6
Material Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 123 PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M) Setiyo Daru Cahyono 1 dan Rosyid Kholilur Rohman 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, Jl. Serayu 79 Madiun Email: [email protected] 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, Jl. Serayu 79 Madiun Email: [email protected] ABSTRAK Pembangunan perumahan dan gedung terus meningkat setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Permintaan material bangunan juga terus meningkat. Diantaranya meterial batako sebagai salah satu bagian material untuk dinding bangunan. Dalam usaha mengurangi ekslporasi material dari alam, salah satunya adalah pemanfaatan limbah Asbes untuk pembuatan batako. Limbah Asbes tergolong limbah B3, tetapi dengan dimanfaatkan sebagai pengganti pasir pada pembuatan batako maka limbah asbes ini tidak berbahaya untuk kesehatan manusia karena tercampur dengan material lainnya seperti air dan semen. Untuk pemasangan batako sebagai dinding bangunan juga perlu diplester sehingga tidak terjadi kontaminasi langsung antara batako dengan alam baik kontaminasi dengan air hujan, panas matahari ataupun cuaca di alam. Berdasarkan penelitian penggunaan limbah asbes sebagai pengganti pasir dalam pembuatan batako ini menghasilkan batako dengan kuat tekan yang lebih rendah, berat volume yang semakin rendah, dan mempunyai nilai porositas yang semakin tinggi. Batako yang dihasilkan bersifat ringan. Pada penyerapan air semakin besar pengantian pasir oleh limbah asbes penyerapan air semakin besar yaitu pada penggantian pasir 0% = 4,55% dan 100% = 7,41%. Dilihat dari kuat tekan penggantian pasir oleh limbah asbes sebanyak 0% kuat tekan tekan yang diperoleh 92,90 kg/cm 2 , penggantian 100% kuat tekan yang didapat 61,70 kg/cm 2 . Hasil dari penggantian pasir oleh limbah asbes sebanyak 100% telah memenuhi syarat batako mutu III menurut SNI 3- 0349-1989 yaitu batako yang standar rata-rata minimum untuk mutu III adalah 35 kg/cm 2 . Berat volume batako 100% pasir = 2212,9 kg/m 3 . Sedangkan berat volume batako 100% limbah asbes = 1625,4 kg/cm 3 . Batako ringan ini sesuai untuk bangunan bertingkat karena mempunyai berat yang sangat ringan dan lebih ramah lingkungan karena menggunakan material limbah asbes yang sangat mengganggu lingkungan. Pemanfaatan limbah asbes untuk pembuatan batako ini sebagai upaya pelestarian alam dan penciptaan meterial yang lebih ramah lingkungan. Kata kunci: Limbah Asbes, Batako, Kuat Tekan, Porositas 1. PENDAHULUAN Pembangunan perumahan dan gedung terus meningkat setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Kebutuhan akan tempat tinggal (rumah) pada dewasa ini semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Peningkatan kebutuhan akan perumahan dan gedung secara otomatis kebutuhan akan bahan bangunan semakin meningkat pula. Peningkatan akan kebutuhan bahan bangunan harus disikapi dengan pemanfaatan dan penemuan alternatif bahan bangunan baru yang mempunyai kualitas yang lebih baik dari bahan bangunan sebelumnya. Berbagai penelitian telah dilakukan dengan harapan akan ditemukannya alternatif teknik kontruksi yang efisien serta penyediaan bahan bangunan dalam jumlah besar dan ekonomis. Alternatif yang sedang menjadi perhatian dewasa ini adalah pemanfaatan limbah-limbah industri. Salah satu material bangunan yang sering digunakan dalam bangunan gedung dan perumahan adalah Batako. Batako sebagai salah satu bagian material untuk dinding bangunan. Material pembuat batako semua berasal dari material alam. Untuk mengurangi eksplorasi material alam yang berlebihan perlu adanya penelitian tentang material pengganti material alam untuk membuat batako. Salah satu bahan tambah atau pengganti untuk membuat batako adalah pemanfaatan limbah asbes. Material ini banyak terbuang di lingkungan sehingga perlu dimanfaatkan utuk mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah asbes tergolong limbah B3 yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Tetapi dengan dimanfaatkan sebagai pengganti pasir pada pembuatan batako maka limbah asbes ini tidak berbahaya untuk kesehatan manusia karena tercampur dengan material lainnya seperti air, semen dan pasir. Mekanisme pembuatan

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Material

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 123

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO(141M)

Setiyo Daru Cahyono1 dan Rosyid Kholilur Rohman2

1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, Jl. Serayu 79 MadiunEmail: [email protected]

