8
136 PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes Patula ) SEBAGAI INSEKTISIDA NYAMUK AEDES AEGYPTI N. Notes 1 , I N. Gede Suyasa 2 , Cok Dewi Widhya Hana Sundari 3 Abstract. Mosquitoes are vectors of diseases that disrupt people’s lives, such as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number of cases. Coils is one of the efforts to be made to control mosquitoes.This study aims to determine the effectiveness of the material as the killer mosquito. Type of research is experimental research with The posttest design - Only Control Group Design. Mosquito insecticide materials used are the leaves and roots of plants tahi kotok. Based on the analysis of the data found that the 5% significance level there are differences in the number of dead mosquitoes in each treatment group. Average - the average number of mosquitoes that die on leaves was 52%, the root by 23%. leaves proved effective at killing mosquitoes because it has a value above 50% lethal dose. Needs to be done in the manufacturing process , in order to have the ability to burn longer. Keywords: Aedes aegypti, Insecticides, Tahi Kotok menjadi 32 provinsi (97%) dan 382 (77%) kabupaten/kota pada tahun 2009 2 . Wilayah yang paling tinggi angka kesakitannya adalah pulau Jawa, Bali, dan sebagian Kalimantan dengan rata-rata insiden per 100.000 penduduk pada tahun 1987-1991 mencapai lebih dari sepuluh 3 (MargatanA, 1996) . Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri-ciri hanya mampu hidup pada suhu 8° - 37 °C, pada tubuhnya terdapat bercak putih keperakan atau putih kekuningan 4 . Kasus DBD mencapai sekitar 140.000 kasus di Indonesia pada tahun 2010. Hingga Mei 2011 tercatat ada sekitar 30.000 kasus DBD. Indonesia merupakan penyumbang sekitar 15 persen kasus DBD dunia. Berdasarkan data Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan ada 5 provinsi dengan Insiden Rate (IR) atau angka penularan paling tinggi sepanjang tahun 2011 yakni Bali 81,08 kasus/100.000 penduduk, DKI Jakarta 72,24 kasus/ 1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar Kehadiran nyamuk sering dirasakan mengganggu kehidupan manusia, dari gigitannya yang menyebabkan gatal hingga perannya sebagai vektor (penular) penyakit- penyakit berbahaya bagi manusia, misalnya penyakit kaki gajah, malaria dan demam berdarah (dengue haemorrahagic fever). Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang transmisi penularannya melalui nyamuk Aedes aegypti. Seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DBD karena virus penyebab dan nyamuk penularnya tersebar luas baik di rumah maupun tempat-tempat umum, kecuali daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukan laut. Pada saat ini seluruh provinsi di Indonesia sudah terjangkit penyakit ini baik di kota maupun desa terutama yang padat penduduknya dan arus transportasinya lancar 1 Persebaran jumlah provinsi dan kabupataen/ kota yang endemis DBD meningkat dari 2 provinsi dan 2 kota pada tahun 1968

PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

  • Upload
    lehuong

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

136

PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes Patula )SEBAGAI INSEKTISIDA NYAMUK AEDES AEGYPTI

N. Notes1, I N. Gede Suyasa2, Cok Dewi Widhya Hana Sundari3

Abstract. Mosquitoes are vectors of diseases that disrupt people’s lives, suchas filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the yearsshowed a trend increase in the number of cases. Coils is one of the efforts to bemade to control mosquitoes.This study aims to determine the effectiveness ofthe material as the killer mosquito. Type of research is experimental researchwith The posttest design - Only Control Group Design. Mosquito insecticidematerials used are the leaves and roots of plants tahi kotok. Based on theanalysis of the data found that the 5% significance level there are differencesin the number of dead mosquitoes in each treatment group. Average - theaverage number of mosquitoes that die on leaves was 52%, the root by 23%.leaves proved effective at killing mosquitoes because it has a value above50% lethal dose. Needs to be done in the manufacturing process , in order tohave the ability to burn longer.

