61
PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN Orasi Ilmiah Berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ekonomi Sumber daya Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran Bandung, 8 November 2019 Oleh Zuzy Anna KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2019

PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM

PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG

BERKELANJUTAN

Orasi Ilmiah Berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar

dalam bidang Ekonomi Sumber daya Perikanan pada Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Bandung, 8 November 2019

Oleh

Zuzy Anna

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

2019

Page 2: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM

PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG

BERKELANJUTAN

Orasi Ilmiah Berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar

dalam bidang Ekonomi Sumber daya Perikanan pada Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Bandung, 8 November 2019

Oleh

Zuzy Anna

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

2019

Page 3: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

1

Bismillaahirrohmanirrahiim

Assalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barokaatuh,

Kepada yang terhormat,

Rektor Universitas Padjadjaran,

Ketua beserta seluruh Anggota Majelis Wali Amanah,

Ketua beserta seluruh Anggota Senat Akademik Universitas

Padjadjaran,

Ketua beserta Seluruh Anggota Dewan Profesor,

Para Guru Besar Tamu,

Para Wakil Rektor, Para Dekan, Para Direktur/ Ketua Lembaga,

serta Para Wakil Dekan di lingkungan Universitas Padjadjaran,

Gubernur Jawa Barat, beserta Ibu Athalia Paratya

Sekretaris Daerah Jawa Barat, beserta Ibu Mira Daud

Ketua Dharma Wanita Provinsi Jawa Barat beserta Jajarannya,

Kepala Badan Pusat Statistik,

Deputi Bidang sumber daya alam dan kemaritiman Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,

Staf akhli Bidang sinergi ekonomi dan pembiayaan Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kepala Badan Riset

Kelautan dan Perikanan, dan Direktur di lingkup Kementerian

Kelautan dan Perikanan,

Para Deputi, Staff Akhli, Direktur di lingkup Kementerian

Koordinator kemaritiman.

Page 4: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

2

Ketua dan anggota Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan,

Presiden dan anggota Indonesian Marine and Fisheries Socio-

Economic Networking (IMFISERN),

Sekretariat Nasional SDGs,

Kepala OPD se Jawa Barat,

Direktur SMERU Research Institute,

Perwakilan UNDP Indonesia,

Perwakilan UNICEF Indonesia,

Deputy Director EEI Indonesia,

Seluruh Sivitas Akademika dan Karyawan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran,

Para sahabat, teman sejawat, dan seluruh anggota keluarga,

Para mahasiswa dan alumni yang saya cintai dan banggakan,

serta para undangan dan hadirin yang saya muliakan.

Pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya dengan

segala kerendahan hati, untuk memanjatkan puji dan syukur ke

hadirat Allah Subhaanahu wa ta’ala, yang tiada hentinya

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Hanya dengan kehendak-Nya-lah kita dapat berkumpul pada

hari yang penuh kebahagiaan ini dan semoga juga dipenuhi oleh

berkah-Nya.

Para hadirin yang saya muliakan,

Merupakan kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya

mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan Orasi Ilmiah

Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ekonomi Sumber

Page 5: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

3

daya Perikanan, dengan topik yang cukup relevan dengan pola

ilmiah pokok Universitas Padjadjaran yang saya cintai, yaitu

“Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam

Pembangunan Nasional”. Sebelum memulai orasi, izinkan saya

menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Rektor

Universitas Padjadjaran yang telah memberikan kesempatan

kepada saya untuk menyampaikan orasi ilmiah ini, yang saya

beri judul:

PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM

PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG

BERKELANJUTAN

Para Guru Besar dan Hadirin yang saya hormati,

Saya memulai orasi ini dengan paradok yang kita hadapi dalam

pengelolaan sumber daya alam temasuk perikanan, di negara

berkembang pada umumnya dan di Indonesia khususnya.

Paradok terjadi manakala kekayaan sumber daya alam yang

dimiliki tidak dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk

kesejahteraan masyarakat, namun sebaliknya bahkan menjadi

kutukan1, dan menyebabkan tidak kunjung usainya kemiskinan

diantara pelaku tradisional usaha sektor sumber daya alam.

Luasnya laut, panjangnya pantai, ribuan pulau-pulau kecil yang

kita miliki, tidak lantas berdampak signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat pesisir yang nota bene kehidupannya

1 Lihat Sach and Warner 2001

Page 6: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

4

sangat tergantung pada sumber daya pesisir yang paling

potensial yaitu sumber daya ikan.

Gambar 1. Paradok Pembangunan Perikanan

Sumber : Adaptasi dari Anna (2003), sumber data: BPS, KKP (2017)

Walaupun sampai sekarang belum ada riset spesifik yang

menunjukkan kemiskinan pelaku usaha perikanan seperti

nelayan, namun analisis dengan menggunakan data Susenas

2017, menunjukkan adanya kecenderungan tingkat kemiskinan

agregat tertinggi nelayan, dibandingkan rata-rata perdesaan dan

sektor pertanian lainnya. (Tabel 1). Pada bulan Maret 2018

terdapat 744 ribu orang miskin di sektor perikanan, dan nelayan

dengan status berusaha sendiri cenderung lebih rentan

dibandingkan hampir semua sektor pertanian lainnya.

Keragaan

Sektor

PDB

(2.4%)

Kemiskinan

(12.51%)

Export 45.125

ton/ Value (US$

124,59 juta)

2.7 juta

Tenaga kerja

Kons/kap

47.12 kg

Gap?

“Overfishing”OvercapacityDepresiasi &

Degradasi

Non-

optimal

Non-

Sustainable

Dissipasi

Rente SD

Economic

Loss

Research

Problem

Claim SDI

Devisa

Negara

Sumber

Protein

Sumber

Penerimaan

Negara

Penyerap

Tenaga

Kerja

Potensi

Ekonomi

US$ 32 milyar

MSY

12.5 juta ton

Panjang pantai

Ke-2 di dunia

Potensi

Produksi (JTB)

10 juta ton

Sintesis

EkstraksiNon-

ekstraksi

SDI

Pressure SDI

Page 7: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

5

Tabel 1. Kemiskinan Agregat Berdasarkan Status Pekerjaan

Wilayah

Ind

on

esia

Pe

de

saan

Pedesaan Pedesaan

Status pekerjaan Berusaha

sendiri

Dibantu buruh tidak

tetap/dibayar

Dibantu buruh tetap/dibayar

Berusaha

Kemiskinan agregat 9,82 13,2 13,2 13,2 13,2 13,2

1. Pertanian padi palawija 17,93 18,28 15,49 20,47 8,98 18,20

2. Hortikultura 15,61 17,25 15,08 19,17 8,50 17,28

3. Perkebunan 12,69 12,64 12,25 15,93 5,60 13,60

4. Perikanan 11,34 12,72 13,61 14,45 4,81 13,19

5. Peternakan 16,13 17,14 17,24 20,08 4,32 18,16

6. Kehutanan & pertanian lainnya 20,33 22,97 24,92 34,14 12,21 25,95

7. Pertambangan dan penggalian 8,00 8,49 12,30 11,97 5,24 10,93

8. Industri pengolahan 6,81 9,72 12,73 13,39 4,13 11,50

9. Pengadaan listrik, gas, dll 2,11 4,19 10,01 0,00 0,00 9,08

10. Pengelolaan air, limbah, sampah dll 9,62 11,05 14,46 0,00 0,00 12,73

11. Konstruksi 9,86 10,61 12,67 14,42 9,00 11,47

12. Perdagangan 5,40 6,26 7,22 5,34 1,40 6,25

13. Pengangkutan & pergudangan 7,07 7,03 7,76 11,91 3,20 7,67

14. Akomodasi dan restauran 5,56 7,09 8,79 3,84 1,25 6,60

15. Informasi dan komunikasi 2,37 6,53 8,63 0,00 0,00 5,09

16. Keuangan dan asuransi 1,39 2,48 0,00 75,91 0,00 22,93

17. Real estate 2,18 8,10 6,33 0,00 0,00 5,17

18. Aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis 2,06 2,14 3,25 0,00 0,56 2,60

19. Aktivitas penyewaan 3,99 6,68 2,77 0,00 0,00 1,95

20. Administrasi pemerintahan 2,40 4,90 4,51 3,21 6,18 4,48

21. Pendidikan 3,24 5,09 14,43 13,60 13,22 14,14

22. Aktivitas kesehatan 2,41 5,12 11,39 0,00 9,79 10,13

23. Kesenian, hiburan dan rekreasi 3,60 7,46 7,94 0,00 0,00 5,22

24. Jasa lainnya 8,45 11,05 8,70 5,01 9,35 8,44

25. Rumah tangga sebagai pemberi kerja 10,47 11,81 0,92 0,00 0,00 0,71

26. Aktivitas badan internasional 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

27. Tidak jelas 11,29 17,18 0,00 0,00 0,00 0,00

Sumber : Data Susenas, diolah

Page 8: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

6

Tabel 2. Kerentanan Berdasarkan Status Pekerjaan

Wilayah

Ind

on

esia

Pe

de

saan

Pedesaan Pedesaan

Status pekerjaan Berusaha

sendiri

Dibantu buruh tidak

tetap/dibayar

Dibantu buruh

tetap/dibayar Berusaha

Kerentanan agregat 53,22 61,85 61,85 61,85 61,85 61,85

1. Pertanian padi palawija 71,73 71,07 66,81 72,58 51,62 69,49

2. Hortikultura 67,29 68,36 64,57 71,20 35,48 67,38

3. Perkebunan 67,37 67,78 68,44 73,01 40,75 68,87

4. Perikanan 63,39 64,83 66,30 64,96 43,35 64,48

Nelayan* 61,68 65,55 67,17 71,55 37,02 66,61

Lainnya 62,91 65,02 64,56 68,30 51,47 64,40

5. Peternakan 65,05 66,21 62,45 71,42 46,90 66,16

6. Kehutanan & pertanian lainnya 73,50 76,20 77,63 76,96 62,30 75,75

7. Pertambangan dan penggalian 51,87 57,30 65,06 70,57 40,43 61,43

8. Industri pengolahan 46,97 54,51 62,59 62,32 34,11 57,67

9. Pengadaan listrik, gas, dll 34,47 48,87 54,12 90,05 0,00 56,31

10. Pengelolaan air, limbah, sampah dll 52,87 59,92 72,19 59,87 1,95 67,14

11. Konstruksi 60,84 61,52 60,08 56,14 50,02 55,66

12. Perdagangan 42,58 45,78 48,32 41,12 18,75 44,03

13. Pengangkutan & pergudangan 50,32 50,72 50,77 45,80 33,11 49,32

14. Akomodasi dan restauran 45,60 51,03 55,09 49,64 24,26 51,23

15. Informasi dan komunikasi 22,84 34,80 31,46 53,08 0,00 31,69

16. Keuangan dan asuransi 19,70 30,73 9,73 75,91 0,00 27,92

17. Real estate 23,70 46,03 53,29 0,00 27,82 45,57

18. Aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis 21,44 32,49 51,15 21,97 10,25 41,68

19. Aktivitas penyewaan 29,26 35,12 28,44 44,76 11,04 27,13

20. Administrasi pemerintahan 23,61 33,24 41,71 33,23 10,62 36,99

21. Pendidikan 25,80 32,22 38,49 55,56 50,68 42,80

22. Aktivitas kesehatan 25,21 35,40 55,46 39,77 9,79 49,73

23. Kesenian, hiburan dan rekreasi 34,31 45,29 34,08 55,47 43,30 39,66

24. Jasa lainnya 53,74 58,49 53,32 39,18 43,15 51,20

25. Rumah tangga sebagai pemberi kerja 48,67 53,95 33,57 0,00 7,95 27,50

26. Aktivitas badan internasional 26,06 12,59 0,00 0,00 0,00 0,00

27. Tidak jelas 51,15 63,99 0,00 0,00 0,00 0,00

Sumber : Data Susenas, diolah

Page 9: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

7

Paradok pada perikanan juga dapat kita lihat dari kontribusi

sektor ini yang relatif sangat kecil dibandingkan dengan sektor

lainnya. Kontribusi Product Domestic Bruto (PDB) dari sektor

perikanan hanya berkisar antara 2-3% dengan laju pertumbuhan

bervariasi antara 2-7%, dengan produksi aktual perikanan

tangkap sebesar potensi 6,04 juta Ton dari potensi 12,5 juta Ton.

