32
BAB 2 PEMAHAMAN UMUM MP3EI DAN PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI JAWA 2.1 Pemahaman Umum MP3EI 2.1.1 Konsep Umum MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan melengkapi dokumen perencanaan. MP3EI disusun dengan memperhatikan arahan Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025, dengan mengusung visi “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu: 1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. 2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional. 3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-driven economy.

Pemahaman Umum MP3EI

  • Upload
    dafiaty

  • View
    197

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemahaman Umum MP3EI

BAB 2 PEMAHAMAN UMUM MP3EI DAN PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI JAWA

2.1 Pemahaman Umum MP3EI

2.1.1 Konsep Umum

MP3EI merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 dan melengkapi dokumen perencanaan. MP3EI disusun dengan memperhatikan arahan Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025, dengan mengusung visi “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur.

Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu:

1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional.

3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-driven economy.

Sumber : Buku MP3EI 2011 - 2025

Gambar 1-1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

Page 2: Pemahaman Umum MP3EI

Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250 – USD 15.500 dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0 – 4,5 triliun. Untuk mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 – 7,5 persen pada periode 2011-2014, dan sekitar 8,0 – 9,0 persen pada periode 2015-2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011-2014 menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik negara maju.

MP3EI merupakan landasan bagi upaya percepatan pembangunan ekonomi nasional dengan tujuan utama adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan target pendapatan per kapita setara dengan negara maju di dunia. Pada tingkatan pendapatan ini tentu saja Indonesia aka menjadi salah satu dari negara maju utama dunia. Upaya percepatan ini ditempuh dengan semangat business as not usual pada seluruh aspek, komponen, sektor serta wilayah pembangunan. Seluruh sektor dan pembangunan harus menyesuaikan diri dengan konsep dan pendekatan yang digunakan dalam MP3EI.

Gambar 1-2. MP3EI Tidak Sebagai Konsep Business as Usual

2.1.2 Konsep Dasar Pelaksanaan MP3EI

Pelaksanaan MP3EI pada dasarnya bertumpu pada 3 (tiga) strategi utama, yaitu pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi, penguatan sistem konektivitas nasional dan peguatan kemampuan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknoologi nasional. Secara diagramatis, konsepsi tersebut adalah :

Page 3: Pemahaman Umum MP3EI

Sumber : Buku MP3EI 2011 - 2025

Gambar 1-3. Konsep Dasar MP3EI

Konsep dasar tersebut kemudian dijabarkan 3 (tiga) fase atau tahapan pelaksanaan sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 4: Pemahaman Umum MP3EI

Sumber : Buku MP3EI 2011 - 2025

Gambar 1-4. Tahapan Pelaksanaan MP3EI

2.1.3 Konsep Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Koridor ekonomi merupakan konsep atau pendekatan pengembangan potensi ekonomi dengan memperhatikan kegiatan utama yang ada dan kebutuhan pengembangan sistem prasarananya pada setiap satuan wilayah yang disebut sebagai koridor. Pengertian koridor ini tidak terlepas dari keterkaitan pada sistem konektivitas utama yang ada. Secara konsep, koridor ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 5: Pemahaman Umum MP3EI

Gambar 1-5. Konsep Koridor Pembangunan Ekonomi dalam MP3EI

Memperhatikan gambaran di atas, maka tampak bahwa di masing-masing koridor ekonomi tersebut terdapat atau memiliki kegiatan utama yang akan menjadi fokus pengembangan ekonomi dalam MP3EI ini. MP3EI sendiri membagi Indonesia menjadi 6 (enam) koridor ekonomi, yaitu :

1. Koridor Ekonomi Sumatera

2. Koridor Ekonomi Jawa

3. Koridor Ekonomi Kalimantan

4. Koridor Ekonomi Sulawesi

5. Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara

6. Koridor Ekonomi Papua – Kepulauan Maluku

Masing-masing koridor ekonomi tersebut mempunyai tema pembangunan berdasarkan kegatan utama yang akan dikembangkan. Berikut ini adalah sebaran kegiatan utama di setiap koridor ekonomi dalam MP3EI :

Tabel 2.1 Sebaran Kegiatan Utama di Setiap Koridor Ekonomi

No. Koridor Ekonomi Kegiatan Utama

1. Sumatera Kelapa sawit

Karet

Batu bara

Rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda

2. Jawa Industri makanan dan minuman

Tekstil

Page 6: Pemahaman Umum MP3EI

No. Koridor Ekonomi Kegiatan Utama

Permesinan Transportasi

Perkapalan

Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan)

Telematika

Pengembangan Metropolitan Jabodetabek

3. Kalimantan Kelapa sawit

Batubara

Alumina/bauksit

Minyak dan Gas

Perkayuan

Besi dan baja

4. Sulawesi Pertanian pangan

Kakao

Perikanan

Nikel

Minyak dan Gas

5. Bali dan Nusa Tenggara Pariwisata

Peternakan

Perikanan

6. Papua dan Kepualauan Maluku Food Estate

Tembaga

Peternakan

Perikanan

Minyak dan gas

Nikel

Sementara itu tema pembangunan di setiap koridor dalam MP3EI adalah :

Page 7: Pemahaman Umum MP3EI

Gambar 2.6 Tema Pengembangan Koridor Ekonomi dalam MP3EI

Secara konsep kemudian dirumuskan, bahwa tema-tema pembangunan tersebut dikembangkan dalam sebuat kawasan tertentu yang disebut sebagai Kawasan Perhatian Investasi. Kawasan Perhatian Investasi adalah adalah satu atau kumpulan beberapa klaster atau sentra produksi/kegiatan investasi yang beraglomerasi di area yang berdekatan. Lokasi-lokasi KPI pada masing-masing koridor perlu diidentifikasi untuk acuan penetapan proyek-proyek infrastruktur (Tim Kerja Konektivitas), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kemampuan teknologi/inovasi (Tim Kerja SDM dan IPTEK), serta fasilitasi penyempurnaan regulasi (Tim Kerja Regulasi).