Keywords: Aedes aegypti, Insecticides, Tahi Kotok

menjadi 32 provinsi (97%) dan 382 (77%)kabupaten/kota pada tahun 20092.Wilayah yang paling tinggi angkakesakitannya adalah pulau Jawa, Bali, dansebagian Kalimantan dengan rata-ratainsiden per 100.000 penduduk pada tahun1987-1991 mencapai lebih dari sepuluh3

(Margatan A, 1996). Nyamuk Aedes aegyptimemiliki ciri-ciri hanya mampu hidup padasuhu 8° - 37 °C, pada tubuhnya terdapatbercak putih keperakan atau putihkekuningan4.Kasus DBD mencapai sekitar 140.000kasus di Indonesia pada tahun 2010. HinggaMei 2011 tercatat ada sekitar 30.000 kasusDBD. Indonesia merupakan penyumbangsekitar 15 persen kasus DBD dunia.Berdasarkan data Dirjen PengendalianPenyakit dan Penyehatan Lingkungan(P2PL) Kementerian Kesehatan ada 5provinsi dengan Insiden Rate (IR) atauangka penularan paling tinggi sepanjangtahun 2011 yakni Bali 81,08 kasus/100.000penduduk, DKI Jakarta 72,24 kasus/

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

Kehadiran nyamuk sering dirasakanmengganggu kehidupan manusia, darigigitannya yang menyebabkan gatal hinggaperannya sebagai vektor (penular) penyakit-penyakit berbahaya bagi manusia, misalnyapenyakit kaki gajah, malaria dan demamberdarah (dengue haemorrahagic fever).Demam berdarah adalah penyakit yangdisebabkan oleh virus dengue yang transmisipenularannya melalui nyamuk Aedesaegypti. Seluruh wilayah Indonesiamempunyai resiko untuk terjangkit penyakitDBD karena virus penyebab dan nyamukpenularnya tersebar luas baik di rumahmaupun tempat-tempat umum, kecualidaerah dengan ketinggian lebih dari 1000meter di atas permukan laut. Pada saat iniseluruh provinsi di Indonesia sudahterjangkit penyakit ini baik di kota maupundesa terutama yang padat penduduknya danarus transportasinya lancar1

Persebaran jumlah provinsi dan kabupataen/kota yang endemis DBD meningkat dari 2provinsi dan 2 kota pada tahun 1968

Page 2: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

137

100.000 penduduk, Kepulauan Riau 49,70kasus/100.000 penduduk, Sulawesi Tengah47,37 kasus/100.000 penduduk dan NAD45,81 kasus/100.000 penduduk.Berbagai upaya pemberantasan denganjumlah dana yang cukup besar sepertipengasapan (fogging), penyuluhan dangerakan pemberantasan sarang nyamuk,jumlah kasus masih tetap mengalamipeningkatan dan meinimbulkan kematianyang terus meningkat setiap tahunnya.Berdasarkan data Dinas Kesehatan ProvinsiBali tahun 2010 jumlah kasus DBD di Balitermasuk cukup tinggi dengan angkakesakitan mencapai 324/100 ribupenduduk. Beberapa usaha pencegahan danpengendalian terhadap serangan nyamukdemam berdarah tidak akan berjalan efektifjika tidak dilakukan secara simultan danterpadu. Jika salah satu lingkungan sajatidak berpartisipasi, lingkungan tersebut bisamenjadi sumber infeksi serangan nyamukberdarah seperti adanya kasus meninggalpada tenaga jumantik. Penyebab lain karenanyamuk mampu terbang sejauh 100 – 200mengendalikan vektor penular penykitdemam berdarah. Pengendalian pada fasenyamuk dewasa banyak cara yangtelahdilakukan antara lain secara fisik,mengunakan obat nyamuk semprot, elektrikdan obat nyamuk bakar. Penggunaan obatnyamuk bakar berbahan kimia dapatmenimbulkan dampak terhadap kesehatanpada jangka waktu yang lama. Penggunaaninsektisida organik pada perkembangan saatini sedang banyak dikembangkan. Salahsatu bahan pengusir nyamuk adalah tahikotok. Bau tahi kotok yang tidak sedapsering dimanfaatkan sebagai tanamanpenolak serangga. Penggunaan tahi kotokdapat diaplikasikan menjadi obat nyamukbakar.Berdasarkan uraian di atas pemanfaatantanaman tahi kotok yang dalam keseharianmasyarakat di Bali menyebutkan dengantanaman mitir, dengan memanfaatkan daun

