Pembekalan Tekhnik Tenaga Listrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

INSTALASI LISTRIK DASAR

Citation preview

  • 1. TUJUAN KETENTUAN UMUM INSTALASI LISTRIK1.1 Maksud dan tujuanSesuai dengan maksud dan tujuan PUIL Instalsi penerangan harus direncanakan, dipasang dan diperiksa agar :

    1.1.1Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik1.1.2Terjamin keselamatan manusia1.1.3Terjamin keselamatan instalasi listrik beserta perlengkapannya1.1.4Terjamin keselamatan gedung beserta perlengkapannya1.1.5Terjamin perlindungan lingkungan1.1.6Tercapai tujuan dari pencahayaan yaitu terwujudnya interior yang efisien dan nyaman.

  • 1.2. Ketentuan UmumUntuk itu harus dipenuhi ketentuan umum sebagai berikut :

    1.2.1.Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui (9.2.2)1.2.2.Instalasi listrik harus dirancang, dipasang dan dipelihara sedemikian hingga tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah penjalaran kebakaran1.2.3.Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang pada instalasi harus:Menuhi ketentuan standar yaitu harus terxantumdengan jelas tanda kesesuaian satandar dan tanda pengenalnya: nama atau logo pembuat, tegangan, daya, dan/atauarus pengenal, data tekhnis lain yang disaratkan SNI atau standar lain yang berlaku (2.2.1.1) danMemenuhi ketentuan PUIL 2000 yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya (2.2.1 : 2.4 : 9.4.)1.2.4.Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi untuk keselamatanProteksi kejut listrikProteksi dari efek termalProteksi dari arus lebihProteksi dari tegangan lebih1.2.5.Instalasi listrik yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa dan dicoba sebelum dioperasikan. Yang memenuhi ketentuan PUIL 2000 diberi sertifikat1.2.6.Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi harus memiliki izin dan harus menggunakan tenaga tekhnis yang kompeten sesuai dengan bidang da tanggung jawabnya dibidang ketenagalistrikan.

  • 2. KETENTUAN UMUM PERALATAN DAN PEMASANGANNYA2.1. Ketentuan peralatan

    2.1.1.Perlengkapan listrik harus tidak berbahaya dan harus tahan terhadap kerusakan mekanis termis dan kimiawi2.1.2.Selungkkup dan rangka logam harus dilengkapi dengan sekrup dan terminal untuk pembumian2.1.3.Pada setiap peralatan listrik harus tercantum dengan jelas penandaan sesuai dengan ketentuan SNI

  • 2.2. Ketentuan Pemasangan Perlengkapan lstrik harus dipasang dengan baik, sehingga pelayanan pemeriksaan dan pemeliharaan mudah dan aman.2.2.1.Perlengkapan listrik harus dipasang, dihubungkan dan diamankan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan bahan yang mudah terbakar menyala2.2.2.Selungkup dan rangka logam perlengkapan harus dibumikan secara baik dan benar2.2.3.Gagang pelayanan dari logam atau sejenisnya sama sekali tidak boleh bertegangan oleh karenanya harus dihubungkan dengan selungkup dan rangka itu secara baik dan benar2.2.4.Pelayanan dan pengendalian peranti harus dilakukan dengan pertolongan sakelar, oleh karenanya harus dihubungkan dan diputuskan dengan sakelar tersebut. Kecuali untuk lampu, peranti kecil atau kumpulan daripadanya yang mempunyai daya tidak lebih dari 1,5kW2.2.5.Perlengkapan untuk melayani sakelar motor dan mesin lain yang digerakkan dengan listrik harus dipasang sedekat mungkin dengan mesin yang bersangkutan.

  • 3. KETENTUAN UMUM KABEL DAN PEMASANGANNYA3.1. Ketentuan Umum Kabel dan Pemasangannya

    3.1.1.Semua kabel yang digunakan harus dibuat dari bahan yang memenuhi syarat sesuai dengan tujuan penggunaannya, serta telah diperiksa dan diuji3.1.2.Kabel yang dipilih untuk dipasang haruslah:Memiliki tanda standar atau sertifikasi (SNI atau standar lain yang berlaku) dan tanda pengenal lain di permukaannya sepanjang kabel tersebut sesuai dengan ketentuan standarTidak cacad dan tidak rusak3.1.3.Jenis kabel yang dipilih dan dipasang haruslah sesuai dengan penggunaannya sebagaimana disebut dalam rancangan instalasi dan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000, yaitu

  • Kabel instalasi dalam gedung memiliki warna selubung putih/abu-abuKabel tanah tegangan pengenal 600 sampai 1000 volt. Memiliki warna selubung hitamKabel udara tagangan pengenal 600 sampai 1000 volt. Memiliki warna selubung hitamKabel tengangan menengah/tinggi tegangan pengenal diatas 1000 volt, memiliki warna selubung merah.3.1.4.Kabel yang dipilih dan dipasang haruslah memiliki ukuran memenuhi persyaratan sesuai dengan beban sebagaimana tersebut dalam rancangan instalasi3.1.5.Kabel yang akan dipasang harus dipilih sedemikian sehingga jumlah dan warna intinya sesuai dengan rancangan instalasi dan persyaratan PUIL 2000, yaitu:Warna biru untuk penghantar netralWarna loreng untuk penghantar pembumianWarna merah untuk fase RWarna kuning untuk fase SWarna hitam untuk fase T.

