37
Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pembangkit listrik, gardu-gardu induk, transmisi, distribusi, hingga sampainya listrik ke konsumen. Dalam proses pengantaran listrik daripembangkit hingga ke konsumen, tentunya terdapat banyak peralatan listrik yang terus beroperasi melayani kebutuhan listrik konsumen. Seperti halnya peralatan-peralatan lainnya, peralatan-peralatan dalam sistem tenaga listrik ini juga membutuhkan pemeliharaan guna mencegah dari kerusakan, kebocoran atau sekedar perawatan agar peralatan dapat lebih panjang umur. Melihat lingkup sistem tenaga listrik yang begitu luas, maka pada makahal kali ini kami membatasi pembahasan kami hanya pada peralatan gardu induk. PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE) Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal sesuai umur teknisnya, melalui inspeksi secara periodic dan pengujian fungsi atau melakukan pengujian dan pengukuran untuk mendiagnosa kondisi peralatan. Pemeliharaan preventif ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Pemeliharaan Rutin 2. Pemeliharaan Prediktif PEMELIHARAAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE) Merupakan kegiatan pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan inspeksi dan pengujian fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan Pasca Gangguan

Pemeliharaan Peralatan GI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemeliharaan peralatan Gardu Induk. sumber: buku pegangan pemeliharaan GI AP2B sistem sulsel

Citation preview

Sistem tenaga listrik merupakan sebuah sistem yang terdiri dari pembangkit listrik, gardu-gardu induk, transmisi, distribusi, hingga sampainya listrik ke konsumen. Dalam proses pengantaran listrik daripembangkit hingga ke konsumen, tentunya terdapat banyak peralatan listrik yang terus beroperasi melayani kebutuhan listrik konsumen. Seperti halnya peralatan-peralatan lainnya, peralatan-peralatan dalam sistem tenaga listrik ini juga membutuhkan pemeliharaan guna mencegah dari kerusakan, kebocoran atau sekedar perawatan agar peralatan dapat lebih panjang umur.

Melihat lingkup sistem tenaga listrik yang begitu luas, maka pada makahal kali ini kami membatasi pembahasan kami hanya pada peralatan gardu induk.

PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE)

Merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan

secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal sesuai umur teknisnya,

melalui inspeksi secara periodic dan pengujian fungsi atau melakukan pengujian dan pengukuran

untuk mendiagnosa kondisi peralatan.

Pemeliharaan preventif ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Pemeliharaan Rutin

2. Pemeliharaan Prediktif

Metode Pemeliharaan

Preventive Maintenance Corrective Maintenance

Rutin Condition Based Planned Unplanned

In Service Visual Inspection

ShutdownFunction Check

ShutdownTesting MEasurement

In ServiceMeasurement

Pasca Gangguan

PEMELIHARAAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE)

Merupakan kegiatan pemeliharaan secara periodik/ berkala dengan melakukan inspeksi dan

pengujian fungsi untuk mendeteksi adanya potensi kelainan atau kegagalan pada peralatan dan

mempertahankan unjuk kerjanya. Berdasarkan periodenya, pemeliharaan rutin terdiri dari:

- Pemeliharaan Harian

- Pemeliharaan Mingguan

- Pemeliharaan Bulanan

- Pemeliharaan Tahunan atau Bersamaan dengan padam Bay T/R atau T/L

PREDICTIVE MAINTENANCE

Disebut juga dengan Pemeliharaan Berbasis Kondisi (Condition Based Maintenance). Adalah

pemeliharaan yang dilakukan dengan cara melakukan monitor dan membuat analisa trend

terhadap hasil pemeliharaan untuk dapat memprediksi kondisi dan gejala kerusakan secara dini.

CORRECTIVE MAINTENACE

Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah

pada saat menjalankan fungsinya atau kerusakan, dengan tujuan untuk mengembalikan pada

kondisi semula melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace).

PLANNED

Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan mengalami kelainan / unjuk kerja rendah

pada saat menjalankan fungsinya, dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula

melalui perbaikan (repair) ataupun penggantian (replace) secara terencana..

UNPLANNED

Disebut juga dengan Pemeliharaan Breakdown. Adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika

peralatan mengalami kerusakan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pemadaman. Untuk

mengembalikan pada kondisi semula perlu dilakukan perbaikan besar (repair) atau penggantian

(replace).

CIRCUIT BREAKER/ PMT

Berdasarkan fungsinya dan kondisi peralatan bertegangan atau tidak, jenis pemeliharaan pada

Pemutus dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. In Service / Visual Inspection

In Service Inspection adalah inspeksi/pemeriksaan terhadap peralatan yang

dilaksanakan dalam keadaan peralatan beroperasi/bertegangan (on-line), dengan

menggunakan 5 panca indera (five senses) dan metering secara sederhana, dengan

pelaksanaan periode tertentu (Harian, Mingguan, Bulanan, Tahunan).

