22
 Jornal Reading Outcome Pada Usia Sekolah Setelah Terapi Dexamethasone Postnatal Untuk Penyakit Paru Prematuritas Disusun Oleh : 1. Fitri Fratiwi NIM: 205.12.1.0004 DU1-2012 2. Rangga Pragasta SS NIM: 205.12.1.0020 DU2-2012 Pembimbing I : dr.Dwi Hidayah Sp.A,Mkes Pembimbing II : dr.Pramilu KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA / RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2012

Outcomes at School Age After Postnatal

Embed Size (px)

Citation preview

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 1/22

 

Jornal Reading

Outcome Pada Usia Sekolah Setelah Terapi

Dexamethasone Postnatal Untuk Penyakit Paru

Prematuritas

Disusun Oleh :

1.  Fitri Fratiwi

NIM: 205.12.1.0004 DU1-2012

2.  Rangga Pragasta SS

NIM: 205.12.1.0020 DU2-2012

Pembimbing I : dr.Dwi Hidayah Sp.A,Mkes

Pembimbing II : dr.Pramilu

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA / RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

2012

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 2/22

 

Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Journal Reading dengan judul “ Outcome

Pada Usia Sekolah Setelah Terapi Dexamethasone Postnatal Untuk Penyakit Paru

Prematuritas ” tepat pada waktunya. Journal Reading  ini dibuat untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit

Anak dan untuk menambah wawasan mengenai penyakit Anak. Penulis menyadari bahwa

dalam Journal Reading ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran untuk penyempurnaan

semoga telaah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 3/22

 

Outcome Pada Usia Sekolah Setelah Terapi Dexamethasone Postnatal Untuk

Penyakit Paru Prematuritas

Tsu F. Yeh, M.D., Yuh J. Lin, M.D., Hung C. Lin, M.D., Chao C. Huang, M.D.,

Wu S. Hsieh, M.D., Chyi H. Lin, M.D., and Cheng H. Tsai, M.D.

ABSTRAK

Latar Belakang

Kami mempelajari hasil pada usia sekolah pada anak yang telah berpartisipasi dalam

doubleblind, control trial placebo terapi deksametason postnatal awal (dimulai dalam

12 jam setelah lahir) untuk pencegahan penyakit paru-paru kronis prematur.

Metode

Dari 262 anak yang termasuk dalam studi awal, 159 hidup sampai usia sekolah. Dari

anak-anak ini, 146 anak (72 di kelompok deksametason dan 74 pada kelompok kontrol)

dimasukkan dalam penelitian kami. Semua bayi memiliki sindrom gangguan pernapasan

berat yang membutuhkan mekanik ventilasi segera setelah lahir. Pada kelompok 

deksametason, 0,25 mg deksametason per kilogram berat badan diberikan intravena setiap 12

 jam dalam satu minggu, dan kemudian dosis diturunkan. Kami mengevaluasi pertumbuhan

anak-anak, fungsi neurologis dan motorik, kognitif, dan kinerja sekolah.

Hasil

Anak-anak di kelompok deksametason secara signifikan lebih pendek daripada

kontrol (P = 0,03 untuk anak laki-laki, P = 0,01 untuk anak perempuan, dan P = 0,03 untuk 

semua anak) dan secara signifikan lingkar kepala lebih kecil (P = 0,04). Anak-anak di

kelompok deksametason secara signifikan memiliki kemampuan motorik (P <0,001),

koordinasi motorik (P <0,001), dan integrasi visual- motorik (P = 0,02) yang kurang.

Dibandingkan dengan kontrol, anak-anak di deksametason yang kelompok juga memiliki

skor IQ penuh (mean [± SD], 78,2 ± 15,0 vs 84,4 ± 12,6; P = 0,008), skor IQ verbal (84,1 ±

13,2 vs 88,4 ± 11,8, P = 0,04), dan skor IQ kinerja (76,5 ± 14,6 vs 84,5 ± 12,7, p = 0,001)

yang secara signifikan lebih rendah. Frekuensi dari kecacatan klinis secara signifikan lebih

tinggi di pada anak-anak di kelompok deksametason dibandingkan kelompok kontrol (28 dari

72 [39 %] vs 16 dari 74 [22 %], P = 0,04).

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 4/22

 

Kesimpulan

Terapi deksametason postnatal yang awal tidak dianjurkan untuk pencegahan atau

pengobatan rutin penyakit paru-paru kronis, karena dapat menyebabkan efek merugikan yang

substansial pada fungsi neuromotor dan kognitif pada usia sekolah.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 5/22

 

Terapi deksametason postanatal telah digunakan untuk mengobati atau mencegah

penyakit paru kronis pada prematuritas1-8

, Namun efek jangka panjang dari deksametason

pada proses perkembangan tidak diketahui. Kami sebelumnya melaporkan hasil penelitian

follow up dari dua tahun dari pengobatan deksametason9

dan dari studi lain yang dilakukan

pada anak-anak.10-21

. Studi ini menunjukkan bahwa terapi awal deksametason postnatal dapat

mempengaruhi pertumbuhan somatik dan hasil perkembangan saraf. Karena hasil penelitian

follow up dua tahun tidak dapat selalu memprediksi morbiditas di masa depan, dan terdapat

kebutuhan untuk follow up jangka panjang. Dalam studi saat ini, kami menganalisis hasil

dalam kelompok yang sama pada anak-anak di usia sekolah.