dan akar tanaman untuk obat nyamuk bakarsebagai insektisida dalam upaya pengedalianvektor nyamuk demam berdarah,merupakan salah satu solusi yang dapatdijadikan pertimbangan.Masalah penelitian adalah “Apakah tanamantahi kotok dapat dimanfaatkan sebagaibahan pengusir nyamuk?”. Tujuan penelitianini adalah Untuk mengidentifikasi manfaattanaman tahi kotok sebagai bahanpembunuh nyamuk. Tujuan khusus adalah1). Untuk mengetahui efektifitas penggunaandaun tahi kotok sebagai bahan pembunuhnyamuk bakar, 2). Untuk mengetahuiefektifitas penggunaan akar tahi kotoksebagai bahan pembunuh nyamuk bakar,Stop watch, 4). Alat penumbuk, 5). Alatpenghitung, 6). Higrometer, 7). Termometer,8). Alat tulisPelaksanaan penelitian : 1). Seluruhperalatan dan bahan yang diperlukandisiapkan, 2). Memasukkan nyamukkedalam kurungan yaitu masing-masing 25ekor pada kurungan kontrol, kurungandengan obat nyamuk daun tahi kotok dankurungan dengan obat nyamuk akar tahikotok, 3). Setiap kurungan diletakkan padaruangan yang berbeda., 4). Melakukanpengukuran suhu dan kelembaban, 5).Menghidupkan obat bakar nyamuk daribahan daun dan akar tanaman tahi kotokpada kurungan yang sudah diisi nyamukaedes aegypti, 6). Melakukan pengamatanjumlah nyamuk yang mati, 7). Penelitiandilakukan pengulangan yaitu mengulangseluruh proses penelitian sebanyak 8 kali,8). Jumlah nyamuk yang mati dicatat untukdilakukan analisis.Jenis data yang dikumpulkan data primeradalah data jumlah nyamuk yang mati padasetiap kelompok perlakuan dan kelompokkontrol. Data sekunder diperoleh darilaporan yang terkait dengan topik penelitian.Cara pengumpulan data dilakukan dengancara melakukan pengamatan terhadapjumlah nyamuk yang mati pada masing-

N Notes, IN G Suyasa, Cok Dewi WHS (Pemanfaatan daun dan akar...)

Page 3: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

138

masing kelompok perlakuan setelahdilakukan pembakaran obat nyamuk bakardengan bahan akar dan daun tanaman tahikotok. Analisis Data dilakukandikelompokkan, diolah dan disajikan dalambentuk tabel dan narasi. Data yang telahdisajikan dalam bentuk tabel selanjutnyadianalisis dengan menggunakan bantuansoftware komputer dengan uji statistikkomparasi dua sampel bebas. Sebelumpelaksanaan uji stattistik komparasi makadilakukan pengujian untuk menentukanapakah dilakukan uji statistik parametrikatau non parametrik dengan Kolmogorovsmirnov.3). Untuk mengetahui perbedaan efektifitasdaun dan akar tahi kotok sebagai bahanpembunuh nyamuk bakar. ManfaatPenelitian meliputi manfaat praktis yaitu 1)Sebagai tambahan informasi bagimasyarakat tentang pemanfaatan tanamantahi kotok sebagai bahan pembunuh nyamukAedes aegypti, 2). Sebagai pilihan alternatifbagi masyarakat didalam upayapenanggulangan vektor penyebab penyakitDBD. Manfaat teoritis penelitian adalahdapat memberikan informasi yangmemperkaya pengetahuan ilmiah, khususnyapenanggulangan penyakit DBD

Metode

Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian eksperimental dengan rancanganThe Postest – Only Control GroupDisain6. Tempat penelitian ini adalah diRuang Asrama Poltekkes Depkes DenpasarJurusan Kesehatan Lingkungan denganwaktu penelitian pada bulan September –Nopember 2012. Variabel penelitian meliputivariabel bebas yaitu Insektisida Bahanpembunuh nyamuk dari akar dan daun tahikotok, dan variable tergantung adalahjumlah nyamuk yang mati pada kurungan.Hipotesis penelitian menggunakan hipotesisalternatif yaitu : Ada perbedaan rata-ratajumlah nyamuk yang dapat dibunuh antara

obat nyamuk bakar bahan akar dan dauntanaman tahi kotok.Bahan penelitian adalah 1). Insectenpowder: 60 gr, 2). Daun dan bakar tanamantahi kotok masing-masing 100 gr, 3).Solutiogummi arabicum, 4). Air tempatperindukan telur nyamuk, 5). telur nyamukAedes aegypti. Peralatan yangdipergunakan adalah 1). Ember penetasantelur nyamuk, 2). Kurungan Nyamuk

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Penelitian dilaksanakan di Ruang AsramaJurusan Kesehatan Lingkungan PoltekkesDenpasar. Ruangan yang dipergunakanadalah ruangan yang tidak dipergunakansebagai tempat tidur. Penelitiandilaksanakan pada siang hari pukul 13.00wita – 21.00 wita. Kamar yangdipergunakan sebagai lokasi penelitianmempunyai suhu 30°C - 34°C, tingkatkelembaban 68 – 78%.Pelaksanaan penelitian dilakukan denganmenghitung jumlah nyamuk mati setelahterpapar asap insektisida bakar.. Nyamukyang dipergunakan dalam penelitian adalahnyamuk dewasa yang berumur 10 – 12 harisejak ditetaskan. Nyamuk tidak dilakukanpemilihan jenis kelamin karena bertujuanuntuk membunuh nyamuk. Setiap kurunganmasing-masing berisi 25 ekor nyamuk.Nyamuk yang terpilih dibiarkan di dalamkurungan satu hari agar dapat beradaptasi.Insektisida bakar dibuat seminggu sebelumpelaksanaan penelitian dilakukan. Prosespembuatan insektisida bakar dari tahi kotokmemerlukan waktu selama ± 1 minggu.Tahapan-tahapan pembuatan adalahsebagai berikut :Setelah kering selanjutnya dilakukan ujicoba pembakaran untuk membuktikanbahwa sudah benar-benar kering dan bisaterbakar habis. Dari hasil uji coba pertamadiketahui bahwa satu keeping habisterbakar dalam waktu dua jam.

Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 136 - 143

Page 4: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

139

Gambar 1Proses pembuatan insektisida bakar

Grafik jumlah nyamuk mati pada insektisidadaun dan akar tahi kotok pada pengulangan2 adalah :

Gambar 3Jumlah Nyamuk Yang Mati Pada

Insektisida Daun dan Akar Tahi KotokPengulangan 2

Hasil analisis data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis.Analisis tahap pertama adalah untuk mengujidistribusi data. Pengujian distribusi datamenggunakan uji Kolmogorv Smirnov Test.Tingkat signifikansi pengujian 5 %. Daerahkritis untuk menolak Ho jika á > Asymp sig( 2 tailed). Hasil pengujian KolmogorovSmirnov pada ketiga kelompok data adalahsebagai berikut :

Dari ketiga pengujian data nyamuk mati padaketiga kelompok perlakuan terlihat bahwapada kelompok daun dan akar nilai Asympsig (2 – tailed) > á(0,05) sehingga dapatdisimpulkan bahwa data berdistribusinormal. Sedangkan pada data kontrol nilaiAsymp sig (2-tailed) < á(0,05) sehinggadisimpulkan data tidak berdistribusi dengannormal.

Penelitian dilakukan sebanyak delapan kalireplikasi. Masing-masing replikasidilaksanakan pengulangan dua kali sehinggadidapatkan enam belas kali pengulangan.Adapun hasil penelitian adalah sebagaiberikut :

Tabel 1Hasil Perhitungan Jumlah Nyamuk YangMenghindar Pada Masing-Masing Lotion

Anti Nyamuk Berdasarkan Waktu

Berdasarkan hasil penelitian pada yangdisajikan pada tabel 1 dapat digambarkanjumlah nyamuk yang mati pada masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut :

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5 6 7 8

Daun

Akar

Kontrol

Gambar 2Jumlah Nyamuk Yang Mati Pada

Insektisida Daun dan Akar Tahi KotokPengulangan 1

pENGERINGAN

pENGERINGA

N Notes, IN G Suyasa, Cok Dewi WHS (Pemanfaatan daun dan akar...)