Gambar 2. Kontribusi PDB Perikanan

Sumber data CEIC database

Gambar 3. Laju Pertumbuhan Perikanan

Sumber data CEIC database

1.9

2

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

03/2

011

07/2

011

11/2

011

03/2

012

07/2

012

11/2

012

03/2

013

07/2

013

11/2

013

03/2

014

07/2

014

11/2

014

03/2

015

07/2

015

11/2

015

03/2

016

07/2

016

11/2

016

03/2

017

07/2

017

11/2

017

03/2

018

07/2

018

11/2

018

03/2

019

Kontribusi sektor perikanan dalam PDB 2011-2019 (%)

0

2

4

6

8

10

03/2

011

07/2

011

11/2

011

03/2

012

07/2

012

11/2

012

03/2

013

07/2

013

11/2

013

03/2

014

07/2

014

11/2

014

03/2

015

07/2

015

11/2

015

03/2

016

07/2

016

11/2

016

03/2

017

07/2

017

11/2

017

03/2

018

07/2

018

11/2

018

03/2

019

Pertumbuhan ekonomi kuartalan (Year-on-Year) sektor perikanan 2011-2019 (%)

Page 10: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

8

Gambar 4. Potensi Sumber Daya Ikan Per Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Berdasarkan Kepmen Kp No.50/2017 dan

Pemanfaatannya Tahun 2016

Sumber; KKP, 2017

Hadirin yang saya muliakan,

Pengelolaan perikanan, tidak hanya di negara kita, bahkan

secara global dicirikan dengan kondisi yang suram, dimana

produksi dilaporkan terus mengalami penurunan, sementara

input perikanan terjadi peningkatan secara signifikan (FAO,

2018). “Sea around us”, yang diterbitkan dalam Jurnal Science

(Tickler et al 2018), melaporkan bahwa laju tangkapan ikan per

kapal ikan menurun secara drastis sejak tahun 1950. Perikanan

industri telah meningkatkan jarak melaut dua kali lipat untuk

sampai ke fishing ground sejak 1950, namun hanya dapat

menangkap sepertiga saja dari tangkapan mereka di tahun 1965,

per km jarak. Peneliti dari Sea around us initiative memetakan

pertumbuhan dan penyebaran perikanan industri sejak 1950 dan

menemukan bahwa trend global didominasi oleh kapal berat

bersubsidi dari sejumlah kecil negara, meningkatkan total area

42

5,4

44

1,2

40

,97

5

1,2

67

,54

0

76

7,1

26

1,3

41

,63

2

1,1

77

,85

7

78

8,9

39

1,2

42

,52

6

59

7,1

39

1,0

54

,69

5

2,6

37

,56

5

50

2,2

11

51

4,6

82

38

8,4

75

61

5,0

82

1,3

19

,71

4

65

5,1

23

59

0,4

00

75

8,4

10

29

2,4

98

20

3,8

56

27

5,0

18

WPP 571 WPP 572 WPP 573 WPP 711 WPP 712 WPP 713 WPP 714 WPP 715 WPP 716 WPP 717 WPP 718

POTENSI VS PEMANFAATAN

Potensi (Kepmen 50/2017)

Pemanfaatan (Produksi) Tahun 2016

Total Potensi SDI laut berdasarkan Kepmen No.50/2017 adalah 12,54 juta ton

Tingkat pemanfaatan SDI laut(tangkapan/produksi) tahun 2016 adalah 6,12 juta ton

Tingkat Pemanfaatan

>100%

80-100%

<80%

Page 11: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

9

penangkapan dari hanya 60% menjadi 90% laut dunia.

Sementara sebagian negara termasuk Indonesia berkutat pada

perikanan perairan pesisir dan di dalam batas negara. Sementara

Japan, Taiwan, Korea Selatan, Spanyol dan China secara agresif

mensubsidi kapal-kapal mereka untuk beroperasi ribuan km

dari wilayah mereka (Tickler et al., 2018; Sala et al., 2018).

Gambar 5. Trend Peningkatan Jarak melaut dan trend Produksi Dunia per 1000 Km Area Melaut Dunia Tahun 1950-2014

Sumber :Tickler et al. 2018

Kondisi suram ini adalah akibat dari kegagalan dalam

pengelolaan perikanan, karena pemahaman kita akan

karakteristik dari sumber daya perikanan yang masih rendah.

Sumber daya ikan (tangkap) adalah asset alam yang memiliki

sifat ferae nature atau “wild by nature” yaitu tidak ada yang berhak

mengklaim kepemilikannya sebelum ditangkap. Doktrin

Page 12: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

10

ekstraksi penangkapan ikan adalah res nullius yaitu objek yang

semestinya dapat dimiliki namun tidak dapat dimiliki oleh

individu, karena sifatnya adalah sumber daya yang bersifat

buruan2.

Kondisi ini menyebabkan ikan menjadi sumber daya yang

dimiliki bersama (common property). Hal ini menjelaskan

mengapa perikanan tangkap menjadi salah satu komoditas

ekonomi yang seringkali mengalami kegagalan pasar (market

failure), yang dicirikan dengan terjadinya eksternalitas pada

industri perikanan tangkap3. Karakteristik common property yang

dibarengi dengan akses yang terbuka (open access), adalah

kondisi yang disinyalir oleh Hardin (1968) akan menimbulkan

tragedy of common, dimana deplesi sumber daya ikan akan terus

terjadi, sebagai akibat dari saling berlombanya orang untuk

menangkap ikan (race for fish) sebanyak-banyaknya.

Hadirin yang saya muliakan,

Perikanan memang kompleks, dengan tingkat ketidakpastian

yang tinggi, karena sumber daya ikan yang bersifat buruan,

tidak dalam kendali kita (un-controllable), dan tidak dapat

diobservasi (un-observable). Kompleksitas ini juga ditambah

2 Lihat Crook, John. 1967. Law and Life of Rome, Cornell University Press. page 147; Guilloux, Bleuenn. 2018. Marine Genetic Resources R and D and The Law 1: Complex Objects of Use. In. Ecological Science Series. John Wiley & Son, Inc. Page 41. 3 Eksternalitas dalam hal ini dikonotasikan sebagai dampak negatif, atau dalam bahasa formal ekonomi sebagai net cost, dari suatu kegiatan produksi/konsumsi oleh suatu fihak yang mempengaruhi utilitas fihak lainnya) yang tidak dikonpensasi. Eksternalitas dapat terjadi dari produksi ke produksi, produksi ke konsumsi, konsumsi ke konsumsi, dan konsumsi ke produksi . Eksternalitas pada perikanan tangkap dapat berupa eksternalitas waktu (time interception), alat tangkap (gear interception), teknologi, ruang (space interception), spesies, dan lain-lain.

Page 13: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

11

dengan kondisi perikanan yang multi-species, multi landing area,

dan multi alat tangkap. Cunningham (1985) menyatakan bahwa

tidak seperti bahan baku lainnya yang digunakan dalam proses

produksi mobil atau televisi misalnya, ikan memiliki pola

biologi kelahiran, pertumbuhan dan kematian yang dipengaruhi

oleh faktor lingkungan. Hal ini akan sangat mempengaruhi

seberapapun upaya terbaik seorang nelayan. Sementara di sisi

lain, penangkapan dan produksi ikan penting, karena ini adalah

aktivitas ekonomi. Selama pemanfaatan sumber daya ikan

adalah isu ekonomi, maka disana ada peran penting ekonomi.

Dengan demikian basis pemahaman dan pendekatan sains yang

multidimensi dalam perikanan menjadi penting, karena selain

menyangkut pengetahuan tentang biologi ikan dan ekosistem

laut, juga terkait dimensi perilaku manusia dalam

mengeksploitasi sumber daya ikan.

Meski secara umum, pemahaman terhadap ekonomi perikanan

boleh dikatakan dapat menggunakan pendekatan kerangka neo

klasik sebagai mana model awal Gordon (1954), namun

demikian model inipun dalam operasionalnya menggunakan

pendekatan yang berbeda dari neo-klasik, khususnya dalam

kaitannya dengan aspek produksi perikanan. Dalam ekonomi

perikanan produksi perikanan terdiri dari dua aspek yakni

produktivitas natural yang dihasilkan dari sumber daya ikan itu

sendiri dan produksi teknis yakni tangkapan yang dihasilkan.

Dalam konteks ini ketergantungan dan interaksi teknis-dan

biologis tidak bisa dihindari bahkan jika ditinggalkan akan

menghasilkan kebijakan yang keliru (misleading). Cunninghum

et al (1985) bahkan menyebutnya sebagai “unacceptable”

(Cunningham, 1985 hal 2). Aspek produksi teknis ini juga dalam

perikanan berbeda dengan fungsi produksi pada umumnya,

Page 14: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

12

dimana pada pendekatan neo-klasik misalnya, fungsi produksi

akan tergantung dari kapital dan labor (tenaga kerja), namun

pada produksi perikanan akan merupakan fungsi dari input

(kapital berupa indeks komposit input yang disebut effort),

koefisien teknologi, dan kelimpahan stok ikan itu sendiri.

Dengan demikian variabel ikan ada dalam komponen output

(jumlah ikan yang ditangkap) dan komponen input (populasi

ikan yang tersedia) (Cunningham et al, 1985, hal 14).

Hadirin yang saya hormati,

Penentuan kebijakan pada dasarnya haruslah berbasiskan riset,

namun demikian, sayangnya ini belum menjadi kultur

pengambil kebijakan. Kebijakan perikanan dapat dikatakan

belum berbasiskan sains yang utuh dan inklusif, dan kurang

didasarkan masukan riset yang baik, atau jika ada masukan riset,

seringkali risetnya tidak multidimensi, cenderung parsial antara

riset biologi dan riset sosial ekonomi. Bahkan di negara sekelas

Uni Eropa, dimana penelitian dan saran perikanan ilmiah

diturunkan melalui rantai lembaga Pusat Eropa sebelum

dimasukkan ke dalam kebijakan, saran seringkali kurang baik

atau hanya dilaksanakan sebagian, dan sistem sebagian besar

gagal mencapai pengelolaan perikanan berkelanjutan4. Apalagi

di negara berkembang seperti Indonesia, dimana kondisi riset

belum optimal dan pada umumnya pengambil kebijakan

cenderung berfikir jangka pendek (myopic).

4 Lihat Daw and Gray, 2005: Fisheries science and sustainability in international policy: a study of failure in the European Union’s Common Fisheries Policy.

Page 15: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

13

Sejarah pengelolaan perikanan (tangkap) menunjukkan bahwa

pengelolaan perikanan berubah dari masa ke masa dari mulai

model tanpa pengelolaan atau open access, ke instrumen sosial

dalam bentuk traditional knowledge (Kearifan tradisional) atau

community based management, selanjutnya ke instrumen biologi

termasuk konservasi, dan terakhir instrumen ekonomi. Namun

demikian seperti saya sampaikan sebelumnya, kondisi

perikanan belum juga membaik, bahkan cenderung mengalami

deplesi. Artinya kebijakan yang ada belum dapat memecahkan

permasalahan ketidak-berlanjutan perikanan5. Hal ini bisa jadi

karena kebijakan hanya menyelesaikan permasalahan parsial,

bororientasi jangka pendek, dan tidak didasarkan pada hasil

riset yang baik dan komprehensif.

Hadirin yang saya muliakan,

Seluruh isu yang saya uraikan, pada dasarnya sangat berkaitan

dengan dimensi sosial peran manusia selaku homoeconomicus

dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya perikanan.

Ikan sebagai entitas di alam yang sangat bersifat independent,

sementara ekonomi yang menjadi pendorong perilaku manusia

sangatlah bersifat dependent terhadap sumber daya ikan.

Perikanan adalah kegiatan ekonomi subsistence atau komersial,

sehingga manusia menjadi sentral dalam pengelolaan

perikanan. Variabel sosial ekonomi yang nota bene adalah

5 Lihat Anderson, 1998. The History of Fisheries Management and Scientific Advice – the ICNAF/NAFO History from the End of World War II to the Present. J. Northw. Atl. Fish. Sci., Vol. 23: 75–94; Lackey, Robert T. 2005. Fisheries: history, science, and management. pp. 121-129. In: Water Encyclopedia: Surface and Agricultural Water, Jay H. Lehr and Jack Keeley, editors, John Wiley and Sons, Inc., Publishers, New York, 781 pp.