METODE

Studi awal

Semua bayi yang dilahirkan antara Oktober 1992 dan April 1995 di enam rumah sakit

yang telah berpartisipasi dengan berat badan lahir antara 500 dan 1999 gram dan memiliki

sindrom distress pernafasan yang parah dan membutuhkan ventilasi mekanik dalam waktu

enam jam setelah lahir dimasukkan pada penelitian double-blind awal, uji klinis placebo

terkontrol. Pada kelompok deksametason, deksametason natrium fosfat diberikan intravena

setiap 12 jam, pada dosis 0,25 mg per kilogram berat badan dari hari 1 sampai hari ke-7, 0,12

mg per kilogram berat badan dari hari 8 sampai hari ke-14, 0,05 mg per kilogram berat badan

dari hari 15 sampai hari ke 21, dan 0,02 mg per kilogram berat badan dari hari 22 sampai hari

28. Dosis pertama diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir. Studi ini disetujui oleh komite

ilmiah dan eksperimentasi manusia di setiap rumah sakit. Informed consent tertulis diperoleh

dari orang tua dalam setiap kasus.

Sebanyak 262 bayi dilibatkan dalam studi awal; 130 menerima plasebo saline, dan

132 menerima deksametason. Selama studi, tidak ada dokter atau perawat menyadari

pengobatan yang diberikan. Hasil dari penelitian ini telah dilaporkan sebelumnya.1 Dalam

ringkasannya, terapi awal deksametason secara signifikan mengurangi kejadian penyakit

paru-paru kronis yang terdiagnosis, baik di 28 hari setelah kelahiran (21 dari 132 pada

kelompok deksametason [16 %] vs 40 dari 130 pada kelompok kontrol [31 %], P = 0,004)

atau 36 minggu setelah konsepsi (20 dari 132 [15 %] vs 37 dari 130 [28 %], P = 0,009).

Tingkat mortalitas adalah sama pada kedua kelompok (44 dari 132 [33 %] vs 39 dari 130 [30

%], P = 0,56).

Kecurigaan terhadap sepsis klinis sedikit, tapi tidak secara signifikan, lebih umum

pada kelompok deksametason dibandingkan pada kelompok kontrol (30 dari 132 [23 %] vs

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 6/22

 

19 dari 130 [15 %], P = 0,09). Bakteremia teridentifikasi pada 13 bayi di kelompok 

deksametason (10 %) dan 8 bayi pada kelompok kontrol (6 %). Jumlah bayi dengan

bakteremia, sepsis klinis, atau keduanya secara signifikan lebih tinggi pada kelompok 

deksametason daripada di kelompok kontrol (43 dari 132 [33 %] vs 27 dari 130 [21 %], P =

0,03). Meningitis terjadi pada empat bayi dalam setiap kelompok. Kultur jamur tersedia di

tiga rumah sakit yang telah berpartisipasi. Empat bayi di kelompok kontrol dan empat di

kelompok deksametason memiliki fungemia ( Candida albicans ). Transient hiperglikemia,

hipertensi, hipertrofi jantung, hiperparatiroidisme, dan transient delay dalam kenaikan berat

badan dikaitkan dengan terapi deksametason. Sebuah studi follow up awal pada usia dua

tahun menunjukkan bahwa anak-anak yang diobati deksametason memiliki pertumbuhan

somatik dan fungsi neuromuskuler yang kurang dibandingkan anak-anak dalam kelompok 

kontrol.9 

Studi Follow Up

Dari 262 anak yang termasuk dalam studi awal, 159 hidup sampai usia sekolah. Dari

anak-anak ini, 146 (92 %) dimasukkan dalam penelitian ini (72 di kelompok deksametason

dan 74 pada kelompok kontrol). Gambar 1 menunjukkan apa yang terjadi pada anak-anak di

masing-masing kelompok sampai saat penelitian ini.

Sebuah tim evaluasi follow up dibentuk. Tidak ada anggota tim menyadari rancangan

penelitian atau program klinis pada anak-anak ini. Pada saat kunjungan, diperoleh riwayat

medis sementara dan dilakukan pemeriksaan fisik. Lingkar kepala diukur, dengan

menggunakan tape pengukur, dari perbatasan superior dari alis anterior ke protuberansia

oksipital posterior. Berat dan tinggi badan diukur dengan menggunakan skala elektronik.

