73
BUKU PEDOMAN Di Kepolisian Republik Indonesia LABORATORIUM HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012/2013 0

Panduan Magang Di Kepolisian12-13

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfffadsfdccfsadfdd

Citation preview

PROJECT PROPOSAL

BUKU PEDOMAN

Di Kepolisian Republik Indonesia

LABORATORIUM HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012/2013

A. Dasar PemikiranDalam rangka memberikan bekal ketrampilan dan kemahiran Hukum bagi para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, sebagaimana kebutuhan Kurikulum yang dikembangkan, maka setiap mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, diwajibkan untuk menempuh Mata Kuliah Magang dengan bobot 2 SKS. Tujuan utama dari penyelenggaraan Mata Kuliah Magang dimaksud adalah memberikan bekal pengetahuan praktis terhadap praktik hukum dalam upaya membangun keutuhan perspektif para mahasiswa. Dimana program ini dilaksanakan sesuai dengan minat mahasiswa yang disesuaikan dengan instansi yang dipilihnya. Salah satu yang menjadi tempat magang penting dalam Fakultas Hukum adalah instansi Kepolisian Republik Indonesia. Sesuai dengan bidangnya, lokasi magang ini sangat sesuai bagi calon-calon sarjana hukum yang ingin lebih dalam memahami kinerja Kepolisian dalam praktiknya.

Adapun sejarah Polri yang diawali dari kemandirian Polri sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara arif sebagai tahapan untuk mewujudkan Polri sebagai abdi negara yang profesional dan dekat dengan masyarakat, menuju perubahan tata kehidupan nasional kearah masyarakat madani yang demokratis, aman, tertib, adil dan sejahtera. Kemandirian Polri dimaksud bukanlah untuk menjadikan institusi yang tertutup dan berjalan serta bekerja sendiri, namun tetap dalam kerangkan ketata negaraan dan pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh termasuk dalam mengantisipasi otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No.25 tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Pengembangan kemampuan dan kekuatan serta penggunaan kekuatan Polri dikelola sedemikian rupa agar dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Polri sebagai pengemban fungsi keamanan dalam negeri. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah memberikan rasa aman kepada negara, masyarakat, harta benda dari tindakan kriminalitas dan bencana alam. Upaya melaksanakan kemandirian Polri dengan mengadakan perubahan-perubahan melalui tiga aspek yaitu:

Aspek Struktural: Mencakup perubahan kelembagaan Kepolisian dalam Ketata negaraan, organisasi, susunan dan kedudukan.

Aspek Instrumental: Mencakup filosofi (Visi, Misi dan tujuan), Doktrin, kewenangan,kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek.

Aspek kultural: Adalah muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekrutmen, sistem pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran, sistem operasional.

Berkenaan dengan uraian tugas tersebut, maka Polri akan terus melakukan perubahan dan penataan baik di bidang pembinaan mau pun operasional serta pembangunan kekuatan sejalan dengan upaya Reformasi.B. Ruang Lingkup

Polri adalah salah satu instansi yang sah untuk menegakkan hukum di Indonesia. Sebagai konsekuensi logis Polri harus mampu mengikuti standart nilai kemanusiaan yang disiapkan oleh institusi Kepolisian yang berlaku di seluruh dunia.Berikut ini adalah Visi dan Misi Kepolisian Republik Indonesia dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Undang-undang:VISI POLRI :Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera. MISI POLRI :Berdasarkan uraian Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polri kedepan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis.

2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship).

3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.

4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat

6. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan.

7. Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi.

8. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhineka tunggal ika.

Adapun beberapa satuan dalam system Kepolisian Republik Indonesia, diantaranya yaitu :

1. Bagbinamitra

Satuan ini bertugas menciptakan situasi dan kondisi masyarakat yang mampu menolak, menangkal, mencegah dan menanggulangi terjadinya gangguan. Kamtibnas selalu mengusahakan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlakusebagai bentuk keikutsertaan masyarakat dalam Binkamtibmas. Selain itu satuan ini juga berfungsi sebagai juru penerang dan penyuluh dalam membangun kemitraan dengan masyarakat melalui kegiatan membimbing, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam Binkamtibmas.

2. Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK)

SPK bertugas memberikan pelayanan kepolisian kepada warga masyarakat yang membutuhkan, dalam bentuk penerimaan dan penanganan pertama laporan atau pengaduan, pelayanan permintaan bantuan, penjagaan markas termasuk penjagaan tahanan dan pengamanan barang bukti yang berada di Mapolres dan penyelesaian perkara ringan atau perselisihan antar warga, sesuai ketentuan hukum dan peraturann atau kebijakan dalam organisasi POLRI.

3. Sat ReskrimMerupakan unsur pelaksana utama Polres yang berada di bawah Kapolres. Bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, dengan memberikan pelayanan/perlindungan khusus kepada korban/pelaku, remaja, anak dan wanita, serta menyelenggarakan fungsi identifikasi, baik untuk kepentingan penyidikan maupun pelayanan umum dan menyelenggarakan koordinasi dan pengawasan operasional dan administrasi penyidikan PPNS, sesuai ketentuan hukum dan perundang-undangan.

