebanyak D/Q* kali.

T*=Q*/D

Page 19: optimasi logistik dan inventory

Lead Time (L)

Untuk L > 0, akan mengubah holding cost dan ordering cost. Masalah ini diselesaikan dengan Reorder Point (pemesanan kembali).

Jika L</= T, maka ROL = L.d L>T, maka ROL = Ld – (L/T) Q* d = permintaan per hari

Page 20: optimasi logistik dan inventory

CONTOH (1)

Bernard Callebaut operates a chocolate shop in Kensington. The annual demand for chocolate-covered cherries is 2,500 units. The setup cost is $15 per order. The holding cost per unit per year is $0.25. What is the optimum number of units per order?

Page 21: optimasi logistik dan inventory

CONTOH (2)

Assuming a 250 day working year, what is the expected time between orders? What are the total annual inventory costs?

 

Page 22: optimasi logistik dan inventory

CONTOH (3)

If delivery of the chocolates takes 2 days, at what level of stock should a new order be placed?

Page 23: optimasi logistik dan inventory

TERIMA KASIH