  • 3.2.Kabel fleksibel

    3.2.1.Kabel fleksibl hanya dapat digunakan untuk:Perkawatan lampu gantungPerkawatan armatur peneranganPerkawatan lampu pen peranti rendahMenghindarkan perambatan syara dan getaran3.2.2.Pemilihan dan pemasangan kabel dan kabel fleksibel harus sesuai dengan maksud dan penggunaannya (tabel 7.1.3 s/d 7.1.6). Untuk penggunaannya tersebut dalam butir ke-3 kabel fleksibel harus dilengkapi tusuk kontak3.2.3.Kabel fleksibel tidak boleh digunakan (5.2.1.3) dalam hal berikut:Sebagai pengganti perkawatanpasangan tetap suatu bangunanMelewati lubang pada dinding, langit-langit atau lantaiMelalui lubang pada pintu, jendela dan semacamnya3.2.4.Kabel fleksibel sedapat mungkin hanya digunakan dalam satu kepanjangan yang utuh tanpa sambungan atau cabang. Sambungan pada kabel fleksibel hanya diperkenankan jika dipenuhi sarat teraebut dalam PUIL pasal 7.11.1.9 hingga 7.11.1.12. dan pasal 5.2.1.4.3.2.5.Masing-masing penghantar dari kabel atau kabel fleksibel tidak boleh lebih kecil ukurannya dari apa yang tertera dalam tabel 7.1-1 (5.2.1.5).3.2.6.Kabel fleksibel yang tidak lebih kecil daripada 0,75 mm2: kabel pipih atau kabel yang sifatbya sama, dipandang telah mempunyai pengaman arus lebih oleh gawai pengaman lebih seperti telah dikemukakan dalam 7.5

  • 3.2.7.Kabel harus mempunyai KHA yang sesuai dengan arus nominal perlengkapan yang dihubungkannya. (5.2.1.6)3.2.8.Kabel fleksibel harus dihubungkan dengan perlengkapan atau pengikatnya demikian rupa sehingga tarikan tidak diteruskan langsung pada hubungan atau terminal (5.2.1.7)3.2.9.Kabel lampu (5.2.2)Kabel lampu digunakan untuk instalasi dalam lampu, armatur penerangan, atau alat sejenis dalam keadaan tertutup atau terlindung,bebas dari pengaruh tekukan atau pelintiranKabel lampu juga digunakan untuk menghubungkan armatur penerangan dengan sirkit akhir (tabel 7.1-3)Kabel lampu tidak boleh leboh kecil dari 0,5mm2 (5.2.2.2)3.3. Pembebanan Kabel.3.3.1.Dalam perencanaan dan pemilihan kabel untuk instalasi rumah, gedung dan instalasi lainnya perlu diperhitungkan, bahwa pembebanannya tidak boleh melebihi Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang ditetapkan dalam PUIL3.3.2.Kondisi standar untuk pembebanan kabel inti tunggal dan inti banyak dalam gedung ditetapkan dalam PUIL antara lain:Suhu keliling 300CPemasangan dalam pipa atau di udara

  • Suhu penghantar tembaga maksimum 700CBerlaku untuk sistem 1 sampai 3 kawat, sistem 4 kawat dan sistem 5 kawat

    3.3.3. Kondisi standar pembebanan kabel tanah sesuai PUIL sbb:Suhu keliling 300CSuhu penghantar maksimum untuk isolasi PVC: 700C dan untuk XLPE: 900CUntuk pemasangan dalam tanahada tambahan persyaratan sbb:Kedalaman pemasangan 70cm dibawah tanahResistant panas jenis tanah 1000C cm/WResistant panas jenis isolasi untuk PVC: 6000C cm/W, XLPE: 3500C cm/W3.3.4.Kondisi standar untuk pembebanan kabel udara sesuai PUIL sbb:Suhu keliling 300CSuhu peghantar maksimum, Untuk isolas PVC: 700dan untuk XLPE: 900C

  • 3.3.5.KHA yang diperoleh dari tabel KHA di PUIL ataau katalog harus dikoreksi apabila ada perbedaan dalam hal:Suhu keliling berbedaJumlah inti kabel tanah berbedaResistans jenis tanah selain 1000C cm/WJarak antar kabel yang dipasang berbedaBahan isolasi kabel berbedaKondisi pembebanan berubah

  • 4. AMATUR PENERANGAN, FITING LAMPU, LAMPU ROSET (pasal 5.3)4.1. Proteksi

    4.1.1.Armatur penerangan, fiting lampu dan roset harus dibuat sedemikian rupa sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang terbuat dari logam, pada saat pemasangan atau penggantian lampu, atau dalam keadaan terpasang, teramankan dengan baik dari kemungkinan sentuhan (5.3.1.1)4.1.2.Jika dihubungkan pada jaringan dengan penghantar netral yang dibumikan, selubung ulir fiting lampu pasangan tetap harus dihubungkan dengan penghantar netral. (lihat ayat 2.5.1.2).(5.3.1.3)4.1.3. Untuk tegangan ke bumi diatas 300V, armatur penerangan harus terisolasi dari penggantung dan pengukuhnya, kecuali bila perlengkapan tersebut dibumikan dengan baik. Untuk tegangan jaringan diatas 1000V a.b.b. kedua cara proteksi tersebut harus dilaksanakan (5.3.1.7)

  • 4.2.Pembumian4.2.1.Pada sistim perkawatan dengan pipa logam yang dibumikan, armatur penerangan dari logam yang terhubung pada kotak sambungharus pula dikebumikan (5.3.2.1).4.2.2. Semua bagian dari armatur penerangan, transformator dan selungkup perlengkapan yang terbuat dari logam dan bekerja pada tegangan ke bumi diatas 50V harus dibumikan, Kecuali untuk hal-hal tersebut dalam ayat 3.3.1.2.(5.3.2.2.1).4.2.3.Bagian logam lain yang terbuka harus dibumikan kecuali bila bagian tersebut diisolasi darri bumi dan dari permukaan lain yang bersifat penghantar, atau berdaya di luar jangkauan tangan. Seperti yang tersebut dalam ayat 3.3.1.2.(5.3.2.2.2)4.2.4Armatur penerangan, fiting lampu dan pelat penutup logam yang tidak dibumikan tidak boleh kontak dengan permukaan yang konduktif dan juga tidak boleh dipasang dalam jarak jangkauan tangan dari bak mandi, bak cuci pakaian, perlengkapan pipa air, pipa uap atau benda logam lain yang dibumikan4.2.5.Rantai tarik dari logam yang dipakai pada perlengkapan listrik di tempat tersebut diatas harus dilengkapi dengan penyambung dari bahan isolasi (5.3.2.3.2)4.2.6.Armatur dianggap telah dibumikan jika telah dihubungkan mekanis secara tetap dan baik pada pipa logam yang dibumikan, pada penghantar pembumian kabel, atau disambung tersendiri dengan penghantar pembumi

