115
Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol Bekas Studi Kasus di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi oleh : Andriyani NIM : 991324014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga

Pemulung Botol Bekas Studi Kasus di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh :

Andriyani

NIM : 991324014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

MOTTO

• Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN. Maka Ia akan memelihara engkau!

Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah.

(Mzm 55:23)

• Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah

dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan

kepada kita. (Rm 5:5)

• Tuhan tidak pernah berjanji langit akan selalu biru,

Bunga bertebaran di seluruh jalan kehidupan kita.

Tuhan tidak pernah berjanji ada matahari dan tidak ada hujan

Ada kesukaan dan tidak ada kecemasan

Ada kedamaian dan tidak ada kesakitan.

Tetapi Tuhan menjanjikan kekuatan untuk tiap hari,

Kelegaan bagi yang letih dan berbeban berat,

Terang bagi yang berjalan di dalam kegelapan,

Anugerah bagi yang mendapat pencobaan,

Pertolongan dari atas,

Perhatian yang tidak mengecewakan dan kasih yang tidak pernah padam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

ABSTRAK

PARTISIPASI KERJA DAN PENGHASILAN KELUARGA PEMULUNG BOTOL BEKAS

Studi Kasus di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Andriyani 991324014

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi kerja pemulung botol bekas, mengetahui penghasilan keluarga pemulung botol bekas, mengetahui perbedaan tingkat partisipasi kerja sebelum dan sesudah adanya dana kompensasi BBM, dan mengetahui hubungan tingkat partisipasi kerja dengan penghasilan kerja keluarga pemulung botol bekas di Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan accidental sampling terhadap sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji beda dan analisis korelasi.

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa; 1) hasil perhitungan rata-rata tingkat partisipasi anggota keluarga (TPAK) sesudah penyaluran BLT (sekarang) sebesar 69,50 dengan TPAK terendah 20 dan tertinggi 100 atau seluruh anggota keluarga bekerja memulung; 2) hasil analisis deskriptif terhadap seluruh 75 sampel pemulung di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, tingkat penghasilan per hari tenaga kerja pemulung rata-rata sesudah penyaluran BLT (sekarang) sebesar Rp. 23.533,33 dengan penghasilan per hari terendah Rp. 15.000 per pemulung dan tertinggi Rp. 40.000 per pemulung.; 3) dari hasil uji beda, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,803 dan signifikansi t = 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi statistik 0,05 (t tabel sebesar 1,665 dengan df=74), berarti ada perbedaan signifikan antara tingkat penghasilan per hari sebelum penyaluran BLT dan sesudah penyaluran BLT; 4) dari hasil analisis korelasi, untuk sesudah penyaluran BLT (sekarang), nilai r hitung sebesar 0,099 dan signifikansi r = 0,399 lebih besar dari nilai signifikansi statistik 0,05 (r tabel sebesar 0,227 dengan N=75). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara TPAK dan tingkat penghasilan setelah penyaluran BLT (sekarang) Kata kunci: tingkat partisipasi kerja, penghasilan keluarga, keluarga pemulung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

ABSTRACT JOB PARTICIPATION AND INCOME IN FAMILY WHO COLLECTING

WASTE OF BOTTLE Case Study at District of Kebayoran Lama, Southern Jakarta

Andriyani 991324014

Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of this research was to know (1) job participation level of waste bottle picker’s; (2) the income of waste bottle picker’s family; (3) the difference of job participation level before and after Cash Direct Aid of Oil Fuel Compensation Program given and (4) the relationship between job participation level and income of waste bottle picker’s family in Kebayoran Lama District, South Jakarta, Special Capital City of Jakarta. Province.

The technique of collecting samples was accidental sampling. The samples were 75 waste bottle picker’s who live in Kebayoran Lama District, South Jakarta, Special Capital City of Jakarta Province. The techniques of data analysis were T-test and Correlation Analysis.

The results of this research showed that (1) the average calculation of job participation level of waste bottle picker’s family after Oil Fuel Compensation Program given was 69.50 with 20, the lowes family’s job participation level and 100, the highest fami;y’s job participation. This level means that all members of family belong to waste bottle picker’s; (2) the daily average income of bottle picker’s family after the distribution of Cash Direct Aid was Rp. 23,533.33, while the daily lowest income was Rp. 15,000.00 and the highest was Rp. 40,000.00; (3) there was significant difference between the daily average income of bottle picker’s family after the distribution of Cash Direct Aid; t-test was 2,803 and significant level of t-test was 0,000; it means that it was smaller than statistic significant level. It was only 0.05 ((t statistic level was 1.665 with degree of freedom = 74).; (4) there wasn’t any significant relationship between family’s job participation level and the income level after the distribution of Cast Direct Aid. It can be seen that r-test result waas 0.099 and significant level of r = 0,399 higher than 0.05 statistic significance (r statistic was 0,227 with N=75). Keyword : job participation level, income of family, waste bottle picker’s family

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus karena atas segala

berkat dan kemurahan kasihNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai

dengan program studi yang ditempuh.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak bekerja sendirian tetapi

mendapat banyak bantuan, bimbingan, dukungan dan doa. Segala sesuatu yang

penulis terima sangat mendukung kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Oleh sebab itu perkenankanlah penulis menghaturkan banyak terimakasih

kepada :

1. Drs.T.Sarkim,M.Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., selaku Ketua Jurusan P. IPS, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi dan

sebagai dosen pembimbing I yang dengan sangat sabar membimbing

dan mengoreksi kesalahan pada penulis

4. P.A. Rubiyanto, selaku dosen pembimbing II yang juga dengan sabar

membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi

5. Indra Darmawan, S.E., M.Si., yang telah membantu penulis

menyelesaikan skripsi

6. Alm Papaku, Mamaku, Cie Niel yen, Cie Lien, Cie Chenchen yang

selalu mendoakan dan selalu menyemangati Ly dalam menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

skripsi ( Mama akhirnya Ly lulus, dan udah selangkah lebih

maju...makasih buat segalanya yang nggak mungkin Ly bisa balas

sampai kapanpun )

7. Teman-teman PEK 99 yang turut membantuku menyelesaikan

skripsiku, teman tersayangku khususnya Vita, Tatang (tanpa kalian Ly

pasti kesepian, dan ga da apa-apanya, thx friends... u’r my best friend

for ever, don’t forget our friendship yaaa...).

8. Teman-teman kosku di Anastasia, teman-teman komselku dan

temanku yang kusayang Liana, Bram, Agus PAK 2001, Iyec, Mas

Dwi, Thomas

9. Seluruha para pemulung di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta

Selatan, yang telah membantuku menyelesaikan skripsiku ini.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis

dengan senang hati menerima berbagai kritikan dan saran bagi pembaca skripsi

ini. Terima kasih.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. v

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

C. Batasan Masalah................................................................................. 9

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 13

A. Konsep Pembangunan Dengan Kondisi Kelebihan Tenaga Kerja..... 13

1. Ekomomi Dualistik dari Boeke.................................................. 14

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

2. Model ekonomi dua sektor dari Sir W . Artur Lewis................. 15

3. Teori Migrasi dari Todaro ......................................................... 17

B. Masalah Ketenagakerjaan Indonesia .................................................. 18

C. Sektor Informal Ketenagakerjaan Indonesia ...................................... 23

a. Pengertian Sektor Informal .......................................................... 23

b. Ciri-Ciri Sektor Informal ............................................................. 27

D. Konsep Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja….................................... 30

E. Konsep Partisipasi Angkatan Kerja…. ............................................... 33

a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia berdasarkan Sekernas tahun 1999 s/d 2002 ............................... 33 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ................................ 34 c. Keadaan TPAK di Indonesia........................................................ 36

F. Dana Kompensasi BBM ..................................................................... 38

G. Kerangka Pemikiran............................................................................. 41

I. Hipotesis .............................................................................................. 42

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 43

B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 43

a. Penelitian Deskriptif........................................................................ 43

b. Studi kasus ...................................................................................... 43

c. Lokasi Penelitian ............................................................................. 44

C. Obyek dan Subyek Penelitian .............................................................. 45

1. Subyek Penelitian ........................................................................... 45

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

2.Obyek Penelitian ............................................................................. 45

D. Instumen Penelitian ............................................................................. 45

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 46

1. Wawancara...................................................................................... 46

2. Dokumentasi ................................................................................... 47

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data................................................... 47

G. Populasi dan Sampel ........................................................................... 48

H. Teknik Pengumpulan Sampel .............................................................. 49

I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 50

a. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama menggunakan partisipasi kerja........................................................ 50 b. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua menggunakan Uji Deskriptif........................................ 51 c. Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga menggunakan Uji 2 Sisi .............................................. 51

Lankah-langkah Uji Beda 2 Beda .................................................... 52

1. Perumusan hipotesa penelitian..................................................... 52

2. Menentukan level of significance ............................................... 52

3. Menentukan thitung......................................................................... 52

4. Kriteria Penyajian 2 Sisi .............................................................. 53

5. Mengambil Keputusan ................................................................. 53

6. Pengambilan Kesimpulan............................................................. 53

d. Untuk menjawab rumusan masalah yang keempat menggunakan rumus korelasi TPK dan

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Penghasilan Keluarga...................................................................... 53

1. Menghitung koefisien korelasi antara TKP dengan penghasilan keluarga ................................................................... 53

2. Menentukan tingkat koefisien korelasi ........................................ 54

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN............................ 55

A. Visi-Misi serta tujuan Kota Madya Jakarta Selatan ............................. 55

1. Visi Kota Madya Jakarta Selatan ................................................. 55

2. Misi Kota Madya Jakarta Selatan ............................................... 55

3. Tujuan Kota Madya Jakarta Selatan ............................................ 55

B. Keadan Geografis ................................................................................. 56

C. Keadaan Perekonomian Kecamatan Kebayoran Lama ........................ 57

D. Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebersihan................................... 58

E. Bidang Sosial, Agama dan Budaya ...................................................... 59

F. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di Kecamatan Kebayoran Lama ........................................................... 60

G. Keadaan Pemulung di Kecamatan Kebayoran Lama........................... 60

H. Deskripsi Responden Penelitian........................................................... 62

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 63

A. Hasil Analisis ....................................................................................... 63

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Pemulung ............................ 65

2. Analisis Deskriptif Penghasilan ................................................... 67

3. Uji Perbedaan Sebelum dan Sesudah Penyaluran BLT ............... 69

4. Hubungan Antara TPAK dan Penghasilan................................... 71

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

B. Pembahasan .......................................................................................... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 76

A. KESIMPULAN .................................................................................... 76

B. SARAN ................................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan

Jenis Kelamin, 2002...................................................................... 37

Tabel 3.1. Kisi-kisi Wawancara ....................................................................... 46

Tabel 41. Deskripsi Umur Responden ............................................................. 63

Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Pendidikan......................................................... 63

Tabel 4.3. Deskripsi Status Perkawinan........................................................... 64

Tabel 5.1 Deskripsi TPAK dari total 75 sampel .............................................. 66

Tabel 5.2. Deskripsi Penghasilan per Hari Seluruh Sampel (dalam umur) ..... 69

Tabel 5.3. Hasil Uji t ........................................................................................ 69

Tabel 5.4. Hasil Analisis Korelasi Sesudah BLT............................................. 71

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara ................................................................................... 82

2. Data Rekap Eksplorasi Penelitian Pemulung............................................... 86

3. Deskriptif Responden................................................................................... 90

4. Deskriptif TPAK .......................................................................................... 91

5. Deskriptif Penghasilan ................................................................................. 93

6. Korelasi ........................................................................................................ 94

7. Surat Keterangan Penelitian di Kecamatan Kebayoran Lama ..................... 95

8. Gambar Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan 2001 .......................... 96

9. Peta Kecamatan Kebayoran Lama ............................................................... 97

10. Struktur Organisasi Kecamtan Kebayoran Lama....................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak terjadinya krisis ekonomi pertengahan tahun 1998, pertumbuhan

ekonomi nyaris terhenti dan laju inflasi meningkat pesat. Akibatnya

pendapatan dan taraf hidup masyarakat merosot tajam dimana jumlah

penduduk miskin dan tingkat pengangguran semakin tinggi dalam waktu yang

sangat singkat. Langkah-langkah pemulihan dan reformasi ekonomi untuk

menggerakkan perekonomian dan memulihkan kesejahteraan rakyat selama

periode 1998-2000 dirasakan berjalan lambat karena persoalan yang dihadapi

menjadi sangat multidimensional.

Krisis ekonomi yang terjadi membawa dampak terhadap pembangunan

di berbagai sektor perekonomian di Indonesia. Dampak dari krisis moneter

yang diawali dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar

semakin menyeret bangsa Indonesia kepada krisis kepercayaan terhadap

pemerintah, krisis moral, krisis politik, dan krisis ekonomi.

Indonesia menjadi korban arus besar “globalisasi” yang telah

menghancurkan sendi-sendi kehidupan termasuk ketahanan moral bangsa.

Dampak krisis moneter yang telah merembet pada krisis ekonomi patut

dijadikan pelajaran yang sangat berharga dalam membangun masa depan,

pembangunan harus diarahkan pada partisipasi dan peran serta masyarakat.

Krisis ekonomi telah mengangkat kepermukaan beberapa kelemahan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

2

penyelenggaraan perekonomian baik pada tingkat nasional maupun regional.

Berbagai distorsi yang terjadi pada mata rantai perekonomian masa lalu telah

menyebabkan lemahnya ketahanan ekonomi dalam menghadapi krisis,

memicu berbagai bentuk kesenjangan sosial, dan menghambat kemampuan

untuk mengatasi krisis dengan cepat. Kurang meratanya penyebaran

pelaksanaan pembangunan antar wilayah kota, kecamatan, kelurahan dan antar

kawasan telah menimbulkan kesenjangan penyediaan prasarana dan sarana

ekonomi yang pada gilirannya juga memperlemah basis kegiatan ekonomi

masyarakat.

Negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak kegiatan

ekonomi yang berlangsung diluar sektor yang terorganisasi dengan baik,

sektor tersebut disebut dengan sektor informal. Sektor informal banyak sekali

diisi oleh golongan yang kurang mampu dan ini juga semakin besar di

Indonesia, yang keseimbangan sosial ekonominya terganggu bersamaan

dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pembangunan yang tidak merata,

meluasnya pengangguran serta meningkatnya kemiskinan bagi sekelompok

orang-orang tertentu. Dengan terbatasnya modal yang dimiliki menyebabkan

usaha mereka harus tersingkir dari persaingan di dunia usaha yang

sesungguhnya. Sebagian besar masyarakat Indonesia harus berjuang untuk

memperoleh penghasilan dengan jalan memungut botol bekas yang sudah

dibuang di jalan, tong sampah atau tempat pembuangan sampah (TPS),

sehingga dengan begitu mereka dapat memperoleh penghasilan yang cukup

untuk sehari mereka makan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

3

Partisipasi kerja mencerminkan penyediaan tenaga kerja atau jumlah

angkatan kerja yang dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi. Tingkat partisipasi

kerja mencerminkan penyediaan tenaga kerja atau jumlah angkatan kerja, di

mana seseorang menetapkan pilihan antara berapa jumlah waktu yang

diberikan untuk bekerja dan berapa untuk waktu senggang. Namun

kenyataannya bahwa keputusan seseorang harus bekerja dan berapa lama

dalam seminggu orang tersebut bekerja bukanlah semata-mata ditetapkan oleh

pribadi seseorang tersebut akan tetapi secara bersama oleh semua anggota

keluarga.

Dalam mengambil keputusan seseorang mempertimbangkan keputusan

atau kemungkinan keputusan yang akan diambil oleh anggota lain dalam

keluarga, keputusan keluarga yang menetapkan bahwa suami perlu mencari

pekerjaan tambahan disamping pekerjaan penuh yang sudah ada supaya ibu

dapat mengurus anak-anak dan rumah tangga, bahwa di samping bapak, maka

seorang ibu perlu bekerja (walaupun sebagai pekerja paruh waktu) supaya

keluarga tersebut mampu menyekolahkan anak ke tingkat yang lebih tinggi,

begitu pula peran serta anak dalam rumah tangga perlu mencari pekerjaan atau

tambahan penghasilan. Harapan untuk dapat ikut menikmati hasil

pembangunan tersebut dinyatakan dalam peningkatan partisipasi kerja. Jadi

semakin bertambah kegiatan ekonomi semakin besar tingkat partisipasi kerja.

Berkembangnya sektor informal di Indonesia dan juga negara

berkembang lainnya diakibatkan oleh banyak faktor, tetapi sebagian besar

dapat di pandang sebagai dampak negatif maupun positif dari strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

4

industrialisasi yang diterapkan. Pada sisi negatif, akibat tidak meratanya pola

perkembangan industrialisasi, banyak penggangur di sektor formal mencari

pekerjaan di sektor informal. Pada sisi positif adanya kenaikan pendapatan

terutama golongan berpenghasilan rendah akan mengakibatkan naiknya

tingkat permintaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor informal.

Sektor informal yang merupakan penyerap kesempatan kerja di kota besar

maupun di pedesaan, merupakan sumber potensial untuk mengurangi dampak

negatif dari kurang mampunya sektor formal menyerap tenaga kerja. Tanpa

daya sektor informal yang mampu menyerap kesempatan kerja, maka jumlah

penganggur potensial di Indonesia akan lebih besar.

Masalahnya sekarang adalah bagaimana upaya bagi mereka yang

bekerja di sektor informal ini dapat meningkatkan produktivitasnya, sehingga

mampu menambah penghasilan keluarga. Seperti diketahui bahwa sektor

informal menjadi tumpuan harapan bagi kaum lemah atau rakyat kecil dalam

mencari pekerjaan dan sektor informal juga merupakan salah satu kegiatan

ekonomi yang mempunyai peranan penting untuk menyediakan kesempatan

kerja secara maksimal bagi banyak tenaga kerja dan yang memberikan

penghasilan dan penghidupan bagi banyak penduduk.

