Ossifying Fibroma

  • Upload
    felicia

  • View
    88

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

Ossifying Fibroma

Ossifying FibromaPembimbingDr. H R Krisnabudhi, SpTHT-KLPenyusunTania Febria Rajagukguk0761050030

PENDAHULUAN

Ossifying fibroma adalah sebuah tumor tulang yang bersifat jinak, biasanya dari rahang (terutama rahang bawah), terdiri dari jaringan ikat fibrosa di mana tulang terbentuk.1Tumor tulang ganas yang paling umum dari bagian kepala dan leher adalah karsinoma sel skuamosa. Tumor ini paling sering muncul dari antrum maksila dan sekunder dari sinus etmoid.2

Secara umum, tumor diidentifikasi dan diobati pada tahap maju sebagai gejala mereka meniru kondisi inflamasi jinak. Tumor tulang ganas yang paling umum dari bagian kepala dan leher adalah karsinoma sel skuamosa. Tumor ini paling sering muncul dari antrum maksila dan sekunder dari sinus etmoid.2

Foto seorang gadis berusia 9 tahun dengan Juvenille Ossifying fibroma (JOF) menunjukkan pembengkakan unilateral memanjang dari submandibula kanan ke ramus mandibula kanan.

Anatomi Kepala dan Leher ManusiaAnatomi manusia ialah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang mempelajari struktur tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari di histologi dan sel di sitologi.Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri atas organ-organ, yang terdiri atas jaringan, yang terdiri atas sel.

Batasan anatomi pada kepala adalah: (1) Tengkorak, (2) Wajah, (3) Dahi, (4) Mata, (5) Telinga, (6) Hidung, (7) Mulut, (8) Lidah, (9) Gigi, (10) Rahang, (11) Pipi, (12) Dagu.

Sedangkan batasan untuk anatomi pada leher adalah: (1) Tenggorok.4

Pembagian batasan tulang di tulang tengkorak

TelingaTelinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh.Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).

Anatomi Telinga Luar dan Tengah7

HidungHidung merupakan bagian yang paling menonjol pada wajah. Fungsinya: (1) sebagai jalan napas, (2) alat pengatur kondisi udara (air condition), (3) penyaring & pembersih udara, (4) indera pembau, (5) resonansi suara, (6) membantu proses berbicara, dan (7) refleksi nasal.

Hidung juga merupakan tempat bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata.

Anatomi Hidung7

TenggorokTenggorok (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas kerongkongan dan tabung udara (trakea).Tenggorok merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan dan tempat jalannya udara ke paru-paruTenggorok terbagi lagi menjadi: (1) Nasofaring (bagian atas), (2) Orofaring (bagian tengah), (3) Hipofaring (bagian bawah).

Tenggorok dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia. Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah kerongkongan lalu ditelan.Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di rongga hidung bagian belakang. Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan infeksi. Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-kanak dan secara perlahan akan menciut.Pada puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung pita suara dan berfungsi menghasilkan suara.