4. Sat Intelkam

Merupakan unsur pelaksana utama Polres yang berada di bawah Kapolres, dipimpin oleh Kepala Satuan Intelijen Keamanan (Kasat Intelkam). Bertugas menyelenggarakan/membina fungsi intelejen dibidang keamanan dan pemberian pelayanan dalam bentuk surat izin/keterangan yang menyangkut orang asing, senjata api dan bahan peledak, kegiatan social/politik masyarakat dan surat keterangan rekaman kejahatan (SKRK/Criminal Record) kepada warga masyarakat yang membutuhkan serta melakukan pengawasan/pengamanan atas pelaksanaannya.

Dalam melaksanakan tugasnya , Sat Intelkam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

Pembinaan fungsi intelejen dalam bidang keamanan, termasuk persandian dan kegiatan lain yang menjadi tugas Sat Intelkam dalam lingkungan Polres

Penyelenggaraan kegiatan operasional intelijen keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (Early Detection) dan peringatan dini (Early Warning) termasuk melalui pemberdayaan seluruh personel dalam mengemban fungsi intelijen

Pengumpulan, penyimpanan dan pemutakhiran biodata tokoh formal atau informal organisasi social/masyarakat/politik/pemerintah

Penyelenggaraan dokumentasi dan penganalisaan terhadap perkembangan lingkungan strategic serta penyusunan produk intelijen baik untuk kepentingan pimpinan maupun untuk mendukung kegiatan operasional intelijen

Penyusunan perkiraan intelijen keamanan dan penyajian hasil analisis setiap perkembangan yang perlu mendapat perhatian pimpinan.

5. Sat Narkoba adalah unsur pelaksana utama Polres tipe A1A2B1 yang merupakan pemekaran dari satreskrim dan berada di bawah Kapolres. Bertugas menyelenggarakan/membina fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dan obat berbahaya (narkoba), termasuk penyuluhan dan pembinaan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban/ penyalahgunaan narkoba. Sat Narkoba dipimpin oleh Kepala Sat Narkoba (Kasat Narkoba), bertanggung jawab pada Kapolres.

6. Sat Samapta

Kasat Samapta adalah unsur pelaksana pada tingkat Mapolres yang bertugas memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan fungsi Samapta dilingkungan Polres serta menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi tersebut yang bersifat terpusat pada tingkat wilayah/ anatar polsek dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas operasional pada tingkat POLRES dan jajarannya.

7. Sat Lantas

Kasat lantas adalah unsure pelaksana pada tingkat Mapolres yang bertugas memberikan bimbingan tehnis atas pelaksanaan fungsi lalu lintas dilingkungan Polres serta menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi tersebut yang bersifat terpusat pada tingkat wilayah/ anatar polsek dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas operasional pada tingkat POLRES. Beberapa fungsi diantaranya yaitu :

Memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan fungsi lalu lintas pada tingkat Polres

Menyelenggarakan administrasi registrasi/identifikasi kendaraan bermotor yang dipusatkan pada tingkat Mapolres

Menyelenggarakan dan pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerjasama lintas sektoral, pendidikan masyarakat dan pengkajian masalah dibidang lalu lintas

Penyelenggaraan operasi kepolisian dibidang lalu lintas dalam rangka penegakan hukum dan ketertiban lalulintas

Menyelenggarakan administrasi operasi termasuk pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data baik yang berkenaan dgn aspek pembinaan maupun pelaksanaan fungsinya.

C. Tujuan Magang Adapun beberapa tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan program magang di Instansi Kepolisian Republik Indonesia berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, diantaranya yaitu :

Target:

1. Mahasiswa mengetahui Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang meliputi : (Pasal 13)a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

Luaran :

Mahasiswa memahami cara polisi dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

Metode :

Mengamati tugas Kepolisian dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

Mengikuti jalannya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat oleh Kepolisian

Diskusi tentang tugas polisi dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakatb. Menegakkan hukum

Luaran :

Mahasiswa mengetahui cara polisi dalam menegakkan hukum

Metode :

Penelusuran informasi tentang tugas polisi dalam penegakan hukum

Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan penegakkan hukum

Mengikuti tugas polisi dalam pelaksanaan penegakkan hukum

Diskusic. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Luaran :

mahasiswa memahami cara memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Metode :

Penelusuran informasi tentang tugas polisi dalam perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Pengamatan terhadap tugas polisi dalam perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Mengikuti pelaksanaan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

diskusi2. Mahasiswa mengetahui tugas pokok sebagaimana disebutkan dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia: (Pasal 14)a. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

Luaran :

Mahasiswa memahami dan mengetahui cara pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan

Metode :

Penelusuran informasi tentang tugas polisi terhhadap keamanan masyarakat

Pengamatan terhadap pelaksanaan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat

Mengikuti pelaksanaan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat

Diskusi b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;

Luaran :

Mahasiswa memahami cara polisi dalam menyelenggarakan kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;

Metode :

Pengamatan terhadap pelaksanaan tugas polisi dalam menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan

Mengikuti pelaksanaan menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan

Diskusi c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui dan memahami cara polisi dalam membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;

Metode :

Penelusuran informasi tata cara pembinaan polisi terhadap masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan

Pengamatan cara polisi dalam membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan

Mengikuti pelaksanaan pembinaan polisi terhadap masyarakat

Diskusi d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional;

Luaran :

Mahasiswa memahami tata cara pembinaan hukum nasional

Metode :

Membantu kegiatan polisi dalam hal pembinaan hukum nasional

Ikut serta dalam kegiatan polisi dalam hal pembinaan hukum nasional

Diskusi tentang muatan dalam pembinaan hukum nasional

Mengamati pelaksanaan pembinaan hukum nasional

e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui dan memahami cara polisi dalam memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum

Metode :

Pengamatan tugas polisi dalam memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum

Mengikuti pelaksanaan pemelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum

Diskusi tentang tugas polisi dalam memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum

f. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;

Luaran :

Mahasiswa memahami cara melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

Metode :

Pengamatan terhadap pelaksanaan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

Mengikuti jalannya pelaksanaan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

Diskusi g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;

Luaran :

Mahasiswa menguasai teknik penyidikan dan penyelidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;

Metode :

Penelusuran informasi tentang proses penyidikan dan pnyelidikan

Pengamatan terhadap proses penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya

Mengikuti pelaksanaan proses penyelidikan dan penyidikan

Diskusi tentang taktik dan strategi dalam melakukan penyidikan dan penyelidikan

h. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui dan memahami teknik identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;

Metode :

Penelusuran informasi tentang tugas identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian

Pengamatan terhadap proses identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;

Mengikuti pelaksanaan proses identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian

Diskusi i. mahasiswa mengetahui metode perlindungan keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;

Luaran :

Mahasiswa memahami cara perlindungan keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia

Metode :

Penelusuran informasi tentang metode perlindungan keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana

Pengamatan terhadap cara perlindungan keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia

Mengikuti jalannya proses perlindungan keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan

Diskusi

j. mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk pelayanan terhadap kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui dan memahami mekanisme pelayanan terhadap kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang;

Metode :

Penelusuran informasi tentang bentuk-bentuk pelayanan terhadap kepentingan warga masyarakat

Pengamatan terhadap proses pelayanan kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang

Mengikuti jalannya proses pelayanan kepentingan warga masyarakat

Diskusi

k. mahasiswa mengetahui bentuk pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian

Luaran :

Mahasiswa memahami mekanisme pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian

Metode :

Pengamatan terhadap proses pelayanan kepada masyarakat

Mengikuti jalannya pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat

Diskusi tentang bentuk pemberian pelayanan kepada masyarakat

3. Mahasiswa mengetahui tugas polisi dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum berwenang: (Pasal 15)a. menerima laporan dan/atau pengaduan;

Luaran :

Mahasiswa memahami mekanisme tugas polisi dalam menerima laporan dan/atau pengaduanMetode:

Pengamatan terhadap tugas polisi untuk menerima laporan dan/atau pengaduan

Mengikuti pelaksanaan tugas polisi dalam menerima laporan dan/atau pengaduan

Diskusi

b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum;

Luaran :

Mahasiswa memahami cara polisi dalam menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum;

Metode :

Pengamatan terhadap tugas polisi dalam menyelesaikan perselisihan warga masyarakat

Mengikuti proses pelaksanaan penyelesaian perselisihan warga masyarakat

Diskusi tentang strategi penanganan perselisihan masyarakat

c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui dan memahami cara polisi dalam mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;

Metode :

Pengamatan terhadap proses pencegahan dan penanggulangan tumbuhnya penyakit masyarakat

Mengikuti pelaksanaan tugas polisi dalam mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat

Diskusi

d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui secara langsung dan memahami cara polisi dalam mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa

Metode :

Pengamatan terhadap pengawasan aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa

Mengikuti pelaksanaan tugas polisi dalam mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa

Diskusi

e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;

Luaran : Mahasiswa mengetahui secara langsung dan memahami cara mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;

Metode :

Pengamatan tentang kewenangan polisi dalam mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian

Mengikuti pelaksanaan pembuatan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian

Diskusi

f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui secara langsung dan memahami tentang proses pelaksanaan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;

Metode :

Pengamatan terhadap tugas polisi dalam pemeriksaan khusus

Mengikuti pelaksanaan pemeriksaan khusus

Diskusi tentang bentuk-bentuk pemerikasaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan

g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui secara langsung dan memahami tentang cara melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;

Metode :

Pengamatan terhadap tindakan polisi dalam melakukan tindakan pertama di tempat kejadian

Mengikuti proses tindakan pertama polisi di tempat kejadian

Diskusi tentang hal-hal yang harus dilakukan pada tahap pertama di tempat kejadian

h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui secara langsung dan memahami teknis pengambilan sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;

Metode :

pengamatan terhadap tindakan polisi mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang

mengikuti proses pengambilan sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang

diskusi tentang teknis pengambilan sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang

i. mencari keterangan dan barang bukti;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui secara langsung dan menguasai tata cara mencari keterangan dan b arang bukti

Metode :

pengamatan terhadap tindakan polisi dalam mencari keterangan dan barang bukti

mengikuti proses polisi dalam mencari keterangan dan barang bukti

diskusi tentang teknis mencari keterangan dan barang bukti

j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;

Luaran :

Mahasiswa dapat mengetahui cara polisi dalam menyelnggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;

Mahasiswa menngetahui bengtuk-bentuk Pusat Informasi Kriminal Nasional;

Metode :

Pengamatan terhadap penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal Nasional

Mengikuti pelaksanaan penyelenggaraan Pusat Informasi Kriminal Nasional

diskusi

k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui secara langsung dan memahami cara polisi dalam mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;

Metode :

pengamatan terhadap tata cara polisi dalam mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat

mengikuti proses polisi dalam mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan masyarakat

diskusi

l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;

Luaran :

mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;

Metode :

pengamatan terhadap pemberian bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat

mengikuti proses polisi dalam memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat

diskusi

m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Luaran :

mahasiswa dapat mengetahui cara menerima dan tempat menyimpan barang temuan untuk sementara waktu

Metode :

Ikut serta dalam proses penerimaan dan penyimpanan barang temuan untuk sementara waktu

n. Mahasiswa mengetahui kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan lainnya yakni:

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya;

Luaran ;

mahasiswa memahami kriteria pemberian izin dan proses pengawasan kegiatan keramaian

Mahasiswa memahami syarat pengajuan ijinMetode :

Pengamatan terhadap proses pemberian izin dan proses pengawasan kegiatan keramaian

Mengikuti proses pemberian izin dan proses pengawasan kegiatan keramaian dalam kegiatan masyarakatb. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;

Luaran :

Mahasiswa memahami dan mampu mempraktikkan cara menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor Mahasiswa memahami bentuk identifikasi kendaraan bermotorMetode :

Pengamatan terhadap proses registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor Ikut serta dalam proses registrasi dan identifikasi kendaraan bermotorc. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;

Luaran :

Mahasiswa memahami kriteria dalam pemberian surat izin mengemudi kendaraan bermotor

Mahasiswa mengetahui syarat pengajuan ijinMetode :

Pengamatan terhadap pemberian surat izin mengemudi kendaraan bermotor

Mengikuti proses pemberian surat izin mengemudi kendaraan bermotord. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui cara polisi dalam menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik Mahasiswa memahami syarat dalam penerimaan pemberitahuan tentang kegiatan politik

Metode :

Pengamatan terhadap proses penerimaan pemberitahuan tentang kegiatan politik Mengikuti proses penerimaan pemberitahuan tentang kegiatan politik

e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam;

Luaran :

Mahasiswa mengetahui cara polisi dalam memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam Mahasiwa mengetahui syarat dalam memberikan ijin tersebut

Metode :

Pengamatan terhadap proses pemberian izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam Mengikuti proses pemberian izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam Diskusif. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan;

Luaran : Mahasiswa mengetahui cara polisi dalam memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan

Mahasiswa mengetahui syarat pembuatan izin tersebut

Metode :

Pengamatan terhadap proses pemberian izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan

Mengikuti pelaksanaan proses pemberian izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan

Diskusig. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;

Luaran :

mahasiswa mengetahui cara polisi dalam memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian mahasiswa mengetahui mekanisme dalam memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian mahasiswa mengetahui bentuk petunjuk, didikan, pelatihan dalam bidang teknis kepolisian

Metode :

Pengamatan terhadap cara polisi dalam memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian Diskusi h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional;

Luaran :

mahasiswa mengetahui bentuk kerjasama penyidikan dengan kepolisian Negara lain

mahasiswa dapat membuat proposal kerja sama dalam rangka pemberantasan kejahatan internasional

Metode :

Pengamatan terhadap proses kerjasama pemberantasan kejahatan internasional dengan kepolisian Negara lain

Mengikuti pelaksanaan proses kerja sama dalam hal penyidikan dan pemberantasan kejahatan internasional dengan kepolisian Negara lain

i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait;

Luaran :

Mahasiswa memahami system pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait Mahasiswa mengetahui bentuk pengawasan tersebut diatas

Metode :

Pengamatan terhadap pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait Mengikuti proses pengawasan

Diskusij. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional;

Luaran : mahasiswa memahami tujuan polisi dalam mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional mahasiswa mengetahui tentang ruang lingkup tugas perwakilanMetode :

Pengamatan wewenang polisi dalam mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional Diskusik. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

Luaran :

Mahasiswa memahami bentuk-bentuk kewenangan lain polisi

Metode :

Penelusuran informasi tentang kewenangan lain kepolisian

Diskusi

4. Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 di bidang proses pidana, Kepolisian Negara Republik Indonesia berwenang untuk :

a. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan;

Luaran :

mahasiswa mengetahui cara polisi dalam melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan

mahasiswa mengetahui mekanisme polisi dalam melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan

Metode :

Pengamatan proses penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan

Mengikuti pelaksanaan proses penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan

Diskusi

b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan;

Luaran :

mahasiswa memahami syarat pelarangan meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan

mahasiswa mengetahui bentuk pelarangan tersebut

mahasiswa mengetahui sanksi terhadap pelanggaran dari pelarangan tersebut

Metode :

