23
 LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING I BLOK RESPIRATORY “ Sesak Nafas ” Tutor: TUTOR : dr. Agung S. Dwi Laksana, M. Sc. PH. KELOMPOK I Mega G1A009006 Karina Adistiarini G1A009010 Argarini Dian P G1A009041 Miftahul Falah Yuni A. G1A009068 Rahmi Laksitarukmi G1A009073 Amrina A F G1A009078 Semba Anggen Rachmani G1A009085 Fitri Yulianti G1A009093 Fellicia Widya W. G1A009109 Auzia Tania Utami G1A009129 Heriyanto Edy I. G1A009131 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2011 BAB I

pbl respi 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 1/23

 

LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING I

BLOK RESPIRATORY

“ Sesak Nafas ”

Tutor:

TUTOR : dr. Agung S. Dwi Laksana, M. Sc. PH.

KELOMPOK I

Mega G1A009006

Karina Adistiarini G1A009010

Argarini Dian P G1A009041

Miftahul Falah Yuni A. G1A009068

Rahmi Laksitarukmi G1A009073

Amrina A F G1A009078

Semba Anggen Rachmani G1A009085

Fitri Yulianti G1A009093

Fellicia Widya W. G1A009109

Auzia Tania Utami G1A009129

Heriyanto Edy I. G1A009131

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER 

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2011

BAB I

Page 2: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 2/23

 

PENDAHULUAN

Page 3: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 3/23

 

BAB II

PEMBAHASAN

INFORMASI 1

Lollipop, 23 tahun dating ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak satu bulan

yang lalu. Keluhan dirasakan sepanjang hari, semakin lama semakin berat

sehingga sejak 5 hari terakhir Lilipop tidak bias beraktivitas. Keluhan semakin

 berat jika Lolipop tidur dengan posisi terlentang dan merasa lebih nyaman dengan

 posisi duduk atau tidur miring ke kanan. Lolipop juga merasakan dada sebelah

kanan terasa nyeri tumpul dan tidak menjalar. Nafas tidak berbunyi. Keluhan

seperti ini baru pertama kali dirasakan.

1. Klarifikasi istilah

a) Nyeri tumpul

Suatu perasaan nyeri yang tidak spesifik pada suatu daerah tertentu.

 b) Nafas tidak berbunyi

nafas yang secara auskultasi tidak menimbulkan bunyi tertentu.

2. Batasan Masalah

a) Lolipop, 23 tahun

 b) Keluhan utama : sesak nafass

c) Onset : satu bulan

d) …………………

3. Analisis Masalah

Anamnesis

Keluhan utama : sesak nafasLokasi : dada kanan

Onset : satu bulan

Kualitas : semakin parah

Kuantitas : sepanjang hari

Progresifitas : semakin parah

Keluhan penyerta : nyeri tumpul pada dada kanan

Faktor yang memperberat : tider dengan posisi terlentang

Page 4: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 4/23

 

Faktor yang memperingan : posisi duduk atau tidur miring ke kanan

1. Bagaimana patofisiologi terjadinya sesak 

Penurunan asupan oksigen

Penyerapan yang lemah

Perfusi yang tidak adekuat dengan darah

Ketidakmampuan badan untuk mengangkut oksigen yang cukup untuk jaringan

Permintaan yang ditingkatkan dari jaringan untuk oksigen

Ketidakmampuan badan mengeluarkan CO2 dan sisa buangan metabolism yang

lain

2. Apakah diagnosis bandingnya

a. TB

Page 5: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 5/23

 

Sesak nafas

Suara nafas tidak terdengar 

 b. Bronkietaksis

Suara nafas tidak terdengar 

Batuk kronik 

Penurunan berat badan

Sesak napas.

c. Pneumonia

Sesak nafas

 Nafas dangkal

d. Asma bronchial

Terjadi pada usia dini

Memberat pada malam hari

Suara nafas kadang terdengar kadang tidak 

e. Pneumothorax

Semakin hari semakin memberat

 Nyeri dada pada 1 sisi

f. PPOK  

Sesak nafas

Sesak nafas semakin parah saat beraktivitas

g. Efusi pleura

h. Bronchitis kronik 

Page 6: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 6/23

 

3. Informasi apakah yang anda butuhkan untuk menegakan diagnosis

a. Informasi yang dibutuhkan untuk menegakan diagnosis antara

lain :

  b. Anamnesis ulang untuk mengetahui riwayat penyakit dahulu,

riwayat penyakit keluarga dan riwayat status kesehatan sosial.

c. Pemeriksaan fisik 

d. Melakukan pemeriksaan radiologi yaitu thorax PA dan top photo

e. Tes Bakteri Tahan Asam (BTA)

f. Pemeriksaan darah rutin

g. Pemeriksaan faal paru

h. Biopsy

4. Apa yang dimaksud dengan teori utang oksigen pada salah satu

mekanisme dyspnea?