Page 16: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

14

perilaku manusia seperti eksploitasi sumber daya ikan, akan

memberikan umpan balik pada kondisi keberlanjutan sumber

daya ikan di perairan. Dengan demikian manajemen perikanan

sangat berkaitan dengan mengelola orang yang berinteraksi

dengan perikanan dan ekosistemnya. Faktor sosial ekonomi

inilah yang menjadi penyebab persoalan mendasar dari

perikanan tangkap, yaitu kapasitas berlebih atau over capacity,

kondisi inefisiensi yang dimotivasi oleh faktor ekonomi, dimana

terjadi situasi “too many boat chasing too few fish”6. Laporan dari

World Bank tahun 2017, “The Sunken Billions Revisited: Progress

and Challenges in Global Marine Fisheries”, mengkonfirmasikan

apa yang selama ini secara intuitif diketahui, yaitu, over-

eksploitasi adalah bukan strategi yang baik untuk mengelola

sumber daya terbarukan seperti ikan untuk tujuan profit tetap,

pekerjaan yang diandalkan dan pertumbuhan jangka panjang.

Karena studi bio-ekonomi menunjukkan hilangnya nilai

ekonomi akibat over fishing sebesar USD 83 Milyar pada tahun

2012, jika dibandingkan dengan skenario optimal (World Bank

2017).

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Isu yang semakin relevan karena terkait dengan tekanan sosial

ekonomi dan bahkan perubahan iklim dalam pengelolaan

perikanan adalah keberlanjutan. Keberlanjutan sebagaimana

6 Kondisi Over capacity ini telah menjadi perhatian dunia dan diuraikan dengan sangat komprehensif oleh world Bank pada buku Sunken Billion (2010) dan Jurnal Science tahun 2007 oleh Beddinton et al. Pada paper itu disebutkan bahwa Over capacity adalah problem perikanan abad ini, yang bukan disebabkan oleh menurunnya status stok ikan, namun lebih kepada terlalu banyaknya orang yang menangkap ikan, atau too many boat chasing too few fish, sehingga persoalan perikanan tangkap hanya akan dapat diselesaikan jika kita dapat menganalisis kapasitas perikanan tangkap.

Page 17: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

15

dimandatkan melalui Sustainable Development Goals memiliki

tiga pillar dari lima pillar yang tidak dapat dipisahkan, yaitu

People, Planet dan Prosperity. Dengan demikian aspek biologi,

sosial dan ekonomi selayaknya memiliki porsi yang seimbang

dalam pengelolaan perikanan, artinya riset yang mendasari

pengambilan kebijakan haruslah riset yang komprehensif atau

multi dimensi.

Seperti kebanyakan di negara-negara berkembang, Perikanan di

Indonesia belum menempatkan aspek ekonomi secara

proporsional. Kebijakan pengelolaan perikanan di Indonesia

lebih banyak berbasiskan pada informasi biologi, dibandingkan

sosial ekonomi, sehingga dimensi biologi masih jauh lebih

dominan dibandingkan dimensi ekonomi dalam perumusan

regulasi dan kebijakan pengelolaan perikanan. Jika ada

kebijakan berbasis sosial ekonomi, maka biasanya tidak

integrated dengan basis biologi ikannya. Kondisi ini juga

disebabkan karena pengelolaan perikanan, secara tradisional

umumnya menggunakan model biologi, dan didominasi oleh

ilmuwan yang berlatar belakang non-sosial ekonomi (Hilborn et

al., 2014).

Sebagai contoh adalah kebijakan pengkajian stok ikan dan

perhitungan potensi yang selama ini dilakukan sebagai

masukan bagi pengelolaan perikanan, yang masih berbasiskan

pada perhitungan model biologi, seperti model surplus

produksi Schaefer dan Fox (Komisi Nasional Pengkajian Sumber

Daya Ikan 2015). Sehingga Kemudian kebijakan pengelolaan

output pun masih berbasis pada analisis biologi jumlah

tangkapan Maksimum (MSY). Padahal seperti sudah banyak

dibahas oleh berbagai publikasi, pengelolaan berbasiskan MSY

Page 18: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

16

ini banyak sekali kelemahannya7. Bahkan pengelolaan

berbasiskan MSY ini menjadi tidak operasional dalam

pelaksanaannya, karena tidak dibarengi dengan pembatasan

kuota penangkapan, untuk setiap kapal penangkap ikan. Lebih

jauh lagi jika kita perhatikan, banyak kebijakan penting seperti

pemberantasan Illegal Unregulated and Unreported (IUU) fishing,

larangan penggunaan Pukat hella (Trawls) dan Pukat tarik (Seine

Nets), Jalur Penangkapan Ikan Dan Penempatan Alat

Penangkapan Ikan, masih lebih mengedepankan basis data dan

penyelesaian over fishing secara biologi, dibandingkan analisis

menyeluruh secara bio-ekonomi.

Gambar 6. Pengelolaan Berbasis MSY (Biologi) dan MEY (Bio-Ekonomi)

7 Kelemahan konsep biologi MSY ini digambarkan oleh Larkin (1977) sebagai konsep yang terlalu berlebihan dipergunakan, gagal memperhitungkan motivasi ekonomi nelayan, menempatkan populasi ikan pada risiko yang tidak semestinya, gagal memperhitungkan variabilitas spasial, dan hanya mempertimbangkan manfaat - dan bukan biaya - penangkapan ikan, di antara kritik lainnya. Larkin menentang konsep MSY dengan konsep Optimum Sustainable Yield, yang lebih komprehensif memperhitungkan dimensi biologi, ekonomi, dan sosial,

sehingga menghasilkan manfaat yang optimal". Atas kekecewaannya Larkin menuliskan epitaph (sajak kematian) untuk MSY 1930-1970.

Page 19: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

17

Kebijakan terkait spesies tertentu seperti Kebijakan

penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan, baru

mempertimbangkan pembatasan ukuran tangkapan dengan

basis analisis sustainability (conservationist) secara biologi,

dibandingkan dengan integrated socio-economic-biology

sustainability. Tidaklah heran jika kemudian kebijakan-kebijakan

tersebut banyak menimbulkan diskursus yang tidak perlu dan

menimbulkan biaya sosial yang tinggi.

Kebijakan tanpa dasar saintifik yang utuh memang rentan akan

kritik, dan akan sulit mempertahankannya secara rasional. Riset

dari Cabral et al. (2018) menyatakan bahwa jika Indonesia tidak

melakukan kebijakan pemberantasan IUU fishing dan perikanan

domestik dibiarkan dalam kondisi open access, maka Indonesia

akan mengalami penurunan tangkapan dan profit skip jack tuna

sebesar 59% dan 64%. Sementara dalam kondisi kebijakan

pemberantasan IUU diterapkan, sedangkan domestik effort tidak

dikelola, maka Indonesia akan mengalami penurunan tangkap

dan profit Skip Jack tuna sebesar 35% dan 52%. Namun jika

Indonesia menerapkan kebijakan pemberantasan IUU dan

melakukan pengelolaan effort sampai batas MSY, maka

tangkapan dan profit skipjack tuna akan meningkat sebesar14%

dan 12 %. Namun demikian belum ada riset spesifik yang

menganalisis dampak kebijakan pemberantasan IUU fishing ini

terhadap peningkatan ekonomi pelaku usaha perikanan di

Indonesia. Sementara hasil monitoring dengan menggunakan

satelit, menunjukkan peningkatan jumlah kapal kembali setelah

perpanjangan moratorium pada tahun 2016. Kebijakan lainnya

seperti penentuan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) juga

lebih menekankan aspek ekologi, karakteristik wilayah dan

Page 20: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

18

sumber daya ikan, padahal kompleksitas pengelolaan wilayah

perikanan tidak selalu persoalan biologi.

Gambar 7. Dampak Kebijakan IUU Fishing di Indonesia Terhadap Tangkapan dan Profit

Sumber: Cabral et al. (2018)

Hadirin yang saya Muliakan

Menyimak kondisi dimana kebijakan-kebijakan perikanan yang

ada belum dapat secara optimal menyelesaikan permasalahan

perikanan, saya mengusulkan pengembangan riset model bio-

ekonomi8 untuk kebijakan. Terminologi Bio-ekonomi meliputi

8 Model Bio-ekonomi Perikanan yaitu model analisis yang mengintegrasikan variabel biologi ikan seperti pertumbuhan intrinsik, perilaku di alam; variabel lingkungan seperti daya dukung

Page 21: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

19

inter-relasi antara kekuatan ekonomi yang berdampak pada

industri perikanan dan faktor-faktor biologi yang menentukan

produksi dan suplai ikan di perairan umum (Clark 1985). Model

bio-ekonomi dapat diandalkan karena, pertama model

bioekonomi adalah alat analisis yang mengintegrasikan biologi

dan ekonomi secara proporsional dalam kerangka ilmiah yang

lebih utuh, sehingga cukup powerful untuk menangkap situasi

riil karena dapat mengakomodasi dinamika sumber daya ikan

dan faktor manusia (ekonomi), dan dengan pisau ekonomi kita

bisa menentukan tingkat eksploitasi yang paling efisien dan

menguntungkan ( Fauzi 2010).

Kedua model bio-ekonomi mempunyai variasi yang cukup kaya

sehingga mampu merepresentasikan kompleksitas sumber daya

perikanan dari yang relatif sederhana sampai ke yang paling

kompleks. Ke tiga, dalam model bio-ekonomi, baik aspek-aspek

ekonomi penting seperti maksimisasi profit, dinamika populasi,

maupun non-ekonomi seperti multiple-fleets, multi-species, dan

pertumbuhan dengan interaksi variabel sudah secara eksplisit

dipertimbangkan. Ke empat, model bio-ekonomi dapat

mengakomodasi dinamika sumber daya dan sosial ekonomi

secara dinamik. Ke lima, informasi yang diberikan dari hasil

analisis dengan pemodelan bio ekonomi sangat rasional untuk

perikanan yang efisien dan optimal, diantaranya dalam

penentuan input dan output yang optimal (yang berguna dalam

perencanaan investasi), dalam penyusunan neraca ekonomi

sumber daya ikan; pengelolaan Kawasan Konservasi Laut

lingkungan, kualitas perairan; variabel teknis seperti kemampuan daya tangkap; variabel ekonomi seperti harga dan biaya secara statik atau dinamik.

Page 22: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

20

(Marine Protected Area), pengelolaan externalitas pencemaran,

perubahan iklim, dan lain sebagainya (Fauzi dan Anna 2005).

Ilustrasi Gambar 8 memperlihatkan bagaimana model bio-

ekonomi perikanan dapat digunakan untuk menentukan

besaran input dan output yang optimal secara dinamik agar

perikanan berkelanjutan.

Gambar 8. Model Bio-ekonomi Dalam Menentukan Besaran Input Output Perikanan

Sumber: Anna, 2016

Model bio-ekonomi perikanan juga dapat digunakan untuk

menghitung nilai deplesi sumber daya ikan, dan menyusun

neraca ekonomi sumber daya ikan yang dapat digunakan

sebagai masukan dalam perencanaan kebijakan investasi di

sektor perikanan (Anna, 2017; Anna, 2018). Portofolio neraca

sumber daya ikan sangat penting digunakan dalam perencanaan

pemanfaatan sumber daya ikan, karena memberikan gambaran

πMSYπMEY

πOA

TC/TR

TC

TR

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

350.00

400.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Produksi aktual/ tahun (ton/tahun) Produksi Lestari (Ton)

Alat tangkap Jumlah Aktual

Kuota

(Ton.Kuartal)

Kuota/Alat

tangkap/Kuartal (Ton)

Gillnet 175 78.89 0.45

Jala Tebar 990 35.08 0.04

Pancing 1705 22.39 0.01

Alat TangkapProduksi (Tahun

2015)Rasio JTB Kuota

Gillnet 84.43 0.578542

136.368

78.895

Jala Tebar 37.54 0.257261 35.082

Pancing 23.96 0.164197 22.391

Jumlah 145.94 1.000 136.368 136.368

Page 23: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

21

dan arahan mengenai derajat ekstraksi sumber daya ikan

melalui penangkapan ikan dan kaitannya dengan aliran moneter

yang dihasilkannya (monetary account) baik di masa lalu, masa

kini dan di masa mendatang.

Tabel 3. Deplesi dan Depresiasi Sumber daya Perikanan di Waduk Cirata Menggunakan Model Bio-Ekonomi

Tah

un

Ku

arta

l Total standar Upaya (Trip)

Produksi Aktual (Ton)

Produksi Lestari (Ton)

Deplesi (Ton)

Depresiasi (Juta IDR)

PV Depresiasi (Juta IDR) (δ=7%)

2011

1 50.215,87 328,55 232,33 -96,22 -683,15 -9.759,26

2 50.215,87 341,79 232,33 -109,45 -777,12 -11.101,78

3 50.215,87 335,04 232,33 -102,70 -729,20 -10.417,13

4 50.215,87 337,29 232,33 -104,95 -745,17 -10.645,35

2012

5 53.476,47 319,16 218,16 -101,00 -717,13 -10.244,74

6 53.476,47 315,19 218,16 -97,03 -688,94 -9.842,07

7 53.476,47 315,64 218,16 -97,48 -692,14 -9.887,71

8 53.476,47 295,39 218,16 -77,23 -548,36 -7.833,78

2013

9 44.176,47 224,32 249,16 24,84 176,34 2.519,07

10 44.176,47 147,32 249,16 101,84 723,04 10.329,07

11 44.176,47 128,32 249,16 120,84 857,94 12.256,22

12 44.176,47 165,32 249,16 83,84 595,24 8.503,36

2014

13 57.661,22 243,78 194,74 -49,04 -348,20 -4.974,22

14 57.661,22 166,78 194,74 27,96 198,50 2.835,78

15 57.661,22 147,78 194,74 46,96 333,40 4.762,92

16 57.661,22 184,78 194,74 9,96 70,70 1.010,07

2015

17 58.840,93 129,44 187,08 57,64 409,24 5.846,26

18 58.840,93 117,44 187,08 69,64 494,44 7.063,41

19 58.840,93 166,44 187,08 20,64 146,54 2.093,41

20 58.840,93 170,44 187,08 16,64 118,14 1.687,69

2016

21 60.984,94 135,54 171,96 36,42 258,55 3.693,53

22 60.984,94 106,27 171,96 65,69 466,36 6.662,34

23 60.984,94 131,77 171,96 40,19 285,31 4.075,91

24 60.984,94 129,83 171,96 42,13 299,09 4.272,68

Sumber: Anna, 2018

Page 24: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

22

Tabel 4. Neraca Ekonomi Sumber daya Udang Indonesia Ta

hu

n

Op

en S

tock

Pro

du

ksi

Pe

rtu

mb

uh

an

De

pre

sias

i

IUU

Pe

rub

ahan

lain

nya

Clo

sin

g

sto

ck

1988 259.337 153.806 239.785 -471.691 15.381 -580.252 221.374

1989 221.374 143.269 220.737 -557.668 14.327 -471.186 370.997

1990 370.997 144.819 263.894 -225.350 14.482 -349.022 351.918

1991 351.918 151.435 263.148 -265.654 15.144 -190.287 523.855

1992 523.855 164.475 219.661 -120.680 16.448 -437.619 245.654

1993 245.654 156.827 233.554 -531.666 15.683 -333.445 504.919

1994 504.919 177.734 229.984 -148.989 17.773 -332.178 356.208

1995 356.208 171.954 263.437 -309.224 17.195 -258.737 480.982

1996 480.982 187.269 241.074 -181.743 18.727 -150.697 547.107

1997 547.107 212.252 205.110 -155.156 21.225 94.824 768.719

1998 768.719 222.910 -37.230 -36.801 22.291 371.193 894.282

1999 894.282 238.865 -257.809 2.845 23.887 461.969 832.845

2000 832.845 249.032 -142.356 -20.192 24.903 266.523 703.269

2001 703.269 263.037 53.866 -88.441 26.304 19.098 575.333

2002 575.333 241.485 184.671 -163.016 24.149 -152.278 505.108

2003 505.108 240.438 229.888 -232.360 24.044 -516.022 186.853

2004 186.853 245.913 198.637 -1.641.400 24.591 -1.329.466 426.920

2005 426.920 208.539 258.066 -279.829 20.854 -506.507 228.916

2006 228.916 227.164 224.960 -1.027.337 22.716 -987.226 244.106

2007 244.106 258.976 232.804 -1.120.375 25.898 -1.099.585 212.826

2008 212.826 236.922 215.689 -1.240.981 23.692 -1.165.227 243.656

2009 243.656 236.870 232.584 -981.795 23.687 -971.535 225.943

2010 225.943 227.326 223.321 -1.051.859 22.733 -1.031.595 219.469

2011 219.469 230.917 219.637 -1.051.859 23.092 -1.016.383 220.573

2012 220.573 228.739 220.276 -1.051.859 22.874 -1.016.352 224.743

2013 224.743 226.561 222.651 -1.051.859 22.656 -1.017.601 232.435

2014 232.435 224.382 226.856 -1.051.859 22.438 -1.019.833 244.496

Sumber: Anna, 2017

Page 25: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

23

Pemanfaatan bio-ekonomi juga dilakukan pada isu perubahan

iklim9 dan juga kerusakan lingkungan (Anna 2003, 2009 dan

2017). Ilustrasi berikut memperlihatkan bagaimana pencemaran

mempengaruhi perikanan pelagik kecil di Pantai Utara Jawa

(Anna, 2017). Pencemaran memberikan kontribusi terhadap

deplesi sumber daya ikan sebesar 20%, sementara dari

penangkapan, dan faktor lainnya sisanya10.

Gambar 9. Dampak Pencemaran Terhadap Trajektori Sustainable Yield dan kurva Yield-effort

Hadirin yang Berbahagia

Praktik-praktik baik pemanfaatan riset bio-ekonomi untuk

kebijakan sudah banyak dilakukan di negara-negara maju

seperti Uni Eropa, Australia, Canada, dan Amerika Serikat. Road

map manajemen pengelolaan di Eropa misalnya, sudah

9 Lihat Fauzi, Akhmad., Zuzy Anna., dan S. Diposaptono, 2010.

10 Lihat Anna, 2003.

Page 26: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

24

sepenuhnya konsisten dengan wawasan model bio-ekonomi

(Frost and Anderson, 2006). Pengelolaan berbasiskan instrumen

ekonomi seperti Individual Transfer Quota (ITQ), instrumen pajak,

dan decommisioning, dilakukan dengan berbasiskan riset model

bio-ekonomi. Di Australia Maximum Economic Yield (MEY) telah

menjadi instrumen pengelolaan, dan tujuan utama pengelolaan

perikanan (Dichmont et al., 2010). Sementara di Canada, salah

satunya ketika dilakukan kebijakan buy back program, dan kuota,

juga berbasiskan model bio-ekonomi (Grafton and Nelson,

2005).

Gambar 10. Kebijakan Pajak dan Decommisioning Berbasis Model

Bio-Ekonomi Di Uni Eropa

Sumber: Frost and Anderson, 2006

Penerapan riset bio-ekonomi dalam kebijakan pengelolaan

perikanan inter-regional juga menjadi salah satu best practices.

Dalam hal ini, model bio ekonomi digunakan dalam pengaturan

Regional fisheries Management Organization (RFMO), menyangkut

Page 27: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

25

konservasi, dan alokasi pemanfaatan High migratory and discrete

fish stock (Lodge et al., 2007).

Pemanfaatan model bio-ekonomi sebagai masukan kebijakan

memang belum banyak digunakan di negara-negara

berkembang, mengingat model ini memang sangat

membutuhkan keakhlian komputasi dan kuantitatif yang cukup

rigouros, sehingga belum banyak akhli yang mendalami bidang

ini. Di Indonesia isu yang sering muncul dalam pemanfaatan

model bio-ekonomi adalah ketersediaan data yang seringkali

tidak valid, dan akhirnya model menjadi tidak reliable.

Peluang pemanfaatan model bio-ekonomi dalam pengelolaan

perikanan diantaranya adalah berkembangnya state of the art dari

model bio-ekonomi yang mensolusikan berbagai dinamika

biologi-ekonomi-lingkungan; Analisis bio-ekonomi juga

memberikan tingkat kepercayaan lebih tinggi dalam implikasi

kebijakannya dibandingkan pengelolaan berbasis biologi

semata, karena aspek ekonomi dan sosial relatif berada dalam

kontrol manusia, sementara sumber daya ikan tidak. Model

ekonomi yang dianggap kompleks dan rigouros juga sudah

banyak dipermudah dengan dikembangkannya berbagai

software seperti Flexible software to Conduct bio-economic evaluation

of Fisheries (FLBEIA), model bio-ekonomi multi-stock, multi-fleet,

stochastic dan seasonal (Garcia et al., 2017). Selain itu ada juga

TEMAS (Technical Management Measures), yaitu perangkat lunak

bio-ekonomi berbasis armada untuk mengevaluasi strategi

manajemen akuntansi untuk tindakan teknis dan perilaku

armada. Perangkat lunak ini menggabungkan kerangka kerja

evaluasi strategi manajemen, menggunakan model operasi yang

berjalan maju dan prosedur manajemen dengan modul perilaku

Page 28: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

26

armada yang mensimulasikan dinamika armada jangka pendek

(alokasi usaha) dan jangka panjang (Ulrich et al., 2007). Selain itu

juga ada beberapa software yang lain seperti BEAM1 and 2 -

Bioeconomic modeling of artisanal and industrial sequential shrimp

fisheries; BEAM4 - Analytical Bioeconomic Simulation of Space

structured Multispecies and Multifleets Fisheries; CLIMPROD;

FAST; FiSAT; ParFish, Fishrent, dan masih banyak lagi11.

Hadirin yang saya muliakan,

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa model bio-

ekonomi perikanan sebagaimana juga model-model lain yang

dihasilkan dalam kerangka sains adalah respresentasi dari dunia

nyata. Model bio-ekonomi dianggap lebih multi dimensi dan

komprehensip, serta mengakomodasikan kepentingan sosial

dan ekonomi pelaku perikanan (fish for man), disamping tetap

mempertahankan keberlanjutan sumber daya ikan (Fish for Fish).

Penggunaan model yang lebih multi dimensi, dianggap lebih

dapat diandalkan dan lebih rasional. Kebijakan yang dihasilkan

dari studi bio-ekonomi akan menghasilkan perikanan yang

efisien dan optimal. Dengan demikian pemanfaatan model Bio-

ekonomi dalam pengelolaan perikanan diharapkan dapat

mendorong pencapaian target melestarikan dan memanfaatkan

secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk

pembangunan berkelanjutan yang termaktub dalam Sustainable

Development Goals No. 14.

11 Lihat FAO Technical Paper 487, 2006. Stock assessment for fishery management A framework guide to the stock assessment tools of the Fisheries Management Science Programme.

Page 29: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

27

Bapak, ibu, dan hadirin yang saya hormati,

Sebelum mengakhiri orasi ilmiah ini, ijinkan saya sekali lagi

memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa ta’alla

yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah kepada kita

semua, terutama kepada saya sehingga Insha Allah pada hari ini

saya dapat dikukuhkan dalam jabatan Guru Besar bidang

Ekonomi Sumber daya Perikanan di Universitas Padjadjaran.

Penganugerahan jabatan Guru Besar ini adalah amanat dan

tanggung-jawab yang sangat besar. Dan dengan ini saya berjanji

akan berusaha sekeras mungkin untuk dapat menjalankan

tugas-tugas saya sebagai Guru Besar dan juga menjaga prinsip-

prinsip ilmiah dan integritas akademik dalam aktivitas-aktivitas

yang saya jalankan serta ikut menjaga agar prinsip yang sama

yang selalu dipegang oleh institusi yang saya cintai, Universitas

Padjadjaran. Saya memohon kekuatan kepada Allah SWT agar

saya mampu menanggung amanat tersebut.

Di akhir orasi ini ijinkanlah saya menyampaikan bahwa

pencapaian jabatan Guru Besar ini adalah perjalanan panjang

yang cukup melelahkan, membutuhkan kesabaran, ketekunan

dan kekuatan yang luar biasa, yang rasanya tidak akan dapat

saya lalui tanpa bantuan dan peran berbagai pihak. Sehingga

tanpa mereka tidak mungkin rasanya saya berdiri di sini hari ini.