Anatomi Faring7

Histologi Tulang Rawan dan Tulang

Tulang rawan dan tulang yaitu jaringan jaringan kerangka, adalah jaringan ikat khusus. Terdiri atas tiga unsur yaitu : (1) sel, (2) serat, dan (3) substansi dasar.Pada tulang rawan, substansi dasar itu terutama terdiri atas proteoglikans, yang banyak mengandung kondroitin sulfat. Tulang RawanPada mamalia dewasa tulang rawan tetap ada pada permukaan sendi tulang dan sebagai satu-satunya penyokong kerangka pada saluran nafas dan membentuk bagian telinga. Matriks mengandung serat-serat kolagen atau elastin yang masing-masing meningkatkan daya rentang dan elastisitas dan menyesuaikan jaringan itu terhadap kebutuhan mekanik pelbagai bagian tubuhJenis dan jumlah serat yang terdapat di dalam matriks itu menentukan dasar penggolongan tulang rawan.Tiga jenis umum: (1) tulang rawan hialin, (2) tulang rawan elastin, (3) fibrokartilagoTulang rawan berkembang dari mesenkim. Pada tempat yang akan di bentuk tulang rawan, sel-sel mesenkim membulat dan berdesakan, dan serat-serat kolagen diletakkan di substansi interseluler.Sel-sel ini, yang sekarang disebut kondroblas, menghasilkan substansi dasar, dan serat kolagen itu tertimbun. Penumbuhan tulang rawan selanjuutnya terjadi melalui dua cara. Kondrosit muda, yang tetap mampu mebelah diri, berproliferasi dan meletakkan matriks baru. Cara penumbuhan tulang rawan kedua adalah penumbuhan apposisional (eksogen), yang merupakan proses peletakkan lapis-lapis tulang rawan baru pada permukaan.Substansi dasar tulang rawan sangat basofil, karena kandungan proteoglikans yang berinti protein dengan kondroitin sulfat terikat secara kovalen dan keratin sulfat sebagai rantai samping, dan sedikit asam hialuronat.

Dengan meningkatnya usia, tulang rawan makin kurang bening dan berkurang selnya. Sifat matriksnya makin kurang basofil karena berkurang proteoglikans dan bertambah jumlah protein non kolagennya.Perubahan retrogresif yang paling penting pada tulang rawan adalah kalsifikasi. Kesangggupan beregenerasi tulang rawan sangat rendah. Kerusakan diperbaiki memlalui proses yang lamban, terutama oleh aktivitas perikondrium. Jaringan perikondirum berproliferasi dan mengsi kembali bagian yang rusak. Suatu fraktur pada tulang rawan dewasa mungkin diperbaiki bukan dengan tulang rawan, tetapi dengan jaringan ikat padat fibrosa, yang pada gilirannya kemudian dapat diganti oleh tulang.Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya Ossifying fibroma dikarenakan penulangan yang tidak sempurna.Tulang Rawan Hialin6

Tulang Rawan Hialin, Elastin, Fibrokartilago (gambar dari kiri ke kanan)6

TulangTulang, atau jaringan oseosa, merupakan bentuk kaku jaringan ikat yang membentuk sebagian besar kerangka vertebrata yang lebih tinggi. Jaringan ini terdiri atas sel-sel dan matriks intersel. Matriks mengandung unsur organik, yaitu terutama serat-serat kolagen, dan unsur anorganik yang merupakan dua per tiga berat tulang itu. Secara makroskopik dapat di bedakan dua macam tulang: (1) tulang spongiosa (cancellous) dan (2) tulang kompakta (padat).Tulang spongiosa terdiri atas: (1) trabekula atau balok tulang langsing, (2) tidak teratur, (3) bercabang dan saling berhubungan membentuk anyaman.

Tulang kompakta tampak padat, kecuali bila dilihat dibawah mikroskop. Diantara dua jenis tulang ini tidak ada pembatasan yang jelas pada masing-masingnya. Tulang Kompakta dan Tulang Spongiosa6

Ossifying fibromaOssifying fibroma adalah lesi monostotik yang terjadi pada tulang kraniofasial. Biasanya muncul sebagai massa yang terbatas tanpa rasa sakit, tumbuh lambat dalam dekade 3 dan 4. Ini adalah lesi fibro-osseus jinak yang merupakan bagian dari spektrum yang lebih besar dari lesi fibro-osseus yang termasuk displasia berserat, Juvenille Ossifying fibroma, Ossifying fibroma psammomatous,Ossifying fibroma extragnathik.