2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, Jl. Serayu 79 MadiunEmail: [email protected]

ABSTRAK

Pembangunan perumahan dan gedung terus meningkat setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhanekonomi masyarakat. Permintaan material bangunan juga terus meningkat. Diantaranya meterialbatako sebagai salah satu bagian material untuk dinding bangunan. Dalam usaha mengurangiekslporasi material dari alam, salah satunya adalah pemanfaatan limbah Asbes untuk pembuatanbatako. Limbah Asbes tergolong limbah B3, tetapi dengan dimanfaatkan sebagai pengganti pasirpada pembuatan batako maka limbah asbes ini tidak berbahaya untuk kesehatan manusia karenatercampur dengan material lainnya seperti air dan semen. Untuk pemasangan batako sebagai dindingbangunan juga perlu diplester sehingga tidak terjadi kontaminasi langsung antara batako denganalam baik kontaminasi dengan air hujan, panas matahari ataupun cuaca di alam. Berdasarkanpenelitian penggunaan limbah asbes sebagai pengganti pasir dalam pembuatan batako inimenghasilkan batako dengan kuat tekan yang lebih rendah, berat volume yang semakin rendah, danmempunyai nilai porositas yang semakin tinggi. Batako yang dihasilkan bersifat ringan. Padapenyerapan air semakin besar pengantian pasir oleh limbah asbes penyerapan air semakin besaryaitu pada penggantian pasir 0% = 4,55% dan 100% = 7,41%. Dilihat dari kuat tekan penggantianpasir oleh limbah asbes sebanyak 0% kuat tekan tekan yang diperoleh 92,90 kg/cm2, penggantian100% kuat tekan yang didapat 61,70 kg/cm2. Hasil dari penggantian pasir oleh limbah asbessebanyak 100% telah memenuhi syarat batako mutu III menurut SNI 3- 0349-1989 yaitu batakoyang standar rata-rata minimum untuk mutu III adalah 35 kg/cm2. Berat volume batako 100% pasir= 2212,9 kg/m3. Sedangkan berat volume batako 100% limbah asbes = 1625,4 kg/cm3. Batakoringan ini sesuai untuk bangunan bertingkat karena mempunyai berat yang sangat ringan dan lebihramah lingkungan karena menggunakan material limbah asbes yang sangat mengganggulingkungan. Pemanfaatan limbah asbes untuk pembuatan batako ini sebagai upaya pelestarian alamdan penciptaan meterial yang lebih ramah lingkungan.

Kata kunci: Limbah Asbes, Batako, Kuat Tekan, Porositas

1. PENDAHULUAN

Pembangunan perumahan dan gedung terus meningkat setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomimasyarakat. Kebutuhan akan tempat tinggal (rumah) pada dewasa ini semakin meningkat seiring dengan lajupertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Peningkatan kebutuhan akan perumahan dan gedung secara otomatiskebutuhan akan bahan bangunan semakin meningkat pula. Peningkatan akan kebutuhan bahan bangunan harusdisikapi dengan pemanfaatan dan penemuan alternatif bahan bangunan baru yang mempunyai kualitas yang lebihbaik dari bahan bangunan sebelumnya. Berbagai penelitian telah dilakukan dengan harapan akan ditemukannyaalternatif teknik kontruksi yang efisien serta penyediaan bahan bangunan dalam jumlah besar dan ekonomis.Alternatif yang sedang menjadi perhatian dewasa ini adalah pemanfaatan limbah-limbah industri.Salah satu material bangunan yang sering digunakan dalam bangunan gedung dan perumahan adalah Batako. Batakosebagai salah satu bagian material untuk dinding bangunan. Material pembuat batako semua berasal dari materialalam. Untuk mengurangi eksplorasi material alam yang berlebihan perlu adanya penelitian tentang materialpengganti material alam untuk membuat batako. Salah satu bahan tambah atau pengganti untuk membuat batakoadalah pemanfaatan limbah asbes. Material ini banyak terbuang di lingkungan sehingga perlu dimanfaatkan utukmengurangi pencemaran lingkungan.Limbah asbes tergolong limbah B3 yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Tetapi dengandimanfaatkan sebagai pengganti pasir pada pembuatan batako maka limbah asbes ini tidak berbahaya untukkesehatan manusia karena tercampur dengan material lainnya seperti air, semen dan pasir. Mekanisme pembuatan

