16
NAMA : KHOIRUN NISSA ANDIRA NPM : 1102010145 KELOMPOK : A-13 SKENARIO 2 GONDOK 1. Memahami dan menjelaskan anatomi kelenjar tiroid 1.1. Makro susunan letak kelenjar tiroid dan paratiroid Batas-batas lobus

pbl gondok

  • Upload
    anggi6

  • View
    359

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pbl gondok

NAMA : KHOIRUN NISSA ANDIRA

NPM : 1102010145

KELOMPOK : A-13

SKENARIO 2

GONDOK

1. Memahami dan menjelaskan anatomi kelenjar tiroid1.1. Makro susunan letak kelenjar tiroid dan paratiroid

Batas-batas lobus

Anterolateral : M. sternohyoideus, venter superior m. omohyoideus, m. sternohyoideus, dan pinggir anterior m. sternocleidomastoideus.

Page 2: pbl gondok

Posterolateral : Selubung carotis dengan a. carotis communis, v. jugularis interna, dan n. vagus.Medial : Larynx, trachea, pharynx, dan oesophagus. Dekat dengan struktur-struktur ini adalah m. cricothyroideus dan suplai sarafnya, n. laryngeus externus. Di alur antara oesophagus dan trachea terdapat n. laryngeus recurrens.

Vaskularisasi Glandula Thyroidea

Arteri ke glandula thyroidea adalah:A. thyroidea inferior, cabang dari a. carotis externathyroidea inferior, cabang dari truncus thyrocervicalisA.thyroidea ima

Vena-vena dari glandula thyroidea adalah:V. thyroidea superior, yang bermuara ke v. jugularis interna.V. thyroidea media, yang bermuara ke v. jugularis interna.V. thyroidea inferior

Aliran Limfeke lateral ke dalam nodi lymphoidei cervicalis profundi

Persarafan di Daerah Lehern. laryngeus recurrensb dan truncus symphaticus.

1.2. Mikro hormon

Kelenjar tiroid terdiri dari 2 sel:

Folikel-folikel dengan epithetlium simplex kuboideum yang mengelilingi suatu massa koloid. Sel epitel tersebut akan berkembang menjadi bentuk kolumner katika folikel lebih aktif (seperti perkembangan otot yang terus dilatih). Cellula perifolliculares (sel C) yang terletak di antara beberapa folikel yang berjauhan.

2. Memahami dan menjelaskan faal kelenjar tiroid2.1. Fungsi

a. Mengatur laju metabolisme tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanyameningkatkan metabolisme karena peningkatan komsumsi oksigendan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien, paru-parudan testesb. Kedua hormon ini tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam

Page 3: pbl gondok

intensitas dan cepatnya reaksi. T3 lebih cepat dan lebih kuat reaksinyatetapi waktunya lebih singkat dibanding dengan T4. T3 lebih sedikitjumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3 setelahdilepaskan dari folikel kelenjar.c. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnyapertumbuhan saraf dan tulangd. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropine. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambahkekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.f. Merangsang pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan sebagai kompensasitubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolismeh. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai jaringansasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serumdengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yangmempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadarkalsium serum yang rendah akan menekan pengeluaran tirokalsitonindan sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsangpengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dansekresi gastrin di lambung.

2.2. Metabolisme

2.3. Efek primerEfek Fisiologik Hormon Tiroidpertumbuhan jaringan, pematangan otak, dan peningkatan produksi panas dan konsumsi oksigen yang sebagian disebabkan oleh peningkatan aktivitas dari Na+-K+ ATPase.Efek pada Perkembangan JaninEfek pada Konsumsi Oksigen, Produksi panas, dan Pembentukan Radikal BebasEfek KardiovaskularEfek SimpatikEfek PulmonarEfek HematopoetikEfek GastrointestinalEfek SkeletalEfek NeuromuskularEfek pada Lipid dan Metabolisme KarbohidratEfek Endokrin