Page 5: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

140

Perbedaan Rata-Rata JumlahNyamuk Yang Mati Pada KetigaKelompok Populasi

Selanjutnya pengujian komparasi kematiannyamuk pada ketiga kelompok dilanjutkandengan uji Kruskal Wallis. Dipilih tingkatsignifikansi 5 %. Daerah kritis menolak Hojika á > SigPada pengujian didapatkan hasilberdasarkan jumlah nyamuk yang matiterlihat bahwa dari bahan daun mampumembunuh nyamuk paling banyak denganrata-rata 13,00 ekor. Sedangkan padakelompok akar dengan rata-rata 5,75. Padakontrol terdapat rata-rata kematian nyamukadalah 0,63. Nilai sig (0,00) < á(0,05) makaHo ditolak artinya bahwa pada tingkatsignifikansi 5 % rata-rata kematian nyamukpada setiap kelompok tidak sama. Dapatpula dikatakan bahwa bahan yang berbedaberpengaruh secara signifikansi terhadapjumlah nyamuk mati. Untuk melihatperbedaan terletak pada kelompok berapadilakukan uji lanjutan yaitu denganmempergunakan uji Mann Whitney Testpada analisa antara kontrol dengan daun,dan kontrol dengan akar. Sedangkan antaradaun dan akar dipergunakan uji IndependentT-test. Daerah kritis penolakan Ho adalahá > sig.Hasil analisis terlihat seperti berikut :1) Perbedaan rata-rata jumlah nyamuk yangmati pada kelompok Kontrol dengan akar.Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilaiAsymp sig (0,001) < á (0,05) sehingga H0ditolak artilak bahwa rata-rata jumlahnyamuk yang mati pada kelompok kontroldan akar tidak sama.

Perbedaan rata-rata jumlah nyamukyang mati pada kelompok Daun danAkar

Hasil analisis diketahui bahwa nilai Asympsig (0,000) < á (0,05) sehingga H0 ditolakartinya bahwa rata-rata jumlah nyamuk yangmati pada kelompok daun dan akar tidaksama.

Perbedaan rata-rata jumlah nyamukyang mati pada kelompok Daun danKontrol.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwanilai Asymp sig (0,001) < á (0,05) artinyaH0 ditolak. Kesimpulannya bahwa rata-ratajumlah nyamuk yang mati pada kelompokdaun dan kontrol tidak sama.

Pembahasan

Dengan kemajuan teknologi sepertisekarang ini, masalah kerusakan ekologiadalah masalah yang paling sering terjadi.Lingkungan menjadi rusak karena ekosistemyang ada di dalamnya terganggu olehdampak penggunaan pestisida kimia. Jikatidak segera diatasi, hal ini pada akhirnyaakan berdampak pada terganggunya rantaimakanan makhluk hidup yang ada dilingkungan tersebut. Misalnya, di satu sisi,akan ada ledakan pertumbuhan makhlukhidup. Tapi di sisi lain, justru ada spesiesyang musnah karena penggunaan pestisidakimia. Insektisida adalah merupakan salahsatu pestisida yang saat ini banyakdipergunakan oleh manusia di perkotaan.Perkembangan hidup nyamuk menjadi tidakterkendali karena hilangnya predator alamidan perubahan kondisi alam dan perubahancuaca. Apabila terpaksa menggunakanpestisida kimia, kita harus menggunakansesuai dengan takaran yang tepat. Jika tidak,hal ini akan menimbulkan kerugian.Indonesia sebagai negara tropis merupakantempat subur berkembang biaknya nyamukseperti Aedes aegypty. Kekhawatiran akanketerjangkitan dan penyebaran penyakitDBD ( Demam Berdarah Dengue ) ,mengakibatkan manusia mempergunakanobat nyamuk berbahan dasar kimiawi untukmemberantas perkembangan nyamuk. Obatanti nyamuk adalah pestisida atau racunpembasmi hama. Hal itu dibuktikan dalampenelitian yang dilakukan IndonesianPharmaceutical Watch (IPhW) pada2001.

Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 136 - 143

Page 6: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

141

Lembaga ini menemukan kandungansenyawa kimia berbahaya bagi kesehatanmanusia dalam seluruh obat anti nyamukyang beredar di pasaran dalam negeri. Baikberupa obat semprot, bakar, maupun cairyaitu diklorvos, propoxuran, beberapa jenispyrethroid berupa d-allethrin, transflutrin,bioallethrin, pallethrin, d-phenothrin, sertaesbiothrinAkibat dari senyawa kimia di atas akanterbukti ketika terakumulasi dalam tubuhatau konsentrasinya melebihi ambang batastoleransi tubuh.Bahaya yang ditimbulkan dari zat kimiatersebut adalah Diklorvos atau DDVP(dichlorovynill dimetyl phosphat), MenurutBadan Kesehatan Dunia (WHO) memilikidaya racun sangat tinggi, bersifat karsinogen,dapat merusak sistem saraf, mengganggusistem pernapasan dan jantung. Sedangkanmenurut lembaga perlindungan lingkungan diAmerika yakni Environment ProtectionAuthority (US EPA) dan New JerseyDepartment of Health, DDVP dapatberpotensi menyebabkan kanker,menghambat pertumbuhan organ, merusakkemampuan reproduksi, menghambatproduksi ASI (bagi ibu yang menyusui).Propoxur (karbamat), termasuk racun kelasmenengah. Bahayanya jika terhirup maupunterserap tubuh manusia adalah dapatmengaburkan penglihatan, menghasilkankeringat berlebih, pusing, sakit kepala, danbadan lemah7. Disamping dampakkesehatan yang ditimbulkan insektisidasintesis juga memiliki kerugian yaitu :1) Menimbulkan bau yang menyengat danbisa menimbulkan sesak napas atau alergipada kulit sehingga akan berpengaruhterhadap kesehatan, 2). Nyamuk jenis culexsp, Aedes aegypty, biasanya diberantasdengan penyemprotan racun serangga akanmenjadi resisten atau kebal terhadap obatnyamuk, 3). Polusi lingkungan, 4).Penyemprotan dengan insektisida sintesisjuga membutuhkan biaya yang cukup besar,

5). Unsur-unsur Kimia Berbahaya padaInsektisida Sintetis7.Bahan kimia berbahaya dapat masuk kedalam tubuh melalui tiga cara yaitu termakanatau terminum bersama makanan atauminuman yang tercemar, dihirup dalambentuk gas dan uap, termasuk yang langsungmenuju paru-paru lalu masuk ke dalam alirandarah, atau terserap melalui kulit dengan atautanpa terlebih dahulu menyebabkan lukapada kulit. Masalah lain yang ditimbulkankhususnya berkaitan dengan produkberaerosol, adalah penipisan lapisan ozonstratosfer. Ozon stratosfer berperanmelindungi kehidupan di bumi dari radiasiultra ungu. Program lingkungan PBB(UNEP) memperkirakan tingkat penipisanozon sekarang ini akan menimbulkanpenambahan jumlah penderita penyakitkanker kulit secara signifikan, termasukmelanoma ganas, dan pengidap katarak.Pemanfaatan insektisida organik adalahmerupakan alternative yang terbaik untukmenggantikan penggunaan insektisidasintetis. (http : / / organikhijau . com / pengen-dali.php)Menurut Suryana, 2009 terdapat berbagaijenis tanaman yang bisa digunakan untukpestisida alami ini.Pestisida nabati dapat membunuh ataumengganggu serangan hama dan penyakitmelalui cara kerja yang unik, yaitu dapatmelalui perpaduan berbagai cara atau secaratunggal. Cara kerja pestisida nabati sangatspesifik, yaitu : 1). merusak perkembangantelur, larva dan pupa, 2). menghambatpergantian kulit, 3). mengganggu komunikasiserangga, 4).menyebabkan seranggamenolak makan, 5).menghambat reproduksiserangga betina, 6). mengurangi nafsumakan, 7). memblokir kemampuan makanserangga, 8). mengusir serangga, 9).menghambat perkembangan patogenpenyakit8.Keunggulan pestisida nabati adalah1).murah dan mudah dibuat sendiri oleh

N Notes, IN G Suyasa, Cok Dewi WHS (Pemanfaatan daun dan akar...)