Pengamatan proses pelarangan meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan

Mengikuti pelaksanaan proses pelarangan tersebut.c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara polisi dalam membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan

mahasiwa mengetahui syarat seseorang dapat dibawa ke depan penyidik dalam rangka penyidikan

Metode :

Pengamatan proses penghadapan kepada penyidik

Mengikuti proses penghadapan kepada penyidik dalam rangka penyidikan

d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara polisi dalam menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri

mahasiswa mengetahui syarat seseorang dapat dicurigai melakukan kejahatan

Metode :

Pengamatan terhadap proses wewenang polisi dalam menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri

Diskusi

e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara polisi dalam melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat

mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk pemeriksaan dan penyitaan surat

Metode :

Pengamatan terhadap proses pemeriksaan dan penyitaan surat

Mengikuti proses pemeriksaan dan penyitaan surat

Diskusi

f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara polisi dalam memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi

mahasisw mengetahui syarat seseorang dapat didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi

Metode :

Pengamatan terhadap proses pemanggilan saksi/tersangka

Mengikuti proses pemanggilan saksi/tersangka

diskusi

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara polisi dalam mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara

mahasiswa mengetahui syarat untuk mendatangkan orang ahli

Metode :

Pengamatan proses mendatangkan orang untuk saksi ahli

Diskusi

h. mengadakan penghentian penyidikan;

Luaran : mahasiswa mengetahui syarat untuk mengadakan penghentian penyidikan

mahasiswa mengetahui mekanisme dalam mengadakan penghentian penyidikan

Metode :

Pengamatan terhadap proses penghentian penyidikan

Mengikuti proses penghentian penyidikan

Diskusii. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara polisi dalam menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum

mahasisawa mengetahui syarat kelengkapan dalam berkas pekara

mahasiswa mengetahui bentuk berkas perkara

Metode : Pengamatan terhadap kelengkapan berkas perkara yang akan diserahkan ke penuntut umum Diskusi

j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;

Luaran : mahasiswa mengetahui cara mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi mahasiswa mengetahui syarat untuk mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasiMetode :

Pengamatan terhadap pengajuan permintaan untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana

Diskusik. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum; dan

Luaran :Mahasiswa mengetahui cara polisi dalam memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipilMetode :

Pengamatan terhadap proses pemberian petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil

Diskusi

l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

Luaran :

mahasiswa mengetahui syarat mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

Mahasiswa mengetahui bentuk dan cara lain mengadakan tindakan hukum yang bertanggung jawab Metode :

Pengamatan terhadap proses pengadaan tindakan lain menurut hukum Diskusi tentang bentuk dan cara tindakan lain yang dilakukan oleh pihak kepolisian.D. Ketentuan Umum Pelaksanaan Magang

1. Kurun Waktu Pelaksanaan Program Magang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dilaksanakan dalam tenggang waktu sebagai berikut:

1. Pada dasarnya magang ini dilaksanakan pada waktu liburan semester baik liburan semester ganjil maupun semester genap, akan tetapi magang ini juga dapat dilaksanakan selama perkuliahan aktif dengan memenuhi beberapa syarat-syarat yang ditentukan kemudian;

2. Magang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dilaksanakan minimum selama 30 hari kerja dengan asumsi jam kerja dihitung selama 8 10 jam kerja perhari sehingga jumlah total pelaksanaan magang dalam hitungan jam adalah 240 300 jam kerja perhari.

3. Untuk jumlah total hari pelaksanaan menyesuaikan dengan jumlah jam yang sudah ditempuh oleh peserta Magang. Yang terpenting adalah Mahasiswa Peserta Magang minimum telah menempuh Magang selama 240 300 jam kerja.

Program Magang ini pada dasarnya dapat dilaksanakaan di semua wilayah baik lokal di Malang Raya, Regional Jawa Timur Maupun Nasional baik di daerah-daerah di Luar Jawa Timur maupun di tingkat Pusat. Magang ini juga dapat dilaksanakan di Luar Wilayah Indonesia atu di Luar Negeri.

2. Syarat Pendaftaran Maganga. Syarat Umum

Mahasiswa Aktif Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang sampai heregistrasi semester Ganjil/ Genap yang sedang berjalan. Memprogram Mata Kuliah Magang pada semester ganjil/ genap yang sedang berjalan..

Mengisi Formulir Pendaftaran Magang yang disediakan di Lab. Hukum FH-UMM.

Telah menyelesaikan/ lulus 100 SKS.

Untuk mahasiswa peserta yang sesuai dengan jadwal wajib angkatan tidak dikenakan biaya. Sedangkan bagi yang di luar jadwal wajib angkatan dikenakan biaya tersendiri yang ditentukan kemudian. Dalam satu kelompok beranggotakan minimum 3 orang mahasiswa dan maksimum 5 orang mahasiswa (kecuali Instansi Tempat Magang menentukan lain).

Penentuan anggota kelompok tidak terbatas pada kesamaan konsentrasi/ bisa lintas konsentrasi.