Page 4: pbl gondok

2.4. Efek yodium dalam tiroidUntuk pembentukan hormon tiroid yang normal, tubuh membutuhkan jumlah yodium yang cukup. Bila yodium kurang, hormon ini tidak dapat diproduksi dalam julah cukup, sedangkan TSH terus disekresikan sehingga kelanjar tiroid mengalami hiperplasia dan hipertrofi. Kelenjar yang membesar dan terus terangsang ini dapat mengekstrasi residu yodida yang masih berada di sirkulasi. Pada defisiensi yodium yang ringan sampai sedang, umumnya kelenjar tiroid dapat memproduksi hormon dalam jumlah cukup, terutama T3. Tetapi bila defisiensi berat, akan terjadi hipotiroidisme (pada orang dewasa) dan mungkin akan timbul kreatinisme.Yodium yang dibutuhkan orang dewasa sekitar 1-2 mg/kgBB/hari. Di Amerika Serikat, kebutuhan harian yodium untuk anak-anak adalah 40-120 mg/kgBB/hari, dewasa 150 mg, wanita hamil 220 mg dan wanita menyusui 270 mg. Makanan yang banyak mengandung yodium adalah makanan yang berasal dari laut, sedangkan sayuran dan daging sedikit mengandung yodium.

2.5. Transport tiroid dalam darahSetelah dikeluarkan ke dalam darah, hormon tiroid yang sangat lipofilik dengan cepat berikatan dengan beberapa protein plasma. Hanya sekitar 0,03% T4 dan 0,3% T3 yang berada dalam keadaan bebas.Dalam darah, hormon tiroid terikat kuat pada berbagai protein plasma, dalam bentuk ikatan non kovalen. Tiga protein plasma yang penting dalam pengikatan hormon tiroid :

a. TBG (thyroxine binding globuline) : globulin pengikat tiroksin, yang secara selektif mengikat hormon tiroid. 55% dari T4 dan 65% dari T3 dalam sirkulasi.

b. Albumin : yang secara nonselektif mengikat banyak hormon lipofilik, termasuk 10% dari T4 dan 35% dari T3.

c. Thyroxine binding prealbumin : suatu reinol binding protein, yang kadarnya lebih tinggi dari TGB dan terutama mengikat T4 sebesar 35%.

T3 ikatannya sangat lemah dan mudah terlepas kembali, karenanya T3 mula kerjanya lebih cepat dari T4, serta masa kerjanya lebih singkat dari T4.Adanya ikatan hormon tiroid dengan protein plasma, menyebabkan tidak mudahnya hormon ini dimetabolisme dan dieskresi, sehingga masa paruhnya cukup panjang.Besarnya aktivitas biologik hormon tiroid ditentukan oleh jumlah hormon tiroid bebas dalam plasma. Selama jumlah hormon tiroid bebas di plasma dalam batas normal, tidak akan timbul gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid.Aktivitas metabolik hormon tiroid hanya dapat dilakukan oleh hormon yang bebas. Karena afinitas pengikatanya dengan protein plasma tinggi, makaadanya perubahan kadar protein plasma atau afinitas ikatannya, akan mempengaruhi kadar total hormon dalam plasma.

2.6. Fisiologi hormon tiroidTRH ( thyrotropin releasing hormon )TRH disintesis di hipotalamus, dan disekresi ke sirkulasi portal hipotalamus-hipofisis, kemudian bekerja pada reseptor tirotropin. Rangsangan reseptor ini menyebabkan sekresi TSH dari granul sekretorisnya. TRH dan TSHdapat dihambat oleh somatotropin, dopamin, dan glukokortikoid.

TSH ( thyroid stimulating hormon )TSH, hormon tropik tiroid dari hipofisis anterior, adalah regulator fisiologis terpenting bagi sekresi hormon tiroid.Sel-sel tirotrop dari adenohipofisis mensekresi tirotropin atau TSH, yang merupakan hormon glikoprotein. TSH disekresikan secara pulsatif dan bersifat sirkadian, kadarnya dalam sirkulasi paling tinggi pada saat tidur malam hari. Sekresinya dibawah pengaruh TRH dari hipotalamus dan kadar hormon tiroid yang bebas dalam sirkulasi.Hampir semua langkah dalam pembentukan dan pengeluaran hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Selain meningkatkan sekresi hormon tiroid, TSH bertanggungjawab untuk mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid.

TSH dapat merangsang semua fase biosintesis dan proses sekresi hormon tiroid, mulai dari uptake yodida dan organifikasinya sintesis hormon tiroid, endositosis dan akhirnya proteolisis koloid. Semua efek diatas akan didahului oleh terikatnya TSH pada reseptornya di plasma membran sel-sel kelenjar.