 Teori utang oksigen ini adalah dyspnea yang diakibatkan

oleh adanya kemoreseptor pada tubuh yang sensitif 

terhadap PCO2 dan PO2. Kemoreseptor ini terdapt pada

bagian perifer tubuh dan pada sentral tubuh. Kemoreseptor

sentral tubuh untuk reaksi diatas terdapat pada  pons dan

medulla oblongata. Sebagai contoh , pada orang yang

berolahraga memilki kandungan PCO2 yang tinggi dalam

tubuh, kemoresptor sentral akanlangsung aktif dan

menimbulakn kompensasi hiperventilasi , kadaan

hiperventilasi merupak salah satu gejala obyektif 

terjadinya dyspnea.

Page 7: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 7/23

 

5. Apa perbedaaan atara asfiksia , hipoksia dan dyspnea ?

Asfiksia : keadaan dimana terjadi perubahan patologis

pada saat tubuh kekurangan oksigen didalan udara

pernafasan , yang mengakibatkan hipoksia dan

hiperkapnea. (dorland,2002)

Hipoksia : penurunan suplai oksigen ke jaringan dibawah

standar fisiologis meskipun perfusi pada jaringan memadai.

(dorland,2002)

Dyspnea : sesak nafas atau ter engah-engah.

(dorland,2002)

Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan mendasar antara asfiksia, hipoksia dan

dyspnea. Asfiksi sendiri kelainanya ada pada kurang

oksigen dalam udara penafasan sehingga dapat

menimbulkan hipoksia, namun hipoksia bukan berarti

harus terjadi asfiksi terlebih dahulu. Hipoksia dapat terjadi

salh satunya etiologinya adalah kekuranga oksigen di

udara dimana keaadan perubahan pada tubu manusianyadikatakan asfiksia. Ini berbeda pula dengan dyspnea tetapi

salah satu etiolgi mengapan terjadinya dyspnea adalah

hipoksia dan pada keadaan asfiksia dapat terjadi dyspnea.

INFORMASI 2

Lolipop menceritakan bahwa ia sering batuk-batuk sejak 2 bulan lalu. Batuk 

berdahak kental berwarna putih, tidak disertai darah. Kadang terjadi

demam, namun dirasakan tidak terlalu tinggi. Lollipop juga sering

berkeringat terutama pada malam hari. Tidak ada riwayat pengobatan

sebelumnya.

Page 8: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 8/23

 

Lollipop seorang buruh pabrik dengan tingkat pendidikan lulus SD

Ayah lollipop juga sering batuk-batuk, tetapi tidak pernah berobat. Ia

merupakan seorang satpam di perusahaan tekstil dan mempunyai kebiasaanmerokok.

Lollipop hidup dalam keluarga sederhana, terdiri dari bapak, ibu dan 3

orang adik. Ia tinggal dengan rumah : terdiri dari 3 kamar, lantai belum

diplester, ventilasi kurang, atap genteng namun belum dipasang eternity.

1. Bagaimana mekanisme batuk ?

Reseptor batuk diperkirakan terletak pada hidung, sinus, kanal

auditori, nasofaring, laring, trakea, bronki, pleura, diafragma, dan mungkin

terdapat perikardium dan saluran pencernaan. Jika reseptor batuk 

dirangsang, maka nervus vagus dan glosofaringeus akan membawa impuls

ke pusat batuk di medulla. Dari sana, impuls akan ditransmisikan ke laring,

interkostal, dan otot abdomen. Proses terjadinya batuk dimulai dengan

adanya inspirasi yang dalam yang akan diikuti dengan penutupan glotis

selanjutnya terjadi relaksasi dari diafragma dan kontraksi dari otot

abdomen dan interkostal. Hal ini akan menyebabkan peningkatan tekanan

di paru – paru dan akan membuka glotis untuk melepaskan ekspirasi yang

kuat dan bising yang kita kenal sebagai batuk.

