32
TINJUAN PUSTAKA Patient Centered Care A. Pendahuluan Pasien merupakan seseorang yang perlu mendapatkan perawatan, bukan sekumpulan kondisi medis yang harus diobati. Menurut Institute for Patient Centered Care (2012), pelayanan yang berpusat pada pasien adalah suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang saling memberikan manfaat antara penyedia pelayanan, pasien,. Para klinisi dan penyedia pelayanan lainnya yang memiliki orientasi berpusat pada pasien dan keluarga meyakini bahwa keluarga mempunyai peran vital dalam masalah kesehatan bayi, anak-anak, remaja, dan berbagai usia anggota keluarganya. The Institute for Patient- and Family-Centered Care (IPFCC) menyatakan bahwa patient-centred care telah menjadi model bisnis untuk Medical College of Georgia (MCG) Sistem Kesehatan di Augusta, Georgia, karena berpengaruh positif terhadap masing-masing bisnis 1

Patient centered care

Embed Size (px)

DESCRIPTION

patient centered care merupakan pelayanan yang berpusat pada pasien sehingga akan menghasilkan suatu mutu pelayanan yang baik

Citation preview

TINJUAN PUSTAKAPatient Centered Care

A. PendahuluanPasien merupakan seseorang yang perlu mendapatkan perawatan, bukan sekumpulan kondisi medis yang harus diobati. Menurut Institute for Patient Centered Care (2012), pelayanan yang berpusat pada pasien adalah suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang saling memberikan manfaat antara penyedia pelayanan, pasien,. Para klinisi dan penyedia pelayanan lainnya yang memiliki orientasi berpusat pada pasien dan keluarga meyakini bahwa keluarga mempunyai peran vital dalam masalah kesehatan bayi, anak-anak, remaja, dan berbagai usia anggota keluarganya. The Institute for Patient- and Family-Centered Care (IPFCC) menyatakan bahwa patient-centred care telah menjadi model bisnis untuk Medical College of Georgia (MCG) Sistem Kesehatan di Augusta, Georgia, karena berpengaruh positif terhadap masing-masing bisnis metric MCG ini (keuangan, kualitas, keamanan, kepuasan dan pangsa pasar).Penyedia pelayanan menempatkan dukungan emosional, sosial dan dukungan lainnya sebagai bagian utama pelayanan kesehatan serta berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesehatan individual pasien dan keluarga. Prinsip pelayanan yang berpusat pada pasien dan keluarga menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan, program, desain fasilitas, interaksi antar penyedia pelayanan, staf dan antara penyedia pelayanan dengan pasien. Prinsip ini meningkatkan outcome klinis dan alokasi sumber daya yang bijak, serta meningkatkan kepuasan pasien dan keluarganya.Laporan ini menetapkan beberapa aturan untuk mendesain ulang dan meningkatkan patient-centred care, termasuk memastikan perawatan yang didasarkan pada terus menerus, hubungan terhadap proses penyembuhan; dilakukan perawatan berdasarkan kebutuhan dan nilai-nilai pasien; memastikan pasien bahwa ia merupakan sumber yang dapat dikontrol; berbagi pengetahuan dan informasi secara bebas; dan menjaga transparansi.Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada banyak manfaat untuk patient-centred care, dikategorikan sebagai pengalaman perawatan, klinis dan keuntungan operasional. Studi menunjukkan bahwa ketika administrator kesehatan, penyedia, pasien dan keluarga bekerja sama, kualitas dan keamanan dari perawatan kesehatan meningkat, biaya menurun, dan penyedia dan pasien kepuasan meningkat.

B. DefinisiPatient-centered care adalah mengelola pasien dengan merujuk dan menghargai individu pasien meliputi preferensi, keperluan, nilai-nilai, dan memastikan bahwa semua pengambilan keputusan klinik telah mempertimbangkan dari semua nilai-nilai yang diingini pasien1.Patient-centred care didefinisikan sebagai sebagai 'perawatan yang menghormati dan responsif terhadap individu preferensi pasien, kebutuhan dan nilai-nilai, dan memastikan bahwa nilai-nilai pasien memandu semua keputusan klinis 6.