Page 5: pbl gondok

Efek TSH terhadap kelenjar tiroid :Meningkatkan proteolisis tiroglobulin Meningkatkan aktifitas pompa yodiumMeningkatkan iodinasi tirosin Meningkatkan ukuran dan aktifitas sensorik sel-sel tiroidMeningkatkan jumlah sel-sel tiroid

Pengaturan Sekresi Hormon TiroidFaktor yang diketahui meningkatkan sekresi TRH (dan, dengan demikian, TSH dan hormon tiroid) adalah pajanan dingin pada bayi, keadaan ini merupakan mekanisme yang sangat adaptif pada bayi baru lahir.Peningkatan drastis sekresi hormon tiroid penghasil panas diperkirakan ikut berperan dalam mempertahankan suhu tubuh dalam menghadapi penurunan mendadak suhu lingkungan pada saat lahir, sewaktu bai berpindah dari tubuh ibunya yang hangat ke udara lingkungan yang lebih dingin.Berbagai jenis stress diketahui menghambat sekresi TSH dan hormon tiroid melaui pengaruh saraf pada hipotalamus.

Page 6: pbl gondok
Page 7: pbl gondok

2.7. Pengaruh hormon tiroid pada kelenjar / organ lainHormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme energi. Selain itu hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan energi, mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik, menambah sintesis asam ribonukleat (RNA), menambah produksi panas, absorpsi intestinal terhadap glukosa,merangsang pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. Tidak adanya hormon-hormon ini, membuat retardasi mental dan kematangan neurologik timbul pada saat lahir dan bayi.

2.8. Sekresi dan feedback hormon tiroid

Page 8: pbl gondok

2.9. Biosintesis dan sekresi T3 dan T4 dan faktor yang mempengaruhi

Page 9: pbl gondok

2.10. Perubahan keadaan hipotiroid dan hipertiroida. Hipotiroid

Keadaan yang disebabkan oleh jumlah hormon tiroid yang tidak memenuhi kebutuhan semua jaringan hidup.Klasifikasi :Primer : kelainan di kelenjar tiroidSekunder : kelainan di hipotalamusKongenital/didapatSporadis/endemis

1. Hipotiroid kongenital menetapPrimer: disgenesis (aplasia, hipoplasia, ektopik), dishormogenesis, iatrogenik (anak lahir dari ibu yang mendapat terapi iodium radioaktif sehigga terjadi ablasia kelenjar tiroid janin)Sekunder: kelainan perkembangan midbrain, defisiensi TSH, GH, atau ACTHResistensi jaringan terhadap tiroid

2. Hipotiroid kongenital sementaraIbu mendapat terapi obat goitrogenik, iodium antiseptik akan melalui plasenta sehingga terjadi gangguan sintesis hormon tiroidAdanya antibodi anti tiroid dari ibu melalui plasentaDefisiensi iodium

3. Hipotiroid didapatDefisiensi iodium endemisPenyakit tiroid autoimunRespon jaringan terhadap hormon tiroid menurunObat goitrogenikSetelah tiroidektomi atau radiasiPenyakit sistemik: gangguan ginjal, sistinosisDefisiensi TSH

Page 10: pbl gondok

b. Hipertiroid Keadaan klinis yang menyebabkan hipersekresi kelenjar tiroid. Lebih banyak pada wanita.Klasifikasi: Penyakit grave anakPenyakit grave neonatus

Etiologi :Penyakit gravePenyakit grave neonatusTiroiditisImmune induced hyperthyroidNeoplasma tiroidHipersekresi TSH

Patofisiologi :Antibodi antitiroid termasuk antibodi terhadap reseptor TSH pada sel folikel keadaan yang menyerupai hiperaktivitas TSH (hipertiroid, tiromegali).

Penyakit grave neonatus biasanya lahir dari ibu yang menderita penyakit grave antibodi dari ibu melalui plasenta gangguan pada tiroid fetus hipersekresi hormon tiroid bayi.

2.11. Diagnosis kelainan pada kelenjar tiroid

3. Memahami dan menjelaskan nodule tiroid3.1. Definisi

Adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya.Dampak struma terhadap tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ-organ di sekitarnya. Di bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea, esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia. Hal tersebut akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan dan elektrolit. Bila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia.