Penetapan suatu kawasan menjadi KPI meliputi :

Total nilai investasi pada setiap KPI yang nilainya signifikan

Keterwakilan kegiatan ekonomi utama yang berlokasi pada setiap KPI

Dukungan pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap sentra-sentra produksi di masing-masing KPI

Kesesuaian terhadap beberapa kepentingan strategis (dampak sosial, dampak ekonomi, dan politik) dan arahan pemerintah

TEMA KE. PAPUA – KEP.MALUKUPengolahan Sumber Daya Alam yang Melimpah dan SDM yang Sejahtera

TEMA KE. BALI – NUSA TENGGARAPintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional

TEMA KE. JAWAPendorong Industri dan

Jasa Nasional

TEMA KE. SULAWESIPusat Produksi dan Pengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan Nasional

TEMA KE. KALIMANTANPusat Produksi dan Pengolahan

Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional

TEMA KE. SUMATERASentra Produksi

dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional

Sumber : Pusat Kajian Strategis Kementerian Pekerjaan Umum

Page 8: Pemahaman Umum MP3EI

Jumlah sentra produksi/kegiatan investasi yang sudah divalidasi.

KPI yang sekarang tengah dikembangkan pemerintah berbeda dengan fungsi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dalam KPI hanya dilakukan pengelompokan usaha yang berdasarkan kedekatan geografis agar mempermudah komitmen pemerintah untuk membantu mempercepat regulasi dan pembangunan infrastruktur. Sehingga KPI ini tidak ada hubungannya dengan KEK yang investornya membangun kawasan itu sendiri sedangkan KPI infrastrukturnya akan dibangun pemerintah.

Gambar 2.7 Konsep Kawasan Perhatian Investasi dalam MP3EI

2.1.4 Konsep Sistem Konektivitas dalam MP3EI

Strategi dasar lainnya dalam MP3EI adalah membangun sistem konektivitas secara nasional yang dikonsepkan sebagai berikut :

a. Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan

pertumbuhan

b. berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman, melalui inter-modal supply chains

systems.

c. Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland).

d. Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan)

melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil dan

perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan.

e. Pembentukan Klaster Inovasi Daerah untuk Pemerataan Pertumbuhan

f. P3EI mendorong dan memberdayakan upaya masyarakat, pelaku usaha, pemerintah daerah

yang sudah memiliki inisiatif untuk menumbuhkembangkan potensi inovasi pada beberapa

produk dan program unggulan wilayah, antara lain:

Sentra Produksi

Ilustrasi Hipotetis KPI

KonektivitasSDM & IPTEK

Regulasi (pusat + daerah)

KPI

Page 9: Pemahaman Umum MP3EI

Model Pengembangan Kawasan Inovasi Agroindustri, di Gresik Utara Provinsi Jawa

Timur;

Model pengembangan kawasan industri inovasi produk-produk hilir yang terintegrasi,

untuk pengembangan kelapa sawit, kakao, dan perikanan;

Model Pengembangan Kawasan Inovasi Energi yang berbasis non-renewable dan

renewable energy di Provinsi Kalimantan Timur.

Gambar 6.8 Konsep Konektiitas dalam MP3EI

2.4 Tata Kelola Pelaksaaan MP3EI

2.4.1 MP3EI dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

MP3EI disusun dengan memperhatikan arahan Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025, dengan mengusung visi “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Jika ditelusuri lebih lanjut, keterkaitan MP3EI dengan sistem perencanaan nasional dan tuntutan global dapat dirangkum seperti pada bagan berikut ini.

Page 10: Pemahaman Umum MP3EI

Gambar 2.9 Pola Keterkaitan MP3EI dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2.4.2 Struktur Organisasi Pelaksanaan MP3EI

Sebagai sebuah program yang bersifat nasional dan dilaksanakan sampai ke daerah, MP3EI mempunyai perpanjangan tangannya di daerah yang berfungsi untuk meneruskan informasi, mengumpulkan data, membantu tugas-tugas MP3EI serta melakukan monitoring serta evaluasi atas program-program MP3EI yang dicanangkan di daerah. Perpanjangan tangan tersebut adalah Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (disingkat KP3EI). KP3EI adalah sebuah lembaga yang dibentuk Presiden Republik Indonesia pada 20 Mei 2011 untuk melakukan koordinasi pelaksanaan MP3EI. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Pasal 4 Perpres RI Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025(MP3EI).