Klasifikasi Batuk 

Batuk pada dasarnya dapat diklasifikasikan yaitu batuk produktif 

dan batuk nonproduktif.

• Batuk produktif juga disebut sebagai batuk efektif karena

mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru – paru. Batuk produktif 

kebanyakan adalah akut dan sering disebabkan oleh infeksi bakteri,

virus, dan jamur. Batuk jenis ini sebaiknya jangan dihentikan karena

infeksi rekuren dan konstan tetap ada dan jika dihentikan maka tidak 

ada mekanisme untuk mengeluarkannya.

Page 9: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 9/23

 

• Batuk nonproduktif, disebut juga batuk tidak efektif karena tidak akan

mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru – paru. Batuk 

nonproduktif merupakan batuk yang kering dan batuk iritasi tanpa

dahak. Batuk nonproduktif biasanya kronis dan disebabkan oleh

iritasi, debu, rokok, dan odem. Batuk nonproduktif juga dapat

disebabkan oleh lemahnya otot – otot pernafasan, mukus yang kental,

dan penyakit silia yang membawa mukus di saluran nafas.

Selain itu batuk juga dapat diklasifikasikan dengan

• Batuk akut,yaitu batuk yang terjadi tidak lebih dari tiga minggu

contohnya adalah batuk infeksi.

• Batuk kronik adalah batuk lebih dari tiga minggu.

• Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai dengan mukus.

• Batuk basah adalah batuk yang disertai dengan mukus atau sekresi.

• Batuk dari dada dan batuk dari tenggorokan dimana produktif atau

tidak produktif 

• Batuk paroksimal adalah batuk yang berulang atauspasmodic

• Batuk bovine adalah batuk yang tidak bersuara karena paralisis

dari laring, dan

• Batuk psikogenik adalah batuk yang disadari oleh pasien untuk 

mendapatkan perhatian.

2. Dengan informasi ini apakah diagnosis bandingnya ?

TBC

Bronchitis kronik 

Pneumonia

PPOK 

Asma bronchial

Efusi pleura

3. Informasi apa yang anda perlukan ?

Page 10: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 10/23

 

………………

INFORMASI 3

Pemeriksaan fisik 

Keadaan umum : tampak sesak 

Tinggi badan : 163 cm BB : 40 kg

Kulit : hiperhidrosis

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Denyut nadi : 108 x/menit

Frekuensi nafas : 30 x/menit

Suhu aksila : 37, 9 0C

Kepala : konjunktiva anemis -/- sclera ikterik -/- pernafasan

cuping hidung – 

Leher : teraba pembesaran kelenjar getah bening, multiple, ukuran 1-1,5

cm, teraba kenyal, mobile, tidak nyeri

Toraks : inspeksi : hemitoraks kanan lebih cembung dari

kiri

Palpasi : gerak hemitoraks kanan tertinggal

dibanding hemitoraks kiri, fremitus D

< S

Perkusi : sonor di paru kiri, redup diparu kanan

Auskultasi : suara dasar paru kanan vesikuler

menurun, paru kiri vesikuler, ronkhi

basah halus di paru kiri, wheezing -/-

Jantung : dalam batas normal

Page 11: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 11/23

 

Abdomen : dalam batas normal

Ekstremitas : dalam batas normal

1. Bagaimanakah patofisiologi gejala dan tanda pada pasien ?

Patofisiologi Respiratory Rate Meningkat

Infeksi sistemik darah oleh bakteri

Rangsang terhadap sel mast

Postaglandin

Kenaikan suhu tubuh

Metabolisme naik 

H2O meningkat CO2 meningkat

Page 12: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 12/23

 

Hiperhidrosis O2 meningkat

 

Kompensasi

patofisiologi terjadinya sesak 

Penurunan asupan oksigen

Penyerapan yang lemah

Perfusi yang tidak adekuat dengan darah

Ketidakmampuan badan untuk mengangkut oksigen yang cukup untuk jaringan

Permintaan yang ditingkatkan dari jaringan untuk oksigen

Ketidakmampuan badan mengeluarkan CO2 dan sisa buangan metabolism yang

lain

Page 13: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 13/23

 