  • 4.3. Persyaratan dalam keadaan khusus (5.3.3.)4.2.1.Armatur penerangan di tempat lembab, basah, sangat panas, atau yang mengandung bahan korosi harus terbuat dari bahan yang memenuhi syarat bagi pemasangan di tempat itu dan harus dipasang demikian rupa sehingga air tidak dapat masuk atau berkumpul dalam jalur penghantar, fitting lampu atau bagian listrik lainnya. (5.3.3.1) 4.3.2. Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebuh, lembab, sangat panas, berisi bahan mudah terbakar atau mengandung bahan korosi harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti tersebut diatas, bagian luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 volt ke bumi harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat (5.3.3.2.1.)4.3.3. Penyimpangan dari ketentuan diatas diperkenankan jika fiting lampu dipasang diluar jangkauan, dan bagian logam yang dalam keadaan normal tidak bertegangan dibumikan. Akan tetapi dalam ruang yang mengandung bahan korosi, ketentuann tersebut tidak berlaku. (5.3.3.2.2) 4.3.4. Armatur penerangan yang dipasang dekat atau diatas bahan yang mudah terbakar harus dibuat, dipasang atau terlindung demikian rupa sehingga bagian yang bersuhu lebih dari 900 tidak berhubungan dengan bahan yang mudah terbakar itu (5.3.3.3.1) 4.3.5. Lampu dalam ruang yang mengandung bahan atau debuh yang mudah terbakar atau meledak harus dipasang dalam armatur penerangan yang kedap debuh (5.3.3.3.2)4.3.6. Lampu dalam ruang yang mengandung campuran gas yang mudah meledak harus dipasang dalam armatur penerangan dengan kontruksi demikian rupa sehingga gejalah api seandainya terjadi tidak menimbulkan ledakan. (5.3.3.3.2)

  • 4.4. Syarat kotak sambung dan Kap armatur (5.3.4)4.4.1.Tutup roset dan kotak sambung untuk armatur lampu harus mempunyai cukup ruangan sehingga nkabel dengan terminal hubungnya dapat dipasang dengan baik. (5.3.4.1)4.4.2. Tiap kotak sambung harus dilengkapi dengan penutup, kecuali jika sydah tertutupoleh kap armatur, fiting lampu, kotak kontak, roset atau gawai yang sejenis. (5.3.4.2) 4.4.3. Bagian dinding atau langit-langit yang terbuat dari bahan mudah terbakar dan berada diantara sisi kap armatur dan kotak sambung harus dititup dengan bahan yang tidak dapat terbakar. (5.3.4.3)Catatan: Kayu tidak termasuk dalam golongan bahan yang mudah terbakar

  • 4.5. Penunjang armatur (5.3.5.) 4.5.1.Armatur,fiting lampu, roset dan kotak-kontak harus dipasang kokoh. Aramatur yang beratnya lebih dari 2.5 kg atau sala satu ukurannya melebihi 40 cm tidak boleh dikokohkan dengan penutup ulir fiting lampu. (5.3.5.1.) 4.5.2. Apabila kotak sambung atau fiting dilengkapi dengan kotak penunjang yang kuat maka armatur dapat dikokohkan padanya. Armatur yang beratnya lebih dari 20 kg harus dikokohkan terpisah dari kotak sambung. (5.3.5.2.)

  • 4.6. Perkawatan armatur (5.3.6.) 4.6.1.Perkawatan pada atau dalam armatur haruasn terpasang dengan rapi. Diameter kawat hbarus minimal 0.75 mm2 dan demikian rupa sehingga kabel bebas dari gaya tarik dan kerusakan mekanik yang mungkin terjadi. Perkawatan yang berlebihan harus dihindari. Kabel harus dipasang sedemiakn rupa sehingga bebas dari pengaruh suhu yang melebihi kemampuannya. (5.3.6.1.1.)4.6.2. Pada rantai gantung armatur dan bagian lain yang dapat bergerak harus digunakan kabel fleksibel. (5.3.6.2.1.) 4.6.3.Armatur dan kabel harus dipasang sedemikian rupa sehingga berat armatur atau bagian yang bergerak tidak menyebabkan tarikan pada kabel. (5.3.6.2.2.) 4.6.4. Aramatur harus dipasang sedemikian rupa sehingga sambungan antara armatur dan kabel listrik instalasi dapat diperiksa tanpa harus memutus perkawatan, kecuali bila armatur dihubungkan dengan tusuk kontak dan kontak-kontak.(5.3.6.3.1.) 4.6.5. Hubungan dan percabangan tidak boleh terletak dalam lengan atau tangkai armatur, hubungan atau percabangan sedapat mungkin harus dipusatkan. (5.3.6.3.2 & 5.3.5.3.3.) 4.6.6. Dalam armatur penerangan untuk tegangan kebumi diatas 300 V tidak boleh ada percabangan atau hubungan.(5.3.6.3.3.) 4.6.7. Armatur tidak boleh digunakan sebagai jalur kabel sirkuit kecuali bila armatur itu memenuhi sarat bagi jalur kabel. Hal ini hanya diperkenankan bagi sirkit cabang tunggal yang memberi arus pada armatur tersebut. Pemasangannya dilaksanakan sesuai ketentuan.(5.3.6.4.)4.6.8. Armatur penerangan harus dihubungkan sedemikian rupa sehingga semua kontak ulir atau kontak luar dari fiting lampu pijar terhubung pada pengahantar netral.(5.3.6.5.)

