Upload
fikri-fajrul-falah
View
200
Download
0
Embed Size (px)
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 1/23
LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING I
BLOK RESPIRATORY
“ Sesak Nafas ”
Tutor:
TUTOR : dr. Agung S. Dwi Laksana, M. Sc. PH.
KELOMPOK I
Mega G1A009006
Karina Adistiarini G1A009010
Argarini Dian P G1A009041
Miftahul Falah Yuni A. G1A009068
Rahmi Laksitarukmi G1A009073
Amrina A F G1A009078
Semba Anggen Rachmani G1A009085
Fitri Yulianti G1A009093
Fellicia Widya W. G1A009109
Auzia Tania Utami G1A009129
Heriyanto Edy I. G1A009131
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
BAB I
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 2/23
PENDAHULUAN
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 3/23
BAB II
PEMBAHASAN
INFORMASI 1
Lollipop, 23 tahun dating ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas sejak satu bulan
yang lalu. Keluhan dirasakan sepanjang hari, semakin lama semakin berat
sehingga sejak 5 hari terakhir Lilipop tidak bias beraktivitas. Keluhan semakin
berat jika Lolipop tidur dengan posisi terlentang dan merasa lebih nyaman dengan
posisi duduk atau tidur miring ke kanan. Lolipop juga merasakan dada sebelah
kanan terasa nyeri tumpul dan tidak menjalar. Nafas tidak berbunyi. Keluhan
seperti ini baru pertama kali dirasakan.
1. Klarifikasi istilah
a) Nyeri tumpul
Suatu perasaan nyeri yang tidak spesifik pada suatu daerah tertentu.
b) Nafas tidak berbunyi
nafas yang secara auskultasi tidak menimbulkan bunyi tertentu.
2. Batasan Masalah
a) Lolipop, 23 tahun
b) Keluhan utama : sesak nafass
c) Onset : satu bulan
d) …………………
3. Analisis Masalah
Anamnesis
Keluhan utama : sesak nafasLokasi : dada kanan
Onset : satu bulan
Kualitas : semakin parah
Kuantitas : sepanjang hari
Progresifitas : semakin parah
Keluhan penyerta : nyeri tumpul pada dada kanan
Faktor yang memperberat : tider dengan posisi terlentang
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 4/23
Faktor yang memperingan : posisi duduk atau tidur miring ke kanan
1. Bagaimana patofisiologi terjadinya sesak
Penurunan asupan oksigen
Penyerapan yang lemah
Perfusi yang tidak adekuat dengan darah
Ketidakmampuan badan untuk mengangkut oksigen yang cukup untuk jaringan
Permintaan yang ditingkatkan dari jaringan untuk oksigen
Ketidakmampuan badan mengeluarkan CO2 dan sisa buangan metabolism yang
lain
2. Apakah diagnosis bandingnya
a. TB
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 5/23
Sesak nafas
Suara nafas tidak terdengar
b. Bronkietaksis
Suara nafas tidak terdengar
Batuk kronik
Penurunan berat badan
Sesak napas.
c. Pneumonia
Sesak nafas
Nafas dangkal
d. Asma bronchial
Terjadi pada usia dini
Memberat pada malam hari
Suara nafas kadang terdengar kadang tidak
e. Pneumothorax
Semakin hari semakin memberat
Nyeri dada pada 1 sisi
f. PPOK
Sesak nafas
Sesak nafas semakin parah saat beraktivitas
g. Efusi pleura
h. Bronchitis kronik
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 6/23
3. Informasi apakah yang anda butuhkan untuk menegakan diagnosis
a. Informasi yang dibutuhkan untuk menegakan diagnosis antara
lain :
b. Anamnesis ulang untuk mengetahui riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga dan riwayat status kesehatan sosial.
c. Pemeriksaan fisik
d. Melakukan pemeriksaan radiologi yaitu thorax PA dan top photo
e. Tes Bakteri Tahan Asam (BTA)
f. Pemeriksaan darah rutin
g. Pemeriksaan faal paru
h. Biopsy
4. Apa yang dimaksud dengan teori utang oksigen pada salah satu
mekanisme dyspnea?