Struktur organisasi KP3EI tersebut adaah :

Page 11: Pemahaman Umum MP3EI

Gambar 2.10 Struktur Organisasi KP3EI

Sekretariat tim kerja yang ada di masing-masing provinsi dalam koridor ekonomi tersebut adalah pelaksana MP3EI di daerah. Dimana Tim Kerja KP3EI ini terdiri dari:

a. Tim Kerja Regulasi;

b. Tim Kerja Konektivitas;

c. Tim Kerja Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

d. Tim Kerja Koridor Ekonomi Sumatera;

e. Tim Kerja Koridor Ekonomi Jawa;

f. Tim Kerja Koridor Ekonomi Kalimantan;

g. Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi;

h. Tim Kerja Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara; dan

i. Tim Kerja Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku.

Khusus untuk Koridor Ekonomi Jawa, struktur organisasi KP3EI Koridor Ekonomi adalah sebagai berikut:

Page 12: Pemahaman Umum MP3EI

Gambar 2.11 Struktur Organisasi KP3EI Koridor Jawa

Secara luas, peran, fungsi dan tugas KP3EI, khususnya di koridor Jawa dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Penegakan hukum

informasi

FUNGSI PENDUKUNG

REGULASI

Masyarakat

Asosisasi Bisnis

Dunia UsahaPemerintah

hukum

KonvensiNorma

Aturan

TeknologiModal

SDM

prasarana

Inti PasarPermintaan vs Penawaran

Page 13: Pemahaman Umum MP3EI

Biaya lobi- Biaya pencarian

dan riset- Biaya penguatan

citra dsj

Biaya Produksi

PERAN KP3EI DAERAH

BIAYA DPT DIMINIMALISASIKAN- Koordinasi- Transparansi- Perwakilan- Penegakan hukum- Kontrol- Akuntabilitas- inovasi- Komunikasi

Biaya transformasi

Biaya transaksi

JENIS BIAYA

KebijakanPemerataan

HasilPercepatan

Ekonomi

KebijakanPercepatan

Ekonomi

Page 14: Pemahaman Umum MP3EI

Gambar 2-6 Peran KP3EI

Perlindungan Properti

Perlu upaya untuk mendorong percepatan proses pembebasan lahan di wilayah dengan berpedoman kepada UU tentang pembebasan lahan yang telah disahkan oleh DPRPerbaikan logistik nasional dan daerah dilakukan melalui pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional yang menjamin kelancaran arus barang dan mengurangi biaya transaksi/ekonomi biaya tinggi serta didukung oleh infrastruktur yang memadai melalui skema pendanaan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)

Regulasi Industri

Dukungan pembangunan infrastruktur regional dan lokal yang diperlukan untuk menghubungkan infrastruktur nasional dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi (klaster industri) agar diperoleh manfaat (multiplier effects) secara optimalRevisi RTRW daerah sesuai dengan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan RuangPerbaikan sistem informasi tetap dilakukan melalui pengoperasian secara penuh National Single Window (NSW) untuk impor dan ekspor

Privatisasi

debottlenecking regulasi yang menghambat proses investasi di daerahPenyederhanaan prosedur dilakukan melalui Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)Pembatalan perda bermasalah dan pengurangan biaya untuk memulai usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP

SK Menko PerekonomianTugas dan fungsi KP3EISusunan organisasiMekanisme kerjaAnggota yg terlibat

ORGANISASI DAN MEKANISME KERJA /SOP

KP3EI

Ruang Lingkup Sudah cukup jelas di dlm SK Menko Perekonomianisu kerjasama antardaerah isu pengelolaan masalah ekonomi bersama yg bersifat lintas wilayah administrasi (badan pengelola metropolitan)

SUBSTANSI KERJA KP3EI

Keuangan : masih didukung APBN/DSDM: terdiri atas pejabat eselon 1, Kepala Daerah, Kepala LPND, Menteri manajemen teknis/operasionalkomitmen dari beberapa donor untuk berkontribusi dalam sekretariat KP3EI

SUMBERDAYA KP3EI

Page 15: Pemahaman Umum MP3EI

2.3 Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa

2.3.1 Arahan Umum Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa

Dalam pelaksanaan MP3EI di daerah, RTRW menjadi basis dalam penyusunan MP3EI karena rencana apapun yang menggunakan ruang memang harus mengacu pada RTRWN. Terkait revisi RTRWN, apabila diperlukan mungkin bisa ada penggambaran koridor ekonomi dalam peta RTRWN tapi yang lebih penting adalah bagaimana agar berbagai kegiatan yang diplot dalam MP3EI dapat terlihat pada rencana tata ruang atau dengan kata lain, ada penajaman substansi di tingkat rencana detail tata ruang. RTRWN dan MP3EI tidak berada dalam satu level kebijakan, MP3EI adalah suatu rancangan rencana induk program dan kegiatan yang sangat riil dan operasional sementara RTRWN adalah yang memberi wadah/ruang dan menjadi dasar dari perencanaan program dan kegiatan tadi. Kedua dokumen ini memang sebaiknya terpisah walaupun secara jelas tata ruang mendasari, memperjelas dan memperkokoh MP3EI.

