Panduan Kepaniteraan Klinik Bagian Interna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jkg

Citation preview

PEMERINTAH KOTA MATARAM UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM FAKULTAS KEDOKTERAN Jalan Bung Karno Raya Pagutan Jalan Unizar No. 20 Turida, Cakranegara Telp. (0370) 640774 Mataram Telp/Fax. (0370) 6175146

PENGESAHANBUKU PANDUAN SMF INTERNA

Buku Panduan SMF Interna RSUD Kota Mataram telah sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 dan diterima untuk pelaksanaan proses Kepaniteraan Klinik Dokter Muda di SMF Interna RSUD Kota Mataram

Maret 2013Mengesahkan,Diperiksa olehWa.Ka BAKORDIKRSUD Kota Mataram

dr. IING, M.ErgNIDN 0816028502

Dibuat olehKa. SMF InternaRSUD Kota Mataram

dr. Amanukarti R. Oetomo, Sp.PDNIP

DekanFakultas KedokteranUniversitas Islam Al-Azhar

dr. H. Fanani Sp.RadNIDN. 0820044501DirekturRSUD Kota Mataram

dr. H. L. Herman Mahaputra, M.KesPembina Tk. I IV/bNIP. 19681110 200112 1 003

PEMERINTAH KOTA MATARAMRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAMJalan Bung Karno Raya PagutanTelp. (0370) 640774 Mataram

KEPUTUSANDIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAMNomor :

TENTANGPEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLINIK SMFDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penatalaksanaan pendidikan klinik mahasiswa yang memanfaatkan RSUD Kota Mataram maka perlu pengelolaan secara terpadu terwujudnya rumah sakit pendidikan yang dapat memberikan pelayanan unggulan yang prima sekaligus merupakan wahana pembelajaran dalam upaya membentuk profesional yang handal, dipandang perlu adanya buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataramb. bahwa untuk memberlakukan buku panduan tersebut di RSUD Kota Mataram diperlukan SK DirekturMengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian jo.Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 19742. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 jo. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan4. Undang-undang Nomor : 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal8. Peraturan Pemerintah Nomor : 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan badan Layanan Umum9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang berlakunya Standar Pelayanan Minimal10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By laws)11. Peraturan menteri Kesehatan Nomor : 512 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Praktik Kedokteran.12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1069/Menkes/SK/XI/2008 Tentang Pedoman dan Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan.13. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2013 tentang Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Mataram.14. Keputusan Walikota Mataram Nomor : 565/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Sebagai Layanan Umum Daerah

M E M U T U S K A N :

MENETAPKANPERTAMA: memberlakukan Log Book Sebagai Mana terlampir dalam lampiran keputusan ini sebagai standarisasi pelaksanaan kepaniteraan klinik di SMF RSUD Kota Mataram;KEDUA: Dosen Pendidik Klinik di RSUD Kota Mataram harus mengaplikasikan Log Book Dokter Muda yang mengikuti proses kepaniteraan klinik di Bagiannya;KETIGA: Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pemberlakuan Log Book SMF ini menjadi tanggungjawab BAKORDIK RSUD Kota Mataram;KEEMPAT: Penanggungjawab proses kepaniteraan klinik di SMF bertanggungjawab atas pelaporan hasil ayat ketiga terhadap Direktur RSUD Kota MataramKELIMA: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam keputusan ini, akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI: MATARAMPADA TANGGAL :

DIREKTURRSUD KOTA MATARAM

dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes. Pembina Tk. I IV/bNIP. 19681110 200112 1 003

Salinan, surat keputusan ini disampaikan kepada :Yth : 1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar2. Wadir Pelayanan Medik RSUD Kota Mataram3. Wadir Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian RSUD Kota Mataram4. Wadir Umum dan Keuangan RSUD Kota Mataram5. Ketua Komite Medik, Ketua Komite Keperawatan RSUD Kota Mataram6. Ketua Satuan Pengawasan Intern RSUD Kota Mataram7. Kepala Bagian, Bidang, Sub Bagian, Seksi dan Instalasi RSUD Kota Mataram 9. Ketua SMF RSUD Kota Mataram10. Masing-masing yang bersangkutan

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.WbSegala Puji Bagi Allah yang dengan karunia dan rahmatNYA, Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Bagian Interna edisi pertama ini dapat diselesaikan.Buku ini kami susun berdasarkan Standar Kompetensi Dokter indonesia (SKDI) yang harus didapat oleh Dokter muda saat menjalani kepaniteraan klinik di SMF Interna dan berdasarkan penyakit terbanyak yang didapat di SMF Interna RSUD Kota Mataram.Kami menyadari, masih sangat banyak kekurangan dalam penulisan buku ajar ini, yang dalam waktu mendatang akan kami revisi agar menjadi lebih sempurna dan sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan buku ini. Saran dan kritikan yang membangun sangat kami harapkan dan penghargaan bagi kami.Kepada kontributor yang telah meluangkan waktu dan aktif dalam penulisan buku ajar ini, semoga Tuhan memberikan balasan berupa kebaikan bertambahnya ilmu kita semua.Wassalamualaikum Wr.Wb

Mataram, Maret 2014Ketua SMF InternaRSUD Kota Mataram

DAFTAR KONTRIBUTOR

SAMBUTAN DIREKTUR

Assalamualaikum Wr.WbSalah satu strategi pembangunan kesehatan dalam visi Indonesia sehat 2010 adalah Profesionalisme. Profesionalisme didapat antara lain melalui proses pendidikan yang menghasilkan perubahan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills) dan perilaku (attitude) serta seni (art) yang akan menjadi lebih baik.RSUD Kota Mataram adalah Rumah Sakit yang salah satu misinya adalah menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas melalui SDM yang profesional. Untuk mencapai misi tersebut, RSUD Kota Mataram melaksanakan program kepaniteraann klinik Dokter Muda bekerjasama dengan institusi pendidikan. Agar Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dapat melaksanakan fungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan, maka perlu Buku Panduan Kepaniteraan Klinik masing-masing SMF yang dapat digunakan sebagai acuann oleh semua komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, baik di Rumah Sakit maupun institusi pendidikan.Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada SMF Interna di RSUD Kota Mataram yang telah menyusun Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Bagian InternaDemikian, semoga Buku Panduan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnyaWassalamualaikum Wr.Wb

Mataram, Maret 2014DIREKTURRSUD KOTA MATARAM

dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes. Pembina Tk. I IV/bNIP. 19681110 200112 1 003

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. TUJUAN KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMLEARNING OUTCOMETarget kompetensi minimal Bagian Ilmu Penyakit Dalam untuk dokter umum:1. Mengembangkan keterampilan melakukan komunikasi untuk memperoleh data melalui wawancara terarah, interaksi klinik dengan penderita, keluarga serta teman sejawat2. Mengembangkan keterampilan kemampuan pemeriksaan fisik3. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk menentukan masalah dan melakukan penanganan awal penyakit-penyakit Bagian Ilmu Penyakit Dalam yang sering dijumpai4. Mampu membedakan keadaan darurat dan bukan darurat pada kasus-kasus Bagian Ilmu Penyakit Dalam 5. Mengembangkan keterampilan dalam menentukan masalah, interpretasi pemeriksaan fisik dan penunjang, rencana pengelolaan yang tepat dengan pola pendekatan yang komprehensif dan terpadu6. Melakukan penanganan pendahuluan, menstabilkan keadaan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri dan melakukan rujukan 7. Menetapkan bentuk dan melakanakan kerjasama yang serasi dan efektif antara dokter dan berbagai unsur masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan8. Mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip Evidence Based Medicine dalam setiap pengambilan keputusan klinik9. Mengembangkan dan menerapkan aspek etika dan medikolegal dalam setiap sikap dan tindakan.

PEDOMAN KEPANITERAAN

KETENTUAN KHUSUS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM1. Lama Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam adalah 10 minggu. Minggu pertama dipergunakan untuk orientasi dan pengenalan, sedangkan minggu terakhir dipergunakan untuk ujian sumatif2. Jumlah Dokter muda yang diterima di Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam mengikuti rasio yang berlaku yaitu maksimal 1 (satu) banding 5 (lima) artinya satu dosen pembimbing klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam maksimal dapat membimbing lima Dokter muda di Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam3. Pada hari pertama Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam semua Dokter muda diberikan pengarahan di tempat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam di RS masing-masing4. Minggu ke 10 (Senin Jumat) semua Dokter muda menjalani ujian lisan kepaniteraan klinik di RS masing-masing.5. Minggu ke 10 (Sabtu) kembali ke FK UNIZAR untuk menjalani ujian tertulis MCQ Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Adapun bentuk ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) disepakati bersama6. Setiap kelompok memilih ketua dan wakil ketua yang membantu koordinator kepaniteraan klinik untuk lancarnya proses pendidikan7. Dokter muda dipimpin ketua kelompok wajib melapor kepada kepala bagian Ilmu Penyakit Dalam dimana kepaniteraan klinik berlangsung8. Setiap Dokter muda diwajibkan mengikuti jadwal kepaniteraan yang telah ditentukan9. Setiap Dokter muda selama Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam wajib mengikuti dan menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut:a. Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX) minimal 2 kali per orangb. Direct Observation Of Procedural Skills (DOPS) minimal 2 kali per orangc. Case Based Discussion (CBD) minimal 2 kali per orangd. Journal Reading minimal 1 kali per kelompoke. Penyuluhan dan Edukasi minimal 1 kali per kelompok10. Dokter muda yang tidak hadir harus menyerahkan surat izin beserta keterangan sebab ketidakhadiran untuk dijadikan pertimbangan koordinator klinik. Dokter muda yang tidak hadir 3 hari berturut-turut tanpa keterangan yang jelas dianggap mengundurkan diri dari kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam.11. Dokter muda yang tidak hadir selama 7 hari baik berturut-turut maupun tidak berurutan dengan atau tanpa keterangan yang jelas, tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir dan wajib mengulang Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam.

JENIS TINDAKAN INDISIPLINERa. Terlambat masuk lebih dari 30menitb. Absen lebih dari 2 hari berturut-turut atau total 2 hari dalam masa kepaniteraan c. Absen dari tugas jagad. Absen karena sakit/ijin dan tidak dapat menunjukan surat keterangan sakit dari dokter /tanpa surat kepada Koordinator Pendidikan SMFe. Melakukan tindakan pemalsuan tandatangan Pembimbing, Penguji, Dokter Ruangan, Dokter Jagaf. Melakukan tindakan pemalsuan lain sehubungan dengan ketentuan persyaratan yang wajib dipenuhi DM selama menjalani kepaniteraan klinikg. Melakukan hal-hal asusila dilingkungan RS Pendidikan selama dalam masa kepaniteraan yang bersangkutan

JENIS SANKSI YANG DIBERIKANa. Untuk tindakan indisipliner poin a-d dilakukan teguran secara lisan, kemudian yang bersangkutan diwajibkan mengganti jumlah hari absen, agar dapat mengikuti ujian akhir kepaniteraann klinikb. Bila tindakan indisipliner diulang kembali akan dilakukan teguran tertulis dari koordinator kepaniteraan klinik ke Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azharc. Tindakan indisipliner e-g langsung dilakukan tegura tertulis dari Koordinator Kepaniteraan Klinik Ke Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

KOMPETENSI

TINGKAT KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN (Level of Competence)1) BERDASARKAN JENIS PENYAKIT Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskanLulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujukLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, danmerujuk 3A. Bukan gawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.3B. Gawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secaramandiri dan tuntas Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas. 4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter 4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A

2) BERDASARKAN KETERAMPILAN KLINIKTingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskanLulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikanLulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisiLulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiriLulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.4A.Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter4B.Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi tertinggi adalah 4A.

PELAKSANAAN TUGAS1. Untuk mendapatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang cukup, maka Dokter Muda menjalani kepaniteraan di Bagian Bedah selama 10 minggu yang terbagi dalam masa kerja:a. Ruangan selama 2 minggub. Poliklinik selama 5 mingguc. IGD selama 2 minggud. Ujian Pasien 1 minggu 2. Dokter Muda diwajibkan tugas jaga bergilir, meliputi:a. Tugas jaga ruanganb. Tugas jaga poliklinikc. Tugas jaga IGD

Pelaksanaan Tugas1. Di RuanganMembuat Dokumen Medik Kesehatan (DMK) Dokter Muda lengkap dari setiap pasien baru berdasarkan pemeriksaan fisik yang teliti. DMK harus selesai dalam waktu 1x24 jam. DMK ini diteliti, dikoreksi, dan didiskusikan dengan Dosen Pendidik Klinik. Tiap DMK dianggap telah diteliti apabila ada tandatangan/paraf Dosen pendidik Klinika. Dokter Muda wajib melakukan SOAP pasien rawat inap, dimulai jam 06.00 pagi. SOAP adalah kegiatan belajar mendiagnosa pasien, merencanakan pengobatan, pemeriksaan penunjang yang perlu, edukasi pasien dan keluarga, serta evaluasi perkembangan pasien selama dalam perawatan.b. Dokter Muda yang bertugas di Ruangan harus menguasai permasalahan tiap-tiap pasien yang di SOAP, seperti; daftar masalah, pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan atau yang akan diusulkan, pengobatan, riwayat alergi obat dan lain sebagainyac. Menyertai visite Dosen Pendidik Klinik dan aktif diskusi dengan Dosen pendidik Klinikd. Mempelajari dan melakukan tindakan sesuai dengan daftar kompetensi e. Menyerahkan sebanyak 1 sampai 2 DMK legkap yang telah dibuat dan ditandatangani/paraf Dokter muda dan Dosen Pendidik Klinik kepada BAKORDIKf. Melakukan Bed Side Teaching dan DOPS atas pengawasan dan penilaian Dosen Pendidik Klinik

2. Di Poliklinika. Membuat DMK poliklinik singkat tentang hal-hal yang penting dari pasien serta mengusulkan pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk penegakan diagnosisb. Menyusun rencana pengobatan pasienc. Mengusulkan rencana tindak lanjutd. Melakukan BED SIDE Teaching atas pengawasan dan bimbingan Dosen Pendidik Klinik serta mendiskusikan dengan Dosen Pendidik Klinike. Menyerahkan lembar penilaian BED SIDE Teaching yang sudah ditandatangani dan diberikan nilai oleh Dosen Pendidik Klinik kepada BAKORDIK

3. Tugas jagaa. Tugas jaga Instalasi Gawat daruratDiatur secara bergilir untuk mendampingi dokter jaga IGD yang bertugas diluar jam kerja. Hasil pemeriksaan pasien ditulis di lembar DMK dan dicatat di buku jaga Dokter Muda.b. Tugas jaga ruanganDilakukan secara bergiliran diluar jam kerja. Tugas utamanya ialah mengawasi keadaan gawat yang timbul diruangan dibawah pengawasan dokter jaga dan dosen pendidik klinik. Semua kegiatan selama tugas jaga diruangan dilaporkan dalam buku jaga dokter muda ruangan.c. Semua tugas jaga dilaporkan dalam laporan pagi yang diatur oleh masing-masingd. Semua tindakan di ruangan terdokumentasi dalam lembaran laporan khusus per pasien dan ditandatangani oleh dokter jaga/ Dosen Pendidikk Klinik serta Dokter Muda yang bertanggungjawabe. Membuat status semua pasien baru pada lembar DMK dann buku jaga serta melaporkan pada morning reportf. Apabila ada Dokter Muda yang berhalangan jaga, ketua kelompok mengatur penggantig. Jadwal jaga diatur oleh kesepakatan kelompok

TUGAS AKADEMIK

1. BEDSIDE TEACHING

Briefing, Expectation,Demonstrations,Spesific feedback,Inclution microskill,Debriefing andEducationa. Metode pembelajaran:Bedside teaching merupakan komponen essensial dari clinical training sudah dilakukan sejak lama. Dalam pendidikan klinis pasien merupakan guru, seperti yang diungkapkan oleh Wiliam Osler 1903: no teaching without the patient for a text, and the best teaching is often that taught by the patient himself (Bliss, 1999). Keuntungan dari bedside teaching adalah memberikan kesempatan kepada Dokter Muda untuk menggunakan semua pancaindera mereka (pendengaran, penglihatan, penghidu dan peraba) untuk mempelajari pasien dan permasalahannya. Karakteristik inilah yang akan membantu Dokter Muda untuk mengingat situasi klinik dalam pembelajaran. Rangkaian kegiatan bedside teaching merupakan siklus pembelajaran di klinik yang mengacu pada Clinical learning cycle : 1) Tahap Preparation: Tahap preparation (persiapan) merupakan area yang sangat membutuhkan perhatian serius sebelum peserta didik berhadapan langsung dengan pasien. Di program pendidikan profesi dokter (undergraduate programe) tahap persiapan ini dapat diisi dengan pemberian bekal ketrampilan di skills lab. 2) Tahap Briefing:Tahap briefing perlu dilakukan sebelum melihat pasien langsung (clinical interaction), tahap ini merupakan pengorganisasian kegiatan lebih lanjut. Pada tahap ini dibuat perencanaan mengenai apa yang dapat mereka pelajari selama berinteraksi dengan pasien beserta karakteristik penyakitnya. 3) Tahap Clinical Encounter:Pada tahap ini, peserta didik akan berinteraksi langsung dengan pasien. Fase ini memiliki pengaruh paling kuat terhadap pembelajaran karena mereka akan mendapatkan pengalaman yang jelas tentang penyakit dan karakteristiknya. 4) Tahap Debriefing:Tidak semua peserta didik memahami apa yang terjadi pada fase clinical exposure. Debriefing berfungsi untuk mereview apa yang terjadi selama berinteraksi dengan pasien: apa yang dilihat, didengar dan dirasakan? bagaimana data ini diintepretasikan? apa yang dapat dipelajari dari pasien ini? Oleh karenanya peran dari pembimbing klinik sangat diperlukan untuk menyadarkan mereka tentang apa yang sebenarnya terjadi pada pasien berdasarkan hasil temuan pemeriksaan fisik, laboratorium, ekspresi wajah pasien, dan lain lain. Tempat pelaksanaan tahap debriefing dapat dilakukan jauh dari pasien, terutama untuk mendiskusikan permasalahan pasien lebih rinci.

Pada bedside teaching, dianjurkan untuk menggunakanfive-step micro skills model. Urutan langkah-langkah tersebut adalah :1) Get commitmentPada tahap ini pembimbing klinik berusaha membuat dokter muda mawas diri terhadap informasi/data pasien yang sudah mereka dapatkan serta bagaimana mengintepretasikan data/informasi tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah meminta dokter muda untuk membacakan status pasien yaitu hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang yang terdapat dalam medical record. Kemudian pembimbing klinik mengajukan pertanyaan misalnya : Menurut anda apa yang terjadi pada pasien ini? Dari hasil foto CT- Scan ini kira-kira penyulit apa yang akan muncul?. Apa rencana yang akan anda lakukan kepada pasien ini? 2) Probe for supporting evidence Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap pengetahuan yang sudah mereka peroleh. Cara untuk mengetahui tingkat pemahaman adalah dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat klarifikasi terkait dengan pernyataan yang dikemukakan oleh dokter muda. Dalam hal ini pembimbing klinik menanyakan data-data apa saja yang mendukung pernyataan dokter muda.

3) Reinforce what was done right Pemberian feedback positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dokter muda dalam menangani pasien maupun dalam mengemukakan pendapat. 4) Help Learner identify and give guidance about omissions and errors Pada langkah ini, pembimbing klinik membantu mahasiswa untuk mengidentifikasi kesalahan yang telah dilakukan oleh dokter muda yaitu dengan menunjukkan kesalahan yang dilakukan oleh dokter muda. Tujuannya adalah supaya kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Namun demikian dalam menyampaikan feed back (komentar) sebaiknya tidak terkesan menyalahkan. 5) Teach general rules Memberitahu dokter muda mengenai apa yang biasanya terjadi terkait dengan kasus (penyakit) yang dialami oleh pasien dapat memberi masukan kepada dokter muda yang masih sedikit memiliki pengalaman klinik. Masukan/informasi tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh peserta didik dalam mengelola pasien

2. DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILLSKeterampilan klinik dalam kurikulum berbasis kompetensi sangat penting dan telah diajarkan dilaboratorium keterampilan klinik/skills lab selama Dokter Muda menjalani perkuliahan sebagai mahasiswa ditahap pembelajaran akademik dikampus.Pada kepaniteraan klinik, Dokter Muda mengaplikasikan apa yangg sudah didapat dilaboratorium keterampilan klinik/skills lab kepada pasien nyata dibawah pengawasan dari dosen pembimbing klinik atau Dokter Muda dapat melihat terlebih dahulu prosedural skills yang dilakukan oleh pembimbing klinik kemudian melakukannya baik dibawah pengawasan maupun secara mandiri atas sepengetahuan pembimbing klinik.

3. TUTORIAL KLINIKTutorial atau diskusi kelompok kecil memerlukan peran aktif dari Dokter Muda. Dosen pembimbing klinik berperan sebagai tutor yang bertugas untuk membimbing dan mengarahkan diskusi. Sedangkan Kasus pasien nyata yang dijumpai di klinik merupakan topik pemicu diskusi. Langkah-langkah dalam tutorial klinik : Langkah 1. Dokter Muda Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pasien, dengan jalan melakukan dan mencatat hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (pasien lama) atau pada pasien baru; anamnesa, pemeriksaan fisik dan rencana pengelolaan pasien selanjutnya. Dibuat dalam bentuk makalah dan dipresentasikan. Dokter Muda yang mempresentasikan bertindak sebagai ketua kelompok, sementara anggota kelompo lain sebagai peserta diskusi atas permasalahan yang dipresentasikan. Peserta diskusi mengajukan pertanyaan klinis terkait. Pembimbing klinik bertindak sebagai fasilitator dan menilai presentan berdasarkan formulir CBD (Case Based Discussion), sementara peserta diskusi akan dinilai keaktifan dan inisiatif dalam diskusi. Langkah 2. Melakukan brainstorming untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi pasien dengan menggunakan prior knowledge. Langkah 3. Menyusun penjelasan secara skematis dan menentukan learning issues Langkah 4. Belajar Mandiri untuk memperoleh jawaban learning issue yang telah ditetapkan bersama. Diutamakan menggunakan prinsip evidence based medicine. Langkah 5. Jabarkan temuan informasi yang diperoleh saat melakukan belajar mandiri. Sintesakan dan diskusikan dengan sesama anggota kelompok untuk menyusun penjelasan secara menyeluruh dan pemecahan permasalahan. Kegiatan tutorial klinik ini dilakukan dalam dua sesi; langkah 1-3 dilakukan pada sesi pertama dan langkah 5 dilakukan pada sesi ke 2.

4. PENYULUHANKegiatan ini dapat diadakan di bangsal maupun di public area rumah sakit maupun sarana kesehatan lain yang sifatnya melibatkan banyak orang. Adapun komponen yang dinilai adalah penguasaan materi penyuluhan/edukasi, tehnik komunikasi, kemampuan memberi edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat, media penyuluhan yang digunakan, profesional behaviour. Penyuluhan/edukasi dilakukan berkelompok, untuk stase besar dilakukan minimal 2 kali/kelompok sedangkan stase kecil/mikro minimal 1kali/kelompok

5. JOURNAL READINGJurnal ilmiah yang dipakai dapat berbahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris. Jurnal yang diambil adalah jurnal terbaru atau maksimal 10 (sepuluh) tahun terakhir. Journal Reading dilakukan berkelompok, untuk stase besar dilakukan minimal 2 kali/kelompok sedangkan stase kecil/mikro minimal 1kali/kelompok

FORMULIR Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise)BAKORDIK FK UNIZAR RSU KOTA MATARAM

LEMBAR PENILAIAN FORMATIFDokter Muda : .......................................................................NIM : ....................................................................... Evaluasi ke : E1 E2 E3Situasi Ruangan : Rawat JalanIGDRawat Inap Lain-lainProblem Pasien: ...............................................................................................................Pasien : ...................... Umur .................. Jenis Kelamin : L P Harap dinilai area kompetensi dibawah ini menggunakan angka 10-100

KOMPONEN KOMPETENSI

1. Kemapuan Anamnesis ( tidak diobservasi)2. Kemapuan Pemeriksaan Fisik( tidak diobservasi)3. Keputusan klinis/ Diagnosis( tidak diobservasi)4. Kemapuan merencanakan pengelolaan pasien.( tidak diobservasi)5. Kemapuan Konseling( tidak diobservasi)6. Organisasi/efisiensi waktu( tidak diobservasi)7. Kualitas Humanistik/ Profesionalisme( tidak diobservasi)8. Kompetensi klinis keseluruhan ( tidak diobservasi)

NILAIKETERANGAN

0 44 : Jauh di bawah kompetensi yang diharapkan. 45-65 : mendekati kompetensi yang diharapkan. 66-75 : sesuai dengan komptensi yang diharapkan 76-100 :Melampaui kompetensi yang diharapkan

Nilai Rata-rata:

UMPAN BALIK TERHADAP PERFORMANCE DOKTER MUDAPositif feedbackAspek yang perlu diperbaiki

Tanggal , ................................................

Dosen Pembimbing Klinik

(............................................) Dokter Muda

(...............................................)

FORMULIR DIRECT OBSERVATION OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS)BAKORDIK FK UNIZAR RSU KOTA MATARAM

LEMBAR PENILAIAN FORMATIFDokter Muda : .......................................................................NIM : ....................................................................... Evaluasi ke : E1 E2 E3Situasi Ruangan : Rawat JalanIGDRawat Inap Lain-lainProblem Pasien: ...............................................................................................................Pasien : ...................... Umur .................. Jenis Kelamin : L P Harap dinilai area kompetensi dibawah ini menggunakan angka 10-100

KOMPONEN KOMPETENSI

1. Memahami indikasi, anatomi dan teknik prosedur tindakan medik ( tidak diobservasi)2. Mendapatkan informed consent ( tidak diobservasi)3. Melakukan persiapan pre-procedural ( tidak diobservasi)4. Teknik Aseptik dan Antiseptik ( tidak diobservasi)5. Memberikan analgesik dan anestesi yang aman. ( tidak diobservasi)6. Teknik prosedur tindakan medik ( tidak diobservasi)7. Pengelolaan pasca tindakan medik ( tidak diobservasi)8. Kemampuan berkomunikasi ( tidak diobservasi)9. Profesionalisme ( tidak diobservasi)10. Kemampuan melakukan tindakan medik secara keseluruhan ( tidak diobservasi)

NILAIKETERANGAN

0 44 : Jauh di bawah kompetensi yang diharapkan. 45-65 : mendekati kompetensi yang diharapkan. 66-75 : sesuai dengan komptensi yang diharapkan 76-100 :Melampaui kompetensi yang diharapkan

Nilai Rata-rata:

UMPAN BALIK TERHADAP PERFORMANCE DOKTER MUDAPositif feedbackAspek yang perlu diperbaiki

Tanggal , ................................................ Dosen Pembimbing Klinik

(............................................) Dokter Muda

(...............................................)

FORMULIR CASE BASED DISCUSSION (CBD)BAKORDIK FK UNIZAR RSU KOTA MATARAM

LEMBAR PENILAIAN FORMATIFDokter Muda : .......................................................................NIM : ....................................................................... Evaluasi ke : E1 E2 E3Situasi Ruangan : Rawat JalanIGDRawat Inap Lain-lainProblem Pasien: ...............................................................................................................Pasien : ...................... Umur .................. Jenis Kelamin : L P Harap dinilai area kompetensi dibawah ini menggunakan angka 10-100

KOMPONEN KOMPETENSI

1. Kemampuan membuat catatan medis ( tidak diobservasi)2. Clinical assessment ( tidak diobservasi)3. Investigasi dan rujukan ( tidak diobservasi)4. Terapi ( tidak diobservasi)5. Follow-up dan rencana pengelolaan selanjutnya ( tidak diobservasi)6. Kemampuan dalam memimpin diskusi kelompok ( tidak diobservasi)7. Professionalisme ( tidak diobservasi)8. Penilaian klinik & Diskusi secara keseluruhan (overall clinical judgement) ( tidak diobservasiNILAIKETERANGAN

0 - 44 : Jauh di bawah kompetensi yang diharapkan. 45-65 : mendekati kompetensi yang diharapkan. 66-75 : sesuai dengan komptensi yang diharapkan 76-100:Melampaui kompetensi yang diharapkan

Nilai Rata-rata:

UMPAN BALIK TERHADAP PERFORMANCE DOKTER MUDAPositif feedbackAspek yang perlu diperbaiki

Tanggal , ................................................

Dosen Pembimbing Klinik

(............................................) Dokter Muda

(...............................................)

FORMULIR PENYULUHAN/EDUKASIBAKORDIK FK UNIZAR RSU KOTA MATARAM

LEMBAR PENILAIAN FORMATIFNama : .............................................................................................................: ............................................................................................................: .............................................................................................................Judul : .............................................................................................................Bagian/tempat: .............................................................................................................

Komponen yang dinilai

Nilai

Keterangan

Penguasaan materi

0 - 44

45-65

66-75

76-100:

:

:

:Jauh di bawah kompetensi yang diharapkan Mendekati kompetensi yang diharapkan Sesuai dengan kompetensi yang diharapkanMelampaui kompetensi yang diharapkan

Teknik komunikasi/ bahasa jelas dan mudah di mengerti

Kemampuan memberi edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat

Media penyuluhan yang digunakan

Profesional Behaviour

Nilai Rata-rata = Jumlah nilai : 5

UMPAN BALIK TERHADAP PERFORMANCE DOKTER MUDAPositif feedbackAspek yang perlu diperbaiki

Tanggal , ................................................ Dosen Pembimbing Klinik

(............................................) Dokter Muda

(...............................................)

FORMULIR JOURNAL READINGBAKORDIK FK UNIZAR RSU KOTA MATARAM

LEMBAR PENILAIAN FORMATIFNama : .............................................................................................................: ............................................................................................................: .............................................................................................................Judul Jurnal : .............................................................................................................Bagian/tempat: .............................................................................................................

Komponen yang dinilai

Nilai

Keterangan

Memahami dan penguasaan isi jurnal 0 - 44

45-65

66-75

76-100:

:

:

:Jauh di bawah kompetensi yang diharapkan Mendekati kompetensi yang diharapkan Sesuai dengan kompetensi yang diharapkanMelampaui kompetensi yang diharapkan

Penguasaan Metodologi Penelitian

Kemampuan mengkritis jurnal

Tampilan presentasi/media

Profesional Behaviour

Nilai Rata-rata = Jumlah nilai : 5

UMPAN BALIK TERHADAP PERFORMANCE DOKTER MUDAPositif feedbackAspek yang perlu diperbaiki

Tanggal , ................................................ Dosen Pembimbing Klinik

(............................................) Dokter Muda

(...............................................)

B. METODE PENILAIAN (ASSESSMENT)Metode pembelajaran dan penilaian yang dilakukan di Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam adalah sebagai berikut:Penilaian Formatif:1. Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX)2. Direct Observation Of Procedural Skills (DOPS)3. Case Based Discussion (CBD)4. Journal Reading5. Penyuluhan dan EdukasiPenilaian Sumatif:1. Objective Structured Clinical Examination (OSCE)2. Ujian tertulis3. Ujian lisan Tabel Assessment Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam:JENIS PENILAIANMETODEFREKUENSIBOBOT

Penilaian FormatifMini CEX2 kali

60%

DOPS2 kali

CBD2 kali

Journal Reading1 kali (kelompok)

Penyuluhan dan edukasi1 kali (kelompok)

Penilaian SumatifOSCE dan atau ujian tertulis dan atau ujian lisan1 kali40%

Penilaian Profesional Behaviour Sufficient / un sufficient

C. HASIL PENILAIAN BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMPETUNJUK PENGISIAN:1. Diisi oleh Dosen Pembimbing Klinik atau Staf Administrasi dan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing Klinik2. Lembar Hasil Penilaian ini merupakan RESUME dari Penilaian yang telah didapat Dokter Muda selama menempuh Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam3. Adapun Lembar Penilaian harian (Sumatif, Formatif, Kondite) terpisah dari Buku Petunjuk ini dan masing-masing terdiri dari 3 rangkap;1) Untuk FK UNIZAR2) Untuk RS Pendidikan3) Untuk Arsip Dokter MudaLembar Penilaian dapat diambil di Sekretariat Bersama RS Pendidikan Utama atau Kepala Bagian RS Jejaring masing-masing4. KONVERSI NILAI:a. Bobot Nilai: FORMATIF60% SUMATIF40%b. Konversi nilai angka ke nilai huruf:Nilai HurufNilai Angka

A >76

B 66-75

C 56-65

D 45-55

E