3

Click here to load reader

Pabrik Kompos di Pabrik Sawit - litbang.pertanian.go.id Kompos di Pabrik... · Pembuatan kompos limbah pabrik sawit tidaklah rumit. Tandan kosong sawit dari PKS ... Resiko kegagalan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pabrik Kompos di Pabrik Sawit - litbang.pertanian.go.id Kompos di Pabrik... · Pembuatan kompos limbah pabrik sawit tidaklah rumit. Tandan kosong sawit dari PKS ... Resiko kegagalan

Pabrik Kompos di Pabrik Sawit

Oleh : Dr. Ir. Darnoko, MSc dan Dr. Ir. Ady Sigit Sutarta, MS Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), telah mengembangkan teknologi pengomposan yang telah dipatenkan dengan menggunakan bahan baku limbah kelapa sawit tersebut (Patent No. S00200100211, Guritno et al., 2001). Teknologi ini memungkinkan tercapainya nir limbah ("zero waste") pada pabrik kelapa sawit (PKS) yang berarti semua limbah di PKS akan terolah sehingga tidak ada lagi limbah yang dibuang ke lingkungan. Teknologi ini dapat diaplikasikan baik untuk PKS konvensional/besar maupun PKS Mini. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaat baik untuk tanaman kelapa sawit, tanaman pangan maupun tanaman hortikultura. Untuk memberi contoh bagi klien, sejak tahun 2002 PPKS membangun pabrik kompos dengan kapasitas 3 ton kompos per hari di kebun Percobaan Aek Pancur, Tanjung Morawa, Medan. Bahan yang diperlukan untuk produksi kompos limbah kelapa sawit adalah TKS dan LCPKS. Sebagai gambaran, untuk PKS dengan kapasitas 60 ton TBS/jam jumlah TKS yang dihasilkan adalah 220 ton/hari apabila PKS beroperasi selama 20 jam dengan TBS diolah perhari sebanyak 1.000 ton, sedangkan jumlah LCPKS nya adalah 650 m3/hari. Limbah sebanyak ini semuanya dapat diolah menjadi kompos hingga tidak menimbulkan masalah pencemaran, sekaligus mengurangi biaya pengolahan limbah yang cukup besar. Pembuatan kompos limbah pabrik sawit tidaklah rumit. Tandan kosong sawit dari PKS yang telah dicacah dengan mesin pencacah disusun menjadi tumpukan memanjang dengan ukuran panjang 50 m, lebar 3 m, dan tinggi 1-1,5 m di atas lantai yang disemen. Selama proses pengomposan, tumpukan dibalik dengan mesin pembalik dan disiram dengan LCPKS segar. Proses pengomposan yang berjalan dengan baik ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu sampai rata-rata mencapai 65° C selama dua minggu pertama. Pada minggu-minggu berikutnya suhu menurun sampai stabil pada minggu ke delapan. Hasilnya berupa kompos yang telah masak dengan C/N sebesar 15 (Tabel 1). Kandungan hara kompos juga dapat diperkaya dengan unsur-unsur tertentu sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk aplikasi pada tanaman keras seperti kelapa sawit, kompos ini dapat langsung diaplikasikan. Namun jika dikehendaki untuk aplikasi pada tanaman semusim atau hortikultur, dapat dilakukan pengeringan dan bila perlu dilakukan pengayakan untuk memisahkan kompos halus dan kasar. Proses pengomposannya sendiri sifatnya aerobik dan tanpa memerlukan mikroorganisme/starter tambahan dari luar. Proses pengomposan mempunyai beberapa keuntungan, yaitu; a). Resiko kegagalan sangat kecil; b). Tidak memerlukan bioaktivator dan hanya memanfaatkan limbah cair; c). Mutu produk tinggi dan homogen; d). Kebutuhan tenaga kerja rendah; e). Ramah lingkungan.

Page 2: Pabrik Kompos di Pabrik Sawit - litbang.pertanian.go.id Kompos di Pabrik... · Pembuatan kompos limbah pabrik sawit tidaklah rumit. Tandan kosong sawit dari PKS ... Resiko kegagalan

Kompos TKS dapat diaplikasikan untuk berbagai tanaman sebagai pupuk organik, baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan pupuk kimia. Keunggulan kompos ini ialah kandungan kaliumnya yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai satu- satunya sumber K untuk tanaman. Penelitian aplikasi kompos TKS pada tanaman cabe telah dilakukan di Kabupaten Tanah Karo pada tahun 2002. Hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi kompos TKS dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabe, yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk organik (kontrol) maupun aplikasi pupuk kandang. Aplikasi 0,25 dan 0,50 kg kompos TKS dapat meningkatkan hasil cabe berturut-turut hingga 24% dan 45% terhadap perlakuan kontrol, sedangkan aplikasi pupuk kandang hanya dapat meningkatkan hasil sebesar 7% terhadap kontrol. Selain tanaman cabe, juga dilakukan penelitian menggunakan tanaman jeruk. Hasil pengamatan terhadap aplikasi kompos TKS pada produksi tanaman jeruk selama dua kali panen menunjukkan bahwa aplikasi kompos berpengaruh terhadap peningkatan produksi jeruk. Aplikasi kompos TKS hingga 30 kg dapat meningkatkan produk jeruk sebesar 49-74% dibanding kontrol tanpa kompos. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa jeruk dengan aplikasi kompos mempunyai kulit buah yang lebih mengkilap dibandingkan jeruk yang tidak diberi kompos. Hal ini diduga erat kaitannya dengan cukupnya hara kalium yang diserap tanaman, yang berasal dari kompos TKS. Bekerjasama dengan Balai Penelitian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara, PPKS pada tahun 2004 melakukan penelitian pemanfaatan kompos TKS sebagai pupuk organik untuk tanaman padi. Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Bayas dan Lubuk Rotan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara dengan menggunakan varietas padi

Page 3: Pabrik Kompos di Pabrik Sawit - litbang.pertanian.go.id Kompos di Pabrik... · Pembuatan kompos limbah pabrik sawit tidaklah rumit. Tandan kosong sawit dari PKS ... Resiko kegagalan

Ciherang dengan sistem tanam Legowo 4:1 (20cm x 10cm). Perlakuan yang diterapkan meliputi; A : pemupukan NPK (urea 160 kg/ha; SP-36 150 kg/ha; KCl 50 kg/ha); B : 2 ton kompos/ha, C : 3 ton kompos/ha, D: 4 ton kompos/ha, E : pemupukan NPK + 1 ton kompos/ha, F: pemupukan NPK + 2 ton kompos/ha, G: pemupukan NPK + 3 ton kompos/ha. Hasilnya cukup menggembirakan, dimana pemberian kompos sebanyak 4 ton/ha pada tanaman padi tanpa pupuk anorganik dapat meningkatkan produksi gabah kering giling sekitar 5% lebih tinggi dibanding jika digunakan pupuk anorganik seperti biasanya. Peningkatan produksi terbesar dicapai dengan kombinasi pupuk konvensional dan kompos sebanyak 2 ton/ha.

D r . I r . D a r n o k o , M S c d a n D r . I r . E d y S i g i t S u t a r t a , M S

Penulis dari PPKS (LRPI) Dimuat pada Tabloid Sinar Tani, 9 Agustus 2006