Sektor informal umumnya pedagang kaki lima dan pemulung pada

khususnya dapat mengganggu ketertiban umum, mengganggu keindahan kota

ataupun mengganggu lingkungan. Namun walaupun demikian usaha ini

mempunyai manfaat yang besar sekali terhadap pemeliharaan lingkungan,

diantaranya mengurangi sampah. Sedangkan bagi indusrti daur ulang manfaat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

5

yang dapat diambil adalah memanfaatkan barang bekas sehingga input untuk

usahanya dengan menambah nilai guna pada barang bekas tersebut. Demikian

juga kondisi perusahaan, mereka yang bekerja di sektor informal sering

kurang mendapatkan perlindungan dan berbagai fasilitas umum yang justru

tersedia untuk perusahaan-perusahaan formal, sebab itu mereka sulit

berkembang. Sektor informal dalam perekonomian Indonesia sangat

dibutuhkan karena mempunyai daya serap tenaga kerja relatif besar, sehingga

mampu menampung kelebihan tenaga kerja yang tidak tertampung pada sektor

formal. Melalui sektor informal dapat terjadi pemerataan pendapatan, terutama

bagi golongan ekonomi lemah.

Tingkat partisipasi kerja sebagai perbandingan antara angkatan kerja

dengan penduduk dalam usia kerja sekaligus menggambarkan penyediaan

tenaga kerja. Partisipasi kerja dan penyediaan tenagakerja bergerak searah.

Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat partisipasi kerja, semakin besar

penyediaan tenagakerja. Tingkat partisipasi kerja dipengaruhi secara langsung

atau tidak langsung oleh banyak faktor seperti jumlah penduduk dalam usia

kerja, struktur umur, jumlah penduduk yang bersekolah dan mengurus rumah

tangga, tingkat penghasilan keluarga relatif terhadap kebutuhannya, tingkat

upah, tingkat pendidikan, dan kegiatan ekonomi. Tingkat partisipasi kerja

dalam keluarga mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap

penghasilan dalam keluarga tersebut, karena apabila jumlah partisipasi kerja

meningkat maka penghasilan dalam keluarga tersebut akan meningkat sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

6

partisipasi keluarga dalam bekerja. Pandangan ini biasanya digunakan sebagai

dasar analisis tingkat partisipasi kerja dan penghasilan keluarga.

Masalah pokok yang perlu mendapat perhatian adalah tingkat

partisipasi kerja para pemulung terhadap penghasilan keluarga pemulung botol

bekas didalam mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, dengan

mengandalkan pekerjaannya dari memungut botol bekas di tong sampah, di

jalanan atau di tempat pembuangan sampah (TPS). Dengan keadaan

perekonomian yang sangat sulit dan tidak stabil untuk dijalani bagi sebagian

orang yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan.

Dengan keadaan perekonomian yang sulit ditambah dengan beban

kenaikan harga bahan bakar minyak yang baru diberlakukan awal bulan

Oktober, tepatnya pukul 00.00 WIB tanggal 1 Oktober 2005 pemerintah

mengumumkan diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 55/2005.

berdasarkan Perpres tersebut, harga premium menjadi Rp4.500 per liter atau

naik sebesar 87,5 persen. Minyak solar menjadi Rp4.300 per liter atau naik

sebesar 104,8 persen. Minyak tanah menjadi Rp2000 per liter atau naik

sebesar 185,7 persen. (Forum Keadilan, hal 9 No.25, 16 Oktober 2005).

Kenaikan harga BBM yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena

pengeluaran lebih besar dari penerimaan yang mengakibatkan kerugian

didalam perdagangan dan sulit melakukan pembangunan bila subsidi tidak

dilepas, dengan demikian pemerintah pusat ataupun daerah harus melakukan

berbagai upaya agar penyaluran dana program kompensasi pengurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

7

subsidi (PKPS) BBM sampai kemasyarakat yang harus menerimanya (Tempo,

hal 8 Edisi 9 Oktober 2005).

Dana tunai untuk masyarakat miskin, adalah pembebasan biaya pendidikan

untuk sekolah dasar dan biaya kesehatan gratis di puskesmas ataupun rumah

sakit kelas III. Selain melakukan penyaluran PKPS BBM, pemerintah perlu

membuat proyek padat karya yang dibiayai anggaran pemerintah, sehingga

masyarakat bisa meningkatkan penghasilannya.

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang telah diputuskan oleh

pemerintah berdampak pada meningkatnya seluruh biaya hidup masyarakat

yang diperkirakan akan tetap menambah jumlah penduduk miskin, kendati

dana kompensasi pencabutan subsidi BBM dikucurkan pemerintah. Dampak

yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM ini senantiasa meluas dan

kompleks, karena diikuti dengan kenaikan berbagai komoditas penting yang

banyak dikonsumsi oleh masyarakat kecil.

Berbagai sektor produksi dan jasa yang berhubungan langsung dengan

BBM hampir dipastikan akan meroket biayanya. Sektor transportasi misalnya,

jelas akan menaikkan tarif angkutan, biaya untuk membeli sandang sebagai

output industri yang memakai BBM juga akan semakin meningkat. Impian

masyarakat kecil akan harga sandang yang murah mungkin tinggal kenangan

belaka, berbagai komodititas yang terkait baik langsung maupun tidak

langsung dengan bahan bangunan, hampir dipastikan akan meningkat. Apabila

bahan bangunan rumah meningkat, bisa dipastikan harga rumah atau tempat

tinggal akan semakin meningkat, hal ini dikarenakan akibat langsung dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

8

kenaikan harga BBM. Pendek kata, kenaikan harga BBM akan membuat

masyarakat kecil mengalami kesulitan.

Melihat betapa pentingnya tingkat partisipasi kerja terhadap

penghasilan keluarga pemulung botol bekas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga

Pemulung Botol Bekas” di Kecamatan Kebayoran Lama Kodya Jakarta

Selatan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat partisipasi kerja keluarga pemulung Botol bekas di

Kecamatan Kebayoran lama Kodya Jakarta Selatan?

2. Bagaimana penghasilan keluarga pemulung botol bekas di Kecamatan

Kebayoran lama Kodya Jakarta Selatan?

3. Apakah ada perbedaan tingkat partisipasi kerja sebelum dan sesudah

adanya dana kompensasi BBM?

4. Apakah ada hubungan antara partisipasi kerja dengan penghasilan

keluarga pemulung botol bekas di Kecamatan Kebayoran lama Kodya

Jakarta Selatan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

9

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah dari tingkat

partisipasi kerja dan penghasilan keluarga pemulung botol bekas, yang

berlokasi di Kecamatan Kebayoran Lama Kodya Jakarta Selatan.

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi kerja dan penghasilan

keluarga pemulung botol bekas di Ibu Kota Jakarta. Secara spesifik tujuan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat partisipasi kerja pemulung botol bekas di

Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan, Propinsi DKI

Jakarta.

2. Untuk mengetahui penghasilan keluarga pemulung botol bekas di

Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan, Propinsi DKI

Jakarta.

3. Untuk mengetahui perbedaan tingkat partisipasi kerja sebelum dan

sesudah adanya dana kompensasi BBM.

4. Untuk mengetahui analisis tingkat partisipasi kerja terhadap

penghasilan keluarga pemulung botol bekas di Kecamatan Kebayoran

Lama, Kodya Jakarta Selatan, Propinsi DKI Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

10

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi pemulung botol bekas, sebagai bahan pertimbangan tingkat

partisipasi dalam bekerja untuk dapat mencukupi kebutuhan keluarga.

2. Bagi Pemerintah Daerah, sebagai bahan masukan untuk perencanaan

penataan wilayah dan bimbingan bagi pemulung botol bekas.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma, hasil penelitian ini dapat menambah

kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa yang membutuhkan.

4. Bagi penulis, aplikasi teoritis dalam perkuliahan yang diterapkan

dalam praktek yang penulis peroleh dari bangku kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

11

F. Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Dalam bab ini akan berisi beberapa uraian tentang teori-teori : konsep

pembangunan dengan kelebihan tenaga kerja, masalah ketenagakerjaan

Indonesia, sektor informal, konsep tenaga kerja dan angkatan kerja,

konsep partisipasi angkatan kerja, dana kompensasi BBM, kerangka

pemikiran dan hipotesis.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian,

pendekatan penelitian, objek dan subjek penelitian, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, teknik pemeriksaan dan keabsahan data,

populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Dalam bab ini berisi gambaran umum mengenai visi-misi serta tujuan

Kota Madya Jakarta Selatan, keadaan geografis, keadaan perekonomian

Kecamatan Kebayoran Lama, bidang pendidikan, kesehatan dan

kebersihan, bidang sosial agama dan budaya, sumber daya alam dan

lingkungan hidup di Kecamatan Kebayoran Lama dan keadaan pemulung

di Kecamatan Kebayoran Lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

12

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang hasil analisis dan pembahasan.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pembangunan Dengan Kondisi Kelebihan Tenaga Kerja

Jumlah penduduk umumnya dikaitkan dengan pertumbuhan income per

kapita suatu negara, yang mencerminkan kemajuan perekonomian negara

tersebut. Iskandar (1976:53) mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar

adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan ekonomi, Jumlah penduduk

yang semakin besar telah mengakibatkan jumlah angkatan kerja yang semakin

besar. Agar dapat dicapai keadaan yang seimbang maka sebaiknya mereka dapat

tertampung dalam suatu pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keinginan serta

keterampilan mereka. Ini akan membawa konsekuensi bahwa perekonomian harus

selalu menyediakan lapangan-lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja baru.

Pembangunan ekonomi sangat diperlukan untuk memperkecil tingkat

pengangguran, dengan adanya pembangunan ekonomi diharapkan laju

pertumbuhan ekonomi dapat selalu dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi

dari tingkat pertumbuhan penduduk, sehingga kegiatan perekonomian akan

menjadi lebih luas dan selanjutnya dapat memperkecil jumlah pengangguran.

Menurut J.H. Boeke dan D.H. Burger (1973:50). Faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya sektor informal, ada 3 (tiga) teori yang dapat

menjelaskan hal tersebut yaitu: pertama, teori ekonomi dualistik dari Boeke :

kedua, teori ekonomi dua sektor dari Sir W. Arthur Lewis ; ketiga, teori migrasi

dari Todaro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

14

1. Ekonomi Dualistik dari Boeke

Ekonomi dualistik adalah merupakan kecenderungan

perkembangan ekonomi yang tidak menimbulkan kesatuan antara tingkat

kemakmuran dengan tingkat perkembangan pada masyarakat.

Perkembangan tingkat kemakmuran cenderung menimbulkan persaingan

yang semakin tajam antara kelompok yang kuat dengan yang lemah.

Konsep ekonomi dualistik tersebut diajukan pertama kali oleh Boeke pada

awal tahun 1930. Konsep tersebut merupakan hasil pengolahan teoritik

dari pengamatan Boeke terhadap keadaan pedesaan di Jawa sebelum

perang dunia pertama sampai saat terjadinya depresi tahun 1930. Dalam

konsep tersebut Boeke beranggapan bahwa di Indonesia terdapat dua

sistem ekonomi sosial yang disebut pra kapitalisme dan kapitalisme tinggi.

Pra kapitalisme sama dengan rumah tangga desa yang memenuhi

kebutuhan sendiri dan tidak mengenal lalu lintas ekonomi. Kapitalisme

tinggi terdiri atas perusahaan-perusahaan barat yang besar dan modern.

Adanya sistem dua sektor tersebut lambat laun menimbulkan proses

disintegrasi kehidupan masyarakat pedesaan.

Proses itu antara lain:

1) Terdesaknya unit usaha keluarga oleh unit-unit usaha kota yang

mendapat perlindungan dari pemerintah.

2) Hilangnya modal utama dari unit usaha keluarga yaitu tanah.

3) Rendahnya rasa kepercayaan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

15

4) Retaknya keseimbangan antara kesatuan sosial desa yang terpadu

dengan lingkungan.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan modal yang

relatif besar, maka kita minta bantuan luar negeri. Bantuan luar negeri

biasanya dikaitkan dengan tenaga ahli, sehingga pola pembangunan negara

kita cenderung mengikuti pola barat. Program-program pembangunan pola

barat pada waktu itu diantaranya mendirikan industri pengganti impor,

khususnya barang konsumsi. Lokasi industri berada dikota, karena telah

tersedia fasilitas dan sarana. Sistem pembangunan pola barat itu kurang

memperhatikan bidang pertanian, sehingga perkembangan desa lebih

lambat dari perkembangan kota. Perkembangan kota yang lebih cepat ini

mengakibatkan terjadinya urbanisasi, artinya urbanisasi terjadi sebelum

industri di kota mampu berdiri sendiri. mengakibatkan banyak pendatang

baru yang mencoba mengadu nasib dengan berpartisipasi dalam kegiatan

usaha kota sebagai self employed atau pekerja yang saat ini disebut dengan

sektor informal.

2. Model ekonomi dua sektor dari Sir W. Arthur Lewis

Model pembangunan pertama dan paling terkenal, sekurang-

kurangnya secara implisit, telah mempertimbangkan proses pemindahan

tenaga kerja dari desa ke kota yang telah dikembangkan oleh Sir W.

Arthur Lewis. Teori atau model dua sektor Lewis ini muncul sebagai

kritikan terhadap ekonomi dualistik yang timbul karena strategi

pembangunan pada jaman kolonial, yang mana kebijaksanaan ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

16

telah menyebabkan kelebihan tenaga kerja pada sektor subsisten dari teori

ini diterima menjadi teori umum. Menurut model Lewis, ekonomi terdiri

dari dua sektor:

1) Sektor subsisten pedesaan tradisional yang ditandai dengan

produktivitas yang sangat rendah “surplus” atau nilai yang

diperlukan atau yang dimiliki tenaga kerja.

2) Sektor industri perkotaan modern yang tinggi produktivitasnya,

kesinilah tenaga kerja dari pedesaan/sektor subtitusi dipindahkan

secara bertahap.

Fokus yang terpenting dari kedua teori ini adalah, proses

pemindahan tenaga kerja maupun pertumbuhan pekerjaan di daerah

perkotaan menimbulkan perluasan output dalam sektor modern. Hal ini

mengakibatkan keuntungan disektor modern terhadap pengupahan dengan

asumsi “pemilik modal” menginvestasikan kembali semua keuntungan

mereka.

Lewis merumuskan ekonomi dua sektor ini berangsur-angsur akan

hilang melalui proses industrialisasi, sehingga kelebihan tenaga kerja yang

pada sektor subsisten dapat pindah ke sektor kapitalisme modern. Tinggi

upah pada sektor kapitalis menyebabkan tenaga kerja di sektor subsisten

atau barang-barang yang tersedia hanya cukup untuk menutupi kehidupan

sehari-hari (kamus ekonomi perdagangan, 1992:362) mencari sektor

kapitalis untuk mendapatkan pekerjaan yang upahnya lebih tinggi.

Menurut Lewis keadaan ini akan menimbulkan dualisme baru yaitu sektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

17

yang mendapat perlindungan dan sektor yang tidak mendapat

perlindungan, dualisme baru ini disebut sebagai sektor formal dan sektor

informal.

3. Teori Migrasi dari Todaro

Menurut Todaro, alasan utama orang melakukan migrasi dari desa

ke kota adalah untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik. Mereka

menganggap bahwa pekerjaan di kota akan memberikan upah yang lebih

besar daripada di desa, Kota memiliki berbagai fasilitas yang menarik.

Kenyataan kota yang mempunyai daya penarik tersebut, tidak mampu

menampung seluruh imigran dari desa karena lambatnya pertambahan

lapangan kerja bila dibandingkan dengan arus migrasi. Selain itu lapangan

kerja di kota menuntut keterampilan tertentu akibatnya sebagian besar

imigran dari desa menganggur di kota, sehingga para penganggur di kota

berpartisipasi pada pembangunan sektor miskin, yang kemudian disebut

dengan sektor informal.

Kesimpulan dari teori di atas bahwa faktor-faktor yang menimbulkan

adanya sektor informal adalah:

1) Struktur ekonomi pada jaman kolonial yang dualistik.

2) Penerapan proses industrialisasi dalam mengatasi surplus tenaga kerja.

3) Adanya daya tarik yang menimbulkan migrasi.

Ketiga faktor tersebut menyebabkan banyak tenaga kerja yang tidak dapat

tertampung pada sektor formal. Mereka berinisiatif membuka usaha atau

menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dengan keberanian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

18

modal yang relatif kecil, seperti membuat barang dan jasa yang dibutuhkan

oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, menjadi pemulung, buruh

pabrik, tukang becak, pedagang kaki lima pemungut puntung rokok yang

semuanya itu disebut dengan sektor informal.