Page 11: pbl gondok

3.2. PatogenesisTerjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula penghambatan dalam pembentukan TSH oleh hipofisis anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam jumlah yang berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar (kolid) ke dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar. Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan pembentukan T4 dan T3, ukuran folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid dapat bertambah berat sekitar 300-500 gram.Selain itu struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tiroid, penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (goitrogenic agent), proses peradangan atau gangguan autoimun seperti penyakit Graves. Pembesaran yang didasari oleh suatu tumor atau neoplasma dan penghambatan sintesa hormon tiroid oleh obat-obatan misalnya thiocarbamide, sulfonylurea dan litium, gangguan metabolik misalnya struma kolid dan struma non toksik (struma endemik).

3.3. Diagnosis dan pemeriksaan a. Anamnesisb. Pemeriksaan fisik

InspeksiInspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang berada di depan penderita yang berada pada posisi duduk dengan kepala sedikit fleksi atau leher sedikit terbuka. Jika terdapat pembengkakan atau nodul, perlu diperhatikan beberapa komponen yaitu lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk (diffus atau noduler kecil), gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan pembengkakan.

PalpasiPemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita.

c. Pemeriksaan penunjang ( lab, USG, sidik tiroid, BAJAH )Tes Fungsi HormonStatus fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes-tes fungsi tiroid untuk mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolik aktif. Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik.Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien peningkatan autoimun (hipertiroidisme). Uji ini dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida.

Foto Rontgen leherPemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan nafas).

Ultrasonografi (USG)Alat ini akan ditempelkan di depan leher dan gambaran gondok akan tampak di layar TV. USG dapat memperlihatkan ukuran gondok dan kemungkinan adanya kista/nodul yang mungkin tidak terdeteksi waktu pemeriksaan leher. Kelainan-kelainan yang dapat didiagnosis dengan USG antara lain kista, adenoma, dan kemungkinan karsinoma.

Sidikan (Scan) tiroidCaranya dengan menyuntikan sejumlah substansi radioaktif bernama technetium-99m dan yodium125/yodium131 ke dalam pembuluh darah. Setengah jam kemudian berbaring di bawah suatu kamera canggih tertentu selama beberapa menit. Hasil pemeriksaan dengan radioisotop adalah teraan ukuran, bentuk lokasi dan yang utama adalh fungsi bagian-bagian tiroid.

Biopsi Aspirasi Jarum HalusDilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan. Biopsi aspirasi jarum tidak nyeri, hampir tidak menyebabkan bahaya penyebaran sel-sel ganas. Kerugian

Page 12: pbl gondok

pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negatif palsu karena lokasi biopsi kurang tepat. Selain itu teknik biopsi kurang benar dan pembuatan preparat yang kurang baik atau positif palsu karena salah intrepertasi oleh ahli sitologi.

3.4. Diagnosis bandingStruma difus toksikStruma nodosa non toksikTiroiditis sub akutTiroiditis riedelStruma hashimotoAdenoma paratiroidKarsinoma paratiroidMetastasis tumorTeratomaLimfoma maligna

3.5. Terapi farmako hormon tiroidPemberian Tiroksin dan obat Anti-TiroidTiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma, selama ini diyakini bahwa pertumbuhan sel kanker tiroid dipengaruhi hormon TSH. Oleh karena itu untuk menekan TSH serendah mungkin diberikan hormon tiroksin (T4) ini juga diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang terjadi sesudah operasi pengangkatan kelenjar tiroid. Obat anti-tiroid (tionamid) yang digunakan saat ini adalah propiltiourasil (PTU) dan metimasol/karbimasol.

LEVOTIROKSINPemberian levotiroksin pada nodul soliter dapat mensupresi TSH serum, diharapkan nodul tidak akan membesar lagi dan ukurannya berkurang. Keberhasilan ini dapat dilihat dengan dengan pemeriksaan kadar TSH serum dan radioisotop scanning. Bila TSH telah menurun, dilakukan scanning ulangan (suppresion scan), dan bila ternyata ukuran nodul tidak berubah, levotiroksin harus dihentikan.Pada nodul yang dapat mengecil dengan terapi levotiroksin, terapi dapat dilanjutkan. Bila setelah 6-12 bulan terapi ukuran nodul menetap, obat harus dihentikan, dan diobservasi apakah bertambah besar lagi. Bila nodul bertambah besar, harus dilakukan biopsi, bila perlu operasi.