Koridor Ekonomi Jawa memiliki 6 kegiatan ekonomi utama (makanan-minuman, tekstil, perkapalan, Alutsista, peralatan transportasi, dan telematika) dan 2 non-kegiatan ekonomi utama (migas dan besi baja) serta 1 kawasan yaitu Jabodetabek Area. Koridor Ekonomi Jawa memiliki 119 proyek industri (investasi Rp.304.433 M) dan ditetapkan terdapat 31 proyek industri prioritas tahun 2011-2012 (investasi Rp. 169.465 M) dengan proyek tervalidasi sebesar 90%. Koridor Ekonomi Jawa memiliki 34 Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yang tersebar di seluruh Pulau Jawa.

Tabel 2-1 KPI Koridor Ekonomi Jawa

No. KPI Nilai (Rp) Sektor

1 KPI BANTEN Rp. 0,109 T Migas

2 KPI SERANG Rp. 3.119 T Makanan – minuman

3 KPI CILEGON Rp. 8,26 T Migas dan Makanan-Minuman

4 KPI TANGERANG Rp. 3,2 T Makanan-Minuman, peralatan transportasi, dan tekstil

5 KPI BALONGAN Rp. 42,3 T Migas

6 KPI DEPOK Rp. 0,134 T Makanan-Minuman

7 KPI BOGOR Rp. 1,4 T Peralatan Transprotasi; Tekstil

8 KPI SUKABUMI Rp. 0,070 T Peralatan Transportasi

9 KPI DKI JAKARTA Rp. 7,6 T Makanan-Minuman, Besi Baja, Migas, dan Peralatan Transportasi

10 KPI KARAWANG Rp. 5,0 T Besi Baja, Makanan-Minuman, Peralatan Transportasi

11 KPI BEKASI Rp. 28,8 T Peralatan Transportasi,Makanan-minuman, dan Besi Baja

12 KPI CIKAMPEK Rp. 0,594 T Migas

13 KPI RANCAEKEK Rp. 3,065 T Makanan – minuman

14 KPI BANDUNG Rp. 0,183 T Makanan-minuman,Tekstil dan Telematika

15 KPI PURWAKARTA Rp.10,27 T Makanan-Minuman dan Tekstil

Page 16: Pemahaman Umum MP3EI

No. KPI Nilai (Rp) Sektor

16 KPI CIMAHI Rp. 0,191 T Tekstil dan Telematika

17 KPI MAJALENGKA Rp. 0,028 T Tekstil

18 KPI SUBANG Rp. 1,74 T Alutsista dan Tekstil

19 KPI CIREBON Rp. 9 M Perkapalan

20 KPI PATI Rp. 0,62 T Makanan-Minuman

21 KPI SEMARANG Rp. 1,52 T Makanan-Minuman dan Migas

22 KPI BREBES Rp. 0,068 T Makanan

23 KPI CILACAP Rp. 20,51 T Migas dan Makanan-Minuman

24 KPI SUKOHARJO Rp. 0,88 T Tekstil

25 KPI KARANGANYAR Rp. 0,026 T Tekstil

26 KPI KULONPROGO Rp. 5,4 T Besi Baja

27 KPI SURABAYA Rp. 3,56 T Besi Baja,Makanan-Minuman, Migas

28 KPI SIDOARJO Rp. 0,306 T Makanan-Minuman

29 KPI KEDIRI Rp. 0,563 T Makanan-Minuman

30 KPI GRESIK Rp. 9,4 T Makanan-Minuman dan Migas

31 KPI MOJOKERTO Rp. 0,461 T Makanan-Minuman dan Migas

32 KPI LAMONGAN Rp. 0,4 T Perkapalan

33 KPI PASURUAN Rp. 2,17 T Makanan-Minuman

34 KPI MALANG Rp. 0,767 T Makanan-Minuman

1

2

34

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

17

1520

21

22

23

24

28

33

26 30

27

25

31

32

29

34

19

Gambar 2-7 Peta Sebaran KPI Jawa

Koridor Jawa meliputi sebagian Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Jawa Timur. MP3EI Koridor Jawa dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 17: Pemahaman Umum MP3EI

1. Pusat ekonomi (ibu kota provinsi) yang terdiri atas 5 kota, yaitu:

Jakarta

Bandung

Semarang

Surabaya

Yogyakarta

2. Kegiatan ekonomi utama koridor Jawa, yang terdiri atas 7 (tujuh) kegiatan, yaitu:

Makanan – Minuman

Tekstil

Peralatan Transportasi

Perkapalan

Telematika

Alutsista

Jabodetabek Area

3. Simpul-simpul industri utama, yang terdiri atas 3 (tiga) simpul yang tersebar di sepanjang Koridor, yaitu:

Simpul industri makanan

Simpul manufaktur mesin dan alat angkut

Simpul industri tekstil

4. Klaster – klaster industri

Pengembangan Koridor Ekonomi Jawa mempunyai tema Pendorong Industri dan Jasa Nasional. Selain itu, strategi khusus Koridor Ekonomi Jawa adalah mengembangkan industri yang mendukung pelestarian daya dukung air dan lingkungan.

Secara umum, Koridor Ekonomi Jawa memiliki kondisi yang lebih baik di bidang ekonomi dan sosial, sehingga Koridor Ekonomi Jawa berpotensi untuk berkembang dalam rantai nilai dari ekonomi berbasis manufaktur ke jasa. Koridor ini dapat menjadi benchmark perubahan ekonomi yang telah sukses berkembang dalam rantai nilai dari yang sebelumnya fokus di industri primer menjadi fokus di industri tersier, sebagaimana telah terjadi di Singapura, Shenzen dan Dubai.

