25
i LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA PADA SENTRA PENGERAJIN TAHU KOTA GIANYAR Dra. FRIEDA NURLITA, M.Pd. NIDN 007065208 KADEK DEWI WIRMANDIYANTHI, S.Pd., M.Si. NIDN 0818068701 GUSTIANA METTASARI, S.Pd.,M.Pd. NIDN 0831128802 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2015

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

  • Upload
    lykiet

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

i

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI BIOGAS

SKALA RUMAH TANGGA PADA SENTRA PENGERAJIN TAHU

KOTA GIANYAR

Dra. FRIEDA NURLITA, M.Pd. NIDN 007065208

KADEK DEWI WIRMANDIYANTHI, S.Pd., M.Si. NIDN 0818068701

GUSTIANA METTASARI, S.Pd.,M.Pd. NIDN 0831128802

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2015

Page 2: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

ii

Page 3: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

iii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan akhir Pengabdian kepada masyarakat dana DIPA tahun 2015 dengan judul” Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Biogas Skala Rumah Tangga pada Sentra Pengerajin Tahu Kota Gianyar“ ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam pelaksanaan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, pelaksana program telah banyak mendapatkan dukungan baik berupa dana maupun dukungan moril. Untuk itu, melalui kesempatan ini pelaksana program menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan

Ganesha dan Staf atas dana serta pembinaan dan layanan administrasi dalam pelaksanaan P2M ini.

2. Bapak Wayan Sila Adnyana selaku ketua perkumpulan pangerajin tahu Kota Gianyar atas bantuan dan kerjasamanya selama kegiatan P2M berlangsung.

3. Pengerajin tahu Kota Gianyar yang meluangkan waktu untuk menghadiri pelatihan P2M yang kami adakan.

4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas berbagai bantuan dan kerjasamanya. Penulis menyadari laporan P2M dana DIPA tahun 2015 dengan judul”

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Biogas Skala Rumah Tangga pada Sentra Pengerajin Tahu Kota Gianyar“ ini masíh jauh dari sempurna yang disebabkan oleh berbagai keterbatasan miliki. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan pelaporan ini. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 28 Juli 2015 Tim Pelaksana program,

Page 4: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

iv

RINGKASAN

Limbah industri menjadi salah satu bagian lingkungan yang paling dekat

dengan kehidupan kita sehari-hari, utamanya limbah industri rumah tangga yang secara umum belum dikelola dengan baik. Salah satu limbah industri rumah tangga bidang pangan yang banyak ditemukan adalah limbah pengolahan tahu. Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya menjadi makanan ternak. Sedangkan limbah cair hanya dibuang begitu saja ke saluran pembuangan. padahal Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Untuk itu perlu upaya dalam mengolah limbah tahu menjadi biogas yang dapat meningkatkan nilai guna limbah tahu dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Home industri tahu, masih menyisakan masalah yaitu : (1) limbah yang dapat mencemari lingkungan (limbah padat maupun limbah cair), (2) Pengerajin tahu masih tergolong ekonomi lemah, karena belum mampu menciptakan pasar yang lebih luas. Berdasarkan anlisis situasi, di kota Gianyar terdapat 14 sentra pengerajin tahu. Untuk menjawab permasalahan di atas perlu dilakukan usaha-usaha yang terpadu sebagai solusi untuk meningkatkan pengetahuan pengerajin tahu mengenai teknik pengolahan limbah tahu agar menjadi produk yang bernilai ekonomis dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan oleh limbah tahu. Kegiatan yang yang telah dilakukan adalah (1) diskusi tentang pembuatan biogas dari limbah tahu (2) pelatihan pembuatan biogas dari limbah tahu.

Page 5: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PRAKATA ........................................................................................................ iii

RINGKASAN ................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi....................................................................... 2

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ..................................... 4

1.3 Tujuan Kegiatan ..................................................................... 4

1.4 Manfaat Kegiatan ................................................................... 5

BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah .............................................. 7

2.2 Khalayak Sasaran ................................................................. 7

2.3 Metode Kegiatan. ................................................................... 8

2.4 Rancangan Evaluasi .............................................................. 8

BAB III HASIL YANG DICAPAI

3.1 Hasil Kegiatan ........................................................................ 10

3.2 Respon Masyarakat terhadap Pelaksanaan Kegiatan ............. 12

3.3 Kendala yang Dihadapi .......................................................... 13

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan ................................................................................ 14

4.2 Saran ...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................ 7

Tabel 2.2 Keterkaitan Masalah dan Metode Kegiatan ..................................... 8

Tabel 2.3 Prosedur dan Indikator Keberhasilan Kegiatan ............................... 9

Tabel 3.1 Respon Masyarakat terhadap Pelaksanaan Kegiatan P2M ............... 12

Page 7: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

1

BAB I

PENDAHULUAN

Limbah industri menjadi salah satu bagian lingkungan yang paling dekat

dengan kehidupan kita sehari-hari, utamanya limbah industri rumah tangga yang

secara umum belum dikelola dengan baik. Jika penanganan limbah yang

dihasilkan industri seperti industri rumah tangga tidak tepat, maka limbah dapat

menurunkan kualitas dari lingkungan sekitarnya dan akhirnya dapat merugikan

ekosistem. Oleh karena itulah maka pengelolaan limbah industri rumah tangga

menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan dan tidak bisa dihindari oleh para

pemilik dan pengelola industri. Pada dasarnya, limbah adalah bahan yang

terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang

belum memiliki nilai ekonomis. Tingginya produksi limbah industri terjadi akibat

perkembangan industrialisasi.

Perkembangan industri di Indonesia saat ini menunjukkan terjadinya

kemajuan pesat dibidang ekonomi. Perkembangan ini tidak hanya terjadi di skala

industri besar tetapi juga terus merambah sampai di tingkat industri kecil seperti

industri rumah tangga (home industry). Dampak yang ditimbulkan pun beragam

mulai dari dampak positif seperti peningkatan pendapatan keluarga dan

penyerapan tenaga kerja, serta dampak negatif berupa meningkatnya jumlah

limbah. Salah satu limbah industri rumah tangga bidang pangan yang banyak

ditemukan adalah limbah pengolahan tahu. Limbah tahu berkorelasi dengan

kebiasaan makan masyarakat Indonesia yang mengandalkan sumber protein nabati

dari kacang-kacangan terutama kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan

tempe yang sama-sama menghasilkan limbah pangan (Auliana, 2012).

Limbah tahu di bedakan menjadi 2 bagian. Bagian Limbah padat (ampas)

dan limbah cair. Limbah padat tahu (ampas tahu) merupakan hasil sisa perasan

bubur kedelai. Ampas ini memiliki sifat cepat basi dan berbau tidak sedap kalau

tidak segera ditangani dengan cepat. Limbah ampas tahu akan mulai

menghasilkan bau yang tidak sedap 12 jam setelah dihasilkan (Suprapti, 2005).

Limbah ampas tahu masih mengandung protein 26,6 g, 18,3 g lemak dan 41,3 g

karbohidrat per 100 g (Handasari, 2010). Limbah cair industri tahu masi

Page 8: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

2

mengandung protein 10,4 mL, lemak 4,9 mL, 24,1 karbon, 0,5 mL Nitrogen,

mineral 6,2 mL (Moertinah,1994). Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas

telah dimanfaatkannya menjadi makanan ternak. Sedangkan limbah cair hanya

dibuang begitu saja ke saluran pembuangan. padahal Senyawa-senyawa organik di

dalam air buangan tersebut dapat menyulitkan pengelolaan limbah, karena

beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu

tersebut. Untuk itu perlu upaya dalam mengolah limbah tahu menjadi biogas yang

dapat meningkatkan nilai guna limbah tahu dan mengurangi dampak pencemaran

lingkungan.