Inspeksi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur sederhana/umum (seperti Thermo Gun).

2. In Service Measurement / On Line Montoring

Merupakan pengukuran yang dilakukan pada periode tertentu dalam keadaan

peralatan bertegangan (On Line).

Pengukuran dan/atau pemantauan yang dilakukan bertujuan untuk

mengetahui/memonitor kondisi peralatan dengan menggunakan alat ukur yang

advanced (seperti Thermal Image thermovision) yang dilakukan oleh petugas

pemeliharaan.

3. Shutdown Measurement / Shutdown Function Check

Merupakan pengukuran yang dilakukan pada periode tertentu dalam keadaan

peralatan tidak bertegangan (Off Line).

Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan dengan

menggunakan alat ukur yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan.

Macam – macam pengukuran/pengujian :

o Pengujian/pengukuran pada interrupter :

Pengukuran Tahanan isolasi

Pengukuran Tahanan kontak

Keserempakan kontak (breaker analyzer)

Pengukuran nilai R pada Resistor (bila ada)

Pengukuran nilai C pada Capasitor (bila ada)

o Pengujian pada media pemadam busur api :

Kualitas gas SF6

Karakteristik minyak

Pengujian ke-Vacuum-an

Pengujian kerapatan gas (density gas)

o Pengujian pada sistem mekanik penggerak :

Sistem pegas / spring

Pengujian fungsi start & stop motor penggerak

Pengukuran arus beban motor penggerak

Tahanan isolasi belitan motor penggerak

Pengukuran tegangan AC dan DC

Sistem pneumatik

Pengujian fungsi start & stop motor kompresor

Pengujian fungsi system block

Pengujian kebocoran udara

Pengukuran konsumsi udara saat Open-Close-Open

Pengujian fungsi safety valve

Kalibrasi manometer

Pengukuran tegangan dan arus AC dan DC

Pengukuran waktu kerja kompresor

Sistem hidrolik

Pengujian fungsi start & stop motor hidrolik

Pengujian fungsi system hidrolik

Pengujian kebocoran hidrolik

Pengukuran konsumsi hidrolik saat Open-Close-Open

Pengujian fungsi safety valve

Kalibrasi manometer

Pemeriksaan oil pressure switch

Pengukuran tegangan AC dan DC

Pengujian tekanan akumulator

Pengujian waktu reinflation

o Pengukuran Grounding/ pentanahan

o Pemeriksaan fungsi lemari mekanik :

Pengujian fungsi close dan open (local/remote dan scada)

Pengujian tegangan AC dan DC

Pengujian emergency trip

Pengujian fungsi alarm

Pengujian fungsi interlock mekanik dan elektrik

4. Overhaul

Overhaul adalah pemeliharaan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam

tiga tahun atau lebih berdasarkan manual instruction, ketentuan pabrikan atau

pengalaman / ketentuan unit setempat. Penentuan kurun waktu untuk overhaul Pmt

secara garis besar ditentukan seperti dalam tabel berikut :

Tabel-2.2 Jenis PMT & Kurun Waktu Overhaull

JENIS PMT KURUN WAKTU OVERHAUL

Pmt dengan media udara hembus

(Air Blast)

Selambat-lambatnya 9 tahun atau

pada saat jumlah angka pemutusan

n = 4500

Pmt dengan media sedikit

minyak (Low Oil Content)

Selambat-lambatnya 6 tahun atau

pada saat jumlah angka pemutusan

n = 1500

Pmt dengan media banyak

minyak (Bulk Oil Content)

Disesuaikan dengan ketentuan

pabrik

Pmt dengan media gas SF6 Disesuaikan dengan ketentuan

pabrik

5. Pasca relokasi / Pasca Gangguan

Pekerjaan pemeliharaan yang dilaksanakan pasca gangguan atau relokasi peralatan,

misalnya karena bencana alam/gempa.

Berdasarkan jarak waktu pemeriksaan PMT, sesuai FMEA/FMECA, pemeriksaan PMT

digolongkan sebagai berikut:

Pemeriksaan Harian

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan harian meliputi :

1. Pemeriksaan kopel penggerak (khusus 3 pole)

2. Pemeriksaan kondisi kesiapan pegas

3. Kesesuaian penunjukkan indikator pegas

4. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan hidrolik

5. Penunjukkan & pemeriksaan counter kerja pompa

6. Penunjukkan & pemeriksaan level minyak (hidrolik)

7. Pemeriksaan sambungan / katup / pipa (hidrolik)

8. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan udara (pneumatik)

9. Penunjukkan & pemeriksaan counter kerja pompa kompresor

10. Pemeriksaan level minyak kompresor

11. Pemeriksaan sambungan / katup / pipa (pneumatik)

12. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan gas SF6

13. Pemeriksaan manometer warna - tekanan gas SF6

14. Pemeriksaan instalasi gas SF6

15. Penunjukkan & pemeriksaan level minyak (bulk oil)

16. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan N2

17. Penunjukkan level minyak bushing (bulk oil)

18. Pemeriksaan sambungan / katup (valve) minyak

19. Penunjukkan & pemeriksaan tekanan udara (air blast)

20. Pemeriksaan instalasi air blast

Pemeriksaan Mingguan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan mingguan, meliputi :