Perbedaan Lesi pada Ossifying fibroma yang belum matang (a) dan yang sudah matang (b)

abPenentuan diagnostik pada Ossifying fibroma dapat dilakukan dengan kombinasi klinis, radiologis dan kriteria patologis. Eksisi bedah lengkap pada tumor ini memungkinkan ketika operasi didasarkan pada kriteria diagnostik. Kombinasi 2 atau lebih pendekatan bedah mungkin diperlukan dalam banyak kasus untuk mencegah terulangnya tumor37Tania Febria R / 07.030Ossifiying FibromaDapat mengenai : (1) Tulang mandibula, (2) Tulang sekitar hidung, (3) Tulang etmoid, (4) Sinus maksilaris, (5) Tulang orbita.CT Scan kepala menunjukkan massa tumor di bagian medial orbita.9

Nasal endoskopi menunjukkan pandangan massa tumor di rongga hidung9

Ossifying fibroma, termasuk jenis tumor langka termasuk jenis tumor jinak yang juga dibatasi fibro-osseus tumor dengan kapsul terdiri dari tulang metaplastik, jaringan berserat dan berbagai jumlah osteoid.Para pakar membagi Ossifying fibroma menjadi subtipe klinikopatologik konvensional dan remaja. Menurut edisi baru dari klasifikasi (WHO), Ossifying fibroma yang muncul sebagai massa yang tumbuh cepat antara 5 sampai 15 tahun, radiologis berbatas tegas, dan konsisten dengan histologi dari Ossifying fibroma, disebut sebagai Ossifying fibroma remaja atau Juvenille Ossifying fibroma.

Juvenille Ossifying Fibroma(JOF)JOF biasanya berusia dibawah 15 tahunPria dan wanita memiliki angka kejadian yang sama. JOF berasal dari ligamentum periodontal dan berkisar 2% dari tumor mulut.90% lesi yang terletak di daerah wajah, melibatkan sinus, terutama antara rahang bawah dan rahang atas.Foto mandibula ramus dan daerah korpus menunjukkan ekspansi lidah yang jelas (panah).

Radiografi JOFRadiograf panoramik menunjukkan;ketidak teraturan tetapi juga berbatasan unilokular, luas lesi pada korpus dan ramus mandibula jelas. Tidak ada perpindahan gigi atau resorbsi akar gigi 10

Fotomikrograf tumor menunjukkan adanya trabekula dgn urat saraf osteoid dan tenunan tulang (hematoxylin dan eosin noda pembesaran 40x.

Operasi hemimandibulektomi, (a) sebelum tumor diangkat ; (b) tumor sedang diangkat.

baFoto spesimen bedah sekitar 13 x 8,5 x 6,5 cm.

DAFTAR PUSTAKA

D.J.Comminsa,N.S.Tolleya and C.A.Milforda. The Journal of Laryngology & Otology (1998) page 112; 964-968. Diakses: 7 Maret 2012. Diunduh dari: http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=1055572V.Stuart Cox,MD,dkk. Journal Etmoidal Cemento-Ossifying Fibroma. The Transglabellar/Subcraniai Approach 2010 page 1147-1148. Diakses: 7 Maret 2012. Diunduh dari: http://oto.sagepub.com/content/114/2/335.extractDepartemen Bedah Mulut FKGUI/SMF Gigi Mulut RSCM. A Large Peripheral Ossifying Fibroma On Mandible 2010. Diakses: 7 Maret 2012. Diunduh dari: http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=610&Itemid=33&limit=1&limitstart=0Anonim. Ensiklopedia bebas. Anatomi Manusia. Diakses: 7 Maret 2012. Diunduh dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Anatomi_manusiaJapardi, Iskandar, Dr. Anatomi Tulang Tengkorak. Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara R Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.2003. Diakses: 7 Maret 2012. Diunduh dari: Leeson, dkk. Buku Ajar Histologi. Edisi V.1996. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cetakan ke VI.

Spalteholz, Spanner. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 16. 1994. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cetakan ke III.Canal, Johanna Patricia A. Phillipine Journal Of Otholaringology-Head And Neck Surgery.2007.B.K. Vikram,Dr, S.G. Udayashankar. The Internet Journal of Otorhinolaryngology. Sinonasal Ossifying Fibroma: A Study of Six Cases and Review of Literature. Volume 4 Number 2. 2006.Keles, Bahar, dkk. JOURNAL OF ORAL & MAXILLOFACIAL RESEARCH. Juvenile Ossifying Fibroma of the Mandible: a Case Report. 2010.