Teori utang oksigen ini adalah dyspnea yang diakibatkan
oleh adanya kemoreseptor pada tubuh yang sensitif
terhadap PCO2 dan PO2. Kemoreseptor ini terdapt pada
bagian perifer tubuh dan pada sentral tubuh. Kemoreseptor
sentral tubuh untuk reaksi diatas terdapat pada pons dan
medulla oblongata. Sebagai contoh , pada orang yang
berolahraga memilki kandungan PCO2 yang tinggi dalam
tubuh, kemoresptor sentral akanlangsung aktif dan
menimbulakn kompensasi hiperventilasi , kadaan
hiperventilasi merupak salah satu gejala obyektif
terjadinya dyspnea.
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 7/23
5. Apa perbedaaan atara asfiksia , hipoksia dan dyspnea ?
Asfiksia : keadaan dimana terjadi perubahan patologis
pada saat tubuh kekurangan oksigen didalan udara
pernafasan , yang mengakibatkan hipoksia dan
hiperkapnea. (dorland,2002)
Hipoksia : penurunan suplai oksigen ke jaringan dibawah
standar fisiologis meskipun perfusi pada jaringan memadai.
(dorland,2002)
Dyspnea : sesak nafas atau ter engah-engah.
(dorland,2002)
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan mendasar antara asfiksia, hipoksia dan
dyspnea. Asfiksi sendiri kelainanya ada pada kurang
oksigen dalam udara penafasan sehingga dapat
menimbulkan hipoksia, namun hipoksia bukan berarti
harus terjadi asfiksi terlebih dahulu. Hipoksia dapat terjadi
salh satunya etiologinya adalah kekuranga oksigen di
udara dimana keaadan perubahan pada tubu manusianyadikatakan asfiksia. Ini berbeda pula dengan dyspnea tetapi
salah satu etiolgi mengapan terjadinya dyspnea adalah
hipoksia dan pada keadaan asfiksia dapat terjadi dyspnea.
INFORMASI 2
Lolipop menceritakan bahwa ia sering batuk-batuk sejak 2 bulan lalu. Batuk
berdahak kental berwarna putih, tidak disertai darah. Kadang terjadi
demam, namun dirasakan tidak terlalu tinggi. Lollipop juga sering
berkeringat terutama pada malam hari. Tidak ada riwayat pengobatan
sebelumnya.
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 8/23
Lollipop seorang buruh pabrik dengan tingkat pendidikan lulus SD
Ayah lollipop juga sering batuk-batuk, tetapi tidak pernah berobat. Ia
merupakan seorang satpam di perusahaan tekstil dan mempunyai kebiasaanmerokok.
Lollipop hidup dalam keluarga sederhana, terdiri dari bapak, ibu dan 3
orang adik. Ia tinggal dengan rumah : terdiri dari 3 kamar, lantai belum
diplester, ventilasi kurang, atap genteng namun belum dipasang eternity.
1. Bagaimana mekanisme batuk ?
Reseptor batuk diperkirakan terletak pada hidung, sinus, kanal
auditori, nasofaring, laring, trakea, bronki, pleura, diafragma, dan mungkin
terdapat perikardium dan saluran pencernaan. Jika reseptor batuk
dirangsang, maka nervus vagus dan glosofaringeus akan membawa impuls
ke pusat batuk di medulla. Dari sana, impuls akan ditransmisikan ke laring,
interkostal, dan otot abdomen. Proses terjadinya batuk dimulai dengan
adanya inspirasi yang dalam yang akan diikuti dengan penutupan glotis
selanjutnya terjadi relaksasi dari diafragma dan kontraksi dari otot
abdomen dan interkostal. Hal ini akan menyebabkan peningkatan tekanan
di paru – paru dan akan membuka glotis untuk melepaskan ekspirasi yang
kuat dan bising yang kita kenal sebagai batuk.