Pemeriksaan neurologis dilakukan oleh neurolog pediatrik. Sebuah uji motorik 

standar, Movement Assessment Battery tes untuk Anak-anak yang dirancang oleh Henderson

dan Sugden,22

diberikan oleh terapis fisik. Tes mencakup delapan tugas, dikelompokkan di

bawah tiga kategori: ketangkasan manual (yang mencakup menempatkan pasak, menjalin tali,

dan mengikuti jejak bunga dengan pensil di atas kertas), keterampilan bola (yang mencakup

memantulkan dengan satu tangan dan menangkap dan melempar bantal ke kotak), dan

keseimbangan statis dan dinamis (yang mencakup "keseimbangan bangau" pada satu kaki,

melompat dalam kotak, dan berjalan jinjit). Untuk setiap tugas anak diberi nilai, mulai dari 0

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 7/22

 

hingga 5, tergantung pada usia dan kinerja nya; skor yang lebih rendah menunjukkan yang

kinerja yang lebih baik. Skor total adalah jumlah nilai pada delapan tugas dan berkisar 0-40.

Koordinasi motorik, persepsi visual, dan visual- integrasi motorik dinilai dengan

menggunakan tes perkembangan Beery-Buktenica, edisi keempat.23

Tes ini mengevaluasi

keberhasilan atau kegagalan menggambar, identifikasi, atau keduanya baik mengggambar

dan identifikasi dari total 27 gambar geometris; total skor berkisar dari 0 sampai 27, dengan

skor yang tinggi menunjukkan kinerja yang lebih baik. Kinerja skor untuk setiap anak 

disesuaikan dengan usia.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 8/22

 

Fungsi kognitif dinilai dengan cara Skala Wechsler Intelligence untuk Anak-anak,

edisi ketiga (WISC-III), dengan skala untuk IQ penuh, IQ verbal, dan IQ kinerja. Selain

komposit, hasil kognitif lainnya diukur dengan subskala dari WISC-III. Semua tes merupakan

versi bahasa cina yang telah diverifikasi oleh Chinese Behavioral Science Association.

Fungsi pendengaran diukur dengan skrining  pure tone audiometric. Gangguan

pendengaran didefinisikan sebagai penurunan pendengaran lebih dari 20 dB dalam setidaknya

satu telinga. Ketajaman visual diuji dengan diagram Snellen. Gangguan visual didefinisikan

sebagai penurunan ketajaman visual kurang dari 20/60 setidaknya satu mata.

Kinerja akademik masing-masing anak dinilai oleh seorang guru yang telah 20 tahun

berpengalaman di sekolah khusus untuk anak-anak cacat. aritmatika,24

bahasa,25

dan perilaku

adaptif 26

adalah materi yang dievaluasi. Orangtua, biasanya ibu, diwawancarai dengan

menggunakan kuesioner untuk mencirikan perilaku adaptif anak dan kinerja di sekolah.

Kuesioner ini, yang yang dimodifikasi dari Kaufman dan Kaufman27

dan Luckasson et al.,28

 

menilai pribadi dan sosial kemampuan anak dengan mengukur empat domain: komunikasi

hidup, sehari-hari, sosialisasi, dan fungsi motor.

Definisi kecacatan klinis yang signifikan dalam penelitian ini adalah dimodifikasi dari

kriteria di Robertson et al.

29

Setiap salah satu dari berikut ini didefinisikan sebagai kecacatanklinis yang signifikan: diagnosis klinis cerebral palsy ketajaman visual kurang dari 20/60,

Keterlambatan kognitif (IQ penuh di bawah persentil ke-5 untuk usia), dan gangguan

pendengaran yang parah cukup yang memerlukan alat bantu dengar.

Analisis Statistik

Data dianalisis dengan menggunakan software SAS (SAS Institute). Analisis varians

dan, bila sesuai, t-tes digunakan untuk membandingkan kelompok dalam hal variabel

kontinyu. Variabel kategoris dibandingkan dengan menggunakan uji chi-square. Korelasi dari

dua variabel kontinyu dievaluasi dengan analisis simple two-variable regression. Multiple

korelasi dilakukan untuk mengevaluasi hasil pada usia sekolah dalam kaitannya dengan

faktor-faktor perinatal dan neonatal. Hasilnya dinyatakan sebagai mean ± SD.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 9/22

 

HASIL

Data Perinatal dan Latar belakang sosial ekonomi

Data perinatal dan neonatal dan informasi tentang latar belakang pendidikan ibu dan

sosial ekonomi dirangkum dalam Tabel 1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara

kelompok dalam hal karakteristik ini. Usia rata-rata pascakelahiran di waktu pemberian dosis

pertama deksametason adalah 8,4 ± 3,0 jam. Sebagian besar populasi penelitian berasal dari

keluarga kelas menengah dan ibu sebagian besar lulusan sekolah tinggi (memiliki ≥ 12 tahun

pendidikan).

