Pemeliharaan Kubikel Outgoing PDL 06 Di Gardu Induk

8/10/2019 Pemeliharaan Kubikel Outgoing PDL 06 Di Gardu Induk

1/39

Disusun Oleh:

1. Desi Indrayani

2. Desyta Ayu Pangestika

3. Khoirinnida

4. Yosefin Melati Imok P.


2/39


3/39

Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik, sepertiPLTU, PLTA, PLTG, PLTGU ataupun PLTD. Tegangan yangdibangkitkan oleh generator biasanya berkisar antara 6kV sampai 20 kV tergantung dari pabrik pembuatnya.Sebelum disalurkan, tegangan ini dinaikkan terlebih

dahulu menggunakan transormator, menjadi 70 kVsampai 500 kV. Setelah itu di disalurkan ke GI GI,

Sampai di Gardu Induk, tegangan diturunkan menggunakantrafo yang ada di GI tersebut, menjadi teganganmenengah, yang dipakai yaitu 20 kV, lalu dimasukkan kebusbar dalam kubikel.

Maka kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannyadalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan rendahdengan tegangan kerja 380/220 Volt, kemudiandisalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah untukselanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan

(konsumen) melalui Sambungan Rumah.


4/39


5/39

PMT KUBIKEL OUTGOING PDL 6

PMT PS GI

PMT CADANGAN


6/39

Hari / tanggal : Kamis / 28 Agustus 2014

Waktu : Pukul 08.00 s.d. 15.00 WIB

Tempat : Gardu Induk 150 kV

Pandean Lamper (JalanUnta Raya, Semarang)

Personil Pemeliharaan :

Pengawas Pelaksana

Pekerjaan (Thomas A.) 1. Yusuf Prasetyo 4. Wahidah

K3 ( Abdul Aziz) 2. Zainal Yasni 5. Afid Ridho

Helper (Magang Polines) 3. Hartanto 6. Tim Inspeksi


7/39


8/39

Trafo : 2 16 MVA

Penyulang : PDL 06

Rated Voltage : 24 kV

I Nominal : 630 A

Breaking Capacity : 25 kA

Merk : Schneider

Type : SF

1No. Serie : V2Z061Q016


9/39


10/39


11/39


12/39

Trafo : 2 16 MVA

Penyulang : PS GI


I Nominal : 630 A Breaking Capacity : 25 kA

Merk : Schneider

Type : SF

1No. Serie : V2Z0748030


13/39


14/39


15/39


16/39

Trafo : 2 16 MVA

Penyulang : Cadangan


I Nominal : 630 A Breaking Capacity : 25 kA

Merk : Schneider

Type : SF

1No. Serie :


17/39


18/39


19/39


20/39

BUSBAR

CT

PT


21/39


22/39

Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang

dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuanagar perlatan selalu memiliki kondisi yang sama

dengan keadaann awalnya.


23/39

1) Menjamin tersedianya peralatan atau mesin

dalam kondisi yang mampu memberikan

keuntungan.

2) Menjamin kesiapan peralatan cadangan

dalam situasi darurat.

3) Menjamin keselamatan manusia yang

menggunakan peralatan.

4) Memperpanjang masa pakai peralatan


24/39

PREDICTIVE

MAINTENANCE

CORRECTIVEMAINTENANCE

PREVENTIVE

MAINTENANCE

BREAKDOWN

MAINTENANCE


25/39

a) Personil.

b) Lingkungan atau kondisi lapangan.

c) Kondisi peralatan instalasi kubikel.

d) Peralatan kerja dan K3.

e) Keadaan tidak normal akibat kecelakaan

kerja.


26/39

NO PERALATAN NO PERALATAN

1. Radio komunikasi. 9. Alat uji kebocoran arus.

2. Tool set. 10. Ampere volt ohm meter.

3. Lampu senter. 11. Alat uji karakteristik dan

fungsi relay.

4. Kuas dan sikat kawat. 12. Alat uji fungsi meter.

5. Vacuum cleaner. 13. Alat uji rasio dan Knee CT.

6. Alat uji tahanan isolasi(meger) 14. Safety dan high voltagedetector.

7. Alat uji tahanan kontak 15. Alat uji rasio PT.

8. Alat uji keserempakan. 16. Grounding.


27/39

NO MATERIAL NO MATERIAL

1. Multi purpose cleaner. 8. Acetone.

2. Contact cleaner. 9. Amplas duco.

3. Electro kotor cleaner. 10. Kain majun.

4. Insulating vernish. 11. Pasta pembersih korosi.

5. Silicone. 12. Kain pel.

6. Vaseline. 13. Isolasi.

7. Lubricant.


28/39

NO PERALATAN

1. Sabuk pengaman.

2. Topi/helm pengaman.

3. Kotak P3K.

4. Sarung tangan.

5. Sepatu kerja.

6. Rambu- rambu K2/K3.


29/39

Ada tahap penting dalam pemeliharaan kubikel yaitu:

Mengeluarkan PMT dari kubikel.

Membersihkan debu dan kotoran di seluruh bagian kubikel.

Membuka shutter kebel power lalu membersihkan spout bushing kabelpower.

Memebersihkan, memeriksa dan memberi pelumas pada mekanik Shutter

Kabel Power.

Membersihkan, memeriksa dan memberi pelumas pada Grounding Kubikel

Membersihkan, memeriksa dan memberi pelumasan pada Interlocking

Kubikel.

Memastikan seluruh MCB dan membersihkan semua bagian LV Panel.


30/39


31/39

a) Membersihkan debu dan kotoran ddi

seluruh bagian PMT.

b) Membersihkan, memeriksa dan memberi

pelumasan pada mekanik penggerak PMT.

c) Membersihkan dan memeriksa wiring,

tripping sistem , closing sistem, charging

sistem dan interlocking.


32/39

d) Melakukan pengujian Tahanan Isolasi PMT.

Pengukuran tahanan isolasi ini dilakukan bertujuan

untuk mengukur seberapa besar kekuatan bahan

isolasi untuk pemadam busur api pada PMT.

e) Melakukan pengujian Tahanan Kontak PMT.

Pengukuran tahanan kontak PMT ini dilakukan saat

posisi tertututp atau close.


33/39

f) Melakukan pengujian kebocoran arus PMT. Pengujian

kebocoran arus dilakukan untuk mengetahui besaran

kebocoran arus yang masih dapat mengalir ketika kontak

PMT dalam kondisi open dalam satuan A.

g) Melakukan pengujian keserempakan PMT. PMT diuji

keserempakannya untuk mengetahui seberapa besar

selisih waktu yang digunakan untuk masing masing

kontak membuka atau menutup. Apabila PMT tidak trip

secara serempak hal ini akan dapat menyebabkan

gangguan bahkan ledakan yang tidak diinginkan.

h) Melakukan pengujian fungsi Open dan Close secara

manual, elektrik maupun remote.


34/39

a) Membersihkan dan memeriksa kekencangan

baut-baut terminal primer dan sekunder CT.

b) Melakukan pegujian tahanan isolasi CT.

c) Melakukan pengukuran rasio CT.

d) Melakukan pengukuran knee point CT.


35/39


baut baut terminal primer dan sekunder

PT.

b) Melakukan pengujian tahanan isolasi PT.

c) Melakukan pengukuran rasio PT.


36/39


baut pengikat busbar.

b) Melakukan pengujian tahanan isolasi

busbar.

c) Melakukan pengujian tahanan kontak

busbar,


37/39


baut baut terminal rele.

b) Melakukan pengujian arus pick up dan drop

off.c) Melakukan pengujian karakteristik rele.

d) Melakukan pengujian waktu instant rele.

e) Melakukan pengujian fungsi kerja rele dan

urutan trip.

f) Melakukan pengujian clearance time.


38/39

Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

berulang - ulang dengan tujuan agar peralatan selalu memiliki

kondisi yang sama dengan keadaan awalnya.

Tujuan diadakanya pemeliharaan yaitu

1) Menjamin tersedianya peralatan atau mesin dalam kondisi yang

mampu memberikan keuntungan.

2) Menjamin kesiapan peralatan cadangan dalam situasi darurat.

3) Menjamin keselamatan manusia yang menggunakan peralatan.

4) Memperpanjang masa pakai peralatan


39/39

Ketelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaanpemeliharaan Peralatan Kubikel Outgoing .

Pemeliharaan Kubikel harus dengan standartoperasional prosedur (SOP) pemeliharaan Sell 20kV.

Sebelum melakukan perawatan pemeliharaanKubikel Outgoing sebaiknya diawali denganberdoa sesuai dengan agama dan kepercayaanyang dianut masing - masing.

Keselamatan kerja harus diperhatikan dan

dilaksanakan sesuai dengan prosedur standarkeselamatan kerja yang berlaku saatpelaksanaan pemeliharaan Kubikel Outgoing dilapangan.

Documents

Pemeliharaan Kubikel Outgoing PDL 06 Di Gardu Induk