7
Tugas Individu PEER AND SELF ASSESSMENT Disusun Oleh Nama : Fitriah Ubaedha NIM : 10542 0087 09 Dosen : dr. Irwin Aras MANAJEMEN PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

Peer n Self Assessment Ubhe

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Peer n Self Assessment Ubhe

Tugas Individu

PEER AND SELF ASSESSMENT

Disusun Oleh

Nama : Fitriah Ubaedha

NIM : 10542 0087 09

Dosen : dr. Irwin Aras

MANAJEMEN PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Page 2: Peer n Self Assessment Ubhe

2012

PEER AND SELF ASSESSMENT

A. Deskripsi

Self assessment dan peer assessment merupakan cara penilaian hasil belajar yang berpusat pada pelajar. Metode penilaian ini dapat diterapkan untuk menilai kemampuan kognitif maupun kemampuan non kognitif pelajar apabila dilihat dari kemampuan yang ingin diuji dan dapat sebagai alat penilaian formatif dan sumatif apabila dilihat dari tujuan penilaian.

Self assessment menurut Boud (1991) adalah keterlibatan pelajar dalam mengidentifikasi kriteria atau standar untuk diterapkan dalam belajar dan membuat keputusan mengenai pencapaian kriteria dan standar tesebut. Dengan kata lain Self assessment adalah sebuah proses dimana pelajar memiliki tanggung jawab untuk menilai hasil belajarnya sendiri. Sedangkan peer assessment adalah sebuah proses di mana seorang pelajar menilai hasil belajar teman atau pelajar lainnya yang berada se-level. Maksud dari se-level adalah jika dua orang atau lebih berada dalam level kelas yang sama atau subjek pelajaran yang sama. Self dan peer assessment dapat digunakan untuk menilai kemampuan klinik yang meliputi dimensi kognitif (clinical management) dan dimensi humanistic ( psychological).

Self assessment dapat digunakan untuk membantu pelajar dalam mengembangkan kemampuan menilai dan mengkritisi proses dan hasil belajarnya (penilaian formatif), membantu pelajar menentukan kriteria untuk menilai hasil belajarnya, dan sebagai syarat yang diperlukan dalam sebuah proses pembelajaran untuk memutuskan kelulusan (sumatif assessment). Peer assessment dapat digunakan untuk membantu pelajar dalam mengembangkan kemampuan bekerjasama, mengkritisi proses dan hasil belajar orang lain (penilaian formatif), menerima feedback atau kritik dari orang lain, memberikan pengertian yang mendalam kepada para siswa tentang kriteria yang digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar dan untuk penilaian sumatif. Brown, Rust and Gibbs (1994), Zariski (1996), Race (1998) menjelaskan keuntungan dari self dan peer assessment yaitu, mendorong pelajar untuk memiliki rasa tanggung

Page 3: Peer n Self Assessment Ubhe

jawab terhadap proses belajarnya sehingga pelajar dapat mandiri, melatih evaluation skill yang berguna untuk life long learning dan mendorong deep learning.

Penerapan self assesment & peer assesment sebagai penilaian formatif. Bhola (1990) mendefinisikan penilaian formatif adalah sebuah metode untuk menilai sebuah program yang masih berjalan dan fokus kepada proses. Penggunaan peer assessment untuk formatif bertujuan untuk memberikan feedback yang berasal dari peer. Banyak bukti penelitian menunjukkan bahwa peer assessment mendukung pelajar untuk memberikan feedback kepada pelajar lain dan juga belajar menerima feedback dari pelajar lain.

B. Tahapan Menjalankan

ada empat langkah dalam perencanaan dan penerapan self dan peer assessment agar efektif yaitu :

Penyampaian maksud dan tujuan peer assessment kepada semua partisipan yang terlibat, baik mahasiswa yang akan dinilai maupun mahasiswa yang menjadi penilai. Oleh karena bentuk penilaian ini masih baru, maka peer assessment ini diterapkan secara bertahap, dengan menggunakan anonym, diterapkan pada low stake setting seperti untuk penilaian formative dan buatlah sistem penilaian ini semudah dan sesederhana mungkin. Hal yang sama juga dilakukan untuk self assessment.

Kriteria penilaian harus dikembangkan dan disampaikan kepada partisipan. Kriteria ini meliputi berapa banyak partisipan yang terlibat, karakteristik partisipan, komponen kompotensi apakah yang akan dinilai, kapan penilaian akan dilaksanakan, dan juga metode pengambilan data (checklist, rating form, scoring key). Penggunaan criterion standart sangat sesuai sehingga kriteria standar penilaian jelas dan mudah dipahami.

Pelatihan perlu dilakukan untuk semua partisipan. Pelatihan yang intensif perlu dilakukan untuk para mahasiswa yang pertama kali menghadapi sitem penilaian ini dan apabila para mahasiswa telah melewati beberapa kali sistem penilaian ini maka pelatihan tidak perlu intensif. Pelatihan ini mencakup pelatihan mengenai penentuan kriteria penilaian (criterion reference test) dan pelatihan cara memberikan feedback yang efektif.4.

Page 4: Peer n Self Assessment Ubhe

Hasil penilaian perlu dimonitor, apakah hasil penilaian dari self, peer dan instruktur sudah memiliki kesamaan. Hal ini perlu untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat menyebabkan perbedaan hasil penilaian oleh self, peer dan instruktur sehingga nantinya dapat diperbaiki atau dihindari. Metode diskusi dapat dilakukan untuk mencari penyebab perbedaan hasil penilaian oleh self, peer dan instruktur.

Pelaksanaan Peer and Self Assessment

Proses peer assessment yaitu dimulai dengan mendiskusikan item dan kriteria penilaian oleh dosen dan para mahasiswa. Kemudian masing-masing mahasiswa menilai teman mereka yang telah ditunjuk dan juga memberikan feedback. Hasil penilaian ini biasanya dicocokkan dengan hasil penilaian dosen. Apabila selisih nilai penilaian peer kurang dari 10 % maka penilaian ini dapat diterima. Sedangkan proses self assessment yaitu dimulai dengan menetapkan item dan kriteria yang akan dinilai. Kemudian mahasiswa menilai secara sendiri. Kemudian dosen memberikan feedback terhadap penilaian mahasiswa tersebut. 7 Penerapan self assesment & peer assesment sebagai penilaian formatif Bhola (1990) mendefinisikan penilaian formatif adalah sebuah metode untuk menilai sebuah program yang masih berjalan dan fokus kepada proses. Penggunaan peer assessment untuk formatif bertujuan untuk memberikan feedback yang berasal dari peer.

ANALISIS

A. Validitas

Peer and self assessment mempunyai validitas yang baik apabila dilaksanakan sesuai dengan metode dan standar assessment yang telah ditetapkan. Misalnya pada instrument penilaian Checklist, Rating Form, dll assesor (dosen ataupun teman sendiri ) menilai peserta uji dengan memperhatikan item yang akan dinilai beserta standar untuk akumulasi hasil dari penilaian.

B. Realibilitas

Peer and self assessment mempunyai realibilitas yang kurang. Hal tersebut disebabkan oleh faktor, yaitu kesenjangan sosial antara assesor-peserta dan dari pribadi peserta uji. Kesenjangan sosial yang dimaksud apabila peer atau teman peserta uji mempunyai masalah pribadi terhadap peserta uji biasanya akan berdampak pada penilaian yang diberikan pada teman yang diujikan. Lain halnya

Page 5: Peer n Self Assessment Ubhe

dengan faktor pribadi peserta uji, bila penilaian yang dilakukan pada satu keterampilan secara berulang kali maka biasanya akan berdampak pada daya ingat peserta uji yang memberikan hasil penilaian yang berbeda antara hasil penilaian yang pertama dan terakhir.

C. Kepraktisan

Perencanaan & Penyusunan : Peer dan Self Assessment dalam hal perencanaan dan penyusunan tidak begitu praktis karena membutuhkan waktu yang lebih dan pemikiran yang begitu kompleks oleh dosen mengenai Intrumen Penilaian yang akan dinilai begitu pula dengan penetapan standar penilaian untuk setiap instrument penilaian.

Pelaksanaan : proses pelaksanaan untuk peer dan self assessment sangat begitu praktis karena assesor hanya melihat item yang akan dinilai beserta standar penilaian untuk menetapkan hasil tanpa memikirkan How to do it.

D. Dampak Pembelajaran

Peer Assessment :

Peserta didik akan lebih terarah mengenai cara penilaian yang baik dan benar kepada orang lain atau teman sendiri.

Mengajarkan kepada peserta didik untuk memberikan feedback kepada teman sendiri terhadap apa yang telah dikerjakan

Mengajarkan peserta didik bagaimana cara menerima feedback Peserta didik mengetahui kesalahan yang telah dilakukan dalam hal

pembelajaranSelf Assessment :

Mengajarkan peserta didik untuk selalu introspeksi diri Peserta didik dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan Serta mampu mengajarkan peserta didik untuk belajar dari kesalahan dan

meningkatkan apa yang telah menjadi kelebihan dari diri sendiri.