1. Pemeriksaan kondisi terminal utama terhadap benda asing

2. Pemeriksaan kondisi isolator interrupter

3. Pemeriksaan kondisi isolator Resistor (jika ada)

4. Pemeriksaan kondisi isolator Kapasitor (jika ada)

5. Pemeriksaan kondisi isolator support compartment (jika ada)

6. Penunjukkan & pemeriksaan counter PMT

7. Kesesuaian penunjukkan indikator posisi PMT

8. Pemeriksaan kondisi indikator PMT

9. Pemeriksaan lampu penerangan

10. Pemeriksaan heater

11. Pemeriksaan terminal wiring

12. Pemeriksaan kabel kontrol

13. Pemeriksaan sekering / MCB

14. Pemeriksaan terhadap bebauan yang asing

15. Pembuangan udara kondensasi

Pemeriksaan Bulanan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan bulanan, meliputi :

1. Pemeriksaan kondisi pintu lemari

2. Pemeriksaan kondisi / kebersihan dalam lemari

3. Pemeriksaan kondisi door sealent

4. Pemeriksaan lubang kabel

5. Pemeriksaan grounding PMT

6. Pemeriksaan grounding lemari

7. Pemeriksaan kondisi pelumas pada roda gigi

8. Pemeriksaan tabung akumulator

9. Pemeriksaan belt kompresor

10. Pemeriksaan tangki (pneumatik)

Pemeriksaan Triwulanan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan triwulan, meliputi :

1. Kondisi suhu terminal utama (image thermovisi)

2. Kondisi suhu interrupter chamber (image thermovisi)

Pemeriksaan Tahunan

Berdasarkan FMEA/FMECA pemeriksaan tahuanan meliputi :

1. Pemeriksaan struktur besi/baja atau beton

2. Pemeriksaan pondasi

DISCONNECTING SWITCH/PMS

In Service/ Visual Inspection

In service inspection merupakan inspeksi/pengecekan yang dilakukan dengan

menggunakan panca indera dengan pelaksanaan periode tertentu dalam keadaan peralatan

bertegangan. Inspeksi / pengecekan bertujuan untuk mengetahui/memonitor kondisi komponen

peralatan.Untuk periode pelaksanaan inspeksi pada pemisah adalah mingguan, bulanan dan

tahunan. In Service / Visual Inspection dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur

sederhana/umum (seperti Thermo Gun).

Adapun komponen – komponen dari pemisah yang harus diperhatikan untuk in

service/ visual inspection adalah :

I. Struktur Mekanik

1. Struktur baja/besi atau beton

2. Pondasi

II. Insulation ( Isolasi )

a. Isolator pemisah

III. Electrical Current Carrying

a. Pisau/kontak PMS

b. Terminal utama (klem) PMS

IV. Aksesoris Pemisah

a. Isolasi engkol pemisah

b. Sistem lock mekanik pemisah

V. Lemari mekanik

1. Lemari

a. Pintu lemari mekanik

b. Lampu penerangan

c. Door Sealent

d. Heater (Pemanas)

e. Lubang kabel

f. Terminal Wiring

g. Kabel kontrol

h. Sekring/MCB

i. Bau

2. Box

a. Tutup Box mekanik

VI. Grounding

a. Grounding pemisah

b. Grounding lemari/box mekanik

c. Grounding pemisah tanah

VII. PMS Tanah

a. Pisau pentanahan

b. Lock pin

c. Kontak diam pisau pentanahan

In Service Measurement

In service measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur

yang advanced (seperti Thermal Image Thermovision) dengan pelaksaan periode triwulan yang

dilakukan oleh petugas pemeliharaan dalam keadaan peralatan bertegangan. Untuk peralatan

sistem 500 kV In Service Measurement dilaksanakan periode tiap 2 minggu.

Pengukuran Thermovisi

Metode thermographic monitoring pada pemisah bertujuan untuk memantau kondisi

pemisah saat berbeban. Dimana akan dilihat pola temperatur pada bagian-bagian pemisah yang

akan diukur.

Dari pola temperatur tersebut, akan dilihat bagian mana pada pemisah yang diukur

tersebut yang terdapat ketidaknormalan. Dari hasil pengukuran tersebut akan dievalusi kembali

apa permasalahan yang terjadi pada bagian yang terindentifikasi mengalami ketidaknormalan

tersebut, sehingga kerusakan yang fatal dapat dihindarkan.