Untuk itu, ijinkan, saya mengucapkan terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang

telah berperan menghantarkan saya meperoleh jabatan

akademik yang sangat terhormat ini. Saya mohon maaf, jika ada

pihak-pihak yang lupa saya sebutkan.

Page 30: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

28

Terimakasih kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas

kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada saya untuk

mengemban jabatan Guru Besar ini. Terima kasih saya

sampaikan kepada Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr.

Rina Indiastuti, SE, M.SIE, Rektor Universitas Padjadjaran

periode 2016-2019., Prof. Dr med. Tri Hanggono Achmad, dr.,

Seluruh Wakil rektor, Dekan FPIK Unpad Dr. Sc. agr Yudi

Nurul Ichsan, S.Pi., M.Si., Prof. Dr. Junianto, SP., M.S., Prof Dr.

Yayat Dhahiyat, Drs., M.S., Prof.

Arief Sjamsulaksana Kartasasmita, dr., Sp.M., M.Kes., Ph.D.,

Prof. H. Oekan Abdoellah, Prof. Dr. Ir. Hendarmawan , M.Sc. ,

Prof. Drh. Hj. Roostita L Balia , M.App.Sc., Ph.D. , Prof. Dr.

Unang Supratman, MS., Prof. Dr. H j. Sutyastie Soemitro Remi,

SE., M. S., MA., Ph.D., Prof. dr. Ramdan Panigoro, M.Sc., dan

Drs. Gatot Riwi Setyanto, M.Si, yang telah mendukung pengusulan

Guru Besar saya.

Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada Ketua beserta

seluruh Anggota Senat Akademik Universitas Padjadjaran yang

telah memberikan rekomendasi, dukungan dan bantuan dalam

proses pengusulan jabatan Guru Besar saya.

Saya sampaikan pula terima kasih kepada Nandang Kusnandar,

Hendra Awang, Elis Yuliansih, Yuki Saputra, Purna Hindayani,

S.Pi, MT. yang telah membantu dan memfasilitasi pengajuan

Guru Besar saya secara administratif.

Page 31: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

29

Hadirin yang saya muliakan,

Terima kasih juga saya sampaikan kepada pembimbing-

pembimbing saya dalam menyelesaikan studi jenjang S1 sampai

S3. Kepada Alm Dr. Oman Karmana, SU, Drs., Dr. Ir. Anggoro

Hadi permadi., Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, Ir., M.Si., Prof. Dr.

Dietriech G Bengen, Ir., M.Sc., Prof. Dr. Daniel R. Monintja, dan

khususnya kepada Prof. Dr. Akhmad Fauzi, yang

memperkenalkan saya pada teori-teori Ekonomi Perikanan.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan

di kelompok kepakaran Sosial Ekonomi Perikanan dan

Kelautan, yang sebelumnya berada dalam Departemen sosial

ekonomi perikanan yang saya pimpin, Dr. Achmad Rizal, S.Pi.,

M.Si., Dr. Iwang Gumilar, S.Pi., M.Si., Dr. Asep Agus Handaka,

S.Pi., MT., Dr. Atikah Nurhayati, SP., M.S. Ine maulina, S.Pi.,

MT.

Selama empat tahun terakhir, saya juga membantu mendirikan

dan mengembangkan Center for Sustainable Development Goals

Studies atau SDGs Center. Terima kasih secara khusus kepada

Ibu Prof. Dr. Armida S Alisjahbana, SE., M.Sc. saya banyak

belajar dari beliau dalam membangun SDGs Center. Terima

kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan seperjuangan di

SDGs Center, Prof. Dr. Arief Anshory Yusuf, SE., M.Sc., Dr.

Akhmad Komarulzaman, SE., M.Sc., Dr. Robi Andoyo, SP.,

M.Sc., Dr. Panji Fortuna Hadisumarto, Ade Kadarisman, S.Sos.,

MT., Achmad Maulana, SE., MA.,P.hD., Mecu Wiartini, SE.,

Wandira Larasati, SE., MA., Nirwan Maulana, SE., MA., Yangki

Imade Suara, SE., MA., Ade Maulana Rahman Hidayat, SE.,

Restu, ST., MT., Aisyah Amatul Ghina, SE., Megananda, SE,

Prayitno.

Page 32: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

30

Saya juga ingin memberikan apresisasi ke beberapa lembaga

pemerintah yang pernah melibatkan saya untuk membantu

dalam riset dan pengambilan kebijakan sehingga saya selalu

mempunyai ruang untuk mengaplikasikan ilmu yang saya

miliki. Terima kasih kepada Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Bappenas terutama Kedeputian

Bidang Kemaritiman dan SDA, Kementerian Kelautan dan

Perikanan, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Komisi

Nasional Pengkajian Stok ikan, Kementrian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, LAPAN, BPS, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Barat, Lampung, Banten, Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi

Selatan, Gorontalo, dan lembaga-lembaga lain yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu.

Aktivitas saya diberbagai organisasi juga berperan sangat

penting dalam perjalanan karir saya. Secara khusus saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang bersama

saya menjadi pengurus di Indonesian Marine and Fisheries Social

Economics Research Networking, International Institute for Fisheries

Economic and Trade (IIFET), Asian Fisheries Society, AFS-GAF,

Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA)

dan Economy and Environment Institute (EEI) Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,

Terakhir, ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada

anggota-anggota keluarga yang saya cintai. Kepada kakak saya

Devianti Ilyas, SS adik-adik saya Anita Ilyas, S.Sos., MAP. Alm

Page 33: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

31

Danny Indra Ilyas, SH. terima kasih atas kasih sayang dan

support yang terus menerus diberikan selama ini. Terima kasih

atas dukungan kekuatan kepada saya juga disampaikan kepada

bi Tati dan mang Indi, ipar-ipar Usep Mulyana, S.Sos., MAP.,

Novita, SH., Ligya Septarina, S.Psi., Dr. Ari Setiawan, Ir., MT.,

Ir. Iwan Djuniardi, MT., Yurika Mulyasari, SS., dr. Arvan

Martovan, Sp.A ., Puspitasari Dewi, dr., SpKK.

Rasa cinta dan kasih sayang serta terima kasih sebesar-besarnya

saya sampaikan kepada Ibunda tercinta Almh Sundari Martini

dan Ayahanda tercinta Alm. Mohamad Ilyas, saya yakin jika

mereka ada disini tentu mereka akan sangat bangga dan bahagia

melihat saya hari ini, terutama Ayah saya yang tidak pernah

berhenti meminta saya untuk terus belajar. Kemudian, saya

memberikan penghormatan dan terima kasih sebesar-besarnya

kepada ibu mertua Almh. Maria Olga dan Eddy Gunardi, yang

kasih sayangnya seperti orang tua kandung sendiri.

Hadirin yang saya muliakan,

Dukungan, kasih sayang dan pengorbanan yang tak terhingga,

sepanjang perjalanan hidup dan karir saya dari suami dan anak-

anak tercinta, merupakan karunia yang tiada taranya dalam

hidup saya, untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada suami tercinta Dr. Yerry Yanuar, Ir., MM.,

Ananda tercinta Yoga Priyautama, SE., B.Sc, M.Sc., Rizky

Maulana, SE., B.Sc.

Terakhir, kepada seluruh undangan, teman-teman, dan rekan

sejawat yang telah berkenan hadir pada kesempatan ini, saya

Page 34: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

32

haturkan terima kasih, semoga Allah Subhaanahu wa ta’alla

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita

semua. Aamiin.

Wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh.

Page 35: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

33

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. “The History of Fisheries Management and Scientific

Advice – the ICNAF/NAFO History from the End of World War II to the Present.” J. Northw. Atl. Fish. Sci. 23, (1998):75–94.

Anna, Zuzy., “An Analysis of Fisheries Resource Depletion in Cirata Reservoir, West Java, Indonesia”. Biodiversitas 19 no. 3 (2018): 927-935

Anna, Zuzy. “Indonesian Shrimp Resource Accounting For Sustainable

Stock Management.” Biodiversitas 18, no.1 (2017):248-256. Anna, Zuzy., A. Rizal., A. A. H. Suryana., P. Hindayani. “Study On Fish

Depletion due To Fishing And Pollution In Cirata Reservoir. Proceeding 4th International Conference on Fisheries and Aquaculture”. August 24-25th 2017, Colombo, Shrilangka.

Anna, Zuzy. “Sustainable Capture Fishery Management in The Cirata

Reservoir: A Bio-Economic Modelling Approach.” Journal Fisheries Socio-economic Marine and Fisheries 10, no.2 (2016):161-172.

Anna, Zuzy., and Akhmad Fauzi. “Economics Loss of Pollution to

Fisheries : an Economic Analysis of the Jakarta Bay Fisheries.” in J.L Nielsen, J..J. Dodson, K. Friedland. T.R Hamon. J. Musick and E. Verspoor, editors. Reconciling Fisheries with Conservation (2009). Pages 265-271.

Anna, Zuzy. A dynamic embedded economic model of pollution

fisheries interactions. Disertation, IPB University (2003):352p. Beddington, J. R., D. J. Agnew, and C. W. Clark. “Current Problems in

the Management of Marine Fisheries.” Science 316, no.5832 (2007): 1713-1716. DOI: 10.1126/science.1137362.

Page 36: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

34

Cabral, R.. J. Mayorga., M. Clemence., J. Lynham., S. Koeshendrayana.,

U. Muamanah., D. Nugroho., Z. Anna., Mira., A. Ghofar., N.

Zulbainarni., S, Gains. and C. Costello. “Rapid and Lasting Gains

from Solving Illegal Fishing.” Nature Ecology and Evolution 2,

(April, 2018): 650-658.

Clark, C. Bioeconomic Modelling and Fisheries Management. John

Willey & Sons, Inc (1985). 291p. Clark, C. and G. Munro. “The Economics of Fishing and Modern

Capital Theory: A Simplified Approach”. Journal of Environmental Economics and Management, 2 (1975): 92-106.

Crook, John. Law and Life of Rome. New York: Cornell University Press,

1967. Cunningham, S., M. R. Dunn, D. Whitmarsh. Fisheries Economics; an

Introduction. St. Martin’s Press (1985). ISBN 10: 0312294069 ISBN 13: 9780312294069.

Daw, Tim and Tim Gray. “Fisheries Science and Sustainability in

International Policy: A Study of Failure in The European Union’s Common Fisheries Policy.” Marine Policy 29, no.3 (2005):189-197.

Dichmont, C. M., S. Pascoe, T. Kompas, A. E. Punt, and R. Deng. “On

implementing maximum economic yield in commercial fisheries. PNAS 107, no.1 (2010):16-21.

Fauzi, Akhmad. Ekonomi Perikanan: Teori, Kebijakan, dan

Pengelolaan. Gramedia Pustaka Utama (2010), 224p. Fauzi, Akhmad., Subandono Diposaptono and Zuzy Anna. “Socio-

economic Impacts of Climate Change on Coastal Communities: The Case of the North

Page 37: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

35

Coast of Java Small-Pelagic Fisheries.” Proceeding Sendai Japan-2010 Climate Change Symposium 25-29 April, 2010.

Fauzi, Akhmad dan Z. Anna. Pemodelan sumber daya Perikanan dan

Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Gramedia Pustaka Utama (2005). 343p.

FAO. Stock assessment for fishery management A framework guide to the

stock assessment tools of the Fisheries Management Science Programme; Rome: FAO Technical Paper 487, 2006. http://www.fao.org/3/a-a0486e.pdf [accessed Oct 21 2019].

FAO. The State of World Fisheries and Aquaculture 2018 - Meeting the

sustainable development goals. Rome: FAO Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO, 2018. http://www.fao.org/documents/card/en/c/I9540EN/ [accessed Oct 21 2019].

Frost, Hans., and Peder Andersen.” The Common Fisheries Policy of

the European Union and Fisheries Economics.” Marine Policy 30, no.6 (2006):737–746.

Garcia, Dorleta., Sonia Sánchez, Raúl Prellezo, Agurtzane Urtizberea,

and Marga Andrés. “FLBEIA: A simulation model to conduct Bio-Economic evaluation of fisheries management strategies.”a SoftwareX 6, (2017):141–147.

Gordon, Scott. “The Economic Theory of a Common-Property

Resource: The Fishery”. The Journal of Political Economy, Vol. 62, No. 2 Apr (1954): 124-142 .

Grafton, R. Quentin and Harry W. Nelson. “The Effects of Buy-Back Programs in the British Columbia Salmon Fishery.” Economics and Environment Network Working Paper EEN0505, August 3, 2005. https://www.researchgate.net/publication/4904264_The_E

Page 38: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

36

ffects_of_Buy-Back_Programs_in_the_British_Columbia_Salmon_Fishery [accessed Oct 21 2019].

Guilloux, Bleuenn. Marine Genetic Resources R and D and The Law 1:

Complex Objects of Use. In. Ecological Science Series. New York : John Wiley & Son, Inc., 2018.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Keputusan Menteri

Kelautan dan Perikanan No.50/2017, Tentang Potensi Sumber Daya Ikan Per Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan Pemanfaatannya Tahun 2016.

Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan. Protokol Pengkajian Stok

Sumber Daya Ikan, Abdul Ghofar, Purwito, M., Wudianto (editors). Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, (2015). 190p.

Lackey, Robert T. Fisheries: History, Science, and Management.

pp. 121-129. In: Water Encyclopedia: Surface and Agricultural Water, Jay H. Lehr and Jack Keeley, editors, New York: John Wiley and Sons, Inc., Publishers, 2005. 781 pp

Larkin, P.A. “An Epitaph for the Concept of the Maximum Sustainable

Yield.” Trans. Amer. Fish. Soc., 106, no.1 (1977): 1-11. Lodge, Michael W., David Anderson, Terje Løbach, Gordon Munro,

Keith Sainsbury, and Anna Willock. Recommended Best Practices for Regional Fisheries Management. London : The Royal Institute of International Affairs, Chatham House, 2007.

Hardin, Garrett. “The Tragedy of Commons.” Science 162, no.3859,

(1968):1243-1248.

Page 39: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

37

Hilborn, Ray., and Daniel Ovando.” Reflections on The Success of

Traditional Fisheries Management.” ICES Journal of Marine Science 71, no.5 (2014): 1040–1046.

Sach, J.D., A.M. Warner. “The Curse of Natural Resources”. European

Economic Review 45 (2001): 827-838. Sala, E., J. Majorga., Christopher Costello, David Croodsma, Maria,

L.D, Palomares., Daniel Pauly, U. Rashid Sumaila, Dirk Zeller.”The Economics of Fishing the High Sea. Science Advances Vol. 4 no. 6 (2018): 1-13.

Tommaso Russo., Antonio Parisi, Germana Garofalo,Michele

Gristina,Stefano Cataudella, Fabio Fiorentino.” SMART: A Spatially Explicit Bio-Economic Model for Assessing and Managing Demersal Fisheries, with an Application to Italian Trawlers in the Strait of Sicily.” PLoS ONE 9, no.1 (2014): 1-18.

Ulrich, Clara., Bo Sølgaard Andersen, Per J. Sparre, and J. Rasmus

Nielsen.” TEMAS: fleet-based bio-economic simulation software to evaluate management strategies accounting for fleet behaviour .” ICES Journal of Marine Science 64, no.4 (2007):647-651.

Tickler, David., Jessica J. Meeuwig, Maria-Lourdes Palomares, Daniel

Pauly and Dirk Zeller.”Far from Home: Distance Patterns of Global Fishing Fleets.” Science Advances 4, no.8 (2018):1-6.

World Bank. The Sunken Billions Revisited : Progress and Challenges in

Global Marine Fisheries. Environment and Development. Washington, DC: World Bank, 2017. https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/24056[accessed Oct 21 2019].

Page 40: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

38

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap Prof. Dr. Zuzy Anna, S.Si. M.Si.

TTL Jakarta , 18 Oktober 1962

Alamat Jl. Gamelan No. 30 Turangga, Bandung

Pekerjaan Dosen/Direktur Eksekutif SDGs Center Universitas Padjadjaran

Jabatan Guru Besar Ekonomi Sumber daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNPAD

Jabatan lainnya Direktur Eksekutif SDGs Center UNPAD

Deputy Director Economy & Environment Institute (EEI) Indonesia.

Anggota Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan.

Tim Pendukung High Level Panel for Global Ocean Economy (Blue Paper Contributor Author)

Koordinator wilayah Jawa Barat Indonesian Marine and Fisheries Socio Economic Research Networking (IMFISERN)

Jabatan sebelumnya

President Indonesian Marine and fisheries Social Economics Research Networking (IMFISERN) 2013-2016

Kepala Departemen Sosial Ekonomi FPIK UNPAD 2009-2016

Page 41: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

39

Pendidikan Dr. dari Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, IPB Bogor (2003)

M.Si dari Program Studi Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut, IPB Bogor (1998)

Sarjana Biologi F MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia (1986)

Penghargaan Best Paper Presentation Award GSF-AFS, 9 AFAF 2011 Shanghai international Conference

EEPSEA World Fish Travel Award, 3rd Congress of the East Asian Association of Environmental and Resource Economics 2013, Huangshan China.

EAERE grant award Workshop and training Payment for Environmental Services, Zurich, 2017.

Best Paper Presentation Award, The 3rd International Conference on Sustainable Agriculture and Food Security (The 3rdICSAFS 2018) from August 29th-30th 2018 in Bandung, Indonesia.

Page 42: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

40

PULIKASI ILMIAH ARTIKEL JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL

Anna, Zuzy., A.A. Yusuf, A. S. Alisjahbana, A. A. Ghina, and Rahma.

“Are Fishermen Happier? Evidence from a Large-Scale Subjective Well-Being Survey in a Lower-Middle-Income Country.” Marine Policy 106, (2019):1-10. (Q1 Scopus journal)

Sibarani, Niko Josua., Zuzy Anna, A. A. H. Suryana, Atikah Nurhayati

.”Bioeconomic Analysis of Shark in The Waters Of Indramayu (Case Study At Karangsong Fish Landing Base).” Global Scientific Journal 7, no.6 (2019): 814-827.

Lili, Walim., N. Rubiansyah, Zuzy Anna, and Kiki Haetami. “Effect of

Using Low Temperature in the Beginning of Transportation with Closed System of Goldfish juvenile (Carassius auratus L.).” Jurnal Scientific News of Pacific Region 1, (2019):20-30.

Rizal, Achmad., and Zuzy Anna. “Climate Change and Its Possible

Food Security Implications Toward Indonesian Marine and Fisheries.” World News of Natural Sciences 22, (2019): 119-128.

Iskandar, Ishmah M., Zuzy Anna, A. Rizal, and A. A. H.

Suryana.“Typology Analysis of Sharks Fisheries Landed at Karangsong Fish Auction, Indramayu.” International Journal of Innovative Science and Research Technology 4, no.3 (2019).

Cabral, R.. J. Mayorga., M. Clemence., J. Lynham., S. Koeshendrayana.,

U. Muamanah., D. Nugroho., Z. Anna., Mira., A. Ghofar., N.

Zulbainarni., S, Gains. and C. Costello. “Rapid and Lasting Gains

from Solving Illegal Fishing.” Nature Ecology and Evolution 2,

(April, 2018): 650-658. (Q1 Scopus Journal)

Page 43: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

41

Cabral, R.. J. Mayorga., M. Clemence., J. Lynham., S. Koeshendrayana.,

U. Muamanah., D. Nugroho., Z. Anna., Mira., A. Ghofar., N.

Zulbainarni., S, Gains. and C. Costello.”Reply to ‘Achieving

sustainable and equitable fisheries requires nuanced policies not

silver bullets.” Nature Ecology & Evolution 2, (2018):1335. (Q1

Scopus Journal)

Yanuar, Yerry., Zuzy Anna, Purna Hindayani, Mega Fatimah Rosana,

Adjat Sudradjat, and Zulfiadi Zakaria. “Prospective Analysis of

Sustainable Development Strategy of Geopark Tourism of

Ciletuh Palabuhanratu West Java Indonesia. International Journal

of Current Innovation Research 4, (2018):1033-1039.

Rizal, Achmad., Zuzy Anna., A. A. H. Suryana., and R. A. Maulana. “Analysis Of Aquaculture Land Conversion In Cileunyi Subdistrict Of Bandung District, West Java, Indonesia”. Global Scientific Journal 6, No. 4: 2018(60-64).

Anna, Zuzy., dan P. Hindayani. “ A Welfare Study Into Capture

Fisheries in Cirata Reservoir: a Bioeconomic Model.” In Proceeding of IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 137, no.012096 (2018). doi :10.1088/1755-1315/137/1/012096.

Anna, Zuzy., Agus A. H. S., Ine M., Ahmad R., and P. Hindayani.

“Biological Parameters of Fish Stock Estimation in Cirata Reservoir (West Java, Indonesia): A Comparative Analysis of Bio-Economic Models.” Biodiversitas 18, no.4 (2017): 1468-1474. (Q3 Scopus Journal)

Anna, Zuzy., “An Analysis of Fisheries Resource Depletion in Cirata

Reservoir, West Java, Indonesia”. Biodiversitas 19 no. 3 (2018): 927-935. (Q3 Scopus Journal)

Page 44: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

42

Anna, Zuzy., and Dicky S.S. “Economic Valuation of Whale Shark

Tourism in Cendrawasih Bay.” Biodiversitas 18, no.3 (2017): 1026-

1034. (Q3 Scopus Journal)

Anna, Zuzy. “Indonesian Shrimp Resource Accounting For Sustainable

Stock Management.” Biodiversitas 18, no.1 (2017):248-256. (Q3

Scopus Journal)

Anna, Zuzy. “Indonesian Small Pelagic Resource Accounting.” In

Proceedings 2nd International Conference on Sustainable Agriculture and Food Security ICSAFS Conference: A Comprehensive Approach 2017: 29-42. KnE Publishing Services DMCC, 2017. (Q3 Scopus Proceeding)

Anna, Zuzy. “Institutional Analysis on G To G Type PES Initiative In

West Java Province, Indonesia.” Paper Presented in The The East Asian Association of Environmental and Resource Economics (EAAERE) Conference, Kyushu Sangyo University, Japan, August 7-12, 2016.

Hermawan, Kusumartono F.X., Asep Sapei, Arya Hadi Dharmawan,

Zuzy Anna. “Integrated Vulnerability Assessment: A Decision Tool for Water Scarcity in Small Islands.” International Journal of Sciences: Basic and Applied Research 28, (2016):16-32.

Anna, Zuzy., and Akhmad Fauzi. “The Impact of Financial Assistance

on Income: The Case of Fish Basket Sellers in North Coats of Java.” Asian Fisheries Science Journal 27, (2014).

Fauzi, Akhmad., and Zuzy Anna. “The Complexity of the Institution

of Payment for Environmental Services: A Case Study of Two

Indonesian PES Scheme.” Elsevier: Ecosystem Services 6, (2013):54-

63. http://dx.doi.org/10.1016/j.ecoser.2013.07.003. (Q1 Scopus

Journal)

Page 45: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

43

Fauzi, Akhmad., Iman H.A.I. and Zuzy Anna. “Developing National Protocol for Payment for Environmental Services in Indonesia.” In Proceeding of 6th International Ecosystem Services Partnership (ESP) Conference, Bali, Indonesia, August 26-30, 2013.

Anna, Zuzy. “Land Compensation Value for the Construction of Dam:

Hedonic Pricing Methods.” In Proceeding of EAAERE, The 3rd Congress of The East Asian Association of Environmental and Resource Economic Huangshan, China, February 20-22, 2013.

Anna, Zuzy.” The Role of Fisherwomen in the Face of Fishing

Uncertainties on the North Coast of Java, Indonesia.” The Journal of Asian Fisheries Society, Special Issue Gender in Aquaculture and Fisheries: Moving the Agenda Forward, (2012):145-158.

Fauzi, Akhmad., and Zuzy Anna. “Growth and Instability of Small

Pelagic Fisheries of the Nort Coast of Java, Indonesia: Lesson Learned for Fisheries Policy.” China-USA Business Review Journal 11, no. 6 (2012):739-748

Fauzi, Akhmad., and Zuzy Anna. “Firms, Forest and Fiscal:

Complexity of Institution of Indonesian Payment for Environmental Services Programs.” In Proceeding of conference “Payments for Ecosystem Services and their Institutional Dimensions”. CIVILand, Berlin, 2011

Anna, Zuzy., and Akmad Fauzi. “Do Financial Assistance Properly

Address Small Scale Fisheries? The Case Of Small Scale Fisheries Of North Coast Of Java.” In Proceeding Fifteenth Biennial Conference of the International Institute of Fisheries Economic & Trade :Economics of Fish Resource and Aquatic Ecosystem : Balancing Uses, Balancing Costs, Montpellier, France, July 13-16, 2010.

Fauzi, Akhmad., and Zuzy Anna. “Social Resilience and Uncertainties:

The Case of Small-Scale Fishing Households in The North Coast

Page 46: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

44

of Central Java.” Maritime Studies (MAST) Journal 9, no.2 (2010): 55-64.

Fauzi, Akhmad., and Zuzy Anna. “The Java Sea Small-Scale Fisheries

in Changing Environment: Experiences from Indonesia.” In Proceeding IIFET , Montpelier, France, 2010.

Fauzi, Akhmad., Zuzy Anna., and S. Diposaptono. “Socio economic

Impacts on Climate Change on Coastal Communities. The Case of The North Coast of Java Small Pelagic Fisheries.” In Proceeding of the International Symposium on Climate change and its impact on fish and fisheries. Sendai, Japan, April 26-29, 2010.

Anna, Zuzy., et, al. “Maximum Sustainable Yield for a

Metapopulation.” In Proceeding of the International conference on Mathematics and its Application (IICMA), Topic: pp xx-xx., 2009.

Anna, Zuzy., and Akhmad Fauzi. “Economics Loss of Pollution to

Fisheries : an Economic Analysis of the Jakarta Bay Fisheries.” Pages 265-271 in J.L Nielsen, J..J. Dodson, K. Friedland. T.R Hamon. J. Musick and E. Verspoor, editors. Reconciling Fisheries with Conservation, 2009.

PULIKASI ILMIAH ARTIKEL JURNAL ILMIAH NASIONAL

A.H. Dafiq., Z. Anna, A. Rizal, dan A.A. H. Suryana. 2019. Analisis

Bioekonomi Sumber Daya Ikan Kakap Merah (Lutjanus Malabaricus) Di Perairan Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1 /Juni 2019 (8-19).

Anna, Z. 2018. Praktek Pengelolaan Produksi Dan Konsumsi Yang

Berkelanjutan Pada Masyarakat Adat Pesisir Moi Kelim Di Kampung Malaumkarta Kabupaten Sorong Papua Barat. Buletin Marina Vol. 4 No. 1: 15-21.

Page 47: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

45

Riza, F.S., Z. Anna., A.A.H. Suryana. 2018. Analisis Bioekonomi

Sumber Daya Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) Di Waduk Cirata

Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2: 129-137.

Rizky, M.F., Z. Anna., A. Rizal., A.A.H. Suryana. 2018. Sosial Ekonomi

Dan Lingkungan Perikanan Bubu Di Desa Karangsong

Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Jurnal Kebijakan Sosial

Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 8 No. 3: 63-75.

Anna, Z. , R. Rosidah1, A. S. Alisjahbana., dan R. Andoyo., 2018.

Evaluasi Hasil Pelatihan Good Manufacturing Practices (GMP)

Untuk Perempuan Pesisir: Analisis Kesejahteraan Subjektif .

Jurnal Kebijakan Sosek KP Vol. 9 No. 1 Juni 2019: 37-44

Yanuar, Y., Z. Anna., M. F. Rosana1, A. Rizal., A. Sudrajat., Z. Zakaria.

Sustainable Development Of Geopark National Ciletuh-

Palabuhanratu In the Infrastructure Perspective.

Jurnal Sosek pekerjaan Umum, Vol. 10.1, April 2018, hal 64 – 76.

Muawanah, U., H.M. Huda., S. Koeshendrayana., D. Nugroho., Z.

Anna., Mira., A. Ghofar. 2017. Sustainability Of Indonesian Blue

Swimming Crabs: The Bioeconomic Model Approach. Jurnal

Kebijakan Perikanan Indonesia Vol. 9 No 2: 71-83.

Anna, Z. 2014. Study on Energy Intensity Of Indonesian Management Fisheries Area. Proceeding of Nasional Seminar of Research and Policy in Marine and Fisheries. Padjadjaran University September 24, 2014.

Anna, Z and Fauzi, A. 2013. Small Pelagis Resource Accounting.

Proceeding Nasional Seminar on Capture Fisheries. IPB Bogor.

Page 48: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

46

Anna, Z. 2013. Fisher women and Uncertainty in Fishing due to Climate

Change (in Bahasa). Proceeding National Conference Research

and Policy of Social Econmy Marine and Fisheries. Diponegoro

University.

Anna, Z. 2012. North Coast of Java Fisheries Resource Accounting. Proceeding of Marine and Fisheries Social-Economy Conference. 2012.

Anna, Z. 2012. Lesson learn from Indonesian Existing Payment for

Environmental Services Scheme, for the Development of Indonesian PES Protocol. Environmental Economics Journal Vol 16 Issue 2 Pp 102-120.

Anna, Zuzy. 2006. Analisis Ekonomi Kawasan Konservasi Laut:

Optimisasi dan Dampak Sosial Ekonomi Pada Perikanan (Economic analysis Marine Protected Area: Optimization and its impact to fisheries socio economic). Jurnal Kebijakan dan Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Volume 1 Nomor 2, December Tahun 2006.

Fauzi, A., and Z. Anna. 2006. “Backward bending” dan ”Self-fulfilling

mistake” : Analisis Ekonomi LRFF. Indonesian Journal of Coastal and Marine Resources Volume 7 No. 1. p. 15-25.

PUBLIKASI ILMIAH BUKU

Satriatna, B, A. Komarulzaman, A.A.Yusuf, Z. Anna, A. Alisjahbana,

A.A. Ghina, N. Maulana, W. Larasati, R. Andoyo, M. Suryana.

2018. Facing SDGs Series: Cities in Lampung Province Readiness.

UNPAD Press. 211p.

Page 49: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

47

Anna, Z., A. Rizal., H. Herawati., Pribadi, D.J. 2018. Perspektif Teoritis

Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan di Jawa Barat. Unpad

Press. 110p.

Yusuf, A.A., A.A. Alisjahbana., Z. Anna., A. Komarulzaman., 2018.

Facing SDGs Series: Cities in West Java Province Readiness.

UNPAD Press.

Purba, N.P., Z. Anna., A. Rizal., L. P. Dewanti. 2018. Sampah laut di

Indonesia. Uwais Inspirasi Indonesia. 165p.

Rizal, A. Z. Anna. A.A.H Suryana., R. Rostika., M. R. Ismail. L. P.

Dewanthi. 2018. Pusat Pertumbuhan Ranca Buaya: Analisis

Kebutuhan Investasi. Padjadjaran University Press. 120p.

Alisjahbana, A.A., AA. Yusuf., Z. Anna. P.F. Hadisoemarto, A.

Kadarisman, N. Maulana, W. Larasati., A.A. Ghina., Rahma.,

A.M.R. Hidayat., Megananda. 2017. Facing SDGs: Indonesian

Provinces Readiness (in Bahasa). UNPAD Press. Z. Anna. P.F.

Hadisoemarto, A. Kadarisman, N. Maulana, W. Larasati., A.A.

Ghina., Rahma., A.M.R. Hidayat., Megananda.

Anna, Z., A. Fauzi., I.A.P.Putri. 2017. Pengukuran Capacity Utilization

WPP 573 dan 715 Untuk Pengembangan Perikanan Tangkap

yang Efisien dan Lestari. Unpad Press. 201p.

A. Fauzi and Z. Anna. 2012. Strengthening Resource and environment Aspect in The Masterplan for Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development (MP3EI) Implementation. Book Publish by Ministry of Environment.

Diposaptono, S., Fauzi, A., Z . Anna. , M. Helmi,. and D. Nugroho. 2009.

Page 50: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

48

Identification of Coastal Vulnerability due to Climate Change In Indonesia. Ministry of Research and Technology.

Fauzi, Akhmad dan Z. Anna. Pemodelan sumber daya Perikanan dan

Kelautan untuk Analisis Kebijakan. Gramedia Pustaka Utama (2005). 343p.

Umiyati S., and Zuzy Anna. 1992. Pakan Udang (Shrimp Feeds).

Kanisius Publishing Co. Jogjakarta.

PUBLIKASI ARTIKEL OPINI DI MEDIA POPULER

Anna, Z., A.A. Yusuf. 2019. Are Fishermen Happier than Others?

SciDev.Net’s Asia & Pacific. June 20, 2019. Anna, Z. 2018. Solving Land Problems for the Sake Indigenous People.

Jakarta Post, September 18th.

Anna, Z., A. Rizal. 2017. Menyoal Pendekatan Bionomik, sebagai

Upaya Pemanfaatan Perikanan secara Berkelanjutan. Maritime

News 13 Desember 2017.

Dahuri, R., and Zuzy Anna. 1999. Coastal Areas Need Protection. The

Jakarta Post, February 8th.

PEMBICARA DI KONFERENSI INTERNASIONAL

Universities for SDG Forum at NUK Building Partnerships and Milestones for Sustainability. National University of Kaohsiung, Taiwan. October 8th-10th, 2019. Presentation Title: National And Regional Readiness In Achieving SDGs In 2030.

Page 51: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

49

International Conference on IIFET, July 16-20th 2018, Seattle USA.

Presentation Title: Are fishermen happier? Evidence from a large-scale subjective well-being survey in a lower-middle-income country

International Conference on The East Asian Association of

Environmental and Resource Economics (EAAERE), August 7th-10th 2016, Kyushu Sangyo University Fukuoka, Japan. Presentation Title: Institutional Problems In G To G Type Pes Inisiative In West Java Province, Indonesia.

Coloqium Post Doctoral Bren School of Environmental Science and

Management, University of Santa Barbara, USA. May 31st- June 7th 2017. Presentation title: Current Direction in Indonesian Fisheries Policies and Fisheries Economics Research.

4th International Conference on Fisheries and Aquaculture. August 24-

25th 2017, Colombo, Shrilangka. Presentation Title: Study On Fish Depletion due To Fishing And Pollution In Cirata Reservoir.

International Conference On Biodiversity, MBI, Berau, Kalimantan

Timur, 5-8 July 2017. Prestation title: The Analysis of Biological Parameter of Fish Stock in Cirata Reservoir, Indonesia: Bioeconomic Model.

International Conference on Biodiversity of MBI, Bandung, May 20-21,

2017. Presentation title: The Analysis of Cirata Fishery Resources Depletion.

International Conference of The 6th Indonesian Regional Science

Asociation (IRSA) :Maritime Infrastructure and Regional Development, Menado , July 17-18, 2017. Presentation title: How Much is The Value of Whale Shark Tourism in Cendrawasih Bay National Park?

Page 52: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

50

The 3rd International Symposium on Asian Development Studies.Kaidec- SDGs Center UNPAD, Bandung, 26-27 October 2017. Presentation Paper: The discussion on Kaidec Papers on some themes of Inequality.

International Conference on Biodiversity MBI. Depok. January 28th

2017. Presentation title; Economic Valuation of Whale Shark Tourism in Cendrawasih Bay National Park

International Conference on European Asociation of Environmental

and Resources Economics EAERE), Zurich, Switzerland, June 22-25th,, 2016. Presentation Title: PES Initiative Research in Indonesia.

International Conference ICM-MBT, IICC, Bogor November 29-30th,

2016. Presentation title: Economic Valuation of Whale Shark Tourism in Cendrawasih Bay.

The Fifth Congress of the East Asian Association of Environmental and

Resource Economics (EAAERE), Academia Sinica, Taipei, Taiwan , 5th to 7th August, 2015. Presentation Title: Indonesian Cities Green Development Index: A Prototype Measurement.

Regional Gender and Aquaculture Workshop and Conference:

February 24-25th 2015, Bangkok Thailand. Presentation Title: Equity and Empowerment in the Fisheries and Aquaculture Value Chain: Indonesia Experience

THE 2nd International Conference on Sustainable Agriculture and

Food Security: A Comprehensive Approach Padjadjaran University, Bandung 12-13rd October 2015. Presentation Title: Indonesian Small Pelagic Resource Accounting.

17th International Institution of Fisheries Economic and Trade (IIFET)

International Conference 2014. Brisbane: Towards Ecosystem Based Management of Fisheries: What Role can Economics

Page 53: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

51

Play? Queensland University of Technology (QUT), Brisbane, Australia, 7 – 11 July 2014. Presentation title: Indonesian Fisheries Resource Acoounting.

5th Global Symposium on Gender in Aquaculture (GAF5), November

13-15, 2014. Lucknow, India. Presentation Title: Gender in Aquaculture and Fisheries Research Issues, Opportunities and Current Priorities in Indonesian.

10th Asian Fisheries and Aquaculture Forum (10 AFAF) and 4th

International Symposium on Cage Aquaculture in Asia (CAA4, April, 30st to May 4th 2013, Yeosu, Republic of Korea. Presentation title: The Impact of Financial Assistance to Fisherwomen's Income: The Case of Fish Basket Sellers in North Coast of Java.

6th International Ecosystem Services Partnership (ESP) Conference,

Bali, Indonesia, 26-30 August, 2013. Presentation paper; Developing National Protocol for Payment for Environmental Services in Indonesia.

The 3rd Congress of the East Asian Association of Environmental and

Resource Economics (EAAERE). Huangshan China, February 20-22, 2013. Presentation paper: Land compensation value for the construction of dam: hedonic pricing methods.

Global Soil Forum, "Soil for Life". Institute for Advanced Sustainability

Studies (IASS). Berlin, November 18th-22nd 2012. Presentation paper: Development Instrument Payment for Environmental Services in Indonesia.

International Conference on “Payments for Ecosystem Services and

their Institutional Dimensions” CIVILand, Berlin, November 10-12nd 2011. Presentation paper: Firms, Forest and Fiscal: Complexity of Institution of Indonesian Payment for Environmental Services Programs.

Page 54: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

52

9 Asian Fisheries and Aquaculture Forum, April 21st-25th. Asian

Fisheries Society 2011 Shanghai. Presentation Title: The Role of Fisherwomen in the Face of Fishing Uncertainties

International Seminar on Indonesian Fisheries Development:

Enhancing Fish Production and Competitiveness in International Market. Makasar, November, 22nd-23rd, 2010. IMFISERN. Presentation title: Assessment of -Micro Link for Fisheries Development.

Fifteenth Biennial Conference of the International Institute of Fisheries

Economic & Trade (IIFET): Economics of Fish Resource and Aquatic Ecosystem: Balancing Uses, Balancing Costs, Montpellier, France July 13-16 2010. IIFET. Presentation title: Do Financial assistance properly address small scale fisheries problems?: The case of small-scale fisheries of the North Coast of Java.

International Symposium on “Climate change effects on fish and

fisheries”, sendai Japan, April 25th -29th. PICES. Presentation paper: Socio-economic impacts of climate change on coastal communities: the case of the north coast of Java small-pelagic fisheries.

International Conference MARE: People and the Sea V Living with

Uncertainty and Adapting the Change. Amsterdam, Holland July 9th-11th 2009. Presentation title: How do fisherwomen cope with Uncertainty?

The International Institute Fisheries Economic and Trade (IIFET) 2008

Conference, Nha Trang, Vietnam, July 22-26th 2008. Presentation title: Marine Protected Area and its socio-economic impacts on the coastal communities of Seribu Island, Indonesia.

International Conference Maritime Research (MARE): People and The

Page 55: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

53

Sea IV, Who Own the Coast? Amsterdam, Holland, 4-7 July 2007. Presentation paper: Share the Bay: Who is to Blame for Coastal Resource Degradation in Jakarta Bay Area?

International Marine Protected Area Congress, Geelong, Melbourne

Australia, October,22-28th 2005. Presentation tittle: Who own the Strait: Conflicting and Competing use of fishery resource in Lembeh Strait, Indonesia.

4th World Fisheries Conference, American Fisheries Society.

Vancouver, Canada, May 4th-7th 2004. Presentation title: Economic Loss of Pollution to Fisheries: An Economic Analysis of the Jakarta Bay Fisheries.

PENGABDIAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS LAINNYA

Anggota dewan editor Journal Ilmiah

Jurnal Sosial ekonomi Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Jurnal Perikanan dan Kelautan FPIK UNPAD

Referee artikel jurnal ilmiah/Proposal Riset

Jurnal Kependudukan LIPI

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia

(JIPI) Global Ecology and Conservation

Marine Policy

Technical Reviewer for Application received in Resonse to Fiscal Year 2016 Saltonstall-Kennedy (S-K) Grant

Page 56: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

54

Program Federal Funding Opportunity (FFO), NOAA-NMFS.

Amdal/Andal Evaluator/reviewer (1995-2000)

Organisasi

President Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economic Research Networking 2013-2016

Member East Asian Association of Environment and Resource Economics (EAAERE) 2012-2015

Member of International Institution of Fisheries Economic and Trade (IIFET) 2012- Now

Member of European Asociation of Environmental and Resource Economist (EAERE) 2016-2019

Member of Asian Fisheries Society (AFS) 2012-now

Member and founding member Gender in Aquaculture and Fisheries (GAF) Asia Pacific 2014-now.

Konsultan United Nations Development Program (UNDP)

United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP)

United Nations Children’s Fund (UNICEF)

World Wild Life Fund (WWF)

Packard Foundation

The Nature Conservacy (TNC)

Conservacy Strategy Fund (CSF)

Australian Centre for International Agricultural Research

Page 57: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

55

(ACIAR)

United States Agency for International Development (USAID)

The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC)

The Global Green Growth Institute (GGGI)

Japan Internasional Cooperation Agency (JICA)

Danish International Development Agency (DANIDA)

International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)

Kementerian Negara Perencanaan Nasional/BAPPENAS

Kementrian Kelautan dan Perikanan

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral

Kementerian Pekerjaan Umum

Kementerian Koordinator Kemaritiman

Kementerian Desa, Pembangunan daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat

Pemda Provinsi Riau

Pemda Provinsi Lampung

Pemda Provinsi Gorontalo

Page 58: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

56

Mengikuti International Trainning Course

Trainning on Valuing and Designing Payment for Environmental Services, Conducting by Beijer Instirute and European Asociation on Environmental and Resources Economics (EAERE). Zurich Switzerland , June 21-22nd, 2017.

Bio-economics Modelling in Fisheries Trainning and Workhops, Conducting by University California Santa Barbara. Mei 30th to June 5th, 2016.

A Training Workshop on “Transdisciplinary Research for Natural Resources Sustainability”. EEPSEA. 7-10 Desember 2016. Ho Chi Minh, Vietnam.

Trainning on Bioeconomic Modelling Conducting By UCSB and MMAF, Jakarta, April 1st. 2016.

Training of Course on “Quasi Experimental Evaluation Methods” dan course on “Facilitating Participatory Processes using Visualization Techniques” EEPSEA, August 17-20, 2016. Manila, Philipines.

EEPSEA 11th Regional Training Course in Environmental and Resource Economic, Los Banos Filiphines, November, 2-29th 2015.

Training (TOT) on Future Research for Integrated Coastal Management: International Experiences, Lesson Learned and Needs for further training and networking. Coastman CDG. Bremen, Germany, November, 2000.

Asian Regional Course on Integrated Coastal Management, Hainan, China 1999.

Page 59: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

57

Regional Development Course on Bussiness, Industry, and Commerce, Gordon University, Gelong, Melbourne. July, 1996 (90 hours courses).

Water Quality and Waste Water Treatment course. Cooperation between Padjadjaran University and Univ of Reading,UK. 1992.

Water Pollution Management Course, Perth, Australia. August 22nd to September 22nd, 1994.

Menjadi Trainner pada Pelatihan

1. Instructor for Economic Valuation Trainning for Litbang Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia (KPK), 16-20 September 2019.

2. Instructor/nara sumber pada workhop/ training Marine Fellowship Program, Conservation Strategy Fund, IPB. U-Janevalla Hotel, 19 Agustus 2019.

3. Instructor for SDGs Regional Action Plan Trainning, SDGs Center UNPAD and some local government: Kota Makasar, Kota Bekasi, Kota Tangerang, 2018-2019.

4. Instructor for SDGs Training for Local Government, SDGs Center UNPAD, 7-8 November 2018.

5. Instructor for fisheries Economics and Policy for Fisheries Management Area (WPP) 711. The Conservation Strategy Fund, IPB, Universitas Raja Ali haji, Tanjung Pinang Kepulauan Riau, 12-13 November 2018.

6. Instructor for School of valuation Batch 1-5 Environmental Economics Institute (EEI) Indonesia, Bandung, Jakarta, 2015-2019.

7. Instructor for Training for Trainer extended Cost Benefit Analysis (eCBA), Batch 1-3, Medan, Samarinda, Jakarta, Global Green Growth Institute (GGGI) Indonesia, EEI Indonesia dan SDGs

Page 60: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

58

Center. 2017-2018. 8. Instructor for TOT on Technical Asisstance on Environmental

Economic Instruments Implementation, Sumatera Region stake holders, DANIDA-KLH, September 18th-20th 2012. Bukit Tinggi.

9. Instructor for TOT on Technical Asisstance on Environmental Economic Instruments Implementation, Sulawesi, Kalimantan and Papua Regions Stakeholders, DANIDA-KLH, Menado, September 11-13, 2012.

10. Instructor for TOT on Technical Asisstance on Environmental Economic Instruments Implementation, Bali, Nusa Tenggara and Java Regions Stakeholders, DANIDA-KLH, Yogyakarta, July 10th-12nd and 16th-18th.

11. Instructor for the Trainning on Coastal valuation EEPSEA-SUSCLAM Funded by EEPSEA, Menado, March 5th-9th 2012.

12. Instructor for TOT Economic Instruments Implementation in Environmental management Region Bali-Nusra, Mataram, DANIDA-KLH, November 4-6, 2011

13. Instructor for TOT Economic Instruments Implementation in Environmental management Region Sumatera, DANIDA-KLH, Jakarta July 26-28, 2011

14. Instructor for TOT Economic Instruments Implementation in Environmental management Region Java, DANIDA-KLH, June 15-18, Yogyakarta 2011

15. Instructor for Training in resource and environment economic valuation, conducted by Institute of Resources and Environmental Economic Studies, cooperation with Directorate General of Oil and Gas, Ministry of Energy and Mineral Resources batch 1-7 2005-2010

16. Instructor for AMDAL training, in Economic Valuation subject, conducted by Ministry of Environment, Pusdiklat Kementrian Negara Lingkungan Hidup, Puspitek Serpong, 2006, 2007, 2008.

17. Instructor for Trainning in Alternative Conflict Solution on Environmental Damage, conducted by Ministry of Environment, Pusdiklat Kementrian Negara Lingkungan

Page 61: PEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM ...sdgcenter.unpad.ac.id/.../11/Orasi-Guru-Besar-Prof.-ZA.pdfPEMANFAATAN MODEL BIO-EKONOMI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN YANG BERKELANJUTAN

59

Hidup, Puspitek Serpong, 17th-21st, 2008 18. Instructor BINTEK “Environmental and Sustainable

Development” for Member of Semarang City Legislator. Conducted by EDP. Hotel Mercure Rekso. July 28th 2007.

19. Instructor for Trainning on Economic Valuation, conducted by Departement of Resource and Environmental Economics Faculty of Economic and Management, IPB, June 2007.

20. Instructor for Trainning on Modeling and Simulation for Natural Resources management conducted by Institute of Resources and Environmental Economic Studies (IREES). September 2004.

21. Instructor for Trainning on Economic Valuation for Oil and Gas, conducted by Institute of Resources and Environmental Economic Studies, cooperation with Directorate General of Oil and Gas, Departement of Energy and Mineral Resources. April 2005.

22. Instructor for Trainning on Economic Valuation, conducted by Instititute of Resources and Environmental Economic Studies and Departement of Social Economics Faculty of Fisheries and Marine Resources, IPB, cooperation with BAKOSURTANAL. July 2005.

23. Instructor for Trainning on Economic Valuation for Oil and Gas, conducted by Institute of Resources and Environmental Economic Studies, cooperation with Directorate General of Oil and Gas, Departement of Energy and Mineral Resources. July 2005.

24. Instructor for Trainning on Economic Valuation for Marine Conservation, conducted by Directorate Conservation and Marine Protected Area, Ministry of Fisheries and Marine Affair. October 2003.