C. Prinsip Patient Centered CarePelayanan dokter keluarga yang berpusat pada pasien pada prinsipnya adalah memberikan pelayanan multidimensi pada manusia yang menderita sakit atau berisiko sakit dengan tujuan menyelesaikan permasalahan pasien dalam pola kemitraan.2Patient Centered Care setelah sekian lama dilupakan, kini menjadi concern serius dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter adalahcaptain of the ship yang menjadi centerdalam segala hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan kepada pasien. Perubahan paradigma ini tidak lainbertujuan untuk mendapatkanoutcomespelayanan kesehatan yang lebih baik, pegalokasian semberdaya yang tepat, dan mencapai kepuasaan pasien dan keluarga yang lebih besar 2,3.

Hal ini dimungkinakan karenaPatient Centered Care adalah pendekatan yang melibatkan pasien, keluarga pasien dan staf dalam pembuatan kebijakan, program kesehatan, fasilitas yang didapatkan, dan program perawatan dari hari ke hari 2,3.Hal penting dari Patient Centered Care adalah sebagai berikut 3 :a. Martabat dan kehormatanTenaga kesehatan mendengarkan dan menghormati pilihan pasein. Pengetahuan, nilai-nilai yang dianut, dan background budaya pasien ikut berperan penting selama perawatan pasien dan menentukan outcome pelayanan kesehatan kepada pasien.a. Information Sharing:Tenaga kesehatan mengkomunikasikan dan menginformasikan secara lengkap mengenai kondisi pasien dan hal- hal yang berkaitan dengan pasien, maupun program perawatan dan intervensi yang akan diberikan kepada pasien. Memberikan Informasi secara lengkap dapat membantu dalam perawatan pasien dan pembutan keputusan. Dokter sebagai guru dan pendidikAmerican Medical Association merekomendasikan 6 langkah untuk meningkatkan komunikasi dokter-pasien 7 : Slow down, slow down, slow down Menciptakan lingkungan bebas malu bertanya Berikan informasi yang lengkap Gunakan bahasa non medis Penjelasan kepada pasien dengan gambar agar mudah dipahami Gunakan metode teach-back Metode teach- back adalah metode untuk menilai apakah pasien sudah mengerti mengenai informasi yang diberikan. Berikut contoh pertanyaan yang bisa digunakan dokter kepada pasien 8 : Kita sudah banyak berbagi informasi hari ini mengenai pengobatan anda, bisakah anda menjelaskan kembali kepada saya mengenai pengobatan yang akan saya lakukan sehingga saya bisa yakin dengan apa yang akan saya lakukan terhadap pengobatan anda ? Apa yang akan Anda katakan kepada istri Anda (suami / partner / anak / dll) tentang perubahan yang kami buat untuk pengobatan anda ?Metode teach-back harus selalu dilakukan setiap kali memberikan informasi baru kepada pasien. Sehingga tenaga kesehatan bisa menilai apakah komunikasinya sudah efektif 9.

Pasien sebagai guru dan peserta didikDalam pertanyaan mengenai kesehatan dan komunikasi dokter-pasien, tenaga kesehatan cenderung menempatkan pasien sebagai penerima informasi, tetapi seperti yang kita lihat dari model patient centered care dan adanya penggunaan metode teach back peran tersebut harus dipikirkan kembali. Tentu saja, dari pasien kita semua harus banyak belajar. Mereka tidak ahli dalam ilmu kedokteran namun mereka pasti ahli dalam pengalaman dan nilai-nilai pribadi mereka 10.

b. Participant :Pasien dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam perawatan dan pengambilan keputusan sesuai dengan esepakatan yang telah mereka buat.c. Collaborative:Tenaga kesehatan mengajak pasien dan keluarga pasien dalam membuat kebijaksanaan, perencanaan dan pengembangan program, implementasi dan evaluasi program yang akan didapatkan oleh pasien.D. Strategi Penerapan Patient Centered Care