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 10/22

 

 

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 11/22

 

Perjalanan Neonatal

Dari anak-anak yang termasuk dalam studi follow up jangka panjang, 15 pada

kelompok deksametason (21 %) dan 26 pada kelompok kontrol (35 %) memiliki penyakit

paru-paru kronis pada awal penelitian (P = 0,08 untuk perbandingan antara kelompok-

kelompok). Anak-anak di kelompok deksametason diperlukan terapi oksigen konsentrasi

tinggi (konsentrasi > 40 %) untuk jangka waktu yang lebih pendek daripada kontrol (8,0 ±

4,1 vs 9,4 ± 3,9 hari, P = 0,04). Kedua kelompok adalah serupa dalam hal frekuensi

perdarahan intraventrikular (perdarahan intraventrikular apapun, 8 dari 72 [11 %] vs 10 dari

74 [14 %]; perdarahan intraventricular grade 2 atau buruk, 3 dari 72 [4 %] vs 2 dari 74 [3

%]), retinopati prematuritas (15 dari 72 [21 %] vs 11 dari 74 [15 %], P = 0,35), dan infeksi

(klinis dicurigai sepsis, bakteremia, atau keduanya: 14 dari 72 [19 %] vs 8 dari 74 [11 %], P =

0,22; bakteremia: 6 dari 72 [8 %] vs 3 dari 74 [4 %], P = 0,32; meningitis: 1 dari 72 [1 %] vs

1 dari 74 [1 %]). Enam bayi di kelompok deksametason (8 %) dan tujuh di kelompok kontrol

(9 %) yang memiliki penyakit paru-paru parah kronis dibutuhkan terapi open-label

glukokortikoid setelah penyelesaian studi awal. Terapi tersebut (0,25 mg per kilogram setiap

12 jam) biasanya diberikan selama tiga sampai lima hari bergantung pada kebebasan dokter

yang ditunjuk untuk bayi yang bergantung pada respirator dalam rangka memfasilitasi

ekstubasi. Karena durasi terapi yang relatif singkat, bayi ini dimasukkan dalam analisissebagai anggota kelompok dalam studi awal.

Kesehatan Umum Dan Pertumbuhan Fisik

Usia rata-rata pada saat studi follow-up adalah 8,3 ± 0,9 tahun di antara anak-anak di

kelompok deksametason dan 8,1 ± 0,8 tahun di antara anak-anak di kelompok kontrol. Kedua

kelompok adalah serupa dalam hal frekuensi infeksi saluran pernapasan atas selama ketika

penilaian tindak lanjut dilakukan (6 ± 6 episode per tahun pada kelompok deksametason vs 6

± 5 episode per tahun pada kelompok kontrol) dan dalam hal tekanan darah (sistolik, 106 ± 8

mm Hg vs 108 ± 8 mm Hg; diastolik, 59 ± 8 mm Hg vs 61 ± 7 mm Hg).

Lingkar kepala rata-rata di kelompok deksametason (49,8 ± 2,6 cm) secara signifikan

lebih kecil dibandingkan pada kelompok kontrol (50,6 ± 2,1 cm, P = 0,04). Tidak ada

perbedaan yang signifikan dalam berat badan tubuh antara kelompok deksametason dan

kelompok kontrol, baik antara anak laki-laki atau antar perempuan (23,8 ± 6,1 kg vs 24,5 ±

5,2 kg di kalangan anak laki-laki, P = 0,59; 23,0 ± 3,2 kg vs 24,4 ± 5,7 kg anak perempuan, P

= 0,21), namun tinggi rata-rata di kelompok deksametason secara signifikan lebih rendah

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 12/22

 

daripada yang di kontrol kelompok (122,8 ± 7,4 cm ± 5,8 vs 126,4 cm di antara anak laki-

laki, P = 0,03; 121,3 ± 5,4 cm vs 124,7 ± 5,6 cm di antara gadis, P = 0,01) (Gambar 2 dan 3).

Antara kedua anak laki-laki dan anak perempuan, sebuah proporsi signifikan lebih besar dari

anak-anak pada kelompok deksametason daripada di kontrol kelompok memiliki tinggi di

bawah persentil 10 untuk mereka kelompok usia (Gambar 2 dan 3).

Pemeriksaan Dan Penilaian Fungsi Neurologis Motorik Dan Audiovisual 

Hasil pemeriksaan neurologis dikategorikan sebagai normal, borderline (didefinisikan

sebagai penundaan dalam keterampilan motorik halus dan kasar atau kelainan ringan dalam

tonus otot), atau abnormal (didefinisikan sebagai adanya cerebral palsy). Frekuensi borderline

atau hasil abnormal cenderung lebih tinggi di kelompok deksametason dibandingkan

kelompok kontrol, walaupun perbedaannya tidak bermakna secara statistik (20 dari 72 [28 %]

vs 14 dari 74 [19 %], P = 0,21) (Tabel 2).

Kelompok deksametason secara signifikan memiliki skor lebih tinggi untuk 

ketangkasan manual, keterampilan bola, keseimbangan, dan total gangguan dari kelompok 

kontrol, menunjukkan bahwa kinerja motorik di kelompok deksametason lebih rendah

daripada kontrol (Tabel 2). Sebuah proporsi yang signifikan lebih besar dari anak-anak pada

kelompok deksametason daripada di kontrol kelompok memiliki skor kinerja motorik di

bawah ini persentil ke-5 untuk kelompok usia mereka (29 dari 72 [40 %] vs 15 dari 74 [20%], P = 0,01). Kinerja seperti tersebut biasanya menunjukkan masalah motorik yang pasti

dan membutuhkan bantuan medis tambahan.

Anak-anak di kelompok deksametason memiliki koordinasi motorik, persepsi visual,

dan integrasi visual- motorik yang rendah dari pada anak-anak di kelompok kontrol (Tabel 2).