Klasifikasi Batuk
Batuk pada dasarnya dapat diklasifikasikan yaitu batuk produktif
dan batuk nonproduktif.
• Batuk produktif juga disebut sebagai batuk efektif karena
mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru – paru. Batuk produktif
kebanyakan adalah akut dan sering disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, dan jamur. Batuk jenis ini sebaiknya jangan dihentikan karena
infeksi rekuren dan konstan tetap ada dan jika dihentikan maka tidak
ada mekanisme untuk mengeluarkannya.
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 9/23
• Batuk nonproduktif, disebut juga batuk tidak efektif karena tidak akan
mengeluarkan mukus atau sekresi dari paru – paru. Batuk
nonproduktif merupakan batuk yang kering dan batuk iritasi tanpa
dahak. Batuk nonproduktif biasanya kronis dan disebabkan oleh
iritasi, debu, rokok, dan odem. Batuk nonproduktif juga dapat
disebabkan oleh lemahnya otot – otot pernafasan, mukus yang kental,
dan penyakit silia yang membawa mukus di saluran nafas.
Selain itu batuk juga dapat diklasifikasikan dengan
• Batuk akut,yaitu batuk yang terjadi tidak lebih dari tiga minggu
contohnya adalah batuk infeksi.
• Batuk kronik adalah batuk lebih dari tiga minggu.
• Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai dengan mukus.
• Batuk basah adalah batuk yang disertai dengan mukus atau sekresi.
• Batuk dari dada dan batuk dari tenggorokan dimana produktif atau
tidak produktif
• Batuk paroksimal adalah batuk yang berulang atauspasmodic
• Batuk bovine adalah batuk yang tidak bersuara karena paralisis
dari laring, dan
• Batuk psikogenik adalah batuk yang disadari oleh pasien untuk
mendapatkan perhatian.
2. Dengan informasi ini apakah diagnosis bandingnya ?
TBC
Bronchitis kronik
Pneumonia
PPOK
Asma bronchial
Efusi pleura
3. Informasi apa yang anda perlukan ?
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 10/23
………………
INFORMASI 3
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sesak
Tinggi badan : 163 cm BB : 40 kg
Kulit : hiperhidrosis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Denyut nadi : 108 x/menit
Frekuensi nafas : 30 x/menit
Suhu aksila : 37, 9 0C
Kepala : konjunktiva anemis -/- sclera ikterik -/- pernafasan
cuping hidung –
Leher : teraba pembesaran kelenjar getah bening, multiple, ukuran 1-1,5
cm, teraba kenyal, mobile, tidak nyeri
Toraks : inspeksi : hemitoraks kanan lebih cembung dari
kiri
Palpasi : gerak hemitoraks kanan tertinggal
dibanding hemitoraks kiri, fremitus D
< S
Perkusi : sonor di paru kiri, redup diparu kanan
Auskultasi : suara dasar paru kanan vesikuler
menurun, paru kiri vesikuler, ronkhi
basah halus di paru kiri, wheezing -/-
Jantung : dalam batas normal
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 11/23
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
1. Bagaimanakah patofisiologi gejala dan tanda pada pasien ?
Patofisiologi Respiratory Rate Meningkat
Infeksi sistemik darah oleh bakteri
Rangsang terhadap sel mast
Postaglandin
Kenaikan suhu tubuh
Metabolisme naik
H2O meningkat CO2 meningkat
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 12/23
Hiperhidrosis O2 meningkat
Kompensasi
patofisiologi terjadinya sesak
Penurunan asupan oksigen
Penyerapan yang lemah
Perfusi yang tidak adekuat dengan darah
Ketidakmampuan badan untuk mengangkut oksigen yang cukup untuk jaringan
Permintaan yang ditingkatkan dari jaringan untuk oksigen
Ketidakmampuan badan mengeluarkan CO2 dan sisa buangan metabolism yang
lain
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 13/23
Patofisiologi hiperhidrosis
Patofisiologi trakea terdorong ke sinistra
Droplet mengandung mycobacterium tuberculosis
Alveoli
Pleura
Peradangan
Penumpukan cairan radang
Efusi pleura pulmo dextra
Trakea terdorong ke paru yang sehat ( sinistra )
Patofisiologi hemithoraks dextra tertinggal
PermeabilitasCairan
keluar
hiperhidros
is
bakte
ri
Kelenjar
limfe
Aliran
limfe
Respon imun
bakterim
ia
Pembuluh
darah
MetabolismePanasKompensasi
tubuh
Vasodilatasi
pembuluh darah
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 14/23
Efusi pleura
Tekanan negatif pada pleura hilang
Mengurangi kemampuan mengembang pada pulmo
Pada saat inspirasi
Perlu bantuan untuk mengembangkan pulmo dextra
Terjadi keterlambatan pengembangan.
Patofisiologi suara vesikuler menurun pada pulmo
dextra
Suara
Dihantarkan melalui udara dalam rongga alveoli dan parenkim
paru
Efusi pleura
Suara timbul pada alveoli
Hantaran suara terganggu adanya cairan pada pleura
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 15/23
Suara vesikuler menurun pada hemithoraks dextra.
Patofisiologi suara ronki basah halus pada pulmo
sinistra
TB
Mengakibatkan adanya nekrosis , eksudat , sel2 radang padarongga alveoli
Menyumbat saluran di alveoli
Munculnya suara ronki basah halus pada pulmo sinistra
Patofisiologi nyeri dada kanan tumpul
Efusi pleura
Adanya penumpukan cairan pada rongga pleura
Jumlahnya banyak
Menekan pleura visceralis dan parietalis
Syaraf sensoris pada pleura parietalis
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 16/23
Nyeri.
2. Struktur organ yang terlibat
a. Trachea
b. Alveolus
c. Pleura
d. Bronchus
3. Apakah anda telah dapat menentukan diagnosis kerja ?
Belum, karena masih belum ada info spesifik yang menjurus pada dsatu
diagnosis.
4. Rencana pemeriksaan penunjang apakah yang akan anda usulkan dan
apakah tunjuannya ?
Jenis pemeriksaan Tujuan
Radiologi thoraks PA Untuk melihat kelainan pada cavum
thorax
Sputum (BTA) Untuk menegakan diagnosis TBDarah lengkap Untuk melihat adanya penyakit
yang bermanifestasi pada darah
Tuberculin test Untuk menegakan diagnosis TB
INFORMASI 4
Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,4 g/dL
Ht : 41 %Leukosit : 10.900
Trombosit : 187.000
LED : 41 mm/jam
Hitung jenis : eosinofil 2 basofil 0 batang 12 segmen 35 limfosit 45 monosit 6
SGOT : 14 IU
SGPT : 18 IU
AU : 4 mg/dL
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 17/23
Sputum SPA : +1/+2/+1
Ro thorax : bercak infiltrate dilapang paru kiri
Gambaran radioopak homogeny pada hemithorax kanan
1. Interpretasikan hasil pemeriksaan laboratorium !
…………………….
2. Apakah anda telah dapat mentukan diagnosis pasien ?
Ya, diagnosisnya adalah TB paru +3 kasus baru lesi luas dengan efusi
pleura dextra
3. Definisi dan etiologi TB ?
4. Klasifikasi TB ?
Patologis
a. TB Primer
b. TB Post Primer
Radiologis
a. Aktif
b. Non aktif
Keparahan
a. Lesi minimal
b. Moderate
c. Fast advance TB
4 kategori
a. Tidak pernah terpajan
b. Terpajan
c. Terpajan
d. Infeksi
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 18/23
Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Organ Tubuh Tb
- TB Paru
menyerang jaringan (parenkim) paru
tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus
- TB Ekstra Paru
menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura,
selaput otak, selaput jantung
(pericardium), kelenjar lymfe, tulang, saluran kencing, alat
kelamin.
Klasifikasi Berdasarkan Pemeriksaan Dahak
- TB Paru BTA Positif :
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA positif
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks
dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan
kuman TB positif
1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya
BTA negdan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika
non OAT (non fluoroquinolon)
- TB Paru BTA Negatif (Kasus yang tidak memenuhi definisi
pada TB paru BTA positif) :
Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negative
Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis
Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT
(non fluoroquinolon)
Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi
pengobatan OAT
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 19/23
Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Keparahan
TB Paru BTA Negatif Foto Toraks Positif dibagi berdasarkan
tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk
berat bila gambaran foto toraks memperlihatkan gambaran kerusakan
paru yang luas (misalnya proses “far advanced”), dan atau keadaan
umum pasien buruk
TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan
penyakitnya, yaitu:
1. TB ekstra paru ringan, misalnya: TB kelenjar limfe,
pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang belakang),
sendi, dan kelenjar adrenal.
2. TB ekstra-paru berat, misalnya: meningitis, milier,
perikarditis, peritonitis, pleuritis
eksudativa bilateral, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran
kemih, dan alat kelamin.
5. Manifestasi klinis TB
........
6. Alogaritma penegakan diagnosis TB
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 20/23
7. Rencana penatalaksanaan
Dx : Tb paru BTA (+) kasus baru dengan efusi pleura
Menggunakan OAT kategori 1 2 RHZE / 4 R3H3
8. Komplikasi dan prognosis
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 21/23
Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus,
poncet’s arthropathy
Komplikasi lanjut : Obstruksi jalan nafas ->SOPT(Sindrom ObstruksiPasca Tubercolosis), kerusakan parenkim berat -> fibrosis paru, kor
pulmonasi, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal nafas dewasa
(ARDS), sering terjadi pada TB milier dan cavitas TB. (IPD)
9. Edukasi
Meningkatkan daya tahan tubuh
- Memperbaiki standar hidup
Makan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna
Lengkapi perumahan dengan ventilasi yang cukup
Usahakan setiap hari tidur cukup dan teratur
Lakukan olahraga di tempat-tempat yang mempunyai udara segar
- Usahakan peningkatan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG.
10. Kapankah pemeriksaan ulang sputum BTA ?
Pemeriksaan sputum dilakukan 4 kali, yaitu :
1. Awal pengobatan
2. Akhir fase intensif :
- Kategori I & III 1 minggu sebelum akhir bula ke-2
- Kategori II 1 minggu sebelum akhir bulan ke-3
3. . Sebulan sebelum akhir pengobatan :
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 22/23
untuk menilai hasil pengobatan pada Kategori I & II
4. Akhir pengobatan :
untuk menilai hasil pengobatan pada Kategori I & II
11.Jelaskan mengenai DOTS ( Directly Observed Treatment
Shortcourse) !
DOTS merupakan suatu strategi yang dilaksanakan di pelayanan
kesehatan dasar di dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan pasien
TB. Strategi ini terdiri dari5 komponen, yaitu :
a. Dukungan politik para pemimpin wilayah di setiap jejnjang
sehingga program ini menjadi salah satu prioritas dan pendanaan
pun akan tersedia.
b. Mikroskop sebagai komponen utama untuk mendiagnosa TB
memlaui pemeriksaan sputum langsung pasien tersangka dengan
penemuan secara pasif.
c. Pengawas minum Obat (PMO) yaitu orang yang dikenal dan
dipercaya baik oleh pasien maupun petugas kesehatan yang akan
ikut mengawasi pasien minum seluruh obatnya sehingga dapat
dipastikan bahwa pasien betul minum obatnya dan diharapkan
sembuh pada akhir masa pengobatannya.
d. Pencatatan dan pelaporan dengan baik dan benar sebagai bagian
dari system surveilans penyakit ini sehingga pemantauan pasien
dapat berjalan.
e. Paduan obat anti TB jangka pendek yang benar, termasuk dosis
dan jangka waktu yang tepat, sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan. Termasuk terjaminnya kelangsungan persediaan
paduan obat ini. Paduan yang berlaku di Indonesia sesuai dengan
anjuran WHO terdapat dalam table. (Kapita Selekta Jilid 1)
5/11/2018 pbl respi 1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-respi-1 23/23
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA