167
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG JAYA I, BOJONG SARI - DEPOK Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Hafidz Anwar NIM : 1113054100043 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

  • Upload
    others

  • View
    35

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI

KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN)

CURUG JAYA I, BOJONG SARI - DEPOK

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Hafidz Anwar

NIM : 1113054100043

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG
Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG
Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG
Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

III

ABSTRAK

HAFIDZ ANWAR

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Budidaya

Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong Sari-Depok.

Perikanan merupakan salah satu sumber pendapatan

nasional dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

peran penting sektor tersebut pada saat ini adalah belum

diiringi dengan pengoptimalan pemanfaatan potensi yang ada.

Hal ini menyebabkan peningkatan potensi perikanan perlu

dilakukan.Salah satu kelompok budidaya ikan hias yang

berusaha untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang

mereka miliki adalah Kelompok Budidaya Ikan Hias

(Pokdakan) Curug Jaya I yang terletak di Kelurahan Curug,

Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh

Pokdakan Curug Jaya I serta mengetahui peran fasilitisai yang

dimainkan oleh pokdakan.

Tahapan pemberdayaan Pokdakan Curug Jaya I

dilakukan melaui pertemuan rutin, praktek lapangan berupa

pelatihan dan pendampingan budidaya ikan, dan mendorong

partisipasi para anggota dalam setiap tahapan pemberdayaan

yang dilakukan. Dalam kegiatan pemberdayaan yang

dilakukan, Pokdakan Curug Jaya I melakukan perannya dalam

memfasilitasi para anggota kelompok. Hal tersebut dapat

dilihat dari pengelolaan keuangan kelompok yang digunakan

untuk pembangunan sarana dan prasarana yang disesuaikan

dengan kebutuhan anggota kelompok, serta memberikan

wadah bagi para anggota kelompok dalam menjual hasi

produksi mereka dengan menerapkan sistem penjualan satu

pintu

Kata Kunci: Tahapan Pemberdayaan, Peran Fasilitasi

Kelompok.

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

IV

KATA PENGANTAR

Bissmillahirahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan

kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih

sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok

Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I , Bojong Sari-

Depok” shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini merupakan akhir yang harus diselesaikan

sebagai syarat guna meraih gelar sarjana sosial jurusan

kesejahteraan sosial. Penulis menyadari banyak pihak yang

telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu dan membimbim

penyusunan skripsi ini, diantaranya:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Bapak Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D. Wakil Dekan I Ibu

Dr. Siti Napsiyah Ariefuzzaman.S.Ag.,MSW, Wakil

Dekan II Bapak Dr. Sihabuddin N,M.Ag Wakil Dekan

III Cecep Castrawidjaya, M.Si.

2. Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial Ibu Lisma

Dyawati Fuaida, M.Si, beserta sekertari Program Studi

Kesejahteraan Sosial Ibu Hj. Nunung Khairiyah, MA,

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

V

dan para dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial

yang telah banyak memberikan ilmu dan

pengalamannya kepada penulis.

3. Dosen Pembimbing skripsi, Bapak Ismet Firdaus,

M.Si yang senantiasa memberikan arahan,

pemahaman, petunjuk dan bimbingannya dalam proses

penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT

memberikan kesehatan, keberkahan dan limpahan

risiki kepada beliau.

4. Para pengurus Kelompok Budidaya Ikan Hias Curug

Jaya I yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian, khususnya

kepada Pak Ahmad yang telah banyak membantu

selama proses penelitian. Serta seluruh keluarga besar

Pokdakan Curug Jaya I yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu.

5. Kedua orang tua penulis, Bapak H. Sarmilili HM dan

Ibu Hj. Nurlaila terima kasih yang sebesar-besar telah

memberikan semangat dan dukungan yang tiada henti,

motivasi dan doa yang tidak pernah lelah, suatu

kebanggan bagi saya melihat perjuangan yang telah

diberikan selama ini.

6. Terimakasih untuk teman-teman “Slowcial Welfare

2013”, Resa Risaldi Gosal, Yusmar Abdillah, Tio

Hanifa Warih, Ahmad Novel, David Prima Putra,

Rezasa Akabar Alkhafi, Muhammad Ilham, Hendri

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

VI

Afriliansyah, Egie Firdiansyah, Labib Muammar

Ridwan, dan Ridho Yushro yang telah mendukung dan

memberikan semangat dalam berproses di dunia

perkuliahan, suatu penghormatan bagi penulis telah

berjuang bersama mereka.

7. Kepada seluruh kawan-kawan mahasiswa Fakultas

Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan pengalaman, dukungan dan segala

bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis yakini bahwa tanpa dukungan selama ini,

proses ini tidak akan sampai disini dan tidak akan

semenarik ini . terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna baik secara materil maupun

penulisannya. Oleh karena itu penulis masih

membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

VII

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................ I

ABSTRAK .................................................................................... III

KATA PENGANTAR .................................................................. IV

BAB I ................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................................. 4

1. Pembatasan Masalah .................................................................... 4

2. Perumusan Masalah...................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 5

1. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5

2. Manfaat Penelitian........................................................................ 5

D. Metodologi Penelitian ..................................................................... 6

1. Pendekatan Penelitian .................................................................. 6

3. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 8

4. Sumber Data ................................................................................. 9

5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 9

6. Keabsahan Data ..........................................................................10

7. Analisis Data ..............................................................................11

8. Teknik Pemilihan Informan .......................................................11

9. Teknik Penulisan ........................................................................14

E. Tinjauan Pustaka ...........................................................................14

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

VIII

F. Sistematika Penulisan ...................................................................16

BAB II ............................................................................................ 19

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 19

A. Pemberdayaan ...............................................................................19

1. Pengertian Pemberdayaan ..........................................................19

2. Tujuan Pemberdayaan ................................................................21

3. Tahap-tahap Pemberdayaan .......................................................23

B. Komunitas .....................................................................................26

1. Pengertian Komunitas ................................................................26

2. Ciri – ciri Komunitas ..................................................................27

3. Peran Komunitas ........................................................................30

BAB III ........................................................................................... 44

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN.......................... 44

A. Sejarah dan Perkembangan Pokdakan Curug Jaya I .....................44

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pokdakan ..................................................47

C. Kepengurusan Pokdakan Curug Jaya I .........................................48

D. Kegiatan Pokdakan Curug Jaya I ..................................................51

BAB IV ........................................................................................... 60

DATA DAN TEMUAN LAPANGAN ......................................... 60

A. Pemberdayaan Pokdakan Curug Jaya I .........................................60

1. Pemberdayaan terhadap Anggota Kelompok .............................60

2. Tahapan-tahapan dalam Proses Pemberdayaan anggota

Kelompok ...................................................................................62

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

IX

B. Peran Pokdakan Curug Jaya I .......................................................93

1. Peran Pendiri Pokdakan curug Jaya I .........................................93

2. Peran Pengurus Pokdakan Curug Jaya I terhadap Anggota

Kelompok ...................................................................................94

3. Pokdakan Curug Jaya I dan Masyarakat ....................................96

BAB V ........................................................................................... 100

PEMBAHASAN .......................................................................... 100

A. Analisis Tahapan-tahapan dalam Proses Pemberdayaan

Pokdakan Curug Jaya I .......................................................................100

1. Peran Pokdakan Curug Jaya I dalam Kegiatan

Pemberdayaan Masyarakat .................................................................106

BAB VI ......................................................................................... 109

KESIMPULAN ............................................................................ 109

A. Kesimpulan .................................................................................109

B. Implikasi .....................................................................................111

C. Saran ...........................................................................................112

DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 113

LAMPIRAN ................................................................................. 115

Transkip Wawancara ..........................................................................115

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

X

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan Pokdakan Curug Jaya I .......... 48

Gambar 3 2 Ikan Hias Neon Tetra ........................................................ 53

Gambar 3.3 Ikan Hias Cardinal Tetra .................................................. 55

Gambar 3.4 Ikan Hias Red Nose ........................................................... 57

Gambar 4.1 Suasana Ketika Pelatihan yang diadakan oleh

Distankan Kota Depok Pada Bulan Mei 2015 ........................... 74

Gambar 4.2 Alur Budidaya Ikan Hias ....................................... 75

Gambar 4.3 Suasana Ketika Rapat Evaluasi Kegiatan ............ 91

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

XI

DAFTAR TABEL

Tabel 4 1. Ukuran dan Variasi Panjang Tubuh Ikan .......................... 81

Tabel 4.2 Daftar Harga Ikan Hias Yang Dipasarkan Pokdakan ....... 87

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia

dengan hampir 75 persen dari total wilayah negara merupakan

perairan, sehingga Indonesia dijuluki sebagai negara maritim.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia memiliki potensi sumber daya

ikan yang sangat besar dan keanekaragaman hayati yang

tinggi.(www.sdi.kkp.go.id) Pemanfaatan potensi tersebut tersebut

harus dilakukan secara maksimal karena sektor perikanan

merupakan salah satu roda perekonomian negara. Sektor ini

menyediakan lapangan pekerjaan bagi 6,53 juta masyarakat

Indonesia.(www.statistik.kkp.go.id)

Peran penting sektor tersebut pada saat ini belum diiringi

dengan pengoptimalan pemanfaatan potensi yang ada. Hal ini

menyebabkan peningkatan potensi perikanan perlu dilakukan

salah satu perikanan yang pemanfaatannya potennsinya

berpeluang untuk ditingkatkan adalah ikan hias. Pelaksanaan

pemanfaatan potensi ikan hias ini dapat dilakukan melalui

subsekor perikanan tangkap maupun budidaya. keunggulan

subsektor perikanan budidaya dibandingkan dengan subsektor

tangkap adalah lebih mampu menjaga kelestarian alam,

menghindari terjadinya overfishing, serta dapat memproduksi

secara terus-menerus karena ikan dikondisikan untuk terus

berkembang biak.(www.perikanan-budidaya.kkp.go.id)

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

2

Salah satu upaya dalam meningkatkan potensi pada

subsektor perikanan melalui budidaya adalah seperti yang

dilakukan oleh Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug

Jaya I. Kelompok yang berbasis pada budidaya ikan hias Tetra

melakukan kegiatan pemberdayaan bagi para pembudidaya ikan

hias tetra di sekitar Kelurahan Curug. Kecamatan Bojong Sari,

Kota Depok. kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada dasarnya

berfokus pada peningkatan kemampuan budidaya ikan hias tetra

bagi para anggota kelompok, yang dilakukan melalui pelatihan

dan pendampingan pengelolaan ikan hias serta membuat suatu

sistem pemasaran.

Dengan kegiatan tersebut Pokdakan Curug Jaya I dapat

memproduksi ikan dengan kualitas yang bagus, dalam jumlah

yang banyak dan dapat memproduksi secara terus-menerus atau

berkesinambungan. Sistem pemasaran yang dilakukan merupakan

salah satu dukungan agar para anggota bukan hanya diberi

kemampuan dalam memproduksi ikan, akan tetapi Pokdakan juga

memberikan wadah bagi para anggota dalam menjual hasil

produksi mereka. Dalam perkembangannya Pokdakan Curug Jaya

I saat ini telah meraih beberapa prestasi mulai dari tingkat kota,

provinsi sampai tingkat nasional. Dalam bidang produksi,

pemasaran, dan sosial memenangi juara II lomba tingkat Kota

Depok, juara I lomba tingkat Provinsi Jawa Barat, dan juara I

lomba tingkat nasional (www.jitunews.com).

Dalam istilah pemberdayaan masyarakat, kegiatan yang

dilakukan oleh Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

3

Jaya I merupakan suatu bentuk upaya pemberdayaan. Kelompok

terssebut menjalankan peran untuk mengembangkan kemampuan

para pembudidaya ikan hias disekitar Pokdakan agar mempunyai

daya guna untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Karena

pemberdayaan masyarakat adalah sebuah upaya dalam membantu

individu, kelompok maupun komunitas memperoleh daya untuk

mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan

dilakukan terkait dengan kebutuhan masyarakat, hal ini dilakukan

melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki, antara lain melalui

transfer daya dari lingkungan.(Adi 2001,33)

Dalam Al – Qur‟an juga menjelelaskan bahwa perubahan

kearah yang lebih baik, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-

Ra‟ad: 11

إنه لا يغير ها له هعقبات هن بين يديه وهن خلفه يحفظىنه هن أهر الله الله

بقىم سىءا فلا هرده له وها لهن بقىم حتهى يغيروا ها بأنفسهن وإذا أراد الله

(١١هن دونه هن وال )

Artinya: “Bagi Manusia ada malaikat – malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka bumi dan dibelakanganya,

mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah

tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila

Allah mengkehendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka

tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali – kali tak ada

pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Al- Ra‟ad: 11).

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

4

Memaknai kandungan dalam surah diatas, bahwa tidak ada

suatu perubahan kearah yang lebih baik kecuali perubahan itu

dilakukan oleh diri sendiri. Hal ini sangat lah sesuai dengan

upaya pemberdayaan, karena pemberian daya ataupun kekuatan

menuju kemandirian senantiasa dimulai dan dilakukan oleh diri

sendiri.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dengan

tujuan untuk melihat bagaimana proses pemberdayaan yang

dilakukan. oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang

berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok

Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong Sari –

Depok”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan

permasalahan yang akan di paparkan dengan tujuan agar tidak

terjadi nya perluasan materi yang akan di bahas mengingat

keterbatasan penulis dalam ilmu pengetahuan, waktu dan

tenaga. Maka peneliti membatasi permasalah yang akan di

kaji dalam penelitian ini adalah proses pemberdayaan serta

dampak Sosial dan Ekonomi bagi anggota Kelompok

Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I di Bojong Sari

– Depok.

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

5

2. Perumusan Masalah

Untuk mempertajam, perumasan masalah yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana tahap – tahap pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompok Budidaya Ikan Hias

(Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong Sari – Depok ?

b. Bagaimana peran kelompok dalam fasilitasi untuk

memberdayakan anggota Kelompok Budidaya Ikan Hias

(Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong Sari – Depok

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui tahap - tahap pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan Kelompok Budidaya Ikan

Hias (Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong Sari – Depok.

b. Untuk mengetahui bagaimana peran kelompok dalam

fasilitasi untuk memberdayakan anggota Kelompok

Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong

Sari – Depok.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang

bagaimana proses dan dampak program pemberdayaan

masyarakat Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan)

Curug Jaya I, Bojong Sari - Depok.

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

6

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Kelompok

Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I,

Bojong Sari – Depok

Penelitian ini agar dapat memberikan masukan

yang positif kepada pengurus maupun anggota

kelompok, dalam mengembangkan dan mengelola

Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug

Jaya I, Bojong Sari – Depok .

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita

gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban.

Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekaatan

umum untuk mengkaji topik penelitian. Metologi

dipengaruhi berdasarkan perspektif teoritis yang kita

gunakan untuk melakukan penelitian, sementara perspektif

teoritis itu sendiri adalah suatu rangka penjelaasan atau

interpretasi yang memungkinkan peneliti memahami dan

menghubungkan data yang rumit dnegan peristiwa maupun

sesuatu yang lain.

Sedangkan metodologi penelitian adalah teknik – teknik

spesifik dalam penelitian. Sebagian orang berpendapat

bahwa metodelogi penelitian terdiri dari teknik – teknik

penelitian. Dan sebagian lagi menyamakan metode penelitian

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

7

dengan teknik penelitian. Tetapi yang jelas, metode atau

teknik penelitian apapun yang kita gunakan, misalnya,

apakah kualitatif atau kuantitatif, haruslah sesuai dengan

kerangka teoritis yang kita asumsi kan. Dengan kata – kata

Collier, “ Pendekatan – pendekatan epistimologis haruslah

konsisten dengan asumsi – asumsi ontologis.“ (Mulyana

2010 )

Kemudian Klick dan Miller mendefinisikan bahwa

penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung

pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya

sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasa dan peristilahannya. (Moleong 2003,3)

Dalam hal ini ini peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif, dimana dalam pengertiannya, penelitian kualitatif

merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam

mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja

organisasi, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan,

perempuan, olahraga, seni dan budaya, seingga dapat

dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi

kesejahteraan bersama.(Gunawan 2013,80).

Sedangkan menurut Bambang Rustanto penelitian

kualitatif merupakan penelitian untuk melihat pengalaman

orang (individu), kehidupan kelompok, kehidupan

masyarakat, sejarah, tingkah laku, fingsionalisasi organisasi,

aktivitas sosial yang digunakan untuk membantu

memecahkan masalah dengan perspektif mereka sendiri.

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

8

Selain itu, pada pendekatan kualitatif, peneliti membuat

sesuatu gambaran komnpleks, meneliti kata – kata, laporan

terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi

pada situasi yang alami.

2. Jenis Penelitian

Dalam pnulisan skripsi ini penulis menggunakan jenis

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif

memusatkan perhatian pada masalah actual sebagaimana

adanya saat peneliatianan berlangsung melalui penelitian

deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan

kejadian yanag menjadi pusat perhatian tanpa memberikan

perlakun khusus terhadap peristiwa tersebut.

Berdasarkan pemaknaan diatas, maka dalam penelitian ini

penulis berusaha untuk menggambarkan dan menganalisis

terkait dengan tahapan pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan kelompok dan peran fasilitasi kelompok dalam

melakukan pemberdayaan.(Noor 2014,34)

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di Kelurahan Curug, Kecamatan

Bojongsari , Depok – Jawa Barat. Disana penulis melakukan

penelitian untuk mendapatkan informasi dari pengurus

Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I

melalui observasi terlebih dahulu, melakukan wawancara

langsung untuk mengetahui bagaimana proses pemberdayaan

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

9

masyarakat yang dilakukan kepada para anggota dan

masyarakat sekitar. Penulis melakukan penelitian dari bulan

November 2017 sampai dengan November 2018.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data

primer diperoleh langsung dari subyek yang diteliti

(responden), sedangakan sumber data sekunder diperoleh

dari keterangan-keterangan dari orang lain yang mengerti

mengenai obyek yang diteliti, dan keterangan-keterangan

dari buku, artikel, dan sejenisnya, yang ada hubungannya

dengan obyek yang diteliti.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan

pencatatan atau pengutipan dari dokumen yang ada di lokasi,

literatur-literatur, laporan-laporan dan sebagainya. Penelitian

ini juga berfungsi untuk memperoleh data sekunder yang

diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan

data dalam penyusunan skripsi ini adalah:

a. Observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan panca

indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca

indera lainnya seperti telinga, mulut dan

kulit.(Bungin 2005,134).

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

10

b. Wawancara, yaitu suatu cara yang digunakan peneliti

untuk memperoleh informasi secara lisan dari

informan, melalui interaksi verbal secara langsung

dengan tatap muka atau dengan menggunakan media

(seperti telepon), dengan tujuan untuk memperoleh

data yang dapat menjawab permasalahan penelitian

(Bungin 2005,134). Dalam wawancara yang

dilakukan penulis guna menjalin keakraban tak hanya

sekedar untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan oleh penulis.

c. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data

dengan menggunakan dokumen atau bahan-bahan

tertulis/cetak/rekaman peristiwa yang berhubungan

dengan hal yang ingin diteliti. (Rustanto 2015,60).

6. Keabsahan Data

Dalam melakukan penelitian kualitatif sering kali

mendapatkan persoalan dalam menguji keabsahan hasil

penelitian, hal ini dikarenakan banyak hal yaitu, alat yang

diandalkan adalah wawancara dan observasi mendukung

banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka apalagi

tanpa kontrol dalam observasi partisipasif, sumber data

kualitatif yang kurang akan mempengaruhi hasil akurasi

penelitian (Bungin 2007, 156)

Oleh sebab itu, untuk melakukan keabsahan data adalah

dengan melakukan triangulasi. Dimana triangulasi adalah

pemerikasaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

11

Diluar data ini untuk keperluan pengecekan atau pembanding

data itu (Moleong 2007, 330).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

triangulasi dengan cara membandingkan sumber-sumber data

yang diperoleh dilapangan dengan kenyataan yang ada saat

penelitian.

7. Analisis Data

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif, yaitu teknik analisis yang

menggambarkan dan memberikan analisa terhadap

kenyataan dilapangan. Deskripsi yang dilakukan meliputi

deskripsi data dan deksripsi hasil interpretasi data. Dalam

melakukan analisis penelitian data, penulis mendapatkan

data melalui observasi dan wawancara mengenai penelitian

pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Budidaya Ikan

Hias (Pokdakan) Curug Jaya I.

8. Teknik Pemilihan Informan

Peneliti memilih teknik nonoprobability sampling yaitu

menurut Sugiyono “teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang/kesempatan bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik

yang dipilih ialah purposive Samplingyaitu pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapka, atau mungkin dia

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

12

sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi

objek/situasi sosial yang diteliti. (Sugiyono 2009,218)

Dalam penelitian ini penulis mengambil informan, yaitu

pembina Pokdakan Curug Jaya I sebagai pencetus berdirinya

Pokdakan Curug Jaya I, Ketua Pokdakan Curug jaya I

sebagai pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan untuk kesejahteraan anggotanya. Anggota

Pokdakan Curug Jaya I sebagai penerima program

pemberdayaan masyarakat dan tokoh masyarakat sekitar

Pokdakan

Dalam penelitian ini penulis memilih beberapa sumber

karena agar mendapatkan informasi yang variatif dari bobot

kasus yang terjadi. Hal ini lah yang membuat penulis tertarik

mengkaji penelitian.

Kerangka Sampel Informan

No. Informasi yang di cari Informan Jumlah

1. Mengetahui Latar

belakang berdirinya

kelompok, tahapan

dalam proses

pemberdayaan yang

dilakukan kelompok

dan peran yang

dimainkan pendiri

Pendiri/Penas

ihat

Kelompok

1 orang

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

13

dalam kegiatan

pemberdayaan

Pokdakan Curug Jaya

I.

2.

Mengetahui Gambaran

Kelompok, proses dan

kegiatan

pemberdayaan, serta

peran yang dilakukan

oleh pengurus dalam

kegiatan pemberdayaan

Pokdakan Curug Jaya I

Ketua

Kelompok

1 orang

3. Mengetahui

pelaksanaan

pemberdayaan dan

menggali keterlibatan

anggota dalam

pemberdayaan serta

peran yang dimainkan

oleh pendiri dan

pengurus Pokdakan

Curug Jaya I

Anggota

Kelompok

2 orang

4 Mengetahui partisipasi

Pokdakan terhadap

kegiatan masyarakat

Tokoh

Masyarakat

1 orang

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

14

sekitar dan kegiatan

sosial yang dilakukan

oleh

Pokdakan Curug Jaya I

9. Teknik Penulisan

Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini dalam

penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penelitian melakukan tinjauan pustaka

terhadap beberapa skripsi terdahulu yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian. Ada sebuah hasil penelitian yang

hampir sama dengan penelitian yang akan penulis jadikan bahan

perbandingan, yaitu :

I. Nama : Fachry

Jurusan/Universitas : Kesejahteraan Sosial /

Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Judul Skripsi : Perubahan Keberdayaan

Masyarakat kelompok Tani

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

15

Bina Avera di Cilodong,

Depok.

Skripsi tersebut membahas tentang perubahan Sosial dan

Ekonomi serta proses pembedayaan masyarakat bagi masyarakat

petani lidah buaya. Perbedaan dengan skripsi tersebut adalah

penelitian ini hanya terfokus pada tahapan-tahapan dalam proses

pemberdayaan yang dilakukan serta peran yang dilakuakn oleh

pendiri dan penguru Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan)

Curug Jaya I.

II. Nama : Annissa Milki Azizah

Jurusan/Universitas : Departemen Agribisnis /

institut Pertanian Bogor

Judul Skripsi : Strategi Usaha Budidaya

Ikan Hias Air Tawar

Kelompok Pembudidaya

Ikan Curug Jaya Kota Depok

Provinsi Jawa Barat.

Skripsi tersebut membahas faktor pendukung dan

penghambat serta pengaruhnya, apakah alternative usaha yang

dapat diterapkan dan bagaimana meprioritaskan strategi usaha.