Dalam penerapan Patient Centered Care, perawatan harus melibatkan semua aspek yang terkait rumah sakit. Dimulai dari pimpinan, dokter, perawat, sampai tenaga non-medis. Strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam implementasi Patient Centered Care yaitu 4:1. Organization Level:Tingkat organisasi berhubungan dengan tingkat sistem klinis mikro, bahwa organisasi terdiri dari berbagai layanan, departemen dan program. Pada tingkat ini, pasien dan keluarga harus berpartisipasi sebagai anggota penuh komite organisasi utama untuk mata pelajaran seperti keselamatan pasien, desain fasilitas, peningkatan kualitas, pendidikan pasien atau keluarga, etika dan penelitian.a. Pelatihan LeadershipDengan pelatihan Leadership diharapkan semua pihak dapat bekerjasama dan dapat saling membantu dalam peran masing masing dalam meningkatkan kualitas hidup dari pasien tersebut.b. Pemberian reward dan insentifInsentif keuangan bagi penyedia yang mencapai ukuran tinggi dari patient centrednessc. Pelatihan untuk quality improvementTenaga kesehatan dalam melaksanakan Patient Ceneterd Care akan menunjukkan kinerja yang lebih baik dikarenakan adanya iklim dan suasana kerja yang baik dengan adanya diskusi pengambilan keputusan bersama dalam perawatan dan komunikasi yang baik antara perawat, klien dan keluarga. Perawat juga mendapatkan metode penugasan dan pelatihan dalam menghadapi klien. Sehingga hal ini akan berpengaruh pada kinerja yang lebih baik (Improve job performance), dan berpengaruh pada turunnya perilaku perawat dan staf yang pindah ke pekerjaan atau tempat yang lain karena sudah merasa nyaman di tempatnya bekerja (Less staff turnover).Pelatihan profesional kesehatan untuk memberikan informasi tentang obat-obatan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien. Konsultasi dalam perawatan primer dapat meningkatkan kepercayaan pasien untuk mengambil tindakan dalam kaitannya dengan kesehatan mereka. Materi pendidikan dapat bermanfaat bagi wali ataupun keluarga lainnya 4, 11.2. Sistem Level :Tingkat sistem mengacu pada layanan, departemen atau program tingkat kepedulian. Pada tingkat ini, pasien dan penasehat keluarga harus berpartisipasi dalam desain keseluruhan layanan, departemen atau program; misalnya, sebagai anggota penuh dari peningkatan kualitas dan tim desain ulang dan partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasi perubahan.

a. Pendidikan publik dan keterlibatan pasienInformasi publik yang memungkinkan konsumen untuk memilih antara penyedia layanan b. Sistem pelapporan dan pengukuran penilaian patient-centeredPersyaratan pemerintah wajib dilaksanakan bagi penyedia layanan untuk mengumpulkan dan mempublikasikan data pengalaman pasienc. Pelengkaapan persyaratan akreditasi dan sertifikat-sertifikat lainnyaE. Penerapan Patient Centered CareDalam metode asuhan pasien, dokter pun wajib melakukan edukasi, bukan hanya berorientasi pada pengobatan. Namun, dokter tentunya harus memahami bahwa pasiennya sangat heterogen, baik itu dalam pengetahuannya, tingkat pendidikan hingga latar belakang ekonomi. Langkah-langkahnya adalah, metode assessment untuk mengetahui kedalaman pengetahuan pasien, lalu setelah diberi tahu kemudian konfirmasi kembali apakah mereka sudah paham atau belum4.

F. Konsep Patient Centered CareTerdapat dua model kerangka kerja konseptual layanan kesehatan yang berpusat pada pasien yaitu :1. Model Stewart et al dan Mead & Bower (gambar 1).5

Dimensi pertama pasien sebagai pribadi (Mead & Bower) atau penyakit dan pengalaman dengan sakit bermakna bahwa yang menjadi perhatian adalah penyakit yang diderita sekaligus pribadi yang menderita sakit. Tugas dokter keluarga menentukan diagnosis penyakit yang diderita, dengan menilai juga aspek reaksi pasien terhadap sakit yang dialami seperti reaksi coping atau hubungan interpersonal 5. Dimensi ke dua perspektif biopsikososial (Mead & Bower) atau pribadi yang utuh bermakna konteks lingkungan biopsikososial meliputi keluarga, lingkungan kerja, masyarakat sebagai habitat pasien sehari-hari.4,5Dimensi ke tiga aliansi terapetik (Mead & Bower) atau kemitraan dokter-pasien artinya pasien berpartisipasi dengan dokter dalam membuat keputusan terapetik yang berkaitan dengan masalah kesehatannya.4,5Dimensi ke empat adalah berbagi wewenang dan tanggung jawab (Mead & Bower) atau berbagi latar belakang secara bersama artinya dalam eksekusi program penatalaksanaan pasien dan keluarga juga dibebani tanggungjawab meningkatkan kepatuhan terhadap program yang telah dibangun secara bersama antara dokter dan pasien beserta keluarganya. 4,5Salah satu konsep atau model desain yang berfocus pada pasien adalah Planetree model yang mempunyai konsep4,5 :1. Pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalam kepedulian dan kehangatan lingkunganya2. Para pasien, keluarga mereka, dan staf profesional mempunyai peran yang unik dan vital dalam tim 3. Pasien adalah bukan unit yang di isolasikan namun anggota dari keluarga, komunitas dan sebuah budaya4. Pasien adalah seorang individu dengan hak, tanggung jawab, danpilihan tentang gaya hidup dan kesehatan.5. Sebuah lingkungan yang mendukung, ramah, dan peduli adalah komponen pentingyang memberikan kesehatan berkualitas tinggi.6. Lingkungan fisik sangat penting untuk proses penyembuhan danharus dirancang untuk mempromosikan penyembuhan dan pembelajaran, sertaPasien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan.2. Model Picker Institute and Harvard Medical School

