PENGOLAHAN LIMBAH KULIT DURIAN MENJADI SANDUREF (SANDAL DURIAN
REFLEKSI) DENGAN INOVASI NANOCHITOSAN SPRAY COATING SYSTEM
1)Mukholit, 1)Nava Muzdalifah, 2)Ahmad Balya 1)Jurusan Fisika,
Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro2)Jurusan
Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas DiponegoroJl.
Prof. Soedarto SH Tembalang, Semarang 50275E-mail:
[email protected]
ABSTRAKBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2008,
produksi buah durian Provinsi Jawa Tengah adalah 65.019 ton. Dalam
hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagai daerah yang banyak
memproduksi buah durian, jawa tengah juga berpotensi menghasilkan
banyak sampah biji dan kulit durian (Anonim, 2013). WHO (World
Health Organization) pada bulan Juli 2002 menyebutkan bahwa 70%
masyarakat Indonesia menggunakan pengobatan tradisonal atau
alternatif seperti akupuntur dan akupresur. Salah satu solusi yang
ditawarkan adalah mengolah limbah kulit durian tadi menjadi sandal
refleksi yang berfungsi sebagai media pengobatan alternatif tanpa
efek samping. Tujuan dari inovasi ini adalah meningkatkan nilai
guna buah durian dengan mengolah limbah kulit yang sering dibuang
sembarangan menjadi Sandal Durian Refleksi (SANDUREF) dengan
inovasi tambahan nanochithosan spray system untuk membuat efek anti
mikroba dan anti-penyusutan pada kulit durian. Metode pendekatan
yang digunakan adalah pengumpulan kulit durian yang masih segar,
pengeringan, perhitungan ukuran ketajaman duri kulit sesuai standar
kesehatan, pelapisan dengan nanokitosan menggunakan Sprayer
sebanyak tiga kali, kalsinasi dengan furnace, dan penggabungan
kulit dengan sandal dengan variable ukuran tertentu. Luaran yang
ingin dicapai adalah meningkatkan nilai guna dari limbah kulit
durian dan terciptanya sandal refleksi yang berfungsi sebagai media
alternatif pengobatan ginjal, reumatik, dan melancarkan peredaran
darah bagi pemakai.
Masukin referensi ini kedapus
Turana,
Yuda.Akupresur.2004:http://www.medikaholistik.com.Tanggal: 11
September 2010, 14.25