Adapun bagian-bagian pada pemisah tersebut adalah :

1. Pisau/kontak pemisah

2. Terminal utama/klem pemisah

Alat Ukur Thermovisi

Contoh pengukuran Thermovisi

Shutdown Measurement

Shutdown measurement merupakan pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur

dengan periode 2 tahunan. Umumnya peralatan Pms yang baru selesai pemasangan sebelum

dioperasikan maupun yang sudah jatuh tempo pemeliharaan, perlu dilakukan pengujian –

pengujian untuk mendapatkan unjuk kerja dari peralatan tersebut. dalam keadaan peralatan

tidak beroperasi.

Macam-macam pengujian Shutdown measurement pada pemisah :

Pengukuran Tahanan Kontak

Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri dari banyak titik sambungan.

Sambungan adalah dua atau lebih permukaan dari beberapa jenis konduktor bertemu secara

pisik sehingga arus/energi listrik dapat disalurkan tanpa hambatan yang berarti.

Pertemuan dari beberapa konduktor menyebabkan suatu hambatan/resistan terhadap arus yang

melaluinya sehingga akan terjadi panas dan menjadikan kerugian teknis. Rugi ini sangat

signifikan jika nilai tahanan kontaknya tinggi.

Alat uji tahanan kontak

Pengukuran Tahanan Isolasi

Pengukuran tahanan isolasi dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi/isolator

pemisah dan mengetahui nilai tahanan isolasi.

Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger (insulation tester 5

kV, 10 kV). Dapat juga digunakan untuk pengukuran tahanan isolasi belitan motor penggerak

pemisah.

Alat uji Insulation tester.

Pengukuran Tahanan Pentanahan

Pengukuran tahanan pentanahan bertujuan untuk menentukan tahanan antara besi atau plat

tembaga yang ditanam dalam tanah yang digunakan untuk melindungi peralatan listrik terhadap

gangguan petir dan hubung singkat. Dengan demikian pelat tersebut harus ditanam hingga

mendapatkan tahanan terhadap tanah yang sekecil-kecilnya. Untuk mengukur tahanan

pentanahan digunakan alat ukur tahanan pentanahan (Earth Resistance Tester).

Alat uji tahanan pentanahan

Shutdown Function Check

Merupakan pemeriksaan dan pengukuran yang dilakukan pada periode 2 tahunan dalam keadaan

peralatan tidak bertegangan (Off Line).

Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan dengan menggunakan alat

ukur sederhana serta advanced yang dilakukan oleh petugas pemeliharaan.

Pengujian Sistem mekanik penggerak

Motor penggerak

Motor listrik yang dipergunakan bisa menggunakan sumber AC atau DC, yang merupakan

tenaga penggerak untuk proses penutupan ataupun pembukaan pemisah. Motor akan

menggerakkan roda transmisi pada batang penggerak pemisah.

Berputarnya roda transmisi, mengakibatkan batang penggerak menutup atau membuka pisau

pemisah .Pada saat pisau pemisah menutup atau membuka secara penuh , maka motor penggerak

akan berhenti secara otomatis.

Transmisi penggerak

Transmisi penggerak adalah bagian pemisah yang berfungsi menggerakan pisau pemisah oleh

stang penggerak melalui roda gigi baik secara manual ataupun menggunakan motor.

Pemeriksaan fungsi lemari mekanik

Pengujian fungsi tombol close dan open (local dan remote )

Dilakukan uji fungsi tombol on/off pada saat kondisi local maupun remote. Dari uji

fungsi tersebut dapat diketahui apakah tombol tersebut berfungsi normal atau tidak.

Pengukuran tegangan dan arus AC dan DC

Pengukuran tegangan dan arus AC maupun DC dilakukan untuk mengetahui tegangan

pada mcb/sekring. Tegangan yang diukur dibandingkan dengan tegangan sistem peralatan

tersebut . Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur volt meter .

Pengujian fungsi status pemisah

Pengujian fungsi status pemisah dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi pisau

pemisah sesuai dengan status/indikator pada lemari mekanik. Pada status pemisah

tersebut ada yang menggunakan lampu indikator atau bendera/semapur.

Pengujian fungsi interlock

Pada Pms terdapat mekanisme interlocking yang befungsi untuk mengamankan

pembukaan dan penutupan Pms. Mekanisme interlocking tersebut adalah :

Pms tidak dapat ditutup/dibuka ketika Pmt dalam posisi tertutup

Pemisah tanah (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika Pms dalam

keadaan terbuka

.Pms dapat ditutup hanya ketika Pmt dan ES terbuka.

Overhaull

Merupakan kegiatan pemeliharaan dengan melaksanakan pemeriksaan secara seksama

serta penggantian dan perbaikan pada pada seluruh bagian Pms dalam keadaan offline. Overhaull

dilaksanakan setiap 5 tahun sekali atau sesuai dengan condition assessment peralatan.

Kegiatan Overhaull dilaksanakan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :

1. Umur peralatan sesuai dengan manual instruction.

2. Berdasarkan kondisi Pms dari hasil pengujian / pengukuran (assesmen).

TRAFO ARUS

In Service Inspection

In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian

peralatan terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja

peralatan atau merusak sebagian/keseluruhan peralatan.

