37
PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM MENDUKUNG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Disampaikan pada Rakorkes dan Rakerkesda Tahun 2014 Dinkes Prop Kepri 12 Agustus 2014 Dir Dir ektorat Jenderal ektorat Jenderal Bina Kefarmasian Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Kementerian Kesehatan RI

Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi seminar dg BPJS DKI Jakarta

Citation preview

Page 1: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM MENDUKUNG

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM MENDUKUNG

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Disampaikan pada Rakorkes dan Rakerkesda Tahun 2014 Dinkes Prop Kepri12 Agustus 2014

Disampaikan pada Rakorkes dan Rakerkesda Tahun 2014 Dinkes Prop Kepri12 Agustus 2014

DirDirektorat Jenderal ektorat Jenderal Bina Kefarmasian Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatandan Alat Kesehatan

Kementerian Kesehatan RIKementerian Kesehatan RI

Page 2: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

LAY OUT

Page 3: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Kebijakan Obat Nasional

Page 4: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL

KETERSEDIAANKETERJANGKAUAN

JAMINAN KEAMANAN, MUTU

& MANFAAT

POR

Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Jaminan Kesehatan

KENDALI MUTU & KENDALI BIAYA

UUD No. 36/2009 KesehatanPs 36: Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan kesehatan, terutama Obat Esensial

UU No. 40/2004 SJSN Ps 25: Daftar dan harga obat yang dijamin BPJS, ditetapkan oleh Pemerintah

Perpres No. 111/2013Ps 32: Pelayanan obat alkes dan BMHP untuk peserta Jamkes berpedoman pada daftar dan harga obat, alkes dan BMHP yang ditetapkan oleh MenteriDaftar obat, alkes dan BMHP dituangkan dalam Fornas dan Kompendium Alkes

SK Menkes 189/2006 Kebijakan Obat Nasional

Page 5: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Upaya Peningkatan Ketersediaan Obat Dalam Upaya Peningkatan Ketersediaan Obat Dalam Mendukung Keselamatan PasienMendukung Keselamatan Pasien

Upaya Peningkatan Ketersediaan Obat Dalam Upaya Peningkatan Ketersediaan Obat Dalam Mendukung Keselamatan PasienMendukung Keselamatan Pasien

Kebijakan dan Program Peningkatan Ketersediaan Obat

dan POR Jaminan Ketersediaan Obat yang bermutu, aman dan berkhasiat

Jaminan Ketersediaan Obat yang bermutu, aman dan berkhasiat

Keselamatan Pasien

(Patient Safety)

RUMAH SAKITRUMAH SAKIT

Page 6: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan

sebagai acuan dalam pelaksanaan JKN.

DEFINISI

(SK Menkes No. 328/Menkes/SK/VIII/2013 tanggal 19 September 2013)

Page 7: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Banyak Obat dengan bukti ilmiah terbatas atau tanpa bukti ilmiah yang valid

Obat yang beredar mungkin saja tergolong obat yang tidak aman dan

palsu) Penggunaan obat tanpa pedoman dapat menyebabkan

kendala dalam kendali mutu dan biaya

Penggunaan Antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi

Mengoptimalkan ketersediaan dan distribusi obat agar akses masyarakat merata

Mengapa Memerlukan Fornas?Mengapa Memerlukan Fornas?

Alokasi Obat terbatas, Kebutuhan Obat semakin meningkat

Melindungi Masyarakat dan Provider untuk Patient Safety

Page 8: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy
Page 9: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Posisi Formularium Nasional

Aspek Universal

Aspek Legal

Aspek Keterjangkauan

UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSNPerpres No. 12 Tahun 2013 tentang JKN

Permenkes No. 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan JKN

Seluruh negara yang menganut sistem pembiayaan yankes pasti menggunakan drug formulary

Memungkinkan masyarakat memiliki hak yang sama terhadap setiap obat

Page 10: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Posisi Formularium Nasional

Page 11: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Konsep Obat Esensial Dalam JKN

OBAT BEREDAR (Safety, Efficacy, Quality)

OBAT BEREDAR (Safety, Efficacy, Quality)

FORNAS(Benefit Risk,

Cost-Effective)

FORNAS(Benefit Risk,

Cost-Effective)

DOENDOEN

KONSEP OBAT

ESENSIAL

Bukti ilmiah diperoleh dari meta analysis atau systematic review terhadap uji klinik acak terkendali tersamar ganda dengan pembanding.