Patofisiologi hiperhidrosis

Patofisiologi trakea terdorong ke sinistra

Droplet mengandung mycobacterium tuberculosis

Alveoli

Pleura

Peradangan

Penumpukan cairan radang

Efusi pleura pulmo dextra

 Trakea terdorong ke paru yang sehat ( sinistra )

Patofisiologi hemithoraks dextra tertinggal

PermeabilitasCairan

keluar

hiperhidros

is

bakte

ri

Kelenjar

limfe

Aliran

limfe

Respon imun

bakterim

ia

Pembuluh

darah

MetabolismePanasKompensasi

tubuh

Vasodilatasi

pembuluh darah

Page 14: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 14/23

 

Efusi pleura

 Tekanan negatif pada pleura hilang

Mengurangi kemampuan mengembang pada pulmo

Pada saat inspirasi

Perlu bantuan untuk mengembangkan pulmo dextra

 Terjadi keterlambatan pengembangan.

Patofisiologi suara vesikuler menurun pada pulmo

dextra

Suara

Dihantarkan melalui udara dalam rongga alveoli dan parenkim

paru

Efusi pleura

Suara timbul pada alveoli

Hantaran suara terganggu adanya cairan pada pleura

Page 15: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 15/23

 

Suara vesikuler menurun pada hemithoraks dextra.

Patofisiologi suara ronki basah halus pada pulmo

sinistra

 TB

Mengakibatkan adanya nekrosis , eksudat , sel2 radang padarongga alveoli

Menyumbat saluran di alveoli

Munculnya suara ronki basah halus pada pulmo sinistra

Patofisiologi nyeri dada kanan tumpul

Efusi pleura

Adanya penumpukan cairan pada rongga pleura

 Jumlahnya banyak

Menekan pleura visceralis dan parietalis

Syaraf sensoris pada pleura parietalis

Page 16: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 16/23

 

Nyeri.

2. Struktur organ yang terlibat

a. Trachea

 b. Alveolus

c. Pleura

d. Bronchus

3. Apakah anda telah dapat menentukan diagnosis kerja ?

Belum, karena masih belum ada info spesifik yang menjurus pada dsatu

diagnosis.

4. Rencana pemeriksaan penunjang apakah yang akan anda usulkan dan

apakah tunjuannya ?

Jenis pemeriksaan Tujuan

Radiologi thoraks PA Untuk melihat kelainan pada cavum

thorax

Sputum (BTA) Untuk menegakan diagnosis TBDarah lengkap Untuk melihat adanya penyakit

yang bermanifestasi pada darah

Tuberculin test Untuk menegakan diagnosis TB

INFORMASI 4

Pemeriksaan penunjang

Hb : 10,4 g/dL

Ht : 41 %Leukosit : 10.900

Trombosit : 187.000

LED : 41 mm/jam

Hitung jenis : eosinofil 2 basofil 0 batang 12 segmen 35 limfosit 45 monosit 6

SGOT : 14 IU

SGPT : 18 IU

AU : 4 mg/dL

Page 17: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 17/23

 

Sputum SPA : +1/+2/+1

Ro thorax : bercak infiltrate dilapang paru kiri

Gambaran radioopak homogeny pada hemithorax kanan

1. Interpretasikan hasil pemeriksaan laboratorium !

…………………….

2. Apakah anda telah dapat mentukan diagnosis pasien ?

Ya, diagnosisnya adalah TB paru +3 kasus baru lesi luas dengan efusi

 pleura dextra

3. Definisi dan etiologi TB ?

4. Klasifikasi TB ?

Patologis

a. TB Primer 

 b. TB Post Primer 

Radiologis

a. Aktif  

 b. Non aktif 

Keparahan

a. Lesi minimal

 b. Moderate

c. Fast advance TB

4 kategori

a. Tidak pernah terpajan

 b. Terpajan

c. Terpajan

d. Infeksi

Page 18: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 18/23

 

Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Organ Tubuh Tb

- TB Paru

menyerang jaringan (parenkim) paru

tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus

- TB Ekstra Paru

menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura,

selaput otak, selaput jantung

(pericardium), kelenjar lymfe, tulang, saluran kencing, alat

kelamin.

Klasifikasi Berdasarkan Pemeriksaan Dahak 

- TB Paru BTA Positif :

Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya

BTA positif 

1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks

dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.