Koridor Ekonomi Jawa diharapkan memberikan efek positif bagi pengembangan Koridor lainnya. Sehingga Terkait dengan struktur ruang dan dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di Koridor Ekonomi Jawa akan difokuskan pada bagian

Page 18: Pemahaman Umum MP3EI

utara Jawa. Di sepanjang pantai utara Jawa akan dibangun jalan raya trans Jawa dan jalur kereta api yang menjadi konektivitas antar lokus dalam rangka memperlancar arus perpindahan komoditas dari utara ke selatan dan sebaliknya. Disamping itu akan dilakukan pembangunan dan perbaikan pelabuhan laut di Tanjung Priok, Cilamaya, Merak, dan Lamongan dalam rangka memperlancar arus komoditas baik intra koridor maupun antar koridor. Bandar Udara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di Kabupaten Majalengka, diharapkan mampu mengakselerasi perwujudan koridor dan sekaligus mengurangi beban aktivitas ekonomi di Jawa bagian Barat.

2.3.2 Pengembangan Jawa Barat dalam Koridor Ekonomi Jawa

Pelaksanan program MP3EI (baik infrastruktur maupun industri) di masing-masing daerah mengacu pada KPI-KPI yang ada di daerah tersebut. Berdasarkan dokumen KP3EI terdapat 34 KPI di Koridor Jawa. KPI tersebut terbagi menjadi beberapa sentra, untuk setiap sektor yang ada, sesuai dengan industri masing-masing. Kondisi tersebut menyebabkan prioritas hanya didasarkan pada industri yang ada tanpa memperhatikan potensi daerah setempat. Sehingga seringkali industri tersebut hanya bertempat di suatu lokasi tanpa memperhitungkan potensi daerah yang ditempatinya.

Berikut gambaran program pelaksanaan baik proyek industri maupun infrastruktur yang akan dilaksanakan di Jawa Barat

Tabel 2-2 Daftar Proyek Infrastruktur MP3EI di Jawa Barat

No Nama Projek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

Proyek Jalan

1 Pelebaran jalan akses dari Subang ke Tol Cikampek-Palimanan 10Km

150 KPI Subang

2 Pelebaran jalan masuk dari jalan provinsi menuju lokasi Industri Makanan Minuman sepanjang 600m (Jalan Dipati Unus-Kel Cibodas-Tangerang)

10 KPI Tangerang

5 Pembangunan Fisik Jalan Bebas Hambatan Akses Tanjung Priok (E2; E2 A; dan NS) dan Akses Dry Port Cikarang; 2011-2014; Bina Marga

3.167 KPI Karawang

7 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan); 2011-2014; Bina Marga dan BPJT

9.853 KPI Bandung

9 Pembangunan Jalan Cimanggis-Cibitung 25.39 km; 2011-2025; BPJT

4.441 KPI Depok

10 Pembangunan jalan menuju kawasan industri Purwakarta 5.1 Km 60 KPI Purwakarta

11 Pembangunan Jalan Tol Bandung (Pasir Koja- Soreang) 15 km; 2011-2025; BPJT

643 KPI Bandung

12 Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu 21.04 km; 2011-2025; Bina Marga dan BPJT (B2)

6,153 KPI Bekasi

13 Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi 54 km; 2011-2014; BPJT (A2;C1)

7,775 KPI Sukabumi

Page 19: Pemahaman Umum MP3EI

No Nama Projek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

14 Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan 116 km; 2011-2014; BPJT (A5)

11,356 KPI Cikampek

15 Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari 21.55 km; 2011-2025; BPJT (K)

3,968 KPI Depok

16 Pembangunan Jalan Tol Pejagan – Pemalang (57.50 km); 2011-2014; BPJT (A9)

5,518 KPI Cirebon

17 Pembangunan Jembatan Layang 100m Cikarang Kota-Pasir Gombong

57 KPI Karawang

18 Penanganan Jalan Pantura Cikampek – Cirebon (166.1 Km); 2011-2025; Bina Marga (A16)

968 KPI Cikampek

19 Penanganan Jalan Pejagan-Pemalang-Pekalongan (Jalan Nasional) (109.3 km); 2011-2025; Bina Marga (A13)

644 KPI Cirebon

20 Percepatan penyelesaian pembangunan jalan tol yang menghubungkan Jakarta dan wilayah pendukungnya (Proyek Jalan Tol Kunciran - Serpong) 11.9 km; 2011-2025; BPJT (C5)

2.623 KPI Tangerang

Bandara

1 Pembangunan Bandara Kertajati; Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan (?) (K) (P)

8.299 KPI Majalengka

2 Pengembangan Terminal di Bandara Husein Sastranegara; Angkasa Pura II (C2) (B)

270 KPI Bandung

3 Peningkatan Runway Bandara Husein Sastranegara; Angkasa Pura II (C1) (B)

45 KPI Bandung

Pelabuhan

1 Pembangunan Cikarang dry port 0 KPI Karawang

2 Pembangunan dermaga Kali Baru Utara (Tahap 1); 2011-2019; PT. Pelindo II (B1)

22,000 KPI DKI Jakarta

3 Pembangunan konstruksi Pelabuhan Cilamaya; 2015; Kementerian Perhubungan - JICA (?) (K)

12.000 KPI Karawang

4 Pembangunan Pelabuhan Pamanukan (A1) 4 KPI Subang

Jalur Kereta Api

1 Pembangunan doubletrack Kereta Api dan fasilitas penunjang prasarana Lintas Cirebon-Brebes (62 Km); 2011-2013; Kementerian Perhubungan (A2)

1.400 KPI Cirebon

2 Pembangunan elektrifikasi Citayam- Nambo 20 km track (reaktivasi dan peningkatan (revitalisasi)); 2012-2013; Kementerian Perhubungan (?) (K)

304 KPI Bogor

3 Pembangunan elektrifikasi Padalarang- Bandung-Cicalengka (45 km track); Kiara Condong-Cicalengka (double track 22 km track); 2012-2019; Kementerian Perhubungan (?) (K)

1.772 KPI Bandung

4 Pembangunan jalur ganda dan elektrifiaksi lintas Duri-Tangerang 20 km double track; 2011-2013; Kementerian Perhubungan (?)

670 KPI Tangerang

Page 20: Pemahaman Umum MP3EI

No Nama Projek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

5 Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi Serpong - Maja - Rangkasbitung -Merak; panjang 117 km; 2011-2014; Kementerian Perhubungan (?) (K)

1.500 KPI Tangerang

6 Pembangunan rel Manggarai-Bekasi double double track; Bekasi-Cikarang elektrifikasi; 2011-2019; Kementerian Perhubungan (?) (K)

8.300 KPI Bekasi

7 Pembangunan rel Pasoso-Tanjung Priok 2.3 km track; 2011-2014; Kementerian Perhubungan (A3;B2;C2)

45 KPI Karawang

8 Pembangunan Sepur Simpang stasiun Lemah Abang Jababeka; 2011-2014; PT. Kereta Api Indonesia (C3)

23 KPI Karawang

Tabel 2-3 Daftar Proyek Industri MP3EI di Jawa Barat

No Nama Projek Klaster industri Tahun Pelaksanaan

KPI Tangerang

1 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan olahan Kakao

PT. Bumi Tangerang Mesindotama

Makanan dan Minuman

2010-2012

2 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan makanan yang berbasiskan jagung (saat ini memproduksi bihun jagung pengganti beras dalam menwujudkan diversifikasi pangan)

PT. Subafood Pangan Jaya

Makanan dan Minuman

2010-2012

3 Pengembangan industri pembuatan bumbu masakT. TPM Flavour Indonesia

Makanan dan Minuman

2012-2015

4 Pembangunan Pabrik Mie InstanPT. Indofood CBP Sukses Makmur

Makanan dan Minuman

2009-2011

5 Pengembangan industri pencelupan kain PT. Chun Cherng Indonesia

Tekstil 2011-2013

KPI Bogor

1 Pengembangan industri pertenunan

PT. Multindo Velvet Industri

Tekstil 2011-2013

KPI Bekasi

1 Pengembangan Industri Pengolahan dan Pengawetan Makanan dan Minuman

PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Makanan dan Minuman

-

2 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman dan sentra pendukungnya

PT. Niramas Utama

Makanan dan Minuman

2011-2013

3 Pengembangan industri pengolahan roti dan sejenisnya

PT. Nipporn Indosari Corpindo

Makanan dan Minuman

2011-2012

4 Pengembangan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi dan Makanan dan 2010-2014

Page 21: Pemahaman Umum MP3EI

No Nama Projek Klaster industri Tahun Pelaksanaan

warehousing untuk kegiatan logistic

PT. Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia

Minuman

5 Pengembangan Industri Pembuatan Produk Turunan CPO dan Produk Kemasan

PT. Smart Tbk

Makanan dan Minuman

2011-2013

6 Pembangunan Gudang Finished Goods

PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Makanan dan Minuman

2011-2014

KPI Depok

1 Pengembangan industri minuman ringan tidak beralkohol (soft drink) PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Makanan dan Minuman

2011-2013

2 Pengembangan industri bumbu masak dan penyedap masakanPT. Quest International Indonesia

Makanan dan Minuman

2011-2014

KPI Karawang

1 Pengembangan industri susu

PT. Etika Marketing

Makanan dan Minuman

2011-2013

2 Pengembangan industri pembuatan minuman ringan

PT. Pepsi-Cola Indobeverages

Makanan dan Minuman

2011-2014

3 Perluasan pabrik untuk meningkatkan jumlah dan ragam produksi dari produk susu, bubur sereal bayi dan minuman MILO chocolate malt drink

PT. Nestle Indonesia

Makanan dan Minuman

2011-2013

KPI Cikampek

1 Pengembangan Industri Pemintalan benang

PT. Asietex Sinar Indopratama

Tekstil 2011-2013

KPI Rancaekek

1 Pengembangan industri pembuatan rokok kretek dan rokok putih PT. Handala Mandala Sampoerna Tbk

Makanan dan Minuman

2011-2013

2 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan makanan & minuman

PT. Garuda Food Putra-Putri Jaya

Makanan dan Minuman

2011-2013

KPI Bandung

1 Pengembangan industri pemintalan benang dan perajutan tekstil

PT. Dalitex Kusuma

Tekstil 2011-2012

KPI Purwakarta

1 Pembangunan Pabrik Bumbu

PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Makanan dan Minuman

2 Pengembangan Industri Serat sintetis untuk tekstil (polyester) di Purwakarta

PT. Indorama Synthetic

Tekstil 2011-2013

Page 22: Pemahaman Umum MP3EI

No Nama Projek Klaster industri Tahun Pelaksanaan

3 Investasi Line 4,5+Support Service Tekstil 2010-2013

4 L5 Expansion - To become Largest Viscose Staple Fiber Manufacture in the World

PT. South Pacific Viscose)

Tekstil 1982-2012

KPI Cimahi

1 Pengembangan industri pencelupan dan penyempurnaan tekstil

(PT.Nisshinbo Indonesia )

Tekstil 2011-2014

2 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan olahan Kakao

PT. Bumi Tangerang Mesindotama

Makanan dan Minuman

2011-2013

3 Pengembangan industri perajutan tekstil

(PT. Central Georgrette Nusantara)

Tekstil 2011-2013

4 Pengembangan industri perajutan tekstil

(PT. Central Georgrette Nusantara)

Tekstil 2011-2013

KPI Majalengka

1 Pengembangan Industri pakaian jadi dan tekstil

(PT. Leetex Garment Indonesia)

Tekstil 2011-2014

KPI Subang

1 Pengembangan Industri pakaian jadi dan tekstil

(PT. Daenong Global)

Tekstil 2011-2014

2 Continues Polymerization Plant dan Polyfibre

(PT. Mutu Gading)

Tekstil 2011-2014

2.3.2 Pengembangan Jawa Tengah dalam Koridor Ekonomi Jawa

Pelaksanan program Mp3EI (baik infrastruktur maupun industri) di masing-masing daerah mengacu pada KPI-KPI yang ada di daerah tersebut. Berdasarkan dokumen KP3EI terdapat 34 (tiga puluh empat) KPI di Koridor Jawa. KPI tersebut terbagi menjadi beberapa sentra, untuk setiap sektor yang ada, sesuai dengan industri masing-masing.

Tabel 2-4 Daftar Proyek Infrastruktur MP3EI di Jawa Tengah

No Nama Projek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

Proyek Jalan

1 Pembangunan dan pemeliharaan Fly Over Kali Banteng (Menuju Pelabuhan Tanjung Emas); 2011-2025; Bina Marga

139 KPI Semarang

2 Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Solo - Kertosono;2011-2014; Bina Marga

3.255 KPI Sukoharjo

3 Penanganan Jalan Semarang – Bawen–Yogyakarta (106.3 Km); 379 KPI Semarang

Page 23: Pemahaman Umum MP3EI

No Nama Projek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

2011-2025; Bina Marga (A4;A15)

4 Pembangunan Jalan Tol Solo – Ngawi (90.10 km); 2011-2014; Bina Marga & BPJT

7.665 KPI Sukoharjo

5 Pembangunan Jalan Pati-Rembang-Batas Jatim-Bulu-Tuban (128.1 Km); 2011-2025; Bina Marga

352 KPI Pati

Bandara

1 Pembangunan Bandara Internasional di Provinsi DI Yogyakarta dalam rangka mendukung pengembangan Destinasi Borobudur-Yogya dan Sekitarnya; PT. GVK Company (India); Konsorsium Cekoslovakia

3.700 KPI Kulonprogo

Pelabuhan

1 Modernisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; 2012-2-13; PT. Pelindo III (?) (K)

400 KPI Semarang

2 Peninggian lapangan penumpukan dan halaman gudang samudera serta pengerukan kolam pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Mas; PT. Pelindo III (B5)

25 KPI Semarang

Jalur Kereta Api

1 Pembangunan double track Kereta Api dan fasilitas penunjang prasarana Lintas Pekalongan-Semarang (89 Km); 2011-2013; Kementerian Perhubungan (?) (K)

2.200 KPI Semarang

Tabel 2-5 Daftar Proyek Industri MP3EI di Jawa Tengah

No Industri Klaster Industri Tahapan pelaksanaan

A KPI Pati

1 Perkebunan tebu dan industri gula

(PT. Laju Perdana Indah)

Makanan dan Minuman

2012-2014

2 Refurbisment Pabrik Gula Pakis Baru

(PT. Indofood CBP Sukses Makmur)

Makanan dan Minuman

2011-2013

B KPI Semarang

1 Pembangunan Pabrik Saus dan Sambal

(PT. Indofood CBP Sukses Makmur)

Makanan dan Minuman

2011-2012

2 Pembangunan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi unit di Tambak Lorok-Semarang

(PT. Pertamina)

Migas 2011-2014

3 Perluasan pabrik pengolahan dan pembuatan minuman (Saat ini memproduksi hard jelly candy);

PT. Yupi Indo Jelly Gum

Makanan dan Minuman

2014-2015

Page 24: Pemahaman Umum MP3EI

No Industri Klaster Industri Tahapan pelaksanaan

C KPI Brebes

1 Pengembangan industri pembuatan rokok kretek

(PT. Bentoel Prima)

Makanan dan Minuman

2011-2014

D KPI Cilacap

1 Pembangunan Industri rokok kretek

(PT. Gudang Garam)