Perbedaan skripsi tersebut dengan penelitian ini adalah

penelitiaan ini berfokus pada proses pemberdayaan yang

dilakukan oleh kelompok terhadap para anggota nya serta

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

16

bagaimanakah peran pendiri dan pengurus Pokdakan dalam

kegaiatan yang dilakukan Pokdakan.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun berdasarkan buku “Petunjuk Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi : Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun

sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab

antara lain:

BAB I :PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penelitian.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Dalam bab ini akan membahas landasan teoritis

yang akan digunakan. Teori-teori yang berkaitan

dengan dukungan sosial.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas mengenai gambaran umum

Kelompok Budidaya Ikan Hias ( Pokdakan )

Curug Jaya I, Bojong sari - Depok yang meliputi:

Sejarah berdirinya Pokdakan Curug Jaya I, Visi

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

17

dan Misi Pokdakan Curug Jaya I, struktur dan

program Pokdakan Curug Jaya I

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian penyajian data dan

temuan penelitian di lapangan. Segala temuan

yang berkait dengan penelitian dibahas pada bab

ini.

BAB V PEMBAHASAN ANALISIS PENELITIAN

Bab ini berisi hasil temuan penelitian dan

pembahasan/diskusi yang berisi tentang

pembahasan atau diskusi mengenai hasil penelitian

yang diperoleh. Bagaimana keterkaitan penelitian

dengan teori yang sudah ada, penelitian yang

disandingkan dengan sudut pandang teoritis dan

analisis dampak yang dihasilkan dari Program

Ketenagakerjaan Yayasan Mitra Netra terhadap

pekerja penyandang disabilitas dan dampak

terhadap keluarganya.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi rangkuman hasil penelitian yang

ditarik dari analisis data dan pembahasan.

Implikasi dan saran berisi perbaikan-perbaikan

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

18

atau masukan-masukan dari penulis untuk

perbaikan-perbaikan yang berkaitan dengan

penelitian. Peneliti juga dapat mengemukakan

persoalan-persoalan baru yang muncul dari

penelitian tersebut untuk dijadikan bahan

penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Menurut definisinya pemberdayaan diartikan sebagai

upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau

penguatan (Strengthening) kepada masyarakat. Menurut

Soemordiningrat keberdayaan masyarakat dapat diartikan

sebagai kemampuan individu yang bersenyawa dengan

masyarakat dalam membangun kebudayaan masyarakat yang

bersangkutan. (Mardikanto dan Soebinto 2015,26)

Istilah pemberdayaan, juga dapat diartikan sebagai upaya

memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh individu,

kelompok dan masyarakat luas agar mereka memiliki

kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol

lingkungannya agar dapat memenuhi keinginan-

keinginannya, termasuk aksesibilitasnya terhadap

sumberdaya yang terkait dengan pekerjaannya, aktivitas

sosialnya, dll. (Mardikanto dan Soebinto 2015,29)

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses dan

tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian

kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan

kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-

individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai

tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau

hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

20

masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau

mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi,

maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu

menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupanya. (Suharto 2005, 60)

Pemberdayaan sebagai suatu program biasanya dilihat

dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan,

yang biasanaya sudah ditentukan jangka waktunya. Jika

pemberdayaan dilihat sebagai suatu proses yang

berkesinambungan (on – going) sepanjang komunitas itu

masih ingin melakukan perubahan dan perbaikan, tidak

hanya terpaku pada suatu program saja. (Adi 2002,162)

Berkaitan dengan kekuasaan, ide utama pemberdayaan

bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan

seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat

orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari

keinginan dan minat mereka. Ilmu sosial tradisional

menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh

dan control. Pengertian ini mengasumsikan bahwa kekuasaan

sebagai suatu yang tidak berubah atau tidak dapat berubah.

Dalam arti yang lebih luas kekuasaan senantiasa hadir

dalam konteks relasi sosial antar manusia. Kekuasaan

tercipta dalam suatu relasi sosial. Oleh karena itu, kekuasaan

dan hubungan kekuasaan dapat berubah. Dengan

pemahaman kekuasaan seperti ini, pemeberdayaan sebagai

Page 34: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

21

suatu proses perubahan kemudian memiliki konsep yang

bermakna. Kemungkinan terjadinya proses pemberdayaan

sangat tergantung pada dua hal :

Bahwa kekuasaan dapat berubah. Apabila kekuasaan

tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak akan

terjadi dengan cara apapun.

Bahwa kekuasaan dapat diperluas, konsep ini

menekankan pada pengertian kekuasaan yang tidak

statis, melainkan dinamis.

Secara tersirat pemberdayaan memberikan tekanan pada

otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok

masyarakat, yang dilandasi dengan penerapan aspek

demokratis, partisipasi dengan titik fokusnya pada lokalitas,

sebab masyarakat akan merasa siap diberdayakan melalui

isu-isu lokal. (Mardikanto dan Soebinto 2015, 30)

2. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat

kekuasaan masyarakat, khususnya kelompok lemah yang

memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal,

maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh

struktur sosial yang tidak adil). (Suharto 2005: 60)

Tujuan pemberdayaan masyarakat meliputi beragam

upaya sebagai berikut;

Page 35: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

22

a. Perbaikan pendidikan (better education) dalam arti

bahwa pemberdayaan dirancang sebagai suatu

pendidikan yang lebih biak. Perbaikan pendidikan yang

lebih baik adalah yang mampu menumbuhkan semangat

belajar seumur hidup;

b. Perbaikan aksesabilitas (better accesability)

diharapkan akan memperbaiki aksesabilitas sengan

sumber informasi/inovasi, sumber pembiayaan,

penyediaan produk dan perlatan, lembaga pemasaran.

(Mardikanto dan Soebinto 2015, 248)

c. Perbaikan tindakan (better action) dengan modal

perbaiakan pendidikan dan aksesabilas diharapkan akan

terjadi tindakan – tindakan yang lebih baik ;

d. Perbaikan kelembagaan (better institution) harapan

dalam pendidikan ini adalah untuk memperbaiki

kelembagaan, salah satunya adalah pengembangan

jejaring kemitraan-usaha;

e. Perbaikan usaha (better business) diharapkan akan

memperbaiki usaha yang dilakukan;

f. Perbaikan pendapatan (better income) dengan

terjadinya perbaikan usaha diharapkan akan dapat

memperbaiki pendapatan yang di peroleh;

g. Perbaikan lingkungan (better environment) karena

kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh

kemiskinan dan pendapatan yang terbatas oleh karena itu

perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki

lingkungan (fisik dan sosial).

Page 36: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

23

h. Pebaikan kehidupan (better living) tingkat

pendapatan dan keadaan yang membaik, diharapkan

dapat memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga

dan masyarakat.

i. Perbaikan masyarakat (better community) keadaan

kehidupan yang lebih baik serta di dukung dengan

lingkungan yang lebih baik diharapkan terwujudnya

kehidupan masyarakat yang lebih baik pula. (Mardikanto

dan Soebinto 2015,250)

3. Tahap-tahap Pemberdayaan

Sebagaimana yang dikembangkan oleh Isbandi Rukminto

(2002), terdiri dari 6 tahapan, yaitu :

a. Tahapan Persiapan (engagement)

Pada tahap persiapan ini sekurang-kurangnya ada

dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu :

Tahap penyiapan petugas (Commuunity Worker)

untuk menyamakan persepsi antar anggota tim

perubahan mengenai pendekatan apa yang akan di

pilih dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.

Tahap penyiapan lapangan dimana petugas

(Community Worker) pada awalnya melakukan studi

kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan

sasaran, baik dilakukan secara informal maupun

formal. Bila sudah ditemukan daerah yang ingin

dikembangkan, community worker harus mencoba

Page 37: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

24

menerebos jalur formal untuk mendapatkan dari

pihak terkait. Pada tahap inilah terjadi kontak dan

kontrak awal dengan kelompok sasaran. Komunikasi

yang baik pada tahap ini biasanya akan

mempengaruhi keterlibatan warga pada fase

berikutnya. Fase ini juga dikenal sebagai fase

engagement dalam suatu proses pemberdayaan

masyarakat.

b. Tahapan Pengkajian (Assessment)

Proses assesment yang dilakukan disini dapat

dilakukan secara individual melalui tokoh-tokoh

masyarakat (key-person), tetapi dapat juga melalui

kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pada tahap ini,

petugas sebagai agen perubah berusaha mengidentifikasi

masalah kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dan juga

sumber daya yang dimiliki klien. Dalam analisis

kebutuhan masyarakat ini ada berbagai tekhnik yang

dapat digunakan untuk melakukan assessment. Baik itu

dengan pendekatan yang kuantitatif maupun kualitatif.

c. Tahapan Perencanaan Alternatif Program atau

Kegiatan (Designing)

Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubah secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir

tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara

mengatasinya. Dalam upaya mengatasi perasalahan yang

ada masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa

Page 38: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

25

alternative program dan kegiatan yang dapat mereka

lakukan.

d. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan

(Implementation)

Tahap pelaskanaan ini merupakan salah satu tahap

yang paling penting dalam program pemberdayaan

masyarakat, karena sesuatu yang sudah direncanakan

dengan baik akan dapat melenceng dalam pelaksanaan di

lapangan bila tidak ada kerjasama antara petugas dan

warga masyarakat, maupun kerjasama antar warga.

Pertentangan antar kelompok warga juga dapat

menghambat pelaksanaan suatu program kegiatan.

e. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan

petugas terhadap program pemberdayaan masyarakat

yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga pada tahap

ini akan terbentuk suatu sistem dalam komunitas untuk

melakukan pengawasan secara internal. Sehingga dalam

jangka panjang diharapkan akan dapat membentuk suatu

sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri dengan

memanfaatkan sumberdaya yang ada.

f. Tahap Terminasi (Disengagement)

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan

secara formal dengan komunitas sasaran. Terminasi

dalam suatu program pemberdayaan masyarakat, tidak

jarang dilakukan bukan karena masyarakat sudah dapat

Page 39: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

26

dianggap mandiri, tetapi lebih karena proyek sudah harus

dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang

ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah

selesai dan tidak ada penyandang dana yang dapat dan

mau meneruskan.

Meskipun demikian, petugas tetap harus keluar dari

komunitas sasaran secara perlahan-lahan dan bukan

secara mendadak. Hal ini perlu dilakukan agar

masyarakat tidak merasa ditinggalkan secara sepihak dan

tanpa disiapkan oleh petugas. Karena itu, bila petugas

merasa bahwa tugasnya belum diselesaikan dengan baik

jarang petugas tetap melakukan kontak meskipun tidak

secara rutin, dan kemudian secara perlahan-lahan

mengurangi kontan dengan komunitas sasaran.

B. Komunitas

1. Pengertian Komunitas

Komunitas adalah sejumlah keluarga dan individu-

individu yang menempati sebuah wilayah yang saling

berdekatan, ditandai oleh aspek-aspek kehidupan bersama

seperti kesamaan dalam cara produksi, kebiasaan atau tradisi

dan bentuk bahasa. (Aritonang 2001, 41)

Pengertian tentang komunitas dapat pula mengacu pada

komunitas fungsional, yaitu komunitas yang disatukan oleh

bidang pekerjaan mereka dan bukan sekedar pada

lokalitasnya. Misalnya, komunitas yang disatukan pada suatu

Page 40: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

27

organisasi profesi, seperti komunitas pekerja sosial,

komunitas dokter, komunitas pengacara, komunitas perawat

dan komunitas psikolog. (Adi 2001,37). Sedangkan

Ferdinand Tonnies menjelaskan dalam buku “Gemeinschaft

und Gesellschaft-Community and Society)” bahwa, secra

tipical “gemeinschaft”mengacu kepada tata hubungan

manusiasebagai keluarga besar di pedesaan, sedangkan

“gesellschaft” mengacu kepada tatanan masyarakat yang

lebih kapitalis. Gemeinschaft atau komunitas didasarkan atas

“kehendak alami” seperti sentiment. Tradisi,dan ikatan

umum sebagai kekuatan yang mengatur (Aritonang 2001,11)

2. Ciri – ciri Komunitas

Suatu komunitas dapat terbentuk berdasarkan ikatan

geografis, mata pencaharian, tingkat usia, jenis kelamin atau

berdasarkan tingkat-tingkat kepentingan. Selain itu,

komunitas ditentukan oleh adanya ikatan-ikatan yang

menciptakan kesatuan keluarga dan individu-individu dalam

suatu wadah. Ikatan-ikatan tersebut antara lain: ikatan

wilayah, ikatan sosial-ekonomi, ikatan kelas sosial, ikatan

usia, ikatan jenis kelamin, ikatan kepentingan.(Aristonang

2001,42)

Jim Ife dan Frank Tesoriero memaknai komunitas

sebagai suatu bentuk organisasi sosial dengan lima ciri

terkait berikut ini:

Page 41: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

28

a. Skala Manusia

Komunitas melibatkan interaksi-interaksi pada suatu

skala yang mudah dikendalikan dan digunakan oleh

individu-individu. Skalanya terbatas pada orang yang

akan saling mengenal atau dapat dengan mudah untunk

saling berkenalan dan interaksi dilakukan sedemikian

rupa agar mudah dipahami oleh semua. Sturktur-struktur

berukuran cukup kecil sehingga orang mampu

mengendalikannya, dengan demikian membuka pintu

pemberdayaan yang jujur.

b. Identitas dan kepemilikan

Komunitas adalah lebih dari sekedar suatu

kelompok yang dibentuk untuk kemudahan administratif,

tetapi memiliki ciri dari sebuah perkumpulan atau

perhimpunan, ke dalam mana orang termasuk sebagai

anggota dan dimana perasaan memiliki ini penting dan

dengan jelas diakui. Komunitas tersebut dapat menjadi

bagian dari konsep diri seseorang, dan merupakan sebuah

aspek penting dari bagian seseorang memandang

tempatnya di dunia. Tidak adanya identitas pribadi

seperti itu biasanya dianggap sebagai salah satu masalah

dari masyarakat modern.

Page 42: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

29

c. Kewajiban – kewajiban (Partisipasi Aktif

Anggota)

Semua kelompok membutuhkan pemeliharaan jika

ingin tetap hidup, dan tanggung jawab fungsi – fungsi

pemeliharaan dari suatu komunitas sebagian besar

terletak pada peran para anggotanya. Oleh karena itu,

menjadi seorang anggota dari sebuah komunitas

seharusnya tidak menjadi pengalaman yang murni pasif,

tetapi seharusnya juga melibatkan partisipasi aktif.

d. Gemeinschaft

Sebuah komunitas akan sangat memungkinkan

orang akan berinteraksi dengan sesamanya dalam

keragaman peran yang lebih besar, peran tersebut kurang

doibeda – bedakan dan bukan berdasarkan kontrak dan

yang akan mendorong interaksi-interaksi dengan yang

lain sebagai „seluruh warga‟ ketimbang sebagai peraan

atau kategori yang terbatas dan tetap. Hal ini tidak hanya

penting dalam pengertian pengembangan diri, kontak

antarmanusia dan pertumbuhan pribadi, ia juga

memungkinkan individu-individu untuk

menyumbangkan sebagi bakat dan kemampuan untuk

keuntungan yang lain dan komunitas tersebut sebagai

suatu keseluruhan.

Page 43: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

30

e. Kebudayaan

Suatu komunitas memungkinkan pemberian nilai,

produksi dan eksperimen dari suatu kebudayaan lokal

atau berbasis masyarakat, yang akan mempunyai ciri –

ciri unik yang berkaitan dengan komunitas yang

bersangkutan, yang akan memungkinkan orang untuk

menjadi produsen aktif dari kultur tersebut ketimbang

konsumen yang pasif. Dan akan mendorong baik

keanekaragaman di antara komunitas maupun

parsstisipasi yang berbasis besar.(Ife dan Tesoriero

2014,191-194)

3. Peran Komunitas

Berbagai peran praktik yang dikelompokan sebagai peran

memfasilitasi adalah yang berkaitan dengan stimulasi dan

penunjang pengembangan masyarakat. Dalam hal ini

sejumlah peran spesifik ditemukan, yaitu;

a. Peran dan keterampilan mendidik

1) Semangat Sosial

Semangat sosial menggambarkan bahwa pekerja

masyarakat bukanlah menjadi seseorang yang mampu

melakukan segala hal oleh dirinya sendiri namun

yang mampu membuat orang lain ikut terlibat

beraktivitas dalam berbagai proses pemberdayaan.

Oleh karena pekerja masyarakat memiliki

kemampuan untuk menginspirasi, mengantusiasi,

Page 44: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

31

mengaktivasi, menstimulasi, menggerakan, dan

memotivasi orang lain untuk melakukan tindakan.

2) Mediasi dan Negoisasi

Dalam menghadapi sebuah konflik yang terjadi

didalam kelompok, seorang pekerja masyarakat

terkadang harus memainkan peran sebagai Mediator.

Hal ini mensyaratkan keterampilan untuk mendengar

dan memahami kedua belah pihak, untuk

merefleksikan berbagai pandangan dari masing-

masing pihak, untuk membuat penduduk

menghormati legitimasi pandangan orang lain, serta

untuk membantu penduduk mencari area-area yang

bisa menjadi kesepakatan dan kemudian membantu

mereka membuat konsensus.

Apabila Mediasi menjadi sesuatu yang tidak

mungkin dilakukan, dalam kondisi demikian, hal

yang dapat dilakukan adalah dengan Negoisasi.

3) Dukungan

Dukungan merupakan hal penting yang harus

dilakukan dalam memelihara dan menyetujui orang

lain, serta menjaga jarak dengan berbagai aspek

glamour dari pekerjaan.. Namun, pengembangan

masyarakat dapat menjadi sebuah pengalaman yang

sulit bagi semua orang yang terlibat, dan jika sebuah

Page 45: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

32

proyek atau program itu menghasilakan, maka

penting untuk menyediakan dukungan terus-menerus

untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan

diri. Itulah fondasi bagi tujuan peningkatan

kesadaraan dan pemerdayaan.

4) Mengorganisasi

Melalui pengorganisasian sehari-hari seperti

sadar apa yang harus dilakukan, dan memastikan (jika

memungkinkan bersikap rendah hati) hal itu semua

terjadi, menjadi sifat dasar bagi seorang pekerja

msayarakat. Ketidakkakuan dan sifat fleksibel pada

kerja masyarakat berarti bahwa seorang pekerja harus

secara secara efisien teratur dalam berbagai keadaan,

contohnya, mengatur waktu, menjaga dokumen, sadar

akan batas waktu dan menjaga jani. Peran ini

merupakan salah satu yang sangat penting unntuk

dilakukan. Melalui pengorganisasian sehari-hari

inilah seorang bisa sering melakukan pemberdayaan

efektif dan peningkatan kesadaran kerja pada para

anggota masyarakat; hal itu dapat menjadi cara yang

paling mudah untuk mengafirmasi berbagai

keterampilan dan nilai orang banyak yang menjadi

terbiasa untuk melihat diri merek sendiri seperti

memiliki sedikit hal untuk ditawarkan. Penawaran

dilakukan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

oleh masyarakat. (Ife dan Tesoriero 2014,558)

Page 46: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

33

5) Peningkatan kesadaran

Salah satu karakteristik peningkatan kesadaran

adalah bahwa ia sebaiknya dimaksudkan untuk

memberikan kesadaran terhadap berbagai struktur dan

strategi perubahan sosial hingga orang-orang dapat

berpartisipasi dan mengambil tindakan efekif.

Terdapat banyak keterampilan yang dilibatkan

dalam peningkatan kesadaran. Seorang pekerja

masyarakat butuh kemampuan untuk menghubungkan

sosok pribadi dan politik, dan membantu orang lain

untuk membuat hubungan terseebut. Ia juga butuh

kemampuan untuk mendengarkan, berkomunikasi dan

masuk pada sebuah hubungan dailogis. Berbagai

interpersonal dan kelompok yang digambarkan diatas

merupakan hal yang esensial bagi segala praktik

peningkatan keasadaran, sebagaimana halnya

kemampuan memotivasi dan bekerja dengan orang

lain dengan semangat solidarias.

6) Memberikan informasi

Seorang pekeja masyarakat juga akan berada

dalam suatu posisi yang baik untuk memberikan

informaasi mengenai berbagai program dalam

masyarakat-masyarakat yang lain; seseorang harus

berhati-hati dalam mentransfer suatu program yang

sukses dari satu tempat ke tempat lain, karena

beragam, sosial lokal, agama dan politik, namun hal

Page 47: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

34

tersebut masih penting bagi orang-orang untuk

memiliki beberapa ide mengenai bagaimana beberapa

hal dikerjakan di tempat lain dengan begitu mereka

bisaa belajar dari kesuksesan dan kegagalan

masyarakat yang lain.

Informasi mengenai beberapa sumber eksterna,

seperti berbagai petunjuk pembiayaan, keahlian,

berbagai pedoman, berbagai prestasi audio-visual dan

berbagai paket pelatihan, adalah wilayah yang lain

secara mudah memberikan informasi kepada

penduduk tentang apa yang tersedia yang dapat

menjadi sebuah layanan penting kerja

masyarakat.prinsip kepercayaan diri menuntut

seorang pekerja untuk berhati-hati untuk tidak

mengabaikan berbagai sumber lokal, namun dengan

kehati-hatian ini, masih penting bagi berbagai

masyarakat untuk mampu menggunakan berbagai

sumber eksternal yang pantas.

Seorang pekerja masyarakat akan sering, berada

daalam posisi menginformasikan orang-orang

mengenai apa yang sedang terjadi dalam masyarakat.

Sering kali seorang pekerja masyarakat akan mampu

bergerak didalam sub kelompok yang berbeda (seperti

kelompok kesukuan atau kelompok sosial ekonomi

yang berbeda), dan kelompok kelompok tersebut

sangat mengabaikan berbagai pengalaman orang lain

atau bahkan keberadaaanya.

Page 48: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

35

7) Pelatihan

Pelatihan yang dilakukan dapat lebih spesifik jika

pelatihan tersebut disesuaikan pada perkembangan

ekonomi, hal ini dilakukan bertujuan untuk

memberikan masyarakat keterampilan yang dapat

digunakan para anggota untuk mendapatkan

pekerjaan dan penghasilan secara peoduktif. Pelatihan

tersebut juga dapat mereka gunakan untuk memulai

sebuah program ekonomi masyarakat lokal.

Tidak jauh berbeda dengan teori tersebut,

Pokdakan Curug Jaya I melakukan pelatihan kepada

anggota kelompok baik secara individu maupun

kelompok. Pelatihan-pelatihan tersebut bertujuan agar

maksyarakat memiliki keterampilan dalam

meningkatkan kemampuan para anggota kelompok

dalam mengelola budidaya ikan hias tetra.

Keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh para

anggota menjadi latar belakang dilakukannya

pelatihan tersebut. (Ife dan Tesoriero 2014,548-562)

b. Peran dan Keterampilan Representasi

1) Memperoleh Berbagai Sumber Daya

Para pekerja masyarakat sering membantu

sebuah masyarakat atau kelompok masyarakaat untuk

memperoleh berbagai sumber informasi, berbagai

strukturnya sendiri dan menemukan berbagai

Page 49: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

36

tujuanya sendiri. Memperoleh berbagai sumber

kebanyakan pada umumnya berbagai sumber

finansial sering memerlukan banyak waktu dan energi

dan menyita bagian aspek kerja masyarakat. Seorang

pekerjaa masyarakat biasanya perlu menjadi seorang

ahli dalam “mendapatkan dana”, yang membutuhkan

pengetahuan tentang beragam dana pemerintah dan

non-pemerintah, kemampuan untuk menulis sebuah

aplikasi dana yang sukses dan kemampuan untuk

bermain politik terhadap dana (seperti mendekati

individu-individu penting, atau memperoleh

dukungan dari orang-orang belakang yang berkuasa).

Berbagai keterampailan tersebut dapat dipelajari

melalui pengalaman, ddengan mengamati orang lain,

dan dari beragam publikasi yang tersedia dari orang-

orang besar yang berbeda.

Sebelum mencari dana eksternal, seorang pekerja

butuh memepertimbangkan dengan hati-hati apakah

apakah dana itu betul-betul dibutuhkan, sumber apa

(finansial atau sebaliknya) yang sebenarnya

dibutuhkan untuk sebuah proyek, dan apakah hal

tersebut bisa didapatkan di daalam masyarakat

sendiri. Hanya jika sebuah pertimbangan

menghasilkan kesimpulan kesimpulan dana eksternal

itu penting maka seorang pekerja masyarakat harus

memulai pencarian dana, meskipun hal itu penting

Page 50: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

37

untuk mewaspadai berbagai masalah potensi

ketergantungana, dan mencari berbagai cara yang

dapat memperkecil masalah tersebut.

2) Advokasi

peran advokasi adalah satu peran yang paling

kuat dan mudah bagi pekerja masyarakat untuk

tergoda masuk pada posisi kekuasaan, khusunya

ketika hal itu diasosiasikan dengan retorika radikal

yang sangat kentara, sebagaimana yang biasa terjadi

dalam kasus-kasus advokasi. Namun, dengan

mengatakan begitu bukan berarti bahwa pekerja

masyarakat yang secara khusus tidak terberdaya yang

sangat membutuhkan penanganan. Poin pentingnya

disini adalah bahwa seorang pekerja masyarakat tidak

boleh mengadaikan bahwa dengan mengadopsi peran

ini berarti dia selalu bekerja dengan pemberdayaan.

Malahan, advokasi harus dibarengi dengan berbagai

bentuk analisis kekuasaan dan harus selalu dilihat

sebagai satu hal yang sifatnya jangka pendek

saja.Tujuan dari seorang pekerja masyarakat adalah

membantu sendiri, Ketimbang melihatnya sebagai

sebuah perasaan bahwa penduduk selalu

membutuhkan orang lain untuk melakukannya demi

mereka.

Page 51: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

38

Advokasi mensyaratkan adanya ketrerampilan

untuk mampu mendengar dan memahami

massyarakat, dan juga keterampilan dalam

mempresesntasikan kasus itu bagi penduduk di dalam

forum lain. Yang pertama mesyaratkan penerimaan

dan respons, dengan mempunyai kapasitas untuk

mendengarkan, menafsirkan dan memahami,

sedangkan yang teraakhir mensyaratkan keterampilan

dalam presentasi, asertivitas dan komunikasi. Hanya

dnegan kombinasi dnegan berbagai perangkat

keterampilana inilah seorang pekerja masyarakat akan

menjadi efektif dalam peran Advokasi.

3) Humas dan Presentasi Publik

Peran ini adalah kemampuan utnuk berbagai

presentasi publik. Seorang pekerja masyarakat pada

saat tertentu harus membuat berbagai presentasi

publik, salah satunya saat berada didalam sebuah

pertemuan masyarakat atau cara lainnya. Hal ini akan

lebih efektif jika pekerja masyarakat daapat

menyuguhkan berbagai fakta secara jelas dan

menyajikan dengan metode yang menarik. Bagi para

pekerja yang tidak berpengalama berbicara di depan

publik, hal tersebut penting untuk menambah

pengalaman dan kepercayaan diri dalam arena ini,

bisa jadi dengan mengambil sebuah kursus yang

relevan.

Page 52: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

39

Presentasi publik juga melibatkan penggunaaan

yang sesuai terhadap bahan audiovisual, seperti

slides, video, proyektor komputer atau rekaman

seuara, bergantung pada konteks prsesntasinya halnya

seoraang pekerja masyarakat untuk tidak melihat

berbagai peran dan keterampilan ini sebagai tanggung

jawabnya sendiri, namun mengerjakannya secara

sadar dengan melibatkan dan memberdayakan para

anggota masyarakat lain.

4) Jaringan Kerja (networking)

Jaringan kerja merupakan hal utama, dan

,merupakan bagian dari praktik setiap pekerja

masyarakat, namun hal tersebut sangat berpontensi

menimbulkan berbagai masalah. Jaringan kerja dapat

menuntun pada pengembangan elit yang tidak resmi,

yang secara efektif mengendalikan proses sosial

politik. Sehingga para pekerja masyarakat dapat

membentuk suatu bentuk pengendalian baru, yang

menyebabkan sebuah masyarakat (atau berbagi proses

tertentu) secara efektif dikendalikan oleh sebuaah

kelompok kecil, yang terdiri dari pekerja masyarakat

dan jaringan kerjanya.

5) Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman

Penting halnya bagi para pekerja masyarakat

untuk berbagi dengan sesama dan dengan oraang lain,

berbagi buah pengalaman mereka. Para pekerja

Page 53: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

40

masyarakat, jika mereka terlibat dalam praktek

reflektif dan reflektif krisis, merekaa selalumerekaa

selalu belajar dari pekerjaan; mereka tidak pernah

akan berada di posisi “mengetahui semuanya”.

Namun merekaa juga belajar juga belajar dari

sesamanya dan dari pengalaman berbagai projek

masyarakat lain. Sebuah peran kerja masyarakat yang

pentiang adalah berbagi pengetahuana dan

pengalaman orang lain.

Seorang pekerja masyarakat perlu untuk

memperhatikan bahaaya ciptaan sebuah elit dan tidak

melibatkan masyarakat lokal. Sebagaimana jaringan

kerja, penting halnya untuk mencari untuk

memasukan anggota masyarakat dalam penyebaran

pengetahuan, dan menganjurkan mereka untuk

menemukan berbagai cara berbagi pengalaman-

pengalaman mereka dengan orang-orang dari

masyarakat lain.

c. Peran dan Keterampilan Teknis

1) Penelitian

Para pekerja masyarakat pasti terlibat dalam

berbagai proses penelitian, menggunakan beragam

metodologi penelitian ilmu pengetahuan sosial untuk

menghimpun data yang relevan dan untuk

menganalisis derta amepresentasikannya. Hal ini

termasuk juga untuk merancang dan meengarahkan

Page 54: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

41

berbagai survei/penyelidikan sosial, menganalisis

data berbagai survei, menggunakan dan menganalisis

data sensus, mengumplukan dan menganalisis data

mengenai tuntutan dan penggunaan berbagai layanan

(seperti berapa banyak orang yang menggunakan

transportasi publik, seberapa panjang daftar tunggu

akomodasi yang sudah tua). Hal ini merupakan

sebuah wilayah yang membutuhkan pengetahuan

teknis mengenai berbagai hal seperti sampling,

kontruksi kusioner dan analisis statis. Semua hal

diatas penting jika pekerjaan itu ingin diselesaikan

dengan cepat.

2) Manajemen

Ketika sebuah masyarakat membawa tanggung

jawab untuk mengelola berbagai proyeknya sendiri,

berbagai peran manajemen menjadi penting.

Beberapa aktivis yang dikenal sebagai manajemen

dalam literatur manajemn konvensional tidak bisa

dipakai dalam setting masyarakat karena ukuran dan

skala operaasi; banyak prinsip manajemen didasarkan

pada sebuah asumsi berbagai organisaasi besar, baik

itu pemerintahan atau non-pemerintahan. Pada level

masyarakat, contohnya, berbagaai konsep seperti

„manajemen menengah‟ tidak bisa secara normal.

Berbagai konsep manajemen konvensional yang lain

tidak tepat bagi pengembangan masyarakat karena

mereka didasarkan pada berbagai asumsi dan nilai

Page 55: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

42

yang berbed; contohnya, sebuah gagasan akuntabilitas

dalam manajemen konvensional cenderung lebih pada

akuntabilitas ke atas dari pada akuntabilita kebawah

atau ke luar.

Prinsip „‟manajemen masyarakat‟ mensyaratkan

bahwa masyarakatlah yang secara efektif mengelola

sebuah organisasa, dan ini berarti bahwa berbagai

model manajemen partisipasif yang bagus akan lebih

layak. Bagaimanapun, seorang pekrja masyaarakat

pasti terlibat bukan hanya dalam mendirikan berbagai

struktur manajemen masyarakat, namun juga dalam

beberapa aspek proses manajemen itu sendiri.

Banyak dari berbagai keterampilan manajemen

masyarakat digolongkan di bawah berbagai

keterampilan yang telah didiskusikan, seperti

berbagai keterampilan interpersonal dan kelompok.

Namun, juga penting bagi seorang pekerja untuk

memiliki berbagai keterampilan dalam berbagai hal,

seperti membuat keputusan, mengelola staf,

mengelola keuangan dan menyimpannya dalam

bentuk catatan, jika bisa, berbagai keterampilan

tersebut dapat dibagikan dengan para anggota

masyarakat yang akan mengambil alih berbagai

tanggung jaawab ini pada waktu yang akan datang.

Page 56: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

43

3) Pengaturan Keuangan

Seorang pekerja masyarakat memiliki sebuah

peran penting dalan memastikan mekanisme yang

sesuai akan hal ini bisa berjalan, dan mungkin

memainkan beberapa peran pada jalannya operasi

sebagai sistem kontrol. Hal ini serng kali adalah

menjadi wilayah keterampilan dan pengalaman yang

jarang dimiliki oleh seorang pekerja masyarakat,

sehingga membutuhkan asisten dari seorang yang

mempunyai keahlian akuntansi. Secara ideal, keahlian

tersebut bisa didapatkan dari sebuah masyarakat,

meskipun kasunya tidak akan selalu dmeikian.

Page 57: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

44

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan Pokdakan Curug Jaya I

Kelompok Budidaya Ikan Hias Curug Jaya I didirikan pada

tanggal 13 Mei 2006, bertempat di kelurahan Curug, Kecamatan

BojongSari - Depok . Berawal dari salah satu pendiri kelompok

bernama Bapak Rodih yang terjun terlebih dahulu dalam bidang

budidaya ikan hias sekaligus menjadi supliyer ikan hias jenis

tetra. Melihat budidaya ikan hias sangat menjanjikan dan

permintaan ikan hias juga sangat lah besar sebagain masyarakat

mulai ikut menggeluti usaha budidaya ikan hias jenis tetra

seperti bapak Rodih.

Untuk mempermudah operasional sekaligus meningkatkan

daya tawar mereka terhadap konsumen akhirnya bapak rodih

berserta 19 orang masyarakat sekitar mendirikan sebuah

kelompok budidaya ikan hias Curug Jaya I. pendirian Pokdakan

Curug Jaya I menjadi sebuah harapan bagi pendiri kelompok

untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sekaligus

melanjutkan hubungan kekeluargaan yang mereka bangun.

Alasan diberian nama Curug Jaya I sebagai nama kelompok

karena menggambarkan harapan mereka bahwa Pokdakan Curug

Jaya I akan membawa kejayaan atau kesejahteraan bagi para

anggota dan masyarakat sekitar khususnya di Kelurahan Curug.

Adapun jenis ikan hias yang dibudiayakan Pokdakan Curug Jaya

I adalah tiga jenis ikan hias air tawar keluarga Characidae.

Page 58: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

45

Setelah satu tahun dibentuknya Pokdakan Curug Jaya I

Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok memberikan bantuan

kepada kelompok sebesar 28 juta rupiah sebagai bantuan sosial

bagi Pokdakan Curug Jaya I. Sebagian bantuan tersebut

kemudian dimanfaatkan oleh kelompok diantaranya untuk

membeli aquarium, bibit , compressor dan modal pembangunan

mini raiser ikan hias atau usaha pembesaran ikan hias sebagai

aset kelompok.

Latar belakang pembangunan mini raiser kelompok tersebut

adalah keinginan untuk mendapatkan tambahan modal bagi

usaha anggota secara terus menerus. Bangunan tersebut

didirikan diatas lahan seluas 150 terletak di jalan Pelopor RT

01 RW 08, Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota

Depok. Lokasi tersebut berdekatan dengan tempat usaha

sekaligus kediaman para pengurus dan beberapa anggota

kelompok. Pembangunan mini raiser tersebut selesai pada tahun

2010 dan sebelum bangunan berdiri, dana bantuan sudah

digunakan untuk memulai usaha pembesaran kelompok

walaupun akuriumnya dititipkan di tempat-tempat usaha

anggota.

Aset yang dimiliki Pokdakan Curug Jaya I saat ini adalah

200 buah akuarium di mini raiser kelompok. Di depan mini

raiser terdapat teras dan kamar kecil yang difungsikan sebagai

sekertariat Pokdakan. Mini raiser beserta ruang sekertariat

Pokdakan Curug Jaya I. Di akhir tahun 2007 Pokdakan Curug

Jaya I mendapatkan hibah TV 21 inch dari Dinas Pertanian dan

Page 59: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

46

Perikanan Kota Depok yang diuangkan dan dijadikan modal

awal pembentukan warung kelompok.

Warung kelompok tersebut menjual kebutuhan budidaya

ikan hias seperti pakan, isi ulang tabung oksigen, plastik

pembungkus, dan obat-obatan. Warung ini dibentuk untuk

memudahkan anggota mengambil barang dan membayarnya

pada saat anggota tersebut mendapat pemasukan saat ikan

hiasnya terjual, dengan demikian anggota tidak kesulitan untuk

memenuhi kebutuhan operasional budidaya. Warung ini

dijalankan oleh bendahara kelompok yang juga dipercaya untuk

melakukan pencatatan keuangan warung kelompok. Saat ini

bangunan warung masih menyewa dan lokasinya bersebelahan

dengan rumah bendahara. Keuntungan dari usaha yang

dilakukan oleh Pokdakan Curug Jaya I digunakan untuk

mengembangkan usaha, memberikan partisipasi atau bantuan

sosial kepada masyarakat sekitar dan sebagian diberikan kepada

anggota kelompok.

Seiring berjalannya waktu Pokdakan Curug Jaya I telah

mendapatkan berbagai prestasi, mulai dari tingkat kota sampai

ketingkat nasional. Seperti pada tahun 2009 Pokdakan Curug

Jaya I berhasil menjadi pemenang lomba kinerja kelompok

pembudidaya perikanan tingkat Kota Depok. Selanjutnya pada

tahun 2010 Pokdakan Curug Jaya I berhasil menjadi kelompok

pembudidaya ikan hias terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat, dan

kemudian pada bulan Desember 2010 Pokdakan Curug Jaya I

berhasil mendapatkan penghargaan Adibakti Mina Bahari dari

Page 60: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

47

Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai Juara I Bidang

Perikanan Budidaya Kategori Ikan Hias yang merupakan

penghargaan puncak tingkat nasional. Menurut Ketua Penyuluh

Pertanian Kota Depok sebagai salah satu anggota tim penilai

Pokdakan Curug Jaya I, alasan utama terpilihnya Pokdakan

Curug Jaya I sebagai pokdakan berprestasi diantaranya adalah

kepedulian sosial Pokdakan Curug Jaya I yang tinggi dan sistem

penjualan satu pintu yang baik.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Pokdakan

Kelompok Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I

mempunyai visi dan misi kelompok secara tertulis namun belum

memiliki tujuan kelompok secara tertulis:

1. Visi

Menjadi pokdakan yang dapat menciptakan pembudidaya

ikan hias sejahtera, produktif, dan bertaqwa.

2. Misi

Meningkatkan produksi perikanan anggota khususnya

ikan hias, menumbuhkan rasa kebersamaan antar anggota,

memajukan anggota kelompok, serta memenuhi kebutuhan

sarana prasarana kelompok.

3. Tujuan

Pokdakan Curug Jaya I berdasarkan wawancara di

lapangan adalah meningkatkan kesejahteraan para anggota.

Page 61: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

48

C. Kepengurusan Pokdakan Curug Jaya I

Dalam sebuah organisasi atau kelompok struktur

kepengurusan sangat lah penting , dimana dalam struktur

kepengurusan tersebut terdapat jabatan yang diemban pengurus

dengan tugas poko dan fungsi di setiap bagiannya. Berikut

adalah struktur kepengurusan Pokdakan Curug Jaya I.

Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan Pokdakan Curug Jaya I

Berdasarkan gambar susunan sturuktur kepengurusan

Pokdakan Curug Jaya I, ketua kelompok merupakan pemimpin

tertinggi, dalam struktur kepengurusan tersebut terdapat tugas

pokok dari tiap bagiannya.

Ketua kelompok memiliki kewenangan dalam membuat

keputusan–keputusan dan kebijakan–kebijakan kelompok yang

bersifat strategis melalui kesepakatan rapat bulanan anggota

kelompok, dilanjutkan dengan mewakili kelompok untuk

Sekretaris

Wakil Ketua

Kelompok

Bendahara

Ketua

Kelompok

Anggota

Kelompok

Page 62: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

49

membuat persetujuan dengan pihak lain setelah mendapat

kesepakatan dalam rapat bulanan. Selain itu ketua kelompok

juga bertugas mewakili kelompok untuk menghadiri acara atau

kegiatan strategis dengan pihak lain. Ketua kelompok juga

memiliki tugas untuk mengkoordinasikan dan

mengorganisasikan seluruh penyelenggaraan program kerja

kelompok.

Adapun tugas khusus bagi ketua kelompok, karena Pokdakan

Curug Jaya I memakai sistem pemasaran satu pintu yang

dilakuakan oleh ketua kelompok, jadi ketua kelompok

mengorganisir permintaan konsumen dengan jumlah produksi,

selain itu harga hasil produksi ikan hias kelompok juga diatur

oleh ketua kelompok agar tetap stabil.

Tugas pokok bagi wakil ketua kelompok adalah untuk

membantu ketua kelompok menjalan kan tugas utamanya dan

menggatikan ketua kelompok apabila berhalangan hadir dalam

mengikuti kegiatan kelompok. Selain itu wakil ketua kelompok

juga bertugas untuk mengawasi seluruh program kegiatan

Pokdakan Curug Jaya I.

Pencatatan administrasi kelompok merupakan tugas utama

bagi sekertaris dan bendahra kelompok. Sekertaris bertugas

untuk merumuskan dan mengusulkan segala peraturan kelompok

di bidang administrasi dan tata kerja kelompok untuk menjadi

kebijakan kelompok. Selain itu sekertaris juga bertugas untuk

mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas kelompok di

bidang administrasi, sedangkan bendahara bertugas untuk

memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja dan roda

Page 63: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

50

kelompok. Selain itu bendahara juga bertugas untuk

merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organoisasi

dibidang pengelolaan aaset dan keungan organisasi.

Keanggotaan Pokdakan Curug Jaya I sejak awal berdiri

sampai saat ini berjumlah 20 orang. Menurut wawancara dengan

ketua kelompok keanggotaan di Pokdakan Curug Jaya I

merupakan keanggotaan tetap, tujuannya adalah agar

kepengurusan dapat dikelola dengan lebih mudah, dan

permasalahan internal kelompok juga akan dapat diselesaikan

lebih mudah. Selain itu apabila Pokdakan Curug Jaya I memiliki

pandangan apabila terlalu banyak anggota dan menambah

anggota baru tentunya akan sangat menyulitkan dalam hal

membuat keputusan dan kebijakan kelompok.

Pembatasan anggota kelompok ini bukan berarti Pokdakan

Curug Jaya I menutup kesempatan bagi masyarakat yang ingin

melakukan budidaya. Kelompok mewajibkan anggota kelompok

untuk mempekerjakan sekaligus mengajarkan masyarakat sekitar

jika anggota kelompok membutuhkan karyawan untuk

membantu budidaya milik pribadi. Sistem pembayaran pada

karyawan anggota Pokdakan Curug Jaya I berupa bagi hasil dari

keuntungan penjualan anggota kelompok. Bagi hasil yang di

tetapkan oleh kelompok terhadap karyawan anggota kelompok

yaitu 50 persen untuk anggota kelompok dan 50 persen untuk

karyawan anggota atau jika penanggungan operasional sangat

besar maka anggota kelompok berhak mendapat 60 persen

pendapatan dan 40 persen untuk karyawan anggota.

Page 64: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

51

Jika karyawan anggota sudah mampu untuk membuka

budidaya sendiri. Kelompok memfasilitasi kebutuhan opersional

mulai dari bibit, pakan, aquarium dan sebagainya. Kelompok

juga akan membantu memperhatikan kesehatan ikan. Selain itu

jika karyawan kelompok maupun masyarakat kekurangan modal

untuk membuka budidaya sendiri, kelompok bersedia memasok

semua kebutuhan operasional dan memberikan bantuan dana

kepada masyarakat. Pembayarannya bisa dicicil setelah

masyarakat mendapatkan hasil dari produksi. upaya ini

dilakukan agar masyarakat yang memiliki kemamauan dan

keseriuasan menjadi pembudidaya ikan hias tidak terhambat

dengan modal mereka yang terbatas.

D. Kegiatan Pokdakan Curug Jaya I

1. Produksi

Menurut hasil wawancara dengan ketua Pokdakan

Curug Jaya I yaitu Pak Ahmad, Pokdakan Curug Jaya I

sebenarnya tidak mematok produksi yang harus dihasilkan,

karena produksi disesuaikan dengan permintaan dan

kebutuhan anggota kelompok. Namun, saat ini Pokdakan

Curug Jaya I dapat memproduksi ikan hias tetra sebesar

400.000-500.000 ekor perbulan. Dalam hal produksi warung

kelompok sangat lah membantu para anggota Pokdakan

Curug Jaya I, karena warung kelompok menyediakan

kebutuhan operasional dengan pembayaran dapat ditunda

sampai anggota mendapatkan hasil dari penjualan ikan hias.

Page 65: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

52

Pokdakan Curug Jaya I dapat memproduksi ikan hias

yang berkualitas. Produksi ikan hias yang berkualitas dapat

dilihat dari ketepatan ukuran, jumlah dan kesehatan ikan. hal

tersebut dikarenakan Pokdakan Curug Jaya I sangat

memperhatikan kualitas air, pakan, dan menjaga kesehatan

ikan dari jamur dan bakteri. Kuailtas produksi ikan hias

Pokdakan Curug Jaya I juga di pertegas oleh Kepala Bidang

Perikanan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan

Perikanan (Distakan) Kota Depok yang mengatakan bahwa

ikan hasil budidaya dari Kota Depok dikenal sangat tinggi

kualitasnya. Warnanya yang cerah dan cemerlang, memiliki

kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kegiatan produksi ikan hias yang dilakukan para

anggota Pokdakan Curug Jaya I dimulai dari pembenihan

hingga pembesaran ikan hias. Kegiatan tersebut meliputi

pemijahan, pemeliharaan larva dan benih, pembesaran,

penyeleksian ikan hias, dan pengemasan. Adapun ikan yang

diproduksi oleh Pokdakan Curug Jaya I adalah:

a. Neon Tetra

Sistematika Cardinal Tetra menurut schultz (1956)

diacu dalam wikimedia Foundation (2010) adalah

sebagai berikut:

Ordo : Characiformes

Famili : Characidae

Genus : Hyphessobrycon

Spesies:Paracheirodon innesi Hyphessobrycon innesi

Page 66: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

53

Gambar 3 2 Ikan Hias Neon Tetra

Nama Neon Tetra berasal dari Inggris, ikan ini

mempunyai habitat asli di Peruvion Amazon, Amerika.

Menurut Dalilami D (2001), Neon Tetra sangat terkenal

di antara ikan tetra lainnya karena bentuk badannya

mungil dan warnanya sangat indah. Badannya pipih ke

samping dengan warna bagian punggung kuning

kecokelatan dan perut putih kekuningan. Ciri-ciri yang

paling mudah dikenali adalah terdapatnya garis seperti

neon berwarna biru hijau memanjang di kedua sisi

badannya, dan di bawah garis neon itu ada garis

berwarna merah menyala tetapi tidak sepanjang warna

neon. Sirip-siripnya berwarna kuning, kecuali sirip

ekornya berwarna merah. Sifatnya pendamai sehingga

dapat dicampurkan dengan ikan jenis lain dalam satu

akuarium. Kecantikan neon tetra akan tampak lebih

jelas dalam keadaan bergerombol ketika berenang

bersama-sama membentuk sebuah barisan.

Neon Tetra membutuhkan kondisi perairan dengan

derajat keasaman antara pH5-pH7,5, derajat kekerasan

Page 67: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

54

air antara dH- dH, serta suhu air berkisar antara

C– C(www.seiouslyfish.com, Anonim; 2012).

Derajat keasaman menunjukkan banyaknya kandungan

ion hidrogen di dalam air. Semakin besar derajat

keasamanannya maka jumlah kandungan ion hidrogen

di dalam airnya semakin sedikit. Hal ini berbeda dengan

derajat kesadahan yang menunjukkan bayaknya jumlah

ion kalsium dan ion magnesium dalam air. Semakin

besar nilai derajat kesadahan maka jumlah ion

terlarutnya semakin besar pula. Pada umumnya masing-

masing ikan mempunyai persyaratan mengenai keadaan

air yang dapat menjadi habitatnya (www.o-fish.com.

Wahyu Purnama Kusuma, 2011).

a. Cardinal Tetra

Sistematika Cardinal Tetra menurut schultz (1956)

diacu dalam wikimedia Foundation (2010) adalah

sebagai berikut:

Ordo : Characiformes

Famili : Characidae

Genus : Paracheirodon

Spesies: Paracheirodon axelrodi atau Hyphessobrycon

cardinalis

Page 68: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

55

Gambar 3.3 Ikan Hias Cardinal Tetra

Cardinal Tetra berasal dari sungai-sungai Peruvian

Amazon dimana seringkali ditemukan berenang dalam

keadaan berkelompok sampai ratusan ribu ekor

banyaknya. Ikan Neon Tetra merupakan kerabat dekat

ikan Cardinal Tetra. Perbedaan antara kedua jenis ikan

hias tersebut adalah pada ikan Neon Tetra garis merah

yang melintang tidak diteruskan sampai ke daerah

abdomen (perut) dan garis biru tidak menutupi daerah

punggung seluruhnya, sementara pada ikan Cardinal

Tetra kedua garis tersebut malang melintang menutupi

seluruh tubuh secara mencolok sehingga memberikan

warna yang sangat indah.Ikan Cardinal Tetra ini

ditemukan oleh DR. Herbert R Axelrod pada tahun 1955

sehingga ikan ini dinamakan Paracheirodon axelrodi.

Warna neon yang ditampilkan oleh ikan Cardinal

Tetra sebenarnya merupakan hasil pantulan sinar dari

partikel iridescent. Ikan ini menggunakan pantulan sinar

yang didapat untuk merefleksikan warna merah dan

Page 69: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

56

biru. Pada malam hari, ikan ini akan berwarna pucat

karena partikel tersebut tidak aktif. Meskipun sudah ada

sejak bertahun-tahun lalu lamanya, ikan hias Cardinal

Tetra selalu menarik perhatian orang-orang yang

melihatnya pertama kali. Warna merah tua seperti pita

berada di sepanjang setengah tubuhnya yang bawah dan

warna biru elektrik berbentuk seperti pita menutupi

bagian atas tubuh ikan Cardinal Tetra. Ikan betina

Cardinal Tetra memiliki warna yang sedikit lebih tua.

Proses bertelur ikan ini secara teratur dapat dilakukan di

dalam akuarium (Mills D 1992). Ikan Cardinal Tetra

membutuhkan air sebagai tempat hidup dengan derajat

keasaman berkisar antara pH4-pH7, derajat kekerasan

air berkisar antara 0odH-10odH, serta suhu air yang

berkisar antara C– C (www.o-fish.com.

Johannes, 2011).

b. Red Nose

Sistematika ikan hias Red Nose berdasarkan Ernst

Ahl (1924) dalam Wikimedia Foundation (2010) adalah

sebagai berikut.

Ordo : Characiformes

Famili : Characidae

Genus : Hemigrammus

Spesies: Hemigrammusrhodostomus

Page 70: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

57

Gambar 3.4 Ikan Hias Red Nose

Ikan hias Red Nose merupakan spesies ikan air tawar

tropis yang berasal dari Amerika selatan dan popular di

kalangan penggemar ikan sebagai ikan akuarium (ikan

hias). Ikan jenis tetra ini memiliki tubuh memanjang

seperti torpedo yang berwarna mengkilat seperti sinar

neon dengan sirip ekor bergarisgaris hitam dan putih.

Ciri khas ikan Red Nose yang paling menonjol adalah

warna merah pada hidung atau mulutnya sehingga

mereka dinamakan Red Nose.

Ikan ini hidup berkelompok dan sangat menarik

melihatnya bergerombol dalam kelompok.Ikan Red

Nose membutuhkan air sebagai tempat hidup dengan

suhu berkisar antara C- C, kandungan ion

hidroksida atau derajat keasaman yang berkisar antara

pH5,5–pH7, serta kandungan mineral atau derajat

kekerasan air yang berkisar antara dH– dH.

Keadaan tersebut mirip dengan keadaan di habitat

aslinya yaitu sungai Amazon yang beriklim tropis.

Page 71: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

58

2. Pemasaran

Sistem pemasaran yang dilakukan oleh Pokdakan Curug

Jaya I yaitu sistem penjualan satu pintu. sistem ini hanya bisa

dilakukan oleh ketua kelompok. Dalam hal ini seluruh

anggota akan menjual produknya dan selanjutnya ketua

kelompok akan menjual ke konsumen Pokdakan Curug Jaya

I. Ketua kelompok akan membeli ikan hias anggota dengan

harga yang stabil, hal ini terlihat pada saat harga pasar

sedang turun dan ketua kelompok mengusahakan membeli

ikan hias anggota tersebut dengan harga yang tetap

Dengan sistem ini apabila konsumen ingin membeli

langsung produk ikan hias dari anggota, maka anggota

tersebut harus terlebih dahulu melaporkannya ke ketua

kelompok. Namun apabila ketua kelompok mendapat

pesanan dari konsumen Pokdakan Curug Jaya I, maka ketua

kelompok akan mengelola pengumpulan ikan hias dari

anggota. Dengan demikian melalui sistem penjualan satu

pintu ini, para nggota kelompok mendapat kepastian pasar

dan harga yang lebih stabil dari harga pasar, sedangkan ketua

kelompok mendapatkan kestabilan harga, kualitas suplai

yang besar dan juga kepastian kesinambungan suplai produk

yang merupakan permintaan konsumen Pokdakan Curug

Jaya I. Secara keseluruhan sistem penjualan satu pintu ini

menjadikan Pokdakan Curug Jaya I seperti satu-kesatuan

usaha dengan kapasitas produksi besar dengan kualitas

produk yang baik dan produksi yang berkesinambungan.

Page 72: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

59

Konsumen Pokdakan Curug Jaya I adalah eksportir dan

supplier yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Seperti CV Indopisces Exotica di Cinangka , PT Indotropica

Agung Lestari di Bekasi, serta Suplier-suplier ikan hias di

Jabodetabek dan Surabaya.

Page 73: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

60

BAB IV

DATA DAN TEMUAN LAPANGAN

A. Pemberdayaan Pokdakan Curug Jaya I

1. Pemberdayaan terhadap Anggota Kelompok

Pemberdayaan bersifat komunitas atau kelompok

merupakan proses meningkatkan kemampuan dari suatu

kelompok untuk dapat mengatur kelompoknya secara

mandiri. Pokdakan Curug Jaya I merupakan sebuah

kelompok yang terbentuk karena timbulnya permasalahan-

permasalahan yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan

hias tetra di Kelurahan Curug, Kecamatan Bojong Sari-

Depok. Berawal dari Pak Rody yang menjadi supplier bagi

para pembudidaya ikan hias tetra di sekitar Kelurahan Curug

menganggap bahwa permasalahan tersebut timbul karena

para pembudidaya belum mampu mengelola budidaya

mereka sendiri secara maksimal, sehingga kualitas maupun

kuantitas produksi yang mereka hasilkan tidak terlalu baik

dan tidak sesuai dengan permintaan konsumen.

Melihat permasalahan tersebut Pak Rody bersama 20

orang pembudidaya ikan hias tetra mendiskusikan untuk

membuat suatu kelompok budidaya ikan hias tetra yang

mereka beri nama Kelompok Budidaya Ikan hias

(Pokdakan) Curug Jaya I. kelompok ini dibentuk untuk

menfasilitasi para pembudidaya ikan hias dalam

mengembangkan usaha mereka secara bersama. tujuan

utama dalam pemberdayaan yang dilakukan adalah untuk

Page 74: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

61

meningkatkan kemampuan para anggotanya dalam

melakukan budidaya ikan hias tetra. kegiatan-kegiatan

tersebut dilakukan agar para anggota kelompok dapat

memproduksi ikan dalam jumlah banyak namun memiliki

kualitas yang baik.

Pemberdayaan Pokdakan Curug Jaya I dilakukan dengan

cara demokratis yaitu melalui musyawarah pada rapat

anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk membangun

komitmen bersama dalam mencapai tujuan dari

pemberdayaan tersebut dan untuk menghindari unsur-unsur

paksaan. Karena unsur-unsur pemaksaan harus dihindari

melalui berbagai cara karena tidak menunjukan ciri dari

suatu pemberdayaan. Seperti yang dikatakan oleh Pak Rody

dalam wawancara pada tanggal 4 Juni 2018:

“Kita membuat kelompok ini atas dasar sama-sama

ingin belajar dan berkembang. Jadi, setiap kegiatan yang

akan kita lakukan itu harus kita diskusikan bersama,

dengan seperti itu kita sama-sama bertanggung jawab

untuk menyukseskan kegiatan yang akan kita lakukan. Dan

kita ingin setiap kegiatan yang kita lakukan tidak

memaksa”.

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Pokdakan

Curug Jaya adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang

mereka miliki secara maksimal, dengan harapan para

pembudidaya ikan hias tetra memiliki kemampuan untuk

mencapai tujuan mereka dalam mencapai kejayaan atau

kesejahteraan. Oleh karena itu, dalam bab ini akan

dipaparkan hasil temuan tentang bagaimana tahapan-tahapan

Page 75: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

62

dalam proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Pokdakan

Curug Jaya I. selain itu juga akan dibahas bagaimana peran

dari para pendiri dan juga kelompok terhadap anggota dan

masyarakat.

2. Tahapan-tahapan dalam Proses Pemberdayaan

anggota Kelompok

Pemberdayaan sebagai suatu program biasanya dilihat

dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan.

Jika pemberdayaan dilihat dari proses yang

berkesinambungan (on-going) sepanjang kelompok itu masih

ingin melakukan perubahan dan perbaikan, tidak hanya

terpaku pada suatu program saja. Menurut hasil observasi

yang telah dilakukan, Pokdakan Curug Jaya I melakukan

tahapan-tahapan pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:

a. Tahap persiapan (Engagement)

Sebagai mana dijelaskan sebelumnya bahwa proses

yang harus dilakukan pada tahap ini sekurang-kurangnya

ada dua tahap yang harus dikerjakan, yaitu:

Tahap penyiapan petugas, dalam tahap ini Pak

Rody sebagai pendiri Pokdakan Curug Jaya I awalnya

berdiskusi dengan Pak Wardana dan Pak Ahmad

mengenai ketertarikan pak Rody untuk membuat suatu

kelompok budidaya ikan disekitar Kelurahan Curug.

Hal ini dilakukan karena Pak Rody ingin membantu

para pembudidaya ikan hias untuk memaksimalkan

Page 76: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

63

budidaya mereka secara bersama. seperti yang

dikatakan oleh Pak Rody dalam wawancara pada

tanggal 4 Juni 2018:

“Awalnya saya berdiskusi dengan Pak Ahmad dan

Pak Wardana mengenai ketertarikan saya untuk

membuat suatu kelompok bagi para pembudidaya

ikan hias di sekitar Curug. alasan saya adalah ingin

berbagi ilmu yang saya miliki kepada mereka tentang

budidaya ikan hias. Karena para pembudidaya di

sekitar Curug banyak yang tidak berkembang dan

ada juga yang tidak melanjutkan.”

Selain itu pak Rody bersama dengan Pak Ahmad

dan Pak Wardana juga berpandangan jika ingin

mendapatkan konsumen ikan hias secara konsisten,

maka harus dapat memproduksi ikan hias dsengan

kualitas yang bagus, dengan jumlah yang banyak dan

dapat memproduksi terus –menurus. Hal ini akan

sangat sulit jika dilakukan sendiri-sendiri. Oleh karena

itu pendekatan yang paling tepat untuk membantu

meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan para

pembudidaya ikan hias di sekitar Curug adalah dengan

membuat kelompok pembudidaya ikan. Tahapan ini

berlangsung pada akhir Maret- awal April 2006

Tahap Penyiapan Lapangan: pada tahap ini Tim

perubahan melakukan pengamatan terhadap sasaran

pemberdayaan yang akan dilakukan. Tim perubahan

mengundang para pembudidaya untuk memberikan

pandangan tentang pembentukan kelompok bagi para

pembudidaya ikan hias di sekitar Curug.

Page 77: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

64

Diskusi tersebut diikuti oleh 18 pembudidaya ikan

hias tetra yang dilakukan seminggu setelah Pak Rody

mengundang mereka dengan mendatangi langsung

rumah para pembudi daya. Dalam diskusi terebut Pak

Rody memberikan pandangannya tentang kelompok

budidaya ikan hias, hal ini dapat dijelaskan karena Pak

Rody mendapatkan informasi ketika mengikuti

pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pertanian dan

Perikanan Kota Depok pada bulan Februari 2006

mengenai peluang usaha budidaya ikan hias ikan tetra

jika dilakukan dalam jumlah yang besar dengan

kualitas yang bagus dan dapat dilakukan secara

berkesinambungan. Seperti yang dikatakan oleh Pak

Rody dalam wawancara pada tanggal 4 Juni 2018:

“Saya bersama Pak Ahmad dan Pak Wardana

mengajak para pembudidaya kumpul dirumah saya

dengan mendatangi rumah mereka satu persatu.

Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh 18 pembudidaya

ikan hias. Saya menjelaskan ke mereka bahwa saya

ingin membuat suatu pengembangan bagi usaha kita

secara kelompok.. saya juga memberikan pandangan

kepada mereka dengan memberikan informasi yang

saya dapat ketika mengikuti pelatihan. Intinya adalah

kalo kita mau dapat konsumen tetap dan bekerja

sama dengan eksportir ikan hias, kita harus mampu

memproduksi ikan hias dalam jumlah yang banyak,

berkualitas bagus dan dapat memproduksi secara

terus-menurus. Kalo kita lakukan sendiri-sendiri kan

berat, jadi saya ajak pembudidaya sekitar untuk

mengembangkan usaha kita bersama.

Page 78: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

65

Hal ini juga disampaikan oleh Pak Marjaya

sebagai salah satu anggota Pokdakan Curug Jaya I

dalam wawancara pada tanggal 20 Juni 2018:

“Awal saya bergabung dengan Pokdakan Curug

Jaya I itu diundang sama Pak Rody buat diskusi

dirumahnya. Kalau tidak saya itu dilakukan sekitar

pertengahan bulan April 2006. Dalam diskusi

tersebut Pak Rody menjelaskan keuntungan kita

apabila membuat suatu kelompok. bagi saya sih ini

sangat baik untuk kita yah, karena permasalahan kita

kan selain belum terlalu bisa melakukan budidaya

yang baik dan benar juga masih bingung harus jual

ikan-ikan kita kemana. Selain itu juga menurut saya

yah, kalo kita melakukan budidaya sendiri-sendiri

akan sangat bersaing untuk mendapatkan

konsumen”.

Selanjutnya tim perubahan mengundang aparat

setempat untuk meresmikan suatu kelompok para

pembudidaya ikan hias tetra (Pokdakan) yang saat itu

rumah Pak Rody lah yang menjadi sekreteriat

kelompok. Forum tersebut dilakukan pada tanggal 13

Mei 2006 yang dihadiri oleh aparat desa setempat,

ketua RT dan RW 06,07 dan 08 para tokoh masyarakat

dan dinas pertanian dan perikanan Kota Depok. Dalam

forum tersebut Pak Rody dipilih menjadi ketua

Pokdakan Curug Jaya I.

Page 79: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

66

Dari hasil pengamatan, Pada tahap ini Pak Rody

membuat tim perubahan untuk melakukan pemberdayaan.

Selanjutnya tim perubahan melakukan pendekatan dengan

para pembudidaya ikan hias dengan mendatangi langsung

rumah mereka untuk mengajak berdiskusi mengenai

pembentukan kelompok pemberdayaan.

Dalam diskusi tersebut tim perubahan memberikan

pandangan mengenai peluang yang akan didapat apabila

budidaya mereka dikembangan secara bersama-sama.

Selanjutnya Pokdakan Curug Jaya I didirikan secara resmi

pada tanggal 13 Mei 2006 yang dihadiri oleh tokoh

masyarakat sekitar dan aparat pemerintahan.

b. Tahap Pengkajian (Assesment)

Proses pengkajian masalah atau pengidentifikasian

masalah di Pokdakan Curug Jaya I dilakukan secara

individu dan kelompok. Pak Rody bersama dengan tim

perubahan berusaha mengindentifakasi permasalahan dan

kebutuhan para anggota kelompok. Pengidentifikasian

masalah para anggota secara individu sebenarnya sudah

dapat dilihat ketika Pak Rody menjadi supplier ikan hias

tetra di sekitar Kelurahan Curug, sehingga pendekatan

yang dilakukan dalam menggali permasalahan-

permasalahan yang dihadapi setiap anggota dapat

dilakukan lebih mudah karena sudah terbangun suatu

ikatan antara Pak Rody dan para anggota kelompok.

Pendekatan individu yang dilakukan oleh Pokdakan

Page 80: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

67

Curug Jaya I adalah dengan mendatangi langsung setiap

anggota kelompok. Tujuan dari pendekatan individu ini

adalah untuk membangun komunikasi yang baik dengan

para anggota sehingga para anggota dapat terbuka dalam

menyampaikan permasalahan mereka.

Dalam pendekatan tersebut Pak Rody bersama dengan

tim perubahan juga mengajak anggota untuk

mendiskusikan permasalahan mereka bersama dengan

para anggota kelompok lain dalam rapat anggota

kelompok.

Selain melakukan pendekatan individu Pokdakan

Curug Jaya I juga melakukan pendekatan dalam bentuk

kelompok yaitu dengan mengadakan rapat anggota

kelompok untuk sama-sama mendiskusikan permasalahan

yang mereka hadapi dan kebutuhan-kebutuhan yang

mereka perlukan dalam melakukan budidaya ikan. Selain

menggali permasalahan dan kebutuhan anggota, Pak Rody

bersama dengan tim perubahan juga mengukur potensi

dari tiap anggota kelompok sebagai sumber daya yang

dimiliki oleh kelompok. Dalam rapat tersebut para

anggota diwajibkan untuk berpartisipasi aktif untuk

menyampaikan permasalahan dan kebutuhan mereka,

serta berbagi pengalaman dan pengetahuan yang mereka

miliki.

Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi

oleh sebagaian besar anggota kelompok adalah kurangnya

kemampuan para anggota dalam melakukan budidaya

Page 81: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

68

ikan hias, hal ini didasari karena banyak dari mereka yang

melakukan budidaya karena ikut-ikutan saja sehingga

pengetahuan dalam membudidaya ikan tetra masih

sangatlah terbatas. Sebagaimana yang dikatakan oleh Pak

Rody dalam wawancara pada tanggal 4 Juni 2018:

“Ketika saya menjadi supplier ikan hias tetra bagi

masyarakat sekitar Curug. Saya melihat keterbatasan

kemampuan masyarakat untuk mengelola ikan hias

Tetra jadi kualitas produksi mereka masih kurang bagus

dan jumlahnya juga sangat terbatas. Jadi saya juga

Cuma bisa beli produksi mereka yang berkualitas.

Akhirnya banyak masyarakat sini yang tidak terlalu

menekuni budidaya tersebut dan ada beberapa yang

berhenti.”

Begitu juga yang dikatakan oleh Pak Faisal sebagai

anggota Pokdakan Curug Jaya I dalam wawancara pada

tanggal 24 Juni 2018:

“Saya belum terlalu paham bagaimana

membudidayakan ikan hias tetra ini, waktu itu Pak Rody

dan beberapa anggota yang sudah mengerti

mengajarkan ke kami sebagai anggota kelompok yang

masih belum teralalu mengerti sampai mengerti. Dulu

itu budidaya ikan hias saya sempat vakum karena

kualitas produksi yang kurang bagus dan banyak ikan

saya yang mati, akhirnya saya ngga punya modal lagi

buat budidaya ikan”.

Berbeda dengan Pak Marjaya yang mengatakan :

“Sebelum bergabung dengan Pokdakan Curug Jaya I

sebenarnya saya sudah mulai mengerti bagaimana cara

membudidayakan ikan hias tetra dengan benar dan

produksi ikan hias yang saya hasilkan juga sudah

lumayan bagus. akan tetapi ketika ikan sakit atau

terkena jamur saya tidak tahu bagaimana cara

menanganinya dan untuk membeli obatnya agak sulit di

cari. Akhirnya kelompok menyediakan semua kebutuhan

Page 82: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

69

operasional budidaya dan ketika mendapat bantuan

dana dari Dinas Pertanian dan perikanan Kota Depok

pada tahun 2007 dijadikan sebagai modal awal

pembentukan warung kelompok.

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pada tahap ini

Pokdakan Curug Jaya I melakukan identifikasi masalah ,

kebutuhan yang dirasakan oleh anggota dan mengukur

potensi-potensi yang dimiliki setiap anggota melalui

pendekatan-pendekatan baik secara individu maupun

kelompok. Tahapan ini dilakukan pada akhir bulan Mei-

Awal Juli 2006. Dengan melakukan berbagai pendekatan

Pak Rody dapat mengelompokan permasalahan secara

umum yang dihadapi oleh para anggota kelompok yaitu :

Kurangnya pengetahuan anggota kelompok dalam

membudidayakan ikan hias tetra, selain itu beberapa

anggota melakukan budidaya karena terpengaruh oleh

lingkungan sekitar atau ikut-ikutan saja. Oleh sebab itu

mereka belum mampu memproduksi ikan hias yang

berkualitas bahkan banyak yang mati.

Bagi para anggota kelompok yang sudah mulai

mampu meproduksi ikan hias dengan baik, akan tetapi

masih belum mampu memberikan penangan ketika

ikan-ikan mereka terkena penyakit atau jamur dan

mereka kesulitan untuk membeli obat dan penghilang

jamur tersebut.

Para anggota kelompok yang sudah mampu

memproduksi ikan dengan kualitas yang baik serta

mampu memeberikan penanganan terhadap ikan-ikan

Page 83: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

70

yang sakit dan terkena jamur dihadapi dengan ketidak

tahuan mereka untuk memasarkan ikan tersebut. Pak

Rody memang menjadi Supplyer bagi mereka, namun

jumlah yang dibeli oleh Pak Rody tidak stabil karena

tergantung dengan permintaan konsumen

c. Tahap perencanaan Alternatif Program atau

Kegiatan (Designing)

Pada tahap ini, partispasi anggota kelompok sangatlah

penting untuk memikirkan masalah dan mencari solusi

yang tepat untuk masalah yang mereka hadapi. Hal ini

dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan

yang dihadapi oleh kelompok dengan harapan dapat

memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan

yang dapat mereka lakukan.seperti yang dikatakan oleh

Pak Ahmad dalam wawancara pada tanggal 11 Juni 2018:

“Kita kan memang awalnya berfokus pada kegiatan

pelatihan untuk meningkatkan produksi yang diadakan

dirumah Pak Rody, namun para anggota tidak terlalu

mengerti apabila hanya dikasih tau lewat pelatihan saja,

sehingga banyak dari anggota yang usahanya belum

berkembang. Jadi, kita memikirkan bersama seperti apa

kegiatan yang mereka bisa pahami. Akhirnya para

anggota yang belum mampu diajarin langsung sama

anggota yang sudah lebih mengerti dengan datang

langsung kebudidaya mereka”.

Pada tahap ini kelompok melibatkan para anggota

untuk memikirkan masalah-masalah yang mereka sedang

hadapi dan mencari pemecahan masalah yang tepat.

Dalam pemecahan masalah tersebut kelompok

Page 84: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

71

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi dan

harus disesuaikan dengan tujuan yang bermanfaat bagi

anggota.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,

pemberdayaan yang dilakukan oleh Pokdakan Curug Jaya

I dilakukan berdasarkan kebutuhan dan sesuai dengan

pokok permasalahan yang terjadi. Sehingga mereka

menfokuskan suatu kegiatan tersebut yaitu peningkatan

produksi para anggota. setelah itu, mereka baru

mendiskusikan langkah selanjutnya sebagai tujuan utama

yaitu memasarkan produksi mereka.

d. Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan

(Implementasi)

Pada tahapan ini Pokdakan Curug Jaya I merencanakan

beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok

melalui rapat anggota kelompok. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan mulai dari pelatihan, pendampingan tentang

budidaya ikan hias yang benar dan sistem pemasaran.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Faisal dalam

wawancara pada tanggal 24 Juni 2018:

“Kegiatan yang kami lakukan seperti kelompok tani

atau kelompok budidaya ikan pada umumnya lakukan,

seperti pelatihan-pelatihan perikanan mulai dari

produksi hingga pemasaran, tujuannya untuk

meningkatkan kemampuan anggota-anggota kita. Selain

kegiatan pelatihan budidaya, kita juga memiliki kegiatan

rutin yaitu rapat bulanan anggota kelompok yang

diadakan di minggu kedua dan kegiatan-kegiatan

bersama masyarakat sekitar Pokadakan”.

Page 85: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

72

Kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang dilakukan

kelompok didasarkan pada kebutuhan, masalah yang

dihadapi, kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh para

anggota kelompok. Oleh karena itu dalam proses

pemberdayaan yang dilakukan oleh Pokdakan Curug Jaya

I bukan hanya menyadarkan anggota untuk menggali

potensi dan permasalahan yang mereka hadapi. Akan

tetapi, melihat kelebihan dan kekurangan yang ada pada

setiap anggota sehingga mereka mampu untuk saling

memberdayakan dan melengkapi satu sama lain.

Sebagaimana dikatakan oleh Pak Marjaya dalam

wawancara pada tanggal 20 Juni 2018:

“Kegiatan yang dilakukan memang disesuaikan dengan

kebutuhan kita bersama, selain itu kita juga

mendiskusikan sudah sejauh mana sih pengetahuan

masing-masing anggota dalam membudidayakan ikan,

bagi mereka yang belum terlalu mengerti ya kita bantu

bersama-sama dengan anggota yang sudah bisa. Jadi,

disini kita bukan hanya diajarkan oleh Pak Rody saja

tapi para anggota yang lain juga membantu”

Pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok dimulai

dengan kegiatan-kegiatan yang difokuskan untuk

meningkatkan kemampuan produksi ikan hias para

anggota Pokdakan Curug Jaya I melaluio pelatihan dan

pendampingan tentang budidaya ikan hias mulai dari

pembenihan hingga pembesaran ikan hias. Kegiatan

tersebut meliputi pemijahan, pemiliharaan larva dan

benih, pembesaran, penyeleksi ikan hias dan pengemasan.

Seperti yang disampaikan oleh Pak Faisal ;

Page 86: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

73

“Kegiatan yang kami lakukan pada awalnya berfokus

pada bidang produksi ikan, hal ini kami lakukan karena

menjadi inti dari permasalahan hampir semua anggota

kelompok”.

Hal ini juga disampaikan oleh Pak Ahmad dalam

wawancara pada tanggal 11 Juni 2018

“Memang ketika Pokdakan ini berdiri kita semua

sepakat untuk menfokuskan dulu pada bidang produksi,

karena kan kurangnya kemampuan kita dibidang

produksi ikan hias yang bermutu menjadi latar belakang

kita membuat kelompok ini. Disini kita diajari dan

didampingi oleh para anggota yang sudah lebih paham“

Kegiatan pelatihan kelompok dipimpin oleh Pak Rody

sebagai ketua kelompok, karena yang paling

berpengalaman dalam melakukan budidaya ikan hias

Tetra. Sebenarnya kegiatan pelatihan ini adalah kegiatan

pendukung dalam melakukan pendampingan. Jadi, setiap

tahapan budidaya yang akan dilakukan oleh anggota

dimulai dengan pelatihan kelompok, kemudian

dipraktekan langsung oleh anggota yang didampingi oleh

Pak Rody atau anggota kelompok yang sudah mampu.

Pelatihan tersebut dilakukan dirumah Pak Rody

dikarenakan saat itu Pokdakan Curug Jaya I belum

memiliki sekretariat. Sementara untuk kegiatan

pendampingan dilakukan di rumah para anggota.

Selain pelatihan tersebut, Pokdakan Curug Jaya I juga

pernah mendapat pelatihan dari Dinas Pertanian dan

Perikanan (Distankan) Kota Depok yang diadakan pada

tanggal 25 Mei 2015. Dalam kegiatan tersebut Distankan

Kota Depok memberikan motivasi untuk terus

Page 87: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

74

meningkatkan kualitas produksi agar bida terus bersaing

di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu

Distankan Kota Depok juga mengimbau agar setiap data

yang dilaporkan ke distankan valid dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Gambar 4.1 Suasana Ketika Pelatihan yang diadakan

oleh Distankan Kota Depok Pada Bulan Mei 2015

Sumber : Arsip Pokdakan Curug Jaya I

Page 88: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

75

Keagiatan produksi ikan hias air tawar yang dilakukan

para anggota Pokdakan Curug Jaya I dimulai dari

pembenihan hingga pembesaran ikan hias. Kegiatan

tersebut meliputi pemijahan, pemeliharaan larva dan

benih, pembesararan, penyeleksian ikan hias dan

pengemasan. Alur Produksi Pokdakan Curug Jaya I dapat

dilihat pada gambar berikut;

Gambar 4.2 Alur Budidaya Ikan Hias

Pemijahan Tahap pemijahan diawali dengan persiapan

akuarium pemijahan dimana air yang akan digunakan

didiamkan terlebih dahulu satu hingga dua malam.

Ukuran akuarium pemijahan ikan hias Neon Tetra

Pengemasan

Penyortiran Ikan Hias

Pembesaran

Pemeliharaan Larva dan Benih

Pemijahan

Page 89: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

76

adalah 20cm x 25cm x 15cm, sedangkan ikan Cardinal

Tetra dan Red Nose berukuran 100cm x 50cm x 25cm.

Akuarium pemijahan juga ditambahkan daun ketapang.

Daun ketapang berfungsi sebagai obat pencegahan

penyakit, pembuat asam air akuarium, dan bagi ikan

hias Neon Tetra dan Red Nose juga berfungsi sebagai

media peletakan telur ikan. Sedangkan ikan hias

Cardinal Tetra tidak membutuhkan media peletakkan

telur yang khusus.

Akan tetapi karena induk ikan hias Cardinal Tetra

dapat memakan telurnya maka di dasar akuarium

pemijahan diletakkan jaring yang memiliki jarak 5cm

dari dasar akuarium. Telur Cardinal Tetra yang

berukuran lebih kecil dari lubang jaring akan lolos

menembus jaring ke dasar akuarium. Sedangkan induk

ikan hias Cardinal Tetra yang berukuran lebih besar

dari lubang jaring tidak dapat menembus jaring dan

mendekati telurnya sehingga kemungkinan

termakannya telur oleh induk dapat diminimalisir.

Selanjutnya induk yang sudah disiapkan dapat

dipindahkan ke dalam akuarium pemijahan dengan

perbandingan jantan dan betina yaitu 6:4 atau 5:5.

Total jumlah induk Cardinal Tetra dan Red Nose yang

dipindahkan sebanyak 100 ekor dan jumlah induk

Neon Tetra yang dipindahkan berjumlah sepasang.

Pemindahan induk dilakukan pada sore hari karena

ikan hias akan melakukan pemijahan pada malam

Page 90: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

77

harinya. Telur hasil pemijahan ikan hias Cardinal Tetra

dan Red Nose dapat diambil di pagi keesokan harinya

pada pukul tujuh atau delapan pagi. Pengambilan telur

ikan hias tidak boleh telat dilakukan untuk semakin

meminimalisir kemungkinan termakannya telur oleh

induk. Telur-telur ikan hias Red Nose yang terletak di

daun ketapang dipindahkan secara perlahan ke dasar

akuarium dengan cara memiringkan atau membalikkan

daun secara perlahan.

Pengambilan telur pada ikan hias Cardinal Tetra

dan Red Nose dilakukan dengan menggunakan selang

kecil, baskom berisi air yang sudah didiamkan dua

malam, serta lampu. Baskom diletakkan lebih rendah

dari akuarium sehingga selang yang diletakkan di

antara akuarium pemijahan dengan baskom akan

mengalirkan telur ikan hias dari dasar akuarium ke

baskom. Lampu menerangi akuarium pemijahan agar

telur yang berserakan di dasar akuarium terlihat oleh

pengambil telur ketika menggerakkan selang kecil.

Setelah telur dikumpulkan dalam baskom, telur

kemudian dipindahkan ke akuarium larva yang

berukuran 100cm x 50cm x 30cm. Sebelumnya air di

akuarium larva juga sudah didiamkan selama dua

malam dan diberikan daun ketapang sebagai obat

pencegahan penyakit. Telur akan menetas menjadi

larva pada keesokan harinya. Berbeda dengan telur

ikan hias Neon Tetra yang dibiarkan berada di

Page 91: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

78

akuarium pemijahan sedangkan indukannya

dipindahkan ke akuarium indukkan. Barulah setelah

telur menetas menjadi larva, pemindahan larva

dilakukan dari akuarium pemijahan ke akuarium larva.

Pemeliharaan Larva dan Benih

Setelah larva dipindahkan pada akuarium larva,

selama lima hingga enam hari larva ikan hias Neon

Tetra, Red Nose, dan Cardinal Tetra tidak diberi pakan

karena masih menghabiskan sumber makanan yang

berasal dari persediaan makanan dari telur yang

tersimpan di tubuh larva. Barulah selanjutnya pada hari

ketiga cangkang telur di dasar akuarium akan

dibersihkan dengan cara yang sama dengan

pengambilan telur. Pada hari ke tujuh larva akan diberi

pakan artemia yang merupakan larva artemia berukuran

sangat kecil atau biasa disebut sebagai kista artemia.

Pakan artemia dijual di pasaran dalam bentuk telur

artemia yang belum menetas. Cara menetaskan telur

artemia adalah dengan mencampur satu sendok makan

telur artemia dan dua setengah sendok munjung garam

kedalam satu setengah gayung air di wadah berbentuk

kerucut terbalik yang terus diaerasi.

Setelah dibiarkan semalaman, telur artemia akan

menetas menjadi larva artemia. Selanjutnya artemia

yang mengumpul di bagian atas wadah kerucut terbalik

dipindahkan ke ember yang berisi air dan siap

digunakan sebagai pakan larva ikan hias. Setiap

Page 92: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

79

akuarium pembenihan diberikan satu gayung larutan

larva artemia dari ember. Pemberian pakan dilakukan

setiap pagi dan sore hari.

Pada hari ke sepuluh atau ke dua belas, larva ikan

hias sudah cukup besar untuk diberi pakan kutu air

(Moina sp) sehingga pemberian pakan artemia dapat

dihentikan. Larva ikan hias yang sudah cukup besar

tersebut kemudian dipindahkan ke akuarium

pembenihan. Setiap akuarium pembenihan diberikan

pakan larutan kutu air sebanyak satu gelas. Selanjutnya

larva ikan hias akan tumbuh menjadi benih ikan hias

setelah berumur satu setengah bulan. Pada saat itu ikan

hias sudah mencapai ukuran S yang merupakan ukuran

benih ikan hias dan sudah harus dipindahkan ke

akuarium pembesaran karena ikan hias yang membesar

membutuhkan ruang akuarium yang semakin besar

pula.

Pembesaran

Benih ikan hias yang sudah dipindahkan pada

akuarium pembesaran dapat diberikan pakan cacing

darah (Tubivex.sp) dengan takaran satu gelas campuran

cacing darah dan air ke dalam satu akuarium

pembesaran. Pemberian pakan pellet dapat dilakukan

pada ikan hias yang sudah mencapai ukuran M ke atas,

akan tetapi para pembudidaya lebih sering

menggunakan pakan cacing darah saja. Pada umur dua

bulan ikan hias akan dapat mencapai ukuran SM,

Page 93: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

80

kemudian pada umur dua setengah bulan akan dapat

mencapai ukuran M. Pada umur tiga bulan akan dapat

mencapai ukuran ML, pada umur empat bulan akan

dapat mencapai ukuran L, dan pada umur lima bulan ke

atas akan dapat mencapai ukuran XL atau biasa disebut

ukuran jumbo. Sedangkan pada umur enam bulan akan

dapat dijadikan indukkan ikan hias. Masing-masing

ukuran dapat dilihat pada tabel berikut;

Jenis Ikan

Hias

Neon Tetra

dan

Cardinal

Tetra

S 1.2 cm

SM 1.8 cm

M 2 cm

ML 2.3 cm

L 2.5 cm

XL 2.8 cm

Red Nose

S 1.2 cm

SM 2 cm

M 2.6 cm

ML 2.8 cm

L 3.2 cm

XL 3.6 cm

Page 94: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

81

Tabel 4 1. Ukuran dan Variasi Panjang Tubuh Ikan

Sumber: Arsip Pokdakan Curug Jaya I

Penyortiran Ikan Hias

Tahap terakhir dari proses produksi sebelum tahap

pengemasan adalah tahap penyortiran. Pada tahap ini,

ikan hias disortir berdasarkan ukuran yang diinginkan.

Hal ini disebabkan oleh ketidakseragaman panjang

tubuh ikan hias walaupun memiliki umur yang sama.

Panjang tubuh ikan hias dalam satu akuarium yang

berumur sama dapat lebih besar atau lebih kecil dari

panjang tubuh standar untuk ukuran yang diinginkan.

Penyeleksian dilakukan berdasarkan kesehatan ikan.

Banyaknya jumlah ikan hias juga menjadi perhatian

dalam tahap penyortiran karena disesuaikan dengan

pesanan. Hal ini akan menentukan kualitas ikan hias

Pokdakan Curug Jaya I. Di tahap ini juga dapat

dilakukan penyeleksian ikan hias yang akan dijadikan

indukan. Kriteria ikan hias indukan adalah berumur

enam bulan bulan ke atas dan dalam keadaan sehat.

Pada umumnya ikan hias sudah matang gonad

pada umur tiga sampai empat bulan, akan tetapi tingkat

keberhasilan telur hasil pemijahan lebih baik pada ikan

hias yang sudah berumur enam bulan ke atas.

Penyortiran dilakukan oleh setiap anggota pada saat

ikan hias akan diantarkan menuju tempat penampungan

ikan hias milik ketua kelompok untuk ditampung.

Selanjutnya pemeriksaan penyortiran akhir akan

Page 95: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

82

dilakukan kembali oleh ketua kelompok dan

pekerjanya saat ikan akan dikirim pada konsumen.

Akan tetapi, terkadang ikan hias yang diantarkan pada

penampungan milik ketua kelompok tidak ditampung

terlebih dahulu dan langsung dikirim pada konsumen.

Pada saat itu ketua kelompok dan pekerjanya akan

melakukan pengecekkan keadaan ikan hias sebelum

diberangkatkan.

Pengemasan

Setelah ikan hias sudah tepat jumlah, tepat ukuran,

dan baik kesehatannya, ikan hias akan memasuki tahap

pengemasan. Tahap ini dimulai dengan dipindahkannya

ikan hias ke dalam kantong plastik berisi air yang

sudah didiamkan semalaman dan dicampur daun

ketapang. Kemudian gas oksigen murni diisikan ke

dalam kantong dengan perbandingan oksigen dan air

1:3. Setelah itu ikan hias akan dipuasakan selama satu

kali waktu makan. Kemudian tepat pada saat ikan hias

akan dikirimkan, air dan gas oksigen di dalam kantong

akan diperbaharui sekali lagi dengan cara

memindahkan ikan hias dan air di dalam kantung ke

dalam suatu wadah.

Kantong ikan hias yang sudah dikosongkan

tersebut selanjutnya diisi dengan air baru yang sudah

didiamkan selama satu malam dan juga sudah diberi

daun ketapang. Ikan hias kemudian dimasukan kembali

ke dalam kantong dan kantong dikempiskan untuk

Page 96: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

83

kembali diisi gas oksigen murni dengan perbandingan

yang sama seperti sebelumnya.

Perawatan Rutin dan Penyakit

Perawatan rutin yang harus dilakukan terutama

pada tahap pemeliharaan larva dan benih serta

pembesaran adalah pengurasan akuarium dan

pemberian pakan. Pengurasan akuarium atau

penyiponan dapat dilakukan seminggu tiga kali hingga

seminggu sekali disesuaikan dengan keadaan ikan hias.

Apabila ikan hias cepat sakit dengan pengurasan

seminggu tiga kali, maka frekuensi pengurasan dapat

dikurangi. Keadaan ini dapat berbeda-beda pada setiap

tempat usaha budidaya karena perbedaan kesesuaian

ikan hias dengan lingkungannya terutama kondisi air.

Kegiatan dalam pengurasan akuarium adalah

pembersihan dasar kolam dari kotoran dan sisa-sisa

pakan dengan menggunakan selang kecil seperti pada

proses pengambilan telur, pembersihan aerator, serta

penggantian sepertiga air akuarium. Pemberian pakan

dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari.

Umumnya pemberian pakan dilakukan pada pukul

delapan pagi dan pukul empat sore. Kealpaan dalam

perawatan rutin ini dapat menyebabkan ikan hias sakit

sehingga kedisiplinan melakukan perawatan sangat

diperlukan. Pakan yang diberikan berupa artemia untuk

larva, kutu air untuk benih, serta pellet dan cacing

darah untuk ikan hias berukuran M ke atas. Sebelum

Page 97: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

84

pakan cacing darah dan kutu air diberikan pada ikan

hias, terlebih dahulu kedua pakan tersebut diletakkan di

baskom atau wadah yang berisi air dan dalam keadaan

diaerasi. Hal tersebut ditujukan untuk membersihkan

pakan dari kotoran-kotoran. Sedangkan pelet yang akan

diberikan pada ikan hias terlebih dahulu dicampur

dengan air agar ukuran butiran pelet menjadi lebih

kecil dan dapat dikonsumsi ikan hias Pokdakan Curug

Jaya I. Jenis penyakit yang sering menyerang ikan hias

Pokdakan Curug Jaya I adalah white spot

(Ichthyophthirius multifiliis) dan karat (Oodinium.sp ).

Pertolongan pertama pada kedua penyakit tersebut

adalah dengan memberikan daun ketapang dan garam

ke dalam akuarium serta penggantian air akuarium

hingga setengah volume. Selain itu obat yang biasa

digunakan Pokdakan Curug Jaya I untuk penyakit

white spot adalah tetrasiklin, methylin blue, serta

purasaridon. Sedangkan obat yang biasa digunaan

Pokdakan Curug Jaya I untuk penyakit karat adalah

velvet oranye dan tetrasiklin. Penyakit yang jarang ikan

hias Pokdakan Curug Jaya I namun belum diketahui

pengobatannya adalah penyakit jamur yang berbentuk

seperti kapas menempel pada tubuh ikan. Pada

umumnya ikan hias Pokdakan Curug Jaya I yang

terjangkit penyakit tersebut akan mati karena

pengobatannya belum diketahui. Walaupun demikian

para anggota Pokdakan Curug Jaya I sudah

Page 98: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

85

berpengalaman menghadapi penyakit ini sehingga

akuarium yang didalamnya terdapat ikan dengan gejala

penyakit ini segera dikeringkan dan kontak langsung

akuarium ikan berpenyakit dengan akuarium ikan sehat

dihindari.

Dengan kegiatan tersebut, saat ini Pokdakan Curug

Jaya I mampu meproduksi 400.000-500.000 ekor ikan dan

kualitas ikan yang dihasilkan pun sudah sangat baik, hal

ini dapat dilihat dari ukuran ikan yang sama rata, warna

yang bagus dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru

Seperti yang dikatakan oleh Pak Ahmad:

“Saat ini kami telah mampu memproduksi ikan hias

tetra dalam jumlah yang besar dan kualitas ikan kami

merupakan kualitas unggulan, setiap bulannya kami

mampu meproduksi 400.000-500.000 ekor ikan, bagi

kami hasil ini merupakan wujud nyata bahwa saat ini

para anggota dan mitra kelompok sudah memiliki

kemampuan dalam memproduksi ikan hias berkualitas.

Seperti sangat memperhatikan kualitas air,pakan, dan

menjaga kesehatan ikan dari jamur dan bakteri”.

Ketika para anggota sudah mampu memproduksi ikan

yang sesuai dengan permintaan konsumen, Pokdakan

Curug Jaya I menerapkan suatu sistem untuk pemasaran

dan penjualan ikan mereka. Melalui suatu kesepakatan

bersama sistem penjualan kelompok yang ditetapkan

adalah sistem penjualan “satu pintu”.

Sistem penjualan ini hanya diorganisir oleh ketua

kelompok saja, yaitu dengan mengorganisir setiap

permintaan konsumen, menjaga kestabilan jumlah

produksi para anggota kelompok dan kestabilan harga jual

Page 99: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

86

hasil produksi. Dengan sistem ini mereka meyakini bahwa

Pokdakan Curug Jaya I seperti satu-kesatuan produksi

dalam jumlah yang besar, dengan kualitas unggulan dan

dapat memproduksi terus-menerus atau

berkesinambungan. Seperti yang dikatakan oleh Pak

Ahmad dalam wawancara pada tanggal 11 Juni 2018:

“Awalnya memang kita fokus untuk meningkatkan

kemampuan kami dalam memproduksi ikan hias tetra,

namun kami rasa kelompok ini juga harus memikirkan

bagaimana menjual ikan-ikan hasil produksi tersebut.

Akhirnya sesuai kesepakatan di rapat bulanan bahwa

hanya ketua kelompok lah yang memiliki wewenang

untuk mengorganisir permintaan konsumen dan

penjualan anggota kelompok. Sistem penjualan ini

sudah dilakukan dari sebelum saya menjadi ketua

kelompok”.

Dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 4 juni

2018 Pak Rody sebagai pendiri sekaligus ketua Pokdakan

Curug Jaya I priode 2006-2015 mengatakan:

“Sistem penjualan satu pintu yang kami lakukan

adalah agar para anggota tidak menjual hasil produksi

mereka secara sepihak, karena menimbulkan persaingan

diantara anggota kelompok. Selain itu kami juga

mengantisipasi jika mereka menjual hasil produksi

mereka secara sepihak, mereka tidak dapat memenuhi

permintaan konsumen utama yang telah bekerja sama

dengan Pokdakan”.

Selain menentukan suatu sistem pemasaran, Pokdakan

Curug Jaya I juga membuat suatu strategi pemasaran.

Proporsi pemasaran produk ikan hias Pokdakan Curug

Jaya I adalah 75 persen pada eksportir dan 25 persen pada

supplier. Promosi yang dilakukan oleh Pokdakan Curug

Jaya I adalah promosi dari mulut ke mulut. Di tahun 2007

Page 100: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

87

Pokdakan Curug Jaya I juga pernah mengikuti pameran

ikan hias di raiser ikan hias Cibinong dan di pusat

perbelanjaan ITC Depok, akan tetapi tidak dilanjutkan

hingga saat ini. Pemesanan ikan hias Pokdakan Curug

Jaya I dilakukan melalui telefon, Short Message Service

(sms), dan datang langsung ke Pokdakan. Selanjutnya

pendistribusian produk ikan hias dari Pokdakan ke

konsumen dilakukan dengan menggunakan motor dan

sewa mobil bak, akan tetapi umumnya pelanggan supplier

mengambil ikan hiasnya langsung ke Pokdakan.

Harga dari masing-masing ikan hias disesuaiakan

dengan dengan ukuran ikan hias. Penetapan harga jual

Pokdakan Curug Jaya I didasarkan pada harga pasar.

Daftar harga jual ikan hias Pokdakan Curug Jaya I pada

konsumen eksportir terdapat pada tabel, sedangkan harga

jual ikan hias pada supplier lebih rendah Rp 25 sampai Rp

50 dibandingkan pada eksportir.

Ukuran

Jenis Ikan

Neon Tetra Cardinal

Tetra Red Nose

SM Rp 300 Rp 700 Rp 300

M Rp 350 Rp 1.000 Rp 350

ML Rp 450 Rp 1.200 Rp 450

L Rp 600 Rp 1.500 Rp 600

XL Rp 750 Rp1.800 Rp 750

Tabel 4.2 Daftar Harga Ikan Hias Yang Dipasarkan

Pokdakan

Page 101: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

88

Sumber: Arsip Pokdakan Curug Jaya I Curug Jaya I

Dengan sistem penjualan satu pintu yang diterapkan

dan didukung dengan strategi pemasaran yang baik, saat

ini Pokdakan Curug Jaya I sudah mampu bekerjasama

dengan supplier-supplier ikan hias tetra untuk wilayah

Jabodetabek dan Surabaya. Selain itu Pokdakan Curug

Jaya I juga bekerjasama dengan eksportir ikan hias yaitu

CV Indopisces Exotica di Cinangka-Depok dan PT.

Indotropica Agung Lestari di Bekasi. Selain itu Pokdakan

Curug Jaya I juga mendapat berbagai prestasi mulai dari

tingkat kota, provinsi dan nasional, seperti yang dikatakan

oleh Pak Ahmad dalam wawancara pada tanggal 11 Juni

2018:

“Kita pernah mendapat beberapa kali juara. Pada

tahun 2009 kita memenangi lomba kinerja kelompok

pembudidaya perikanan tingkat kota Depok. Selanjutnya

pada tahun 2010 kita menjadi kelompok pembudidaya

ikan hias terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat, dan

kemudian pada bulan Desember 2010 alhamdulillah kita

dapat penghargaan AdiBakti Mina Bahari dari Menteri

Kelautan dan Perikanan sebagai juara I Bidang

Perikanan Budidaya Kategori ikan hias yang merupakan

penghargaan puncak tingkat nasional. menurut Bapak

Ketua Penyuluh Pertanian dan Perikanan Kota Depok

yang menjadi salah satu tim penilai lomba tersebut

Pokdakan ini terpilih jadi juara salah satunya karena

Pokdakan Curug Jaya I memiliki kepedulian sosial yang

tinggi dan sistem penjualan satu pintu kita yang baik”.

Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan, pada

tahap ini pengurus beserta anggota kelompok

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sebelumnya sudah

direncanakan dan disepakati bersama. tahap ini

Page 102: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

89

merupakan tahap yang sangat penting dalam

pengembangan yang dilakukan. Karena biasanya

walaupun perencanaan kegiatan telah disusun dengan baik

bisa saja menemui kendala atau hambatan bila tidak ada

kerjasama yang baik antara pengurus dan anggota

kelompok. Hambatan yang dihadapi seperti kurangnya

konsistensi dari anggota kelompok dan pencatatan

pendapatan dan pengeluaran kelompok maupun para

anggota kelompok yang sampai saat ini belum tersusun

dengan rapih.Hal ini dikatakan oleh Pak Rody dalam

wawancara pada tanggal 4 Juni 2018:

“Setiap kegiatan yang telah kita sepakati yang

terpenting buat saya adalah kedisplinan, saya ngga suka

kalo ada anggota yang males-malesan dateng ke rapat

bulanan dan kegiatan-kegiatan lainnya, ada satu

anggota kita yang kurang partisipasi dan tidak disiplin

untuk ikut rapat bulanan maupun kegiatan-kegiatan

lain. Akhirnya kami memutuskan untuk mengeluarkan

anggota tersebut. Jadi saat ini anggota kami hanya 20

orang”.

Dan hambatan yang dikemukakan oleh Pak Ahmad

dalam wawancara pada tanggal 11 Juni 2018:

“Hambatan di internal kelompok kami adalah kurang

nya kemampuan kami dalam mendata keuangan kami,

padahal pada tahun 2010 kami sudah di bantu oleh

Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok untuk

pencatatan pendapatan dan pengeluaran kelompok,

namun sampai saat ini blum berjalan maksimal atau

belum rapih lah”.

Page 103: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

90

e. Tahap Evaluasi

Evaluasi merupakan pengawasan terhadap

pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan. Pada

tahap ini kolaborasi antara petinggi kelompok dan

anggota kelompok sangatlah dibutuhkan. Dalam hal ini

Pokdakan Curug Jaya I akan membahasnya di Rapat

Bulanan anggota kelompok. Hal ini dilakukan agar

kegiatan kedepannya dapat berjalan lebih baik, dengan

harapan dapat membentuk suatu program yang dilakukan

kelompok lebih mandiri dengan memanfaatkan segala

sumber daya yang ada. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Pak Rody. dalam wawancara pada tanggal 4 Juni 2018:

“Kelompok kami ini setiap ingin membuat suatu

program, selalu di rumuskan di r apat bulanan anggota

kelompok. Begitupun dalam pengawasannya, kita bikin

suatu program atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan

dan komitmen bersama, maka pengawasan setiap

program kita lakukan bersama. Dengan seperti ini

timbulah rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari

setiap anggotanya untuk sama sama suksesin program

kita”.

Page 104: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

91

Gambar 4.3 Suasana Ketika Rapat Evaluasi

Kegiatan

Sumber: Arsip Pokdakan Curug Jaya I

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukakan, pada

tahap ini Pokdakan Curug Jaya I membahas evaluasi

kegiatan yang mereka lakukan di Rapat bulanan anggota

kelompok, bagi mereka setiap anggota kelompok

memiliki tanggung jawab dan berkomitmen dalam

menyukseskan kegiatan yang sudah direncanakan,

begitupun dalam hal pengawasan dan evaluasi kegiatan

tersebut dilakukan secara bersama. Bagi mereka evaluasi

ini bertujuan agar mampu mengembangkan potensi dan

sumberdaya yang mereka miliki untuk mengatasi masalah

dan mengembangkan usaha budidayanya agar mereka

mampu menjadi pembudidaya yang lebih mandiri dengan

memaksimalkan kemampuan dan memanfaatkan sumber

daya yang ada.

Page 105: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

92

f. Tahap Terminasi

Pada masa awal pendirian Pokdakan Curug Jaya I,

Bapak rody sebagai pendiri kelompok sekaligus menjabat

sebagai Ketua Pokdakan. Namun, sejak tahun 2015

sampai dengan saat ini ketua Pokdakan Curug Jaya I

adalah Bapak Ahmad. Hal ini dilakukan agar kelompok

bisa terus bersinergi dan Bapak rody merasa masyarakat

sudah mampu untuk mengembangkan Pokdakan Curug

Jaya I. Akan tetapi Bapak Rody saat ini belum keluar

secara utuh dari Pokdakan Curug Jaya I dan menjadi

Pembina kelompok. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Pak Rody dalam wawancara pada tanggal 4 Juni 2018:

“Program pemberdayaan yang dilakukan oleh

Pokdakan Curug Jaya I menurut saya sudah terdapat

beberapa capaian. Saya juga sudah terlalu lama jadi

ketua Pokdakan, jadi saya rasa sudah waktunya

Pokdakan ini bersinergi. Pada tahun 2015 kalo ngga

salah antara bulan September atau oktober kami

mengadakan pemilihan ketua Pokdakan berserta

strukturnya melalui rapat bulanan. Akhirnya terpilihlah

Bapak Ahmad sebagai ketua Pokdakan dan saya hanya

sebagai penasihat Pokdakan saja..

Dalam tahap ini, petugas/pendiri pemberdayaan keluar

dari kelompok bukan dengan cara mendadak melainkan

secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan dengan tujuan

agar masyarakat tidak merasa ditinggalkan secara sepihak.

Sejak didirikannya Pokdakan yaitu pada Mei 2006 Pak

Rody menjabat sebagai ketua Pokdakan Curug jaya I

sampai pertengahan tahun 2015. Memang membutuhkan

waktu yang lama untuk Pak Rody menyerahkan

Page 106: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

93

jabatannya. Hal yang sangat di pertimbangkan oleh Pak

Rody adalah tanggung jawab ketua kelompok dalam

sistem pemasaran satu pintu. Disini ketua kelompok harus

menjaga komunikasi dan kepercayaan dengan para

konsumen dan mengakomodir para anggota untuk

memproduksi ikan dengan stabil serta menjaga harga jual

ikan hias.

B. Peran Pokdakan Curug Jaya I

1. Peran Pendiri Pokdakan curug Jaya I

Perkembangan Pokdakan Curug Jaya I saat ini tidak bisa

terlepas dari peran pendiri kelompok. Adanya suatu

kelompok yang di jalankan dengan sistem kekeluargaan yang

sesuai dengan kebutuhan para anggota membuat Pokdakan

Curug Jaya I dapat bertahan dan berkembang sampai saat ini.

Peran yang dimainkan oleh pendiri dalam

mengembangkan Pokdakan Curug jaya memang sangat

dirasakan oleh para anggota, seperti yang dikatakan oleh Pak

Marjaya sebagai salah satu anggota kelompok dalam

wawancara pada tanggal 20 Juni 2018:

“Saya sebagai anggota salut dengan apa yang sudah

dilakukan oleh Pak Rody, dari pengalaman dan

pengetahuan yang dia punya itu diajarkan ke kita

sebagai anggotanya. Selain itu peran penting yang saya

rasakan adalah dia berusaha membangun Pokdakan ini

bersama sehingga dia selalu memberikan tanggung

jawab yang sama kepada seluruh anggota dalam

menyukseskan kegiatan-kegiatan yang kita lakukan,

dengan begitu saya merasakan timbulnya rasa memiliki

Page 107: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

94

dan menjaga Pokdakan ini agar dapat bertahan dan

berkembang sebagai harapan kita”.

Pak Rody sebagai pendiri juga menjelaskan bagaimana

memposisikan diri terhadap para anggota kelompok:

“Saya ini memposisikan diri saya sama saja dengan

para anggota kelompok yang lain, sebagai sesama

pembudidaya, sebagai teman dan sebagai saudara bagi

mereka. Dengan seperti ini saya berharap timbulnya

rasa persaudaraan antar anggota kelompok sehingga

kita bisa saling terbuka satu dengan yang lainnya terkait

permasalahan dan kebutuhan mereka. Selain itu, saya

hanya berusaha menfasilitasi agar para pembudidaya

bisa sama-sama belajar untuk mengembangkan usaha

mereka, dengan mengarahkan kegiatan-kegiatan yang

sesuai dengan kebutuhan dan memusyawarahkan jalan

keluar bagi masalah yang kita hadapi secara bersama-

sama”.

Berdasarkan pengamatan, dalam hal ini perkembangan

Pokdakan Curug Jaya I tidak bisa terlepas dari peran yang

dimainkan oleh pendiri kelompok. Dengan menumbuhkan

rasa kekeluargaan antar anggota kelompok membuat mereka

dapat saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Selain itu pendiri berusaha memberikan pandangan untuk

membuat kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan

mereka bukan kemauan mereka yang kemudian kegiatan

tersebut baru akan berjalan setelah disepakati bersama.

2. Peran Pengurus Pokdakan Curug Jaya I terhadap

Anggota Kelompok

Pokdakan Curug Jaya I merupakan sarana bagi para

pembudidaya ikan hias Tetra dalam mengembangkan usaha

Page 108: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

95

yang mereka tekuni. Kelompok ini dibentuk atas dasar

keinginan untuk sama-sama belajar dan saling membantu

sebagai sesama pembudidaya ikan hias, sehingga setiap

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok

berdasarkan kesepakatan bersama dan menjadi tanggung

jawab bersama untuk mensukseskan dan mengawasi

kegiatan terebut.

Kepengurusan Pokdakan Curug Jaya I saat ini merupakan

Priode kedua sejak didirikannya kelompok. Adapun peran

yang dilakukan oleh para pengurus Pokdakan Curug Jaya I

adalah memfasilitasi para anggota kelompok dalam

menyampaikan kebutuhan dan permasalahan yang mereka

hadapi dengan mengadakan rapat rutin bagi anggota

kelompok yang wajib dihadiri oleh setiap anggota. Seperti

yang dikatakan oleh Pak Ahmad sebagai ketua Pokdakan

Curug Jaya I saat ini dalam wawancara pada tanggal 11 Juni

2018:

“Sebenarnya saya sebagai pengurus Pokdakan hanya

memberikan sarana bagi mereka dalam menyampaikan

permasalahan, kebutuhan dan arah gerak kegiatan-

kegiatan yang kita lakukan melalui rapat bulanan

anggota kelompok. Dan kita juga pengurus

mengkordinasikan peran masing-masing anggota ketika

sudah menyepakati kegiatan yang akan dilakukan. Oleh

karena itu kami mewajibkan kehadiran para anggota

kelompok”.

Pengurus Pokdakan Curug Jaya I juga mengelola

keuangan kelompok dengan membuat sarana pendukung

kegiatan pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan

Page 109: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

96

bersama. Seperti yang dikatakan oleh Pak Marjaya dalam

wawancara pada tanggal 20 Juni 2018:

“Para pengurus berperan untuk mengelola pendanaan

kelompok sesuai dengan kebutuhan para anggota yang

tentunya sudah disepakati terlebih dahulu. Dengan

pengelolaan yang baik dan terbuka alhamdulillah saat ini

kita sudah memiliki berbagai macam fasilias, seperti

membangun mini raiser yang menjadi aset

kelompok,membangun sekretariat pokdakan di dekat mini

raiser, dan kita juga memiliki warung kelompok yang

menyediakan berbagai macam kebutuhan untuk

budidaya”.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peran pengurus

Pokdakan Curug Jaya I disini yaitu memberikan wadah bagi

para anggota dalam menyampaikan masalah, kebutuhan dan

memusyawarahkan kegiatan yang akan mereka lakukan.

Memang setiap kegiatan harus melalui kesepakatan dari

seluruh anggota terlebih dahulu, untuk menyukseskan

kegiatan tersebut juga menjadi tanggung jawab bersama akan

tetapi penguruslah yang mengkoordinasikan peran setiap

anggota dalam kegiatan tersebut. Selain itu pengurus juga

mengelola keuangan yang dimiliki oleh kelompok untuk

dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan yang dilakukan.

3. Pokdakan Curug Jaya I dan Masyarakat

Pemberdayaan yang dilakukan oleh Pokdakan curug Jaya

I bukan hanya dilakukan untuk internal kelompok saja, akan

tetapi mereka memiliki kegiatan yang melibatkan masyarakat

sekitar. Sejak awal didirikan, Pokdakan Curug Jaya I

masyarakat sekitar sangatlah antusias untuk mendukung

Page 110: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

97

kegiatan-kegiatan tersebut. Selain itu, kelompok juga selalu

berusaha untuk mengajak dan merangkul masyarakat untuk

berpartisipasi aktif dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Seperti yang dikatakan oleh Pak Rody dalam wawancara

pada tanggal 4 Juni 2018:

“Dari awal didiriinnya kelompok saya merasa

masyarakat sini bener-bener ngedukung. Karena kita juga

merangkul dan sangat terbuka bagi masyarakat yang

ingin belajar budidaya ikan tetra. Alhamdulillah berkat

kerjasama Pokdakan dengan masyarakat sekitar”.

Hal ini juga disampaikan oleh Pak H. Jayadi dalam

wawancara pada tanggal 8 Juli 2018:

“Pokdakan ini kan memang anggotanya ya masyarakat

sini yah, jadi mereka udah pasti ngajak dan ngelibatin

masyarakat sini buat ikut dan bantuin kegiatan-kegiatan

mereka. Yah sasaran Pokdakan juga kan buat bantu

masyarakat sini lebih baik lah, baik itu ekonominya atau

pengetahuannya. Jadi, ya menurut saya sih mereka

terbuka lah buat siapa aja yang mau belajar sama mereka

dibantu, masyarakat yang udah bisa ya ikut bantu

ngedampingin yang belum bisa.”

Pada tahun 2008 Pokdakan Curug Jaya I berinisiatif untuk

membangun budidaya ikan hias bagi anak – anak yatim di

lingkungan sekitar yang diberi nama Saung Yatim. Kegiatan

ini bertujuan agar anak yatim di lingkungan tersebut

mendapatkan pemasukan berksesinambungan dari usaha

tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Pak Marjaya dalam

wawancara pada tanggal 20 Juni 2018:

“Dukungan Masyarakat terhadap Pokdakan Curug

jaya I sangat lah besar, Karena kita juga merangkul dan

sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin belajar

budidaya ikan tetra. Alhamdulillah berkat kerjasama

Pokdakan dengan masyarakat sekitar, dimulai pada tahun

Page 111: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

98

2008 kita bisa bikin program bersama buat para yatim

disekitar sini yang kita kasih nama Saung Yatim. Tujuan

program ini agar para pemuda khususnya anak yatim di

lingkungan tersebut memiliki kemampuan dan mendapat

pemasukan secara berkesinambungan dengan

kemampuan mereka sendiri”.

Peran kelompok bersama dengan tokoh masyarakat terkait

seperti ketua RT, ketua RW dalam kegiatan ini adalah

memfasilitasi semua kebutuhan operasional untuk

melakukan pembudidayaan ikan hias, mulai dari lahan,

aquarium, bibit ikan dan sebagainya. Selanjutnya kelompok

mengajarkan dan mengawasi budidaya yang dilakukan. para

pekerja yang dilibatkan dalam budidaya tersebut diutamakan

pemuda yang membutuhkan pekerjaan dan anak-anak yatim

dilingkungan tersebut.

Sampai saat ini kegiatan tersebut sudah berjalan di tiga

RW di Kelurahan Curug, yaitu 124 aquarium di RW 06, 153

aquarium di RW 07 dan 60 aquarium di RW 08. Hasil

produksi yang didapat ketika panen akan diserahkan

sepenuhnya kepada ketua RW setempat untuk diberikan ke

para pekerja, anak yatim dan masyarakat yang memerlukan

bantuan ekonomi. Seperti yang dikatakan oleh Pak Ahmad:

“Lingkup program ini per RW dan Alhamdulillah

program tersebut berjalan lancar dan bermanfaat untuk

aset yang dimiliki RW tersebut. Akhirnya kami kembangin

lagi program tersebut dan sampe sekarang sudah

berjalan di tiga RW sekitar sini yaiu 124 aquarium di RW

06, 153 aquqrium di RW 07 dan 60 aquarium di RW 08.”

Hal ini juga disampaikan oleh Bapak H. Jayadi selaku

Ketua RW 08 dalam wawancara pada tanggal 8 Juli 2018:

Page 112: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

99

“Di RW sini juga ada budidaya buat yatim sini. waktu

itu kita musyawarah buat penempatan lokasi budidaya

nya. Pokdakan ngasih semua kebutuhan operasional,

warga yg udah bisa diminta buat ngajarin warga sini

cara budiaya nya gimana tapi tetep didampingin sama

orang Pokdakan. Kalo buat pengeloalan keuntungan,

siapa aja yg bakal jadi pekerja itu mereka serahin ke

pihak RW. Untuk di RW 08 itu jumlah akuariumnya 80

buah.

Selain kegiatan tersebut, Pokdakan Curug Jaya I juga

berpartisipasi aktif dalam membantu meningkatkan

infrastruktur masyarakat sekitar. Misalnya memberikan

bantuan untuk perbaikan jalan dan pembangunan sarana

ibadah di lingkungan sekitar. Seperti yang dikatakan oleh

Pak H. Jayadi.

“Waktu itu pokdakan pernah ngasih bantuan buat

pembangunan musholla, pengaspalan jalan juga waktu

itu kita dibantu financial. Ya karena sebagian besar

mereka juga warga sini ya kalo buat kerja bakti, gotong-

royong itu mah udah pasti mereka pada ikut bantuin”.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, hubungan

Pokdakan Curug Jaya I dan masyarakat memang sudah

dibangun sejak Pokdakan berdiri, mereka berbaur dengan

masyarakat untuk dapat sama-sama merasakan kondisi dan

situasi seperti apa yang sedang dialami oleh masyarakat dan

apa saja yang dapat dilakukan oleh kelompok, karena adanya

kelompok ini bukan hanya untuk mensejahterakan para

anggotanya saja, akan tetapi berupaya untuk melakukan

suatu kegiatan yang positif yang menjadi kebutuhan bagi

masyarakat sekitar kelompok.

Page 113: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

100

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Tahapan-tahapan dalam Proses Pemberdayaan

Pokdakan Curug Jaya I

Penelitian ini mengkaji tentang proses pemberdayaan yang

dilakukan oleh Kelompok Budidaya Ikan Tetra (Pokdakan)

Curug Jaya I dan peran kelompok terhadap pemberdayaan yang

dilakukan. Analisis yang dilakukan berdasarkan pada temuan-

temuan yang sudah dibahas dalam bab sebelumnya yang

kemudian dikaitkan dengan teori-teori pemberdayaan yang

digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

Merujuk pada teori yang telah dikembangkan oleh Isbandi

rukminto Adi (Bab II 2018, 22), peneliti melihat Pokdokan

Curug Jaya I melakukan proses pemberdayaan melalui tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan (Engagement)

Pada tahap ini dilakukan sekurang-kurangnya ada dua

tahap yang harus dikerjakan (Bab II 2018, 23) yaitu ;

Tahap penyiapan petugas : Pada tahap ini Pak Rody

sebagai pendiri Pokdakan Curug I membuat tim

perubahan yang terdiri dari Pak Rody, Pak Ahmad dan

pak Wardana. Selanjutnya tim perubahan menyamakan

persepsi mereka mengenai pendekatan yang akan

dilakukan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan.

Page 114: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

101

(Bab IV 2018, 53). Tahap ini dilakukan pada akhir

Maret-pertengahan April 2006.

Tahap penyiapan lapangan : Berdasarakan temuan

pada (Bab IV 2018, 55) Pada tahap ini study kelayakan

yang akan dijadikan daerah sasaran pemberdayaan

dilakukan dengan cara informal dan formal. Cara informal

yang dilakukan oleh tim perubahan adalah dengan

mendatangi para pembudidaya ikan hias di sekitar curug

dan mengundang mereka untuk berdiskusi terkait

pemberdayaan yang akan dilakukan. Diskusi tersebut

diadakan dirumah Pak Rody pada yang dihadiri oleh 18

pembudidaya di sekitar Curug. selanjutnya tim perubahan

menempuh cara formal dengan mengundang secara resmi

tokoh masyarakat sekitar curug, aparat pemerintahan

setempat dan Dinas pertanian dan perikanan Kota Depok..

Diskusi tersebut diadakan pada tanggal 13 Mei 2006 yang

sekaligus menjadi peresmian berdirinya kelompok

Budidaya Ikan hias tetra yang dinamai Pokdakan Curug

Jaya I, dalam diskusi ini juga Pak Rody dipilih menjadi

ketua Pokdakan.

2. Tahap Pengkajian (Assesment)

Merujuk pada (Bab IV 2018, 58), Pada tahap ini

pengkajian masalah dilakukan secara individu dan

kelompok. pada dasaranya Pak Rody sudah mulai

mengetahui permasalahan tiap-tiap individu dalam

membudidayakan ikan ketika Pak Rody menjadi supplier

bagi mereka. Oleh karena itu, pengkajian yang dilakukan

Page 115: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

102

oleh tim perubahan dapat dilakukan lebih udah karena sudah

terbangunnya komunikasi yang baik antara Pak rody dan

Pembudidaya sekitar.

Setelah melakukan pengkajian yang dilakukan secara

individu, tim perubahan juga mengajak untuk membicarakan

permasalahan mereka secara terbuka dala Rapat Anggota

Kelompok. dalam rapat ini setiap individu diwajibkan

berpartisipasi aktif untuk menyampaikan pendapat meraka.

Dalam rapat tersebut tim perubahan mengelompokan

permasalahan yang dialami oleh anggota kelompok (Bab IV

2018, 58).

3. Tahap perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan

(Designing)

Perencanaan program atau kegiatan yang dilakukan oleh

Pokdakan Curug Jaya I dilakukan berdasarkan kesepakatan

bersama melalui Rapat anggota kelompok. Dalam rapat ini

ketua kelompok yang berperan sebagai pimpinan rapat

mewajibkan para anggota kelompok untuk berperan aktif

dalam memikirkan permasalahan yang mereka hadapi serta

mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Hal ini

dilakukan agar kegiataan-kegiatan yang direncanakan sesuai

dengan kebutuhan bersama. Selain itu perencanaan kegiatan

yang akan dilakukan juga disesuaikan dengan situasi dan

kondisi yang terjadi.

Berdasarkan pada temuan lapangan yang telah dibahas

(Bab IV 2018, 62). Pokdakan Curug Jaya I mencari alternatif

kegiatan ketika kegiatan sudah berjalan dihadapi dengan

Page 116: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

103

masalah. Sebenarnya akan lebih baik jika Pokdakan

memikirikan beberapa alternatif kegiatan atau solusi ketika

merencanakan kegiatan yang akan dilakukan seperti teori

dalam (Bab II 2018, 24)

4. Tahap Pelaksanaan Program/Kegiatan (Implementasi)

Tahap ini merupakan salah satu tahapan terpenting dalam

proses pemberdayaan yang dilakukan, dalam tahap ini

kelompok melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sebelum

nya sudah direncanakan dan disepakati dalam rapat anggota

kelompok. kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersifat

dinamis, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan

kondisi anggota kelompok. adapun kegiatan yang dilakukan

Pokdakan Curug Jaya I berdasarnkan pada temuan lapangan

yang telah dibahas (Bab IV 2018,64) adalah sebagai berikut:

Peningkatan kemampuan anggota kelompok dalam

bidang produksi : kegiatan ini dilakukan dalam bentuk

pelatihan dan pendampingan. Pelatihan produksi

dilakukan oleh Pak Rody dan pada awal tahun 2007

kelompok mengundang Dinas Pertanian dan Perikanan

Kota Depok untuk memberikan pelatihan tentang

budidaya ikan hias. Adapun kegiatan pendampingan yang

dilakukan secara individu yaitu dilakukan oleh Pak Rody

dan beberapa anggota kelompok yang sudah mampu

memproduksi ikan dengan kualitas yang baik. Pelatihan

ini dilakukan mulai dari tahap pemijahan sampai dengan

tahap pengemasan.

Page 117: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

104

Dengan pelatihan dan pendampingan produksi yang

dilakukan dapat dikatakan sangat efektif. Hal ini dapat

dilihat dari kualitas produksi para anggota kelompok.

selain itu, dalam hal kuantitas saat ini Pokdakan Curug

Jaya I dapat memproduksi 400.000-500.000 ekor ikan

hias setiap bulannya.

Sistem penjualan satu pintu : Pemberdayaan yang

dilakukan oleh kelompok tidak hanya peningkatan

kemampuan produksi setiap anggota kelompok. ketika

para anggota sudah mampu untuk memproduksi dengan

baik kelompok membuat suatu sistem penjualan.

Penerapan sistem penjualan satu pintu ini dilakukan

agar kelompok dapat terlihat seperti satu kesatuan usaha

yang besar, karena mampu memproduksi ikan hias dengan

kualitas yang baik, dalam jumlah yang banyak dan dapat

meproduksi secara terus-menurus dengan konsisten.

Dengan demikian kelompok dapat memasarkan hasil

produksi mereka ke perusahaan eksportir ikan hias.

Sistem penjualan ini menjadi wewenang ketua

kelompok. jadi, para anggota tidak bisa menjual produksi

mereka tanpa izin dari ketua kelompok. berdasarkan

wawancara yang dilakukan bahwa kegiatan ini diterapkan

untuk menghindari persaingan antar anggota kelompok,

selain itu jika kelompok dengan bebasnya menjual ikan

hias mereka, dikhawatirkan kelompok tidak bisa

Page 118: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

105

menyediakan jumlah produksi ke konsumen utama

mereka dengan konsisten.

Pada tahap ini Pokdakan Curug Jaya I mengeluarkan 1

orang anggota kelompok karena kurang disiplinya dalam

menghadiri rapat rutin anggota kelompok dan kegiatan

lainnya. Selain itu, sampai saat ini Pokdakan juga

dihadapi dengna hambatan yaitu kurangnya kemampuan

pengurus maupun anggota dalam melakukan pembukuan

(Bab IV 2018, 83).

5. Tahap Evaluasi

Berdasarkan pada observasi yang dilakukan pada (Bab IV

2018, 83), Pada tahap pengawasan dalam kegiatan-kegiatan

yang dilakukan bukan hanya menjadi tanggung jawab ketua

maupun pengurus kelompok, anggota kelompok juga

memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengawasi

kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan karena partisipasi

anggota kelompok dalam melakukan pengawasan kegiatan

sangat lah penting, karena anggotalah yang merasakan

langsung efektif dan sesuai atau tidaknya dengan kebutuhan

dan perencanaan kegiatan yang telah dibuat.

6. Tahap Terminasi

Merujuk pada (Bab IV 2018, 85) Pada Tahun 2015 Pak

Rody mengundurkan diri sebagai ketua kelompok karena

melihat para anggota sudah memiliki kemampuan tersebut.

Selain itu Pak Rody juga ingin Pokdakan Curug Jaya I dapat

Page 119: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

106

bersinergi agar para anggota dapat lebih mandiri dalam

mengembangkan kelompok.

Akan tetapi, Pak Rody tidak secara langsung

meninggalkan kelompok. saat ini Pak Rody menjadi

pembina Pokdakan Curug Jaya I, dengan demikian

komunikasi dengan para anggota maupun kelompok dapat

dilakukan meskipun tidak secara rutin. Selain itu anggota

kelompok juga tidak merasa ditinggalkan secara sepihak oleh

agent perubahan Pokdakan Curug Jaya I.

1. Peran Pokdakan Curug Jaya I dalam Kegiatan

Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan temuan lapangan pada (Bab IV) Pokdakan

Curug Jaya I melakukan berbagai peran baik kepada anggota

maupun masyarakat sekitar. Dari hasil temuan tersebut penulis

melakukan analisa yang disesuaikan dengan teori pada (Bab II

2018, 26) sebagai berikut;

a. Semangat Sosial

Dalam hal ini kelompok memberikan pemahaman kepada

para anggota bahwa kesuksesan kegiatan pemberdayaan

yang dilakukan oleh Pokdakan Curug Jaya bukan hanya

menjadi tanggung jawab para pengurus kelompok,

melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu

setiap kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan

kesepakatan para anggota kelompok, pengawasan kegiatan

tersebut juga menjadi tanggung jawab bersama. Hal ini

Page 120: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

107

dilakukan agar para anggota sadar bahwa permasalahan yang

sedang mereka hadapi sebenarnya dapat di selesaikan dan

lebih meningkatkan kepercayaan diri para anggota.

Dengan peran tersebut para anggota Pokdakan Curug Jaya

I dapat membangun komunikasi yang baik antar sesama

anggota kelompok, lebih memahami kemampuan yang

mereka miliki, menganalisa permasalahan-permaslahan yang

sedang mereka hadapi, timbulnya antusiasme dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang

dilakukan dan terbentuknya komitmen untuk menyukseskan

kegiatan-kegiatan tersebut.

b. Mediasi dan Negosiasi

Pokdakan Curug Jaya I memainkan peran sabagai

mediator dalam setiap rapat yang dilakukan. Dalam hal ini

pimpinan rapat yaitu ketua kelompok membebaskan para

anggota untuk menyampaikan pendapat dan pandangan

mereka baik dalam merumuskan suatu kegiatan,

mengevaluasi kegiatan maupun menyampaikan solusi-solusi

untuk permasalahan mereka. Akan tetapi, ketua kelompok

tetap mengarahkan pendapat mereka agar dapat dipahami

oleh anggota lain dan membantu mereka untuk sama sama

menghormati pandangan orang lain. Selain itu, perlu

dilakukan arahan untuk mencari point-point yang dapat

diterima dan sesuai dengan kebutuhan para anggota agar

terjadinya suatu kesapakatan dan komitmen bersama.

Page 121: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

108

c. Dukungan

Dukungan yang dilakukankan oleh Pokdakan Curug Jaya

I dengan memberikan fasilitas sebagai pendukung program

atau kegiatan pemberdayaan yang dilakukan. Fasilitas-

fasilitas tersebut dibangun berdasarkan kebutuhan dan pokok

permasalahan yang dialami oleh para anggota. Fasilitas yang

dibangun oleh Pokdakan Curug Jaya I antara lain adalah

pembangunan Mini Raiser kelompok dan pembangunan

warung kelompok. Selain dukungan tersebut kelompok juga

secara rutin melakukan dukungan secara terus-menerus

untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan diri

dengan memberikan kesempatan bagi para anggota dalam

menyampaikan pandangan dan pendapat mereka baik dalam

rapat anggota kelompok maupun secara individu, serta

memberikan motivasi dan semangat. Hal itulah yang

menjadi fondasi bagi tujuan peningkatan kesadaraan dan

pemberdayaan.

d. Mengorganisasi

Pada tahap ini Pokdakan Curug Jaya I melakukan

pembagian tugas dan tanggung jawab kepada anggota

kelompok berdasarkan dengan kemampuan yang dimiliki.

Tugas-tugas harus dibagikan berdasarkan kemampuan yang

dimiliki oleh masing-masing anggota. Selain itu, setiap

anggota kelompok juga memiliki kewajiban-kewajiban yang

harus dilakukan dan hak-hak yang harus didapatkan.

Page 122: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

109

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui

observasi, studi dokumen, dan wawancara yang dilakukan

peneliti mengenai Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok

Budidaya Ikan Hias (Pokdakan) Curug Jaya I, Bojong Sari-

Depok peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pokdakan Curug Jaya I melakukan pemberdayaan bagi

para pembudidaya ikan hias dis sekitar Kelurahan

Curug, Kecamatan Bojong Sari, Kota Depok. Dalam

melakukan pemberdayaan tersebut Pokdakan melakukan

beberapa tahapan-tahapan dalam proses pemberdayaan,

mulai dari tahapan persiapan dalam tahap ini pak rody

membuat tim perubahan yang terdiri dari Pak Rody, Pak

Ahmad dan Pak Wardana setelah itu tim perubahan

mengundang para pembudidaya sekitar untuk melakukan

diskusi terkait pembentukan kelompok budidaya ikan,

tahap pengkajian dilakukan melaui pendekatan individu

dan kelompok, tahap perencanaan alternatif program

atau kegiatan dalam tahap ini alternatif kegiatan

didiskusikan ketika ditemukan permasalahan bukan

dibuat ketika merencanakan kegiatan, tahapa

pelaksanaan program atau kegiatan dilakukan dalam

bentuk pelatihan, pendampingan budidaya dan

penerapan sistem penjualan, tahap evaluasi menjadi

Page 123: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

110

tanggung jawab seluruh anggota kelompok dalam

mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan yang

dilakukan. dan tahap terminasi ditandai dengan

pergantian kepengurusan, namun Pak Rak Rody tidak

langsung meninggalkan kelompok akan tetapi menjadi

penasihat kelompok.. Dari tahapan-tahapan

pemberdayaan tersebut secara keseluruhannya dilakukan

dengan melibatkan partisipasi para anggota kelompok.

Setiap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan harus

berdasarkan kesepakatan bersama. Kegiatan yang telah

disepakati akan menjadi tanggung jawab bersama baik

dalam pelaksanaan kegiatan maupun pengawasan

kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam

meningkatkan komitmen dan rasa memiliki setiap

anggota kelompok.

2. Peran Pokdakan Curug Jaya I dalam memberikan

fasilitasi bagi para anggota dapat dilihat dari pengelolaan

keuangan kelompok yang dimanfaatkan untuk

membangun sarana dan prasarana sebagai pendukung

kegiatan pemberdayaan yang dilakukan, seperti

pengelolaan dana bantuan awal yang diberikan oleh

dinas pertanian dan perikanan kota Depok yang

dimanfaatkan sebagai modal awal pembangunan mini

raiser yang menjadi asset kelompok. Pembangunan

warung kelompok yang menyediakan seluruh kebutuhan

budidaya ikan hias tetra dengan kebijakan para anggota

dapat menunda pembayaran. Pembangunan warung

Page 124: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

111

kelompok dibangun ketika Pokdakan mendapatkan dana

hibah berupa televisi dari dinas pertanian dan perikanan

kota Depok, kemudian televisi tersebut dijual dan

dimanfaat kan sebagai dana awal pembangunan warung

kelompok.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan dari

kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi. Maka

penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi banyak pihak dan

penelitianpenelitian selanjutnya. Sehubung dengan hal tersebut,

maka implikasinya adalah:

1. Pokdakan Curug Jaya I merupakan wadah bagi para

pembudidaya ikan hias disekitar Kelurahan Curug,

Bojong Sari, Depok. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh Pokdakan didasarkan pada kebutuhan dan

permasalahan yang dihadapi oleh anggota kelompok.

Dengan adanya Pokdakan Curug Jaya I para

pembudidaya daya ikan hias dapat belajar dan

mengajarkan antar sesama pembudidaya ikan hias dalam

mengembangkan kemampuan mereka bersama-sama

dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan dan

kehidupan yang lebih baik.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

melalui kelompok sebagai upaya dalam meningkatkan

kemandirian dan kesejahteraan dengan memanfaatkan

Page 125: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

112

sumber daya dan kemampuan secara maksimal. Maka

perlu adanya penelitian lebih lanjut baik secara kualitatif

maupun kuantitatif.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan diatas maka

saran dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pengurus Pokdakan Curug Jaya I sebaiknya

membuat beberapa alternatif ketika merencanakan

kegiatan. Karena dalam pelaksanaan setiap kegiatan

yang sudah direncanakan tidak selamanya dapat berjalan

tanpa hambatan atau masalah. Dengan membuat

beberapa alternatif, Pokdakan Curug Jaya I akan lebih

siap dalam menghadapi hambatan-hambatan yang akan

terjadi. Selain itu, pengurus Pokdakan Curug Jaya I

sebaiknya merapihkan pencatatan data dan keuangan

kelompok maupun para anggota kelompok.

2. Pokdakan Curug Jaya I diharapkan dapat menambahkan

jenis ikan hias yang mereka budidayakan melalui

pencarian informasi jenis-jenis ikan hias yang diminati

oleh konsumen dan disesuaikan dengan keadaan

lingkungan.

Page 126: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

113

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan

Masyarakat dan Intervensi Komunitas: Pengantar Pada

Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Adi, Isbandi Rukminto. 2002. Pemikiran-Pemikiran Dalam

Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Ahmad. 2018. Pokdakan Curug Jaya I.

Aritonang, Esrom. 2001. Pendampingan Komunitas Pedesaan.

Jakarta: Sekretariat Bina Desa.

Arsip Pribadi Pokdakan Curug Jaya I.

Bungin, M Burhan. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Prenada Media Group.

Direktorat Jendral Budidaya. 2011. www.perikanan-

budidaya.go.id . Diakses pada 23 Mei 2018.

Faisal. 2018. Pokdakan Curug Jaya I.

Gunawan, Imam. 2001. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan

Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

H Jayadi. 2018. Pokdakan Curug Jaya I.

Ife, Jim dan Frank Tesoriero. 2014. Community Development:

Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010.

www.statistik.kkp.go.id . Diakses pada 23 Mei 2018.

Page 127: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

114

Mardikonto, Totok dan Poerwoko Soebinto. 2015.

Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan

Publik. Bandung: Alfabeta.

Marjaya. 2018. Pokdakan Curug Jaya I.

Moleong, Lexy J. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Mulyana, M.A.,Ph.D, Dr. Dedy. 2010. Metodologi Penelitian

Kualitatif Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi dan Ilmu

Sosial Lainnya. Bandung: Rosda Karya.

Noor, Juliansyah. 2014. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis,

Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Riana. 2015. Pokdakan Curug Jaya I, Sukses Jajakan Ikan Hias

Tetra Orientasi Ekspor. www.jitunews.com . Diakses pada 20

Desember 2017.

Rustanto, Bambang. 2015. Penelitian Kualitatif Pekerja Sosial.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rody. 2018. Pokdakan Curug Jaya I.

Sugiyono.2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan

Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama.

Page 128: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

115

LAMPIRAN

Transkip Wawancara

Wawancara I

Hari dan Tanggal : Senin, 4 Juni 2018

Nama : Roddy

Jabatan : Penasihat / Pendiri / ketua Pokdakan

(Priode 2006-2015)

Bagaimana latar belakang

didirikannya Pokdakan

Curug Jaya I ? dan siapa

saja yang terlibat?

Pokdakan curug Jaya I berdiri

pada tahun 2006 tepatnya pada

tanggal 13 Mei 2006, lokasi

kami berada di Kelurahan

curug, Kecamatan Bojongsari-

Depok.

Awalnya saya yang pertama kali

bergelut dibidang Budidaya

Ikan hias jenis Tetra. Pas saya

seriusin budidaya ini banyak

masyarakat yang tertarik

akhirnya saya ajarin cara

budidayanya, yang ngga punya

modal juga saya pinjemin modal

bayarnya pas panen dan

sekaligus saya bersedia jadi

Page 129: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

116

supplyer mereka. Akan tetapi

tidak terikat, jadi mereka bebas

ngejualnya kesiapa aja dan saya

juga ngga bisa ngambil hasil

produksi mereka dengan jumlah

banyak. Akhirnya pada tahun

2005 akhir itu permasalahan kita

banyak yang ngga bisa nerusin

usaha karena keterbatasan

pengetahuan mereka dan

bingung juga jualnya kemana.

Waktu itu saya diundang ikut

pelatihan sama Dinas Pertanian

dan Perikanan Kota Depok.

Untuk bulan apanya saya agak

lupa, pokonya acaranya sekitar

akhir 2005 atau awal tahun

2006an lah. Pembahasan nya

waktu itu tentang cara

membudidaya ikan hias secara

umum dan peluang-peluang

bisnis nya. Saya mendapat

pointnya sih kalo mau dapet

konsumen PT atau CV itu harus

dalam jumlah yang besar, hasil

produksi yang berkualitas dan

Page 130: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

117

pastinya komitmen yah dengan

konsumen jangan sampai

jumlah nya bisa banyak tapi

produksinya dikit.

Dari hasil yang saya dapet di

pelatihan itu saya ngobrol-

ngobrol sama Pak Ahmad dan

beberapa temen saya yang

menggeluti usaha ini. Kita nih

ngerasa kayanya kalo kita

jalanin ini masing-masing bakal

susah, produksi bisa banyak tapi

kan kualitasnya belum tentu

stabil. Dan bakal jadi persaingan

usaha satu sama lain yang

belum tentu bakal berhasil juga,

karena kan ngga gampang yah.

Buat seriusan obrolan saya sama

temen-temen, saya undang

masyarakat sini yang

menggeluti usaha ikan hias

Tetra. waktu itu yang datang

sekitar 20 orang sama saya jadi

21 orang. Kami jelasin ke

mereka alasan saya mau bikin

kelompok, terus peluang-

Page 131: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

118

peluangnya gimana.

Alhamdulillah mereka mau

untuk ngembangin usaha kita

bareng-bareng secara

kekeluargaan dan usaha kita

seperti sebagai suatu kesatuan

usaha yang besar dan

berkualitas melalui Kelompok.

Akhirnya pada tanggal 13 Mei

2006 kita undang aparat

pemerintah Kelurahan Curug,

Dinas Pertanian dan Perikanan

Kota Depok dan para tokoh

masyarakat sekitar. Kita bahas

tujuan kelompok ini, meminta

dukungan dari aparat

pemerintah dan masyarakat sini,

dan kita juga bahas mengenai

nama kelompok yang baik untuk

kelompok ini. Setelah kita

berdiskusi akhirnya munculah

nama Kelompok Budidaya Ikan

Hias (Pokdakan) Curug Jaya I,

dengan alasan semoga

Pokdakan ini menjadi solusi

untuk kejayaan atau

Page 132: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

119

kesejahteraan bagi masyarakat

Kelurahan Curug.

Apakah pemerintah

memberikan bantuan atau

dukungan untuk Pokdakan

curug Jaya I?

Waktu itu kita pernah dapat

bantuan yah dari Dinas

Pertanian dan Perikanan Kota

Depok beberapa kali, pertama

setelah satu tahun Pokdakan

berdiri kita dapat bantuan

berupa uang kurang lebih 28juta

rupiah yang kemudian kita

beliin alat-alat operasional

budidaya ikan seperti

aquarium,radiator, bibit ikan

dan sebagai modal awal

pembangunan Mini Raiser atau

usaha pembesaran ikan hias

sebagai aset kelompok. Terus

pas Pokdakan bikin mini riser

kita dikasih TV sama

pemerintah itu di akhir tahun

2007 Cuma kita cairkan jadi

uang buat modal Warung

Kelompok. Berkat bantuan dari

pemerintah, masyarakat sekitar

dan partisipasi aktif anggota

alhamdulillah pada tahun 2010

Page 133: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

120

mini raiser kelompok berdiri di

lahan seluas 150 bertepat di

Jalan Pelopor RT 01 RW 08,

Kelurahan Curug, Kecamatan

Bojongsari-Depok. Lokasi ini

berdekatan dengan para

pengurus dan beberapa anggota

kelompok. Selain itu kita juga

sering diundang sama

pemerintah Depok buat ikut

penyuluhan-penyuluhan

wirausaha, pemanfaatan bisnis

di halaman rumah sampe

penyuluhan buat budidaya ikan

hias sama peluang-peluang

bisnisnya juga dikasih tau di

pelatihan itu.

Bagaimana partisipasi

masyarakat dalam kegiatan

Pokdakan Curug Jaya I?

Dari awal didiriinnya kelompok

saya merasa masyarakat sini

bener-bener ngedukung. Karena

kita juga merangkul dan sangat

terbuka bagi masyarakat yang

ingin belajar budidaya ikan

tetra. Alhamdulillah berkat

kerjasama Pokdakan dengan

masyarakat sekitar dimulai pada

Page 134: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

121

tahun 2008 kita bisa bikin

program bersama buat para

yatim disekitar sini yang kita

kasih nama Saung Yatim.

Tujuan program ini agar para

pemuda khususnya anak yatim

di lingkungan tersebut memiliki

kemampuan dan mendapat

pemasukan secara

berkesinambungan dengan

kemampuan mereka sendiri.

Lingkup program ini per RW

dan Alhamdulillah program

tersebut berjalan lancar dan

bermanfaat untuk aset yang

dimiliki RW tersebut. Akhirnya

kami kembangin lagi program

tersebut dan sampe sekarang

sudah berjalan di tiga RW

sekitar sini yaiu 124 aquarium

di RW 06, 153 aquqrium di RW

07 dan 60 aquarium di RW 08.

Bagaimana anda

mengelola Pokdakan

Curug Jaya I?

Kalo buat pengelolaan

Pokdakan saya lebih mentingin

sistem kekeluargaan, semua

kebijakan, kegiaan-kegiatan

Page 135: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

122

Pokdakan kita diskusi di rapat

bulanan anggota. Di rapat itu

kita mulai berbagi pikiran kita,

mulai dari permasalahan kita,

kebutuhan-kebutuhan kita dan

solusinya juga kita obrolin

bareng-bareng. Saya juga buat

struktur keanggotaan yang

masing-masing udah di tentuin

tugas-tugasnya. Tujuannya si

buat mereka punya rasa

memiliki dan tanggung jawab.

Yang penting buat saya

kedisplinan, saya ngga suka

kalo ada anggota yang males-

malesan dateng ke rapat bulanan

dan kegiatan-kegiatan lainnya,

ada satu anggota kita yang

kurang partisipasi dan tidak

disiplin untuk ikut rapat bulanan

maupun kegiatan-kegiatan lain.

Akhirnya kami memutuskan

untukmengeluarkan anggota

tersebut. Jadi saat ini anggota

kami hanya 20 orang.

Page 136: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

123

Menurut anda bagaimana

penilaian masyarakat

terhadap Pokdakan Curug

Jaya I?

Kalo saya lihat dari partisipasi

masyarakat sini buat kerjasama

bikin kegiatan sama kita

maupun antusias masyarakat

sini juga lumayan banyak yang

mau belajar berbisnis budidaya

ikan, saya rasa masyarakat

menilai Pokdakan Curug Jaya I

sebagai sebuah kelompok yang

positif lah. Karena bagi saya

Selama tujuan dan kegiatan kita

positif bagi masyarakat dan juga

selalu membangun komunikasi

yang baik sama masyarakat,

Insha Allah mereka menilai

kelompok ini sebagai kelompok

yang membawa sesuatu yang

positif buat mereka.

Apa yang anda harapkan

dengan dibentuknya

Pokdakan Curug Jaya I?

Kalo harapan saya si yang

penting Pokdakan Curug Jaya I

dapat terus berkembang

bersama masyarakat sekitar dan

Insha Allah dengan adanya

kelompok ini bisa membantu

masyarakat buat ngembangin

usaha ikan mereka dan dapat

Page 137: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

124

menjadi salah satu solusi untuk

meningkatkan kesejahteraan

mereka.

Peneliti Informan

Page 138: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

125

Wawancara II : Informan Ketua Kelompok

Hari dan Tanggal :Senin, 11 Juni 2018

Nama : Ahmad

Jabatan : Ketua Pokdakan curug Jaya I (Priode

2015-sekarang)

Bagaimana pemberdayaan

menurut anda?