- Dielectric

Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan dalam keadaan beroperasi dengan cara

melihat visual kecukupan dari media dielectric CT melalui :

A. Memeriksa level ketinggian minyak trafo arus pada gelas penduga.

B. Memeriksa tekanan gas N2 melalui manometer yang terpasang di CT

( indicator berupa angka)

C. Memeriksa tekanan gas SF6 melalui manometer yang terpasang di CT

( indicator berupa angka)

D. Rembesan / kebocoran minyak CT.

E. Isolator porcelain

Dilakukan pemeriksaan isolator porcelain dengan visual dari isolator.

Mengamati isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya.

- Mechanical Structure

Mechanical structure adalah peralatan yang menyokong berdirinya trafo arus.

Inspeksi mechanical structure dilakukan dengan memeriksa :

- Kondisi core housing (rumah/tangki core) secara visual, apakah kondisi core

housing normal, korosi atau retak.

- Kondisi support structure .

- Pentanahan CT

Inspeksi pentanahan CT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal

pentanahan dengan memeriksa hubungan antara terminal dengan mess grounding

switchyard dengan kencang dan sempurna.

In Service Measurement

In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan

pada saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.

- Thermovision

Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan

Infra red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan, semakin tinggi

suhu hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat

diakibatkan oleh sambungan yang kurang baik, pemeriksaan dengan thermovision

pada trafo arus digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada trafo arus.

Thermovisi dilakukan pada:

o Konduktor dan klem CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

suhu antara konduktor dan klem CT

o Isolator dan housing CT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya

kelainan / hotspot di dalam CT.

Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CT 500 kV dilakukan setiap 2

minggu.

Shutdown Testing/Measurement

Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat

peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin maupun

pada saat investigasi ketidaknormalan

- Tahanan Isolasi

Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat uji tahanan isolasi 5 KV untuk sisi primer dan

500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas tahanan isolasi pada trafo

arus tersebut. Pencatatan hasil pengukuran dilakukan pada saat 60 detik.

- Tan Delta

Pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui nilai faktor dissipasi (tan delta) dan

nilai kapasitansi dari CT. Peningkatan nilai dari kapasitansi akan mengindikasikan adanya

kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban, pencemaran atau adanya pemburukan

pada sistim isolasi CT.

Pengukuran tan delta pada CT dilakukan dalam kondisi sisi primer di hubung singkat .

- Pengujian Kualitas Minyak isolasi

Berdasarkan standard IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical equipment

supervision and maintenance guide” , Trafo arus (CT) masuk dalam kategori D

(instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E (instrument/protection

transformer ≤ 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada trafo instrument hanya dapat

dilakukan pada trafo instrument jenis nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi

dilakukan secara time based setiap 10 tahun (setelah 5 kali pemeliharaan 2 tahunan) atau

jika hasil pengujian tan delta buruk. Pengambilan sample yang kedua kali perlu dilakukan

konsultasi terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari

manufacturer masing-masing.

Pengujian kualitas minyak isolasi CT sesuai standard IEC 60422 meliputi :

2.1. Pengukuran tahanan isolasi

CT

a. Pengujian Break Down Voltage (BDV)

b. Pengujian Water Content

c. Pengujian Acidity

d. Pengujian Dielectric Disspation Factor

e. Pengujian Interfacial Tension

f. Pengujian Sediment dan Sludge

g. Pengujian Flash point

- Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA)

Pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah merupakan suatu tool diagnosa untuk

mendeteksi dan mengevaluasi gangguan pada peralatan tenaga listrik dengan cara

mengukur beberapa kandungan gas di dalam minyak isolasi meliputi gas: Nitrogen(N2),

Oxygen (O2), Hydrogen (H2), Carbon monoxide (CO), Carbon dioxide(CO2), Methane

(CH4), Ethane (C2H6), Ethylene(C2H4) dan Acetylene (C2H2). Mengacu pada standard

IEC 60599 “Mineral oil-impragnated electrical equipment in service-Guide to

interpretation of Dissolved and free gas analysis” , kelainan dalam peralatan trafo

instrument dapat dideteksi dengan menggunakan DGA.

- Tahanan Pentahanan

Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan pentanahan. Nilai

tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan personil terhadap bahaya tegangan sentuh.

- Ratio

Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran dengan

nilai pada nameplate.

Gambar 2.8. Pengujian Ratio dengan Metode Tegangan

Pada sisi sekunder diinjeksikan tegangan yang sesuai, dibawah tegangan saturasi (knee

voltage) dan pada sisi primer diukur tegangan menggunakan voltmeter skala rendah

dengan impedansi tinggi (20 000 Ω/V atau lebih). Ratio belitan mendekati sama dengan

ratio tegangan yaitu membandingkan tegangan di sisi primer dengan tegangan disisi

sekunder.