  • 4.7. Lampu dan perlengkapan bantu (5.3.10) 4.7.1.Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit penerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya lebih dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika dayanya melebihi 1500 W. Diatas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal lampu atau gawai lampu yang kusus.(5.3.10.1.)4.7.2. Perlengkapan bantu lampu gas harus dipasang dalam kotak yang tidak mudah terbakar dan harus diperlakukan sebagai sumber panas. (5.3.10.2)

  • 4.8. Lampu tabung gas (5.3.11.) 4.8.1.Setiap perlengkapan lampu tabung gas, seperti transformator, balas, kapasitor dan perlengkapan sejenis, harus tertutup seluruhnya dalam selungkup dari bahan yang tidak dapat terbakar untuk mencegah meluasnya api apabila timbul. (5.3.11.1.2.)4.8.2. Pemasangan bola dan tabung gas tidak boleh berhubungan dan bersinggungan dengan bahan yang mudah terbakar.(5.3.11.1.3.) 4.8.3. Penghantar bertegangan lebih dari 1000 V harus dari jenis yang dilindungi dengan selubung logam ataupun selubung kawat, dilindungi dengan pipa logam yang memakai ulir, atau dengan saluran logam sama yang mutunya, kecuali bila hanya digunakan untuk penyambungan pendek didalam fiting. 4.8.4. Bila dimasukkan dalam pipa maka penghantar dari transformator yang berbeda harus dimasukkan dalam pipa yang berlainan pula

  • 4.8.5.Penghantar telanjang ataupun penghantar lainnya boleh juga digunakan asal penghantar yang berjarak cukup terhadap penghantar lain atau benda lain yang bersifat konduktif, lihat tabel 5.3.1. Penghantar tersebut haruslah terlindung sedemikian rupa sehingga tidak ada kemungkinan tersentuh oleh orang.4.8.6. Penyambungan klem penghantar transformator disisi sekunder dengan lampu tabung gas harus memenuhi hal berikut (5.3.11.1.4):Menggunakan penghantar yang terdiri atas sekurang-kurangnya 7 kawatTerpasang erat pada tempatnyaTerlindung dari kemungkinan rusakTersambung dengan kerangka pada tempat yang paling dekat dengan ujung tabungBila penghantar ini digunakan diluar fiting lampu, isolasinya harus untuk kelas tegangan sekurang-kurangnya 400 V.4.8.7. Perlengkapan yang digunakan pada sistem penerangan lampu tabung gas yang dibuat untuk sistem tegangan 1000 V Penghantar bertegangan lebih dari 1000 V atau kurang harus dari jenis yang diijinkan untuk maksud penggunaannya. (5.3.11.2.3)

  • 4.8.8. Transformator dan semua k;lem harus dipasang dalam kerangka yang terhubung dan tidak bisa dibuka tanpa alat kusus. (5.3.11.2.3)- Untuk penyambungan dengan sumber tenaga listrik lampu tabung gas harus dilengkapi denga alat penyambung yang cocok. Transformator serta penghubungnya dengan perlengkapan yang diperlukan, harus ditempatkan dalam satu atau beberapa selungkup bahan isolasi yang tidak mudah menyalah, yang mencegah kemungkinan tersentuhnya bagian yang bertegangan pada saat lampu dipasang atau dilepas, sehingga yang dapat dicapai hanyalah fiting ataupun tempat- Transformator harus dipasang sedekat mungkin dengan lampu supaya penghantar sekundernya sependek mungkin- Transformator harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga bahan yang dapat terbakar yang terletak didekatnya tidak akan terkena suhu melebihi 900 C.Catatan: Pemasangan transformator langsung pada bahan yang dapat terbakar (misalnya kayu) tidak diperkenankan.4.8.9. Dengan memperhatikan tegangan pada rumah tinggal maka (5.3.11.2.):- Perlengkapan yang mempunyai sistem tegangan sirkit terbuka lebih dari 1000 V tidak boleh dipasang dalam rumah- Perlengkapan yang mempunyai sistemm tegangan sirkit terbuka lebih dari 300 V terhadap bumi tidak boleh dipasang dalam rumah, kecuali jika pemasangannya demikian rupa sehingga bagian aktif tidak mungkin tersentuh.4.8.10. Armatur dengan balast atau ntransformator terbuka harus dipasang demikian rupa sehingga balast atau transformatornya tidak akan terkena bahan yang dapat terbakar (berjarak sekurang-kurangnya 35 mm).( 5.3.11.2.7.)

  • Tabel 5.3-1: Jarak bebas minimum pada tegangan 250 V ke atas dalam sistem lampu tabung gas

    4.8.11. Perlengkapan bantu termasuk reaktor, kapasitor, resistor dan sejenisnya yang tidak dipasang sebagai bagian dari armatur, harus dipasang dalam kutak logam yang dipasang tetap dan dapat dicapai, kecuali balast yang diijinkan untuk dipasang terpisah. (5.3.11.2.8.)

    TEGANGAN SIRKIT TERBUKA (Volt)JARAK BEBAS MIN. (Cm)Melebihi 250Tidak melebihi 1000 1,5Melebihi 1000Tidak melebihi 6000 2.5Melebihi 6000Tidak melebihi 9000 3.5Melebihi 9000Tidak melebihi 15000 4.0

  • 4.9. Roset (5.3.12)4.9.1.Roset yang dipasang dlam ruang lembab atau basah harus dari jenis yang memenuhi sarat.(5.3.12.1). 4.9.2. Roset harus mempunyai nilai nominal sekurang-kurangnya 660 W, 250 V dan arus maksimum 6 A. (5.3.12.2) 4.9.3. Untuk pekawatan yang tampak, roset harus mempunyai alas dengan sekurang-kurangnya 2 lubang untuk tempat sekerup pengukuh dan harus cukup tebal agar kabel dan terminalnya berada pada jarak sekurang-kurangnya 1 cm dari permukaan dinding atau langit-langit.(5.3.12.3)4.9.4. Roset tidak boleh digunakan untuk menghubungkan lebih dari satu saluran, kecuali bila roset dibuat khusus untuk penghubung banyak.

  • 5. Tusuk kontak dan kotak-kontak (pasal 5.3)5.1. Kontruksi tusuk kontak

    5.1.1.Tusuk kontak harus dirancang sedemikian rupa sehingga ketika dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuhan tak sengaja dengan bagian aktif. (5.4.1.1) 5.1.2. Tusuk kontak harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar, tahan lembab dan secara mekanik cukup kuat. (5.4.1.2.1) 5.1.3. Tusuk kontak yang tidak terlindung tidak boleh tebuat dari bahan yang mudah pecah. (5.4.1.2.2) 5.1.4. Sambungan antara tusuk kontak dan kabel fleksibel harus baik untuk menghindari kerusakan mekanik. (5.4.1.3)

  • 5.2. Menghindari hubungan tusuk kontak tertukar (5.4.1.4.)

    5.2.1. Dalam suatu instalasi,lubang kotak-kontak dengan pengenal tegangan tertentu tidak boleh dimasuki tusuk-kontak dengan tegangan pengenal yang lebih rendah (lihat sub ayat 3.3.2.4)5.2.2. Lobang kotak-kontak dengan arus nominal tertentu tidak boleh dapat dimasuki tusuk-kontak dengan arus pengenal yang lebih besar kecuali bagi kotak-kontak atau tusuk-kontak dengan arus pengenal setinggi-tingginya 16 A. (5.4.1.4.2)5.2.3. Pada kotak-kontak dan tusuk-kontak harus tercantum tegangan tertinggi dan arus terbesar yang diperbolehkan. (5.4.1.5) 5.2.4. Tusuk-kotak yang juga digunakan untuk melaksanakan pembumian harus mempunyai kontruksi demikian rupa sehingga pada waktu tusuk-kontak dipasang pada kotak-kontak, terjadi hal berikut. (5.4.1.7): Kontak pengamannya terhubung sebelum kontak pengaman arus, sedangkan pada waktu dilepaskan, hubungan nkontak pengamannya terlepas setelah kontak penghantar arus teputus,Kontak pengaman tusuk-kontak tidak mungkinterhubung dengan lubang kotak-kontak penghantar arus,Penghantar pengaman (Pembumian) yang dihubungkan pada pesin atau pesawat terhindardari kemungkinan bersentuhan dengan bagian aktif.

  • 5.3. Susunan tusuk kontak

    5.3.1. Tusuk-kontak untuk teganagan kebumi diatas 50 V disusun untuk juga melaksanakan pembumian rumah logam kotak-kontak dan/atau tusuk-kontak harus dihubungkan dengan kontak pembumian. (5.4.1..8.1)5.3.2. Kontak-tusuk untuk tegangan ke bumi diatas 300 V harus disusun demikian rupa sehingga semuan bagian tidak dapat dimasukkan atau dilepas dalam keadaan bertegangan. (5.4.1.8.2.)5.3.3. Ketentuan dalam sub ayat 5.4.1.8.1 diatas tidak berlaku untuk kotak-kontak dalam ruang dengan lantai berisolasi, yang disekitarnya tidak terdapat bagaian konduktif yang dihubungkan kebumi dan dapat tersentuh seperti instalasi air, gas atau pemanas dan juga tidak berlaku bagi kotak-kontak untuk beban khusus, yang mempunyai isolasi pengaman atau beban kusus yang dipasang diluar jangkauan tangan. (5.4.1.8.3)5.3.4. Kotak-kontak yang ditempatkan dilantai harus dari jenis tertutup dalam kotak lantai yang khusus diijinkan untuk penggunaan ini. (5.4.2.4).5.3.5. Kotak-kontak fase satu, baik yang berkutup dua maupun tiga harus dipasang sedemikian hingga kutub netralnya berada disebelah kanan atau disebelah bawah kutub bertegangan.5.3.6. Kotak-kontak harus dipasang tidak kurang setinggi 1,25 m dari lantai (8.17.2.4.2). Jika dipasang kurang dari 1,25 m kotak-kontak harus dari jenis tertutup.

  • 5.4. Cara menghubungkan kabel (5.4.1.9.)

    5.4.1. Penghubung kabel rendah dengan bagian instasi yang dipasang tetap, begitu pula penghubungan kabel yang dipasang tetap dengan mesin dan peranti rendah, harus dilaksakan dengan tusuk-kontak apabila penghubung itu sifatnya tidak tetap. (5.4.1.9.1)5.4.2. Ketentuan dalam sub ayat 511.A.9.1. tidak berlaku:Pada penghubung dengan penghantar geser atau penghantar kontakPada penghubung sementara mesin yang besar, apabila terjamin bahwa mesin atau instalasi tersebut akan digunakan secara baik, sesuai dengan semua peraturan yang berlaku untuk pemasangan tetap.5.4.3. Pada satu tusuk-kontak hanya boleh dihubungkan satu kabel rendah.

  • 5.5. Ketentuan berkaiatan dengan keadaan lingkungan (5.4.2.)

    5.5.1. Kotak-kontak dan tusuk-kontak untuk penggunaan kasar harus dilengkapi dengan selungkup logam yang cukup kuat, atau harus dibuat dari bahan yang taha terhadap kerusakan mekanik. (5.4.2.1)5.5.2. Dalam ruang yang lembab dan sangat panas, tusuk kontak harus dilengkapi dengan kontak pembumian. Selungkup logam harus dibumikan. (5.4.2.1.)5.5.3. Kotak-kontak dinding dalam ruang lembab harus dilengkapi dengan lobang pembuang air. (5.4.2.2.2.)5.5.4. Kotak-kontak yang dipasang diluar rumah tetapi terlindung dari cuaca, atau dipasang dalam ruang lembab, harus mempunyai penutup yang membuatnya kedap cuaca bila tusuk-kontak tidak dimasukkan (5.4.2.2.3)5.5.5. Kotak-kontak yang dipasang diluar rumah dan terkena oleh cuaca, atau dipasang dalam ruang basah, harus dari jenis bertutup kedap cuaca, juga dalam kotak-tusuk dimasukkan (5.4.2.2.4). Pengecualian:Kotak-kontak, yang hanya kedap cuaca jika kontak-tusuk tidak dimasukkan, dapat pula dipakai diluar rumah jika pemkaiannya diawasi dan tidak ditinggalkan begitu saja.5.5.6. Kotak-kontak yang dipasang diluar harus ditempatkan demikian rupa sehingga tidak mungkin kotak-kontak terkena genangan air. (5.4.2.2.5)5.5.7. Dalam ruang akumilator dan ruang yang mengandung campuran gas yang meledak, kontak-tusuk harus disusun demikian rupa sehingga bagiannya tidak dapat dimasukkan atau dilepaskan dalam keadaan bertegangan dan dalam keadaan terhubung tidak dapat menimbulkan bungan api karena getaran atau atau kontak yang lepas. (5.4.2.3)5.5.8. Kotak-kontak yang ditempatkan pada lantai harus tertutup dalam kotak lantai yang khusus diizinkan untuk penggunaan ini. (5.4.2.4)

  • 6. Gawai untuk menutup dan membuka sirkit listrik6.1. Sakelar

    6.1.1. Sakelar berfungsi untuk membuka dan menutup sirkit listrik dalam keadaan berbeban atau tanpa beban. Sakelar ini disebut juga sakelar beban.6.1.2. Pada sakelar ini terdapat nilai arus dan tegangan kerjanya yang harus sesuai atau lebih besar dari pada beban yang dilayaninya , tetapi tidak kurang dari 5 A 6.1.3. Dari segi pemasangan dibedakan dari jenis terpasang pada permukaan dan jenis terpasang rata permukaan . Tergantung dari keadaan linkungan terdapat pula sakelar yang tahan cuaca atau kedap air. Pemasangan sakelar harus sesuai maksud dan penggunaannya.

  • 6.2. Pemutus sirkit

    6.2.1. Pemutus sirkit terutama terutama dimaksudkann untuk memutuskan sirkit dalam keadaan gangguan atau keadaan tidak normal secara otomatis, misalnya jika arus yang melaluinya melebihi nilai tertentu seperti pada keadaan hubung pendek.6.2.2. Pemutus sirkit mini atau MCB (Miniatur Circuit Breker) yang dipasamg di APP, tempat penyambungan instalasi pelanggan sebelum PHB, berfungsi sebagai membatas arus dan pemutus sirkit. Peranan MCB menggantikan pasangan seri sakelar dan pengaman lebur.6.2.3. Pemutus sirkit harus mempunyai kemampuan memutus arus hubung pendek sesuai atau lebih besar dari nilai arus hubung singkat yang mungkin terjadi ditempat pemutus sirkit dipasang. Pemutus sirkit untuk perumahan mempunyai kemampuan memutus sesuai ketentuan tidak kurang dari 6000 A.6.2.4. Seperti halnya peralatan yang lain pemutus sirkit harus memenuhi standar yang berlaku yaitu SNI6.2.5. Pemilihan dan pemakaian serta pemasangan pemutus sirkit harus memenuhi ketentuan PUIL.

  • 6.3. Pemisah

    6.2.1. Pemisah adalah alat penyambung sirkit dalam keadaan tanpa beban atau tanpa arus. Pemutusan sirkit dilaksanakan oleh kontak sakelar pemisah ini tanpa bantuan pegas, oleh karenanya busur listrik yang timbul antar kontak alat ini tidak dapat dikendalikan dengan baik seandainya digunakan untuk pemutus beban.6.2.2. Penggunaan utamanya untuk memisahkan instalasi dari sumber, sehingga bagian tersebut aman untuk personil yang sedang melakukan pemeliharaan/perbaikan instalasi.6.2.3. Sakelar pisah dipasang seri dengan pemutus sirkit dan ditempatkan sebelum pemutus sirkit tersebut.6.2.4. Sakelar pisah harus tidak dapat dibuka dalam keadaan pemutus sirkit menutup.

  • 6.4. Pengaman lebur

    6.4.1. Pengaman lebur dimaksudkan untuk memutus sirkit dalam keadaan gangguan seperti halnya fungsi pemutus sirkit. 6.4.2. Pengaman lebur dapat pula berfungsi sebagai pemisah, yaitu dengan membuka atau mencabut pemegang patron leburnya.6.4.3. Pengaman lebur sering dipasang seri dengan sakelar beban yang digunakan sebagai pemutus beban dan dengan membuka pemegang patron sirkit dipisah dari tegangan.

  • 7. Alat pembatas dan pengukur (APP)

    7.1. Fungsi alat pembatas dan pengukur Alat pembatas dan pengukur (APP) adalah tempat penyambungan penghantar Saluran Masuk Pelayanan (SMP) ke instalasi konsumen. APP digunakan juga untuk mengukur pemakaian energi listrik dan pembatasan daya sesuai dengan paket pelanggan. Energi listrik disalurkan dari APP ke Saluran Utama Konsumen (SUK) menuju PHB utama dan seterusnya didistribusikan ke jaringan instalasi rumah.

  • 7.2. Ketentuan mengenai APP

    7.2.1. Di APP terdapat meter energi, terminal netral dan pemutus arus (MCB) yang kemampuannya harus sesuai dengan paket daya pelanggan yang ditetapkan.7.2.2. Bila jenis penghantar yang disambung berbeda, misalkan penghantar SMP dari bahan aluminium, maka harus digunakan terminal bimetal.7.2.3. Meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi yang berwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama dioperasikan.7.2.4. Pada APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena umumnya APP terbuat dari bahan logam.7.2.5. APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai untuk kepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan

  • 8. PHB Utama

    8.1. Fungsi PHB PHB adalah peralatan yang berfungsi menerimah energi listrik dari APP dan selanjutnya mendistribusikan dan dekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit ahir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak-kontak keperalatan pemanfaat listrik yangt berada didalam bangunan

  • 8.2. Ketentuan umum PHB

    8.2.1. Penatanaan PHB (6.2.1) antara lain: Ditata dan dipasang rapih dan teratur ditempat yang leluasa, sehingga memudahkan pencapaian, pengoperasian, pemerikasaan dan pemeliharaanPenyambungan saluran masuk dan keluar harus menggunakan terminal, sehingga penyambungan dengan komponen mudah teratur dan amanTerminal kabel kendali harus terpisah dari terminal saluran dayaSambungan dan hubungan kabel harus memenuhi persyaratanPenataan dan pemasangan komponen harus rapih dan mengikuti petunjuk pabrikSemua mur-baut dan komponen dari logam dan berfungsi sebagai penghantar harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik yang baik8.2.2. Ruang pelayanan, lorong dan emper untuk lalu-lintas harus cukup luasTinggi minimum 2 meterLebar minimum 0,75 m untuk PHB TR dan 2 m untuk PHB TM Lebar minimum 1,5 m, bila sisi kiri dan kanan terdapat instalasi listrik tanpa dinding pengamanTinggi minimum rel telanjang PHB TR terbuka melintang lorong bebas 2,3 m

  • 8.2.3. Penandaan (6.2.3) antara laian:Tiap penghantar fase, penghantar netral atau rel pembumian harus dapat dibedakan secara mudah dengan warna atau ntanda lain sesuai ketenuan PUIL 2000Harus dipasang bagan listrik PHB yang mudah dilihatTerminal gawai kendali harus diberi tanda atau lambang yang jelasTanda harus dipasang dengan jelas tidak mudah dihapus sehingga terlihat pada kelompok mana perlengkapan disambungkan dan pada terminal mana setiap fase dan netral dihubungkan8.2.4. Pemasangan sakelar masuk (6.2.4)Pada sisi penghantar masuk PHB yang berdiri sendir harus dipasang setidak-tidaknya satu sakelar, sedangkan pada setiap penghantar keluar stidak-tidaknya dipasang satu proteksi arusSakelar masuk masuk untuk memutuskan supply PHBHarus mempunyai kemampuan minimum 10 A dan harus tidak kurang dari KHA penghantar masukSakelar masuk dapat diganti dengan pemisah, asal pada setiap sirkit keluar dipasang sakelar keluar (6.2.4.3)

  • 8.2.5. Pemasangan sakelar keluar pada sirkit keluar PHB jika sirkit tersebut (6.2.5): Mensuplai 3 buah atau lebih dari PHB yang lain Dihubungkan ke 3 buah atau lebih motor/perlengkapan listrik yang lain berdaya lebih dari 1,5 kWDihubungkan ke 3 buah atau lebih kotak-kontak, yang masing-masing mempunyai arus pengenal lebih dari 16 AMempunyai arus nominal 100 A atau lebih 8.2.6. Pengelompokan perlengkapan sirkit (6.2.6)PHB utama fase tiga, yaitu PHB PHB yang mepunyai banyak sirkit keluar fase tunggal dan fase tiga, alat pengaman, sakelar harus dikelompokkan sehingga:Tiap kelompok melayani sebanyak-banyaknya enam buah sirkitKelompok perlengkapan instalasi tenaga terpisah dari kelompok perlengkapan instalasi peneranganKelompok perlengkapan fase tunggal, fase dua dan fase tiga merupakan kelompok sendiri yang terpisah.

  • 8.2.7. Penempatan pengaman lebur, sakelar dan rel (6.2.7) Jika pengaman lebur dan sakelar keduanya dipasang seri pada sirkit masuk atau sirkit keluar sebaiknya pengaman lebur dipasang sesudah sakelar (6.2.7.1 dan 6.2.7.2)Jika pengaman lebur dan sakelar keduanya terdapat pada sirkit keluar, sebaiknya pengaman lebur dipasang sesudah sakelar Kemampuan sakelar pada suatu sirkit sekurang-kurangnya harus sama dengan kemampuan pengaman lebur pada sirkit tersebut8.2.8. Pemasangan pemisah (6.2.8) Disemua cabang dari sistem relDikedua sisi pemutus ditempat yang mugnkin bertegangan Harus ada proteksi terhadap pengoperasian tidak sengaja, misalkan dengan ruang terkunci, penggembokan rumah pemisah atau diberi interlok dengan pemutus beban atau pemutus sirkit8.2.9. Jarak udara minimum (6.2.9)Untuk PHB yang ditata ditempat pemasangan, jarak minimum antara bagian yang bertegangan adalah 5 cm ditambah 2/3 cm untuk setiap kV tegangan pengenalnyaUntuk PHB rakitan pabrik, jarak udara ini minimum diatur dalam standar untuk PHB tersebut

  • 8.3. Ketentuan tentang kemampuan PHB

    8.3.1. PHB harus mampu debebani secara terus-menerus dengan nilai arus, tegangan dan frekwensi sesuai data pengenalnya tanpa mengalami kerusakan dan pengurangan umurnya.8.3.2. PHB harus tahan terhadap arus hubung pendek yang dapat timbul didalamnya dengann cara memperhitungkan kerja gawai proteksi yang dipasang didepannya8.3.3. Selungkup atau rumah PHB harus mampu menunjukan untuk kerja sesuai dengan tingkat perlindungan yang dinyatakan (tingkat IP)