Kalo menurut saya

pemberdayaan itu kita belajar

supaya bisa ningkatin

kemampuan yang kita punya,

ya walaupun kita cuma bisa

ngerawatin ikan kalo itu kita

pelajarin, tekunin dan kita tau

nih ngejualnya kemana Insha

Allah bisa bantu nyejahteraan

kita. Intinya mah kan kita bisa

sejahtera lewat usaha dan

kemampuan kita sendiri.

Bagaimana proses

pemberdayaan yang dilakukan

Pokdakan Curug Jaya I?

Kalo proses pemberdayaan

yang kita lakukan awalnya para

pembudidaya diundang oleh

Pak rody buat kumpul sesama

pembudidaya ikan itu di awal

tahun 2006.dalam kumpul

tersebut ada 21 orang

Page 139: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

126

pembudidaya ikan disekitar

Curug yang datang. Di kumpul

ini Pak Rody ingin mengajak

masyarakat untuk bikin

kelompok sesama pembudidaya

ikan hias tetra. tujuannya

dibuatnya kelompok ini karena

dia ingin membuat satu

kesatuan usaha yang memiliki

produksi ikan yang berkualitas

dan dalam jumlah yang banyak.

Karena dengan cara ini

diharapkan kita bisa memiliki

konsumen. Akhirnya kami

sepakat untuk membuat sebuah

kelompok. Kegiatan pertama

kita yaitu Rapat bulanan yang

diwajibkan untuk seluruh

anggota Pokdakan, sesuai

kesepakatan, rapat tersebut

diadakan di minggu kedua

setiap bulannya. Selanjutnya

kita ada kegiatan-kegiatan

budidaya. Pada awal Pokdakan

berdiri kita belum memeilki

secretariat, jadi sarana untuk

Page 140: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

127

berkumpul kita masih dirumah

Pak Rody. Pemberdayaan itu

kita sepakati kegiatan-kegiatan

budidaya apa yang akan kita

lakukan di Pokdakan ini,

akhirnya kita sepakati bahwa

kegiatan-kegiatan yang akan

kita lakukan harus bertujuan

untuk kesama rataan

kemampuan setiap anggotanya

dalam membudidaya ikan.

kegiatan-kegiatan tersebut

mencakup mulai dari

pemijahan, pemeliharaan larva

dan benih, pembesaran,

penyeleksian ikan dan

pengemasan ikan. Saya dan

Pak Rody melakukan

pembinaan dan pengawasan di

rapat bulanan dan datang

langsung ke budidaya anggota-

anggota kami.

Apakah tujuan pemberdayaan

yang dilakukan oleh Pokdakan

Curug Jaya?

Tujuan pemberdayaan yang

kita lakukan adalah agar

masyarakat punya kemauan

dan kemampuan buat

Page 141: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

128

manfaatin peluang yang kita

punya, air yang kita punya

bagus, orang yang ngerti

budidaya kita punya dan

pemerintah juga mendukung

program ini. Jadi, kita berusaha

buat fasilitasin masyarakat

yang mau fokus di budidaya

ikan tetra. Dengan usaha yang

kita lakuin semoga masyarakat

mampu ningkatin kejayaannya

dan ekonominya dengan

kemampuannya sendiri.

Apakah capaian yang sudah

terlaksana dari pemberdayaan

tersebut?

Tujuan utama kami adalah

meningkatkan kejayaan dan

kesejahteraan kami dengan

memaksimalkan kemampuan

dan peluang yang kami miliki.

Saat ini capaian terbesar kami

adalah kami mampu

memproduksi ikan hias tetra

dalam jumlah yang besar dan

kualitas ikan kami merupakan

kualitas unggulan, setiap

bulannya kami mampu

meproduksi 400.000-500.000

Page 142: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

129

ekor ikan. bagi kami hasil ini

merupakan wujud nyata bahwa

saat ini para anggota dan mitra

kelompok sudah memiliki

kemampuan dalam

memproduksi ikan hias

berkualitas. Seperti sangat

memperhatikan kualitas

air,pakan, dan menjaga

kesehatan ikan daari jamur dan

bakteri. Saat ini kami sudah

bekerjasama dengan eksportir

dari berbagai daerah. Seperti

CV Indopisces Exotica di

Cinangka-Depok, PT

Indotropica Agung Lestari di

Bekasi, serta kita juga bekerja

sama dengan Supplyer-

supplyer ikan hias di

Jabodetabek dan di Surabaya.

Selain capaian produksi kita

juga pernah mendapat

beberapa kali juara. Pada tahun

2009 kita memenangi lomba

kinerja kelompok pembudidaya

perikanan tingkat kota Depok.

Page 143: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

130

Selanjutnya pada tahun 2010

kita menjadi kelompok

pembudidaya ikan hias terbaik

tingkat Provinsi Jawa Barat,

dan kemudian pada bulan

Desember 2010 alhamdulillah

kita dapat penghargaan

AdiBakti Mina Bahari dari

Menteri Kelautan dan

Perikanan sebagai juara I

Bidang Perikanan Budidaya

Kategori ikan hias yang

merupakan penghargaan

puncak tingkat nasional. Kalo

kata bapak ketua Penyuluh

Pertanian dan Perikanan Kota

Depok yang menjadi salah satu

tim penilai lomba tersebut

Pokdakan ini terpilih jadi juara

salah satunya karena Pokdakan

Curug Jaya I memiliki

kepedulian sosial yang tinggi

dan sistem penjualan satu pintu

kita yang baik.

Apakah faktor penghambat dan

faktor pendukung dalam

Karena keterbatasan

pengetahuan yang kita miliki

Page 144: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

131

pemberdayaan tersebut? sering kali kami menghadapi

hambatan-hambatan baik di

internal maupun eksternal

kelompok. Hambatan di

internal kelompok kami adalah

kurang nya kemampuan kami

dalam mendata keuangan kami,

padahal pada tahun 2010 kami

sudah di bantu untuk

pencatatan pendapatan dan

pengeluaran kelompok, namun

sampai saat ini blum berjalan

maksimal atau belum rapih lah.

Untuk hambatan eksternal kami

terutama dalam

mengembangkan konsumen

yang kami miliki, karena

bermunculan beberapa

kelompok sejenis Pokdakan

Curug Jaya I, sehingga

persaingan kami semakin besar.

Faktor pengukung yang

membuat Pokdakan Curug Jaya

I sampai saat ini masih bisa

bertahan karena kekeluargaan

yang kami bangun sesama

Page 145: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

132

anggota kelompok. Jadi,

dengan adanya kekeluargaan

ini anggota kelompok saling

membantu dalam

mengembangkan usaha mereka

dan berpartisipasi aktif dalam

mensukseskan program-

program kelompok.

Bagaimana anda memecahkan

masalah yang tengah dihadapi

oleh kelompok?

Permasalahan di suatu

kumpulan atau organisasi pasti

ada yah. Debat sesama anggota,

ngerasa dibeda-bedain lah

pernah kita alamin itu. disinilah

pentingnya kita kumpul

perbulan, kita keluarin dah

semua keluh kesah kita, kita

bahas capain program kita udah

sampe mana dan kita jabarin

harapan kedepan kita mau kaya

gimana. Yang menjadi

permasalahan di dalam

kelompok ini kita omongin,

kita cari jalan keluarnya

bersama dan timbulah

kebijakan-kebijakan dengan

tujuan kelompok ini bisa

Page 146: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

133

berjalan sesuai dengan

kesepakatan bersama.

Bagaimana partisipasi anggota

kelompok dalam

mengembangkan kelompok?

Untuk membangun suatu

kelompok yang kuat bagi saya

itu bisa terjadi kalo kerjasama

antara pengurus dan anggota

kelompok bagus. Rapat

bulanan anggota yang

mewajibkan setiap anggota

kelompok hadir adalah salah

satu sarana untuk membangun

komunikasi kita, baik antara

pengurus dan anggota maupun

sesama anggota. Dalam rapat

bulanan ini segala keputusan

dan kebijakan merupakan

kesepakatan bersama bukan

keputusan ketua kelompok. Ya

intinya berkembangnya

Pokdakan Curug jaya I ini tidak

bisa lepas dari partisipasi aktif

para anggota kita. Keanggotan

kita memang terbatas tapi kita

punya 54 orang pembudidaya

yang menjadi mitra kelompok

kita. Jadi bagi masyarakat yang

Page 147: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

134

mau belajar jadi pembudidaya

ikan itu kami ajarin prakteknya

dengan bekerja di budidaya

milik anggota-anggota kami.

tapi mereka tetep dibayar

dengan cara bagi hasil pas

panen. Pembagiannya itu kita

bagi rata, dari panen produksi

dikurang biaya operasional

selama sebulan, baru deh

sisanya 50 persen buat yang

punya budidaya atau anggota

kelompok nah yang 50 persen

lagi buat karyawan. Memang

lumayan besar yah tapi kami

menggagap bagi hasil itu bisa

dijadikan modal bagi karyawan

tersebut untuk membuka

usahanya sendiri.

Apakah harapan anda untuk

kedepannya?

Harapan saya buat Pokdakan

Curug Jaya I kedepannya

semoga tetep kompak buat

sama-sama ngebangun

Pokdakan ini sesuai dengan

tujuan kita bersama, bisa lebih

baik lagi buat ngasih manfaat

Page 148: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

135

masyarakat sini. dan semoga

usaha ini bisa lebih stabil lagi,

ngasih yang terbaik buat

konsumen supaya kita dapat

ngembangin usaha ini lebih

luas lagi.

Peneliti Informan

Page 149: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

136

Wawancara III : Informan Anggota Kelompok

Hari dan Tanggal : Minggu, 24 Juni 2018

Nama : Faisal

Jabatan : Anggota kelompok

Sejak kapan anda menjadi

anggota Pokdakan Curug Jaya

I?

Kalo buat mulai budidaya ikan

kurang lebih awal tahun 2005,

tapi kalo ikut di Pokdakan ya

pas Pokdakan berdiri yaitu pada

bulan Mei 2006. Awalnya saya

belajar budidaya ikan tetra

diajarin sama Pak rody tapi

sempet vakum karena beberapa

kali saya gagal jadi buat

ngumpulin modalnya lagi susah.

Pas Pak rody ngajakin bikin

kelompok itu sekitar awal tahun

2006, saya tertarik buat ikut.

Yang saya pikirin waktu itu ya

semoga usaha saya bisa berjalan

lagi dan berhasilah buat

ngembang biakin ikan. Ya

biarpun Cuma budidaya tapi

menurut saya lumayan susah.

Apakah alasan anda bergabung Alasan saya bergabung dengan

Page 150: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

137

dengan Pokdakan curug jaya

I?

Pokdakan Curug Jaya I karena

saya ingin mengembangkan

usaha saya secara kelompok.

Saya rasa kita sebagai

pembudidaya ikan hias tetra

memiliki permasalahan yang

sama, yaitu kurangnya

pengetahuan khusus kita cara

membudidaya ikan, kurangnya

jaringan kita untuk

mendapatkan konsumen dan

dengan permasalahan yang

lumayan rumit kita sebagai

sesama pembudidaya bersaing

untuk mendapatkan konsumen.

Jadi, pas saya diundang sama

Pak Rody buat bahas

permasalahan kita dan dia juga

menjelaskan tujuan

dibuatkannya kelompok saya

sangat tertarik. Karena dengan

kelompok ini kita memiliki

wadah untuk bertukar pikiran,

dan pengetahuan kita.

Berapa modal awal yang anda

butuhkan atau keluarkan?

Biaya yang saya keluarkan

untuk memulai usaha budidaya

Page 151: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

138

ikan tetra kurang lebih 10-15

jutaan. Memang lumayan besar

sih tapi namanya usaha ya harus

berani ngeluarin modal.

Apakah faktor penghambat

selama anda berada di

Pokdakan Curug Jaya I?

Hambatan saya selama menjadi

anggota Pokdakan Curug Jaya I

ya mungkin hambatan hampir

semua anggota yah pencatatan

keuangan saya masih belum

bisa tersusun rapih. Jadi untuk

pengeluaran dan pemasukan itu

kita manage masing-masing.

Bagaimana cara anda

mengatasi hambatan tersebut?

Cara saya sih paling pas panen

biaya untuk panen produksi

saya sisihin pertama kali ya

untuk pengelolaan kedepannya.

Sisanya baru saya sisihin buat

kebutuhan sehari-hari dan

sisanya saya tabung.

Bagaimana peran kelompok

ketika anda mengalami

hambatan?

Ya kalo untuk masalah ini

menurut saya peran dari

kelompok juga masih kurang

yah. Pokdakan juga pernah

dapat bantuan dari Dinas

Pertanian dan Perikanan Kota

Depok, tapi sampe sekarang pun

Page 152: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

139

data pengeluaran dan

pemasukan kelompok maupun

anggota-anggota masih belum

tersusun rapih.

Apakah harapan dan saran

anda terhadap Pokdakan

Curug Jaya I?

Saran saya agar pencatatan data

dan keuangan yang dilakukan

oleh kelompok bisa lebih rapih

lagi. Karena sampai saat ini

baik kelompok maupun masing-

masing anggota belum mampu

membuat pencatatan pemasukan

dan pengeluaran dengan rapih.

Kalo harapan saya sih semoga

Pokdakan bisa bertahan di

keadaan apapun, ya namanya

produksi ikan gini kan kita juga

agak was was takutnya

musiman doang, tapi

alhamdulillah lebih dari 10

tahun kita masih bertahan dan

berkembang. Selain itu saya

pengen budidaya ini lebih

dikenal lagi sama masyarakat

lokal karena menurut saya

sangat menjanjikan kalo di

tekuni, itu aja sih.

Page 153: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

140

Peneliti Informan

Page 154: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

141

Wawancara IV : Informan Anggota Kelompok

Hari dan Tanggal : Rabu, 20 Juni 2018

Nama : Marjaya

Jabatan : Anggota Kelompok

Sejak kapan anda menjadi

anggota Pokdakan Curug Jaya

I?

Saya gabung sama kelompok

dari awal berdiri juga udah

gabung, karena kan waktu itu

saya diundang musyawarah

sama pak rody buat ngembangin

usaha kita bareng-bareng.

Apakah alasan anda bergabung

dengan Pokdakan curug jaya

I?

Alasan saya bergabung karena

saya mau ngembangin usaha

saya lewat kelompok ini, karena

kalo saya budidaya sendiri

banyak kendala yang saya harus

hadapin sendirian.

Berapa modal awal yang anda

butuhkan atau keluarkan?

Kalo buat awal bikin budidaya

waktu itu saya sesuain sama

modal yang saya punya kurang

lebih 10 juta lah buat aquarium,

beli bibit sama kebutuhan-

kebutuhan lainnya.

Bagaimana proses

pemberdayaan yang dilakukan

Manfaatnya saya jadi lebih tau

ngembangin usaha yang lebih

Page 155: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

142

oleh Pokdakan Curug Jaya I ?

Apakah manfaat yang anda

rasakan?

efektif. Misalnya saya bisa bikin

bibit sendiri karena kita diajarin,

buat kebutuhan usaha saya juga

di Pokdakan ada mini raiser.

Jadi kalo saya butuh apa-apa

buat usaha saya bisa ngutang

dulu bayarnya kan nanti pas

udah panen, nah yang paling

penting saya ngga bingung mau

jual ikan kemana karena

Pokdakan yang ngambil ikan

saya buat di beli sama

konsumen. Selain itu saya juga

bisa ikut kegiatan-kegiatan buat

bantu warga sini, itu jadi

kepuasaan dan kebanggan saya

sendiri sih. Yang awalnya cuma

buat mikirin kebutuhan saya

doang disini saya bisa bantu

masyarakat.

Apakah faktor penghambat

selama anda berada di

Pokdakan Curug Jaya I?

Jujur hambatan buat usaha saya

sebelum masuk Pokdakan itu

banyak banget, apalagi urusan

biaya operasional. Kalo

sekarang si paling karena kan

namanya usaha ya kadang

Page 156: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

143

permintaan tinggi kadang

kurang. Masih wajar sih yang

penting bisa management

keuntungan kita aja.

Bagaimana cara anda

mengatasi hambatan tersebut?

Ya kurang lebih kaya yang saya

bilang diatas, permasalahan

kaya gitu kan emang kita rasain

dan cari jalan keluar bareng-

bareng ya, jadi sebisa mungkin

saya management keuntungan

dan kebutuhan usaha saya.

Bagaimana peran kelompok

ketika anda mengalami

hambatan?

peran dari kelompok kalo kita

lagi ada hambatan operasional

kan udah ada mini raiser. Nah

kalo buat permaslahan turun

naiknya konsumen ya pengurus

ngejelasin ke kita buat

management keuntungan kita.

Misalnya ada kebijakan kita

bisa ngambil keuntungan 50

persen buat kita 50 persen buat

orang yang kerja sama kita, itu

sebelumnya udah dikurangin

sama biaya produksi. nah, kalo

lagi kurang konsumen kan biaya

produksi kita tetep tuh,

Page 157: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

144

mangkanya Pokdakan

ngebolehin kita buat dapet 60

persen dari keuntungan

produksi tapi buat orang yang

kerja sama kita itu Cuma 40

persen. Selain itu, Pokdakan

kan sekarang udah punya

kerjasama yah sama beberapa

perusahaan yang jadi mitra kita,

jadi kita bisa ngukur harus

produksi ikan seberapa banyak.

Apakah harapan dan saran

anda terhadap Pokdakan Curug

Jaya I?

Saran saya sih supaya Pokdakan

bisa lebih inovatif dalam

melakukan kegiatan-kegiatan

baik itu kegiatan untuk anggota

maupun untuk masyarakat. kalo

untuk harapan saya kedepannya

supaya konsumen yang kita

udah punya bisa terus kerja

sama dengan kita, kan sekarang

posisi Pokdakan cuma supplyer

semoga kedepannya bisa jadi

eksportir ya walaupun kita

sama-sama tau kalo

kemungkinannya kecil. Jaya

terus lah buat Pokdakan buat

Page 158: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

145

sama-sama wujudin tujuan dan

harapan kita.

Peneliti Informan

Page 159: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

146

Wawancara V : Tanggapan masyarakat terhadap

Pokdakan Curug Jaya I

Hari dan Tanggal : Minggu, 8 Juli 2018

Nama : H. Jayadi

Jabatan : Masyarakat (Ketua RW O8 Kelurahan

Curug, Kecamatan Bojong Sari)

Bagaimana pandangan

masyarakat sekitar terhadap

Pokdakan Curug Jaya I?

Menurut saya Pokdakan curug

Jaya I sangat bermanfaat bagi

warga sini, karena dengan

adanya kelompok ini para

pembudidaya memiliki sarana

untuk mengembangkan usaha

mereka bersama-sama. Yang

saya rasakan sekarang

masyarakat mulai mendapatkan

solusi untuk meningkatkan

keadaan ekonomi mereka

dengan menekuni budidaya ikan

tersebut. Awalnya hanya ada

beberapa warga saja yang

nekunin budidaya ikan, karena

Rody kasih tau dan ngajarin kita

Bagaimana partisipasi

kelompok dalam kegiatan

Saya bisa bilang aktif sih kalo

buat partisipasi mereka. Waktu

Page 160: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

147

yang dilakukan warga? itu pokdakan pernah ngasih

bantuan buat pembangunan

musholla, pengaspalan jalan

juga waktu itu kita dibantu

financial. Ya karena sebagian

besar mereka juga warga sini ya

kalo buat kerja bakti, gotong-

royong itu mah udah pasti

mereka pada ikut bantuin.

Apakah masyarakat dilibatkan

dalam kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh Pokdakan

Curug Jaya I?

Pokdakan ini kan memang

anggotanya ya masyarakat sini

yah, jadi mereka udah pasti

ngajak dan ngelibatin

masyarakat sini buat ikut dan

bantuin kegiatan-kegiatan

mereka. Yah sasaran Pokdakan

juga kan buat bantu masyarakat

sini lebih baik lah, baik itu

ekonominya atau

pengetahuannya. Jadi, ya

menurut saya sih mereka terbuka

lah buat siapa aja yang mau

belajar sama mereka dibantu,

masyarakat yang udah bisa ya

ikut bantu ngedampingin yang

belum bisa.

Page 161: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

148

Apakah Pokdakan Curug Jaya

I pernah memberikan program

atau kegiatan dalam bentuk

pelatihan untuk warga sekitar?

Kalo kegiatan pelatihan gitu

mungkin ada ya beberapa kali

yang diadakan di Pokdakan.

Yang saya tahu si kalo buat

pelatihan gitu mereka lebih

sering buat praktek langsung di

pembudidayanya. Di RW sini

juga ada budidaya buat yatim

sini. waktu itu kita musyawarah

buat penempatan lokasi

budidaya nya. Pokdakan ngasih

semua kebutuhan operasional,

warga yg udah bisa diminta buat

ngajarin warga sini cara budiaya

nya gimana tapi tetep

didampingin sama orang

Pokdakan. Kalo buat

pengeloalan keuntungan, siapa

aja yg bakal jadi pekerja itu

mereka serahin ke pihak RW.

Setau saya si program semacem

gini sekarang udah ada di 3 RW.

Apakah masyarakat memiliki

kritik,saran atau harapan

kedepan unuk Pokdakan

Curug Jaya I?

kalo kritik sih saya agak bingung

yah, mungkin saran dan harapan

saya sih Pokdakan nih lebih bisa

merangkul anak-anak muda sini

Page 162: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

149

buat ikut kegiatan-kegiatan

positif, dari pada mereka

nongkrong-nongkrong kan lebih

baik belajar berbisnis yah. Ya

saya sih pengennya pemuda sini

dapet kerjaan yang bagus tapi

kalo di daerah kita ada peluang

ya kita manfaatin. Anak muda

juga kan pemikirannya lebih

modern lah, siapa tau mereka

ngasih inovasi buat Pokdakan.

Peneliti Informan

Page 163: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

150

Hasil Observasi

N0 Tanggal Kegiatan Tempat

1 10

November

2017

Berkujung ke miniraiser dan

sekretariat Pokdakan Curug

Jaya I untuk mengamati

budidaya ikan hias tetra,

sekaligus berbincang dengan

pengurus miniraiser.

Sekaligus meminta ijin

melakukan penelitian dengan

Pak Ahmad selaku ketua

Kelompok

Sekretariat

Pokdakan

2 11 Juni

2018

Berkunjung kerumah Pak

Ahmad sebagai ketua

Pokdakan, kemudian

berbincang-bincang

mengenai pemberdayaan

yang dilakukan oleh

Pokdakan Curug Jaya I.

Rumah Pak Ahmad

3 4 Juni

2018

Berkunjung kerumah Pak

Rody sebagai pendiri

kelompok untuk melakukan

wawancara terkait sejarah

berdirinya Pokdakan, proses

pemberdayaan yang

dilakukan Pokdakan dan

peran yang Pak Rody

lakukan.

Rumah Pak Rody

Page 164: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

151

4 20 Juni

2018

Berkujung kerumah Pak

Marjaya sebagai anggota

Pokdakan Curug Jaya I untuk

melakukan wawancara

mengenai pemberdayaan

yang dilakukan Pokdakan

Curug Jaya I yang beliau

rasakan.

Rumah Pak

Marjaya

5 24 Juni

2018

Berkunjung kerumah Pak

Faisal sebagai anggota

Pokdakan Curug Jaya I untuk

melakukan wawancara

mengenai pemberdayaan

yang dilakukan Pokdakan

Curug Jaya I yang beliau

rasakan.

Rumah Pak Faisal

6 8 Juli 2018 Berkunjung kerumah Pak

H.Jayadi selaku ketua RW 08

untuk melakukan wawancara

terkait peran yang dilakukan

Pokdakan Curug Jaya I

terhadap masyarakat sekitar

Pokdakan.

Saung Yatim RW

08

Page 165: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

152

DOKUMENTASI

Pelatihan budidaya ikan hias yang diadakan oleh Pokdakan Curug

Jaya I bersama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota

Depok

Rapat Bulanan Anggota Kelompok

Page 166: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

153

Mini Raiser Kelompok

Page 167: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47307...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK BUDIDAYA IKAN HIAS (POKDAKAN) CURUG

154

Budidaya Milik Salah Satu Anggota Kelompok