1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan

kuman TB positif 

1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3

spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya

BTA negdan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika

non OAT (non fluoroquinolon)

- TB Paru BTA Negatif (Kasus yang tidak memenuhi definisi

 pada TB paru BTA positif) :

Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative

Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis

Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT

(non fluoroquinolon)

Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi

 pengobatan OAT

Page 19: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 19/23

 

Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Keparahan

TB Paru BTA Negatif Foto Toraks Positif dibagi berdasarkan

tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk 

 berat bila gambaran foto toraks memperlihatkan gambaran kerusakan

 paru yang luas (misalnya proses “far advanced”), dan atau keadaan

umum pasien buruk 

TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan

 penyakitnya, yaitu:

1. TB ekstra paru ringan, misalnya: TB kelenjar limfe,

 pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang belakang),

sendi, dan kelenjar adrenal.

2. TB ekstra-paru berat, misalnya: meningitis, milier,

 perikarditis, peritonitis, pleuritis

eksudativa bilateral, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran

kemih, dan alat kelamin.

5. Manifestasi klinis TB

........

6. Alogaritma penegakan diagnosis TB

Page 20: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 20/23

 

7. Rencana penatalaksanaan

Dx : Tb paru BTA (+) kasus baru dengan efusi pleura

Menggunakan OAT kategori 1 2 RHZE / 4 R3H3

8. Komplikasi dan prognosis

Page 21: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 21/23

 

Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus,

 poncet’s arthropathy

Komplikasi lanjut : Obstruksi jalan nafas ->SOPT(Sindrom ObstruksiPasca Tubercolosis), kerusakan parenkim berat -> fibrosis paru, kor 

 pulmonasi, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal nafas dewasa

(ARDS), sering terjadi pada TB milier dan cavitas TB. (IPD)

9. Edukasi

Meningkatkan daya tahan tubuh

- Memperbaiki standar hidup

Makan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna

Lengkapi perumahan dengan ventilasi yang cukup

Usahakan setiap hari tidur cukup dan teratur 

Lakukan olahraga di tempat-tempat yang mempunyai udara segar 

- Usahakan peningkatan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG.

10. Kapankah pemeriksaan ulang sputum BTA ?

Pemeriksaan sputum dilakukan 4 kali, yaitu :

1. Awal pengobatan

2. Akhir fase intensif :

- Kategori I & III 1 minggu sebelum akhir bula ke-2

- Kategori II 1 minggu sebelum akhir bulan ke-3

3. . Sebulan sebelum akhir pengobatan :

Page 22: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 22/23

 

untuk menilai hasil pengobatan pada Kategori I & II

4. Akhir pengobatan :

untuk menilai hasil pengobatan pada Kategori I & II

11.Jelaskan mengenai DOTS ( Directly Observed Treatment 

Shortcourse) !

DOTS merupakan suatu strategi yang dilaksanakan di pelayanan

kesehatan dasar di dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan pasien

TB. Strategi ini terdiri dari5 komponen, yaitu :

a. Dukungan politik para pemimpin wilayah di setiap jejnjang

sehingga program ini menjadi salah satu prioritas dan pendanaan

 pun akan tersedia.

  b. Mikroskop sebagai komponen utama untuk mendiagnosa TB

memlaui pemeriksaan sputum langsung pasien tersangka dengan

 penemuan secara pasif.

c. Pengawas minum Obat (PMO) yaitu orang yang dikenal dan

dipercaya baik oleh pasien maupun petugas kesehatan yang akan

ikut mengawasi pasien minum seluruh obatnya sehingga dapat

dipastikan bahwa pasien betul minum obatnya dan diharapkan

sembuh pada akhir masa pengobatannya.

d. Pencatatan dan pelaporan dengan baik dan benar sebagai bagian

dari system surveilans penyakit ini sehingga pemantauan pasien

dapat berjalan.

e. Paduan obat anti TB jangka pendek yang benar, termasuk dosis

dan jangka waktu yang tepat, sangat penting untuk keberhasilan

  pengobatan. Termasuk terjaminnya kelangsungan persediaan

 paduan obat ini. Paduan yang berlaku di Indonesia sesuai dengan

anjuran WHO terdapat dalam table. (Kapita Selekta Jilid 1)

Page 23: pbl respi 1

5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 23/23

 

BAB III

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA