26
Niken Audi Lestari 1102011194 Memahami dan Menjelaskan Konsep dan Struktur Keluarga DEFINISI KELUARGA Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli: a. Reisner (1980) : Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing- masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek. b. Logan’s (1979) :Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. c. Gillis (1983) : Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu. d. Duvall :Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. e. Bailon dan Maglaya : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. f. Johnson’s (1992) : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.

pbl 2 pbl 2 pbl 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pbl 2 pbl 2 pbl 2 pbl 2 pbl 2 pbl 2

Citation preview

Niken Audi Lestari1102011194Memahami dan Menjelaskan Konsep dan Struktur Keluarga

DEFINISI KELUARGADefinisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli:a. Reisner (1980): Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek.b. Logans (1979):Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.c. Gillis (1983):Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.d. Duvall:Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.e. Bailon dan Maglaya:Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.f. Johnsons (1992):Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.g. Lancester dan Stanhope (1992): Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.h. Jonasik and Green (1992): Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).i. Bentler et. Al (1989):Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan, dan memberikan asuhan untuk berkembang.j. National Center for Statistic (1990): Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah.k. Spradley dan Allender (1996): Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran, dan tugas.l. BKKBN (1992):Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.m. Depkes (1998):Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungann. WHO (1996):Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adaptasi, atau perkawinan.o. Helvie (1981):Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.

BENTUK KELUARGA Tradisionala. Nuclear family (keluarga inti):Ayah, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.b. Reconstituted nuclear:Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan sebelumnya maupun dari hasil perkawinan yang baru.c. Niddle age atau aging couple:Suami sebagai pencari uang dan istri di rumah, atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau perkawinan/meniti karir.d. Dyad family/Dyadie nuclear:Suami-istri tanpa anak.e. Single parent:Satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak.f. Dual carrier:Suami-istri/keluarga orang karir tanpa anak.g. Commuter married:Suami-istri/keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.h. Single adult:Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin.i. Extended family:Dua sampai tiga generasi tinggal bersama dalam satu rumah tangga.j. Keluarga usila:Usila (usia lanjut) dengan/atau tanpa pasangan, anak sudah pisah. Nontradisionala. Commune family:beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, memiliki sumber yang sama, dan pengalaman yang sama.b. Cohabiting couple:Dua orang (satu pasangan) yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah.c. Institusional:Anak-anak/orang-orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti-panti.d. Homosexual/Lesbian:Dua orang dengan jenis kelamin yang sama hidup bersama sebagai suami isteri.e. Unmarried parent and children family: Pria atau wanita yang tidak pernah kawin tetapi tinggal bersama dengan anak yang dilahirkannya.f. Unmarried couple with children family: Keluarga inti yang hubungan suami isteri tidak terikat dengan perkawinan yang sah.g. Foster family: Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.h. Homeless family:Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan/atau masalah kesehatan mental.i. Gang:Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

FUNGSI KELUARGAMenurut WHO (1978) Fungsi biologis:Meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi keluarga; memelihara dan merawat anggota keluarga Fungsi psikologis:Memberikan kasih sayang dan rasa aman; memberikan perhatian di antara anggota keluarga; membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga; memberikan identitas keluarga. Fungsi sosialisasi:Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak; meneruskan nilai-nilai keluarga. Fungsi ekonomi:Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga; pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga; menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua). Fungsi pendidikan:Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa; mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Friedman (1998) Fungsi affective:Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental, saling mengasuh, menghargai, terikat, dan berhubungan; mengenal identitas individu; rasa aman. Fungsi sosialisasi peran: Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan; fungsi dan peran di masyarakat; sasaran untuk kontak sosial di dalam atau di luar rumah. Fungsi reproduksi:Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat. Fungsi ekonomi:Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga; menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana. Fungsi perawatan kesehatan: Konsep sehat-sakit keluarga; pengetahuan dan keyakinan tentang sakit sebagai tujuan kesehatan keluarga untuk membentuk keluarga yang mandiri.

Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu : Fungsi Keagamaan: yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. Fungsi Sosial Budaya: Dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga Fungsi Cinta Kasih: Diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga. Fungsi Melindungi: Bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. Fungsi Reproduksi: Merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan: Merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik Fungsi ekonomi: Adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang. Fungsi Pembinaan Lingkungan:Memberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

Menurut Undang-Undang (1992) membagi fungsi keluarga sebagai berikut1. Fungsi keagamaan Membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, Menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, Memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari dalam pengalaman ajaran agama, Melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat, Membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama.2. Fungsi Budaya adalah Membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan, Membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai, Membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia, Membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia, Membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat /bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.3. Fungsi Cinta kasih adalah Menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang yang telah ada diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus, Membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif, Membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras, dan seimbang, Membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.4. Fungsi perlindungan Memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga, Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam, Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.5. Fungsi reproduksi Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya. Memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental, Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak, dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga, Mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.6. Fungsi sosialisasi Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama, Menyadari ,merencanakan, dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat. Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.7. Fungsi EkonomiAdalah melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi, selaras, dan seimbang, membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.8. Fungsi Pelestarian LingkunganAdalah membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan internal keluarga, membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi, selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGADuvall (1067) mengklasifikasikan siklus kehidupan keluarga menjadi 8 tahap yaitu :1) Tahap awal perkawinan (newly married), suatu pasangan yang baru saja kawin dan belum mempunyai anak.2) Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child), keluarga tersebut telah mempunyai bayi, dapat satu atau dua orang.3) Tahap keluarga dengan anak usia prasekolah (family with preschool children), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia prasekolah (30 bulan sampai 6 tahun).4) Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia sekolah (6-13 tahun).5) Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenager), keluarga tersebut telah mempunyai anak dengan usia remaja (13-20 tahun).6) Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (family as launching centre), satu persatu anak meninggalkan keluarga, dimulai oleh anak tertua dan diakhiri oleh anak terkecil.7) Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years), semua anak telah meninggalkan keluarga, tinggal suami istri usia menengah.8) Tahap keluarga usia jompo (aging family members), suami istri telah berusia lanjut sampai dengan meninggal dunia.DINAMIKA KELUARGAAdanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien. Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluargaGENOGRAMGenogram berasal dari kata gen (unsur keturunan) dan gram (gambar atau grafik), yang kemudian membentuk kata dengan arti gambar silsilah keluarga. Genogram adalah sebuah tampilan gambar dari suatu hubungan keluarga seseorang dan riwayat medisnya. Ini digunakan untuk memvisualisasikan pola herediter dan faktor psikologis serta mengidentifikasikan pola repetitif dari perilaku dan memahami sifat herediter.Genogram dibuat dengan menggunakan simbol sederhana yang mewakili jenis kelamin dengan berbagai garis untuk menggambarkan hubungan keluarga. Beberapa pengguna genogram memberi lingkaran di antara anggota yang tinggal di tempat yang sama.Simbol genogram biasanya terdapat tanggal lahir di atasnya dan nama individunya di bawah. Di dalam simbol terdapat umur anggota keluarga atau berbagai kode untuk penyakit genetik. Secara konseptual, genogram merupakan suatu model grafik yang menggambarkan asal-usul keluarga dalam 3 (tiga) generasi, yaitu dirinya, orangtua, dan kakek-nenek. Genogram juga merupakan suatu alat untuk menyimpan informasi yang dicatat selama wawancara mengenai orang dalam asal-usul keturunan keluarga pasien. Kelebihan dari genogram adalah pengguna dapat menggunakan garis berwarna untuk membedakan tipe-tipe hubungan seperti hubungan keluarga, hubungan emosional, dan hubungan sosial. Dalam hubungan keluarga, pengguna bisa menggambarkan pasangan yang menikah, bercerai, bertunangan, dan lain-lain.Genogram medis menyediakan konteks yang cepat dan berguna untuk mengevaluasi risiko kesehatan dari seseorang. Pengetahuan dari penyakit dan kondisi dari suatu keluarga dapat memberikan pegawai kesehatan informasi yang berguna, yang dapat membantu diagnosis yang akurat dan terapi dari penyakitnya. Pengetahuan dari penyakit yang ada di keluarga dapat memberikan anggota keluarga untuk memulai pencegahan yang efektif. Genogram medik berguna untuk menentukan pola dari suatu penyakit dalam suatu keluarga dan dapat memasukkan beberapa generasi, namun biasanya 4 (empat) generasi sudah mampu memberi detail yang cukup.Pendekatan tahapan wawancara dalam pembentukan genogram:a. Konselor membentuk genogram berdasarkan informasi dan arahan dari pasien.b. Konselor dan pasien mencatat (misal penyakit dahulu) yang ditunjukkan dengan genogram.c. Konselor dan pasien mengeksplorasi individu yang dinyatakan dalam genogram.

Memahami Dan Menjelaskan Mekanisme Yang Mendasari Berbagai Gangguan Serta Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Kesehatan

FAKTOR INTERNAL

1. Pola makan tidak sehat Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita menjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak makanan yang sesungguhnya. Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman berkarbonasi.2. Kelelahan Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikan tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk berisitirahat. Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan terkena penyakit.3. Stress /tertekanDalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.4. Gaya hidup tidak sehat Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidak sehat, dengan merokok, dugem sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara pelarian.5. Kurang istirahat dan olahraga Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan, tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuh tetap fit.6. Obat-obatan kimiaPada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas. Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.