Menetapkan instansi tempat tujuan magang (Penentuan tempat magang tidak harus berdasarkan konsentrasi) Menyiapkan Proposal Magang (penyusunannya dikonsultasikan dengan penanggung jawab pelaksanaan Magang).

b. Syarat Administrasi (Kelengkapan Berkas) :

Formulir Pendaftaran Magang (disediakan di Lab-Hukum)

Foto Copy KTM yang masih berlaku

Foto Copy KSM semester yang sedang berjalan dan/ atau KSM yang terprogram Mata Kuliah Magang. Fotocopy Kuitansi Heregistrasi semester ganjil/ genap yang sedang berjalan dan sudah dilegalisir bagian keuangan.

Kuitansi Asli Pembayaran Magang bagi mahasiswa di luar jadwal wajib angkatan yang mengulang.

Foto Berwarna ukuran 3X3 sejumlah 1 lembar dan 3X4 sejumlah 1 lembar.

Transkrip Nilai Asli yang sudah ditandatangani oleh Dosen Wali dan disahkan oleh Pembantu Dekan I atau Kepala Program Studi Ilmu Hukum

c. Syarat khusus pelaksanaan magang selama perkuliahan aktif: Mahasiswa peserta magang memberitahukan kepada panitia pelaksana di Laboratorium Hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Mahasiswa peserta magang melaporkan jadwal kuliah aktif yang diprogramnya selama semester tersebut kepada panitia magang di Lab. Hukum FH-UMM dan instansi Magang.

Mahasiswa peserta magang harus mendapatkan persetujuan dari instansi magang berkenaan jadwal magang yang disesuaikan dengan jadwal kuliah peserta magang (melampirkan surat persetujuan dari lokasi magang tentang penyesuaian jadwal kepada panitia magang disertai jadwal magangnya).

Jadwal pelaksanaan magang tidak boleh berbenturan dengan jadwal kuliah dari peserta magang juga dengan jadwal-jadwal lain dari peserta magang. Pada dasarnya pelaksanaan magang ini harus dilaksanakan secara konsisten dan tidak boleh terganggu dengan alasan kuliah dan kegiatan lain.3. Tata Tertib Peserta Selama Pelaksanaan Magang1. Setiap peserta Magang wajib mengikuti pembekalan magang sesuai jadwal yang diselenggarakan oleh DPL;

2. Setiap peserta Magang harus terlibat aktif dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh lembaga atau instansi tempat magang;

3. Mengamati segala mekanisme kerja yang dilakukan oleh lembaga atau instansi tempat Magang; Mengamati secara mendalam mengenai aspek hukum yang akan menjadi bahan laporan sesuai dengan tema secara spesifik dan dominan dalam menjalankan fungsi kerja lembaga atau instansi tempat Magang;

4. Menjaga ketertiban dan mentaati segala aturan yang ditetapkan oleh lembaga atau instansi tempat Magang;

5. Menjaga harkat, martabat, dan kehormatan serta nama baik Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dan/atau lembaga atau instansi tempat Magang;

6. Semua peserta pada saat mengikuti Magang wajib memakai pakaian yang sopan;

Bagi Peserta Putra: memakai seragam jas almamater, bersepatu, baju putih dan celana hitam;

Bagi Peserta Putri: memakai seragam jas almamater, bersepatu, baju putih dan celana/rok hitam, wajib berjilbab, dilarang berpakaian ketat;

Atau Sesuai dengan Ketentuan pada tempat magang.

7. Kehadiran di tempat magang adalah 100%, sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, bagi mahasiswa yang karena satu dan lain hal tidak bisa masuk/ mengikuti magang, maka mahasiswa yang bersangkutan wajib menggantinya di hari lain sesuai dengan kesepakatan dengan tempat magang.8. Peserta Magang tidak boleh merangkap jadwal magangnya dengan jadwal kuliah maupun jadwal kegiatan-kegiatan lainnya. Apabila peserta magang mengambil jadwal magang pada waktu perkuliahan aktif harus menyesuaikan jadwal magangnya dengan jadwal kuliah dan jadwal-jadwal lainnya.

9. Pada dasarnya jadwal magang tidak boleh berbenturan dengan jadwal kuliah. Dalam hal magang dilaksanakan pada waktu perkuliahan aktif, intansi magang harus mengetahui jadwal perkuliahan dari peserta magang sehingga jadwal magang bisa disesuaikan tentunya dengan persetujuan dari instansi magang.

10. Setiap peserta magang wajib mentaati semua tata tertib yang berlaku baik di lingkungan UMM maupun di Instansi Magang.

11. Bagi peserta magang yang melanggar tata tertib magang ini akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan UMM maupun di tempat magang.4. Pembimbing LapanganPembimbing Lapangan adalah Dosen dan atau Yang diberi Tanggung Jawab sebagai Instruktur dan atau Alumni Fakultas Hukum UMM yang ditugaskan untuk membimbing, mengontrol dan memberikan penilaian pada peserta Magang, yang terdiri dari Dosen dan atau Yang diberi Tanggung Jawab sebagai Instruktur dan atau Alumni Fakultas Hukum UMM jika terdapat alumni pada instansi tersebut. (untuk Magang di luar wilayah Malang).