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok-kelompok dalam frekuensi visual dan

gangguan pendengaran (Tabel 2).

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 13/22

 

 

Fungsi Kognitif 

Anak-anak di kelompok deksametason secara signifikan memiliki IQ total, IQ verbal,

dan skor IQ kinerja yang rendah dan memiliki skor yang secara signifikan lebih rendah untuk 

persepsi organisasi, kebebasan dari distractibility, dan kecepatan pemrosesan (Tabel 3).

Kinerja Sekolah

Tujuh anak dalam kelompok deksametason dan delapan pada kelompok kontrol

mengikuti sekolah khusus untuk anak-anak cacat. Anak-anak di kelompok deksametason

memiliki skor yang secara signifikan lebih rendah pada tes aritmatika, transkripsi fonetik dan

persepsi, dan tata bahasa dibandingkan kontrol kelompok (Tabel 3). Tidak ada perbedaan

yang signifikan antara kelompok pada tes bahasa lain atau di hal berbagai bentuk perilaku

adaptif.

Frekuensi Cacat

Sebuah proporsi yang secara signifikan lebih besar dari anak-anak di kelompok 

deksametason dibandingkan kelompok kontrol memiliki kecacatan klinis yang signifikan

(Gambar 4).

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 14/22

 

Korelasi Cacat Dengan Kejadian-Kejadian Perinatal

Dalam setiap kelompok, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik 

perinatal atau perjalanan neonatal, termasuk tingkat terapi glukokortikoid prenatal dan skor

Apgar, antara bayi dengan kecacatan klinis yang signifikan dan mereka yang tidak cacat

seperti itu. Namun, ada korelasi yang signifikan antara adanya kecacatan klinis yang

signifikan pada usia sekolah dan keparahan dari Sindrom distres pernapasan awal (P = 0,02).

DISKUSI

Laporan ini merangkum data dari kelompok anak usia sekolah yang telah

berpartisipasi dalam  placebo-controlled, double-blind trial dari terapi deksametason yang

dimulai dalam 12 jam setelah kelahiran untuk pencegahan penyakit paru-paru kronis.1

Anak-

anak yang menerima terapi deksametason awal (0,25 mg per kilogram setiap 12 jam) untuk 

satu minggu, dengan dosis tappering selama tiga minggu berikutnya, lebih mungkin untuk 

mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan somatik, gangguan neuromotorik dan fungsi

kognitif, dan kecacatan pada usia sekolah.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 15/22

 

Glukokortikoid telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati bayi

prematur yang memiliki atau beresiko untuk penyakit paru-paru kronis.1-8

Agen ini sering

memiliki manfaat shortterm dalam meningkatkan komplians paru dan memfasilitasi

pemberhentian awal dari ventilasi mekanik. Dalam 20 tahun terakhir, deksametason telah

diberikan pada berbagai usia pascakelahiran dengan berbagai alasan. Hasil langsung dan

outcome pada anak usia dini bervariasi dari berbagai studi.1-21

Hal ini membuat sulit untuk 

menginterpretasikan hasil tersebut, karena masing-masing studi ini dirancang berbeda, tidak 

hanya dalam hal waktu di mana terapi dimulai, tetapi juga dalam hal dosis dan durasi terapi

dan ukuran sampel. Dalam review sistematis, Barrington13

melaporkan peningkatan dalam

risiko serebral palsy dan gangguan perkembangan saraf terkait dengan terapi glukokortikoid.

Review dari penelitian Halliday dan Ehrenkranz11,12,16

, dengan metode randomized control

trial dari berbagai basis data (studi pada anak usia dini) dan menyimpulkan bahwa manfaat

terapi glukokortikoid pasca kelahiran, baik pemberian yang awal (dimulai dalam 96 jam

setelah lahir) atau tertunda (dimulai setelah tiga minggu), mungkin tidak melebihi efek 

adverse aktual atau potensial pada outcome dari segi neurologis.

Penelitian kami dilakukan secara double blind dan melibatkan populasi yang relatif 

homogen sehubungan dengan latar belakang ras dan sosial ekonomi keluarga. Ukuran sampel

adalah tepat, dan proporsi bayi di masing-masing kelompok yang kemudian menerima open-

label glukokortikoid terapi adalah sama. Bahkan jika kita telah mengeksklusikan dari analisis

bayi yang menerima terapi tersebut, kejadian cacat masih akan lebih tinggi secara signifikan

pada kelompok deksametason dibandingkan pada kelompok kontrol (27 dari 66 [41 %] vs 14

dari 67 [21 %], P = 0,02).