Keuntungan atau keunggulan dari sistem anaerobik-biogas adalah

mengurangi potensi kerusakan hutan yaitu mengurangi penebangan pohon yang

digunakan untuk kayu bakar, mencegah erosi tanah, dan menghemat pemakaian

bahan bakar minyak. Biogas merupakan energi yang ramah lingkungan dan

merupakan cara yang aman untuk menempatkan bahan organik jika dikelola

dengan baik, sehingga meningkatkan sanitasi dan kesehatan lokal. Sisa padatan

dari produksi biogas (lumpur hasil pembangkitan biogas) dapat digunakan untuk

pembuatan pupuk kompos. Ini dapat mengurangi polusi air tanah dan

meningkatkan kualitas udara. Gas metan termasuk gas rumah kaca (greenhouse

gas), bersama dengan gas karbon dioksida CO2 memberikan efek rumah kaca

yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global. Pengurangan gas

metan secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya penyelesaian

permasalahan global (efek rumah kaca), sehingga upaya ini dapat diusulkan

sebagai bagian dari program internasional Mekanisme Pembangunan Bersih

(Clean Development Mechanism/CDM) (Inforce, 2006).

1.1 Analisis Situasi

Home industri tahu, masih menyisakan masalah yaitu : (1) limbah yang

dapat mencemari lingkungan (limbah padat maupun limbah cair), (2) Pengerajin

tahu masih tergolong ekonomi lemah, karena belum mampu menciptakan pasar

yang lebih luas.

Limbah ampas tahu akan mulai menghasilkan bau yang tidak sedap 12 jam

setelah dihasilkan (Suprapti, 2005). Limbah ampas tahu masih mengandung

protein 26,6 g, 18,3 g lemak dan 41,3 g karbohidrat per 100 g (Handasari, 2010).

Page 9: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

3

Limbah cair industri tahu masi mengandung protein 10,4 mL, lemak 4,9 mL, 24,1

karbon, 0,5 mL Nitrogen, mineral 6,2 mL (Moertinah,1994). Saat ini, limbah

padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya menjadi makanan ternak.

Sedangkan limbah cair hanya dibuang begitu saja ke saluran pembuangan.

padahal Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat

menyulitkan pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh

mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut.

Pengetahuan dan keterampilan yang kurang pada sebagian masyarakat

dalam pengolahan limbah tahu, menyebabkan pemanfaatan limbah tahu yang

kurang optimal, sebagai contohnya adalah pemanfaatan limbah tahu di sentra

industri tahu di Kota Gianyar. Selama ini pemanfaatan limbah padat tahu di sentra

industri tahu tersebut hanya sebatas sebagai pakan ternak yaitu babi. Selain itu,

pemanfaatan untuk produk lain belum ada sama sekali, padahal jumlah pengerajin

tahu di kota Gianyar cukup besar, yakni dalam bentuk home industri sebayak 14.

Setiap harinya, limbah tahu yang dihasilkan di sentra industri tersebut cukup

besar. Salah satu sentra pengerajin tahu di kota Gianyar, produksi per harinya

menghabiskan 150 kg kedelai. Berdasarkan perhitungan Yuniarti, S. (2006)

bahwa dalam 1 kg kedelai membutuhkan air sebanyak 45 L, akan dihasilkan tahu

sebanyak 1,33 kg, ampas sebesar 1,17 kg dan limbah cair sebanyak 43,5 L. Jika

salah satu pengerajin tahu menggunakan kedelai sebanyak 150 kg, maka dapat

dihitung jumlah limbah ampas tahu yang dihasilkan sebanyak 175,5 kg dan

limbah cair sebesar 6.525 L/hari. Limbah sebanyak itu akan sangat potensial

mencemari lingkungan jika tidak dimanfaatkan dan diolah dengan baik. Selama

ini ampas tahu dijual sebagai pakan ternak. Sebagai pakan ternak, ampas tahu

hanya dihargai Rp. 400/Kg basah dan limbah cairnya hanya dibuang begitu saja

tanpa diolah terlebih dahulu (wawancara dengan pengerajin tahu setempat).

pemanfaatan limbah tahu dari pakan ternak menjadi biogas akan sangat

menguntungkan secara ekonomi bagi pengerajin tahu serta memberi manfaat

lingkungan yang sehat.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya kegiatan pengenalan,

pelatihan dan pembinaan kepada pengerajin tahu di kota Gianyar dalam membuat

biogas dari limbah tahu. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah

Page 10: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

4

tahu dan menghasilkan produk bioenergi ramah lingkungan serta mengurangi

limbah dan pencemaran. Nantinya dapat dikembangkan usaha pengolahan limbah

tahu dalam bentuk usaha home industri. Hal ini secara tidak langsung akan

mengangkat perekonomian masyarakat pengerajin tahu kota Gianyar. Jika

kegiatan ini terus berlanjut, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat

pengerajin tahu kota Gianyar akan terjamin serta limbah tahu pun tidak dianggap

sebagai limbah ataupun makanan ternak lagi, melainkan sebagai bahan dasar

untuk membuat biogas yang murah, berdaya jual dan ramah lingkungan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pengerajin tahu di Kota Gianyar selama ini hanya menjual tahunya saja, dan

limbah padat (ampas) tahu dijual sebagai pakan ternak dengan harga sangat murah

dan limbah cairnya hanya dibuang begitu saja mencemari lingkungan. Padahal

limbah tahu masih memiliki atau mengandung senyawa-senyawa organik yang

dapat dimanfaatkan menjadi biogas.

Untuk itu perlu diupayakan untuk memanfaatkan limbah tahu hasil aktivitas

masyarakat. Upaya pemanfaatan limbah ini selain merupakan bentuk pengelolaan

lingkungan yang inheren dengan kualitas hidup manusia, juga merupakan upaya

pengembangan sumber daya manusia yang dapat membuka peluang usaha baru.

Pengerajin tahu sekarang di kota Gianyar berjumlah 14 yang berupa

pengusaha home industri. Produknya di pasarkan ke pasar kota Gianyar. Produk

samping yang berupa limbah tahu belum maksimal dimanfaatkan. Melihat sifat

limbah tahu yang memiliki banyak kelebihan seperti mengandung protein yang

tinggi, banyak mengandung serat, serta murah dan mudah didapat, maka dapat

dikembangkan suatu bentuk usaha baru yang memanfaatkan limbah tahu sebagai

bahan dasar pembuatan biogas. Dengan tujuan selain sebagai salah satu upaya

mengurangi pencemaran dari limbah tahu, tapi juga mampu memberikan alternatif

bioenergi bagi para pengerajin tahu ditengah kenaikan harga LPG dan tentunya

dapat menjadi peluang usaha baru.

Hasil observasi dan dialog yang penulis lakukan dengan para pengerajin

tahu Kota Gianyar terkait masalah tersebut, diperoleh hal- hal sebagai berikut.

1. Pengerajin tahu hanya menjual produknya berupa tahu, sedangkan

limbah ampas tahu dijual murah kepada peternak.

Page 11: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

5

2. Para pengerajin tahu, kurang mengetahui pengolahan limbah tahu

menjadi biogas.

3. Tidak pernah adanya pelatihan, pembinaan, dari pihak terkait tentang

pelatihan pengolahan limbah tahu menjadi biogas.

4. Para pengerajin tahu sangat menginginkan adanya pelatihan dan

pembinaan terkait tentang pembuatan biogas yang berbahan baku

limbah tahu.

1.3 Tujuan Kegiatan

Secara umum tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk

membantu pemberdayaan masyarakat terutama para pengerajin tahu di Kota

Gianyar melalui penyuluhan dan pelatihan pembuatan biogas dari limbah tahu

sehingga mampu mengatasi limbah dan menambah nilai ekonomis limbah tahu

yang berujung pada peningkatan kesejahteraan pengerajin tahu.

Tujuan khusus dari program pengabdian masyarakat ini adalah sebagai

berikut. 1) Dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan nilai

ekonomis dari limbah tahu, 2) Membantu memberikan pengetahuan, informasi

dan pelatihan tentang pengolahan limbah tahu kepada masyarakat khususnya pada

pengerajin tahu di Kota Gianyar, 3) Dapat membantu masyarakat untuk

mengembangkan ide-ide kreatif dalam membuat biogas dari limbah tahu,

sehingga dapat menghemat bahan bakar. Disamping itu, diharapkan pula muncul

masyarakat yang mampu membangun usaha mikro yang mempunyai jejaring

kemitraan yang luas dan saling menguntungkan, serta dapat meningkatkan

lapangan kerja dan menyerap banyak tenaga kerja sehingga meningkatkan

perekonomian masyarakat setempat.

1.4 Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat yang bisa diperoleh melalui pelaksanaan program

pengabdian masyarakat ini adanya pelatihan membuat biogas berbahan baku

limbah tahu pada pengerajin tahu kota Gianyar akan membantu masyarakat dalam

mengembangkan ketrampilannya dalam mengolah limbah tahu menjadi biogas.