B. Masalah Ketenagakerjaan Indonesia

Menurut Menko Perekonomian Dorodjatun Koentjoro Jakti dalam

sambutannya pada acara Sosialisasi dan Penyerahan Buku Rencana Tenaga Kerja

Nasional 2004-2009 di Jakarta 23 Juni 2004, mengatakan bahwa Indonesia harus

memposisikan tenaga kerjanya dalam konteks global untuk memperbaiki

pertumbuhan ekonomi menjadi 6% sampai 7%. Berbagai faktor baik ekonomi

maupun non ekonomi mempengaruhi masalah ketenagakerjaan di Indonesia,

sehingga membutuhkan penyelesaian yang bersifat multidimensi. Sedangkan

menurut Presiden Megawati Soekarnoputri dalam sambutan tertulis

menyampaikan amanatnya bahwa penanganan masalah ketenagakerjaan, terutama

masalah kesempatan kerja dan pengangguran perlu dirancang berdasarkan kondisi

dan potensi yang ada. (Majalah Nakernas, 2004)

Masalah tenaga kerja di Indonesia sangat besar dan komplek : besar,

karena menyangkut jutaan jiwa, dan komplek, karena masalahnya mempengaruhi

sekaligus dipengaruhi oleh banyak faktor yang berinteraksi mengikuti pola yang

tidak selalu mudah untuk difahami. Faktor demografis mempengaruhi jumlah dan

komposisi angkatan kerja. Indonesia cukup berhasil dalam menurunkan angka

kelahiran dan kematian secara berkesinambungan. Hal ini justru berdampak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

19

pertumbuhan penduduk usia kerja yang jauh lebih cepat dari pada pertumbuhan

penduduk secara keseluruhan. Fakta ini menunjukkan tekanan kuat dalam sisi

penyediaan tenaga kerja. Masalah tenaga kerja yaitu pengangguran ternyata

menjadi masalah yang sangat rumit dan komplek untuk dipecahkan. Ditambah

lagi dengan masalah laju penduduk yang sulit dikendalikan. (Rencana Tenaga

Kerja Nasional, 2004-2009)

Ada dua sebab mendasar terjadinya pengangguran di Indonesia yaitu

tingkat pertumbuhan permintaan tenaga kerja yang sangat lambat tidak sebanding

dengan tingkat pertumbuhan penawaran tenaga kerja yang sangat cepat, dan

lonjakan jumlah penawaran tenaga kerja yang disebabkan terutama oleh laju

pertumbuhan penduduk yang sangat pesat dan pola migrasi yang cukup tinggi dari

desa ke kota dengan alasan-alasan tertentu. (Squire, Lyn, 1982). Di sisi lain,

pertumbuhan ekonomi secara nasional masih terlalu rendah, yaitu hanya 3,7%

pada tahun 2002, suatu angka yang terlalu rendah untuk dapat menyediakan

lapangan kerja baru secara memadai. Akibatnya angka pengangguran terus

meningkat mencapai 9,13 juta jiwa pada tahun yang sama. (Berita Tenaga Kerja,

2004)

Tekanan demografis terhadap sisi penawaran supply side atau segi

penyediaan tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut : Pertumbuhan

penduduk usia kerja selama kurun 2000-2005 diperkirakan akan mencapai 1,7%

per tahun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari pada pertumbuhan penduduk

secara keseluruhan yang dalam kurun waktu 2000-2005 dan 2005-2009

diperkirakan masing-masing hanya 1,3% dan 1,1% per tahun. Kecenderungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

20

tersebut adalah sebagai akibat penurunan angka kelahiran dan kematian secara

berkesinambungan. Hal tersebut mempunyai konsekuensi kebijakan yang jelas.

Strategi pengurangan penawaran tenaga kerja melalui penurunan laju

pertumbuhan penduduk tidak akan efektif lagi. (Rencana Tenaga Kerja Nasional,

2004-2009)

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya yang penting adalah masih sulitnya arus masuk modal asing,

pengendalian impor dan ekspor dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan

tertentu (kamus ekonomi perdagangan 1992:317) bagi sejumlah negara-negara

maju dalam menerima ekspor negara-negara berkembang, iklim investasi, pasar

global, berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi

pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang

masih lesu. Masalah lain, yang tak kalah pentingnya adalah pelaksanaan otonomi

daerah yang dalam banyak hal seringkali tidak mendukung penciptaan lapangan

kerja atau “tidak ramah” terhadap tenaga kerja. Masalah ketenagakerjaan secara

langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah-masalah lainnya

termasuk kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi,

urbanisasi, dan stabilitas politik. Semua ini secara intuitif tampaknya telah

dipahami oleh kebanyakan pengambil kebijakan. Yang tampaknya kurangnya

dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan di Indonesia bersifat multi-

dimensi pula. Tidak ada jalan pintas dan sederhana untuk mengatasinya. (Rencana

Tenaga Kerja Nasional, 2004-2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

21

Menurut Todaro, paling tidak ada 6 elemen utama dalam mengatasi

ketenagakerjaan ini yaitu:

a. Penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota.

Usaha ini harus dititikberatkan dalam pembangunan sektor pedesaan

dengan memperluas industri kecil ke seluruh pelosok, penyediaan sarana

prasarana yang cukup di pedesaan dan peninjauan kembali orientasi

kegiatan ekonomi yang harus dilaksanakan secara integratif dan terpadu.

Hal ini ditujukan untuk mengatasi masalah pengangguran di desa maupun

kota dan mengurangi migrasi desa ke kota.

b. Perluasan industri-industri kecil yang padat karya.

Hal ini dapat dilakukan pemerintah dengan cara langsung, yaitu dengan

investasi maupun penyediaan insentif terutama bagi sektor informal. Dan

cara tidak langsung adalah dengan redistribusi pendapatan kepada orang-

orang miskin di desa-desa dengan penyediaan konsumsi dengan produk

lokal (yang lebih mudah dan padat karya). Hal ini jelas akan memberikan

kesempatan kerja yang lebih tinggi di desa dan di kota.

c. Penghapusan distorsi harga faktor-faktor produksi.

Upaya-upaya penghilangan distorsi harga faktor produksi terutama melalui

penghapusan berbagai subsidi modal akan mampu meningkatkan

kesempatan kerja.

d. Pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat.

Salah satu faktor yang menghambat penciptaan kesempatan kerja dalam

jangka panjang baik di sektor industri dan sektor pertanian adalah terlalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

22

besarnya kekaguman dan kepercayaan. Pada peralatan canggih (yang

hemat tenaga kerja) yang diimpor dari negara maju. Hal ini harus

dilepaskan agar tidak terjadi ketergantungan dan mengalihkan perhatian

untuk mencari teknologi tepat guna sesuai dengan kondisi dasar

perekonomiannya sendiri. Mereka (pemerintah dan pengusaha, tenaga

kerja) diharapkan bisa memusatkan perhatian pada metode-metode yang

murah dan padat karya.

e. Pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan

kerja. Munculnya fenomena “pengangguran berpendidikan” di banyak

negara berkembang menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan

pengembangan pendidikan secara besar-besaran. Pendidikan formal telah

dijadikan alat seleksi calon pekerja, padahal pekerjaan dari sektor modern

berkembang lebih lambat daripada jumlah orang yang menyelesaikan

studinya. Dan acap kali untuk mengurangi permintaan yang berlebihan

terhadap pendidikan tingkat lanjutan, pemerintah yang sering kali menjadi

penyerap tenaga kerja yang paling besar, harus mendasarkan pada

keseluruhan proses seleksi dan penentuan struktur gaji pada kriteria-

kriteria lainnya.

f. Pengurangan laju pertumbuhan penduduk.

Melalui pengentasan kemiskinan absolut dan perbaikan distribusi

pendapatan, yang disertai dengan penggalakan program Berencana dan

penyediaan pelayanan kesehatan terutama di pedesaan. Hal ini harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

23

disadari oleh seluruh rakyat agar secara terpadu dan bersama-sama

melaksanakan program ini.

Demikian beberapa elemen yang penting dalam membuat kebijakan-kebijakan

untuk meningkatkan permintaan tenaga kerja dan mengurangi penawaran akan

tenaga kerja. (Todaro, Michael P, 2000)

C. Sektor Informal

a. Pengertian Sektor Informal

Pengertian sektor informal sampai saat ini masih dirasa kurang cukup

memadai untuk menyebut mereka yang berada di sektor informal maupun

disektor formal. Istilah sektor informal muncul di Inggris pada tahun 1971-an

yang merupakan hasil penelitian Keith Hart. Hart ini telah mempelopori studi

yang lebih intens mengenai sektor ini, sejak itu istilah sektor informal

digunakan dalam studi-studi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan

yang sifatnya berisiko dikutip dari (Herry Maridjo, 1990:10).

Di Indonesia studi tentang sektor ini awalnya relatif intensif dilakukan

oleh PPES–UNPAD (Pusat Penelitian Ekonomi dan Sumber Daya Manusia

Universitas Padjajaran). Menjelang akhir tahun 1970-an. Melibatkan

departemen tenaga kerja terutama oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat

(LSM) atau Non Govermental Organisation (NGO).

Walaupun secara akademis belum terjadi kesepakatan bulat tentang

definisi sektor informal dalam kenyataan sektor informal telah lama ada dan

kini berkembang pesat terutama di perkotaan. Penting diketahui bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

24

perkembangan sektor informal ini terkait dengan laju pertumbuhan ekonomi

masyarakat pedesaan. Selain itu tidak kalah pentingnya, terkait juga

kesejahteraan (antara lain: lapangan kerja, pendapatan, pendidikan, kesehatan,

dan gizi) dan budaya (antara lain: tata nilai, sikap dan perilaku) masyarakat.

Sehingga, sebagai sektor yang menampung tenaga kerja dalam jumlah yang

besar, yang menurut Raharjo (1986) secara nasional mencapai sekitar 70%,

maka sektor informal perlu didudukan lebih wajar dalam pembangunan,

dikutip dari skripsi Kristiana (1997:11)

Sektor informal sedikit banyak ikut membantu didalam menanggulangi

pengangguran dan kemiskinan, namun belum ada pembinaan atau bimbingan

yang serius untuk dapat memajukan sektor tersebut. Pengertian sektor

informal juga berhubungan dengan aktifitas ekonomi, oleh karena unit

observasi yang dipakai secara teoritis dapat berupa individu yang berkaitan

dengan lapangan usaha atau unit usaha tempat individu bekerja. Disini penulis

akan mengemukakan berbagai sektor informal sebagai berikut:

Menurut Soetjipto Wirosardjono (Prisma:1985:5), pengertian sektor

informal adalah “sektor kegiatan ekonomi yang marginal (kecil) dimana untuk

menentukan kegiatan ekonomi marginan (kecil-kecilan), dipakai ciri khusus

atau tertentu.”

Pengertian yang dikemukakan Soecipto tersebut mengandung dimensi-

dimensi ekonomi, sosial dan perencanaan antara ruang yang semuanya

mencerminkan keterbelakangan. Dimensi ekonomi yang hampir mengabaikan

faktor-faktor modal investasi, keterampilan dan sebagainya tentu tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

25

menarik para perancana ekonomi untuk menanganinya. Dimensi sosial yang

mengandalkan pekerja keluarga, jam kerja yang tidak teratur dan lain-lain

merupakan hasil dari keterbelakangannya. Sedangkan dimensi perencanaan

tata ruangan umumnya bercirikan melanggar norma, karena dalam melakukan

kegiatan, sering menggunakan trotoar, jalan umum, halte bis dan sebagainya

yang bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas maupun pencemaran

lingkungan.

Pengertian sektor informal adalah pengertian yang dihubungkan

dengan adanya bantuan pemerintah tersebut telah dimanfaatkan oleh unit-unit

usaha yang termasuk sektor informal.

Tentang Devinisi dan Evolusi Sektor Informal, Hidayat (1983:10-13)

menyatakan sebagai berikut:

Sektor informal adalah bagian dari sistem ekonomi kota dan desa yang

belum mendapat bantuan ekonomi dari pemerintah atau belum mempu

menggunakan bantuan yang telah disediakan atau sudah menerima

bantuan tetapi belum berdikari.

Hidayat merasa perlu memasukkan bantuan pemerintah sebagai faktor

penting dalam memberikan pengertian sektor informal, karena pemerintah

merupakan penentu arah kegiatan pembangunan nasional. Jadi jelaslah bahwa

Hidayat berpendapat:

1) Sektor informal ialah sektor yang tidak menerima bantuan atau

perlindunga ekonomi dari pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

26

2) Sektor yang belum dapat menggunakan bantuan karena tidak punya access

meskipun pemerintah telah menyediakannya.

3) Sektor telah menerima bantuan tetapi bantuan belum sanggup membuat

sektor ini berdikari (tetap “gurem”).

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa sektor informal sudah

memperoleh bantuan, tetapi bantuan yang ada belum dimanfaatkan dan belum

dapat membuat mereka berdikari.

Sedangkan pengertian sektor informal yang dirumuskan oleh ILO

(International Labour Organization) adalah: Sektor informal adalah sektor

yang mudah dimasuki oleh pengusaha pendatang baru, memanfaatkan sumber-

sumber ekonomi dalam negeri, dimiliki oleh keluarga berskala, memakai

teknologi padat karya yang telah disesuaikan, tidak diatur oleh pemerintah,

bergerak dalam pasar penuh kompetisi dan yang diperlukan didapat di luar

pendidikan formal.

Usaha yang berskala kecil ini memungkinkan untuk di kelola sendiri

berdasarkan hitungan harian. Dari kenyataan tersebut maka dapat dikatakan

bahwa sektor informal merupakan sektor yang diusahakan oleh dan untuk

melayani kebutuhan hidup anggota masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Dari pengertian mengenai sektor informal yang telah dikemukakan

oleh beberapa ahli maka penulis mencoba untuk memberikan pengertian

sektor informal sebagai berikut:

Sektor informal adalah sektor kegiatan ekonomi yang unit usahanya berskala

kecil yang belum mendapat bantuan pemerintah, ataupun belum mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

27

menggunakan bantuan yang telah disediakan dan tidak dibebani syarat-syarat

resmi sebagaimana sektor informal.

b. Ciri-Ciri Sektor Informal

Seperti halnya pengertian-pengertian sektor informal, ciri-ciri sektor

informal pun akan berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang penelitian.

Masalah sektor informal sudah menjadi permasalahan nasional karena

menyangkut masalah jumlah tenaga kerja, dan yang paling jelas adalah

permasalahan cara mengangkat sektor informal ke taraf perekonomian yang

lebih baik, untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai sektor

informal maka berikut ini dikemukakan ciri-ciri umum sektor informal

tersebut dari pemikiran beberapa ahli.

1) Menurut Soetjipto Wirosardjono, bagi kondisi Indonesia sektor informal

adalah kegiatan sektor marginal yang mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut (Prisma, XIV, No. 3, 1985:5):

a) Pola kegiatannya tidak teratur baik dalam arti waktu, permodalan

maupun penerimaannya.

b) Ia tidak tersentuh oleh peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan

yang ditetapkan oleh pemerintah (sehingga kegiatannya sering

dikategorikan “liar”).

c) modal, peralatan dan perlengkapan maupun omzetnya biasanya kecil

dan diusahakan atas dasar hitungan harian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

28

d) Tidak mempunyai tempat yang tetap dan atau keterikatan dengan usaha

lain.

e) Umumnya dilakukan oleh dan melayani golongan masyarakat

berpenghasilan rendah.

f) Tidak membutuhkan keahlian dan ketrampilan khusus sehingga secara

luas dapat menyerap bermacam-macam tingkat tenaga kerja.

g) Umumnya tiap-tiap satuan usaha mempekerjakan tenaga yang sedikit

dan dari lingkungan hubungan keluarga, kenalan atau berasal dari

daerah yang sama.

h) Tidak mengenal sistem perbankan, pembukuan, perkreditan dan

sebagainya.

2) Menurut Payaman J. Simanjuntak (1985:99)

Berkembangnya perbedaan sektor informal dan sektor formal mencakup

perusahaan-perusahaan yang mempunyai status hukum, pengakuan dan

ijin resmi, umumnya berskala besar.

Sebaliknya usaha-usaha yang tergolong sektor informal antara lain

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Kegiatan usaha umumnya sederhana, tidak tergantung pada kerja sama

banyak orang dan sistem pembagian kerja ketat. Dilakukan oleh

perorangan atau keluarga, usaha bersama antara beberapa orang atas

kepercayaan tanpa perjanjian tertulis.

b) Skala usaha relatif kecil, modal usaha, modal kerja dan omzet

penjualan umumnya kecil, serta dapat dilakukan secara bertahap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

29

c) Usaha sektor informal umumnya tidak mempunyai ijin usaha seperti

halnya dalam bentuk Firma atau Perusahaan Terbatas (PT).

d) Bekerja di sektor informal lebih mudah dari pada bekerja di sektor

formal.

e) Tingkat penghasilan di sektor informal umumnya rendah walaupun

tingkat keuntungan kadang-kadang cukup tinggi, akan tetapi karena

omzet penjualan relatif kecil, keuntungan absolut umumnya menjadi

kecil.

f) Keterikatan sektor informal dengan usaha-usaha lain sangat kecil,

kebanyakan sektor informal berfungsi sebagai produsen atau penyalur

kecil yang langsung melayani konsumen.

g) Usaha sektor informal sangat beraneka ragam seperti pedagang kaki

lima, Pedagang keliling, tukang becak, tukang sepatu, tukang loak,

tukang cukur serta usaha lainnya. Lebih 50% angkatan kerja Indonesia

dewasa ini terserap di sektor informal.

3) Menurut Tadjuddin Noer Effendi (1985:94)

a) Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik, karena timbulnya unit

usaha tidak mempergunakan fasilitas yang tersedia di sektor informal.

b) Pada umumnya unit usaha tidak mempunyai izin usaha.

c) Pola kegiatan usahanya tidak teratur (lokasi dan jam kerja).

d) Unit usaha mudah keluar masuk dari sub sektor ke sub sektor yang

lain.

e) Teknologi yang dipergunakan masih bersifat tradisional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

30

f) Modal dan perputaran usaha relatif kecil, sehingga skala operasi juga

kecil.

g) Untuk menjalankan usaha tidak di perlukan pendidikan formal, karena

pendidikan yang diperlukan dapat diperoleh dari pengalaman sambil

bekerja.

h) Pada umumnya unit usaha termasuk golongan yang mengerjakan

sendiri usahanya dan kalau di bantu buruh berasal dari satu famili.

i) Sumber dana modal usaha pada umumnya berasal dari tabungan

sendiri atau dari lembaga keuangan yang tidak resmi.

Hasil produksi atau jasa terutama dikonsumsikan oleh golongan kota atau

desa yang berpenghasilan rendah tetapi kadang-kadang juga

D. Konsep Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang terpenting dalam proses produksi,

sebagai sarana produksi tenaga kerja lebih penting daripada sarana produksi yang

lain seperti bahan mentah, tanah, air dan sebagainya. Karena manusialah yang

menggerakkan sumber-sumber tersebut untuk menghasilkan barang. Penyediaan

tenaga kerja sifatnya terbatas, karena tidak semua penduduk merupakan tenaga

kerja, hanya penduduk yang telah mencapai umur minimum tertentu baru bisa

dianggap sebagai tenaga kerja potensial atau angkatan kerja. Didalam Undang-

undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menyatakan penduduk yang

telah mencapai umur 15 tahun keatas baru bisa dianggap sebagai tenaga kerja.

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

31

anak yang berumur diantara 13 tahun sampai 15 tahun untuk melakukan pekerjaan

ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental

dan sosial (pasal 69 ayat 1).