Gambar 2.9. Pengujian Ratio dengan Metode Arus

Pengujian ini menggunakan alat uji injeksi arus (high current test injection), dilakukan

dengan mengatur catu daya pada alat uji sesuai dengan nilai yang diinginkan serta

mencatat arus pada sisi sekunder kedua CT. rasio dari CT adalah sama dengan rasio dari

CT referensi yang dikalikan rasio antara arus sisi sekunder CT referensi dengan arus sisi

sekunder CT yang diuji, seperti persamaan :

NT : Rasio CT yang diuji

NR : Rasio CT referensi

IR : Arus CT referensi

IT : Arus CT yang diuji (~ nominal)

- Pengujian Eksitasi atau Vknee

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik eksitasi dari trafo arus.

Karakteristik eksitasi adalah suatu grafik yang menggambarkan hubungan antara arus

eksitasi dan tegangan rms yang diterapkan pada sisi sekunder CT dalam kondisi sisi primer

open circuit. Dalam kurva karakteristik eksitasi dapat diketahui tegangan knee dari suatu

CT maka dapat dipastikan bahwa CT tidak mengalami kejenuhan saat arus primer sama

dengan arus hubung singkat tertinggi.

Gambar 2.10. Rangkaian pengujian eksitasi

Shutdown Treatment

Shutdown treatment adalah pekerjaan untuk memperbaiki anomali yang ditemukan pada saat

in service inspection/measurement atau menindaklanjuti shutdown testing/measurement

Tabel Shutdown treatment pada CT

No Peralatan yg Dipelihara Cara Pemeliharaan Standar Hasil

1 Box Terminal Bersihkan Box Terminal. Bersih

Periksa gasket / karet tutup Rapat & Tidak

Box Terminal. Bocor

Periksa gland kabel entry. Rapat

Buka tutup Box Terminal &

bersihkan bagian dalam.Bersih

2

Baut-baut Terminal Utama

dan Pentanahan serta baut

wiring dalam Box Terminal

Bersihkan terminal & kabel

konektor.Bersih

Pengencangan baut-baut

terminal.Kencang

3Limit Switch Indikator dan

Alarm low presure SF6Uji fungsi.

Trip dan

Indikasi

4Isolator dan Housing CT

serta kaca penduga

Bersihkan Isolator dan

Housing CT serta kaca

penduga.

Bersih

TRAFO TEGANGAN

In Service inspection

In service inspection adalah kegiatan pengamatan visual pada bagian-bagian peralatan

terhadap adanya anomali yang berpotensi menurunkan unjuk kerja peralatan atau merusak

sebagian/keseluruhan peralatan.

Dielectric

- Memeriksa rembesan / kebocoran minyak

- memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.

- Memeriksa isolator dari keretakan, flek, pecah dan kelainan yang lainnya

Electromagnetic Circuit

- memeriksa level ketinggian minyak pada gelas penduga.

- rembesan / kebocoran minyak trafo pada seal isolator.

- Memeriksa kondisi spark gap

Mechanical structure

- memeriksa pondasi dari keretakan atau tidak.

- memeriksa rumah VT\CVT dari keretakan dan korosi.

- memeriksa steel structure VT\CVT dari bengkok, longgar dan korosi.

Pentanahan VT

Inspeksi pentanahan VT dilakukan dengan memeriksa kawat dan terminal pentanahan

terhubung ke mess grounding switchyard dengan kencang dan sempurna.

In Service measurement

In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran / pengujian yang dilakukan pada

saat peralatan sedang dalam keadaan bertegangan / beroperasi.

Thermovision

Thermovision digunakan untuk melihat hot spot pada instalasi listrik, dengan Infra

red thermovision dapat dilihat losses yang terjadi di jaringan. Semakin tinggi suhu

hotspot yang terjadi maka semakin besar losses yang terjadi. Losses dapat diakibatkan

oleh sambungan yang kurang baik, Pemeriksaan dengan thermovision pada CVT

digunakan untuk melihat titik-titik sambungan pada CVT.

Thermovisi dilakukan pada:

o Konduktor dan klem VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu antara

konduktor dan klem VT

o Isolator dan housing VT. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan /

hotspot di dalam VT.

Thermovisi dilakukan setiap 3 bulan, kecuali untuk CVT 500 kV dilakukan setiap 2

minggu.

Shutdown testing / Measurement

Shutdown testing / measurement adalah pekerjaan pengujian yang dilakukan pada saat

peralatan dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan pada saat pemeliharaan rutin

maupun pada saat investigasi ketidaknormalan.

Tahanan isolasi

Pengujian tahanan isolasi menggunakan alat ukur tahanan isolasi 5 KV untuk

sisi primer dan 500 V untuk sisi sekunder. Berfungsi untuk mengetahui kualitas

tahanan isolasi pada trafo tegangan tersebut. Pencatatan hasil pengukuran

dilakukan pada saat 60 detik.

Tan delta & Kapasitansi

Pada trafo tegangan yang menggunakan minyak untuk isolasinya, minyak

memiliki nilai konduktansi yang cukup rendah dan nilai kapasitansi yang cukup

Pengujian Tahanan Isolasi

tinggi, pengujian tangen delta dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai factor

disipasi (tan delta) dan kapasitansi dari VT. Peningkatan nilai dari kapasitansi

mengindikasikan adanya kertas isolasi yang terkontaminasi oleh kelembaban,

pencemaran atau adanya pemburukan pada sistem isolasi VT.

Pengujian dengan mode GST-Ground pada VT bertujuan untuk mengetahui nilai

tan delta overall (secara umum). Tegangan uji yang digunakan adalah 2kV

sampai 10 kV.

Tahanan Pentanahan

Pengukuran besarnya tahanan pentanahan menggunakan alat uji tahanan

pentanahan. Besarnya nilai tahanan pentanahan mempengaruhi keamanan

personil terhadap bahaya tegangan sentuh.

Rasio

Pengukuran ratio bertujuan untuk membandingkan nilai ratio hasil pengukuran

dengan nilai pada nameplate.

Gambar 2.4.Pengukuran Ratio Trafo Tegangan

Pengukuran dilakukan dengan menginjeksi tegangan AC 2 – 10KV pada sisi

primer dan dibandingkan dengan output tegangan pada sisi sekunder.

Pengujian ini hanya dilakukan ketika pemasangan baru atau setelah relokasi.

~2 - 10 KV

Output

Kualitas Minyak

Berdasarkan standard IEC 60422 “Mineral insulating oils in electrical

equipment supervision and maintenance guide”, Trafo tegangan (VT) masuk

dalam kategori D (instrument/protection transformer >170 kV) dan kategori E

(instrument/protection transformer ≤ 170 kV). Pengujian Kualitas minyak pada

trafo instrument hanya dapat dilakukan pada trafo instrument jenis

nonhermetically sealed. Pengujian kualitas isolasi dilakukan setelah VT 10 tahun

beroperasi. Pengambilan sample yang selanjutnya perlu dilakukan konsultasi

terlebih dahulu dengan manufacturer atau mengacu pada manual instruction dari

manufacturer masing-masing. Shutdown Treatment

Treatment merupakan tindakan pemeliharaan pada saat shutdown tahunan.

No Peralatan yang dipelihara Cara Pemeliharaan Standard

1Box Terminal

Periksa terhadap, kotoran, binatang atau

kemungkinan kemasukan air.

Bersih

2Body VT

Periksa kebersihan bushing dan body

VT

Bersih

3

Baut-baut

Periksa kekencangan baut-baut terminal

utama & pentanahan serta baut-baut

wiring kontrol dalam terminal boks

Kencang

4Limit switch

Periksa apakah limit switch masih

berfungsi normal atau tidak

Normal

LIGHTENING ARRESTER

PEMELIHARAAN PREVENTIF (PREVENTIVE MAINTENANCE)

Pemeliharaan LA di Gardu Induk memiliki poin pengujian/ pemeliharaan yang lebih banyak

daripada LA di Saluran Transmisi, hal ini terutama karena factor kemudahan pelaksanaan.

Sebagai contoh pengukuran arus bocor resistif dalam kondisi bertegangan akan sulit

dilaksanakan pada Arrester di SUTT, SUTET.

.

PEMELIHARAAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE)

Berdasarkan periodenya, pemeliharaan rutin pada Arrester terdiri dari:

- Pemeliharaan Harian

- Pemeliharaan Mingguan

- Pemeliharaan Bulanan

- Pemeliharaan Tahunan atau Bersamaan dengan padam Bay T/R atau T/L

In Service Visual Inspection

Merupakan pekerjaan pemantauan/ pemeriksaan secara berkala/ periodik kondisi peralatan saat

operasi dengan hanya memanfaatkan 4 (empat) indera dan alat ukur bantu sederhana sebagai

pendeteksi (termasuk thermo visi dan thermogun).

Tujuan In Service Visual Inspection untuk mendapatkan indikasi awal ketidaknormalan peralatan

(anomali) sebagai bahan untuk melakukan Evaluasi Level 1 dan data yang dapat diolah secara

statistik sebagai informasi bagi pengembangan atau tindakan pemeliharaan.

Shutdown Function Check

Adalah pengujian secara berkala/ periodik yang dilaksanakan pada peralatan listrik saat padam

(tidak operasi) untuk mengetahui kerja peralatan apakah sesuai fungsinya berdasarkan spesifikasi

atau standar yang diijinkan. Kegiatan ini dilaksanakan tahunan.