a. Menghormati nilai-nilai, preferensi dan kebutuhan pasienPraktisi keperawatan mendengarkan dan menghormati pandangan dan pilihan pasien, pengetahuan, nilai, kepercayaan dan latar belakang budaya pasien dan keluarga bergabung dalam encana dan intervensi keperawatanPasien butuh diperlakukan sebagai individu oleh staf rumah sakit. Mereka prihatin dengan penyakit dan kondisi mereka dan ingin terus diinformasikan mengenai kondisinya 2,3,12.1. Fokus pada kualitas hidup pasien. 2. Libatkan pasien dalam keputusan medis.3. Menyediakan pasien dengan menghormati martabat dan otonomi pasien b. Koordinasi dan IntegrasiKoordinasi perawatan spesialis, termasuk sistem yang memantau apakah arahan yang direkomendasikan, umpan balik yang cepat dari laporan konsultasi spesialis untuk dokter dan pasien, informasi tentang ketersediaan dan kualitas pelayanan khusus dan sumber daya masyarakat; sistem untuk mencegah kesalahan yang terjadi ketika beberapa dokter atau situs yang terlibat dalam perawatan; pasca sakit tindak lanjut dan dukungan; pelacakan tes, hasil tes, prosedur, dan mengisi resep untuk memantau kepatuhan pasien terhadap disepakati rencana diagnostik dan pengobatan saling; dan komunikasi antara penyedia layanan kesehatan yang merawat pasien tetapi melakukannya di lokasi geografis yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.Pasien merasa putus asa dan tidak berdaya dalam menghadapi penyakitnya. Koordinasi yang baik dari perawatan dapat meringankan perasaan-perasaan itu. Terdapat tiga hal di mana koordinasi perawatan dapat mengurangi perasaan tersebut 2,12: 1. Koordinasi perawatan klinis2. Koordinasi layanan tambahan dan dukungan3. Koordinasi perawatan pasien lini pertamac. Informasi dan EdukasiInformasi dimana pasien bisa memilih dokter atau praktek yang paling mungkin untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan direktori dokter rapat melalui National Committee for Quality Assurance (NCQA) (misalnya membahas mengenai, informasi tentang identitasnya, lokasi kantor, jam praktek, usia, jenis kelamin, ras, kualitas perawatan, pengalaman pasien dengan dokter, dan penilaian sejawat praktek).Pasien menutupi ketakutan mereka tentang penyakitnya dan tenaga kesehatan tidak benar-benar jujur tentang kondisi dan prognosis mereka. Berdasarkan wawancara pasien, terdapat fokus pada tiga item komunikasi untuk mengurangi ketakutan ini 4.12: 1. Informasi tentang status klinis, kemajuan dan prognosis2. Informasi tentang proses perawatan3. Informasi untuk perawatan diri dan promosi kesehatan. d. Kenyamanan fisik Tingkat kenyamanan fisik memiliki dampak besar untuk pengobatan mereka. Tiga hal yang sangat penting untuk pasien12: 1. Manajemen nyeri2. Bantuan dalam kegiatan dan kebutuhan hidup sehari-hari3. Rumah Sakit dan lingkungan. e. Dukungan emosional dan pengendalian ketakutan dan kecemasanKetakutan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit dapat berefek terhadap fisik. Tenaga kesehatan harus memberi perhatian khusus untuk 3,6,12: 1. Kecemasan atas status fisik, pengobatan dan prognosis2. Kecemasan atas dampak penyakit pada diri mereka sendiri dan keluarga; dan3. Kecemasan atas dampak keuangan dari penyakit. f. Keterlibatan keluarga dan teman-teman Berikut beberapa alasan mengapa keluarga harus dilakukan kerjasama dalam perawatan 15 :1. Disfungsi dalam satu anggota keluarga akan mempengaruhi yang lain.2. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatannya.3. Melalui perawatan bersama dengan keluarga yang berfokus pada peningkatan, perawatan diri, pendidikan kesehatan dan konseling keluarga dapat mengurangi resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya lingkungan.4. Upaya menemukan masalah5. Keluarga merupakan sistem pendukung yang vital bagi individu-individuPeranan keluarga dan teman-teman sangat penting dalam hidup pasien. Dimensi keluarga pada patient centered care diidentifikasi sebagai berikut12: 1. Menyediakan akomodasi untuk keluarga dan teman-teman2. Melibatkan keluarga dan teman dekat dalam pengambilan keputusan;3. Mendukung anggota keluarga sebagai pengasuh4. Menyadari kebutuhan keluarga dan teman-teman. g. Continuity and transitionPasien sering mengungkapkan kecemasan tentang kemampuan mereka untuk merawat diri mereka sendiri setelah perawatan dirumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut dibutuhkan staf untuk 2,12: 1. Menyediakan informasi rinci mengenai obat-obatan, dll 2. Mengkoordinasikan dan merencanakan pengobatan dan layanan yang sedang berlangsung setelah perawatan dirumah sakit 3. Memberikan informasi mengenai akses ke dukungan klinis, sosial, fisik dan keuangan secara berkelanjutan. h. Akses ke perawatan Pasien perlu tahu bahwa mereka dapat mengakses perawatan bila diperlukan. Berfokus terutama pada pelayanan rawat jalan, bidang-bidang berikut adalah penting bagi pasien12:

1. Akses ke lokasi rumah sakit, klinik dan praktek dokter;2. Ketersediaan transportasi3. Kemudahan janji penjadwalan4. Ketersediaan janji bila diperlukan5. Aksesibilitas ke spesialis atau layanan khusus ketika rujukan dibuat6. Petunjuk yang diberikan jelas tentang kapan dan bagaimana untuk mendapatkan perawatan7. Waktu tunggu yang singkat; 8. Respon yang tepat untuk e-mail dan panggilan telepon;9. Efisiensi penggunaan waktu dokter dan waktu pasien10. Menerima kunjungan melalui e-mail dan telepon; dan layanan yang membuat perawatan primer mudah diakses pada malam, akhir pekan, dan hari libur.

G. Pelayanan Primer Berbasis Patient Centered CarePelayanan primer berbasis Patient Centered Care mengutamakan kualitas dan keselamatan pada sistem perawatan kesehatan dengan reorganisasi pada perawatan primer meliputi pengumpulan dan merespon pengalaman pasien dalam memberikan perawatan. . Untuk tercapainya kualitas pelayanan primer dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan pasien tentang tentang prinsip patient centred care pada pelayanan primer, peran pasien dan penyedia, dan harapan dari model baru perawatan yang akan dilakukan sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien dengan memberikan akses pasien ke catatan medis mereka sehingga dapat mendeteksi dan mencegah kesalahan dan dengan melibatkan pasien di berbagai bidang seperti penggunaan obat yang aman, inisiatif pengendalian infeksi, dan pelaporan komplikasi atau kesalahan. Patient-centered medical home (PCMH) adalah bentuk pelayanan primer di Amerika 16.

H. Keuntungan Patient Centered Carea. Menurunkan angka malpraktikPenelitian yang dilakukan oleh Johnson, B et. all sejak tahun 2001-2006 dalam penerapan Patient Centered Care dapat menurunkan angka malpraktik sebesar 62%. Malpraktik pada hakikatnya adalah kesalahan dalam menjalankan dalam menjalankan profesi yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Berbagai upaya akan dilakukan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan tenaga kesehaan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya malpraktek. Upaya-upaya yang dilakukan antara lain membuat berbagai macam prosedur baku dan upaya-upaya lainnya, salah satunya adalah merepakan Patient Centered Care. 5

b. Meningkatkan kepuasan pasienKomunikasi pasien dan pemberi pelayanan akan meningkat, sehingga kepuasan terhadap pelayanan meningkat. 5