Studi-studi yang pernah dilakukan oleh sarjana-sarjana asing (Durrand,

1975 Wilson, 1975 : United Nations, 1962) menunjukkan bahwa perubahan dan

perbedaan dalam partisipasi laki-laki terutama hanya terdapat pada kelompok

umur muda dan umur tua, dikutip dari skripsi Kristiana (1997:7). Karena pada

umumnya dimana-mana laki-laki merupakan pencari nafkah utama didalam

keluarga oleh sebab itu hampir semua laki-laki dewasa terlibat dalam kegiatan

ekonomi. Berlainan dengan laki-laki peranan utama perempuan didalam

masyarakat sebagai istri dan ibu. Jadi perempuan disertai tugas mengurus rumah

tangga, melahirkan dan membesarkan anak, karena itu TPAK (Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja) perempuan lebih rendah dari pada laki-laki. Karena TPAK

dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni: jumlah penduduk, usia penduduk,

pendapatan rumah tangga, dan tingkat pendidikan. Maka peluang untuk

memperoleh kerja sedikit sehingga menimbulkan dampak negatif dalam

kehidupan perekonomian yakni adanya pengangguran.

Sedangkan konsep mengenai angkatan kerja adalah dengan pendekatan

Gainful Worker. Menurut Gainful Worker beranggapan bahwa dalam

perokonomian suatu negara tingkat keberhasilan yang dicapai dapat diukur

melalui luasnya kesempatan kerja yang dapat diciptakan atau dihitung dari jumlah

orang yang berhasil mendapatkan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

32

Pendekatan ini didasarkan pada kegiatan yang biasa dilakukan dalam

kurun waktu yang relatif panjang (misal 6 bulan atau 12 bulan) oleh seseorang dan

yang memberikan pendapatan kepadanya. Angkatan kerja pendekatan ini ialah

mereka yang pernah atau sedang berkerja dengan menduduki suatu jenis

pekerjaan tertentu. Pencari kerja untuk pertama kali tidak termasuk dalam

angkatan kerja sehingga memberikan angka pengukuran yang kurang, Selain itu

orang-orang yang telah pensiun masih termasuk dalam angkatan kerja. Konsep

selanjutnya disebut dengan pendekatan labor force yang dilaksanakan dengan

jalan mengamati penduduk yang tergolong aktif

Secara ekonomis, menurut pengertian ini penduduk yang aktif adalah

mereka yang sudah memperoleh pekerjaan dan yang sedang mencari pekerjaan.

Dengan demikian pendekatan Labor Force membedakan antara mereka yang

termasuk angkatan kerja dan yang bukan angkatan kerja, yang dimaksud dengan

angkatan kerja dalam konsep ini adalah orang yang bekerja dan yang mencari

pekerjaan. Dengan demikian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerjanya (TPAK)

dihitung dengan membagi jumlah penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan

dengan jumlah penduduk pada usia kerja.

Penggunaan tenaga kerja tidak penuh dan pendekatan Normative

merupakan salah satu konsep angkatan kerja juga. Seperti pendekatan labor force,

maka metode untuk perhitungan persediaan tenaga kerja dan penggunaan tenaga

kerja tidak penuh, juga didekati dengan berbagai macam cara. Penekanan

pendekatan normative adalah pada pengukuran tingkat penggunaan tenaga kerja

tidak penuh pada proses produksi/kerja. Pada pendekatan ini seluruh penduduk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

33

dibagi atas yang telah bekerja, mencari pekerjaan dan yang secara ekonomi tidak

aktif sama sekali. (Swasono/Endang Sulistyaningsih, 1983)

E. Konsep Partisipasi Angkatan Kerja

Dalam melakukan pengukuran besarnya angkatan kerja, angka

pengangguran, kesempatan kerja maupun aspek lain yang berhubungan dengan

itu, masalah konsep dan definisi yang dipakai akan berbeda pula hasil-hasil yang

diperoleh. Konsep dan definisi tidak saja bervariasi antar negara melainkan juga

antar waktu dalam suatu negara. Pengukuran Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) diperlukan untuk mengetahui tingkat kegiatan masyarakat, yang akan

mempengaruhi besarnya angka persediaan tenagakerja. Selain itu tingkat kegiatan

masyarakat tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi wilayah/negara yang

bersangkutan. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) adalah angkatan kerja

dibagi dalam usia kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) ini

dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain golongan umur, tingkat pendidikan,

status perkawinan, perkembangan ekonomi dan lain-lain. (Swasono/Endang

Sulistyaningsih, 1983)

a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia

berdasarkan Sakernas Tahun 1999 s/d Tahun 2002

Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga

mengalami tingkat pertumbuhan-pertumbuhan yang pesat, pada tahun

2000 penduduk Indonesia berjumlah 205,843 juta jiwa, jumlah ini

meningkat menjadi 212,003 juta jiwa pada tahun 2002. perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

34

penduduk ini membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja

yang berubah, tetapi perubahan juga terjadi pada TPAK. Untuk angkatan

kerja laki-laki diperkirakan perubahan terjadi pada kelompok umur 15

tahun, sedangkan untuk wanita diperkirakan bahwa perubahan terjadi pada

hampir semua kelompok umur. (Squire, Lyn, 1982)

Selama periode 1999 s/d 2002 terdapat peningkatan dari 67,22 juta

jiwa menjadi 67,76 juta jiwa, pendidikan menurunkan Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki baik secara total maupun menurut

kelompok umur kecuali untuk kelompok umur 50 tahun keatas. Untuk

wanita, pendidikan menurunkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) hanya sampai dengan pendidikan sekolah lanjutan tingkat

pertama, sedangkan untuk sekolah lanjutan tingkat atas pendidikan wanita

meningkatkan partisipasi dalam angkatan kerja. Secara keseluruhan dapat

dikatakan bahwa pola Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-

laki menurut umur tidak begitu berbeda antara daerah tempat tinggal

maupun antara tempat pendidikan, perbedaan yang terbesar hanya terjadi

pada kelompok umur muda dan umur tua. (Simanjuntak. Payaman J,

2001)

b. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK)

Biasanya besar kecilnya tingkat patisipasi angkatan kerja

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

35

1) Jumlah Penduduk yang bersekolah dan ibu-ibu mengurus rumah

tangga, semakin besar, penduduk yang bersekolah dan mengurus

rumah tangga akan semakin kecil jumlah angkatan kerja yang berarti

semakin kecil pula tingkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK).

2) Usia Penduduk, semakin tinggi usia, Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) semakin tinggi pula, namun pada usia tua (memasuki

pensiun) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) semakin rendah.

3) Pendapatan Rumah Tangga/keluarga

Semakin rendah pendapatan yang diterima rumah tangga atau keluarga

cenderung memperbesar Tingkat Partisipsi Angkatan Kerja (TPAK),

karena semua angkatan rumah tangga/keluarga dikerahkan untuk

bekerja agar pendapatan keluarga meningkat.

4) Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi tuntutan terhadap pendidikan maka cenderung

mengurangi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), tuntutan

pendidikan kearah yang lebih tinggi seiring dengan kemajuan zaman,

persepsi masyarakat tentang pentingnya perolehan pendidikan

setinggi-tingginya dan meningkatkan pendapatan per kapita

masyarakat akan cenderung menurunkan Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) yang berarti mencegah kemungkinan membengkaknya

tingkat pengangguran. (Triyanto, Hg Suseno, 1990)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

36

Menurut Zainab Bakir dan Chris Manning, (1984;102). Secara umum

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dapat dinyatakan sebagai

jumlah Penduduk yang tergolong angkatan kerja per 100 penduduk usia

kerja. Jika penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk 10-64

tahun, maka:

Tingkat Partisipasi Jumlah Angkatan Kerja Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk 15-64 tahun

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dapat dihitung untuk tiap

golongan umur dan jenis kelamin. Misalnya untuk penduduk laki-laki

golongan umur 15-64 tahun.

Angkatan kerja laki-laki 15-64 tahun TPAK Laki-laki 15-64

Penduduk Laki-laki 15-64 tahun

Dalam sensus Penduduk 2002 seperti telah dikemukakan, batas

usia 10 tahun keatas digunakan untuk menilai apakah seseorang termasuk

angkatan kerja atau bukan.

Angkatan kerja 2002 TPAK 2002

Penduduk usia 10+,2002

c. Keadaan TPAK di Indonesia

Tinggi rendahnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

yang memuat TPAK menurut golongan umur dan jenis kelamin, sesuai

dengan hasil Sensus Penduduk Tahun 2002.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

37

Tabel 2.1 Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur Dan Jenis Kelamin,

Tahun 2002

Golongan Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah 15 - 24 12.119 8.578 20.697 25 - 34 16.913 9.589 26.501 35 - 44 15.765 8.963 24.728 45 - 54 10.639 6.025 16.665

55 + 7.875 4.313 12.188 Jumlah 63.311 37.468 100.779

Sumber : BPS, Sakernas Tahun 2002 (data diolah dalam ratus Orang) Angka pada tabel menunjukkan bahwa TPAK laki-laki lebih besar

dibandingkan dengan TPAK wanita. Dari seluruh penduduk wanita usia

kerja tidak semuanya termasuk dalam kategori angkatan kerja (hanya

37,468% saja), dan sebagian lagi mempunyai kegiatan diluar angkatan

kerja. TPAK tersebut berarti jauh lebih rendah daripada TPAK laki-laki

yang mencapai 63,311%.

Melihat golongan umurnya, terlihat bahwa TPAK wanita usia

muda (15 – 24) tahun sangat rendah. Hal yang sama juga terlihat pada

TPAK laki-laki. TPAK tersebut meningkat sesuai dengan peningkatan

golongan umur dan setelah melalui suatu batas umur tertentu TPAK

berbalik turun secara perlahan-lahan. Untuk wanita, TPAK tertinggi

dicapai pada usia (45 – 54) tahun, sedangkan TPAK laki-laki tertinggi

dicapai pada usia (35 – 44) tahun dimana hampir semua laki-laki pada usia

tersebut termasuk dalam kategori angkatan kerja. (Simanjuntak. Payaman

J, 2001)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

38

Tingkat pertumbuhan di negara berkembang seperti Indonesia

sangat pesat, pada tahun 2002, 843 juta jiwa, meningkat menjadi 212,003

juta jiwa pada tahun 2002. peningkatan ini mempengaruhi TPAK di

negara tersebut. Pendidikan sangat mempengaruhi TPAK terutama untuk

laki-laki, untuk wanita pendidikan menurunkan TPAK hanya sampai pada

SLTA, sedangkan SLTA keatas pendidikan wanita meningkat dalam

partisipasi angkatan kerja. (BPS, 2002)

F. Dana Kompensasi BBM

Dana kompensasi merupakan kebijakan subsidi langsung berupa cash

transfer yang akan diberikan mulai awal Oktober. Dana kompensasi

Rp100.000/bulan/kepala keluarga (KK) itu diberikan kepada sekitar 15,5 juta KK

dengan total dana mencapai Rp4,6 triliun. (Koran Tempo, 2 Oktober 2005)

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004, jumlah orang miskin

di Indonesia saat ini mencapai 16,7 persen dari total penduduk atau sekitar 36 juta

jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang sedikit diatas garis kemiskinan (hampir

miskin) mencapai 10,5 persen atau 22,6 juta orang. (Forum Keadilan, 16 Oktober

2005)

Kepala Subdirektorat pada Direktorat Analisis Statistik Badan Pusat

Statistik Hamonangan Ritonga memperkirakan, besar tambahan orang miskin

yang bakal terjadi, yaitu sebanyak 2 persen dari total penduduk atau sekitar 4 juta

orang. Dalam konferensi pers tim Indonesia Bangkit di Jakarta ( Koran Tempo, 14

Maret 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

39

Mengucurkan subsidi langsung tunai kepada rumah tangga miskin harus

dengan kriteria yang jelas dan dengan data-data yang akurat. Konsep miskin

terkait dengan kemampuan seseorang/rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan

dasar, baik untuk makanan maupun non-makanan. Seseorang/rumah tangga

dikatakan miskin bila kehidupannya dalam kondisi serba kekurangan, sehingga

tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Dan batas kebutuhan dasar, minimal

dinyatakan melalui ukuran garis kemiskinan yang disetarakan dengan jumlah

rupiah yang dibutuhkan.

Dalam pendataan, BPS menggunakan 14 variabel untuk menentukan suatu

rumah tangga layak atau tidak layak dikategorikan miskin sekaligus menunjukkan

skoring tingkat keparahan tingkat kemiskinannya. Variabel tersebut mancangkup:

luas laantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 perorang. Jenis lantai

bangunan tempat tinggal dari tanah/bambu/kayu murah. Jenis dinding tempat

tinggal dari bambu/rumbiah/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.

Fasilitas buang air besar tidak dipunyai atau bersama-sama dengan rumah tangga

lain. Sumber penerangan rumah tangga bukan listrik. Sumber air minum dari

sumur atau mata air tidak terlindungi atau dari air hujan/sungai. Bahan bakar

untuk masak memasak sehari-hari dari kayu bakar/arang/minyak tanah. Bahan

daging/susu/ayam per minggu tidak pernah dikonsumsi atau hanya satu kali dalam

seminggu. Pembelian pakaian baru dalam setahun tidak pernah terjadi/hanya

dilakukan satu stel dalam setahun. Frekuensi makan dalam sehari hanya satu kali

makan/dua kali makan dalam sehari. Kemampuan untuk berobat ke

puskesmas/poliklinik tidak ada (tak mampu membayar). Lapangan pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

40

utama kepala rumah tangga petani dengan luas lahan 0,5 ha/buruh tani, nelayan,

buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan

dibawah Rp 600 ribu per bulan. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak

sekolah/ tidak tamat SD/ hanya SD. Pemilikkan aset/tabungan dikategorikan tidak

punya tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai nominal Rp 500 ribu

seperti sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang

modal lainnya. (Majalah Tempo, 24 Oktober 2005)

Dari survei terakhir BPS, ternyata rakyat miskin yang mendapatkan

beasiswa hanya 33,4%, kartu sehat 26,5%, beras miskin 25,9%, dan kredit

UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) 9,5%. Artinya, ada kebocoran dari

penyaluran dana kompensasi BBM (Media Indonesia, 4 Maret 2005).

Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada para tenaga kerja, karenatenaga kerja tersebut telah

memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran dengan kemajuan perusahaan

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang (Siswanto-Bedjo, 1983 : 116). Kopensasi adalah

pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi “employer” maupun

“employees” baik yang langsung berupa uang (finacial) maupun yang tidak

langsung berupa uang (non finacial) (Susilo Martoyo, 1998 : 114)

Dari definisi tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa

kompensasi merupakan uang jaminan yang diberikan kepada karyawan sebagai

penukar kerja mereka, yang umumnya dikenal sebagai upah atau gaji. Upah atau

gaji yang diberikan oleh perusahaan mempunyai arti penting bagi karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

41

karena upah atau gaji tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan ekonomi

mereka. Dengan demikian perusahaan harus melakukan pengaturan kompensasi

yang dapat mengikat karyawan untuk tetap bekerja pada perusahaan karena upah

atau gaji merupakan alat yang dapat digunakan untuk menarik tenaga kerja,

memelihara tenaga kerja dan mempertahan kan tenaga kerja.

Disamping itu peraturan kompensasi diharapkan mampu memotivasi

karyawan untuk mencapai kinerja yang baik. Untuk memotivasi karyawan

biasanya biasanya perusahaan memberikan upah berdasarkan kinerja yang

diberikan karyawan kepada perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja tinggi

akan mendapat upah yang lebih baik dibanding dengan karyawan yangkinerjanya

rendah. Maka untuk memperoleh imbalan upah yang baik karyawan harus dapat

mencapai kerja yang optimal.

G. Kerangka Pemikiran

Negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak kegiatan

ekonomi yang berlangsung diluar sektor yang terorganisasi dengan baik, sektor

tersebut disebut dengan sektor informal. Sektor informal banyak sekali diisi oleh

golongan yang kurang mampu dan ini juga semakin besar, yang keseimbangan

sosial ekonominya terganggu bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi yang

tinggi, pembangunan yang tidak merata, meluasnya pengangguran serta

meningkatnya kemiskinan bagi sekelompok orang-orang tertentu. Dengan

terbatasnya modal yang dimiliki menyebabkan usaha mereka harus tersingkir dari

persaingan di dunia usaha yang sesungguhnya. Sebagian besar masyarakat harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

42

berjuang untuk memperoleh penghasilan, yang terdiri dari beberapa variabel.

Variabel-variabel tersebut meliputi: (a) tingkat partisipasi, (b) penghasilan

keluarga, (c) Perbedan tingkat partisipasi kerja sesudah dan sebelum adanya dana

kompensasi BBM, (d) Hubungan antara partisipasi kerja dengan penghasilan

keluarga pemulung, adanya perbedan Jumlah jam kerja, jumlah yang bekerja.

H. Hipotesis

Dari tinjauan teori yang mengatakan bahwa TPK dipengaruhi oleh banyak

faktor, salah satunya perkembangan ekonomi dan penghasilan. (Swasono/Endang

Sulistyaningsih, 1983). Maka dapat di buat hipotesis sebagai berikut:

H = Terdapat perbedaan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) antara

periode sebelum adanya dana kompensasi BBM dan sesudah adanya dana

kompensasi BBM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di 6 Kelurahan, Kecamatan Kebayoran Lama

Kodya Jakarta Selatan, penelitian ini mensyaratkan adanya partisipasi kerja

dan penghasilan keluarga. Oleh karena itu penelitian ini harus dilakukan

pada daerah yang masyarakatnya para pemulung yang menerapkan

partisipasi kerja dan penghasilan keluarganya. Dalam penelitian ini

dilakukan selama 2 minggu di bulan Juni.