Hal ini akan memberikan dampak berkurangnya pencemaran dan memberi

Page 12: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

6

peluang bagi pengerajin tahu kota Gianyar untuk mendapatkan tambahan

penghasilan, sehingga meningkatkan keadaan perekonomian dan kesejahteraan

masyarakat.

Page 13: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

7

BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, kami ingin membantu memberikan solusi

melalui peningkatan pengetahuan dan pelatihan para pengerajin tahu. Adapun

alternatif solusi yang ditawarkan dapat dilihat dalam Tabel 1. berikut.

Tabel 2.1 Alternatif Pemecahan Masalah

No Permasalahan Akar masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1 Pengerajin tahu di Kota Gianyar belum melakukan upaya apapun untuk meningkatkan kualitas dari limbah tahu, ampas tahu hanya dijual murah kepada peternak. Dan limbah cairnya dibuang begitu saja tanpa pengolahan lanjut.

Kurangnya informasi tentang upaya yang dapat dilakukan oleh pengerajin tahu mengenai peningkatan kualitas dari limbah tahu

1. Pemberian ceramah tentang pengelohan dan pemanfaatan limbah tahu

2. Melakukan diskusi tentang limbah tahu dan pemanfaatannya menjadi biogas

2 Pengerajin tahu Kota Gianyar belum mampu mengembangkan kreatifitas dan keterampilannya dalam mengolah limbah tahu menjadi biogas

Kurangnya informasi dan keterampilan dalam membuat biogas dengan bahan baku limbah tahu

Pemberian pelatihan cara membuat biogas dari limbah tahu.

2.2 Khalayak Sasaran

Kurangnya pengetahuan para pengerajin tahu di Kota Gianyar dalam

mengolah limbah tahu menyebabkan pencemaran dan kurang termanfaatkannya

nilai guna limbah tahu. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan P2M yang akan

dilakukan ini, para pengerajin tahu tersebut akan diberikan pelatihan bagaimana

mengolah limbah tahu menjadi biogas yang ramah lingkungan dan berdaya jual.

Berdasarkan anlisis situasi, di kota Gianyar terdapat 14 sentra pengerajin

tahu. Sebagai khalayak sasaran strategis dalam pelaksanaan P2M yang akan

dilakukan adalah 28 orang tenaga kerja dari 14 sentra pengerajin tahu yang ada di

kota Gianyar. Dari 14 sentra pengerajin diambil 2 orang peserta wakil. Peserta

Page 14: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

8

yang dilibatkan tersebut nantinya diharapkan dapat mengimbas kepada tenaga

kerja lainnyalainnya

2.3 Metode Kegiatan

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan di

depan adalah metode diskusi dan pelatihan. Keterkaitan antara tujuan dan metode

yang dipakai untuk mencapai tujuan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2.2 Keterkaitan Masalah dan Metode Kegiatan

No Tujuan Metode Bentuk Kegiatan 1

Untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki pengerajin tahu dalam mengolah limbah tahu

Diskusi

Ceramah dan diskusi pengerajin tahu cara mengolah limbah tahu menjadi biogas

2

Untuk melatih peserta agar mampu menguasai keterampilan dalam mengolah limbah tahu menjadi biogas

Pelatihan

Pelatihan cara membuat biogas dari limbah tahu

1. Ceramah dan diskusi

Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan untuk memberikan pemahaman

peserta tentang keterampilan pengolahan limbah tahu. Materi ini akan diberikan

oleh staf dosen Kimia Undiksha. Materi yang diberikan memuat pengetahuan

pengelolaan limbah tahu, pengetahuan tentang cara pembuatan biogas dari limbah

tahu. Ceramah dan diskusi menyasar tujuan dari kegiatan ini.

2. Pelatihan

Pada tahap pelatihan, dilatihkan kepada pengerajin tahu cara membuat

biogas dari limbah tahu. Pelatihan diawali dengan demonstrasi bahan-bahan yang

akan digunakan untuk membuat biogas. Kemudian mengajarkan mengenai cara

pembuatan biogas dengan bahan dasar limbah tahu.