Makanan dan Minuman

2011-2014

E KPI Sukoharjo

1 Pengembangan Spinning dan Garment

(PT. Sri Rezeki Isman)

Tekstil 2009-2013

2.3.2 Pengembangan Jawa Timur dalam Koridor Ekonomi Jawa

Berikut gambaran program pelaksanaan baik proyek industri maupun infrastruktur yang akan dilaksanakan di Jawa Timur :

Tabel 2-6 Daftar Proyek Infrastruktur MP3EI di Jawa Timur

No Nama Proyek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

Proyek Jalan

1 Pembangunan Inner City Surabaya 50 km; 2015; Bina Marga 760 KPI Surabaya

2 Pembangunan jalan menuju kawasan sepanjang 5 km (Pengembangan destinasi Surabaya - Madura dskt); 2011-2017; Bina Marga

50 KPI Surabaya

3 Pembangunan Jalan Tol Gempol-Pandaan 13.61 Km; 2011-2014; Bina Marga(B1)

1.167 KPI Pasuruan

4 Pembangunan Jalan Tol Kertosono – Mojokerto (40.05 km); 2011-2014; BPJT (?)

3.480 KPI Mojokerto

5 Pembangunan Jalan Tol Ngawi – Kertosono (87.02 km); 2011-2014; Bina Marga dan BPJT (?)

6.326 KPI Karanganyar

6 Pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang; 2011-2025; Bina Marga&BPJT

1.096 KPI Malang

7 Pembangunan Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi (215 Km); 2011-2019; BPJT; KemenPU

13.960 KPI Pasuruan

8 Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto 36.27 km; 2011-2014; BPJT (A3)

3.123 KPI Surabaya

9 Pembangunan Jalan Tol Waru-Wonokromo-Tj.Perak-18.6 km; 2011-2025; BPJT (A6)

8.206 KPI Surabaya

Bandara

1 Pengembangan terminal penumpang Bandara Djuanda; 530 KPI Surabaya

Page 25: Pemahaman Umum MP3EI

No Nama Proyek Nilai Investasi (dalam M)

KPI

Surabaya; Angkasa Pura I (A2) (B)

Pelabuhan

1 Pengembangan Dry Port di Surabaya; 2011-2013; PT. Kereta Api Indonesia (?) (K)

29 KPI Surabaya

2 Pengembangan Pelabuhan Branta; 2011-2014; Kementrian Perhubungan (A5)

158 Nasional

3 Pengembangan Pelabuhan Pasean (A2) 30 KPI Surabaya

4 Pengerukan kolam pelabuhan dan pembangunan terminal peti kemas di Teluk Lamong (Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak); 2011-2015; PT. Pelindo III (C1)

8.000 KPI Surabaya

Jalur Kereta Api

1 Pembangunan double track Semarang- Bojonegoro-Surabaya 280 km; 2011-2013; Kementerian Perhubungan (?) (K)

6.350 KPI Surabaya

2 Pembangunan Rel dalam Surabaya (Surabaya - Pasar Turi- Bandara Juanda 26 km track - elevated); 2011-2015; Kementerian Perhubungan (?) (K)

760 KPI Surabaya

3 Pembangunan Rel KA pengganti dampak Lapindo (25 km); 2011-2017; Kementerian Perhubungan (K)

760 KPI Sidoarjo

Tabel 2-7 Daftar Proyek Industri MP3EI di Jawa Timur

No Industri Klaster Industri Tahapan pelaksanaan

A KPI Surabaya

1 Pengembangan industri pembuatan rokok kretek dan rokok putih (PT. Karyadibya Mahardhika)

Makanan dan Minuman

2011-2013

B KPI Sidoarjo

1 Pengembangan industri pembuatan makanan (PT. Santos Premium Primer)

Makanan dan Minuman

2011-2013

2 Pengembangan industri pembuatan tepung terigu (PT. Siantar Top)

Makanan dan Minuman

2011-2013

C KPI Kediri

1 Pengembangan industri pembuatan rokok kretek (PT. Halim Wonowidjoyo)

Makanan dan Minuman

2011-2014

D KPI Gresik

1 Pengembangan industri pembuatan tepung terigu)

PT. Fugui Flour & Grain

Makanan dan Minuman

2 Pembangunan Industri Bleaching Earth

PT. Madu Lingga Raharja

Makanan dan Minuman

Page 26: Pemahaman Umum MP3EI

No Industri Klaster Industri Tahapan pelaksanaan

E KPI Pasuruan

1 Perluasan pabrik untuk peningkatan jumlah dan ragam produksi dari produk makanan dan minuman yang berbasis susu

PT. Nestlé Indonesia

Makanan dan Minuman

2 Pengembangan industri minuman ringan tidak beralkohol (soft drink

PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Makanan dan Minuman

3 Pengembangan industri minuman ringan (soft drink)

PT. Amerta Indah Otsuka

Makanan dan Minuman

4 Pembangunan Pabrik Untuk Meningkatkan Jumlah Produksi Susu Kental manis dan Susu Cair

PT. Indolakto

Makanan dan Minuman

F KPI Malang

1 Pengembangan industri pembuatan rokok putih

PT. Bentoel International Investama TBK

Makanan dan Minuman