5. Kewajiban Dan Wewenang Pembimbing Lapangan

Adapun mengenai tugas dan wewenang Pembimbing Lapangan adalah sebagai berikut:

a. Wajib memantau jalannya magang bagi mahasiswa di bawah bimbingannya;

b. Wajib mengadakan kontrol dan evaluasi selama pelaksanaan Magang,

c. Wajib memberikan evaluasi atas laporan mingguan dan laporan akhir dari Peserta;

d. Wajib memberikan penilaian magang bagi mahasiswa di bawah bimbingannya dengan mempertimbangkan rekomendasi nilai dari instansi/lembaga tempat Magang dalam bentuk huruf dengan rincian sebagai berikut :ANGKAHURUFKETERANGAN

0>80,0

75,0-80,0

70,0-74,9

60,0-69,0

55,0-59,9

40,0-54,9

>40,0A

B+

B

C+

C

D

ESangat Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Kurang

Kurang Sekali

e. Penilaian sebagaimana dimaksud pada poin 3 diserahkan pada panitia Magang selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan Magang selesai;

f. Mengadakan pertemuan dengan pihak lembaga / instansi tempat magang bila dipandang perlu, dan melakukan tindakan lain demi kelancaran pelaksanaan magang;

g. Memberikan petimbangan kepada pengelola magang dalam hal akan mengambil tindakan atau sanksi kepada setiap peserta magang yang in-displiner;

h. Mengkomunikasikan segala hal yang berkaitan dengan magang dengan panitia magang di Laboratorium Hukum FH-UMM;

i. Pengumuman Nilai Magang dari Pembimbing Lapangan akan diumumkan oleh Panitia.6. Pembimbingan Magang

Demi terpenuhinya target dari pelaksanaan program magang ini, maka perlu dilakukan pembimbingan magang oleh Dosen Pembimbing Lapangan kepada peserta magang dimana proses dan tahapan dalam melakukan pembimbingan adalah sebagai berikut:

a. Pembekalan (Bimbingan Awal)Sebelum peserta magang diberangkatkan menuju lokasi/ intansi tempat magang, mereka perlu diberikan pembekalan awal dalam melakukan proses magang. Dalam kegiatan pembekalan tersebut, DPL memberikan kisi-kisi tentang apa saja yang harus disiapkan oleh peserta magang dalam melakukan proses magang nantinya baik berkenaan dengan keilmuan maupun strategi dalam melakukan proses magang. Selain itu juga tentang apa saja yang harus mereka lakukan selama melakukan proses magang supaya target dan rencana yang sudah mereka tetapkan dalam melakukan magang dapat dilakukan dengan lancar dan tercapai.

b. Bimbingan Mingguan

Bimbingan mingguan ini dilakukan oleh DPL kepada mahasiswa peserta magang secara berkala/periodik dalam kurun waktu setiap minggu. Dalam hal ini peserta magang harus berkoordinasi dengan DPL guna melaporkan segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan magang yang telah mereka lakukan selama satu minggu sebelumnya. Tujuan bimbingan mingguan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan magang yang telah dijalani oleh peserta magang. Evaluasi berkenaan dengan tercapai atau tidaknya target magang yang sudah ditetapkan, kendala dan hambatan yang dihadapi oleh peserta magang di lokasi tempat magangnya. Dalam evaluasi ini juga akan dicoba mencari solusi yang bisa digunakan oleh peserta magang supaya targetnya dapat tercapai secara maksimal.

c. Pemantauan Insidental

Dalam pemantauan Insidental ini DPL akan melakukan kunjungan sewaktu-waktu ke lokasi tempat magang. Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk memantau keseriusan dari peserta magang ketika melaksanakan magangnya. Selain itu juga untuk menjalin hubungan antara Fakultas Hukum dan UMM Umumnya dengan Instansi Tempat Magang. Di sinilah peran DPL sebagai penghubung antara Institusi Fakultas dan Universitas dengan beberapa Instansi-Instansi yang dijadikan tempat magang.

d. Bimbingan Akhir Magang

Bimbingan dalam tahap ini dilakukan ketika magang telah selesai dilaksanakan oleh peserta magang. Tujuan dari bimbingan ini adalah untuk mengarahkan peserta magang dalam hal mengambil manfaat dari pelaksanaan magang sehingga apa yang telah mereka lakukan selama proses magang benar-benar mereka ambil manfaatnya secara maksimal. Selain itu juga untuk membimbing peserta magang dalam menyusun laporan akhir magang yang harus mereka buat dan serahkan kepada Laboratorium Hukum selaku pelaksana. Dalam proses bimbingan ini DPL melakukan Evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan magang oleh peserta magang.