2.4 Rancangan Evaluasi

Prosedur dan alat evaluasi untuk manilai keberhasilan kegiatan yang

dilakukan, dapat digambarkan seperti Tabel. 3 berikut.

Page 15: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

9

Tabel 2.3 Prosedur dan Indikator Keberhasilan Kegiatan

No. Prosedur Indikator keberhasilan

1.

Melatihkan pengerajin tahu untuk membuat biogas dari limbah tahu

1. Setiap peserta mampu menghasilkan biogas

menggunakan reactor biogas selama pelatihan

Page 16: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

10

BAB III

HASIL YANG DICAPAI

3.1 Hasil Kegiatan

Kegiatan P2M pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas dilaksanakan

pada tanggal 20 Juni bertempat disalah satu rumah pengerajin tahu. Hal ini

dimaksudkan agar hasil dari pelatihan pembuatan biogas dapat langsung

dimanfaatkan oleh pengrajin setempat. Kegiatan P2M yang dilaksanakan

mendapat sambutan yang cukup baik dari pengrajin setempat. Hal ini dibuktikan

dengan jumlah peserta yang hadir sesuai dengan yang ditargetkan. Peserta yang

hadir tidak hanya dari pemilih usaha tahu, namun juga diikuti oleh karyawan yang

bekerja di perusahaan tahu tersebut. Kegiatan P2M berlangsung dari pukul 15.00

– 18.00 WITA, mulai dari pemaparan materi hingga pelatihan pembuatan biogas

dari limbah tahu.

Selama diskusi saat pelatihan berlangsung beberapa pengerajin telah

memiliki pengetahuan awal tentang biogas dari limbah tahu. Hanya saja para

pengerajin belum tahu ternyata bahan baku biogas harus diproses (dikondisikan)

suhu dan pH, kemudian penggunaan starter (bakteri) untuk proses biogas belum

diketahui sama sekali oleh para pengerajin. Oleh karena minimnya pengetahuan

pengerajin tahu mengenai biogas, menyebabkan pengerajin tahu sangat tertarik

untuk mendengarkan pemaparan materi terkait pembuatan biogas dari limbah

tahu, serta saat pelatihan pembuatan biogas berlangsung. Para pengerajin

beranggapan pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas merupakan solusi yang

bagus untuk menanggulangi permasalahan limbah tahu yang selama ini dibuang

begitu saja ke saluran pembuangan disamping ada juga limbah padat yang dijual

dengan harga murah ke peternak.

Pemaparan materi yang dilanjutkan dengan diskusi antara narasumber dan

peserta berlangsung selama 45 menit, yang kemudian dilanjutkan dengan

pelatihan pembuatan biogas dari limbah tahu. Pada saat pelatihan, pelaksana P2M

dibantu oleh teknisi menjelaskan mengenai rangkaian alat yang digunakan dalam

pembuatan biogas serta langkah-langkah pembuatan biogas dari limbah tahu.

Rangkaian alat yang digunakan terdiri dari reaktor, pengalir gas, penampung gas,

Page 17: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

11

selang gas, dan kompor. Rangkaian alat yang digunakan tersebut dipastikan untuk

tidak ada kebocoran agar dapat terjadi fermentasi secara anaerob dan gas yang

dihasilkan tidak terbuang keluar. Langkah-langkah pembuatan biogas meliputi (1)

pencampuran limbah padat, limbah cair dan air menjadi campuran yang homogen;

(2) pengujian pH dan suhu limbah tahu agar sesuai dengan kriteria tempat hidup

bagi bakteri agar fermentasi dapat berlangsung secara optimal; (3) setelah pH dan

suhu sesuai, maka selanjutnya limbah tahu dituangkan ke dalam reaktor biogas;

(4) bakteri EM4 dituangkan ke dalam reaktor yang telah berisi limbah tahu dan

selanjutnya ditutup rapat. Sampai tahap ini, selanjutnya dibutuhkan waktu

minimal 2 minggu agar mendapatkan hasil fermentasi bakteri berupa biogas yang

selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh pengerajin tahu baik untuk keperluan

produksi maupun kebutuhan sehari-hari. Selama 2 minggu mulai dari pelatihan

hingga pembentukan biogas. Berhubung jumlah limbah tahu yang digunakan

belum sampai tanda batas yang ditentukan pada reaktor maka pelaksana

menganjurkan pada pengerajin tahu untuk melakukan penambahan limbah tahu ke

dalam reaktor hingga batas yang telah ditentukan.