c. Meningkatkan financial dan hasil perawatanMeningkatkan financial dan hasil perawatan yang berkualitas juga merupakan keuntungan dari Patient-Centered Care dengan terhindarnya lebih banyak uang untuk pembayaran perawatan jika tercipta kolaborasi antara pasien dan pemberi pelayanan dalam perawatan, perawatan terkoordinasi, mengurangi duplikasi dan kesalahan medis, mengelola dan mencegah terjadinya penyakit kronis, mengurangi pemanfaatan layanan dengan biaya mahal 5

d. Penurunan angka kematianAngka kematian menggambarkan status gizi dan kesehatan, kondisi lingkungan, dan tingkat pelayanan kesehatan Angka kejadian malpraktek menurun dan edukasi kepada pasien mengenai pencegahan penyakit bisa di pahami sehingga angka kesakitan dan kematian menurun14.

e. Mengurangi kecemasan

Ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit dapat berefek terhadap fisik. Sehingga mereka membutuhkan informasi mengenai kondisi mereka dan prognosis dari penyakit yang mereka derita12.

f. Meningkatkan kualitas hidupDalam pelayanan berbasis pasien, semua pihak dapat bekerjasama dan dapat saling membantu dalam peran masing masing dalam meningkatkan kualitas hidup dari pasien tersebut 13.

g. Penggunaan tes diagnostik yang lebih sedikit Dengan komunikasi yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien diharapkan tenaga kesehatan mampu menggali lebih dalam mengenai penyakit pasien sehingga penggunan tes diagnostik lebih sedikit 13.

h. Mengurangi tingkat kehadiran rumah sakitPasien diberikan informasi untuk merawat diri mereka sendiri setelah perawatan dirumah sakit. Petunjuk yang diberikan jelas tentang kapan dan bagaimana untuk mendapatkan perawatan 13.

DAFTAR PUSTAKA1. McWhinney IR, Freeman T. Textbook of family medicine 3rd ed, Oxford University Press, Inc, 2009. pp 13 162. Frampton S, et all, 2008, Patient Centered Care Improvement Guide. Inc. and Picker Institute3. Bev Johnson, et all, 2008, Partnering with Patients and Families to design a Patient- and Family-Centered health Care system, Institute for Patient- and Family-Centered Care 208144. Hudon C, Fortin M, Haggerty JL, Lambert M, Poitras ME. Measuring Patients Perceptions of Patient-Centered Care: A Systematic Review of Tools for Family Medicine, Ann. Fam. Med. 2011;9(2) www.annfammed.org5. Australian Commission on Safety and Quality in Health Care, Patien centred care: Improving quality and safety through partnerships with patients and consumers, ACSQHC, Sydney. 20116. Institute of Medicine, 2001. Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the Twenty-first Century. Washington: National Academies Press7. Weiss, B.D. (2007). Health literacy and patient safety: help patients understand. A Manual for Clinicians, 2nd ed. Chicago, IL: American Medical Association Foundation and American Medical Association8. North Carolina Program on Health Literacy. (n.d.) The teach back method. Retrieved from http://www.nchealthliteracy.org/toolkit/tool5.pdf9. Schillinger, D., Piette, J., Grumbach, K., Wang, F., Wilson, C., Daher, C., Leong-Grotz, K., Castro, C., & Bindman, A. (2003). Closing the loop: physician communication with diabetic patients who have low health literacy. Archives Internal Medicine, 163 (1), 83-90.10. Stewart MA. (1995). Effective physician-patient communication and health outcomes: a review. Canadian Medical Association Journal, 152(9),1423-143311. Review of Evidence for Consumer Engagement website. Picker Institute Europe. (Accessed 14 October, 2014, at www.investinegagment.info )12. Longtin Y, Sax H, Leape LL, Sheridan SE, Donaldson L, Pittet D., 2010. Patient Participation: Current Knowledge and Applicability to Patient Safety. Mayo Clinic Proceedings; 85(1):53-62.13. Bauman A, Fardy H, Harris P. Getting it right: why bother with patient-centred care? Medical Journal of Australia 2003;179:253-256.14. US Department of Health and Human Services, 2008. Personalized Health Care: Pioneers, Partnerships, Progress. Washington DC: US Department of Health and Human Services,:1-302.15. Friedman, MM, (1998), Keperawatan Keluarga; Teori dan Praktik; Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC16. American Academy of Family Physicians, American Academy of Pediatrics, American College of Physicians, American Osteopathic Association. Joint principles of a patient-centered medical home. Mar 2007

22