7. Laporan Magang

Peserta Magang wajib membuat laporan dari pelaksanaan magang yang dilakukannya baik kepada DPL maupun kepada Laboratorium Hukum. Laporan Magang ini terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut:

a. Laporan Mingguan

Dibuat dan diserahkan secara individual oleh masing-masing anggota kelompok magang sekali dalam seminggu kepada DPL Magang. Laporan mingguan ini dibuat secara individual oleh masing-masing anggota kelompok magang kepada DPL. Untuk format Laporan minggun ini dapat dilihat di lampiran Pedoman magang ini.

b. Laporan Akhir

Laporan akhir ini dibuat dan diserahkan kepada Dosen Pembimbing Lapang setelah magang telah selesai dilaksanakan. Untuk format laporan akhir ini dapat dilihat di lampiran Pedoman magang ini. Laporan akhir ini terdiri dari dua bagian yaitu:

Laporan Kelompok

Laporan Individu peserta magang

8. Sistem Penilaian

a. Oleh Instansi Tempat Magang

Etos Kerja

PersentaseKategori

020

2140

4160

6180

81100Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Kemampuan Melaksanakan Tugas

AngkaKategori

0 20

21 40

41 60

61 80

81 100Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

Keterangan: a. Bobot Etos Kerja

(N1) = 50 %

b. Bobot Kemampuan (N2) = 50 %

Nilai Akhir dari Tempat Magang diperoleh dari:

NA = Nilai Akhir N1 = Etos KerjaN2 = Kemampuan Melaksanakan Tugasb. Oleh Dosen pembimbing Lapangan

Laporan Akhir Magang

Sistematika Penulisan

(N1) : 20 %

Isi Laporan

(N2) : 40 %

Presentasi Laporan

(N3) : 40 %

Nilai Laporan Akhir

Nilai Akhir Magang

Ket: NA = Nilai Akhir Magang

N1= Nilai Dari Tempat Magang

Bobot 50 %

LM= Laporan Mingguan

Bobot 10 %

N2 = Laporan Akhir Magang

Bobot 40 %ANGKAHURUFKETERANGAN

0,00-80,0

75,0-80,0

70,0-74,9

60,0-69,0

55,0-59,9

40,0-54,9

0,00-40,0A

B+

B

C+

C

D

ESangat Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Kurang

Kurang Sekali

Lampiran-1: FORMAT LAPORAN MINGGUAN

A. Cover

B. Kegiatan Magang

Kegiatan harian di diskripsikan dengan lengkap dan jelas meliputi:

Uraian atau diskripsi kegiatan yang dilakukan selama satu hari kerja.

Nama anggota magang

Pembimbing/ pendamping di instansi terkait

Waktu kegiatan magang

Hasil yang diperoleh dari kegiatan magang selama satu hari kerja

Kegiatan didiskripsikan perhari kerjaC. Hasil Yang Diperoleh

(Hasil yang didapatkan selama 1 minggu kerja)

D. Target Magang

1. Target Individu Magang

2. Target Yang Dicapai

3. Target Yang Tidak Dicapai

E. Hambatan

F. Saran/ Solusi

G. Pengesahan dari Instansi Magang.

Lampiran-2: FORMAT LAPORAN AKHIR INDIVIDUAL MAGANG

Cover/ Sampul

BAB I: PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

B. Tujuan Magang

C. Target Magang

D. Waktu Pelaksanaan Magang

E. Profil Institusi Tempat Magang

BAB II:KEGIATAN MAGANGA. Jadwal Pelaksanaan Magang

B. Pembimbingan Magang

1. Oleh DPL

2. Oleh Instansi Tempat Magang

C. Rincian Kegiatan Harian MagangBAB III:ANALISA KEGIATAN MAGANG

A. Pencapaian Target 1

B. Pencapaian Target 2, dst

BAB IV:PENUTUT

A. Kesimpulan

B. Hambatan

C. Saran

Lampiran-Lampiran:

Dokumen-dokumen berkenaan dengan pelaksanaan tugas di Instansi tempat magang

Peraturan-perundang-undangan berkenaan dengan instansi magang

Lampiran-lampiran lain yang berkenaan dengan pelaksanaan magangLampiran-3: FORMAT LAPORAN AKHIR KELOMPOK MAGANG

Cover/ Sampul

Lembar Pengesahan

Daftar Isi

Bagian I:Laporan Akhir Individu Anggota Kelompok 1

Bagian II: Laporan Akhir Individu Anggota Kelompok 2

Bagian III:Laporan Akhir Individu Anggota Kelompok 3, dst

Lampiran-Lampiran Daftar Presensi Magang

Lampiran-4 : FORMAT COVER LAPORAN AKHIR INDIVIDU

LAPORAN INDIVIDUAL MAGANG

DI ........................................

Oleh:

Nama:..................................

NIM:..................................

LABORATORIUM HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

20....... / 20.......Lampiran-5: FORMAT COVER LAPORAN AKHIR KELOMPOK

LAPORAN AKHIR MAGANG

DI ........................................

Oleh:

1. (Nama dan NIM Anggota Kelompok)

2. (Nama dan NIM Anggota Kelompok)

3. (Nama dan NIM Anggota Kelompok), dst.

LABORATORIUM HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

20....... / 20.......Lampiran-6:FORMAT LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR MAGANG Lembar Pengesahan

Laporan Akhir Magang ini telah diketahui, disetujui dan disahkan oleh pihak-pihak yang berwenang sebagaimana tersebut di bawah ini:

Malang, ............................

Penyusun,

Ketua Kelompok Magang,

(.........................................)Mengetahui,

Instansi Tempat Magang,

(...........................................)

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan

(.................................................)

Mengesahkan,

Koordinator Magang,

(Tinuk Dwi Cahyani, SH.,SHI.,M.Hum .)

PAGE 45

_1272090196.unknown

_1272090213.unknown