Page 2: PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Material

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

M - 124 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan padacampuran material batako lainnya yaitu air dan semen sehingga limbah asbes yang berbahaya ini terikat danterbungkus oleh air dan semen sehingga lebih aman dari kontaminasi dengan udara luar dan cuaca. Untukpemasangan batako sebagai dinding bangunan juga perlu diplester. Cara ini dilakukan supaya limbah asbes ini bisaaman digunakan sebagai material dinding dalam pembangunan gedung dan perumahan sehingga tidak mengganggukesehatan manusia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh penggantian pasir oleh limbah asbesdalam pembuatan batako terhadap porositas dan kuat tekan batako sehingga batako yang dihasilkan lebih ringan.Batako ringan ini sesuai untuk bangunan bertingkat karena mempunyai berat yang lebih ringan dan lebih ramahlingkungan karena menggunakan material limbah asbes yang selama ini tidak dimanfaatkan dan mengganggulingkungan. Pemanfaatan limbah asbes untuk pembutan batako ini sebagai upaya pelestarian alam dan penciptaanmeterial yang lebih ramah lingkungan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Batako adalah semacam batu cetak yang terbuat dari campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengancampuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam keadaanpollen (lekat) dicetak menjadi balok-balokdengan ukuran tertentu. Menurut SNI 03-0349-1989 bata beton (batako) adalah komponen berbentuk bata yangdibuat dari bahan utama semen portland, air dan agregat, yang digunakan untuk pasangan dinding. Bentuk daribatako/batu cetak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak yang berlubang (hollow block) dan batu cetakyang tidak berlubang (solid block)serta mempunyai ukuran yang bervariasi. (Misbachul Munir, 2008)Batako untuk bahan bangunan mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan menggunakan batakodalam bangunan adalah tiap m2 pasangan tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan denganmenggunakan batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan biaya. Keuntungan lain daripenggunaan batako adalah akan mengurangi efek kerusakan lingkungan khususnya lahan pertanian yang dijadikansebagai pembuatan batu bata. Sedangkan kerugiannya meliputi proses membuatnya membutuhkan waktu lamakurang lebih 3 minggu, pengangkutan bisa membuat pecah dan retak, karena ukurannya yang cukup besar danproses membatunya cukup lama. (A.G Tamrin, 2008)Berdasarkan SNI 3-0349-1989, bata beton (batako) harus memenuhi syarat-syarat fisis. Syarat-syarat fisis tersebutdapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Syarat-Syarat Fisis Pada Batako Sesuai SNI 3-0349-1989

No Syarat Fisis Satuan Tingkat Mutu Bata BetonPejal

Tingkat Mutu Bata BetonBerlubang

I II III IV I II III IV1. Kuat tekan bruto* rata-

rata minkg/cm2 100 70 40 25 70 50 35 20

2. Kuat tekan brutomasing-masing bendauji min.

kg/cm2 90 65 35 21 65 45 30 17

3. Penyerapan air rata-rata maks.

% 25 35 - - 25 35 - -

Keterangan: Kuat tekan bruto adalah beban tekan keseluruhan pada waktu benda uji pecah, dibagi dengan luasukuran nyata dari bata termasuk luas lubang serta cekungan tepi. (Sumber: SNI 3-0349-1989)

Kuat Tekan adalah uji kekuatan bahan untuk menahan beban jika digunakan dalam konstruksi tertekan. Kuat Tekanjuga bisa didefinisikan sebagai daya tahan bahan terhadap gaya-gaya yang bekerja sejajar atau tegak lurus, yangsifatnya tekan. Besarnya kuat tekan dari benda uji dapat dihitung dengan rumus:

A

PmakscF '

(1)

Dimana F’c = kuat tekan, kg/cm2.P maks = beban tekan maksimum, kg.A = Luas permukaan benda uji yang ditekan, cm2.

Tegangan maksimum baik tegangan tarik atau tegangan tekan terjadi sepanjang penampang normal terhadapbeban. Dengan membagi beban dengan luas berarti tidak memberi tegangan pada semua titik pada luas penampang,terutama hanya menetapkan tegangan rata-rata. Kuat Tekan dapat dihubungkan dengan besar kecilnya porositasproduk. Porositas adalah ratio dari pori-pori dalam material terhadap total volume material. Porositas terjadi akibat

Page 3: PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Material

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 125

adanya gelembung-gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakan. Gelembung ini bisa timbulkarena adanya pemakaian air yang berlebihan pada saat pembuatan produk.Besarnya nilai porositas dapat dihitung dengan rumus:

Porositas (n)= %100B

BA(2)