Bukti ilmiah diperoleh dari meta analysis atau systematic review terhadap uji klinik acak terkendali tersamar ganda dengan pembanding.

Bukti ilmiah diperoleh dari sekurang-kurangnya satu uji klinik acak terkendali, tersamar ganda dengan pembanding.

Bukti ilmiah diperoleh dari sekurang-kurangnya satu uji klinik acak terkendali, tersamar ganda dengan pembanding.

IaIa

IbIb

Page 12: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

MEKANISME PENYUSUNAN

Kajian yg dilakukan bukan hanya membahas usulan yang disampaikan oleh instansi pengusul tapi juga mengkaji ulang isi DPHO 2013 dan Formularium Jamkesmas 2013

Pemilihan anggota Komnas Penyusunan Fornas 2013 sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan

Pembahasan teknis telah melibatkan pengelola program di lingkungan Kemenkes, organisasi profesi, dan PT. Askes

Prosedur perekrutan anggota Komnas serta tahap penilaian dan pembahasan didokumentasikan

Transparansi proses pelaksanaan penyusunan

Page 13: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN FORMULARIUM NASIONAL

•Terdiri dari:

- Tim Ahli

- Tim Evaluasi

- Tim Pelaksana•Ditetapkan oleh Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 228/MENKES/SK/VI/2013•Bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan

Page 14: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

KRITERIA PEMILIHAN

OBATMemiliki khasiat dan keamanan terbaik berdasarkan bukti ilmiah mutakhir dan

valid.

Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan.

Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM.

Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi.

Dalam kriteria ini tidak termasuk obat tradisional dan suplemen makanan.

Page 15: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

15

FORMULARIUM NASIONALTerdiri dari :• Kelas Terapi : 29• Sub kelas terapi : 90• 519 item obat/zat aktif, (dalam 923 kekuatan/bentuk

sediaan), terdiri dari:• 468 item obat /zat aktif (dalam 838

kekuatan/bentuk sediaan) yang sudah ada di dalam DOEN 2013, DPHO 2013 dan Formularium Jamkesmas 2013

• 51 obat/zat aktif (dalam 55 kekuatan/bentuk sediaan) diluar DOEN 2013, DPHO 2013 dan Formularium Jamkesmas 2013,

• 30 kekuatan dan bentuk sediaan baru (dari 30 item obat/zat aktif yang sudah ada didalam DOEN 2013, DPHO 2013 dan Formularium Jamkesmas 2013)

Page 16: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

16

FORMAT FORMULARIUM NASIONAL

SEBARAN KEBUTUHAN OBAT BERDASARKAN TINGKAT PELAYANAN DALAM FORNAS

513/909

429/770

518/919

SISTEMATIKA PENULISAN

Page 17: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

ADENDUM FORNASADENDUM FORNASADENDUM FORNASADENDUM FORNAS

Page 18: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

LATAR BELAKANGPermenkes No. 71/2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN, pasal 33

Ayat 1

Dalam rangka menjamin kendali mutu dan biaya, menteri berwenang melakukan :

a) Penilaian teknologi kesehatan (HTA)b) Pertimbangan klinis (clinical advisory) c) Perhitungan standar tarifd) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan

jaminan kesehatanAyat 2Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) d, dimaksudkan agar tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, fasilitas kesehatan tingkat lanjutan telah sesuai dengan kewenangan dan standar pelayanan medis yang ditetapkan oleh Menteri

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DALAM JKN

Page 19: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

MONEV IMPLEMENTASI FORNAS MONEV IMPLEMENTASI FORNAS

Page 20: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

EVALUASI AWAL PEMANFAATAN FORNASEVALUASI AWAL PEMANFAATAN FORNAS

Dari data RS yang dikumpulkan, beberapa hal yang disampaikan:1. Kesesuaian obat yang digunakan di RS dengan FORNAS berkisar antara 60 – 86%. 2.Penggunaaan obat dalam FORNAS dipengaruhi oleh Manajemen; utamanya dalam hal kendali biaya.