B. Pendekatan Penelitian

a. Penelitian deskriptif

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian ini bertujuan

menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, atau

kelompok tertentu untuk melakukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala

dengan gejala lain dalam masyarakat. Penelitian yang terbatas pada usaha

mengungkapkan maksud dan keadan sebagai mana adanya, sehingga hanya

bersifat sekedar mengungkapkan suatu fakta.

b. Studi Kasus

Studi kasus yaitu Penelitian tentang subyek tertentu yang jelas

populasinya, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek

yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti pada Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

44

Kebayoran Lama, peneliti meneliti di tempat ini merupakan daerah yang

sekaligus mempunyai beberapa lapak atau orang yang menghimpun barang-

barang dari para pemulung, dan daerah yang banyak di huni oleh para

pemulung. Karena daerah itu cukup sesuai dengan kebiasaan para pemulung

yang suka bertempat tinggal dipinggir rel kereta api. Dipinggir rel kereta api

itulah mereka mendirikan rumah-rumah seadanya dan hidup menetap di

daerah itu serta ada yang beranak pinak didaerah itu juga.

c. Lokasi Penelitian

penelitian ini dilakukan di 6 kelurahan Kecamatan Kebayoran Lama

yang meliputi 6 kelurahan: 1) Kelurahan Pondok Pinang, 2) Kelurahan

Kebyoran Lama Utara, 3) Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, 4) Kelurahan

Grogol Selatan, 5) Kelurahan Grogol Utara, 6) Kelurahan Cipulir.

Tempat penelitian ini dipilih dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Merupakan daerah yang sekaligus mempunyai beberapa lapak atau orang

yang menghimpun barang-barang dari para pemulung. Ditempat itulah

pemulung menyetor hasil kerjanya sehari.

2. Merupakan daerah yang banyak dihuni oleh para pemulung. Karena

daerah itu cukup sesuai dengan kebiasaan para pemulung yang suka

bertempat tinggal dipinggir rel kereta api. Dipinggir rel kereta api itulah

mereka mendirikan rumah-rumah seadanya dan hidup menetap didaerah

itu serta ada yang beranak pinak didaerah itu juga.

3. Merupakan daerah yang banyak dihuni oleh para pemulung. Karena

daerah itu cukup sesuai dengan kebiasaan para pemulung yang suka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

45

bertempat tinggal dipinggir sungai itulah mereka mendirikan rumah-

rumah seadanya dan hidup menetap didaerah itu serta ada yang beranak

pinak didaerah itu juga.

C. Obyek dan Subyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan individu yang akan penulis mintai

informasi atau yang akan menjadi sumber informasi. Dalam penelitian

ini subyek penelitiannya adalah para pemulung di Kecamatan Kebayoran

Lama, Kodya Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitiannya merupakan variabel atau apa yang menjadi

titik perhatian. Dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah

partisipasi kerja dan penghasilan keluarga pemulung.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti merupakan pengumpul data

utama yang bertindak sebagai perencana, penganalisa data, dan pelapor hasil

penelitian. Oleh karena itu, pada waktu mengumpulkan data di lapangan,

peneliti bertanya langsung kepada responden di lapangan. Peneliti di

harapkan mampu memahami fenomena-fenomena perilaku yang ada di

lapangan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

46

Adapun kisi-kisi wawancara yang akan digunakan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Wawancara

Aspek Keterangan Partisipasi Kerja Penghasilan Keluarga

• Jumlah keluarga yang bekerja

• Jam kerja

• Pendapatan Per hari • Sebelum adanya dana

konpensasi BBM, jumlah keluarga yang bekerja

• Sebelum adanya dana konpensasi BBM, jumlah jam kerja

• Sesudah adanya dana konpensasi BBM, jumlah keluarga yang bekerja

• Sesudah adanya dana konpensasi BBM, jumlah jam kerja

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah metode wawancara dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Wawancara ditunjukan pada informan yang terpilih dengan

pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan relevan dengan tujuan

penelitian. Wawancara dilakukan untuk melengkapi data observasi dan

sebagai bentuk triagulasi data. Jenis wawancara yang digunakan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

47

wawancara terbuka, yang mana para subyeknya tahu bahwa mereka

sedang di wawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan dari

wawancara tersebut. Pertanyaan wawancara terstruktur dan bebas.

Pertanyaan wawancara ditujukan kepada para pemulung beserta keluarga

yang bekerja.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui

tingkat partisipasi kerja keluarga, penghasilan keluarga, di Kecamatan

Kebayoran Lama, DKI Jakarta. Selain itu peneliti melakukan observasi

pada pemulung dan keluarganya yang sedang melakukan aktivitas.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui bahan

tertulis. Peneliti memanfaatkan metode dokumentasi untuk mengetahui

sejarah kecamatan kebayoran lama, keadaan para pemulung dan

keluarganya di Kecamatan Kebayoran Lama. Denah Kecamatan

Kebayoran Lama, keadaan ekonomi dan sosial masyarakat di Kecamatan

Kebayoran Lama.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Teknik periksaan keabsahan data ditujukan agar penelitian kuantitatif

tidak bias dan untuk menentukan kriteria ke ilmiahan. Teknik di uji

keabsahan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan kriteria dan teknik

pemeriksaan yaitu ketekunan pengamatan dan triagulasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

48

Ketekunan pengamatan dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut

secara rinci (Moleong, 2004: 329). Dalam hal ini peneliti diharapkan

mampu memahami secara mendalam terhadap hal-hal yang berkaitan

dengan penelitian sehingga mampu diuraikan secara lebih rinci.

Triagulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2004: 330). Teknik triagulasi

digunakan dalam pemeriksaan data melalui sumber lain. Teknik ini dapat

dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan

data hasil wawancara; dalam hal ini peneliti membandingkan data partisipasi

kerja pemulung beserta keluarga dengan data yang diperoleh berdasarkan

wawancara dengan para pemulung dan keluarganya yang sedang bekerja. (2)

membandingkan apa yang dikatakan pemulung di depan umum dengan apa

yang dikatakannya secara pribadi; peneliti membandingkan data hasil

wawancara dengan pemulung yang menerapkan partisipasi kerja dan

penghasilan keluarga dengan hasil data yang diperoleh dengan wawancara

dengan para pemulung.

G. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

49

2005: 55). Sampel dalam penelitian ini adalah para pemulung yang ada di

Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Selatan.

H. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik dalam

pengambilan sampel, yaitu cluster sampling (area sampling), accidental

sampling dan purposive sampling (sampel bertujuan). Pertama peneliti akan

menggunakan teknik cluster sampling. Menurut Sugiyono, 2005: 59 yang

dimaksud dengan

cluster sampling (sampling daerah) digunakan untuk menentukan

sampel apabila objek yang akan diteliti atau sumber data terlalu luas. Oleh

karena Kecamatan Kebayoran Lama yang terdiri dari 6 Kelurahan, maka

kemudian peneliti menggunakan teknik yang kedua yaitu accidental

sampling (teknik pengambilan sampel dengan cara kebetulan bertemu, dan

tentunya yang dirasa peneliti memenuhi kriteria peneliti. Kemudian peneliti

akan menggunakan teknik pengambilan sampel yang ketiga yaitu, teknik

purposive sampling (sampel bertujuan). Adapun yang dimaksud dengan

teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu atau dengan tujuan tertentu.

Adapun tahap-tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Peneliti

melakukan penelitian pada 6 Kelurahan Grogol Utara, yang meliputi:

1) Kelurahan Pondok Pinang, 2) Kelurahan Kebayoran Lama Utara,

3) Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, 4) Kelurahan Grogol Selatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

50

5) Kelurahan Grogol Utara, 6) Kelurahan Cipulir. Adapun jumlah populasi

dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 keluarga pemulung, dikarenakan

banyaknya populasi maka diambil sampel dengan metode purposive

sampling 25% dari populasi atau sekitar 75 keluarga, yang meliputi 6

Kelurahan yang berada di Kecamatan Kebayoran Lama.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan:

a. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama menggunakan partisipasi kerja

Secara umum, partisipasi angkatan kerja dapat dinyatakan sebagai

jumlah penduduk yang tergolong angkatan kerja per 100 penduduk usia

kerja. Jika usia penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk 15-

64 tahun, maka rumusnya adalah:

Tingkat Partisipasi Jumlah orang yang bekerja (jumlah pemulung) Angkatan Kerja (TPAK) Penduduk 15-64 tahun

Sebelum dana kompensasi BBM

No. Nama

Kepala Keluarga

Jumlah anggota keluarga

Jumlah pemulungJumlah bukan

pemulung 1 Bpk X 2 3 4 5 n Bpk Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

51

Dalam analisis rumusan masalah ke satu ini digunakan data jumlah

pemulung yaitu jumlah orang yang bekerja (sebagai pemulung) dan jumlah

anggota keluarga pemulung 15-64 tahun yaitu jumlah anggota keluarga

pemulung yang berusia 15-64 tahun. Sehingga analisis dalam keluarga

dihitung secara menyeluruh.

b. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua menggunakan uji deskriptif

No. Nama kepala keluarga Jumlah penghasilan keluarga

Rumusan masalah ke dua ini menggunakan analisis statistik deskriptif

yaitu dengan menghitung rata-rata mean, median, modus, range nilai

maksimum, nilai minimum pendapatan keluarga pemulung.

c. Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga menggunakan Uji Beda 2 Sisi:

TPKsebelum= %100)(6415

)(/ xBBMkompensasidanasebelumtahunusiapenduduk

BBMkompensasidanasebelumpemulungorangJumlah−

TPK sesudah= %100)(6415

)(/ xBBMkompensasidanasesudahtahunusiapenduduk

BBMkompensasidanasesudahpemulungorangJumlah−

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

52

Sebelum dana kompensasi BBM

Sesudah dana kompensasi BBM

No. Keluarga Pemulung

Bukan pemulung 15-67

tahun Pemulung

Bukan pemulung

15-67 tahun 1 Bpk X 2 3 4 5 n Bpk Y

Langkah-langkah Uji Beda 2 Beda:

1. Perumusan hipotesis penelitian

Ho = TPKsebelum = TPK sesudah

Ha = TPKsebelum # TPK sesudah

2. Menentukan level of significance (α), dimana α= 5% dan derajat kebebasan

(df) = (n1 + n2 – 2), n1 = jumlah sampel TPK sebelum dana kompensasi

BBM, n2 = jumlah sampel TPK sesudah dana kompensasi BBM

3. Menentukan thitung

thitung dihitung dengan rumus:

nn

TPKsesudahTPKsebelumtsesudahsebelum

hitung 22 σσ+

−=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

53

4. Menentukan kriteria pengujian 2 sisi:

daerah penolakan daerah penolakan

daerah penerimaan

-t(α/2;(n1 + n2 – 2) + t(α/2;(n1 + n2 –2)

5. Mengambil keputusan

Ho diterima bila -t(α/2;(n1 + n2 – 2) ≤ thitung ≤ + t(α/2;(n1 + n2 –2)

Ho ditolak bila thitung < -t(α/2;(n1 + n2 – 2) atau thitung > + t(α/2;(n1 + n2 –2)

6. Pengambilan Kesimpulan

a. Ho diterima maka dana kompensasi BBM tidak mempunyai pengaruh

terhadap

TPK atau TPKsebelum = TPKsesudah

b. Ho ditolak maka dana kompensasi BBM mempunyai pengaruh

terhadap TPK atau TPKsebelum # TPKsesudah

d. Untuk menjawab rumusan masalah yang keempat menggunakan rumus korelasi TPK dan Penghasilan keluarga

1. Menghitung koefisien korelasi TPK dan penghasilan keluarga:

2222 )(.)())((

YYNXXNYXXYNr

∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

54

Keterangan:

X = Tingkat Partisipasi Kerja (TPK)

Y = Penghasilan

N = Jumlah Sampel

2. Menentukan tingkat korelasi:

r =1 maka hubungan X (TPK) dan Y (Penghasilan) sempurna positif

0 < r < 1 maka hubungan X(TPK) dan Y (Penghasilan) kuat dan

positif

r = -1 maka hubungan X (TPK) dan Y (Penghasilan) sempurna

negatif

- 1 < r < 0 maka hubungan X (TPK) dan Y(Penghasilan) kuat negatif

r = 0 maka tidak ada hubungan antara X (TPK) dan Y(Penghasilan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

55

BAB IV

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. Visi-Misi Serta Tujuan Kota Madya Jakarta Selatan

1. Visi Kota Madya Jakarta Selatan

Mewujudkan Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia yang

sejajar dengan kota besar negara maju didunia, dihuni oleh masyarakat

yang sejahtera dan berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang

berkualitas.

2. Misi Kota Madya Jakarta Selatan

a) Mempertahankan Wilayah Bagian Selatan. Jakarta Selatan sebagai

daerah resapan air.

b) Mewujudkan Wilayah Bagian Utara Jakarta Selatan sebagai Pusat

Niaga terpadu.

3. Tujuan Kota Madya Jakarta Selatan

a) Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata

material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

b) Tercapainya tujuan nasional di tuntut keterlibatan peranan dan

tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, sehingga seluruh

masyarakat di daya gunakan secara maksimal sebagai modal dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

56

pembangunan, karena pembangunan yang telah, sedang dan yang

akan di upayakan dari rakyat untuk rakyat.

c) Terwujudnya ketahanan sosial budaya yang diwujudkan dengan

pelaksanaan pembangunan kesehatan, peningkatan kesejahteraan

sosial, kualitas beragama, pengembangan seni budaya dan

pariwisata, meningkatkan peranan perempuan, pemuda dan olah

raga.

B. Keadaan Geografis

Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama adalah salah satu Kecamatan

dari 10 (sepuluh ) Kecamatan di Kodya Jakarta Selatan dan merupakan

pintu gerbang penghubung antara Propinsi Jawa Barat (Kabupaten

Tangerang) dengan DKI Jakarta, hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia nomor 60 tahun 1990 tentang pembentukan

Kecamatan Kelapa Gading dan Pademangan di wilayah Jakarta Utara,

Kecamatan Palmerah, Kalideres, dan Kembangan di wilayah Jakarta Barat,

Kecamatan Duren Sawit, Makasar, Cipayung, dan Ciracas di wilayah

Kodya Jakarta Timur, Kecamatan Johar Baru, di Wilayah Jakarta Pusat,

Kecamatan Pancoran, Jagakarsa dan Pasanggrahan di wilayah Kotamadya

Jakarta Selatan tumbuh dan terbentuknya badan-badan usaha: KSU,

Swalayan, Mini Market, Waserda yang ada di sepanjang jalan-jalan utama

sesuai dengan perkembangan dan perencanaan kota. Hal tersebut bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

57

dilihat di sepanjang Jalan Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah,

Ciputat Raya, Ciledug Raya dan Jalan Raya Kebayoran Lama.

Kecamatan Kebayoran Lama termasuk ke dalam Kota Madya

Jakarta Selatan. Aktivitas ekonomi yang sangat menonjol di wilayah ini

adalah jasa dan perdagangan. Sektor yang cukup potensial untuk

dikembangkan di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama diantaranya adalah

pelayanan jasa dan perdagangan.

Batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Grogol

Pertamburan dan Kecamatan Tanah Abang

b. Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Tanah Abang

c. Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Cilandak

d. Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cilandak

Luas wilayah Kecamatan Kebayoran Lama adalah 19.32 hektar

yang meliputi 6 Kelurahan, 849 RT, 80 RW, dan 58.580 Kepala Keluarga.

Total jumlah penduduk Kecamatan Kebayoran Lama sebesar 225.147 jiwa

yang meliputi Laki-laki 118.612 Jiwa dan Perempuan 106.537 Jiwa.

C. Keadaan Perekonomian Kecamatan Kebayoran Lama

Perekonomian di Kecamatan Kebayoran Lama selain bergerak di

bidang jasa, perindustrian dan perdagangan serta pengolahan lahan,

memulung merupakan salah satu pengolahan lahan, selain bertani dan

berladang. Pekerjaan ini didukung oleh jumlah produksi sampah rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

58

tangga maupun industri di wilayah Kebayoran Lama. Volume sampah

rata-rata per hari sebesar 758 m3 dengan volume sampah di lokasi

penampungan sampah sementara (LPS) adalah sebesar 569 m3 dan sisanya

diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Volume sampah

yang cukup besar dimanfaatkan oleh pemulung sebagai lahan pekerjaan

mereka yang kemudian mereka kumpulkan sebagai lahan pekerjaan yang

kemudian mereka kumpulkan dan mereka jual sehingga menjadi

pendapatan mereka.

D. Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebersihan

Pembangunan dan perkembangan di suatu wilayah tergantung

sumber daya manusia yang tersedia di wilayah tersebut, sumber daya alam

yang melimpah dan potensial tidak akan dapat dikembangkan tanpa

adanya sumber daya manusia yang memadai.

Sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, sarana dan

prasarana kebersihan yang memadai akan menghasilkan sumber daya

manusia yang baik, kesehatan dan kebersihan yang baik, adapun sarana

dan prasarana di bidang pendidikank, kesehatan, dan kebersihan di

Kecamatan Kebayoran Lama meliputi:

a) Pendidikan

Salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia adalah

pendidikan, sarana dan prasarana bidang pendidikan yang memadai

akan menghasilkan sumber daya manusia yang baik. Sarana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

59

prasarana pendidikan meliputi: TK Swasta, SD Negeri yang sederajat,

SD Swasta yang sederajat, SLTP Negeri yang sederajat, SLTP yang

sederajat, SLTA Negeri yang sederajat, SLTA Swasta yang sederajat,

Akademi/PT Negeri yang sederajat.

b) Kesehatan

Kebersihan selain sangat menentukan kualitas kesehatan suatu

wilayah juga berkaitan dengan keindahan suatu wilayah. Sarana dan

prasarana kesehatan tersebut meliuputi: RS, RS Bersalin, Poliklinik,

Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Tempat Praktek Dokter, Tempat

Praktek Bidan, Posyandu, Apotik, Toko Obat.

c) Kebersihan

Masalah kebersihan yang sangat sering ditemui di Daerah

Perkotaan adalah penanganan dan pengelolahan sampah organik dan

anorganik diangkut oleh Dinas Kebersihan yang meliputi: Truk

Sampah, Gerobak Sampah, Kontra, Lokasi Pembuangan Sampah

Sementara (LPS).

E. Bidang Sosial, Agama dan Budaya

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari manusia

yang lainnya. Oleh hubungan yang terjadi akan menghasilkan organisasi

berdasarkan kepentingan dan karakter manusia yang ada di dalamnya,

sarana dan prasarana organisasi yang ada di Kecamatan Kebayoran Lama

di Bidang Sosial meliputi: PKK, LSM, DEKEL, Karang Taruna, Panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

60

Sosial, Panti Asuhan. Sedangkan dalam bidang Agama dan Budaya

meliputi: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha.

F. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di Kecamatan Kebayoran

Lama

Kelangsungan hidup masyarakat di Kecamatan Kebayoran Lama

sangat tergantung pada sumber-sumber kehidupan yang disediakan oleh

alam dan kualitas lingkungan tempat hidup. Agar sumber daya alam dan

lingkungan selalu mendukung kelangsungan hidup manusia, maka

pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan harus

mengacu pada pelestarian alam dan lingkungan, jangan sampai

menyebabkan perusakan lingkungan apalagi sampai menimbulkan bercana

alam dikarenakan di Kecamatan Kebayoran Lama terdapat beberapa lokasi

rawan banjir, diantaranya: Kelurahan Cipulir I, Kelurahan Grogol Selatan,

Kelurahan Kebayoran Lama Utara, dan Kelurahan Pondok Pinang.

G. Keberadaan Pemulung di Kecamatan Kebayoran Lama

Sebagian besar masyarakat menganggap sampah merupakan

barang tak berguna yang tidak ada harganya. Tetapi, bagi para pemulung

tumpukan sampah berarti harapan hidup. Berkat sampah yang oleh

sebagian besar masyarakat dianggap tak ada harganya itu, para pemulung

bisa “menghidupi”, bahkan menyekolahkan anaknya. Tentu saja, tidak

semua sampah dapat dijadikan uang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

61

Dengan menggunakan gancu (sejenis besi), para pemulung sejak

pagi hingga sore hari, mengais tumpukan sampah untuk mencari sesuatu

“benda” yang bisa dijual kembali. Mereka harus bekerja keras tanpa

menghiraukan hujan dan terik matahari hanya untuk menyisihkan barang-

barang bekas yang dapat dijual untuk memperoleh uang. Barang bekas itu

lalu dikumpulkan ke dalam keranjang yang sengaja digendong pada bagian

belakang.

Tidak perlu menyediakan ongkos dan mencari pasar untuk menjual

barang-barang dari tempat sampah ini. Setiap pemulung tinggal di tempat

saja, pasti dicari pembeli. Ratusan pembeli barang-barang bekas ini sudah

menanti. Maka, untuk memperoleh uang tidak harus melalui proses

panjang. Seberapapun barang bekas yang dikumpulkan pemulung, saat itu

juga dapat menjadi uang.

Di lokasi yang berada di tengah perkampungan itu, tidak

membatasi usia mencari nafkah. Siapa saja dan usia berapapun bebas

mencari makan atas tumpukan sampah ini. Di antara pemulung, mereka

ada yang sudah berusia tua di atas 65 tahun. Tetapi, ada pula yang masih

usia anak-anak sekolah. Banyak di antara keluarga pemulung, sehari-hari

bergelut dengan sampah. Maka, kalau sekeluarga beranggotakan lima

orang saja, per orang dapat menghasilkan uang Rp. 20.000,- satu keluarga

berpenghasilan Rp. 100.00,- per hari. Maka, transaksi atau perputaran

uang di lokasi sampah ini dapat mencapai Rp. 100 juta setiap harinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

62

Perlu pemilah-milahan untuk memilih di antara tumpukan sampah:

mana yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan uang dan mana yang

dibuang. Tumpukan sampah yang sudah menggunung itulah, setiap hari

menjadi ladang bagi sedikitnya 1.000 pemulung di Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) sampah di Kecamatan Kebayoran Lama. TPA yang terletak

di atas tanah 569 m2, meliputi enam Kelurahan: Kelurahan Pondok Pinang.

Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kelurahan Cipulir, Kelurahan Grogol

Selatan, Kelurahan Grogol Utara, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.

Adapun sumber daya alam dan lingkungan yang mendukung kehidupan

masyarakat di Kecamatan Kebayoran Lama di manfaatkan dan dikelola

menjadi: Rumah permanen berjumlah 33.466 unit, rumah bukan permanen

berjumlah 5.283 unit, bangunan rumah di bantaran kali berjumlah 1.522

unit, rumah kumuh berjumlah 4.506 unit, BTN berjumlah 1 unit,

Rusun/apartemen berjumlah 15 unit, Kondominium berjumlah 5 unit, dan

Lokasi Penampungan Sampah Sementara (LPS) berjumlah 1 unit.

H. Deskripsi Responden

Penelitian terhadap para pemulung di Kecamatan Kebayoran Lama

Jakarta Selatan ini menunjukkan rata-rata responden berusia 33,45 tahun

dengan kisaran pemulung berusia 9 sampai 65 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa pekerjaan pemulung dilakukan oleh anggota keluarga

di semua tingkatan usia, baik tua maupun muda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

63

Tabel 4.1 Deskripsi umur Responden

N Minimum(tahun)

Maksimum(tahun)

Rata-rata (tahun)

Std.Dev

Umur 75 9 65 33,4533 16,5295Total Anggota Keluarga

75 3 8 5,6533 1,3997

Jumlah 75

Total anggota keluarga berkisar dari 3 sampai 8 anggota, dengan

rata-rata anggota keluarga yang dimiliki 5,65. Dapat dikatakan responden

memiliki struktur keluarga yang banyak terdiri ayah, ibu dan anak.

Tingkat pendidikan sebagian besar pemulung di daerah Kecamatan

Kebayoran Lama ini sangat rendah, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Dimana terdapat responden memiliki tingkat pendidikan SD berjumlah 51

orang dan SMP 40 orang sedangkan SMA hanya 4 orang.

Tabel 4.2. Tabel Deskripsi Tingkat Pendidikan.

Jumlah (orang)

Persentase Kumulatif persen

SD 51 68% 68% SMA 4 5,3% 76,3% SMP 20 26,7% 100% Total 75

Sebagian besar pemulung berstatus sudah menikah, sedangkan

sisanya yang belum menikah ada diantaranya adalah anak-anak atau

warga yang belum cukup dewasa. Responden yang berstatus kawin

sebanyak 56 orang sedangkan responden belum kawin 19 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

64

Tabel 4.3. Tabel Deskripsi Status Perkawinan

Jumlah (orang)

Persentase Kumulatif Persen

Belum 19 25,3% 25,3% Kawin 56 74,7% 100%

Total 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

65

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Pemulung

Untuk menjawab rumusan masalah 1 tentang Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) Pemulung diperoleh melalui rumus sebagaimana

yang disebutkan di bab sebelumnya, yaitu TPAK adalah jumlah orang dalam

keluarga yang bekerja sebagai pemulung dibagi dengan jumlah anggota

keluarga yang berusia antara 15 sampai 64 tahun. Dengan demikian, Tingkat

partisipasi angkatan kerja merupakan rasio antara jumlah anggota keluarga

produktif dan jumlah keluarga yang menjadi tanggungan, biasanya anggota

keluarga berusia 15 sampai 64 tahun. Sebagai contoh, misalnya responden

bernama Pak Untung (nomor 3) memiliki jumlah anggota keluarga bekerja

sebelum penyaluran BLT sebanyak 3 orang dengan total seluruh anggota

keluarga sebanyak 5 orang. Berarti dapat dihitung tingkat partisipasi angkatan

kerja dalam keluarga tersebut. Perhitungan kali ini akan menggunakan

kondisi sesudah penyaluran BLT untuk perhitungan TPAK sekarang.

Untuk sesudah penyaluran BLT, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Pemulung (TPAK) keluarga Pak Untung dapat dihitung;

Jumlah Orang yang Bekerja (jumlah pemulung) 2 Jumlah Anggota Keluarga Pemulung berusia 15-64 tahun = 5

0,40 =

Atau 40%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

66

Untuk nilai TPAK sesudah penyaluran BLT dari seluruh sampel (75

orang), maka diperoleh nilai rata-rata dari TPAK tiap keluarga;

Jumlah TPAK sesudah BLT seluruh keluarga 5212,86 Total seluruh sampel = 75

= 69,50

Untuk nilai TPAK sesudah penyaluran BLT dari seluruh sampel (75

orang) maka diperoleh nilai rata-rata dengan perhitungan seperti di atas adalah

69,50. (lihat lampiran hal 91)

Maka untuk penelitian kali ini, diperoleh rata-rata hasil perhitungan

TPAK seluruh 75 responden sesudah penyaluran BLT sebesar 69,50. Hal ini

menunjukkan bahwa terjadi penurunan partisipasi anggota keluarga bekerja

setelah adanya penyaluran bantuan langsung tunai kepada para pemulung.

Pengertian angka TPAK 69,50 adalah bahwa setiap 69,50 orang anggota

keluarga memiliki tanggungan kepada 100 orang anggota keluarga termasuk

dirinya. (lihat lampiran hal 91)

Tabel 5.1. Deskriptif TPAK dari Total 75 Sampel

Jumlah (orang) Min Maks Median Modus Std.Dev.

Rata2 (orang)

Anggota Keluarga Laki-laki

1 5 3 3 0,8506 2,71

Anggota Keluarga Perempuan

1 5 3 3 1,1612 2,95

Total Anggota Keluarga

3 8 6 5 1,3998 5,65

Anggota Keluarga Bekerja (Sekarang)

1 7 4 4 1,2667 3,82

TPAK Ssd BLT (Sekarang)

20 100 71,43 100 21,8856 69,50

Dari hasil tabel analisis deskriptif dapat diperoleh pula bahwa jumlah

anggota keluarga yang melakukan pekerjaan mengutip (memulung) setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

67

penyaluran BLT juga terjadi penurunan. Rata-rata jumlah tenaga anggota

keluarga pemulung setelah BLT (sekarang) rata-rata sebesar 3,82 orang,

sedangkan jumlah anggota keluarga untuk tiap kepala keluarga yang berusia

antara 15 sampai 64 tahun sebanyak 5,65. Jumlah anggota keluarga menjadi

pemulung ini menjadi tenaga kerja aktif produktif yang tentu saja

mememberikan tingkat partisipasi anggota keluarga (TPAK). (lihat lampiran

hal 91).

Di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini tidak semua

keluarga miskin pemulung mendapatkan dana BLT, tetapi proses penyaluran

dan dampak penyaluran memberikan pengaruh terhadap sebagian anggota

keluarga yang sebelumnya melakukan pengutipan barang bekas. Dari 75

responden subyek penelitian ini, menunjukkan bahwa antar keluarga

pemulung tidak terjadi perbedaan yang besar untuk perkiraan tingkat

partisipasi anggota keluarga (TPAK). Hal ini dapat ditunjukkan dari nilai

standar deviasi (simpangan baku) TPAK antar keluarga, dimana nilai standar

deviasi sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Yaitu nilai

standar deviasi TPAK setelah penyaluran BLT (sekarang) sebesar 21,88 (lihat

lampiran hal 91).

Jadi rumusan permasalahan 1 dapat dijawab bahwa Tingkat Partisipasi

Anggota Keluarga Pemulung saat ini untuk seluruh 75 sampel di Kecamatan

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan rata-rata TPAK sebesar 69,50. (lihat

lampiran hal 91).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

68

2. Analisis Deskriptif Penghasilan

Untuk menjawab rumusan masalah 2, maka dihitung rata-rata

pendapatan pemulung 75 keluarga sampel di Kecamatan Kebayoran Lama

Jakarta Selatan. Dengan menggunakan analisis deskriptif dapat diperoleh

nilai rata-rata penghasilan dari seluruh 75 sampel. Dari data dapat ditunjukkan

bahwa perhitungan penghasilan berdasarkan pada tenaga kerja aktif produktif

yang mewakili seluruh orang dalam keluarga tersebut, sebagaimana

ditunjukkan dalam sub bahasan sebelumnya.

Untuk perhitungan penghasilan pemulung per hari sesudah penyaluran

BLT (sekarang) dari seluruh sampel (75 orang), maka diperoleh nilai rata-rata

penghasilan saat ini per hari (lihat lampiran hal 91);

Jumlah Total Penghasilan per hari 75 sampel 1.765.000 Total seluruh sampel = 75

= 23533,33

Tingkat penghasilan per hari tenaga pemulung rata-rata sekarang atau

sesudah penyaluran BLT sebesar Rp. 23.533,33 memberikan pengertian

bahwa dari seluruh 75 sampel rata-rata penghasilan per hari keluarga adalah

Rp. 23.533,33. Hal ini menunjukkan bahwa uang sejumlah tersebut

dikonsumsi per hari oleh seluruh anggota keluarga lainnya untuk tiap tenaga

kerja aktif produktif sampel pemulung. (lihat lampiran hal 91)

Jadi rumusan masalah 2, dapat dijawab bahwa tingkat penghasilan per

hari tenaga pemulung rata-rata sekarang atau sesudah penyaluran BLT sebesar

Rp. 23.533,33. (lihat lampiran hal 91)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

69

3. Uji Perbedaan TPAK Sebelum dan Sesudah Penyaluran BLT

Untuk menjawab rumusan masalah 3, yaitu menguji perbedaan rata-

rata TPAK antara sebelum dan sesudah penyaluran BLT menggunakan uji t

sampel berpasangan (paired sample t-test). Secara deskriptif dapat dilihat

pada tabel bahwa terdapat perbedaan rata-rata penghasilan per hari sebelum

penyaluran BLT dan sesudah penyaluran BLT. Rata-rata penghasilan per hari

sebelum penyaluran BLT sebesar Rp. 25933,33 dan sesudah penyaluran BLT

sebesar Rp. 23533,33 (lihat lampiran hal 93).

Tabel.5.2. Deskriptif Penghasilan per Hari Seluruh Sampel (dalam rupiah)

Jumlah (orang)

Rata-rata (orang)

Std.Dev

Penghasilan per hari (Seb BLT) 75 25933,33 7653,53 Penghasilan per hari (Ssd BLT) 75 23533,33 5561,28

Dari hasil uji t (lihat lampiran hal 93) untuk menjawab permasalahan

ketiga tentang perbedaan tingkat penghasilan sebelum dan sesudah penyaluran

BLT dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.3. Hasil Uji t

Sebelum vs Sesudah BLT

Hasil Uji t(sig.)

Kriteria Kesimpulan

TPAK

4,533(0%)

t hitung > t tabel 1,665 (df=74 dan

sig 5%)

Ada beda signifikan

Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai t penghasilan per hari sebelum

dan sesudah penyaluran BLT lebih besar dari nilai t tabel 1,665, dimana dari

penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

70

Ho = Tidak terdapat perbedaan antara rata-rata tingkat penghasilan per

hari sebelum penyaluran BLT dan sesudah penyaluran BLT

(sekarang).

Ha = Terdapat perbedaan antara rata-rata tingkat penghasilan per hari

sebelum penyaluran BLT dan sesudah penyaluran BLT

(sekarang).

Bagan 3 Uji 2 sisi

1,665 4,533 -1,665

Ho ditolak

Ho diterima

Ho ditolak

Kriteria bahwa Ho diterima adalah nilai t hitung < t tabel dan

signifikansi t > 0,05. Dari hasil analisis paired-sample t test antara variabel

tingkat penghasilan sebelum dan sesudah penyaluran BLT, menunjukkan

bahwa nilai t hitung sebesar 2,803 dan signifikansi t = 0,000 lebih kecil dari

nilai signifikansi statistik 0,05 (t tabel sebesar 1,665 dengan df=74). Hal ini

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara tingkat penghasilan

per hari sebelum penyaluran BLT dan sesudah penyaluran BLT. Dengan

demikian, baik secara deskriptif maupun inferensial dapat disimpulkan adanya

perbedaan rata-rata penghasilan per hari secara signifikan sebelum dan

sesudah penyaluran BLT. Rata-rata penghasilan per hari sebelum penyaluran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

71

BLT sebesar Rp. 25933,33 dan sesudah penyaluran BLT sebesar Rp.

23533,33. Selisih penghasilan per hari sebesar Rp. 2400 dapat dikatakan

menunjukkan adanya perbedaan signifikan dengan melihat t hitung lebih besar

dari t tabel. Dapat dijawab Rumusan 3 bahwa ada perbedaan signifikan antara

tingkat penghasilan per hari sebelum dan sesudah penyaluran BLT.

4. Hubungan Antara TPAK dan Penghasilan per hari Sekarang

Dalam menjawab rumusan masalah 4, maka dapat digunakan analisis

korelasi, yaitu mencari ada tidaknya hubungan antara TPAK dan penghasilan

per hari. Untuk mencari hubungan antara tingkat partisipasi anggota keluarga

dan tingkat penghasilan per hari yang diterima pemulung dapat dilakukan

analisis korelasi. Hasil analisis korelasi pada permasalahan sesudah

penyaluran BLT atau kondisi sekarang dapat dilihat pada tabel berikut.

Analisis korelasi ini untuk menjawab apakah ada hubungan antara TPAK dan

tingkat penghasilannya.

Tabel 5.4. Tabel Hasil Analisis Korelasi Sesudah BLT

Korelasi Nilai Korelasi Pearson

Sig

TPAK Ssd BLT vs Penghasilan per hari (Ssd BLT)

0,099 39,9%

Dari hasil analisis korelasi (lihat lampiran hal 94) menunjukkan bahwa

nilai korelasi sangat kecil yaitu 0,099 dan signifikansi 0,399 untuk

permasalahn setelah BLT.

Dari penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

72

Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara TPAK dan

tingkat penghasilan sesudah penyaluran BLT (sekarang).

Ha3 = Terdapat hubungan yang signifikan antara TPAK dan tingkat

penghasilan sesudah penyaluran BLT (sekarang).

Bagan 3 Uji 2 sisi

0,227 0,099 -0,227

Ho ditolak

Ho diterima

Ho ditolak

Kriteria bahwa Ho diterima adalah nilai rxy hitung < r tabel dan

signifikansi r > 0,05. Dari hasil analisis korelasi product moment antara

variabel TPAK dan tingkat penghasilan per hari sesudah penyaluran BLT

menunjukkan bahwa nilai r hitung sebesar 0,099 dan signifikansi r = 0,399

lebih besar dari nilai signifikansi statistik 0,05 (r tabel sebesar 0,227 dengan

N=75). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara TPAK dan tingkat penghasilan setelah penyaluran BLT (sekarang).