Hasil penelitian kami menunjukkan efek samping yang konsisten deksametason pada

usia sekolah. Di antara 42 anak-anak (26 pada kelompok deksametason dan 16 di kelompok 

kontrol) yang telah memiliki disfungsi neuromotor pada dua tahun, kebanyakan dari mereka

dengan disfungsi ringan menunjukkan beberapa perbaikan di sekolah usia (5 dari 8, atau 62

%, pada kelompok deksametason dan 6 dari 9, atau 67 %, di kelompok kontrol). Sebaliknya,

tidak ada anak-anak yang memiliki disfungsi neuromotor parah pada usia dua tahun

menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Anak-anak di kelompok deksametason cenderung memiliki kelainan dari

perkembangan neurologis dan kinerja yang lebih buruk bermotor dibanding anak-anak dalam

kelompok kontrol. Kinerja motorik yang rendah ini yang mungkin bertanggung jawab untuk 

mereka yang memiliki koordinasi motorik yang buruk dan integrasi visual-motor yang

rendah. Hasil kami konsisten dengan pengamatan oleh Bos dkk.30

pada deksametason

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 16/22

 

dimana dapat mengganggu motilitas dan kualitas gerakan secara umum pada bayi prematur.

Mekanisme di balik kelainan neuromotorik tidak sepenuhnya jelas, dalam percobaan pada

hewan neonatal, dosis farmakologis deksametason telah mengakibatkan efek buruk pada

divisi sel sel otak, diferensiasi, mielinasi, dan reaksi elektrofisiologi.31-33

Sebuah studi terbaru oleh Murphy et al.34

menyarankan bahwa terapi deksametason

postanatal dapat menyebabkan penurunan dalam volume gray matter dari otak. Penurunan

seperti tersebut bisa menjelaskan temuan kami yaitu lingkar kepala di bawah normal pada

anak-anak di kelompok deksametason. Ukuran kepala subnormal telah terbukti untuk 

dihubungkan dengan hasil kognitif yang rendah.35

dalam penelitian kami, anak-anak dengan

kecacatan klinis yang signifikan memiliki lingkar kepala lebih kecil secara signifikan

dibandingkan mereka yang tanpa cacat (49,1 ± 3,0 vs 50,8 ± 2,5, P <0,001). Vermont Oxford 

 Network Steroid Study 8

dan studi oleh Shinwell et al.10

telah menunjukkan kecenderungan

peningkatan risiko periventrikular leukomalacia terkait dengan terapi deksametason.

Skor WISC-III yang diperoleh dalam penelitian ini adalah lebih rendah daripada yang

telah dilaporkan di lain studi.29,35,36

Kami tidak memiliki standar yang ditetapkan untuk anak-

anak Cina, yang ras, etnis, atau budaya, bias tes mungkin menjelaskan nilai rendah dari

populasi kami. Namun, skor IQ pada kelompok deksametason yang secara signifikan lebih

rendah dari mereka pada kelompok kontrol. Perbedaan antara kelompok ini tidak terdeteksi

pada awal studi follow up kami di usia dua tahun, ketika anak-anak dinilai dengan

menggunakan Bayley Scale of Infants Development. Perbedaan ini bisa disebabkan

perbedaan dalam isi tes: tes Bayley lebih berfokus pada keterampilan motorik, sedangkan

Tes IQ untuk anak-anak usia lebih berfokus pada kognisi. Perbedaan dalam fungsi kognitif 

antara dua kelompok bisa menjadi lebih besar seiring anak-anak menjadi lebih tua. Fungsi

motorik yang lebih rendah pada anak-anak yang diterapi deksametason juga bisa

mempengaruhi kinerja kognitif mereka.

Infeksi neonatal dan hipertensi sekunder untuk terapi deksametason juga bisa

menyebabkan fungsi kognitif yang tertunda. Selama studi awal, kejadian infeksi neonatal

lebih tinggi pada kelompok deksametason daripada di kelompok kontrol. Namun, di antara

anak-anak termasuk dalam studi saat ini, proporsi dalam setiap kelompok yang telah

memiliki infeksi neonatal adalah sama, karena banyak bayi dalam kelompok deksametason

yang memiliki infeksi neonatal meninggal selama berlangsungnya studi awal. Neonatal

hipertensi pada kelompok deksametason biasanya bersifat sementara. Hal ini tidak mungkin

bahwa infeksi neonatal atau hipertensi bisa termasuk untuk insiden yang lebih tinggi dari

keterlambatan kognitif pada kelompok deksametason dalam populasi penelitian ini.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 17/22

 

Kekhawatiran telah diungkapkan mengenai efek terapi deksametason awal terhadap

pertumbuhan somatik, karena glukokortikoid telah ditunjukkan untuk mengubah ukuran sel

dan sintesis DNA pada hewan model.32,33

Selain itu, Weiler et al.37

dan Gibson et al.38

telah

menemukan bahwa terapi deksametason dapat mengurangi pertambahan mineral tulang dan

dengan demikian mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tulang, bahkan ketika intake energi

meningkat. Menariknya, sebagian besar anak-anak yang memiliki keterlambatan dalam

pertumbuhan pada usia sekolah (26 dari 32, atau 81 %) sudah pendek sebelumnya (dengan

ketinggian di bawah persentil 10) pada usia dua tahun. Tampaknya bahwa efek primer atau

sekunder dexamethasone pada pertumbuhan masih merata di usia sekolah. Apakah

deksametason dapat mengubah percepatan pertumbuhan normal pada masa pubertas dan pada

akhirnya mempengaruhi tubuh dewasa masih harus diklarifikasi.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 18/22

 

 

Para anak yang diobati deksametason juga memiliki skor rendah pada tes aritmatika

dan pada tes transkripsi fonetik dan tata bahasa - temuan yang konsisten dengan fungsi

kognitif yang rendah. Pengujian kemampuan bahasa Cina sangat rumit, karena kemampuan

ejaan, pengucapan, dan menggambar karakter harus dievaluasi secara independen. Selain itu,

banyak faktor dapat mempengaruhi bahasa dan kinerja sekolah anak. Faktor yang paling

penting dalam masyarakat kita mungkin tekanan dan harapan terhadap keunggulan akademis

dari keluarga. Banyak keluarga, terutama mereka yang memiliki anak cacat, mempekerjakan

tutor atau menyekolahkan anak mereka ke kelas khusus untuk meningkatkan kinerja

akademis mereka, sehingga kinerja ditunjukkan dalam studi ini mungkin tidak mencerminkan

perkembangan mental anak-anak dengan akurat seperti seharusnya tanpa bantuan.

Kesimpulannya, meskipun terapi deksametason dimulai segera setelah lahir, diberikan

pada dosis awal untuk satu minggu dan tappering selama tiga minggu berikutnya, secara

signifikan mengurangi kejadian penyakit paru-paru kronis pada bayi prematur dengan

Sindrom distres pernafasan yang parah, 1 rejimen terapeutik ini tidak direkomendasikan

karena efek negatifnya pada fungsi neuromotorik dan kognitif, dan pertumbuhan somatik 

pada usia sekolah. Data kami mendukung rekomendasi dari  European Association of 

Perinatal Medicine39

dan dari  American Academy Pediatrics dan Canadian Paediatric

Society 40

: deksametason sistemik rutin tidak boleh digunakan postnatal untuk mencegah

atau mengobati penyakit paru-paru kronis prematuritas.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 19/22

 

DAFTAR PUSTAKA

1.  Yeh TF, Lin YJ, Hsieh WS, et al. Early postnatal dexamethasone therapy for the

prevention of chronic lung disease in preterm infants with respiratory distress syndrome:

a multicenter clinical trial. Pediatrics 1997;100:715-6. abstract. (Also available at

http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/  100/4/e3.)

2.  Mammel MC, Green TP, Johnson DE, Thompson TR. Controlled trial of dexamethasone

therapy in infants with bronchopulmonary dysplasia. Lancet 1983;1:1356-8.

3.  Avery GB, Fletcher AB, Kaplan M, Brudno DS. Controlled trial of dexamethasone in

respirator-dependent infants with bronchopulmonary dysplasia. Pediatrics 1985;75: 106-

11.

4.  Dexamethasone therapy in neonatal chronic lung disease: an international placebo-controlled trial. Pediatrics 1991;88:421-7.

5.  Garland JS, Alex CP, Pauly TH, et al. A three-day course of dexamethasone therapy to

prevent chronic lung disease in ventilated neonates: a randomized trial. Pediatrics

1999;104:91-9.

6.  Rastogi A, Akintorin SM, Bez ML, Morales P, Pildes RS. A controlled trial of 

dexamethasone to prevent bronchopulmonary dysplasia in surfactant-treated infants.

Pediatrics 1996;98:204-10.

7.  Cummings JJ, D’Eugenio DB, Gross SJ. A controlled trial of dexamethasone in preter m

infants at high risk for bronchopulmonary dysplasia. N Engl J Med 1989;320: 1505-10.

8.  Vermont Oxford Network Steroid Study Group. Early postnatal dexamethasone therapy

for the prevention of chronic lung disease. Pediatrics 2001;108:741-8.

9.  Yeh TF, Lin YJ, Huang CC, et al. Early dexamethasone therapy in preterm infants: a

follow-up study. Pediatrics 1998;101:917. abstract. (Also available at http://www. 

pediatrics.org/cgi/content/full/101/5/e7.)

10. Shinwell ES, Karplus M, Reich D, et al. Early postnatal dexamethasone treatment and

increased incidence of cerebral palsy. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 2000;83: F177-

F181.

11. Halliday HL, Ehrenkranz RA. Early postnatal (<96 hours) corticosteroids for preventing

chronic lung disease in preterm infants. Cochrane Database Syst Rev 2000; 2:CD001146.

12. Idem Delayed (>3 weeks) postnatal corticosteroids for chronic lung disease in preterm

infants. Cochrane Database Syst Rev 2000;2:CD001145.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 20/22

 

13. Barrington KJ. The adverse neuro-developmental effects of postnatal steroids in the

preterm infant: a systematic review of RCTs. BMC Pediatr 2001;1:1.

14.  O’Shea TM, Kothadia JM, Klinepeter KL, et al. Randomized placebo-controlled trial of 

a 42-day tapering course of dexamethasone to reduce the duration of ventilator.

dependency in very low birth weight infants: outcome of study participants at 1-year

adjusted age. Pediatrics 1999;104:15-21.

15.  Stark AR, Carlo WA, Tyson JE, et al. Adverse effects of early dexamethasone treatment

in extremely-low-birth-weight infants. N Engl J Med 2001;344:95-101.