Diharapkan: kendali mutu, disamping kendali biaya

Page 21: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

21

IMPLEMENTASIE-CATALOGUE OBAT 2014

IMPLEMENTASIE-CATALOGUE OBAT 2014

Page 22: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

1. Pengadaan obat berdasarkan e-catalogue bertujuan agar proses pengadaan obat menjadi lebih transparan, akuntabel, efektif dan efisien

2. Proses pengadaan harus lebih baik daripada sebelumnya3. Pemerintah dan IF bertanggungjawab menjamin

ketersediaan obat

sepakat

Page 23: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Implementasi e-Catalogue Obat Tahun 2014*)

Harga Jual Obat dalam e-Catalogue adalah harga satuan terkecil sudah termasuk pajak, biaya distribusi (franco Kab/Kota)

*) 8 Mei 2014

Page 24: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

KLIK DI SINI

24

Page 25: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Proses e-CatalogueObat di Fornas

*) Minggu ke-4 Agustus 2014**) Estimasi selesai Minggu ke-4 September 2014

Sudah diproses dalam 8 (delapan) paket, sejak 25 Nov 2013

Akan diproses dalam 2-4 paket

Page 26: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Proses e-CatalogueObat Rujuk Balik

*) Minggu ke-4 Agustus 2014**) Estimasi selesai Minggu ke-4 September 2014

Page 27: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

27

KOMPENDIUM & E-CATALOQUE ALAT KOMPENDIUM & E-CATALOQUE ALAT KESEHATAN KESEHATAN

Page 28: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Persiapan MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Penguatan PENGAWASAN ALAT KESEHATAN

JKN

Alat kesehatan yang aman

bermutu bermanfaat,

tepat guna dan terjangkau..

E Cataloq Alkes

Telah tercantum:30 kategori alkes16 Penyedia alkes1540 jenis alkes

E Watch alkes adalah sistem pengawasan alkes Nasional yang dibangun oleh Kementerian Kesehatan , merupakan suatu System pelaporan elektronik dari kejadian yang tidak diinginkan akibat penggunaan alkes di fasilitas pelayanan kesehatan

Hasil pelaporan akan ditindaklanjuti oleh Tim Pengawas Nasional Alkes dan merupakan informasi untuk pertimbangan dalam pengadaan alat kes di fasyankes .

SISTEM ELEKTRONIK : PENGAWASAN ALKES dan E _ CATALOGUE

ALAT KESEHATAN•Katalog harga dan spesifikasi•Tata cara pengadaan•Panduan aplikasi e-purchasing Alkes (update 29 Okt 2013):

1. Untuk Panitia2. Untuk PPK3. Untuk Penyedia

Page 29: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy
Page 30: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Pelayanan Kefarmasian sesuai Standar Pelayanan KefarmasianPelayanan Kefarmasian sesuai Standar Pelayanan Kefarmasian

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI

PaPattient ient SafetySafety

Kolaborasi dgn Nakes lainEdukasi Pasien

Kolaborasi dgn Nakes lainEdukasi Pasien

PELAYANAN FARMASI KLINIK

Page 31: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Kesiapan Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan

KetersediaanObat

Seleksi Obat

E-catalogue

E-purchusing

Page 32: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Pelayanan Obat Dalam JKNPelayanan Obat Dalam JKN

Page 33: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

Apoteker berkontribusi dalam meningkatkan penggunaan obat yang rasional dengan harga yang terjangkau

Page 34: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

DAMPAK PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN

TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN

1. Meningkatan Kepatuhan Terapi

2. Mengurangi Kesalahan Penggunaan Obat

3. Mencegah Medication Error4. Mencegah, Mengatasi,

Mengurangi terjadinya Masalah Terkait obat

5. Meningkat penggunaan obat yang cost effective

Page 35: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

Penanganan Keluhan

Hotline service (e-catalogue contact centre) melalui :e-mail: [email protected]. No. 0812 8175 3081

Page 36: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy

36

PENUTUP

Page 37: Paparan Dirjen Binfar Rakorkesda Kepri_revisi Copy