3.6. Terapi bedah pada hormon tiroid ( indikasi dan resiko )Operasi/PembedahanPembedahan menghasilkan hipotiroidisme permanen yang kurang sering dibandingkan dengan yodium radioaktif. Terapi ini tepat untuk para pasien hipotiroidisme yang tidak mau mempertimbangkan yodium radioaktif dan tidak dapat diterapi dengan obat-obat anti tiroid. Reaksi-reaksi yang merugikan yang dialami dan untuk pasien hamil dengan tirotoksikosis parah atau kekambuhan. Pada wanita hamil atau wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal (suntik atau pil KB), kadar hormon tiroid total tampak meningkat. Hal ini disebabkan makin banyak tiroid yang terikat oleh protein maka perlu dilakukan pemeriksaan kadar T4 sehingga dapat diketahui keadaan fungsi tiroid.Pembedahan dengan mengangkat sebagian besar kelenjar tiroid, sebelum pembedahan tidak perlu pengobatan dan sesudah pembedahan akan dirawat sekitar 3 hari. Kemudian diberikan obat tiroksin karena jaringan tiroid yang tersisa mungkin tidak cukup memproduksi hormon dalam jumlah yang adekuat dan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan struma dilakukan 3-4 minggu setelah tindakan pembedahan.

Yodium RadioaktifYodium radioaktif memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada kelenjar tiroid sehingga menghasilkan ablasi jaringan. Pasien yang tidak mau dioperasi maka pemberian yodium radioaktif dapat mengurangi gondok sekitar 50 %. Yodium radioaktif tersebut berkumpul dalam kelenjar tiroid sehingga memperkecil penyinaran terhadap jaringan tubuh lainnya. Terapi ini tidak meningkatkan resiko kanker, leukimia, atau kelainan genetik.Yodium radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul atau cairan yang harus diminum di rumah sakit, obat ini ini biasanya diberikan empat minggu setelah operasi, sebelum pemberian obat tiroksin.

1. Selama operasi pengangkatan kelenjar thyroid (thyroidectomy) :• Arteri thyroidea superior diligasi dekat dengan kelenjar untuk mencegah cedera N. Laryngeus externa yang berjalan bersama-sama denagn arteri tersebut.

Page 13: pbl gondok

• Arteri thyroidea inferior diligasi jauh dari kelenjar untuk menghindari cedera N. Laryngeus recurrent yang berdekatan letaknya. bila dekat dengan kelenjar. Syaraf ini berjalan di depan/ belakang atau di antara cabang-cabang arteri tersebut. • Ligasi juga dilakukan pada pembuluh darah yang terletak di antara kedua lapisan capsul untuk mencegah perdarahan massif. • Saat pengangkatan kelenjar lig. Suspensorium Berry harus dipotong agar kelenjar dapat dimobilisasi dengan mudah.2. Kelenjar thyroid bergerak saat menelan, hal ini dikarenakan adanya false capsule (yang berasal dari lamina pretracheal) yang membentuk lig. Suspensorium Berry menambatkan kelenjar ini ke cartilage cricoid. Informasi ini penting untuk menunjukkan terdapatnya pembengkakan pada kelenjar thyroid bila pada proses menelan massa turut bergerak. 3. Pertumbuhan kelenjar thyroid condong kearah belakang sehingga dapat menyebabkan penekanan pada trachea. 4. Selama operasi thyroidectomy partial sebaiknya bagian posterior kelenjar tidak diangkat untuk menghindari terangkatnya kel. Parathyroid.5. Selama pembesaran thyroid bisa terjadi gangguan pada jantung. Secara anatomi lamina pretracheal yang membentuk outer false capsule bersambung dengan pericardium fibrosa. Sehingga jika terjadi pembesaran kelenjar lamina pretracheal akan teregang/ tertarik yang berakibat tertariknya pericardium fibrosa.

4. Memahami dan menjelaskan kecemasan dalam menghadapi operasi menurut Islam