16.  Halliday HL, Ehrenkranz RA. Moderately early (7-14 days) postnatal corticosteroids for

preventing chronic lung disease in preterm infants. Cochrane Database Syst Rev

2001;1:CD001144.

17.  O’Shea TM, Kothadia JM, Klinepeter KL, Goldstein DJ, Jackson B, Dillard RG. Follow-

up of preterm infants treated with dexamethasone for chronic lung disease. Am J Dis

Child 1993;147:658-61.

18.  Jones R, Wincott E, Elbourne D, Grant A. Controlled trial of dexamethasone in neonatal

chronic lung disease: a 3-year followup. Pediatrics 1995;96:897-906.

19.  Romagnoli C, Zecca E, Luciano R, Torrioli G, Tortorolo G. A three year follow up of 

preterm infants after moderately early treatment with dexamethasone. Arch Dis Child

Fetal Neonatal Ed 2002;87:F55-F58.

20.  Idem. Controlled trial of early dexamethasone treatment for the prevention of chronic

lung disease in preterm infants: a 3-year follow-up. Pediatrics 2002;109:1161. abstract.

(Also available at http://www. pediatrics.org/cgi/content/full/109/6/e85.)

21.  Armstrong DL, Penrice J, Bloomfield FH, Knight DB, Dezoete JA, Harding JE. Follow

up of a randomised trial of two different courses of dexamethasone for preterm babies at

risk of chronic lung disease. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed 2002;86:F102- F107.

22.  Henderson SE, Sugden DA. Movement assessment battery for children. London:

Psychological Corporation, 1992.

23.  Beery KE. The Beery-Buktenica developmental test of visual-motor integration (VMI)

with supplemental developmental test of visual perception and motor coordination:

administration, scoring and teaching manual. 4th ed. rev. Cleveland: Modern Curriculum

Press, 1997.

24.  Mayer RE. Thinking, problem solving, cognition. 2nd ed. New York: W.H. Freeman,

1992.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 21/22

 

25.  Wu WD, Chang CF. The construction of the Chinese language test. Psychol Testing

(TAIWAN) 2001;31:37-52. (In Chinese.)

26.  Shyu S. The construction of the Chinese adaptive behavior scale. Psychol Testing

(TAIWAN) 1998;45:137-59. (In Chinese.)

27.  Kaufman AS, Kaufman NL. Kaufman assessment battery for children: interpretive

manual. Circle Pines, Minn.: American Guidance Service, 1983.

28.  Luckasson R, Coulter D, Polloway EA, et al. Mental retardation: definition, classification

and systems of support. 9th ed. Washington, D.C.: American Association on Mental

Retardation, 1992.

29.  Robertson CM, Etches PC, Goldson E, Kyle JM. Eight-year school performance,

neurodevelopmental, and growth outcomes of neonates with bronchopulmonary

dysplasia: a comparative study. Pediatrics 1992; 89:365-72.

30.  Bos AF, Dibiasi J, Tiessen AH, Bergman KA. Treating preterm infants at risk for chronic

lung disease with dexamethasone leads to an impaired quality of general movements.

Biol Neonate 2002;82:155-8.

31.  Weichsel ME Jr. The therapeutic use of glucocorticoid hormones in the perinatal period:

potential neurological hazards. Ann Neurol 1977;2:364-6.

32.  Cotterrell M, Balazs R, Johnson AL. Effects of corticosteroids on the biochemical

maturation of rat brain: postnatal cell formation. J Neurochem 1972;19:2151-67.

33.  Weichsel ME. Glucocorticoid effect upon thymidine kinase in the developing

cerebellum. Pediatr Res 1974;8:843-7.

34.  Murphy BP, Inder TE, Huppi PS, et al. Impaired cerebral cortical gray matter growth

after treatment with dexamethasone for neonatal chronic lung disease. Pediatrics

2001;107:217-21.

35.  Hack M, Breslau N, Weissman B, Aram D, Klein N, Borawski E. Effect of very low

birth weight and subnormal head size on cognitive abilities at school age. N Engl J Med

1991;325:231-7.

36.  Saigal S, Szatmari P, Rosenbaum P, Campbell D, King S. Cognitive abilities and school

performance of extremely low birth weight children and matched term control children at

age 8 years: a regional study. J Pediatr 1991;118:751-60.

37.  Weiler HA, Paes B, Shah JK, Atkinson SA. Longitudinal assessment of growth and bone

mineral accretion in prematurely born infants treated for chronic lung disease with

dexamethasone. Early Hum Dev 1997;47: 271-86.

5/17/2018 Outcomes at School Age After Postnatal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/outcomes-at-school-age-after-postnatal 22/22

 

38.  Gibson AT, Pearse RG, Wales JK. Growth retardation after dexamethasone

administration: assessment by knemometry. Arch Dis Child 1993;69:505-9.

39.  Halliday HL. Guidelines on neonatal steroids. Prenat Neonat Med 2001;6:371-3.

40.  Committee on Fetus and Newborn. Postnatal corticosteroids to treat or prevent chronic

lung disease in preterm infants. Pediatrics 2002;109:330-8.