  • 8.4. Ketentuan tentang penempatan PHB

    8.4.1. PHB harus ditata dan dipasang sedemikian hingga pemeliharaan dan pelayanan mudah, aman dan mudah dicapai. 8.4.2. PHB harus dipasang ditempat yang jelas terlihat, mudah dicapai dan harus dilengkapi dengan tanda pengenal dan penerangan yang cukup.8.4.3. PHB tegangan menengah harus dipasang didalam ruangan kerja listrik atau ruang kerja terkunci.8.4.4. PHB tertutup pasangan luar harus dipasang ditempat yang cukup tinggi sehingga tidak akan terendam waktu banjir, dan juga harus cukup kuat

  • 8.5. Ketentuan pembumian PHB

    8.5.1. Jika instalasi menggunakan sistem TNC (rel proteksi dipakai juga sebagai rel netral), rel proteksi dan rel netral PHB Utama harus dibumikan8.5.2. Jika instalsi menggunakan sistem, dimana titik netral beban terpisah/ terisolasi dari bumi, maka rel proteksi saja yang harus dibumikan. 8.5.3. Jika pada PHB, sakelar pada saluran masuk delengkapi dengan sakelar proteksi arus sisa, maka rel netral tidak boleh dibumikan.

  • 8.6. Ketentuan PHB lainnya

    8.6.1. Penghantar netral tidak boleh diputuskan (6.6.2.2)8.6.2. Pengaman lebur untuk arus 25 A atau kurang harus diambil dari jenis D atau jenis lainnya yang sederajat. (6.6.2.19.)8.6.3. Pada pengaman lebur jenis berulir, penghantar fase dihubungkan dengan kontak alas rumah patron. (6.6.2.21.) 8.6.4. Untuk instalasi perumahan, lemari atau kotak hubung bagi harus dipasang sekurang-kurangnya 1,5 m dari lantai.8.6.5. Sakelar, pemisah dan pemutus sirkit yang dipasang pada PHB harus mempunyai kutub yang jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan banyaknya fase yang digunakan. Semua fase harus dapat dibuka atau ditutup secara serentak. (6.6.2.1)

  • 9. Saluran penghantar

    9.1. Sirkit utama konsumen Sirkit utama konsumen menyalurkan energi dari APP ke PHB Utama. Sirkit utama konsuken berupa kabel dalam pipa instalsi. 9.1.1. Menurut pasal 4.5.1. penampang tidak boleh kurang dari 4 mm2. . Penampang yang lebih besar ditentukan oleh kebutuhan dari instalasi rumah/gedung. Sesuai dengan jenis dan dayanya saluarn ini dapat berupa sirkit fase satu atau fase tiga.9.1.2. Untuk sirkit fase satu, jumlah penghantarnya ada 3 yaitu:Penghantar fase berwarna merah atau kuning atau hitamPenghantar netral harus berwarna biruPenghantar proteksi harus berwarna loreng hijau/kuning. Penghantar proteksi ini pada PHB dicabangkan dari penghantar netral dan dihubungkan melalui penghantar pembumian dengan elektrode bumi. Penghantar proteksi ini dihubungkan ke APP pada BKT APP.9.1.3. Untuk sirkit fase tiga, jumlah penghantarnya ada 5 adalah:Tiga buah penghantar fase harus berwarna merah, kuning dan hitamSatu penghantar netral berwarna biru danSatu penghantar proteksi berwarna loreng hijau/kuning, yang juga dihubungkan dengan APP pada BKT APP dan di PHB dicabangkan dari penghantar netral dan dihubungkan melalui penghantar pembumi dengan elektrode bumi.

  • 9.2. Sirkit ahir dan sirkit cabangDari PHB energi listrik dibagikan melalui sirkit akir ke berbagai titik beban atau melalui sirkit cabang ke PHB cabang lainnya.9.2.1. Saluran penghantar untuk sirkit ahir atau sirkit cabang dapat dilaksanakan dengan kabel NYA dalam pipa instalasi atau NYM dengan cara tertanam dibawah permukaan dinding sehingga tidak tampak pada permukaan dinding.9.2.2. Penyaluran diatas plafon dapat dilaksanakan dengan cara:Kabel rumah NYA diatas rol isolatorKabel rumah NYA didalam pipaKabel NYM berselubung dan berinti banyak . 9.2.3. Kabel NYA diatas rol isolator harus dipasang cukup tegang (7.12.1.8). Jarak tumpuh rol isolator tidak boleh lebih dari 1 m untuk kabel rumah berpenampang 1,5 mm2 dan 2,5 mm2 . Jarak minimum terhadap dinding 1 cm (7.11.1.2.) , sedangkan jarak antar satu kabel terhadap lai harus sekurang-kurangnya 3 cm (7.11.1.3.).9.2.4. Pipa instalasi yang digunakan harus memenuhi standar dan bila digunakan pipa baja harus dipasang tule pada ujungnya.9.2.5. Pencabangan, penyambungan dan persilangan penghantar dalam pipa instalsi harus dilaksanakan dalam kotak sambung (kotak T ataupun silang). 9.2.6. penyambungan dan pencabangan penghantar dilaksanakan secara las dan tutup las (lasdop)9.2.7. Ukuran kabel untuk saluran instalasi dalam rumah minimum harus berpenampang tidak kurang dari 1,5 mm2.

  • 9.3. Penghubung lampu dengan sakelar dan kotak-kontak9.3.1. Kawat sakelar ke lampu dapat dicukupkan dengan kawat berpenampang 1,5 mm2 , berwarna hitam. 9.3.2. Dalam keadaan terbuka, kontak gerak sakelar harus tidak bertegangan.9.3.3. Kontak kepenghantar fase pada pemegang lampu harus terdapat dibagian dalam dan ulir lampu dihubungkan dengan penghantar nol.9.3.4. Penghantar nol harus berwarna biru.9.3.5. Pada kotak-kontak fase harus terletak sdisebelah kiri dan kontak nol harus sebelah kanan.9.3.6. Arus pengenal kotak-kontak harus sesuai dengan daya perlengkapan listrik yang dihubungkan padanya.