FAKTOR EKSTERNAL1) Radiasi ponselSemua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2) Polusi udaraDengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan pabrik mengandung karbon monoksida.

3) Jadi perokok pasifPerokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya perokok pasif.

4) Efek rumah kaca Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi. Segala hal yang dapat mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kita semenjak kita lahir sampai dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.Memahami Dan Menjelaskan Konsep Dan Fungsi Keluarga Dalam IslamKeluarga muslim adalah keluarga yang meletakkan segala aktivitas pembentukan keluarganya sesuai dengan syariat Islam yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Keluarga tersebut dibangun di atas aqidah yang benar dan semangat untuk beribadah kepada Allah serta semangat untuk menghidupkan syiar dan adab-adab Islam Islam sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW. Menurut HammudahAbdul Al-Ati dalam bukunya The Family Structure in Islam definisi keluarga dilihat secara operasional adalah: Suatu struktur yang bersifat khusus yang satu sama lain mempunyai ikatan khusus, baik lewat hubungan darah atau pernikahan. Perikatan itu membawa pengaruh pada adanya rasa saling berharap (mutual expectation) yang sesuai dengan ajaran agama, dikukuhkan dengan kekuatan hukum serta secara individual saling mempunyai ikatan batin.Bentuk keluarga yang paling sederhana adalah keluarga inti yang terdiri atas suami istri dan anak-anak yang biasanya hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Namun demikian menurut Abdul Al Ati pengertian keluarga tidaklah dibatasi oleh kerangka tempat tinggal. Sebab anggota sebuah keluarga tidaklah selalu menempati tempat tinggal yang sama. Adanya rasa saling harap sebagai unsur dalam perikatan keluarga itu lebih penting dari unsur tempat tinggal.Pentingnya Keharmonisan Keluarga Yang paling berpengaruh buat pribadi dan masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Alloh dengan hikmahNya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal dengan tentram di dalamnya. FirmanNya: "dan diantara tanda-tanda kekuasanNya adalah Dia mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Ruum [30]: 21)

Tugas SuamiSeorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya. Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik." (HR. Bukhari, Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. Alloh berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh menjadikannya kebaikan yang banyak." (An Nisa' [4]: 19)

Tugas IstriKebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majah)

Ada juga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga muslim. Karakteristik tersebut adalah:Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih.Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan norma Islam.Keluarga yang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti fikrah islami.Keluarga yang anggota keluarganya terlibat dalam aktivitas ibadah dan dakwah, dalam bentuk dan skala apapun.Keluarga yang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi kehidupan rumah tangga.Keluarga yang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak masing-masing.Keluarga yang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad (proses mendidik anak-anak).Keluarga yang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).

Memahami Dan Menjelaskan Hak Dan Kewajiban Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit Dalam IslamKewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit: 1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah Subhanahu wa Taala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut akan siksa Allah Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah Azza wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahuanhu yang mengatakan:

3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin mati. Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl Radhiyallahuanha, bahwa Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka tatkala Abbas Radhiyallahuanhu (paman Rasulullah) menderita sakit, hingga Abbas berangan-angan ingin mati.4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat (kepada keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahualaihi wa Sallam berkata:

Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri atau hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yang tidak diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia punya amalan shalih maka diambil darinya lalu diberikan kepada orang yang punya hak. Jika ia tidak punya amalan shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu dibebankan kepadanya.5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat karena ada sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:

Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia punya sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telah ditulis di sisinya.Ibnu Umar Radhiyallahuanhuma berkata: Tidaklah berlalu satu malam sejak aku mendengar RasulullahShallallahualaihi wa Sallam mengatakan itu kecuali sudah kutulis wasiatku. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga Ashabus Sunan maupun yang lain.6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerima warisan darinya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. (Al-Baqarah: 180)7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih.8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang muslim. Jika tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan persaksiannya.9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang warisan. Dan telah dijelaskan pula oleh RasulullahShallallahualaihi wa Sallam dengan penjelasan yang paling sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji Wada. Kata beliau:

Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak, dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.10) Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain, seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman Allah Subhanahu wa Taala:

Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (An-Nisaa: 7)11) Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya sabda RasulullahShallallahualaihi wa Sallam:

Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.12) Ketika banyak terjadi kebidahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini. Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan (urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahualaihi wa Sallam), sebagai pengamalan terhadap firman Allah Subhanahu wa Taala (At-Tahrim: 6)

Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya

Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang, melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual sekaligus.Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut. Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang yang mengert. Maka pengobatan tidak seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan "menjenguk orang sakit"Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (H.R. Bukhari)

Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam:1) Apabila engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya.2) Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya itu.3) Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia.4) Apabila ia bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu.5) Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia. (H.R. Muslim)

Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan menjenguk orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.

8