Page 7: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

142

Hal ini sudah diantisipasi dengan memberikanwaktu satu hari setelah pemindahan.Sebelum pelaksanaan penelitian nyamuktidak terlihat ada yang mati pada kelompokkontrol. Akan tetapi diakhir penelitian, padakelompok k ontrol terdapat beberapanyamuk yang mati.Kandungan bahan aktif atau komposisikandungan kimia akar tanaman tahi kotok(tagetes patula) yaitu mengandung zatterthienyl. Senyawa ini bisa dimanfaatkansebagai bahan insektisida dan larvasida.Terthienyl terbukti berkhasiat membunuhhama nematoda. Selain itu juga terdapat zatlain dalam akar tahi kotok yaitubithiophene.Cara kerja zat ini sama sepertiterthienyl. Daun serta tangkai tanaman tahikotok (Tagetes patula) mengandungminyak astiri, aromanya tidak disenangi olehnyamuk serta serangga lain. Minyak astiriitu diantaranya piperitol dan bitienil. Dauntahi kotok memiliki aroma yang lebih tajamdibandingkan dengan akar. Hal ini mungkindisebabkan oleh besarnya kandunganminyak atsiri yang lebih besar ada daun daripada akar. Perlu dilakukan penelitianlanjutan tentang prosesntase kandunganminyak atsiri yang terdapat pada daun danakar. Bagian yang dapat membunuh daribahan adalah minyak atsiri yang terkandungpada daun dan akar tahi kotok10.Dampak asap yang ditimbulkan olehinsektisida dari bahan tahi kotok perludilakukan penelitian terhadap kesehatanmanusia. Penggunaan selama 8 jam dansetiap hari akan menyebabkan kandunganpada tahi kotok akan masuk melalui saluranpernapasan. Meskipun tidak menimbulkandampak seperti insektisida sintetis, perludilakukan penelitian lanjutan untuk melihatdampak penggunaan terutama pada anak-anak dan bayi.Insektisida yang dihasilkan hanya mampubertahan selama 2 jam, sehingga dalampelaksanaan penelitian diperlukan empatbuah untuk mampu membunuh nyamukselama 8 jam.

petani, 2). relatif aman terhadap lingkungan,3).tidak menyebabkan keracunan padatanaman, 4). sulit menimbulkan kekebalanterhadap hama, 5). kompatibel digabungdengan cara pengendalian yang lain, 6).menghasilkan produk pertanian yang sehatkarena bebas dari kadar konsentrasi racundan jumlah pemakaiannya9. residu pestisidakimia. Sementara kelemahannya adalah (1)daya kerjanya relatif lambat; (2) tidakmembunuh jasad sasaran secaralangsung; (3) tidak tahan terhadap sinarmatahari; (4) kurang praktis; (5) tidak tahandisimpan; (6) kadang-kadang harusdisemprotkan berulang-ulang. Kendatimengeluarkan zat racun yang sama, dosistiap-tiap obat nyamuk berbeda satu samalain. Sifat toxoid drai obat nyamuk tergantungPenggunaan tahi kotok sebagai insektisidanabati sangat efektif untuk membunuhnyamuk. Hal in terlihat dari hasil analisis dataterlihat bahwa terdapat perbedaankemampuan dalam membunuh nyamuk.daun memiliki kemampuan paling tinggi untukmembunuh nyamuk dengan nilai rata-rata 13ekor. Apabila dibandingkan dengan akaryang hanya mampu membunuh nyamukrata-rata 5,75 ekor, sedangkan pada kontrolyang tidak diberikan perlakuan rata-ratanyamuk mati adalah 0.63 ekor. Bila dilihatefektifitas insektisida dari LD-50 makamemiliki rata-rata kemampuan membunuhnyamuk sebesar 52%. Hal ini sudah melebihiLD -50 artinya bahwa sudah mampumemunuh 50% dari populasi nyamuk.Sedangkan pada akar mampu membunuhnyamuk 23%. Pada kontrol dimanaseharusnya tidak terdapat nyamuk yangmati, akan tetapi rata-rata nyamuk matisebesar 0,63 atau sebesar 2,52%. Hal inidisebabkan karena faktor pemindahannyamuk dari penetasan ke tempat penelitiandengan mempergunakan aspirator. Nyamukmemiliki probocis yang bersifat sangatsensitif. Apabila probocis terganggu padawaktu terisap oleh aspirator, maka akanmengganggu perkembangan hidup nyamuk.

Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 2 September 2013 : 136 - 143

Page 8: PEMANFAATAN DAUN DAN AKAR TAHI KOTOK (Tagetes …. Notes1, I N. Gede...as filariasis disease, malaria and dengue fever. Dengue fever over the years showed a trend increase in the number

143

Apabila dibandingkan dengan obat nyamukbakar sintets dengan panjang yang hampirsama, dimana satu buah bisa bertahanselama 8 jam, maka perlu dicarikan alernatifcara pembuatan atau bahan organikcampuran yang menyebabkan bisa bertahanlebih lama. Faktor yang mempengaruhiwaktu pembakaran salah satunya adalahkepadatan dari insektisida . Prosespembuatan yang sepenuhnya dilakukansecara manual (hand made) mengakibatkankepadatan menjadi kurang. Apabiladilakukan penekanan (press) dengan alatmaka kemungkinan akan menghasilkan hasillebih maksimal.

Kesimpulan dan Saran

Hal yang dapat disimpulkan dari hasilpenelitian ini antara lain adalah : 1) Daunmemiliki kemampuan rata-rata untukmembunuh nyamuk sebesar 52% danbersifat paling efektif dipergunakan sebagaiinsektisida organik; 2) Akar memilikikemampuan rata-rata membunuh nyamuksebesar 23 %; 3) Terdapat perbedaansiginifikan rata-rata jumlah nyamuk yang matipada penggunaan daun, akar dan control.Beberapa hal yang dapat disarankan antaralan adalah : 1) Pada masyarakat agarmemanfaatkan daun untuk mengendalikannyamuk Aedes aegypti dalam kehidupansehari-hari; 2) Pada penelitian selanjutnyaagar dilakukan penelitian proses pembuatanagar memiliki kemampuan bakar yang lebihlama; 3) Agar dilakukan penelitian tentangdampak asa dari penggunaan terhadapkesehatan terutama pada bayi dan anak-anak; 4) Agar dilakukan analisis manfaatbiaya untuk mengetahui efektivitaspenggunaan sebagai salah satu caramengendalikan nyamuk aedes egypti.

Daftar Pustaka

1. Depkes RI, 1995. Pokok-PokokKegiatan dan PengelolaanGerakan Pembersihan SarangNyamuk Demam BerdarahDengue. Jakarta : Ditjen PPM &PLP.

2. Anonim, 2010, Aedes aegypti,(online), available : http : //www.mosquitoage.org/Portals/12/images/aegypti.jpg&imgreful, (2010,November 25)

3. Margatan A, 1996. MewaspadaiDemam Berdarah, Solo: PenerbitCV Aneka: 6-12

4. Soedarto, 1995. EntomologiKedokteran:Jakarta; Penerbit BukuKedokteran ECG: 63

5. Depkes RI, 1992. Petunjuk TeknisPemberantasan Nyamuk PenularPenyakit Demam BerdarahDengue. Jakarta: Ditjen PPM danPL.

6. Zainudin, M. 1999. MetodologiPenelitian. Surabaya: FakultasKedokteran Universitas Airlangga

7. Kusnoputranto Haryoto, 1995,Pengantar ToksikologiLingkungan, Jakarta, Ditjen Dikti

8. Chemcare Asia, 2008 : JanganAsalSemprot, Bahaya, (online)available : http : //www.indomedia.com/intisari/2001(11 Nopember 2008)

9. Karwati, 2008, Tanaman PengusirNyamuk,(online) available : http : //www.google,co.id, (10 Oktober2008)

10. Kardinan, Agus, 2006, Tanamanpengusir dan Pembasmi Nyamuk,Jakarta, Agromedia Pustaka

N Notes, IN G Suyasa, Cok Dewi WHS (Pemanfaatan daun dan akar...)