Dimana A = berat basah batakoB = berat kering batako

3. METODE

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimental untuk mendapatkan hasil ataupun data-data yang menunjukkan hubungan antara variable yang diuji. Benda uji untuk pengujian Porositas dan Kuat Tekanbatako dengan ukuran 40 x 20 x 10 cm3. Penelitian ini dilakukan di Labolatorium Teknik Sipil Universitas MerdekaMadiun Indonesia. Tujuan dari penelitian ini dapat diperoleh Batako dari material limbah asbes yang mempunyaimutu memenuhi persyaratan SNI-03-0691-1996. Adapaun bagan alir penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

4. PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan adalah dengan membuat sampel benda uji batako dengan ukuran 40 x 20 x 10 cm3.Selanjutnya dilakukan perencanaan komposisi campuran untuk mendapatkan komposisi material penyusun batako.Pembuatan benda uji dilakukan dengan proporsi campuran 1 : 4 dan faktor air semen 0,5. Pembuatan benda ujimenggunakan agregat halus dari pasir tanpa menggunakan limbah asbes sebagai control. Benga uji yang lainnyadibuat dengan prosentase pasir dikurangi dari 25 %, 50 %, 75 % sampai 100 %. Kebutuhan material dapat dilihatpada tabel 2 berikut ini.

Page 4: PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Material

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

M - 126 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

Table 2 : Kebutuhan Material Untuk Pembuatan Benda Uji

Prosentase Limbah asbes PC Pasir Limbah Asbes Air(%) (kg) (kg) (kg) (kg)

100,0 9,60 38,40 0,00 4,8075,0 9,60 28,80 9,60 4,8050,0 9,60 19,20 19,20 4,8025,0 9,60 9,60 28,80 4,800,0 9,60 0,00 38,40 4,80

Sumber : Hasil Perhitungan

Setelah benda uji terbuat kemudian benda uji disimpan dan dilakukan perawatan hingga mencapai umur 28 hari.Setelah mencapai umur 28 hari dilakukan uji tekan. Hasil uji tekan batako dapat dilihat pada tabel 3 dan gambar 1.

Table 3 : Hasil Uji Tekan Batako

Pasir Limbah Asbes Gaya Tekan (KN) Kuat Tekan(kg/cm2)(%) (%) 1 2 3 Rata-rata

100,0 0,00 370 370 375 371,7 92,975,0 25,00 355 355 350 353,3 88,350,0 50,00 320 320 315 318,3 79,625,0 75,00 275 275 275 275,0 68,80,0 100,00 245 245 250 246,7 61,7

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil penelitian kuat tekan dapat diketahui bahwa prosentase penambahan limbah asbes berpengaruh terhadapkuat tekan batako. Pada penggunaan limbah asbes 25 % kuat tekan turun 5 % (4,6 kg/cm2), penggunaan limbahasbes 50 % kuat tekan turun 17 % (13,3 kg/cm2), penggunaan limbah asbes 75 % kuat tekan turun 35 % (24,2kg/cm2), penggunaan limbah asbes 100 % kuat tekan turun 51 % (31,3 kg/cm2). Semakin besar pemakaian limbahasbes kuat tekan batako semakin turun, namun masih memenuhi syarat mutu III SNI 3-0349-1989 (minimal 35kg/cm2).Dari benda uji tersebut juga dilakukan penimbangan dan perhitungan berat volumenya. Hasil perhitungan dapatdilihat pada tabel 4.

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

100.0

0.00 25.00 50.00 75.00 100.00

Ku

at

tekan

(kg

/cm

2)

Prosentase limbah asbes(%)

Kuat Tekan

Gambar 1. Hubungan Prosentase Limbah asbes dan Kuat Tekan Beton

Page 5: PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Material

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 M - 127

Table 4 : Hasil Perhitungan Berat Volume

Pasir Limbah Asbes Berat (kg) Berat Volume rata-rata(kg/m3)(%) (%) 1 2 3 Rata-rata

100,0 0,00 17,57 17,65 17,89 17,7 2212,975,0 25,00 16,75 16,65 16,69 16,7 2087,150,0 50,00 15,29 15,21 15,17 15,2 1902,925,0 75,00 14,50 14,43 14,67 14,5 1816,70,0 100,00 13,02 12,96 13,03 13,0 1625,4

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa penggunaan limbah asbes sebagai pengganti pasir akan menurunkan beratvolume batako. Berat volume batako dengan agregat pasir 100 % sebesar 2212,9 kg/m3, sedangkan padapenggunaan 50% pasir dan 50 % limbah asbes berat volumenya sebesar 1902,9 kg/m3, dan pada penggunaan 100 %limbah asbes berat volumenya sebesar 1625,4 kg.m3. Dengan menggunakan limbah asbes sebagai pennganti pasirdidapatkan batako yang lebih ringan, sehingga bila dipasang sebagai dinding bangunan dapat mengurangi beratbangunan.Pada penelitian juga dilakukan uji porositas batako. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5.

Table 5 : Hasil Uji Porositas Batako

PorositasBenda Uji A B A - B Porositas Rata-rata

(gr) (gr) (%) (%)LA 0 1 276 264 12 4,55 4,55

2 275 263 12 4,563 277 265 12 4,53

LA 25 1 272 258 14 5,43 5,032 271 260 11 4,233 272 258 14 5,43

LA 50 1 268 253 15 5,93 5,542 266 253 13 5,143 266 252 14 5,56

LA 75 1 267 251 16 6,37 6,222 268 252 16 6,353 268 253 15 5,93

LA 100 1 266 247 19 7,69 7,412 266 247 19 7,693 265 248 17 6,85

Keterangan : LA = Limbah AsbesA = Berat Basah BatakoB = Berat Kering Batako

Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil pengujian porositas diketahui bahwa pemakaian limbah asbes berpengaruh terhadap nilai porositasbatako. Porositas batako dengan agregat pasir 100 % sebesar 4,55 %, sedangkan pada penggunaan 50% pasir dan 50% limbah asbes porositas 5,5,4 %, dan pada penggunaan 100 % limbah asbes porositasnya 7,41 %. Semakin besarpenggunaan limbah asbes porositas batako semakin besar.

5. KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisis eksperimen pada penelitian ini, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitupenggunaan limbah asbes sebagai pengganti sebagian pasir mempengaruhi kuat tekan batako yaitu semakin besarpenggunaan limbah asbes kuat tekan batako semakin turun. Kuat tekan batako dengan agregat limbah asbes masihmemenuhi persyaratan mutu III SNI 3-0349-1989. Penambahan prosentase limbah asbes dalam campuran batakoakan memperbesar nilai porositas batako. Penggunaan limbah asbes akan menurunkan berat volume batako sehinggadidapatkan batako yang lebih ringan.

Page 6: PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN … · Limbah Asbes tergolong limbah B3, ... batako dengan material limbah asbes ini yaitu limbah asbes yang sudah hancurkan dan halus dicampurkan

Material

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7)

M - 128 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1996).Bata Beton Untuk Lantai (SNI-03-0691-1996). Bandung. Yayasan Lembaga Pendidikan MasalahBangunan. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta

Andriati. (1996).Penelitian Pemanfaatan Semen Abu Terbang Untuk Pembuatan Paving Block. Jurnal PenelitianPermukiman I. Vol XII.No 1-2.

Anonim (1989).Bata Beton Pejal, Mutu Dan Cara Uji (SNI 03-0348-1989). Badan Standarisasai Nasional. Jakarta

Anonim (1989).Bata Beton Untuk Pasangan Dinding (SNI 03-0349-1989). Badan Standarisasai Nasional. Jakarta

Dipohusodo, Istimawan. (1990).Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT Gramedia

Ghozi, M. (2008).Analisa fundamental pengaruh abu ampas tebu dalam pembuatan pasta semen, Jakarta

Munir, Misbaqul. (2008).Pemanfaatan fly ash abu batu bara untuk hollow block yang bermutu dan aman bagilingkungan. Semarang

Mc. Cormac. (2003). J.C,Design of Reinforced Concrete (Fifth edition) (translate). Jakarta: Erlangga

Rosyid Kholilur Rohman, Setiyo Daru Cahyono, A.R. Hanung Triyono. (2013).The Influence Of Fly Ash AdditionOn The CompressiveStrength Of Concrete Containing Recycle Concrete Aggregates, Advanced MaterialsResearch Vol. 626 (2013) pp 391-395 © (2013) Trans Tech Publications. Switzerland

Sedeyaningsih, Anis. (2010).Pengaruh penggantian sebagian agregat halus dengan serbuk batu gamping keras(karst) terhadap kuat tekan dan berat jenis batako.

Simbolon, Tiurma. (2009). Pembuatandan karakterisasi batako ringan yang terbuat dari styrofoam. UniversitasSumatra Utara.

Tjokrodimuljo K. (1996).Teknologi Beton. Yogyakarta. Naviri

Tamrin, A.G. (2008).Teknik konstruksi bangunan gedung sederhana jilid 1 untuk Smk. Departemen PendidikanNasional. Jakarta