Pada Lightning Arrester pemadaman rutin dilaksanakan bersamaan dengan pemadaman rutin bay

peralatan yang dilindungi oleh arrester. Kegiatan ini dilaksanakan pada Lightning Arrester Tipe

Gardu Induk, khususnya pengecekan fungsi counter dari arrester menggunakan alat bantu

tertentu.

PREDICTIVE MAINTENANCE

Ruang lingkup Predictive Maintenance pada arrester meliputi :

In Service Measurement

Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan operasi (bertegangan) untuk dapat memprediksi

kondisi dan gejala kerusakan peralatan secara dini yang waktu pelaksanaannya disesuaikan

dengan kondisi peralatan. Pada lightning arrester, kegiatan in service measurement yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran thermovisi

2. Pengukuran korona

3. Pengukuran arus bocor resistif dengan LCM

4. Pengukuran arus bocor total pada LA tanpa penunjuk meter arus bocor

Kegiatan pengukuran in service ini dilaksanakan pada Arrester yang berada di Gardu Induk.

- Pengukuran thermovisi

Titik-titik yang menjadi objek pengamatan Thermovisi pada Lightning Arrester adalah sebagai

berikut :

a. Koneksi Arrester ke Busbar

b. Kompartemen/ Housing dari Arrester

c. Koneksi Arrester ke kawat grounding

Thermovisi dilaksanakan untuk tujuan prediktif yang dilaksanakan satu minggu sekali,

intervalnya dapat disesuaikan dengan kondisi peralatan. Sebagai contoh, bila peralatan LA sudah

diduga bermasalah, namun menunggu penggantian, maka intensitas pengamatan dapat dinaikkan

menjadi setiap hari.

- Pengujian Korona

Pengujian korona dilaksanakan pada Lighnting Arrester untuk mengecek kondisi

konektor pada bagian yang bertegangan, juga kondisi arrester di sekitar flange dan

kompartemen. Korona dilaksanakan untuk mendeteksi lebih dini kualitas dari konektor

arrester, dari pengaruh korosi ataupun pemasangan yang tidak sempurna. Interval

pengujian dapat disesuaikan, minimal 1 tahun satu kali.

- Pengukuran Arus Bocor Resistif dengan LCM

Komponen kritis dari Lightning Arrester tipe Metal Oksida adalah pada komponen

Resistor Non Linearnya. Degradasi pada komponen non linear tersebut dapat dideteksi

melalui pengukuran arus bocor resistif dari arrester. Hasil pengukuran ini sangat

sensitive terhadap suhu dan level tegangan operasi dari arrester, oleh karenanya

pencatatan kondisi saat pengukuran perlu dilaksanakan.

Pelaksanaan pengukuran arus bocor ini dilaksanakan minimal 1 kali dalam satu tahun,

untuk kebutuhan data trending, intervalnya dapat lebih singkat, disesuaikan dengan

rekomendasi pabrikan bila diketahui kondisi arrester telah mengalami degradasi.

- Pengukuran Arus Bocor Total menggunakan CT Clip ON

Pada beberapa kasus ekstrim, nilai arus bocor total pada arrester menjadi sangat

tinggi bila dibandingkan fasa lain, hal ini dapat menjadi indikasi terjadi ketidak

beresan pada arrester. Untuk itu, maka pengukuran ini pun perlu dilaksanakan secara

rutin setiap minggu, atau menurut interval tertentu berdasarkan tingkat urgensi dan

kebutuhan analisis data.

Shutdown Measurement

Adalah pengujian yang dilakukan saat peralatan padam untuk mengetahui kondisi

peralatan yang waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi peralatan, namun

dapat juga dijadwalkan secara rutin untuk mendapatkan informasi yang berguna

untuk proses analisa data.

Pada lightning arrester, kegiatan shutdown measurement yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1. Pengukuran Wattloss menggunakan Alat Uji Tan Delta

2. Pengukuran Megger/ Tahanan Isolasi

Pengukuran Isolasi dengan Menggunakan Megger

Pengukuran tahanan isolasi ditujukan untuk mendapatkan kemampuan isolasi satu peralatan

ketika mengalami tegangan dengan beda potensial tertentu. Dalam hal arrester, pengukuran

dilaksanakan dari ujung terminal atas menuju ground, hal ini untuk mengidentifikasikan

kemampuan isolasi struktu arrester keseluruhan terhadap bumi. Pelaksanaan dilaksanakan dalam

kondisi padam, bersaamaan dengan kegiatan pemeliharaan bay peralatan yang dilindungi.

Konsep pengukuran menggunakan arus dan tegangan dan meter terkalibrasi untuk

penunjukan nilai MegOhms. Alat megger ini memiliki built-in DC generator, yang mampu

membangkitkan tegangan DC yang tinggi, sehingga menyebabkan arus kecil DC mengalir

melalui dan di atas permukaan objek insulasi yang sedang diuji.

Total arus yang mengalir ini dapat dibedakan menjadi 3 komponen, yaitu:

1. Capacitance Charging Current

2. Dielectric Absorption Current

3. Leakage current