Jadi untuk rumusan masalah 4, dapat dijawab bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara TPAK dan tingkat penghasilan per hari

sesudah penyaluran BLT (sekarang) pada sampel pemulung di Kecamatan

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

73

B. Pembahasan

Menurut model Lewis ekonomi terdiri dari dua sektor yaitu sektor sub

sisten pedesaan tradisional dan sektor industri perkotaan yang modern. Fokus

terpenting adalah perpindahan tenaga kerja maupun pertumbuhan pekerjaan di

daerah perkotaan menimbulkan perluasan output. Penduduk desa melakukan

migrasi ke kota demi mendapatkan tingkat kesejahteraan yang diinginkan dan

tingkat penghasilan yang menjanjikan. Sampel penelitian pemulung di daerah

Grogol Utara Jakarta Selatan memberikan gambaran kaum migran dari desa yang

berprofesi sebagai pemulung.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar anggota

keluarga yang dibawa oleh keluarga mereka ke kota adalah untuk bekerja. Nilai

TPAK di atas 70% menunjukkan bahwa sebagian besar anggota keluarga bekerja

untuk memenuhi anggota keluarga lainnya. Angka TPAK ini menunjukkan angka

partisipasi angkatan kerja yang lebih tinggi dari tingkat partisipasi angkatan kerja

nasional sebesar 47,54% (untuk hasil sensus BPS tahun 2002, dimana julmah

angkatan kerja 100,779 juta jiwa dan jumlah seluruh penduduk 212,003 juta jiwa).

Sebagaimana dikatakan oleh Teori Todaro, alasan utama orang melakukan

migrasi dari desa ke kota adalah untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik.

Kota dianggap sebagai lahan subur yang memberikan penghasilan yang

menjanjikan dibandingkan desa, sekaligus juga memiliki fasilitas yang menarik.

Tetapi pada sisi lain, mereka membawa tingkat kapabilitas dan kualitas sumber

daya yang rendah dapat dilihat pada tingkat pendidikan yang mereka miliki,

sebagian besar berpendidikan SD atau SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

74

Rendahnya tingkat pendidikan ini membawa pada jenis pekerjaan yang

mampu mereka kerjakan, yaitu sektor pekerjaan informal. Salah satu karakteristik

utama pekerjaan informal adalah tidak membutuhkan ketrampilan yang tinggi

untuk mengerjakannya. Menurut Hidayat, ciri-ciri sektor informal adalah ;

kegiatan usaha tidak terorganisir, unit usaha tanpa ijin, pola usaha tidak teratur,

mudah pindah ke usaha lain, teknologi yang dipakai tradisional, jumlah modal

terbatas dan lain-lain. Sebagaimana disebutkan dari hasil wawancara penelitian

ini menunjukkan bahwa alasan pemulung melakukan pekerjaan ini diantaranya

karena keterbatasan modal dan keterbatasan ketrampilan. Pekerjaan pemulung

memang tidak terlalu menerapkan tingkat ketrampilan yang tinggi. Jenis

pekerjaan informal memberikan konsekuensi pada tingkat imbalan yang

diperoleh. Fluktuasi nilai imbalan yang diterima yang sangat tergantung dari

usaha keras yang dilakukan.

Hal ini berbeda dengan jenis pekerjaan yang menjadi bagian dari tenaga

kerja sebuah perusahaan. Kompensasi yang diterima akan memberikan pengertian

yang berbeda. Menurut Siswanto (1998) kompensasi adalah imbalan jasa atau

balas jasa yang diberikan oleh pemilik usaha kepada tenaga kerja, sedangkan

menurut menurut Martoyo (1998) kompensasi juga merupakan jaminan yang

diberikan bagi anggota keluarga lainnya demi peningkatan produktivitas. Tetapi

pada dasarnya, kompensasi juga merupakan motivasi tenaga kerja untuk mencapai

hasil kinerja yang lebih baik.

Menurut Raharjo (1986) sekitar 70% sektor informal secara nasional di

Indonesia harus didudukan lebih wajar dalam pembangunan, karena jumlahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

75

yang sangat besar. Dikutip dari skripsi Kristiana (1997:11). Untuk itu pemerintah

mengeluarkan suatu program yang disebut Bantuan Tunai Langsung, yang

memberikan dana tunai kepada anggota masyarkat dari golongan tidak mampu.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagai pemulung, adanya

penyaluran BLT tidak memberikan perubahan berarti tingkat penghasilan yang

diperoleh para pemulung. Terjadi penurunan tingkat penghasilan per hari sebagai

pemulung, yaitu Rp. 25933,33 per hari menjadi Rp.23533,33 per hari setelah

penyerahan BLT. Penurunan tingkat penghasilan sebagai pemulung ini

dimungkinkan karena masyarakat pemulung telah mempertimbangkan bahwa

sebagian dari mereka per bulan sudah mendapatkan jaminan dari hasil penyaluran

dana BLT, sehingga hanya bekerja memulung sesuai dengan kebutuhan saja

setelah adanya penyaluran dana ini. Akan tetapi nilai penghasilan per hari yang

diperoleh para pemulung tersebut masih lebih rendah dari nilai Upah Minimum

Regional untuk wilayah DKI sebesar Rp. 819100 per bulan (jika penghasilan

pemulung dihitung per bulan menjadi Rp. 23533,33 x 30 = Rp. 705999,9 per

bulan dan Rp.25933,33 x 30 = Rp. 777999,9 per bulan). Hal ini masih

menunjukkan bahwa sebagian besar pemulung masih jauh dari kecukupan untuk

menghidupi kebutuhan minimum untuk wilayah Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

76

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa;

1. Dari hasil perbandingan angka pemulung yang bekerja dan anggota

keluarga seluruhnya (yang berusia 15-64 tahun), dimana terdapat jumlah

anggota keluarga pemulung terendah dalam keluarga adalah 1 orang,

tertinggi 7 orang dengan rata-rata 3,82 sedangkan jumlah seluruh anggota

keluarga terendah dalam keluarga adalah 3 orang, tertinggi 8 orang

dengan rata-rata 5,65. Sehingga rumusan masalah 1 dapat dijawab bahwa

hasil perhitungan rata-rata tingkat partisipasi anggota keluarga (TPAK)

sesudah penyaluran BLT (sekarang) sebesar 69,50 dengan TPAK terendah

20 dan tertinggi 100 atau seluruh anggota keluarga bekerja memulung.

2. Dari hasil analisis deskriptif terhadap seluruh 75 sampel pemulung di

Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Tingkat penghasilan per

hari tenaga pemulung rata-rata sesudah penyaluran BLT (sekarang)

sebesar Rp. 23.533,33 rupiah dengan penghasilan per hari terendah Rp.

15.000 per pemulung dan tertinggi Rp. 40.000 per pemulung.

3. Perbedaan TPAK antara sebelum dan sesudah penyaluran BLT dapat

menggunakan uji t. Dari hasil uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,803

dan signifikansi t = 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi statistik 0,05 (t

tabel sebesar 1,665 dengan df=74), berarti ada perbedaan signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

77

antara tingkat penghasilan per hari sebelum penyaluran BLT dan sesudah

penyaluran BLT.

4. Dari hasil analisis korelasi, untuk sesudah penyaluran BLT (sekarang),

nilai r hitung sebesar 0,099 dan signifikansi r = 0,399 lebih besar dari nilai

signifikansi statistik 0,05 (r tabel sebesar 0,227 dengan N=75). Hal ini

dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

TPAK dan tingkat penghasilan setelah penyaluran BLT (sekarang).

B. SARAN

Dari hasil kesimpulan dapat disarankan bahwa;

1. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini dapat menjadi masukkan terkait

dengan program penyaluran BLT kepada kelompok masyarakat tidak

mampu. Program penyaluran BLT kepada kelompok keluarga tidak

mampu dianggap tidak berhasil karena tidak meningkatkan produktivitas

masyarakat, karena dari hasil penelitian menunjukkan tidak adanya

perbedaan signifikan tingkat penghasilan sebelum dan sesudah penyaluran

BLT. Pemerintah perlu meninjau kembali program BLT. Diharapkan

bahwa pemerintah di masa datang dapat menekankan pada bantuan yang

berbentuk pelatihan ketrampilan, pemberian fasilitas usaha produktif,

bantuan pemasaran hasil produksi usaha kecil, dan pemberian modal

usaha kecil yang lebih bersifat produktif.

2. Bagi pemulung, untuk lebih meningkatkan produktivitas melalui unit kerja

yang lebih terorganisir dan mapan. Karena hasil penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

78

menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara tingkat

partisipasi anggota keluarga dan tingkat penghasilan, mengindikasikan

bahwa jumlah anggota keluarga bekerja semakin besar tidak akan

meningkatkan produktivitas di daerah pemulung ini, Grogol Utara Jakarta

Selatan.

3. Untuk penelitian berikutnya, lebih memperbanyak variabel-variabel yang

terkait dengan permasalahan produktivitas keluarga dan partisipasi

angkatan kerja dalam mengeksplorasi variabel tingkat penghasilan

keluarga terhadap kelompok masyarakat pemulung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

DAFTAR PUSTAKA Andono, Sis ( 2005). “ Harga BBM Atasi Masalah Perekonomian”. Forum

Keadilan no.25, hal 9. Ardini, Voni . “BBM Naik Penduduk Miskin Bertambah”. Koran Tempo 14 Maret

2005. Bakir, Zainab dan Chris Manning ( 1984). Angkatan Kerja DI Indonesia

Partisipasi, Kesempatan, dan Pengangguran. Jakarta Bejo Siswanto. (1983). Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta: Sinar Baru

Boeke, J, H dan D H Burger (1973). Ekonomi Dualisme: Dialog antara Boeke dan Burger. Jakarta : Bharata.

Effendi, Tadjuddin Noer (1985) Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal

di Kota. Jakarta : Gramedia Hamzah, Andi (1990). Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta :

Rineka Cipta Indonesia Hidayat (1983). Devinisi dan Evolusi Sektor Informal. Jakarta : Galang Iskandar, N (1976). Pembangunan Ekonomi dan Perkembangan Pendudukan.

Jakarta : LD FE-UI Khairuddin (1992). Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Liberty

Kristiana N Kusuma Rini ( 1997) : “ Peranan Sosial Ekonomi Sektor Informal

Bagi Masyarakat”. Studi Kasus Pemulung di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kodya Surakarta, Propinsi Jawa Tengah”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Maridjo, Herry dan P Sumaryoto (1990). Penelitian : “ Profil Sektor Informal

studi Kasus Pedagang Kaki Lima Jl Malioboro “. Yogyakarta : IKIP Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Martoyo Susilo (1998) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia

Moleong Lexy J. 1989. “ Metodologi Penelitian Kualitatif, CV Cahaya Remadja. Bandung

Payaman, J, Simanjuntak (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

“Pengangguran Masih Suram Hingga Tahun 2008” (2003. Jakarta : Kompas 10

September Purwaningsih (1994): “ Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi

Kasus di Perusahaan Percetakan dan Penerbitan Andi Offset Yogyakarta”. Skripsi . Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Rusli, Said (1995). Pengantar Kependudukan. Jakarta : LP3ES. Sawitri, Retno (2005). “ Kenaikan Harga BBM”. Tempo Edisi. 9 Hal.8. “Sepotong Harapan Bagi Si Miskin” (2005). Tempo edisi 24. Silalahi, Levi (2004). “Depnakertans”. Tempo 13 Juni 2004 Statistik Indonesia 2001 ( Juli 2002). Jakarta : Badan Pusat Statistik Sudjana (1996). Metode Statistika Edisi .6. Bandung : Tarsito. “ Subsidi Langsung Tunai Untuk Keluarga Miskin” Jakarta : Media Indonesia 4

Maret 2005 Sugiyono 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alpabet. Cetakan ke IV. Sungguh, As’ad (1992). Kamus Ekonomi dan Perdagangan. Jakarta : Gaya Media

Pratama. Squire, Lyn (1982). Kebijaksanaan Kesempatan Kerja di Negri-Negri Sedang

Berkembang. Jakarta : UI Press. Swasono, Yudo dan Endang Sulistyaningsih (1983). Metode Perencanaan Tenaga

Kerja Tingkat Nasional, Regional dan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Triyanto, Hg Suseno (1990). Indikator Ekonomi. Yogyakarta : Kanisius Todaro, Michael P (2000). Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Ed : Yati

Sumiharti. Jakarta : Erlangga. Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Penjelasannya.

Bandung : Citra Citra Umbara Wirosardjono, Soetjipto (1983). “ Pengertian Batasan dan Masalah Sektor

Informal “. Prisma XIV, No.3 Tahun 1985. Zainab, dkk (1984). Angkatan Kerja di Indonesia. Jakarta : CV.Rajawali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

82

PEDOMAN WAWANCARA

Partisipasi kerja dan penghasilan keluarga pemulung botol bekas

Pertanyaan Untuk Pemulung

1. Berapa jumlah anggota keluarga anda?

2. Berapa jumlah keluarga anda yang ikut bekerja?

3. Apakah dengan adanya keluarga anda yang ikut bekerja dapat memenuhi

kebutuhan hidup keluarga anda sehari-hari?

4. Sebelum adanya kenaikan BBM berapakah jam anda bekerja?

5. Sesudah adanya kenaikan BBM berapakah jam anda bekerja?

6. Sebelum adanya kenaikan BBM berapa pendapatan keluarga anda perhari?

7. Sesudah adanya kenaikan BBM berapa pendapatan keluarga anda perhari?

8. Sebelum adanya kenaikan BBM berapakah jam kerja anda?

9. Sesudah adanya kenaikan BBM berapakah jam kerja anda?

10. Sebelum adanya kenaikan BBM apakah mengurangi jam kerja anda?

11. Sesudah adanya kenaikan BBM apakah mengurangi jam kerja anda?

12. Berapa pendapatan anda sebelum adanya kenaikan BBM?

13. Berapa pendapatan anda sesudah adanya kenaikan BBM?

14. Sebelum adanya kenaikan BBM apakah mengurangi pendapatan anda?

15. Sesudah adanya kenaikan BBM apakah mengurangi pendapatan anda?

16. Apakah keluarga anda mendapatkan dana bantuan Kompensasi?

17. Apakah pekerjaan memulung dilakukan secara bersama-sama oleh semua anggota

keluarga:

a. Ya b. Tidak

18. Pekerjaan memulung hanya dilakukan oleh bapak saja:

a. Ya b. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

83

19. Ibu berperan serta dalam melakukan pekerjaan memulung:

a. Ya b. Tidak

20. Anak berperan serta dalam melakukan pekerjaan memulung:

a. Ya b. Tidak

21. Dalam upaya mencukupi kebutuhan keluarga ibu dan anak harus ikut bekerja

memulung:

a. Ya b. Tidak

22. Sebelum adanya dana kompensasi BBM pekerjaan memulung dilakukan secara

bersama-sama oleh semua anggota keluarga:

a. Ya b. Tidak

16. Sebelum adanya dana kompensasi BBM pekerjaan memulung hanya dilakukan

oleh bapak saja:

a. Ya b. Tidak

17. Sebelum adanya dana kompensasi BBM Ibu berperan serta dalam melakukan

pekerjaan memulung:

a. Ya b. Tidak

18. Sebelum adanya dana kompensas BBM anak berperan serta dalam melakukan

pekerjaan memulung

a. Ya b. Tidak

19. Dengan adanya pemberian dana kompensasi BBM, jumlah anggota keluarga yang

bekerja berkurang:

a. Ya b. Tidak

20. Penerimaan dana kompensasi BBM menjadikan suami anda tidak/ jarang bekerja

lagi:

a. Ya b. Tidak

Mengapa, berikan alasannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

84

21. Dalam upaya mencukupi kebutuhan keluarga ibu dan anak harus ikut bekerja

memulung:

a. Ya b. Tidak

22. Sebelum adanya dana kompensi BBM pekerjaan memulung dilakukan secara

bersama-sama oleh semua anggota keluarga:

a. Ya b. Tidak

23. Sebelum adanya dana kompensi BBM pekerjaan memulung hanya dilakukan oleh

bapak saja:

a. Ya b. Tidak

24. Sebelum adanya dana kompensi BBM ibu berperan serta dalam melakukan

pekerjaan memulung:

a. Ya b. Tidak

25. Sebelum adanya dana kompensi BBM anak berperan serta dalam melakukan

pekerjaan memulung:

a. Ya b. Tidak

26. Dengan adanya pemberian dana kompensasi BBM, jumlah anggota keluarga yang

bekerja berkurang:

a. Ya b. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

85

27. Penerimaan dana kompensasi BBM menjadikan suami anda tidak/jarang bekerja

lagi:

a. Ya b. Tidak

Berikan alasannya:

28. Jumlah dana kompensasi BBM yang anda terima menjadikan angota keluarga

malas untuk bekerja:

a. Ya b. Tidak

Mengapa berikan alasannya:

29. Penerimaan dana kompensasi BBM merubah pola bekerja keluarga anda:

a. Ya b. Tidak

30. Dengan adanya penerimaan dana kompensasi BBM, apakah jumlah jam kerja

anda berkurang:

a. Ya b. Tidak

31. Apakah penerimaan dana kompensasi BBM merubah pola jam kerja keluarga

anda:

a. Ya b. Tidak

32. Apakah jumlah dana kompensasi BBM, yang anda terima selama ini dapat

membantu keluarga anda untuk mengurangi jam kerja:

a. Ya b. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Data Rekap Eksplorasi Penelitian Pemulung Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan:Jumlah Keluarga Seb. BLT(15-64th) Jumlah PAK sbl Jumlah Bekerja PAK ssd

No. Nama Usia Status Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Bekerja Sesudah BLT1 Pak Udin 61 Kawin SD 4 2 6 6 100.00 4 66.672 Pak Lali 55 Kawin SMP 3 2 5 2 40.00 2 40.003 Pak Untung 24 Kawin SD 4 1 5 3 60.00 2 40.004 IbuMardiyah 41 Kawin SD 3 4 7 6 85.71 5 71.435 Pak Sulun 30 Kawin SD 3 1 4 2 50.00 2 50.006 Mas Madun 28 Kawin SD 2 3 5 1 20.00 1 20.007 Pak Kosim 43 Kawin SD 2 4 6 2 33.33 2 33.338 Pak Kono 39 Kawin SD 1 2 3 2 66.67 2 66.679 Adi Putra 15 Belum SD 3 2 5 2 40.00 2 40.00

10 Endar 10 Belum SD 2 2 4 4 100.00 4 100.0011 Tarmin 20 Belum SMP 3 1 4 4 100.00 3 75.0012 Pak Uus 64 Kawin SD 4 4 8 4 50.00 4 50.0013 Yanto 15 Belum SD 5 1 6 4 66.67 5 83.3314 Ibu Sutinah 55 Kawin SD 3 4 7 5 71.43 5 71.4315 Soni 23 Kawin SD 4 1 5 5 100.00 5 100.0016 Aris 11 Belum SD 3 2 5 5 100.00 5 100.0017 Ibu Uun 45 Kawin SMP 3 3 6 6 100.00 6 100.0018 Pak Udin 51 Kawin SD 3 3 6 5 83.33 4 66.6719 Eko 12 Belum SD 5 1 6 6 100.00 4 66.6720 Iin 14 Belum SD 3 3 6 6 100.00 6 100.0021 Ipul 9 Belum SD 3 3 6 6 100.00 5 83.3322 Eno 24 Kawin SMP 2 2 4 4 100.00 4 100.0023 Ibu Ani 55 Kawin SMP 3 5 8 5 62.50 5 62.5024 Pak Yono 60 Kawin SD 3 5 8 6 75.00 4 50.0025 Yadi 23 Kawin SMP 2 3 5 5 100.00 5 100.0026 Pak Usin 65 Kawin SMP 3 4 7 7 100.00 6 85.7127 Tasman 22 Kawin SD 3 4 7 7 100.00 7 100.0028 Kijo 50 Kawin SD 2 3 5 2 40.00 2 40.0029 Mulyani 35 Kawin SMA 2 3 5 5 100.00 5 100.0030 Karmilan 27 Kawin SMA 1 2 3 3 100.00 3 100.0031 Peno 20 Kawin SMP 2 2 4 4 100.00 4 100.0032 Emis 61 Kawin SD 2 1 3 2 66.67 2 66.6733 Dirun 54 Kawin SD 2 2 4 3 75.00 3 75.0034 Daryo 18 Belum SD 3 5 8 2 25.00 2 25.0035 Ngatiman 21 Kawin SMP 3 5 8 7 87.50 5 62.5036 Wardji 28 Kawin SMP 2 3 5 5 100.00 3 60.0037 Endan 12 Belum SD 2 2 4 4 100.00 3 75.0038 Otong 13 Belum SD 3 5 8 7 87.50 4 50.0039 Sarkiyah 26 Belum SMP 3 5 8 8 100.00 4 50.0040 Ujang 11 Belum SD 2 3 5 5 100.00 5 100.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Data Rekap Eksplorasi Penelitian Pemulung Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan:Jumlah Keluarga Seb. BLT(15-64th) Jumlah PAK sbl Jumlah Bekerja PAK ssd

No. Nama Usia Status Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah Bekerja Sesudah BLT41 Leman 16 Belum SMP 3 4 7 6 85.71 4 57.1442 Nardi 25 Kawin SMA 3 4 7 6 85.71 4 57.1443 Untung 26 Kawin SD 2 3 5 2 40.00 4 80.0044 Misrum 32 Kawin SD 2 3 5 4 80.00 4 80.0045 Saiful 39 Kawin SD 2 2 4 4 100.00 3 75.0046 Mas Lan 41 Kawin SD 3 3 6 4 66.67 3 50.0047 Mas Dedi 42 Kawin SD 5 1 6 4 66.67 4 66.6748 Hendra 36 Kawin SMP 3 3 6 4 66.67 4 66.6749 Ibu Ida 54 Kawin SD 3 3 6 4 66.67 4 66.6750 Mas Nardi 46 Kawin SD 2 2 4 4 100.00 4 100.0051 Pak Supono 64 Kawin SD 3 3 6 4 66.67 2 33.3352 Mas Priyotno 43 Kawin SD 5 1 6 4 66.67 5 83.3353 Pak Yanoto 52 Kawin SD 3 3 6 4 66.67 3 50.0054 Ibu Inem 54 Kawin SD 3 3 6 5 83.33 5 83.3355 Yatno 23 Kawin SMP 2 2 4 4 100.00 4 100.0056 Supri 24 Kawin SMP 3 5 8 6 75.00 5 62.5057 Masri 15 Belum SD 3 5 8 6 75.00 5 62.5058 Ika 16 Belum SD 2 3 5 5 100.00 4 80.0059 Pak Sapri 45 Kawin SD 3 4 7 5 71.43 4 57.1460 Ibu Mariyem 48 Kawin SD 2 3 5 5 100.00 4 80.0061 Pak Sobri 55 Kawin SD 3 4 7 5 71.43 5 71.4362 Aan 12 Belum SD 3 4 7 5 71.43 5 71.4363 Agusno 20 Belum SMP 2 3 5 5 100.00 5 100.0064 Danang 18 Belum SMP 2 3 5 4 80.00 4 80.0065 Pak Riasin 46 Kawin SD 2 3 5 2 40.00 2 40.0066 Pak Rewo 47 Kawin SD 3 4 7 2 28.57 2 28.5767 Mas Tumil 35 Kawin SD 3 4 7 2 28.57 2 28.5768 Pak Sodiq 52 Kawin SD 2 3 5 4 80.00 3 60.0069 Reno 20 Kawin SMA 3 4 7 6 85.71 5 71.4370 Mas Wasi 29 Kawin SMP 3 4 7 5 71.43 5 71.4371 Rina 21 Kawin SD 2 3 5 5 100.00 5 100.0072 Pak Mardi 53 Kawin SD 2 3 5 4 80.00 4 80.0073 Supomo 32 Kawin SD 2 2 4 3 75.00 3 75.0074 Yati 19 Kawin SMP 1 2 3 2 66.67 2 66.6775 Aryo 19 Kawin SMP 2 2 4 2 50.00 2 50.00

Rata-rata 77.04 Rata-rata 69.50Jumlah 5777.98 Jumlah 5212.86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Data

No.123456789

10111213141516171819202122232425262728293031323334353637383940

Penghasilan/hari Jam Kerja Alasan Sifat Sebelum BLT Sesudah BLT Seb. BLT Ssd. BLT Menabung Memulung Pekerjaan

30000 30000 10 10 Tidak tidak ada modal Sendiri50000 40000 12 10 Ya tidak memerlukan modal Bersama20000 15000 10 10 Tidak membantu suami/istri Bersama30000 40000 8 8 Tidak tidak bisa kerja lain Bersama25000 15000 10 8 Ya tidak ada keahlian Bersama20000 15000 10 8 Ya karena tidak susah berpikir Bersama15000 15000 10 8 Ya tidak ada yang memerintah Sendiri15000 15000 10 8 Ya enak, langsung terima uang Bersama15000 15000 10 10 Tidak tidak menggunakan otak Bersama20000 20000 8 10 Tidak tidak perlu modal Bersama15000 15000 11 10 Tidak udah nasib, Bersama30000 15000 12 10 Tidak ikut keluarga Bersama25000 20000 10 8 Tidak tidak perlu biaya Bersama15000 20000 10 8 Tidak tidak ada biaya lagi Sendiri15000 30000 8 10 Tidak ikut keluarga Sendiri45000 25000 8 8 Ya ikut keluarga Bersama25000 25000 8 8 Ya ikut teman Bersama30000 25000 10 8 Ya ikut teman Bersama30000 25000 10 8 Ya ikut bapak Bersama25000 25000 10 8 Ya ikut keluarga Bersama25000 25000 8 8 Ya tidak perlu otak Bersama25000 25000 8 8 Tidak udah nasib, Sendiri25000 30000 8 8 Tidak ikut teman Bersama30000 25000 8 8 Ya ikut teman Bersama30000 30000 8 8 Ya karena ekonomi Bersama20000 25000 8 8 Ya ikut keluarga Bersama40000 25000 10 10 Ya membantu keluarga Bersama25000 25000 10 10 Ya ikut teman Bersama25000 15000 8 8 Ya jalan buntu Bersama30000 25000 8 8 Ya sebagai batu loncatan Sendiri30000 25000 8 8 Tidak ikut teman Bersama25000 25000 8 8 Ya lanjut usia Bersama25000 25000 8 8 Ya perlu hidup Sendiri25000 30000 10 10 Ya perlu hidup Bersama25000 25000 10 8 Tidak ikut teman Bersama30000 30000 10 8 Tidak udah nasib, Bersama30000 25000 10 10 Tidak menjalani hidup Bersama20000 25000 12 10 Tidak ikut keluarga Bersama40000 25000 10 10 Ya tidak perlu biaya Bersama25000 15000 8 8 Ya tidak ada biaya lagi Bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Data

No.4142434445464748495051525354555657585960616263646566676869707172737475

Penghasilan/hari Jam Kerja Alasan Sifat Sebelum BLT Sesudah BLT Seb. BLT Ssd. BLT Menabung Memulung Pekerjaan

20000 20000 8 10 Ya ikut keluarga Sendiri15000 15000 10 8 Ya ikut keluarga Bersama30000 15000 8 8 Ya ikut teman Bersama25000 20000 9 8 Ya ikut teman Bersama15000 20000 8 8 Tidak ikut bapak Bersama15000 30000 9 10 Tidak ikut keluarga Bersama45000 25000 9 8 Ya tidak perlu otak Bersama25000 25000 10 8 Ya udah nasib, Sendiri30000 25000 10 9 Ya ikut teman Bersama30000 25000 12 10 Tidak tidak perlu biaya Bersama25000 25000 10 9 Ya tidak ada biaya lagi Bersama25000 25000 8 8 Ya ikut keluarga Bersama25000 25000 8 10 Ya ikut keluarga Bersama25000 30000 10 8 Tidak ikut teman Bersama30000 25000 10 9 Tidak ikut teman Bersama20000 20000 10 8 Tidak ikut bapak Bersama15000 15000 10 10 Tidak ikut keluarga Sendiri30000 15000 10 10 Tidak tidak perlu otak Bersama25000 20000 8 8 Tidak udah nasib, Bersama15000 20000 8 10 Tidak tidak perlu biaya Bersama15000 30000 10 8 Tidak tidak ada biaya lagi Bersama45000 25000 11 8 Ya ikut keluarga Bersama25000 25000 10 8 Tidak ikut keluarga Bersama30000 25000 9 10 Tidak ikut teman Bersama30000 25000 10 10 Tidak ikut teman Sendiri25000 25000 10 9 Tidak ikut bapak Bersama25000 25000 8 8 Tidak ikut keluarga Bersama25000 25000 10 10 Tidak tidak perlu otak Bersama25000 30000 8 8 Tidak udah nasib, Bersama30000 25000 8 10 Ya ikut teman Bersama30000 30000 10 8 Ya ikut teman Sendiri20000 25000 10 8 Tidak keadaan Bersama40000 25000 10 8 Tidak penyambung hidup Sendiri25000 25000 8 8 Tidak ikut teman Bersama25000 15000 10 9 Tidak ikut keluarga Bersama

25933.33 23533.33 Rata-rata1945000 1765000 Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Descriptives

75 1.00 5.00 203.00 2.7067 .850675 1.00 5.00 221.00 2.9467 1.1612

75 3.00 8.00 424.00 5.6533 1.399775 1.00 8.00 323.00 4.3067 1.5594

75 20.00 100.00 5777.99 77.0399 22.766275 1.00 7.00 287.00 3.8267 1.2668

75 20.00 100.00 5212.86 69.5048 21.885675

Anggota Keluarga Laki-lakiAnggota Keluarga Perempuan

Total Anggota KeluargaAnggota Keluarga Bekerja (Seb BLT)

PAK Seb BLTAnggota Keluarga Bekerja Ssd BLT

PAK Ssd BLTValid N (listwise)

N Minimum Maximum Sum MeanStd.

Deviation

Descriptive Statistics

Graph

PAK Ssd BLTPAK Seb BLT

Anggota Keluarga BekAnggota Keluarga Bek

Mea

n 80

60

40

20

10

8

6

4

7077

44

Graph

Penghasilan Ssd BLTPenghasilan Seb BLT

Mea

n 27000

26000

25000

24000

23000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

91

Frequencies

75 0 23533.3333 25000.0000 25000.00 5561.2883 30927928 15000.00 40000.00Penghasilanper hari(Ssd BLT)

Valid MissingN

Mean Median ModeStd.

Deviation Variance Minimum Maximum

Statistics

Frequencies

75 0 2.7067 3.0000 3.00 .8506 .7236 1.00 5.00

75 0 2.9467 3.0000 3.00 1.1612 1.3485 1.00 5.00

75 0 5.6533 6.0000 5.00 1.3997 1.9593 3.00 8.00

75 0 3.8267 4.0000 4.00 1.2668 1.6047 1.00 7.00

75 0 69.5048 71.4300 100.00 21.8856 478.9817 20.00 100.00

Anggota KeluargaLaki-lakiAnggota KeluargaPerempuanTotal Anggota KeluargaAnggota Keluarga BekerjaSsd BLTPAK Ssd BLT

Valid MissingN

Mean Median ModeStd.

Deviation Variance Minimum Maximum

Statistics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

T-Test

25933.3333 75 7653.5336 883.7539

23533.3333 75 5561.2883 642.1623

4.3067 75 1.5594 .1801

3.8267 75 1.2668 .1463

77.0399 75 22.7662 2.628869.5048 75 21.8856 2.5271

Penghasilan per hari (SebBLT)Penghasilan per hari (Ssd BLT)

Pair 1

Anggota Keluarga Bekerja(Seb BLT)Anggota Keluarga BekerjaSsd BLT

Pair 2

PAK Seb BLTPAK Ssd BLT

Pair 3

Mean NStd.

DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Statistics

75 .406 .000

75 .807 .000

75 .793 .000

Penghasilan per hari (SebBLT) & Penghasilan per hari(Ssd BLT)

Pair 1

Anggota Keluarga Bekerja(Seb BLT) & AnggotaKeluarga Bekerja Ssd BLT

Pair 2

PAK Seb BLT & PAK Ssd BLTPair 3

N Correlation Sig.

Paired Samples Correlations

2400.0000 7414.3761 856.1384 694.1070 4105.8930 2.803 74 .006

.4800 .9206 .1063 .2682 .6918 4.515 74 .000

7.5351 14.3949 1.6622 4.2231 10.8470 4.533 74 .000

Penghasilan per hari (SebBLT) - Penghasilan per hari(Ssd BLT)

Pair 1

Anggota Keluarga Bekerja(Seb BLT) - AnggotaKeluarga Bekerja Ssd BLT

Pair 2

PAK Seb BLT - PAK SsdBLT

Pair 3

MeanStd.

DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence Intervalof the Difference

Paired Differences

t dfSig.

(2-tailed)

Paired Samples Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Correlations

1.000 .063

.063 1.000

. .592

.592 .

75 75

75 75

PAK SebBLTPenghasilanper hari (SebBLT)PAK SebBLTPenghasilanper hari (SebBLT)

PAK SebBLT

Penghasilanper hari (SebBLT)

PearsonCorrelation

Sig.(2-tailed)

N

PAK SebBLT

Penghasilanper hari (Seb

BLT)

Correlations

Correlations

1.000 .099

.099 1.000

. .399

.399 .

75 75

75 75

PAK Ssd BLT

Penghasilanper hari(Ssd BLT)PAK Ssd BLT

Penghasilanper hari(Ssd BLT)PAK Ssd BLT

Penghasilanper hari(Ssd BLT)

PearsonCorrelation

Sig.(2-tailed)

N

PAK SsdBLT

Penghasilanper hari

(Ssd BLT)

Correlations

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

Frequencies

75 0

75 0

TingkatPendidikanSTATUS

Valid Missing

N

Statistics

51 68.0 68.0 68.04 5.3 5.3 73.3

20 26.7 26.7 100.075 100.0 100.075 100.0

SDSMA

SMPTotal

Valid

Total

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Tingkat Pendidikan

19 25.3 25.3 25.356 74.7 74.7 100.0

75 100.0 100.0

75 100.0

BelumKawin

Total

Valid

Total

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

STATUS

Descriptives

75 9.00 65.00 33.4533 16.5295

75 3.00 8.00 5.6533 1.3997

75

UMUR

TotalAnggotaKeluarga

Valid N(listwise)

N Minimum Maximum MeanStd.

Deviation

Descriptive Statistics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: Partisipasi Kerja dan Penghasilan Keluarga Pemulung Botol ... · sampel penelitian yang terdiri dari 75 pemulung yang tinggal di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama, ... E. Konsep Partisipasi

PEMERINTAH KOTAMADYA JAKARTA SELATAN SUKU DINAS BINA MENTAL SPIRITUAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

Jl. Prapanca Raya No. 9 Blok I Lt. 12, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp. (021) 7394238 JAKARTA

Nomor :319 / 078.6 Sifat : - Lampiran Hal : Rekomendasi

Yth. Camat Kebayoran Lama ; /

di

Jakarta, 26 Juni

Jakarta

Menindak lanjuti Surat Universitas Sanata Dharma Nomor

137/Pn1t/Kajur/PIPS/VI/2006 tanggal, 20 Juni 2006 hal Permohonan Ijin

Penelitian atas Nama Andriyani No.Mhs.991324014 jurusan PIPS/FKIP

Dengan ini Kepala Sudin Bintal dan Kesos Kotamadya Jakarta

Selatan memberikan Rekomendasi untuk melaksanakan Penelitian dalam

rangka persiapan penyusunan Skripsi di Keeatnatan Kebayoran Lama

Atas perhatiannya says ucapkan terima kasih

An.KEPALA SUKU DINAS BINA MENTAL SPRITUAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTAMADYA

TA SELATAN AN TATA UASAHA

11

Tembusan l . Waliko€mnadya Jakarta Selatan 2. Kepala IJinas gintal da K as Provinsi DKI Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI