71
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG KITOSAN TRIPOLIFOSFAT DENGAN METODE SEMPROT SKRIPSI DWIKKY SUNU PRAYOGO NIM: 1110102000030 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI NOVEMBER 2014

PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

  • Upload
    hathuy

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG

KITOSAN – TRIPOLIFOSFAT DENGAN METODE SEMPROT

SKRIPSI

DWIKKY SUNU PRAYOGO

NIM: 1110102000030

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

NOVEMBER 2014

Page 2: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG

KITOSAN – TRIPOLIFOSFAT DENGAN METODE SEMPROT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

DWIKKY SUNU PRAYOGO

1110102000030

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

NOVEMBER 2014

Page 3: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya sendiri,

dan semua sumber yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Dwikky Sunu Prayogo

NIM : 1110102000030

Tanda Tangan :

Tanggal : 3 November 2014

Page 4: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

iv

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Dwikky Sunu Prayogo

NIM : 1110102000030

Program Studi : Farmasi

Judul : Pembuatan Tablet Salut Film Sambung Silang Kitosan

– Tripolifosfat dengan Metode Semprot

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt Sabrina M.Farm., Apt

NIP: 198310282009012008 NIP: 197902222007102001

Mengetahui

Ketua Program Studi Farmasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt

Page 5: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Dwikky Sunu Prayogo

NIM : 1110102000030

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Pembuatan Tablet Salut Film Sambung Silang Kitosan

– Tripolifosfat dengan Metode Semprot

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing 1 : Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt ( )

Pembimbing 2 : Sabrina, M.Farm., Apt ( )

Penguji 1 : Ofa Suzanti Betha, M.Si, Apt ( )

Penguji 2 : Nelly Suryani, Ph.D, Apt ( )

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 30 Oktober 2014

Page 6: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

vi

ABSTRAK

Nama : Dwikky Sunu Prayogo

Program Studi : Farmasi

Judul : Pembuatan Tablet Salut Film Sambung Silang Kitosan –

Natrium Tripolifosfat dengan Metode Semprot

Kitosan merupakan salah satu polimer alami yang mempunyai potensi dalam sediaan

farmasi sebagai bagian dari sistem penghantaran obat. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui efek sambung silang kitosan – natrium tripolifosfat dalam bentuk salut

film terhadap pelepasan obat. Tablet salut dibuat dengan menggunakan panci

penyalutan dan proses sambung silang antara kitosan dengan natrium tripolifosfat

dilakukan dengan cara penyemprotan. Tablet yang dihasilkan dievaluasi penampilan

fisik tablet yang telah disalut, penambahan bobot, tebal dan diameter tablet salut,

waktu hancur tablet serta uji disolusi tablet salut. Tablet salut film kitosan – natrium

tripolifosfat yang dihasilkan memiliki waktu hancur 21,83 ± 2,63 menit dibandingkan

dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing 6 ±1

dan 5,66 ± 0,51 menit. Profil pelepasan propranolol pada tablet salut film dalam

media asam dan dapar fosfat dalam waktu 30 menit masing-masing 34,976 ± 1,132%

dan 15,442 ± 0,360%. Pelepasan propranolol pada tablet inti dalam asam dan dapar

fosfat pada menit 30 masing-masing adalah 85,81 ± 0,3602% dan 96,444 ± 2,542%.

Hal ini menunjukkan bahwa salut film kitosan – NaTPP mempunyai potensi untuk

menahan pelepasan obat.

Kata kunci : kitosan, natrium tripolifosfat, salut film, sambung silang

Page 7: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

vii

ABSTRACT

Name : Dwikky Sunu Prayogo

Major : Pharmacy

Title : Preparation of Film-coated Tablet of Crosslinked Chitosan –

Sodium tripoliphospate with Spray Method

Chitosan is a natural polymer that has a potency in pharmaceutical preparations as a

part of a drug delivery system. The objective of this study was to determine the effect

of crosslinked chitosan - sodium tripolyphosphate as a film coated tablets on drug

release. Film coated tablets were prepared by using a coating pan and crosslinking

between chitosan with sodium tripolyphosphate was done by spraying. The tablets

was evaluated with a few parameters such as physical appearance, weight gain,

tablet’s width and diameter, disintegration test and dissolution test. Film coated

chitosan-sodium tripolyphospate tablets has disintegrated in 21.83 ± 2.63 minutes

compared to standard tablet’s 6 ± 1 minutes and film coated chitosan tablet’s 5,66 ±

0,51 minutes. The dissolution rate of propranolol on film-coated tablets in acidic

medium and phosphate buffer within 30 minutes were 34,97 ± 1,13% and 15,44 ±

0,360% respectively. The dissolution rate of propranolol on standard tablet in acidic

medium and phosphate buffer within 30 minutes were 85,81 ± 0,36% and 96,44 ±

2.54% respectively. The results showed that the film-coated tablet of chitosan –

sodium tripolyphospate has the potency to sustain the drug release from tablet.

Keywords : chitosan, cross link, film-coated, sodium tripolyphospate,

tablet

Page 8: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil`alamiin, segala puji dan syukur penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini hingga selesai. Penulisan skripsi

yang berjudul “Pembuatan Tablet Salut Film Kitosan – Natrium Tripolifosfat

dengan Metode Semprot” bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,

sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yuni Anggraeni, M.Farm., Apt dan Sabrina, M.Farm., Apt., selaku dosen

pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam

proses pengerjaan skripsi.

2. Kedua orangtuaku tercinta, Yusneliati dan Marwoto, terima kasih telah

memberikan kasih sayang dan perhatian kepadaku. Terima kasih telah selalu

mendoakanku tanpa putus disetiap malammu. Terima kasih atas segala

dukungan energi dan moril yang selalu kalian berikan. Kalianlah salah satu

motivasiku untuk menyelesaikan sekolahku di farmasi. Semoga Allah akan

selalu memberi keselamatan, cinta, kasih sayang serta keberkahan dunia dan

akhirat.

3. Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt selaku ketua Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

4. Seluruh dosen di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberi ilmu pengetahuannya selama empat tahun penulis belajar di farmasi.

Page 9: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

ix

5. Prof. Dr. (hc) dr. M. K. Tadjudin, Sp. And., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Adik dan kakakku, Naurah Nabilah Sunu, Arisyi Sunu Pradono, Satryo Sunu

Prabowo yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan sehingga

penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

7. Kakak-kakak laboran FKIK, ka Rachmadi, ka Eris, ka liken, ka Lisna, ka

Tiwi, ka Eris, Mba Rani, serta kakak laboran laboratorium sediaan solid pak

Soleh atas bantuan dan kerjasamanya selama kegiatan penelitian.

8. Delvina Ginting dan Nirmala Kasih, teman dan partner dengan pembimbing

yang sama, yang sudah sangat banyak membantu dan memberi saran dalam

proses pengerjaan penelitian dari awal sampai akhir yang tanpa mereka

penelitian ini akan sangat sulit untuk diselesaikan.

9. Teman – teman seperjuangan, Hadi, Mirza, Afifah, Liana, Deisy, Hanny,

Diah, Denny, Myra, Salsa, teman teman seperjuangan farmasi angkatan 2010

dan teman – teman “pavilioons", Arum, Danie, Rendi, Fikri dan lainnya dan

juga pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dan dukungan hingga terwujudnya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis

berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu farmasi pada khususnya. Akhir kata, penulis

berharap Allah SWT akan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah

membantu saya dalam penelitian ini.

Ciputat, 6 Oktober 2014

Penulis

Page 10: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

x

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwikky Sunu Prayogo

NIM : 1110102000030

Program Studi : Farmasi

Fakultas : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah

saya, dengan judul

PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG KITOSAN –

NATRIUM TRIPOLIFOSFAT DENGAN METODE SEMPROT

untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital

Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Dengan demikian persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan

sebenarnya.

Dibuat di : Ciputat

Pada tanggal 6 Oktober 2014

Yang menyatakan,

Dwikky Sunu Prayogo

Page 11: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................................. vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Hipotesis ................................................................................................................ 2

1.4 Tujuan .................................................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4

2.1 Kitosan .................................................................................................................. 4

2.2 Natrium Tripolifosfat ............................................................................................ 5

2.3 Crosslink Kitosan – Natrium Tripolifosfat ............................................................ 5

2.4 Tablet ..................................................................................................................... 7

2.5 Tablet Salut Film ................................................................................................... 8

2.6 Proses Penyalutan Tablet ...................................................................................... 8

2.6.1Komponen Formulasi Salut Film .................................................................. 9

2.7 Sistem Pelepasan Terkendali ............................................................................... 11

2.8 Zat Tambahan dalam Formulasi Film ................................................................. 11

Page 12: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

xii

2.8.1 Gliserin ....................................................................................................... 11

2.8.2 Sorbitol ....................................................................................................... 12

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 13

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 13

3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................... 13

3.2.1 Alat ............................................................................................................. 13

3.2.2 Bahan .......................................................................................................... 13

3.3 Metode Penelitian ................................................................................................ 14

3.3.1 Penelitian Pendahuluan .............................................................................. 14

3.3.2 Pemilihan Tablet sebagai Substrat .............................................................. 16

3.3.3 Evaluasi Tablet Inti .................................................................................... 17

3.3.4 Penyalutan Tablet ....................................................................................... 18

3.3.5 Evaluasi Tablet Salut Film ......................................................................... 19

3.3.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi dalam Asam dan Dapar Fosfat ...................... 20

3.3.7 Uji Disolusi................................................................................................. 20

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 21

4.1. Uji Pendahuluan .................................................................................................. 21

4.2. Pemilihan Tablet sebagai Substrat ...................................................................... 23

4.3 Keseragaman Kandungan .................................................................................... 24

4.4 Evaluasi Tablet Salut ........................................................................................... 24

4.5 Waktu Hancur Tablet .......................................................................................... 26

4.6 Uji Disolusi ......................................................................................................... 26

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 30

5.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 30

5.2. Saran ................................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 31

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………. 36

Page 13: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Komposisi larutan film …………………………………….. 15

Tabel 3.2.Formula penyalut tablet …………………………………….. 19

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Film …..……………………………………. 21

Tabel 4.2 Data Evaluasi Tablet OD dan KF …………….……………. 23

Tabel 4.3 Evaluasi Tablet Salut Kitosan – Natrium Tripolifosfat…….. 25

Tabel 4.4 Data Waktu Hancur Tablet dalam Asam dan Aquadest.…… 26

Tabel 4.5 Data Hasil Uji Disolusi Tablet dalam Asam …………….… 27

Tabel 4.6 Hasil Data Uji Disolusi dalam Dapar Fosfat ………………. 28

Page 14: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Kitosan ………………………………………… 4

Gambar 2.2. Struktur natrium tripolifosfat …………………………… 5

Gambar 2.3. Interaksi kitosan dengan tripolifosfat…………………… 7

Gambar 2.4. Struktur Kimia Gliserin ………………………………… 11

Gambar 2.5. Struktur Kimia Sorbitol ………………………………… 12

Gambar 3.1. Contoh Potongan Film untuk Uji Mekanik ……………. 16

Gambar 4.1. Tablet Salut Kitosan – Natrium Tripolifosfat …………. 24

Gambar 4.2 Jumlah Kumulatif Obat yang Terdisolusi dari Tablet Inti

dan Tablet Salut dalam Asam …………………………....... 27

Gambar 4.3. Jumlah Kumulatif Obat yang Terdisolusi dari Tablet Inti

dan Tablet Salut dalam Dapar……………………………... 28

Page 15: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alur Penelitian …………………………………………. 35