Setelah dilakukan pelatihan pembuatan biogas selanjutnya dilakukan serah

terima alat dan bahan oleh pelaksana kepada pengerajin tahu berupa rangkaian

alat pembuatan biogas, bakteri EM4 1L, indikator universal untuk mengkur pH

serta termometer. Alat dan bahan nantinya dapat digunakan untuk pembuatan

biogas selanjutnya.

Biogas yang telah disiapkan pada saat pelaksanaan pengabdian,

selanjutnya dimonitoring kembali oleh pelaksana dan pengerajin pada 2 minggu

berikutnya yaitu pada tanggal 4 juli untuk mengetahui biogas dari hasil fermentasi

limbah tahu oleh bakteri EM4. Dari hasil monitoring, diperoleh hasil pelatihan

yaitu biogas yang dihasilkan sedikit sehingga tidak dapat digunakan untuk proses

produksi. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena ada kebocoran pada

sambungan pipa pada generator dan kondisi fermentasi yang kurang optimum.

3.2 Respon Masyarakat terhadap Pelaksanaan Kegiatan

Respon peserta terhadap kegiatan ini cukup baik. Data respon/tanggapan

masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan diperoleh melalui

Page 18: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

12

penyebaran angket tertutup menggunakan skala Likert. Data respon masyarakat

ditunjukkan pada Tabel 3.1 di bawah

Tabel 3.1 Respon Masyarakat terhadap Pelaksanaan Kegiatan P2M

No Indikator Respon

SS S TT TS STS N % N % N % N % N %

1 Masyarakat senang dan semangat mengikuti kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas

15 54 9 32 4 14 0 0 0 0

2 Masyarakat menyambut dengan baik kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas

10 36 16 57 2 7 0 0 0 0

3 Kegiatan pelatihan yang diberikan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan Masyarakat tentang pemanfaatan limbah tahu menjadi biogas

21 75 7 25 0 0 0 0 0 0

4 Kegiatan pelatihan yang diberikan meningkatkan pemahaman Masyarakat mengenai dampak pembuangan limbah tahu ke lingkungan serta solusi untuk menanganinya

25 89 3 11 0 0 0 0 0 0

5 Pelatihan yang diberikan dapat dengan mudah dipahami 10 36 13 46 2 7 4 14 0 0

6 Kegiatan/sesi pelatihan pembuatan biogas berjalan dengan lancar dan menarik

17 61 6 21 5 18 0 0 0 0

7 Kegiatan pelatihan mendorong Masyarakat untuk untuk memanfaatkan limbah tahu menjadi biogas

11 39 9 32 3 11 5 18 0 0

8 Durasi waktu kegiatan untuk setiap sesi sudah tepat 16 57 9 32 0 0 3 11 0 0

9 Sarana dan prasarana yang digunakan sangat mendukung kegiatan pelatihan 13 46 15 54 0 0 0 0 0 0

10 Kegiatan seperti ini perlu diadakan secara berkala 22 79 6 21 0 0 0 0 0 0

.

Page 19: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

13

3.2 Kendala yang Dihadapi

Adapun kendala yang dihadapi oleh panitia pelaksana selama melakukan

kegiatan pengabdian masyarakat antara lain:

1. Sulitnya menentukan waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian

dikarenakan kesibukan yang dimiliki oleh pengerajin tahu, sehingga

kegiatan dilakukan pada sore hari dengan waktu yang terbatas.

2. Jarak perusahaan tahu yang berjauhan menyebabkan komunikasi

antara pengerajin tahu cukup sulit dilakukan, sehingga panitia

pelaksana meminta bantuan pada Bapak Wayan Sila Adnyana selaku

ketua perkumpulan pengerajin tahu untuk mengkoordinasikan kegiatan

pengabdian yang akan dilakukan ke pengerajin tahu lainnya.

3. Pada saat pelaksanaan kegiatan pengabdian, banyak pengerajin yang

datang melewati waktu yang disepakati sehingga beberapa poin

penting saat pemaparan diulangi oleh narasumber sebelum sesi

pelatihan dimulai.

4. Keterbatasan tempat yang dimiliki oleh pengerajin tahu sehingga

panitia pelaksana mengalami kesulitan saat menentukan tempat

diletakkan reaktor biogas. Solusi yang diambil yaitu dengan

meletakkan reaktor berjauhan disesuaikan dengan ketersediaan tempat

yang ada dan dihubungkan dengan selang yang cukup panjang.

Page 20: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

14

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Pelaksanaan kegiatan P2M dilakukan dengan metode diskusi dan

pelatihan. Secara umum, kegiatan pelatihan yang dilakukan mendapatkan respon

positif dari masyarakat pengerajin tahu. Dari kegiatan pelatihan yang dilakukan,

semua peserta ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan biogas dari limbah

tahu, sehingga tujuan dari kegiatan pelatihan tercapai yaitu para pengerajin tahu

mengetahui langkah-langkah untuk memproduksi biogas dari limbah tahu dan

cara merangkai alat reaktor biogas.

4.2 Saran

Diakhir kegiatan program, pengerajin tahu meminta untuk mengusulkan

program tentang pemanfaatan limbah tahu menjadi pupuk organic. Sehingga dapat

menambah pendapatan pengerajin tahu dari pupuk organic yang dihasilkan..

Page 21: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

15

DAFTAR PUSTAKA

Auliana, R. 2012. Pengolahan Limbah Tahu Menjadi Berbagai Produk Makanan.

Makalah. Yogyakarta Fauziyah, Anis Nurul. 1996. Pemanfaatan Limbah Industri Kertas (Biosludge)

untuk Pembuatan Biogas. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor Handasari. 2010. Eksperimen Pembuatan Sugar Pastry Dengan Substitusi Tepung

Ampas Tahu. (Experiments on Making Sugar Pastry Tofu Flour Substitution) Erma Handarsari. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01

Inforce. 2006. A List of Treaties and Other International Agreements of the

United States in Force. United States Department Of State KLH. 2006. Pemanfaatan dan Pengolahan Limbah Tahu-Tempe. Kementrian

Lingkungan Hidup. Jakarta Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat Dan Cair Industri

Tahu : Studi kasus industri tahu tandang semarang, sederhana kendal dan Gagak sipat boyolali. Tesis. Program studi magister ilmu lingkungan. Program pascasarjana. Universitas diponegoro. Semarang

Suprapti. 2005. Pembuatan Tahu. Edisi. Teknologi pengolahan Pangan.

Yogyakarta: Kanisius. Yogyakarta Pramudyanti N., 1991. Penanganan air limbah pabrik tahu. Penerbit Yayasan

Bina Karya Lestari (Bintari), Semarang Witjaksono, T. 2005. Pengaruh Pemberian Ampas Tahu Terhadap Pertambahan

Bobot Badan Kambing Kacang Betina Pada Masa Pertumbuhan Awal. Skripsi. Malang : Fakultas Paternakan Universitas Brawijaya.

Yuniarti, S. 2006. Pengolahan Air Limbah Tahu Menggunakan Reaktor Anaerob

Bersekat dan Aerob. Tesis. Program studi magister ilmu lingkungan. Program pascasarjana. Universitas diponegoro. Semarang

Page 22: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

16

LAMPIRAN

Foto-foto Pendukung

Foto 1. Pemaparan materi oleh narasumber

Foto 2. Sesi diskusi

Foto 3. Pengadukan limbah tahu (limbah

padat + limbah cair+ air)

Foto 4. Limbah padat + limbah cair tahu

Foto 5. Pengujian suhu limbah tahu

Foto 6. Pengujian pH limbah tahu

Page 23: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

17

Foto 7. Pengisian reactor dengan limbah tahu (bahan biogas)

Foto 8. Penambahan bakteri EM4 ke dalam reactor

Foto 9. Reaktor biogas, penampung gas, pengalir gas

Foto 10. Serah terima alat dan bahan oleh panitia pelaksana kepada pengerajin tahu

Page 24: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

18

Denah Lokasi Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat

Page 25: PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_0818068701_2015.pdf · Saat ini, limbah padat tahu yang berupa ampas telah dimanfaatkannya

19