Lampiran 2 Alat – alat yang digunakan …………………………….. 36

Lampiran 3. Ketebalan ukuran film ………………………………… 38

Lampiran 4. Data Uji Mekanik Film-1………………………………. 39

Lampiran 5. Data Uji Mekanik Film-2……………………………….. 40

Lampiran 6. Hasil normalitas dan homogenitas data SPSS perubahan

metode dan konsentrasi terhadap EB dan TS ………….. 41

Lampiran 7. Hasil Kruskal Wallis tentang perbedaan metode terhadap

EB …………………………………......................... 43

Lampiran 8. Hasil Uji Anova tentang perbedaan metode terhadap TS 44

Lampiran 9. Hasil Uji Kruskal Wallis tentang Perbedaan Konsentrasi

terhadap EB …………………………………................ 44

Lampiran 10. Hasil Uji Anova tentang Perbedaan Konsentrasi terhadap

TS ……………………………………………………… 45

Lampiran 11. Hasil Post Hoc Test ……………………………………. 45

Lampiran 12. Data Kehilangan Bobot ……………………………..….. 46

Lampiran 13 Data Kekerasan Tablet …………………………...…….. 46

Lampiran 14. Data Friabilitas Tablet ………………………..…….….. 46

Lampiran 15. Data Absorbansi Uji Keseragaman Kandungan ……… 47

Lampiran 16. Data Waktu Hancur Tablet dalam Media Asam ……… 48

Lampiran 17 Data Waktu Hancur Tablet dalam Media Aquadest …… 48 Lampiran 18. Tabel dan Kurva Kalibrasi Propranolol dalam Asam.…. 49

Lampiran 19. Tabel dan Kurva Kalibrasi Propranolol dalam Dapar…. 50

Lampiran 20. Data Uji Disolusi Tablet Inti dalam Asam ………….. 51

Lampiran 21. Data Uji Disolusi Tablet Inti dalam Dapar Fosfat ……. 52

Lampiran 22. Data Uji Disolusi Tablet Salut dalam Asam ………….. 53

Lampiran 23. Data Uji Disolusi Tablet Salut dalam Dapar Fosfat ……. 54

Page 16: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kitosan adalah polisakarida alami yang telah banyak digunakan dalam

sediaan farmasi. Kitosan diperoleh dari proses deasetilasi kitin yang merupakan

polimer alami dengan keberadaan yang melimpah karena berasal dari limbah

produk laut seperti udang, cumi-cumi, dan kepiting. Potensi kitosan dalam sediaan

farmasi mulai dilirik karena selain ketersediaannya yang melimpah dan bersifat

alami juga memiliki banyak manfaat dan efek samping yang minim (Singla dan

Chawla, 2001).

Kitosan telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam sediaan di

antaranya pada aplikasi sediaan okuler topikal, implantasi, injeksi, peningkat

penetrasi, meningkatkan penyembuhan luka serta bahan penyalut (Berger et al,

2003). Sebagai bahan penyalut tablet, kitosan diharapkan dapat melindungi zat

aktif serta memodifikasi penampilan dan pelepasan obat sebagaimana fungsi

polimer penyalut tablet yang lain. Penelitian yang telah dilakukan oleh Hilmi

(2011) memanfaatkan kitosan sebagai polimer film penyalut tablet untuk

melindungi zat aktif dalam substrat. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa

pelepasan zat aktif pada uji disolusi dengan media asam cukup besar sehingga

salut film tersebut tidak dapat digunakan dalam memperlambat pelepasan. Oleh

karena itu harus ada modifikasi pada kitosan agar dapat dimanfaatkan sebagai

polimer pada tablet salut film lepas lambat.

Pada aplikasi kitosan dalam sediaan lepas lambat, modifikasi yang

dilakukan untuk memperbaiki sifat kitosan salah satunya adalah dengan

melakukan ikatan silang yang dapat mempengaruhi daya mengembang dan laju

pelepasan obat. Kitosan memiliki beberapa gugus amino sehingga dapat bereaksi

dengan senyawa anionik dan dapat menyebabkan perubahan sifat fisikokimia

(Singla dan Chawla, 2001). Kitosan mengalami protonasi dalam suasana asam

sehingga membentuk polikation yang dapat membentuk ikatan silang dengan

senyawa anionik seperti tripolifosfat. Peningkatan kepadatan ikatan silang pada

Page 17: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

2

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

kitosan menyebabkan pengurangan daya pengembangan dan sensitivitas pH

khususnya pada pH rendah sehingga menurunkan laju pelepasan obat (Berger et

al, 2003).

Ada beberapa penelitian yang telah memanfaatkan kitosan dengan ikatan

silang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Penelitian oleh Ko et al., (2002)

dalam jurnal Agnihotri, Mallikarjuna dan Aminabhavi (2004) menyatakan bahwa

dengan membuat mikropartikel kitosan yang disambung silang secara ionik

dengan tripolifosfat menyebabkan laju pelepasan felodipin yang lebih lambat.

Pada penelitian oleh Anggraeni (2012) telah dilakukan pembuatan film dengan

bahan kitosan yang disambung silang dengan tripolifosfat yang mengandung

asiatikosida. Pada penelitian tersebut, pencampuran tripolifosfat dilakukan dalam

bentuk larutan dengan pengadukan secara teratur. Walaupun film yang didapatkan

belum maksimal tetapi film yang dihasilkan mampu menahan pelepasan obat.

Melihat potensi ikatan silang kitosan dengan tripolifosfat yang mampu

menahan pelepasan obat, peneliti akan mencoba memanfaatkan kemampuan

menahan pelepasan obat tersebut dalam bentuk tablet salut film. Ikatan silang

antara kitosan dengan tripolifosfat dilakukan pada saat penyemprotan. Diharapkan

dari modifikasi metode ini diperoleh hasil film dan tablet salut film yang baik dan

memiliki sifat untuk mengatur laju pelepasan obat sesuai yang diharapkan.

Propranolol digunakan sebagai model obat untuk mengetahui profil pelepasan

film yang dihasilkan. Adapun ruang lingkup penelitian ini meliputi penelitian

pendahuluan metode pembentukan ikatan silang, evaluasi tablet inti, penyalutan

tablet inti dan evaluasi tablet salut film.

1.2 Perumusan Masalah

a. Bagaimanakah karakteristik film dan tablet salut film yang dihasilkan dari

sambung silang antara kitosan – tripolifosfat menggunakan metode

semprot?

1.3 Hipotesis

Hasil sambung silang kitosan – tripolifosfat dengan metode semprot dapat

membentuk film serta dapat digunakan sebagai penyalut tablet lepas terkendali.

Page 18: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

3

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1.4 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sambung silang kitosan-

natrium tripolifosfat dalam bentuk salut film dan efeknya terhadap pelepasan obat.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh

sambung silang kitosan – tripolifosfat dengan metode semprot sebagai film pada

tablet salut film sehingga menjadi dasar untuk pemanfaatannya lebih lanjut dalam

sistem penghantaran obat.

Page 19: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kitosan

Gambar 2.1. Struktur Kitosan (Rowe, Sheskey dan Quinn, 2009).

Kitosan merupakan polimer alami yang memiliki struktur yang mirip

dengan selulosa dan bersifat biodegradable, biokompatibel, dan bioadhesif dan

mulai banyak digunakan untuk sediaan farmasi sebagai bagian dari sistem

penghantaran obat. Kitosan merupakan kopolimer dari glukosamina dan N-asetil

glukosamina terhubung oleh ikatan β 1–4 glukosidik dan diperoleh dengan

deasetilasi kitin. Berat molekul dan derajat deasetilasinya dapat dimodifikasi saat

persiapannya untuk merubah sifatnya. Kitosan memiliki gugus amina bebas serta

gugus hidroksil yang dapat dimodifikasi untuk memperoleh turunan kitosan.

Kitosan larut dalam beberapa larutan asam misalnya asam asetat, asam laktat,

serta beberapa senyawa N-alkylidinasi dan N-asilasi (Bhumkar dan Pokharkhar,

2006).

Kitosan diperoleh dari limbah produk laut yang telah diproses. Secara

umum, proses yang harus dilakukan untuk memperoleh kitosan ada 4 tahap, yaitu:

i. Deproteinization; ii. Demineralization; iii. Decolourization; iv. Deacetylation

(Dutta, Dutta & Tripathi, 2004).

Page 20: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

5

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Keunggulan kitosan sebagai polimer adalah karena kitosan memiliki

banyak manfaat. Berdasarkan sifat kimianya antara lain bersifat polymin linear,

memiliki gugus amino reaktif dan gugus hidroksil reaktif, serta merupakan agen

pengkelat bagi banyak ion logam transisi. Sedangkan sifat biologi kitosan antara

lain adalah biokompatibel karena merupakan polimer alami dan bersifat aman dan

tidak toksik. Kitosan juga bersifat biodegradable karena dapat terdekomposisi

dalam tubuh. Kitosan dapat terikat pada sel mikroba dan mammalia, memiliki

efek regeneratif pada jaringan penghubung. Kitosan juga memiliki sifat

hemostatik dan fungistatik serta anti tumor dan anticholesteremic (Dutta, Dutta &

Tripathi, 2004). Karena memiliki banyak manfaat, penelitian mengenai

pemanfaatan kitosan dalam dunia farmasi sangat diperlukan.

2.2 Natrium Tripolifosfat

Gambar 2.2. Struktur natrium tripolifosfat (Chemical Book, 2014)

Natrium tripolifosfat yang juga mempunyai nama kimia pentasodium

trifosfat merupakan senyawa yang mempunyai muatan negatif yang banyak.

Natrium tripolifosfat yang merupakan multivalent fosfat adalah anion dengan

berat molekul rendah. Melalui pendekatan gelasi ionik, kitosan yang memiliki

polikation atau muatan positif hasil protonasi dalam suasana asam, dapat

berinteraksi secara elektrostatis dengan polianion sebagai zat peng-crosslink yaitu

tripolifosfat. Tripolifosfat sering digunakan karena bersifat nontoksik, mempunyai

kemampuan untuk membentuk gel secara cepat dan kemampuannya untuk

berinteraksi secara elektrostatis dengan kitosan (Aydin dan Pulat, 2012).

2.3 Crosslink Kitosan – Natrium Tripolifosfat

Kitosan merupakan polikationik dalam media asam (pKa 6,5) dan dapat

berinteraksi dengan senyawa bermuatan negatif seperti natrium tripolifosfat dan

Page 21: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

6

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

sodium sulfat. Interaksi kitosan dengan natrium tripolifosfat dapat membentuk

nanopartikel kitosan yang terikat silang dan bersifat biokompatibel. Ikatan silang

ionik pada kitosan dengan natrium tripolifosfat menghasilkan ikatan yang bersifat

reversible sehingga penerapannnya pada sediaan lebih fleksibel dengan pH yang

lebih bervariasi. Peningkatan pada kepadatan ikatan silang menyebabkan

pengurangan pada daya pengembangan dan sensitivitas pH sehingga menurunkan

laju pelepasan obat (Berger et al, 2003). Mekanisme cross link kitosan dengan

tripolifosfat dapat berupa deprotonasi atau interaksi ionik. Deprotonasi terjadi

apabila crosslink terjadi saat pH TPP 9. Hal ini dikarenakan pada pH tersebut,

terdapat ion OH- dan ion fosforik yang terdapat dalam TPP berkompetisi satu

sama lain untuk berikatan dengan –NH+

3 pada kitosan sehingga ion OH berikatan

dengan NH melalui deprotonasi. Sedangkan apabila crosslink kitosan dengan TPP

terjadi pada saat pH TPP 3, mengandung P3O5-

10 yang berinteraksi dengan –NH+

3

kelompok amino yang menurunkan konduktivitas. Penambahan lebih lanjut

menyebabkan gugus amino jenuh dengan ion P3O5-

10. Secara keseluruhan proses

yang terjadi adalah interaksi ionik. Kekuatan ikatan silang, hidrofilisitas, pH, serta

derajat deasetilasi kitosan dapat mempengaruhi pengaturan pelepasan obat dan

memperluas potensi penerapannya pada sistem penghantaran obat. (Bhumkar dan

Pokharkhar, 2006).

Page 22: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

7

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 2.3. Interaksi kitosan dengan tripolifosfat (a) deprotonasi, (b) cross-

linking ion (Bhumkar dan Pokharkhar, 2006)

2.4 Tablet

Tablet adalah sediaan padat kompak, yang dibuat secara kempa cetak,

dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,

mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan

(Farmakope Indonesia III, 1979). Tablet terdapat dalam berbagai ragam bentuk,

ukuran, bobot, kekerasan,, ketebalan, sifat disolusi dan disintegrasi dan aspek lain,

tergantung pada penggunaan yang dimaksudkan dan metode pembuatannya

(Siregar, 2008).

Beberapa keuntungan sediaan tablet antara lain:

1. Kemudahan pemberian dosis obat yang tepat dan akurat

2. Sifat tablet yang mudah dibawa, bentuk kompak, stabilitas yang memadai,

mudah diberikan.

3. Harga pada umumnya relatif lebih murah dibandingkan dengan semua

bentuk sediaan oral lainnya.

4. Pendistribusiannya paling mudah dan murah.

Page 23: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

8

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

5. Dapat diformulasikan sedemikian rupa sehingga laju pelepasan obatnya

bisa dikondisikan sesuai kebutuhan.

6. Cocok untuk produksi skala besar.

2.5 Tablet Salut Film

Tablet salut selaput merupakan bagian terpadu dari proses pengembangan

bentuk sediaan. Proses salut selaput meliputi penyalutan salut polimer tipis yang

seragam pada permukaan substrat solid. Substrat dapat berupa tablet, kaplet, pelet,

granul atau partikel-partikel. Secara khas, salut itu kira-kira setebal 25 sampai 100

µm dan disalutkan untuk menyempurnakan sifat-sifat fisik dan kimia substrat

(Siregar, 2008). Penyalutan adalah proses dimana lapisan luar yang kering dari

bahan penyalut melapisi permukaan dari bentuk sediaan untuk mencapai tujuan

tertentu. Tablet salut dapat menutupi rasa, bau maupun warna obat. Tablet salut

dapat mengatur laju pelepasan obat dari tablet. Selain itu, penyalutan tablet juga

dapat memberikan perlindungan fisik dan kimia, serta dapat melindungi obat dari

suasana asam di gastrointestinal (dengan pembuatan tablet salut enterik).

Penyalutan juga dapat menghindari inkompabilitas dalam formulasi sediaan

(Ankit et al, 2012). Kelebihan dari penyalut dengan gula ialah lebih tahan lama,

lebih sedikit bahan, waktu yang lebih sedikit untuk penggunaannya. Selaput ini

pecah dalam saluran lambung – usus (Ansel, 2005).

Beberapa tujuan penggunaan salut selaput dibandingkan tablet standard

antara lain:

1. Melindungi zat aktif dalam substrat dari faktor lingkungan seperti cahaya,

kelembaban, dan udara serta memperbaiki stabilitas kimia dan fisika.

2. Memodifikasi penampilan produk.

3. Menutupi cita rasa, tekstur, dan aroma yang tidak menyenangkan.

4. Mengendalikan atau memodifikasi pelepasan zat aktif

2.6 Proses Penyalutan Tablet

Secara umum terdapat 2 jenis proses penyalutan tablet, yaitu penyalutan

tablet salut gula dan tablet salut film. Belakangan ini, salut gula mulai

ditinggalkan karena prosesnya yang rumit dan memakan waktu yang cukup lama.

Penyalutan film adalah salut berbasis polimer tipis yang diaplikasikan pada

Page 24: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

9

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

bentuk sediaan padat seperti tablet, granul atau partikel lain. Ketebalan penyalutan

tersebut berkisar antara 20 sampai 100 µm. Proses penyalutan pada umumnya

adalah tablet atau granul yang melewati zona penyemprotan dimana setelahnya

zat yang telah disemprotkan dikeringkan sebelum bagian zat penyalut selanjutnya

disemprotkan. Aktivitas ini dilakukan berulang – ulang sampai proses penyalutan

selesai. Formulasi penyalutan film intinya terdiri atas polimer dengan beberapa

komponen tambahan diantaranya, plasticizer, pigment, opacifier, surfactant,

waxes. Dari komponen-komponen tersebut, ditambahkan sesuai dengan kebutuhan

dan tujuan yang ingin dicapai sehingga standardnya tidak semua komponen

tambahan tersebut ditambahkan ke dalam formulasi. Dalam keadaan tertentu,

lapisan film dari polimer bahkan dapat mengandung zat aktif (Hogan, 2002). Alat

yang digunakan dalam proses penyalutan adalah sebuah pan berputar yang dialiri

oleh aliran udara panas. Alat ini termasuk alat yang sederhana, karena seiring

dengan perkembangan zaman, terdapat inovasi dan modifikasi pada alat penyalut

seperti Pellegrini coating pans, driam, the butterfly coating pans, yang untuk

memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai kebutuhan (Cole, 2012).

2.6.1 Komponen Formulasi Salut Film

2.6.1.1 Polimer

Polimer adalah zat yang membentuk lapisan film pada penyalutan film.

Polimer yang banyak digunakan pada salut film ada berbagai macam diantaranya

turunan selulosa atau polimer akrilik atau kopolimer yang banyak ditemui seperti

polietilen glikol dengan berat molekul besar, polivinil pirolidon, polivinil alcohol

dan lain-lain. Polimer standardnya dilarutkan dalam pelarut yang sesuai pada

aplikasinya pada saat penyalutan sediaan padat. Untuk polimer yang tidak larut

dalam air sehingga penerapannya tidak dapat dengan pelarut bentuk cair, sehingga

standardnya digunakan metode preparasi khusus yaitu untuk latex asli dan

pseudolatex (Hogan, 2002). Polimer alami seperti kitosan mulai dilirik

penggunaannya karena ketersediaannya yang banyak di alam dan memiliki

berbagai macam manfaat (Singla dan Chawla, 2001).

Page 25: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

10

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.6.1.2 Plasticizer

Plasticizer pada umumnya adalah zat dengan berat molekul rendah yang

punya kapasitas merubah sifat fisik polimer sehingga dapat berfungsi lebih baik

sebagai bahan dalam proses salut film. Mekanisme kerja plasticizer pada

umumnya dengan menginterpose molekul plasticizer pada helaian polimer

sehingga memecah interaksi polimer-polimer. Hal ini dilakukan karena interaksi

plasticizer dengan polimer dianggap lebih kuat dibandingkan dengan interaksi

polimer-polimer (Hogan, 2002). Contoh plasticizer yang standard digunakan

adalah polyol seperti gliserol (gliserin), propilen glikol, polietilen glikol; ester

organic seperti ester phthalate, ester sitrat; gliserida seperti minyak jarak,

monogliserida terasetilasi, dan minyak kelapa terfraksionasi (Hogan, 2002).

Pada salut film, plasticizer memiliki kemampuan untuk stress internal

pada salut film. Selain itu, pada salut film yang bertujuan memiliki efek

modifikasi pelepasan pada sediaan, harus kuat secara mekanik supaya lapisan film

tidak rusak pada saat proses penyalutan (Hogan, 2002).

2.6.1.3 Pewarna / Opacifier

Kelompok bahan ini digunakan untuk meningkatkan penampilan produk

yang dihasilkan namun juga bermanfaat dalam beberapa hal lain diantaranya:

1. Identifikasi produk oleh produsen yang standard digunakan pada GMP

(Good Manufacturing Practice) serta membantu mengidentifikasi obat

pada pasien dengan pengobatan lebih dari 1 obat.

2. Meningkatkan kesan merek suatu produk sehingga mengurangi

kesempatan untuk produsen lain meniru produknya.

3. Pewarna pada batasan tertentu memiliki efek opacifying yang dapat

menentukan hasil optimal yang dapat melindungi bahan obat dari

cahaya pada saat penyalutan.

Pada umumnya, kelompok bahan ini mengurangi kekuatan tensile serta

ekstensi film pada saat beban tensile, sehingga secara keseluruhan bersifat

negative sehingga pemakaiannnya hanya untuk formulasi-formulasi tertentu

(Hogan, 2002).

Page 26: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

11

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.7 Sistem Pelepasan Terkendali

Sistem penghantaran obat dengan laju pelepasan obat terkendali ditujukan

untuk memaksimalkan efek terapi obat. Salah satu cara untuk memodifikasi

pelepasan zat aktif dalam sediaan khususnya dalam tablet adalah dengan

penyalutan. Penyalutan tablet dilakukan dengan menggunakan polimer sebagai

film yang akan menyeliputi tablet. Pelepasan obat bergantung pada ketebalan dan

laju disolusi membran polimer yang menyeliputi inti. Dengan menyalut inti obat

dengan membran polimer dengan ketebalan tertentu, pelepasan obat dapat ditunda

sampai waktu tertentu, misal 1, 3, 6, atau 12 jam setelah pemberian obat (Hillery,

Lloyd dan Swarbrick, 2005).

2.8 Zat Tambahan dalam Formulasi Film

2.8.1 Gliserin

Gambar 2.4. Struktur Kimia Gliserin (Rowe, Sheskey dan Quinn, 2009).

Gliserin yang mempunyai berat molekul 92,09 ini adalah eksipien yang

sangat sering digunakan dalam sediaan farmasi. Gliserin memiliki organoleptis

yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, bersifat kental, dan rasa manis 0,6 kali

manis sukrosa. Cairan yang bersifat higroskopis ini memiliki banyak kegunaan

diantaranya pengawet antimikroba, pelarut campur, emollient, humektan, pelarut,

pemanis. Kegunaan lain gliserin adalah sebagai plasticizer yang digunakan pada

formulasi film pada tablet salut film (Rowe, Sheskey dan Quinn, 2009).

Penambahan plasticizer pada formulasi film adalah untuk menjaga kestabilan film

yang dibentuk oleh polimer agar lebih stabil terhadap temperature kaca (Siregar,

2008).

Page 27: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

12

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2.8.2 Sorbitol

Gambar 2.5. Struktur Kimia Sorbitol (Rowe, Sheskey dan Quinn, 2009).

Sorbitol adalah hexahidrat alkohol yang berhubungan dengan mannosa

dan merupakan isomer dari mannitol. Organoleptis sorbitol antara lain tidak

berbau, putih atau hampir tidak berwarna, berbentuk kristal atau serbuk

higroskopik. Sorbitol tersedia dalam berbagai macam tingkatan maupun bentuk.

Sorbitol mempunyai rasa manis yang menyejukkan dan kira-kira memiliki

kemanisan sekitar 50 – 60% kemanisan sukrosa. Kegunaan dari sorbitol antara

lain sebagai humektan, penstabil, zat pemanis, zat pengisi tablet dan kapsul serta

plasticizer pada kapsul maupun film. Penambahan plasticizer pada formulasi film

adalah untuk menjaga kestabilan film yang dibentuk oleh polimer agar lebih stabil

terhadap temperature kaca (Siregar, 2008).

Page 28: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

13

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Obat Farmasi FKIK

UIN Jakarta, Laboratorium Sediaan Padat Farmasi FKIK UIN Jakarta,

Laboratorium Penelitian I Farmasi FKIK UIN Jakarta, Laboratorium Penelitian II

Farmasi FKIK UIN Jakarta, Laboratorium Farmakologi FKIK UIN Jakarta,

Bagian PAIR BATAN, Laboratorium Sediaan Solid Universitas Pancasila.

Penelitian berlangsung dari bulan Februari sampai bulan oktober 2014.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: timbangan analitik

(AND GH-120), pH meter (horiba F-52), magnetic stirrer (advantec

SRS710HA), hair dryer, viskometer Haake 6R, moisture analyzer, dissolution

tester (erweka DT626HH), friabilator EF – 2, disintegration tester (electrolab

ED-2L), hardness tester TBH 225, desikator, kompressor, spray gun, spatula,

oven (eyela NDO- 400, Jepang), pan coating, spektrofotometer UV visible hitachi

U-2910, mikroskop optik olympus IX 71, Jepang, mikrometer digital (mitutoyo,

Jepang), tensile tester Strograph-R1 (Toyoseiki, Jepang), alat potong dumb bell

(Saitama dengan standar ASTM-D 1822-1, Jepang), corong buchner dan alat-alat

gelas standar laboratorium lainnya.

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kitosan (PT.

Biotech Surindo, Indonesia; berat molekul sedang, derajat deasetilasi 92,2%),

natrium tripolifosfat (Wako, Jepang), Propranolol (Banca Carige, Italia), gliserin

(Brataco), sorbitol (Brataco), silica blue (PT. Brataco), asam asetat 2% (Merck),

air suling, HCl 0,1N (Merck), dapar fosfat, kertas saring, tissue, aluminium foil.

Page 29: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

14

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Penelitian Pendahuluan

3.3.1.1 Pembuatan Film

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi natrium

tripolifosfat (NaTPP) dan metode optimum yang menghasilkan film dengan

tekstur dan homogenitas yang baik. Optimasi ini dilakukan dengan menggunakan

pistol semprot dan kompressor untuk menghasilkan film kitosan di substrat kaca

yang dikeringkan dengan aliran udara panas. Variasi yang dilakukan adalah pada

konsentrasi natrium tripolifosfat dan urutan penyemprotan larutan pembentuk

film.

Dibuat larutan kitosan 1% b/v dalam asam asetat 2% v/v. Larutan

disimpan sampai gelembung hilang. Lalu dibuat campuran plasticizer gliserin

dengan sorbitol 70% 1:1. Larutan plasticizer lalu ditambahkan dengan konsentrasi

75% b/b kitosan ke larutan kitosan sampai homogen. Lalu dibuat larutan natrium

tripolifosfat pada konsentrasi 0,05%, 0,1%, 0,5%, 1% b/v. Metode pembentukan

film divariasikan dengan merubah perlakuan yang dilakukan setelah

penyemprotan awal larutan kitosan. Film lalu dibuat di plat kaca dengan ukuran

9x9 menggunakan pistol semprot dengan berbagai macam metode:

a. Metode 1 : larutan kitosan disemprot dan dipanaskan sampai terbentuk

film lalu disemprot natrium tripolifosfat

b. Metode 2: Larutan Kitosan disemprot dan dipanaskan sampai kira-kira

setengahnya lalu disemprotkan larutan natrium tripolifosfat dan

dipanaskan. Setelahnya larutan kitosan yang tersisa disemprotkan dan

dipanaskan.

Page 30: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

15

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 3.1. Komposisi larutan film

Formula Film Larutan

Kitosan 1%

(ml)

Larutan

Plasticizer (gr)

Larutan NaTPP

Konsentrasi

(%)

Volume (ml)

A1 dan A2 60 0,45 0,05 46,8

B1 dan B2 60 0,45 0,1 23,4

C1 dan C2 60 0,45 0,5 4,68

D1 dan D2 60 0,45 1 2,34

Keterangan: Formula A1, B1, C1, D1 menggunakan metode 1 sedangkan formula A2, B2, C2, D2

menggunakan metode 2

Hasil yang diperoleh dievaluasi antara lain viskositas larutan pembentuk

film, ketebalan film dan sifat mekanik film.

3.3.1.2 Viskositas Larutan Pembentuk Film

Cairan pembentuk larutan film diukur viskositasnya dengan menggunakan

viskotester Haake dengan No. Spindel R2 pada kecepatan 100 rpm. Nilai masing-

masing viskositas dicatat dan dibandingkan antara masing-masing fomula (Rane

dan Kale, 2009, dengan modifikasi).

3.3.1.3 Ketebalan Film

Ketebalan film diukur dengan menggunakan mikrometer digital. Setiap

film yang telah diukur dicatat ketebalan filmnya (Rane dan Kale, 2009, dengan

modifikasi).

3.3.1.4 Sifat Mekanik Film

Sifat mekanik film diuji berdasarkan kekuatan tarik dan perpanjangan

putus. Kekuatan tarik diuji Menggunakan tensil tester strograph – R1 dengan gaya

100 kg, dibaca dengan kertas grafik dengan skala terkecil 0,01 kg, dipotong

bentuk halter dengan Dumbbell Astm–D-1822-L Crosshead dengan kecepatan 25

mm/min seperti berikut:

Page 31: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

16

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gambar 3.1. Contoh Potongan Film untuk Uji Mekanik

Kekuatan tarik dan perpanjangan pada saat putus dihitung dengan

menggunakan rumus

Kekuatan tarik (N/cm2) = gaya pemutusan (N)/ Luas Area penampang melintang

sampel (cm2)

Perpanjangan putus (%) = (Penambahan panjang pada saat putus (cm)/ panjang

mula-mula (cm)) x 100

Hasil yang diperoleh diinput ke dalam software SPSS untuk dianalisa

secara statistik (Abbaspour, M.R., Makhmalzadeh, S. dan Jalali, S, 2010, dengan

modifikasi).

3.3.2 Pemilihan Tablet sebagai Substrat

Pada penelitian ini, digunakan tablet propranolol yang digunakan sebagai

substrat pada proses penyemprotan film. Tablet yang tersedia adalah tablet

propranolol KF dan OD. Tablet-tablet tersebut akan diuji sebelum digunakan

sebagai substrat pada penelitian ini untuk memastikan kestabilan fisik tablet

dalam proses penyalutan.

3.3.2.1 Kehilangan Bobot

Tablet propranolol KF dan OD sebanyak total 50 tablet dihitung

kehilangan bobotnya setelah diuji dengan cara dimasukkan ke dalam panci

penyalut dengan kecepatan sebesar 75 rpm selama 2 jam. Uji ini dilakukan

sebagai simulasi pada keadaan penyalutan yang sebenarnya. Hasil dinyatakan

dengan selisih jumlah bobot pada awal dan akhir pengujian dibagi dengan bobot

awal dan dinyatakan dalam persen.

Page 32: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

17

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Keterangan:

Wloss = kehilangan bobot (%)

A0 = jumlah bobot awal (gram)

A1 = jumlah bobot akhir (gram)

3.3.2.2 Kekerasan Tablet

Sebanyak 20 tablet, masing-masing diuji kekerasan dengan alat hardness

tester. Kekerasan tablet diukur terhadap luas permukaan tablet dengan

menggunakan beban yang dinyatakan dalam kilopound (kp) (Lachman,

Lieberman & Kanig, 1986).

3.3.2.3 Friabilitas / Keregasan

Menurut USP, uji friabilitas dilakukan dengan alat friability tester

menggunakan tablet dengan bobot ±200 mg dengan jumlah total berat mendekati

6,5 gram untuk tablet dengan berat satuan di bawah 650 mg. Jumlah tablet yang

digunakan pada uji ini sebanyak 33 tablet. Parameter yang diuji adalah kerapuhan

tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu tertentu menggunakan alat

friability tester. Uji friabilitas dilakukan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.

Tablet yang baik mempunyai friabilitas kurang dari 1% (US Pharmacopeia 30,

2007)

𝐹 =𝑎 − 𝑏

𝑎 x 100%

Keterangan :

F = friabilitas (%)

a = bobot tablet sebelum diuji (g)

b = bobot tablet setelah diuji (g)

3.3.3 Evaluasi Tablet Inti

3.3.3.1 Keseragaman Kandungan

Uji keseragaman kandungan dilakukan dengan 10 tablet, tiap tablet

dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan 5 ml HCl 1% sambil

digoyang sampai hancur. Sebanyak 70 ml metanol ditambahkan, lalu disonikasi

selama 1 menit. Metanol diencerkan sampai tanda. Larutan tersebut kemudian

𝑊𝑙𝑜𝑠𝑠 =𝐴0 − 𝐴1

𝐴0𝑥100%

Page 33: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

18

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

disentrifus sebanyak 3 ml dan diambil supernatannya. Hasil sentrifus kemudian

diencerkan dengan metanol secara kuantitatif hingga kadar lebih kurang 40 µg per

ml. Sebagai larutan baku, ditimbang dengan seksama sebanyak 40 mg propranolol

lalu dilarutkan dan diencerkan dengan metanol hingga kadarnya lebih kurang 40

µg per ml. Ukur serapan larutan uji dan larutan baku pada panjang gelombang 290

nm (Farmakope Indonesia edisi 4, 1995). Hitung jumlah dalam mg propranolol

dalam tablet dengan rumus

(𝑇

𝐷) = (

𝐴𝑠

𝐴𝑢)

Keterangan:

T = jumlah mg propranolol HCl dalam tablet yang tertera etiket

D = kadar larutan uji dalam µg per ml, berdasarkan kadar tiap tablet yang tertera pada etiket

dan pengenceran yang dilakukan.

Au = serapan larutan uji

As = serapan larutan baku

3.3.3.2 Waktu hancur

Dilakukan dengan alat disintegrator tester menggunakan 6 tablet KF

menggunakan medium aquadest dan asam HCl 0,1 N pada suhu 37±2ºC.

3.3.4 Penyalutan Tablet

Sejumlah tablet yang telah dipilih, dimasukkan ke dalam panci penyalut,

kemudian mesin pemutar panci dijalankan dengan kecepatan 75 rpm.

Disemprotkan udara dengan pistol semprot untuk membersihkan debu dari tablet

inti. Aliran udara panas dengan suhu 105ºC dialirkan untuk menciptakan suhu

yang panas pada tablet dan panci. Pistol semprot diisi dengan larutan penyalut,

kemudian dilakukan orientasi penyemprotan terlebih dahulu diluar panci sampai

didapat pola semprotan yang halus dengan cara mengatur katup tempat angin

masuk pada pistol semprot dan katup tempat angin keluar dari kompressor.

Penyalutan dilakukan di dalam panci penyalutan dengan kecepatan putar kurang

lebih 75 rpm. Penyalutan yang dilakukan dengan larutan penyalut sambung silang

kitosan-natrium tripolifosfat dan penyalut kitosan saja sebagai pembanding.

Setelah proses penyemprotan, tablet dibiarkan dalam panci yang berputar tanpa

udara panas sampai pada suhu lingkungan. Pada saat penyalutan dilakukan in

process control pada tablet yang telah disalut dengan menggunakan media asam

Page 34: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

19

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

untuk mengetahui apakah tablet yang telah disalut sudah membentuk film yang

tahan asam. Tablet yang sudah tersalut ditimbang dan disimpan dalam wadah

tertutup berisi silica gel (Hilmi, 2011, dengan modifikasi).

Tabel 3.2. Formula Penyalut Tablet yang Digunakan

Bahan Jumlah

Larutan Kitosan 1% (ml) 200

Plasticizer Gliserin :

Sorbitol 75% 1:1 (75% b/b

kitosan) (gram)

1,5

Larutan NaTPP 0,1% (ml) 200

3.3.5 Evaluasi Tablet Salut Film

3.3.5.1 Penampilan fisik

Tablet yang sudah disalut diamati secara visual meliputi warna dan

homogenitas.

3.3.5.2 Penambahan Bobot

Penambahan bobot dihitung setelah proses penyalutan tablet. Tablet yang

telah disalut ditimbang seluruhnya dan diukur bobot rata-ratanya dan

dibandingkan dengan bobot rata- rata tablet inti sebelum proses penyalutan

(Abbaspour, M.R., Makhmalzadeh, S. dan Jalali, S, 2010, dengan modifikasi).

Keterangan:

Wgain = Penambahan bobot (%)

W0 = jumlah bobot awal (gram)

W1 = jumlah bobot akhir (gram)

3.3.5.3 Tebal dan Diameter Tablet Salut

Tebal dan diameter tablet yang telah disalut diukur menggunakan jangka

sorong (Rane dan Kale, 2009).

𝑊𝑙𝑜𝑠𝑠 =𝐴0 − 𝐴1

𝐴0𝑥100%

𝑊𝑔𝑎𝑖𝑛 =𝑊1 − 𝑊0

𝑊0𝑥100%

Page 35: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

20

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.3.5.4 Uji Waktu Hancur Tablet Salut

Uji hancur yang dilakukan untuk tablet salut kitosan dan salut sambung

silang kitosan-natrium tripolifosfat, dilakukan dengan alat disintegrator tester

menggunakan 6 tablet yang berisi media asam dan aquadest pada suhu 37±2ºC.

Tablet diharapkan tidak hancur selama kurang lebih 2 jam (WHO, 2011)

3.3.6 Pembuatan Kurva Kalibrasi dalam Asam dan Dapar Fosfat

Ditimbang secara akurat 50 mg propranolol kemudian dilarutkan dalam

masing-masing 100 ml HCl 0,1 N dan dapar fosfat pH 6,8 sehingga diperoleh

larutan induk standar asam dan dapar fosfat sebesar 500 μg/mL. Dari larutan

induk tersebut diambil sebanyak sebanyak 500, 1000, 1500, 2000, 2500 dan 3000

μL kemudian ditambahkan sampai 50 ml sehingga dihasilkan larutan dengan

konsentrasi 5, 10, 15, 20, 25, 30 ppm.

3.3.7 Uji Disolusi

Uji disolusi secara in vitro dilakukan untuk mengetahui pelepasan

propranolol dari tablet. Uji dilakukan menggunakan alat uji disolusi tablet. Satu

buah tablet dimasukkan ke dalam alat uji tablet dengan menggunakan dayung

berisi medium 900 ml. Pengujian dilakukan dalam asam klorida 0,1 N selama 2

jam dan larutan dapar fosfat pH 6,8 selama 2 jam pada suhu 37 ± 0,5ºC.

Pengambilan sampel dilakukan pada waktu 5, 15, 30, 45, 60, 120 menit dengan

volume 5 ml setiap kali pengambilan sampel. Volume medium diganti dengan

larutan medium baru dengan volume dan suhu yang sama. Masing-masing sampel

yang diambil dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-vis pada panjang

gelombang maksimum 290 nm untuk propranolol (Salger, S.V., Danki, L.S.,

Hiremath, S., dan Sayeed A, 2010, dengan modifikasi).

Page 36: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

21

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Pendahuluan

Pada awal penelitian, dilakukan uji pendahuluan dengan variasi berbagai

konsentrasi NaTPP dengan menyemprotkan larutan penyalut pada substrat kaca

untuk membuat simulasi penyalutan film pada tablet dan kemudian dievaluasi

film yang terbentuk serta viskositas larutan pembentuk film.

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Film

Kode

Formula

Ketebalan Film

(mm)

Elongation at

Break (%)

Tensile Strength

(N/cm2)

A1 0,046 ± 0,003 23,33 ± 5,77 1929,98 ± 529,94

B1 0,06 ± 0,002 20 ± 0 2387,35 ± 109,81

C1 0,057 ± 0,002 56,66 ± 5,77 1231,82 ± 182,01

D1 0,074 ± 0,005 30 ± 0 893,43 ± 177,45

A2 0,062 ± 0,014 16,66 ± 5,77 2280,45 ± 304,36

B2 0,056 ± 0,002 30 ± 0 1944,92 ± 310,34

C2 0,066 ± 0,004 50 ± 0 1876,61 ± 457,87

D2 0,039 ± 0,009 23,33 ± 5,77 845,92 ± 274,51

Ketebalan ukuran film yang diperoleh adalah sekitar 0,057 mm. Film

dengan metode 2 konsentrasi NaTPP 1% (D1 dan D2) memiliki ketebalan yang

berbeda dibandingkan film yang lain. Hal ini dikarenakan pada saat pengerjaan,

ketebalan film sangat dipengaruhi oleh aliran udara panas yang dihasilkan oleh

alat pengering sebagai pengganti alat pemberi udara panas yang terdapat pada alat

Page 37: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

22

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

salut tablet yang sebenarnya. Aliran udara panas yang dihasilkan tidak dapat

memberi aliran udara panas yang sama di seluruh permukaan film sehingga

menghasilkan ketebalan film yang tidak konsisten.

Dari hasil uji mekanik diperoleh data persentase elongation at break (EB)

dan tensile strength (TS). Elongation at break merupakan data yang menunjukkan

perubahan panjang yang terjadi dari panjang semula sampai film putus saat

diberikan gaya penarikan. Sedangkan tensile strength merupakan gaya rentang

yang diperlukan agar film yang diuji terputus saat diberikan gaya penarikan.

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai EB terbaik yaitu 60% pada konsentrasi

NaTPP 0,5% sedangkan nilai TS terbaik yaitu 2387,35 N/cm2

pada konsentrasi

0,1%. Nilai EB pada konsentrasi NaTPP 0,5% merupakan yang terbaik, namun

perbedaan metode dan konsentrasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan

terhadap nilai EB. Nilai TS yang terbaik yang didapat pada konsentrasi 0,1% dan

perbedaan metode tidak memberikan perbedaan yang signifikan sedangkan

perbedaan konsentrasi pada 0,1% terhadap 0,05% dan 0,5% tidak signifikan dan

signifikan terhadap konsentrasi 1%. Karena nilai TS pada konsentrasi 1% sangat

rendah, sehingga konsentrasi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah 0,1%.

Nilai EB dan TS sangat penting karena menunjukkan kekuatan film yang akan

terbentuk pada tablet pada saat penyalutan. Film dengan nilai EB dan TS tinggi

akan menghasilkan film yang lebih tahan, khususnya pada proses penyalutan di

mana film yang terbentuk pada tablet akan mengalami kontak fisik secara terus

menerus dengan panci penyalutan dalam waktu yang cukup lama.

Viskositas larutan kitosan sebagai larutan pembentuk film didapat sebesar

98 cPs dengan menggunakan spindle R2 dan 200 rpm. Viskositas yang diperoleh

tidak tinggi. Viskositas larutan penyalut tidak boleh terlalu tinggi, karena dapat

mengakibatkan sulitnya penyemprotan larutan penyalut dari pistol semprot pada

saat proses penyalutan.

Dengan menggunakan analisa statistik menggunakan perangkat lunak

SPSS, perbedaan metode 1 dan metode 2 tidak memberikan perbedaan yang

signifikan, sedangkan perbedaan konsentrasi dari konsentrasi 0,1% ke 0,5% dan

1% memberikan hasil yang signifikan dan perbedaan konsentrasi antara 0,05% ke

0,1% memberikan hasil yang tidak signifikan. Berdasarkan analisa di atas,

Page 38: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

23

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

konsentrasi 0,1% dengan nilai EB dan TS yang lebih tinggi secara konsisten

dipilih untuk digunakan dalam proses penyalutan selanjutnya.

4.2. Pemilihan Tablet sebagai Substrat

Tablet yang digunakan dalam proses penyalutan adalah tablet yang

tersedia di pasaran. Oleh karena itu, tablet yang akan digunakan akan diuji

terlebih dahulu daya tahannya dalam proses penyalutan melalui beberapa uji yaitu

kehilangan bobot, kekerasan tablet dan friabilitas tablet.

Tabel 4.2. Data Evaluasi Tablet OD dan KF

Merk Tablet Kehilangan Bobot

Tablet (%)

Rata-rata nilai

kekerasan tablet

(kP)

Weight loss

friabilitas tablet

(%)

Tablet OD 2,01 3,26 ± 0,21 0,01%

Tablet KF 1,27 6,6 ± 2,02 0,07%

Uji kehilangan bobot yang dilakukan sebagai simulasi pada keadaan

penyalutan yang sebenarnya. Tablet dengan persentase kehilangan bobot yang

lebih besar menunjukkan bahwa tabletnya rapuh saat mengalami proses

penyalutan dan dapat berdampak pada permukaan film yang akan terbentuk pada

tablet tidak sempurna. Berdasarkan hasil data uji kehilangan bobot tablet didapat

data bahwa tablet KF memiliki persen kehilangan bobot yang lebih kecil

dibandingkan persen kehilangan bobot tablet OD.

Berdasarkan hasil data kekerasan tablet, tablet KF memiliki kekerasan

yang lebih besar dibandingkan kekerasan tablet OD. Sedangkan untuk friabilitas

tablet, kedua jenis tablet masih dalam standar friabilitas tablet, yaitu kehilangan

bobot yang tidak lebih dari 1%. Berdasarkan data-data di atas, tablet KF memiliki

data yang lebih baik, dari kekerasan maupun saat uji kehilangan bobot. Hal ini

sangat penting mengingat dalam proses penyalutan terdapat banyak kontak fisik

tablet dengan panci penyalut sehingga semakin baik parameter tablet yang ada

akan menghasilkan tablet salut yang lebih baik.

Page 39: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

24

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.3 Keseragaman Kandungan

Tablet KF yang akan digunakan untuk proses selanjutnya, diuji

keseragaman kandungannya dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh

Farmakope Indonesia edisi 4. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan kandungan

propranolol dalam tablet seragam.

Data keseragaman kandungan yang diperoleh cukup seragam, walaupun

dari 10 kali pengulangan pengujian keseragaman kandungan, semuanya tidak

mencapai kandungan yang tertera dalam etiket yaitu 40 mg. Rata-rata kandungan

propranolol pada tablet yaitu 36,12 ± 1,01 mg atau sekitar 90,31%. Hal yang dapat

mempengaruhi yaitu kandungan propranolol sebenarnya yang terkandung dalam

tablet tidak mencapai 40 mg sehingga saat diuji menunjukkan hasil di bawah 40

mg. Hal ini dikarenakan adanya rentang berat tablet yang diperbolehkan pada saat

produksi sehingga dapat memengaruhi kandungan propranolol yang ada pada

tablet. Hal lain yang dapat memengaruhi hasil keseragaman kandungan adalah

asal produsen pada saat pembelian propranolol yang digunakan sebagai standar

dengan asal produsen yang digunakan sebagai tablet inti berbeda sehingga

kemurnian propranolol antara standar dan tablet inti dapat berbeda.

4.4 Evaluasi Tablet Salut

Tablet yang telah disalut dievaluasi dari berbagai macam parameter.

Gambar 4.1. Tablet Salut Kitosan – Natrium Tripolifosfat

Page 40: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

25

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Tablet Salut Kitosan – Natrium Tripolifosfat

Parameter Hasil

Permukaan Halus, rata

Warna Kuning muda

Bau Tidak berbau

Bobot rata-rata 206,58 mg

% Penambahan bobot 1,443%

Tebal 3,85 mm

Diameter 8,7 mm

Tablet salut yang dibuat menggunakan larutan penyalut dengan komposisi

200 ml larutan kitosan 1% dalam asam asetat 2% yang ditambah dengan

plasticizer 75% b/b kitosan dengan komposisi gliserin : sorbitol 70%, 1:1 dan

larutan Natrium tripolifosfat 0,1%. Plasticizer yang ditambahkan ke larutan film

bertujuan untuk meningkatkan kekuatan mekanik film sehingga film yang

dihasilkan dapat lebih tahan pada proses penyalutan (Siregar, 2008). Proses

penyalutan berlangsung selama kurang lebih 4 jam dengan larutan kitosan

disemprot terlebih dahulu dan selanjutnya dilanjutkan dengan larutan natrium

tripolifosfat. Hasil akhir tablet salut berwarna kuning muda, yang berasal dari

warna larutan kitosan yang terpapar suhu tinggi pada proses penyalutan. Diameter

tablet inti awal sebesar 8,6 mm mengalami penambahan sebesar 0,1 mm

sementara tebal tablet inti awal sebesar 3,8 mm mengalami penambahan bobot

sebesar 0,05 mm. Secara keseluruhan salut yang terbentuk rata di seluruh tablet.

Tablet yang permukaan salutnya tidak merata dipisahkan dan tidak akan

digunakan untuk proses selanjutnya.

Page 41: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

26

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

4.5 Waktu Hancur Tablet

Tablet yang sudah melewati proses penyalutan kemudian diuji waktu

hancurnya dengan menggunakan disintegration tester menggunakan media asam

dan aquadest. Tablet yang diuji sebanyak 6 tablet sesuai ketentuan farmakope.

Tabel 4.4 Data Waktu Hancur Tablet dalam Asam dan Aquadest

Medium Tablet Inti

(menit)

Tablet Salut

Kitosan (menit)

Tablet Salut

Kitosan-NaTPP

(menit)

Asam 6 ± 1 5,66 ± 0,51 21,83 ± 2,63

Aquadest 5 ± 0 10 ± 0 82,33 ± 12,9

Berdasarkan uji waktu hancur tablet yang telah dilakukan, lapisan salut

film yang ada pada tablet dapat memperlambat waktu hancur tablet. Hal ini

menunjukkan bahwa film hasil sambung silang kitosan-natrium tripolifosfat

mempunyai potensi untuk menahan pelepasan obat dalam tablet. Potensi

penahanan pelepasan obat dapat diketahui lebih lanjut dengan uji disolusi.

4.6 Uji Disolusi

Uji disolusi dilakukan untuk mengetahui profil pelepasan obat pada tablet

yang telah melalui proses penyalutan. Uji disolusi dilakukan dengan

menggunakan dua media, yaitu media asam HCl 0,1 N dan media dapar fosfat pH

6,8.

Page 42: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

27

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 4.5 Data Hasil Uji Disolusi Tablet dalam Asam

Waktu

(menit)

Persen terdisolusi

Tablet Inti

Persen terdisolusi

Tablet Salut

5 48,55 ± 8,77 5,31 ± 0,77

15 78,45 ± 10,51 15,37 ± 0,79

30 85,81 ± 0,36 34,97 ± 1,13

45 87,18 ± 0,57 53,26 ± 0,76

60 86,71 ± 0,95 75,28 ± 1,26

120 87,16 ± 0,33 86,75 ± 1,36

Gambar 4.2. Grafik Jumlah Kumulatif Obat yang Terdisolusi dari Tablet Inti dan

Tablet Salut dalam Asam

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 5 15 30 45 60 120

Jum

lah

Ku

mu

lati

f ya

ng

terd

iso

lusi

(%

)

Waktu (Menit)

tablet salut

tablet inti

Page 43: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

28

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Tabel 4.6 Hasil Data Uji Disolusi dalam Dapar Fosfat

Waktu

(menit)

Persen terdisolusi

Tablet Inti

Persen terdisolusi

Tablet Salut

5 49,09 ± 6,12 1,71 ± 0,07

15 94,34 ± 1,62 6,30 ± 0,47

30 96,44 ± 2,54 15,44 ± 0,36

45 96,11 ± 1,68 32,37 ± 7,54

60 96,81 ± 1,9 70,01 ± 7,92

120 96,83 ± 2,16 91,18 ± 5,92

Gambar 4.3. Grafik Jumlah Kumulatif Obat yang Terdisolusi dari Tablet Inti dan

Tablet Salut dalam Dapar

Dari data disolusi di atas, dapat terlihat bahwa pelepasan obat pada tablet

salut film kitosan-natrium tripolifosfat lebih lambat dibandingkan tablet inti.

Menurut farmakope Indonesia 4, tablet propranolol dalam waktu 30 menit sudah

harus terlepas setidaknya 75% kandungannya. Hal ini berbeda jauh dibandingkan

dengan pelepasan obat pada tablet salut film di mana kandungan obat yang

terdisolusi dalam waktu 30 menit sebesar 34,976%. Persen terdisolusi obat pada

0

20

40

60

80

100

120

0 5 15 30 45 60 120

Jum

lah

Ku

mu

lati

f ya

ng

Terd

iso

lusi

(%

)

Waktu (Menit)

tablet salut

tablet inti

Page 44: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

29

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

tablet salut film mencapai lebih dari 75% pada waktu 120 menit. Film kitosan

dalam medium asam akan terlarut sehingga memicu pelepasan obat. Hal ini dapat

dikurangi dengan melakukan sambung silang dengan natrium tripolifosfat

sehingga dapat mengurangi pelepasan obat pada tablet (Berger et al, 2003). Pada

disolusi tablet inti pada medium dapar, kandungan obat hampir terdisolusi

seluruhnya pada menit ke 15, yaitu sekitar 94,34%. Tablet salut film dalam

medium dapar fosfat menunjukkan pelepasan obat yang lebih lambat dalam waktu

15 menit, yaitu 6,3%. Hal ini disebabkan lapisan film menghambat masuknya

medium dapar masuk ke dalam tablet sehingga pelepasan obat yang terjadi jauh

lebih lambat. Pelepasan obat pada tablet salut film dalam media asam dalam

waktu 60 menit adalah 75,28% dan pada media dapar adalah 70,01%. Walaupun

begitu, pelepasan obat propranolol dengan sistem penghantaran obat sustained

release diharapkan tidak lebih dari 30% dalam waktu satu jam. Hal ini

dikarenakan apabila pelepasan lebih dari 30% akan menyebabkan dose dumping

(Khandai, et al, 2010). Oleh karena itu, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

tablet salut kitosan-natrium tripolifosfat yang dibuat dalam penelitian ini tidak

bisa dikategorikan ke dalam bentuk sediaan sustained release.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini di mana tablet terdisolusi dalam

waktu kurang lebih 2 jam juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain di antaranya

adalah tablet yang digunakan untuk penyalutan yang seharusnya adalah tablet

dengan bentuk yang dikhususkan sebagai tablet inti pada penyalutan yaitu bentuk

bulat atau oval. Tablet inti yang digunakan untuk penyalutan pada penelitian ini

merupakan tablet biasa yang beredar di pasaran yang memiliki bentuk silinder

sehingga mempengaruhi kesempurnaan film yang terbentuk. Selain itu, formulasi

pada tablet biasa pada umumnya mengandung disintegran sehingga

mempengaruhi laju pelepasan obat pada tablet. Kondisi penyalutan yang tidak

optimal karena masalah teknis juga sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh

pada penelitian ini karena masih ada beberapa tablet dengan lapisan salut film

yang kurang sempurna sehingga terjadi kebocoran dan menyebabkan film

terpecah dan tablet langsung terdisolusi.

Page 45: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

30

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Tablet salut film kitosan – NaTPP yang dihasilkan memiliki waktu hancur

21,83 ± 2,63 menit dibandingkan dengan tablet inti yang waktu hancur nya 6

±1 menit. Hal ini menunjukkan bahwa salut film kitosan – NaTPP dapat

memperlambat waktu hancur tablet.

2. Profil pelepasan propranolol pada tablet salut film dalam media asam dan

dapar fosfat dalam waktu 30 menit masing-masing 34,976 ± 1,132% dan

15,442 ± 0,360%. Pelepasan propranolol pada tablet inti dalam asam dan

dapar fosfat pada menit 30 masing-masing adalah 85,81 ± 0,3602% dan

96,444 ± 2,542%. Hal ini menunjukkan bahwa salut film kitosan – NaTPP

mempunyai potensi untuk memperlambat pelepasan obat, walaupun belum

maksimal.

5.2. Saran

1. Perlu penelitian lanjutan tentang metode penyalutan yang optimal dan lebih

stabil untuk menggunakan kombinasi sambung silang kitosan – natrium

tripolifosfat sebagai larutan penyalut serta menggunakan tablet yang khusus

digunakan pada proses penyalutan.

2. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan kombinasi sambung silang

kitosan dengan natrium tripolifosfat sebagai sistem penghantaran obat.

Page 46: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

31

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Abbaspour, M.R., Makhmalzadeh. S. & Jalali. S. (2010). Study of free-films and

coated tablets based on HPMC and Microcrystalline Cellulose, aimed for

improved stability of moisture-sensitive drugs. Jundishapur Journal of

Natural Pharmaceutical Products, 2010; 5 (1): 6-17

Agnihotri, S.A., Mallikarjuna, N.N., & Aminabhavi, T.M. (2004). Recent

advances on chitosan-based micro- and nanoparticles in drug delivery.

Journal of Controlled Release 100: 5 –28

Anggraeni, Y. (2012). Tesis Preparasi dan Karakterisasi Film Sambung Silang

Kitosan – Tripolifosfat yang Mengandung Asiatikosida sebagai Pembalut

Bioaktif untuk Luka. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Magister Ilmu Kefarmasian. Universitas Indonesia. Depok

Ankit, G., Ajay, B., Kumar, K.M., Neetu, K., Seth, G.L., Bihani, S.D. (2012).

Tablet Coating Techniques: Concepts and Recent Trends. International

Research Journal of Pharmacy, ISSN 2230-8407.

Anonim. (2006). The Japanese Pharmcopeia (ed 15). Evaluation and Licensing

Division, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry of Health,

Labour, and Welfare. Japan

Anonim. (1995). Farmakope Indonesia (ed 4). Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta.

Anonim. (1985). Farmakope Indonesia (ed 3). Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta.

Anonim. (2007). United State Pharmacopeia 30 (ed 25). United States

Pharmacopeial Convention. United States of America

Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (ed. 4). Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Aydin, R.S.T. & Pulat, M. (2012). 5-Fluorouracil Encapsulated Chitosan

Nanoparticles for pH-Stimulated Drug Delivery: Evaluation of Controlled

Release Kinetics. Journal of Nanomaterials Volume 2012, Article ID

313961, 10 pages. Hindawi Publishing Corporation.

Page 47: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

32

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Berger, J., Reist, M., Mayera, J.M., Felt, O., Peppas, N.A., Gurny, R. (2004).

Structure and interactions in covalently and ionically crosslinked chitosan

hydrogels for biomedical applications. European Journal of Pharmaceutics

and Biopharmaceutics, 57 19–34.

Bhumkar, D.R. & Pokharkhar, V.B., (2006). Studies on Effect of pH on Cross-

linking of Chitosan With Sodium Tripolyphosphate: A Technical Note.

AAPS PharmSciTech 2006; 7 (2) Article 50

Chemical Book. (2010). Februari 11, 2014.

http://www.chemicalbook.com/chemicalproductproperty_en_CB6270667.h

tm

Dutta, P.K., Dutta, J. & Tripathi, V.S. (2004). Chitin and Chitosan: Chemistry,

properties and applications. Journal of Scientific and Industrial Research,

Vol. 63 pp 20 – 31.

Flynn, G.L. (1982). Considerations in controlled release drug delivery system.

Pharm. Tech 6, 33–39,

Hillery, A.M., Lloyd, A.W., Swarbrick, J. (2005) Drug Delivery and Targeting

for Pharmacists and Pharmaceutical Scientists. Taylor & Francis Inc. New

York

Hilmi, A.P. (2011). Skripsi Formulasi Tablet Salt Film Ekstrak Etanol Daun

Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Menggunakan Polimer Kitosan.

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat.

Hoffman, B.B. (2006). Therapy of Hipertension dalam Goodman & Gilman’s The

Pharmacological Basis of Therapeutics.(ed 11). Editor. L.L. Brunton. Mc

Graw-Hill. New York

Hogan, J.E., Cole, G., Aulton, M.E. (2002). Pharmaceutical Coating Technology.

Taylor & Francis e-library. 1900 Frost Road Suite 101, Bristol, United

Kingdom.

Katzung, B.G., Masters S.B., Trevor A.J. (2009). Basic and Clinical

Pharmacology (ed 11). Mc Graw-Hill. New York

Page 48: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

33

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Khandai, M., Chakraborty, S., Sharma, A., Panda, D., Khanam, N. dan Panda,

S.K. (2010). Development of propranolol hydrochloride matrix tablets: an

investigation on effects of combination of hydrophilic and hydrophobic

matrix formers using multiple comparison analysis. International Journal

of Pharmaceutical Sciences Review and Research. Volume 1 Issue 2

Article 1

Ko, J.A., Park, H.J., Hwang, S.J., Park, J.B. dan Lee, J.S (2002). Preparation and

characterization of chitosan microparticles intended for controlled drug

delivery. Int. J. Pharm 249. 165 -174

Lachman,L., Lieberman, H.A. dan Kanig, J. L. (1986). The theory and practice of

Industrial Pharmacy (3rd

ed). Philadelphia: Lea & Febriger.

Ranade, V.V., Hollinger, M.A. (2004) Drug Delivery System (2nd

ed). CRC Press.

New York

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., & Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical

Excipient (ed.6). London: Pharmaceutical Press.

Rane, S. dan Kale, V. (2009). Evaluation of modified Guar Gum as film coating

material. International Journal of ChemTech Research. Vol.1, No.2, pp

180-182

Salger, S.V., Danki, L.S., Hiremath, S., Sayeed, A. (2010). Preparation and

Evaluation of Sustained Release Matrix Tablets of Propranolol

Hydrochloride. International Journal of Pharma and Bio Sciences Vol.1,

Issue-4

Shu, X.Z. & Zhu, K.J. (2002). The influence of multivalent phosphate structure on

the properties of ionically cross-linked chitosan films for controlled drug

release. European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics 54

(2002) 235–243

Singla, A.K. & Chawla, M. (2001). Chitosan: some pharmaceutical and biological

aspects – an update. Journal of Pharmacy and Pharmacology 53: 1047–

1067

Page 49: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

34

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Siregar, C.J.P. & Wikarsa, S. (2008). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar –

dasar praktis. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Page 50: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

35

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alur Penelitian

Uji Pendahuluan

Evaluasi Film pada

Substrat

Pemilihan Tablet

sebagai Substrat

Evaluasi Tablet Inti

Penyalutan Tablet

Evaluasi Tablet Salut

Film

Uji Disintegrasi

Tablet Uji Disolusi Tablet Penampilan

Fisik

Page 51: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

36

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 2 Alat – alat yang digunakan

Kompressor

Kompressor Hardness Tester

Friabilator Coating Pan

Dumbbell Astm-D-1822-L

Tensile Tester Strograph-R1

Page 52: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

37

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Hairdryer Disintegration Tester

Dissolution Tester Spectrofotometer UV-VIS

Viskometer Haake

Page 53: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

38

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 3. Ketebalan ukuran film

Formula

Film

Ketebalan film

Tengah

(mm)

Pinggir

#1(mm)

Pinggir

#2 (mm)

Rata-rata

(mm)

Simpangan

Baku

A1 0,043 0,048 0,049 0,046 0,003

B1 0,058 0,063 0,059 0,06 0,002

C1 0,055 0,058 0,059 0,057 0,002

D1 0,077 0,077 0,068 0,074 0,005

A2 0,056 0,052 0,079 0,062 0,014

B2 0,057 0,054 0,058 0,056 0,002

C2 0,072 0,065 0,063 0,066 0,004

D2 0,03 0,038 0,049 0,039 0,009

Page 54: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

39

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 4. Data Uji Mekanik Film-1

Metode Konsentrasi Perpanjangan saat

putus (cm)

Gaya yang diberikan saat

putus (kg)

Ketebalan

(cm)

1 0,05% 0,2 0,24 0,0059

0,2 0,385 0,0059

0,3 0,435 0,0061

1 0,1% 0,2 0,35 0,005

0,2 0,45 0,0062

0,2 0,46 0,006

1 0,5% 0.5 0,19 0,0045

0,6 0,205 0,0052

0,6 0,17 0,0054

1 1% 0,3 0,15 0,0066

0,3 0,24 0,0072

0,3 0,17 0,0071

2 0,05% 0,1 0,31 0,0052

0,2 0,405 0,0052

0,2 0,41 0,0057

2 0,1% 0,3 0,285 0,0057

0,3 0,31 0,0052

0,3 0,345 0,005

2 0,5% 0,5 0,42 0,0064

0,5 0,392 0,0095

0,5 0,36 0,0055

2 1% 0,3 0,17 0,0048

0,2 0,08 0,0041

0,2 0,09 0,0045

Page 55: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

40

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 5. Data Uji Mekanik Film-2

Metode Konsentrasi Elongation at

break (%)

Tensile Strength

(N/cm2)

Rata-rata Simpangan

Baku

1 0,05% 20 1328,81 1929,98 529,94

20 2131,63

30 2329,5

1 0,1% 20 2286,66 2387,35 109,81

20 2370,96

20 2504,44

1 0,5% 50 1379,25 1231,82 182,01

60 1287,82

60 1028,39

1 1% 30 742,42 893,43 177,45

30 1088,88

30 849

2 0,05% 10 1947,43 2280,45 304,36

20 2544,23

20 2349,7

2 0,1% 30 1633,33 1944,92 310,34

30 1947,43

30 2254

2 0,5% 50 2143,75 1876,61 457,87

50 1347,92

50 2138,18

2 1% 30 1156,94 845,92 274,51

20 637,39

20 743,45

Untuk menghitung % Elongation at Break (EB) adalah

%𝐸𝐵 =𝐿𝑎 − 𝐿𝑜

𝐿𝑜𝑋100%

Keterangan: La = Perpanjangan saat putus (cm)

Lo = Panjang awal (1 cm)

Page 56: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

41

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

%𝐸𝐵 =1,2 − 1

1𝑥100%

= 20%

Untuk menghitung Tensile Strength (TS) adalah

𝑇𝑆 =𝐹

(𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑓𝑖𝑙𝑚 𝑥 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑓𝑖𝑙𝑚)

Keterangan:

F = gaya pada saat film putus (kg x9,8 ms-2

/ N)

Lebar Film = 0,3 cm

𝑇𝑆 =0,24𝑥9,8

0,3𝑥0,0059

= 1328 kg/cm2

Lampiran 6. Hasil normalitas dan homogenitas data SPSS perubahan metode dan

konsentrasi terhadap EB dan TS

Tests of Normality

Metode Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

EB metode A .314 12 .002 .763 12 .004

metode B .250 12 .037 .858 12 .046

TS

metode A .220 12 .112 .871 12 .067

metode B .214 12 .137 .916 12 .254

a. Lilliefors Significance Correction

Page 57: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

42

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

EB

Based on Mean .342 1 22 .564

Based on Median .044 1 22 .836

Based on Median and with

adjusted df .044 1 20.848 .836

Based on trimmed mean .204 1 22 .656

TS

Based on Mean .370 1 22 .549

Based on Median .138 1 22 .714

Based on Median and with

adjusted df .138 1 21.970 .714

Based on trimmed mean .388 1 22 .540

Tests of Normality

konsentrasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

EB

0,05% .333 6 .036 .827 6 .101

0,1% .319 6 .056 .683 6 .004

0,5% .407 6 .002 .640 6 .001

1% .407 6 .002 .640 6 .001

TS

0,05% .198 6 .200* .893 6 .334

0,1% .275 6 .175 .911 6 .443

0,5% .312 6 .070 .828 6 .104

1% .228 6 .200* .894 6 .342

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Page 58: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

43

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

EB

Based on Mean .360 3 20 .783

Based on Median .208 3 20 .889

Based on Median and with

adjusted df .208 3 15.000 .889

Based on trimmed mean .338 3 20 .798

TS

Based on Mean 1.475 3 20 .251

Based on Median .479 3 20 .700

Based on Median and with

adjusted df .479 3 15.182 .701

Based on trimmed mean 1.380 3 20 .278

Keterangan: Nilai normalitas <0,05 menunjukkan bahwa penyebaran data yang

ada tidak normal sehingga digunakan Uji Kruskal Wallis.

Lampiran 7. Hasil Kruskal Wallis tentang perbedaan metode terhadap EB

Ranks

Metode N Mean Rank

EB

metode A 12 12.96

metode B 12 12.04

Total 24

Test Statisticsa,b

EB

Chi-Square .111

Df 1

Asymp. Sig. .739

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Metode

Keterangan : Untuk uji Kruskal Wallis, p < 0.001menunjukkan hasil yang

signifikan.

Page 59: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

44

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 8. Hasil Uji Anova tentang perbedaan metode terhadap TS

ANOVA

TS

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 95759.403 1 95759.403 .229 .637

Within Groups 9208637.669 22 418574.440

Total 9304397.073 23

Keterangan: untuk uji Anova, p > 0,05 menunjukkan bahwa hasil yang tidak

signifikan.

Lampiran 9. Hasil Uji Kruskal Wallis tentang Perbedaan Konsentrasi terhadap

EB

Ranks

konsentrasi N Mean Rank

EB

0,05% 6 6.58

0,1% 6 10.25

0,5% 6 21.50

1% 6 11.67

Total 24

Test Statisticsa,b

EB

Chi-Square 16.118

Df 3

Asymp. Sig. .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

konsentrasi

Keterangan: Untuk uji Kruskal Wallis, p < 0.001menunjukkan hasil yang

signifikan.

Page 60: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

45

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 10. Hasil Uji Anova tentang Perbedaan Konsentrasi terhadap TS

ANOVA

TS

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 6536546.894 3 2178848.965 15.744 .000

Within Groups 2767850.179 20 138392.509

Total 9304397.073 23

Keterangan: untuk uji Anova, p > 0,05 menunjukkan bahwa hasil yang tidak

signifikan.

Lampiran 11. Hasil Post Hoc Test

Multiple Comparisons

Dependent Variable: TS

LSD

(I) konsentrasi (J)

konsentras

i

Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

0,05%

0,1% -60.92000 214.78090 .780 -508.9451 387.1051

0,5% 550.99833* 214.78090 .018 102.9732 999.0234

1% 1235.53667* 214.78090 .000 787.5116 1683.5618

0,1%

0,05% 60.92000 214.78090 .780 -387.1051 508.9451

0,5% 611.91833* 214.78090 .010 163.8932 1059.9434

1% 1296.45667* 214.78090 .000 848.4316 1744.4818

0,5%

0,05% -550.99833* 214.78090 .018 -999.0234 -102.9732

0,1% -611.91833* 214.78090 .010 -1059.9434 -163.8932

1% 684.53833* 214.78090 .005 236.5132 1132.5634

1%

0,05% -1235.53667* 214.78090 .000 -1683.5618 -787.5116

0,1% -1296.45667* 214.78090 .000 -1744.4818 -848.4316

0,5% -684.53833* 214.78090 .005 -1132.5634 -236.5132

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 61: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

46

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 12. Data Kehilangan Bobot

Merk Tablet Bobot total sebelum

pengujian (gram)

Bobot total setelah

2 jam (gram)

Persentase

Kehilangan Bobot

Tablet OD 9,9374 9,7373 2,01%

Tablet KF 10,0567 9,9284 1,27%

Lampiran 13. Data Kekerasan Tablet

Merk Tablet Rata – rata nilai

Kekerasan Tablet (kP)

Tablet OD 3,262 ± 0,214

Tablet KF 9,506 ± 2,026

Lampiran 14. Data Friabilitas Tablet

Merk Tablet Bobot sebelum Uji

Friabilitas (gram)

Bobot setelah Uji

Friabilitas (gram)

Friabilitas (%)

Tablet OD 6,627 6,6263 0,01

Tablet KF 6,6082 6,603 0,07

Untuk menghitung persen friabilitas tablet menggunakan rumus

𝐹 =𝑎 − 𝑏

𝑎 x 100%

Keterangan:

F = friabilitas (%)

a = bobot tablet sebelum diuji (g)

b = bobot tablet setelah diuji (g)

Page 62: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

47

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

𝐹 =6,6270 − 6,6263

6,6270 x 100%

= 0,01%

Lampiran 15. Data Absorbansi Uji Keseragaman Kandungan

Tablet

ke

Absorbansi Kandungan

Standar 0,837 40 mg

1 0,775 37,03 mg

2 0,723 34,55 mg

3 0,774 36,98 mg

4 0,736 35,17 mg

5 0,781 37,32 mg

6 0,767 36,65 mg

7 0,730 34,884 mg

8 0,744 35,552 mg

9 0,774 36,988 mg

10 0,756 36,128 mg

(𝑇

𝐷) = (

𝐴𝑠

𝐴𝑢)

Keterangan

T = jumlah mg propranolol HCl dalam tablet yang tertera etiket

D = kadar larutan uji dalam µg per ml, berdasarkan kadar tiap tablet yang tertera pada

etiket dan pengenceran yang dilakukan.

Au = serapan larutan uji

As = serapan larutan baku

Sehingga untuk menghitung kandungan obat pada tablet

(40

𝐷) = (

0,837

0,775)

D =37,03 mg

Page 63: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

48

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 16. Data Waktu Hancur Tablet dalam Media Asam

Waktu Hancur (menit)

Tablet 1 Tablet 2 Tablet 3 Tablet 4 Tablet 5 Tablet 6

Tablet Inti 5 7 6 6 5 7

Tablet Salut

Kitosan-

NaTPP

20 20 25 25 19 22

Tablet Salut

Kitosan

6 6 6 5 5 6

`

Lampiran 17 Data Waktu Hancur Tablet dalam Media Aquadest

Waktu Hancur (menit)

Tablet 1 Tablet 2 Tablet 3 Tablet 4 Tablet 5 Tablet 6

Tablet Inti 5 5 5 5 5 5

Tablet Salut

Kitosan-

NaTPP

90 90 90 90 59 75

Tablet Salut

Kitosan

10 10 10 10 10 10

Page 64: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

49

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 18. Tabel dan Kurva Kalibrasi Propranolol dalam Asam

R² = 0,998

y = 0,021x - 0,0031

-0,1

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0 5 10 15 20 25 30 35

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi (ppm)

konsentrasi absorbansi

0 0

5 0,112

10 0,188

15 0,317

20 0,418

25 0,515

30 0,636

Page 65: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

50

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 19. Tabel dan Kurva Kalibrasi Propranolol dalam Dapar Fosfat

Konsentrasi Absorbansi

0 0

5 0,095

10 0,183

15 0,276

20 0,382

25 0,445

30 0,556

R² = 0,9981

y = 0,0183x + 0,0017

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0 5 10 15 20 25 30 35

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (ppm)

Page 66: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

51

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 20. Data Uji Disolusi Tablet inti dalam Asam

I II III I II III I II III I II III I II III

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,32 0,456 0,44 15,44 21,89 21,13 0,08 0,12 0,12 13,90 19,70 19,02 38,48 54,53 52,64

15 0,554 0,705 0,71 26,53 33,69 33,93 0,15 0,19 0,19 23,96 30,43 30,64 66,32 84,23 84,81

30 0,718 0,716 0,711 34,31 34,21 33,97 0,19 0,19 0,19 31,08 31,07 30,85 86,04 85,99 85,40

45 0,729 0,721 0,718 34,83 34,45 34,31 0,19 0,19 0,19 31,72 31,45 31,32 87,81 87,05 86,69

60 0,725 0,71 0,709 34,64 33,93 33,88 0,19 0,19 0,19 31,72 31,15 31,10 87,82 86,23 86,10

1200,722 0,718 0,715 34,50 34,31 34,16 0,19 0,19 0,19

31,77 31,66 31,53 87,94 87,64 87,27

% terdisolusimenit ke-

Abs. Propanolol C (ppm) Faktor Koreksi (FK)Jumlah Obat yang Terdisolusi

(mg)

Page 67: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

52

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 21. Data Uji Disolusi Tablet inti dalam Dapar Fosfat

I II III I II III I II III I II III I II III

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,387 0,311 0,391 21,02 16,87 21,23 0,12 0,09 0,12 18,91 15,18 19,11 52,36 42,03 52,90

15 0,691 0,684 0,707 37,60 37,21 38,47 0,21 0,20 0,21 33,94 33,58 34,73 93,95 92,94 96,13

30 0,696 0,694 0,727 37,87 37,76 39,56 0,21 0,21 0,22 34,37 34,25 35,90 95,15 94,81 99,37

45 0,698 0,688 0,712 37,98 37,43 38,74 0,21 0,21 0,21 34,66 34,14 35,36 95,94 94,51 97,88

60 0,71 0,685 0,707 38,63 37,27 38,47 0,21 0,20 0,21 35,43 34,18 35,30 98,09 94,62 97,73

120 0,701 0,68 0,71 38,14 37,00 38,630,21 0,20 0,21

35,18 34,12 35,64 97,39 94,45 98,66

% terdisolusimenit ke-

Abs. Propanolol C (ppm) Faktor Koreksi (FK) Jumlah Obat yang Terdisolusi

Page 68: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

53

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 22. Data Uji Disolusi Tablet Salut dalam Asam

I II III I II III I II III I II III I II III

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,048 0,042 0,035 2,43 2,15 1,81 0,01 0,01 0,01 2,19 1,93 1,63 6,06 5,35 4,52

15 0,128 0,132 0,119 6,24 6,43 5,81 0,03 0,04 0,03 5,63 5,80 5,24 15,58 16,05 14,50

30 0,301 0,282 0,29 14,47 13,57 13,95 0,08 0,07 0,08 13,07 12,25 12,59 36,17 33,91 34,85

45 0,451 0,44 0,44 21,61 21,08 21,08 0,12 0,12 0,12 19,56 19,08 19,08 54,14 52,83 52,82

60 0,638 0,617 0,626 30,50 29,50 29,93 0,17 0,16 0,16 27,67 26,77 27,15 76,60 74,09 75,15

1200,71 0,718 0,733

33,93 34,31 35,020,19 0,19 0,19

30,91 31,24 31,88 85,55 86,47 88,24

Jumlah Obat yang Terdisolusi

(mg)% terdisolusi

menit ke-Abs. Propanolol C (ppm) Faktor Koreksi (FK)

Page 69: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

54

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Lampiran 23. Data Uji Disolusi Tablet Salut dalam Dapar Fosfat

I II III I II III I II III I II III I II III

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0,014 0,014 0,015 0,67 0,67 0,73 0,00 0,00 0,00 0,60 0,60 0,65 1,67 1,67 1,81

15 0,046 0,046 0,052 2,42 2,42 2,74 0,01 0,01 0,02 2,18 2,18 2,47 6,03 6,03 6,85

30 0,112 0,117 0,116 6,02 6,29 6,24 0,03 0,03 0,03 5,43 5,68 5,63 15,03 15,71 15,58

45 0,302 0,218 0,197 16,38 11,80 10,65 0,09 0,06 0,06 14,79 10,66 9,64 40,93 29,52 26,67

60 0,452 0,524 0,568 24,56 28,49 30,89 0,14 0,16 0,17 22,23 25,74 27,90 61,54 71,26 77,23

1200,619 0,681 0,703

33,67 37,05 38,250,19 0,20 0,21

30,55 33,59 34,68 84,57 92,99 96,00

% terdisolusimenit ke-

Abs. Propanolol C (ppm) Faktor Koreksi (FK) Jumlah Obat yang Terdisolusi

Page 70: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

55

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Untuk mengetahui persen terdisolusi obat dalam tablet dalam media asam maka,

Diketahui : y = 0,021x - 0,0031

y0 = 0

y5 = 0,32

y15 = 0,554

kadar zat aktif dalam sediaan = 36,12 mg

Ditanya : C0 =? % terdisolusi zat aktif pada t0 = ?

C5 =? % terdisolusi zat aktif pada t5 = ?

C15 =? % terdisolusi zat aktif pada t15 = ?

a. Mencari nilai x pada menit ke 0

y = 0,021x - 0,0031

0 = 0,021x - 0,0031

C0 = 0 ppm

b. Mencari nilai x pada menit ke 5

y = 0,021x - 0,0031

0,32 = 0,021x - 0,0031

C5 = 15,44 ppm

c. Mencari nilai x pada menit ke 15

y = 0,021x - 0,0031

0,55 = 0,021x - 0,0031

C15 = 26,53 ppm

d. Jumlah zat aktif yang terdisolusi pada menit ke 0

Disolusi = C0 x Volume (L) x Faktor Pengenceran (FP)

Disolusi = 0 x 0,9 x 1 = 0 mg

% terdisolusi = 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

Page 71: PEMBUATAN TABLET SALUT FILM SAMBUNG SILANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dengan tablet inti dan tablet salut kitosan yang waktu hancur nya masing-masing

56

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

% terdisolusi = 0 𝑚𝑔

36,12 𝑚𝑔𝑥100% = 0%

e. Jumlah zat aktif yang terdisolusi pada menit ke 5

Faktor koreksi t0 = C0 x 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 (𝑚𝐿)

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 (𝑚𝐿)

Faktor koreksi = 0 x 5 𝑚𝑙

900 𝑚𝑙 = 0

Disolusi = (C5 + FK0) x Volume (L) x FP

Disolusi = (15,44 + 0) x 0,9 x 1 = 13,9 mg

% terdisolusi = 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

% terdisolusi = 13,9 𝑚𝑔

36,12 𝑚𝑔𝑥100% = 38,48%

f. Jumlah zat aktif yang terdisolusi pada menit ke 15

Faktor koreksi t5 = C5 x 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 (𝑚𝐿)

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 (𝑚𝐿)

Faktor koreksi = 15,44 x 5 𝑚𝑙

900 𝑚𝑙 = 0,08

Disolusi = (C15+FK0+FK15) x Volume (L) x FP

Disolusi = (26,53 + 0+0,08) x 0,9 x 1 = 23,96 mg

% terdisolusi = 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑧𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑥 100%

% terdisolusi = 23,96 𝑚𝑔

36,12 𝑚𝑔𝑥100% = 66,32%